bab 2 landasan teori - library.binus.ac.id · yogyakarta: kanisius media) 9 ... lukisan, gambar,...
TRANSCRIPT
7
BAB 2
Landasan Teori
2.1 Tinjauan Umum
2.1.1 Definisi Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari Bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam
Bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin
colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Budaya adalah suatu cara hidup
yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi.
Menurut Raymond Williams (Sutrisno, Mudji dan Putranto, Hendar: 2005)
pengamat dan kritikus kebudayaan terkemuka, kata “kebudayaan”(culture)
merupakan salah satu dari dua atau tiga kata yang paling kompleks
penggunaanya dalam bahasa inggris. Sebab kata ini sekarang sering
digunakan untuk mengacu pada sejumlah konsep penting dalam beberapa
disiplin ilmu yang berbeda dan dalam kerangka berpikir yang berbeda-
beda pula. Selama beberapa periode panjang, istilah budaya diterapkan
untuk entitas yang lebih besar yaitu masyarakat sebagai keseluruhan dan
dianggap merupakan padanan kata dari peradaban (civilization).
Mengetahui itu semua, Williams berani berpendapat bahwa perubahan-
perubahan historis tersebut bisa direfleksikan kedalam tiga arus
penggunaan istilah budaya, yaitu:
1. Yang mengacu pada perkembangan intelektual, spiritual, dan estetis
seorang individu, sebuah kelompok, atau masyarakat;
2. Yang mencoba memetakan khazanah kegiatan intelektual dan artistik
sekaligus produk produk yang dihasilkan (film, benda-benda seni,dan
teater). Dalam penggunaan ini budaya kerap diidentikan dengan istilah
“kesenian” (the Arts);
8
3. Yang menggambarkan keseluruhan cara hidup, berkegiatan,
keyakinan-keyakinan, dan adat kebiasaan sejumlah orang, kelompok,
atau masyarakat.
Masih terkait dengan penggunaan istilah budaya, studi yang dilakukan
oleh dua antropolog yaitu, Kroeber dan Kluckhohn lebih dari 50 tahun
yang lalu berupaya untuk memetakankebinekaan pengertian budaya.
Menurut mereka, ada enam pemahaman pokok mengenai budaya,
yaitu:
1. Definisi deskriptif: cenderung melihat budaya sebagai totalitas
komprehensif yang meyusun keseluruhan hidup sosial sekaligus
menunjukan sejumlah ranah (bidang kajian) yang membentuk
budaya.
2. Definisi historis: cenderung melihat budaya sebagai warisan yang
dialih-turunkan dari generasi satu ke generasi berikutnya.
3. Definisi normatif: bisa mengambil dua bentuk. Yang pertama,
budaya adalah aturan atau jalan hidup yang membentuk pola pola
perilaku dan tindakan yang konkret. Yang kedua, menekankan
peran gugus nilai tanpa mengacu pada perilaku.
4. Definisi psikologis: cenderung memberikan tekanan pada peran
budaya sebagai piranti pemecahan masalah yang menbuat orang
bisa berkomunikasi, belajar, atau memenuhi kebutuhan material
maupun emosionalnya.
5. Definisi struktural: mau menunjuk pada hubungan atau keterkaitan
antara aspek aspek yang terpisah dari budaya adalah abstraksi yang
berbeda dari perilaku konkret.
6. Defini genetis: definisi budaya yang melihat asal usul bagaimana
budaya itu bisa eksis dan terus bertahan. Definisi ini cenderung
melihat budaya lahir dari interaksi antar manusia dan dan tetap bisa
bertahan karna ditransmisikan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
Sumber: (Sutrisno, Mudji dan Putranto, Hendar. 2005. Teori-Teori
Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius Media)
9
2.1.2 Definisi Seni dan Kesenian
Didalam kamus bahasa Indonesia salah satu arti “seni” ialah halus,
sedangkan arti lainya ialah kecil atau indah. Dari kata seni inilah terbentuk
kata kesenian, yang dalam bahasa Belanda disebut Schone Kunsten, atau
Art dalam bahasa Inggris. Semua kata tersebut memiliki pengertian yang
sama dengan kata kesenian, yaitu keterampilan indah. Kemudian defini
seni dan kesenian itu berhubungan dengan rasa keindahan dan kenikmatan.
Kita yakini dahulu, bahwa kenikmatan itu bisa timbul karna penghayatan
terhadap yang mengandung sifat teratur dan membebaskan jiwa.
Keteraturan dan keseimbangan yang berirama merupakan sifat kesenian.
Seni memiliki sifat dasar kreatif, individual, perasaan, abadi, dan
universal. Berikut definisi dari sifat dasar seni:
1. Kreatif, merupakan kemampuan seseorang untuk mengubah sesuatu
yang ada menjadi sesuatu yang orisinil dan baru.
2. Individual, bahwa suatu karya seni memiliki ciri perseorangan dari
penciptanya.
3. Sifat Perasaan, dalam membuat karya seni selalu melibatkan emosi dan
jiwa. Oleh sebab itu, untuk dapat menikmati sebuah karya harus
menggunkan kepekaan perasaan yang paling dalam.
4. Sifat Abadi, sesungguhnya semua perbuatan manusia memiliki sifat
demikian, yaitu perbuatan baik atau tercela yang sudah dilakukan tidak
dapt dibatalkan.
5. Universal, seni tidak mengenal batasan waktu, bangsa, bahasa, dan lain
lain.
Kemudian seni bila dilihat dari pembagianya, yakni pembagian karya seni
berdasarkan dimensinya dan pembagian karya seni berdasarkan
kegunaanya, berikut definisi seni menurut pembagianya:
1. Pembagian karya seni berdasarkan dimensinya
Dimensi adalah ukuran yang meliputi panjang, lebar, dan tinggi.
Kemudian karya seni yang memiliki 2 ukuran disebut dwimatra
meliputi, lukisan, gambar, batik, foto, ilustrasi, dan kaligrafi.
Sedangkan karya seni yang memiliki 3 ukuran disebut trimatra
meliputi, patung, monumen, mebel, rumah, dan lain lain.
2. Pembagian karya seni berdasarkan kegunaanya
10
Berdasarkan kegunaan ini karya seni rupa dapat dibedakan antara
karya seni terapan dan murni.
Kemudian terdapat 2 fungsi seni yakni, sebagai alat pemenuhan kebutuhan
individu dan sebagai fungsi sosial. Berikut defini dari kedua fungsi seni
yakni:
1. Seni sebagai alat pemenuhan kebutuhan individu
Kebutuhan individu dibagi menjadi dua, yaitu kebutuhan fisik dan
kebutuhan emosional.
a. Seni sebagai alat pemenuhan kebutuhan fisik
Secara fisik, manusia adalah mahluk lemah dibandingkan mahluk
lain, dari kelemahan manusia tersebut maka munculah sebuah
kebutuhan, semua keperluan akan kebutuhan tersebut berkembang
dari yang sangat sederhana sampai kepada yang lebih sempurna.
Begitu seterusnya hingga manusia disebut mahkuk berbudaya.
Kemudian, untuk memenuhi kebutuhan fisik itu, seniman sangatlah
berperan. Mereka menciptakan bentuk- bentuk yang enak
dipandang dan ini merupakan kenikmatan.
b. Seni sebagai alat pemenuhan kebutuhan emosional
Emosi adalah luapan perasaan yang berupa kegembiraan,
kemarahan, keharuan, atau kesedihan. Dalam seni luapan emosi
tersebut disebut ekspresi. Pelukis berekspresi dalam bentuk
lukisan, penyair dalam bentuk puisi, komponis dalam bentuk lagu,
dan koreografer atau pencipta tari dalam bentuk tarian. Dengan
demikian kebutuhan emosional bagi seniman adalah seni.
Kemudian fungsi seni lainya yakni berperan dalam kehidupan sosial,
berikut fungsi sosial seni diantaranya:
a. Seni sebagai media penerangan
Seni adalah salah satu cara paling ampuh untuk membuat mengerti
pihak lain, karena setiap orang suka dengan hiburan yang
menyenangkan. Oleh karna itu, hampir setiap program pemerintah
atau perusahaan selalu memakai seni sebagai alat.
b. Seni sebagai media pendidikan
Upaya pendidikan yang sudah umum dilakukan agar
menyenangkan adalah seni. Disekolah , permainan drama dapat
11
dipakai dalam pelajaran sejarah, menyanyi atau musik dipakai
untuk memperhalus perasaan, sedangkan pendidikan nonformal
dapat dilakukan oleh pemerintah melalui film, lagu, atau wayang.
c. Seni sebagai media agama
Tidak ada suatu agama pun yang tidak memilki nilai seni:
membaca Al-Quran, kaligrafi, nyayian rohani, arsitektur masjid,
arsitektur gereja, dan pura adalah seni yang berhubungan dengan
agama, semua itu bertujuan untuk memuliakan tuhan.
d. Seni sebagai media hiburan
Seni merupakan alat berekspresif aktif maupun pasif. Berekspresi
merupakan peluapan perasaan atau emosi. Peluapan emosi yang
menyenangkan disebut hiburan. Seorang seniman akan terhibur
ketika berkarya dan akan lebih terhibur lagi jika karyanya
dinyatakan berhasil. Demikian pula seseorang akan terhibur bila
mendengarkan musik, terhibur setelah melihat film yang bagus,
terhibur setelah melihat lukisan yang menyentuh perasaanya,
tempat tempat wisata yang dipenuhi dengan objek objek seni
selalu dibanjiri wisatawan yang mencari hiburan.
Setelah membahas seni dilihat dari berbagai fungsinya , kemudian seni
juga lahir dari berbagai media. Media seni adalah alat atau bahan yang
digunakan untuk mewujudkan ide atau gagasan sehingga tercipta suatu
wujud karya. Jika ditinjau dari sumber pembentuknya, sebuah karya seni
dapat tercipta melalui gerak, suara, rupa (visual) dan perpaduan dari ketiga
media tersebut. Berikut penjelasan dari beberapa media seni diantaranya:
1. Media Suara
Suara terjadi karna adanya getaran, yang disebabkan
bersentuhanya dua materi yang berlawanan arah, atau karena
udara yang keluar dari celag sempit. Suara yang kita keluarkan
maupun kita dengar, dapat kita rekayasa menjadi sebuah sajian
yang cukup menarik, dan hal ini disebut seni media suara.
Sedangkan ungkapan suara yang bersal dari sebuah alat musik
disebut dengan musik instrumen.
12
2. Media Gerak
Media atau alat yang dapat digunakan untuk kegiatan
berkarya seni gerak khusunya gerak tarian diantaranya:
a. Tubuh (jari, lengan, leher, pinggang, bahu, mata,
pinggul)
b. Ruang untuk bergerak dapat berupa panggung atau
tempat petunjukan dan latihan lainya yang pada
dasarnya memiliki jarak antara. Dengan demikian
penari memilki ruang gerak.
c. Fariasi gerakan (lembut, gemulai, gagah)
d. Musik pengiring (gamelan, alat band, tangan)
e. Properti (selendang, tongkat)
f. Vokal dan kata-kata
Pengertian gerak sangat luas, seperti gerak melodi dalam musik,
ritma dalam lukisan. Sedangkan sebuah sajian seni yang
merekayasa gerakan tubuh manusia diantaranya seni tari, seni
pantomim, dan senam ritmis. Pada dasarnya seni tari terikat pada
musik pengiring, namun ada pula yang tanpa musik pengiring.
Seni tari yang baik mengandung unsur:
a. Wiraga (dasar gerak)
b. Wirama (aksen, tempo cepat atau lambat)
c. Wirasa (penghayatan/penjiwaan)
Sumber: (Nurhadiat, Dedi. 2004. Pendidikan Seni Rupa SMP Kelas 2.
Jakarta: Grasindo).
2.1.3 Definisi Pusat Kebudayaan
Definisi pusat kebudayaan menurut kamus besar bahasa Indonesia
merupakan tempat membina dan mengembangkan kebudayaan. Pusat
kebudayaan memiliki tanggung jawab sebagai pengendali dan merancang
kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan dan kesenian. Pusat
kebudayaan juga merupakan sarana penerangan sumber informasi bagi
setiap kebudayaan yang diwakili.
A. Fungsi Pusat Kebudayaan
13
Dalam peranannya sebagai sarana penerangan sumber informasi bagi
masyarakat, pusat kebudayaan juga memiliki beberapa fungsi penting
yang berkaitan dengan usaha membina dan mengembangkan
kebudayaan diantaranya:
1. Fungsi Administratif/Perkantoran
Meliputi seluruh kegiatan administratif yang berlangsung didalam
sebuah pusat kebudayaan.
2. Fungsi Edukatif/Pendidikan
Meliputi seluruh kegiatan pendidikan, misalnya kegiatan
perpustakaan, penyelenggaraan seminar-seminar dan kursus-kursus
bahasa dan sebagainya.
3. Fungsi Rekreatif dan Hiburan
Meliputi seluruh kegiatan pertunjukan seni, pemutaran film,
pameran dan sebagainya.
4. Fungsi Informatif/Penerangan
Meliputi seluruh kegiatan informatif melalui media cetak, digital
maupun radio/televisi dan sebagainya.
B. Tujuan Pusat Kebudayaan
1. Mengenalkan kebudayaan yang belum dikenal oleh masyarakat
secara luas.
2. Merancang, melaksanakan dan memantau kegiaan kebudayaan dan
kesenian.
3. Menyediakan sarana dan prasana untuk menunjang perkembangan
pendidikan kebudayaan dan kesenian.
4. Menggalakkan program kebudayaan dan kesenian yang bertujuan
membina masyarakat agar kebudayaan tidak luntur.
5. Mengundang pakar dalam mengisi event atau kegiatan tertentu
yang berhubungan dengan sosialisasi kebudayaan.
C. Fasilitas Pusat Kebudayaan
Pusat kebudayaan sebagai sarana penerangan sumber informasi
masyarakat terpadu dalam usaha-usaha membina dan mengembangkan
kebudayaan memiliki fasilitas-fasilitas pendukung diantaranya:
1. Kantor
14
Fasilitas ini sangat penting karena sebagai penunjang fungsi
administratif. Fasilitas perkantoran mencatat semua data program
dan kegiatan yang berlangsung selama pusat kebudayaan
beroperasi, termasuk didalamnya data properti yang tersedia,
jumlah pengunjung dan sebagainya.
2. Perpustakaan
Perpustakaan pada pusat kebudayaan berisikan buku atau majalah
terbitan dari negara asal kebudayaan yang membahas informasi
tentang negara tersebut, buku pembelajaan dan buku lainnya.
Informasi yang terdapat dalam perpustakaan dapat berupa fisik
(buku, majalah) atau nonfisik (digital).
3. Kelas Kursus atau Kelas Bahasa
Fasilitas ini memungkinkan masyarakat yang memiliki keterkaitan
lebih jauh pada suatu budaya untuk belajar bahasa asal budaya
tersebut. Biasanya disediakan instruktur khusus yang didatangkan
langsung dari negara asal. Fasilitas ini terdapat pada semua pusat
kebudayaan.
4. Galeri Seni
Galeri seni pada pusat kebudayaan dibuat berdasarkan kebutuhan
khusus, bisa berupa galeri seni yang memamerkan karya berupa
lukisan atau patung maupun berupa sebuah aula pertunjukkan yang
menampilkan pertunjukkan musik, tari, drama atau film. Fasilitas
ini tidak semua Pusat Kebudayaan memilikinya.
5. Auditorium
Auditorium pada pusat kebudayaan dan seni berfungsi sebagai
ruang untuk menyelenggarakan acara-acarayang bersifat umum
maupun tertutup yang didalamnya berisikan sebuah panggung
terbuka dengan banyak bangku bagi para audience.
- Jenis Auditorium Menurut Hubungan Antara Penonton dan
Area Pentas
Berdasar hubungan antara penonton dengan area pentasnya bentuk
ruang pertunjukan dibagi menjadi 7, yaitu :
a. Tipe Melingkar 360o
15
Dimana penonton mengelilingi panggung, tidak memerlukan
penghanyatan yang serius. Pentas dan penonton berada di satu
ruang.
Sifat-sifatnya :
- Komunikasi penonton dengan penonton dan pemain cukup erat.
- Tidak dapat menggunakan dekor/latar belakang untuk
menciptakan suasana.
- Kharisma pemain kurang baik.
- Faktor akustik kurang merata.
- Dapat memuat penonton dalam jumlah yang relatif banyak.
- Persyaratan jarak pengelihatan baik.
Gambar 2.1.3.1 (360o)
(Sumber : Gho See Tjhiong, 1990)
b. Tipe Melingkar 210o-220o
Merupakan variasi dari tipe melingkar 360o , dimana pemain
dapat ke arena pentas tanpa melalui penonton.
Sifat-sifatnya :
- Komunikasi penonton dengan pemain cukup erat.
- Faktor akustik kurang merata.
- Dapat memuat penonton dalam jumlah yang relatif
banyak.
- Persyaratan jarak penglihatan baik.
16
Gambar 2.1.3.2 (210-220o)
(Sumber : Gho See Tjhiong, 1990)
c. Tipe Melingkar 180o
Suatu pentas yang menjulur ke dalam arena auditorium.
Dengan tempat duduk yang disusun pada ketiga sisi dari
bentuk ruang pamerannya. Sedang sisi keempat digunakan
untuk unsur-unsur tata seni rupa yang permanen atau latar
belakang arsitektural. Meskipun dalam perwujudan secara
struktural dia dihubungkan dengan pentas proscenium, tetapi
perkembangan kronologisnya berasal dari pentas arena.
Sifat-sifatnya :
- Penonton dengan pemain berada di dalam suasana tempat
yang sama, sehingga menimbulkan kesan intim.
- Persyaratan jarak penglihatan baik.
- Penonton tidak dapat menikmati ekspresi pemain
sepenuhnya, karena tidak semua berhadapan muka dengan
pemain.
- Keluar masuk/naik turun pemain kurang mewujudkan
kharisma dari pemain.
Gambar 2.1.3.3 (180o)
(Sumber : Gho See Tjhiong, 1990)
17
d. Tipe Melingkar 90o
Di mana penonton menyaksikan pagelaran dalam satu arah di
depan pertunjukan. Luasan pentas kecil, sehingga ada ide
untuk membuat yang lebih besar.
Sifat-sifatnya :
- Ekspresi pemain terlihat dengan baik.
- Panggung terlalu kecil sehingga kadang menyulitkan pemain.
Gambar 2.1.3.4 (90o)
(Sumber : Gho See Tjhiong, 1990)
e. Pentas Transverse
Merupakan perkembangan dan variasi dari tipe arena. Pentas
membagi ruang tersebut menjadi 2 bagian dengan penonton
berada di kedua ujungnya menghadap ke tengah ruang atau
pentas.
Sifat-sifatnya :
- Tidak dapat menggunakan latar belakang sebagai dekor.
- Tidak dapat menyaksikan ekspresi pemain sepenuhnya
karena pada kondisi tertentu membelakangi penonton.
- Faktor akustik kurang baik, karena sumber menghadap
salah satu sisi penonton.
18
Gambar 2.1.3.5 Transverse Stage
(Sumber : Gho See Tjhiong, 1990)
f. Pentas Proscenium
Pentas yang umum dalam teater konvensional, bisa dikenal
sebagai teater dua ruang. Penonton tersusun dalam jajaran
yang menghadap suatu dinding yang berongga seterusnya
dapat melihat suatu ruang kedua yang berpentas. Kedua ruang
ini umumnya dipisahkan satu sama lain dengan sebuah relung
proscenium dan tirai layar. Dinding proscenium bertindak
sebagai penutup bagi peralatan pentas belakang, lampu dan
penimbunan peralatan lain agar tidak terlihat dari auditorium.
Sifat-sifatnya :
- Meningkatkan pandangan ke panggung sehingga semua
penonton dapat melihat pertunjukan secara merata.
- Melimitkan/membatasi orientasi pandangan (sudut kecil)
dari pemain ke penonton.
- Mudah mengontrol pemain dari samping panggung.
- Mudah dalam penyebaran suara sehubung dengan akustik,
karena sumber bunyi menghadap ke penonton.
Gambar 2.1.3.6 Proscenium
(Sumber : Gho See Tjhiong, 1990)
g. Pentas Space Stage
19
Dimana pentas mengelilingi sebagian bahkan semua penonton.
Sifat-sifatnya :
- Karena luasnya panggung maka penonton tidak dapat
menyaksikan sepenuhnya, karena harus mengalihkan
pandangan.
- Sebagian penonton dikelilingi pentas, sehingga dapat
menciptakan keakraban.
- Keluar masuknya pemain kurang mewujudkan kharisma
pemain.
- Faktor akustik kurang merata.
- Jarak pandang baik.
(Gho See Tjhiong,1990:28-33)
Gambar 2.1.3.7 Space Stage
(Sumber : Gho See Tjhiong, 1990)
-
2.1.4 Sejarah Kebudayaan dan Seni di Kota Bekasi
Secara geografis, Kota Bekasi terletak pada 106�48’28” - 107�27’29”
Bujur Timur dan 6�10’6” - 6�30’6” Lintang Selatan, dengan luas
wilayah sekitar 210,49 km2, dan Batas wilayah Kota Bekasi, meliputi:
- Sebelah Utara : Kabupaten Bekasi
- Sebelah Selatan : Kab.Bogor dan Kota Depok
- Sebelah Barat : Propinsi DKI Jakarta
- Sebelah Timur : Kabupaten Bekasi
20
Kota Bekasi dikenal juga sebagai Kota Patriot, julukan Patriot
merupakan sebuah penghormatan dan penghargaan yang besar bagi
wilayah bekasi sebagai daerah front perjuangan dan pertahanan
Republik Indonesia pada masa kemerdekaan. Dimana berjuta-juta
patriot bangsa gugur dalam pertempuran bertubi-tubi dan dahsyat
dalam mempertahankan Ibukota Negara dan Wilayah RI di garis depan
front perjuangan Republik indonesia. Keheroikan dan kepatriotan
masyarakat di Bekasi tergambarkan dalam bentuk Puisi karya Chairil
Anwar “Karawang-Bekasi”, dan Novel Legendaris “Melati di Tapal
Batas Bekasi. Keheroikan perjuangan masyarakat Kota Bekasi pun
ditandai dengan begitu banyaknya monument-monument perjuangan
diantaranya:
1. Monumen Revolusi Rakyat Bekasi
Gambar 2.1.4.1 Monumen Revolusi Rakyat Bekasi.
(Sumber: Bekasiurbancity.com)
2. Monumen Perjuangan Rakyat di Bekasi
Gambar 2.1.4.2 Monumen Perjuangan Rakyat di Bekasi.
(Sumber: Bekasiurbancity.com)
21
3. Tugu Front Perjuangan Republik Indonesia di
Bekasi (Monumen Kali Bekasi)
Gambar 2.1.4.3 Monumen Kali Bekasi
(Sumber: Bekasiurbancity.com)
Berikut sejarah singkat beberapa monumen yang melambangkan
perjuangan rakyat di Kota Bekasi:
1. Tugu Revolusi Rakyat Kota Bekasi
Monumen Perjuangan Rakyat ini terletak di Jalan Veteran Kota
Bekasiatau tepatnya di Alun-Alun Depan Kantor Polresta Bekasi.
Monumen ini didirikan pada tanggal 5 Juli 1955. Dibuat dalam rangka
menyambut HUT Proklamasi RI ke10 dan HUT Kabupaten Bekasi ke-
5 tahun 1955. Bentuk monumen ini berupa tugu persegi lima terbuat
dari batu bata. Tinggi tugu 5.08 cm termasuk dasar tugu dikelilingi
pagar tembok tinggi 1 meter dan masing-masing 3 meter juga persegi
lima, denan pengertian Pancasila. Monumen ini didirikan untuk
memperingati beberapa peristiwa yang terjadi di Bekasi yaitu:
a. Peristiwa bulan Agustus 1945
22
b. Peristiwa Awal bulan Pebruari 1950 (Penentuan
Revolusi Rakyat Bekasi).
2. Tugu Perjuangan Rakyat Kota Bekasi
Monumen ini didirikan pada tahun 1975 pada masa pemerintahan
Bupati Abdul Fatah, dan diresmikan oleh Gubernur Daerah Tingkat 1
Propinsi Jawa Barat. Monumen ini melambangkan perjuangan yang
gigih dan patriotisme yang tinggi bangsa Indonesia dalam
memperjuangkan daerah front perjuangan di daerah Bekasi, sehingga
monumen ini disebut “Tugu Perjuangan Rakyat di Bekasi”. Monumen
ini terletak di Jalan Ahmad Yani Kota Bekasi (pada areal stadion
Bekasi), fisik monumen ini terpancang lima buah tugu yang setiap
bagian puncaknya dibuat meruncing, masing-masing berhadapan satu
sama lain dan memilki tinggi 17 meter, sebagai replika kelima sila
Pancasila dan gambaran komitmen untuk senantiasa memelihara
“persatuan dan kesatuan bangsa”. Dibagian tengah monumen terdapat
kolam beberntuk 5 (lima) tiang pancang yang melambangkan
Pancasila, sedangkan dibagian belakang monumen terdapat relief
perjuangan rakyat Bekasi mulai jama Tuan Tanah, Jaman Belanda,
Jaman Jepang, Jaman Kemerdekaan Republik Indonesia sampai
memasuki jaman pembangunan yang dipahatkan pada batu semen
persegi panjang dan dari arah depan monumen terukir syair seorang
sastrawan Chairil Anwar yang ikut terjun langsung ke medan perang di
daerah Bekasi. Disekitar lima tugu tersebut terdapat kolam berbentuk
persegi lima, yang berisi air dengan pancaran air mancur sebanyak 17
buah. Kolam dan air merupakan gambaran akan nikmat Allah yang
sangat besar bagi daerah Bekasi. Hal ini juga sebagai refleksi dari
daerah Bekasi yang terkenal sebagai gudang pangan dan buah-buahan.
3. Monument Front Perjuangan Rakyat Indonesia di
Bekasi (Monumen Kali Bekasi)
Monumen ini merupakan salah satu bukti perjuangan rakyat Indonesia
di Bekasi dalam merebut dan mempertahankan wilayah Republik
Indonesia. Tugu ini hanya salah satu bagian dari epos perjuangan
rakyat pada peristiwa Insiden Kali Bekasi. Sebuah epos yang memilki
arti yang sangat dalam bagi Rakyat Bekasi, Menggambarkan
23
keberanian Rakyat Bekasi, sekaligus tragis, Kali Bekasi merupakan
garis demarkasi front perjuangan antara tentara sekutu (Inggris dan
NICA) yang menduduki Jakarta dengan laskar-laskar Republik yang
bertahan di seberang kali di bagian timur.
Keragaman kesenian di daerah Bekasi sebagaimana dengan
beragamnya etnis dan unsur budaya yang masuk ke daerah tersebut,
maka berdasarkan catatan di kelembagaan kesenian Bekasi baik di kota
maupun di kabupaten Bekasi. Keanekaragaman jenis kesenian yang
ada di kabupaten dan kota Bekasi merupakan produk perkembangan
budaya yang dipengaruhi oleh pergesekan pola hubungan antara
penduduk asli dengan masyarakat pendatang. Sikap terbuka dari
masyarakat Bekasi berkonsekuensi pada masuknya unsur-unsur seni
yang dibawa oleh masyarakat pendatang. Bukti masuknya unsur
budaya pendatang dapat dilihat dari aktivitas seni yang mencerminkan
unsur-unsur etnis tertentu, seperti:
1. Pengaruh budaya Pesisir Jawa: Wayang Kulit, Ujungan
(pengaruh kerajaan Mataram), Tari Topeng.
2. Pengaruh Parahyangan antara lain: Wayang Golek,
Pakaian Kebaya dan Gelung (sanggul).
3. Pengaruh Melayu: Tari Japin, dan Musik Gambus.
4. Pengaruh Eropa: Kesenian Tanjidor.
5. Pengaruh Cina: Tari Cokek, dan beberapa kesenian
lainya.
2.1.5 Jenis Jenis Hasil Budaya dan Kesenian di Bekasi
Beragam Pengaruh budaya dan seni masyarakat pendatang turut
memperkaya khasanah kesenian masyarakat Bekasi. Beberapa jenis
kesenian yang pernah berkembang di Bekasi adalah sebagai berikut:
1. Topeng Bekasi
Tarian Topeng lebih dikenal dengan topeng saja, merupakan salah
satu jenis kesenian Bekasi yang realitf masih tetap eksis dan masih
banyak penggemarnya, sama halnya dengan musik gambus. Topeng
Bekasi biasanya dimainkan untuk memeriahkan upacara perkawinan,
khitanan dan khaulan. Walaupun dinamakan Tarian Topeng, namun
24
tidak didominasi oleh tarian saja juga menampilkan lawakan (komedi)
yang biasanya menyangkut kisah kehidupan masyarakat kecil. Drama
komedi atau lawakan ini ditampilkan setelah tarian selesai ditampilkan.
Kelompok musik yang mengiringi Topeng Bekasi ini adalah musik
gambus, musik gambus alat musik yang terdiri dari beberapa alat
instrumen musik petik seperti mandolin, gambus sendiri biasanya
diiringi oleh permainan gendang. Gambus sendiri biasanya terdiri dari
biola, gendang, tabla, dan seruling. Penggabungan beberapa alat musik
pengiring ini yang akhirnya disebut dengan orkes gambus. Orkes
gambus sendiri dimiliki masyarakat betawi dan merupakan hasil
percampuran budaya betawi dengan arab.
Gambar 2.1.5.1 Tari Topeng Bekasi.
(Sumber: Bekasiurbancity.com)
2. Kenian Lenong
Kesenian Lenong merupakan salah satu jenis kesenian tradisional
yang berkembang sejak lama di wilayah Bekasi. Bila dilihat dari
perkembanganya, Lenong merupakan generasi baru dari jenis kesenian
Wayang Klitik (saat itu kesenian ini lebih banyak dimainkan oleh
masyarakat keturunan Cina. Pada era tahun 1948 masyarakat Bekasi
meneyebutnya sebagai “Wayang Dundung”. Mengenai pergantian nama
ini, tidak ada sumber yang dapat memastikan dan menjawab secara
jelas mengapa terjadi pergantian nama. Namun secara material bentuk
kesenian ini tidak mengalami perubahan, hanya pada peneyebutan nama
saja. Perubahan nama ini bergulir menjadi “Sandiwara Lenong” dan
sekarang orang mengenalnya dengan nama “Lenong”.
25
Gambar 2.1.5.2 Kesenian Lenong
(Sumber: Bekasiurbancity.com)
3. Kesenian Ujungan
Permainan Ujungan ini merupakan seni permainan ketangkasan
khas Bekasi yang dilakukan oleh dua orang jawara. Mereka saling
memumukulkan “menyabetkan” tongkat rotan ke arah kaki, sambil
diiringi oleh tabuhan sampyong yang terdiri dari gambang dan totok
(kentungan bambu). Selain itu, terdapat dua orang bebeto (pemisah)
yang bertugas melerai jika kedua jawara saling bergumul. Sementara
penonton berkeliling membentuk kalangan (arena) dan sesekali
bersorak riuh, bila ujung rotan mengena dan berhasil menjatuhkan
lawan.
Gambar 2.1.5.3 Kesenian Ujungan.
(Sumber: Bekasiurbancity.com)
4. Tradisi Berebut Dandang
26
Bentuk kesenian ini hanya ada dan tampil saat acara pernikahan
pada masyarakat Bekasi. Umumnya, terlihat pada acara penyambutan
mempelai laki-laki datang ke rumah keluarga perempuan saat
menjelang pernikahankhas masyarakat Bekasi. Adu ketangkasan dan
silat lidah menjadi bagian ciri khas yang menarik bagi para wisatawan
di Kota Bekasi.
Gambar 2.1.5.4 Tradisi Berebut Dandang.
(Sumber: Bekasiurbancity.com)
5. Tanjidor
Kesenian ini berkembang di Bekasi sekitar abad 19, Kesenian
Tanjidor merupakan warisan budaya dari bangsa Eropa yang menetap
di Batavia (Jakarta). Oleh karena itu alat musik yang dimainkan dalam
kesenian Tanjidor biasanya meruapakan alat musik yang berasal dari
Eropa Barat yang terdiri dari alat musik tiup dan tambur. Alat musik
tiup terdiri dari piston, trombon dan klarinet. Sedangkan alat musik
tambur (dipukul) terdiri dari tenor drum, bass drum dan snar drum.
Selain alat-alat musik tersebut, kesenian Tanjidor juga dilengkapi alat
musik lain yaitu biola, ringbells dan lain lain. KesenianTanjidor di
Bekasi biasanya dimainkan pada acara perkawinan, yaitu saat
mengiringi rombongan pengantin wanita. Kini, jenis kesenian ini juga
dapat ditampilkan disemua kegiatan resmi dan dapat dikombinasikan
dengan biola. Berikut beberapa alat musik Tanjidor beserta cara
memainkanya, diantaranya:
a. Trombon adalah alat musik tiup logam. Seperti pada alat musik
tiup logam lainnya, suara dihasilkan dengan menggetarkan bibir.
Kata trombon diambil dari bahasa Itali tromba (trompet) dan -one
27
(akhiran yang berarti besar), maka secara bahasa tulis arti trombon
adalah "trompet besar". Pemain trombon disebut trombonis.
Gambar 2.1.5.5 Alat Musik Trombon.
(Sumber: Wikipedia.com/trombon)
b. Trompet adalah alat musik tiup logam. Terletak pada jajaran
tertinggi di antara tuba, eufonium, trombon, sousafon, French horn,
dan Bariton. Trompet di-pitch di B♭. Trompet hanya memiliki
tiga tombol, dan pemain trompet harus menyesuaikan embouchure
untuk mendapatkan nada yang berbeda. Tentu saja semua orang
dapat bermain trompet. Namun, bagi pemain trompet, dibutuhkan
napas yang panjang dan kuat. Umumnya, perokok sedikit sulit
memainkannya karena napas nya yang lebih pendek daripada orang
yang bukan perokok. Jadi, jika seseorang menyukai alat musik tiup
seperti trompet ini, disarankan tidak merokok atau mempunyai
aktivitas atau kebiasaan atau penyakit yang menjadikannya
bernapas pendek.
Gambar 2.1.5.6 Alat Musik Trompet.
(Sumber: Wikipedia.com/trompet)
c. Klarinet adalah instrumen musik dari keluarga woodwind.
Namanya diambil dari penambahan akhiran "-et" yang berarti
"kecil" pada kata Itali "clarino" yang berarti "trompet". Sama
seperti saksofon, klarinet dimainkan dengan menggunakan satu
28
reed. Klarinet merupakan keluarga instrumen terbesar, dengan
ukuran dan pitch yang berbeda-beda. Kata klarinet umumnya
merujuk pada soprano klarinet B♭, yang merupakan klarinet
terumum. Pemain klarinet disebut klarinetis.
Gambar 2.1.5.7 Alat Musik Klarinet.
(Sumber: Wikipedia.com/Klarinet)
d. Drum Tenor adalah salah satu instrumen musik perkusi yang
terdiri atas sejumlah drum yang umumnya memiliki pitch lebih
tinggi dari drum bass. Dalam sebuah seksi perkusi orkes simponi,
tenor drum merupakan varian snare drum dengan pitch suara yang
lebih rendah, namun kadang-kadang tenor drum tidak dilengkapi
senar seperti halnya snare drum, dan dimainkan dengan malet
lembut ataupun stik. Dalam beragam nama, alat drum ini telah
digunakan oleh para komposer sejak pertengahan abad ke-19.
Terutama sekali terlihat pada partitur komposer Inggris seperti
Benjamin Britten, dan William Walton pada abad ke-20, serta
komposer Amerika seperti Aaron Copland.
Gambar 2.1.5.8 Drum Tenor .
29
(Sumber: Wikipedia.com/TenorDrum)
e. Snare Drum merupakan drum yang dilengkapi dengan beberapa
baris tali senar (terbuat dari kabel baja, atau plastik) yang
direntangkan secara melintang pada membran yang terdapat pada
sisi sebelah bawah. Beberapa jenis snare drum yang umumnya
digunakan dalam organisasi kemiliteran menambahkan sejumlah
senar tambahan pada sisi bawah sebelah dalam dengan tujuan
untuk mendapatkan suara yang lebih jernih, caixa brazil bahkan
meletakkan senar pada membran di sisi atas. Snare drum
merupakan salah satu komponen drum terpenting (jika bukan yang
terpenting) pada drum kit. Pemanfaatannya dalam musik populer,
terutama pada drum kit rock (musik), snare drum biasanya
digunakan untuk memainkan pola backbeat
Gambar 2.1.5.9 Snare Drum.
(Sumber: Wikipedia.com/Snaredrum)
f. Bass Drum merupakan instrumen drum dalam keluarga instrumen
musik perkusi dengan diameter berukuran besar untuk
menghasilkan suara dalam intonasi nada rendah (bass). Terdapat
tiga klasifikasi umum atas drum bass: drum bas konser, 'kick' drum
, dan pitched bass drum. Jenis yang umum dilihat atau didengar
dalam penampilan orkestra atau concert band adalah drum bass
konser. 'Kick' drum merupakan drum bass pada drumkit yang
dilengkapi pedal. Picthed bass drum atau disebut pula marching
bass drum umumnya digunakan dalam grup marching band,
biasanya terdiri dalam beberapa ukuran dengan intonasi nada
tertentu yang dapat diatur. Dalam permainan marching band,
beberapa pitched drum bass (3 sampai dengan 5 buah drum bass)
dalam ukuran berbeda digunakan bersama-sama.
30
Gambar 2.1.5.10 Bass Drum.
(Sumber: Wikipedia.com/BassDrum)
g. Biola adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara
digesek. Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang disetel
berbeda satu sama lain dengan interval sempurna kelima. Nada
yang paling rendah adalah G. Di antara keluarga biola, yaitu
dengan biola alto, cello dan double bass atau kontra bass, biola
memiliki nada yang tertinggi. Alat musik dawai yang lainnya, bas,
secara teknis masuk ke dalam keluarga viol. Kertas musik untuk
biola hampir selalu menggunakan atau ditulis pada kunci G.
Sebuah nama yang lazim dipakai untuk biola ialah fiddle, dan biola
seringkali disebut fiddle jika digunakan untuk memainkan lagu-
lagu tradisional. Di dalam bahasa Indonesia, orang yang
memainkan biola disebut pemain biola atau violinis (bahasa
Inggris: Violinist - bedakan dengan violis atau pemain viola).
Orang yang membuat atau membetulkan alat musik berdawai
disebut luthier.
Gambar 2.1.5.11 Alat Musik Biola.
31
(Sumber: Wikipedia.com/Biola)
Selain keberagaman kesenian yang ada dan miliki oleh Kota Bekasi, hasil
percampuran budaya asli dengan pendatang tersebut juga menjadikan
kuliner khas bekasi menjadi beragam pula. Padamasyarakat Bekasi dikenal
beberapa jenis makanan khas yang sering disajikan pada acara-acara
tertentuatau hari raya. Misalnya dodol, setiap keluarga akan selalu
berupaya agar pada saat hari raya (lebaran) tersedia sebagai panganan
untuk dikrim kepada tetangga. Dodol juga bisa dibuat bila akan
mengadakan kenduri. Makana dodol ini terbuat dari tepung beras ketan
yang dicampur dengan gula merah dan kelapa. Kuliner Bekasi yang masih
dalam kategori kue basah, cukup banyak dan bervariasi, di antaranya
adalah:
- Dodol - Kue Pisang
- Kue Jalabia - Kue Cincin
- Kue Cucur - Kue Geplak
- Kue Bugis - Kue Onde-Onde
- Kue Bika Ambon - Kue Gemplong
- Kue Pepe
- Kue Putu Mayang
- Kue Talam
- Kue Lopis
Gambar 2.1.5.12 Kue Basah Khas Bekasi “Dodol”
(Sumber: OlehOlehKhasBekasi.com)
32
Gambar 2.1.5.13 Kue Basah Khas Bekasi “Kue Jalabia”.
(Sumber: OlehOlehKhasBekasi.com)
Selain jenis kue basah Khas Bekasi, ada beberapa penganan asli Bekasi
yang termasuk kategori jenis kue kering, biasanya mewarnai kue-kue yang
disediakan untuk para tamu yang datang berkunjung atau pun untuk
kegiatan besar seperti pernikahan, sunatan, dan bagian jenis kue cemilan
yang praktis dan tahan lama, diantaranya:
- Kue Akar Kelapa - Kue Duit
- Kue Rengginang - Kue Brengas dan beberapa
- Kue Wajik jenis kue lainya
- Kue Sagon
- Kue Satu dan parocot
Gambar 2.1.5.14 Kue Kering Khas Bekasi “Kue Akar Kelapa”
(Sumber: OlehOlehKhasBekasi.com)
Disamping itu ada satu jenis sayuran yang sangat khas, yaitu sayur ikan
gabus atau sayur pucung. Jenis sayur ini nampaknya hanya terdapat di
Bekasi saja. Seperti diketahui Bekasi tempo dulu terdiri dari rawa-rawa
33
yang didalmnya terdapat ikan bagus. Sayur ikan gabus biasanya dimasak
dengan menambahkan campuran kluwek/pucung yang berwarna hitam dan
memilki aroma serta rasa yang khas. Nampaknya sayur gabus mulai
langka dan hanya terdapat pada beberapa warung sederhana yang dikelola
oleh masyarakat asli Bekasi.
Gambar 2.1.5.15 Sayur Khas Bekasi “Sayur Gabus Pucung” .
(Sumber: BekasiUrbanCity.com)
2.1.6 Potensi Ekonomi Wisata di Kota Bekasi
Bekasi dengan fungsi utama sebagai pusat perdagangan dan jasa
dengan skala pelayanan kota dan lokal, pola pengembangan kegiatan
perdagangan dan jasa pada koridor ini berkembang secara Linear sepanjag
jalan kolektor, dengan jenis pemanfaatan berupa jasa perkantoran, jasa
perhotelan, jasa profesional, bangunan umum, dan rumah toko. Di sisi lain,
anda dapat bersantai bersama keluarga, berwisata kuliner, shopping, dan
rekreasi di Kota Bekasi. Berbagai produk lokal di antaranya kerajinan
rumah tangga, boneka, ukiran kayu, rotan, lampu-lampu hias dari kayu,
kerajinan boneka, kerajinan kertas atau plastik serta kini sedang
berkembang pusat oleh oleh khas Bekasi dan juga Batik corak Bekasi.
Pengembangan Usaha Kecil Menengah, yang kini menjadi unggulan Kota
Bekasi di antaranya adalah:
34
Produksi Unggulan di Kota Bekasi
No KEGIATAN STAKEHOLDER
1. Pengembangan Usaha Boneka - UKM Boneka
- UKM Inti
- Plasma Usaha
Boneka
2. Pengembangan Usaha Ikan
Hias
- UKM Ikan
Hias
- UKM Inti Ikan
Hias
- Plasma Usaha
Ikan Hias
3. Pengembangan Usaha Tanaman
Hias
- UKM
Tanaman Hias
- UKM Inti
Tanaman Hias
- Plasma Usaha
Tanaman Hias
4. Pusat Pengembangan Produk
Unggulan Kota Bekasi
- UKM Boneka
- UKM Ikan
Hias
- UKM
Tanaman Hias
- UKM Oleh-
Oleh Khas Bekasi
- UKM
Pengembangan Batik
Khas Bekasi
Tabel 2.1 Produksi Unggulan Kota Bekasi.
2.2 Tinjauan Umum Permasalahan Interior
35
A. Material
- Lantai
Ada banyak sekali kemungkinan yang bisa diterapkan dalam
pemilihan material lantai, mulai dari motif, perpaduan warna, jenis dan
tekstur material, dll. Setiap kemungkinan tersebut dapat menghasilkan
nuansa dan sensasi yang berbeda pula. Bila dilihat segi fungsional juga
harus dipertimbangkan dalam proses memilih material lantai, misalnya
karpet dan vinil akan meningkatkan kenyamanan bagi pengguna, material
yang anti noda dan mudah dibersihkan sebaiknya digunakan pada ruang
kesenian, material yang scratch-resistant, slip-resistant, dan heavy duty
sebaiknya digunakan pada area dengan traffic pengunjung tinggi. Berikut
beberapa jenis material yang dapat diterapkan sebagai pelapis lantai,
diantaranya :
- Lantai Resilient
Merupakan jenis material lantai buatan atau sintetik, tipe lantai
resilient yang paling tua adalah linoleum. Lantai linoleum banyak
digunakan pada area seperti kelas dan kafetaria dengan pertimbangan
mudah untuk dibersihkan ataupun area dengan mobilitas tinggi karena
sifatnya yang kuat dan meredam suara. Bahan lantai resilient
tergolong ekonomis dan mudah dirawat, tampilanya pun memiliki
ragam yang banyak.
Gambar 2.2.1 Penggunaan Jenis Lantai Resilient Pada Lapangan.
(Sumber: http://indonesian.interlocking-sportsflooring.com)
- Latai Non-Resilient
Merupakan bahan lantai yang non-reilient antara lain lantai keramik
dan batu alam yang dapat digunakan untuk semua jenis ruangan.
36
Lantai keramik dan batu alam memiliki tampilan yang menarik dan
pemeliharaanya realtif lebih mudah. Pada pemasanganya digunakan
lapisan semen sebagai pengikat diatas permukaan lantai eksisting.
Gambar 2.2.2 Penggunaan Bahan Lantai Non-Resilient pada Rumah.
(Sumber: rumahmodern.info)
Jenis material penutup lainya adalah lantai kayu atau parqutte sejenis
dengan jenis lantai resilient, namun dibutuhkan perawatan khusus
dibanding lantai sintetis atau keramik. Permukaan memiliki tampilan
yang memberikan kesan hangat di dalam ruangan.
Gambar 2.2.3 Penggunaan Lantai Kayu dan Karpet dalam Ruang.
(Sumber: pittorifamosi.it)
- Dinding
Dinding merupakan struktur solid yang melindungi suatu area.
Dinding bangunan umumnya memiliki dua fungsi utama yakni, sebagai
penahan atap dan langit langit bangunan serta melindungi dari cuaca.
Dinding pada konstruksi modern bangunan umumnya memiliki struktural
antara lain berupa balok dinding rumah, insulasi udara, serta elemen akhir
37
berupa penutup dinding. Berikut beberapa material penutup dinding yang
dapat diaplikasikan sebagai elemen interior ruangan, diantaranya :
- Wallcover plastik mudah dibersihkan
Wallcover merupakan pelapis dinding yang dapat dibersihkan,
pilihlah wallcover dengan pelindung plastik transparan pada
permukaannya. Lapisan plastik itu membuat permukaan wallcover
lebih tahan noda. Kotoran bisa dibersihkan dengan sedikit air
sabun, atau dilap dengan kain lembap. Namun jangan terlalu basah,
karena bisa membuat lapisan lemnya lepas.
Gambar 2.2.4 Penerapan Wallcovering Pada Dinding Ruangan.
(Sumber: galeriarsitektur.com)
- Wallcover berbahan kain
Wallcover berbahan kain dapat kesan mewah dan modern dapatkan
dengan pelapis dinding berbahan kain sutera, linen, atau kulit lunak.
Pelapis ini memiliki harga relatif mahal, sulit dibersihkan,
pemasangannya pun memerlukan tenaga yang sudah ahli namun
tampilan yang dihasilkan memang tidak mengecewakan.
- Material batuan.
Penggunaan material batu alam dinding memakai batu alam yang
bertekstur kasar dan bisa juga dipakai untuk material lantai.
38
Dalam aplikasinya, penggunaan batu alam yang kasar
menimbulkan kesan natural yang sangat mencolok.
- Dinding ekspos semen.
Material semen memiliki keunggulan dibandingkan dengan
material lain, yaitu fleksibilitas material semen yang membuat
segala aplikasi menjadi begitu praktis dan mudah.
- Cat
Cat merupakan pelapis yang paling umum untuk dinding. Cat
tersedia dengan berbagai warna dan teknik pengaplikasiannya
sangat beragam, mulai dari teknik sponging, dry brushing,
dragging, combing, stencilling, masking, hingga mural painting.
- Ceiling
Material ceiling yang ditemukan pada fasilitas pusat budaya dan
seni biasanya berupa gypsum dengan variasi drop ceiling dan up
ceiling. Adapula yang menggunakan ceiling ekspos (tanpa treatment
atau finishing) karena alasan ketinggian ruang yang terbatas. Namun
dalam penggunaanya terhadap ruang dalam dapat ditemukan beberapa
jenis penerapan ceiling, diantaranya :
- Gypsum.
Gypsum merupakan bahan yang paling umum dan banyak
dipakai. Setidaknya ada dua bentuk ceiling yang bisa diolah dari
gypsum, yaitu bentuk ceiling bertingkat dan bentuk ceiling
lengkung.
- Material Kayu.
Bahan ini merupakan material dasar untuk rangka atap dan
ceiling, biasanya disembunyikan di belakang penutup ceiling.
Namun jika diolah dengan baik, kayu bisa dijadikan aksen ceiling
yang menarik. Rangka kayu atap tetap ditutup, namun
mengekspos kuda-kuda kayunya yang telah difinishing. Yang
perlu diperhatikan dalam penggunaan ceiling kayu, yaitu dengan
menggunakan kayu yang bebas rayap agar tidak mudah keropos.
Selain itu, karena material ini dapat mengembang dan menyusut
jika terkena panas ataupun hujan, maka gunakan kayu berkualitas
39
bagus dan yang sudah dioven dengan baik, seperti jati, kamper,
damar dan merbau.
- Metal.
Metal merupakan alternatif material untuk ceiling. Bahan dasar
material ini adalah baja ringan yang dilapis dengan Zincalume.
Ceiling metal terdiri dari beberapa modul-modul papan yang
dipasang pada rangka. Ada beberapa macam macam modul dan
ukuran lubang grid (ada jenis ceiling metal yang berlubang, dan
ada yang tidak).
B. Warna
Berikut penjelasan mengenai wana dan efek-efek psikologis yang
ditimbulkan dalam kaitanya dengan pengaplikasian dengan ruang,
diantaranya :
- Merah
Warna merah identik dengan warna berani, semangat, agresif, penuh
gairah dan menarik perhatian. Warna primer ini bersifat menaklukan,
ekspansif, dominan, aktif dan vital. Warna ini melambangkan keadaan
psikologi yang mengurangkan tenaga, mendorong adrenalin, menaikan
tekanan darah dan mempercepat pernafasan. Warna ini mempunyai
pengaruh produktifitas, perjuangan, persaingan, dan kebirahian. Warna
ini dapat digunakan sebagai aksen untuk mencerahkan ruangan, namun
tidak disarankan sebagai warna utama sebuah ruangan.
- Ku n in g
Warna kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam,
merupakan wakil dari benda yang bersifat cahaya, momentum, dan
mengesankan sesuatu. Warna kuning yang hangat dan ceria ini
melambangkan rasa kegembiraan. Warna kuning menciptakan
perasaan optimis, percaya diri, akrab, dan lebih kreatif. Warna kuning
dikenal sebagai warna yang lembut dan menenangkan, kuning mampu
menciptkan perasaan hangat sekaligus membawa kehangatan ke dalam
kamar yang temaram. Kuning cerah juga dapat menstimulasi aktivitas
otot, dan juga menjadi pilihan yang tepet untuk kamr bayi. Sementara
orang lebih sering kehilangan emosi mereka di kamar berwarna
kuning.
40
- Biru
Warna Biru mewakili suasana dingin seperti birunya lautan. Warna
langit dan laut, biru adalah salah satu warna yang paling populer alami,
segar, bersih, dan meiliki kesan tenang. Warna biru melambangkan
perasaan yang mendalam, intelektualitas, kepercayaan, ketenangan,
pengabdian, konsistensi dan dingin. Warna biru melambangkan
ketenagan yang sempurna. Mempunyai kesan menenangkan pada
tekanan darah, denyut nadi, dan tarikan nafas. Warna biru nan damai
ini menyebabkan tubuh memproduksi bahan kimia menenangkan,
sehingga sering digunakan dalam kamar tidur. Keyakinan terefleksi
dari sebuah ruangan yang dicat dengan warna biru lembut. Pilihan
yang sangat baik untuk warna kamar tidur.
- Hijau
Warna hijau melambangkan alam. Hijau adalah warna yang paling
mudah ditangkap mata dan dapat memperbaiki penglihatan. Warna
hijau bersifat menenangkan, menyegarkan, dan dikenal mampu
memperkuat rasa percaya diri serta menunjukan harapan. Warna hijau
dapat membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya
daya baru. Warna hijau sering digunakan pada rumah sakit, karena
pasien dapat merasa rileks di dalam ruangan tersebut.
- Putih
Warna putih memantulkan cahaya dan dianggap sebagai warna musim
panas. Mewakili kebersihan dan kesucian, putih juga melambangkan
damai dan sukacita, sempurna, jujur, sederhana, baik dan netral. Warna
putih melambangkan malaikat dan tim medis. Warna ini juga bisa
berarti kematina karna berkonotasi kehampaan, hantu dan kain kafan.
- Abu Abu
Warna abu abu merupakan warna yang paling netral dengan
tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik. Warna abu-abu juga
mengandung arti bijaksana, dewasa, tidak egois, tenang, dan seimbang.
Konotasi negatifnya adalah lamban, kuno, lemah, kehabisan energi,
dan kotor. Karena warnanya tergolong netral atau seimbang, warna ini
banyak dipakai untuk warna alat-alat elektronik, kendaraan, perangkat
41
dapur, dan rumah. Warna ini cenderung netral. Warna abu sangat
digemari pada banguna bergaya moderen dan minimalis.
- Hitam
Hitam bukanlah warna, karena merupakan representasi dari tidak
hadirnya semua spektrum cahaya yang ada di alam. Hitam
menimbulkan kesan beragam di dalam benak manusia, tergantung pada
situasi dan suasana hati orang yang melihatnya. Pada suatu saat hitam
menimbulkan kesan menakutkan, misteri dan kegelapan. Di saat lain
hitam memuncuklan kesan yang sungguh berbeda. Seekor kuda balap
warna hitam pekat menimbulkan kesan gagah perkasa. Demikian pula
mobil warna hitam menciptakan kesan elegan. Warna hitam hampir
tidak pernah digunakan sebagai warna dominan dalam ruangan karena
berkesan gelap. Oleh karena itu, penggunaan warna hitam hanya
sebagai aksentuasi seperti pada sofa atau permadani.
C. Pencahayaan
Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan
lingkungan yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas
manusia. Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat objek-
objek yang dikerjakannya secara jelas dan cepat. Menurut sumbernya,
pencahayaan dapat dibagi menjadi :
- Pencahayaan Alami
Cahaya alami yang bersumber dari cahaya matahari yang masuk
melalui bukaan jedela ataupun posisi fasilitas pada lingkungan
outdoor. Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang
berasal dari sinar matahari. Sinar alami mempunyai banyak
keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat
membunuh kuman. Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada
suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang besar ataupun
dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas lantai.
- Pencahayaan Buatan
Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh
sumber cahaya selain cahaya alami. Pencahayaan buatan sangat
diperlukan apabila posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan
42
alami atau saat pencahayaan alami tidak mencukupi. pencahayaan
buatan baik yang diterapkan secara tersendiri maupun yang
dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah sebagai
berikut:
- Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni
melihat secara detail serta terlaksananya tugas serta
kegiatan visual secara mudah dan tepat
- Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara
mudah dan aman.
- Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang
berlebihan pada tempat kerja.
- Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap
menyebar secara merata, tidak berkedip, tidak
menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayang-bayang.
D. Akustik Ruang
Akustik merupakan unsur penunjang dalam sebuah disain,
karena akustik memberi pengaruh luas dan dapat menimbulkan
efek psikis dan emosional bagi orang yang mendengarnya.
Pengendalian akustik yang baik membutuhkan penggunaan bahan
dengan tingkat penyerapan yang tinggi seperti pada lapisan
permukaan lantai, dinding, plafond, luas ruang, fungsi ruang, isi
ruang, bahan tirai, tempat duduk dengan lapisan lunak, karpet,
udara di dalam ruang dan pengaruh lingkungan sekitarnya, akustik
yang perlu diperhatikan dalam sebuah ruang untuk mampu
meredam bunyi bising yang ditimbulkan dengan persyaratan
tingkat kebisingan 60 dB. (Akustik Ling, 1985 : 33).
E. Penghawaan
Keadaan udara pada suatu ruang aktifitas sangat berpengaruh
pada kondisi dan keadaan aktifitas itu. Bila dalam suatu ruangan
yang panas dan pengap, manusia yang melakukan aktivitas di
dalamnya tentu juga akan sangat terganggu dan tidak dapat
melakukan aktifitasnya secara baik, Maka kenyamanan dalam
ruangan yang menyangkut udara harus terpenuhi yaitu meliputi:
43
temperatur udara, kelembaban udara, pergerakan udara, dan tingkat
kebersihan udara. Penghawaan juga terbagi menjadi 2, yaitu alami
dan buatan, penghawaan alami dapat memanfaatkan sistem cross
ventilation
2.3 Tinjauan Khusus
2.3.1 Data Survey Lapangan dan Literature
2.3.1.1 Komunitas Salihara Jakarta
Gambar 2.3.1.1.1 Logo Komuitas Saliha
(Sumber: Salihara.org)
Komunitas Salihara adalah sebuah kantong budaya yang berkiprah
sejak 08 Agustus 2008, dan pusat kesenian multidisiplin swasta pertama di
Indonesia. Berlokasi di atas sebidang tanah seluas sekitar 3.800 m2 di Jalan
Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kompleks Komunitas Salihara
terdiri atas tiga unit bangunan utama: Teater Salihara, Galeri Salihara, dan
ruang perkantoran. Saat ini, Teater blackbox Salihara adalah satu-satunya
yang ada di Indonesia. Pada saat ini kompleks Komunitas Salihara sedang
diperluas dengan tambahan fasilitas untuk studio latihan, wisma seni dan
amfiteater. Komunitas Salihara dibentuk oleh sejumlah sastrawan,
seniman, jurnalis, dan peminat seni. Sejak berdiri, Komunitas Salihara
telah menampilkan berbagai macam acara seni dan pemikiran; sebagian
datang dari mancanegara, dan berkelas dunia pula.
Dari segi rancang bangun, kompleks Komunitas Salihara dapat
dipandang sebagai sebuah percobaan arsitektur yang unik. Ia karya tiga
arsitek dengan kecenderungan masing-masing—gedung teater dirancang
oleh Adi Purnomo, gedung galeri oleh Marco Kusumawijaya, dan gedung
perkantoran oleh Isandra Matin Ahmad. Ketiganya kemudian duduk
bersama untuk memadukan rancangan ke dalam visi yang sama:
membangun rumah baru bagi kesenian dan pemikiran yang ramah
44
lingkungan dan hemat energi. Berdiri sejak 2008, Komunitas Salihara
tumbuh bersama khalayak yang makin cerdas, terbuka, dan demokratis.
Para pengelolanya percaya bahwa kepiawaian di bidang seni adalah
investasi yang tak ternilai bagi pertumbuhan masyarakat Indonesia sejak
hari ini. Khalayak adalah bagian sangat penting dalam menyuburkan
kepiawaian tersebut.
Gambar 2.3.1.1.2 Bangunan Komunitas Salihara.
(Sumber: Salihara.org)
Visi Komunitas Salihara adalah memelihara kebebasan berpikir
dan berekspresi, menghormati perbedaan dan keragaman, serta
menumbuhkan dan menyebarkan kekayaan artistik dan intelektual. Kami
perlu menegaskan visi ini, karena di Indonesia saat ini, yang sudah
menjalankan demokrasi elektoral dalam dua dasawarsa terakhir, kebebasan
berpikir dan berekspresi masih sering terancam dari atas (dari aparat
Negara) maupun dari samping (dari sektor masyarakat sendiri, khususnya
sejumlah kelompok yang mengatasnamakan agama dan suku).
Dalam pemrograman, Komunitas Salihara memprioritaskan
kesenian-kesenian baru. Kebaruan ini adalah, bagi kami, bukan hanya
menandakan masyarakat pendukung kesenian yang dinamis, tapi juga
sikap kreatif terhadap berbagai warisan kesenian Indonesia dan dunia.
Komunitas Salihara mengajak penonton untuk mendukung kebaruan ini.
Namun diperlukan proses yang agak panjang untuk mencapai situasi ideal
ini. Karena itu, Komunitas Salihara masih menampilkan kesenian yang
bersifat “biasa”, yang kami anggap bisa menjadi jembatan bagi penonton
umum untuk menuju kesenian baru yang kami maksud. Dengan demikian,
kami berharap, pada tahun-tahun mendatang, Komunitas Salihara dapat
mementaskan lebih banyak lagi kesenian baru dan memperluas lingkaran
45
penonton yang berwawasan baru pula. Dalam peranya sebagai pusat
budaya dan seni komunitas salihara memilki fasilitas-fasilitas pendukung
untuk mengakomodir setiap kegiatan dan program yang dilaksanakan oleh
komunitas salihara, fasilitas-fasilitas tersebut diantaranya:
1. Teater Salihara
Teater Salihara dapat menampung hingga 252 penonton. Inilah
gedung teater black box pertama di Indonesia. Berdinding
kedap suara, teater ini dilengkapi ruang rias berikut segala
peralatan tata panggung, tata suara, dan tata cahaya modern.
Bagian atap Teater Salihara juga dirancang sebagai teater
terbuka, bernama Teater Atap Salihara.
Gambar 2.3.1.1.3 Teater Salihara
(Sumber: Salihara.org)
2. Galeri Salihara Berbeda dengan bangunan galeri pada umumnya, Galeri
Salihara berbentuk silinder dengan lingkar sedikit oval. Interior
dengan dinding melingkar tanpa sudut memberi ruang pandang
lebih luas. Sebuah ruang serbaguna dan kedai dengan
pemandangan terbuka terletak di bawah bangunan ini. Galeri
Salihara yang mulai berkiprah pada Agustus 2008 bertolak dari
Galeri Lontar, yang merupakan bagian dari Komunitas Utan
Kayu. Didirikan pada 1996, Galeri Lontar menjadi ruang
alternatif bagi seniman-seniman muda, terutama dengan karya
yang kontemporer dan menjadi pelopor dalam gayanya masing-
46
masing. Sebagian besar dari seniman-seniman itu kini telah
menjadi bintang dunia seni Indonesia.
Gambar 2.3.1.1.4 Galeri Salihara.
(Sumber: Salihara.org)
3. Serambi Salihara Ruangan ini, yang terletak tepat di bawah Galeri Salihara, dapat
digunakan untuk acara diskusi, kuliah umum, atau pemutaran
film, dengan daya tampung sekitar 70 orang. Serambi Salihara
juga berfungsi sebagai ruang tunggu yang menyediakan bahan.
bacaan (buku, majalah, dan katalog pameran) yang hanya bisa
dibaca di tempat.
Gambar 2.3.1.1.5 Serambi Salihara.
(Sumber: Salihara.org)
4. Teater Atap Inilah ruang terbuka yang merupakan atap bangunan Teater
Salihara. Atap ini juga berfungsi sebagai penyerap air hujan
dengan lantai tanah berumput yang membuat ruangan Teater
Salihara di bawahnya tetap sejuk. Sebagai ruang teater tebuka,
Teater Atap telah dicoba untuk pergelaran wayang kulit, konser
musik, pembacaan sastra, pemutaran film, dan pembukaan
pameran seni rupa. Teater Atap juga dilengkapi dengan fasilitas
47
bar mini yang menyediakan makanan dan minuman bagi
penonton yang sedang menikmati pertunjukan di sana.
Gambar 2.3.1.1.6 Teater Atap
(Sumber: Salihara.org)
5. Kedai Salihara (Kopitiam Oey) Sambil menunggu pertunjukan dimulai atau untuk menikmati
suasana Komunitas Salihara, anda bisa mencoba menu spesial
dari Kedai Kopi Tiam Oey yang terkenal. Ada Nasi Jamblang,
Selat Solo, Rawon, Soto Tangkar, Nasi Brijani Ajam, dan
menu-menu lezat lainya. Untuk minuman bisa mencoba "es
kopi" atau "ijs kopi": Ijs Kopi Soesoe Indotjina, yang dibuat
dengan teknik dripping, air kopi akan menetes dari saringan
khusus ala Vietnam. Kopinya sendiri dari kota Bandung, Kopi
menghilangkan cita rasa aslinya. Ijs Kopi Sisiliana juga salah
satu minuman es kopi yang menggoda. Es kopi kocok, begitu
mereka menyebutnya. Ijs Cappucino. Kedai Kopitiam Oey-
Salihara pun menyediakan fasilitas internet nirkabel (WiFi)
gratis.
Gambar 2.3.1.1.7 Kedai Salihara.
(Sumber: Salihara.org)
6. Gerai Salihara Gerai mungil ini mulai di kelola sejak April 2011
menggabungkan berbagai cindera mata (merchandise) karya
48
seniman yang pernah berpameran di Galeri, tampil di teater
atau bekerja sama dengan Salihara; mendekatkan anda dengan
para seniman atau kelompok seni yang karya-karyanya anda
minati.
Gambar 2.3.1.1.8 Gerai Salihara.
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Dalam satu tahun, Komunitas Salihara menampilkan sekitar 100
mata acara pentas tari dan teater, konser musik, pembacaan dan diskusi
sastra, pameran seni rupa, pemutaran film, dan bengkel kerja tari, sastra,
dan musik. Di samping itu, Komunitas Salihara juga menyelenggarakan
diskusi dan ceramah, untuk menggiatkan perbincangan publik yang saat ini
belum banyak ruangnya; baik tentang isu yang sedang hangat, maupun
pemikiran tokoh dari bidang humaniora tertentu. Relatif dirancang secara
jangka panjang, seluruh program disusun oleh Dewan Kurator yang
beranggotakan sastrawan dan seniman terkemuka Indonesia.
Di samping program seni dan pemikiran yang berlangsung tiap
bulan secara reguler, saat ini Komunitas Salihara memiliki beberapa
program khusus sebagai berikut:
- Festival Salihara
- Bienal Sastra Salihara
- Forum Teater Salihara
- Salihara Jazz Buzz
- Seri Kuliah Umum Salihara
Saat ini Komunitas Salihara banyak dikunjungi oleh masyarakat yang
ingin menikmati program-program kesenian dan pemikiran, klasik dan
mutakhir, dan bermutu tinggi. Di samping itu, Komunitas Salihara menjadi
tempat berkumpul bagi berbagai kelompok minat—misalnya sastrawan,
pembuat film, koreografer, arsitek muda, peminat filsafat, penerjemah,
49
pencinta buku, dan lain-lain. Komunitas Salihara dapat juga disebut pusat
kebudayaan alternatif: ia tidak dimiliki oleh pemerintah pusat, pemerintah
daerah, ataupun kedutaan asing.
2.3.1.2 Analisa S.W.O.T Komunitas Salihara
A. Strength
- Sebagai salah satu pusat budaya dan seni di Jakarta yang memiliki
fasilitas sarana yang baik dan lengkap dengan kondisi bangunan yang
ramah lingkungan.
- Sebagai sarana tempat berkumpul bagi para seniman dan masyarakat
untuk menampilkan dan menikmati berbagai macam aktivitaa budaya
dan seni khususnya di daerah Jakarta.
- Memiliki pilihan ruang yang banyak untuk mengadakan berbagai
acara seni seperti di Galeri Salihara, Serambi Salihara dan Teater
Salihara yang semuanya disewakan untuk umum.
B. Weakness
- Saat ini pengelolaan gedung Komunitas Salihara kurang terpelihara
seperti tidak adanya lagi Kedai Kopitiam Oey Salihara, serta beberapa
mural yang dulu menghiasi dinding bangunan ini tertutup pohon besar,
dan berkurangnya aktivitas pameran seni disana.
C. Opportunity
- Dengan adannya fasilitas pertunjukan budaya dan seni yang lengkap
di Salihara , banyak kesempatan untuk menyelenggarakan acara
budaya dan seni disana, terlebih memang adanya acara tahunan yang
diselenggarakan salihara untuk menarik minat para penikmat seni di
Jakarta khususnya.
D. Thread
50
- Akses jalan mengarah ke Komunitas Salihara memang terbilang
cukup rumit , karna berada di bagian jalan yang cukup kecil di daerah
Pasar Minggu. Namun masih dapat di akses dengan mudah
menggunakan angkutan umum mikrolet maupun kendaraan pribadi.
2.3.1.3 Taman Ismail Marzuki
TIM berlokasi dijalan Cikini Raya 73, Jakarta Pusat. Diresmikan
pembukaannya oleh Gubernur Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta
Jenderal Marinir Ali Sadikin, tanggal 10 Nopember 1968. Ismail Marzuki
(1914 – 1957), adalah seorang komponis pejuang kelahiran Betawi
(Jakarta) yang telah menciptakan lebih dari 200 lagu diantaranya
merupakan lagu-lagu perjuangan bangsa yang hingga kini masih sering
diperdengarkan. Antara lain, lagu Halo-Halo Bandung, Berkibarlah
Benderaku, Nyiur Melambai, Sepasang Mata Bola. Atas jasanya itu,
komponis Betawi ini diabadikan namanya untuk penamaan Pusat Kesenian
Jakarta yang populer disebut Taman Ismail Marzuki (TIM)
Gambar 2.3.1.3.1 Logo Taman Ismail Marzuki.
(Sumber: Tamanismailmarzuki.co.id)
FILOSOFI LOGO CIPTA
Dibuat oleh : Oesman Effendi, Pelukis Indonesia di Jakarta. Seorang dosen
di Institut Kesenian Jakarta.
Simbol: Daun Palma : Mengartikan Pancasila dalam kehidupan Seni
Budaya
Buah Tujuh : Melambangkan Tujuh Bidang Seni yaitu Musik, Tari,
Sastra, Seni Rupa, Teater, Film, dan Tradisi.
51
Umum : Pohon Nyiur merupakan pohon yang sangat bermanfaat dalam
kehidupan manusia. Dari batang, daun, lidi, daun muda, buah, air buah,
sari air buah, akar, memiliki manfaat nyata bagi kehidupan.
Tulisan Cipta : Agar para seniman 6 disiplin yang ada selalu berkreasi
dan mencipta keindahan untuk sesama.
TIM dibangun diatas areal tanah seluas sembilan hektar. Dulu
tempat ini dikenal sebagai ruang rekreasi umum Taman Raden Saleh
(TRS). Pengunjung TRS selain dapat menikmati kesejukan paru-paru kota
dan nonton sejumlah hewan, juga bisa nonton balap anjing di treck Balap
Anjing yang kini berubah menjadi kantor dan ruang kuliah mahasiswa
fakultas perfilman dan televisi IKJ. Ada juga lapangan bermain sepatu
roda berlantai semen. Fasilitas lainnya ialah dua gedung bioskop, Garden
Hall dan Podium melengkapi suasana hiburan malam bagi warga yang
suka nonton film. Tetapi sejak 37 tahun lalu suasana seperti itu tidak lagi
dapat ditemukan. Khususnya setelah Bang Ali menyulap tempat ini
menjadi Pusat Kesenian Jakarta TIM. TIM sejak berdiri tahun 1968 lalu
hingga kini telah menjadi ruang ekspresi seniman yang menyajikan karya-
karya inovatif. Pertunjukkan eksperimen, suatu dunia atau karya seni yang
sarat dengan dunia ide. Membuka pintu seluas-luasnya bagi ruang berfikir
dan berkreasi menuju seni yang berkualitas. Untuk beberapa waktu
lamanya harapan muncul suatu karya dalam dunia penciptaan, menjadi
kenyataan. Panggung TIM menjadi marak dengan karya-karya eksperimen
yang sarat ide.
Gambar 2.3.1.3.2 Peta Lokasi Taman Ismail Marzuki.
52
(Sumber: Tamanismailmarzuki.co.id)
Berikut susunan Sruktur Organisasi Pengurus Taman Ismail Marzuki:
Gambar 2.3.1.3.3 Struktur Organisasi Taman Ismail Marzuki.
(Sumber: Tamanismailmarzuki.co.id)
Di kawasan terpadu pusat kesenian dan budaya ini terdapat
Institut Kesenian jakarta (IKJ), Planetarium dan Observatorium, enam
gedung teater modern, balai pameran, gedung arsip, dan
Bioskop.(jelajahsejarah.com, 12 Maret 2015). Berikut penjelasan beberapa
fasilitas teater yang ada di Taman Ismail Marzuki, diantaranya:
1. Graha Bhakti Budaya
Merupakan ruang dengan kapasitas 810 orang penonton,
memiliki luas panggung 15m x 10m x 6m. Biasanya
digunakan untuk berbagai macam jenis pertunjukan
(musik,teater,tari dll), dilengkapi dengan kapasitas listrik
sebesar 350 KWA dan tata lampu cahaya sesuai standar
sebuah ruang teater pertunjukan.
Gambar 2.3.1.3.4 Graha Bhakti Budaya TIM.
53
(Sumber: Tamanismailmarzuki.co.id)
2. Galeri Cipta 2 dan 3
Merupakan ruang galeri dengan luas 54 x 18 x 2,9 meter
persegi, biasa digunakan sebagai ruang pameran, seminar,
peluncuran buku dan lain lain. Ruang Pamer Galeri Cipta 2
dapat memuat hingga 100 lukisan dan 40 patung, sedangkan
Galeri Cipta 3 memiliki ruang pamer yang terdiri dari 2
lantai, Galeri Cipta 3 dapat memuat hingga 50 lukisan dan
20 patung.
Gambar 2.3.1.3.5 Graha Cipta 2 dan 3 TIM.
(Sumber: Tamanismailmarzuki.co.id)
3. Teater Halaman Taman Ismail Marzuki
Teater Halaman Taman Ismail marzuki ini merupakan
sarana pertunjukan di luar ruangan yang memiliki layout
bentuk setengah lingkaran melengkung dengan kapasitas
duduk penonton yang fleksibel. Teater halaman ini biasa
digunakan sama halnya dengan teater yang ada namun di
tujukan bagi acara-acara yang dapat diselenggarakan di luar
ruangan.
54
Gambar 2.3.1.3.6 Teater Halaman Taman Ismail Marzuki.
(Sumber: Tamanismailmarzuki.co.id)
4. Plaza TIM
Merupakan areal parkir luas yang terdapat di kawasan
Taman Ismail Marzuki dan dapat menampung hingga 300
kendaraan roda empat dan 400 kendaraan roda dua.
Disekitar areal Plaza TIM juga terdapat Cafe dengan
makanan tradisional dan Galeri buku, areal ini juga biasa di
manfaatkan untuk pertunjukan seni di luar ruangan seperti,
Wayang Kulit, pertunjukan Komedi Betawi dan lain lain.
55
Gambar 2.3.1.3.7 Plaza TIM.
(Sumber: Tamanismailmarzuki.co.id)
5. Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki
Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki merupakan teater
dengan kapasitas terbesar yang ada di kawasan Taman
Ismail Marzuki. Memilki ruang dengan kapsitas 1200
penonton dengan luas panggung 14-16 (W) 7-9 (H) meter,
memiliki sistem tiketing yang terkomputerisasi, selain itu
terdapat sebuah lobby, 12 ruang rias, didukung dengan
sistem tata cahaya, lampu dan suara yang baik, serta
memiliki ruang khusus untuk latihan bagi para seniman
yang akan tampil.
Gambar 2.3.1.3.8 Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki.
(Sumber: Tamanismailmarzuki.co.id)
6. Teater Kecil Taman Ismail Marzuki
Teater Kecil Taman Ismail Marzuki merupakan teater besar
kedua setelah Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki,
56
memiliki ruang dengan kapasitas 244 penonton yang terdiri
dari auditorium bawah dan balkon. Teater Kecil memiliki
panggung dengan luas 10m x 5m x 6m, biasa digunakan
untuk berbagai pertunjukan seni (musik, teater, tari dan lain
lain). Fasilitas yang dimiliki pun sama dengan yang ada
pada Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki.
Gambar 2.3.1.3.9 Teater Kecil Taman Ismail Marzuki.
(Sumber: Tamanismailmarzuki.co.id)
2.3.1.4 Analisa S.W.O.T Taman Ismail Marzuki
A. Strength
- Sebagai pusat budaya dan seni tertua dan terbesar di Indonesia,
Taman Ismail Marzuki memiliki pengaruh yang kuat dalam
perkembangan seniman, seni dan budaya di Indonesia.
- Taman Ismail Marzuki sebagai pusat seni dan budaya memiliki
fasilitas sarana pertunjukan seni yang lengkap, besar, dan beragam yang
dapat disesuaikan dengan kegiatan seni yang di tampilkan.
- Taman Ismail Marzuki tidak hanya sebagai tempat bagi seniman
untuk berkreasi , tapi juga menjadi sebuah pusat pengembangan
pendidikan seni dengan adanya Institut Kesenian Jakarta.
- Terdapat 6 buah teater modern yang dapat mengakomodir berbagai
jenis acara seni seperti (musik,tari,teater) baik di dalam ruangan dan
luar ruangan.
57
- Terdapat pula sarana bagi para seniman untuk menampilkan kreasi
seni mereka di ruang pameran yang dapat dimaksimalkan untuk
berbagai macam pameran seni, seminar, dan lain lain.
B. Weakness
- Perlunya pemeliharaan lebih lanjut beberapa tempat/sarana
pertunjukan seni di Taman Ismail Marzuki, karna beberapa tempat
pameran seperti galeri cipta dan teater halaman nampak terlihat tua dan
kurang terawat, mengingat usia didirikanya bangunan yang sudah
cukup lama.
C. Opportunity
- Agenda kegiatan baik pementasan teater, musik, dan tari memberikan
dorongan dan kesempatan bagi Taman Ismail Marzuki sebagai pusat
seni dan budaya di Jakarta yang mampu mengakomodir sejumlah
kegiatan seni tersebut setiap tahunya.
F. Thread
- Akses jalan yang mengarah ke kawasan Taman Ismail Marzuki cukup
mudah karna lokasinya berada dekat dengan pusat kota seperti
Monumen Nasional, Istana Kepresidenan dan pusat bisnis Jakarta,
dapat pula diakses dengan menaiki kereta commuter line
Jabodetabek. Namun jalanan kawasan Cikini letak Taman Ismail
Marzuki ini berada terbilang cukup padat lalu lalang pada jam sibuk
Jakarta.
2.3.1.5 Galeri Indonesia Kaya
Gambar 2.3.1.5.1 Logo Galeri Indonesia Kaya
58
(Sumber: Indonesiakaya.com)
Alamat: Grand Indonesia Lt.8, Jalan M.H. Thamrin No.1, Kota
Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10310
Nomor Telepon: (021) 23580651
Jam Beroprasi · 10:00 am – 10:00 pm
Galeri Indonesia Kaya (disingkat GIK) adalah ruang publik
yang menjadi wadah pengembangan, penelitian, dokumentasi, dan
apresiasi seni-budaya Indonesia, yang bertempat di Grand
Indonesia, Jakarta, Indonesia. Galeri Indonesia Kaya digagas dan
dibangun untuk menjadi ruang edutainment budaya berbasis
teknologi digital yang dapat mendekatkan dan menyalurkan
kreativitas berekspresi generasi muda dalam lingkup tradisi budaya
nusantara. Sejak tahun 1992, Bakti Budaya Djarum Foundation
telah mendukung lebih dari 1.500 kegiatan budaya dan telah
menjalin kerjasama dengan para budayawan, seniman, dan
kelompok kesenian dalam mengaktualisasikan gagasan kreatifnya.
Pada tahun 2011, Djarum Apresiasi Budaya mulai menggiatkan
dan fokus mendukung berbagai program seni pertunjukan
Indonesia. Banyak karya telah dihadirkan dan mendapatkan
apresiasi yang sangat besar dari masyarakat.
Meningkatnya kepedulian generasi muda terhadap seni dan
budayanya belum disertai dengan ruang edukasi tentang budaya
yang memadai. Galeri Indonesia Kaya digagaskan dan dibangun
untuk menjadi ruang edutainment budaya berbasis teknologi digital
yang dapat mendekatkan dan menyalurkan kreativitas berekspresi
generasi muda dalam lingkup tradisi budaya nusantara. Galeri
Indonesia Kaya sebagai ruang publik yang terbuka bagi masyarakat
luas dibuka. Dengan teknologi digital dan terintegrasi dengan situs
Indonesiakaya.com dan sosial media, Galeri Indonesia Kaya
mengemas budaya dalam unsur kekinian dan menyajikan informasi
tradisi budaya dengan lebih interaktif dan menarik. Menurut
59
(IndonesiaKaya.com:2011) “Mencintai Budaya adalah wujud rasa
bangga dan cinta terhadap Indonesia, karena yang menyatukan
bangsa adalah budaya.”
A. Kegiatan Galeri Indonesia Kaya
Galeri Indonesia Kaya digagaskan dan dibangun untuk
menjadi ruang edutainment budaya berbasis teknologi digital
yang dapat mendekatkan dan menyalurkan kreativitas
berekspresi generasi muda dalam lingkup tradisi budaya
nusantara. Galeri Indonesia Kaya dapat digunakan untuk
berbagai macam kegiatan seperti pameran, kunjungan, dan
juga pertunjukan. Penyelenggara acara dapat menggunakan
tempat tanpa biaya, namun isi acara harus berhubungan dengan
budaya Indonesia. Tempat ini juga sudah beberapa kali
menjadi tempat pertukaran budaya dari mancanegara,
menggabungkan kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan
negara lain. Di akhir pekan, Galeri Indonesia Kaya juga
menghadirkan acara-acara budaya pilihan, tak jarang
berkolaborasi dengan seniman-seniman muda maupun
seniman-seniman ternama Indonesia. Beberapa bentuk acara
yang biasa di lakukan di Galeri Indonesia Kaya diantaranya:
- Pementasan tari tradisional Nusantara
- Pementasan Musik (tradisional, pop, jazz dan lain lain)
- Kegiatan Workshop kesenian (Tari,Teater,Musik)
- Pementasan film karya anak negeri
- Dan berbagai kegiatan seni budaya lainya.
Gambar 2.3.1.5.2 Pementasan “Fun Sunda”
60
(Sumber: Indonesiakaya.com)
Gambar 2.3.1.5.3 Pementasan “Wayang Cepot”
(Sumber: Indonesiakaya.com)
B. Fasilitas Galeri Indonesia Kaya
Galeri Indonesia Kaya memiliki tujuan sebagai sarana
penyedia lahan ruang untuk pengembangan budaya dan seni
Nusantara berusaha menyediakan fasilitas sarana dan prasarana
yang dapat meningkatkan keingin tahuan masyarakat untuk ikut
dalam pelestarian budaya dan seni nusantara melalui berbagai
teknologi digital yang menarik.
Galeri Indonesia Kaya memiliki selasar yang memuat
panel-panel aplikasi digital yang berisi pengetahuan budaya.
Metode penyampaian pengetahuan budaya Galeri Indonesia
Kaya tak terbatas dengan tulisan dan foto, tetapi juga aplikasi-
aplikasi interaktif, seperti Selaras Pakaian Adat dimana
pengunjung dapat berfoto dengan pakaian adat tertentu secara
digital, Ceria Anak Indonesia dimana pengunjung dapat
bermain congklak digital, dan juga Arungi Indonesia,
permainan augmented reality dimana pemain dapat merasakan
terbang diatas Indonesia. Area selasar Galeri Indonesia Kaya
juga tak jarang dipakai sebagai tempat pameran. Galeri
Indonesia Kaya juga kerap memanfaatkan teknologi-teknologi
digital baru sebagai sarana informasi budaya.
Galeri Indonesia Kaya juga dilengkapi dengan auditorium
berkapasitas 150 orang. Auditorium ini dapat dipakai oleh
61
siapapun secara gratis, baik bagi penyelenggara acara maupun
penonton. Karena sifat Galeri Indonesia Kaya sebagai ruang
publik budaya yang terbuka untuk umum, semua fasilitas yang
digunakan dan acara yang diselenggarakan disini harus bersifat
gratis dan mempunyai unsur budaya Indonesia. Berikut
penjelasan lebih lanjut beberapa fasilitas yang terdapat di
Galeri Indonesia Kaya, diantaranya:
1. Auditorium
Galeri Indonesia Kaya dilengkapi dengan auditorium
berkapasitas 150 orang, lengkap dengan panggung
sebesar 13x3mdengan tiga buah screen dilengkapi
projector utama 10.000 lumens dan projector pendukung
7000 lumens, sound system dengan audio power
mencapai 5000watt, disertai dengan empat buah moving
LED diatas panggung dan dan tata lampu LED 36
berjumlah 36 buah yang menghasilkan efek dramatis.
Saat tidak ada pertunjukan yang berlangsung,
pengunjung masih dapat menikmati menari tarian
daerah dengan Fantasi Tari Indonesia, tarian daerah
yang dibuat secara virtual membuat para pengunjung
dapat seakan-akan menari dengan mereka.
Gambar 2.3.1.5.4 Auditorium Galeri Indonesia Kaya
(Sumber: Indonesiakaya.com)
2. Sapa Indonesia
Sapa Indonesia merupakan panel layar digital yang
menampilkan para pemuda dan pemudi yag memakai
62
baju adat dari daerah di Nusantara yang akan menyapa
para pengunjung ketika memasuki area depan dari
Galeri Indonesia Kaya. Terdapat tiga panel layar
instalasi Sapa Indonesia yang berada di sisi dinding
sebelah kiri saat pengunjung memasuki Galeri Indonesia
Kaya.
Gambar 2.3.1.5.5 Sapa Indonesia
(Sumber: Indonesiakaya.com dan jktgo.com)
3. Panel Instalasi Layar Digital
Terdapat beberapa panel instalasi berupa layar digital
yang menampilkan beragam seni dan budaya tradisional
Nusantara secara virtual, diantaranya:
- Kaca pintar Indonesia
Menampilkan kumpulan objek budaya di seluruh
Nusantara mulai dari pariwisata, kuliner dan
kesenian.
- Jelajah Indonesia
Menampilkan seluk beluk budaya Indonesia dari
banyak sisi seperti, geografis, kebiasaan dan asal
usul.
- Selaras pakaian adat
63
Menampilkan panel layar digital yang
memungkinkan pengunjung berfoto mengenakan
baju adat namun secara virtual.
- Melodi alunan daerah
Menampilkan beberapa alat musik tradisional
Nusantara yang dapat dimainkan dan direkam oleh
pengunjung secara virtual juga.
- Arungi Indonesia
Layar panel digital Arungi Indonesia menampilkan
sensasi kepada pengunjung untuk terbang
mengelilingi Nusantara secara virtual terutama untuk
melihat objek-objek ternama dan penting di
Indonesia.
Gambar 2.3.1.5.6 Arungi Indonesia
(Sumber: Indonesiakaya.com)
Gambar 2.3.1.5.7 Panel Instalasi Layar Digital
(Sumber: Indonesiakaya.com)
64
4. Selasar Santai
Selasar Santai merupakan ruang dimana para
pengunjung dapat bersantai menikmati Galeri Indonesia
Kaya, didalam Selasar Santai terdapat tempat duduk
berupa bench yang melingkari area luar dari auditorium,
terdapat 10 layar tablet dan 2 layar surface yang
berfungsi sebagai layar virtual permainan tradisional
dan Layar Telaah Indonesia. Di ruangan ini juga
terdapat projector yang menampilkan beberapa acara
yang sudah pernah di selenggarakan auditorium Galeri
Indonesia Kaya.
Gambar 2.3.1.5.8 Selasar Santai.
(Sumber: Indonesiakaya.com)
5. Area Peraga
Area Peraga merupakan area untuk para pengrajin,
berupa sebuah split level dengan ketinggian 30cm, disini
pengrajin dapat memperagakan proses pembuatan
berbagai kerajinan khas Indonesia.
Gambar 2.3.1.5.9 Area Peraga Galeri Indonesia Kaya.
65
(Sumber: Indonesiakaya.com dan tribunnews.com)
6. Area Cinderamata
Melalui Area Cinderamata, para pemilik industri yang
mengolah hasil budaya Indonesia menjadi produk
modern dapat menunjukan produknya kepada
masyarakat. Para pemilik industri dapat menitipkan
produk mereka secara gratis. Area Cinderamata ini
merupakan sebuah bagian display kecil produk yang
dijual pada area Alun-Alun yang berada di lantai 3
gedung yang sama dengan Galeri Indonesia Kaya.
Gambar 2.3.1.5.10 Area Cinderamata.
(Sumber: Indonesiakaya.com)
2.3.1.6 Analisa S.W.O.T Galeri Indonesia Kaya
A. Strength
- Memiliki letak yang strategis di pusat kota Jakarta dan berada di
kawasan Internasional dan terletak di pusat perbelanjaan Grand
Indonesia West Mall, menempatkan Galeri Indonesia Kaya untuk dapat
di akses dari seluruh penjuru Kota Jakarta.
- Memiliki konsep galeri budaya dan seni Indonesia yang moderen
dengan dilengkapi fasilitas dan sarana teknologi digital virtual, sangat
menarik dan cocok bagi pengunjung dengan gaya hidup masyarakat
saat ini yang sudah akrab dengan konsep digital.
- Memiliki auditorium utama yang dapat menyelenggarakan berbagai
macam acara maupun pementasan sebagai sarana hiburan yang dapat di
nikmati para pengunjung setiap hari nya.
66
- Memiliki desain interior yang banyak mengaplikasikan elemen-
elemen tradisional nusantara seperti batik, dan rotan.
- Memiliki tujuan yang mulia yakni ingin terus mengajak masyarakat
luas (lokal maupun asing) untuk cinta terhadap budaya dan seni
tradisional Nusantara, dan menyediakan akses masuk secara gratis
setiap hari nya.
- Memiliki sarana dan fasilitas yang dapat mendidik pengunjung untuk
mengetahui budaya dan seni tradisional Nusantara secara
menyenangkan.
B. Weakness
- Galeri Indonesia Kaya memiliki luasan area yang tidak terlalu besar,
sehingga bila terdapat pengunjung yang terlalu banyak, fasilitas sarana
yang ada didalamnya tidak akan dapat berjalan secara maksimal.
C. Opportunity
- Tingkat antusiame masyarakat (lokal dan asing) di Indonesia akan
pengetahuan budaya dan seni tradisonal Nusantara semakin meningkat
dengan konsep digital virtual yang menyenangkan seperti yang
dilakukan oleh Galeri Indonesia Kaya, karna saat ini masyarakat kian
membutuhkan sarana hiburan yang tidak hanya menyenangkan namun
dapat pula mendidik. Terutama dapat menjadi sarana edukasi bagi anak-
anak untuk sejak dini mencitai budaya Nusantara dan melestarikanya.
D. Thread
- Untuk menuju Galeri Indonesia Kaya sangat mudah bagi masyarakat
Jakarta utamanya, karna tersedia fasilitas transportasi umum seperti
kereta, bus, dan kendaraan pribadi. Lokasinya sangat menjanjikan
kemudahan untuk dapat diakses baik masyarakat (lokal dan asing)
karna berada di salah satu pusat perbelanjaan dan hiburan ternama di
Jakarta Pusat dan dekat dengan bangunan-bangunan penting lainya
seperti Monumen Nasional, Istana Presiden, Kedutaan Asing, dan lain
lain.