askep-fraktur

32
1 Askep Fraktur/Vip/08 Askep Fraktur/Vip/08 Asuhan Keperawatan Asuhan Keperawatan Klien Dengan Klien Dengan Fraktur Fraktur Oleh : Oleh : Tavip Dwi Wahyuni, SKep, Ns, Tavip Dwi Wahyuni, SKep, Ns, M.Kes M.Kes

Upload: faizprianata

Post on 22-Dec-2015

249 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

medikel bedah

TRANSCRIPT

Page 1: Askep-Fraktur

11Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08

Asuhan Keperawatan Asuhan Keperawatan Klien Dengan FrakturKlien Dengan Fraktur

Oleh :Oleh :

Tavip Dwi Wahyuni, SKep, Ns, M.KesTavip Dwi Wahyuni, SKep, Ns, M.Kes

Page 2: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 22

REVIEW ANATOMI FISIOLOGI REVIEW ANATOMI FISIOLOGI TULANG :TULANG :

Fungsi-fungsi tulang :AN-OS.JPG1.   Formasi rangka2.  Formasi sendi-sendi  3.  Perlekatan    otot-otot  4.  Kerja sebagai pengungkit  5.  Sokongan dan penyebaran berat

badan 6.  Proteksi

Page 3: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 33

7.   Haemopoesis  

8.    Fungsi-fungsi immunulogis  

9. Penyimpanan kalsium  

10. Fungsi-fungsi khusus

       - Sinus-sinus paranasalis

- Email gigi - geligi

- Tulang-tulang kecil liang telinga dalam

- Panggul wanita

Page 4: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 44

FRAKTURFRAKTUR

Definisi Fraktur :

• Diskontinuitas dari jaringan tulang ( patah tulang) yang biasanya disebabkan oleh adanya kekerasan yang timbul secara mendadak (Aswin,dkk. ; 1986)

frakture 1-Vdo.flv

fracture 3.flv

Page 5: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 55

KLASIFIKASI KLINIS FRAKTURKLASIFIKASI KLINIS FRAKTUR

• Fraktur dahan patah ( greenstick fracture ) :terjadi pada anak-anak, tulang patah dibawah lapisan periosteum yang elastis dan tebal. ( lapisan periosteum sendiri tidak rusak )

• Fissura fraktur :Patah tulang yang tidak disertai perubahan letak yang berarti

• Fraktur yang lengkap ( complete fractur ) : Patah tulang yang disertai dengan terpisahnya bagian-bagian tulang

Page 6: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 66

• Comminuted fracture :Tulang patah menjadi beberapa fragmen

• Fraktur tekan ( stress fracture ) :Kerusakan tulang karena kelemahan yanag terjadi sesudah berulang-ulang ada tekanan berlebihan yang tidak lazim.

• Impacted fractur :• Fragmen-fragmen tulang terdorong masuk ke

arah dalam tulang satu sama lain , sehingga tidak dapat terjadi gerakan diantara fragmen-fragmen itu.

Page 7: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 77

BBerdasarkan huberdasarkan hub.. aantnt.. ujung tulang ujung tulang fraktur dgn jaringan-jaringan sekitarnyafraktur dgn jaringan-jaringan sekitarnya : :

• Fraktur tertutup ( fraktur simplex ): patahan tulang tidak mempunyai hubungan dengan udara terbuka.

tipe fraktur

• Fraktur terbuka ( compound fracture ): kulit terobek : a) dari dalam karena fragmen tulang yg menembus kulit;

b) krn kekerasan yg langsung dari luar.

Page 8: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 88

• Fraktur komplikata : persendian ,saraf, pembuluh darah atau organ viscera juga ikut terkena. Fraktur seperti ini dapat berbentuk : fraktur tertutup atau fraktur terbuka

contoh : • fraktur pelvis tertutup………………ruptura

vesica urinaria• fraktur costa…………………………luka pada

paru-paru• fraktur corpus humeri……………….paralisis

nervus radialis

Page 9: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 99

• Fraktur patologis :karena adanya penyakit lokal pada tulang, maka kekerasan yang ringan saja pada bagian tersebut sudah dapat menyebabkan fraktur.

Penyebab fraktur patologis :Umum :• Osteoporosis. • Metabolik. Rickets, defisiensi vitamin D, gangguan

ginjal, skorbut.• Gangguan endokrin• Osteoporosis menopausal• Paget’s Disease pada tulang.• Neuropatik ( neuro syphilis, poliomyelitis, paraplegia )• Kongenital. Tulang-tulang memang rapuh, seperti

pada osteogenesis imperfekta.

Page 10: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 1010

LokalLokal : :• Tumor-tumor yang simplex seperti giant cell tumor

atau chondroma, yang ganas seperti sarcoma.• Infeksi tulang ( osteitis )• Metastase tumor pada tulang ( tumor primer

biasanya pada mammae, thyroid, ginjal dan bronchus )

• Kista• Desakan langsung dari aneurisma atau dari tumor.• Atrofi tulang karena jarang digunakan, ( Atrofi

inaktiva, disuse atrofi ), misalnya pada pembidaian yang terlalu lama, sesudah poliomyelitis atau pada paraplegia.

Page 11: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 1111

Gambaran klinis fraktur :

• Riwayat trauma• Nyeri, pembengkakan dan nyeri tekan

pada daerah fraktur ( tenderness )• Perubahan bentuk ( deformitas )• Hilangnya fungsi anggota badan dan

persendian-persendian yang terdekat• Gerakan-gerakan yang abnormal• Krepitasi

Page 12: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 1212

Prinsip Terapi FrakturPrinsip Terapi Fraktur

1. Rekognisi atau pengenalan ( Price & Wilson, 1985 )

2. Reduksi / Reposisi: pemulihan keselarasan anatomi tulang yang fraktur (Sabiston,1994)

orif.flv

balance traksi.flv

orthopedic sergery.flv

bow legs surgery.flv

3. Imobilisasi ( Sabiston 1995) Atau Retensi reduksi ( Wilson & Price 1985)

4. Pemulihan fungsi ( restorasi ) atau rehabilitasi (Price & Wilson1985; Sabiston 1995)

Page 13: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 1313

Penyembuhan fraktur TULANG.JPG

1. Stadium pembentukan hematom

– Hematom terbentuk dari darah yang mengalir yang berasal dari pembuluh darah yang robek.

– Hematom dibungkus jaringan lunak sekitar ( periosteum & otot )

– Terjadi sekitar 1-2 X 24 jam

Page 14: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 1414

2. Stadium proliferasi sel.

– Sel - sel berproliferasi dari lapisan dalam periosteum, sekitar lokasi fraktur

– Sel - sel ini menjadi precusor osteoblast– Sel sel ini aktif tumbuh kearah fragmen tulang– Proliferasi juga terjadi di jaringan sumsum

tulang– Terjadi setelah hari ke 2 kecelakaan terjadi

Page 15: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 1515

• 3. Stadium pembentukan kallus

• Osteoblast membentuk tulang lunak ( kallus )

• Kallus memberikan rigiditas pada fraktur

• Jika terlihat massa kallus pada X - ray berarti fraktur telah menyatu

• Terjadi setelah 6 - 10 hari setelah kecelakaan terjadi

Page 16: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 1616

• 4. Stadium konsolidasi

• Kallus mengeras dan terjadi proses konsolidasi. fraktur teraba telah menyatu

• Secara bertahap menjadi tulang mature

• Terjadi pada minggu ke 3 - 10 setelah kecelakaan

Page 17: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 1717

• 5. Stadium Remodeling

• Lapisan bulbous mengelilingi tulang khususnya pada lokasi ex-fraktur

• Tulang yang berlebihan dibuang oleh osteoklast

• Pada anak - anak remodeling dapat sempurna, dewasa masih ada tanda penebalan tulang.

Page 18: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 1818

Faktor-faktor yang menghambat Faktor-faktor yang menghambat penyambungan ( union ) fragmen-penyambungan ( union ) fragmen-fragmen :fragmen :

• Luas fraktur

• Reposisi yang tidak memadai.

• Imobilisasai yang tidak memadai ditinjau dari segi waktu maupun luas imobilisasi

• Sepsis atau tindakan pembedahan

Page 19: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 1919

Faktor-faktor yg mencegah terjadinya penyambungan

fragmen-fragmen :

– Interposisi jaringan lunak seperti otot diantara ujung-ujung fraktur.

– Imobilisasi yang tidak memadai.– Traksi yang berlebihan ( distraksi ), sehingga

mencegah penyambungan oleh callus.– Infeksi.

Page 20: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 2020

DislokasiDislokasi

Dislokasi / dislocatio :

adalah perpindahan bagian apa saja, terutama tulang ; disebut juga luxation ( Dorland ; 1994 ).

Apabila tak ada bagian dari rawan sendi yang menyentuh pasangannya, maka sendi tersebut dalam keadaan dislokasi ( Price & Wilson;1985 ).

Page 21: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 2121

Subluksasi :

menyatakan penyimpangan ( deviasi ) dari hubungan normal, dimana rawan sendi masih menyentuh rawan sendi pasangannya ( Price & Wilson; 1985 ).

Tanda :

Adanya rasa nyeri, perubahan posisi anatomis

Page 22: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 2222

Penanganan

• Reduksi.

Pengenalan secara dini dan reduksi dini dari semua dislokasi penting untuk memberi hasil akhir yang

• Roentgenogram post reduksi : harus dapat menunjukkan gambaran anatomi yang normal

Page 23: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 2323

Komplikasi fraktur Komplikasi fraktur ::

1. Shock1. ShockRasa nyeri yang timbul pada fraktur Rasa nyeri yang timbul pada fraktur yang yang bbaru terjadi, terutama bila aru terjadi, terutama bila

pengangkutan pengangkutan sepanjang perjalanan sepanjang perjalanan disertai pembidaian yang kurang baik disertai pembidaian yang kurang baik selalu akan menimbulkan keadaan selalu akan menimbulkan keadaan shock shock neurogenik.neurogenik.

Page 24: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 2424

2. Luka-luka Yg Terjadi Bersamaan.

• Pada kecelakaan lalu lintas seringkali terjadi trauma capitis yang berat atau kerusakan paru-paru. Juga ada walau jarang trauma pada alat-alat abdomen (ruptura limpa, hepar atau vesica urinaria).

Page 25: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 2525

3. Crush syndrome

• Kegagalan hepatorenal dapat terjadi pada penderita-penderita dengan trauma yang mengakibatkan penghancuran yang luas dan devitalisasi pada otot-otot dan pembuluh darah. Sekresi ginjal menurun dan terjadilah uremia akibat output yang rendah dan asidosis.

Page 26: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 2626

4. Emboli lemak

– Embolisme subklinis yang kecil dari lemak yang terjadi pada 30% perlukaan akibat trauma tidak serius.

– Globulli lemak yang berdiameter lebih besar daripada 8 mikron timbul di dalam darah dan terutama terdiri dari triglyserida.

Page 27: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 2727

Tanda-tanda klinisTanda-tanda klinis Emboli Lemak Emboli Lemak::

• Riwayat kerusakan tulang• Riwayat shock hipovolemik.• Ptechial rash. • Gangguan pernapasan (takhipnea, dispnea)

dengan perubahan radiologis yang menyertainya, seperti bercak bilateral yang difus dan halus di paru-paru.

• Adanya gejala-gejala cerebral, iritabilitas atau penurunan kesadaran, padahal tidak terjadi trauma kepala.

• Pyrexia.• Adanya globulli lemak di sputum atau urine,

lipase serum dapat meningkat, adanya hipoxia arteriil, dan trombositopenia.

Page 28: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 2828

5. Trombosis venosa• Terutama pada mingu-minggu pertama

sesudah trauma, trombosis sering terjadi pada vena yang dalam di betis.

Tanda :• Rasa nyeri di betis bila kaki di dorsoflexikan,

nyeri tekan betis dan pembengkakan tungkai. • Ini merupakan indikasi pembalutan ringan dan

pemberian antikoagulan.

Page 29: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 2929

5. Trombosis venosa

• Terutama pada mingu-minggu pertama sesudah trauma, trombosis sering terjadi pada vena yang dalam di betis.

Tanda :• rasa nyeri di betis bila kaki di dorsoflexikan • nyeri tekan betis • pembengkakan tungkai.

Page 30: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 3030

Emboli pulmonum

• Peristiwa ini selalu terjadi sekunder karena trombosis vena profunda di extrimitas

• Emboli pulmonum mungkin merupakan satu-satunya keadaan yang kelihatan.

Page 31: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 3131

7. Komplikasi lokal fraktura. Vaskuler

• Tulang yang mengalami fraktur dapat menyebabkan pembuluh darah trombosis atau spasme arteriil.

b. Komplikasi vaskuler kasip

8. Komplikasi lanjut pada tulanga. Mal union

b. Penyambungan yang kasip (Delayed union)

c. Non - union

Page 32: Askep-Fraktur

Askep Fraktur/Vip/08Askep Fraktur/Vip/08 3232

9. Gangguan Persendian

10. Kerusakan syaraf

11.Kerusakan epiphyseal

12.Kerusakan Jaringan lunak

13.Kerusakan tendon

14.Komplikasi - komplikasi pada kulit

15.Atrofi akut