bab 1

18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini pembelajaran alat musik kontrabass semakin banyak peminatnya, banyak hal yang melatar belakangi keadaan tersebut, salah satunya adalah berkembanganya musik klasik di kalangan masyarakat khususnya musik orkestra, dimana instrumen musik kontrabass menjadi salah satu instrumen musik di dalamnya. Berkembangnya musik klasik, khususnya orkestra dapat dilihat dari banyaknya orkestra atau chamber yang tebentuk di kalangan masyarakat pada saat ini, diantaranya: OsBS (Orkestra Bumi Siliwangi), TO (Twilite Orkestra), NSO (Nasional Symphoni Orkestra), ISO (ITB Student Orkestra), NYO (Nasional Youth Orkestra). Karena banyak peminat yang ingin menekuni alat musik ini, maka banyak sekolah musik bahkan 1

Upload: fadliansyah

Post on 03-Dec-2015

221 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

skripsi

TRANSCRIPT

Page 1: bab 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada saat ini pembelajaran alat musik kontrabass semakin banyak

peminatnya, banyak hal yang melatar belakangi keadaan tersebut, salah satunya

adalah berkembanganya musik klasik di kalangan masyarakat khususnya musik

orkestra, dimana instrumen musik kontrabass menjadi salah satu instrumen musik

di dalamnya. Berkembangnya musik klasik, khususnya orkestra dapat dilihat dari

banyaknya orkestra atau chamber yang tebentuk di kalangan masyarakat pada

saat ini, diantaranya: OsBS (Orkestra Bumi Siliwangi), TO (Twilite Orkestra),

NSO (Nasional Symphoni Orkestra), ISO (ITB Student Orkestra), NYO

(Nasional Youth Orkestra). Karena banyak peminat yang ingin menekuni alat

musik ini, maka banyak sekolah musik bahkan sekolah umum hingga perguruan

tinggi menawarkan program pembelajaran alat musik kontrabass.

Sekolah atau lembaga-lembaga yang menawarkan program pembelajaraan

alat musik kontrabass harus di dukung oleh prasarana serta pendukung lainnya,

seperti disampaikan Hamalik dalam Gunawan (1999:3) bahwa: ”Pembelajaran

adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, fasilitas,

perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan

pembelajaran…”

1

Page 2: bab 1

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa untuk kebutuhan

sebuah proses pembelajaran alat musik dimanapun, diperlukan fasilitas dan unsur-

unsur pendukung lainnya guna mencapai tujuan pembelajaran yang berkualitas.

Terabaikannya masalah fasilitas dan unsur penunjang di dalam pembelajaran,

dapat mengakibatkan rendahnya kualitas pembelajaran dan pendidikan dalam

bidang musik. Begitu pula halnya dengan pembelajaran kontrabas sebagai salah

satu instrumen penting di dalam musik orkestra.

Hal lainnya yang harus diperhatikan di dalam pembelajaran kontrabas

adalah masalah metodologi pembelajaran yang harus terus di kembangkan,

melalui inovasi-inovasi baru seiring dengan berkembangya teknik-teknik yang

digunakan dalam memainkan alat musik tersebut. Guru perlu meningkatkan

keterampilan serta teknik bermain kontrabass dan mengajarkannya kepada para

siswa secara terarah dan bertahap, seperti diutarakan Busroh dalam Pambudi

(2007:5)

Pembelajaran musik sejak dini harus mulai diterapkan secara sistematis dan bertahap, karena memang pada usia dini seorang anak akan lebih dapat menangkap suatu model pembelajaran yang diberikan gurunya artinya bahwa pembelajaran musik harus tersusun dan terencana sesuai dengan strategi yang diterapkan guru kepada siswanya.

Pembelajaran yang bertahap serta peningkatan teknik bermain alat musik

kontrabass memerlukan waktu dalam proses pembelajarannya, sehingga

menghasilkan peserta didik yang berkualitas dalam bidang musik, khususnya alat

musik kontrabass.

2

Page 3: bab 1

Berbicara mengenai pembelajaran instrumen musik, salah satu sekolah

yang menawarkan program musik khususnya alat musik kontrabass adalah SMA

Bina Bakti dengan program kelas MATIUS. Nama “MATIUS” untuk program

tersebut merupakan kepanjangan dari Mandiri Aktif Taat Inovatif Ulet dan

Sopan (MATIUS). Program ini di kembangkan oleh yayasan Bina Bakti sebagai

sekolah non regular dengan tujun utamanya adalah memberikan keseimbangan

pada pertumbuhan semua aspek kepribadian anak didik diantaranya aspek fisikal,

intelektual, emosional, sosial, spiritual dan kecerdasan-kecerdasan yang lainnya

yang dimiliki oleh anak didiknya. Kurikulum yang digunakan bukanlah

kurikulum luar negeri, kurikulum inti yang digunkan adalah kurikulum nasional

yaitu kurikulum berbasis kompetensi, di mana menuntut para siswanya untuk

mampu melakukan berbagai kegiatan dan mengikuti berbagai mata pelajaran

dengan baik. Meskipun program MATIUS bukan merupakan program kejuruan

dalam bidang musik, tetapi para siswanya wajib untuk memepelajari seni musik.

Tujuan diadakannya pembelajaran musik di program MATIUS adalah

memberikan satu pola pembelajaran yang seimbang antara pelajaran analitik

(matematika, logika, bahasa, angka-angka, dan yang lain-lain) dengan pelajaran

yang sifatnya kreatif, sehingga ada keseimbangan antara otak kiri dengan otak

kanan. Jenjang sekolah yang berada di yayasan Bina Bakti dengan program

MATIUS yang didalamnya terdapat kelas seni musik diantaranya adalah SD,

SMP, dan SMA. Untuk tingkat SD pelajaran seni musik yang di berikan meliputi

perkusi, degung, piano, instrumen musik cina (kuchen, yamkin, arhu), recorder,

3

Page 4: bab 1

Violin, Viola, babysaxophone,dan altosaxophone. Untuk tingkat SMP

diantaranya: vocal, violin, viola, trompet, thrombone, saxophone, clarinet, flute,

gitar. Sedangkan untuk tingkat SMA diantaranya: violin, viola, kontrabass, cello,

instrumen tiup, dan gitar. Para siswa tidak di wajibkan untuk menguasai semua

instrumen musik, mereka di berikan kebebasan untuk memilih salah satu alat

musik yang diminati.

Berdasarkan survey awal penelitian, siswa yang mengikuti mata

pelajaran musik khususnya alat musik kontrabass memiliki keinginan yang tinggi

untuk dapat memainkan alat musik ini, tetapi pada awal pembelajaran tidak

sedikit dari para siswa yang mengalami kesulitan dalam memainkan alat musik

kontrabass dan belum terbiasa dengan posisi serta cara memainkan alat tersebut,

dan masih beranggapan bahwa memainkan alat musik kontrabass sama dengan

memainkan alat musik bass elektrik atau akustik yang biasa mereka mainkan.

Namun dalam waktu yang singkat siswa dapat memainkan alat musik kontrabass

dengan baik dan benar.

Beberapa hal yang telah diutarakan peneliti diatas menjadi suatu bahan

pertimbangan diadakannya penelitian di SMA Bina Bakti porgram MATIUS

Bandung. Aspek yang akan di teliti adalah pembelajaran kontrabass di SMA Bina

Bakti program MATIUS Bandung. Diharapkan dengan penelitian ini dapat

menambah wawasan, dan lebih mengetahui tahapan serta strategi yang diterapkan

oleh guru pada saat memberikan materi pembelajaran contrabass dasar, dengan

4

Page 5: bab 1

keterbatasan waktu yang dimiliki, dan mengetahui seberapa besar keinginan para

siswa dalam mempelajari atau memperdalam alat musik kontrabass.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti perlu mengidentifikasi

dan membatasi permasalahan apa yang hendak di teliti, yaitu bagaimana

pembelajaran seni musik, khusunya pembelajaran kontrabass di SMA Bina Bakti

Program MATIUS Bandung. Untuk lebih jelasnya peneliti merumuskan

permasalahan dalam bentuk pertanyaan penelitiian sebagai berikut:

1. Bagaimana tahapan pembelajaran kontrabass di SMA MATIUS Bandung?

2. Kesulitan apa yang dihadapi oleh siswa di dalam mempelajari kontrabass di

SMA Bina Bakti Program MATIUS Bandung?

3. Bagaimana kemampuan siswa setelah menempuh pembelajaran kontrabass

dalam waktu yang singkat?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan penelitian ini adalah untuk dapat

menjawab seluruh permasalahan terdapat di dalam penelitian. Secara rinci tujuan

yang ingin dicapai tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan gambaran tentang tahapan pembelajaran kontrabass yang

dilakukan di SMA Bina Bakti Program MATIUS Bandung.

5

Page 6: bab 1

2. Mendeskripsikan kesulitan yang dihadapi oleh siswa di dalam

mempelajari kontrabass di SMA Bina Bakti Program MATIUS Bandung.

3. Mengetahui kemampuan siswa setelah menempuh pembelajaran kontrabas

dalam waktu yang singkat.

D. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai dilakukan, hasilnya diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat, terutama bagi:

1. Guru

Bagi guru, khususnya para pengajar Kontrabass, hasil penelitian ini

dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan proses

pembelajaran, sehingga guru tidak saja dapat meningkatkan kemampuan

dan keterampilan para siswanya saja, tetapi juga wawasan mengenai

perkembangan musik khususnya mengenai penguasaan alat musik

kontrabass.

2. Siswa

Untuk lebih mengembangkan bakat musik yang dimiliki,

khususnya bakat untuk memainkan instrumen kontrabass dan memberikan

motivasi sehingga para siswa mampu menguasai alat musik ini dengan

waktu yang singkat.

6

Page 7: bab 1

3. Program Studi Seni Musik UPI

Selain untuk memperkaya literature tentang sebuah hasil

pembelajaran dalam bidang pembelajaran instrumen musik yang

dilakukan di sekolah, hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai

sebuah komparasi antara pembelajaran yang dilakukan terhadap siswa

SMA dengan di perguruan tinggi. Dengan demikian diharapkan akan

dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, baik dalam hal metodologi

yang biasa digunakan oleh dosennya maupun kualitas hasil pembelajaran

yang harus dicapai.

4. Peneliti

Sebagai sebuah pengalaman dan merupakan salah satu upaya untuk

menambah wawasan serta pengetahuan yang lebih luas tentang tahapan

pemberian materi pembelajaran kontrabass tingkat dasar bagi siswa SMA.

E. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam penafsiran suatu istilah, maka

peneliti akan memberikan definisi dari istilah-istilah sebagai berikut:

1. Metode

Cara melaksanakan sesuatu atau cara mencapai pengetahuan.

7

Page 8: bab 1

2.Pembelajaran

Interaksi yang terjadi antara guru dan murid dalam membahas suatu poko

masalah.

3. Kontrabass

Instrumen musik yang terdapat dalam orkestra yang memiliki bentuk

seperti violin tetapi memiliki ukuran yang sangat besar dengan jangkaun

nada yang sangat rendah.

F. Asumsi

Anggapan dasar yang menjadi titik tolak penelitian ini adalah bahwa

pembelajaran kontrabass di SMA Bina Bakti Program MATIUS dilakukan secara

individual, dengan menggunakan tahapan sesuai dengan buku bahan ajar wajib di

sekolah tersebut. Siswa yang mempelajari instrumen musik kontrabass tidak

memiliki kesulitan yang berarti. Sedangkan kualitas hasil pembelajarannya dapat

dicapai sesuai dengan tujuan kurikulum yang ditetapkan oleh sekolah tersebut.

G. Metode Penelitian

1. Metode

Dalam penelitian ini peneliti hanya ingin melihat dan mengkaji

sebuah data – data faktual tentang pembelajaran yang terjadi di lapangan.

Oleh karena itu, metode yang paling tepat untuk dapat mengkaji berbagai

8

Page 9: bab 1

data yang diperlukan tersebut adalah metode deskriptif dengan paradigma

kualitatif. Dengan digunakannya metode tersebut, diharapkan peneliti

mampu menggambarkan kembali tentang berbagai data yang berhasil

dikumpulkan dari lapangan.

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam menggali dan mengumpulkan seluruh data yang diperlukan

dalam kegiatan penelitian ini, pasti diperlukan teknik pengumpulan data

yang benar-benar tepat dan sesuai dengan karakteristik data yang harus

digali. Oleh karena data yang diperlukan berupa kemampuan dan beberapa

informasi tentang bagai mana dan metode apa yang digunakan, berkenaan

dengan masalah itu, maka teknik yang dianggap tepat untuk

mengumpulkan data-data tersebut adalah observasi, wawancara, dan studi

literature.

a .Observasi

Dalam penelitian kualitatif, salah satu teknik yang digunakan untuk

mengamati secara langsung perilaku responden di lapangan adalah

dengan teknik observasi. Observasi atau pengamatan yang dilakukan

peneliti di dalam penelitian ini adalah observasi pasif. Artinya di dalam

proses pengumpulan data ini, peneliti hanya berfungsi sebagai pengamat

9

Page 10: bab 1

yang tidak memiliki keterlibatan secara langsung dengan kegiatan

pembelajaran.

b. Wawancara

Adapun bentuk wawancara yang digunakan adalah wawancara

terstruktur artinya pertanyaan diajukan setelah disusun terlebih dahulu

oleh peneliti yang dirumuskan dalam pedoman wawancara. Dalam hal ini,

peneliti mencoba melakukan pencarian informasi wawancara dengan

beberapa siswa dan pengajar.

c. Studi Literature

Dimaksudkan untuk mempelajari dari sumber kepustakaan yang ada

baik berupa buku-buku maupun media bacaan lainnya yang berguna dan

membantu dalam memcari sumber informasi mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan penyusunan.

3. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pengolahan data kualitatif. Setelah semua data terkumpul, baik dalam bentuk

catatan, rekaman atau bentuk lainnya, sehingga data terungkap secara detail,

peneliti mencoba menganalisis data dengan langkah-langkah sebagai berikut:

10

Page 11: bab 1

a) Mengklasifikasikan setiap tema, sesuai pola data dari hasil

penelitian.

b) Menyesuaikan dan membandingkan antara data hasil lapangan dengan

literature atau sumber lain yang berupa teori serta dengan nara sumber

yang menunjang sehingga menghasilkan beberapa kesimpulan.

c) Mendeskripsikan hasil penelitian yang telah mengalami proses

pengolahan sehingga bisa disebut kesimpulan ke dalam bentuk tulisan

dan menganalisis data berdasarkan masalah penelitian.

H. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilkukan di SMA Bina Bakti Program MATIUS yang

terletak di JL. Bima no 9 (Industri dalam no 12) Bandung. Alasan pemilihan

lokasi penelitian ini adalah karena Sekolah Menengah Atas Program Matius satu-

satunya sekolah di Bandung yang memberikan pelayanan pembelajaran instrumen

musik secara professional kepada para siswanya.

I. Sampel Penelitian

Di Program Matius jumlah siswa yang mengambil mata pelajaran

kontrabassberjumlah 10 orang. Sedangkan pembelajar tingkat dasar adalah siswa

kelas 10 yang terdiri dari 2 orang. Sesuai dengan masalah yang dikaji pada

penelitian ini, maka yang dijadikan sampel pada penelitian ini hanya mereka yang

mengambil pembelajaran pada kelas 10, yaitu sebanyak 2 orang siswa.

11

Page 12: bab 1

12