askep poliomyelitis kien dewasa kel.3

Upload: puteri

Post on 06-Jul-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    1/36

    MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DEWASA DENGAN

    PENYAKIT DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI POLIO

    MATA KULIAH KEPERAWATAN IMUN HEMATOLOGI II

    DISUSUN OLEH:

    MAHASISWA PROGRAM B 2015 / KELAS AJ-1

    TAHUN AJARAN 2015-2016

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

    FAKULTAS KEPERAWATAN

    UNIERSITAS AIRLANGGA

    SURABAYA

    2015

    1! A"#$ S%'(%

    2! S() H%*) S+'),%')

    .! E)$% Y#)%*')

    ! G)%*" E% P(%$+')%

    5! H+() K%(',*)

    6! M, 3+* A()4)*! R# S+'7,%')

    NIM 1.151112.028

    NIM 1.151112.0.1

    NIM 1.151112.0..

    NIM 1.151112.0.5

    NIM 1.151112.0.

    NIM 1.151112.0.8

    NIM 1.151112.01

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    2/36

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1!1 L%'%( B+%%*"

    Polio adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus. Polio

    menyerang sistem saraf, dan dapat menyebabkan kelumpuhan total dalam

    hitungan jam. Virus ini memasuki tubuh melalui mulut dan berkembang biak 

    dalam usus. Gejala awal adalah demam, kelelahan, sakit kepala, muntah,

    kekakuan pada leher dan nyeri pada anggota badan. Satu dari 200 infeksi

    menyebabkan kelumpuhan ireversibel biasanya di kaki!. di antara mereka yang

    lumpuh, "# sampai $0# meninggal ketika otot pernafasan mereka lumpuh

    http%%www.litbang.depkes.go.id!.

    &i 'ndonesia banyak dijumpai penyakit polio terutama pada anak(anak 

    disebabkan oleh asupan gi)i yang kurang. Selain asupan gi)i juga dapat

    dipengaruhi oleh faktor keturunan dari orang tua, apalagi dengan kondisi negeri

    ini yang masih banyak dijumpai keluarga kurang mampu sehingga kebutuhan gi)i

    anaknya kurang mendapat perhatian.

      Peran serta pemerintah disini sangat diharapkan untuk membantu dalam

    menangani masalah gi)i buruk yang masih banyak ditemui khususnya di daerah

    terpen*il atau yang jauh dari fasilitas pemerintah, sehingga sulit tejangkau oleh

    masyarakat pinggiran. +alau hal ini tidak mendapat perhatian, maka akan lebih

     banyak lagi anak(anak 'ndonesia yang menderita penyakit polio.

    Post polio sindrom dapat mempengaruhi sekitar 2"("0# dari orang(orang

    yang sebelumnya telah dikontrak poliomielitis.

    1!2 T#9#%*$.2.$ ahasiswa dapat menjelaskan pengertian, etiologi, klasifikasi, manifestasi

    klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan dan konsep

    asuhan keperawatan pada kasus polio.

    $.2.2 ahasiswa dapat menjelaskan pengertian, etiologi, klasifikasi, manifestasi

    klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, prognosis, penatalaksanaan

    dan konsep asuhan keperawatan pada kasus polio.

    1!. R##$%* M%$%%

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    3/36

    $.-.$ agaimana pengertian, etiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, patofisiologi,

     pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan dan konsep asuhan keperawatan

     pada kasus polio/

    $.-.2 agaimana pengertian, epidemiologi, etiologi, klasifikasi, manifestasi klinis,

     patofisiologi, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan dan konsep asuhan

    keperawatan pada kasus polio/

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    4/36

    2!1 P,),7+)')$

    2!1!1 P+*"+(')%*

    Polio, kependekan dari poliomyelitis, adalah penyakit yang dapat merusak 

    sistem saraf dan menyebabkan paralisis. Penyakit ini sering terjadi pada anak(

    anak dibawah umur 2 tahun. 'nfeksi virus ini mulai timbul seperti demam yang

    disertai panas, muntah dan sakit otot. +adang( kadang hanya satu atau beberapa

    tanda tersebut, namun seringkali sebagian tubuh menjadi lemah dan lumpuh

    paralisis!. +elumpuhan ini sering terjadi pada salah satu atau kedua kaki. ambat

    laun, anggota gerak yang lumpuh ini menjadi ke*il dan tidak tumbuh se*epat

    anggota gerak yang lain.

     Poliomyelitis adalah penyakit menular yang akut disebabkan oleh virus

    yang predileksi pada sel anterior massa kelabu sumsum tulang belakang dan

    intimotorik batang otak, dan akibat kerusakan bagian susunan saraf tersebut akan

    terjadi kelumpuhan serta atropi otot. Poliomyelitis atau polio, adalah penyakit

     paralyisis atau lumpuh yang disebabkan oleh virus. 1gen pembawa penyakit ini,

    sebuah virus yang dinamakan poliovirus PV!, masuk ke tubuh melalui mulut,

    menginfeksi saluran usus. Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke

    sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan

    paralisis!.

    Post polio sindrom adalah sekumpulan gejala(gejala yang menyebabkan

     pembatasan fisik dan ke*a*atan, yang terjadi bertahun(tahun setelah terkena

     penyakit polio. Post polio sindrom ini biasanya timbul setelah pemulihan dari

    serangan akut awal polio virus. anya orang(orang yang pernah mengidap polio

    yang akan mengalami sindroma pas*a polio. engidap sindroma pas*a polio bukan berarti orang yang bersangkutan menderita polio lagi. Gejala biasanya

    mun*ul $"(-0 tahun setelah pemulihan dari serangan polio awal dan biasanya

    terjadi pada usia -" sampai 30. Gejala termasuk akut atau meningkat kelemahan

    otot yang sebelumnya terkena infeksi polio dan pada otot yang tampaknya tidak 

    terpengaruh, selain itu juga mengalami nyeri di otot dan kelelahan.

    2!1!2 K%$)4)%$)

    Poliomyelitis terbagi dalam beberapa klasifikasi, diantaranya adalah4

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    5/36

    $. Polio non(paralisis Polio non(paralisis menyebabkan demam, muntah, sakit

     perut, lesu, dan sensitif. 5erjadi kram otot pada leher dan punggung. 6tot

    terasa lembek jika disentuh.

    2. Polio Paralisis +urang dari $# orang yang terinfeksi virus polio berkembang

    menjadi polio paralisis atau menderita kelumpuhan. Polio paralisis dimulai

    dengan demam. ima sampai tujuh hari berikutnya akan mun*ul gejala dan

    tanda(  tanda lain, seperti4 sakit kepala, kram otot leher dan punggung,

    sembelit%konstipasi, sensitif terhadap rasa raba.

    Sindrom pas*a polio, biasanya menimpa orang(orang yang rata(rata -0(70

    tahun sebelumnya pernah menderita penyakit polio. Gejala yang sering terjadi

    diantaranya adalah Sulit bernafas atau menelan, Sulit berkonsentrasi atau

    mengingat, Persendian atau otot makin lemah dan terasa sakit, &epresi atau

    mudah berubah suasana hati, Gangguan tidur dengan sulit bernafas, udah lelah,

    dan assa otot tubuh menurun.

    Polio paralisis dapat dikelompokkan sesuai dengan lokasi terinfeksinya, yaitu4

    $. Polio Spinal Strain

    Polio Spinal Strain poliovirus ini menyerang saraf tulang belakang,

    menghan*urkan sel tanduk anterior yang mengontrol pergerakan padabatang

    tubuh dan otot tungkai.

    eskipun strain ini dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, kurang

    dari satu penderita dari 200 penderita akan mengalami kelumpuhan. +elumpuhan

     paling sering ditemukan terjadipada kaki. Setelah poliovirus menyerang usus,

    virus ini akan diserap olehkapiler darah pada dinding usus dan diangkut ke

    seluruh tubuh. Poliovirus menyerang saraf tulang belakang dan motorneuron yang

    mengontrol gerak fisik.Pada periode inilah mun*ul gejala seperti flu. 8amun, pada penderita yang

    tidak memiliki kekebalan atau belum divaksinasi, virus ini biasanya akan

    menyerang seluruh bagian batang saraf tulang belakang dan batangotak. 'nfeksi

    ini akan mempengaruhi sistem saraf pusat dan menyebar sepanjang serabut saraf.

    Seiring dengan berkembangbiaknya virus dalamsistem saraf pusat, virus akan

    menghan*urkan motorneuron. otorneuron tidak memiliki kemampuan

    regenerasi dan otot yang berhubungan dengannya tidak akan bereaksi terhadap

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    6/36

     perintah dari sistem saraf pusat. +elumpuhan pada kaki menyebabkan tungkai

    menjadi lemas. +ondisi ini disebut a*ute fla**id paralysis 19P!. 'nfeksi parah

     pada sistem saraf pusat dapat menyebabkan kelumpuhan pada batang tubuh dan

    otot pada dada dan perut, disebut :uadriplegia. 1nak(anak dibawah umur " tahun

     biasanya akan menderita kelumpuhan $ tungkai, sedangkan jika terkena orang

    dewasa, lebih sering kelumpuhan terjadi pada kedua lengan dan tungkai.

    2. ulbar Polio

    Polio jenis ini disebabkan oleh tidak adanya kekebalan alami sehingga batang

    otak ikut terserang. atang otak mengandung motorneuron yang mengatur 

     pernapasan dan saraf otak, yang mengirim sinyal ke berbagai otot yang

    mengontrol pergerakan bola mata; saraf trigeminal dan saraf muka yang

     berhubungan dengan pipi, kelenjar air mata, gusi, dan otot muka; saraf auditori

    yang mengatur pendengaran; saraf glossofaringeal yang membantu proses

    menelan dan berbagai fungsi di kerongkongan; pergerakan lidah dan rasa; dan

    saraf yang mengirim sinyal ke jantung, usus, paru(paru, dan saraf tambahan yang

    mengatur pergerakan leher.

    5anpa alat bantu pernapasan, polio bulbar dapat menyebabkan kematian.

    ima hingga sepuluh persen penderita yang menderita polio bulbar akan

    meninggal ketika otot pernapasan mereka tidak dapat bekerja. +ematian biasanya

    terjadi setelah terjadi kerusakan pada saraf otak yang bertugas mengirim

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    7/36

    Sejak pertama ditemukan kasus inde@, virus menyebar dengan *epat dan

     jumlah anak yang terinfeksi terus meningkat, hingga akhir tahun 200" jumlah

    kasus polio liar men*apai -0- pada 73 kabupaten di $0 provinsi di pulau Aawa dan

    Sumatra. Selain itu pada tahun 200" di 'ndonesia juga ditemukan + *ir*ulating

    va**ine derived poliovirus *V&PV! di empat kabupaten di pulau adura Aawa

    5imur, dilaporkan V&PVs sebanyak 73 kasus.

    Setelah dilakukan upaya penguatan imunisasi rutin dan tambahan P'8!

    yang intensif, jumlah kasus virus polio liar menurun. Pada tahun 2003 hanya

    ditemukan dua kasus. +asus terakhir virus polio liar type $! ditemukan di

    kabupaten 1*eh 5enggara provinsi 1*eh dengan onset tanggal 20 9ebruari 2003.

    &ua setengah tahun setelah kasus terakhir, belum ada kasus baru yang dilaporkan.

    +asus polio di 'ndonesia pada tahun 200" terjadi pertama kali di Bidahu,

    Sukabumi, Aawa arat yang dengan *epat menyebar ke provinsi anten, &+'

    Aakarta, Aawa 5imur, Aawa 5engah, dan ampung. &ata terakhir melaporkan

    se*ara total terdapat 2C" kasus polio $ yang tersebar di $0 Provinsi dan 22

    kabupaten%kota di 'ndonesia.

    2!1! E'),,")

    Se*ara serologi virus polio dibagi menjadi - tipe, yaitu:

    ( 5ipe ' runhilde

    ( 5ipe '' ansing dan

    ( 5ipe ''' eoninya

    5ipe ' yang paling sering menimbulkan epidemi yang luas dan ganas, tipe ''

    kadang(kadang menyebabkan wajah yang sporadi* sedang tipe ''' menyebabkan

    epidemi* ringan.

    &i 8egara tropis dan sub tropis kebanyakkan disebabkan oleh tipe '' dan '''

    dan virus ini tidak menimbulkan imunitas silang.

    5ipe $ seperti yang ditemukan di Sukabumi adalah yang paling ganas

    paralitogenik! dan sering menyebabkan kejadian luar biasa atau wabah.

    Sedangkan tipe 2 paling jinak.

    Penularan virus terjadi melalui4

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    8/36

    $. Se*ara langsung dari orang ke orang

    2. elalui tinja penderita

    -. elalui per*ikan ludah penderita

    Virus masuk melalui mulut dan hidung,berkembang biak didalam

    tenggorokan dan saluran pen*ernaan,lalu diserap dan disebarkan melalui system

     pembuluh darah dan getah bening. Desiko terjadinya Polio4

    $. elum mendapatkan imunisasi.

    2. erpergian kedaerah yang masih sering ditemukan polio

    -. Esia sangat muda dan usia lanjut

    7. Stres atau kelehahan fisik yang luar biasa karena stress emosi dan fisik dapat

    melemahkan sistem kekebalan tubuh!.

    2!1!5 P%',4)$),,")

    Virus biasanya memasuki tubuh melalui rongga orofaring dan berkembang

     biak dalam traktus digestivus, kelenjar getah bening regional dan system

    retikuloendoteal dalam keadaan ini timbul 4

    $. Perkembangan virus sehingga tubuh akan membentuk antibody spesifik.

    2. 1pabila )at antibody dalam tubuh men*ukupi dan *epat maka virus akan

    dinetralisasi sehingga hanya timbul gejala klinik yang ringan atau tidak 

    timbul gejala sama sekali sehingga tubuh timbul imunitas terhadap virus

    tersebut.

    -. &an apabila proliferasi virus lebih *epat dari pembentukan )at antibody

    tersebut maka akan timbul gejala klinik atau viremia kemudian virus akan

    terdapat dalam faeses penderita dalam beberapa minggu lamanya.

    Pada umumnya virus yang tertelan akan menginfeksi di epitel

    orofaring,tonsil,kelenjar limfe pada leher dan usus ke*il%halus. 9aring akan segeraterkena setelah virus masuk dan karena virus tahan terhadap asam lambung maka

    virus dapat men*apai saluran *erna bagian bawah tanpa perlu proses in aktivasi.

    &ari faring setelah bermultiplikasi virus akan menyebar pada jaringan limfe tonsil

    yang berlanjut pada aliran limfe dan pembuluh darah. Virus dapat dideteksi pada

    nasofaring setelah 27 jam sampai -(7 minggu. 'nfeksi susunan saraf pusat dapat

    terjadi akibat viremia yang menyusul replikasi *epat virus ini. Virus polio

    menempel dan berkembang biak pada sel usus yang mengandung PVD Polio

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    9/36

    Virus Deseptor! dalam waktu sekitar - jam setelah infeksi telah terjadi kolonisasi.

    Sel yang mengandung PVD tidak hanya di usus dan tenggorok saja akan tetapi

    terdapat di sel monosit dan sel neuro motor di SSP, sekali terjadi perkaitan antara

    virion dan replikator akan terjadi integrasi D81 ke dalam virion berjalan *epat

    sehingga dari infeksi sampai pelepasan virion baru hanya memerlukan waktu 7("

     jam. Sedang virus yang bereplikasi se*ara lokal kemudian menyebar pada monosit

    dan kelenjar limfe yang terkait. Perlekatan dan penetrasi virus dapat dihambat

    oleh se*retory 'g1 lokal, kejadian neuropati pada poliomyelitis merupakan akibat

    langsung dari multiplikasi virus di jaringan saraf,itu merupakan gejala yang

     patognomonik namun tidak semua saraf yang terkena akan mati keadaan

    reversibillitas fungsi sebagian disebabkan karena sprouting dan seolah kembali

    seperti sediakala dalam waktu -(7 minggu setelah onset. 5erdapat kelainan

     perivaskular dan infiltrasi interstisiel sel glia, se*ara histology pada umumnya

    kerusakan saraf yang terjadi luas namun tidak sejalan dengan gejala klinisnya.

    esi saraf pada kasus poliomyelitis dapat ditemukan pada ;

    $. edula spinalis terutam didaerah kornu anterior,sedikit didaerah kornu

    intermediet F dorsal serta di ganglia radiks dorsalis.

    2. edulla oblongata nu*lei vestibularis,nu*lei saraf *ranial dan formation

    retikularis yang merupakan pusat(pusat vital!

    -. Serebelum hanya di nu*lei bagian atas dan vermis!

    7. 6tak tengah%mid brain terutama pada massa kelabu,substansia nigra kadang(

    kadang substansia rubra.

    ". 5halamus dan hipotalamus.

    3. Palidum.

    . +orteks serebri bagian motorik.Gambaran patologik menunjukkan adanya reaksi peradangan pada system

    retikuloendoteal terutama jaringan limfe, kerusakan terjadi pada sel motor neuron

    karena virus bersifat sangat neuronotropik, tetapi tidak menyerang neuroglia,

    myelin atau pembuluh darah besar.

    5erjadi juga peradangan pada sekitar sel yang terinfeksi sehingga kerusakan

    sel makin luas. +erusakan pada sumsum tulang belakang terutama pada anterior 

    horn *ell%kornu anterior, pada otak kerusakan terutama terjadi pada sel motor 

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    10/36

    neuron formasi dari pons dan medulla, nu*lei vestibules, serebelum sedang lesi

     pada korte@ hanya merusak daerah motor dan premotor saja. Pada jenis bulbar lesi

    terutama mengenai medulla yang berisi nuklai motor dari saraf otak, replikasi

     pada sel motor neuron di SSP yang akan menyebabkan kerusakan permanen.

    2!1!6 M%*)4+$'%$) K)*)$

    &alam tanda dan gejalanya Poliomyelitis terbagi menjadi empat bagian yaitu4

    $. Poliomyelitis asimtomatis

    Gejala klinis4 setelah masa inkubasi ($0 hari, tidak terdapat gejala karena

    daya tahan tubuh *ukup baik,maka tidak terdapat gejala klinik sama sekali.

    2. Poliomyelitis abortif 

    Gejala klinisnya berupa panas dan jarang melibihi -C," derajat B,sakit

    tenggorokkan,sakit kepala,mual,muntah,malaise,dan faring terlihat

    hiperemi.&an gejala ini berlangsung beberapa hari.

    -. Poliomyelitis non paralitik 

    Gejala klinis4hamper sama dengan poliomyelitis abortif,gejala ini timbul

     beberapa hari kadang(kadang diikuti masa penyembuhan sementara untuk 

    kemudian masuk dalam fase kedua dengan demam,nyeri otot.

    +has dari bentuk ini adalah adanya nyeri dan kaku otot belakang leher,tulang

    tubuh dan anggota gerak.&an gejala ini berlangsung dari 2($0 hari.

    Poliomielitis non(paralitik gejala berlangsung selama $(2 minggu!, antarab

    lain 4 demam sedang, sakit kepala, kaku kuduk, muntah, diare, kelelahan yang

    luar biasa, rewel, nyeri atau kaku punggung, lengan, tungkai, perut; kejang

    dan nyeri otot, nyeri leher, nyeri leher bagian depan, kaku kuduk, nyeri

     punggung, nyeri tungkai otot betis!, ruam kulit atau luka di kulit yang terasa

    nyeri, kekakuan otot.7. Poliomyelitis paralitik 

    Gejala klinisnya sama seperti poliomyelitis non paralitik. 1walnya berupa

    gejala abortif diikuti dengan membaiknya keadaan selama $( hari.

    +emudian disusun dengan timbulnya gejala lebih berat disertai dengan tanda(

    tanda gangguan saraf yang terjadi pada ekstremitas inferior yang terdapat

     pada femoris, tibialis anterior, peronius. Sedangkan pada ekstermitas atas

     biasanya pada biseps dan triseps. Pada poliomielitis paralitik terjadi demam

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    11/36

    timbul "( hari sebelum gejala lainnya, sakit kepala, kaku kuduk dan

     punggung, kelemahan otot asimetrik, onsetnya *epat, segera berkembang

    menjadi kelumpuhan, lokasinya tergantung kepada bagian korda spinalis yang

    terkena, perasaan ganjil%aneh di daerah yang terkena seperti tertusuk jarum!,

     peka terhadap sentuhan sentuhan ringan bisa menimbulkan nyeri!, sulit

    untuk memulai proses berkemih, , sembelit, perut kembung, gangguan

    menelan, nyeri otot, kejang otot, terutama otot betis, leher atau punggung,

    ngiler, gangguan pernafasan, rewel atau tidak dapat mengendalikan emosi,

    refleks abinski positif.

    Pada post polio syndrome ditandai dengan kelemahan dan nyeri otot dan

    sendi yang progresif, gangguan menelan atau pernafasan, gangguan

     pernafasan saat tidur sleep apnea!, tidak tahan suhu lingkungan yang dingin,

    semakin melemahnya otot yang sebelumnya terkena polio, atropi otot, nyeri

    sendi dan kelainan bentuk tulang seperti skoliosis, mengalami atropi otot

    spinal walaupun jarang, timbul sklerosis lateral amiotofik.

    2!1! P++()$%%* D)%"*,$') 

    Penyakit polio dapat didiagnosis dengan - *ara yaitu 4

    $. Viral 'solation

    Poliovirus dapat dideteksi dari faring pada seseorang yang diduga terkena

     penyakit polio. Pengisolasian virus diambil dari *airan *erebrospinal adalah

    diagnostik yang jarang mendapatkan hasil yang akurat.

    Aika poliovirus terisolasi dari seseorang dengan kelumpuhan yang akut, orang

    tersebut harus diuji lebih lanjut menggunakan uji oligonu*leotide atau pemetaan

    genomi* untuk menentukan apakah virus polio tersebut bersifat ganas atau lemah.

    2. Eji SerologyEji serology dilakukan dengan mengambil sampel darah dari penderita. Aika

     pada darah ditemukan )at antibody polio maka diagnosis bahwa orang tersebut

    terkena polio adalah benar. 1kan tetapi )at antibody tersebut tampak netral dan

    dapat menjadi aktif pada saat pasien tersebut sakit.

    -. Berebrospinal 9luid BS9!

    BS9 di dalam infeksi poliovirus pada umumnya terdapat peningkatan jumlah

    sel darah putih yaitu $0(200 sel%mm- terutama adalah sel limfositnya. &an

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    12/36

    kehilangan protein sebanyak 70("0 mg%$00 ml Paul, 2007 !.

    7. Hle*tromyography HG! dan uji konduksi saraf 

    &isini diukur muatan listrik otot. Eji ini berguna untuk menyingkirkan

    kondisi seperti neuropati, anomali saraf dan myopati.

    ". 'maging

    &apat berupa D' atau B5 s*an untuk meneliti adanya kelainan pada otak dan

    sumsum tulang belakang. &apat menyingkirkan kelainan seperti spondylosis,

    kelainan pada sumsum tulang belakang akibat degenerasi atau spinal stenosis,

     penyempitan kolumn spinalis yang menekan saraf.

    3. 5es darah

    Penderita dengan post polio syndrome didapatkan hasil darah normal, bila

    didapatkan kelainan tes darah dapat menunjukkan kelainan lain seperti diabetes.

    2!1!; P+*%'%%$%*%%*

    egitu penyakit mulai timbul, kelumpuhan sering kali tidak tertangani lagi

    karena ketidakadaan obat yang dapat menyembuhkannya. 1ntibiotika

    yangbiasanya digunakan untuk membunuh virus juga tidak mampu berbuat

     banyak.Dasa sakit dapat diatasi dengan memberikan aspirin atau a*etaminophen,

    dan mengompres dengan air hangat pada otot(otot yang sakit.

    $. Poliomielitis 1bortif 

    a. Bukup diberikan analgetika dan sedatifa, untuk mengurangi mialgia atau

    nyeri kepala.

     b. &iet yang adekuat dan,

    *. 'stirahat sampai suhu normal untuk beberapa hari, sebaiknya aktivitas

    yang berlebihan di*egah selama 2 bulan, dan 2 bulan kemudian diperiksa

    sistem neuroskeletal se*ara teliti untuk mengetahui adanya kelainan.2. Poliomielitis nonparalitik 

    a. Sama seperti tipe abortif, Pemberian analgetik sangat efektif.

     b. Selain diberi analgetika dan sedatifsangat efektif. ila diberikan

     bersamaan dengan kompres hangat selama $" I -0 menit, setiap 2 I 7 jam,

    dan kadang I kadang mandi air panas juga membantu

    -. Poliomielitis Paralitik 

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    13/36

    a. embutuhkan perawatan di rumah sakit.

     b. 'stirahat total minimal hari atau sedikitnya sampai fase akut dilampaui

    *. Selama fase akut kebersihan mulut dijaga.

    d. Perubahan posisi penderita dilakukan dengan penyangga persendian tanpa

    menyentuh otot dan hindari gerakan menekuk punggung.

    e. 9isioterapi, dilakukan sedini mungkin sesudah fase akut, mulai dengan

    latihan pasif dengan maksud untuk men*egah terjadinya deformitas.

    f. 1kupunktur dilakukan sedini mungkin.

    g. 'nterferon diberikan sedinini mungkin, untuk men*egah terjadinya

     paralitik progresif.

    7. Poliomielitis bentuk bulbar 

    a. Perawatan khusus terhadap paralisis palatum, seperti pemberian makanan

    dalam bentuk padat atau semisolid.

     b. Selama fase akut dan berat, dilakukan drainase postural dengan posisi kaki

    lebih tinggi 20J( 2"J!, uka pada satu posisi untuk men*egah terjadinya

    aspirasi, pengisapan lendir dilakukan se*ara teratur dan hati I hati, kalau

     perlu trakeostomi.

    ". Poliomielitis asimtomatis  tidak perlu perawatan. Poliomielitis abortif diatasi

    dengan istirahat hari jika tidak terdapat gejala kelainan aktivitas

    dapatdimulai lagi. Poliomielitis paralitik%non paralitik diatasi dengan istirahat

    mutlak paling sedikit 2 minggu perlu pengawasan yang teliti karena setiap

    saat dapat terjadi paralysis pernapasan.

    9ase akut 4

    a. 1nalgetik untuk rasa nyeri otot.

     b. okal diberi pembalut hangat sebaiknya dipasang footboard papan penahan pada telapak kaki! agar kaki terletak pada sudut yang sesuai

    terhadap tungkai.

    Sesudah fase akut 4

    +ontraktur, atropi,dan atoni otot dikurangi dengan fisioterapi. 5indakan ini

    dilakukan setelah 2 hari demam hilang.

    3. Post Polio Syndrome

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    14/36

    engurangi aktivitas termasuk menggunakan alat bantu bila diperlukan

    seperti tongkat atau bahkan kursi roda pada kondisi tertentu. 5erapi fisik,

    umumnya dengan akivitas yang tidak terlalu menguras tenaga dan tidak 

     berlebihan. 5erapi okupasional dilakukan perubahan gaya hidup termasuk 

    aktivitas sehari(hari. Spee*h therapy, terutama pada penderita dengan gangguan

    otot bi*ara. 5erapi sleep apnea sering dilakukan pada pasien post polio syndrome,

    sebaiknya hindari tidur tengkurap karena pangkal lidah akan jatuh kebawah dan

    menutup saluran pernafasan.

    2!1!8 K,&)%$)

    +omplikasi yang dapat terjadi pada penderita poliomielitis antara lain 4

    $. elena *ukup berat sehingga memerlukan transfusi, yang mungkin

    diakibatkan erosi usus superfisial.

    2. &ilatasi lambung akut dapat terjadi mendadak selama stadium akut atau

    konvalesen dalam keadaan pemulihan kesehatan% stadium menuju

    kesembuhan setelah serangan penyakit% masa penyembuhan!,

    menyebabkan gangguan respirasi lebih lanjut.

    -. ipertensi ringan yang lamanya beberapa hari atau beberapa minggu ,

     biasanya pada stdium akut, mungkin akibat lesi pusat vasoregulator dalam

    medula.

    7. Elkus dekubitus dan emboli paru, dapat terjadi akibat berbaring yang lama

    di tempat tidur, sehingga terjadi pembususkan pada daerah yang tidak ada

     pergerakan atrofi otot! sehingga terjadi kematian sel dan jaringan!

    ". iperkalsuria, yaitu terjadinya dekalsifikasi kehilangan )at kapur dari

    tulang% gigi! akibat penderita tidak dapat bergerak.

    3. +ontraktur sendi,yang sering terkena kontraktur antara lain sendi paha,lutut, dan pergelangan kaki.

    . Pemendekan anggota gerak bawah, biasanya akan tampak salah satu

    tungkai lebih pendek dibandingkan tungkai yang lainnya, disebabkan

    karena tungkai yang pendek mengalami antropi otot.

    K. Skoliosis,tulang belakang melengkung ke salah satu sisi, disebabkan

    kelumpuhan sebagian otot punggung dan juga kebiasaan duduk atau

     berdiri yang salah.

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    15/36

    C. +elainan telapak kaki, dapat berupa kaki membengkok ke luar atau ke

    dalam.

    2!1!10 P(,"*,$)$

    Pasien dengan penyakit minor dan jenis non paralitik dapat sembuh total,

    dan kebanyakan orang dengan penyakit mayor yang lumpuh juga dapat kembali

    sembuh total. +urang dari 2" # dari orang(orang dengan polio yang hidup *a*at.

    eskipun 1nda dapat sembuh sepenuhnya dari gejala polio, polio meninggalkan

     beberapa kerusakan.

    Seiring pertambahan usia, sistem saraf mungkin menjadi kurang mampu

    mengkompensasi kerusakan yang disebabkan polio, sehingga gejala se*ara

     bertahap dapat mun*ul kembali. al ini dapat terjadi $" atau -0 tahun setelah

    infeksi polio aktif. Gejala berulang dari polio yang disebut post(polio syndrome.

    2!1!11 P+*#%(%*

    Virus masuk melalui mulut dan hidung lalu berkembang biak di dalam

    tenggorokan dan saluran pen*ernaan atau usus. Selanjutnya, diserap dan

    disebarkan melalui sistem pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Penularan

    virus terjadi se*ara langsung melalui beberapa *ara, yaitu4

    $. 9ekal(oral dari tinja ke mulut!, maksudnya melalui makanan yang

    ter*emar virus polio yang berasal dari tinja penderita lalu masuk ke mulut

    orang yang sehat.

    2. 6ral(oral dari mulut ke mulut!, yaitu melalui per*ikan ludah atau air liur 

     penderita yang masuk ke mulut orang sehat lainnya.

    Sebenarnya, kondisi suhu yang tinggi dapat *epat mematikan virus.

    Sebaliknya, pada keadaan beku atau suhu yang rendah justru virus dapat bertahan

    hidup bertahun(tahun. +etahanan virus ini di dalam tanah dan air sangat bergantung pada kelembapan suhu dan adanya mikroba lain. Virus ini dapat

     bertahan lama pada air limbah dan air permukaan, bahkan dapat sampai berkilo(

    kilometer dari sumber penularan.

    eskipun *ara penularan utama adalah akibat ter*emarnya lingkungan oleh

    virus polio dari penderita yang terinfeksi, namun virus ini sebenarnya hidup di

    lingkungan yang terbatas.

    2!1!12 P+*

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    16/36

    Bara pen*egahan dapat melalui 4

    $. Aangan masuk daerah endemis

    2. Aangan melakukan tindakan endemis

    -. 5empatkan anak yang sakit di kamar terpisah, jauh dari anak(anak lainnya.

    7. 'bu harus men*u*i tangan setiap kali menyentuhnya. Perlindungan terbaik

    terhadap polio ialah dengan memberikan vaksin polio%pemberian

    kekebalan. Seorang anak yang *a*at akibat polio harrus makan makanan

     bergi)i dan melakukan gerak badan untuk memperkuat otot(ototnya.

    Selama tahun pertama, sebagian kekuatan dapat pulih kembali.

    ". 'munisasi, ingga saat ini belum ditemukan *ara pengobatan penyakit

     polio. Lang paling efektif hanyalah pen*egahan dengan *ara imunisasi.

    +asus penyakit polio di Sukabumi, Aawa arat,sangat mengejutkan

     pemerintah dan masyarakat. Penyakit yang diakibatkan infeksi virus ini

     jelas men*emaskan para orang tua yang punya anak balita karena begitu

    mengerikan dampak buruk yang bisa ditimbulkan. Sayangnya lagi, hingga

    saat ini belum ditemukan *ara pengobatannya. Lang paling efektif

    hanyalah pen*egahan dengan *ara imunisasi. Virus polio poliomyelitis!

    sangat menular dan tak bisa disembuhkan. Virus ini menyerang seluruh

    tubuh termasuk otot dan sistem saraf! dan bisa menyebabkan kelemahan

    otot yang sifatnya permanen dan kelumpuhan total dalam hitungan jam

    saja. ahkan sekitar $0($" persen mereka yang terkena polio akhirnya

    meninggal karena yang diserang adalah otot pernapasannya.

    2.1.13 W+= ,4 C%#$%'),*

    Polio Virus

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    17/36

    BAB .

    +etidak Seimbangan

     8utrisi +urang darikebutuhan tubuh

    elalui fekal(oral

    makanan yangterkontaminasi!

    &efisiensi Pengetahuan

    Sulit menelan

    'nfeksi

    ermultiplikasi

    6rofaring

    9ae*es

    ukosa Esus Paeter?s

     pat*hes!

    asuk ke system

    limfatik%pembuluhdarah 9ase Viremia

    Peningkatan Suhu

    5ubuh

    enyebar ke 6rgan target

    Sistem Saraf Pusat SSP!ipertermi

     8yeri 'nfeksi enyerang sel(sel yang

    mengendalikan 6tot

    6tot 5ungkai 9la**id

    Paralysis!

    1nsietas

    Paralysis

    elemahnya 6tot

    ambatan obilitas9isik 

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    18/36

    KONSEP DAN ASUHAN KEPERAWATAN

     

    .!1 K,*$+& A$#%* K+&+(%%'%* &%% P,),7+)')$

    .!1!1 P+*"%9)%*

    $. Diwayat kesehatan Diwayat pengobatan penyakit(penyakit dan riwayat

    imunitas

    2. Pemeriksaan fisik 

    $ reathing! 4 sleep apnea

    2 lood! 4 demam

    - rain! 4 nyeri kepala, kaku kuduk, reflek babinski positif 

    7 ladder! 4 kadang sulit mulai berkemih

    " owel! 4 perut kembung, gangguan menelan, ngiler 

    3 one! 4 reflek tendon berkurang, paralisis anggota gerak baik salah satu

    sisi maupun keduanya, nyeri otot, kejang otot.

    .!1!2 D)%"*,$% K+&+(%%'%*

    $. +etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b%d anoreksia, mual

    dan muntah

    2. ipertermi b%d proses infeksi

    -. Desiko ketidakefektifan pola nafas dan jalan nafas b%d paralysis otot

    7. 8yeri b%d proses infeksi yang menyerang syaraf 

    ". Gangguan mobilitas fisik b%d paralysis

    3. +e*emasan b%d kondisi penyakit.

    .!1!. I*'+(>+*$) K+&+(%%'%*

    $. +etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b%d anoreksi, mual

    dan muntah.5ujuan 4 nutrisi kurang dari kebutuhan dapat diatasi

    +riteria asil 4

    a. Pasien menunjukkan peningkatan nafsu makan

     b. Pasien mempertahankan%meningkatkan

    'ntervensi 4

    a. +aji pola makan penderita

    D% 4 engetahui intake dan output penderita

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    19/36

     b. erikan makanan se*ara adekuat.

    D% 4 Entuk men*akupi masukan sehingga output dan intake seimbang.

    *. erikan nutrisi kalori, protein, vitamin dan mineral.

    D% 4 en*ukupi kebutuhan nutrisi dengan seimbang.

    d. 5imbang berat badan.

    D% 4 engetahui perkembangan berat badan penderita

    e. erikan makanan kesukaan penderita

    D% 4 enambah masukan dan merangsang penderita untuk makan lebih

     banyak.

    f. erikan makanan tapi sering.

    D% 4 empermudah proses pen*ernaan.

    2. ipertermi berhubungan dengan proses infeksi

    5ujuan 4 Suhu kembali normal setelah - @ 27 jam selama perawatan

    +riteria asil 4 Suhu menjadi normal kembali -3M (-M B!

    'ntervensi 4

    a. Pantau suhu tubuh

    D% 4 Entuk men*egah kedinginan tubuh yang berlebih

     b. Pantau balans *airan

    D% 4 ewaspadai resiko terjadinya dehidrasi

    *. Pantau penurunan tingkat kesadaran

    D% en*egah agar pasien tidak jatuh pada kondisi yang lebih mengan*am

    nyawa

    d. +ompres hangat durasi 20(-0 menitpada area lipat paha dan aksila

    D% 4 &apat membantu mengurangi demam

    e. +olaborasi pemberian anti piretik bila suhu -."MBD% 4 en*egah terjadinyaa kejang akibat suhu tubuh yang terlalu tinggi

    -. +etidakefektifan pola nafas dan jalan nafas b%d paralysis otot

    5ujuan 4 Gangguan pola nafas dan jalan nafas dapat diatasi

    +riteria hasil 4 Pada auskultasi didapatkan suara nafas bersih dan normal;

    tidak ada sianosis, dyspnea; irama nafas teratur dengan frekuensi nafas dalam

     batas normal

    a. Hvaluasi frekuensi pernafasan dan kedalaman

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    20/36

    D% 4 Pengenalan dini dan pengobatan ventilasi dapat men*egah komplikasi.

     b. 1uskultasi bunyi nafas

    D% 4 engetahui adanya bunyi tambahan

    *. 5inggikan kepala tempat tidur, letakkan pada posisi duduk tinggi atau semi

    fowler 

    D% 4 erangsang fungsi pernafasan atau ekspansi paru

    d. erikan tambahan oksigen

    D% 4 eningkatkan pengiriman oksigen ke paru.

    7. 8yeri berhubungan dengan proses infeksi yang menyerang syaraf 

    5ujuan 4 8yeri berkurang setelah dilakukan perawatan selama - @ 27 jam

    +riteria asil 4

    a. Pasien mengatakan nyeri berkurang

     b. Pasien merasa nyaman

    'ntervensi 4

    a. akukan strategi non farmakologis untuk membantu anak mengatasi nyeri.

    D% 4 5eknik(teknik seperti relaksasi, pernafasan berirama, dan distraksi

    dapat membuat nyeri dan dapat lebih di toleransi.

     b. ibatkan orang tua dan anggota keluarga terdekat dalam memilih strategi.

    D% 4 +arena orang tua adalah yang lebih mengetahui anak 

    *. 1jarkan anak untuk menggunakan strategi non farmakologis khusus

    sebelum nyeri.

    D% 4 Pendekatan ini tampak paling efektif pada nyeri ringan.

    d. inta orang tua membantu anak dengan menggunakan strategi selama

    nyeri.

    D% 4 atihan ini mungkin diperlukan untuk membantu anak berfokus padatindakan yang diperlukan.

    e. erikan analgesi* sesuai indikasi.

    D% 4 engurangi nyeri

    ". Gangguan mobilitas fisik beerhubungan dengan paralysis

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    21/36

    5ujuan 4 Pasien dapat melakukan aktivitas ringan sendiri tanpa bantuan orang

    lain

    +riteria asil 4

    a. Pasien dapat melakukan gerak ringan

     b. Pasien dapat melakukan aktivitas ringan tanpa bantuan orang lain

    'ntervensi 4

    a. 5entukan aktivitas atau keadaan fisik anak.

    D% 4 emberikan informasi untuk mengembangkan ren*ana perawatan

     bagi program rehabilitasi.

     b. Batat dan terima keadaan kelemahan kelelahan yang ada!.

    D% 4 +elelahan yang dialami dapat mengindikasikan keadaan anak.

    *. 'dentifikasi faktor(faktor yang mempengaruhi kemampuan untuk aktif 

    seperti pemasukan makanan yang tidak adekuat.

    D% 4 emberikan kesempatan untuk meme*ahkan masalah untuk 

    mempertahankan atau meningkatkan mobilitas.

    d. Hvaluasi kemampuan untuk melakukan mobilisasi se*ara aman.

    D% 4 atihan berjalan dapat meningkatkan keamanan dan efektifan anak 

    untuk berjalan.

    3. +e*emasan b%d kondisi penyakit.

    5ujuan 4 Pasien mampu mengendalikan tingkat ke*emasan dan memiliki

    mekanisme koping yang efektif.

    +riteria hasil 4 Pasien dan keluarga menyadari prognosis penyakit dan

    memiliki motivasi untuk sembuh.

    $. +aji tingkat ansietas pasien dan keluarga mengenai bahaya realita penyakit

    yg dialaminya.D% 4 Despon keluarga bervariasi tergantung pada pola kultural yang

    dipelajari.

    2. 8yatakan realita dan situasi seperti apa yang dilihat keluarga tanpa

    menayakan apa yang diper*aya.

    D% 4Pasien mungkin perlu menolak realita sampai siap menghadapinya.

    -. Sediakan informasi yang akurat sesuai kebutuhan jika diminta oleh

    keluarga.

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    22/36

    D% 4 'nformasi yang menimbulkan ansietas dapat diberikan dalam jumlah

    yang dapat dibatasi setelah periode yang diperpanjang.

    BAB

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    23/36

    STUDI KASUS

    !1 C,*', K%$#$ P,),7+)')$

    5n. P berusia 7" tahun, dibawa oleh istrinya ke 'D& DSE &r. Soetomo

    karena saat tidur tiba(tiba ngorok, suara saat bernafas terdengar seperti ter*ekik,

    namun setelah beberapa lama dibangunkan, akhirnya sadar kembali. Saat masih

     berusia - tahun, pasien pernah sakit polio sehingga kaki kirinya sampai sekarang

    menge*il dan tidak bisa digunakan berjalan. Sewaktu bayi, pasien belum pernah

    mendapatkan imunisasi Polio. Sejak kemarin siang pasien mengeluh kadang(

    kadang tersedak karena makanan sulit ditelan sehingga sejak kemarin ia hanyamakan bubur. &an malam hari sebelum tidur mengeluh kepalanya sangat pusing

    sehingga ia minum panadol sebelum tidur. asil pemeriksaan darah &arah

    engkap gb $$.3 ; NB C.- ; Plt 2-$ ; H& 20 ; Serum Hlektrolit +alium -.-

     8atrium $-"; G&1 $"7. 9oto B5 S*an +epala masih didaftarkan.

    !2 A$#%* K+&+(%%'%* P%% P%$)+* P,), ?P,$' P,), S7*(,+@

    !2!1 P+*"%9)%*

    1! I+*')'%$

    a. 'dentitas Pasien

     8ama 4 5n. P

    Esia 4 7" tahun

    Aenis +elamin 4 aki(laki

    Suku % bangsa 4 Aawa% 'ndonesia

    1lamat 4 Setro aru Etara Gg. 8o."0, Surabaya

    1gama 4 'slam

    5gl DS 4 %3%20$"

    Aam DS 4 2-.00 N'

    &iagnosa 4 Poliomyelitis

     b. 'dentitas Penanggung Aawab 4

     8ama 4 8y. S5

    Emur 4 70 tahun

    Aenis kelamin 4 Perempuan

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    24/36

    Pendidikan% pekerjaan 4 S51

    ubungan dg klien 4 istri klien

    2! R)%7%' K+$+%'%* K+&+(%%'%*

    a. +eluhan utama 4 pusing, tidak terasa berputar, terjadi tiba(tiba sejak tadi

    malam sebelum tidur, dengan skala K dari $($0!, berkurang menjadi skala

    7 setelah minum panadol sebelum tidur.

     b. Diwayat Penyakit Sekarang

    'stri pasien mengatakan malam ini saat klien tidur tiba(tiba ngorok, suara

    saat bernafas terdengar seperti ter*ekik, namun setelah beberapa lama

    dibangunkan, akhirnya sadar kembali. Sejak kemarin siang pasien

    mengeluh kadang(kadang tersedak karena makanan sulit ditelan sehingga

    sejak kemarin ia hanya makan bubur. &an malam hari sebelum tidur 

    mengeluh kepalanya sangat pusing sehingga ia minum panadol sebelum

    tidur.

    *. Diwayat Penyakit Sebelumnya

    Saat masih berusia - tahun, pasien pernah sakit polio sehingga kaki kirinya

    sampai sekarang menge*il dan tidak bisa digunakan berjalan. Sewaktu

     bayi, pasien belum pernah mendapatkan imunisasi Polio. Diwayat diabet

    dan hipertensi maupun stroke tidak ada.

    d. Diwayat +esehatan +eluarga

    +omposisi keluarga 4 +eluarga berperan aktif terutama istri klien dalam

    merawat klien, walapun dalam kehidupan sehari(hari klien mampu

     bekerja se*ara mandiri.

    ingkungan rumah dan komunitas 4 ingkungan sekitar rumah berada di

    area pemukiman kumuh.+ultur dan keper*ayaan 4 (

    Perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan 4 Pasien merokok 

    Persepsi keluarga tentang penyakit 4 *obaan 5uhan.

    .! P+*"%9)%* P++*#%* K+=#'#%* D%$% M%*#$)% M+*#(#' G,(,*

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    25/36

    %! P,% P+($+&$) %* P++)%(%%* K+$+%'%*

    'stri klien tampak *emas karena suaminya tiba(tiba mengalami kesulitan

     bernafas saat tidur, namun tidak memahami bahwa penyakitnya berhubungan

    dengan riwayat penyakit polio yang dialami waktu masa anak(anak. Persepsi

    keluarga bahwa penyakit ini sangat membahayakan, perlu segera ditangani

    oleh dokter dan merupakan salah satu ujian dari 5uhan. Pasien merokok sejak 

     berusia 20 tahun, tidak memiliki riwayat penyakit diabet, maupun hipertensi.

    5idak ada riwayat alergi.

    =! P,% N#'()$)

    Sebelum sakit 4 normal, namun $ hari sebelum DS sempat mengalami

    kesulitan menelan.

    Selama sakit 4 nafsu makan berkurang karena pasien sulit menelan. &iit bubur 

    kasar, porsi makan tidak habis.

    Sebelum sakit 4 1 normal $@%hari, warna ke*oklatan, tekstur padat, aroma

    normal. 1+ normal, warna kuning jernih, aroma normal. Produksi urin

    kurang lebih 2"00**%hari.

    Selama sakit 4 belum 1 sejak DS karena makan sedikit, 1+ agak sulit

    memulai, 1+ spontan warna kuning jernih, aroma normal. Produksi urin

    kurang lebih 2000**%hari.

    ! P,% A')>)'%$ %* L%')%*

    K+%%* P+(%%'%* D)() 0 1 2 .

    +emampuan melakukan D6

    +emampuan mobilitas ditempat tidur 

    +emampuan makan%minum

    +emampuan toileting

    +emampuan mandi

    +emampuan berpindah

    +emampuan berpakaian

    +et. 0Omandiri $O menggunakan alat bantu 2Odibantu orang lain

    -O dibantu orang lain dan alat 7Otergantung total

    +! P,% T)#( %* I$')(%%'

    Sebelum sakit 4 K jam sehari saat tidur malam tanpa tidur siang, biasa tidur 

    nyenyak tanpa bantuan obat tidur.

    Selama sakit 4 sering dibangunkan istri saat terdengar mendengkur.

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    26/36

    4! P,% S+*$,() P+($+&$) %* K,"*)')4 

    Penginderaan penglihatan dan dan pendengaran berfungsi dengan baik. 5idak 

    menggunakan alat bantu apapun. 5idak ada perubahan dalam kemampuan

     perasa maupun pembau. +lien sadar baik *omposmentis!, dan tidak 

    mengalami gangguan orientasi. 8amun mengeluh kulit terasa lebih sensitif,

     bila tersentuh benda mudah merasa nyeri, sejak kemarin, bersamaan dengan

    keluhan pusing. 9ungsi kognisi baik. ampu berkomunikasi dengan baik 

     bila keluhan pusing tidak terlalu mengganggu.

    "! K,*$+& D)()

    Pasien *emas penyakitnya saat ini akan mengakibatkan ke*a*atan lain yang

    akan menurunkan kualitas hidupnya. 8amun selama ini ia telah menerima

    kondisi kaki kirinya yang menge*il dan tidak berfungsi, dan tidak 

    menghalanginya untuk tetap bekerja menghidupi keluarga.

    ! P,% S+$#% %* R+&(,#$)

    Pasien sudah menikah selama 2" tahun, menikah sekali saja, dan sudah

    dikaruniai - orang anak.

    )! P,% P+(%* %* H#=#*"%*

    Pasien tinggal bersama istri dan ketiga anaknya di rumah kos(kosan mereka,

     bekerja sebagai montir di sebuah bengkel. 'a merasa bersyukur dengan

    kondisi tubuhnya yang memiliki disabilitas, ia tetap bisa menghidupi

    keluarganya dengan penghasilannya. ubungan dengan istri, ketiga anak dan

    anggota keluarga yang lain tidak ada masalah.

     9! M%*%9++* K,&)*" S'(+$

    Pasien mengira sakitnya ini adalah serangan stroke dan takut mengalami

    ke*a*atan lain yang mengakibatkan dirinya tidak bisa bekerja lagi, mengingatanak(anaknya masih bersekolah. 8amun istri dan anggota keluarganya

    memberikan motivasi untuk tidak berke*il hati dan tetap memiliki motivasi

    untuk sembuh. 'a berpasrah dan menuruti semua advis dokter dan perawat

    demi kesembuhan penyakitnya.

    ! S)$'+ N)%) %* K+7%)*%*

    Pasien beragama 'slam, rajin beribadah karena memiliki latar belakang

    lulusan pondok pesantren. &an meyakini bahwa sakitnya saat ini adalah ujian

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    27/36

    dari 1llah untuk menjadikannya sebagai manusia yang lebih tawakal. Selama

    sakit, pasien tetap melaksanakan sholat dan mengaji di tempat tidur.

    ! P++()$%%* F)$) 

    a. $ breath! 4 tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan, sering

    mendengkur bila tidur dan terdengar suara ter*ekik. 6bs DD4$3@%mnt.

    Saturasi 62 CK# dengan 62 2 lpm nasal.

     b. 2 blood! 4 obs. 5 4 $20%0mmhg, nadi KK@%mnt, febris (!. 5erpasang

    infus P tpm di tangan kanan, plebitis (!

    *. -brain! 4 pusing Q!, kaku kuduk (!, reflek babinski Q!

    d. 7 bladder! 4 sering merasa sulit memulai berkemih, 1+ spontan,

    nyeri saat 1+(!, ken*ing bisa tuntas.

    e. " bowel! 4 anoreksia, konstipasi

    f. 3 bone! 4 kelemahan pada tungkai kanan , pasien tidak mampu

     berdiri dan berjalan, reflek kedua tendon menurun.

    5! P++()$%%* P+*#*9%*"

    a. Pemeriksaan laboratorium

    gb $$.3 ; NB C.- ; Plt 2-$ ; H& 20 ; Serum Hlektrolit +alium -.-

     8atrium $-"; G&1 $"7.

     b. Pemeriksaan radiologi

    B5 S*an masih belum jadi hasilnya.

    6! A*%)$% D%'%

     8ama klien 4 5n. P

    Duang Dawat 4 Duang Seruni

    &iagnosa medik 4 Post polio syndrome

    DATA ETIOLOGI MASALAHDS4mengeluh pusing sejak tadi

    malam

    DO4skala nyeri 7 setelah minum

    analgesik, obs 54$20%0mmhg,

    nadi KK@%mnt

    Proses infeksi ulang yang

    menyerang saraf 

     8yeri

    DS4 mengeluh makan berkurang

    karena sulit menelan

    DO4diit bubur kasar, porsi

    +esulitan menelan, anoreksi +etidakseimbanga

    n nutrisi kurang

    dari kebutuhan

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    28/36

    makan tidak habis tubuh

    DS4pasien mengeluh sulit

    menelan

    DO: suara mendengkur dan

    seperti ter*ekik saat tidur. 6bs,

    DD4$3@%mnt, sat 62 CK# dgn

    62 nasal 2 lpm

    Paralysis otot pernafasan Desiko

    ketidakefektifan

     pola nafas dan

     jalan nafas

    DS4 (

    DO:kaki kiri menge*il dan

    lumpuh, kaki kanan lemah

    Paralysis saraf motorik Gangguan

    mobilitas fisik

    DS4takut kaki kanan juga

    lumpuh sehingga tidak bisa

     bekerja

    DO:kaki kiri lumpuh, kaki

    kanan lemah

    +ondisi penyakit +e*emasan

    ! D)%"*,$% K+&+(%%'%* S+$#%) P(),()'%$

    a. 8yeri b%d proses infeksi yang menyerang saraf, ditandai dengan

    &S 4 Pasien mengeluh pusing sejak tadi malam&6 4 Skala nyeri 7 setelah minum analgesik, obs 54$20%0mmhg, nadi

    KK@%mnt.

     b. Desiko ketidakefektifan pola nafas dan jalan nafas b%d paralysis, ditandai

    dengan

    &S 4 Pasien mengeluh sulit menelan

    &6 4 suara mendengkur dan seperti ter*ekik saat tidur. 6bs, DD4$3@%mnt,

    sat. 62 CK#

    *. +etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b%d kesulitan

    menelan dan anoreksia ditandai dengan

    &S 4 Pasien mengeluh makan berkurang karena sulit menelan.

    &64 &iit bubur kasar, porsi makan tidak habis.

    d. Gangguan mobilitas fisik b%d paralysis, ditandai dengan

    &S 4 (

    &6 4 +aki kiri lumpuh dan menge*il, kaki kanan lemah.

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    29/36

    e. +e*emasan b%d kondisi penyakit, ditandai dengan

    &S 4 5akut kaki kanan juga lumpuh sehingga tidak bisa bekerja

    &6 4 +aki kiri lumpuh, kaki kanan lemah

    ;! R+*

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    30/36

    sesuai indikasi.

    2. Desiko

    ketidakefektifan

     pola nafas dan

     jalan nafas b%d

     paralysis, ditandai

    dengan

    &S 4 Pasien

    mengeluh sulit

    menelan

    &6 4 suaramendengkur dan

    seperti ter*ekik

    saat tidur. 6bs,

    DD4$3@%mnt, sat.

    62 CK#

    5ujuan 4 Gangguan pola

    nafas dan jalan nafas

    tidak terjadi

    +riteria hasil 4 Pada

    auskultasi didapatkan

    suara nafas bersih dan

    normal; tidak ada

    sianosis, dyspnea; irama

    nafas teratur dengan

    frekuensi nafas dalam batas normal

    a. Hvaluasi frekuensi

     pernafasan dan

    kedalaman

     b. 1uskultasi bunyi

    nafas

    *. 5inggikan kepala

    tempat tidur, letakkan

     pada posisi duduk

    tinggi atau semi

    fowler 

    d. erikan tambahan

    oksigen

    Pengenalan

    dini dan

     pengobatan

    ventilasi

    dapat

    men*egah

    komplikasi.

    engetahui

    adanya bunyi

    tambahan. erangsang

    fungsi

     pernafasan

    atau ekspansi

     paru.

    eningkatka

    n pengiriman

    oksigen ke

     paru

    -. +etidakseimbanga

    n nutrisi kurang

    dari kebutuhan

    tubuh b%d

    kesulitan menelan

    dan anoreksia

    ditandai dengan

    &S 4 Pasien

    mengeluh makan

     berkurang karena

    sulit menelan.

    &64 &iit bubur

    kasar, porsi makan

    5ujuan 4 nutrisi kurang

    dari kebutuhan dapat

    diatasi

    +riteria asil 4

    a. Pasien menunjukkan

     peningkatan nafsu makan

     b. Pasien

    mempertahankan%mening

    katkan

    a. +aji pola makan

     penderita

     b. erikan makanan

    se*ara adekuat.

    *. erikan nutrisi

    kalori, protein,

    engetahui

    intake dan

    output

     penderita.

    Entuk

    men*akupi

    masukan

    sehingga

    output dan

    intake

    seimbang.

    en*ukupi

    kebutuhan

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    31/36

    tidak habis. vitamin dan mineral.

    d. 5imbang berat

     badan.

    e. erikan makanan

    kesukaan penderita

     penderita untuk

    makan lebih banyak.

    f. erikan makanan

    tapi sering.

    nutrisi

    dengan

    seimbang.

    engetahui

     perkembanga

    n berat badan

     penderita.

    enambah

    masukan dan

    merangsang.

    empermuda

    h proses

     pen*ernaan.

    7. Gangguan

    mobilitas fisik b%d

     paralysis, ditandai

    dengan

    &S 4 (

    &6 4 +aki kiri

    lumpuh dan

    menge*il, kaki

    kanan lemah.

    5ujuan 4 Pasien dapat

    melakukan aktivitas

    ringan sendiri tanpa

     bantuan orang lain

    +riteria asil 4

    a. Pasien dapat

    melakukan gerak ringan

     b. Pasien dapat

    melakukan aktivitas

    ringan tanpa bantuan

    orang lain

    a.5entukan aktivitas

    atau keadaan fisik

    klien.

     b. Batat dan terima

    keadaan kelemahan

    kelelahan yang ada!.

    *. 'dentifikasi faktor(

    faktor yang

    mempengaruhi

    kemampuan untuk

    aktif.

    emberikan

    informasi

    untuk

    mengembang

    kan ren*ana

     perawatan

     bagi program

    rehabilitasi.

    +elelahan

    yang dialami

    dapat

    mengindikasi

    kan keadaan

    anak.

    emberikan

    kesempatan

    untuk

    meme*ahkan

    masalah

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    32/36

    d. Hvaluasi

    kemampuan untuk

    melakukan mobilisasi

    se*ara aman.

    untuk

    mempertahan

    kan atau

    meningkatkan

    mobilitas.

    atihan

     berjalan dapat

    meningkatkan

    keamanan

    dan efektifan

    anak untuk

     berjalan.

    ". +e*emasan b%d

    kondisi penyakit,

    ditandai dengan

    &S 4 5akut kaki

    kanan juga lumpuh

    sehingga tidak bisa

     bekerja

    &6 4 +aki kiri

    lumpuh, kaki kanan

    lemah

    5ujuan 4 Pasien mampu

    mengendalikan tingkat

    ke*emasan dan memiliki

    mekanisme koping yang

    efektif.

    +riteria hasil 4 Pasien

    dan keluarga menyadari

     prognosis penyakit dan

    memiliki motivasi untuk

    sembuh.

    a. +aji tingkat ansietas

     pasien dan keluarga

    mengenai bahaya

    realita penyakit yg

    dialaminya.

     b. 8yatakan retalita

    dan situasi seperti apa

    yang dilihat keluarga

    tanpa menayakan apa

    yang diper*aya.

    *. Sediakan informasi

    yang akurat sesuai

    kebutuhan jika

    diminta oleh keluarga.

    Despon

    keluarga

     bervariasi

    tergantung

     pada pola

    kultural yang

    dipelajari.

    Pasien

    mungkin

     perlu

    menolak

    realita sampai

    siap

    menghadapin

    ya.

    'nformasi

    yang

    menimbulkan

    ansietas dapat

    diberikan

    dalam jumlah

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    33/36

    yang dapat

    dibatasi

    setelah

     periode yang

    diperpanjang.

    BAB 5

    PENUTUP

    5!1 K+$)%*

    $. Polio, kependekan dari poliomyelitis, adalah penyakit yang dapat merusak 

    sistem saraf dan menyebabkan paralisis. Penyakit ini sering terjadi pada

    anak( anak dibawah umur 2 tahun. 'nfeksi virus ini mulai timbul seperti

    demam yang disertai panas, muntah dan sakit otot. +adang( kadang hanya

    satu atau beberapa tanda tersebut, namun seringkali sebagian tubuh

    menjadi lemah dan lumpuh paralisis!. +elumpuhan ini sering terjadi pada

    salah satu atau kedua kaki. ambat laun, anggota gerak yang lumpuh ini

    menjadi ke*il dan tidak tumbuh se*epat anggota gerak yang lain.

    2. Pasien dewasa dengan penyakit polio dapat mengakibatkan berbagai

    masalah keperawatan oleh karena itu diperlukan asuhan keperawatan yang

    tepat.

    5!2 S%(%*

    $. agi ahasiswa +eperawatan

    1danya standar khusus dalam format asuhan keperawatan dan memi*u

     pemikiran yang kritis mahasiswa dalam kasus asuhan keperawatan pada

     pasien dewasa dengan penyakit polio.

    2. agi 'nstitusi Pendidikan

    Pembuatan kasus pembelajaran akademik lebih bervariatif agar memi*u

    inovasi mahasiswa untuk meme*ahkan masalah keperawatan yang mun*ul

     pada pasien dewasa dengan penyakit polio.

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    34/36

    DAFTAR PUSTAKA

    Graham(rown, Dobin. 20$0. Dermatologi Dasar: untuk Praktek Klinik. Aakarta 4

    HGB.

    9akultas +edokteran Eniversitas 'ndonesia. $CK.  Ilmu Penyakit Kulit Dan

     Kelamin edisi 5. Aakarta 4 alai penerbit 9+E'.

    ayes, Peter. $CC. Buku Saku Diagnosis dan Terapi. Aakarta 4 HGB

    9arle@, in*. 20$2.  Albinism.  ersumber dari 4  http4%%medi*al(

    di*tionary.thefreedi*tionary.*om%1lbinism. Rdiakses tanggal 2" aret 20$2

    edi*astore. 20$2. Albino (Albinisme). ersumber dari 4 www.medi*astore.*om

    Rdiakses tanggal 4 $- aret 20$2

    edline Plus. 20$2.  Albinism.  ersumber dari 4  www.nlm.nih.gov. Rdiakses

    tanggal 4 2" aret 20$2

    Staf Pengajar FKUI, 2005 ,Buku Ajar Ilmu Kesehatan anak.Bag.Ilmu Kesehatan

    Anak FKUI

    Brunner & Suarth, 2002, Ke!era"atan #e$%al Beah 'l.3, ()*

    #anual Pem+erantasan Penak$t #enular,Inf'me$ka,*-,200,e$'r /ames

    *h$n,#,#PStaf !engajar FKUI,Buku ajar Infeks$ & Pe$atr$ r'!$s,Bag.Ilmu Kesehatan Anak

    FKUI

    gast$ah,2005,Pera"atan Anak Sak$t,()*

    'nna 4 'ng,Pe'man Kl$n$k Pera"atan Pe$atr$k,()* 2003

     ile:!!!":!Poliomielitis.#tm

     ile:!!!":!$akala#ku%&'%&'Poliomielitis.#tm

     ile:!!!":!ASA*%&'K+P+,A-ATA*%&'PADA%&'A*AK%&'D+*A* 

    http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/Albinismhttp://medical-dictionary.thefreedictionary.com/Albinismhttp://medical-dictionary.thefreedictionary.com/Albinismhttp://www.medicastore.com/http://www.nlm.nih.gov/http://www.nlm.nih.gov/https://www.blogger.com/nullhttps://www.blogger.com/nullhttps://www.blogger.com/nullhttp://medical-dictionary.thefreedictionary.com/Albinismhttp://medical-dictionary.thefreedictionary.com/Albinismhttp://www.medicastore.com/http://www.nlm.nih.gov/https://www.blogger.com/nullhttps://www.blogger.com/nullhttps://www.blogger.com/null

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    35/36

    %&'P/0I/$1+0ITIS%&'2%&'1usnira#ar3o%&4s%&'Blog.#tm

     ile:!!!":!Bab%&'&%&'Tin3auan%&'Pustaka%&'%&'Askep%&'Siap.#tm

    #ttp:!!p#arma6ypm&'7'.blogspot.6om!&'78!'9!pengertianpenyebabge3ala

     pengobatan.#tml 

    #ttp:!!reisri;a#yuniaknur.blogspot.6om!&'78!'9!poliomielitis.#tml 

    #ttps:!!;;;.google.6om!makala#?poliomyelitis?paralitik 

    N6(SH1D6. Poliomyelitis surveillan*e 4 weekly report 200$. SH1D Polio

    ulletin. &it.Aen P2 F PP, &ep.+es. D'. Pekan 'munisasi 8asional 2002.

    ateri 'nformasi dan 1dvokasi.&ep.+es.D.'.2002. Gendrowahyuhono dkk.

    aporan akhir peneltian serologis poliomyelitis setelah P'8 '' di daerah terpen*il.

    $CCK. Bopy the HS5 5raders and ake oney 6ne Bli*k! 4 http4%%ow.ly%+8'B

    Bopy the HS5 5raders and ake oney 6ne Bli*k! 4 http4%%ow.ly%+8'B

    Bopy the HS5 5raders and ake oney 6ne Bli*k! 4 http4%%ow.ly%+8'B

    https://www.blogger.com/nullhttps://www.blogger.com/nullhttp://pharmacypm2010.blogspot.com/2013/04/pengertian-penyebab-gejala-pengobatan.htmlhttp://pharmacypm2010.blogspot.com/2013/04/pengertian-penyebab-gejala-pengobatan.htmlhttp://rezisriwahyuniaknur.blogspot.com/2013/04/poliomielitis.htmlhttps://www.google.com/#q=makalah+poliomyelitis+paralitikhttp://ow.ly/KNICZhttps://www.blogger.com/nullhttps://www.blogger.com/nullhttp://pharmacypm2010.blogspot.com/2013/04/pengertian-penyebab-gejala-pengobatan.htmlhttp://pharmacypm2010.blogspot.com/2013/04/pengertian-penyebab-gejala-pengobatan.htmlhttp://rezisriwahyuniaknur.blogspot.com/2013/04/poliomielitis.htmlhttps://www.google.com/#q=makalah+poliomyelitis+paralitikhttp://ow.ly/KNICZ

  • 8/18/2019 Askep Poliomyelitis Kien Dewasa Kel.3

    36/36