bab 2 sk 5
TRANSCRIPT
-
8/9/2019 BAB 2 sk 5
1/20
3
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Temporomandibular Joint
2.1.1 Anatomi Normal Temporomandibular Joint
TMJ terbentuk oleh kondilus mandibula yang tersusun dengan
fossa mandibular tulang temporal. Yang memisahkan antara dua tulang
ini adalah articular disc. TMJ digolongkan menjadi gabungan tulang
sendi, dimana terdapat tiga tulang didalamnya, yaitu kondilus, fossa
mandibular tulang temporal dan artikular disc. Articular disk disini
berfungsi sebagai nonossified bone yang memungkinkan pergerakankompleks dari sendi.
Artikular disc tersusun dari jaringan konektif fibrous padat yang
hampir tidak mengandung pembuluh darah dan saraf. Pada bidang
sagital, disc dapat terbagi menjadi tiga bagian menurut ketebalannya.
Bagian sentral adalah lapisan tertipis dan dinamakan intermediate
one.!isc menjadi tipis sekali di bagian anterior dan posterior ke
intermediate one. Pada tepi posterior sedikit lebih tipis dibandingkan
tepi anterior.
!alam keadaan normal, posisi permukaan artikular kondilus berada pada ona internediate disc yang tertipis. !ari pandangan anterior, disc
di bagian medial lebih tipis di bandingkan di lateral. "elama
pergerakan, disc bersifat fle#ible dan dapat beradaptasi dengan fungsi
artikular eminence.
$egio anterior disc bagian superior dan inferior melekat ke
capsular ligament, yang mana mengelilingi sebagian besar joint.
Bagian superior melekat ke anterior margin articular surface pada
-
8/9/2019 BAB 2 sk 5
2/20
4
tulang temporal. Bagian inferior melekat ke anterior margin
articular surface pada kondilus. Articular disc melekat ke capsular
ligamen tidak hanya secara anterior dan posterior tapi juga secara
medial dan lateral. Perlekatan tersebut membagi sendi menjadi dua
ka%itas. Permukaan internal ka%itas dikelilingi oleh sel endotel spesifik yang membentuk garis sino%ial. &aris ini bersama dengan tepi sino%ial
yang berumbai memproduksi cairan sino%ial yang mengisi dua ka%itas
tersebut. Ada dua fungsi dari cairan sino%ial, yaitu '
• (arena permukaan artikular sendi tidak memiliki %askularisasi,
cairan sino%ial berperan sebagai medium yang menghantar nutrisi
metabolik pada jaringan tersebut.
• "ebagai pelumas antar permukaan artikularis selama fungsi
pergerakan terjadi sehingga pergesekan yang terjadi dapat
diminimalisir.)
2.1.2 Klasifikasi Kelainan Temporo Mandibular Joint
a. Myofacial Pain
Myofacial pain dan dysfunction *MP!+ adalah salah satu
penyebab paling sering nyeri dan terbatasnya fungsi
pengunyahan . "umber dari rasa sakit ini adalah muskular, dimana
terjadi perubahan kelunakan dan nyeri pada otot pengunyahan
sebagai akibat dari fungsi otot yang abnormal atau hiperakti%itas.
b. !isk !isplacement !isorder Pada fungsi normal TMJ, fungsi dari kondilus adalah sebagai
engsel dan sliding fashion. Pada saat pembukaan penuh, kondilus
tidak hanya berotasi pada sumbu engsel tapi juga bertranslasi ke
depan ke posisi bagian paling inferior dari articular eminence.
"elama berfungsi, biconca%e disc menyisakan interposisi di antara
kondil dan fossa.
• Anterior !isc !isplacement ith $eduction
Pada anterior disk displacement, disc berada di anterior dan
medial dari kondilus saat posisi tertutup. Pada saat membuka,
kondilus bergerak ke posterior band dari disc dan akhirnyakembali ke hubungan kondilus dan disc yang normal. Pada saat
menutup.
Pada pemeriksaan, pasien mengemukakan adanya joint dan
muscle terderness. Bunyi clicking seing terdengar saat
membuka mulut
• Anterior !isc !isplacement ithout $eduction
Pada tipe ini, displacement tidak dapat direduksi dan
kondilus tidak dapat bertranslasi sepenuhnya ke anterior yang
mana mencegah pembukaan maksimal dan menyebabkan
de%iasi mandibula ke sisi yang terkena. Pada kasus ini tidak
-
8/9/2019 BAB 2 sk 5
3/20
5
terjadi clicking karena kondilus tidak dapat bertranslasi ke
bagian posterior dari disc.
c. !egenerati%e Joint !isease
Pada !J!, terdapat kerusakan pada disc yang dihubungkan dengan
adanya abnormalitas pada permukan artikular seperti flattening,
erosi, dan formasi osteophyte. Mekanisme !J! ini masih belum
diketahui dengan pasti. (onsep mekanisme !J! yang beredar saat
ini menggabungkan tiga mekanisme injuri yaitu direct mechanical
trauma, hypo#ia reperfusion injury, dan neurogenic inflammation.
Pasien !J! dapat merasakan sakit yang duhubungkan
ddengan adanya clicking atau krepitus dan biasanya terjadi
keterasan membuka mulut. Pada pemeriksaan radiograf dapat
terlihat berkurangnya jarak sendi, erosi permukaan, osteophyte dan
mendatarnya kepala kondilus.
d. "ystemic Arthritic -ondition
Beberapa kondisi arthritis sistemik diketahui dapat
mempengaruhi TMJ. Yang paling biasa terjadi adalah rheumatoid
arthritis. Pada rheumatoid arthritis, proses inflamasi terjadi dalam
proliferasi abnormal jaringan sino%ial. Pada stage aal, gejala
rheumatoid mirip dengan !J!, tetapi !J! terjadi unilateral
sedangkan rheumathoid arthritis bilateral.
e. -hronic $ecurrent !islocation
!islokasi TMJ disebabkan oleh hipermobilitasnya
mandibula. "ubluksasi adalah berpindahnya kondilus yang mana
dapat tereduksi dengan sendirinya dan tidak membutuhkan
peraatan. (ondisi yang lebih serius terjadi ketika kondilus
bertranslasi ke anterior di depan articular eminence dan terkunci
-
8/9/2019 BAB 2 sk 5
4/20
6
pada posisi tersebut. !islokasi dapat terjadi secara unilateral dan
bilateral dan dapat terjadi saat membuka mulut dengan lebar
seperti menguap, makan dan selama dental procedure. !islokasi
yang berlangsung lebih dari beberapa detik dapat menyebabkan
nyeri yang dikaitkan dengan adanya kejang otot sehingga dislokasiharus direduksi secepat mungkin.
&ambaran (linis
Tidak dapat menutup mulut
Penurunan kulit di sekitar preauricular
"ali%a berlebihan
"pasme otot mastikasi
/yeri parah pada TMJ
(ondilus teraba pada anterior dari articular eminence
f. Ankylosis
• 0ntracapsular Ankylosis
0ntracapsular ankylosis adalah hasil dari berfusinya
kondilus, disc dan fossa yang diebabkan oleh pembentukan
jaringan fibrous, pembentukan tulang, ataupun keduanya.
Penyebab paling umum dari ankylosis adalah makrotrauma yangdikaitkan dengan adanya fraktur kondilus. Penyebab lain adalah
surgical treatment dan yang jarang terjadi adalah infeksi.
1%aluasi pasien menunjukkan terbatasnya pembukaan
mulut, de%iasi ke sisi yang terjadi kerusakan dan berkurangnya
ekskursi lateral ke sisi kontralateral. Jika ankylosis yang terjadi
disebabkan oleh jaringan fibrous, pergerakan rahang lebih baik
dibandingkan yang disebabkan oleh berfusinya tulang.
• 1#tracapsular Ankylosis
Ankylosis ini melibatkan prosesus koronoideus dan otottemporalis. Penyebabnya adalah adanya pembesaran prosesus
koronoideus atau hiperplasia dan trauma pada arkus
igomatikus. 0nfeksi di sekitar otot temporalis juga dapat
menyebabkan ankilosis ekstrakapsular.
Aalnya pasien memiliki keterbatasan dalam membuka
mulut dan de%iasi ke sisi yang terlibat. Pada kasus ini,
keterbatasan membuka mulut secara komplit jarang terjadi dan
terbatasnya pergerakan lateral dan protrusif mengindikasikan
tidak adanya intracapsular ankylosis.
• &ambaran (linis anylosia
-
8/9/2019 BAB 2 sk 5
5/20
7
Pergerakan terbatas pada seluruh posisi *open, lateral,
protrusi%e+
2nilateral midline defleksi ke sisi yang terkena
ankylosis selama membuka mulut
2nilateral asimetri ajah
TMJ radioigraf kondyl tidak berpindah secara
signifikan pada posisi protrusi atau ekskursi lateral ke
contralateral side
Panoramic radiograph *e#tracapsullar ankylosis+
elongasi coronoid processus
Pergerakan rahang lebih besar pada ankylosis fibrous
daripada ankylosis bony
g. /eoplasia
/eoplasma pada TMJ jarang terjadi. (adangkadang hal ini
merupakan hasil dari terbatasnya pembukaan mulut dan nyeri
sendi. Tumor di TMJ merupaka hasil dari hubungan fossadan
kondilus yang abnormal atau intracapsular ankylosis.
h. 0nfection
0nfeksi pada are TMJ jarang terjadi, meskipun pada kasus
trauma maupun inter%ensi bedah pada area ini. Pada saat tidak adaantibiotik untuk infeksi telinga tengah, perluasan infeksi dapat
melibatkan TMJ .3
2.1. Etiolo!i Kelainan Temporo Mandibular Joint
&anguan TMJ merupakan suatu keadaan keradangan akut atau
kronis dari sendi temporomandibular yang berhubungan dengan rahang
baah. &angguan yang terjadi pada temporomandibular dapat
menyebabkan sakit yang signifikan dan kerusakan. Tanda dan gejala
dari kelainan TMJ sangat beragam dan disebabkan karena hal yang
kompleks.
Banyak faktor yang berhubungan dengan nyeri dengan nyeri yang
berhubungan dengan TM!. $iayat bru#ism, masalah gigi *oklusi
yang buruk atau karena gigi tiruan dapat berkontribusi terhadap
terjadinya nyeri dari TM!+. Trauma yang parah, seperti pukulan pada
dagu dapat mengubah struktur ligament dari TMJ yang menimbulkan
suara sendi.
Trauma TMJ data juga karena penyebab yang halus, seerti
stretching, tisting, atau karena tekanan yang berlebihan selama
-
8/9/2019 BAB 2 sk 5
6/20
8
mengunyah, menguap, atau membuka mulut terlalu lebar. Adapun
penyebab teradinya disfungsi TMJ adalah sebagai berikut '
a. makrotrauma ' Pukulan langsung pada mandibula akibat
kacelakaan atau akti%itas olah raga.
b. (ebiasaan parafungsi ' kebiasaan buruk seperti nail bitting, pencil bitting e#cessi%ely hard cheering atau mengulangngulang
membuka mandibula diluar batas normal.
c. "upport gigi posterior berkurang karena peningkatan beban TMJ.
d. Tekanan emosional yang terus menerus sehingga meningkat
tekanan interatikular diantara TMJ dan memengaruhi
biomekanika normal.
e. Teeth griding dan teeth cleaching *bru#ism+, meningkatkan
penggunaan pada pembatas cartilage TMJ.
f. (ebiasaan mengungah permen karet atau menggigit kuku.4
2.1." Patofisiolo!i Ank#losis dan $islokasi
a. ankylosis
3. Trauma
Trauma ekstra%asasi darah ke ruang sendi kalsifikasi dan
kemusnahan ruang sendi ankylosis
). 0nfeksi
0nfeksi pada TMJ destruksi articular surface perubahan
fisiologi normal prosessus di TMJ ankylosis
4. 5olloing arthroplasty
Adhesi dapat terjadi diantara disk dan articular eminence selama
prosedur perbaikan disk ankylosis
b. dislokasi
!islokasi TMJ dikaitkan dengan struktur tulang pada permukaaan
sendi, dimana fossa glenoid terlalu dalam dan articular eminenceyang curam. (etika terjadi hypermobilitas mandibula seperti
tertaa6menguap6makan terlalu lebar, maka kondilus terkunci di
depan articular eminence.7
2.1.% Prosedur $ia!nostik
Anamnesis
Meliputi personal data, keluhan utama, riayat penyakit, riayat
kesehatan dan riayat kesehatan gigi dan mulutnya. Tidak menutup
-
8/9/2019 BAB 2 sk 5
7/20
9
kemungkinan baha gejala dari kelainan temporomandibular dapat
berasal dari gigi dan jaringan periodontal, maka harus dilakukan
pemeriksaan secara seksama pada gigi dan jaringan periodontal. "elain
itu, perlu ditanyakan
tentang peraatan gigi yang pernah didapatkan, riayat
penggunaan gigi palsu dan gigi kaat. (eluhan utama pada pasien
dengan, diantaranya '
• Pasien akan merasakan nyeri pada darah TMJ, rahang atau ajah
• /yeri dirasakan pada saat membuka mulut
• (eluhan adanya 8clicking sounds” pada saat menggerakan rahang
• (esulitan untuk membuka mulut secara sempurna
• "akit kepala
• /yeri pada daerah leher dan pungggung
Pemeriksaan umum
a. "uhu tubuh.
b. Tekanan darah
c. !enyut nadi
d. (eceatan bernafas
e. Berat badan.
Pemeriksaan k&usus
• Pemeriksaan ekstra oral
3. (epala, ajah, dan leher
). Mata
4. Bibir
7. /odus limfa
9. (elenjar sali%a
:. Pemeriksaan sistem artikulasi
TMJ, pemeriksaannya meliputi '
$ange of mo%ement
2kur maksimal pembukaan rahang pada ujung insisi%ussentral. 0dentifikasi keterbatasan disebabkan oleh rasa sakit
atau obstruksi fisik. ;bser%asi de%iasi lateral lain.
-atatan '
de%iasi lateral pada rahang biasanya terhadap sisi yang
terkena
batas paling rendah untu pembukaan interinsisal
maksimum *49mm untuk anita dan 7
-
8/9/2019 BAB 2 sk 5
8/20
10
Trismus
"elanjutnya, hitung perluasan dari ekskursi lateral
baik painfree maupun forced. =itung dari garis pusat
*centre lines +
-atatan '
Batas minimal pada ekskursi lateral normal adalah >
mm
Jika TMJ kiri sakit, ekskursi lateral kanan biasanya
berkurang
TMJ tenderness
!engan bimanual palpasi ' tekan aspek lateral dari
sendi, ikuti ini dengan palpasi intraauricular dengan jari
kelingking ke e#ternal auditory meatus dan tekan ke depan
dengan pelan6lembut.
TMJ sound
-lick disebabkan oleh pergerakan tibatiba pada
disc relati%e ke condylus. -lick bias aal * contoh ' bagian
aal dari membuka rahang+, telat *mengindikasikan
perpindahan disc dan sering keras+, reciprocal *saat buka
dan menutup+, single *biasanya+, multiple *tdk stabil atau
disk perforasi+, keras, lunak, sakit atau tidak dan terjadi
dengan krepitus.
(repitus lebih panjang, kontinyu, grafting atau
crackling noise. (repitus terjadi dengan penyakitdegenerati%e dan inflamasi akut *setelah trauma+.
TMJ locking
Terjadi karena malposisi dan distorsi dari disc yang
diikuti dengan kondilus berotasi tapi tidak bertranslasi,
rahang mungkin terbuka hingga )
-
8/9/2019 BAB 2 sk 5
9/20
11
Temoralis ' origo pada superior dan inferior garis temporal
diatas telinga dan insersio pada prosessus coronoid dan anterior
border pada ramus assenden. Palpasi origo secara e#tra oral.
?ateral pterigoid @ origo dari permukaan lateral pada pterigoid
lateral dan insersio border anterior dari kondilus dan diskus.Tidak bisa di palpasi. $esisten dengan tangan operator untuk
lateral ekskursi oleh pasien yang memungkinkan adanya rasa
sakit pada lateral pterygoid.
Medial peterygoid ' origo diantara plate pterygoid medial dan
lateral insersionya permukaan medial pada angulus mandibula.
Tidak bisa dilalui dengan palpasi yang nyaman.
Pemerisaan 0ntra ;ral
?apisan mukosa, lidah, dasar mulut dan %entral lidah, palatumkeras dan lunak, tenggorokan, kelenjar sali%a, aliran sali%a,
periodonsium, dan gigi.
. Pemerisaan penunjang
Transcranial radiograf ' khusus untuk tulang, untu
mendiagnosis pathilogis tulang sendi interna.
Panoramik ' pada posisi buka dan tutup mulut, baik untuk
melihat kondilus dan fossa glenoid dan area lain seperti
prosessus coronoid.
Tomograf ' memberikan struktur TMJ yang detail danmenghindari tulang suraimposisi dan o%erla dan
memberikan gambaran yang lebih dari anatomi TMJ.
TMJ orthography ' e%aluasi posisi dan morfologi articular
disk jarang digunakan.
-omputer tomography ' e%aluaso patologis jaringan keras
dan lunak dari sendi.9
2.1.' $ia!nosis dan $ia!nosis Bandin!$ia!nosis ' ankylosis intrakapsular karena pasien memperlihatkan
pembukaan yang terbatas pada saat membuka mulut lebarlebar *3 cm+,
serta adanya riayat trauma.
$ia!nosis bandin! ' 1#tracapsular Ankylosis karena secara klinis
sama, hanya saja pada e#tracapsular gangguan berasal dari luar sendi
misalnya karena prosessus coronoid yang terlalu panjang.
2.1.( )en*ana Pera+atan
-
8/9/2019 BAB 2 sk 5
10/20
12
A Terapi nonbedah
3. 1dukasi pasien
• Tahap aal peraatan oleh pasien sendiri adalah untuk membuat pasien aspada terhadap kondisi patologis yang
mengakibatkan nyeri dan disfungsi serta menjelaskan
prognosis atau kemungkinan perkembangan 6 meningkatkan
nyeri atau disfungsi.
• Pasien dapat menggunakan alat brefeed back monitor yang
memberi informasi aktifitas muscular untuk membantu pasien
mengontrol aktifitas ototnya
•
Modifikasi pola makan dan latihan rutin dirumah jugamerupakan bagian penting proses edukasi pasien
). Medikasi
• /onstreroidal antiinflamatory
• Analgetik
• $ela#ant muscular
4. Terapi fisik
Terapi fisik sangat berguna untuk management pasien dengan nyeri
TM" dan disfungsi yang palingsering dilakukan adalah
menggunakan 1M& *elektromiographic+ biofeed back dan training
rela#asi, ultrasound, spray dan skectch dan pressure massage.
Teknik rela#asi dapat digunakan untuk mengurangi pengaruh stress
pada nyeri otot dan sendi. Monitor 1M& menyediakan instrumen
audio dan %isual yang dapat mengiinkan pasien untuk
mendengarkan dan melihat peningkatan akti%itas otot.
2ltrasound unit adalah suatu cara yang efektif untuk memproduksi
tissue heaking dengan menggunakan gelombang ultrasonic yang
mengubah aliran darah dan akti%itas metabolic pada le%elnya lebih
dalam dibandingkan dengan aplikasi moistheat permukaan.
"pray dan stretch adalah suatu metode efektif untuk memperbaiki
jarak pergerakan . $angsangan besar pada serabut saraf cutaneus
dapat memproduksi suatu penghambat atau mengesampingkan
pengaruh pada input nyeri dari serabut 6 fiberfiber yang lebih kecil
yang berorigin pada otot dan joint.
-
8/9/2019 BAB 2 sk 5
11/20
13
!engan penyemprotan suatu material %apoocolant diatas
permukaan lateral ajah6otot mastikasi dapat tertarik secara pasif
atau aktif dengan berkurangnya le%el nyeri karena penghambatan
input dari stimulasi di serabut atau fiberfiber cutan.
7. "plint
;cclusal splint secara umum dipertimbangkan sebagai bagian dari
peraatan re%ersibel atau peraatan konser%atif pada peraatan
gangguan TMJ. "plint diklasifikasikan menjadi ) kelompok yaitu'
a. Autoreposisi splint
2mumnya digunakan untuk masalah otot dan menghilangkan
nyeri TMJ ketika internal derangement tidak spesifik atau dapat
diidentifikasi keadaan patologis lain. "plint ini dapat digunakan pada beberapa kasus, seperti perpindahan diskus anterior atau
!J!, splint ini bertujuan untuk mereduksi gaya langsung pada
area TMJ.
b. Anterior repositioning splint
!irancang agar anterior ramping menengaruhi gaya
mandibula untuk berfungsi pada posisi protrusif. Tipe splint ini
sebagian besar digunakan dalam bentuk permanen, pada kasus
yang jarang peraatan jangka panjang untuk perpindahan diskus
anterior dengan reduksi.
B Terapi bedah
3 Arthosintesis
• Anastesis local dan sedasi intra %ena
• Penempatan jarum kedalam space superior sendi
• 0njeksi sejumlah kecil located ringer solution to distance the
joint space dan kemudian ditarik dan die%aluasi untuk tujuan
diagnosis jika diperlukan
!istanding joint secara jelas mengeliminasi tekanan negati%e
dari beberpa kasus displacement diskronis dapat berkembang
diantara dis dan %osa. !engan artosisntesis dintansion dibaah
tekanan dan mengeluarkan adhesiadhsei ini
-
8/9/2019 BAB 2 sk 5
12/20
14
) Arthroscopy
Penempatan canula kecil kedalam ruang joint superior.
(emudian dimasukkan suatu arthroscopy melalui canula kedalam
superior joint space kemudian dihubungkan dengan monitor.Teknik untuk koreksi disorder intra capsular.
4 !isrepositioning surgery
0ndikasi anterior disk displacement yang tidak rapat diraat
dengan treatment non bedah dan sering mengakibatkan nyeri
kliking menetap. Pada teknik ini disk yang mengalami
displacement ditempatkan lagi diposisi yang lebih normal dengan
membuang jaringan dari perlekatan posterior disk dan menjahit
disk kembali pada posisi yang benar.
7 !isk repair or remo%al
Pada beberaa kasus kerusakan parah pada diskus
menyebabkan sisa jaringan diskus harus dibuang. !iskectomy
tanpa replacement atau prosedur bedah dini dibuat untuk internal
derangement yang parah . dengan kemajuan teknologi, prosedur ini
dapat dilakukan tanpa tehknik arthroscopic terlebih dahulu.
Meskipun tehnik ini digunakan secara luas, dapat terlihat %ariasi
yang luas pada hasil klinis, dengan beberapa sendi menunjukkan
perubahan anatomis minimal dan kemajuan klinis yang signifikan.
9 -ondylotomy
Adalah osteotomi complete yang sama seperti pada
osteotomi ramus. (etika digunakan untuk masalah TMJ, tidak ada
penempatan ire atau scre fiksasi.
: Total joint replacement
Pada beberapa kasus pathologi sendi yang menghasilkan
kerusakan pada struktur sendi, rekonstruksi komponen TMJ perlu
dilakukan.
"alah satu metode dari rekonstruksi sendi adalah
melibatkan grafting autogenous tissue menggunakan costochondral bone graf. 0ni sebagian besar digunakan pada peraatan untu
indi%idu dalam masa pertumbuhan. /amun, efektif juga bila
digunakan pada indi%idu deasa.3
2.2 ,edera Saraf
2.2.1 Anatomi Saraf Tri!eminus
-
8/9/2019 BAB 2 sk 5
13/20
15
"araf trigeminal tersusun dari mesoneurium yang bersambung
dengan outer epinerium yang mengelilingi batang saraf. 1pinerium
mengandung %ast ple#us of %essels yang berisi saluran limfa.
1pinerium terbagi dua, yaitu outer epinerium dan inner epinerium.
0nner epinerium tersusun dari selubung jaringan ikat longgar dengan
longitudinal collagen bundels yang dapat melindungi saraf dari
kekuatan kompressife dan stretching. Perinerium merupakan
sambungan dari piaarachnoid layer dari sistem saraf pusat yang
berfungsi memberikan dukungan struktural dan bertindak sebagaidisfussion barrier yang mirip dengan bloodbrain barrier yang
mencegah pengakutan molekul tertentu. 1ndonerium yang tersusun
dari kolagen dan fibroblast kapiler berfungsi sebagai mengelilingi
indi%idual seratserat sarah dan sel schan. 0ni memiliki 4 tipe fasikel,
yaitu monofascicular *yang memiliki satu fasikel dengan ukuran yang
besar+, oligofascicular *terdiri dari )3< fasikel+, dan polyfascicular
*lebih dari 3< fasikel+. "el shan sendiri memiliki dua tipe, yaitu yang
bermielin *3 sel schan per serabut saraf+ dan yang tidak bermielin *3
sel shan per beberapa serabut saraf+, yang memiliki peran utama
dalam kelangsungan hidup saraf dan regenerasi cedera.:
2.2.2 Klasifikasi ,edera Saraf
Menurut "eddons
1. Neuroproxia
2. Axonotmesis
3. Neurotmesis
Menurut "underland terbagi ) kelompok, yaitu'
-
8/9/2019 BAB 2 sk 5
14/20
16
1. Axonotmesis
2. Neurotmesis
Tingkat -edera !efinisi Tanda dan &ejala
Neuroproxia *"underland 3
-
8/9/2019 BAB 2 sk 5
15/20
17
9. Beberapa pasien juga disertai oleh nyeri prodromal yang terjadi
pada sisi yang terlibat sebelum gejala terlihat.
:. "udut mulut biasanya turun, berbicara menjadi cadel dan perasa
menjadi abnormal.
. (elopak mata biasanya tidak dapat menutup sehingga terjadi
kekeringan pada daerah konjungti%a atau terjadinya ulserasi.
(ejadian6fenomena yang berhubungan dengan Bell’s Palsy adalah '
1. Acute !titis "edia
). Perubahan tekanan atmosfer *menyelam, terbang+
4. Terekspose dengan dingin
7. #schemia pada saraf dekat dengan foramen stylomastoid
$. "elkersson% &osenthal 'yndrom
(. "ultiple 'clerosis
. (ehamilan.>
2.2." Tri!eminal Neural!ia
)rigeminal neuralgia adalah sindrom nyeri pada ajah pada area
persarafan ner%us trigeminus pada satu cabang atau lebih, secara paroksismal berupa nyeri tajam yang tidak diketahui penyebabnya dan
biasanya terjadi pada umur 7< tahun keatas.
&ambaran (linis'
3. Biasanya terkena pada umur dekade 7 dan 9, namun bisa juga
terkena pada masa puberitas.
). ?ebih sering terjadi pada anita dibandingkan pria.
4. Melibatkan cabangcabang dari ner%us trigeminus, tapi ner%us
opthalmikus hanya 9E.
7. !isertai rasa nyeri dan kadang bilateral.
9. Pada tingkat aal terjadi nyeri ringan kadang terasa seperti
ditusuk, sakit yang tumpul dan sensasi terbakar. "eiring dengan
aktu nyeri akan meningkat seperti nyeri saat kena setrum listrik,
kena pukulan jab, atau ada kaat di sepanjang ajahnya.
:. /yeri dapat terjadi dalam beberapa detik atau beberapa menit *pada
kasus 4< menit+.>
-
8/9/2019 BAB 2 sk 5
16/20
18
2.2.% Prosedur $ia!nostik
3. Pemeriksaan "ubjektif
!engan menggunakan %isual analaog scale. "kala 9 tingkat
3< cm *3< cm fi%edegree scale+, dengan tiap tingkatan ditandaisetiap ),9 cm. 0ni berguna untuk memantau subjecti%e
impro%ement.
). Pemeriksaan ;bjektif
a. 0nspeksi
0nspeksi oral ca%ity, dilihat adanya tandatanda yang
menginduksi trauma, bekas luka insisi molar ketiga di lingual,
ataupu adanya atrofi papilla fungiform pada lidah.
b. Palpasi
Palpasi di sekitar daerah yang dicurigai adanya injury. -ara ini
akan memunculkan sensasi 8tinglingF *kesemutan+ pada target
site.
c. -linical /eurosensory Testing *-/"+
2ntuk melakukan -/T yag tepat, pasien harus duduk dengan
nyaman pada ruangan yang tenang, prosedur testing spesifik
harus dijelaskan secara lengkap kepada pasien, dengan
konfirmasi baha ia telah mengerti apa yang harus dilakukan.Tes spesifik dilakukan dengan mata pasien ditutup, dan
contralateral uninjuried side digunakan sebagai kontrol pada
saat yang tepat. -/T dilakukan pada 4 le%el, A, B, dan - '
?e%el A ' static topoint discrimination, brushstroke directional
discrimination
?e%el B ' contact detection
?e%el - ' pinprick nociception, thermal discrimination
Jika hasil dari le%el A testing normal, maka -/T dihentikan
dan pasien dipertimbangkan normal, hasil ini sesuai dengan
-
8/9/2019 BAB 2 sk 5
17/20
19
"underland firstdegree injury. Jika hasil pada le%el A
abnormal, maka diindikasikan untuk meneruskan k le%el B
testing.
Jika hasil le%el B testing normal, maka pasien dipertimbangkan
mildly impaired *"underland seconddegree injury+. Jika hasille%el B abnormal, maka le%el - testing dilakukan.
Jika hasil le%el - normal, pasien dipertimbangkan moderately
impaired *"underland thirddegree injury+. Jika hasil le%el -
abnormal, pasien dipertimbangkan se%erely impaired
*"underland fourthdegree injury+.
Jika hasil tes pasien abnormal pada le%el A, B, dan - dan tidak
ada respon pada stimulus yang berbahaya, maka pasien
dipertimbagkan completely impaired *"underland fifthdegree
injury+.
d. Taste Assesment
-
8/9/2019 BAB 2 sk 5
18/20
20
!ilakukan pada seluruh bagian mulut atau secara lokal.
?arutan seperti 3 M sodium chloride *asin+, 3 M sucrose
*manis+,
-
8/9/2019 BAB 2 sk 5
19/20
21
regenerasi
terjadi kirakira
3 inci perbulan
cangkok,
transfer
5ifth
neurotmesis
Tidak ada "etelah tindakan
bedah,
regenerasi
terjadi kirakira
3 inci perbulan
Perbaikan
saraf,
cangkok,
transfer :
2.2.0 Proses Pen#embu&an
Pada dasarnya prose penyembuhan ner%us melibatkan degenerasi
dan regenerasi. /er%e cell body merespon dengan fase metabolisme
meningkat dengan produksi tinggi dari ribonucleic acid dan perusakan
nissls substance untuk e#port dari cell body. Pada sisi yang terbuka,
-
8/9/2019 BAB 2 sk 5
20/20
22
terdapat edema dan particulate cellular debris. !isamping itu terjadi
proliferasi fagosit dan makrofag mulai membersihkan debris ,dalam
beberapa hari a#onal sprouts meluas dari pro#imal ner%e stump,setiap
akson mempunyai 9< collateral sprouts. Terjadi proliferasi dan akti%asi
"chann cells yang cukup tinggi. "elanjutnya mulai terbentuk myelin
baru, kemudian a#on baru. /er%e groth factor diproduksi yang
mempengaruhi arah sprouting dan memandu ne a#ons ke dalam
selubung myelin baru yang terbentuk, yang dikenal dengan bands of
bungner. (etika semua proses yang saling terkait terjadi dengan tepat,
neural regeneration secara spontan terjadi.: