artikel analisis komunikasi dan kepemimpinan …
TRANSCRIPT
ARTIKEL
ANALISIS KOMUNIKASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP
KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PT. RENA DJAYA
CABANG JEMBER
Disusun Oleh :
Heru Fajar Pratikto
NIM : 1410412041
Pembimbing
Dra.HJ.Retno Endah , S,MM
NPK: 95.10.256
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2015
HALAMAN PENGESAHAN
ARTIKEL
Dengan Judul
ANALISIS KOMUNIKASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP
KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PT. RENA DJAYA
CABANG JEMBER 2015
Disusun Oleh :
Heru Fajar Pratikto
NIM : 1410412041
Telah Disetujui Oleh
Dosen Pembimbing Skripsi Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Jember
Sebagai syarat untuk mendapatkan nilai Tugas Akhir Skripsi
Mengetahui
Dosen Pembimbing
Dra.HJ.Retno Endah , S,MM
NPK: 95.10.256
ABSTRAK
Sumber daya manusia merupakan komponen utama suatu organisasi yang
menjadi perencana dan pelaku aktif dalam setiap aktifitas organisasi, mereka
mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status dan latar belakang pendidikan, usia,
jenis kelamin yang heterogen yang dibawa ke dalam suatu organisasi sehingga tidak
seperti mesin, uang dan material yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai dan diatur
sepenuhnya dalam mendukung tercapainya tujuan organisasi.Salah satu hal yang
harus diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan yaitu kedisiplinan kerja. Untuk
mewujudkan kedisiplinan kerja bukan merupakan hal mudah, karena dipengaruhi
oleh beberapa factor diantaranya : komunikasi dan kepemimpinan terhadap
karyawan.Dari hasil pengujian hipotesis dengan uji t, factor komunikasi sebesar
4.533, faktor kepemimpinan 1.57s6, dari hasil uji t tersebut dapat disimpulkan bahwa
komunikasi sangat berpengaruh signifikan terhadap kerja karyawan PT. Rena Djaya
Cabang Jember.
Kata Kunci : Faktor-faktor yang mempengaruhi Disiplin Kerja
Pendahuluan
Walaupun didukung dengan sarana dan prasarana serta sumber dana
yang berlebihan , Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap
kegiatan perusahaan. tetapi tanapa dukungan sumber daya manusia yang andal
kegiatan perusahaan tidak terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa
sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikannn dengan
segala kebutuhannya.Sebagai kunci pokok, sumber daya manisia akan menentukan
keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan.Tuntutan perusahaan untuk
memperoleh , mengembanagkan dan mempertahankan sumber daya manusia yang
berkualitas semakin mendesak sesuai dengan dinamika lingkungan yang selalu
berubah.
Sumber daya manusia sebagai penggerak organisasi atau perusahaan banyak
dipengaruhi oleh perilaku para pesertanya ( partisipasinya ) atau
aktornya.Keikutsertaan sumber daya manusiaisasi diatur dengan adanya wewenang
dan tanggung jawab yang harus dicapai karyawan dengan standar atau tolak ukur
yang telah ditetapkan dan disepakati oleh karyawan dan atasan.
Menurut Riva’i ( 2004:35) “tanpa didukung pegawai/karyawan yang sesuai
baik segi kuantitatif,kualitatif, strategi dan operasionalnya ,maka
organisasi/perusahaan itu tidak akan mampu mempertahankan keberadaannya,
mengembangkan dan memajukan dimasa yang akan datang”.
Sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan organisasi atau
perusahaan.Karena itu pimpinan harus dapat menetapkan sasaran kerja yang akan
menghasilkan karyawan yang berkualitas tinggi .Penetaoan target- target spesifik
dalam kurun waktu tertentu tidak hanya bersifat kuantitatif misalnya , dengan
mengembangkan diri untuk menguasai pengetahuan dan keahlian yang
diperlukan untuk pekerjaan dengan tingkat kompetensi yang makin baik.
Dalam lingkunagan bisnis yang semakin kompetitif , maka perusahaan
dituntut untuk memberdayakan seluruh sumber daya manusia yang dimiliki,
termasuk sumber daya manusia.Mengelola sumber daya manusia di organisasi
perusahaan dengan berbagai ragam sifat ,sikap dan kemampuan manusia agar mereka
dapat bekerja menuju satu tujuan yang direncanakan peruahaan. Sumber daya
manusia sebagai pelaku organisasi mempunyai perbedaan dalam sikap ( attitude )
dan pengalaman ( experience ).Perbedaan tersebut menyebabkan tiap individu yang
melakukan kegiatan dalam organisasi mempunyai kemampuan kinerja ( performance
) yang masing – masing berbeda juga.
Salah satu hal yang yang harus diperhatikan dalam pekerjaanyaitu
kedisiplinan kerja .Untuk mewujudkan kedisiplinan kerja bukan usaha yang mudah ,
karena dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya komunikasi pimpinan dengan
karyawan dan kepemimpinan terhadap karyawan.Berkaitan dengan hal tersebut
dalam penelitian ini hanya fokus membahas faktor komunikasi dan kepemimpinan
terhadap kedisiplinan kerja karyawan.
Komusikasi sangat penting dalam sebuah organisasi perusahaan karena
dengan adanya komunikasi maka kerjasam akan terjalin dengan baik.Jika kerjasama
terjalin baik maka kedisiplinan akan terbentuk juga.
Dalam sebuah organisai perusahaan , selain faktor komunikasi , faktor
kepemimpinan juga sangat mempengaruhi terhadap terciptanya kedisiplinan kerja
karyawan.
PT .RENA DJAYA adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
perdagangan ( distributor ) yang memasarkan brand / produk cap mobil yang
meliputi produk sari manis , bumbu masak , panili yang dipasarkan dalam bentuk
kemasan.Sebagai sebuah perusahaan , PT. RENA DJAYA dituntut untuk mampu
bersaing dan mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasarnya agar bisa tetap
survive.PT. RENA DJAYA perwakilan Jember didirikan sejak 1979 mampu eksis
sampai sekarang , walaupun dalam perjalanannya cukup banyak menghadapi
kendala , seperti perekonomian Indonesia yang mengalami krisis ekonomi. Dengan
penuh perjuangan akhirnya perusahaan mampu melewati masa krisis tersebut.
Namun berdasarkan obsevasi lapangan yang dilakukan pada bulan Januari
2014 , ternyata masih cukup banyak terjadi kenyataan yang kurang sesuai dengan
harapan yaitu sumber daya manusia yang tidak mempunyai kedisiplinan yaitu masih
banyak karyawan yang tidak tepat waktu pada saat masuk kantor , sering ijin tidak
masuk kantor dengan alasan yang sebenarnya tidak terlalu penting , laporan
pembukuan yang sering terlambat.
berdasarkan pemjelasan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul proposal : “ Analisis Komunikasi Dan Kepemimpinan Terhadap
Kedisiplinan Kerja Karyawan PT .Rena Djaya Cabang Jember “.
Perumusan Masalah
Dari uraian di atas , maka permasalahan yang dapat dirumuskan oleh penulis
adalah : “ Sejauh mana faktor komunikasi dan kepemimpinan terhadap kedisiplinan
kerja karyawan PT.Rena Djaya Cabang Jember “.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
“ Untuk mengetahui atau untuk mendapatkan bukti tentang pengaruh komunikasi dan
kepemimpinan terhadap kedisiplinan kerja karyawan PT.Rena Djaya Cabang Jember
pada khususnya “.
Manfaat Penelitian
a. Bagi Perusahaan
Memberikan masukan bagi perusahaan yang dapat dijadikan prestise sumbangan
pikiran dan pertimbangan dalam mererapkan strategi pengambilan keputusan serta
mengetahui kinerja karyawan PT.Rena Djaya Cabang Jember “.
a. Bagi Mahasiswa Lainnya
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti untuk mengkonfirmasikan
hasil penelitian sebelumnya dan menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia.
Manajemen telah banyak disebut sebagai “ seni untuk menyelesaikan
pekerjaan melelui orang lain : Definisi ini , yang dikemukakan oleh Mary Parker
Follett , mengandung arti bahwa para manajer mempunyai tujuan - tujuan organisasi
melelui pengaturan orang – orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang
diperlukan , atau dengan kata lain dengan tidak melakukan pekerjaan itu sendiri.
Manajemen sumberdaya manusia adalah penarikan , seleksi , pengembangan ,
pemeliharaan , dan penggunaan sumberdaya manusia untuk mencapai baik tujuan –
tujuan individu maupun organisasi.
Tugas dari manajemen sumber daya manusia berkisar pada upaya manusia
dengan segala potensi yang dimilikinya sesfektif mungkin sehingga dapat diperoleh
sumber daya manusia yang sesuai dan memuaskan bagi perusahaan ( Baustino C.
Gomes. 2003 : 13 ).Dari sumber daya yang tersedia dalam perusahaan , sumber daya
manusia merupakan sumber daya yang memegang peranan penting dan paling
menetukan. Artinya , walaupun diakui bahwa asset- asset non mausianya termasuk
alam , tetap memainkan peranan penting.Tetapi tanpa didukung sumber daya manusia
maka semuanya akan sia- sia.Tanpa sumber daya manusia yang handal , pengolahan,
penggunaan dan pemanfaatan sumber – sumber yang lain akan menjadi tidak efektif ,
efisien dan produktif.
Sedangkan pengertian dari manajemen sumber daya manusia menurut Yussuf
Suit dan Almasdi ( 1996 : 37 ) adalah upaya pembinaan , penggalian , pengurusan ,
dan pemanfaatan tenaga dan sumber daya manusia dalam proses produksi.Kemudian ,
dalam manajemen sumber daya manusia masalah yang dirasakan berat adalah karena
manajemen berhadapan dengan manusia – manusia , baik sebagai sumber daya
maupun sebagai faktor produksi dan erat sekali hubungannya dengan sifat – sifat
manusiawi yang tidak mudah terlihat dan terdeteksi dengan pasti.Menurut hasibuan (
2009 : 10 ) mengatakan bahwa ,” Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan ilmu
dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efesien
untuk membantu terwujudnya tujuan perusahaan , karyawan dan masyarakat “.Jadi
kesimpulannya bahwa Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu yang
mengatur , merencanakan , melatih , dan mengorganisasikan untuk mencapai tujuan
organisasi atau perusahaan.
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam manajemen sumber daya manusia terdapat fungsi – fungsi yang
berperan penting.Fungsi – fungsi Manajemen Sumber Daya Manusi merupakan
aktvitas manajemen sumber daya manusia dalam rangka mengelola sumber daya
manusia untuk mencapai tujuan perusahaan.Seperti yang dikemukakan oleh Hasibun
( 2009 : 21 ) fungsi – fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi : perencanaan
, pengorganisasian , pengarahan , penegndalian , pengadaan , pengembangan ,
kompensasi , pengintegrasian , pemeliharaan , kedisiplinan , dan pemberhentian.
Penjelasan dari fungsi – fungsi tersebut adalah :
a. Perencanaan ( Human Resources Planning )
Adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif dan efisien agar sesuai dengan
kebutuhan dalam membantu terwujudnya tujuan .
b. Pengorganisasian
Adalah kegiatan untuk mengorganisir semua karyawan , dengan menetapkan
pembagian kerja , hubungan kerja , delegasi wewenang , intregasi , dan
koordinasi dalam organisasi.
c. Pengarahan ( Directing )
Adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan , agar mau bekerja efektif serta
efisien dan membantu tercapainya tujuan perusahaan , karyawan dan masyarakat.
d. Pengendalian ( Controlling )
Adalah kegiatan semua karyawan , agar menaati peraturan – peraturan
perusahaan dan bekerja sesuai rencana.
e. Pengadaan ( Procurement )
Adalah proses penarikan , seleksi , penempatan , orientasi , dan induksi untuk
mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
f. Pengembangan ( Development )
Adalah proses peningkatan keterampilan teknis , teoritis , konseptual ,dan moral
karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.
g. Kompensasi ( Compensasi )
Adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung , uang atau barang /
upah karyawan sebagai imbalan jasa yang yang diberikan pada perusahaan.
h. Pengintegrasian ( Integration )
Adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan
karyawan agar tercipta kerja sama yang sesuai dan saling menguntungkan yaitu
perusahaan memperoleh laba dan karyawan memperoleh hasil dari pekerjaanya.
i. Pemeliharaan ( Maintance )
Adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik , mental dan
loyalitas karyawan untuk dapat bekerja dengan baik.
Komunikasi
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau
informasi dari seseorang ke orang lain.Perpindahan pengertian tersebut melibatkan
lebih dari sekedar kata – kata yang digunakan dalam percakapan , tetapi juga ekspresi
wajah , intonasi , titik putus vocal dan lain sebagainya.Dan perpindahan yang efektif
memerlukan tidak hanya trasmisi data , tetapi bahwa seseorang mengirimkan berita
dan menerimanya sangat tergantung pada ketrampilan – ketrampilan tertentu (
membaca , menulis , mendengar , berbicara dan lain- lain ) untuk membuat sukses
pertukaran informasi.
Komunikasi, sebagai suatu proses dengan mana orang – orang bermaksud
memberikan pengertian – pengertian melalui pengiringan berita secara simbolis ,
dapat menghubungkan para anggotanya berbagai satuan organisasi yang berbeda dan
bidang yang berbeda pula , sehingga sering di sebut rantai pertuakaran informasi.
Semua faktor yang dibahas dalam model proses komunikasi di atas dapat juga
diterapkan pada komunikasi dalam organisasi.Komunikasi efektif di mana saja ,
menyangkut penyampaian berita dari seseorang kepada orang lain secara akuarat.
American Management Associations ( AMA ) telah menyusun sejumlah
prinsip – prinsip komunikasi yang disebut “ the ten commandments of Good
Communication “ ( sepuluh pedoman komunikasi yang baik ) Pedoman- pedoman ini
disusun untuk meningkatkan efekifitas komunikasi organisasi , yang secara ringkas
adalah sebagai berikut :
1. Cari kejelasan gagasan – gagasan terlebih dahulu sebelum dikomunikasikan.
2. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi.
3. Pertimbangkan keadaan phisik dan manusia keseluruhan kapan saja komunikasi
akan dilakukan.
4. Konsultasikan dengan pihak – pihak lain , bila perlu , dalam perencanaan
komunikasi.
5. Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai isi dasar berita selama
berkomunikasi.
6. Ambil kesempatan , bila timbul , untuk mendapatkan segala sesuatu yang
membantu atau umpan balik.
7. Ikuti lebih lanjut komunikasi yang telah dilakukan.
8. Perhatikan konsistensi komunikasi.
9. Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi.
10. Jadilah pendengar yang baik , berkomunikasi tidak hanya untuk dimengerti tetapi
untuk mengerti.
Kepemimpinan
Seperti manajemen, kepemimpinan ( leadership ) telah didefinisikan dengan
berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula.Menurut Stoner ,
kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan
pemberian pengaruh pada kegiatan – kegiatan dari sekelompok anggota yang saling
berbubungan tugasnya.
Ada tiga implikasi penting dari definisi tersebut :
Pertama , kepemimpinan menyangkut orang lain yaitu bawahan atau pengikut
.Kesediaan mereka untuk menerima pegarahan dari pemimpin , para anggota
kelompok membantu menentukan status / kedudukan pemimpin dan membuat proses
kepemimpinan dapat berjalan.Tanpa bawahan , semua kualitas kepemimpinan
seorang manajer akan menjadi tidak relevan.
Kedua , kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak
seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Para pemimpin
mempunyai wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan para anggota kelompok
, tetapi para anggota kelompok tidak dapat mengarahkan kegiatan – kegiatan
pemimpin secara langsung , meskipun dapat juga melalui sejumlah cara secara tidak
langsung.
Ketiga , selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan atau
pengikut, pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh. Dengan kata lain , para
pemimpin tidak hanya memerintah bawahan apa yang harus dilakukan tetapi juga
dapat memepengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya.Sebagai
contoh , seorang manajer dapat mengarahkan seorang bawahan untuk melaksanakan
suatu tugas tertentu , tetapi dia dapat juga mempengaruhi bawahan dalam
menentukan cara bagaimana tugas itu dilaksanakan dengan tepat.
Imam munawir ( 2011 : 57 ) mengmukakan pendapatnya yaitu : “
kepemimpinan adalah upaya untuk menggunakan pengaruh guna mendorong dan
mengiring orang lain ( karyawan , anggota , bawahan ) sehingga mereka bertindak
dan berperilaku sebagaimana yang diharapkan , terutama bagim tercapainya tujuan
yang diinginkan.
Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimilki oleh seorang pemimpin dalam
memotivasi dan mempengaruhi aktivis kelompok yang diaturuntuk mencapai tujuan
bersama.Seaorang pemimpin dituntut untuk mampu mengambil keputusan yang
sangat cepat dan tepat .Jika terlambat mengambil keputusan maka dapat merugikan
perusahaan karena mengingat banyaknya pesaing di pasaran.Demikian juga bila salah
dalam mengambil keputusan tentunya harus berhadapan dengan konskuensi dana ,
waktu dan tenaga.
Sifat umum kepemimpinan
Dalam kaitannya dengan kesuksesan seorang pemimpin ada 4 sifat umum
yang dapat mempengaruhi keberhasilan kepemimpinan perusahan , yaitu :
a. Kecerdasan
Pemimpin mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dengan yang
dipimpin.Dengan demikian diharapkan seorang pemimpin dapat mengatasi
segala masalah yang terjadi di dalam perusahaan.
b. Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial.
Pemimpin cenderung matang dan mempunyai emosi yang stabil serta
mempunyai perhatian pada aktivitas – aktivitas sosial , juga mempunyai
keinginan menghargai dan dihargai.
c. Motivasi diri dan dorongan berprestasi.
Pemimpin secara refatif mempunyai dorongan untuk memotivasi diri dalam
mencapai prestasi kerjanya.
d. Sikap – sikap hubungan kemanusiaan.
Pemimpin yang berhasil akan mengakui harga diri dan kehormatan pada
karyawannya
Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah cara pemimpin dalam menghadapi dan melayani
staf atau bawahan yang biasanya berbeda pada setiap individu dan dapat berubah –
ubah . Kesemuanya itu adalah untuk terciptanya kesatuan dan persatuan dalam
berfikir sera berbuat dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Ada beberapa gaya kepemimpinan di bawah ini , yaitu :
a. Gaya kepemimpinan demokrasi
Gaya kepemimpinan demokrasi artinya pemimipin selalu bertidak bijaksana
sesuai kondisi perusahaan dan kondisi karyawan.Dan pemimpin yang selalu
mendengarkan pendapat karyawan demi keajuan perusahaan.
b. Gaya Kepemimpinan dictator atau otoriter
Gaya kepemimpinan yang selalu memaksakan kehendaknya sendiri tanpa
melihat keterbatasan karyawan atau bawahan.
c. Gaya kepemimpinan konsulatif
Gaya kepemimpinan yang selalu melibatkan staf atau karyawan sebelum
mengambil keputusan sebagai bahan pertimbangan.
Kedisiplinan kerja
Kedisiplinan adalah sifat seseorang dalam mematuhi aturan dan peraturan suatu
organisasi tertentu.Kedisiplinan sanagat memepengaruhi kinerja kdan
perusahaan.Kadisiplinan sepatutnya dipandang sebagai bentuk latihan bagi karyawan
dalam melaksanakan aturan –aturan perusahaan.Semakin tinggi tingkat kedisiplinan
semakin tinggi pula produktivitas kerja karyawan dan kinerja karyawan.
Komponen kedisiplinan dapat dilihat dari beragam sudut pandang sebagai
berikut :
1. Timbul karena kesadaran diri dari karyawan atau bisa juga dengan paksaan.
2. Motif keinginan karyawan untuk diakui sebagai orang yang baik / teladan.
3. Tidak semua karyawan mempunyai derajad kedisiplinan seratus persen , ada
pengaruh faktor intrinsic dan ekstrinsik.
4. Kedisiplinan karyawan tidak selalu terkait dengan produktifitas kerjanya.Artinya
kedisiplinan harus diiringi kecerdasan.
5. Terkait dengan tindakan suatu instansi berupa konskuensi pemberian imbalan
penghargaan atau hukuman pada karyawan.
6. Kedisiplinan karyawan berkaitan dengan peluang karirnya.
Perilaku disiplin karyawan merupakan sesuatu yang tidak muncul dengan
sendirinya , tetapi perlu dibentuk.Oleh karena itu , pembentukan perilaku disiplin
kerja , menurut Commings ( 1994 ) dapat dilakukan melalui dua cara , yaitu :
1) Disiplin preventip ( Preventive discipline )
Preventive discipline adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong
karyawan agar mengikuti berbagai standard an aturan – aturan sehingga
penyelewengan dapat dicegah.Sasaran pokoknya adalah untuk mendorong
disiplin diri para karyawan.Dengan cara ini para karyawan menjaga disiplin diri
mereka bukan semata – mata karena dipaksa manajemen.Bila karyawan tidak
mengetahui standar – standar apa yang harus di capai, mereka cenderung menjadi
salah arah.
2) Disiplin korektip ( Corrective discipline )
Corrective discipline kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran yang
terhadap aturan – aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran –
pelanggaran lebih lanjut.Kegiatan korektip sering berupa suatu bentuk hukuman
dan disebut tindakan kedisiplinan ( disciplinary action ). Sebagai contoh ,
tindakan pendisiplinan bisa berupa peringatan atau skorsing.
Sasaran – sasaran tindakan pendisiplinan hendaknya positif , bersifat mendidik
dan mengoreksi , bukan tindakan negative yang menjatuhkan karyawan yang
berbuat salah. Maksud pendisiplinan adalah untuk memperbaiki kegiatan di waktu
yang akan datang bukan menghukum kegiatan di masa lalu.Pendekatan negative
yang besifat menghukum biasanya mempunyai berbagai pengaruh sampingan
yang merugikan , seperti hubungan emosional terganggu , absensi meningkat ,
apati atau kelesuan , dan ketakutan.Berbagai sasaran tindakan pendisiplinan ,
secara ringkas , sebagai berikut :
1. Untuk memperbaiki pelanggar.
2. Untuk menghalangi para karyawan yang lain melakukan kegiatan – kegiatan
yang serupa.
3. U ntuk menjaga berbagai standar kelompok tetap konsisten dan efektif.
Bentuk pendisiplinan yang terakhir adalah pemecatan.Tindakan ini sering
dikatakan sebagai kegagalan manajemen dan departemen personalia , tetapi
pandangan tersebut realistic.Tidak ada pemimpin maupun karyawan yang
sempurna , sehingga hamper pasti ada berbagai masalah yang tidak dapat
dipecahkanb.Kadang – kadang lebih baik bagi karyawan untuk pindah bekerja
di perusahaan lain .Bagaimanapun juga , organisasi mempunyai batas
kemampuan yang dapat dicurahkan untuk mempertahankan seorang karyawan
yang jelek.
Sistematika Pembahasan
Secara garis besar penulisan yang direncanakan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan mengemukakan tentang latar belakang masalah , Identifikasi
masalah , batasan masalah , perumusan masalah , tujuan dan manfaat penelitian ,
dan sistematika penulisan.
BAB II : KERANGKA KONSEPTUAL
Dalam bab ini penulis akan mengemukakan tentang tinjauan hasil penelitian
tewrdahulu , landasan teori yang berisikan uraian – uraian tentang teori yang
berkaitan dengan masalah yang dibahas , kerangka pemikiran penulis , dan hipotesa
yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini penulis akan mengemukakan tentang lokasi penelitian , teknik
pengambilan sampel , variable operasioanal , metode pengumpulan data dan metode
analisa data , metode pengujian hipotesa.
BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Berisikan tentang sejarah singkat berdirinya PT.Rena Djaya Cabang Jember , struktur
organisasi serta pembagian tugas yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan,,,tujuan
dan ruang lingkup perusahaan.
BAB V : ANALISA DAN PEMBAHASAN
Berisikan tentang analisis hasil penelitian , pengaruh komunikasi dan kepemimpinan
terhadap kedisiplinan kerja karyawan PT.Rena Djaya Cabang Jember, Pengujian
hipotesis , Pengujian data dan pembahasan.
BAB VI : PENUTUP
Dalam bab ini penulis akan mengemukakan kesimpulan dan saran , keterbatasan studi
, dan penelitian lanjutan yang diperlukan pada masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
T. Hani Handoko , 1987. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia,
Edisi 2 , Universtas Gadjah Mada, Yogyakarta.
T. Hani Handoko , 1984. Manajemen, Universtas Gadjah Mada, Yogyakarta :
Anggota IKAPI.
Prihastono Rahman , 2012 . Pengaruh Motivasi Kerja , Komunikasi Dan
Otoritas Pimpinan Terhadap Kedisiplinan Kerja Karyawan PNS Di
Kantor Pemuda Dan Olah Raga ( KANPORA ) Kabupaten Jember
, Skripsi , Universitas Muhammadiyah ,J ember.
Nitisemito Alex S ,2004 . Metodologi Penelitian Bisnis , Ghalia Indonesia ,
Jakarta
J. Supranto , 2000. Statistik dan aplikasi , Jilid II , Edisi V ,Erlangga , Jakarta
Arikunto , 2003 , Prosedur Penelitian Suatu Praktek , Renika Cipta Karya ,
Jakarta
Hasibuan , M, S, 2003 , Manajemen Sumber Daya Manusia .Jakarta : Bumi
Aksara
Heru Pudjo Prastya , 2008 . Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan
Konsumen Untuk Membeli Produk Cap Mobil Di Daerah
Situbondo, Skripsi , Universitas Muhammadiyah Jember.
Sugiyono , 2008 , Metode Penelitian Bisnis , Alfabeta , Bandung.
Rina Mulyanti , 2005. Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Kadisiplinan Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Lijen
Banyuwangi , Skripsi S1 Universitas Muhammadiyah Jember.
Hersey , Paul , 2004,Kunci Sukses Pemimpin Situasional , Delaprasata ,
Jakarta.