askep usia sekolah

Upload: lindinilam

Post on 04-Jun-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 ASKEP usia sekolah

    1/14

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA ANAK USIA

    SEKOLAH DENGAN BAHAYA YANG MENYANGKUT MINAT

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangAnak merupakan individu tersendiri yang bertumbuh dan berkembang

    secara unik dan tidak dapat diulang setelah usianya bertambah. Menurut UU

    No. 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak, yang dimaksud anak adalah

    seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum pernah menikah.

    Saat ini yang disebut anak bukan lagi yang berumur 21 tahun, tetapi berumur

    18 tahun, seperti yang ditulis Hurlock (1980) masa dewasa dini dimulai umur

    18 tahun.

    Meskipun demikian, anak masih dikelompokkan lagi menjadi tiga

    sesuai dengan kelompok usia, yaitu: usia 2-5 tahun disebut usia prasekolah;

    usia 6-12 tahun sisebut usia sekolah; dan usia 13-18 tahun disebut usia remaja.

    Anak usia sekolah dapat disebut sebagai akhir dari masa kanak-kanak

    sejak usia 6 tahun atau masuk sekolah dasar kelas satu, ditandai oleh kondisi

    yang sangat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial

    anak.

    Selama pertengahan tahun masa kanak-kanak ini, dasar-dasar untuk

    peran dewasa dalam pekerjaan, rekreasi, dan interaksi sosial terbentuk.

    Dinegara-negara industri periode ini dimulai saat anak mulai masuk sekolahdasar sekitar usia 6 tahun, pubertas sekitar usia 12 tahun merupakan tanda

    akhir masa kanak-kanak menengah. Langkah perkembangan selama anak

    mengembangkan kompetensi dalam ketrampilan fisik, kognitif, dan

    psikososial. Selama masa ini anak menjadi lebih baiak dalam berbagai hal;

    misalnya, mereka dapat berlari lebih cepat dan lebih jauh sesuai

    perkembangan kecakapan dan daya tahannya.

    Sekolah atau pengalaman pendidikan memperluas dunia anak dan

    merupakan transisi dari kehidupan yang secara relatif bebas bermain ke

    kehidupan dengan bermain, belajar, dan bekerja yang terstruktur. Sekolah dan

    rumah mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan membutuhkan

    penyesuaian dengan orang tua dan anak, anak harus belajar menghadapiperaturan dan harapan yang dituntut oleh sekolah dan teman sebaya. Orang

    tua harus membiarkan anak-anak membuat keputusan menerima tanggung

    jawab dan belajar dari pengalaman kehidupan.

    Saat anak melalui penyesuaian ini, perawat membantu meningkatkan

    kesehatannya. Hal ini dilakukan dengan membantu orang tua dan anak

    mengidentifikasi stresor potensial dan merancang intervensi untuk

    meminimalkan stres dan respons stres anak. Intervensi melibatkan orang tua,

    anak dan guru untuk mencapai ke-0berhasilan yang maksimal.

    1.2 Tujuan

  • 8/13/2019 ASKEP usia sekolah

    2/14

    Adapun tujuan dari penyajian makalah ini selain untuk memenuhi

    tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga juga secara khusus untuk :

    1. Untuk lebih memahami perkembangan anak usia sekolah.

    2. Untuk memahami dan mengidentifikasi masalah yang biasa muncul pada

    anak usia sekolah.3. Untuk memahami proses keperawatan keluarga pada anak usia sekolah.

    1.3 ManfaatManfaat yang dapat kita ambil dari isi makalah ini, antara lain :

    1. Memahami perkembangan anak usia sekolah.

    2. memahami dan mampu mengidentifikasi masalah yang biasa muncul pada

    anak usia sekolah.

    3. Memahami proses keperawatan keluarga pada anak usia sekolah.

    BAB II

    pembahasan

    2.1 Konsep Keluarga

    A. PengertianKeluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan

    anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (UU. No 10, 1992).

    keluarga adalah kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dengan keterikatan

    aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing (Friedman

    1998).

    Whall (1986) dalam analisis konsep tentang keluarga sebagai unit

    yang perlu dirawat, ia mendefinisikan keluarga sebagai kelompok yang

    mengidentifikasikan diri dengan anggotanya yang terdiri dari dua individu atau

    lebih yang asosiasinya dicirikan oleh istilah-istilah khusus, yang boleh jadi tidak

    diikat oleh hubungan darah atau hukum, tapi yang berfungsi sedemikian rupa

    sehingga mereka menganggap diri mereka sebagai sebuah keluarga .

    Dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari

    masyarakat dua orang / lebih, memiliki ikatan perkawinan dan pertalian darah,

    hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi, punya peran masing-masing dan

    mempertahankan suatu budaya.

    B. Ciri-ciri keluarga

    Ciri-cirikeluarga, antara lain sebagai berikut : Diikat taliperkawinan, ada hubungan darah, ada ikatan batin, tanggung jawab masing

    masing, ada pengambil keputusan, kerjasama diantara anggota keluarga , interaksi,

    dan tinggal dalam suatu rumah.

    C. Struktur keluargaStrukturkeluarga (ikatandarah) :1.Patrilineal, keluarga sedarah

    terdiri sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu

    berasal dari jalur ayah 2. Matrilineal, keluarga sedarah terdiri sanak saudara

    sedarah dalam beberapa generasi , dimana hubungan itu berasal dari jalur ibu 3.

    Matrilokal, suami istri tinggal pada keluarga sedarah istri 4. Patrilokal, suami istri

    tinggal pada keluarga sedarah suami 5. keluarga kawinan, hubungan. Suami istri

  • 8/13/2019 ASKEP usia sekolah

    3/14

    sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan sanak saudara baik dari pihak suami

    dan istri.

    Ciri-ciristruktur keluarga :1. Terorganisasi, bergantung satu

    sama lain 2. Ada keterbatasan, 3. Perbedaan dan kekhususan, peran dan fungsi

    masing-masing.

    D. Kelompok keluarga di Indonesiaberdasarkan sosial ekonomi dan

    kebutuhan dasar1. PRASEJATERA, belum dapat memenuhi kebutuhan dasar minimal: pengajaran

    agama, sandang, papan, pangan, kesehatan atau keluarga belum dapat memenuhi

    salah satu / lebih indikator KS tahap I.

    2. KELUARGA SEJAHTERA (KS I) telah dapat memenuhi kebutuhan dasar

    secara minimal, tetapi belum dapat sosial psikologis, pendidikan, KB, interaksi

    lingkungan.

    Indikator : ibadah sesuai agama, makan 2 kali sehari, pakaian berbeda tiap

    keperluan, lantai bukan tanah, kesehatan : anak sakit, ber-KB, dibawa kesaranakesehatan

    3. KELUARGA SEJAHTERA II

    Indikator : belum dapat menabung, ibadah (anggota keluarga ) sesuai

    agama, makan 2 kali sehari, pakaian berbeda, lantai bukan tanah, kesehatan

    (idem), daging/ telur minimal 1 kali seminggu, Pakaian baru setahun sekali, Luas

    lantai 8m2 per orang, Sehat 3 bulan terakhir, Anggota yang berumur 15 tahun keatas

    punya penghasilan tetap, Umur 10, 60 tahun dapat baca tulis, Umur 7-15 tahun

    bersekolah, Anak hidup 2/lebih, keluarga PUS saat ini berkontrasepsi.

    4. KELUARGA SEJAHTERA III

    Indikator : belum berkontribusi pada masyarakat, ibadah sesuai agama,

    pakaian berbeda tiap keperluan, lantai bukan tanah, kesehatan idem, anggota

    melaksanakan ibadah, daging / telur seminggu sekali, memperoleh pakaian baru

    dalam satu tahun terakhir, luas lantai 8 m2 perorang, anggota keluarga sehat dalam 3

    bulan terakhir.

    5. KS TAHAP III PLUS, dapat memenuhi seluruh kebutuhannya: dasar, sosial,

    pengembangan, kontribusi pada masyarakat, indikator KS III +

    (ditambah), memberikan sumbangan.

    E. Fungsi keluarga

    1.

    Fungsi afektif dan koping keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota,membantu anggota dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi

    stress.

    2. Fungsi sosialisasi keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap,

    dan mekanisme koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam

    pemecahan masalah.

    3. Fungsi reproduksi keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan

    meneruskan keturunan.

    4. Fungsi ekonomi keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarga nya dan

    kepentingan di masyarakat.

  • 8/13/2019 ASKEP usia sekolah

    4/14

    5. Fungsi fisik, keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang

    dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk

    penyembuhan dari sakit.

    F. Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah1. Membantu sosialisasi anak dengan lingkungan luar

    2. Mempertahankan keintiman pasangan

    3. Memenuhi kebutuhan yang meningkat

    G. Masalah keperawatan kesehatan keluarga

    Bahaya fisik

    Penyakit

    Kegemukan

    KecelakaanKecanggungan

    Kesederhanaan

    Bahaya Psikologis

    Bahaya dalam konsep diri

    Bahaya moral

    Bahaya yang menyangkut minat

    Bahaya dalam penggolongan peran seks

    Bahaya dalam perkembangan kepribadian

    Bahaya hubungan keluarga

    2.2 Konsep Anak Usia Sekolah

    A. Pengertian

    Anak usia sekolah merupakan suatu periode yang dimulai saat anak masuk

    sekolah dasar sekitar usia 6 tahun sampai menunjukan tanda akhir masa kanak-

    kanak yaitu 12 tahun. Langkah perkembangan selama anak mengembangkan

    kompetensi dalam ketrampilan fisik, kognitif, dan psikososial. Selama masa ini

    anak menjadi lebih baik dalam berbagai hal, misalnya mereka dapat berlari

    dengan cepat dan lebih jauh sesuai perkembangan kecakapan dan daya tahannya.

    B. Perkembangan usia sekolah

    Perkembangan biologis

  • 8/13/2019 ASKEP usia sekolah

    5/14

    Saat umur 6-12 tahun, pertumbuhan rata-rata 5 cm pertahun untuk tinggi badan

    dan meningkat 2-3 kg pertahun untuk berat badan. Selama usia tersebut, anak

    laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan ukuran tubuh. Anak laki-laki

    cenderung kurus dan tinggi, anak perempuan cenderung gemuk. Pada usia ini,

    pembentukan jaringan lebih cepat perkembangannya daripada otot.

    Perkembangan psikososial

    Menurut freud, perkembangan psikoseksualnya digolongkan dalam fase laten,

    yaitu ketika anak berada dalam fase Oedipus yang terjadi pada masa prasekolah

    dan mencintai seseorang. Dalam tahap ini, anak cenderung membina hubungan

    yang erat dan akrap dengan teman sebaya, juga banyak bertanya tentang gambar

    seks yang dilihat dan dieksploitasi sendiri melalui media.

    Menurut Erickson, perkembangan psikoseksualnya berada dalam tahap industri vs

    inverior. Dalam tahap ini, anak mampu melakukan atau menguasai keterampilan

    yang bersifst teknologi dan social, memiliki keinginan untuk mandiri, dan

    berupaya menyelesaikan tugas, inilah yang merupakan tahap industri. Bla tugas

    tersebut tidak dapat dilakukan, anak akan menjadi inferior. Tahap ini sangat

    dipengaruhi factor intrinsik (motivasi, kemampuan, tanggungjawab yang dimiliki,

    kebebasan yang dimiliki, interaksi dengan lingkungan, dan teman sebaya ) dan

    factor ekstrinsik (penghargaan yang didapat, stimulus, dan keterlibatan orang lain).

    Temperamen

    Sifat temperamental yang dialami sebelumnya merupakan factor terpenting dalam

    perilakunya pada masa ini. Pola perilakunya menunjukkan anak muda bereaksi

    terhadap situasi yang baru. Pada usia ini, sifat temperamental ini sering munculsehingga peran orang tua dan guru sangat besar untuk mengendalikannnya. Yang

    perlu dilakukan orang tua dan guru adalah bersabar, menciptakan situasi baru agar

    tidak bosan, menjadi figure dalam sehari-hari, selalu memberikan harapan, dan

    mengurangi ketergantungannya dengan cara memberikan pengertian.

    Perkembangan kognitif

  • 8/13/2019 ASKEP usia sekolah

    6/14

    Menurut peaget, usian ini berada dalam tahap operasional konkrit, yaitu anak

    mengekspresikan apa yang dilakukan dengan verbal dan simbol. Selama periode

    ini kemampuan anak belajar konseptual mulai meningkat dengan pesat dan

    memiliki kemampuan belajar dari benda, situasi, dan pengalaman yang dijumpai.

    Kemampuan anak yang dimiliki dalam tahap opersional konkrit :

    a. Konservasi, menyukai sesuatu yang didapat dipelajari secara konkrit bukan

    magis.

    b. Klasifikasi, mulai belajar mengelompokkan, menyusun, dan menguruntukan.

    c. Kombinasi, mulai mencoba belajar dengan angka dan huruf sesuai dengan

    keinginannya yang dihubungkan dengan pengalaman yang diperoleh sebelumnya.

    Perkembangan moral

    Masa akhir kanak-kanak, perkembangan moralnya dikatagorikan oleh kohlbherg

    berda dalam tahap konvesional. Pada tahap ini, anak mulai belajar peraturan-

    peraturan yang berlaku, menerim peraturan, dan merasa bersalah bila tidak sesuai

    dengan aturan yang telah diterimanya. Anak mencoba bersikap konsekuen. Ornag

    tua perlu memberikan suatu imbalan atau hukuman terhadap perilaku anak.

    Perkembangan spiritual

    Anak usia sekolah menginginkan segala sesuatunya adalah konkrit atau nyata dari

    pada belajar tentang God. Mereka mulai tertarik terhadap surag dan neraka

    sehingga cenderung melakukan atau mematuhi peraturan, karena takut bila masuk

    neraka. Anak mulai belajar tentang alam nyata dan sulit memahami simbol-simbol

    supranatural sehingga konsep-konsep religius perlu disajiakan secara konkrit atau

    nyata dan juga mencoba menghubungkan fenomena yang terjadi dengan logika.

    Perkembangan bahasa

    Pada usia ini terjadi penambahan kosakata umum yang berasal dari berbagai

    pelajaran di sekolah, bacaan, pembicaraan, dan media. Kesalahan pengucapan

    mengalami penurunan karena selama mencari pengalaman anak telah mendengar

    pengucapan yang benar sehingga mampu mengucapkannya dengan benar.

    Pembentukan kalimatnya teratur dan tidak terpotong-potong setelah usia 9 tahun.

  • 8/13/2019 ASKEP usia sekolah

    7/14

  • 8/13/2019 ASKEP usia sekolah

    8/14

    memungkinkannya untuk meniokmati keanggotaan kelompok dalam masyarakat

    anak-anak.Bentuk permainan yang sering diminati pada usia ini :

    1. Bermain konstruktif membuat sesuatu hanya untuk bersenang-senang saja

    tanpa memikirkan manfaatnya, seperti menggambar, melukis, dan membentuk

    sesuatu.

    2. Menjelajah : ingin bermain jauh dari lingkungan rumah.

    3. mengumpulkan : benda-benda yang menarik perhatian dan minatnya,

    membawa benda ke rumah, menyimpan dalam laci, dan tidak memperlihatkan

    koleksinya dalam laci.

    4. Permainan dan olahraga:cenderung ingin memainkan permainan anak besar

    ( bola basket dan sepak bola ) dan senang pada permainan yang bersaing.

    5. Hiburan :anak ingin maluangkan waktu untuk membaca, mendengar radio,

    menonton, atau melamun.

    Keluarga dengan usia sekolah merupakan salah satu tahap yang mesti dilalui dan

    merupakan masa-masa yang sibuk bagi orang tuanya dan banyaknya keinginan

    yang dilakukan oleh anak-anak. Pada tahap ini tugas perkembangan keluarga,

    yaitu :

    1. Mensosialisasikan anak dengan lingkungannya, termasuk keberhasilan dalam

    belajar dan kebutuhan kelompok dengan teman sebayanya.

    2. Mempertahankan hubungan perkawinan yang harmonis.

    3. memenuhi kebutuhan kesehatan anggota keluarga (Friedman. 1998).

    C. Masalah Anak Usia Sekolah

    Masalah-masalah yang sering terjadi pada anak usia sekolah meliputi bahaya fisik

    dan psikologis. Bahaya fisik

    1. Penyakit

    2. Kegemukan

    3. Kecelakaan

    4. Kecanggungan

    5. Kesederhanaan

    Bahaya Psikologis

  • 8/13/2019 ASKEP usia sekolah

    9/14

    1. Bahaya dalam berbicara

    2. Bahaya emosi

    3. Bahaya bermain

    4. Bahaya dalam konsep diri

    5. Bahaya moral

    6. Bahaya yang menyangkut minat

    7. Bahaya dalam penggolongan peran seks

    8. Bahaya dalam perkembangan kepribadian

    9. Bahaya hubungan keluarga

    2.3 Konsep Minat

    Dalam psikologi pendidikan, konsep minat diniterpretasikan sebagai variabel

    motivasi konten spesifik yang dapat diselidiki dan secara teori dapat

    direkonstruksi. Minat yang terkait dengan kejuruan berkembang selama masa

    kanak-kanak dan remaja dan berkembang semakin stabil. (Holland, 1997). Secara

    karakteristik, konten atau objek pola minat seorang individu digunakan untuk

    menjelaskan kepribadiannya serta untuk membuat perkiraan tentang pilihan masa

    depan.

    Dalam konteks pendidika, minat diterjemahkan sebagai variabel motivasi spesifik

    konten yang memiliki pengaruh penting pada pembelajaran dan arah

    perkembangan manusia. Sebagian besar minat yang relevan untuk pembelajaran

    dan pekerjaan tersedia untuk beberapa periode waktu yang terbatas saja dan

    didorong oleh rangsangan eksternal (minat situasional). Namun ada juga minat

    spesifik konten yang bertahan agak stabil untuk periode waktu yang lebih lamadan sebagiannya merupakan makna utama dalam rangkaian kehidupan pribadi

    yang berkembang. Oleh sebab itu minat manusia pada dasarnya tidak dipandang

    sebagai ciri-ciri pribadi yang stabil (sifat) namun lebih sebagai komponen sistem

    motivasi yang rumit pada seseorang yang mengalami perubahan perkembangan

    yang permanen.

    A. Perkembangan Minat

  • 8/13/2019 ASKEP usia sekolah

    10/14

    Para ahli teori Pendidikan selalu ingin memelihara perkembangan minat yang

    bertahan di sekolah (secara pendidikan bernilai) yang dipandang sebagai tujuan

    pendidikan supraordinat. Diasumsikan juga bahwa hubungan berbasis minat yang

    stabil dan memuaskan pada wilayah objek yang dipilih secara bebas merupakan

    dasar utama untuk perkembangan manusia dan kesehatan mental

    (Deci&Ryan,2002; U Schiefele,1978).

    Pengalaman tertarik dalam situasi pembelajaran selalu merupakan hasil dari

    sebuah interaksi antara faktor personal dan situasional. Dalam pelatihan kejuruan,

    misalnya, minat situasional dapat diciptakan dengan presentasi menarik tentang

    topik terkait kejuruan atau dengan kesempatan untuk belajar bagaimana

    menyelesaikan sebuah masalah subjektif yang bermakna.). Faktor menarik dalam

    sebuah situasi spesifik membangkitkan minat baik untuk jangka pendek maupun

    jangka panjang.

    Tiga jenis minat, yang dari perspektif ontogenetic merepresentasikan tiga tahap

    prototipikal( dasar) perkembangan minat :

    a. Minat situasional yang dibangkitkan atau didorong oleh stimulus eksternal

    untuk pertama kali

    b. Minat situasional yang bertahan selama tahap pembelajaran tertentu

    c. Minat individual yang merepresentasikan predisposisi yang relatif bertahan

    untuk menunaikan wilayah objek minat tertentu.

    Individu memiliki pengaruh yang besar pada perkembangan dirinya sendiri dari

    mulai masa kanak-kanak dan seterusnya. Pada usia yang sangat muda, seseorang

    telah mulai mempengaruhi objek dalam lingkungan fisik dan sosial dalam

    mendukung kebutuhan aktualnya dan tujuan pribadinya

    B. Teori Minat Objek-Orang (Person-Object Theory of Interest /POI )

    Temuan empiris menunjukkan bahwa motivasibelajar berdasarkan minat,

    cenderung memiliki pengaruh positif pada proses dan hasil pembelajaran. Minat

    umumnya dipahami sebagai sebuah fenomena yang muncul dari interaksi individu

    dengan lingkungannya.

    Konten sebuah minat dapat diinterpretasikan dari dua perspektif:

    1. Pengetahuan seseorang tentang objek tersebut dan penilaian emosionalnya

  • 8/13/2019 ASKEP usia sekolah

    11/14

    2. Pengalaman subjektif seseorang

    C. Konsep Minat dari PerspektiKonsep Perspektif Level Analisis Yang

    Berbeda

    Pada level pertama, minat merujuk pada struktur motivasi individu yang habitual

    atau disposisional.= minat individu yang telah ada( minat pribadi). Pada level

    kedua, minat merujuk kepada hubungan/engagement saat ini= minat situasional

    yaitu minat yang dipengaruhi faktor eksternal.

    D. Ciri-Ciri Umum Minat

    Aspek Kognitif

    Dari segi ciri-ciri kognitif, diasumsikan bahwa sebuah minat berkembang, dan

    komponen struktur berubah dari segi representasi kognitif. Penelitian

    membuktikan bahwa struktur kognitif seseorang berhubungan dengan wilayah

    pengetahuan minat individu. Berdasarkan gagasan Piaget (1985Berdasarkan 1985)

    bahwa minat bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan kemampuan

    (akomodasi) dan mengaplikasikan pengetahuan dan kemampuan yang ada pada

    situasi yang baru (asimilasi), seseorang dapat menginterpretasikan aktifitas

    berbasis minat sebagai sebuah kombinasi dua proses yang saling berhubungan erat

    (Krapp,2003)

    Ciri-Ciri Emosional

    Menurut Prenzel (1988) dan U. Schiefele (1991) perasaan senang, keterlibatan,

    stimulasi dan ketegangan dalam arti tingkat optimal pembangkit adalah aspek

    emosional yang paling tipikal dalam aktifitas berbasis minat. Merujuk Self

    Determination Theory (SDT; Deci & Ryan, 1985,2002;Ryan,1995), telahdinyatakan bahwa pengalaman emosional dianggap berkaitan dengan kebutuhan

    kompetensi dasar, otonomi dan keterkaitan sosial untuk mensifati pengalaman

    emosional minat spesifik (Krapp, 2005).

    Ciri-Ciri Yang Terkait Dengan Nilai

    POI mengasumsikan bahwa minat seorang individu berhubungan erat dengan

    sistem dirinya (cf. Deci&Ryan, 1985;Fend,1994; Hannover,1997,1998;

    Kuhl,200,2001; Sheldon&Elliot,1998). POI nilai komponen sebuah minat juga

  • 8/13/2019 ASKEP usia sekolah

    12/14

    dirujuk dengan menggunakan konsep self intentionality untuk memperjelas

    bahwa tujuan dan maksud yang berhubungan dengan wilayah objek sebuah minat

    sesuai dengan sikap, ekspektasi, nilai dan aspek lain dari sistem diri seseorang

    2.4 Asuhan Keperawatan Keluarga pada Anak Usia Sekolah dengan Bahaya

    yang Menyangkut MinatDalam tahap pengkajian, data yang perlu diperoleh oleh perawat, yaitu

    data yang berhubungan dengan keluarga dan anak meliputi :

    A. PENGKAJIAN1. Data Umum

    Kepala Keluarga (KK)

    Alamat dan telepon

    Pekerjaan KK

    Pendidikan KK Komposisi keluarga

    Tipe keluarga

    Suku bangsa

    Agama

    Status sosial ekonomi keluarga

    Aktivitas rekreasi keluarga

    2. Riwayat

    Tahap perkembangan keluarga saat ini

    Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

    Riwayat kesehatan keluarga inti

    Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya

    3. Data lingkungan

    Karakteristik rumah

    Karakteristik tetangga dan komunitasnya

    Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

    Sistem pendukung keluarga

    4. Struktur keluarga

    Struktur peran

    Nilai atau norma keluarga

    Pola komunikasi keluarga

    Struktur kekuatan keluarga5. Fungsi keluarga

    Fungsi ekonomi

    Fungsi mendapatkan status sosial

    Fungsi pendidikan

    Fungsi sosialisasi

    Fungsi pemenuhan (perawatan atau pemeliharaan) kesehatan

    Fungsi religius

    Fungsi rekreasi

    Fungsi reproduksi

    Fungsi afeksi

    6. Stres dan koping keluarga

  • 8/13/2019 ASKEP usia sekolah

    13/14

    Stressor jangka pendek dan panjang

    Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor

    Strategi koping yang digunakan

    Strategi adaptasi disfungsional

    7. Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga8. Harapan keluarga

    B. Diagnosis dan intervensi keperawatanPerawat mengklasifikasikan data untuk merumuskan diagnosis keperawatan.

    Pada asuhan keperawatan keluarga, diagnosis keperawatan yang muncul dapat dua sifat,

    yaitu yang berhubungan dengan anak bertujuan agar anak dapat tumbuh dan

    berkermbang secara optimal sesuai usia anak dan yang berhubungan dengan keluarga

    dengan penyebab (etiologi) berpedoman pada lima tugas keluarga di bidang kesehatan

    yang bertujuan agar keluarga memahami dan memfasilitasi perkembangan anak.

    C. Contoh rencana asuhan keperawatan1. Ketidakberdayaaan anak menegerjakan tugas sekolah berhubungan dengan

    kurangnya keterlibatan orang tua

    Tujuan : Anak mampu mengerjakan tugas sekolah

    Orang tua ikut terlibat dalam pembelajaran anak

    Intervensi :

    a. Diskusikan dengan orang tua dan anak tentang masing-masing peran anggota

    keluarga

    b. Diskusikan cara belajar yang menarik

    c. Beri penjelasan pada anak tentang tugasnya sebagai pelajar.

    d. Anjurkan orang tua untuk menemani anak belajar.

    e. Anjurkan kepada orang tua untuk memberi penghargaan jika anak mampu

    mengerjakan tugasnya

    2. Resiko hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan kurangnya interaksi

    dengan lingkungan

    Tujuan : Tidak terjadi hambatan komunikasi verbal pada anak.

    Intervensi :

    a. Kaji kemampuan anak dalam berkomunikasi.

    b. Kaji interaksi anak dengan lingkungan

    c. Jelaskan kepada anak dan orang tua tentang pentingnya komunikasi dan

    berinteraksi dengan lingkungand. Ajari anak berinteraksi dengan lingkungan dan teman.

    e. Anjurkan kepada orang tua untuk lebih sering mengajak anak berkomunikasi.

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    Keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dananaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya

  • 8/13/2019 ASKEP usia sekolah

    14/14

    Anak usia sekolah merupakan suatu periode yang dimulai saat anak masuksekolah dasar sekitar usia 6 tahun sampai menunjukan tanda akhir masa

    kanak-kanak yaitu 12 tahun.

    Faktor menarik dalam sebuah situasi spesifik membangkitkan minat baik untukjangka pendek maupun jangka panjang.

    Minat seorang individu berhubungan erat dengan sistem dirinya

    4.2 SaranSebagai perawat diharapkan mampu untuk melakukan asuhan keperawatan pada

    keluarga dengan anak usia sekolah sesuai dengan prosedur keparawatan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan praktik

    Edisi 4 Volume 1. Jakarta : EGC

    Sudiharto, S.Kp, M.Kes. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan

    Pendekatan Keperawatan Transkultural. Jakarta : EGC

    http://bimbingan%20%20ttg%20minat%20%5BCompatibility%20Mode%5D