bab 1. teori dasar metode kekakuan langsung
TRANSCRIPT
![Page 1: Bab 1. Teori Dasar Metode Kekakuan Langsung](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082605/5572023a4979599169a32d00/html5/thumbnails/1.jpg)
1. Teori Dasar Metode Kekakuan Langsung
a. Pola beban pada struktur b. alur pembebanan pada struktur bangunan
c. Sistem struktur pada bangunan
Gambar 1.1. Sistem pembebanan pada struktur bangunan
Beberapa persamaan dasar yang mendasari untuk mendapatkan persamaan dalam metode kekakuan antara lain:
1
![Page 2: Bab 1. Teori Dasar Metode Kekakuan Langsung](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082605/5572023a4979599169a32d00/html5/thumbnails/2.jpg)
Gambar 1.2. Tegangan tarik/tekanan dan geser dalam kondisi seimbang
A. Transformasi kekakuan (stiffness) ke fleksibilitas
Gambar 1.3. Gaya dalam pada titik nodal
2
![Page 3: Bab 1. Teori Dasar Metode Kekakuan Langsung](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082605/5572023a4979599169a32d00/html5/thumbnails/3.jpg)
matrik kekakuan total dapat diperoleh dari matrik fleksibilitas hanya jika struktur di dukung (supported) dalam kondisi statis tertentu.
subscribe f mempresentasikan beban (loading force)subscribe s mempresentasikan gaya dalam dukungan statis (statically determinate support force)
merupakan matrik keseimbangan (equilibrium matrix)
B. The framework element stiffness matrik
3
![Page 4: Bab 1. Teori Dasar Metode Kekakuan Langsung](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082605/5572023a4979599169a32d00/html5/thumbnails/4.jpg)
Gambar 1.4. Tampang elemen dalam kondisi simetris terhadap sumbu y (gambar a) dan sumbu x dan y (gambar b)
Gambar 1.4. Derajat kebebasan pada elemen balok yang mengalami gaya aksial, lentur dan geser (12 derajat kebebasan)
Dalam analisa struktur berdasarkan metode kekakuan, terdapat beberapa asumsi yang diabaikan seperti
B.1. pengabaian deformasi warping pada geser
4
![Page 5: Bab 1. Teori Dasar Metode Kekakuan Langsung](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082605/5572023a4979599169a32d00/html5/thumbnails/5.jpg)
Gambar 1.5. Warping in shear
B.2. warping in torsion
Gambar 1.6. Warping in torsion
C. Asymmetric bending
Gambar 1.7. Asymmetrik tampang
5
![Page 6: Bab 1. Teori Dasar Metode Kekakuan Langsung](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082605/5572023a4979599169a32d00/html5/thumbnails/6.jpg)
untuk tampang yang simetris (Iyz=0)
dan
D. Hubungan displacement strain dan displacement rotation
Gambar 1.8. Hubungan tegangan dan regangan
6
![Page 7: Bab 1. Teori Dasar Metode Kekakuan Langsung](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082605/5572023a4979599169a32d00/html5/thumbnails/7.jpg)
pada bidang utama (principal planes)
E. Transformasi koordinat
Gambar.1.9. Transformasi koordinat antara koordinat lokal dan koordinat global
Berdasarkan gambar di atas (gambar 1.9), hubungan antara displacement koordinat lokal dan global dapat digambarkan dalam persamaan berikut;
notasi menunjukkan c=cos , s=sin dan menunjukkan sudut antara sumbu dan sumbu x yang di ukur positif berlawanan arah jarum jam. Dari persamaan di atas dapat di buat persamaan matrik yang menghubungkan antara displacement lokal terhadap displacement global.
Persamaan di atas merupakan matrik transformasi yang berguna untuk menghubungkan antara matrik lokal ke matrik global atau sebaliknya.
7
![Page 8: Bab 1. Teori Dasar Metode Kekakuan Langsung](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082605/5572023a4979599169a32d00/html5/thumbnails/8.jpg)
8