4. bab iv_kerangka_konseptual_oke
TRANSCRIPT
KERANGKA KONSEPTUAL (CONCEPTUAL FRAMEWORK)
• MEMAHAMI KERANGKA KONSEPTUAL
• MANFAAT KERANGKA KONSEPTUAL
• KELEMAHAN KERANGKA KONSEPTUAL
SUB BAB CONCEPTUAL FRAMEWORK
1. MEMAHAMI KERANGKA KONSEPTUAL- Pengertian kerangka Acuan Konseptual ( Conceptual Framework )- Faktor – Faktor yang Mempengaruhi penyusunan Rerangka Acuan Konseptual- Tujuan rerangka Acuan Konseptual dan kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan - Sifat-sifat kerangka acuan konseptual - Perbandingan antara Statement of Financial accounting - Concept dan Kerangka Dasar penyusunan dan penyajian - Laporan Keuangan- Klasifikasi dan Konflik Kepentingan- Karakteristik Kualitatif informasi Akuntansi - Konsep Dasar- Sudut Pandang Akuntansi Tradisional- Lingkungan Akuntansi- Pemakai Informasi Akuntansi
2. MANFAAT KERANGKA KONSEPTUAL3. KETERBATASAN KERANGKA KONSEPTUAL
MEMAHAMI KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka konseptual adalah dukungan terhadap badan suatu sistem yang koheren atas sasaran hasil yang saling berhubungan dan mendasar yang dapat memimpin ke arah konsistensi standar dan yang menentukan dasar, fungsi dan keterbatasan dari akuntansi dan laporan keuangan kemudian menyediakan struktur metateoritikal untuk akuntansi keuangan
Pengertian kerangka Acuan Konseptual ( Conceptual Framework )
• Adalah hasil suatu proses penalaran dan pemikiran akuntansi yang diharapkan berlaku dalam lingkungan dan kondisi tertentu yang merupakan hasil pemilihan factor-faktor dan konsep-konsep yang dianggap relevan, terpadu dan saling ketergantungan.
• Menurut FASB, conceptual framework adalah suatu system yang koheren tentang tujuan dan konsep dasar yang saling keterkaitan, yang diharapkan dapat menghasilkan standar-standar yang konsisten dan memberi pedoman tentang jenis dan keterbatasan akuntansi keuangan dan pelaporan keuangan.
• Belkoui memandang rerangka konseptual sebagai teori akuntansi yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena struktur rerangka konseptual sama dengan struktur akuntansi yang didasarkan pada proses penalaran yang logis. Jadi rerangka acuan konseptual mendasari penyusunan SAK.
Pengertian kerangka Acuan Konseptual ( Conceptual Framework )
Kerangka acuan konseptual secara lengkap adalah :– petunjuk FASB dalam menetapkan
standar akuntansi– menyediakan kerangka acuan untuk
menyelesaikan pertanyaan sebelum ada standar khusus yang mengaturnya
– menentukan batasan pertimbangan dalam penyusunan laporan keuangan
– mempertinggi komparabilitas dengan menurunkan jumlah alternative metode akuntansi.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi penyusunan Rerangka Acuan Konseptual
– Pernyataan tentang karakteristik lingkungan ekonomi, politik, budaya dan social tempat akuntansi akan diterapkan.
Missal : iklim, bentuk badan usaha, cara pemenuhan modal dsb
– pernyataan tentang tujuan pelaporan keuangan
– Penetapan kendala yang mempengaruhi proses penalaran.
Missal : identifikasi terhadap kebutuhan pemakai akan informasi keuangan dan kendalapemakai akan informasi keuangan
– pengidentifikasian dan pemilihan informasi apa yang dapat merepresentasikan makna informasi tersebut.
– Pengembangan dan pendefinisian elemen atau symbol yang menjadi sarana untuk mengkomunikasikan informasi tentang operasi unit usaha dan lingkungannya.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi penyusunan Rerangka Acuan Konseptual
– Pengidentifikasian dan pengevaluasian terhadap kendala-kendala mengenai pengukuran, penilaian, pengakuan, dan pengungkapan informasi ke dalam elemen laporan keuangan.
– pengembangan standar akuntansi yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam pengukuran, penilaian, pengakuan, dan penyajian elemen laporan keuangan.
– perancangan struktur dan format system akuntansi untuk mengumpulkan dan mengolah data serta meringkas dan melaporkan informasi yang relaven.
– Penerapan standar dalam situasi yang sesungguhnya berdasarkan prosedur dan metode yang dipilih.
Tujuan rerangka Acuan Konseptual dan kerangka dasar penyusunan dan penyajian
laporan keuangan
– sebagai acuan komite penyusun standar akuntansi keuangan dalam menjalankan tugasnya
– penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan.
– auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
– para pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
– meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai terhadap arti penting laporan keuangan.
– meningkatkan keterbandingan dan comparability dari laporan keuangan.
Sifat-sifat kerangka acuan konseptual
– dua atau lebih metode akuntansi diterima untuk fakta yang sama
– metode akuntansi yang kurang konservatif digunakan mendahului metode akuntansi yang lebih konservatif
– cadangan digunakan untuk melakukan perataan fluktuasi earning secara artificial
– laporan keuangan gagal memberikan sinyal akan kegentingan likuiditas di masa yang akan datang
– penangguhan diikuti penghapusan
– optimisme yang tidak disesuaikan ada dalam mengestimasi kemampuan untuk pemulihan kembali
– bentuk mengungguli substansi
Klasifikasi dan Konflik Kepentingan
Penetapan tujuan akuntansi tergantung pada penyelesaian konfilk kepentingan yang ada dalam pasar informasi. Laporan keuangan merupakan hasil interaksi dari 3 kelompok kepentingan, yaitu :
– Perusahaan, merupakan pelaku utama dalam proses akuntansi
– Pemakai, merupakan kelompok kedua meliputi pemegang saham, analis keuangan, kreditor, dan agen pemerintah
– profesi akuntan yang mempengaruhi informasi yang seharusnya tercantum dalam laporan keuangan.
Berdasarkan konflik tersebut, dapat digunakan dalam menetapkan tujuan akuntansi, yaitu
– Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan lain dalam posisi keuangan.
– Tujuan umum laporan keuangan• menyajikan informasi yang dapat dipercaya tentang
sumber daya ekonomi dan kewajiban suatu usaha bisnis• menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang
perubahan sumber daya bersih sebagai hasil dari aktifitas perusahaan yang menghasilkan profit
• menyediakan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi earnings yang potensial
• mengungkapkan informasi lain yang relevan dengan kebutuhan pemakai
Tujuan Akuntansi
Tujuan Akuntansi– Tujuan kualitatif
• RelevanMemilih informasi yang paling mungkin
untuk membantu pemakai dalam pembuatan keputusan ekonomi
• dapat dipahamiselain harus jelas informasi, juga harus dapat dipahami
• dapat diuji kebenarannyahasil-hasil akuntansi dibenarkan oleh ukuran yang independent menggunakan metode pengukuran yang sama
• netralinformasi akuntansi diarahkan pada kebutuhan
umum pemakai dan bukan kebutuhan khusus pemakai tertentu
• dapat diperbandingkanperbedaan-perbedaan seharusnya tidak mengakibatkan perlakuan akuntansi
yang berbeda• kelengkapan
semua informasi yang memenuhi persyaratan tujuan-tujuan kualitatif lain harus dilaporkan
Karakteristik Kualitatif informasi Akuntansi
– Menurut SFAC• understandability, dapat dipahami• relevance, sesuai dengan kebutuhan• reliability, dapat diuji kebenarannya• comparability, dapat diperbandingkan• predictive value, • feedback value• timeliness• verifiability• neutrality’• representational faithfulness• materiality• benefit>cost
– menurut KDPPLK• dapat dipahami• relevan• keandalan• dapat diperbandingkan
Karakteristik Kualitatif informasi Akuntansi
Hirarki kualitas informasiPembuat Keputusan Dan
karakteristiknya (pemahaman atau pengetahuan sebelumnya)
Manfaat > Biaya
Dapat dimengerti
Manfaat Keputusan
Relevan Dapat dipercaya
Nilai Prediksi
Tepat Waktu
NIlai Umpan
Pengungkapan balik yang
jujur
Daya Uji
NetralDaya Banding
Penggunaan informasi akuntansi
Batasan batasan
Pengguna kualitas khusus
Keputusan Utama-kualitas khusus
Faktor-faktor Kualitas utama
Kualitas interaktif dan sekunder
Pengenalan MATERIALITAS
Konsep Dasar
• Adalah konsep yang semata-mata merupakan anggapan yang tidak harus termanifestasikan dalam praktik yang senyatanya, tetapi harus dipertimbangakan dalam penyusunan standar akuntansi maupun dalam menginterpretasikan informasi akuntansi
Adapun konsep dasar tersebut adalah :– Menurut paton dan Littleton :
• business entity (kesatuan usaha)• continuity of activity ( kontinuitas usaha)• measured consideration (jumlah kesepakatan)• cost attach (ikatan cost atau cost yang berdaya ikat)• effort and accomplishment 9upaya dan hasil)• verifiable, objective evidence (bukti obyektif yang
andal)• assumption (asumsi)
Konsep Dasar
– menurut prinsip akuntansi Indonesia• kesatuan akuntansi• kesinambungan• periode akuntansi• pengukuran dalam nilai uang• harga pertukaran• penetapan beban dan pendapatan
Konsep Dasar
– menurut APB statement no 4• accounting entity• going concern• measurement of economic• time periode• measurement in terms of money• accual• exchange price• approximation• judgement• general purpose financial information• fundamentally related financial statement• substance over form• materiality
Konsep Dasar
– Menurut Paul Grady• masyarakat dan pemerintah mengakui adanya hak
pemilikan pribadi• kesatuan usaha khusus• kesinambungan• konsistensi antar periode untuk entitas yang sama• keanekaragaman perlakuan akuntansi antar
kesatuan usaha• konservatif• keandalan data keuangan melalui pengendalian
intern• materiality• periodisasi laporan memerlukan taksiran
Konsep Dasar
– Menurut Suwarjono
Di antara konsep yang telah dikemukakan di atas, suwarjono menggarisbawahi yang terpenting dari konsep tersebut adalah :
• kesatuan usahaadalah konsep bahwa perushaan dianggap sebagai badan atau pihak yang berdiri sendiri dan bertindak atas namanya sendiri terpisah dari pemilik.
• konsep periodemenganggap bahwa untuk mengukur kemajuan perusahaan konsep periode waktu digunakan sebagai takaran pengukuran dan bukan angkatan atau jumlah prosuksi atau penjualan.
Konsep Dasar
Sudut Pandang Akuntansi Tradisional
– Proprietary theory atau teori keatuan pemilikTeori ini bersudut pandang pemilik sebagai pusat
perhatian akuntansiAktiva – Kewajiban = modal
– Entity TheoryTeori ini bersudut pandang kesatuan usaha pusat
perhatian akuntansi adalah unit usaha bukan pemilik Aktiva = Kewajiban + Modal
– Fund TheoryPusat perhatian akuntansi dalam konsepini ada pada
unit operasi dengan tujuan tertentu atau kesatuan kegiatan khusus dan untuk melaksanakan kegiatan tersebut
diperlukan sumber ekonomi berupa asset likuid seperti kasAktiva likuid = saldo dana
– Commander Theory atau teori kesatuan pengendaliSudut pandang dalam teori ini menitikberatkan
pada pihak yang mengendalikan sumber ekonomi perusahaan tanpa memperhatikan pemilikan.
– Investor theory atau teori kesatuan investorPusat perhatian akuntansi adalah kepada kreditor jangka panjang dan pemegang saham, sehingga
laba harus didefinisikan sebagai jumlah rupiah yang menjadi hak kedua kelompok tersebut.
Aktiva - utang Jangka Pendek = Ekuitas Investor
– Enterprise TheoryPusat perhatian akuntansi dalam teori ini adalah
kegiatan usaha yang melibatkan semua pihak (stakeholder) sebagai bagian dari kegiatan ekonomi.
Sudut Pandang Akuntansi Tradisional
Lingkungan Akuntansi
Empat unsur yang membentuk lingkungan akuntansi :
– para pemakai laporan keuangan– organisasi kegiatan ekonomi dalam masyarakat– kegiatan ekonomi dalam perusahaan secara
indivisual– cara pengukuran aktivitas ekonomi
factor-faktor lingkungan yang harus diperhatikan dalam merumuskan tujuan akuntansi :
– system perekonomian pasar yang maju– system perbankan yang efisien dan canggih– system peradilan yang kuat dan berwibawa– pasar modal yang maju– pengakuan penuh terhadap milik pribadi– penghargaan prestasi individual– badan usaha sebagai bentuk utama organisasi
perusahaan– pemisahan antara pemilik dan manajemen– perilaku pengambilan keputusan yang rasional– system birikrasi yang mantap dan fungsional
Lingkungan Akuntansi
Pemakai Informasi Akuntansi
– para pemakai yang berkepentingan langsung
pemilik, kreditor, calon pemilik, calon kreditor, manajemen, kantor pajak,
pegawai, dan pelanggan
– para pemakai yang tidak berkepentingan langsung
analis, penasihat keuangan, pasar modal, pengacara, pejabat registrasi, pers, asosiasi dagang dan serikat buruh.
MANFAAT KERANGKA KONSEPTUAL• Menurut FASB
Persepsi terhadap peranan kerangka konseptual dalam kebijakan akuntansi adalah karena terlibat dalam pembuatan kebijakan yang dapat didefinisikan sebagai proses dimana individu atau kelompok yang punya kekuasaan menentukan pedoman umum tindakan mempengaruhi anggota lain dalam suatu organisasi atau keseluruhan masyarakat.Pembuatan kebijakan adalah proses ‘memilih yang mana’KEtika pilihan merupakan masalah opiniatau selera atau beberapa kriteria personal atau organisasi dan bukan sekedar menyangkut permasalahan teknologi, maka kerangka konseptual adalah :
– Membawa ke arah konsistensi standar– Merekomendasikan sifat, fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan
dan pelaporan– Penggunaan kerangka konseptual yang diterima umum akan
menjadikan penyusunan standar lebih efisien, efektif, lebih cepat, lebih konsistn dan meyediakan jawaban-jawaban yang bisa dipertahankan
PEran utama kerangka konseptual adalah untuk memperkaya kemungkinan keberterimaan pernyataan-pernyataan tertentu yang akan diusulkan ataupun yang sudah berjalan
KETERBATASAN KERANGKA KONSEPTUAL
• Penyusunan kerangka konseptual sangat membantu asalkan saling mendukung dan tidak akan berguna pada saat terjadi pertentangan
• Ketika dihadapkan pada suatu set keadaan, maka dalam penggunaan kerangka konseptual cenderung menaruh perhatian pada sikap yang berkembang
• Kerangka konseptual yang diterima umum dapat membantu jika ia menggunakan bahasa, metode analisis dan batasan yang dimengerti umum, namun sejauh mana bantuan disediakan oleh kerangka itu akan bervariasi tergantung dari situasi dihadapi. Artinya kerangka konseptual berurusan dengan teknologi akuntansi dapat berguna dalam situasi besar dan dapat juga terbatas kegunaan pada situasi lainnya
• Kerangka konseptual dipandang beberapa pihak hanyalah merupakan suatu bagian dari proses pembuatan kebijakan yang mana bagian ini berubah-ubah dari suau standar ke standar berikutnya