askep gangguan bicara=
TRANSCRIPT
7/16/2019 Askep gangguan bicara=
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gangguan-bicara 1/21
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DENGAN
GANGGUAN BICARA DI POLI TUMBUH KEMBANG
OLEH : SUBHAN
I. Pendahuluan
Kemampuan bahasa membedakan manusia dan binatang. Kemampuan bahasa
merupakan indikator seluruh perkembangan anak.Karena kemampuan berbahasa
sensitif terhadap keterlambatan atau kerusakan pada siystem lainnya, sebab
melibatkan kemampuan kognitif, sensori, motorik, psikologis, emosi dan lingkungandisekitar anak. ( Soetjiningsih.1995 ).
Perkembangan ucapan serta bahasa yang didapat diperlihatkan oleh seorang
anak merupakan petunjuk yang kelak penting untuk menentukan kemampuan anak
tersebut untuk belajar. Perkembangan bicara dan berbahasa merupakan petunjuk dini
yang lazim untuk mengetahui ada atau tidak adanya disfungsi serebral atau gangguan
neorologik ringan, yang kelak dapat dapat mengakibatkan kesulitan-kesulitan tingkah
laku dan kemampuan belajar. Bahasa dapat dirumuskan sebagai pengetahuan tentang
sistim lambang yang dipergunakan dalam komunikasi yang dilakukan secara lisan
(Nelson, 1994).
Bahasa berhubungan dengan kemampuan kognitif. Kemampuan bahasa dapat
diperlihatkan dengan berbagai cara seperti dengan cara bagaimana anak tersebut
memberikan respon atas petunjuk-petunjuk lisan yang diberikan kepadany, dengan
gerakan-gerakan yang diperlihatkan oleh anak yang bersangkutan untuk
mengkomunikasikan kebutuhan-kebutuhan, keinginan-keinginan serta pengetahuan
tentang lingkungan yang berada di sekelilingnya serta memulai permainan keatif dan
imajinatif yang diperlihatkan oleh anak itu ( Nelson, 1994 ). Kemampuan berbahasa
merupakan indikator seluruh perkembangan anak, emosi dan lingkungannya.
Menurut NCHS berdasar atas laporan orang tua, diperkirakan gangguan
wicara dan bahasa pada anak sekitar 4-5% ( diluar gangguan pendengaran serta cela
platum ). Deteksi dini perlu ditegakan, agar penyebabnya segera dicari, sehingga
pengobatannya dapat dilakukan seawal mungkin.
II. Perkembangan bahasa secara normal pada anak.
Dapat dibagi dalam beberapa fase yaitu :
1. Umur 1 tahun dapat berbicara dua atau tiga kata yang sudah bermakna.
Contoh menirukan suara binatang, menyebutkan nama
7/16/2019 Askep gangguan bicara=
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gangguan-bicara 2/21
“papa” ,“mama”.Dalam berbicara 25% kata-katanya tidak jelas dan
kedengarannya tidak biasa ( unfimiliar ).
2. Umur 2 tahun dapat menggunakan 2 sampai 3 phrase serta memiliki
perbendaharaan bahasa kurang lebih 300 kata, serta mampu menggunakan
kata” saya,” “milikku. 50% kata-katanya konteksnya belum jelas.
3. Umur 3 tahun berbicara 4 hingga 5 kalimat serta memiliki sekitar 900 kata.
Dapat menggunakan kata siapa, apa, dan dimana dalam menanyakan suatu
pertanyaan. 75% kata-kata dan kalimat jelas.
4. Umur 4-5 tahun memiliki 1500-2100 kosa kata. Dapat menggunakan grammar
dengan benar terutama yang berhubungan dengan waktu. Dapat menggunakan
kalimat dengan lengkap baik, kata-kata, kata kerja, kata depan, kata sifatmaupun kata sambung. 100% kata-kata sudah jelas dan beberapa ucapan
masih belum sempurna.
5. Umur 5-6 tahun memiliki 3000 kata, dapat menggabungkan kata jika, sebab,
dan mengapa.
III. Kegagalan yang sering ditemukan pada komunikasi selama perkembangan
anak.
1. Kesalahan dalam bahasa
• Kesalahan dalam mengartikan suatu kata
• Kesalahan dalam mengorganisir kata dalam kalimat
• Kesalahan bentuk kata
2. Kegagalan bicara
• Gagap
• Kekurangan dalam artikulasi
• Kerusakan alat artikulasi
IV. Macam-macam kegagalan bicara yang ditemukan pada anak-anak.
1. Umur 2 tahun kesalahan dalam mengartikan kata-kata, kesulitan dalam
mengikuti ucapan, gagal dalam berespon terhadap suara.
2. Umur 3 tahun bicara yang tidak jelas, kegagalan menggunakan 2 atau 3 kata,
lebih banyak menggunakan vokal dibanding konsonan.
3. Umur 5 tahun struktur kata tidak benar.
7/16/2019 Askep gangguan bicara=
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gangguan-bicara 3/21
V. PATOFISIOLOGI
Lingkungan
1. Sosek rendah.2. Tekanan Keluarga.3. Keluarga bisu.
4. Bahasa.
Kerusakan Otak
1. Kerusakan Neuromuskuler.
2. Sensori motor.
3. Serebral Palsi.
4. Masalah Perse si.
Emosi
1. Ibu tertekan.2. Gangguan serius
pada orangtua/anak
Masalah Pendengaran
Kongenital.
Dida at.
Gangguan Bahasa
Ekspresif.
Rese tik.
Perkembangan
Terlambat
Gangguan
Bicara
Keluarga
1. Cemas.2. Kurang Pengetahuan.
3. Koping Keluarga tak
efektif.
Hubungan Sosial
1. GangguanKomunikasi verbal.
2. Gangguan Bermain.
3. Isolasi sosial.
4. Interaksi sosial.
Perkembangan
Intelegensia
Produktifitas
Resiko
Ketergantungan
7/16/2019 Askep gangguan bicara=
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gangguan-bicara 4/21
VI. Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Fokus pengkajian pada anak 2 – 3 tahun yang mengalami gangguan bicara :
A. Data Subyektif :
1. Pada anak yang mengalami gangguan bahasa :
a. Umur berapa anak saudara mulai mengucapkan satu kata ?
b. Umur berapa anak saudara mulai bisa menggunakan kata dalam suatu
kalimat ?
c. Apakah anak anda mengalami kesulitan dalam mempelajari kata baru ?
d. Apakah anak anda sering menghilangkan kata-kata dalam kalimat yang
diucapkan dalam kalimat yang diucapkan ?e. Siapa yang mengasuh di rumah ?
f. Bahasa apa yang digunakan bila berkomunikasi di rumah ?
g. Apakah pernah diajak mengucapkan kata-kata.
h. Apakah anak anda mengalami kesulitan dalam menyusun kata-kata ?
2. Pada anak yang mengalami gangguan bicara :
a. Apakah anak anda sering gugup dalam mengulang suatu kata ?
b. Apakah anak anda sering merasa cemas atau bingung jika ingin
mengungkapkan suatu ide ?
c. Apakah anda pernah perhatikan anak anda memejamkan mata,
menggoyangkan kepala, atau mengulang suatu frase jika diberikan kata-kata
baru yang sulit diucapkan ?
d. Apa yang anda lakukan jika hal di atas ditemukan ?
e. Apakah anak anda pernah/sering menghilangkan bunyi dari suatu kata ?
f. Apakah anak anda sering menggunakan kata-kata yang salah tetapi
mempunyai bunyi yang hampir sama dngan suatu kata ?
g. Apakah anda kesulitan dalam mengerti kata-kata anak anda ?
h. Apakah orang lain merasa kesulitan dalam mengerti kata-kata anak anda ?
i. Perhatikan riwayat penyakit yang berhubungan dengan gangguan fungsi
SSP seperti infeksi antenatal (Rubbela syndrome), perinatal (trauma
persalinan), post natal (infeksi otak, trauma kepala, tumor intra kranial,
konduksi elektrik otak).
7/16/2019 Askep gangguan bicara=
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gangguan-bicara 5/21
B. Data Obyektif :
1. Kemampuan menggunakan kata-kata.
2. Masalah khusus dalam berbahasa seperti (menirukan, gagap, hambatan bahasa,
malas bicara).
3. Kemampuan dalam mengaplikasikan bahasa.
4. Umur anak.
5. Kemampuan membuat kalimat.
6. Kemampuan mempertahankan kontak mata.
7. Kehilangan pendengaran (Kerusakan indra pendengaran).
8. Gangguan bentuk dan fungsi artikulasi.
9. Gangguan fungsi neurologis.
VII. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang muncul pada anak yang mengalami gangguan bicara
meliputi :
1. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kurangnya stimulasi bahasa.
2. Gangguan komunikasi berhubungan dengan kerusakan fungsi alat-alat artikulasi.
3. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan pendengaran.
4. Gangguan komunikasi berhubungan dengan hambatan bahasa.
5. Kecemasan orang tua berhubungan dengan ketidakmampuan anak berkomunikasi.
6. Gangguan komunikasi berhubungan dengan kecemasan.
7. Gangguan komunikasi berhubungan dengan kurangnya kemampuan memori dan
kerusakan sistem saraf pusat.
7/16/2019 Askep gangguan bicara=
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gangguan-bicara 6/21
D. Rencana Intervensi Keperawatan
Diagnose Keperawatan Intervensi Rasional
Gangguan komunikasi verbal
berhubungan dengan kurangnya
stimulasi bahasa
- Lakukan latihan komunikasi dengan memperhatikan
perkembangan mental anak
- Lakukan komunikasi secara komprehensif baik
verbal maupun non verbal.
- Berbicara sambil bermain dengan alat untuk
mempercepat persepsi anak tentang suatu hal.
- Berikan lebih banyak kata meskipun anak belum
mampu mengucapkan dengan benar.
- Lakukan sekrening lanjutan dengan mengggunakan
Denver Speech Test.
- Latihan bicara yang sesuai dengan perkembangan
anak akan menghindari ekploatasi yang berakibat
penekanan fungsi mental anak.
- Komunikasi yang komprehensif akan
memperbanyak jumlah stimulasi yang diterima anak
sehingga akan memperkuat memori anak terhadap
suatu kata.
- Bermain akan menigkatkan daya tarik anak
sehingga frekwensi dan durasi latihan bisa lebih
lama.
- Anak lebih suka mendengarkan kata-akat dari pada
mengucapkan karena biasanya kesulitan dalam
mengucapkan.
- Untuk mengetahui jenis dan beratnya gangguan
serta keterlambatan dalam berbicara pada anak.
Gangguan komunikasi berhubungan
dengan kerusakan fungsi alat-alat
artikulasi
- Stimulasi bahasa dan latihn bicara tetap dilakukan
sesuai dengan perkembangan mentak anak.
- Kolaborasi: dengan ahli bedah untuk perbaikan alat-
- Untuk mengindari keter-lambatan perkembangan
mental, bahasa maupun bicara ketika alat artikulasi
sudah bisa diperbaiki.
- Perbaikan alat-alat artikulasi hanya bisa dilakukan
7/16/2019 Askep gangguan bicara=
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gangguan-bicara 7/21
alat artikulasi. secara optimal dengan pembedahan.
Gangguan komunikasi verbal
berhubungan dengan gangguan
pendengaran
Gangguan komunikasi berhubungan
dengan hambatan bahasa
- Lakukan latihan komunikasi, dan stimulasi dini
dengan benda-benda atau dengan menggunakan
bahasa isyarat serta biasakan anak melihat artikulasi
orang tua dalam berbicara.
- Perhatikan kebersihan telinga anak
- Kolaborasi dengan rehabilitasi untuk penggunaan
alat bantu dengar.
- Gunakan bahasa yang sederhana dan umum
digunakan dalam komunikasi sehar-hari.
- Gunakan verifikasi bahasa sesuai dengan tingkat
kematangan dan pengetahuan anak.
- Agar stimulasi tetap diterima anak sesuai dengan
perlembangan mental anak yang didasarkan atas
kemampuan penerimaan anak terhadap informasi
yang diberikan
- Ganguan pendengaran sering disebabkan oleh
adanya hambatan pendengaran akibat adanya
kotoran ditelinga.
- Alat bantu dengar diharapkan mampu mengatasi
hambatan pendengaran pada telinga anak.
- Untuk memudahkan pemahaman menghindari
stress dan kebingungan anak yang akibat bahasa
yang berubah-ubah.
- Difersif ikasi bahasa dapat diberikan jika
kemampuan mental anak sudah matang seperti
setelah umur 9 tahun, karena perkembangan selsel
otak anak sudah mulai maksimal.
Kecemasan orang tua berhubungan
dengan ketidakmampuan anak
berbicara
- Gali kebiasaan komunikasi dan stimulasi orang tua
terhadap anak.
- Untuk dapat menggali efektivitas dan kemampuan
serta usaha yang telah dilakukan oleh orang tua,
untuk mengindari overlaping tindakan yang
7/16/2019 Askep gangguan bicara=
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gangguan-bicara 8/21
- Berikan penjelasan tentang kondisi anaknya secara
jelas, serta kemungkinan penanganan lanjutan,
prognose serta lamanya tindakan atau pengobatan.
berakibat orang tua menjadi bosan.
- Pengikutsertaan keluarga terhadap perawatan anak
secara langsung akan mampu mengurangi tingat
kecemasan orang tua terhadap keadaan anaknya.
Gangguan komunikasi berhubungan
dengan kecemasan
- Hindari bicara pada saat kondisi bising.
- Lakukan komunikasi dengan posisi lawan bicara
setinggi badan anak.
- Lakukan latihan bicara sambil bermain dengan
mainan kesukaan anak.
- Komunikasi tidak efektif sehingga anak menjadi
irritabel.
- Untuk meningkatkan pandangan mata dan
efektivitas komunikasi sehingga anak merasa lebih
nyaman.
- Agar anak lebih tertarik dan tidak lekas bosan.
Gangguan komunikasi berhubungan
dengan kurangnya kemampuan
memori dan kerusakan sistem saraf
pusat.
- Lakukan observasi dan pemeriksaan fisik neurologi
secara mendetail.
- Kolaborasi pemeriksaan EEG
- Untuk mengetahui kemungkinan posisi kelainan
dalam otak.
- Untuk mengetahui kemungkinan kelainan pada SSP
anak.
7/16/2019 Askep gangguan bicara=
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gangguan-bicara 9/21
ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK PRA SEKOLAH DENGAN GANGGUAN BICARA DI POLI TUMBUH
KEMBANG RSUD DR SOETOMO SURABAYA
I. Pengkajian
Tanggal masuk : 29 juli 2002
Ruang : Poliklinik tumbuh – kembang anak
Pengkajian : 29 juli 2002 jam 11.00
No.Register Medik :
1.1 Identitas
Nama Klien : An. Ilham Sadewo Nama Orang Tua : Tn. Moh.Najib
Tgl Lahir/umur: 26 Agustus 1998 / 3,9 thn Umur : 30 tahun
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : - pendidikan : SLTA
Pekerjaan : - Pekerjaan : Swasta
Alamat : -Krembangan bakti/Surabaya
1.2 Alasan datang ke rumah sakit
Anak sudah umur 2 tahun belum bisa bicara. Dan pada umur 3 tahun 9 bulan saat ini
anak baru bisa mengucapkan kata : “mama” “papa”
1.3 Riwayat Penyakit Sekarang
Anak belum bisa bicara, hanya bisa mengucapkan kata “mama” “papa” . lain-lain
tidak bisa.Menyebut nama benda tidak bisa. Kalau dipanggil atau ada bunyi suara,
anak tidak berespon terhadap sumber bunyi. Saat ini anak bisa berlari,berjalan,
menendang bola, menggosok gigi dengan bantuan, berpakaian dengan bantuan, dan
menggambar.
1.4 Riwayat Kehamilan
Selama kehamilan ibu tidak pernah menderita penyakit, Ibu tidak menderita penyakit
demam, campak, atau perdarahan serta mules yang berlebihan. Ibu juga tidak pernah
mengalami trauma fisik selama kehamilan.
Selama kehamilan ibu selalu memeriksakan dirinya ke Puskesmas dan mendapatkan
obat tambah darah. Ibu tidak pernah dianjurkan oleh petugas kesehatan untuk
7/16/2019 Askep gangguan bicara=
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gangguan-bicara 10/21
menjalani pengobatan khusus selama hamil. Ibu tidak mengkonsumsi jamu atau obat-
obatan selama hamil kecuali yang didapatkan dari Puskesmas.
1.5 Riwayat Persalinan
Persalinan spontan di rumah sakit ditolong oleh dokter, Bayi menangis spontan, tidak
ada biru. Berat badan lahir 4000 gram, Panjang badan tidak diketahui (+ 45 – 50 Cm).
Berat placenta tidak diketahui.
1.6 Riwayat Penyakit Sebelumnya
Menurut ibu waktu lahir kepala anak membesar tetapi setelah di periksa dokter dan di
periksa dokter dan di foto kesimpulan dokter tidak apa-apa. Anak tidak pernah jatuhdari tempat tidur atau mengalami trauma serius.
1.7 Riwayat Penyakit Keluarga
Orang tua tidak ada yang menderita penyakit jantung, paru, penyakit kencing manis,
penyakit gondok atau penyakit kronis lainnya. Dari keluarga tidak ada riwayat
keturunan yang mengalami Epilepsi atau menderita penyakit seperti klien.
1.8 Riwayat Perkembangan
Kemampuan untuk :
- tersenyum :1 bulan
- Menggerakkan kepala : 1 bulan
- Mengangkat kepala 45O : 2 bulan
- Mengangkat kepala 90O :3 bulan
- Telungkup :1 ½ bulan
- Mengambil mainan : usia 5 bulan
- Duduk dengan bantuan tangan :6 bulan
- Berdiri : umur 8 bulan
- Berjalan : umur 2 tahun
- Umur 2 tahun belum bisa mengucapkan kata, pada umur 3 tahun 9 bulan baru
bisa mengucapkan kata mama dan papa.
1.9 POLA – POLA KESEHATAN
1. Pola Manajemen Kesehatan
Anak biasanya dibawa ke Puskesmas atau ke rumah sakit bila mengalami
sakit.
7/16/2019 Askep gangguan bicara=
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gangguan-bicara 11/21
2. Pola Kebutuhan Nutrisi
Anak mendapatkan minuman ASI mulai umur O bulan hingga umur satu
tahun. Anak mendapatkan makanan selain ASI mulai umur 3 bulan (diberi
pisang dan bubur). Umur 15 bulan baru mendapatkan nasi biasa. Ibu
memberikan makanan nasi biasa tiga kali sehari dengan lauk sama dengan
keluarga. Lauk tersering adalah tempe, tahu dan krupuk.
3. Pola Eliminasi
Jika klien b.a.b atau b.a.k klien masih mengompol. Klien belum pernah diajari
untuk berak (toilet training). Saat ini klien b.a.b kurang lebih sehari sekali,
konsistensi biasa dan b.a.k kurang lebih 4-6 kali sehari.
4. Pola Aktivitas LatihanAnak biasanya diajak ibunya untuk berjalan disekitar rumah dengan
digendong dan sejak sekitar dua bulan yang lalu ibunya melatih anaknya.
Frekuensi latihan tidak pasti (sekitar 2-3 kali seminggu). Lama latihan sekitar
5- 10 menit. Untuk belajar bicara atau mengucapkan kata atau kalimat sudah
dicoba oleh keluarga tetapi anak tetap tidak bisa bicara. Saat pemeriksaan ibu
tampak cemas dari ekspresi non verbalnya. Ibu banyak bertanya tentang
kemampuan bicara anaknya, ibu mengatakan cemas dengan masa depan
anaknya bila tidak sembuh dan ingin langsung penanganan anaknya oleh
dokter ahli.
5. Pola Isitirahat – Tidur
Klien biasanya tidur siang dari pukul 11.00- 15.00 WIB dan malam hari dari
pukul 19.30 – 06.00 WIB. Klien tidak sering terbangun saat tidur.
1.10Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 96 X/menit
Pernafasan : 24X/ menit
Suhu tubuh : 36,8O C
Panjang Badan : 104 Cm
Berat Badan : 13 Kg
Kulit :
Tidak terdapat lesi, hiper/hipopigmentasi tidak ada, cyanosis tidak ada, icterus tidak
ada, tumor dan oedema tidak ditemukan.
Kepala :
7/16/2019 Askep gangguan bicara=
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gangguan-bicara 12/21
Penyebaran, lingkar kepala 54 Cm, bentuk kepala simetris, rambut merata, sutura dan
fontanella menutup. Tidak terdapat tumor. Break vase sign tidak ditemukan.
Mata :
Posisi simetris,sunset sign tidak ditemukan, kornea jernih, iris simetris ukuran 10
mm, reflek pupil pisitif simetris, conjungtiva ananemis, sclera anicteric, hifema tidak
ditemukan, ptosis, nigtagmus tidak ditemukan. Koordinasi gerak bola mata simetris
dan mampu mengikuti pergerakan benda. Visus tidak diketahui.
Hidung :
Simetris, bersih, Conchae tidak membesar, tidak ada pernafasan cuping hidung
Telinga :
Simetris, bersih, tidak ada tanda radang telinga/mastoid. Membrana timphani utuh.
Refleks terhadap suara atau bunyi kurang.
Mulut :
Bibir tidak cyanosis, mukosa mulut lembab, bibir tremor tidak ditemukan, tonsil tidak
membesar, oropharing tidak hiperemis. Kemampuan bicara kurang, suara tidak jelas,
tangisan kuat. Tidak dapat mengikuti suara satu suku kata.
Leher :
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thiroid dan kelenjar submandibular. Tidak
ditemukan distensi vena jugularis.
Dada :
Lingkar dada 51 Cm, bentuk simetris, trhill apex tidak ditemukan, gerak dada
simetris, focal fremitus simetris. Tidak ditemukan pekak abnormal, Suara napas
lapang paru vesikuler tanpa wheezing dan ronchii. Suara jantung S1S2 tanpa split/
suara jantung tambahan.
Perut :
Bentuk simetris, tidak ditemukan massa, kulit supel, distensi vena abdominal tidak
ditemukan, nyeri tekan tidak terindikasi, Bising usus tidak meningkat, abdominal
bruits tidak ditemukan, Tidak ditemukan pembesaran limfe / hepar.
Ekstremitas
7/16/2019 Askep gangguan bicara=
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gangguan-bicara 13/21
Lingkar lengan kiri 14 Cm, bentuk simetris tanpa ada lesi/bekas lesi. Tidak
ditemukan deformitas, krepitasi, artikulasi sendi patella – femur kaku, Artikulasi
sendi tangan tidak kaku.
Genital
Testis sudah turun, simetris, tidak terdapat pembesaran abnormal, tidak terdapat
fimosis.
1.11Tes tumbuh kembang berdasar DDST menurut umur 3 tahun 9 bulan
Hubungan sosial : Sudah dappat mengambil makan, menggosok gigi dengan
bantuan, berpakaian dengan bantuan.Motorik halus : Dapat memilih garis yang lebih panjang, dapat mencontoh dan
menggambar di kertas.
Bahasa : Hanya bisa mengucapkan kata “mama”, “papa”dan tidak bisa
menyebut empat warna.
Motorik kasar : Dapat berdiri, berjalan dan berlari. Dapat menendang bola dan
dapat berdiri dengan satu kaki lebih dari satu detik.
Pemeriksaan Penunjang : Sedang dianjurkan untuk dilakukan keluarga.
Diagnosa Medik : Speech Delayed
7/16/2019 Askep gangguan bicara=
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gangguan-bicara 14/21
Analisa Data
Data ETIOLOGI MASALAH
DS (allo) :
- Usia anak 3 tahun 9 bulan
- Keluarga mengatakan
anak Pada umur 2 tahun
belum dapat mengucapkan
kata dan pada umur 3 tahun 9
bulan baru bisa mengucapkan
kata mama dan papa, serta
tidak bisa mengucapkan kata-
kata yang lain seperti empat
warna.
DO :
- Anak rewel
- Anak tidak pernah
menjawab bila ditanya, ada
bunyi atau suara anak tidak
berespon ke sumber bunyi.
Reflek pendengaran terhadap
bunyi atau suara kurang.
Menurunnya fungsi
pendengaran
Kerusakan
komunikasi verbal
DS (allo) :
- Ibu menanyakan apakah
kemampuan bicara anaknya
dapat kembali normal.
- Ibu mengatakan cemas
dengan masa depan anaknya
bila tidak bisa sembuh.
DO :
- Ekspresi non verbal ibu
tampak cemas dengan kondisi
anaknya.
Kurang pengetahuan
tentang gangguan
perkembangan bicara yang
dialami anaknya.
Cemas
7/16/2019 Askep gangguan bicara=
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gangguan-bicara 15/21
II. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan perkembangan bicara : kerusakan komunikasi verbal berhubungan
dengan menurunnya fungsi pendengaran pada anak.
2. Cemas pada keluarga ( ibu ) berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang gangguan perkembangan bicara yang dialami anaknya.
III. Planing
1. Gangguan perkembangan bicara : kerusakan komunikasi verbal berhubungan
dengan menurunnya fungsi pendengaran pada anak.
Goal : Dalam waktu 6 bulan kemampuan komunikasi verbal anak akan
kembali normal.
Kriteria : Anak dapat mengucapkan kata-kata kurang lebih 1500 – 2100 kosakata dan dapat berbicara 4 hingga 5 kalimat dengan jelas dan memiliki arti.
Tindakan :
1. Kaji tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak dengan DDST.
R/ : Mengetahui kesesuaian tugas perkembangan yang dicapai anak dengan
tugas-tugas yang seharusnya sudah tercapai sesuai perkembangan usianya.
2. Ukur : TB, BB, Lingkar kepala, Lingkar dada dan lingkar lengan.
R/ : Gambaran dari status gizi anak yang berpengaruh terhadap proses tumbuh
kembang anak dan ukuran kepala anak dapat memberi gambaran dari
perkembangan dari sel-sel otak.Anak usia lebih dari 2 tahun lingkar kepala
sedikit lebih kecil dari lingkar dada.
3.Ajarkan orang tua untuk sementara tetap melatih anak untuk berkomunikasi
secara verbal dan juga bisa menggunakan alternatif komunikasi non verbal
yang lebih sering dan efektif, misalnya menulis pesan di kertas yang mudah
dimengerti.
R/ : Penggunaan teknik komunikasi yang efektif akan menghasilkan
penyampaian pesan yang mudah dimengerti dan sebagai stimulasi terhadap
otak sehingga terjadi suatu memori. Latihan bicara yang sesuai dengan
perkembangan anak akan menghindari eksplorasi yang berakibat penekanan
fungsi mental anak.
4. Anjurkan ibu/keluarga untuk selalu mengajak anak berkomunikasi di rumah
atau ajak bermain ke tetangga.
R/ Keikutsertaan keluarga atau lingkungan sosial secara langsung akan
banyak membantu perkembangan bicara anak.
7/16/2019 Askep gangguan bicara=
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gangguan-bicara 16/21
2. CEMAS PADA KELUARGA ( IBU ) BERHUBUNGAN DENGAN
KURANG PENGETAHUAN TENTANG GANGGUAN
PERKEMBANGAN BICARA YANG DIALAMI ANAKNYA.
Goal : Dalam waktu 1 jam, orang tua ( ibu ) dapat menerima keadaan
putranya.
Kriteria : Ibu tidak tampak cemas, ibu dapat menguraikan hal-hal yang positip
yang dapat dikembangkan yang berkaitan dengan keadaan anaknya seperti
mau melatih anaknya dirumah, mengajak anak bermain, setuju untuk
melakukan suatu pemeriksaan yang lengkap yang dianjurkan pihak medisdalam penanganan masalah kemampuan bicara anaknya.
Intervensi :
a. Terangkan bahwa anak mengalami keterlambatan perkembangan
bicara dan dapat di perbaiki secara maksimal dalam batas waktu
tertentu dengan usaha yang keras.
R/ Peningkatan pemahaman dan kesadaran orangtua untuk bisa
menerima keadaan anaknya dan menggali koping yang positip
terhadap kemampuan yang ada pada anaknya.
b. Dorong keluarga untuk mau melakukan pemeriksan yang lengkap
terhadap gangguan perkembangan bicara yang di alami anaknya.
R/ Membantu di dalam proses penegakan penyebab gangguan yang
lebih pasti dan mempercepat proses penanganan yang lebih cepat dan
tepat.
c. Support keluarga dalam melakukan stimulasi pada anak
R/ : Meningkatkan harapan dan kemauan keluarga dalam melakukan
stimulasi.
d. Kuatkan koping keluarga dalam menerima kondisi anak.
R/ Meningkatkan penerimaan keluarga terhadap kondisi anak.
7/16/2019 Askep gangguan bicara=
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gangguan-bicara 17/21
IV. IMPLEMENTASI
Tanggal 29 juli 2002 jam 11.00
1. Mengukur : nadi : 96 x/menit, RR : 24x/menit, suhu : 36,8oC.
2. Mengukur PB : 104 cm, BB : 13 kg, LK : 54 cm, L D : 51 cm, LL : 14 cm
3. Mengisi lembar DDST
4. Mengisi kurva TB/BB
5. Mengisi kurva lingkar kepala
6. Menjelaskan tentang perkembangan anak yang harus sudah dilalui untuk anak
usia 3 tahun 9 bulan.
7. Memberikan penjelasan tentang perkembangan anaknya dan program
pemeriksaan selanjutnya yang telah dianjurkan dokter.8. Melatih anak untuk mengucapkan kata sederhana ( “mama” “papa” ).
9. Menganjurkan ibu untuk selalu melatih anak bicara dan memancing anak
untuk menyebut benda atau warna yang diinginkan.
10. Mendiskusikan upaya orang tua melatih anak berkomunikasi : ibu selalu
mengajarkan anak menyebut benda di rumah.
11. Menyarankan ibu untuk sabar dan rajin dalam melakukan pemeriksaan dan
pengobatan terhadap anaknya.
V. Evaluasi
Tanggal 29 juli jam 13.00 untuk diagnosa keperawatan no. 1.
S : -
O : Anak lebih banyak rewel, tidak respon terhadap bunyi atau suara.
A : Masalah belum teratasi
P : Dorong orang tua untuk terus melatih anaknya dirumah baik secara verbal atau
dengan alternatif lain seperti menggambar, menulis pesan di kertas dengan mudah di
mengerti dan kontrol anak yang teratur ke poli anak.
Tanggal 29 juli jam 13.00 untuk diagnosa keperawatan no. 2.
S : Ibu mengungkapkan mengerti keadaan anaknya, ibu mengungkapkan akan selalu
melatih kemampuan bicara anaknya dan akan membawa anaknya ke dokter ahli untuk
pengobatan lanjutan.
O : Ibu tampak tenang.
A : Ibu mulai menerima dan mengerti apa yang harus dilakukan demi perkembangan
anaknya.
P : Anjurkan ibu untuk tetap sabar di dalam penanganan anaknya.
7/16/2019 Askep gangguan bicara=
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gangguan-bicara 18/21
R/ : Meningkatkan harapan
dan kemauan keluarga
dalam melakukan stimulasi
Kegiatan Evaluasi
DS (allo) :- Usia anak 4 tahun
- Keluarga
mengatakan anak Pada
umur 2 tahun belum
dapat bicara dan pada
umur 4 tahun baru bisa
bicara mama dan papa.
DO :
- Anak rewel
Anak mengalami
keterlambatan bicara.
Umur anak 4 tahun tetapi
baru bisa mengatakan dua
suku kata.
- Menganjurkankepada keluarga untuk
melakukan stimulasi fisik
baik aktif maupun pasif
- Menerangkan
Pertum-buhan dan
perkemba-ngan Fisik
Fisiologis pada keluarga
- Anjurkan
keluarga untuk melakukan
pemeriksaan lengkap
sesuai dengan anjuran
dokter untuk memastikan
kelainan bicara pada anak
disebabkan oleh faktor apa,
sehingga memudahkan
dalam pemelihan
penanganan.
- Stimulasi anak
untuk bermain sesuai
dengan tahapan
perkembangan anak dan
ajak anak bergaul dengan
teman atau tetangga.
- S : - Keluargamenya-takan akan
melatih anak lebih
sering de-ngan teknik
aktif dan pasif.
- Keluarga
menanyakan kondisi
fisik pada anaknya
O : - Keluarga mengang-
guk saat dianjurkan
untuk melakukan kom-
pres panas dingin
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Implementasi di
rumah
7/16/2019 Askep gangguan bicara=
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gangguan-bicara 19/21
Diagnosa II : Resiko tinggi cidera b.d gangguan pendengaran dan mobilitas,
keseimbangan dan gerakan tidak stabil
Data Kegiatan Evaluasi
DS (allo) :- Usia anak 22 bulan
- Anak belum
mampu me-ngucapkan
kata-kata
- Anak belum dapat
duduk dan merangkak
DO :
- Blink refleks
negatif
- Anak tidak dapat
duduk sendiri, duduk
dengan posisi tidak
tetap/stabil, kepala selalu
terjatuh kedepan
- Anak belum dapat
merangkak
- Menerangkan pada keluarga adanya
resiko cidera pada anak
dan resiko semakin
parah-nya penyakit
akibat cidera
- Menganjurkan
pada keluarga untuk
mem-buatkan
pengaman bagi anak
untuk tempat bermain,
berlatih dan tempat
tidur
- Menganjurkan
pada keluarga untuk
tidak menempatkan
barang berbahaya
didekat anak
- Menganjurkan
keluarga untuk
mengawasi akti-vitas
anak
S : Menyebutkan kembaliresiko cidera pada
anak, mengatakan su-
dah membuatkan peng-
aman tempat tidur,
menyatakan akan
membuat pengaman
bagi tempat bermain
dan akan memperha-
tikan kondisi kebersih-
an dan keamanan tem-
pat anak. Mengatakan
bahwa anaknya menda-
patkan perhatian dan
diawasi penuh oleh
ibunya
O : -
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Implementasi di
rumah
7/16/2019 Askep gangguan bicara=
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gangguan-bicara 20/21
Diagnosa III : Kurangnya Pengetahuan keluarga tentang perawatan anak b.d
kurang informasi
Data Kegiatan ResponDS : (Allo)
- Keluarga
menanyakan bagaimana
kesembuhan anaknya
- Keluarga
menanyakan program
pengobatan yang harus
dijalankan
- Ibu menyatakan
anaknya dilatih berdiri
dan berjalan
Keluarga mengatakan tidak
ada yang memberitahu cara
perawatan anak yang baik
- Menerangkan
tingkat ke-sembuhan
yang mung-kin dicapai
oleh anak
- membuat rencana
ber-sama dengan
keluarga untuk
pengembangan
kemampuan anak
- Mensupport
keluarga dalam
melakukan stimulasi
pada anak
- Kuatkan koping
kelu-arga dalam
menerima kondisi anak
S : Mengatakan akan
menerima anak dan
merawat anak, Menya-
takan akan melaksanakan
perawatan sesuai rencana
yang dibuat.
O : Tampak diam
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Implementasi
kegiatan di rumah
7/16/2019 Askep gangguan bicara=
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gangguan-bicara 21/21
Diagnosa IV : Gangguan pemenuhan nutrisi b.d asupan nutrisi yang relatif
kurang
Data Kegiatan Respon
DS (allo)- Ibu memberi makan
3 kali sehari, jenis
makanan nasi
- Lauk biasanya
sama dengan keluarga
- Anak kurang mau
makan
DO :
- Berat badan 7,8 kg
(ideal 12,2 kg)
Lingkar lengan kiri 12 Cm
- Terangkan pentingnya nutrisi bagi
optima-lisasi
pertumbuhan
perkembangan anak
- Buat rencana
bersama keluarga
untuk pembe-rian
makanan di rumah
- Anjurkan pada
kelu-arga untuk
memerik-sakan status
kesehatan dan gizi
secara berkala
S; Menyatakan akanlebioh memperhatikan
makanan anak di rumah
O;: -
A; Masalah teratasi
sebagaian
P : Implementasi
kegiatan di rumah