askep stenosis aorta

25
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN STENOSIS AORTA Kelompok IX Muhammad irwan Muhammad arif Mahbuddin Mida fitriani marlina

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 12-Jul-2015

670 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN STENOSIS AORTA

Kelompok IX

Muhammad irwan

Muhammad arif

Mahbuddin

Mida fitriani

marlina

KONSEP MEDIS

Defenisi

Stenosis Katup Aorta (Aortic Stenosis) adalahpenyempitan pada lubang katup aorta, yang menyebabkan meningkatnya tahanan terhadap alirandarah dari ventrikel kiri ke aorta.

Etiologi

Kerusakan yang disebabkan oleh pemakaian yang progresif dari suatu klep bicuspid hadir sejak kelahiran(congenital).

Kerusakan yang disebabkan oleh pemakaian dari klepaortic pada kaum tua.

Luka parut dari klep aortic yang diseabkan oleh demamrhematik sebagai seorang anak atau dewasa muda.

manifestasi dan patofisiologiGejala-gejala utama dari aortic stenosis adalah:

Nyeri dada (angina),

Pingsan (syncope), dan

Sesak napas (disebabkan oleh gagal jantung).

Patofisiologi :

Rheumatic fever (demam rhematik) adalah suatu

kondisi yang berakibat dari infeksi oleh kelompok

streptococcal bacteria yang tidak dirawat .

TINJAUAN KASUS

Pengkajian

IDENTITAS DIRI KLIEN

Nama : Tn. M No. Reg. : 341193

Umur : 30 Tahun Tgl. MRS : 28 juni 2010

Jenis Kelamin : Laki-laki

Suku/Bangsa : Muna

Agama : Islam

Pekerjaan : PNS

Pendidikan : Sarjana Ekonomi

Alamat : Andounuhu

Penanggung : keluarga

Sumber informasi ; Pasien dan keluarga pasien.

STATUS KESEHATAN SAAT INI Keluhan utama : Nyeri dada

P : Yang memperberat rasa sakit yaitu saat beraktivitas dan hilang saat istrahat Yang cukup lama.

Q :Kualitas nyeri seperti ditusuk jarum

R :Lokasi nyeri pada daerah dada

S :Skala nyeri 8

T : Terjadi nyeri selama beraktivitas.

Riwayat keluhan utama :

Awalnya klien menderita demam yang berkepanjanganselama seminggu, disebabkan karena adanyaperadangan pada tenggorokan,yaitu pada akhir bulanmei 2010. kemudian klien merasa sering kelelahan saatmelakukan aktivitas, sekitar bulan juni pada tanggal 28juni 2010 nyeri dada yang berat dirasakan oleh kliensecara tiba-tiba saat melakukan aktivitasnya. Kemudianpasien dibawa ke RUSD provinsi SULTRA.

Faktor Pencetus : Demam karena infeksi

bakteri.

Lamanya Keluhan : ± 3 minggu

Timbulnya Keluhan: ( )Bertahap ( )

Mendadak

Diagnosa Medik :

“STENOSIS AORTA”

RIWAYAT KESEHATAN MASA

LALUPenyakit Yang Pernah Dialami.

a. Kanak-kanak : Demam

b. Kecelakaan : pernah

c. Pernah dirawat : pernah

Diagnosa : Demam reumatik

Waktu : 15 maret tahun 2010

Tempat : RSUD SULTRA

Tindakan: pengobatan

Pola Nutrisi

Sebelum Sakit :

Berat badan : 57 kg

Tinggi badan : 165 cm

Makanan yang disukai : Nasi dan lauk pauk

kecuali udang.

Makanan yang tidak disukai : Udang

Makanan pantangan : -

Nafsu makan : Baik

Perubahan Setelah Sakit :

Jenis diet : nasi dan lauk

Nafsu makan : sedang

Berat Badan saat dikaji : 56 kg

Pola Eliminasi

Sebelum Sakit :

Buang Air Besar

Frekuensi : sekali dalam sehari

Penggunaan pencahar : tidak ada

Konsistensi : padat

Buang Air Kecil

Frekuensi : dua/ tiga kali dalam sehari

Warna : putih

Perubahan Setelah Sakit

BAB : sekali dalam dua hari

BAK : tiga/empat kali dalam sehari

Pola Tidur dan Istirahat

Sebelum Sakit :

Waktu Tidur : pukul 21.00 - 04.30

Lama tidur / hari : 8 jam

kesulitan dalam tdr : Tidak ada

Perubahan Setelah Sakit :

Waktu Tidur (jam) : 23.00- 03.00 Siang : 13.00 – 14.00

Lama tidur / hari : kurang lebih 4 jam

Sering terbangun jika nyeri muncul secara tiba-tiba

Posisi tidur klien supinasi dan miring ke kanan.

Kesulitan dalam tidur:Menjelang tidur, Sering / mudah terbangun

Pola aktifitas dan latihan

Sebelum Sakit :

Kegiatan : Administrasi keuangan

Olah raga

Jenis : Joging

Frekuensi : Dua kali dalam seminggu

Tempat : Lingkungan tempat tinggal

Perubahan Setelah Sakit :

Klien tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa yaitu

pergi ke kantor karena keadaan penyakitnya yang

sering kambuh. Pasien sering ditemani oleh

keluarganya karena pasie sering mengalami nyeri

berat saat melakukan aktivitasnya.

PENGKAJIAN FISIK

Kesadaran :

Kompos mentis

Keadaan umum :

Lemah

Tanda-tanda Vital

TD : 100/70 mmHg N : 50 x/menit

P : 30 x/menit S : 37 o C

Kepala

Inspeksi

Bentuk kepala : mesosepal

kesimetrisan muka, tengkorak : simetris

Warna rambut : hitam

distribusi rambut : banyak dan merata

Palpasi

massa tekan : tidak ada

nyeri tekan : tidak ada

Keluhan yang berhubungan

Nyeri kepala

Mata

Inspeksi

Kelopak mata : hitam

Kunjungtiva : pucat

Sklera : putih

Ukuran pupil :2 mm isokor kiri dan kanan.

Reaksi terhadap cahaya ( + ).

Akomodasi (+)

Palpasi

peningkatan TIO : tidak ada

Massa tekan : tidak ada

Nyeri tekan : tidak ada

Lain-lain

Fungsi Penglihatan : penglihatan kabur

Pemeriksaan mata terakhir : 3 mei 2010

Hidung

Inspeksi

Simetris

Udem : tidak ada

Secret : tidak ada

Palpasi

Nyeri tekan : tidak ada

Lain-lain

reaksi alergi : tidak ada

Mulut dan tenggorokan

Gigi geligi

3 2 1 2 2 1 2 3

3 2 1 2 2 1 2 3

Caries : tidak ada

Mukosa lembab

Leher

Inspeksi

Simetris

Warna : coklat muda sama dengna daerah sekitar.

Mobilisasi leher baik

Dada dan Paru – Paru

Inspeksi

Bentuk dada normal

Simetris antara kiri dan kanan

Pernapasan cepat : 30 kali permenit (takipnea)

Irama nafas tidak teratur.

Palpasi

Nyeri tekan : tidak ada

Massa tumor : tidak ada

Taktil Fremitus: tidak ada

Abdomen

Inspeksi

Simetris

Warna: coklat muda sama dengan daerah sekitar

Tidak ada benjolan

Auskultasi

Peristaltik usus : 30 kali per menit

Bising usus : ( - )

Genitalia dan Reproduksi

Penggunaan kateter ( - )

Status Neurologis

GCS Eye: 4, Motorik: 6, Verbal : 5

Ekstremitas

Keadaan ekstremitas : lemah dan pucat.

Atropi : tidak ada

Edema : tidak ditemukan

Cappilary refill time (CRT) : lebih dari 3 detik

Kelemahan nadi perifer

Integumen

Rambut : tipis dan distribusi normal

Kulit : kulit lembab.

Kuku : normal dan berwarna putih

Sistem Muskuloskeletal

Klien intoleran terhadap aktivitasnya karena kelemahan otot-otot ekstremitas bawah dan atas.

Data tambahan

Keluarga klien tampak cemas dan sering bertanya tentang kondisi klien dan sering kesulitan saat tidur.

Klien nampak takut dan gelisah

PENGKAJIAN DATA FOKUS

Pengakjian data foku pada sistem kardiovaskular

Inspeksi :

Bentuk prekordial simetris/normal.

Palpasi :

Denyut apeks : cepat

Nadi karotis lambat

Takikardi

Perkusi : -

Auskultasi :

Bising jantung (+)

Murmur jantung

Bising ejeksi sistolik (+)

Palpitasi

getaran sistolik pada dasar sternal kiri

Volume nadi kecil

Disritmia jantung

takikardi

DATA PENUNJANG

Pemeriksaan Kateterisasi jantung pada tanggal 30 juni 2010

Peningkatan gradien tekanan pada sistol melewati katup aortik, peningkatan LVEDP

Pemeriksaan EKG pada tanggal 30 juni 2010

Aritmia atrium dan ventrikel

Pameriksaan Ekokardiogram pada tanggal 30 juni

Pembatasan gerakan katup aortik.

ANALISA DATA1. DS :

Klien menyatakan nyeri berat pada daerah dadanya

DO :

Skala nyeri pasien 8

P : yang memperberat rasa nyeri saat beraktivitas dan hilang dengan

istrahat dalam waktu yang cukup lama

Q : kualitas nyeri seperti ditusuk jarum

R : lokasi nyeri pada daerah dada.

S : skala nyeri 8

T : lamanya nyeri sekitar selama beraktivitas.

Klien nampak meringis kesakitan

Streptokokus pyogenes,Demam reumatik,Bakteri masuk dalam pembuluh

darah,Menuju jantung,Katup aorta,Inflamasi/peradangan pada katup

aorta,Pembentukan jaringan parut,Kekakuan katup,Stenosis aorta,Katup

jantung tidak membuka secara maksimalSuplai darah ke miokard

berkurang,Perubahan metabolisme miokard aerob-anaerob,Penimbunan

asam laktat,Respon nyeri

Masalah keperawatan : nyeri

2. DS :

Klien mengatakan pusing-pusing

Klien mengatakan jantungnya berdebar-debar

DO :

Bising jantung

Tekanan darah 100/70

Sianosis

Klen nampak lemah

Pemeriksaan EKG menunjukan aritmia dan ventrikel sertapeningkatan volume akhir diastole.

Stenosis aorta,Katu jantung tidak dapat membuka secaramaksimal,Kompensasi ventrikel kiri,Meningkatkan kerjajantung,Hipertrofi ventrikel kiri,Daya ejeksi berkurang,Volume akhir diastol meningkat,Daya pompa jantung menurun,Volume sekuncup berkurang

Masalah keperawatan : penurunan curah jantung

3. DS :

Klien mengatakan jantungnya berdebar-debar

Klien keletihan dan kelelahan

DO :

Klien tampak letih dan kelelahan

Klien tidak dapat melakukan aktivitas

Stenosis aorta,Suplai darah keseluruh jaringan

berkurang,Sel jaringan kekurangan o2 dan

nutrisi,Gangguan metabolisme,Penurunan

pembentukan ATP,Sel jaringan kekurangan

energi,Kelemahan otot.

Masalah keperawatan : intoleransi aktivitas

4. DS :

•Klien keletihan dan kelelahan

DO :

•Klien nampak pucat

•Sianosis

•Kelemahan nadi perifer

Capillary refill time lebih dari 3 detik

Stenosis aorta,Supalai darah ke seluruh jaringan

berkurang,Suplai darah ke organ perifer

menurun,pucat .

Masalah keperawatan : gangguan perfusi jaringan.

5. DS :

Klien takut dan khawatir tentang penyakit yang

dialaminya

Klien dan keluarga sering bertanya tentang proses

penyakitnya

DO :

Klien dan keluarga Nampak cemas terhadap

penyakitnya.

Klien nampak takut dan geilisah,Stenosis

aorta,Perubahan status kesehatan,Stress

psikologi,Peningkatan ketegangan.

Masalah keperawatan : ansietas

5. DS :

Klien mengatakan kesulitan dalam tidur dan sering

terbangun karena nyeri yang dialaminya.

Klien mengatakan jantungnya berdebar-debar

Klien mengatakan sering terbangun ditengah malam

karena rasa nyeri yang dialaminya.

DO:

Kelopak mata kehitaman,Pola tidur/israhat pasien

terganggu, yaitu tadinya 8 jam sehari menjadi 4 jam

sehari.,Stenosis aorta,Katup aorta tidak membuka

secara maksimal,Suplai darah ke miokard

menurun,Perubahan metabolisme aerob-

anaerob,Penimbunan asam laktat,Respon

nyeri,Aktifasi RAS,Sering terbangun saat tidur,Pola

istrahat terganggu.