bab 3 metodologi penelitian - · pdf filepengertian studi cross-sectional menurut ... data...
TRANSCRIPT
31
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Disain Penelitian
Menurut Malhotra yang diahli bahasakan oleh Soleh Rusyadi Maryam (2009:88)
disain penelitian adalah bingkai kerja atau cetak biru untuk melaksanakan proyek
penelitian pemasaran. Disain penelitian merinci prosedur penting untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan untuk menyusun dan/atau memecahkan masalah penelitian
pemasaran.
Berdasarkan tujuan penelitian, jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah
asosiatif. Menurut Sugiyono (2012:11) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun hubungan antara dua variabel atau
lebih.
Ditinjau dari unit analisis yang hendak diteliti, unit analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah individu – karyawan. Unit analisis dalam penelitian adalah
satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian. Dalam pengertian yang
lain, unit analisis diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan fokus/ komponen
yang diteliti. Unit analisis suatu penelitian dapat berupa individu, kelompok,
organisasi, benda, wilayah dan waktu tertentu sesuai dengan pokus permasalahannya.
Berdasarkan horison waktu dalam pengumpulan data, penelitian ini
menggunakan jenis studi cross-sectional. Pengertian studi cross-sectional menurut
Malhotra yang diahli bahasakan oleh Soleh Rusyadi Maryam (2009:95) adalah
rancangan yang paling banyak digunakan dalam riset pemasaran. Rancagan cross –
sectional meliputi pengumpulan data mengenai sampel yang telah ditentukan dari
elemen populasi hanya satu kali.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, Menurut Sugiyono (2013:13)
metode kuantitatif, adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan
sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
32
Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode survei. Menurut
Rochaety ( 2007 : 15 ) penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada ukuran
populasi besar atau kecil, tetapi data yang digunakan adalah dari sampel yang terdapat
pada populasi tersebut. Menurut Indriantoro dan Supomo ( 2002 : 152 ) penelitian
survei merupakan metode pengumpulan data primer berdasarkan komunikasi antara
peneliti dengan responden. Terdapat dua teknik pengumpulan data dalam metode
survei, yaitu wawancara dan kuesioner.
Metode analisis yang akan digunakan adalah regresi linear sederhana untuk
mengetahui pengaruh 1 (satu) variabel bebas terhadap 1 (satu) variabel terikat dan
regresi linear berganda untuk mengetahui 3(tiga) variabel bebas terhadap 1(satu)
variabel terikat.
Secara garis besar, disain penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1. Disain Penelitian
Tujuan
Penelitian
Jenis
Penelitian
Metode
Penelitian
Unit
Analisis
Time
Horizon
Teknik
Analisis
T1 Asosiatif Survey Individu -
Karyawan
Cross
Sectional
Regresi
Sederhana
T2 Asosiatif Survey Individu -
Karyawan
Cross
Sectional
Regresi
Sederhana
T3 Asosiatif Survey Individu -
Karyawan
Cross
Sectional
Regresi
Sederhana
T4 Asosiatif Survey Individu -
Karyawan
Cross
Sectional
Regresi
Berganda
Sumber : Hasil olah data peneliti, 2015
Keterangan :
T – 1 : Untuk mengetahui pengaruh saluran distribusi terhadap volume penjualan
T – 2 : Untuk mengetahui pengaruh penjualan personal terhadap volume penjualan
T – 3 : Untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan terhadap volume penjualan
T – 4 : Untuk mengetahui pengaruh saluran distribusi, penjualan personal dan
promosi penjualan secara bersama terhadap volume penjualan
33
3.2 Operasional Variabel
Menurut Narimawati (2010:31) operasionalisasi variabel tentunya diperlukan
untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variable –variabel yang terkait di
dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat
dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian.
Adapun dalam penelitian ini terdapat empat variabel, dimana yang diteliti adalah
pengaruh tiga variabel independen yaitu saluran distribusi, penjualan personal dan
promosi penjualan terhadap satu variabel dependen yaitu volume penjualan.
Menurut Sugiyono (2013:59) variabel independen adalah variabel yang
memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat). Sedangkan pengertian variabel dependen adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.
Menurut Malhotra yang diahli bahasakan oleh Soleh Rusyadi Maryam (2009:298)
skala likert adalah skala yang digunakan secara luas yang meminta responden
menandai derajat persetujuan atau ketidak setujuan terhadap masing – masing dari
serangkaian pernyataan mengenai objek stimulus.
Sedangkan menurut, Sardjono dan Julianita (2011:6) menjelaskan bahwa skala
likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu kejadian atau keadaan sosial. Dalam
suatu penelitian, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel
sebagai titik tolak dalam menyusun item-item pernyataan. Jawaban atas pernyataan ini
dengan menggunakan skala likert akan memiliki tingkatan dari sangat positif menjadi
sangat negatif, antara lain ditunjukkan dengan kata-kata : sangat setuju, setuju, netral,
tidak setuju, sangat tidak setuju. Skala likert memiliki dua bentuk pernyataan, yaitu
pernyataan positif dan pernyataan negatif.
Untuk pernyataan positif diberikan skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju,
skor 2 untuk jawaban tidak setuju, skor 3 untuk jawaban netral, skor 4 untuk jawaban
setuju, dan skor 5 untuk jawaban sangat setuju. Sedangkan pada pernyataan negatif,
diberi skor 1 untuk jawaban sangat setuju, skor 2 untuk jawaban setuju, skor 3 untuk
jawaban netral, skor 4 untuk jawaban tidak setuju, dan skor 5 untuk jawaban sangat
tidak setuju. Skala Likert dengan 5 ( lima ) alternatif jawaban adalah yang paling tepat.
Dan dalam penelitian ini akan digunakan skala likert dengan lima alternatif jawaban
34
dengan kode jawaban sebagai berikut : Sangat Tidak Setuju ( STS ), Tidak Setuju (
TS), Netral/Biasa Saja ( N ), Setuju ( S ) dan Sangat Setuju ( SS ).
Adapun bentuk operasionalisasi variabel penelitian dalam penelitian ini
dijabarkan dalam Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
penguk
uran
Saluran
Distribusi (X1)
1) Kenyamanan Spasial
a) Saya menyukai sistem
distribusi secepat kilat.
b) Distribusi produk dengan
mengunakan armada sepeda
memudahkan konsumen
untuk membeli produk.
c) Rusaknya armada sepeda
akan menghambat distribusi
produk.
d) Lokasi pedagang luper yang
berpindah – pindah membuat
konsumen sulit menemui.
Likert
1 – 5
2) Keragaman Produk e) Semua jenis produk selalu
tersedia pada saat pedagang
luper menjual ke konsumen.
f) Produk yang saya terima
sesuai dengan yang saya
pesan ke pabrik.
3) Waktu g) Truk yang mengirim produk
dari pabrik menuju pool dan
dari pool menuju depot sesuai
dengan waktu yang sudah
ditentukan.
35
h) Distribusi produk dengan
cara mengunakan armada
sepeda dapat menghemat
waktu konsumen.
Penjualan
Personal (X2)
1) Selling a) Pedagang luper dibekali
pengetahuan menjual
b) Pedagang luper memiliki
kemampuan menjual
Likert
1 – 5
2) Communicating c) Pedagang luper memiliki
pengetahuan tentang
produk.
3) Prospecting d) Pedagang luper mampu
menjalin hubungan dengan
calon konsumen.
4) Allocating e) Pedagang luper tahu
kepada siapa dan dimana
harus menjual produk.
5) Servicing f) Pedagang luper memiliki
pelayanan yang baik dan
ramah saat konsumen
membeli produk.
g) Pedagang luper mampu
menanggapi keberatan
konsumen dengan baik.
Promosi
Penjualan (X3)
1) Sampel Contoh a) Saya menyukai promosi
yang dilakukan dengan
cara memberikan sampel
produk gratis.
b) Perusahaan hanya
memberikan sampel
produk gratis pada waktu
tertentu.
Likert
1 – 5
36
c) Perusahaan hanya
memberikan sampel
produk gratis pada jenis
produk tertentu.
d) Perusahaan bersedia
memberikan sampel
produk gratis kepada
konsumen yang belum
mencoba (jika ada
konsumen yang minta).
e) Perusahaan selalu bersedia
untuk menjadi sponsor
dengan memberikan
sampel produk gratis pada
setiap pihak
(sekolah,universitas,instan
si/lainnya) yang
mengajukan produk gratis.
f) Perusahaan telah menjadi
sponsor yang baik dalam
sebuah acara sehingga
dapat menarik konsumen
baru.
g) Sampel produk gratis yang
diberikan perusahaan akan
membuat konsumen yang
mendapatkannya untuk
membeli produk di
kemudian hari
h) Konsumen yang
mendapatkan sampel
produk gratis akan
37
bercerita mengenai produk
yang mereka dapatkan.
Volume
Penjualan (Y)
1) Saluran Distribusi
a) Penjualan produk yang
dilakukan setiap hari dapat
membantu mencapai
target penjualan.
Likert
1 – 5
2) Kondisi Pasar b) Kemampuan pedagang
luper dalam memilih pasar
dapat membuat volume
penjualan meningkat.
3) Kondisi dan
Kemampuan
Menjual
c) Kemampuan pedagang
luper dalam menjual dapat
membuat volume
penjualan meningkat.
4) Faktor lain d) Selain memberi sampel
produk gratis, perusahaan
perlu menambah iklan di
televisi dan radio agar
volume penjualan
meningkat.
Sumber : Hasil olah data peneliti, 2015
3.3 Jenis dan Sumber Data
Menurut Asep (2005: 168) sumber data pada dasarnya terdiri dari dua sumber:
(1) Sumber data primer (primary data) dan (2) Data sekunder (secondary data sources)
Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti
untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian
eksploratif, deskriptif maupun kausal dengan menggunakan metode pengumpulan data
berupa survei ataupun observasi. Data sekunder merupakan struktur data historis
mengenai variabel – variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh
pihak lain. Sumber data sekunder bisa diperoleh dari dalam suatu perusahaan (sumber
internal), berbagai internet , perpustakaan umum maupun lembaga pendidikan,
membeli dari perusahaan yang memang mengkhusukan diri untuk menyajikan data
38
sekunder, dan lain – lain. Dalam penelitian ini, sumber data utama adalah primer yang
berasal dari survei yang dilakukan dengan wawancara kepada pihak perusahaan dan
survei dengan membagikan kuesioner kepada responden di CV. Cita Nasional.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Arikunto (2010:265), instrumen pengumpulan data adalah alat bantu
yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen diperlukan
agar pekerjaan yang dilakukan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih
cermat, lengkap dan sistematis sehingga data lebih mudah diolah.
Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan metode survei untuk mengumpulkan
data primer secara langsung dari responden. Adapun dalam metode survei, terdapat
dua jenis teknik yaitu kuesioner dan wawancara. Pada penelitian ini teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti, mencakup :
1) Wawancara
Menurut Sugiyono (2013:194) wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal – hal dari responden yang lebih mendalam. Dalam penelitian ini,
peneliti melakukan wawancara kepada bapak Rudi selaku direktur dan bapak Ikhwan
selaku manajer pemasaran guna mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan,
fenomena masalah (gap) yang sedang terjadi, perkembangan perusahaan, dan lainnya.
2) Kuesioner:
Menurut Sugiyono (2013:199) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis
kepada responden untuk dijawab. Kuesioner dalam penelitian ini disebarkan dalam
bentuk hard copy dan ditujukan kepada manajemen kantor pusat, koordinator area,
asisten koordinator area dan group leader CV. Cita Nasional.
3) Tinjauan Pustaka:
Studi kepustakaan digunakan untuk memperoleh informasi-informasi yang
berkaitan dengan penelitian ini sebagai landasan teori. Peneliti menelaah berbagai
39
sumber data yang terkait dengan tujuan penelitian melalui tinjauan pustaka pada data
perusahaan, buku, jurnal dan hasil penelitian yang terkait.
3.5 Teknik Pengambilan Sampel
3.5.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2013:115) populasi adalah merupakan wilayah
generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Karena keterbatasan waku dan tenaga, dalam penelitian ini peneliti
membatasi populasi pada manajemen kantor pusat (direktur, manajer dan staf),
koordinator area, asisten koordinator dan group leader yang berjumlah 106 orang.
3.5.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2013:116) sampel adalah bagian dari jumlah karateristik
yang dimiliki oleh populasi, apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan
dapat diberlakukan untuk populasi, untuk itu sampel yang diambil harus betul – betul
representatif (mewakili). Dalam menentukan jumlah sampel, maka peneliti
menggunakan Rumus Taro Yamane dalam Sarjono dan Julianita ( 2011:30), yaitu
sebagai berikut :
Dimana :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d2 = presisi yang diterapkan (tingkat kesalahan)
Dengan tingkat presisi sebanyak 5%, maka angka populasi dimasukkan ke
dalam rumus, sebagai berikut :
n = _____106_____
106 (0,05)2 + 1
n = 83,79
40
Dari perhitungan rumus Taro Yamane, didapatkan sampel dengan jumlah 83,79
atau dibulatkan menjadi 84 responden. Jumlah sampel inilah yang akan dijadikan
sumber penelitian bagi peneliti. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah probability sampling dengan simple random sampling. Menurut Sarjono dan
Julianita (2011:23) Probability Sampling merupakan sebuah teknik sampling yang
memberikan kesempatan ataupun peluang yang sama pada setiap anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel. Sedangkan simple random sampling menurut Sarjono
dan Julianita (2011:23) adalah cara pengambilan sampel secara acak dari anggota
populasi tanpa mempedulikan tingkatan.
3.6 Metode Analisis
Tabel 3.3 Metode Analisis Data
Tujuan Penelitian Metode Analisis
Jenis
Penelitian
Teknik Analisis
T1 Asosiatif Regresi sederhana
T2 Asosiatif Regresi sederhana
T3 Asosiatif Regresi sederhana
T4 Asosiatif Regresi Berganda
Sumber : Hasil olah data peneliti, 2015
Berdasarkan tabel 3.3 tersebut, jika semua data sudah terkumpul maka peneliti
akan melakukan analisis data dengan menggunakan beberapa metode antaralain uji
validitas dan reliabilitas, dilanjutkan dengan uji normalitas, mentransformasikan data
ordinal ke interval, uji asumsi klasik (heterokadatisitas, multikorelasi), analisis
korelasi, setelah itu barulah peneliti mengalisis data menggunakan regresi linear
sederhana dan linear berganda.
Dalam melakukan uji validitas & reliabilitas, uji asumsi klasik (normalitas,
hetrokadatisitas, multikorelasi), analisis korelasi, analisis regresi linear sederhana dan
linear berganda, peneliti menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service
41
Solution) versi 20. Menurut Priyanti dalam Sarjono dan Julianita (2011:113) SPSS
adalah program software yang digunakan untuk mengolah data statistik. Dari berbagai
program olah data statistik lainnya, SPSS merupakan program yang paling banyak
digunakan. Berikut adalah penjelasan mengenai metode analisis yang peneliti
gunakan:
1) Uji Validitas dan Reliabilitas
Menurut Sekaran dalam Sarjono dan Julianita (2011:35), mengatakan bahwa
validitas merupakan bukti bahwa instrumen, teknik, atau proses yang digunakan
untuk mengukur sebuah konsep benar-benar mengukur konsep yang dimaksudkan.
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu item pertanyaan.
Sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsisten tidaknya jawaban
seseorang terhadap item – item pertanyaan di dalam sebuah kuesioner.
Menurut Sarjono dan Julianita (2011: ) Suatu kuesioner dikatakan reliable jika
nilai croanbach’ Alpha > 60 dan suatu item pernyataan dikatakan valid jika corrected
item – total correlation (r hitung) lebih besar daripada r table.
Adapun langkah – langkah uji validitas dan reliabilitas yang akan dilakukan peneliti
adalah sebagai berikut:
1. Mengiput data hasil kuesioner dalam bentuk ordinal ke program SPSS
2. Klik Analyze, kemudian pilih scale dan klik reliability Analysis
3. Masukan semua item pernyataan ke kotak item pernyataan yang ada disebelah
kanan dengan cara melakukan doble klik
4. Selanjutnya, klik Statistics, lihat pada bagian descriptivs for, kemudian pilih
item, scale, dan scale if item deleted, lalu klik continue maka akan didapat hasil
validitas dan reliabilitas pada variabel yang diuji
2) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu
distribusi data. Pada dasarnya, uji normalitas adalah membandingkan antara data
yang di miliki peneliti dan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan
standar deviasi yang sama dengan data peneliti. Uji normalitas menjadi hal penting
karena salah satu syarat pengujian parametric- test (uji parametrik) adalah harus
memiliki distribusi normal. Dalam uji normalitas, apabila data yang di uji peneliti
lebih dari 50 (respondennya lebih dari 50) maka peneliti menggunakan Sig. di bagian
42
Kolmogorov – smirnov, jika data yang diuji kurang dari 50 (respondennya kurang
dari 50) maka peneliti menggunakan Sig. di bagian Shapiro – Wilk.
Dasar pengambilan keputusan peneliti adalah sebagai berikut:s
Jika Sig > 0,05 maka menunjukan data berdistribusi normal
Jika Sig < 0,05 maka menunjukan data tidak berdistibusi normal
Adapun langkah – langkah uji normalitas yang akan dilakukan peneliti adalah
sebagai berikut:
1. Mengiput data rata – rata hasil kuesioner dalam bentuk ordinal ke program
SPSS
2. Klik Analyze, lalu pilih descriptive statisics dan klik explore
3. Input variabel yang akan diuji ke kolom dependent list
4. Klik plots, kemudian klik kotak normality plots with tests dan pilih none,
lalu klik continue dan ok, maka akan didapat hasil uji normalitas.
3) Transformasi Data Ordinal ke Interval
Menurut Riduwan dan kuncoro dalam Sarjono dan Julianita (2011:12)
mentransformasikan data interval bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat analisis
parametric, dimana data setidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang
paling sederhana adalah dengan menggunakan MSI (Method of Successive Interval).
MSI merupakan metode yang digunakan untuk mentransformasikan data dari ordinal
menjadi interval dengan langkah – langkah sebagai berikut:
a. Perhatikan setiap butir jawaban responden dari kuesioner yang disebarkan.
b. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan 5
yang disebut sebagai frekuensi.
c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut
proporsi.
d. Menentukan nilai proporsi kumulatif dengan menjumlahkan nilai proporsi
berurutan per kolom skor.
e. Menentukan nilai Z, dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, hitung
nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.
f. Menentukan densitas, tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang
diperoleh dengan menggunakan tabel Koordinat Kurva Normal Baku.
g. Menentukan scale value (skala nilai) dengan menggunakan rumus:
NS = (Density at Lower Limit) – (Density at Upper Limit)
43
(Area Below Upper limit) – (Area Below Lower Limit)
h. Tentukan nilai transformasi (skala akhir) dengan rumus:
Y = NS + [ 1 + (𝑁𝑆𝑚𝑖𝑛) ]
4) Uji Heterokedatisitas
Menurut Wijaya dalam Sarjono dan Julianita (2011:66) menunjukan bahwa
varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan/observasi. Jika varians dan
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka di sebut
homokedatisitas. Model regresi yang baik adalah terjadi homokedatisitas dalam
model, atau dengan perkataan lain tidak terjadi heterokedatisitas. Ada beberapa cara
untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedatisitas, yaitu dengan melihat scatterplot
serta melalui/menggunakan uji gletjer, uji park, dan uji white. Uji heterokedatisitas
yang paling sering digunakan adalah uji scatterplot.
Dalam skripsi ini peneliti akan menggunakan scatterplot pada uji
hteterokedatisitas, dasar pengambillan keputusannya adalah jika terlihat titik – titik
menyebar secara acak, baik di bagian atas angka nol atau di bagian bawah angka nol
dari sumbu vertikal atau sumbu y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi
heterokedatisitas.
Adapun langkah – langkah uji heterokedatisitas yang akan dilakukan peneliti adalah
sebagai berikut:
1. Mengiput data rata – rata hasil kuesioner dalam bentuk interval ke program SPSS
2. Klik Analyze, pilih regression, dan klik linear
3. Pindahkan variabel independen ke kotak independen dan variabel dependen ke
kotak dependen
4. Klik plots, kemudian masukan pilihan SRESID ke kotak Ydan ZPRED ke kotak
X.
5. Klik continue lalu ok, maka akan didapat hasil dari uji heterokedatisitas dalam
bentuk scatterplot.
5) Uji Multikorelasi
Uji multikorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan diantara
variable bebas memiliki masalah multikorelasi (gejala multikolineralitas) atau tidak.
Multikorelasi merupakan korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah yang terjadi
44
pada hubungan di antara variable bebas. Uji multikorelasi perlu dilakukan jika
jumlah variabel independen (variabel bebas) lebih dari satu.
Dasar pengambilan keputusan pada uji multikorelasi adalah sebagai berikut:
Jika nilai VIF > 10 maka menunjukan terjadi gejala multikorelasi di antara
variabel bebas
Jika nilai VIF < 10 , maka menunjukan tidak terjadi gejala multikorelasi di
antara variabel bebas
Adapun langkah – langkah uji multikorelasi yang akan dilakukan peneliti adalah
sebagai berikut:
1. Mengiput data variabel X1, X2, X3 dan Y dalam bentuk interval ke program
SPSS
2. Pilih Analyze lalu klik Regression, dan klik linear
3. Input variabel X1, X2, X3 ke kotak independent, dan variabel Y ke kotak
dependent.
4. Pilih statistics, lalu pilih collinearity diagnostics, pilih continue dan klik ok,
maka akan diapat hasil uji multikorelasi.
6) Analisis Korelasi
Analisis ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara variabel
yang satu dengan variabel yang lain.
Dasar pengambilan keputusan pada analisis korelasi adalah sebagai berikut:
Sig ≥ 0,05, maka Ho diterima, Ha ditolak artinya tidak ada Hubungan
Sig ≤ 0,05, maka Ho ditolak, Ha diterima artinya ada hubungan
Adapun langkah – langkah dalam analisis korelasi yang akan dilakukan peneliti
adalah sebagai berikut:
1. Mengiput rata – rata data variabel X1, X2, X3 dan Y dalam bentuk interval ke
program SPSS
2. Pilih menu Analyze. lalu klik correlate, kemudian pilih bivariate
3. Pindahkan variabel X1, X2, X3 dan Y ke kotak sebelah kanan, dan pilih one –
tailed (untuk uji satu sisi)
4. Klik option, lalu pilih exclude cases pairise, kemudian klik continue lalu ok.,
maka akan didapat hasil analisis korelasi.
45
7) Analisis Regresi Sederhana
Menurut Sarjono dan Julianita (2011:91) analisis regresi merupakan suatu
analisis yang bertujuan untuk mengukur pengaruh variable bebas terhadap variable
terikat. Jika pengukuran pengaruh ini melibatkan satu variabel bebas (x) dan variabel
terikat (y) maka dinamakan analisis regresi linear sederhana (simple linear
regression – ed) yang dirumuskan:
Y = a + bx
Di mana nilai a merupakan konstanta dan nilai b adalah koefisien regresi untuk
variable x.
Dasar pengambilan keputusan pada regresi sederhana adalah sebagai berikut:
Sig ≥ 0,05, maka Ho diterima, Ha ditolak artinya tidak berpengaruh
Sig ≤ 0,05, maka Ho ditolak, Ha diterima artinya berpengaruh
Adapun langkah – langkah dalam analisis regresi sederhana yang akan dilakukan
peneliti adalah sebagai berikut:
1. Mengiput rata – rata data variabel X1/ X2/ X3 dan Y dalam bentuk interval
ke program SPSS
2. Pilih menu Analyze lalu klik Regression. Kemudian, klik linear
3. Klik Statistics dan pilih Estimates, model fit, dan descriptive
4. Klik continue, selanjutnya pilih plots, kemudian input pilihan dependent ke
kotak Y dan ADJPRED ke kotak X, lalu pilih standardized residual plots,
klik histogram dan normal probability plot
5. Klik continue dilanjutkan dengan save. Lalu, pilih unstandardized pada
predicted values.
6. Klik options, lalu pada stepping method criteria, pilih use probability of F
dan input pada “kotak” entry:0.05. Kemudian, pilih include constant in
equation dan exclude cases listwise.
7. Klik Ok, maka akan didapat hasil analisis regresi sederhana
8) Analisis Regresi Berganda
Menurut Sarjono dan Julianita (2011:90) jika pengukuran pengaruh melibatkan
dua atau lebih variable bebas (X1,X2,X3 dan seterusnya) dan satu variabel terikat
(Y) maka dinamakan analisis regresi berganda/majemuk (multiple regression – ed.)
yang dirumuskan
Y = a + b1X1 +b2X2 +……… bnXn
46
Di mana Y adalah variabel terikat, a adalah konstanta, dan b adalah koefisien regresi
pada masing – masing variabel bebas. Menurut Sekaran dalam Sarjono dan Julianita
(2011:91), analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh silmutan
dari beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat yang berskala interval.
Dasar pengambilan keputusan pada regresi berganda adalah sebagai berikut :
Sig ≥ 0,05, maka Ho diterima, Ha ditolak artinya tidak berpengaruh
Sig ≤ 0,05, maka Ho ditolak, Ha diterima artinya berpengaruh
Adapun langkah – langkah dalam analisis regresi berganda yang akan dilakukan
peneliti adalah sebagai berikut:
1. Mengiput rata – rata data variabel X, X2, X3 dan Y dalam bentuk interval ke
program SPSS
2. Pilih menu Analyze lalu klik Regression. Kemudian, klik linear
3. Klik Statistics dan pilih Estimates, model fit, dan descriptive
4. Klik continue, selanjutnya pilih plots, kemudian input pilihan dependent ke
kotak Y dan ADJPRED ke kotak X, lalu pilih standardized residual plots, klik
histogram dan normal probability plot
5. Klik continue dilanjutkan dengan save. Lalu, pilih unstandardized pada
predicted values.
6. Klik options, lalu pada stepping method criteria, pilih use probability of F dan
input pada “kotak” entry:0.05. Kemudian, pilih include constant in equation
dan exclude cases listwise.
7. klik ok., maka akan didapat hasil analisis regresi berganda
3.7 Rancangan Uji Hipotesis
Penelitian ini menggunakan 3 (tiga) variabel independen dan 1 (satu) variabel
dependen, dalam penelitian ini, digunakan derajat kepercayaan 95%, atau α = 5% (
0,05). Dasar pengambilan keputusan berdasarkan Sig, antara lain :
Jika Sig > 0,05, maka Ho diterima,Ha ditolak atau pengaruhnya tidak
signifikan.
Jika Sig < 0,05, maka Ho ditolak,Ha diterima atau pengaruhnya signifikan.
Adapun hipotesis yang dikembangkan peneliti adalah sebagai berikut:
47
Hipotesis 1 :
H0 = Tidak ada pengaruh saluran distribusi terhadap volume penjualan
Ha = Ada pengaruh saluran distribusi terhadap volume penjualan
Hipotesis 2 :
H0 = Tidak ada pengaruh penjualan personal terhadap volume penjualan
Ha = Ada pengaruh penjualan personal terhadap volume penjualan
Hipotesis 3 :
H0 = Tidak ada pengaruh promosi penjualan terhadap volume penjualan
Ha = Ada pengaruh promosi penjualan terhadap volume penjualan
Hipotesis 4 :
H0 = Tidak ada pengaruh secara bersama saluran distribusi, penjualan personal
dan promosi penjualan terhadap volume penjualan
Ha = Ada pengaruh secara bersama (simultan) saluran distribusi, penjualan
personal dan promosi penjualan terhadap volume penjualan
48