askep klikmaterium dan menopause

54
askep klikmaterium dan menopause ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIMAKTERIUM DAN MENOPAUSE I. Konsep Dasar Medis 1. Pengertian klimakterium Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir masa reproduksi sampai awal masa senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun. Klimakterium merupakan periode peralihan dari fase reproduksi menuju fase usia tua (senium) yang terjadi akibat menurunnya fungsi generatif ataupun endokrinologik dari ovarium. (Baziad, 2003, hal 1) Klimakterium yaitu fase peralihan antara pramenopause dan pascamenopause. (Baziad, 2003, hal 1) Klimakterium adalah fase terakhir dalam kehidupan wanita atau setelah masa reproduksi berakhir. (Kasdu, 2002, hal 2 ) Klimakterium adalah masa peralihan yang dilalui seorang wanita dari periode reproduktif ke periode non reproduktif. (Kasdu, 2002, hal 2 )

Upload: cody-short

Post on 19-Oct-2015

93 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

askep klikmaterium dan menopause

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIMAKTERIUM DAN MENOPAUSE

I. Konsep Dasar Medis1. Pengertian klimakteriumKlimakterium adalah masa yang bermula dari akhir masa reproduksi sampai awal masa senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun. Klimakterium merupakan periode peralihan dari fase reproduksi menuju fase usia tua (senium) yang terjadi akibat menurunnya fungsi generatif ataupun endokrinologik dari ovarium. (Baziad, 2003, hal 1) Klimakterium yaitu fase peralihan antara pramenopause dan pascamenopause. (Baziad, 2003, hal 1) Klimakterium adalah fase terakhir dalam kehidupan wanita atau setelah masa reproduksi berakhir. (Kasdu, 2002, hal 2 ) Klimakterium adalah masa peralihan yang dilalui seorang wanita dari periode reproduktif ke periode non reproduktif. (Kasdu, 2002, hal 2 ) Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir masa reproduksi sampai awal masa senium dan terjadi pada wanita berumur 40 65 tahun. (www.dkk-bpp.com) Masa-masa klimakterium :1. Pra menopause adalah kurun waktu 4-5 tahun sebelum menopause.2. Menopause adalah henti haid seorang wanita.3. Pasca menopause adalah kurun waktu 3-5 tahun setelah menopause.2. Etiologi Sebelum haid berhenti, sebenarnya pada seorang wanita terjadi berbagai perubahan dan penurunan fungsi pada ovarium seperti sklerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah folikel dan menurunnya sintesis steroid seks, penurunan sekresi estrogen, gangguan umpan balik pada hipofise.3. Patofisiologi Penurunan fungsi ovarium menyebabkan berkurangnya kemampuan ovarium untuk menjawab rangsangan gonadotropin, sehingga terganggunya interaksi antara hipotalamus hipofise. Pertama-tama terjadi kegagalan fungsi luteum . Kemudian turunnya fungsi steroid ovarium menyebabkan berkurangnya reaksi umpan balik negatif terhadap hipotalamus. Keadaan ini meningkatkan produksi FSH dan LH. Dari kedua gonadoropin itu, ternyata yang paling mencolok peningkatannya adalah FSH.

Patofisiologi KlimakteriumM Fungsi Ovarium

M kemampuan ovarium untuk merespon rangsangan gonadotropinTerganggunya interaksi antara hipotalamus hipofiseKegagalan fungsi luteum Turunnya fungsi steroid ovarium

Berkurangnya reaksi umpan balik negatif terhadap hipotalamus P produksi FSH Hiperseksi folikel M Jumlah folikel Sedikitnya sel telur yang dilepaskan Keluaran estrogen dan progesteron M Lapisan rahim berhenti menebal Perdarahan menstruasi berhenti Rahim & ovarium mengerutKlimakterium

4. Manifestasi Klinik1. Pramenopause : perdarahan tidak teratur, seperti oligomenore, polimenore, dan hipermenore.2. Gangguan nerovegetatif : gejolak panas ( hotflushes), keringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala, desing dalam telinga, tekanan darah yang goyah, jari-jari atrofi, gangguan usus ( meteorismus ).3. Gangguan psikis : mudah tersinggung, lekas lelah, semangat berkurang, susah tidur.4. Gangguan organik : infark miokard aterosklerosis, osteosklerosis, osteoporosi, afipositas, kolpitis, disuria, dispareumia artritis, gejala endokrinium berupa hipertirosis defeminisasi, virilasi dan gangguan libido.5. Diagnosis1. Umur dan gejala-gejala yang timbul.2. FSH dan LH ( FSH = 10-12 x, LH 5-10 x / estrogen rendah ).3. Kalsium, kolesterol.4. Foto tulang lumbal I.5. Sitologi ( Pap Smear ).6. Biopsi endometrium.6. Pemeriksaan FisikPemeriksaan tahunan terhadap wanita yang sedang berada pada masa klimakterium harus mencakup hal-hal yang penting seperti :1. Tinggi badan, wanita mungkin akan kehilangan tinggi badan sebanyak 2,5 cm atau lebih. Sewaktu mengukur tinggi badan merupakan kesempatan untuk mendiskusikan postur, pergerakan tubuh, latihan dan osteoporosis.2. Kulit, evaluasi terhadap integritas, luka dan perubahan pada tahi lalat.3. Mulut, gigi dan gusi.4. Pemeriksaan panggul, dengan perhatian terhadap perubahan yang menyertai proses penuaan ; spekulum Pederson mungkin optimal untuk wanita paska menopause.5. Rektum : periksa adanya keanehan pada darah, adanya massa dan fisura-fisura.7. Penatalaksanaan1. Sedatif, psikofarma.2. Psikoterapi.3. Balneoterapi ( diet ).4. Hormonal. Sindrom klimakterium terjadi akibat kekurangan estrogen maka pengobatan yang tepat adalah pemberian estrogen.Syarat minimal sebelum pemberian estrogen dimulai :1. Tekanan darah tidak boleh tinggi.2. Pemeriksaan sitologi uji Pap normal.3. Besar uretus normal ( tidak ada mioma uerus ).4. Tidak ada varises di ekstremitas bawah.5. Tidak terlalu gemuk / tidak obesitas.6. Kelenjar tiroid normal.7. Kadar normal : Hb, kolesterol total, HDL, trigliserida, kalsium, fungsi hati.8. Nyeri dada, hipertensi kronik, hiperlipidemia, diabetes militus perlu dikonsulkan terlebih dahulu ke spesialis penyakit dalam.Kontra Indikasi Pemberian Estrogen1. Troboemboli, penderita penyakit hati, kolelitiasis.2. Sindrom Dubin Johnson / Botor yaitu gangguan sekresi bilirubin konjugasi.3. Riwayat ikterus dalam kehamilan.4. Kanker endometrium, kanker payudara, riwayat gangguan penglihatan, anemia berat.5. Varises berat, tromboflebitis.6. Penyakit ginjal.Persyaratan dalam Pemberian Estrogen1. Mulailah dengan menggunakan estrogen lemah ( estriol ) dan dengan dosis rendah yang efektif.2. Pemberian secara siklik.3. Diusahakan kombinasi degan progesteron ( bila digunakan estrogen lain seperti etinil estradiol maupun estrogen konjugasi ).4. Perlu pengawasan ketat ( setiap 6-12 bulan ).5. Bila terjadi perdarahan atipik perlu dilakukan kuretase.6. Keluhan nyeri dada, hipertensi kronik, hiperlipidemia, diabetesmelitus, terlebih dahulu konsul ke bagian penyakit dalam.

Yang perlu diketahui1. Tidak semua keluhan dapat dihilangkan dengan pemberian estrogen.2. Pelajari faktor-faktor yang menimbulkan keluhan ( faktor psikis, sosial budaya, atau hanya memang terdapat kekurangan estrogen ).3. Atasi keluhan emosi dan faktor penyebab.Efek samping pemberian estrogen :1. Perdarahan bercak.2. Perdarahan banyak ( atipik ).3. Mual.4. Sakit kepala.5. Pruritus berat.8. Faktor ResikoAdipositas, diabetesmelitus, hipertensi, anovulasi, infertilitas, perokok, alkoholisme, hiperlipidemia. Faktor yang mempengaruhi gejala perimenopause adalah :1. Genetik, usia menarche mempengaruhi cepat lambatnya terjadi menopause.2. Nutrisi ( kolesterol, kalsium, fosfat , vitamin ).3. Kadar hormon estrogen.4. Kebiasaan hidup ( olahraga, minum teh, kopi, minum alkohol, perokok ).5. Tingkat pendidikan dan status ekonomi.6. Pengangkatan kedua ovarium9. Pencegahan Terhadap Sindrom Klimakterium1. Pengaturan makanan ( rendah lemak / kolesterol, cukup vitamin A, C, D, E dan cukup serat ).2. Mengkonsumsi makanan yang mengandung fitoestrogen : a. Isiflavon, terdapat pada kacang-kacangan, b. Lignan; terdapat pada padi, sereal dan sayur-sayuran, c. Caumestran ; terdapat pada daun semanggi. Mengkonsumsi makanan dengan kadar gula rendah dan tidak berlebihan.3. Tambahan Asupan Kalsium 1000-15000 mg / hari dan vitamin D.4. Kontrol rutin 1 tahun sekali ( Pap Smear ). II. Askep Menopause1. Pengertian Kata menopause berasal dari bahasa yunani yang berarti bulan dan penghentian sementara.(Wirakusumah,Emma.S, 2004) Menopause atau mati haid adalah masa dimana seorang perempuan mendapatkan haid atau datang bulan atau menstruasi terakhir secara alami dan tidak lagi haid selama 12 bulan berturut turut (Departemen Kesehatan RI, 2005). Umumnya terjadi menopause mulai terjadi pada perempuan berusia sekitar 45 55 tahun (Departemen Kesehatan RI, 2005).2. Etiologi 1. Alami : semakin tua, folikel wanita makin resisten terhadap stimulasi hormon gonadotropin dan reaksi umpan balik negatif terhadap hipotalamus. Akibatnya FSH dan LH di darah akan naik dan berakibat stimulasi stromal terhadap ovarium. Kadar estrogen dan progesteron pun menurun. Akhirnya terjadi feedback negatif dengan peningkatan FSH dari kalenjar hipofise. Tubuh pun bereaksi dengan menopause. 2. Buatan : Akibat tindakan bedah (surgical menopause) atau pengobatan kanker (medical menopause). Sehingga perlu dilakukan operasi pengangkatan indung telur/ ovarium.3. Stadium Menopause Menopause prematur (menopause dini)Kegagalan ovarium prematur adalah menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun. Penyebabnya tidak diketahui namun mungkin berkaitan dengan penyakit autoimun atau faktor keturunan. Selain itu, menopause dini dapat terjadi karena obat-obatan atau operasi. Operasi pengangkatan indung telur (oophorectomy) akan mengakibatkan menopause dini. Apabila dilakukan operasi pengangkatan rahim (histerektomi) tanpa pengangkatan indung telur maka gejala menopause dini tidak akan terjadi karena indung telur masih mampu menghasilkan hormon. Selain itu, terapi radiasi maupun kemoterapi dapat menyebabkan menopause bila diberikan pada wanita yang masih berovulasi (mengeluarkan sel telur). Wanita yang mengalami menopause dini memiliki gejala yang sama dengan menopause pada umumnya seperti hot flashes (perasaan hangat di seluruh tubuh yang terutama terasa pada dada dan kepala), gangguan emosi, kekeringan pada vagina, dan menurunnya keinginan berhubungan seksual. Wanita yang mengalami menopause dini memiliki kejadian keropos tulang lebih besar dari mereka yang mengalami menopause lebih lama. Kejadian ini meningkatkan angka kejadian osteoporosis dan patah tulang. Menopause dini adalah menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun. Kemungkinan penyebabnya adalah faktor keturunan, penyakit autoimun dan rokok. Menopause buatanTerjadi akibat campur tangan medis yang menyebabkan berkurangnya atau berhentinya pelepasan hormon oleh Ovarium. Campur tangan ini bisa berupa pembedahan untuk mengangkat ovarium atau untuk mengurangi aliran darah ke ovarium serta kemoterapi atau terapi penyinaran pada panggul untuk mengobati kanker. Histerektomi (pengangkatan rahim) menyebabkan berakhirnya siklus menstruasi, tetapi selama ovarium tetap ada hal tersebut tidak akan mempengaruhi kadar hormon dan tidak menyebabkan menopause.4. Patofisiologi MenopauseJumlah folikel yang mengalami atresia makin meningkat, sampai suatu ketika tidak tersedia lagi folikel yang cukup, produksi estrogen pun berkurang dan tidak terjadi haid lagi yang berakhir dengan terjadi menopause. Oleh karena itu, menopause diartikan sebagai haid alami terakhir, hal ini tidak terjadi bila wanita menggunakan kontrasepsi hormonal pada usia perimenopause. Pendarahan terus terjadi selama wanita masih menggunakan pil kontrasepsi secara siklik dan wanita tersebut tidak mengalami keluhan klimakterik. Kita tidak pernah tahu kapan wanita tersebut memasuki usia menopause. Untuk menentukan diagnosis menopause, pil kontrasepsi harus segera dihentikan dan satu bulan kemudian dilakukan pemeriksaan FSH dan estradiol.Bila pada usia menopause ditemukan kadar FSH dan estradiol bervariasi (tinggi atau rendah), maka setelah memasuki usia menopause akan selalu ditemukan kadar FSH yang tinggi (>40 mlU/ml). Kadar estradiol pada awal menopause dijumpai rendah hanya pada sebagian wanita, sedangkan pada sebagian wanita lain, apalagi wanita gemuk, kadar estradiol dapat tinggi. Hal ini terjadi akibat proses aromatisasi androgen menjadi estrogen di dalam jaringan lemak. Diagnosis menopause merupakan diagnosis retropektif , bila seorang wanita tidak haid selama 12 bulan, dan dijumpai kadar FSH darah >40 mlU/ml dan kadar estradiol