askep usia sekolah
TRANSCRIPT
-
8/13/2019 ASKEP usia sekolah
1/14
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA ANAK USIA
SEKOLAH DENGAN BAHAYA YANG MENYANGKUT MINAT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangAnak merupakan individu tersendiri yang bertumbuh dan berkembang
secara unik dan tidak dapat diulang setelah usianya bertambah. Menurut UU
No. 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak, yang dimaksud anak adalah
seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum pernah menikah.
Saat ini yang disebut anak bukan lagi yang berumur 21 tahun, tetapi berumur
18 tahun, seperti yang ditulis Hurlock (1980) masa dewasa dini dimulai umur
18 tahun.
Meskipun demikian, anak masih dikelompokkan lagi menjadi tiga
sesuai dengan kelompok usia, yaitu: usia 2-5 tahun disebut usia prasekolah;
usia 6-12 tahun sisebut usia sekolah; dan usia 13-18 tahun disebut usia remaja.
Anak usia sekolah dapat disebut sebagai akhir dari masa kanak-kanak
sejak usia 6 tahun atau masuk sekolah dasar kelas satu, ditandai oleh kondisi
yang sangat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial
anak.
Selama pertengahan tahun masa kanak-kanak ini, dasar-dasar untuk
peran dewasa dalam pekerjaan, rekreasi, dan interaksi sosial terbentuk.
Dinegara-negara industri periode ini dimulai saat anak mulai masuk sekolahdasar sekitar usia 6 tahun, pubertas sekitar usia 12 tahun merupakan tanda
akhir masa kanak-kanak menengah. Langkah perkembangan selama anak
mengembangkan kompetensi dalam ketrampilan fisik, kognitif, dan
psikososial. Selama masa ini anak menjadi lebih baiak dalam berbagai hal;
misalnya, mereka dapat berlari lebih cepat dan lebih jauh sesuai
perkembangan kecakapan dan daya tahannya.
Sekolah atau pengalaman pendidikan memperluas dunia anak dan
merupakan transisi dari kehidupan yang secara relatif bebas bermain ke
kehidupan dengan bermain, belajar, dan bekerja yang terstruktur. Sekolah dan
rumah mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan membutuhkan
penyesuaian dengan orang tua dan anak, anak harus belajar menghadapiperaturan dan harapan yang dituntut oleh sekolah dan teman sebaya. Orang
tua harus membiarkan anak-anak membuat keputusan menerima tanggung
jawab dan belajar dari pengalaman kehidupan.
Saat anak melalui penyesuaian ini, perawat membantu meningkatkan
kesehatannya. Hal ini dilakukan dengan membantu orang tua dan anak
mengidentifikasi stresor potensial dan merancang intervensi untuk
meminimalkan stres dan respons stres anak. Intervensi melibatkan orang tua,
anak dan guru untuk mencapai ke-0berhasilan yang maksimal.
1.2 Tujuan
-
8/13/2019 ASKEP usia sekolah
2/14
Adapun tujuan dari penyajian makalah ini selain untuk memenuhi
tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga juga secara khusus untuk :
1. Untuk lebih memahami perkembangan anak usia sekolah.
2. Untuk memahami dan mengidentifikasi masalah yang biasa muncul pada
anak usia sekolah.3. Untuk memahami proses keperawatan keluarga pada anak usia sekolah.
1.3 ManfaatManfaat yang dapat kita ambil dari isi makalah ini, antara lain :
1. Memahami perkembangan anak usia sekolah.
2. memahami dan mampu mengidentifikasi masalah yang biasa muncul pada
anak usia sekolah.
3. Memahami proses keperawatan keluarga pada anak usia sekolah.
BAB II
pembahasan
2.1 Konsep Keluarga
A. PengertianKeluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan
anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (UU. No 10, 1992).
keluarga adalah kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dengan keterikatan
aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing (Friedman
1998).
Whall (1986) dalam analisis konsep tentang keluarga sebagai unit
yang perlu dirawat, ia mendefinisikan keluarga sebagai kelompok yang
mengidentifikasikan diri dengan anggotanya yang terdiri dari dua individu atau
lebih yang asosiasinya dicirikan oleh istilah-istilah khusus, yang boleh jadi tidak
diikat oleh hubungan darah atau hukum, tapi yang berfungsi sedemikian rupa
sehingga mereka menganggap diri mereka sebagai sebuah keluarga .
Dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat dua orang / lebih, memiliki ikatan perkawinan dan pertalian darah,
hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi, punya peran masing-masing dan
mempertahankan suatu budaya.
B. Ciri-ciri keluarga
Ciri-cirikeluarga, antara lain sebagai berikut : Diikat taliperkawinan, ada hubungan darah, ada ikatan batin, tanggung jawab masing
masing, ada pengambil keputusan, kerjasama diantara anggota keluarga , interaksi,
dan tinggal dalam suatu rumah.
C. Struktur keluargaStrukturkeluarga (ikatandarah) :1.Patrilineal, keluarga sedarah
terdiri sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu
berasal dari jalur ayah 2. Matrilineal, keluarga sedarah terdiri sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi , dimana hubungan itu berasal dari jalur ibu 3.
Matrilokal, suami istri tinggal pada keluarga sedarah istri 4. Patrilokal, suami istri
tinggal pada keluarga sedarah suami 5. keluarga kawinan, hubungan. Suami istri
-
8/13/2019 ASKEP usia sekolah
3/14
sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan sanak saudara baik dari pihak suami
dan istri.
Ciri-ciristruktur keluarga :1. Terorganisasi, bergantung satu
sama lain 2. Ada keterbatasan, 3. Perbedaan dan kekhususan, peran dan fungsi
masing-masing.
D. Kelompok keluarga di Indonesiaberdasarkan sosial ekonomi dan
kebutuhan dasar1. PRASEJATERA, belum dapat memenuhi kebutuhan dasar minimal: pengajaran
agama, sandang, papan, pangan, kesehatan atau keluarga belum dapat memenuhi
salah satu / lebih indikator KS tahap I.
2. KELUARGA SEJAHTERA (KS I) telah dapat memenuhi kebutuhan dasar
secara minimal, tetapi belum dapat sosial psikologis, pendidikan, KB, interaksi
lingkungan.
Indikator : ibadah sesuai agama, makan 2 kali sehari, pakaian berbeda tiap
keperluan, lantai bukan tanah, kesehatan : anak sakit, ber-KB, dibawa kesaranakesehatan
3. KELUARGA SEJAHTERA II
Indikator : belum dapat menabung, ibadah (anggota keluarga ) sesuai
agama, makan 2 kali sehari, pakaian berbeda, lantai bukan tanah, kesehatan
(idem), daging/ telur minimal 1 kali seminggu, Pakaian baru setahun sekali, Luas
lantai 8m2 per orang, Sehat 3 bulan terakhir, Anggota yang berumur 15 tahun keatas
punya penghasilan tetap, Umur 10, 60 tahun dapat baca tulis, Umur 7-15 tahun
bersekolah, Anak hidup 2/lebih, keluarga PUS saat ini berkontrasepsi.
4. KELUARGA SEJAHTERA III
Indikator : belum berkontribusi pada masyarakat, ibadah sesuai agama,
pakaian berbeda tiap keperluan, lantai bukan tanah, kesehatan idem, anggota
melaksanakan ibadah, daging / telur seminggu sekali, memperoleh pakaian baru
dalam satu tahun terakhir, luas lantai 8 m2 perorang, anggota keluarga sehat dalam 3
bulan terakhir.
5. KS TAHAP III PLUS, dapat memenuhi seluruh kebutuhannya: dasar, sosial,
pengembangan, kontribusi pada masyarakat, indikator KS III +
(ditambah), memberikan sumbangan.
E. Fungsi keluarga
1.
Fungsi afektif dan koping keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota,membantu anggota dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi
stress.
2. Fungsi sosialisasi keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap,
dan mekanisme koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam
pemecahan masalah.
3. Fungsi reproduksi keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan
meneruskan keturunan.
4. Fungsi ekonomi keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarga nya dan
kepentingan di masyarakat.
-
8/13/2019 ASKEP usia sekolah
4/14
5. Fungsi fisik, keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk
penyembuhan dari sakit.
F. Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah1. Membantu sosialisasi anak dengan lingkungan luar
2. Mempertahankan keintiman pasangan
3. Memenuhi kebutuhan yang meningkat
G. Masalah keperawatan kesehatan keluarga
Bahaya fisik
Penyakit
Kegemukan
KecelakaanKecanggungan
Kesederhanaan
Bahaya Psikologis
Bahaya dalam konsep diri
Bahaya moral
Bahaya yang menyangkut minat
Bahaya dalam penggolongan peran seks
Bahaya dalam perkembangan kepribadian
Bahaya hubungan keluarga
2.2 Konsep Anak Usia Sekolah
A. Pengertian
Anak usia sekolah merupakan suatu periode yang dimulai saat anak masuk
sekolah dasar sekitar usia 6 tahun sampai menunjukan tanda akhir masa kanak-
kanak yaitu 12 tahun. Langkah perkembangan selama anak mengembangkan
kompetensi dalam ketrampilan fisik, kognitif, dan psikososial. Selama masa ini
anak menjadi lebih baik dalam berbagai hal, misalnya mereka dapat berlari
dengan cepat dan lebih jauh sesuai perkembangan kecakapan dan daya tahannya.
B. Perkembangan usia sekolah
Perkembangan biologis
-
8/13/2019 ASKEP usia sekolah
5/14
Saat umur 6-12 tahun, pertumbuhan rata-rata 5 cm pertahun untuk tinggi badan
dan meningkat 2-3 kg pertahun untuk berat badan. Selama usia tersebut, anak
laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan ukuran tubuh. Anak laki-laki
cenderung kurus dan tinggi, anak perempuan cenderung gemuk. Pada usia ini,
pembentukan jaringan lebih cepat perkembangannya daripada otot.
Perkembangan psikososial
Menurut freud, perkembangan psikoseksualnya digolongkan dalam fase laten,
yaitu ketika anak berada dalam fase Oedipus yang terjadi pada masa prasekolah
dan mencintai seseorang. Dalam tahap ini, anak cenderung membina hubungan
yang erat dan akrap dengan teman sebaya, juga banyak bertanya tentang gambar
seks yang dilihat dan dieksploitasi sendiri melalui media.
Menurut Erickson, perkembangan psikoseksualnya berada dalam tahap industri vs
inverior. Dalam tahap ini, anak mampu melakukan atau menguasai keterampilan
yang bersifst teknologi dan social, memiliki keinginan untuk mandiri, dan
berupaya menyelesaikan tugas, inilah yang merupakan tahap industri. Bla tugas
tersebut tidak dapat dilakukan, anak akan menjadi inferior. Tahap ini sangat
dipengaruhi factor intrinsik (motivasi, kemampuan, tanggungjawab yang dimiliki,
kebebasan yang dimiliki, interaksi dengan lingkungan, dan teman sebaya ) dan
factor ekstrinsik (penghargaan yang didapat, stimulus, dan keterlibatan orang lain).
Temperamen
Sifat temperamental yang dialami sebelumnya merupakan factor terpenting dalam
perilakunya pada masa ini. Pola perilakunya menunjukkan anak muda bereaksi
terhadap situasi yang baru. Pada usia ini, sifat temperamental ini sering munculsehingga peran orang tua dan guru sangat besar untuk mengendalikannnya. Yang
perlu dilakukan orang tua dan guru adalah bersabar, menciptakan situasi baru agar
tidak bosan, menjadi figure dalam sehari-hari, selalu memberikan harapan, dan
mengurangi ketergantungannya dengan cara memberikan pengertian.
Perkembangan kognitif
-
8/13/2019 ASKEP usia sekolah
6/14
Menurut peaget, usian ini berada dalam tahap operasional konkrit, yaitu anak
mengekspresikan apa yang dilakukan dengan verbal dan simbol. Selama periode
ini kemampuan anak belajar konseptual mulai meningkat dengan pesat dan
memiliki kemampuan belajar dari benda, situasi, dan pengalaman yang dijumpai.
Kemampuan anak yang dimiliki dalam tahap opersional konkrit :
a. Konservasi, menyukai sesuatu yang didapat dipelajari secara konkrit bukan
magis.
b. Klasifikasi, mulai belajar mengelompokkan, menyusun, dan menguruntukan.
c. Kombinasi, mulai mencoba belajar dengan angka dan huruf sesuai dengan
keinginannya yang dihubungkan dengan pengalaman yang diperoleh sebelumnya.
Perkembangan moral
Masa akhir kanak-kanak, perkembangan moralnya dikatagorikan oleh kohlbherg
berda dalam tahap konvesional. Pada tahap ini, anak mulai belajar peraturan-
peraturan yang berlaku, menerim peraturan, dan merasa bersalah bila tidak sesuai
dengan aturan yang telah diterimanya. Anak mencoba bersikap konsekuen. Ornag
tua perlu memberikan suatu imbalan atau hukuman terhadap perilaku anak.
Perkembangan spiritual
Anak usia sekolah menginginkan segala sesuatunya adalah konkrit atau nyata dari
pada belajar tentang God. Mereka mulai tertarik terhadap surag dan neraka
sehingga cenderung melakukan atau mematuhi peraturan, karena takut bila masuk
neraka. Anak mulai belajar tentang alam nyata dan sulit memahami simbol-simbol
supranatural sehingga konsep-konsep religius perlu disajiakan secara konkrit atau
nyata dan juga mencoba menghubungkan fenomena yang terjadi dengan logika.
Perkembangan bahasa
Pada usia ini terjadi penambahan kosakata umum yang berasal dari berbagai
pelajaran di sekolah, bacaan, pembicaraan, dan media. Kesalahan pengucapan
mengalami penurunan karena selama mencari pengalaman anak telah mendengar
pengucapan yang benar sehingga mampu mengucapkannya dengan benar.
Pembentukan kalimatnya teratur dan tidak terpotong-potong setelah usia 9 tahun.
-
8/13/2019 ASKEP usia sekolah
7/14
-
8/13/2019 ASKEP usia sekolah
8/14
memungkinkannya untuk meniokmati keanggotaan kelompok dalam masyarakat
anak-anak.Bentuk permainan yang sering diminati pada usia ini :
1. Bermain konstruktif membuat sesuatu hanya untuk bersenang-senang saja
tanpa memikirkan manfaatnya, seperti menggambar, melukis, dan membentuk
sesuatu.
2. Menjelajah : ingin bermain jauh dari lingkungan rumah.
3. mengumpulkan : benda-benda yang menarik perhatian dan minatnya,
membawa benda ke rumah, menyimpan dalam laci, dan tidak memperlihatkan
koleksinya dalam laci.
4. Permainan dan olahraga:cenderung ingin memainkan permainan anak besar
( bola basket dan sepak bola ) dan senang pada permainan yang bersaing.
5. Hiburan :anak ingin maluangkan waktu untuk membaca, mendengar radio,
menonton, atau melamun.
Keluarga dengan usia sekolah merupakan salah satu tahap yang mesti dilalui dan
merupakan masa-masa yang sibuk bagi orang tuanya dan banyaknya keinginan
yang dilakukan oleh anak-anak. Pada tahap ini tugas perkembangan keluarga,
yaitu :
1. Mensosialisasikan anak dengan lingkungannya, termasuk keberhasilan dalam
belajar dan kebutuhan kelompok dengan teman sebayanya.
2. Mempertahankan hubungan perkawinan yang harmonis.
3. memenuhi kebutuhan kesehatan anggota keluarga (Friedman. 1998).
C. Masalah Anak Usia Sekolah
Masalah-masalah yang sering terjadi pada anak usia sekolah meliputi bahaya fisik
dan psikologis. Bahaya fisik
1. Penyakit
2. Kegemukan
3. Kecelakaan
4. Kecanggungan
5. Kesederhanaan
Bahaya Psikologis
-
8/13/2019 ASKEP usia sekolah
9/14
1. Bahaya dalam berbicara
2. Bahaya emosi
3. Bahaya bermain
4. Bahaya dalam konsep diri
5. Bahaya moral
6. Bahaya yang menyangkut minat
7. Bahaya dalam penggolongan peran seks
8. Bahaya dalam perkembangan kepribadian
9. Bahaya hubungan keluarga
2.3 Konsep Minat
Dalam psikologi pendidikan, konsep minat diniterpretasikan sebagai variabel
motivasi konten spesifik yang dapat diselidiki dan secara teori dapat
direkonstruksi. Minat yang terkait dengan kejuruan berkembang selama masa
kanak-kanak dan remaja dan berkembang semakin stabil. (Holland, 1997). Secara
karakteristik, konten atau objek pola minat seorang individu digunakan untuk
menjelaskan kepribadiannya serta untuk membuat perkiraan tentang pilihan masa
depan.
Dalam konteks pendidika, minat diterjemahkan sebagai variabel motivasi spesifik
konten yang memiliki pengaruh penting pada pembelajaran dan arah
perkembangan manusia. Sebagian besar minat yang relevan untuk pembelajaran
dan pekerjaan tersedia untuk beberapa periode waktu yang terbatas saja dan
didorong oleh rangsangan eksternal (minat situasional). Namun ada juga minat
spesifik konten yang bertahan agak stabil untuk periode waktu yang lebih lamadan sebagiannya merupakan makna utama dalam rangkaian kehidupan pribadi
yang berkembang. Oleh sebab itu minat manusia pada dasarnya tidak dipandang
sebagai ciri-ciri pribadi yang stabil (sifat) namun lebih sebagai komponen sistem
motivasi yang rumit pada seseorang yang mengalami perubahan perkembangan
yang permanen.
A. Perkembangan Minat
-
8/13/2019 ASKEP usia sekolah
10/14
Para ahli teori Pendidikan selalu ingin memelihara perkembangan minat yang
bertahan di sekolah (secara pendidikan bernilai) yang dipandang sebagai tujuan
pendidikan supraordinat. Diasumsikan juga bahwa hubungan berbasis minat yang
stabil dan memuaskan pada wilayah objek yang dipilih secara bebas merupakan
dasar utama untuk perkembangan manusia dan kesehatan mental
(Deci&Ryan,2002; U Schiefele,1978).
Pengalaman tertarik dalam situasi pembelajaran selalu merupakan hasil dari
sebuah interaksi antara faktor personal dan situasional. Dalam pelatihan kejuruan,
misalnya, minat situasional dapat diciptakan dengan presentasi menarik tentang
topik terkait kejuruan atau dengan kesempatan untuk belajar bagaimana
menyelesaikan sebuah masalah subjektif yang bermakna.). Faktor menarik dalam
sebuah situasi spesifik membangkitkan minat baik untuk jangka pendek maupun
jangka panjang.
Tiga jenis minat, yang dari perspektif ontogenetic merepresentasikan tiga tahap
prototipikal( dasar) perkembangan minat :
a. Minat situasional yang dibangkitkan atau didorong oleh stimulus eksternal
untuk pertama kali
b. Minat situasional yang bertahan selama tahap pembelajaran tertentu
c. Minat individual yang merepresentasikan predisposisi yang relatif bertahan
untuk menunaikan wilayah objek minat tertentu.
Individu memiliki pengaruh yang besar pada perkembangan dirinya sendiri dari
mulai masa kanak-kanak dan seterusnya. Pada usia yang sangat muda, seseorang
telah mulai mempengaruhi objek dalam lingkungan fisik dan sosial dalam
mendukung kebutuhan aktualnya dan tujuan pribadinya
B. Teori Minat Objek-Orang (Person-Object Theory of Interest /POI )
Temuan empiris menunjukkan bahwa motivasibelajar berdasarkan minat,
cenderung memiliki pengaruh positif pada proses dan hasil pembelajaran. Minat
umumnya dipahami sebagai sebuah fenomena yang muncul dari interaksi individu
dengan lingkungannya.
Konten sebuah minat dapat diinterpretasikan dari dua perspektif:
1. Pengetahuan seseorang tentang objek tersebut dan penilaian emosionalnya
-
8/13/2019 ASKEP usia sekolah
11/14
2. Pengalaman subjektif seseorang
C. Konsep Minat dari PerspektiKonsep Perspektif Level Analisis Yang
Berbeda
Pada level pertama, minat merujuk pada struktur motivasi individu yang habitual
atau disposisional.= minat individu yang telah ada( minat pribadi). Pada level
kedua, minat merujuk kepada hubungan/engagement saat ini= minat situasional
yaitu minat yang dipengaruhi faktor eksternal.
D. Ciri-Ciri Umum Minat
Aspek Kognitif
Dari segi ciri-ciri kognitif, diasumsikan bahwa sebuah minat berkembang, dan
komponen struktur berubah dari segi representasi kognitif. Penelitian
membuktikan bahwa struktur kognitif seseorang berhubungan dengan wilayah
pengetahuan minat individu. Berdasarkan gagasan Piaget (1985Berdasarkan 1985)
bahwa minat bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan kemampuan
(akomodasi) dan mengaplikasikan pengetahuan dan kemampuan yang ada pada
situasi yang baru (asimilasi), seseorang dapat menginterpretasikan aktifitas
berbasis minat sebagai sebuah kombinasi dua proses yang saling berhubungan erat
(Krapp,2003)
Ciri-Ciri Emosional
Menurut Prenzel (1988) dan U. Schiefele (1991) perasaan senang, keterlibatan,
stimulasi dan ketegangan dalam arti tingkat optimal pembangkit adalah aspek
emosional yang paling tipikal dalam aktifitas berbasis minat. Merujuk Self
Determination Theory (SDT; Deci & Ryan, 1985,2002;Ryan,1995), telahdinyatakan bahwa pengalaman emosional dianggap berkaitan dengan kebutuhan
kompetensi dasar, otonomi dan keterkaitan sosial untuk mensifati pengalaman
emosional minat spesifik (Krapp, 2005).
Ciri-Ciri Yang Terkait Dengan Nilai
POI mengasumsikan bahwa minat seorang individu berhubungan erat dengan
sistem dirinya (cf. Deci&Ryan, 1985;Fend,1994; Hannover,1997,1998;
Kuhl,200,2001; Sheldon&Elliot,1998). POI nilai komponen sebuah minat juga
-
8/13/2019 ASKEP usia sekolah
12/14
dirujuk dengan menggunakan konsep self intentionality untuk memperjelas
bahwa tujuan dan maksud yang berhubungan dengan wilayah objek sebuah minat
sesuai dengan sikap, ekspektasi, nilai dan aspek lain dari sistem diri seseorang
2.4 Asuhan Keperawatan Keluarga pada Anak Usia Sekolah dengan Bahaya
yang Menyangkut MinatDalam tahap pengkajian, data yang perlu diperoleh oleh perawat, yaitu
data yang berhubungan dengan keluarga dan anak meliputi :
A. PENGKAJIAN1. Data Umum
Kepala Keluarga (KK)
Alamat dan telepon
Pekerjaan KK
Pendidikan KK Komposisi keluarga
Tipe keluarga
Suku bangsa
Agama
Status sosial ekonomi keluarga
Aktivitas rekreasi keluarga
2. Riwayat
Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Riwayat kesehatan keluarga inti
Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
3. Data lingkungan
Karakteristik rumah
Karakteristik tetangga dan komunitasnya
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Sistem pendukung keluarga
4. Struktur keluarga
Struktur peran
Nilai atau norma keluarga
Pola komunikasi keluarga
Struktur kekuatan keluarga5. Fungsi keluarga
Fungsi ekonomi
Fungsi mendapatkan status sosial
Fungsi pendidikan
Fungsi sosialisasi
Fungsi pemenuhan (perawatan atau pemeliharaan) kesehatan
Fungsi religius
Fungsi rekreasi
Fungsi reproduksi
Fungsi afeksi
6. Stres dan koping keluarga
-
8/13/2019 ASKEP usia sekolah
13/14
Stressor jangka pendek dan panjang
Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Strategi koping yang digunakan
Strategi adaptasi disfungsional
7. Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga8. Harapan keluarga
B. Diagnosis dan intervensi keperawatanPerawat mengklasifikasikan data untuk merumuskan diagnosis keperawatan.
Pada asuhan keperawatan keluarga, diagnosis keperawatan yang muncul dapat dua sifat,
yaitu yang berhubungan dengan anak bertujuan agar anak dapat tumbuh dan
berkermbang secara optimal sesuai usia anak dan yang berhubungan dengan keluarga
dengan penyebab (etiologi) berpedoman pada lima tugas keluarga di bidang kesehatan
yang bertujuan agar keluarga memahami dan memfasilitasi perkembangan anak.
C. Contoh rencana asuhan keperawatan1. Ketidakberdayaaan anak menegerjakan tugas sekolah berhubungan dengan
kurangnya keterlibatan orang tua
Tujuan : Anak mampu mengerjakan tugas sekolah
Orang tua ikut terlibat dalam pembelajaran anak
Intervensi :
a. Diskusikan dengan orang tua dan anak tentang masing-masing peran anggota
keluarga
b. Diskusikan cara belajar yang menarik
c. Beri penjelasan pada anak tentang tugasnya sebagai pelajar.
d. Anjurkan orang tua untuk menemani anak belajar.
e. Anjurkan kepada orang tua untuk memberi penghargaan jika anak mampu
mengerjakan tugasnya
2. Resiko hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan kurangnya interaksi
dengan lingkungan
Tujuan : Tidak terjadi hambatan komunikasi verbal pada anak.
Intervensi :
a. Kaji kemampuan anak dalam berkomunikasi.
b. Kaji interaksi anak dengan lingkungan
c. Jelaskan kepada anak dan orang tua tentang pentingnya komunikasi dan
berinteraksi dengan lingkungand. Ajari anak berinteraksi dengan lingkungan dan teman.
e. Anjurkan kepada orang tua untuk lebih sering mengajak anak berkomunikasi.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dananaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya
-
8/13/2019 ASKEP usia sekolah
14/14
Anak usia sekolah merupakan suatu periode yang dimulai saat anak masuksekolah dasar sekitar usia 6 tahun sampai menunjukan tanda akhir masa
kanak-kanak yaitu 12 tahun.
Faktor menarik dalam sebuah situasi spesifik membangkitkan minat baik untukjangka pendek maupun jangka panjang.
Minat seorang individu berhubungan erat dengan sistem dirinya
4.2 SaranSebagai perawat diharapkan mampu untuk melakukan asuhan keperawatan pada
keluarga dengan anak usia sekolah sesuai dengan prosedur keparawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan praktik
Edisi 4 Volume 1. Jakarta : EGC
Sudiharto, S.Kp, M.Kes. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan
Pendekatan Keperawatan Transkultural. Jakarta : EGC
http://bimbingan%20%20ttg%20minat%20%5BCompatibility%20Mode%5D