asuhan keperawatan halusinasi

Click here to load reader

Upload: anjar-luxio-uranus

Post on 11-Aug-2015

103 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Askep Jiwa

TRANSCRIPT

BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

1. TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIAN I. IDENTITAS a) Identitas Klien Nama Umur Jenis Kelamin Agama Pendidikan Pekerjaan Status Marital No. RM Alamat Ruang Rawat Tanggal Dirawat : Ny. E : 45 Tahun : Perempuan : Islam : SD : Tidak Bekerja : Cerai : 004406 : Lembah Sawah, Utama - Cimahi Selatan : Merpati : 09 Januari 2013

Tanggal Pengkajian : 10 Januari 2013 Diagnosa Medis Sumber Data : Skizofrenia Hebrefrenik : Klien, Perawat dan Buku Rekam Medik

b) Identitas Penanggung Jawab Nama Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Agama Alamat Hub Dengan Klien : Ny. J : 64 tahun : Perempuan : : Islam : Lembah Sawah, Utama Cimahi Selatan : Ibu kandung

33

34

II.

ALASAN MASUK Klien suka marah-marah, keluyuran tengah malam, mengambil barang-barang di warung orang, dan memukul orang tuanya. Pada saat di kaji pada tanggal 10 januari 2013 klien mengatakan melihat bayangan hantu berupa wajah tengkorak, bayangan tersebut muncul ketika klien menjelang tidur, terkadang muncul ketika hendak shalat, klien juga mengatakan ada yang meraba dirinya ketika hendak tidur. Masalah Keperawatan : Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Penglihatan dan Perabaan, Resiko Perilaku Kekerasan

III.

FAKTOR PREDISPOSISI a. Klien mengatakan sebelumnya klien memang pernah

mengalami gangguan jiwa dimasa lalu dan mengatakan sudah pernah dirawat di RSJ Cimahi sudah lima kali, namun pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena jarang kontrol dan minum obat yang tidak teratur sehingga klien di rawat lagi di RSJ. b. Klien mengatakan pernah mengalami tindak kekerasan, klien pernah memukul ibunya, klien juga pernah di pukul oleh keluarganya, klien sering menerima tindakan kasar oleh keluarganya. Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan c. Klien mengatakan di dalam keluarganya ada yang mengalami gangguan jiwa yaitu saudara sepupu klien, namun saudara klien tersebut tidak mau di rawat di RSJ. Masalah Keperawatan : tidak ada masalah d. Klien mengatakan bahwa dirinya telah di tinggal pergi suaminya tanpa penjelaan pasti sejak 20 tahun yang lalu dan

35

hingga sekarang suaminya tidak pernah kembali, namun klien mengatakan sudah lupa dan tidak sakit hati lagi dengan kepergian suaminya. Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

IV.

FAKTOR PRESIPITASI Klien mengatakan dirinya telah di fitnah oleh kelurganya kalau dirinya adalah wanita tidak benar/penghibur.

V.

PERSEPSI KLIEN ATAS MASALAHNYA Persepsi klien atas masalahnya : klien menyadari bahwa dirinya sedang sakit dan mengalami perawatan dan pengobatan di RSJ. Persepsi keluarga atas masalahnya : belum terkaji karena tidak bertemu dengan keluarga klien.

VI. -

MEKANISME KOPING Saat di rumah : Klien mengatakan jika mengalami suatu masalah klien lebih senang sendiri dan berdiam diri, dan terkadang meluapkannya dengan kemarahan. Saat ini/di rumah sakit : Adaptif : klien mengatakan jika mengahadapi masalah

berbicara dengan orang lain, olah raga, dan tidur. Maladaptif : klien sering menghindar saat ditanya masalah yang di alami pada saat ini. Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

36

VII.

PEMERIKSAAN FISIK TD : 120/70 mmHg TB : 160cm N : 82x/menit S : 360C BB : 57kg N: 22x/menit

Keluhan fisik tidak di alami pasien Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

VIII. KELUARGA 1. Genogram

c

K

Keterangan : = Perempuan

= Laki-laki

= Laki-laki/perempuan meninggal

= Tinggal serumah

= Hubungan pernikahan

37

= Cerai / Putus hubungan

= Klien Penjelasan : klien merupakan anak ke tiga dari dua bersaudara, kedua kakaknya sudah meninggal, klien memiliki satu orang anak dan tinggal bersama ibunya. 1. Pola Asuh Klien di asuh oleh kedua orang tuanya yang hidup sederhana berkecukupan, semasa hidupnya klien cukup di manja oleh orang tuannya. ibu klien seorang buruh, klien mempunyai 3 saudara, 1 saudara perempuan dan 1 saudara laki-laki 2. Komunikasi Hubungan/komunikasi klien di dalam keluarga berjalan baik. 3. Pengambilan Keputusan Didalam keluarga klien, klien tidak di ikut sertakan dalam pengambilan keputusan, klien merasa di jauhi. 4. Persepsi Peran dalam Keluarga Klien berperan sebagai seorang ibu rumah tangga yang menafkahi anaknya karena suaminya telah lama

meninggalkannya. 5. Persepsi Kemampuan Keluarga : tidak terkaji karna belum bertemu dengan keluarga klien. Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

38

IX.

PSIKOSOSIAL 1. Konsep Diri a. Citra Tubuh Klien tidak menjawab saat ditanya bagian yang paling disukai dalam dirinya, klien selalu mengalihkan

pembicaraan. b. Identittas Klien anak ketiga dari tiga bersaudara dimana klien sudah menikah namun suaminya telah meninggalkan klien, klien berpenampilan sesuai dengan jenis kelamin, klien juga mengatakan dirinya pernah sekolah sampai tingkat SD. c. Peran Diri Klien mengatakan bahwa dirinya sebagai seorang ibu rumah tangga, klien sering membantu ibunya membereskan rumah seperti menyapu, menyuci, dan memasak. Setelah di RSJ klien berperan sebagai pasien yang menjalani program pengobatan dan perawatan. d. Ideal Diri Klien ingin sekali pulang dan dijenguk oleh keluarganya. e. Harga Diri Klien mengatakan anaknya merasa malu dengan keadaan klien yang sakit jiwa sehingga anaknya tidak mau menjenguknya. Klien juga mengatakan kalau berada di lingkungan rumahnya merasa risih dan malu karena tetangganya selalu membicarakan klien sakit jiwa. Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah 2. Hubungan Sosial a. Orang Yang Berarti Klien mengatakan orang yang paling berarti dalam hidupnya adalah ibunya.

39

b. Peran Serta Dalam Kegiatan Kelompok atau Masyarakat Klien mengatakan sering mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di RSJ dan aktif mengikutinya. c. Hambatan Dalam Berhubungan Dengan Orang Lain Klien mengatan tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain. Masalah Keperawatan : tidak ada masalah 3. Pendidikan dan Pekerjaan Klien berlatar belakang pendidikan sampai tingkat SD, klien bekerja sebagai buruh rajut kaos kaki. 4. Spiritual Klien mengatakan beragama islam dan percaya adanya Tuhan, klien mengatakan penyakitnya merupakan ujian dari yang maha kuasa, klien juga mengatakan suka melakukan shalat dan mengaji. Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

X.

STATUS MENTAL 1. Penampilan Klien berpenampilan sesuai dengan seragam yang di gunakan di RSJ, berpenampilan sesuai dengan jenis kelaminnya namun rambut klien terlihat acak-acakan, kuku hitam dan kotor serta gigi kuning. Masalah Keperawatan : Kurang Perawatan Diri 2. Pembicaraan Klien berkomunikasi dengan suara pelan, dengan nada normal terkadang pembicaraan berpindah dari kalimat satu ke kalimat lain tanpa ada kaitannya. Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

40

3. Aktivitas motorik Klien tampak lesu, lebih sering melamun, menyendiri, dan banyak tidur. Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial 4. Alam perasaan Klien mengatakan sedang merasa bingung dan sedih karena sering teringat anaknya. Masalah Keperawatan : tidak ada masalah 5. Afek Afek klien labil, karena emosi klien cepat berubah-rubah. Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan 6. Interaksi dan wawancara Saat di ajak interaksi klien menerima kehadiran perawat, kontak mata kurang, klien sering melamun dan tatapan mata kosong, terkadang pembicaraan tidak sesuai dengan topik pembicaraan. Masalah Keperawatan : tidak ada masalah 7. Persepsi Klien mengatakan melihat bayangan hantu berupa wajah tengkorak, bayangan tersebut muncul ketika klien menjelang tidur, terkadang muncul ketika hendak shalat, klien juga mengatakan ada yang meraba dirinya ketika hendak tidur. Masalah Keperawatan : Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi 8. Proses Pikir Sirkumstansial, klien berbicara yang berbelit-belit tapi sampai pada tujuan pembicaraan dan klien sering inkoheren, melihat bayangan hantu. Masalah Keperawatan : Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi

41

9. Isi Pikir Klien selalu melebih-lebihkan pembicaraannya namun

ungkapan klien tidak sesuai dengan kenyataan. Masalah Keperawatan : 10. Tingkat Kesadaran Saat berkomunikasi keadaan sadar penuh, dan tingkat kesadaran klien baik ditandai klien dapat menyebutkan hari ini adalah hari selasa dan klien mengetahui bahwa ia sedang berada di rumah sakit jiwa dan klien juga mampu mengenal nama-nama perawat yang sudah berinteraksi dengannya. Masalah Keperawatan : tidak ada masalah 11. Memori Jangka pendek : klien mudah lupa dengan kejadian/kegiatan ataupun nama orang yang telah berkenalan dengannya dalam waktu seminggu terakhir. Jangka panjang : klien tidak ingat dengan tanggal pertama dia masuk rumah sakit, tidak ingat dengan kejadian sebulan yang lalu. Pembicaraan klien juga tidak sesuai dengan kenyataan atau memasukan cerita yang tidak benar untuk menutupi gangguan ingatannya. Masalah Keperawatan : 12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung Pada saat interaksi tingkat konsentrasi klien tampak kurang baik hal ini ditunjukan ketika klien diajak komunikasi perhatian klien mudah beralih, terkadang melamun dan memandang dengan pandangan yang kosong, tetapi pada saat berhitung klien bisa menjawab hal ini ditunjukan ketika klien di tanya jumlah obat yang diminumnya. Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

42

13. Kemampuan Menilai Klien mampu mengambil keputusan sederhana yaitu klien lebih memilih beraktivitas dibandingkan melamun sendirian. Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah 14. Daya tilik diri Klien sadar bahwa dirinya sedang menjalani perawatan dan pengobatan, namun klien menyanggah kalau dirinya masih mengalami gangguan jiwa, klien mengatakan dirinya baik-baik saja. Klien menyalahkan keluarganya yang membawanya ke RSJ, klien merasa di fitnah oleh keluarganya hingga klien di jauhi oleh lingkungan keluarganya. Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

XI.

KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG a) Kemampuan memenuhi kebutuhan Klien dapat memenuhi kebutuhan makanan, keamanan, perawatan kesehatan, pakaian, transportasi, tempat tinggal, keuangan sendiri namun masih butuh pengawasan. b) Kegiatan sehari-hari a. Perawatan diri Makan Klien bisa makan sendiri, klien makan dengan rapih, dan makan selalu habis BAB dan BAK Klien bisa pergi sendiri ke toilet saat ingin BAB dan BAK Mandi Saat ditanya, klien mandi pagi setiap hari Berpakaian dan berhias Klien menggunakan pemakaiaan baju sesuai dengan tempat

43

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah b. Nutrisi Klien merasa puas dengan pola makan saat ini, frekuensi makan 3x sehari dengan lauk pauk yang beragam, klien selalu makan bersama dengan klien yang lain. Masalah Keperawatan : tidak ada masalah c. Tidur Klien mengatakan kalau dirinya selalu tidur nyenyak, biasanya klien tidur mulai pukul 21.00 s.d 05.00, klien juga sering tidur siang, aktivitas sebelum tidur diisi dengan mengaji dan mengobrol dengan temannya. Masalah Keperawatan : tidak ada masalah c) Kemampuan klien dalam mengantisipasi dapat dilakukannya sendiri d) Aktivitas di dalam rumah Menyajikan makanan, merapikan rumah, mencuci pakaian dapat dilakukan secara sendiri oleh klien e) Aktivitas di luar rumah Belanja keperluan sehari-hari, beraktivitas di luar rumah seperti kerja, olah raga dilakukan oleh klien sendiri. Masalah keperawatan : tidak ada masalah

XII.

PENGETAHUAN Klien kurang mengetahui tentang pencetus yang menyebabkan dirinya kembali dirawat di RSJ, klien kurang mengerti mekanisme koping jika sedang mengalami masalah, klien juga tidak mengetahui siapa memberinya support untuk memotivasinya lebih baik, klien juga kurang pengetahuan tentang fungsi obat yang klien minum. Masalah Keperawatan :

44

XIII. ASPEK MEDIK Diagnosa Medik Terapi Medik Nama Obat Haloperidol 5mg THD 2mg Clopine 50mg : Skizofrenia Hebefrenik : Dosis 3x1 3x1 1x1 Keterangan Pagi, siang, malam Pagi, siang, malam Pagi

XIV. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN a. Resiko Perilaku Kekerasan b. Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi c. Defisit Perawatan Diri d. Harga Diri Rendah e. Isolasi Sosial

XV.

ANALISA DATA No Data 1 Data Subjektif : Masalah Gangguan Sensori

Klien mengatakan melihat bayangan Persepsi : Halusinasi hantu berupa wajah tengkorak, ketika

bayangan tersebut klien menjelang

muncul tidur,

terkadang

muncul ketika hendak shalat, klien juga mengatakan ada yang meraba dirinya ketika hendak tidur.

Data Objektif : Klien terlihat sering melamun, sering menyendiri, senyum dan berbicara sendiri.

45

Data Subjektif :

Resiko

Perilaku

Klien mengatakan di antar ke RSJ Kekerasan karena di rumah klien sering marahmarah dan memukul orang tuanya karena klien merasa jengkel di

kucilkan oleh keluarganya

Data Objektif : 2 Klien tampak gelisah Defisit Perawatan Diri

Data Subjektif :

Data Objektif : Penampilan rambut klien terlihat

acak-acakan, kuku hitam dan kotor serta gigi kuning.

XVI. DIAGNOSA KEPERAWATAN a. Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi b. Resiko Perilaku Kekerasan c. Defisit Perawatan Diri

46

XVII. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN Nama Klien/Ruang No RM NO1.

: Ny.E/Merpati : 004406

DIAGNOSA KEPERAWATANGanggun Sensori Persepsi : Halusi

P E R E N C A N A A N TUJUANKlien mampu : Mengenali halusinasinya Mengontrol halusinasinya Mengikuti pengobatan secara maksimal

KRITERIA EVALUASISetelah dua kali pertemuan klien dapat : Menyebutkan isi, waktu, frekuensi, situasi pencetus, perasaan, Mampu memperagakan cara dalam mengontrol halusinasinya SP 1 :

INTERVENSIa. Bantu klien mengenal halusinasinya : Jenis, isi, waktu terjadinya, frekuensi, situasi pencetus, perasaan saat halusinasi terjadi b. Latih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik Jelaskan cara menghardik halusinasi Peragakan cara menghardik Minta klien memperagakan ulang Pantau penerapan cara ini Masukan dalam jadwal kegiatan klien

Setelah dua kali peretemuan klien mampu : Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan

SP 2 : a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)

47

Memperagakan cara bercakap-cakap dengan orang lain

b. Latih bicara dengan orang lain saat halusinasi muncul c. Masukan dalam jadwal kegiatan klien

Setelah dua kali pertemuan klien mampu : Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan Membuat jadwal kegiatan dan mampu memperagakannya

SP 3 : a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1, 2) b. Latih kegitan gar halusinasi tidak muncul Jelaskan pentingnya aktifitas teratur Diskusikan aktivitas yang biasa dilakukan Latih klien melakukan aktivitas Susun jadwal sesuai aktifitas yang telah dilatih Pantau pelaksanaan jadwal kegiatan

Setelah dua kali pertemuan klien mampu : Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan Menyebutkan manfaat dari program pengobatan

SP 4 : a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1, 2, 3) b. Tanyakan program pengobatan c. Jelaskan pentingnya obat d. Jelaskan akibat bila obat tidak digunakan e. Jelaskan cara mendapatkan obat/berobat

48

f.

Jelaskan pengobatan 5B

g. Latih klien minum obat h. Masukan dalam jadwal harian kegiatan

Keluarga klien mampu : Merawat pasien di rumah dan menjadi sistem pendukung untuk klien yang efektif

Setelah dua kali pertemuan keluarga keluarga mampu menjelaskan tentang halusinasinya

SP 1 a. Identifikasi masalah keluarga dalam merawat pasien b. Jelaskan tentang halusinsi (pengertian, jenis, tanda dan gejala, cara merawat pasien dengan halusinasi, cara berkomunikasi, cara pemberian obat, dan pemberian aktivitas kepada klien c. Sumber-sumber pelayanan kesehatan yang bisa di jangkau d. Bermain peran cara merawat. e. Rencana tindak lanjut keluarga, jadwal keluarga untuk merawat pasien

Setelah dua kali pertemuan, keluarga mampu : Menyelesaikan kegiatan yang sudah di

SP 2 a. Evaluasi kemampuan keluarga (SP 1) b. Latih keluarga merawat pasien

49

lakukan Memperagakan cara merawat pasien

c. Rencana tindak lanjut keluarga : jadwal keluarga untuk merawat pasien

Setelah dua kali pertemuan, keluarga mampu : Menyebutkan kegiatan yang sudah di lakukan Memperagakan cara merawat pasien dan membuat RTL

SP 3 a. Evaluasi kemampuan keluarga (SP 1 dan SP2) b. Latih keluarga merawat pasien c. Rencana tindak lanjut keluarga : jadwal keluarga untuk merawat pasien d. Bermain peran cara merawat e. Rencana tindak lanjut keluarga, jadwal keluarga untuk merawat pasien

Setelah dua pertemuan, keluarga mampu : Menyebutkan kegiatan yang sudah di lakukan Melaksanakan follow up rujukan

SP 4 a. Evaluasi kemampuan keluarga b. Evaluasi kemampuan klien c. Rencana tindak lanjut keluarga : follow up & rujukan

50

TINDAKAN KEPERAWATANInisial Klien/Ruang : Ny. E/Merpati No. RM/Dx. Medis : 006604/Skizofrenia Hebrefrenik DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan Sensori Tanggal : Jumat 11-01-2013 Pukul 10.00 Tanggal : Jumat, 11-01-2013 Pukul 10.30 Saya suka melihat bayangan hantu berwajah tengkorak biasanya muncul ketika mau tidur, dan perasaan saya takut saya merasa tadi malam ada yang meraba saya tetapi saya tidak melihat apa-apa O: Klien tampak sering melamun, terkadang pembicaraan berloncat-loncat dari satu topik ke topik lain. A: P : Tujuan Mengenal Halusinasi Tercapai Pertahankan SP1 Perawat : lanjutkan cara mengontrol halusinasi IMPLEMENTASI Nama Mahasiswa NIM : Slamet Ginanjar : 400 3100 017 EVALUASI

Persepsi : Halusinasi SP 1: Membantu klien mengenal halusinasi a. Mengenal jenis halusinasi b. Mengenal isi halusinasi c. Mengetahui waktu terjadinya halusinasi d. Mengetahui frekuensi halusinasi e. Mengetahui situasi pencetus halusinasi f. Mengetahui bagaimana perasaan saat terjadi halusinasi S::

51

Klien : belajar lagi mengenal halusinasi dan cara mengontrol halusinasi

(Slamet Ginanjar) Tanggal : Senin, 14-01-2013 Pukul 13.00 Tanggal : Senin, 14-01-2013 Pukul 13.20 S: Saya masih melihat bayangan hantu tengkorak, sekarang muncul ketika hendak sholat saya sudah tidak merasakan ada yg meraba diri saya Saya suka berdoa jika bayangan hantu itu muncul O: A: P: Klien tampak sering melamun Tujuan melatih mengontrol halusinasi tercapai Perawat : Lanjutkan ke SP2 Klien : pertahankan SP1 : mengontrol halusinasi

SP 1: Melatih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik Mengevaluasi kegiatan lalu Menjelaskan cara menghardik halusinasi Memperagakan cara menghardik Meminta klien memperagakan ulang memantau penerapan cara ini Memasukan dalam jadwal kegiatan klien

(Slamet Ginanjar) Tanggal : Kamis, 17-01-2013 Pukul 09.30 Tanggal : Kamis, 17-01-2013 Pukul 10.00 S: Saya masih melihat bayangan hantu yakinkan dalam hati bahwa itu tidak nyata dan disertai

SP 2: Mengontrol Halusinasi dengan bercakap-cakap Mengevaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)

52

Melatih bicara dengan orang lain saat halusinasi muncul Memasukan dalam jadwal kegiatan klien O: A:

dengan membaca doa Klien tampak semangat Tujuan melatih mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap tercapai P: Perawat :Pertahankan SP2 dan lanjutkan ke SP3 Klien : berlatih mengimplementasikan cara mengontrol halusinasi dan memasukan dalam jadwal kegiatan

(Slamet Ginanjar) Tanggal : Jumat, 18-01-2013 pukul 13.20 Tanggal : Jumat, 18-01-2013 pukul 13.50 S: Saya sudah tidak melihat bayangan hantu saya lupa lagi cara mengontrol halusinasi O: A: Menjelaskan pentingnya aktivitas yang teratur untuk mengatasi halusinasi Mendiskusikan aktivitas yang bisa P: Klien tampak tidak semangat dan sering melamun Tujuan melatih mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas tidak tercapai Perawat : ulangi SP3 Klien : belajar mengontrol halusinasi dengan cara menghardik dan bercaka-cakap lagi dan berlatih

SP3 : Mengontrol halusinasi dengan beraktivitas Mengevaluasi kegiatan yang lalu (SP1 dan SP2) Melatih kegiatan agar halusinasi tidak muncul Tahapannya : -

dilakukan oleh klien

53

-

Melatih klien melakukan aktivitas Menyusun jadwal aktivitas sehari-hari sesuai dengan aktivitas yang telah dilatih (dari bangun pagi samapi tidur malam)

mengimplementasikan cara mengontrol halusinasi dan memasukan dalam jadwal kegiatan

Memantau

pelaksanakan

jadwal

kegiatan,

berikan (Slamet Ginanjar)

penguatan terhadap perilaku klien yang (+)

Tanggal : Senin, 21-01-2013 pukul 10.30

Tanggal : Senin, 21-01-2013 pukul 11.00 Saya sudah tidak melihat bayangan hantu cara pertama dengan mengusir/hardik yaitu yakinkan dalam hati itu tidak nyata sambil nyebut astagfirullah.. cara kedua mengajak orang untuk mengobrol, ngajak

SP3 : Mengontrol halusinasi dengan beraktivitas Mengevaluasi kegiatan yang lalu (SP1 dan SP2) Melatih kegiatan agar halusinasi tidak muncul Tahapannya : Menjelaskan pentingnya aktivitas yang teratur untuk mengatasi halusinasi Mendiskusikan aktivitas yang bisa

S:

suster, temen untuk di ajak ngobrol saat halusinasi terjadi O: A: Klien tampak kooperatif Tujuan melatih mengontrol halusinasi SP1 dan SP2 tercapai Membuat jadwal tidak tercapai Melatih mengontrol dengan aktivitas tidak

dilakukan oleh klien Melatih klien melakukan aktivitas Menyusun jadwal aktivitas sehari-hari sesuai dengan aktivitas yang telah dilatih

54

(dari bangun pagi samapi tidur malam) Memantau pelaksanakan jadwal kegiatan, berikan P :

tercapai Perawat : Pertahkan SP1 dan SP2, ulangi SP3 Klien : belajar mengontrol halusinasi dengan cara menghardik dan bercaka-cakap lagi dan berlatih mengimplementasikan cara mengontrol halusinasi dan memasukan dalam jadwal kegiatan

penguatan terhadap perilaku klien yang (+)

(Slamet Ginanjar)

55

2. PEMBAHASAN Pada sub pembahasan ini akan menguraikan kesenjangan antara hasil studi kasus yang di dapatkan dari hasil pengkajian dengan teori yang ada pada Bab II. A. Pengkajian Pengkajian dimulai tanggal 10 Januari 2013 dengan cara pengumpulan data (Identitas, alasan masuk, genogram, psikososial, status mental, sampai dengan persiapan pasien pulang) kemudian dari data tersebut diperoleh analisis data untuk menemukan prioritas diagnosa keperawatan. Pada saat pengkajian di temukan data : Data Subjektif : Klien mengatakan mengatakan melihat bayangan hantu berupa wajah tengkorak, bayangan tersebut muncul ketika klien menjelang tidur, terkadang muncul ketika hendak shalat, klien juga mengatakan ada yang meraba dirinya ketika hendak tidur. Data Objektif : Klien terlihat sering melamun, sering menyendiri, senyum dan berbicara sendiri. Dari data di atas dapat di angkat sebuah diagnosa keperawatan gangguan sensori persepsi : halusinasi. Sedangkan menurut teori dikatakan gangguan sensori persepsi jika terdapat tanda dan gejala sebagai berikut : a) Bicara, senyum dan tertawa sendiri. b) Menarik diri dan menghindar dari orang lain. c) Tidak dapat membedakan nyata dan tidak nyata. d) Tidak dapat memusatkan perhatian/konsentrasi. e) Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan lingkungan). f) Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung. g) Mengatakan mendengar suara, melihat, mengecap, menghidu dan merasa sesuatu tanpa stimulus yang nyata.

56

Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa ada kesenjangan antara data dari landasan teori dan hasil pengkajian di lapangan. Kekurangan pada data hasil lapangan di karenakan keadaan klien yang sangat susah untuk fokus pada saat di ajak berkomunikasi dan tidak ada keluarga yang membantu dalam melengkapi data perjalanan kasus yang di alami klien.

B. Diagnosa Dari hasil pengkajian, masalah keperawatan yang muncul pada Ny. E adalah sebagai berikut : a. Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi b. Resiko Perilaku Kekerasan c. Resiko Menarik Diri : Isolasi Sosial d. Defisit Perawatan Diri e. Resiko Harga Diri Rendah Sedangkan dalam landasan teori, diagnosa yang mungkin muncul sebagai berikut : a. Resiko Tinggi Perilaku Kekerasan b. Perubahan Sensori Persepsi : Halusinasi c. Isolasi Sosial d. Harga Diri Rendah e. Intoleransi Aktivitas f. Defisit Perawatan Diri Dengan membandingkan antara hasil pengkajian dan landasan teori maka dapat di simpulkan bahwa diagnosa keperawatan yang ada

berkesinambungan atau terjadi kesenjangan.

C. Perencanaan Perencanaan yang disusun oleh penulis meliputi tujuan, intervensi, dan rasional. Intervensi yang di gunakan sama dengan landasan teori. Rencana tindakan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu membantu klien mengenal jenis, isi, frekuensi, situasi pencetus, perasaan saat terjadi halusinasi,

57

melatih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik, melatih berbicara atau bercakap dengan orang lain saat halusinasi muncul, melatih kegiatan terjadwal agar halusinasi tidak muncul, menanyakan program pengobatan, menjelaskan pentingnya pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa, menjelaskan akibat bila tidak digunakan sesuai program, menjelaskan akibat bila putus obat, menjelaskan pengobatan (5B), melatih klien minum obat dan memasukan dalam jadwal harian klien.

D. Implementasi Implementasi tindakan keperawatan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan pada masing-masing diagnosa keperawatan dan dilanjutkan evaluasi formatif setelah dilakukan tindakan. Pada diganosa ini gangguan sensori persepsi : Halusinasi dilakukan seluruh tindakan sesuai dengan rencana keperawatan yang direncanakan.

E. Evaluasi Keperawatan Pada tahap ini penulis melakukan evaluasi sesuai tujuan dan kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan respon klien. Evaluasi yang dilakukan yaitu evaluasi proses (formatif) dan evaluasi keseluruhan (formatif) yang dilakukan setiap selesai melakukan tindakan keperawatan. Dari 4 SP gangguan sensori persepsi : halusinasi sejak implementasi tanggal 14 Januari 2013 sampai 21 Januari 2013 baru tercapai hingga SP2.