bab 1. the sociological perspective part. 1 - bhar.web.idbhar.web.id/course material/pre sosiologi...

11
2016-5-11 SOSIOLOGY Part. 1 Macionis.Jhon J., 2012. Sociology. Pearson Education, Inc USA. 2016-5-11 Bab 1. The Sociological Perspective Sociologi adalah studi sistematis tentang masyarakat manusia ( human Society). Latar belakang : (ceritera tentang perkawinan). Perspektif Sosiologi : 1. Seeing the general in the Particular (Peter Berger). Melihat pola-pola Umum didalam perilaku seseorang / sekelompok orang (partikular). 2016-5-11 2016-5-11 Meskipun orang itu unik tetap masyarakat membentuk perilaku orang didalam kategori- kategori (Anak-anak - Dewasa, Pria - Wanita, kaya-miskin). Perkawinan : Wanita kaya mengharapkan calon suami yang mengerti (sensitif), lembut, siap diajak berbicara, terbuka. Wanita penghasilan rendah mengharapkan suami yang tidak mabuk, tidak kasar, dan setia dalam bekerja. Perbedaan karena status penghasilan. Masyarakat memiliki Kuasa untuk mengarahkan perilaku, pikiran dan perasaan seseorang. 2016-5-11 Contoh lain adalah mengapa kuliah ? jawabannya adalah subjektif, individual. Padahal pada kenyataannya hanya 7 % anak muda di dunia ini yang kuliah, karena Status ? dan Sarana / kesempatan. (yang semuanya adalah eksternal bukan personal faktor). 2016-5-11 Factor-factor yang umum adalah Usia, Jenis Kelamin, Suku, dan Kelas sosial mengarahkan kita didalam mencari pasangan. (kita mencintai orang lain lebih karena masyarakat yang mengajar kita didalam mencari pasangan yang cocok). 2. Seeing the Strange in the Familiar . (melihat hal-hal yang asing/baru didalam hal yang biasa/lama). Seperti pernikahan tadi, semula menikah karena Cinta / personal feelings , ternyata ada unsur lain yang lebih menentukan.

Upload: nguyennhu

Post on 03-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

2016-5-11

SOSIOLOGY

Part. 1

Macionis.Jhon J., 2012. Sociology.

Pearson Education, Inc USA.

2016-5-11

Bab 1. The Sociological Perspective

• Sociologi adalah studi sistematis tentang

masyarakat manusia (human Society).

• Latar belakang : (ceritera tentang perkawinan).

• Perspektif Sosiologi :

1. Seeing the general in the Particular (Peter

Berger). Melihat pola-pola Umum didalam

perilaku seseorang / sekelompok orang

(partikular).

2016-5-11 2016-5-11

• Meskipun orang itu unik tetap masyarakat membentuk perilaku orang didalam kategori-kategori (Anak-anak - Dewasa, Pria - Wanita, kaya-miskin).

• Perkawinan : Wanita kaya mengharapkan calon suami yang mengerti (sensitif), lembut, siap diajak berbicara, terbuka. Wanita penghasilan rendah mengharapkan suami yang tidak mabuk, tidak kasar, dan setia dalam bekerja. Perbedaan karena status penghasilan.

• Masyarakat memiliki Kuasa untuk mengarahkan perilaku, pikiran dan perasaan seseorang.

2016-5-11

• Contoh lain adalah mengapa kuliah ?

jawabannya adalah subjektif, individual.

Padahal pada kenyataannya hanya 7 % anak

muda di dunia ini yang kuliah, karena Status ?

dan Sarana / kesempatan. (yang semuanya

adalah eksternal bukan personal faktor).

2016-5-11

• Factor-factor yang umum adalah Usia, Jenis Kelamin, Suku, dan Kelas sosial mengarahkan kita didalam mencari pasangan. (kita mencintai orang lain lebih karena masyarakat yang mengajar kita didalam mencari pasangan yang cocok).

2. Seeing the Strange in the Familiar. (melihat hal-hal yang asing/baru didalam hal yang biasa/lama).

• Seperti pernikahan tadi, semula menikah karena Cinta / personal feelings, ternyata ada unsur lain yang lebih menentukan.

2016-5-11

• Apa yang menjadikan berbeda (jumlah anak per wanita) ? Wanita negara kaya dan wanita negara miskin.

• Durkheim : Suicide. Man, protestan, kaya, tidak menikah, menunjukkan bunuh diri > dari wanita, Yahudi, Katolik, miskin dan menikah. Perbedaan pada Integrasi sosial. Orang yang memiliki ikatan sosial kuat lebih rendah angka bunuh diri dibanding Orang yang memiliki kategori individualistik.

• Kata kuncinya di Freedom

2016-5-11

• Laki-laki > Wanita

• Kaya > Miskin

• Individualistik > ikatan Sosial

2016-5-11

Seeing sosiologi in the your everyday life

2016-5-11

Seeing Sociologically: Marginality & Crisis

•Setiap orang akan menggunakan Perspektif

sosiologi didalam melihat dunia sekitar.

•Bagaimana melihat mekanisme masyarakat

mempengaruhi perilaku individu ? Bisa melalui :

1. Kehidupan didalam lingkup masyarakat tsb.

2. Krisis sosial yg terjadi.

2016-5-11

Wawasan Global

• Dari 195 negara dikelompokan kedalam tiga ketegori.

1. Kategori kaya, 72 negara

2. Ketegori menengah, 70 negara

3. Kategori miskin, 53 negara

• Tempat dimana kita tinggal mempengaruhi

kita

– Masyarakat dunia memiliki interaksi global yang

terus meningkat.

– Masalah-masalah yang dihadapi cenderung

semakin serius

– Berpikir global membantu kita untuk lebih

mengerti diri sendiri

– Global village, jika 1.000 orang (603 orang Asia,

149 Afrika, 107 Eropa, 85 Latin Amerika dan

keribia, 5 orang Australia dan pasifik selatan, 50

orang Amerika utara.)

Applying Sociological Perspective

• Sociology and Public Policy.Sosiolog menolong membentuk Public Policy (hukum dan peraturan yang mengatur kehidupan masyarakat).

• Sociology and Personal Growth.–Perspektif sosiologi membantu kita memahami “common sense”

–Perspektif sosiologi membantu kita memahami kesempatan dan kendala.

–Perspektif sosiologi memampukan kita berpartisipasi aktif didalam masyarakat.

–Perspektif sosiologi membantu kita hidup didunia yang berbeda dengan kita.

Origin of Sociolgy

• Social Change and Sociology

– A New Industrial Economy

– The Growth of Cities

– Political Change (Thomas Hobbes 1588-1679, John Locke 1632-1704, Adam Smith 1723-1790) terjadi pergeseran dari orientasi kewajiban moral kepada Tuhan menjadi kepada Raja dan pencapaian cita-cita pribadi. Ada Personal liberty

dan individual right.

– A New Awarness of Society

Science and Sociology• Aguste Comte (1798-1857) yg pertama mencetuskan

“Sosiology” sebagai ilmu (1838).

• Sosiologi sebagai hasil dari tahapan perubahan masyarakat dari Tingkat Teology (s/d 1350 M), tingkat metafisik (abad 15 M), Tingkat Scientific ditandai dengan munculnya keilmuan Copernicus (1564-1642), Isak Newton (1642-1727) – pertama menggunakan pendekatan keilmuan kepada Masyarakat.

• Kung Fu Tzu (551-479 SM), Plato (427-347 SM), Aristoteles (384-322 SM). Marcus Aurelius (121-180 M), William Shakespeare (1564-1616 M).

• Comte memperkenalkan “positifism” Sebuah

pemahaman yang berdasarkan kepada Ilmu.

Masyarakat dipercaya dioperasikan seturut

dengan hukum-hukum, sama dengan alam

yang di atur oleh hukum grafitasi dan hukum

alam lain.

Sociological Theory

• Teori Sosiologi adalah pernyataan tentang

bagaimana dan mengapa fakta-fakta tertentu

dihubungkan.

• Tugas teori sosiologi adalah menjelaskan

perilaku sosial didalam dunia nyata. Contoh

Emile Durkheim menjelaskan mangapa orang

dng integrasi yang rendah (laki-laki, Protestas,

kaya, dan tidak menikah) memiliki resiko lebih

tinggi untuk bunuh diri.

1. Structural-Functional Approach

2. Social-Conflict Approach

3. The Symbolic-Interaction Approach

1. Structural-Functional Approach

•Kerangka berpikirnya adalah membangun teory dengan melihat masyarakat sebagai suatu sistem kompleks yang bekerja bersama untuk menghasilkan solidaritas dan stabilitas.

•Yaitu mengeksplorasi bagaimana struktur sosial (pola perilaku sosial yang relatif stabil, Pola-pola perilaku seperti yang ada di setiap agama, ritual-ritual dan kehidupan keluarga) bekerja bersama untuk menolong agar masyarakat beroperasi.

•Kelompok ini juga melihat bagaimana struktur fungsi sosial. (Konsekwensi dari setiap fungsi sosial dalam masyarakat secara utuh).

•Aguste Comte, Emile Durkheim (perancis), Herbert Spencer (1820-1903 di Inggris, Melihat fungsi tubuh – struktur adalah kerangka tulang.) Mereka meneliti struktur sosial dan bagaimana mereka berfungsi.

• Thomas Merton (1910-2003) struktur sosial memiliki fungsi Manifest pola sosial (fungsi yang tertera / Recognized and intended) dan Latent pola sosial (fungsi yang tidak tertera / unrecognized and unintended). Jika Struktur sosial mengalami disfungsi akan menimbulkan kekacauan di masyarakat.

• Fungsi Manifest dari system pendidikan tinggi US adalah menyediakan informasi dan jasa pendidikan kepada generasi muda, yang latent adalah sebagai “biro jodoh” tempat anak muda menemukan pasangan yang sesuai secara sosial dan pendidikan.

• Contoh disfungsi sosial: Globalisasi ekonomi bisa menjadi kan baik atau sebaliknya berdampak negatif. Menjadikan tenaga kerja harus bekerja ke luar negeri, misalnya.

2. Social-Conflict Approach.

Pendekatan yang membangun teori dengan melihat masyarakat sebagai sebuah arena dari ketidaksamaan dan sebagai sumber konflik dan perubahan.

Kalau pada pendekatan pertama melihat fungsi struktur sosial untuk solidaritas dan stabilitas, pada pendekatan ini lebih menekankan kepada ketidak samaan dan perubahan.

Sosiolog menginvestigasi bagaimana faktor-faktor seperti kelas sosial, ras, suku, gender, orientasi seksual, dan usia adalah terkait didalam ketidak samaan distribusi sosial dari uang, pendidikan dan kuasa, dan prestise sosial.

•Feminism and The Gender-Conflict Approach

•The Race Conflict Approach

Melihat sumber keberbedaan dari Wanita dan Pria. Dan sangat dekat dengan feminims (mendukung kebersamaan sosial antara wanita dan pria).

Harriet Martineau (1802-1876) menterjemahkan tulisan Comte dari bahasa Perancis ke Inggris. Menterbitkan sendiri dokumentasi kejahatan perbudakan dan memperjuangkan di bidang hukum untuk perlindungan kaum pekerja. Tertarik dengan kedudukan wanita di masyrakat, di kebijakan pendidikan memberikan pilihan kepada wanita tidak hanya sebagai ibu rumah tangga dan membesarkan anak.

• Konflik suku dan ras. Mengamati perbedaan dan konflik karena perbedaan suku dan ras.

• Contoh adalah perbedaan orang kulit putih dan kulit berwarna di US. Ida Wells Barnett (1862-1931) lahir dari orang tua budak, menjadi guru dan jurnalis dari surat kabar. Dia memperjuangkan kesamaan ras, khususnya hak kepada kulit hitam. Dia menulis buku tentang hal ini.

3. The Symbolic-Interaction Approach.

Pendekatan diatas adalah bergerak di orientasi level-makro. Yaitu sebuah fokus yang luas mencakup struktur sosial yang mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.

Pendekatan yang lain adalah orientasi level-mikro. Yaitu sebuah fokus closed-up pada interaksi sosial didalam sebuah situasi khusus.

Pendekatan simbolik adalah sebuah kerangka yang dibuat untuk menyusun suatu teori yang melihat masyarakat sebagai suatu produk dari interaksi setiap hari dari individu.

• Pendekatan ini berakar kepada Max Weber

(1864-1920) yang meneliti pola pikir mikro,

George Herbert Mead (1863-1931), Erving

Gofman (1922-1982). Mendeskripsikan

analisa dramaturgical menyamakan perilaku

sosial dengan aktor-aktor di panggung yang

berperan dengan beragam peran.

Stereo type

• Apakah Sosiologi tidak lebih sekedar membahas stereo type?

• Dapatkah kita memberi contoh suatu stereo type umum? Setelah mendiskusikannya apakah stereo type itu benar ? (valid)

• Apakah setelah belajar sedikit sosiologi, dapatkah sosiologi mengkoreksi suatu stereo type di masyarakat ? Dapat atau tidak?

• Dapatkah anda temukan sekarang sesuatu stereo type yang pernah anda yakini dan saat ini berubah setelah menganalisanya secara sosiologi?

Bab 2. Sosiological Investigation

• Dasar dari Investigasi Sosiologis.

• Ilmu adalah salah satu jenis dari kebenaran.

– Sebagian orang percaya kebenaran adalah dari Tuhan, Tuhan sumber kebenaran.

– Sebagian orang percaya kebenaran datangnya dari para ahli.

– Sebagian lagi percaya kebanaran berasal dari persetujuan banyak orang.

– Sebagian lagi percaya kebenaran berasal dari keilmuan. (55)

• Ilmu adalah system logika yang berdasarkan

dari pengetahuan langsung dan observasi

sistematis.

• Berdampingan dengan Iman, kebijakan orang-

orang Ahli, dan persetujuan bersama.

• Pengetahuan keilmuan berdasarkan kepada

peristiwa empiris, yaitu informasi-informasi

yang diperoleh dapat di verifikasi melalui

indera kita.

• Pendapat umum vs Peristiwa keilmuan.

1. Orang miskin lebih cenderung melanggar hukum daripada orang kaya.

2. Masyarakat Amerika adalah middle class dimana kebanyakan orang adalah sederajat.

3. Kebanyakan orang miskin adalah tidak mau bekerja.

4. Perbedaan perilaku pria dan wanita adalah lebih disebabkan oleh “human nature”

5. Orang yang menjadi tua menjadi tidak lagi tertarik (fokus) dengan kesehatannya.

6. Kebanyakan orang menikah karena cinta.

3 cara sosiologi

• Dari perspektif sosiologi, orang kebanyakan

mempelajari dunia sosial dengan melalui 3

cara :

1. Sosiologi Positif

2. Sosiologi Interpretatif

3. Sosiologi Kritik

Sosiologi Positif

• Mempelajari masyarakat berdasarkan dengan

observasi sistematis dari perilaku sosial.

• Mengasumsikan bahwa yang objektif itu ada

di “luar”.

• Peneliti mencari realita dengan

mengumpulkan peristiwa peristiwa empiris,

fakta akan di verifikasi dengan indera.

Konsep, variable dan measurement

• Konsep adalah suatu (mental construct)

konstruksi mental yang merepresentasikan

sebagian dari kenyataan dunia dengan bentuk

yang sederhana.

• Sosiolog menggunakan konsep untuk

me”label” kehidupan sosial. Contoh

“Keluarga”, “ekonomi” dan term kategori

seperti “gender”, “kelas sosial”

• Variable adalah sebuah konsep yang memiliki nilai yang berubah dari suatu kasus ke kesus. Contoh “harga” yang selalu berubah didalam supermarket. “Kelas sosial” dimana ada upper,

midle dan lower class.

• Measurement adalah sebuah prosedur untuk menetapkan nilai dari variabel didalam suatu kasus tertentu. Suatu variabel kadang mudah untuk di ukur, seperti ada penetapan skala dan lalu di ukur. Tetapi tidak demikian dengan variabel didalam sosiologi, contoh mengukur kelas sosial seseorang.

• Variabel operasional adalah secara khusus

menetapkan dengan tepat sebelum

menetapkan nilai dari suatu variabel yang

akan di ukur. Contoh mengukur kelas sosial,

ditetapkan dulu sebetulnya apa yang hendak

di ukur ?

• Reliability menunjuk kepada konsistensi suatu

pengukuran. Jika diukur berulang hasilnya

sama.

• Validitas adalah mengukur dengan tepat apa

sesungguhnya yang hendak di ukur.

• Hubungan antar variabel.

• Sebab akibat = perubahan pada variabel

(independent variabel/ belajar keras) yang

satu menyebabkan perubahan pada yang lain

(dependent variabel / naik kelas).

• Ideal Objectivity

• Keterbatasan Sosiologi– Perilaku manusia adalah terlalu kompleks bagi sosiolog

untuk memprediksi tindakan seseorang secara pasti.

– Karena respon manusia kepada sekitarnya, kehadiran peneliti kadang mempengaruhi perilaku orang yang di teliti.

– Pola-pola sosial bermacam-macam, apa yang benar pada satu waktu dan tempat belum tentu demikian di waktu dan tempat lain.

– Karena sosiolog adalah bagian dari dunia sosial dimana dia belajar, maka sulit mendapatkan 100 % value free didalam penelitian.

Sosiologi interpretatif

• Sosiologi interpretatif adalah studi tentang

masyarakat yang difokuskan kepada makna

(meaning) dari orang-orang yang terlibat

didalam dunia sosial mereka.

• Tokoh adalah Max Weber, yaitu memahami

makna dari orang-orang didalam kehidupan

sehari-harinya.

• Paham ini tidak menolak ilmu secara keseluruhan tetapi memiliki perbedaan didalam :– Positif sosiologi berfokus kepada tindakan orang,

Interpretatif sosiologi berpusat kepada pemahaman (people understanding) dari tindakan orang dan sekitarnya.

– Positif sosiologi mengklaim objektif ada di luar, Interpretatif sosiologi memperhitungkan subjektif sebagai realitas. Yang di konstruksikan orang dalam kehidupan sehari hari.

– Positif sosiologi lebih mengarah kepada data kuantitatif, interpretatif sosiologi pada kualitatif, bagaimana orang memahami dunianya.

– Positif sosiologi baik untuk kondisi laboratorium, interpretatif sosiologi mengklaim kita belajar banyak justru melalui interaksi dengan orang,fokus pada makna subektif, belajar bagaimana mereka memahami kehidupan sehari-hari.

•Konsep verstehen (fair-SHTAY-in) Weber.

Artinya Understansing.

•Sosiolog tidak hanya megobservasi apa yag

orang lain lakukan, melainkan mencoba

memahami mengapa mereka melakukan itu.

Pikiran dan perasaan subjek, hal ini sulit di ukur,

itu sebabnya interpretatif sosiolog perlu

perhatian serius dalam hal ini.

Sosiologi Kritik

• Dikembangkan dari keterbatasan sosiologi positif.. Yaitu permasalahan pada objektifitas riset.

• Positif sosiologi menempatkan objektifitas di luar peneliti, lalu peneliti mencatat dan menjadikan itu “natural” sistem yang tetap. Sepertinya tidak bisa berubah. Sosiologi Kritik mengkritisi hal ini, dan penelitian terhadap masyarakat harus di fokuskan kepada kebutuhan akan perubahan sosial. (Karl Marx).

• Lebih dari pada “bagaimana keadaan

masyarakat ?” menjadi “Apakah kondisi

masyarakat sekarang ini sudah seharusnya

demikian ?” “Mengapa ada ketidak adilan

didalam masyarakat?”

• Research orientation and theory

• Gender and research

• Research Ethics

• Metode riset sosiologis :

– Testing hipotesa : Experiment. Yaitu metode riset

untuk menginvestigasi penyebab dan akibat

(dampak) dengan kondisi kontrol yang kuat.

– Mempertanyakan pertanyaan: Riset survey.

Survey yaitu metode riset dimana subjek

meresponi serentetan pertanyaan dalam daftar

kuestionar atau melalui interview. Kuestionar

adalah serangkaian pertanyaan yang di buat

peneliti untuk subjek.

• Fokus diskusi groups

– Dilapang : Observasi Partisipatif, yaitu sebuah metode riset dimana dilakukan investigasi sistematis kepada orang-orang sambil bergabung bersama dengan mereka didalam aktifitas keseharian. Semacam Studi kasus, Fieldwork, ethnography

– Menggunakan data tersedia: Sumber-sumber yang tersedia.

• Penelitian partisipasi