bab 2 landasan teori 2.1 pengembangan sistem · pdf file8 bab 2 landasan teori 2.1...
TRANSCRIPT
8
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengembangan Sistem Aplikasi Bisnis
2.1.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Menurut O’Brien dan Marakas (2006, p402) dalam bukunya yang
berjudul Management Information Systems menjelaskan bahwa siklus hidup
pengembangan sistem terdiri dari lima (5) tahapan yaitu :
1. Sistem Investigasi (Systems Investigation)
Tahap ini meliputi pertimbangan dari usulan yang dihasilkan oleh
proses perencanaan IT / bisnis. Tahap investigasi juga meliputi
pembelajaran awal dari solusi sistem informasi yang diusulkan untuk
menemukan prioritas dan kesempatan bisnis sebuah perusahaan yang
diidentifikasi dalam proses perencanaan.
2. Sistem Analisis (Systems Analysis)
Sistem analisis menggambarkan apa yang harus dilakukan sistem
untuk menemukan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai.
Pembelajaran sistem analisis pada umumnya meliputi :
• Informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan pemakai
akhir.
• Aktivitas, sumber daya, dan produk dari satu atau lebih sistem
informasi yang digunakan saat ini.
9
• Kemampuan sistem informasi yang dibutuhkan untuk
menemukan informasi yang diperlukan, dan pemegang saham
bisnis lainnya yang menggunakan sistem.
3. Sistem Perancangan (Systems Design)
Sistem perancangan menjelaskan bagaimana sistem akan
menyelesaikan tujuan ini. Sistem perancangan terdiri dari aktivitas
perancangan (hardware, software, people, network, dan data
resources) yang menghasilkan spesifikasi sistem yang memenuhi
kebutuhan fungsional yang dikembangkan dalam proses sistem
analisis.
4. Sistem Implementasi (Systems Implementation)
Ketika sistem informasi yang baru telah selesai dirancang, maka
harus diterapkan dan dipelihara agar dapat beroperasi dengan baik.
Tahap ini meliputi pengujian sistem, pelatihan user untuk
mengoperasikan sistem baru, mengubah sistem lama ke sistem bisnis
yang baru, dan mengatur akibat dari perubahan sistem pada pemakai
akhir. Implementasi adalah tahap penting dalam pengembangan
teknologi informasi untuk mendukung karyawan, pelanggan, dan
pemegang saham perusahaan bisnis lainnya. Implementasi merupakan
proses yang sulit dan memakan waktu. Bagaimanapun tahap ini
penting dalam memastikan kesuksesan dari pengembangan sistem
10
yang baru, bahkan sistem yang dirancang dengan baik sekalipun
dapat gagal jika tidak diterapkan dengan baik.
5. Sistem Pemeliharaan (Systems Maintenance)
Sistem pemeliharaan meliputi pengawasan, evaluasi, dan modifikasi
sistem operasional bisnis untuk membuat peningkatan sesuai dengan
yang dibutuhkan. Pemeliharaan juga penting bagi masalah lain yang
timbul selama pengoperasian sistem. Aktivitas pemeliharaan meliputi
proses peninjauan sesudah tahap implementasi untuk memastikan
bahwa sistem baru yang diimplementasikan memenuhi tujuan bisnis
yang dibangun. Pemeliharaan juga meliputi pembuatan modifikasi
untuk membangun sistem selama perubahan dalam lingkungan bisnis.
2.1.2 Metode Analisis dan Desain Berorientasi Object
Menurut Mathiassen et al. (2000, p3) metode analisis dan desain
berorientasi object adalah metode yang menggunakan object dan class sebagai
konsep utama dan membangun prinsip umum utama untuk analisis dan desain.
Metode ini memiliki beberapa tujuan yaitu:
1. Untuk menetapkan syarat sistem.
2. Untuk menghasilkan sebuah desain sistem tanpa ketidakpastian yang
berarti.
3. Untuk memahami sebuah sistem, konteksnya, dan kondisi untuk
implementasinya.
11
2.1.2.1 Overview Activity Diagram
Menurut Jones dan Rama (2006, p68), “UML activity diagram is a
diagram that shows the sequence of activities in a process”, yang berarti diagram
yang menggambarkan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Faktor terpenting
dalam membuat suatu overview activity diagram adalah event, dimana event
adalah aktivitas yang terjadi pada point-point tertentu.
Langkah-langkah membuat overview activity diagram yaitu:
a. Membaca naratif dan mengidentifikasi event kunci.
b. Memberi keterangan pada naratif untuk menunjukan lebih jelas event
boundary dan event names.
c. Menggambarkan agen yang berpartisipasi dalam proses bisnis dengan
menggunakan swimlanes.
d. Membuat diagram dari setiap event. Tunjukkan sequence pada event
ini.
e. Gambarkan dokumen yang terbentuk dan yang digunakan dalam
proses bisnis. Tunjukkan alur informasi dari event ke dokumen, dan
vice versa.
f. Gambarkan table (file) yang terbentuk dan yang digunakan dalam
proses bisnis. Tunjukkan alur informasi dari event ke table, dan vice
versa.
12
2.1.2.2 Rich picture
Menurut Mathiassen (2000,p26), Rich picture adalah suatu gambaran
informal yang digunakan oleh pengembang sistem untuk menyatukan
pemahaman mereka terhadap situasi dari sistem yang sedang berjalan. Rich
picture secara umum menggambarkan permasalahan sistem dan application
domain. Rich picture tidak memiliki notasi khusus. Dapat digunakan juga
sebagai alat yang berguna untuk memfasilitasi komunikasi antara user dengan
sistem.
2.1.2.3 UML Class Diagram
Menurut Mathiassen (2000, p336), UML class diagram adalah gambaran
sekumpulan class dan hubungannya yang terstruktur. UML class diagram adalah
pusat penggambaran dari analisis dan desain berorientasi object.
Menurut Ali Bahrami (1999, p94), “UML class diagram is the main static
structure analysis diagram for the system”. Yang berarti analisis diagram
terstruktur utama yang tetap untuk sebuah sistem.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa class diagram adalah
sekumpulan class yang saling berhubungan dan terstruktur dalam suatu proses
bisnis.
2.1.2.4 UML Use Case Diagram
Menurut Mathiassen (2000, p120), UML use case diagram adalah
gambaran interaksi antara actor dengan sistem dalam application domain. Actor
dan use case adalah dua elemen utama dalam penggambaran. Mereka dapat
13
dihubungkan satu sama lain, dengan demikian mengindikasikan actor yang
ditentukan berpartisipasi dalam use case yang ditentukan.
Menurut Silberchatz et al. (2002, p68), “Use case diagrams show the
interaction between users and the system, in particular the steps of tasks that
users perform (such as withdrawing money or registering for a course)”. Yang
mempunyai arti use case diagram menggambarkan hubungan antara user dengan
system, dalam tahapan aktivitas yang dilakukan user (seperti pengambilan uang
atau pendaftaran).
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa UML use case diagram
merupakan gambaran hubungan antara actor dan system dalam proses bisnis.
2.1.2.5 Navigation Diagram
Menurut Mathiassen (2000, p344), Navigation diagram adalah jenis
khusus dari statechart diagram, yang berfokus pada keseluruhan dinamika dari
user interface. Diagram ini memperlihatkan windows-windows yang terlibat dan
transisi diantaranya.
Sebuah windows ditunjukkan sebagai sebuah state. State transition
menginformasikan pergantian antara dua windows. Dalam state transition, kita
mengidentifikasikan tindakan yang perlu user lakukan dalam window untuk
mengaktifkan transisi tersebut.
14
2.1.2.6 Rancangan Laporan
Menurut Jones dan Rama (2006, p201), “A report is a formatted and
organized presentation of data. Report are created and used as an integral part
of business processes”. Yang mempunyai arti laporan adalah bentuk presentasi
data yang terformat dan terorganisir. Laporan dibuat dan digunakan sebagai
bagian dari proses bisnis.
Jenis-jenis laporan adalah :
1. Simple lists
Suatu urutan event sederhana atau daftar referensi (urutan dari
transasksi penjualan, dll).
2. Grouped detail report
Laporan yang menggambarkan suatu urutan kegiatan selama periode
tertentu dan umumnya di kelompokkan berdasarkan produk / jasa atau
agen. (suatu urutan dari transaksi penjualan yang dikelompokkan
berdasarkan jenis produk yang dijual, dll).
3. Summary report
Laporan yang menampilkan ringkasan data event untuk sebuah grup
dari pencatatan yang berhubungan selama periode pembuatan
(ringkasan penjualan, dll).
4. Singel entity report
Laporan yang menyediakan hanya satu entitas secara detail (faktur
penjualan, dll).
15
2.1.2.7 Rancangan Formulir
Menurut Mulyadi (2001, p75), “Formulir adalah secarik kertas yang
memiliki ruang untuk diisi”. Formulir bermanfaat untuk :
a. Menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis perusahaan.
b. Merekam data transasksi bisnis perusahaan.
c. Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua
kejadian dalam bentuk tulisan
d. Menyampaikan informasi pokok dari orang satu ke orang lain di
dalam organisasi yang sama atau ke organisasi lain.
Menurut Jones dan Rama (2006, p262), Jenis-jenis formulir input adalah :
1. Single-Record Entry Form
Form hanya menunjukkan satu pencatatan pada waktu tertentu. Form
ini digunakan untuk menambah, menghapus / memodifikasi data pada
single record dalam suatu tabel.
2. Tabular Entry Form
Form yang digunakan untuk memasukkan / memodifikasi beberapa
record dalam suatu tabel. Form jenis ini sering digunakan untuk
mencatat sekumpulan event.
3. Multi-Table Entry Form
Form jenis ini digunakan untuk memasukkan / memodifikasi record
dalam dua tabel / lebih yang saling berhubungan.
16
2.1.2.8 Rancangan Layar
Menurut Mathiassen (2000, p151), “Interfaces are used by actors to
interact with a system. Interfaces are facilities that make a system’s model and
functions available to actors”. Yang berarti tampilan digunakan oleh actor untuk
berinteraksi dengan sistem. Tampilan adalah fasilitas yang membuat model dan
fungsi sistem tersedia bagi actor.
Dalam menentukan user interface, terdapat empat pola dialog :
1. Menu-selection pattern
Pola menu-selection diekspresikan sebagai urutan kemungkinan yang
dipilih dalam user interface. Pola ini cocok digunakan untuk orang
awam; itu hanya berguna untuk pengguna yang dapat menolerir
hubungan yang relatif lambat.
2. Form fill-in pattern
Form fill-in adalah pola klasik untuk pemasukan data dalam karakter
yang berdasarkan terminal. Pola ini terutama cocok untuk pengguna
mahir, sejak mereka mengerti nama field dan format data.
3. Command-language pattern
Dengan pola command-language, pengguna tidak melihat format
perintah yang dimasukkan dan diaktifkan dari kemajuan dan
kesederhanaannya. Oleh karena itu, hanya pengguna umum yang
dapat diharapkan untuk menguasai command language.
4. Direct-manipulation pattern
Pola direct-manipulation mengizinkan pengguna bekerja dengan
perwakilan objek. Pola ini berguna untuk pengguna umum karena
17
objek diwakilkan sebagai lambang, dan konsekuensi hubungannya
langsung kelihatan.
2.1.2.9 Rancangan Database
Menurut Connolly dan E.Begg (2002, p14), “database is a shared
collection of logically related data, and a description of this data, designed to
meet the information needs of an organization”, jadi database adalah kumpulan
data yang saling terhubung dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi
sebuah organisasi.
Menurut O’Brien (2005, p211), “Database adalah kumpulan terintegrasi
dari elemen data yang secara logika saling berhubungan”.
Dari pengertian diatas, dapat diambil suatu simpulan bahwa database
adalah kumpulan data yang terintegrasi dan berupa table yang dibutuhkan untuk
mendukung kebutuhan informasi suatu organisasi.
2.1.3 Visual Basic (VB)
Menurut http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb4-5.html, “Visual Basic dari
Microsoft Corporation, merupakan bahasa pemrograman yang secara cepat dan
mudah dapat digunakan untuk membuat aplikasi pada Microsoft Windows”.
Kata “Visual” yang ada, menunjukkan cara yang digunakan untuk
membuat Graphical User Interface (GUI). Dengan cara ini, user tidak lagi
memerlukan penulisan instruksi pemrograman dalam kode-kode baris, tetapi
secara mudah dapat melakukan drag dan drop objek-objek yang akan digunakan.
18
Kata “Basic” merupakan bagian dari bahasa BASIC (Beginners All-
purpose Symbolic Instruction Code), yaitu sebuah bahasa pemrograman yang
dalam sejarahnya sudah banyak digunakan oleh para programmer untuk
menyusun aplikasi. Visual Basic dikembangkan dari bahasa pemrograman
BASIC dan sekarang banyak berisi statemen, fungsi, dan keyword, yang
beberapa diantaranya terhubung ke Windows GUI. Versi terbaru program ini
menggunakan versi 6.0.
Visual Basic 6.0 dapat digunakan dalam tiga edisi, dimana setiap edisinya
menunjukkan fasilitas dan kemampuan sendiri-sendiri.
1. Edisi Learning
Di dalam edisi ini para programmer diberi kesempatan untuk
membuat sebuah aplikasi sederhana Microsoft Windows dan Windows
NT secara mudah. Di dalamnya disertakan beberapa kontrol
sederhana, ditambah grid, tab, dan kontrol data-bound.
2. Edisi Professional
Di dalam edisi ini disertakan tool-tool yang lengkap. Di samping
berisi semua fasilitas yang ada dalam edisi learning, juga ditambah
kontrol ActiveX, Desainer Aplikasi Informasi Internet, Integrated
Data Tools dan Data Environment, Active Data Objects, serta
Dynamic HTML Page Designer.
3. Edisi Enterprise
Ini memberikan ijin kepada para professional untuk membuat aplikasi
dalam sebuah tim. Di dalamnya dimasukkan semua fasilitas yang ada
pada edisi Professional, ditambah tool Back Office seperti SQL
19
Server, Microsoft Transaction Server, Internet Information Server,
Visual SourceSafe, SNA Server, dan masih banyak yang lainnya.
Dalam http://pondokindah.wordpress.com/2007/06/29/sejarah-visual-
basic-dulu-sekarang-akan-datang/, disebutkan bahwa VB 1.0 dikenalkan pada
tahun 1991, pendekatan yang dilakukan untuk menghubungkan bahasa
pemrograman dengan GUI berasal dari prototype yang dikembangkan oleh Alan
Cooper yang disebut TRIPOD,. Kemudian Microsoft mengontrak Cooper dan
asosiasinya untuk mengembangkan tripod agar dapat digunakan di Windows 3.0
dibawah nama kode Ruby.
Berikut perjalanan Visual Basic (VB 1.0 sampai VB 10) :
1. Proyek “Thunder” dirintis
2. Visual Basic 1.0 (May 1991) dirilis untuk windows pada Comdex /
Windows Wordtrade yang dipertunjukan di Atlanta, Georgia
3. Visual Basic 1.0 untuk DOS dirilis pada bulan September 1992.
Bahasa ini tidak kompatibel dengan Visual Basic For Windows. VB
1.0 for DOS ini pada kenyataannya merupakan versi kelanjutan dari
compiler BASIC, QuickBasic dan BASIC Professional Development
System.
4. Visual Basic 2.0 dirilis pada November 1992, cakupan
pemrogramannya cukup mudah untuk digunakan dan kecepatannya
juga telah di modifikasi. Khususnya pada Form yang menjadikan
object dapat dibuat secara seketika, serta konsep dasar dari Class
modul yang berikutnya di implementasikan pada VB 4.
20
5. Visual Basic 3.0 dirilis pada musim panas 1993 dan dibagi menjadi
versi standard dan professional. VB 3 memasukan Versi 1.1 dari
Microsoft Jet Database Engine yang dapat membaca serta menulis
database jet (atau Access) 1.x.
6. Visual Basic 4.0 (Agustus 1995) merupakan versi pertama yang dapat
membuat windows program 32 bit sebaik versi 16 bit nya. VB 4 juga
memperkenalkan kemampuan untuk menulis non-GUI class pada
Visual Basic.
7. Visual Basic 5.0 (February 1997), Microsoft merilis secara eksklusif
Visual Basic untuk versi windows 32 bit. Programmer yang menulis
programnya pada versi 16 bit dapat dengan mudah melakukan import
programnya dari VB 4 ke VB 5 dan juga sebaliknya, program VB 5
dapat di import menjadi VB 4. VB 5 memperkenalkan kemampuan
untuk membuat User Control.
8. Visual Basic 6.0 (pertengahan 1998) memperbaiki beberapa cakupan,
termasuk kemampuannya untuk membuat Aplikasi Web-based. Visual
Basic 6 dijadwalkan akan memasuki Microsoft “fasa non Supported”
dimulai pada maret 2008.
9. Visual Basic.NET (VB 7), dirilis pada tahun 2002. Beberapa orang
yang mencoba pada versi pertama VB.NET ini mengemukakan
bahwa bahasa ini sangat powerful tapi bahasa yang digunakan sangat
berbeda dengan bahasa sebelumnya, dengan kekurangan diberbagai
area, termasuk runtime-nya yang 10 kali lebih besar dari paket
runtime VB 6 serta peningkatan penggunaan memory.
21
10. Visual Basic.NET 2003 (VB 7.1), dirilis dengan menggunakan NET
Framework versi 1.1.
11. Visual Basic 2005 (VB 8.0), merupakan iterasi selanjutnya dari
Visual Basic.NET dan Microsoft memutuskan untuk menghilangkan
kata-kata .NET pada judulnya.
12. IsNot Patent, merupakan salah satu fitur dari Visual Basic 2005
merupakan konversi If Not X Is Y menjadi If X IsNot Y.
13. Visual Basic 2005 Express, merupakan bagian dari Product Visual
Studio. Microsoft membuat Visual Studio 2005 Express Edition untuk
pemula dan yang gemar dengan VB, salah satu produknya adalah
Visual Basic 2005 Express yang merupakan produk gratis dari
Mircrosoft.
14. Visual Basic “Orcas” (VB 9.0), dijadwalkan akan dirilis pada tahun
2007 dan dibangun diatas VB.NET 3.5.
15. Visual Basic ‘VBx’ (VB 10.0), Visual Basic 10, yang juga dikenal
dengan nama VBx, akan menawarkan dukungan untuk Dynamic
Language Runtime. VB 10 direncanakan akan menjadi bagian dari
SilverLight 1.1.
2.1.4 Stuctured Query Language (SQL)
Menurut Jones dan Rama (2006, p202), “SQL is a standard language for
querying relational databases”, dimana SQL adalah bahasa yang terstandarisasi
untuk basis data relasional.
22
Menurut Coffman (1999, p4), “SQL is widely accepted industry standard
for defining, changing, and managing data and controlling how changes to the
database are made by using tables, indexes, keys, rows, and columns to store
data, dimana SQL adalah bahasa standarisasi yang digunakan untuk
mendefinisikan, merubah dan mengatur data dan mengontrol bagaimana
melakukan perubahan dalam database yang dibuat dengan menggunakan tabel,
index, kunci, baris dan kolom untuk menyimpan data.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa SQL adalah bahasa
standar komputer yang digunakan untuk mengolah dan mengakses data dalam
database.
2.1.5 Critical Success Factor
Menurut Olson (2004, p10), “a critical success factor is an element that
has to be done well in order for the activity to succeed”. Yang berarti unsur -
unsur yang harus dilakukan dengan baik dalam rangka mencapai kesuksesan
suatu aktivitas.
Menurut Turban (2001, p330), “the factors that must be considered in
attaining the organization’s goals are called critical success factors (CSFs)”.
Dimana CSFs adalah faktor – faktor yang harus dipertimbangkan untuk
mencapai tujuan organisasi.
Dari kedua definisi diatas, dapat diambil simpulan bahwa CSF adalah
faktor – faktor yang harus dilakukan untuk mencapai kesuksesan suatu tujuan
organisasi.
23
2.2 Kontrol Aplikasi
Menurut Jones dan Rama (2006, p122), kontrol dalam aplikasi terbagi
menjadi empat kategori, yaitu:
2.2.1 Workflow Controls
Workflow controls adalah kontrol yang mengendalikan proses ketika
bergerak dari satu event ke event berikutnya. Workflow controls mengeksploitasi
hubungan antara event dan berfokus pada tanggung jawab pada event, urutan
event dan alur informasi antara event dalam suatu proses bisnis.
Kontrol-kontrol yang termasuk dalam workflow controls antara lain:
1. Segregation of duties
Pembagian tugas antara internal agent merupakan konsep utama
dalam merancang aktivitas kontrol internal. Kontrol internal menjadi
lebih kuat ketika individu yang terpisah ditempatkan pada otorisasi,
eksekusi, dan pencatatan transaksi. Dan penting juga untuk
memisahkan penjagaan aset dari otorisasi, eksekusi dan pencatatan.
2. Using information from prior events to control activities
Informasi dari aktivitas-aktivitas sebelumnya sering digunakan untuk
mengkontrol aktivitas bisnis. Dengan memanggil kembali informasi
dari aktivitas sebelumnya, secara otomatis komputer dapat
menjalankan beberapa aktivitas peninjauan.
24
3. Required sequence of events
Secara khusus, urutan dimana file maintenance dan event lainnya
terjadi penting untuk dipertimbangkan dalam merancang sebuah
sistem informasi akuntansi. Dalam menghindari pembelian yang tidak
sah, prosedur pemeliharaan supplier yang tepat harus digunakan
untuk menyediakan supplier yang sah untuk organisasi. Kemudian,
kontrol dalam event selanjutnya dapat digunakan untuk memastikan
pembelian berasal dari supplier yang sah. Kontrol ini dapat menarik
keuntungan dari urutan yang dibutuhkan di mana pemeliharaan file
dan aktivitas lainnya terjadi.
4. Following up on events
Sebuah organisasi seharusnya memiliki cara yang otomatis atau
manual untuk melihat kembali transaksi yang belum selesai. Ketika
sebuah event terjadi , biasanya akan memberikan dugaan atau harapan
event lainnya dimasa mendatang. Sebagai contohnya ketika pemesan
menyerahkan daftar permintaan, kita mengharapkan adanya event
persetujuan yang diikuti oleh pencatatan daftar permintaan. Proses ini
dapat dirancang untuk membantu karyawan mengawasi apakah event
yang diharapkan telah terjadi dan menindak-lanjuti berdasarkan event
yang diharapkan.
25
5. Pre-numbered documents
Pre-numbered documents menyediakan kesempatan utnuk
mengontrol event. Memeriksa urutan dokumen bernomor dapat
membantu memastikan semua event dijalankan dan dicatat dengan
tepat.
6. Recording internal agent(s) accountable for an event in a process
Internal agent ditunjuk bertanggung jawab pada kebanyakan event.
Sehingga dengan mencatat internal agent yang bertanggung jawab
atas sebuah event, dapat diketahui agent yang terlibat dalam event dan
melihat apakah tanggung jawab tersebut dipelihara untuk individu
tersebut. Sebagai contohnya activity diagram menunjukkan pemesan,
sekretaris dan pengawas yang terlibat dalam memutuskan, menyetujui
dan mencatat pesanan. Sistem seharusnya tetap mengikuti informasi
mengenai semua agen tersebut.
7. Limitation of access to asset and information
Langkah penting untuk melindungi aset seperti kas, persediaan,
perlengkapan dan data adalah dengan membatasi akses hanya pada
karyawan yang memerlukannya untuk tugas-tugas mereka. Activity
diagram dapat digunakan sebagai media untuk menganalisa dan
mengontrol akses ke informasi. Sebagai contohnya kita dapat
mengidentifikasi user yang melakukan activity yang membutuhkan
informasi untuk mencatat beberapa file khusus, mengakses informasi
26
dari file tertentu, dan membuat atau menggunakan dokumen atau
laporan. Kontrol terhadap aset dapat mengurangi kemungkinan
karyawan memasuki sistem dan memasukkan pesanan yang tidak sah.
8. Reconciling records with physical evidence of assets
Perhitungan fisik secara berkala pada persediaan adalah kontrol yang
penting yang digunakan oleh organisasi. Kontrol tersebut penting
untuk memastikan jumlah persediaan yang tercatat berdasarkan tanda
terima, penjualan dan data persediaan lainnya sama dengan
persediaan yang sesungguhnya tersedia.
2.2.2 Input Controls
Input controls adalah kontrol yang digunakan untuk mengendalikan input
data ke sistem komputer. Input controls terdiri dari:
1. Look-up feature
Untuk beberapa atribut, informasi dapat disediakan dalam sebuah
daftar yang muncul dari sebuah text box ketika dipilih oleh user.
Tampilan ini biasanya muncul ketika data yang dimasukkan
merupakan foreign key.
2. Scanning
Jika data telah tersedia dalam form dengan bentuk barcode, user bisa
memasukkannya dengan sebuah scanner daripada harus mengetik.
27
3. Record-checking
Melakukan perbandingan data yang sudah dicatat dengan informasi di
dalam tabel untuk mengecek apakah data tersebut sudah valid.
4. Confirmation
Jika atribut sudah divalidasi melalui look-up feature atau melalui
record-checking, sistem dapat membantu user untuk konfirmasi
keakuratan data entry dengan menampilkan informasi tambahan.
5. Referential integrity
Memastikan bahwa catatan event dihubungan dengan catatan master
file yang benar.
6. Format-check
Memastikan data yang dimasukkan sudah benar dalam hal tipe,
interval (length) dan format dari field yang ada (misalnya : berupa
teks (char), int, angka dan tanggal).
7. Validation rules
Membatasi data / kondisi yang dapat dimasukkan pada satu / lebih
field, sehingga bila ada kesalahan, komputer dapat menampilkan
sebuah pernyataan yang membantu user memahami informasi apa
yang diperbolehkan dalam file tersebut.
8. Defaults
Penggunaan ketetapan dari data yang dimasukkan pada periode
sebelumnya.
28
9. Computer-generated values
Ketelitian dan efisiensi juga ditingkatkan oleh nilai-nilai peningkatan
komputer. Komputer bisa otomatis menghasilkan nomor urut
transaksi (primary key) dalam penjualan. Dengan penomoran secara
otomatis, bisa mencegah kesalahan nomor transaksi yang terduplikasi.
10. Prompt user to accept or reject data
Membantu user untuk mengulas ulang data yang masuk, apakah
disetujui, diubah atau ditolak informasinya. Pendekatan ini memberi
kesempatan bagi user untuk mengenali kesalahan-kesalahan dan
membuat transaksi penting sehingga ketelitian meningkat.
2.2.3 General Controls
General controls terbagi dalam empat kategori:
1. Information system (IS) planning
2. Organizing the information technology(IT) function
3. Identifying and developing IS solution
4. Implementing and operating accounting system
2.2.3.1 Information System(IS) Planning
Perencanaan merupakan sebuah pernyataan mengenai dititik manakah
organisasi berharap untuk dapat berada dalam masa mendatang. Perencanaan
sistem informasi menentukan tujuan fungsi teknologi informasi dan bagaimana
cara untuk meraihnya. Tanpa perencanaan sistem informasi yang baik, organisasi
mungkin tidak mempunyai perangkat keras, perangkat lunak dan sumber daya
29
manusia yang memadai untuk dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Perencanaan sistem informasi terkait dengan tiga kontrol utama yaitu:
1. Develop IS Strategy
Penjajaran strategis terhadap strategi sistem informasi dengan strategi
bisnis adalah persoalan utama dalam perencanaan sistem informasi
dan seharusnya dipertimbangkan dalam dua arah. Pertama, strategi
bisnis seharusnya mengendalikan proses bisnis dan strategi sistem
informasi. Kedua, termasuk mengenali bahwa lingkungan teknologi
informasi membutuhkan waktu untuk berubah. Jadi, perencanaan
strategi sistem informasi umumnya menunjuk tiga elemen, yaitu:
a. lingkungan teknologi informasi sekarang
b. arah teknologi informasi dimasa mendatang
c. strategi perubahan
2. Plan The IT Infrastructure
Perencanaan sistem informasi harus mempertimbangkan arsitektur
keseluruhan dari sistem informasi. Inventarisasi perangkat keras,
perangkat lunak dan sumber daya jaringan yang dimiliki sekarang
dapat membantu perusahaan dalam menilai apa yang dibutuhkan
untuk dikerjakan dan juga batasan yang ada dalam perencanaan
sistem baru.
3. Plan IT Function and Systems Development Process
Perencanaan fungsi teknologi informasi dan proses pengembangan
sistem adalah elemen lain dari lingkungan teknologi informasi yang
perlu dipertimbangkan. Organisasi harus memastikan karyawan yang
30
memadai untuk menangani kebutuhan teknologi informasi tersedia.
Organisasi juga harus mempertimbangkan proses yang digunakan
untuk memperoleh dan mengatur teknologi informasi.
2.2.3.2 Organizing The Information Technology(IT) Function
Setelah perencanaan selesai, organisasi harus memastikan bahwa fungsi
teknologi informasi yang memadai telah berada pada tempatnya untuk mencapai
tujuannya. Mengatur fungsi IT mempunyai tiga kontrol utama yaitu:
1. Locate the IT function appropriately
Lokasi fungsi teknologi informasi harus tepat, memenuhi tujuan dan
kebutuhan bisnis. Jika sistem informasi merupakan bagian penting
pada operasi organisasi saat ini maupun masa mendatang, organisasi
harus memiliki fungsi teknologi informasi yang terpisah. Fungsi
teknologi informasi seharusnya tidak berada dibawah bagian yang
menggunakan fungsi teknologi informasi maupun untuk memastikan
karyawan teknologi informasi berdiri sendiri dan mendukung
kebutuhan seluruh kelompok user.
2. Segregate incompatible function
Empat kesepakatan untuk mengadakan pemisahan tugas termasuk
user, operasi komputer, pengembangan sistem, dan perawatan sistem
yaitu:
a. Pemisahan user dari operasi komputer
b. Pemisahan pengembangan sistem dan operasi komputer
c. Pemisahan pengembangan sistem dan perawatan sistem
31
d. Pemisahan komponen pengembangan sistem
3. Implement personnel controls for hiring, developing, and terminating
IT personnel
Perencanaan kontrol karyawan adalah kategori penting lainnya yang
terkait dengan mengatur dan mengelola fungsi teknologi informasi.
Beberapa rencana kontrol karyawan termasuk pengendalian
perekrutan, pengembangan karyawan, dan rencana penghentian.
2.2.3.3 Identifying and Developing IS Solution
Identifikasi dan pengembangan solusi IS mempunyai tiga kontrol utama,
yaitu:
1. Adopt Appropriate System Development Methodology
Salah satu langkah penting organisasi dalam mengendalikan
pengembangan sistem adalah dengan menggunakan metodologi
pengembangan yang resmi. Sebuah metodologi yang membagi-bagi
pengembangan sistem kedalam beberapa tahap yang dapat diatur.
2. Implement Procedures for Program Development and Testing
Kontrol yang memadai harus dibuat kedalam proses pembuatan dan
modifikasi aplikasi. Organisasi terkadang membagi pengembangan
dari perawatan dalam rangka untuk mengurangi resiko perubahan
yang tidak sah kedalam program. Organisasi juga seharusnya
mempunyai prosedur yang telah diterapkan untuk menguji program
sebelum benar-benar digunakan untuk mendukung proses bisnis.
32
3. Ensure Adequate Documentation
Dokumentasi yang memadai penting dalam mengembangkan dan
memelihara sistem akuntansi. Jika sistem tidak tercatat dengan baik.
User mungkin akan menemui kesulitan dalam mempelajari dan
menggunakannya. Mungkin juga sulit untuk merawat sistem,
khususnya jika pengembang aslinya meninggalkan organisasi.
2.2.3.4 Implementing and Operating Accounting System
Implementasi dan pengoperasian sistem akuntansi mempunyai dua
kontrol utama, yaitu:
1. Ensure security of resources
Dalam mengendalikan akses ke komputer, ada empat tipe kontrol
yang biasa digunakan yaitu:
a. Penggunaan password untuk memastikan hanya user yang
sah yang dapat memasuki sistem
b. Penggunaan matriks kontrol akses yang menspesifikasikan
bagian mana dalam sistem informasi akuntansi yang
terkomputerisasi tersedia untuk user yang berlainan.
c. Pengendalian akses fisik ke komputer
d. Pembatasan akses ke program, berkas data, dan
dokumentasi
33
2. Ensure continuity of service
Selama operasi sistem informasi akuntansi, memastikan service
berlanjut adalah tujuan yang penting. Ketidaktersediaan sistem untuk
waktu yang singkat dapat menyebabkan kerugian yang berarti,
misalnya pada perusahaan penerbangan dan bank
2.2.4 Performance Reviews
Langkah-langkah yang dijalankan dalam kontrol performance reviews
adalah:
1. Establish budgets, or standards through file maintenance
2. Use reports to compare actual results to budgets, forecasts,
standards, or prior period results
3. Take corrective action including modifying appropriate reference
data (budgets and standards) in master table.
2.3 Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
2.3.1 Pengertian Sistem
Menurut McLeod (2001, p9), “A system is a group of elements that are
integrated with the common purpose of achieving a objective”. Jadi sistem
tersebut merupakan suatu kesatuan elemen yang terintegrasi dengan maksud
untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Mukhtar (1999, p.2), “Sistem
adalah suatu entity yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling
berinteraksi untuk mencapai tujuan”.
34
Adapun menurut James Hall dalam bukunya yang diterjemahkan oleh
Jusuf (2001, p5), “Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-
komponen yang saling berkaitan (inter-related) atau subsistem-subsistem yang
bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose)”.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem
adalah kumpulan elemen-elemen atau sumber daya yang saling berkaitan secara
terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan tertentu, dan bertujuan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Menurut Mulyadi (2001, p2), pengertian umum mengenai sistem sebagai
berikut :
1. Setiap Sistem Terdiri dari Unsur-unsur. Unsur-unsur suatu sistem
terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari
kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut.
2. Unsur-unsur Tersebut Merupakan Bagian Terpadu Sistem yang
Bersangkutan. Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan
lainnya dan sifat kerja sama antarunsur sistem tersebut mempunyai
bentuk tertentu.
3. Unsur Sistem Tersebut Bekerja Sama untuk Mencapai Tujuan
Sistem. Setiap sistem mempunyai tujuan tertentu.
4. Suatu Sistem Merupakan Bagian dari Sistem Lain yang Lebih
Besar.
35
2.3.2 Pengertian Informasi
Menurut McLeod dalam bukunya yang berjudul Management
Information System (2001, p12), “Information is processed data, or meaningful
data”. Yang mempunyai arti informasi adalah data yang telah diproses, atau data
yang sudah lebih memiliki arti tertentu bagi kebutuhan penggunanya.
Sedangkan menurut Mukhar (1999, p1), “Informasi berarti hasil suatu
proses yang terorganisasi, memiliki arti dan berguna bagi orang yang
menerimanya”. Adapun menurut James Hall dalam bukunya yang diterjemahkan
oleh Amir Abadi Jusuf (2001, p14), “Informasi menyebabkan pemakai
melakukan suatu tindakan yang dapat ia lakukan atau tidak dilakukan. Informasi
ditentukan oleh efeknya pada pemakai, bukan oleh bentuk fisiknya”.
Dari definisi diatas, dapat diambil suatu simpulan bahwa informasi
merupakan data yang sudah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi penerimanya, menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata
yang dapat dipahami dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan,
sekarang maupun untuk masa depan.
2.3.2.1 Karakteristik Informasi
Menurut Bodnar (2001, p570), sebuah informasi yang baik harus
memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut :
1. Tepat Waktu (Timeliness)
Informasi yang disampaikan ke penerima haruslah tepat waktu atau
tidak boleh terlambat. Hal ini karena informasi yang diterima tersebut
36
akan dijadikan landasan dalam pengambilan suatu keputusan
sehingga bila terlambat maka keputusan yang dihasilkan akan fatal.
2. Akurat (Accuracy)
Informasi yang ada haruslah bebas dari kesalahan atau informasi
harus menggambarkan dengan jelas dan tepat maksud dari informasi
tersebut.
3. Lengkap (Completeness)
Informasi yang ada harus mengandung segala sesuatu yang
dibutuhkan untuk mendukung dalam pengambilan keputusan.
4. Response time
Informasi harus tersedia dengan cepat.
5. Relevan (Relevancy)
Informasi mempunyai manfaat bagi pemakainya. Relevansi untuk
tiap-tiap orang berbeda tergantung dari kepentingan masing-masing.
2.3.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Whitten et al. (2004, p12), “Information System (IS) is an
arrangement of people, data, processes, and information technology that interact
to collect, process, store, and provide as output the information needed to
support an organization”. Yang mempunyai arti sistem informasi adalah suatu
kesatuan dari manusia, data, proses, dan teknologi informasi yang saling
berinteraksi untuk mengumpulkan, memroses, menyimpan, dan menyediakan
hasil dari informasi yang dibutuhkan untuk mendukung sebuah organisasi.
37
Menurut Laudon (2002, p7), “Sistem informasi adalah rangkaian
komponen-komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan, memproses,
menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung di dalam
pengambilan keputusan dan kontrol dalam organisasi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah serangkaian
komponen-komponen yang saling berinteraksi sehingga menghasilkan informasi
yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi.
2.3.3.1 Komponen Utama Sistem Informasi
Menurut Mulyadi (2001, p11), komponen bangunan sistem informasi
terdiri dari enam blok (disebut dengan information system building block) :
1. Blok Masukan (Input Block)
Masukan adalah data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi
beserta metode dan media yang digunakan untuk menangkap dan
memasukkan data tersebut ke dalam sistem. Masukan terdiri dari
transaksi, permintaan, pertanyaan, perintah, dan pesan.
2. Blok Model (Model Block)
Blok model terdiri dari logico-mathematical models yang mengolah
masukan dan data yang disimpan, dengan berbagai macam cara,
untuk memproduksi hasil yang dikehendaki atau keluaran. Logico-
mathematical dapat mengkombinasi unsur-unsur data untuk
menyediakan jawaban atas suatu pertanyaan, atau dapat meringkas
atau menggabungkan data menjadi suatu laporan ringkas.
38
3. Blok Keluaran (Output Block)
Produk suatu sistem informasi adalah keluaran yang berupa informasi
yang bermutu dan dokumen untuk semua tingkat manajemen dan
semua pemakai informasi, baik pemakai intern maupun pemakai luar
organisasi. Jika keluaran suatu sistem informasi tidak sesuai dengan
kebutuhan pemakai informasi, perancangan blok masukan, model,
teknologi, basis data, dan pengendalian tidak ada manfaatnya.
4. Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi menangkap masukan, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan menyampaikan keluaran, serta
mengendalikan seluruh sistem. Dalam sistem informasi berbasis
komputer, teknologi terdiri dari tiga komponen : komputer dan
penyimpan data di luar (auxiliary storage), telekomunikasi, dan
perangkat lunak (software).
5. Blok Basis Data (Data Base Block)
Basis data merupakan tempat untuk menyimpan data yang digunakan
untuk melayani kebutuhan pemakai informasi. Basis data dapat
diperlakukan dari dua sudut pandang : secara fisik dan secara logis.
Basis data secara fisik merupakan tempat sesungguhnya suatu data
disimpan. Sedangkan basis data secara logis bersangkutan dengan
bagaimana struktur penyimpanan data sehingga menjamin ketepatan,
ketelitian, dan relevansi pengambilan informasi untuk memenuhi
kebutuhan pemakai.
39
6. Blok Pengendalian (Control Block)
Semua sistem informasi harus dilindungi dari bencana dan ancaman,
seperti bencana alam, api, kecurangan, kegagalan sistem, kesalahan
dan penggelapan, penyadapan, ketidakefisienan, sabotase, orang-
orang yang dibayar untuk melakukan kejahatan.
2.3.4 Pengertian Rumah Sakit
Menurut Gillard dalam bukunya yang berjudul Cambridge Advanced
Learner’s Dictionary (2003, p607), “Hospital is a place where people who are ill
or injured are treated and taken care of by doctors and nurses”. Yang
mempunyai arti rumah sakit adalah sebuah tempat dimana orang yang sakit atau
yang sedang diobati dan mendapat perhatian dari dokter dan perawat.
Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_sakit disebutkan “Rumah
sakit (hospital) adalah sebuah institusi perawatan kesehatan professional yang
pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan
lainnya”.
Dari pengertian tersebut, dapat diambil suatu simpulan bahwa rumah
sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang terdiri dari dokter dan
perawat untuk mengobati orang-orang yang sakit.
2.3.5 Pengertian Sistem Informasi Rumah Sakit
Menurut http://www.permata-solution.com/Product_03_RS.html, “Sistem
Informasi Rumah Sakit merupakan suatu sistem integrasi yang menunjang
40
kinerja rumah sakit dalam melayani pasien dalam sistem administrasi dan
pelayanan kesehatan”.
Dalam http://telematika.co.id/?link=dtl&id=59 dijelaskan bahwa, “Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit merupakan solusi komputerisasi sistem
informasi manajemen terintegrasi untuk institusi pelayanan medis, yang
ditujukan sebagai pengganti administrasi secara manual”.
Menurut http://alexbudiyanto.web.id/2006/07/26/his-hospital-
information-system.html, “HIS (Hospital Information System) merupakan sebuah
sistem informasi yang digunakan untuk Rumah Sakit. Dimana dalam sistem
informasi ini memungkinkan aliran data dari sebuah rumah sakit bisa dilakukan
secara elektronis, sehingga pelayanan kepada pasien dapat dilakukan dengan
lebih cepat, akurat dan transparan yang pada akhirnya bisa memberikan kepuasan
kepada pasien”.
Dari definisi diatas, dapat diambil suatu simpulan bahwa sistem informasi
rumah sakit memiliki arti suatu sistem informasi yang terkomputerisasi yang
digunakan dalam rumah sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada
pasien secara eksternal dan peningkatan efisiensi pengolahan data rumah sakit
sendiri secara internal.
2.4 Pengertian Penjadwalan
Menurut Gillard dalam bukunya yang berjudul Cambridge Advanced
Learner’s Dictionary (2003, p1114), “Schedule is to arrange that an event or
activity will happen at a particular time”. Yang mempunyai arti penjadwalan
41
adalah untuk menyusun kegiatan atau aktivitas yang akan terjadi pada waktu
tertentu.
Dalam http://ardi.tif.uad.ac.id/so/so-pertemuan3.pdf, disebutkan
“Penjadwalan merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme pada SO
(Sistem Operasi) berkenaan dengan urutan kerja yang dilakukan system
computer. Penjadwalan bertugas memutuskan proses yang harus berjalan, kapan
dan selama berapa lama proses itu berjalan”.
Menurut http://en.wikipedia.org/wiki/Schedule_(workplace), “A schedule
is a list of employees who are working on any given day, week, or month in a
workplace. The process of creating a schedule is called scheduling”. Yang
mempunyai arti jadwal adalah urutan karyawan yang bekerja sesuai dengan hari,
minggu, atau bulan yang telah ditentukan di tempat kerja. Proses pembuatan
jadwal dinamakan penjadwalan.
Dari definisi diatas, maka dapat diambil suatu simpulan bahwa
penjadwalan adalah proses penyusunan kegiatan atau aktivitas dari suatu
karyawan yang akan dilaksanakan pada waktu tertentu.