bab 2 sk 5

Upload: rizal-fachri

Post on 01-Jun-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 BAB 2 sk 5

    1/20

    3

    BAB 2

    PEMBAHASAN

    2.1 Temporomandibular Joint

    2.1.1 Anatomi Normal Temporomandibular Joint

    TMJ terbentuk oleh kondilus mandibula yang tersusun dengan

    fossa mandibular tulang temporal. Yang memisahkan antara dua tulang

    ini adalah articular disc. TMJ digolongkan menjadi gabungan tulang

    sendi, dimana terdapat tiga tulang didalamnya, yaitu kondilus, fossa

    mandibular tulang temporal dan artikular disc. Articular disk disini

     berfungsi sebagai nonossified bone yang memungkinkan pergerakankompleks dari sendi.

    Artikular disc tersusun dari jaringan konektif fibrous padat yang

    hampir tidak mengandung pembuluh darah dan saraf. Pada bidang

    sagital, disc dapat terbagi menjadi tiga bagian menurut ketebalannya.

    Bagian sentral adalah lapisan tertipis dan dinamakan intermediate

    one.!isc menjadi tipis sekali di bagian anterior dan posterior ke

    intermediate one. Pada tepi posterior sedikit lebih tipis dibandingkan

    tepi anterior.

    !alam keadaan normal, posisi permukaan artikular kondilus berada pada ona internediate disc yang tertipis. !ari pandangan anterior, disc

    di bagian medial lebih tipis di bandingkan di lateral. "elama

     pergerakan, disc bersifat fle#ible dan dapat beradaptasi dengan fungsi

    artikular eminence.

    $egio anterior disc bagian superior dan inferior melekat ke

    capsular ligament, yang mana mengelilingi sebagian besar joint.

    Bagian superior melekat ke anterior margin articular surface pada

  • 8/9/2019 BAB 2 sk 5

    2/20

    4

    tulang temporal. Bagian inferior melekat ke anterior margin

    articular surface pada kondilus. Articular disc melekat ke capsular 

    ligamen tidak hanya secara anterior dan posterior tapi juga secara

    medial dan lateral. Perlekatan tersebut membagi sendi menjadi dua

    ka%itas. Permukaan internal ka%itas dikelilingi oleh sel endotel spesifik yang membentuk garis sino%ial. &aris ini bersama dengan tepi sino%ial

    yang berumbai memproduksi cairan sino%ial yang mengisi dua ka%itas

    tersebut. Ada dua fungsi dari cairan sino%ial, yaitu '

    • (arena permukaan artikular sendi tidak memiliki %askularisasi,

    cairan sino%ial berperan sebagai medium yang menghantar nutrisi

    metabolik pada jaringan tersebut.

    • "ebagai pelumas antar permukaan artikularis selama fungsi

     pergerakan terjadi sehingga pergesekan yang terjadi dapat

    diminimalisir.)

    2.1.2 Klasifikasi Kelainan Temporo Mandibular Joint

    a. Myofacial Pain

    Myofacial pain dan dysfunction *MP!+ adalah salah satu

     penyebab paling sering nyeri dan terbatasnya fungsi

     pengunyahan . "umber dari rasa sakit ini adalah muskular, dimana

    terjadi perubahan kelunakan dan nyeri pada otot pengunyahan

    sebagai akibat dari fungsi otot yang abnormal atau hiperakti%itas.

     b. !isk !isplacement !isorder Pada fungsi normal TMJ, fungsi dari kondilus adalah sebagai

    engsel dan sliding fashion. Pada saat pembukaan penuh, kondilus

    tidak hanya berotasi pada sumbu engsel tapi juga bertranslasi ke

    depan ke posisi bagian paling inferior dari articular eminence.

    "elama berfungsi, biconca%e disc menyisakan interposisi di antara

    kondil dan fossa.

    • Anterior !isc !isplacement ith $eduction

    Pada anterior disk displacement, disc berada di anterior dan

    medial dari kondilus saat posisi tertutup. Pada saat membuka,

    kondilus bergerak ke posterior band dari disc dan akhirnyakembali ke hubungan kondilus dan disc yang normal. Pada saat

    menutup.

    Pada pemeriksaan, pasien mengemukakan adanya joint dan

    muscle terderness. Bunyi clicking seing terdengar saat

    membuka mulut

    • Anterior !isc !isplacement ithout $eduction

    Pada tipe ini, displacement tidak dapat direduksi dan

    kondilus tidak dapat bertranslasi sepenuhnya ke anterior yang

    mana mencegah pembukaan maksimal dan menyebabkan

    de%iasi mandibula ke sisi yang terkena. Pada kasus ini tidak 

  • 8/9/2019 BAB 2 sk 5

    3/20

    5

    terjadi clicking karena kondilus tidak dapat bertranslasi ke

     bagian posterior dari disc.

    c. !egenerati%e Joint !isease

    Pada !J!, terdapat kerusakan pada disc yang dihubungkan dengan

    adanya abnormalitas pada permukan artikular seperti flattening,

    erosi, dan formasi osteophyte. Mekanisme !J! ini masih belum

    diketahui dengan pasti. (onsep mekanisme !J! yang beredar saat

    ini menggabungkan tiga mekanisme injuri yaitu direct mechanical

    trauma, hypo#ia reperfusion injury, dan neurogenic inflammation.

    Pasien !J! dapat merasakan sakit yang duhubungkan

    ddengan adanya clicking atau krepitus dan biasanya terjadi

    keterasan membuka mulut. Pada pemeriksaan radiograf dapat

    terlihat berkurangnya jarak sendi, erosi permukaan, osteophyte dan

    mendatarnya kepala kondilus.

    d. "ystemic Arthritic -ondition

    Beberapa kondisi arthritis sistemik diketahui dapat

    mempengaruhi TMJ. Yang paling biasa terjadi adalah rheumatoid

    arthritis. Pada rheumatoid arthritis, proses inflamasi terjadi dalam

     proliferasi abnormal jaringan sino%ial. Pada stage aal, gejala

    rheumatoid mirip dengan !J!, tetapi !J! terjadi unilateral

    sedangkan rheumathoid arthritis bilateral.

    e. -hronic $ecurrent !islocation

    !islokasi TMJ disebabkan oleh hipermobilitasnya

    mandibula. "ubluksasi adalah berpindahnya kondilus yang mana

    dapat tereduksi dengan sendirinya dan tidak membutuhkan

     peraatan. (ondisi yang lebih serius terjadi ketika kondilus

     bertranslasi ke anterior di depan articular eminence dan terkunci

  • 8/9/2019 BAB 2 sk 5

    4/20

    6

     pada posisi tersebut. !islokasi dapat terjadi secara unilateral dan

     bilateral dan dapat terjadi saat membuka mulut dengan lebar 

    seperti menguap, makan dan selama dental procedure. !islokasi

    yang berlangsung lebih dari beberapa detik dapat menyebabkan

    nyeri yang dikaitkan dengan adanya kejang otot sehingga dislokasiharus direduksi secepat mungkin.

    &ambaran (linis

    Tidak dapat menutup mulut

    Penurunan kulit di sekitar preauricular 

    "ali%a berlebihan

    "pasme otot mastikasi

    /yeri parah pada TMJ

    (ondilus teraba pada anterior dari articular eminence

    f. Ankylosis

    • 0ntracapsular Ankylosis

    0ntracapsular ankylosis adalah hasil dari berfusinya

    kondilus, disc dan fossa yang diebabkan oleh pembentukan

     jaringan fibrous, pembentukan tulang, ataupun keduanya.

    Penyebab paling umum dari ankylosis adalah makrotrauma yangdikaitkan dengan adanya fraktur kondilus. Penyebab lain adalah

    surgical treatment dan yang jarang terjadi adalah infeksi.

    1%aluasi pasien menunjukkan terbatasnya pembukaan

    mulut, de%iasi ke sisi yang terjadi kerusakan dan berkurangnya

    ekskursi lateral ke sisi kontralateral. Jika ankylosis yang terjadi

    disebabkan oleh jaringan fibrous, pergerakan rahang lebih baik 

    dibandingkan yang disebabkan oleh berfusinya tulang.

    • 1#tracapsular Ankylosis

    Ankylosis ini melibatkan prosesus koronoideus dan otottemporalis. Penyebabnya adalah adanya pembesaran prosesus

    koronoideus atau hiperplasia dan trauma pada arkus

    igomatikus. 0nfeksi di sekitar otot temporalis juga dapat

    menyebabkan ankilosis ekstrakapsular.

    Aalnya pasien memiliki keterbatasan dalam membuka

    mulut dan de%iasi ke sisi yang terlibat. Pada kasus ini,

    keterbatasan membuka mulut secara komplit jarang terjadi dan

    terbatasnya pergerakan lateral dan protrusif mengindikasikan

    tidak adanya intracapsular ankylosis.

    • &ambaran (linis anylosia

  • 8/9/2019 BAB 2 sk 5

    5/20

    7

    Pergerakan terbatas pada seluruh posisi *open, lateral,

     protrusi%e+

    2nilateral   midline defleksi ke sisi yang terkena

    ankylosis selama membuka mulut

    2nilateral asimetri ajah

    TMJ radioigraf   kondyl tidak berpindah secara

    signifikan pada posisi protrusi atau ekskursi lateral ke

    contralateral side

    Panoramic radiograph *e#tracapsullar ankylosis+

    elongasi coronoid processus

    Pergerakan rahang lebih besar pada ankylosis fibrous

    daripada ankylosis bony

    g. /eoplasia

     /eoplasma pada TMJ jarang terjadi. (adangkadang hal ini

    merupakan hasil dari terbatasnya pembukaan mulut dan nyeri

    sendi. Tumor di TMJ merupaka hasil dari hubungan fossadan

    kondilus yang abnormal atau intracapsular ankylosis.

    h. 0nfection

    0nfeksi pada are TMJ jarang terjadi, meskipun pada kasus

    trauma maupun inter%ensi bedah pada area ini. Pada saat tidak adaantibiotik untuk infeksi telinga tengah, perluasan infeksi dapat

    melibatkan TMJ .3

     

    2.1. Etiolo!i Kelainan Temporo Mandibular Joint

    &anguan TMJ merupakan suatu keadaan keradangan akut atau

    kronis dari sendi temporomandibular yang berhubungan dengan rahang

     baah. &angguan yang terjadi pada temporomandibular dapat

    menyebabkan sakit yang signifikan dan kerusakan. Tanda dan gejala

    dari kelainan TMJ sangat beragam dan disebabkan karena hal yang

    kompleks.

    Banyak faktor yang berhubungan dengan nyeri dengan nyeri yang

     berhubungan dengan TM!. $iayat bru#ism, masalah gigi *oklusi

    yang buruk atau karena gigi tiruan dapat berkontribusi terhadap

    terjadinya nyeri dari TM!+. Trauma yang parah, seperti pukulan pada

    dagu dapat mengubah struktur ligament dari TMJ yang menimbulkan

    suara sendi.

    Trauma TMJ data juga karena penyebab yang halus, seerti

    stretching, tisting, atau karena tekanan yang berlebihan selama

  • 8/9/2019 BAB 2 sk 5

    6/20

    8

    mengunyah, menguap, atau membuka mulut terlalu lebar. Adapun

     penyebab teradinya disfungsi TMJ adalah sebagai berikut '

    a. makrotrauma ' Pukulan langsung pada mandibula akibat

    kacelakaan atau akti%itas olah raga.

     b. (ebiasaan parafungsi ' kebiasaan buruk seperti nail bitting, pencil bitting e#cessi%ely hard cheering atau mengulangngulang

    membuka mandibula diluar batas normal.

    c. "upport gigi posterior berkurang karena peningkatan beban TMJ.

    d. Tekanan emosional yang terus menerus sehingga meningkat

    tekanan interatikular diantara TMJ dan memengaruhi

     biomekanika normal.

    e. Teeth griding dan teeth cleaching *bru#ism+, meningkatkan

     penggunaan pada pembatas cartilage TMJ.

    f. (ebiasaan mengungah permen karet atau menggigit kuku.4

    2.1." Patofisiolo!i Ank#losis dan $islokasi

    a. ankylosis

    3. Trauma

    Trauma   ekstra%asasi darah ke ruang sendi   kalsifikasi dan

    kemusnahan ruang sendi ankylosis

    ). 0nfeksi

    0nfeksi pada TMJ   destruksi articular surface   perubahan

    fisiologi normal prosessus di TMJ ankylosis

    4. 5olloing arthroplasty

    Adhesi dapat terjadi diantara disk dan articular eminence selama

     prosedur perbaikan disk ankylosis

     b. dislokasi

    !islokasi TMJ dikaitkan dengan struktur tulang pada permukaaan

    sendi, dimana fossa glenoid terlalu dalam dan articular eminenceyang curam. (etika terjadi hypermobilitas mandibula seperti

    tertaa6menguap6makan terlalu lebar, maka kondilus terkunci di

    depan articular eminence.7

    2.1.% Prosedur $ia!nostik

    Anamnesis

    Meliputi personal data, keluhan utama, riayat penyakit, riayat

    kesehatan dan riayat kesehatan gigi dan mulutnya. Tidak menutup

  • 8/9/2019 BAB 2 sk 5

    7/20

    9

    kemungkinan baha gejala dari kelainan temporomandibular dapat

     berasal dari gigi dan jaringan periodontal, maka harus dilakukan

     pemeriksaan secara seksama pada gigi dan jaringan periodontal. "elain

    itu, perlu ditanyakan

    tentang peraatan gigi yang pernah didapatkan, riayat

     penggunaan gigi palsu dan gigi kaat. (eluhan utama pada pasien

    dengan, diantaranya '

    • Pasien akan merasakan nyeri pada darah TMJ, rahang atau ajah

    •  /yeri dirasakan pada saat membuka mulut

    • (eluhan adanya 8clicking sounds” pada saat menggerakan rahang

    • (esulitan untuk membuka mulut secara sempurna

    • "akit kepala

    •  /yeri pada daerah leher dan pungggung

    Pemeriksaan umum

    a. "uhu tubuh.

     b. Tekanan darah

    c. !enyut nadi

    d. (eceatan bernafas

    e. Berat badan.

    Pemeriksaan k&usus

    • Pemeriksaan ekstra oral

    3. (epala, ajah, dan leher 

    ). Mata

    4. Bibir  

    7. /odus limfa

    9. (elenjar sali%a

    :. Pemeriksaan sistem artikulasi

    TMJ, pemeriksaannya meliputi '

    $ange of mo%ement

    2kur maksimal pembukaan rahang pada ujung insisi%ussentral. 0dentifikasi keterbatasan disebabkan oleh rasa sakit

    atau obstruksi fisik. ;bser%asi de%iasi lateral lain.

    -atatan '

    de%iasi lateral pada rahang biasanya terhadap sisi yang

    terkena

      batas paling rendah untu pembukaan interinsisal

    maksimum *49mm untuk anita dan 7

  • 8/9/2019 BAB 2 sk 5

    8/20

    10

    Trismus

    "elanjutnya, hitung perluasan dari ekskursi lateral

     baik painfree maupun forced. =itung dari garis pusat

    *centre lines +

    -atatan '

    Batas minimal pada ekskursi lateral normal adalah >

    mm

    Jika TMJ kiri sakit, ekskursi lateral kanan biasanya

     berkurang

    TMJ tenderness

    !engan bimanual palpasi ' tekan aspek lateral dari

    sendi, ikuti ini dengan palpasi intraauricular dengan jari

    kelingking ke e#ternal auditory meatus dan tekan ke depan

    dengan pelan6lembut.

    TMJ sound

    -lick disebabkan oleh pergerakan tibatiba pada

    disc relati%e ke condylus. -lick bias aal * contoh ' bagian

    aal dari membuka rahang+, telat *mengindikasikan

     perpindahan disc dan sering keras+, reciprocal *saat buka

    dan menutup+, single *biasanya+, multiple *tdk stabil atau

    disk perforasi+, keras, lunak, sakit atau tidak dan terjadi

    dengan krepitus.

    (repitus lebih panjang, kontinyu, grafting atau

    crackling noise. (repitus terjadi dengan penyakitdegenerati%e dan inflamasi akut *setelah trauma+.

    TMJ locking

    Terjadi karena malposisi dan distorsi dari disc yang

    diikuti dengan kondilus berotasi tapi tidak bertranslasi,

    rahang mungkin terbuka hingga )

  • 8/9/2019 BAB 2 sk 5

    9/20

    11

    Temoralis ' origo pada superior dan inferior garis temporal

    diatas telinga dan insersio pada prosessus coronoid dan anterior 

     border pada ramus assenden. Palpasi origo secara e#tra oral.

    ?ateral pterigoid @ origo dari permukaan lateral pada pterigoid

    lateral dan insersio border anterior dari kondilus dan diskus.Tidak bisa di palpasi. $esisten dengan tangan operator untuk 

    lateral ekskursi oleh pasien yang memungkinkan adanya rasa

    sakit pada lateral pterygoid.

    Medial peterygoid ' origo diantara plate pterygoid medial dan

    lateral insersionya permukaan medial pada angulus mandibula.

    Tidak bisa dilalui dengan palpasi yang nyaman.

    Pemerisaan 0ntra ;ral

    ?apisan mukosa, lidah, dasar mulut dan %entral lidah, palatumkeras dan lunak, tenggorokan, kelenjar sali%a, aliran sali%a,

     periodonsium, dan gigi.

    . Pemerisaan penunjang

    Transcranial radiograf ' khusus untuk tulang, untu

    mendiagnosis pathilogis tulang sendi interna.

    Panoramik ' pada posisi buka dan tutup mulut, baik untuk 

    melihat kondilus dan fossa glenoid dan area lain seperti

     prosessus coronoid.

    Tomograf ' memberikan struktur TMJ yang detail danmenghindari tulang suraimposisi dan o%erla dan

    memberikan gambaran yang lebih dari anatomi TMJ.

    TMJ orthography ' e%aluasi posisi dan morfologi articular 

    disk jarang digunakan.

    -omputer tomography ' e%aluaso patologis jaringan keras

    dan lunak dari sendi.9

    2.1.' $ia!nosis dan $ia!nosis Bandin!$ia!nosis  ' ankylosis intrakapsular karena pasien memperlihatkan

     pembukaan yang terbatas pada saat membuka mulut lebarlebar *3 cm+,

    serta adanya riayat trauma.

    $ia!nosis bandin! ' 1#tracapsular Ankylosis  karena secara klinis

    sama, hanya saja pada e#tracapsular gangguan berasal dari luar sendi

    misalnya karena prosessus coronoid yang terlalu panjang.

    2.1.( )en*ana Pera+atan

  • 8/9/2019 BAB 2 sk 5

    10/20

    12

    A Terapi nonbedah

    3. 1dukasi pasien

    • Tahap aal peraatan oleh pasien sendiri adalah untuk membuat pasien aspada terhadap kondisi patologis yang

    mengakibatkan nyeri dan disfungsi serta menjelaskan

     prognosis atau kemungkinan perkembangan 6 meningkatkan

    nyeri atau disfungsi.

    • Pasien dapat menggunakan alat brefeed back monitor yang

    memberi informasi aktifitas muscular untuk membantu pasien

    mengontrol aktifitas ototnya

    Modifikasi pola makan dan latihan rutin dirumah jugamerupakan bagian penting proses edukasi pasien

    ). Medikasi

    •  /onstreroidal antiinflamatory

    • Analgetik

    • $ela#ant muscular 

    4. Terapi fisik 

    Terapi fisik sangat berguna untuk management pasien dengan nyeri

    TM" dan disfungsi yang palingsering dilakukan adalah

    menggunakan 1M& *elektromiographic+ biofeed back dan training

    rela#asi, ultrasound, spray dan skectch dan pressure massage.

    Teknik rela#asi dapat digunakan untuk mengurangi pengaruh stress

     pada nyeri otot dan sendi. Monitor 1M& menyediakan instrumen

    audio dan %isual yang dapat mengiinkan pasien untuk 

    mendengarkan dan melihat peningkatan akti%itas otot.

    2ltrasound unit adalah suatu cara yang efektif untuk memproduksi

    tissue heaking dengan menggunakan gelombang ultrasonic yang

    mengubah aliran darah dan akti%itas metabolic pada le%elnya lebih

    dalam dibandingkan dengan aplikasi moistheat permukaan.

    "pray dan stretch adalah suatu metode efektif untuk memperbaiki

     jarak pergerakan . $angsangan besar pada serabut saraf cutaneus

    dapat memproduksi suatu penghambat atau mengesampingkan

     pengaruh pada input nyeri dari serabut 6 fiberfiber yang lebih kecil

    yang berorigin pada otot dan joint.

  • 8/9/2019 BAB 2 sk 5

    11/20

    13

    !engan penyemprotan suatu material %apoocolant diatas

     permukaan lateral ajah6otot mastikasi dapat tertarik secara pasif 

    atau aktif dengan berkurangnya le%el nyeri karena penghambatan

    input dari stimulasi di serabut atau fiberfiber cutan.

    7. "plint

    ;cclusal splint secara umum dipertimbangkan sebagai bagian dari

     peraatan re%ersibel atau peraatan konser%atif pada peraatan

    gangguan TMJ. "plint diklasifikasikan menjadi ) kelompok yaitu'

    a. Autoreposisi splint

    2mumnya digunakan untuk masalah otot dan menghilangkan

    nyeri TMJ ketika internal derangement tidak spesifik atau dapat

    diidentifikasi keadaan patologis lain. "plint ini dapat digunakan pada beberapa kasus, seperti perpindahan diskus anterior atau

    !J!, splint ini bertujuan untuk mereduksi gaya langsung pada

    area TMJ.

     b. Anterior repositioning splint

    !irancang agar anterior ramping menengaruhi gaya

    mandibula untuk berfungsi pada posisi protrusif. Tipe splint ini

    sebagian besar digunakan dalam bentuk permanen, pada kasus

    yang jarang peraatan jangka panjang untuk perpindahan diskus

    anterior dengan reduksi.

    B Terapi bedah

    3 Arthosintesis

    • Anastesis local dan sedasi intra %ena

    • Penempatan jarum kedalam space superior sendi

    • 0njeksi sejumlah kecil located ringer solution to distance the

     joint space dan kemudian ditarik dan die%aluasi untuk tujuan

    diagnosis jika diperlukan

    !istanding joint secara jelas mengeliminasi tekanan negati%e

    dari beberpa kasus displacement diskronis dapat berkembang

    diantara dis dan %osa. !engan artosisntesis dintansion dibaah

    tekanan dan mengeluarkan adhesiadhsei ini

  • 8/9/2019 BAB 2 sk 5

    12/20

    14

    ) Arthroscopy

    Penempatan canula kecil kedalam ruang joint superior.

    (emudian dimasukkan suatu arthroscopy melalui canula kedalam

    superior joint space kemudian dihubungkan dengan monitor.Teknik untuk koreksi disorder intra capsular.

    4 !isrepositioning surgery

    0ndikasi anterior disk displacement yang tidak rapat diraat

    dengan treatment non bedah dan sering mengakibatkan nyeri

    kliking menetap. Pada teknik ini disk yang mengalami

    displacement ditempatkan lagi diposisi yang lebih normal dengan

    membuang jaringan dari perlekatan posterior disk dan menjahit

    disk kembali pada posisi yang benar.

    7 !isk repair or remo%al

    Pada beberaa kasus kerusakan parah pada diskus

    menyebabkan sisa jaringan diskus harus dibuang. !iskectomy

    tanpa replacement atau prosedur bedah dini dibuat untuk   internal 

    derangement  yang parah . dengan kemajuan teknologi, prosedur ini

    dapat dilakukan tanpa tehknik arthroscopic terlebih dahulu.

    Meskipun tehnik ini digunakan secara luas, dapat terlihat %ariasi

    yang luas pada hasil klinis, dengan beberapa sendi menunjukkan

     perubahan anatomis minimal dan kemajuan klinis yang signifikan.

    9 -ondylotomy

    Adalah osteotomi complete yang sama seperti pada

    osteotomi ramus. (etika digunakan untuk masalah TMJ, tidak ada

     penempatan ire atau scre fiksasi.

    : Total joint replacement

    Pada beberapa kasus pathologi sendi yang menghasilkan

    kerusakan pada struktur sendi, rekonstruksi komponen TMJ perlu

    dilakukan.

    "alah satu metode dari rekonstruksi sendi adalah

    melibatkan grafting autogenous tissue menggunakan costochondral bone graf. 0ni sebagian besar digunakan pada peraatan untu

    indi%idu dalam masa pertumbuhan. /amun, efektif juga bila

    digunakan pada indi%idu deasa.3

    2.2 ,edera Saraf 

    2.2.1 Anatomi Saraf Tri!eminus

  • 8/9/2019 BAB 2 sk 5

    13/20

    15

    "araf trigeminal tersusun dari mesoneurium yang bersambung

    dengan outer epinerium yang mengelilingi batang saraf. 1pinerium

    mengandung %ast ple#us of %essels yang berisi saluran limfa.

    1pinerium terbagi dua, yaitu outer epinerium dan inner epinerium.

    0nner epinerium tersusun dari selubung jaringan ikat longgar dengan

    longitudinal collagen bundels yang dapat melindungi saraf dari

    kekuatan kompressife dan stretching. Perinerium merupakan

    sambungan dari piaarachnoid layer dari sistem saraf pusat yang

     berfungsi memberikan dukungan struktural dan bertindak sebagaidisfussion barrier yang mirip dengan bloodbrain barrier yang

    mencegah pengakutan molekul tertentu. 1ndonerium yang tersusun

    dari kolagen dan fibroblast kapiler berfungsi sebagai mengelilingi

    indi%idual seratserat sarah dan sel schan. 0ni memiliki 4 tipe fasikel,

    yaitu monofascicular *yang memiliki satu fasikel dengan ukuran yang

     besar+, oligofascicular *terdiri dari )3< fasikel+, dan polyfascicular 

    *lebih dari 3< fasikel+. "el shan sendiri memiliki dua tipe, yaitu yang

     bermielin *3 sel schan per serabut saraf+ dan yang tidak bermielin *3

    sel shan per beberapa serabut saraf+, yang memiliki peran utama

    dalam kelangsungan hidup saraf dan regenerasi cedera.:

    2.2.2 Klasifikasi ,edera Saraf 

    Menurut "eddons

    1. Neuroproxia

    2. Axonotmesis

    3. Neurotmesis

    Menurut "underland terbagi ) kelompok, yaitu'

  • 8/9/2019 BAB 2 sk 5

    14/20

    16

    1. Axonotmesis

    2. Neurotmesis

    Tingkat -edera !efinisi Tanda dan &ejala

     Neuroproxia *"underland 3

  • 8/9/2019 BAB 2 sk 5

    15/20

    17

    9. Beberapa pasien juga disertai oleh nyeri prodromal yang terjadi

     pada sisi yang terlibat sebelum gejala terlihat.

    :. "udut mulut biasanya turun, berbicara menjadi cadel dan perasa

    menjadi abnormal.

    . (elopak mata biasanya tidak dapat menutup sehingga terjadi

    kekeringan pada daerah konjungti%a atau terjadinya ulserasi.

    (ejadian6fenomena yang berhubungan dengan Bell’s Palsy adalah '

    1. Acute !titis "edia

    ). Perubahan tekanan atmosfer *menyelam, terbang+

    4. Terekspose dengan dingin

    7.  #schemia pada saraf dekat dengan foramen stylomastoid

    $. "elkersson% &osenthal 'yndrom

    (. "ultiple 'clerosis

    . (ehamilan.>

    2.2." Tri!eminal Neural!ia

    )rigeminal neuralgia  adalah sindrom nyeri pada ajah pada area

     persarafan ner%us trigeminus pada satu cabang atau lebih, secara paroksismal berupa nyeri tajam yang tidak diketahui penyebabnya dan

     biasanya terjadi pada umur 7< tahun keatas.

    &ambaran (linis'

    3. Biasanya terkena pada umur dekade 7 dan 9, namun bisa juga

    terkena pada masa puberitas.

    ). ?ebih sering terjadi pada anita dibandingkan pria.

    4. Melibatkan cabangcabang dari ner%us trigeminus, tapi ner%us

    opthalmikus hanya 9E.

    7. !isertai rasa nyeri dan kadang bilateral.

    9. Pada tingkat aal terjadi nyeri ringan kadang terasa seperti

    ditusuk, sakit yang tumpul dan sensasi terbakar. "eiring dengan

    aktu nyeri akan meningkat seperti nyeri saat kena setrum listrik,

    kena pukulan jab, atau ada kaat di sepanjang ajahnya.

    :. /yeri dapat terjadi dalam beberapa detik atau beberapa menit *pada

    kasus 4< menit+.>

  • 8/9/2019 BAB 2 sk 5

    16/20

    18

    2.2.% Prosedur $ia!nostik 

    3. Pemeriksaan "ubjektif 

    !engan menggunakan %isual analaog scale. "kala 9 tingkat

    3< cm *3< cm fi%edegree scale+, dengan tiap tingkatan ditandaisetiap ),9 cm. 0ni berguna untuk memantau subjecti%e

    impro%ement.

    ). Pemeriksaan ;bjektif 

    a. 0nspeksi

    0nspeksi oral ca%ity, dilihat adanya tandatanda yang

    menginduksi trauma, bekas luka insisi molar ketiga di lingual,

    ataupu adanya atrofi papilla fungiform pada lidah.

     b. Palpasi

    Palpasi di sekitar daerah yang dicurigai adanya injury. -ara ini

    akan memunculkan sensasi 8tinglingF *kesemutan+ pada target

    site.

    c. -linical /eurosensory Testing *-/"+

    2ntuk melakukan -/T yag tepat, pasien harus duduk dengan

    nyaman pada ruangan yang tenang, prosedur testing spesifik 

    harus dijelaskan secara lengkap kepada pasien, dengan

    konfirmasi baha ia telah mengerti apa yang harus dilakukan.Tes spesifik dilakukan dengan mata pasien ditutup, dan

    contralateral uninjuried side digunakan sebagai kontrol pada

    saat yang tepat. -/T dilakukan pada 4 le%el, A, B, dan - '

    ?e%el A ' static topoint discrimination, brushstroke directional

    discrimination

    ?e%el B ' contact detection

    ?e%el - ' pinprick nociception, thermal discrimination

    Jika hasil dari le%el A testing normal, maka -/T dihentikan

    dan pasien dipertimbangkan normal, hasil ini sesuai dengan

  • 8/9/2019 BAB 2 sk 5

    17/20

    19

    "underland firstdegree injury. Jika hasil pada le%el A

    abnormal, maka diindikasikan untuk meneruskan k le%el B

    testing.

    Jika hasil le%el B testing normal, maka pasien dipertimbangkan

    mildly impaired *"underland seconddegree injury+. Jika hasille%el B abnormal, maka le%el - testing dilakukan.

    Jika hasil le%el - normal, pasien dipertimbangkan moderately

    impaired *"underland thirddegree injury+. Jika hasil le%el -

    abnormal, pasien dipertimbangkan se%erely impaired

    *"underland fourthdegree injury+.

    Jika hasil tes pasien abnormal pada le%el A, B, dan - dan tidak 

    ada respon pada stimulus yang berbahaya, maka pasien

    dipertimbagkan completely impaired *"underland fifthdegree

    injury+.

    d. Taste Assesment

  • 8/9/2019 BAB 2 sk 5

    18/20

    20

    !ilakukan pada seluruh bagian mulut atau secara lokal.

    ?arutan seperti 3 M sodium chloride *asin+, 3 M sucrose

    *manis+,

  • 8/9/2019 BAB 2 sk 5

    19/20

    21

    regenerasi

    terjadi kirakira

    3 inci perbulan

    cangkok,

    transfer 

    5ifth

    neurotmesis

    Tidak ada "etelah tindakan

     bedah,

    regenerasi

    terjadi kirakira

    3 inci perbulan

    Perbaikan

    saraf,

    cangkok,

    transfer :

    2.2.0 Proses Pen#embu&an

    Pada dasarnya prose penyembuhan ner%us melibatkan degenerasi

    dan regenerasi. /er%e cell body merespon dengan fase metabolisme

    meningkat dengan produksi tinggi dari ribonucleic acid dan perusakan

    nissls substance untuk e#port dari cell body. Pada sisi yang terbuka,

  • 8/9/2019 BAB 2 sk 5

    20/20

    22

    terdapat edema dan particulate cellular debris. !isamping itu terjadi

     proliferasi fagosit dan makrofag mulai membersihkan debris ,dalam

     beberapa hari a#onal sprouts meluas dari pro#imal ner%e stump,setiap

    akson mempunyai 9< collateral sprouts. Terjadi proliferasi dan akti%asi

    "chann cells yang cukup tinggi. "elanjutnya mulai terbentuk myelin

     baru, kemudian a#on baru. /er%e groth factor diproduksi yang

    mempengaruhi arah sprouting dan memandu ne a#ons ke dalam

    selubung myelin baru yang terbentuk, yang dikenal dengan bands of 

     bungner. (etika semua proses yang saling terkait terjadi dengan tepat,

    neural regeneration secara spontan terjadi.: