asah asih asuh

5
3.2 Analisa Kasus 3.3.1 Kebutuhan dasar anak Kebutuhan fisik biomedis (ASUH) 1. Kebutuhan pangan/gizi Orang tua penderita menyatakan bahwa mereka selalu mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan pangan penderita. Analisis gizi : Asupan : 2000 cc per hari Kebutuhan kalori : 80 kkal/kgBB/hari 80 kkal x 22 kg = 1760 kkal Kebutuhan cairan = (10 kg x 100 cc) + (10 kg x 50 cc) + (2 kg x 20 cc) = 1000 cc + 500 cc + 40 cc = 1540 cc Densitas : kebutuhan kalori = 1.14 kebutuhan cairan Asupan gizi yang diberikan sudah mencukupi kebutuhan yang diperlukan. 2. Sandang Keperluan sandang kurang dianggap sebagai prioritas dalam keluarga, namun cukup diperhatikan. Mereka membeli pakaian baru saat ada uang lebih atau saat hari raya. Namun dari pengamatan, kebersihan dari pakaian penderita dan keluarganya cukup diperhatikan, karena ibu mencuci pakaian anak dan anggota keluarga lainnya setiap hari. 3. Papan

Upload: pande-indra-premana

Post on 22-Sep-2015

235 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kebutuhan anak

TRANSCRIPT

3.2 Analisa Kasus3.3.1 Kebutuhan dasar anakKebutuhan fisik biomedis (ASUH)1. Kebutuhan pangan/giziOrang tua penderita menyatakan bahwa mereka selalu mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan pangan penderita. Analisis gizi :Asupan : 2000 cc per hariKebutuhan kalori : 80 kkal/kgBB/hari 80 kkal x 22 kg = 1760 kkal Kebutuhan cairan = (10 kg x 100 cc) + (10 kg x 50 cc) + (2 kg x 20 cc) = 1000 cc + 500 cc + 40 cc = 1540 ccDensitas : kebutuhan kalori = 1.14 kebutuhan cairanAsupan gizi yang diberikan sudah mencukupi kebutuhan yang diperlukan.2. SandangKeperluan sandang kurang dianggap sebagai prioritas dalam keluarga, namun cukup diperhatikan. Mereka membeli pakaian baru saat ada uang lebih atau saat hari raya. Namun dari pengamatan, kebersihan dari pakaian penderita dan keluarganya cukup diperhatikan, karena ibu mencuci pakaian anak dan anggota keluarga lainnya setiap hari.3. PapanPenderita tinggal di Jalan Pulau Saelus nomor 19, Sesetan. Rumah ini merupakan rumah pribadi. Rumah tersebut dihuni oleh satu KK dengan total penghuni 4 orang. Antara kamar tidur, dapur, kamar mandi penderita terletak pada bagunan yang berbeda. Penderita dan orang tuanya tidur di kamar yang terpisah. Namun penderita tidur bersama dengan kakaknya. Kamar penderita berukuran 5 x 4 meter, dengan dinding semen bercat, lantai dari keramik, dan terdapat ventilasi dan jendela di kamar penderita, sehingga matahari dapat masuk dan sirkulasi udara lancar. Rumah keluarga tersebut memiliki dua kamar mandi dan WC serta pemakaiannya secara bersama-sama, namun letaknya terpisah dengan kamar penderita. Kondisi kamar mandi terkesan gelap dan tidak bersih. Sumber air didapatkan dari sumur, sehingga air yang digunakan dalam keseharian sedikit keruh. Lingkungan rumah keluarga cukup bersih, namun pada bagian dekat kamar mandi penderita terdapat halaman yang tidak terpakai dan hanya terdapat barang-barang yang tidak digunakan dan dapat menimbulkan genangan air.4. Perawatan kesehatan Keluarga penderita merupakan keluarga yang mempercayakan kesehatannya kepada paramedis. Bapak penderita menyebutkan bahwa apabila ada keluhan sakit dari anaknya maka akan langsung dibawa ke puskesmas ataupun ke rumah sakit. Perawatan kesehatan bagi penderita merupakan suatu prioritas dalam keluarga, kepercayaan perawatan kesehatan diberikan kepada paramedis dan bukan alternatif.5. Waktu bersama keluargaIbu penderita adalah seorang ibu rumah tangga, sedangkan ayahnya bekerja sebagai sales, bekerja dari jam 08.00-18.00. Kesehariannya penderita lebih sering bersama ibunya dan kakaknya.

Kebutuhan emosi/kasih sayang (ASIH)1. Hubungan emosi dan kasih sayang dengan kedua orangtuaOrang tua penderita terlihat menyayangi penderita, terlihat dengan kedekatan penderita dengan orang tuanya saat kunjungan. Ibu lebih berperanan dalam hal perawatan dan pengawasan penderita sehari-harinya. .Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)1. Penderita adalah anak yang aktif. Penderita biasa menghabiskan waktunya dengan bermain di luar rumah bersama anak-anak tetangganya. Hubungan penderita dengan orang tua cukup dekat. Hal ini terlihat saat orang tua penderita berusaha mengajak penderita untuk bercakap-cakap dan bermain. Dari segi stimulasi, permainan edukatif untuk penderita cukup baik yang nantinya dapat mempengaruhi personal sosial, motorik halus, motorik kasar dan bahasanya. 2. Perkembangan penderita secara umum masih dalam batas normal. Tetapi tetap harus diperhatikan perkembangan tahap-tahap selajutnya, berkaitan dengan kondisi kedua orang tua yang bekerja kemungkinan kurang melatih anak dan ketidaktahuan orang tua. 3.3.2 Analisis Bio-Psiko-SosialBiologisSaat ini pada penderita tidak ditemukan keluhan demam ataupun keluhan lainnya. Namun jika dilihat dari kurva CDC, tinggi berbanding umur, memperlihatkan bahwa penderita berada dalam urutan normal, dan juga berat berbanding umur, memperlihatkan bahwa penderita berada dalam kondisi normal.Kedua orang tuanya memberikan perhatian yang cukup terhadap penderita terutama masalah kesehatannya. Kesehatan penderita merupakan prioritas. Kedua orang tuanya secara sabar dan rutin selalu menjaga interaksi dengan penderita, yaitu dengan mengajaknya bermain, berbicara, dan tidur bersama. Ibu penderita yang selalu memberikan perhatian apabila penderita sakit.

SosialAktivitas penderita selama ini sangat dipengaruhi oleh penyakit yang dideritanya. Karena umurnya yang masih muda, pasien setiap harinya bermain dengan teman-teman sekolah maupun tetangganya.

3.3.3 Problem list Lingkungan rumah yang rawan untuk penyebaran DBD.

3.3 KIEAsuh Memberikan penjelasan pada orang tua penderita untuk selalu menjaga kesehatan terutama gizi penderita dengan selalu berusaha memberikan asupan makanan yang sesuai dengan kebutuhan penderita. Menyarankan pada keluarga penderita untuk segera mengajak penderita ke dokter jika penderita mengalami sakit. Memberikan penjelasan pada orang tua penderita untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan mencegah DBD berkembang ke anggota keluarga lain.Asah Memberikan informasi kepada orang tua untuk aktif menstimulasi anaknya misalnya dengan memberikan keleluasaan anaknya bermain dengan teman sebayanya, tapi memperhatikan pola belajarnya di sekolah dan di rumah.Asih Memberikan penjelasan tentang pentingnya hubungan erat antara penderita dengan orang tua