bab 2 landasan teori 2.1. data - binus...

26
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data Menurut Inmon (2005, p. 493)data adalah kumpulan dari fakta, konsep, atau instruksi pada penyimpanan yang digunakan untuk komunikasi, perbaikan dan diproses secara otomatis yang mempresentasikan informasi yang dapat di mengerti oleh manusia. Menurut Turban (2010, p. 41) data adalah deskripsi dasar dari benda, peristiwa, aktivitas, dan transaksi yang direkam, dikelompokkan, dan disimpan tetapi belum terorganisir untuk menyampaikan arti tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa data adalah kumpulan deskripsi dasar dari benda, peristiwa, aktivitas maupun transaksi yang direkam, dikelompokkan, dan disimpan dengan jumlah besar tetapi belum diolah. 2.2. Database Menurut Whitten dan Bentley (2007, p. 548) basis data (database) adalah kumpulan file yang saling terkait. Basis data tidak hanya merupakan kumpulan file. Record pada setiap file harus memperbolehkan hubungan- hubungan untuk menyimpan file lain. Menurut Begg dan Connolly (2010, p. 65) basis data (database) adalah suatu kumpulan logikal data yang berhubungan dan dekripsi dari data tersebut yang di rancang untuk kebutuhan informasi suatu organisasi. Jadi kesimpulan dari basis data (database) adalah sebuah mekanisme yang digunakan untuk menyimpan data, dimana kumpulan data tersebut berhubungan dan dirancang untuk kebutuhan informasi suatu perusahaan 2.3 Sistem Menurut Jogiyanto (2005, p. 34) sistem adalah kumpulan dari elemen- elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Upload: others

Post on 26-Feb-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01424-SI Bab2001.pdf · transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Data

Menurut Inmon (2005, p. 493)data adalah kumpulan dari fakta,

konsep, atau instruksi pada penyimpanan yang digunakan untuk komunikasi,

perbaikan dan diproses secara otomatis yang mempresentasikan informasi

yang dapat di mengerti oleh manusia.

Menurut Turban (2010, p. 41) data adalah deskripsi dasar dari benda,

peristiwa, aktivitas, dan transaksi yang direkam, dikelompokkan, dan

disimpan tetapi belum terorganisir untuk menyampaikan arti tertentu.

Jadi dapat disimpulkan bahwa data adalah kumpulan deskripsi dasar

dari benda, peristiwa, aktivitas maupun transaksi yang direkam,

dikelompokkan, dan disimpan dengan jumlah besar tetapi belum diolah.

2.2. Database

Menurut Whitten dan Bentley (2007, p. 548) basis data (database)

adalah kumpulan file yang saling terkait. Basis data tidak hanya merupakan

kumpulan file. Record pada setiap file harus memperbolehkan hubungan-

hubungan untuk menyimpan file lain.

Menurut Begg dan Connolly (2010, p. 65) basis data (database)

adalah suatu kumpulan logikal data yang berhubungan dan dekripsi dari data

tersebut yang di rancang untuk kebutuhan informasi suatu organisasi.

Jadi kesimpulan dari basis data (database) adalah sebuah mekanisme

yang digunakan untuk menyimpan data, dimana kumpulan data tersebut

berhubungan dan dirancang untuk kebutuhan informasi suatu perusahaan

2.3 Sistem

Menurut Jogiyanto (2005, p. 34) sistem adalah kumpulan dari elemen-

elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. sistem ini

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah

suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul

ada dan terjadi.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01424-SI Bab2001.pdf · transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti

8

Menurut Kristanto (2008, p. 1) Sistem merupakan jaringan kerja dari

prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama

untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Jadi kesimpulan dari Sistem adalah kumpulan beberapa komponen

atau elemen yang digunakan untuk melakukan suatu kegiatan atau

menyelesaikan sebuah sasaran tertentu

2.4 Informasi

Menurut Susanto (2004, p. 46) Informasi adalah hasil dari pengolahan

data yang memberikan arti dan manfaat.

Menurut Hartono (2005, p. 8) Informasi adalah data yang telah diolah

menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.

Jadi kesimpulan dari informasi adalah data yang telah diorganisir

dengan baik yang dimana memiliki arti dan berguna untuk pengguna akhir

2.5 Sistem Informasi

Menurut O’Brien (O'Brein, 2005, p. 5) Sistem Informasi adalah

kombinasi teratur apapun dari orang (people), perangkat keras (hardware),

peranti lunak (software), computer networks and jaringan komunikasi (data

communications), dan basisdata (database) yang mengumpulkan, mengubah

dan menyebarkan informasi didalam suatu bentuk organisasi.

Jadi kesimpulan dari Sistem Informasi adalah kumpulan dari orang,

data, proses dan teknologi informasi yang saling berinteraksi dalam

mengubah, mengumpulkan, dan menyebarkan informasi didalam suatu

bentuk organisasi.

2.6. E-commerce

Menurut Shely Cashman (2007, p. 83) E-commerce atau kependekan

dari electronic commerce (perdagangan secara electronic), merupakan

transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti internet.

Siapapun yang dapat mengakses komputer, memiliki sambungan ke internet,

dan memiliki cara untuk membayar barang-barang atau jasa yang mereka

beli, dapat berpartisipasi dalam e-commerce.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01424-SI Bab2001.pdf · transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti

9

Menurut McLeod Pearson (2008, p. 59), Perdagangan elektronik atau

e-commerce adalah penggunaan jaringan komunikasi dan komputer untuk

melaksanakan proses bisnis. Pandangan poluler dari e-commerce adalah

penggunaan internet dan komputer dengan browser Web untuk membeli dan

menjual produk.

Jadi E-Commerce dapat disimpulkan sebagai sebuah sarana penjualan

dan pembelian yang dilakukan oleh organisasi maupun konsumen melalui

media internet

2.6.1. Jenis-jenis E-commerce

Menurut Laudon (2012, p. 58) E-commerce dapat dibedakan

menjadi beberapa jenis yaitu:

1. Business to Business (B2B)

Bisnis yang menjual barang atau jasa kepada bisnis lain

menggunakan media online.

2. Business to Consumer (B2C)

Bisnis yang menjual langsung kepada konsumen akhir

menggunakan media online.

3. Cosumer to Consumer (C2C)

Konsumen yang menjual barang atau jasa kepada konsumen

lain menggunakan media online.

4. Peer to Peer (P2P)

Sebuah teknologi yang memungkinkan pengguna internet

untuk mengirim data secara langsung tanpa harus ke web

server terlebih dahulu.

5. Mobile Commerce (M-Commerce)

Menggunakan media tanpa kabel untuk bertransaksi melalui

media internet.

2.6.2. Komponen E-Commerce

Menurut Hidayat (2008, p. 7) , E-Commerce memiliki

beberapa komponen standar yang dimiliki dan tidak dimiliki transaksi

bisnis yang dilakukan secara offline, yaitu:

1. Produk: banyak jenis produk yang bisa dijual melalui internet

seperti komputer, buku, musik, pakaian, mainan, dan lain-lain.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01424-SI Bab2001.pdf · transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti

10

2. Tempat Menjual produk (a place to sell): tempat menjualan

adalah internet yang berarti harus memiliki domain dan

hosting.

3. Cara menerima pesanan: email, telepon, sms, dan lain-lain.

4. Cara pembayaran: cara pembayaran dapat dilakukan dengan

cash, cek, bankdraft, kartu kredit, internet payment.

5. Metode Pengiriman: pengiriman dilakukan melalui paket,

salesman, atau di download jika produk yang dijual

memungkinkan untuk itu, misalnya software.

6. Customer service: email, formulir online, FAQ, telepon,

chatting, dan lain-lain.

2.7. Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor dalam

pengambilan keputusan strategi perusahaan. Hasil analisa tersebut bertujuan

untuk memaksimalkan faktor strength (kekuatan) dan opportunity (peluang)

serta meminimalkan faktor weakness (kelemahan) dan threats (ancaman) dari

perusahaan. (Rangkuti, p. 18). Pengertian masing-masing faktor SWOT,yaitu:

• Strengths(Kekuatan)

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan lain relatif

terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar suatu perusahaan.

• Weaknesses(Kelemahan)

Kelemahan adalah keterbatasan/kekurangan dalam sumber daya alam,

keterampilan dan kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja

efektif suatu perusahaan.

• Opportunities(Peluang)

Peluang adalah situasi/kecenderungan utama yang menfuntungkan dalam

lingkungan perusahaan.

• Threats(Ancaman)

Ancaman adalah situasi/kecenderungan utama yang tidak menguntungkan

dalam lingkungan suatu perusahaan.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01424-SI Bab2001.pdf · transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti

11

2.7.1. Analisis Faktor Strategis internal dan eksternal

Analisis faktor internal dan eksternal merupakan faktor yang

menunjukkan kinerja perusahaan, langkah-langkah yang dilakukan

dalam penelitian SWOT adalah:

1. Mengidentifikasi faktor-faktor strategis internal perusahaan

lalu dimasukkan ke dalam tabel IFAS (Internal Strategic

Factor Analysis Summary). Langkah-langkah pengisian tabel

IFAS adalah:

• Menentukan faktor kelemahan dan kekuatan pada

kolom 1.

• Beri bobot masing-masing factor, mulai dari 1,0

(sangat penting) sampai dengan 0,0 (sangat tidak

penting). Semua bobot tersebut jumlah/skor totalnya

harus 1,00 (100%). Nilai-nilai tersebut secara implisit

menunjukkan angka persentase tingkat kepentingan

faktor tersebut relatif terhadap faktor-faktor yang lain.

Angka yang lebih besar berarti relatif lebih penting

dibanding dengan faktor yang lain. Sebagai contoh

faktor X diberi bobot 0,10 (10%),sedangkan faktor Y

diberi bobot 0,05 (5%). Berarti dalam analisis

lingkungan eksternal organisasi, faktor X dianggap

lebih penting dibandingkan faktor Y dalam kaitannya

dengan kehidupan organisasi atau terhadap

permasalahan yang sedang dikaji.

• Menjumlahkan bobot pada kolom 2 dengan jumlah

tidak lebih dari 1.00.

• Menghitung rating pada masing-masing faktor dengan

memberikan skala, yaitu 4 (sangat kuat) – 3 (kuat) -

2(rata-rata) - 1(lemah).

• Mengkalikan bobot dan rating untuk memperoleh

faktor pembobotan pada kolom 4.

• Jumlahkan skor pembobotan untuk memperoleh total

skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01424-SI Bab2001.pdf · transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti

12

2. Mengidentifikasi faktor-faktor strategis eksternal perusahaan

lalu dimasukkan ke dalam tabel EFAS (External Strategic

Factor Analysis Summary). Langkah-langkah di dalam EFAS

adalah:

• Menentukan peluang dan ancaman pada kolom 1.

• Beri bobot masing-masing factor, mulai dari 1,0

(sangat penting) sampai dengan 0,0 (sangat tidak

penting). Semua bobot tersebut jumlah/skor totalnya

harus 1,00 (100%). Nilai-nilai tersebut secara implisit

menunjukkan angka persentase tingkat kepentingan

faktor tersebut relatif terhadap faktor-faktor yang lain.

Angka yang lebih besar berarti relatif lebih penting

dibanding dengan faktor yang lain. Sebagai contoh

faktor X diberi bobot 0,10 (10%),sedangkan faktor Y

diberi bobot 0,05 (5%). Berarti dalam analisis

lingkungan eksternal organisasi, faktor X dianggap

lebih penting dibandingkan faktor Y dalam kaitannya

dengan kehidupan organisasi atau terhadap

permasalahan yang sedang dikaji.

• Menjumlahkan bobot pada kolom 2 dengan jumlah

tidak lebih dari 1.00.

• Menghitung rating pada masing-masing faktor dengan

memberikan skala 4 (outstanding) – 1 (poor)

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi

perusahaan pada kolom 3.

• Kalikan bobot dan rating untuk memperoleh faktor

pembobotan pada kolom 4.

• Jumlahkan skor pembobotan untuk memperoleh total

skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan.

3. Menganalisis hasil IFAS dan EFAS dengan menggunakan

matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas

bagaimana peluang dan ancaman eksternal perusahaan dapat

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01424-SI Bab2001.pdf · transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti

13

disesuiakan dengan kekuatan dan kelemahan internal. Matriks

ini menciptakan 4 set kemungkinan alternative strategy.

2.7.2. Pembobotan(Scoring) dan Penilaian(Rating)

Faktor-faktor strategis internal dan eksternal diberikan bobot

dan nilai berdasarkan pertimbangan profesional. Pertimbangan

professional adalah pemberian pertimbangan berdasarkan

keahliannya, kompeten dengan suatu yang dipertimbangkan

professional pada analisis faktor strategis internal-eksternal memiliki

pembatasan sebagai berikut:

• Pembobotan(Scoring)

Pembobotan pada lingkungan internal tingkat kepentingannya

didasarkan pada besarnya pengaruh faktor strategis terhadap posisi

strategisnya, sedangkan pada lingkungan eksternal didasarkan pada

kemungkinan memberikan dampak terhadap faktor strategisnya.

Jumlah bobot pada masing-masing lingkungan internal dan

eksternal harus berjumlah 1(satu):

Skor total internal -> total bobot kekuatan + total bobot kelemahan

= 1

Skor total eksternal -> total bobot peluang + total bobot ancaman =

1

Sedangkan nilai bobot berdasarkan ketentuan yaitu skala 1,0(sangat

penting) sampai dengan 0,0(tidak penting). Besarnya rata-rata nilai

bobot tergantung pada jumlah faktor strategisnya (5-10 faktor

strategis) yang dipakai.

• Penilaian(Rating)

Nilai rating berdasarkan besarnya pengaruh faktor strategis

terhadap kondisi dirinya dengan ketentuan sebagai berikut:

Skala mulai dari 4(sangat kuat) sampai dengan 1(lemah)

Sangat kuat kuat rata-rata lemah

4 3 2 1

Variabel yang bersifat positif diberi nilai dari 1 sampai dengan

4 dengan membandingkan dengan rata-rata pesaing utama. Sedangkan

variabel yang bersifat negatif kebalikannya. Jika kelemahan atau

ancaman besar sekali dibandingkan dengan rata-rata pesaing sejenis

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01424-SI Bab2001.pdf · transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti

14

nilainya adalah 1, sedangkan jika nilai ancaman kecil/di bawah rata-

rata pesaing-pesaingnya nilaianya adalah 4.

Gambar 2.1 Diagram SWOT

Kuadran I: merupakan situasi yang sangat menguntungkan.

organisasi tersebut memiliki kekuatan dan peluang. sehingga dapat

mengarahkan seluruh potensi internal organisasi untuk memanfaatkan

peluang yang ada.

Kuadran II: meskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi ini

masih memiliki kekuatan dari segi internal. strategi yang harus

diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan

peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi.

diversivikasi adalah membuat strategi yang berbeda dengan

memanfaatkan kekuatan internal, sehingga dimasa yang akan dayang

memungkinkan terciptanya peluang.

Kuadran III: Organisasi mendapatkan peluang(eksternal) yang

sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa

kendala/kelemahan internal. fokus organisasi ini adalah

meminimalkan masalah-masalah internal organisasi sehingga dapat

merebut peluang dari luar tersebut dengan baik.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01424-SI Bab2001.pdf · transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti

15

Kuadran IV: ini merupakan situasi yang sangat tidak

menguntungkan, organisasi tersebut menghadapi berbagai ancaman

dan kelemahan internal. Strategi yang digunakan yakni

mempertahankan diri untuk membangun kekuatan internal dan

meminimalisir kelemahan.

2.8. Pemasaran

Pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2008, p. 6) yaitu sebagai

proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun

hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai

dari pelanggan sebagai imbalannya.

Menurut Daryanto, (2011, p. 11) Pemasaran adalah suatu proses sosial

dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan

keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu

yang bernilai satu sama lain.

Menurut Kotler dan keller (2009, p. 58) terdapat 5 konsep yang dapat

dijadikan sebagai landasan bagi suatu organisasi untuk melaksanakan strategi

pemasaran, diantaranya:

1. Konsep Produksi

Konsep ini berorientasi pada proses produksi atau operasi. Produsen

menyakini konsumen hanya akan membeli produk-produk yang

murah dan mudah diperoleh. Para manajer mengansumsikan bahwa

konsumen terutama tertarik pada ketersediaan produk dan harga yang

rendah. Orientasi ini berguna ketika perusahaan ingin memperluas

pasar.

2. Konsep produk

Dalam konsep ini pemasar beranggapan bahwa konsumen lebih

menghendaki produk-produk yang memiliki kualitas, kinerja, fitur

atau penampilan superior. Para manajer organisasi memusatkan

perhatian untuk menghasilkan produk yang unggul dan memperbaiki

mutunya dari waktu ke waktu.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01424-SI Bab2001.pdf · transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti

16

3. Konsep Penjualan

Konsep ini berorientasi pada tingkat penjualan, dimana pemasar

beranggapan bahwa konsumen harus dipengaruhi agar penjualan

dapat meningkat. Konsep ini mengansumsikan bahwa konsumen

umumnya menunjukkan keengganan atau penolakan untuk membeli

sehingga harus dibujuk supaya membeli.

4. Konsep pemasaran

Konsep pemasaran berorientasi pada pelanggan dengan anggapan

bahwa konsumen hanya akan bersedia membeli produk-produk yang

mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya serta memberikan

kepuasan. Konsep pemasaran terdiri atas empat pilar yakni pasar

sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu atau terintagrasi,

dan berkemampuan menghasilkan laba.

5. Konsep Pemasaran holistik

Konsep pemasaran holistik merupakan suatu pendekatan terhadap

suatu pemasaran yang mencoba mengakui dan mendamaikan lingkup

dan kompleksitas kegiatan pemasaran. Pemasaran holistik mengakui

bahwa segala sesuatu bisa terjadi pada pemasaran dan pemasaran

perspektif yang luas dan terpadu sering dibutuhkan empat komponen

dari pemasaran holistik yaitu:

• Relationship marketing, mempunyai tujuan membangun

hubungan jangka panjang yang saling memuaskan dengan pihak

yang memiliki kepentingan utama dalam rangka mendapatkan

serta mempertahankan preferensi dan kelangsungan bisnis jangka

panjang.

• Integrated marketing, lebih merencanakan kegiatan pemasaran

dan merakit program pemasaran yang sepenuhnya terpadu untuk

menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai bagi

konsumen. Dengan kata lain, rancangan dan penerapan dari suatu

aktivitas pemasaran adalah dengan melakukan bisnis secara

menyeluruh dalam manajemen permintaan, manajemen sumber

daya dan manajemen jaringan.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01424-SI Bab2001.pdf · transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti

17

• Internal marketing, tugas pemasaran internal ialah merekrut,

melatih dan memotivasi karyawan yang mampu untuk melayani

pelanggan dengan baik. Pemasaran internal berlangsung pada

dua tingkatan, yang pertama berfungsi sebagai pemasaran sales

force, advertising, layanan pelanggan manajemen produk, riset

pemasaran. Yang kedua pemasaran berlangsung oleh departemen

lain, departemen tersebut memerlukan pemikiran pemasaran yang

berfikir pelangga, dimana dapat menembus keseluruhan

perusahaan.

• Social responsibility marketing, konsep pemasaran masyarakat

yang menuntut para pemasar untuk memasukan pertimbangan

sosial dan etis ke praktik pemasaran mereka. Para pemasar harus

menyeimbangkan dan mengatur-atur kriteria yang sering

bertentangan dengan laba perusahaan, pemuasan keinginan

konsumen dan kepentingan publik.

2.9. Ikan Hias

Ikan hias adalah jenis ikan baik yang berhabitat di air tawar maupun

air laut yang dipelihara bukan untuk konsumsi melainkan untuk memperindah

taman atau ruang tamu. Ikan hias dipelihara untuk kesenangan, oleh karena

itu bentuk, warna, ukuran, keserasian dan kebiasaannya benar-benar harus

diperhatikan. Hampir 75% pasokan ikan hias air tawar didunia berasal dari

Indonesia, dan sekurang-kurangnya 363 jenis ikan hias air tawar dari

indonesia telah diekspor ke berbagai negara didunia. Ikan hias terbagi

menjadi dua, yaitu:

1. Ikan hias Air Tawar

Menurut Nandang Subarnas (Subarnas, 2007) Ikan hias air tawar adalah

jenis ikan hias yang habitatnya di air tawar. Pemeliharaan ikan hias air

tawar biasanya di akuarium atau di kolam tergantung pada tujuan

pemeliharaan. Ikan yang dipelihara untuk kesenangan, biasanya

ditempatkan di akuarium sedangkan ikan yang dipelihara dengan tujuan

mendapatkan keuntungan dari hasil budidaya biasanya ditempatkan

dikolam. Jenis ikan yang dipelihara untuk kesenangan biasanya

tergantung selera pemilik, namun ikan yang dipelihara untuk bisnis

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01424-SI Bab2001.pdf · transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti

18

biasanya tergantung pada selera pasar dan harga. Salah satu pakan alami

bagi ikan hias air tawar yang masih kecil adalah rotifera, yaitu organisme

yang mudah ditemui didaerah perairan payau, tawar, maupu laut yang

dalam keadaan normal berkembang biak secara partogenesis atau bertelur

tanpa kawin.

Beberapa jenis ikan hias air tawar yang populer, yaitu (Bachtiar,

2004):

• Ikan Oskar (Astronotus ocellatus) memiliki ukuran dan gerakan yang

mirip dengan ikan nila, ikan ini memiliki warna dasar hitam dengan

warna batik oranye yang menonjol, ada pula yang albino/putih pucat

dengan garis totol-totol oranye ataupun berwarna albino polos.

• Ikan Arwana (Sclerophages formous) memiliki banyak nama, seperti

ikan naga, ikan payang, ikan siluk, silok, kalikasa, kalasa dan

khayangan. Ikan ini masih termasuk dalam golongan ikan purba yang

dapat dilihat dari ukuran telurnya yang sebesar telur burug puyuh.

• Ikan maskoki/koki (Carassius auratus) adalah jenis ikan air tawar

yang hidup di perairan dangkal dengan aliran air yang tenang dan

berudara sejuk.

• Cupang (beta spiendens) memiliki bentuk badan yang memanjang

dengan warna yang beraneka ragam yaitu coklat, hijau, merah, biru,

kuning, abu-abu dan putih. Sirip ikan panjang menjuntai hingga

terlihat seperti seluruh tubuh ikan tertutupi sirip yang berwarna-warni.

• Ikan koi, ikan koi merupakan ikan yang masi memiliki hubungan

kerabat dengan ikan mas dan ikan maskoki. Tubuh ikan ini bulat

memanjang menyerupai torpedo. Umumnya berwarna hitam, putih,

merah, kuning, perak, dan keemasan.

2. Ikan hias Air Asin

Ikan hias air asin adalah ikan yang habitatnya di laut, Pemeliharan ikan

hias air asin/laut tidak semudah memelihara ikan hias air tawar, harus

memerhatikan tingkat PH air yang tepat karena ikan hias air laut tidak

dapat beradaptasi dengan cepat terhadap fluktuasi perubahan air.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01424-SI Bab2001.pdf · transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti

19

2.10. UML

UML adalah satu set standar konstruksi model dan notasi yang dikembangkan

untuk pengembangan berorientasi objek dengan menggunakan UML, analis

dan pengguna akhir yang dapat menggambarkan dan memahami berbagai

diagram khusus yang digunakan dalam proyek pengembangan sistem.

(Satzinger, Jackson, & Burd, 2005, p. 48)

Adapun kerangka komponen sistem yang menggunakan UML adalah

sebagai berikut:

1. Activity Diagram

Activity diagram menjelaskan pemodelan logical dari proses bisnis dan

workflow pekerjaan di dalam bisnis. Sebuah activity diagram dapat

digunakan untuk menjelaskan bermacam pemodelan aktifitas yang

berlangsung didalam sebuah sistem informasi yang berjalan pada sebuah

business system. Notasi digunakan untuk menjelaskan apa yang telah

berlaku sekarang dan yang akan berlangsung pada sistem yang baru.

Gambar 2.2 Activity Diagram

(Satzinger, Jackson, & Burd, 2005, p. 232)

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01424-SI Bab2001.pdf · transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti

20

Notasi-notasi yang ada didalam Activity Diagram, yaitu:

a) Swimlane: Melambangkan agen / actor yang melakukan aktivitas.

b) Starting activity: Melambangkan mulainya aktivitas.

c) Transition arrow: Melambangkan urutan antar aktivitas.

d) Activity: Bentuk oval ini melambangkan aktivitas individu dalam

alur kerja

e) Ending Activity: Melambangkan akhir dari alur kerja

f) Synchronization bar: Digunakan dalam Activity Diagram untuk

melambangkan pemisahan beberapa kegiatan yang dapat

dilakukan bersamaan.

g) Synchronization bar: Digunakan dalam Activity Diagram untuk

melambangkan penggabungan dari beberapa kegiatan yang telah

dipisahkan oleh lambang Split / Fork.

h) Decision activity: Notasi Diamond atau belah ketupat adalah titik

penentuan keputusan apakah alur proses akan mengikuti pola yang

satu atau yang lainnya.

Contoh dari notasi yang dimiliki oleh Activity Diagram, dapat dilihat

pada Gambar 2.2 berikut ini:

Gambar 2.3 Notasi Activity Diagram

(Satzinger, Jackson, & Burd, 2005)

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01424-SI Bab2001.pdf · transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti

21

2. Usecase Diagram

Use case digunakan untuk menjelaskan fungsi dasar sistem

informasi. Notasi ini digunakan untuk menjelaskan apa yang telah

berlaku sekarang dan yang akan berlangsung pada sistem yang baru.

Sebuah use case adalah cara formal untuk menjelaskan

bagaimana sebuah business system berinteraksi dengan lingkungannya.

Sebuah use case menjelaskan aktifitas yang dilakukan oleh pengguna

didalam sebuah system informasi. Use case dapat dilihat sebagai

gambaran eksternal atau gambaran functional sebuah proses business

dimana didalamnya diperlihatkan bagaimana pandangan pengguna

terhadap system.

Gambar 2.4 Usecase Diagram

(Satzinger, Jackson, & Burd, 2005, p. 216)

Notasi yang digunakan untuk menjelaskan apa yang telah berlaku

sekarang dan yang akan berlangsung pada sistem yang baru, yaitu:

a) Actor: Orang atau benda yang berhubungan langsung dengan

sistem.

b) Communicated Line: Garis yang memperlihatkan aktor mana saja

yang berpartisipasi pada suatu use case.

c) System Boundary: Menggambarkan dan melambangkan batasan

antara lingkungan dimana aktor berada disamping boundary dan

semua use case di dalamnya sebagai komponen internal dari

sistem terkomputerisasi

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01424-SI Bab2001.pdf · transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti

22

d) Usecase: Berbentuk lonjong kesamping yang berisikan nama use

case di dalamnya ini melambangkan kegiatan yang berhubungan

dengan sistem.

e) Extends

f) Includes: Melambangkan use case mana yang termasuk dalam use

case utama

Gambar 2.5 Notasi Use Case Diagram

(Satzinger, Jackson, & Burd, 2005)

3. Usecase Description

Menurut Satzinger (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005, p.

220)Use Case Description adalah penjelasan yang lebih detil mengenai

proses dari sebuah Use Case.

Use Case Description dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Brief Description

Brief Description dapat digunakan untuk Use Case yang sangat

sederhana dan bila sistem yang sedang dibangun berskala kecil.

Gambar 2.6 Use Case Brief Description

(Satzinger, Jackson, & Burd, 2005, p. 221)

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01424-SI Bab2001.pdf · transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti

23

2. Intermediate Description

Intermediate Description merupakan suatu pengembangan dari

Brief Description untuk meyertakan aliran internal dari aktivitas

untuk sebuah Use Case Exception dapat digunakan.

Gambar 2.7 Use Case Intermediate Description

(Satzinger, Jackson, & Burd, 2005, p. 222)

3. Fully Developed Description

Fully Developed Description adalah metode paling formal yang

dapat digunakan dalam mendokumentasikan Use Case.

Gambar 2.8 Use Case Fully Developed Description

(Satzinger, Jackson, & Burd, 2005, p. 223)

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01424-SI Bab2001.pdf · transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti

24

4. Domain Class diagram

Class Diagram adalah suatu diagram yang menampilkan struktur dari

sebuah sistem dimana sistem tersebut akan menampilkan system kelas,

atribut dan hubungan antara kelas ketika suatu sistem telah selesai

membuat diagram.

Gambar 2.9 Class Diagram

(Satzinger, Jackson, & Burd, 2005, p. 185)

Notasi yang biasanya ada didalam class diagram adalah sebagai

berikut:

o Nama Class: Menunjukkan nama class tersebut.

o Attributes: semua objek yang ada dikelas.

o Association: Merepresentasikan static relationship antara class

dengan class lain.

o Aggregation : adalah bagian relationship antara objek dan

bagiannya untuk mencari bagian yang dapat exist secara terpisah.

o Composition : adalah bagian relationship antara objek dan

bagiannya untuk mencari bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

objek

o Multiplicity (Cardinality) : simbol ini menunjukkan nomor

instances antara class yang dihubungkan dengan class lainnya.

5. System Sequence Diagram

Menurut Satzinger (2005, p. 345)Sequence Diagram adalah diagram

yang menspesifikasikan objek-objek yang berkolaborasi dan bagaimana

cara mereka berkolaborasi, menspesifikasikan pesan-pesan yang mereka

kirim untuk satu sama lain melengkapi proses untuk sebuah Use Case.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01424-SI Bab2001.pdf · transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti

25

Gambar 2.10 System Sequence Diagram

(Satzinger, Jackson, & Burd, 2005, p. 229)

6. Event Table

Event Table adalah sebuah katalog dari use case yang terdiri dari daftar

kejadian di baris dan proses kunci dari informasi mengenai setiap

kejadian di kolom.

Gambar 2.11 Event Table

(Satzinger, Jackson, & Burd, 2005, p. 175)

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01424-SI Bab2001.pdf · transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti

26

7. Statechart Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2005, p. 237) Statechart Diagram

adalah sebuah diagram yang memungkinkan untuk pedeskripsian

berbagai masalah domain class yang memiliki perilaku kompleks/ status

kondisi yang perlu diacak.

Gambar 2.12 Statechart Diagram

(Satzinger, Jackson, & Burd, 2005, p. 244)

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01424-SI Bab2001.pdf · transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti

27

8. Three-Layer Sequence Diagram

Terdapat 3 langkah dalam membangun sebuah three-layer sequence

diagram (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005, p. 316):

1. Constructing First-Cut Sequnce Diagram

Penambahan Handler sebagai suatu kelas baru yang akan

menangani setiap messages yang akan masuk.

2. Designing The View-Layer

Penambahan class Window yang fungsinya agar data yang

dimasukkan actor bisa ditangkap oleh User-Interfaces

Window dan melanjutkan data yang ada ke Use case

Controller.

3. Designing the data Access Layer : Penambahan class Data

Access yang fungsinya untuk meyimpan semua data yang ada

dalam satu proses bisnis.

Gambar 2.13 Three-Layer Sequence Diagram

(Satzinger, Jackson, & Burd, 2005)

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01424-SI Bab2001.pdf · transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti

28

9. Updated Design Class Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2005)Updated Design Class

Diagram adalah Class Diagram yang telah di update yang memiliki

controller dan method.

Terdapat 3 tipe method yang dapat ditemukan didalam class, yaitu:

a. Konstruktor method,

b. Pengambilan data dan pengaturan method, dan

c. Menentukan use case method.

Gambar 2.14 Updated Class Diagram

(Satzinger, Jackson, & Burd, 2005)

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01424-SI Bab2001.pdf · transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti

29

10. Communication Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2005, p. 335)Communication

Diagram adalah diagram interaksi yang memudahkan untuk

menggambarkan ide desain, dan memudahkan pengubahan dan

penyusunan ulang bila ada kesalahan.

Gambar 2.15 Communication Diagram

(Satzinger, Jackson, & Burd, 2005, p. 335)

11. Package Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2005, p. 341)Package Diagram

adalah diagram yang mengekstrak informasi dari Design Class

Diagrams dan Interactions Diagram dari setiap Use Case.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01424-SI Bab2001.pdf · transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti

30

12. User Interface

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2005, p. 442)User Interface adalah

bagian dari sistem informasi yang membutuhkan interaksi pengguna

(user) untuk menciptakan inputs dan outputs.

Gambar 2.16 User Interface

13. Deployment and Software Architecture

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2005, p. 264)software yang ber-

architecture adalah gambaran besar dari aspek struktur sebuah sistem

informasi, yang mana aspek-aspek pembagian software ke dalam kelas-

kelas, pendistribusian dari kelas- kelas yang berhubungan dengan lokasi

pemrosesan dan komputer yang spesifik adalah aspek-aspek penting.

2.11. Data Dictionary

Krismiaji (Krismiaji, 2005) Kamus data adalah salah satu komponen

kunci dalam sistem manajemen database adalah file khusus yang disebut

kamus data (data dictionary). Kamus data berisi tentang struktur database.

Untuk setiap elemen database, seperti nomor pelanggan, diuraikan secara

lengkap mulai dari nama, tempat penyimpanan, program komputer yang

berhubungan dan lain-lain.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01424-SI Bab2001.pdf · transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti

31

2.12. Interaksi Manusia dan Komputer

Menurut Donald Norman (Norman, 1990) , Interaksi Manusia dan

Komputer adalah sekumpulan proses, dialog, dan kegiatan dimana

melaluinya, pengguna memanfaatkan dan berinteraksi dengan komputer

Interaksi Manusia dan Komputer adalah suatu disiplin ilmu yang

menekankan pada aspek desain, evaluasi, dan implementasi dari sistem

komputer interaktif untuk kegunaan manusia dengan mempertimbangkan

fenomena-fenomena disekitar manusia itu sendiri. (Sintako, 2007)

2.13. Eight Golden Rules of Interface Design

Menurut Shneiderman (Shneiderman, 1998) , Eight Golden Rules of Interface

Design adalah aturan yang dapat digunakan sebagai petunjuk dasar yang baik

untuk merancang suatu user interface. Eight Golden Rule of Interface Design

tersebut adalah:

1. Consistency

Konsistensi dilakukan pada urutan tindakan, perintah, dan istilah yang

digunakan pada prompt, menu, serta layar bantuan.

2. Shortcuts

Ada kebutuhan dari pengguna yang sudah ahli untuk meningkatkan

kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan, tombol fungsi,

perintah tersembunyi, dan fasilitas makro.

3. Feedback

Untuk tindakan yanng sering digunakan dan tidak terlalu penting dapat

diberikan umpan balik yang sederhana. tetapi ketika tindakan

merupakan hal yang penting, maka umpann balik sebaiknya lebih

substansial. misalnya muncul suatu suara ketika salah menekan tombol

pada waktu input data atau muncul pesan kesalahannya.

4. Dialog Closure

Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan ahkir dari suatu

proses. desain langkah – langkah yang harus dilakukan agar user dapat

menyelesaikan suatu aksi.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01424-SI Bab2001.pdf · transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti

32

5. Simple Error Handling

Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana. Desainlah

sistem/website kita sedemikian rupa sehingga sehingga user dapat

terhindar dari kesalahan sistem/error atau tidak melakukan error yang

serius. Sistem harus dapat mendeteksi error itu sebelum terjadi. Dan

jikalau kesalahan itu masih terjadi, sistem harus dapat memberikan

mekanisme yang sederhana dan mudah dipahami untuk penanganan

kesalahan tersebut.

6. Reversible Action

Mudah kembali ke tindakan sebelumnya, Hal ini dapat mengurangi

kekuatiran user karena pengguna mengetahui kesalahan yang dilakukan

dapat dibatalkan. Sehingga user tidak takut untuk mengekplorasi.

7. Put User in Control

Jadikan user sebagai pemegang kendali, rancanglah suatu interface

sedemikan rupa sehingga user menjadi inisiator daripada responden.

User dapat dengan bebas bernavigasi dan mengubah informasi akun

yang dimilikinya sesuai dengan yang dikehendaki

8. Reduce Short-term Memory Load

Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang sederhana

atau banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan, serta

diberikan cukup waktu pelatihan untuk kode, mnemonic, dan urutan

tindakan.