bab 1 pendahuluan 1.1 latar belakangrepository.unair.ac.id/107033/4/4.bab 1 pendahuluan.pdf ·...
TRANSCRIPT
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Diawal tahun 2020, seluruh dunia tengah waspada dengan penyebaran
sebuah virus yang dikenal sebagai virus corona. Coronaviruses (CoV) merupakan
virus yang dapat menyebabkan penyakit mulai dari flu hingga penyakit yang lebih
berat seperti Middle East Respiratory Syndrom (MERS-CoV) dan Severe Acute
Respiratory Syndrom (ARS-CoV) (Ren L-L, 2020). Gejala yang ditimbulkan
meliputi batuk, demam, letih, sesak napas, dan penurunan nafsu makan. Namun
berbeda dengan flu biasa, virus corona dapat berkembang dengan cepat hingga
mengakibatkan infeksi yang lebih parah. Penyakit yang disebabkan oleh virus
corona, atau dikenal dengan COVID-19, adalah jenis baru yang ditemukan pada
bulan Desember tahun 2019 dan belum pernah diidentifikasi menyerang manusia
sebelumnya (WHO, 2019). Kasus virus corona pertama muncul dan menyerang
manusia di Provinsi Wuhan, China. Pada awalnya dokter dan tenaga medis yang
mengidentifikasi saat itu mengira sebagai penyakit pneumonia karena dari hasil
radiologi yang dilakukan oleh rumah sakit lokal Wuhan menunjukan adanya
pneumonia dengan gejala yang serupa dengan flu dan demam (Tong et al. 2020).
Covid-19 merupakan penyakit yang diidentifikasikan penyebabnya
adalah virus Corona yang menyerang saluran pernapasan (Kemenkes RI, 2020).
Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm. Virus ini
utamanya menginfeksi hewan, termasuk di antaranya adalah kelelawar dan unta.
Sebelum terjadinya wabah Covid-19, ada 6 jenis corona virus yang dapat
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO
2
menginfeksi manusia, yaitu alphacoronavirus 229E, alphacoronavirus NL63,
betacoronavirus OC43, betacoronavirus HKU1, Severe Acute Respiratory Illness
Coronavirus (SARS-CoV), dan Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus
(MERS-CoV) (Riedel, 2019). Struktur genom virus ini memiliki pola seperti
coronavirus pada umumnya. Sekuens SARSCoV-2 memiliki kemiripan dengan
coronavirus yang diisolasi pada kelelawar, sehingga muncul hipotesis bahwa
SARS-CoV-2 berasal dari kelelawar yang kemudian bermutasi dan menginfeksi
manusia (Zhou, 2020). Mamalia dan burung diduga sebagai reservoir perantara
(Rothan, 2020). Sampel yang diteliti menunjukkan etiologi coronavirus baru (Ren
L-L, 2020). Awalnya, penyakit ini dinamakan sementara sebagai 2019 novel
coronavirus (2019-nCoV), kemudian WHO mengumumkan nama baru pada 11
Februari 2020 yaitu Coronavirus Disease (COVID-19) yang disebabkan oleh virus
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) (WHO,
2020).
COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020
sejumlah dua kasus.9 Data 31 Maret 2020 menunjukkan kasus yang terkonfirmasi
berjumlah 1.528 kasus dan 136 kasus kematian (Kemenkes RI, 2020). Tingkat
mortalitas COVID-19 di Indonesia sebesar 8,9%, angka ini merupakan yang
tertinggi di Asia Tenggara (WHO, 2020). Berdasarkan data satuan Tugas
Penanangan Covid-19 pertanggal 20 Oktober pukul 21.00 WIB kasus positif
Covid-19 di Indonesia mencapai 368.842 orang. Selain itu terdapat 293.653 orang
yang dinyatakan sembuh dari Covid-19. Sementara itu, kasus pasien meninggal
dunia mencapai 12.734 orang. Adapaun pasien suspek Covid-19 hingga saat ini
mencapai 162.74 orang. Data update Covid-19 Provinsi Jawa Timur konfirmasi
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO
3
49.474 orang, dalam perawatan 2570 orang, sembuh 43.356 orang, dan meninggal
3548 orang. Data lengkap kasus Covid-19 di kota Surabaya tanggal 14 desember
2020 saat ini mencapai angka konfirmasi 17488 orang, dalam perawatan 281
orang, sembuh 16337 orang dan meninggal 1151 orang (Satgas Covid, 2020).
Data tenaga kesehatan terpapar Covid-19 yang dalam pemantauan di wilayah
kerja Puskesmas Kebonsari Surabaya 44 orang.
Data ini tentu saja memperlihatkan fakta bahwa penyebaran Covid-19
sangat agresif, dalam masa kritis pandemi Covid-19, tenaga kesehatan merupakan
profesi yang berada di garda depan dan bertempur langsung berhadapan dengan
Covid-19. Dalam kondisi seperti ini, adakalanya tenaga kesehatan harus berjuang
dan bekerja keras demi melindungi masyarakat dari penyebaran pandemi Covid-
19 (Pesulima, T. L., & Hetharie, Y. 2020). Tenaga kesehatan adalah setiap orang
yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Tenaga
Kesehatan diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2014 tentang Tenaga Kesehatan. Tenaga kesehatan terdiri dari Tenaga medis
(dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis), tenaga psikologi
klinis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga
kefarmasian terdiri atas apoteker dan tenaga teknis kefarmasian, tenaga kesehatan
masyarakat (epidemiolog kesehatan, tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku,
pembimbing kesehatan kerja, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga
biostatistik dan kependudukan, serta tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga),
tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik (fisioterapis,
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO
4
okupasi terapis, terapis wicara, dan akupunktur), tenaga keteknisian medis, tenaga
teknik biomedika, tenaga kesehatan tradisional, dan tenaga kesehatan lain.
Saat ini, tenaga kesehatan menjadi garda terdepan dalam penanganan
pasien positif infeksi virus corona atau Covid-19. Tenaga kesehatan terpapar
Covid-19 di puskesmas maupun dirumah sakit atau pelayanan kesehatan fasilitas
lainnya disaat melakukan kegiatan pelayanan dalam dan luar gedung. Semua
tenaga kesehatan wajib melakukan pelayanan luar gedung di saat pandemic.
Setiap kegiatan luar gedung misalnya tracing pasien notifikasi, pengantaran
makanan dan vitamIn, rujukan pasien, promosi kesehatan ke pasar dan fasilitas
umum lainnya dan pengambilan sampel swab masal dimasyarakat melibat
berbagai macam profesi kesehatan demi kelancaran kegiatan.
Namun, inilah yang membuat mereka menjadi kelompok yang juga
rentan tertular. Sebagai pemberi layanan, faktor tenaga kesehatan sangat vital
dalam keselamatan pasien. Ditengah situasi pandemi ini, semua tenaga kesehatan
merasakan dampak yang sangat luar biasa baik secara fisik, psikologis dan
penurunan daya tahan tubuhnya. Disebut sebagai garda terdepan dalam
penanganan Covid-19 karena tenaga kesehatan langsung berhadapan dengan
pasien terpapar Covid-19. Di sini, tenaga kesehatan sangat rentan terhadap jumlah
atau dosis virus yang masuk ke dalam tubuh ketika mereka berhadapan dengan
pasien positif (Pesulima, T. L., & Hetharie, Y. 2020)
Penyakit akibat virus memang pada umumnya merupakan ‘self-limiting
disease’ yang mengandalkan kekuatan pertahanan tubuh. Karena itu telah banyak
dikampanyekan untuk meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah
tertularnya infeksi virus, dan kalaupun tertular, tubuh akan kuat melawannya
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO
5
(Laing, 2020). Bila dilihat, kematian akibat lebih banyak terjadi pada pasien
lanjut usia. Selain itu, keparahan COVID-19 juga lebih banyak dijumpai pada
individu-individu yang sedang atau pernah memiliki riwayat penyakit diabetes,
jantung dan penyakit kronis lainnya (Abbas, 2018). Yang menarik, tidak semua
pasien COVID-19 menunjukkan gejala, atau hanya menunjukkan gejala yang
ringan saja. Hal ini diduga akibat perbedaan kekuatan sistem imun tubuh, dimana
pada usia dewasa muda, sistem imun lebih kuat daripada pasien usia lanjut
(WHO, 2020).
Sistem daya tahan tubuh terhadap serangan substansi asing yang terpapar
ke tubuh kita. Substansi asing tersebut bisa berasal dari luar maupun dalam tubuh
sendiri. Substansi-substansi asing tersebut disebut imunogen atau antigen (Abbas,
2018). Ketika virus menginfeksi seseorang (inang), artinya virus tersebut
menyerang sel-sel pada tubuh inang sehingga virus tersebut bertahan ‘hidup’ dan
memperbanyak diri (bereplikasi) di dalam sel inang (Laing, 2020). Komponen
sistem imun yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan ini bereaksi lebih lambat
dalam menghadapi mikroba, bakteri, jamur, virus. Tetapi kemampuannya dalam
mengeliminasi lebih spesifik, dan lebih bertahan lama (Science, 2016). Makanan
sehari-hari merupakan komponen yang paling utama yang membentuk diri kita.
Hal ini tidak terkecuali untuk sistem imun tubuh. Sistem imun sangat dipengaruhi
oleh makanan (Sasminto, 2017).
Orang yang memiliki penyakit lebih rentan terhadap serangan infeksi
virus. Tidak semua penyakit yang meningkatkan kemungkinan individu untuk
terinfeksi virus. Penyakit kronis (yang sudah diderita lama) seperti diabetes,
hipertensi, jantung, atau kolesterol dan radang hati dapat meningkatkan
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO
6
kerentanan terhadap infeksi. Kondisi stress (pikiran) juga cenderung
meningkatkan kemungkinan individu untuk terkena penyakit infeksi (Sasminto,
2017). Usia sangat berpengaruh pada kemapuan sistem imun. Seperti sel-sel lain,
pada umumnya sel-sel imun juga berada pada aktivitas puncaknya saat individu
sudah dewasa (Sasminto, 2020).
Sistem imun bekerja untuk melindungi tubuh dari infeksi oleh
mikroorganisme, membantu proses penyembuhan dalam tubuh, dan membuang
atau memperbaiki sel yang rusak apabila terjadi infeksi atau cedera (Corwin,
2009). Faktor tersebut menyebabkan mudahnya agen infeksi masuk ke tubuh
setiap saat menimbulkan kerusakan jaringan atau penyakit mulai dari flu, diare,
batuk, dan demam hingga penyakit yang lebih serius yaitu pneumonia, tumor, dan
kanker (Guyton dan Hall, 2007), sehingga diperlukan peningkatan imunitas.
Antibodi berperan dalam mempertahankan sistem imun tubuh dari berbagai
mikroorganisme. Sistem pertahanan tubuh terdiri dari sistem imun spesifik dan
non spesifik. Sistem imun spesifik salah satunya adalah sel limfosit T dan sel
limfosit B. Sel limfosit B yang tersensitasi oleh antigen dapat memproduksi
Sistem imun berperan untuk memproteksi tubuh terhadap patogen dan
mempunyai jalur untuk mengenal, merespons, mengeliminasi dan memory yang
sangat kompleks. Sistem imun juga bertindak untuk memastikan toleransi
terhadap self (dirinya), makanan, komponen lingkungan lainnya, dan bakteri
komensal. Kerusakan jalur tolerogenik dapat juga menyebabkan penyakit
inflamasi (Calder et al., 2006). Status atau keseimbangan sistem imun individu
ditentukan oleh berbagai faktor termasuk genetik dan faktor eksogen seperti zat
gizi, usia, dan stres (Gaertner, 2007).
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO
7
Telah banyak literatur yang berusaha menjelaskan upaya yang dapat
memperkiat daya tahan tubuh terutama pada saluran infeksi pernapasan.
Diantaranya seperti, berhenti merokok & konsumsi alkohol, memperbaiki kualitas
tidur, dan mengkonsumsi suplemen. Berhenti merokok dapat menurunkan resiko
terjadinya infeksi saluran pernapasan atas dan bawah karena dapat menurunkan
fungsi proteksi epitel saluran napas, makrofag alveolus, sel dendritik, sel NK, dan
sistem imun adaptif serta dapat meningkatkan virulensi mikroba dan resistensi
bakteri (Feldman & Anderson, 2013). Berdasarkan meta analisis dan telaah
sistematik menunjukkan bahwa alkohol berhubungan dan dapat meningkatkan
resiko pneumonia komunitas (Samokhvalov AV, 2010) dan menurunkan fungsi
neutrofil, limfosit, silia saluran napas, dan makrofag alveolus (Simet SM, 2015).
Kurang tidur juga dapat berdampak terhadap imunitas. Gangguan tidur
berhubungan dengan peningkatan kerentanan terhadap infeksi yang ditandai
dengan gangguan proliferasi mitogenik limfosit, penurunan ekspresi HLA-DR,
upregulasi CD14+, dan variasi sel limfosit T CD4+ dan CD8+ (Roth DE, 2010).
Mengkonsumsi ausapan suplemen makanan yang mengandung nitric oxide juga
dapat meningkatkan dan mempengaruhi sistem imun.
Pemeriksaan hematologi rutin dan hitung jenis leukosit pada pasien yang
dicurigai COVID-19 sangat penting dilakukan, karena dapat digunakan sebagai
data pendukung pemeriksaan baku emas, yaitu real time reverse polymerase chain
reaction (RT-PCR) (Guan W, 2020). Selain sebagai deteksi awal, pemeriksaan
laboratorium dapat menjadi alat monitoring perjalanan penyakit COVID-19 (Liu
K, 2020). Beberapa komponen pemeriksaan darah yang banyak digunakan
sebagai alat monitoring dan prediktor COVID-19 adalah kadar leukosit, kadar
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO
8
limfosit, kadar neutrofil, kadar trombosit, dan rasio neutrofil-limfosit (Gao Y,
2020).
Hematologi rutin dan hitung jenis leukosit merupakan pemeriksaan
sederhana yang dapat dilakukan di hampir semua fasilitas kesehatan yang
memiliki laboratorium klinik dengan alat pemeriksaan hematologi (Liang T,
2020). Berdasarkan beberapa studi, profil hematologi rutin dan hitung jenis
leukosit pada pasien COVID-19 dapat menunjukkan karakteristik tertentu. Para
peneliti menyimpulkan bahwa beberapa parameter hematologi yang signifikan
berubah pada pasien COVID-19 adalah kadar leukosit, kadar limfosit, kadar
neutrofil, serta rasio neutrofil-limfosit (Barnes, 2020). Beberapa jurnal juga
menampilkan profil kadar hemoglobin dan trombosit serta perubahan gambaran
darah tepi (GDT) yang terjadi selama pasien menderita COVID-19 (Yang AP,
2020). Studi lain dengan jumlah sampel 67 orang, meneliti 2 kelompok pasien,
yaitu kelompok pasien ICU (9 pasien) dan kelompok pasien non-ICU (58 pasien).
Pada kelompok pasien ICU, sebanyak 55,6% (5 pasien) mempunyai kadar
leukosit >4 x 109/L sedangkan pada kelompok pasien non-ICU, sebanyak 73,2%
(41 pasien) mempunyai kadar leukosit dalam rentang 2-4 x 109/L. Sebuah studi
dengan sampel 41 orang, dibagi menjadi 2 kelompok, kadar rerata hemoglobin
pada kasus COVID-19 yang ringan adalah 12,2 g/L, sedangkan kadar rerata
hemoglobin pada kasus yang parah adalah 13,3 g/L. Studi lain yang bersampel 67
pasien, menyatakan bahwa kadar rerata hemoglobin pada kelompok pasien ICU
adalah 13,2 g/L dan pada kelompok pasien non-ICU adalah 14,2 g/L (Fan BE,
2020).
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO
9
NO yang masuk ke tubuh dari makanan dilepaskan oleh makrofag saat ada
virus yang masuk ke dalam tubuh. Makrofag akan bekerja sama dengan limfosit T
untuk membunuh bakteri Listeria (Gunawan, 2000). Makrofag akan memfagosit
bakteri Listeria melalui proses fagositosis dan limfosit T akan menghasilkan
sitokin IFN-y, TNF-a dan merangsang sel NK (Natural Killer) (Abbas, 2018).
Sitokinin tersebut akan mengaktifkan makrofag untuk mensekresi NOS (Nitric
Oxide Synthase) sehingga terbentuk NO (Garland, 2017). NO kemudian akan
melepaskan bakteri Listeria. Salah satu respon imun tubuh dapat dilihat dari
aktivitas fagositik dan kadar NO. Isolasi makrofag dilakukan pada bagian cairan
peritoneum karena pada bagian tersebut terdapat makrofag yang banyak
(Sulistiani, 2015).
Secara teori, kekebalan tubuh selalu dikaitkan dengan peran makrofag
yang melepas gas nitric oxide untuk membunuh parasit, termasuk virus corona
(Medicine, 2017). nitric oxide memiliki fungsi dan efek yang beragam untuk
sistem kekebalan tubuh. Molekul ini bekerja pada tingkat seluler yang mengatur
aktivitas dan koordinasi antar sel (Singh, 2011). Dengan begitu nitric oxide dapat
membentuk respons imun dan mempertahankan homeostasis (keseimbangan)
tubuh (Health, 2018). Sehubungan dengan efeknya terhadap infeksi virus, nitric
oxide membantu sistem kekebalan dengan bertindak sebagai anti virus dan
memberikan banyak efek perlindungan yang sangat dibutuhkan selama terjadinya
serangan infeksi virus tersebut (Ma DL dkk, 2008). Berdasarkan fungsi tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa nitric oxide dapat membantu sistem kekebalan
tubuh kita untuk melawan infeksi virus corona. Karena nitric oxide secara alami
diproduksi oleh tubuh, jadi yang perlu kita lakukan adalah berusaha meningkatkan
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO
10
atau mempertahankan kadar nitric oxide yang optimal di dalam tubuh kita (Souza-
Almeida, Fernando, dkk. 2016).
Sumber Nitrat bisa diperoleh dari sayur-sayuran, terutama seledri, selada,
akar bit, dan bayam. Jenis-jenis makanan lainnya, termasuk buah-buahan, cokelat
murni, bawang putih, dan anggur merah, juga mengandung polifenol dan
senyawa-senyawa lain yang dapat meningkatkan produksi nitrit oksida di dalam
tubuh kita (Angelina, 2019). Sel-sel tubuh kita menggunakan asam amino arginin
(arginine), untuk membuat nitrit oksida. Makanan berprotein tinggi seperti
daging-dagingan, seafood, susu, kacang-kacangan, dan biji-bijian dapat menjadi
sumber arginin. Dalam sirkulasi dan jaringan, nitrit akan direduksi menjadi nitric
oxide dengan bantauan beberapa enzim (Pereira C, 2013). Berbagai makanan
mengandung nitric oxide dikaitkan pula dengan kekebalan tubuh seperti coklat
hitam (dark chocolate) kandungan NO nya 13.120 unit per 100 gram dan buah bit
(Sidobyo, 2012). Cokelat sebagai produk pangan derivat dari kakao merupakan
produk pangan yang mengandung kaya senyawa fenolik dari biji tanaman
Theobroma cacao L (Arlorio et al., 2000). dan merupakan salah satu sumber
konsentrat senyawa flavanol yang berfungsi sebagai antioksidan (Raloff, 2000).
Namun, belum ada riset tentang bagaimana memodulasi nitric oxide itu
lewat asupan makanan kaya nitric oxide untuk meningkatkan imunitas terhadap
parasite maupun virus, termasuk virus corona. Sehingga, perlu dilakukan kajian
mendalam peran makanan kaya nitric oxide dalam meningkatkan modulasi nitric
oxide dalam tubuh untuk meningkatkan sistem imun tubuh, dan membunuh
parasit. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan kajian modulasi nitric oxide
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO
11
lewat asupan makanan kaya nitric oxide dalam meningkatkan imunitas tenaga
kesehatan terpapar virus corona atau covid-19.
1.2 Kajian masalah
Penambahan jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat dan sudah
terjadi penyebaran antar negara. Sampai dengan tanggal 25 Maret 2020,
dilaporkan total kasus konfirmasi 414.179 dengan 18.440 kematian (CFR 4,4%)
dimana kasus dilaporkan di 192 negara/wilayah. Diantara kasus tersebut, sudah
ada beberapa petugas kesehatan yang dilaporkan terinfeksi (Kemenkes RI, 2020).
Update Virus Corona di Surabaya tanggal 1 Januari 2021 Tambah 48 Kasus,
Mengutip data Infocovid-19.jatimprov.go.id dari jumlah tersebut, total kasus
Virus Corona di Surabaya mencapai 18164 kasus. Terdapat 144 pasien sedang
menjalani masa perawatan. Sementara 16769 pasien telah dinyatakan sembuh dari
COVID-19, dan 1248 pasien telah meninggal dunia. Tenaga kesehatan di
puskesmas dan beberapa rumah sakit (RS) di Kota Surabaya kewalahan
menangani pasien Covid-19 karena semakin meningkatnya jumlah penderita
Covid-19. Tenaga kesehatan yang merawat pasien Covid-19 juga ada yang
terinfeksi sehingga terpaksa tidak bisa memberikan pelayanan. Tenaga kesehatan
di rumah sakit yang merawat pasien diberi tiga shift. Masing-masing nakes diberi
tugas merawat dan mengawasi pasien selama delapan jam per harinya. Sedangkan
tenaga kesehatan di puskesmas bekerja selama 6 hari kecuali bila ada kasus
confirm atau pasien rujukan dihari hari minggu tetam memberikan pelayanan.
Keluhan rasa lelah secara fisik dialami tenaga kesehatan bekerja dengan protokol
kesehatan yang sangat ketat. Alat pelindung diri tak boleh sedikit pun dilepas saat
bertugas tidak boleh makan dan minum sehingga cairan tubuh terkuras sedangkan
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO
12
pergerakan tenaga kesehatan mobile. Tenaga kesehatan mengalami kelelahan
fisik, mental dan berisiko tertular virus corona dari pasien.
Respon imun yang adaptif tidak hanya mencakup imunopatogenesis, tetapi
mampu menginduksi proteksi tubuh yang efektif (Zompi, dkk., 2012). Respon
kekebalan terhadap manusia Manusia memiliki pertahanan tubuh terhadap
berbagai mikroorganisme, khususnya mikroorganisme yang bersifat patogen.
Sistem pertahanan ini memiliki mekanisme pertahanan yang kompleks dan
kompleks Sistem pertahanan disebut sistem imun (Kaye, 2006). Respon imun
seseorang terhadap antigen bergantung pada kemampuan melakukan reaksi yang
benar untuk menghilangkan antigen (Caplin, 2010). Kemampuan ini adalah
dimiliki oleh komponen sistem kekebalan yang ditemukan di limforetik jaringan
yang terletak di seluruh tubuh, misalnya di kelenjar getah bening; saluran
pernafasan; saluran pencernaan; dan organ lainnya (McCullough, 2005)
Beberapa komponen pemeriksaan darah yang banyak digunakan sebagai
alat monitoring dan prediktor Covid-19 adalah kadar leukosit, kadar limfosit,
kadar neutrofil, kadar trombosit, dan neutrofil limfosit rasio (Gennaro, 2020).
Profil hematologi rutin dan hitung jenis leukosit pada penderita Covid-19 dapat
menjadi sebuah data pendukung penting (Guan W, 2020). Pemeriksaan
hematologi rutin dan hitung jenis leukosit merupakan pemeriksaan yang
sederhana dengan biaya terjangkau, waktu pengerjaan yang relatif cepat, dan
nantinya hasil dapat dipakai untuk keperluan penelitian yang berhubungan dengan
Covid-19 (Liu K, 2020). Pemeriksaan laboratorium (darah rutin, netrofil, limfosit,
angka netrofil absolut, angka limfosit absolut) dilakukan kepada tenaga kesehatan
di Surabaya yang positif Covid-19.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO
13
Beberapa kelainan pada pemeriksaan hematologi rutin dan hitung jenis
leukosit yang dapat mengarahkan kecurigaan akan Covid-19 adalah leukopenia,
penurunan kadar neutrofil, limfopenia, dan peningkatan NLR (Gao, 2020).
Sedangkan pada pasien dengan perjalanan penyakit mengarah ke pemburukan
biasanya ditemukan leukopenia yang semakin berat, mulai terjadi neutrofilia,
limfopenia berat, dan NLR yang semakin meningkat (Yang, 2020). Pasien dengan
Covid-19 memiliki jumlah leukosit, limfosit, eosinofil, platelet, dan hemoglobin
yang lebih rendah, tetapi memiliki rasio neutrofil-limfosit (NLR) dan rasio
monosit-limfosit (MLR) yang lebih tinggi, yang dibandingkan dengan kontrol (P
< 0,001) (S. Sun. 2020).
Penelitian telah membuktikan bahwa nitrit oksida memiliki fungsi dan
efek yang beragam untuk sistem kekebalan tubuh. Molekul ini bekerja pada
tingkat seluler yang mengatur aktivitas dan koordinasi antar sel. Dengan begitu
nitrit oksida dapat membentuk respons imun dan mempertahankan homeostasis
(keseimbangan) tubuh (Singh, A. K., dkk. 2011). Sehubungan dengan efeknya
terhadap infeksi virus, nitrit oksida membantu sistem kekebalan dengan bertindak
sebagai anti virus dan memberikan banyak efek perlindungan yang sangat
dibutuhkan selama terjadinya serangan infeksi virus tersebut (Health and
Wellness Alerts, 2018). Pada saat virus corona masuk ke dalam tubuh, makrofag
akan diaktifkan. Makrofag akan mendeteksi, menelan, dan berusaha
menghancurkan virus corona tersebut (Abbas, 2018). Di sini lah peran dari nitrit
oksida pada makrofag (Singh, A. K., dkk. 2011). Nitrit oksida tersebut akan
bertindak sebagai anti-virus untuk membantu menghancurkan virus corona yang
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO
14
telah ditelan oleh makrofag (Medicine, 2017). Dengan begitu, tubuh kita terbantu
untuk lebih efektif mengatasi infeksi virus ini (Abbas, 2018). Tenaga medis
memiliki peran dalam pandemic virus corona, saat mengangani pasien dan
mengedukasi lingkungan sekitar. Mengedukasi masyrakat tentang bahaya virus
corona dan langkah yang bisa dilakukanmasyrakat untuk mencegah penyebaran.
Selama menjalankan tugas dalam memeriksa pasien, tenaga kesehatan baik
pelayanan di puskesmas maupun rumah sakit menggunakan alat pelindung diri
sesuai tingkatan pemeriksaan. Keluhan kesehatan yang dirasakan tenaga
kesehatan saat menangani covid-19 antara lain rasa lelah secara fisik dimana
harus bekerja dengan protocol kesehatan yang sangat ketat. Alat pelindung diri
tidak boleh dilepas saat bertugas. Petugas medis yang bekerja menangani pasien
virus corona di rumah sakit sistem kerjanya secara bergilir atau shifting sedangkan
yang bekerja di pelayanan puskesmas sistem kerjanya selama 6 hari bahkan
sampai 7 hari bila terjadi kasus lonjakan pasien virus corona. Kondisi tersebut
membuat tenaga medis kekurangan jam tidur yang dapat meningkatkan risiko
terjadinya berbagai masalah kesehatan (Kemenkes, 2020).
Mengacu pada fenomena yang terjadi di atas maka di butuhkan perhatian
yang khusus bagi tenaga kesehatan positif Covid-19 yang dalam pemantauan di
wilayah kerja Puskesmas Kebonsari Surabaya untuk masalah kesehatan yang akan
mereka dapatkan nantinya khususnya terhadap peningkatan imunitas.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO
15
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan kajian masalah yang telah diuraikan diatas maka rumusan
masalah yang diambil peneliti adalah “Apakah ada Pengaruh Asupan suplemen
nitric oxide terhadap imunitas pada tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan,
analis) positif Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Kebonsari Surabaya?”.
1.4 Tujuan penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Tujuan penelitian adalah: Mengkaji Pengaruh Asupan suplemen nitric
oxide terhadap imunitas tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan, analis) positif
Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Kebonsari Surabaya.
1.4.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu:
1. Mengkaji pengaruh asupan suplemen nitric oxide terhadap imunitas tenaga
kesehatan (dokter, perawat, bidan, analis) positif Covid-19.
2. Mengkaji pengaruh asupan suplemen nitric oxide terhadap nilai hematologi
tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan, analis) positif Covid-19.
3. Mengkaji pengaruh asupan suplemen nitric dosis pemberian 2x1/hari dan
3x1/hari selama 5 hari terhadap imunitas dan nilai hematologi tenaga
kesehatan (dokter, perawat, bidan, analis) positif Covid-19.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu
menambah informasi bagi disiplin ilmu Kesehatan dan keselamatam Kerja (K3)
tentang asupan suplement nitric oxide dalam meningkatkan imunitas terhadap
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO
16
tenaga kesehatan positif Covid-19 yang dalam pemantauan di wilayah kerja
Puskesmas Kebonsari Surabaya.
1.5.2 Manfaat Terapan
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi bagi Puskesmas
Kebonsari Surabaya dalam segi kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan
kerja, dan memberikan informasi kepada tenaga kesehatan lainnya terkait
imunitas terhadap Covid-19.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO