askep tonsilitis laili
TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. J
DENGAN TONSILITIS KRONIK
DIRUANG THT RSUD ULIN BANJARMASIN
PENGKAJIAN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. J
Umur : 54 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Agama : Islam
Status Marietal : Janda
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Ruangan dirawat : THT
No. Reg : 1- 02 18 32
Tanggal MRS : 3 Desember 2012
Tanggal pengkajian : 3 Desember 2012
Alamat : Tamban
Diagnosa Medis : Tonsilitis Kronis
PENANGGUNG JAWAB
Nama : Roni
Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Laki- laki
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Agama : Islam
Status Marietal : Belum menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan klien : Anak Klien
II. RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan Utama
Klien mengeluh batuk, badan panas, dan di mulutnya terasa ada yang
mengganjal.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
klien mengatakan sekitar 3 minggu sakit saaat menelan. Kemudian
klien memekriksakan diri ke dokter dan dinyatakan menderita tonsillitis
dan dianjurkan operasi.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Menurut klien, sebelumnya klien tidak pernah menderita penyakit
hipertensi, ataupun DM
D. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada dari anggota keluarga yang pernah menderita penyakit yang
sama dengan penyakit yang diderita klien. Anggota klien tidak ada yang
mempunyai riwayat penyakit DM dan Hipertensi.
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum : baik
- Kesadaran : Compos Mentis
- Vital Sign :
- GCS : respon buka mata : membuka spontan (4)
Respon verbal : orientasi baik (5)
Respon motorik : mampu menahan (6), total : 15
B. Kepala
Kebersihan kepala bersih, bentuk kepala simetris, penyebaran rambut
merata, rambut berwarna hitam, tidak terdapat lesi, tanda-tanda
peradangan, tidak terdapat nyeri tekan, klien tidak ada mengeluh sakit
kepala.
C. Mata
Kebersihan mata bersih, sklera tidak ikterik, pupil miosis pada saat kena
cahaya sinter, pergerakan bola mata dapat bergerak ke segala arah,
konjungtiva tidak anemis, fungsi penglihatan baik, klien tidak memakai
kaca mata ataupun lensa kontak.
D. Hidung
Kebersihan bersih, struktur simetris, tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada
cairan yang keluar dari hidung, tidak terdapat adanya massa, perdarahan,
maupun tanda-tanda peradangan. Fungsi penciuman baik, klien dapat
membedakan bau minyak kayu putih dan minyak wangi. Patensi hidung
kiri dan kanan sama kuat.
E. Telinga
Kebersihan telinga bersih, struktur simetris, tidak terdapat nyeri tekan,
tidak ada cairan yang keluar dari dalam telinga, tidak terdapat adanya
tanda peradangan. Hasil dari tes pendengaran menggunakan garpu tala :
Dekstra Sinistra
Rinne : positif positif
Weber : lateralisasi tidak ada
Swabach : sama dengan pemeriksa
F. Mulut dan Tenggorokan
Mulut bersih, mukosa bibir baik, mukosa mulut merah muda, keadaan
gigi klien baik, fungsi menguyah baik. namun ada gangguan menelan
karena pembesaran tonsil, tonsil kanan kiri membesar T3, warna
kemerahan, ada terdapat edema, ovula memerah dan agak memanjang,
letak ovula ditengah, faring berwarna merah muda. Klien dapat berbicara
dengan jelas. Nyeri kadang-kadang saja timbulnya, skala nyeri 1 (0-4),
terasa ada yang membengkak dimulutnya. Pada tonsil terdapat kripte dan
detritus.
G. Leher
Tidak terdapat peningkatan vena jugularis, arteri karotis seimbang,
pergerakan leher dapat bergerak ke segala arah. Tidak terdapat
pembesaran kelenjar limfe submadibula.
H. Dada
Bentuk dada simetris, pergerakan / pengembangan thorak teratur dan
seimbang, bunyi nafas vesikuler, tidak ada bunyi nafas tambahan.
Frekuensi pernafasan 26x/m. Vocal fremitus simetris.
I. Jantung
Denyut nadi 80x/m, tidak terdapat nyeri dada, bunyi jatung S1 - S2
tunggal, tidak ada pembesaran ukuran jantung.
J. Abdomen
Warna kulit merata dengan warna sekitarnya, bunyi peristaltic 10x/m,
tidak terdapat ascites, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat
hepatomegali.
K. Genetalia
Tidak terkaji
L. Eksrimitas Atas dan Bawah
Struktur ekstrimitas atas dan bawah, kiri dan kanan simetris, tidak ada
bekas trauma dan nyeri, tidak ada sianosis, tidak ada edem, CRT baik
(dapat kembali < 2 detik), kekuatan otot
M. Kulit
Kebersihan kulit bersih, turgor kulit baik (dapat kembali < 2 detik setelah
dicubit). Tidak terdapat lesi, tanda-tanda peradangan maupun perdarahan.
Tidak terdapat adanya sianosis.
IV. KEBUTUHAN FISIK, PSIKOSOSIAL
A. Nutrisi
Dirumah : klien mengatakan makan 3x sehari (pagi, siang dan
malam) nafsu makan baik, klien makan nasi, sayur dan
ikan
Di RS : klien makan 3x sehari, malam sebelum operasi klien
puasa, klien dapat menghabiskan 1 porsi makanan.
B. Eliminasi
Dirumah : BAB dirumah 1-2 kali sehari, warna kuning kecoklatan,
konsistensi lembek, tidak ada keluhan dalam BAB.
BAK dirumah 5-6x sehari, warna kuning jernih, tidak
ada keluhan dalam BAK.
Di RS : BAB 1x sehari, warna kuning kecoklatan, konsistensi
lembek. BAK 5-6x sehari, warna kuning jernih, tidak
ada keluhan dalam BAB/BAK
C. Personal Hygiene
Dirumah : mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, cuci rambut
setiap kali mandi, potong kuku apabila panjang.
Di RS : klien mandi 1x sehari, gosok gigi 1x, cuci rambut ketika
mandi.
D. Istirahat
Dirumah : tidur ± 8 jam/hari, selalu mengorok keras saat tidur.
Di RS : klien tidak dapat tidur dengan nyenyak ± 2-3 jam/hari.
E. Aktivitas
Dirumah : klien mampu makan, minum, mandi, berpakaian secara
mandiri tidak ada keluhan dalam beraktivitas.
Di RS : klien mampu beraktivitas (makan, minum, berpakaian)
dengan mandiri.
F. Psikososial
Klien merasa cemas dengan tindakan operasi yang akan dilaksanakan.
Klien berharap ia dapat cepat sembuh. Hubungan klien dengan keluarga
baik. Hubungan klien dengan tenaga kesehatan / keperawatan selama
dirawat baik dan kooperatif.
G. Kebutuhan Spiritual
Agama yang dianut adalah agama Islam, klien tidak melaksanakan shalat
5 waktu.
H. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium tanggal 5 Desember 2012
Hematologi
Hb : 10,4 gr/dl (N: 12,0-16,0 gr/dl)
Leukosit : 23,5 ribu/ul (N: 4,0-10,5 ribu/ul)
Eritrosit : 5,58 juta/ul (N: 3,90-5,50 ribu/ul)
Hematokrit : 35,4 vol% (N: 37-47 vol%)
Trombosit : 187 ribu/ul (N: 150-450 ribu/ul)
RDW-CV : 17,9% (N: 11,5-14,7%)
MCH, MCV, MCHC
MCH : 63,6fl (N: 80,0-97,0 fl)
MCV : 18,6 pg (N: 27,0-32,0 pg)
MCHC : 29,3% (N: 32,0-38,0%)
Hitung Jenis
Gran % : 81,9% (N: 50,0-70,0%)
Limfosit % : 9,8% (N: 25,0-40,0%)
MID% : 6,0% (N: 4,0-11,0%)
Gran # : 19,20 ribu/ul (N: 2,50-7,00 ribu/ul)
Limfosit # : 4,8 ribu/ul (N: 1,25-4,00 ribu/ul)
MID # : 2 ribu/ul
I. Pengobatan
Infus D5:RL 20 tpm
Injeksi: Cefotaxim 2x1 gr
Ketorolac 3x1 amp
Metilprednison 2x 125 gr
B. ANALISA DATA
Pre Op
N
O
HARI/
TANGGA
L
DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH
1. Senin,
3 11 2012
DS
D
O
Klien mengatakan
merasa panas di
daerah punggung
Klien tampak gelisah
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/m
R : 26 x/m
T : 36,5 oc
Proses
penyakit
Hipertermi
2. Senin,
3 12 2012
DS
D
O
Klien mengatakan
merasa cemas
terhadap tindakan
operasi yang akan
dilakukan.
Klien tampak gelisah
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/m
R : 26 x/m
T : 36,5 oc
Ancaman
kematian;
perubahan
status
kesehatan
Ansietas
C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
NODIAGNOSA
KEPERAWATANTUJUAN
INTERVENSI
RENCANA RASIONAL
1. Hipertermi
berhubungan
dengan proses
penyakit
Gangguan
suhu tubuh
teratasi atau
berkurang
1. Kaji tingkat demam
2. Beri kompres hangat
3. Anjurkan keluarga
klien untuk
memakaikan pakaian
yang tipis pada klien
4. Kolaborasi dengan
dokter untuk
memberikan obat
golongan antiseptic
1. Dengan mengkaji tingkat demam maka akan diketahui
seberapa berat infeksi yang dialami
2. Kompres hangat membantu vasodilatasi pembuluh darah
sehingga mempercepat penguapan panas.
3. Pakaian tipis membantu proses radiasi pada tubuh secara tidak
langsung
4. Pemberian obat antipiretik bertujuan untuk menurunkan panas.
2. Ansietas
berhubungan
dengan ancaman
kematian
perubahan pada
status kesehatan
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2x24
jam ansietas
1. Validasi sumber rasa
takut. Sediakan
informasi yang akurat
dan faktual
2. Informasikan klien
1. Mengidentifikasi rasa takut yang spesifik akan membantu
klien untuk menghadapinya secara realistis
2. Kembangkan rasa percaya/ hubungan, turunkan rasa takut akan
klien dapat
hilang atau
berkurang
dengan
kriteria:
- Klien
menunjukk
an
perasaan
rileks dan
tidak
tegang
tentang peran advokat
perawat intraoperatif.
3. Beritahu klien
kemungkinan
dilakukannnya
anastesi lokal/spinal
dimana rasa pusing
atau mengantuk
mungkin saja terjadi.
kehilangan kontrol pada lingkungan yang asing.
3. Mengurangi ansietas/rasa takut bahwa pasien mungkin
“melihat” prosedur
D. CATATAN KEPERAWATAN
N
O
HARI/
TANGGALDIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Senin,
3 12 2012
Hipertermi
berhubungan
dengan proses
penyakit
1. Mengkaji tingkat demam
2. Memberikan kompres hangat
3. Menganjurkan keluarga klien untuk
memakaikan pakaian yang tipis pada
klien
4. pemberian obat golongan antiseptic
(kolaborasi)
S
O
A
P
Klien mengatakan bahwa panas di
daerah punggung mulai berkurang.
Klien terlihat mulai tenang.
Masalah mulai teratasi
Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4
2. Kamis,
29 11 20128
Ansietas
berhubungan
dengan ancaman
kematian
1. menanyakan sumber rasa takut.
2. menginformasikan klien tentang
peran advokat perawat intraoperatif
3. memberitahu klien kemungkinan
dilakukannnya anastesi lokal/umum
dimana rasa pusing dan mengantuk
bisa terjadi.
S
O
A
P
Klien mengatakan tidak bisa tidur
karena cemas menghadapi operasi.
Klien terlihat gelisah namun
setelah mendengar penjelasan
perawat klien mulai tampak rileks.
Ansietas mulai teratasi
Hentikan intervensi.
Data fokus Post Op
Kesadaran : compos mentis
Vital sign : TD: 110/80 mmHg
Nadi: 78x/m
RR: 20x/m
S: 36,80C
GCS : respon buka mata : 4
Respon verbal : 5
Respon motorik : 6
inspeksi :
- tonsil kiri dan kanan T0 (sudah tidak ada lagi)
- terdapat luka operasi tampak kemerahan
- sekret bercampur bercak darah
klien tampak sulit berbicara, klien mengeluh nyeri seperti di iris-iris, skala nyeri
3 (0-4), nyeri hilang timbul, nyeri bertambah terasa apabila klien berbicara atau
menelan. Nyeri berkurang apabila klien diam saja.
Klien mendapat diet cair
E. ANALISA DATA
Post Op
N
O
HARI/
TANGGA
L
DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH
1. Selasa,
4 11 2012
Faktor resiko :
- Ada luka operasi
tampak kemerahan
- Sekret bercampur
bercak darah
- Tonsil kiri dan kanan
T0 (tidak ada lagi)
- TD = 120/100 mmHg
Adanya luka
post operasi
Resiko
perdarahan
N = 72 x/m
RR = 16 x/m
T = 36,5 oc
2. Selasa,
4 11 2012
DS
D
O
- Klien
mengatakan
merasa nyeri,
skala nyeri 3(0-
4), nyeri hilang
timbul , nyeri
bertambah
apabila klien
berbicara atau
menelan. Nyeri
berkurang apabila
klien diam saja.
- Klien tampak
sulit berbicara.
- klien tampak
lemas.
- TD= 120/100
mmHg
N = 72 x/m
RR = 16 x/m
T = 36,5 oc
Trauma
jaringan
sekunder
terhadap post
operasi
Nyeri akut
3. Selasa,
4 11 2012
DS
D
O
Klien mengatakan
nyeri menelan, skala
nyeri 3 (0-4) seperti
di iris-iris yang
hilang timbul
Klien mendapat diet
Nyeri menelan
sekunder
terhadap
operasi
tonsilektomi
Perubahan
nutrisi kurang
dari
kebutuhan
tubuh
cair
- TD= 120/100
mmHg
N = 72 x/m
RR = 16 x/m
T = 36,5 oc
4. Selasa,
4 11 2012
Faktor resiko
- Adanya luka
operasi yang
tampak
kemerahan
- Sekret bercampur
bercak darah
Tonsil kiri dan kanan
T0 (tidak ada lagi)
- TD = 120/100
mmHg
N = 72 x/m
RR = 16 x/m
T = 36,5 oc
Kurang
pengetahuan
tentang
perawatan luka
post operasi
Resiko
infeksi
F. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
NO
DIAGNOSA
KEPERAWATA
N
TUJUAN
INTERVENSI
RENCANA RASIONAL
1. Resiko
perdarahan
berhubungan
dengan adanya
luka post operasi
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x24 jam
perdarahan tidak
terjadi dengan
kriteria:
- Tanda vital
normal
- Tidak
terdapat
adanya tanda
perdarahan
1. Atur posisi klien dengan
posisi telentang
2. Awasi adanya tanda-
tanda perdarahan
3. Observasi tanda-tanda
vital
4. Berikan ice cream
5. Kolaborasi obat anti
perdarahan
1. menghindari keluar darah dari luka operasi
2. identifikasi awal untuk menentukan intervensi
3. tanda vital yang abnormal memungkinkan terjadi
perdarahan
4. vasokontriksi pembuluh darah dan rasa nyaman
5. mencegah terjadinya perdarahan
2. Nyeri akut Setelah 1. Kaji tingkat nyeri, lokasi, 1. Mengetahui intervensi selanjutnya
berhubungan
dengan trauma
jaringan
sekunder
terhadap post
operasi
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x24 jam
nyeri berkurang
dengan kriteria:
- klien tidak
mengeluh
nyeri/nyeri
berkurang
- Ekpresi klien
rileks
intensitas, lama dan
frekuensi
2. Catat perilaku verbal dan
non verbal
3. Ajarkan metode distraksi
dan relaksasi
4. Kolaborasi dalam
pemberian analgetik
2. Respon klien sangat berpengaruh
3. Mengalihkan perhatian dan mengurangi derajat stres
4. Mengurangi rasa nyeri.
3. Resiko infeksi
berhubungan
dengan kurang
pengetahuan
tentang
perawatan luka
post operasi
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
dalam waktu
3x24 jam infeksi
tidak terjadi
1. Observasi adanya tanda-
tanda infeksi
2. Anjurkan untuk menjaga
kebersihan mulut (oral
hygiene)
3. Kolaborasi dalam
1. Mengetahui intervensi selanjutnya
2. Menghindari infeksi lanjut
3. Merupakan obat yang dapat membunuh kuman
pemberian antibiotik
4. Perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
berhubungan
dengan nyeri
menelan
sekunder
terhadap operasi
tonsilektomi
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x24
nutrisi klien
dapat terpenuhi
1. Kaji tingkat intake dan
output
2. Anjurkan makan-
makanan yang disukai
klien yang tidak di
kontra indikasikan
3. Anjurkan makan
makanan yang dingin
4. Anjurkan makan sedikit
tapi sering
5. Pertahankan pemberian
cairan IVFD
1. Mengetahui berpa masukan dan pengeluaran
2. Untuk memotivasi klien
3. Untuk vasokontriksi pembuluh darah
4. Untuk menghindari tersedak pada saat makan
5. Sebagai pengganti masukan makanan
G. CATATAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA IMPLEMENTASIHARI/
TANGGALEVALUASI
1. Resiko perdarahan
berhubungan dengan
adanya luka post operasi
1. mengatur posisi klien
dengan posisi telentang
2. mengawasi adanya tanda
perdarahan
3. mengukur TD, Nadi,
respirasi dan Suhu
Selasa,
4 11 2012
S
O
A
P
I
-
- TD = 120/100 mmHg
N = 72 x/m
RR = 16 x/m
T = 36,5 oc
- tidak terdapat adanya tanda-tanda
perdarahan
- daerah bekas operasi masih
kemerahan
- sekret tidak bercampur bercak
darah lagi
resiko perdarahan tidak terjadi
pertahankan intervensi 1,2 dan 3
1. mengatur posisi klien dengan
posisi yang disukai klien / yang
nyaman bagi klien
2. mengawasi adanya perdarahan
3. mengukur TD, nadi, respirasi dan
Rabu,
5 11 2012
E
S
O
A
P
I
suhu
tidak terdapat tanda-tanda
perdarahan
-
- TD = 130/80 mmHg
N = 88 x/m
RR = 32 x/m
T = 36,6 oc
- tidak terdapat adanya tanda-tanda
perdarahan
- daerah bekas operasi masih
kemerahan
- sekret tidak bercampur bercak
darah lagi
resiko perdarahan tidak terjadi
pertahankan intervensi 1,2 dan 3
1. mengatur posisi klien dengan
posisi yang disukai klien / yang
nyaman bagi klien
E
2. mengawasi adanya perdarahan
3. mengukur TD, nadi, respirasi dan
suhu
tidak terdapat tanda-tanda
perdarahan
2. Nyeri akut berhubungan
dengan trauma jaringan
sekunder terhadap post
operasi
1. Kaji tingkat nyeri, lokasi,
intensitas, lama dan
frekuensi
2. Catat perilaku verbal dan
non verbal
3. Ajarkan metode distraksi
dan relaksasi
4. Memberikan antrain 1
ampul injeksi IV
Selasa,
4 11 2012
S
O
A
P
I
Klien mengatakan nyeri pada daerah
tenggorokan masih terasa, nyerinya
hilang timbul, nyeri semakin terasa
apabila klien berbicara dan menelan,
skala nyeri 3 (0-4)
- Klien masih tampak meringis,
- Klien nampak sulit berbicara.
- TD = 120/100 mmHg
N = 72 x/m
RR = 16 x/m
T = 36,5 oc
Nyeri akut belum teratasi
Pertahankan intervensi 1,2,3, & 4
1. Kaji tingkat nyeri, lokasi,
Rabu,
5 11 2012
E
S
O
intensitas, lama dan frekuensi
2. Catat perilaku verbal dan non
verbal
3. Ajarkan metode distraksi dan
relaksasi
4. Memberikan antrain 1 ampul
injeksi IV (kolaborasi)
Nyeri masih terasa skala 3 (0-4),
nyeri hilang timbul, klien masih
tampak meringis dan sulit berbicara
Nyeri masih dirasakan klien
Klien mengatakan masih nyeri pada
daerah tenggorokan namun sudah
mulai berkurang, nyerinya hilang
timbul, , skala nyeri 2 (0-4)
- Klien masih tampak meringis,
- Klien mulai dapat berbicara
sedikit.
- TD = 130/80 mmHg
A
P
I
E
N = 88 x/m
RR = 32 x/m
T = 36,6 oc
Nyeri akut teratasi sebagian
Pertahankan intervensi 1,2,3, & 4
1. Kaji tingkat nyeri, lokasi,
intensitas, lama dan frekuensi
2. Catat perilaku verbal dan non
verbal
3. Ajarkan metode distraksi dan
relaksasi
4. Memberikan antrain 1 ampul
injeksi IV (kolaborasi)
Nyeri masih terasa skala 2 (0-4),
nyeri hilang timbul, klien masih
tampak meringis namun mulai dapat
berbicara sedikit
Nyeri masih dirasakan klien
3. Resiko infeksi
berhubungan dengan
1. Mengobservasi adanya
tanda-tanda infeksi dan
Selasa, S -
- Tidak terdapat tanda-tanda
kurang pengetahuan
tentang perawatan luka
post operasi
mengukur TD, Nadi,
respirasi dan Suhu
2. menganjurkan untuk
menjaga kebersihan mulut
(oral hygiene)
3. memberikan cefotaxime 1
gr, injeksi IV
4 11 2012
Rabu,
5 11 2012
O
A
P
I
E
S
O
infeksi
- TD = 120/100 mmHg
N = 72 x/m
RR = 16 x/m
T = 36,5 oc
Resiko infeksi tidak terjadi
Pertahankan intervensi 1, 2, dan 3
1. Mengobservasi adanya tanda-
tanda infeksi dan mengukur TD,
Nadi, respirasi dan Suhu
2. menganjurkan untuk menjaga
kebersihan mulut (oral hygiene)
3. memberikan cefotaxime 1 gr,
injeksi IV
tidak terdapat adanya tanda infeksi
-
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
- TD = 130/80 mmHg
N = 88 x/m
A
P
I
E
RR = 32 x/m
T = 36,6 oc
Resiko infeksi tidak terjadi
Pertahankan intervensi 1, 2, dan 3
1. Mengobservasi adanya tanda-
tanda infeksi dan mengukur TD,
Nadi, respirasi dan Suhu
2. menganjurkan untuk menjaga
kebersihan mulut (oral hygiene)
3. memberikan cefotaxime 1 gr,
injeksi IV
tidak terdapat adanya tanda infeksi
4. Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan
nyeri menelan sekunder
terhadap operasi
tonsilektomi
1. mengkaji tingkat intake dan
output
2. menganjurkan makan-
makanan yang disukai klien
yang tidak di kontra
indikasikan
3. menganjurkan makan
makanan yang dingin
Selasa,
4 11 2012
S
O
Klien mengatakan dapat
mengahabiskan porsi yang
disediakan
- Klien mendapat diet cair dan
dapat dihabiskan oleh klien
- TD = 120/100 mmHg
N = 72 x/m
seperti ice cream
4. menganjurkan makan
sedikit tapi sering
Rabu,
5 11 2012
A
P
I
E
S
O
RR = 16 x/m
T = 36,5 oc
Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan teratasi sebagian
Pertahankan intervensi
1. mengkaji tingkat intake dan
output
2. Menganjurkan makan-makanan
yang disukai klien yang tidak di
kontra indikasikan
3. Menganjurkan makan makanan
yang dingin seperti ice cream
4. Menganjurkan makan sedikit
tapi sering
Klien dapat menghabiskan makanan
yang disediakan (diet cair)
Klien mengatakan dapat
menghabiskan porsi yang disediakan
- Klien mendapat diet cair dan
A
P
I
E
dapat dihabiskan oleh klien
- TD = 130/80 mmHg
N = 88 x/m
RR = 32 x/m
T = 36,6 oc
Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan teratasi sebagian
Pertahankan intervensi 1, 2, 3, dan 4
1. mengkaji tingkat intake dan
output
2. Menganjurkan makan-makanan
yang disukai klien yang tidak di
kontra indikasikan
3. Menganjurkan makan makanan
yang dingin seperti ice cream
4. Menganjurkan makan sedikit
tapi sering
Klien dapat menghabiskan makanan
yang disediakan (diet cair)
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA : LAILI AKRAMI
NIM : PO7120111032
JUDUL : ASUHAN KEPERAWATAN Ny. J DENGAN TONSILITIS KRONIS
DI RUANG THT RSUD ULIN BANJARMASIN
Mengetahui :
Pembimbing Lahan Pembimbing Akademik
Gusti Restyawati, AMK Marwansyah, S. Kep., Ns., M. Kes
NIP 19741211 2006 04 2018 NIP 19741203 200212 1 002
ASUHAN KEPERAWATAN Ny. J DENGAN DIAGNOSA MEDIS TONSILITIS KRONIS
DI RUANG KEMUNING (THT) RSUD ULIN BANJARMASIN
Oleh :
LAILI AKRAMI
PO7120111020
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN KEPERAWATAN
BANJARBARU
2012