arti tujuh prinsip kepalangmerahan

28
Arti Tujuh Prinsip Kepalangmerahan 7 Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional : 1. Kemanusiaan Setiap PMR dalam menolong sesama manusia secara manusiawi. Jadi, dalam setiap bhaktinya seorang Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional memberi pertolongan tanpa membedakan siapa yang ditolong. 2. Kesamaan Seorang Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional dalam menolong tidak membedakan ras, suku, agama, maupun politik. 3. Kenetralan Tidak memihak. Semua orang yang terluka, siapa saja tetap diberi pertolongan. 4. Kemandirian Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional selain membantu pemerintahannya dalam hal kemanusiaan, juga bersifat mandiri. Artinya, tetap pada prinsip-prinsipnya sendiri dalam hal kemanusiaan. 5. Kesukarelaan Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional dalam menolong bersifat sukarela atau ikhlas tanpa mengharap imbalan. 6. Kesatuan Dalam satu negara hanya boleh berdiri satu badan perhimpunan Palang Merah atau Bulan Sabit Merah Internasional yang terbuka untuk semua orang dan melaksanakan tugas kemanusiaan diseluruh wilayah. 7. Kesemestaan Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional bersifat semesta atau global. Antropologi adalah suatu studi ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari segi budaya, perilaku, keanekaragaman, dan lain sebagainya. Antropologi adalah istilah kata bahasa Yunani yang

Upload: annisa-muthoharoh

Post on 27-Oct-2015

248 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Arti Tujuh Prinsip Kepalangmerahan

Arti Tujuh Prinsip Kepalangmerahan

7 Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional :

1.      KemanusiaanSetiap PMR dalam menolong sesama manusia secara manusiawi. Jadi, dalam setiap

bhaktinya seorang Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional memberi pertolongan tanpa membedakan siapa yang ditolong.

2.      KesamaanSeorang Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional dalam menolong tidak

membedakan ras, suku, agama, maupun politik.3.      Kenetralan

Tidak memihak. Semua orang yang terluka, siapa saja tetap diberi pertolongan.4.      Kemandirian

Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional selain membantu pemerintahannya dalam hal kemanusiaan, juga bersifat mandiri. Artinya, tetap pada prinsip-prinsipnya sendiri dalam hal kemanusiaan.

5.      KesukarelaanGerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional dalam menolong bersifat

sukarela atau ikhlas tanpa mengharap imbalan.6.      Kesatuan

Dalam satu negara hanya boleh berdiri satu badan perhimpunan Palang Merah atau Bulan Sabit Merah Internasional yang terbuka untuk semua orang dan melaksanakan tugas kemanusiaan diseluruh wilayah.

7.       KesemestaanGerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional bersifat semesta atau global.

Antropologi adalah suatu studi ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari segi budaya, perilaku, keanekaragaman, dan lain sebagainya. Antropologi adalah istilah kata bahasa Yunani yang berasal dari kata anthropos dan logos. Anthropos berarti manusia dan logos memiliki arti cerita atau kata.

Objek dari antropologi adalah manusia di dalam masyarakat suku bangsa, kebudayaan dan prilakunya. Ilmu pengetahuan antropologi memiliki tujuan untuk mempelajari manusia dalam bermasyarakat suku bangsa, berperilaku dan berkebudayaan untuk membangun masyarakat itu sendiri.

Macam-Macam Jenis Cabang Disiplin Ilmu Anak Turunan Antropologi :

A. Antropologi Fisik

Page 2: Arti Tujuh Prinsip Kepalangmerahan

1. Paleoantrologi adalah ilmu yang mempelajari asal usul manusia dan evolusi manusia dengan meneliti fosil-fosil.2. Somatologi adalah ilmu yang mempelajari keberagaman ras manusia dengna mengamati ciri-ciri fisik.

B. Antropologi Budaya

1. Prehistori adalah ilmu yang mempelajari sejarah penyebaran dan perkembangan budaya manusia mengenal tulisan.2. Etnolinguistik antrologi adalah ilmu yang mempelajari suku-suku bangsa yang ada di dunia / bumi.3. Etnologi adalah ilmu yang mempelajari asas kebudayaan manusia di dalam kehidupan masyarakat suku bangsa di seluruh dunia.4. Etnopsikologi adalah ilmu yang mempelajari kepribadian bangsa serta peranan individu pada bangsa dalam proses perubahan adat istiadat dan nilai universal dengan berpegang pada konsep psikologi.

Di samping itu ada pula cabang ilmu antropologi terapan dan antropologi spesialisasi. Antropology spesialisasi contohnya seperti antropologi politik, antropologi kesehatan, antropologi ekonomi, dan masih banyak lagi yang lainnya

ntropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa.

Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.

Antropologi berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar", "berakal"). Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.

Antropologi memiliki dua sisi holistik dimana meneliti manusia pada tiap waktu dan tiap dimensi kemanusiaannya. Arus utama inilah yang secara tradisional memisahkan Antropologi dari disiplin ilmu kemanusiaan lainnya yang menekankan pada perbandingan/perbedaan budaya antar manusia. Walaupun begitu sisi ini banyak diperdebatkan dan menjadi kontroversi sehingga metode Antropologi sekarang seringkali dilakukan pada pemusatan penelitian pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal.

Daftar isiDavid Hunter 

Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia

Koentjaraningrat 

Page 3: Arti Tujuh Prinsip Kepalangmerahan

Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan

Rifhi Siddiq Antropologi adalah ilmu yang mengkaji segala aspek yang terdapat pada manusia yang terdiri dari berbagai macam konsepsi kebudayaan, tradisi, ilmu pengetahuan, teknologi, norma, kelembagaan, seni, linguistik dan lambang

William A. Havilland Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.

Dari definisi-definisi tersebut, dapat disusun pengertian sederhana Antropologi, yaitu sebuah ilmu yang mempelajari tentang segala aspek dari manusia, yang terdiri dari aspek fisik dan nonfisik berupa warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, kebudayaan, aspek politik, dan berbagai pengetahuan tentang corak kehidupan lainnya yang bermanfaat.

Secara garis besar antropologi antropologi memiliki cabang-cabang ilmu yang terdiri dari: A. Antropologi Fisik

1. Paleoantropologi adalah ilmu yang mempelajari asal usul manusia dan evolusi manusia dengan meneliti fosil-fosil. 2. Somatologi adalah ilmu yang mempelajari keberagaman ras manusia dengan mengamati ciri-ciri fisik.

B. Antropologi Sosial dan Budaya

1. Prehistori adalah ilmu yang mempelajari sejarah penyebaran dan perkembangan semua kebudayaan manusia di bumi sebelum manusia mengenal tulisan. 2. Etnolinguistik antropologi adalah ilmu yang mempelajari pelukisan tentang ciri dan tata bahasa dan beratus-ratus bahasa suku-suku bangsa yang ada di dunia / bumi. 3. Etnologi adalah ilmu yang mempelajari asas kebudayaan manusia di dalam kehidupan masyarakat suku bangsa di seluruh dunia. 4. Etnopsikologi adalah ilmu yang mempelajari kepribadian bangsa serta peranan individu pada bangsa dalam proses perubahan adat istiadat dan nilai universal dengan berpegang pada konsep psikologi.

Sejarah

Seperti halnya sosiologi, antropologi sebagai sebuah ilmu juga mengalami tahapan-tahapan dalam perkembangannya.

Koentjaraninggrat menyusun perkembangan ilmu Antropologi menjadi empat fase sebagai berikut:

Fase Pertama (Sebelum tahun 1800-an)

Rangkaian dari

Page 4: Arti Tujuh Prinsip Kepalangmerahan

Sains

Sains formal [tampilkan]

Sains fisik [tampilkan]

Sains kehidupan [tampilkan]

Ilmu sosial [tampilkan]

Ilmu terapan [tampilkan]

Interdisipliner [tampilkan]

Portal

Kategori

l

b

s

Manusia dan kebudayaannya, sebagai bahan kajian Antropologi.

Sekitar abad ke-15-16, bangsa-bangsa di Eropa mulai berlomba-lomba untuk menjelajahi dunia. Mulai dari Afrika, Amerika, Asia, hingga ke Australia. Dalam penjelajahannya mereka banyak menemukan hal-hal baru. Mereka juga banyak menjumpai suku-suku yang asing bagi mereka. Kisah-kisah petualangan dan penemuan mereka kemudian mereka catat di buku harian ataupun jurnal perjalanan. Mereka mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan suku-suku asing

Page 5: Arti Tujuh Prinsip Kepalangmerahan

tersebut. Mulai dari ciri-ciri fisik, kebudayaan, susunan masyarakat, atau bahasa dari suku tersebut. Bahan-bahan yang berisi tentang deskripsi suku asing tersebut kemudian dikenal dengan bahan etnografi atau deskripsi tentang bangsa-bangsa.

Bahan etnografi itu menarik perhatian pelajar-pelajar di Eropa. Kemudian, pada permulaan abad ke-19 perhatian bangsa Eropa terhadap bahan-bahan etnografi suku luar Eropa dari sudut pandang ilmiah, menjadi sangat besar. Karena itu, timbul usaha-usaha untuk mengintegrasikan seluruh himpunan bahan etnografi.

Fase Kedua (tahun 1800-an)

Pada fase ini, bahan-bahan etnografi tersebut telah disusun menjadi karangan-karangan berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat pada saat itu. masyarakat dan kebudayaan berevolusi secara perlahan-lahan dan dalam jangka waktu yang lama. Mereka menganggap bangsa-bangsa selain Eropa sebagai bangsa-bangsa primitif yang tertinggal, dan menganggap Eropa sebagai bangsa yang tinggi kebudayaannya

Pada fase ini, Antopologi bertujuan akademis, mereka mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk memperoleh pemahaman tentang tingkat-tingkat sejarah penyebaran kebudayaan manusia.

Fase Ketiga (awal abad ke-20)

Pada fase ini, negara-negara di Eropa berlomba-lomba membangun koloni di benua lain seperti Asia, Amerika, Australia dan Afrika. Dalam rangka membangun koloni-koloni tersebut, muncul berbagai kendala seperti serangan dari bangsa asli, pemberontakan-pemberontakan, cuaca yang kurang cocok bagi bangsa Eropa serta hambatan-hambatan lain. Dalam menghadapinya, pemerintahan kolonial negara Eropa berusaha mencari-cari kelemahan suku asli untuk kemudian menaklukannya. Untuk itulah mereka mulai mempelajari bahan-bahan etnografi tentang suku-suku bangsa di luar Eropa, mempelajari kebudayaan dan kebiasaannya, untuk kepentingan pemerintah kolonial.

Fase Keempat (setelah tahun 1930-an)

Pada fase ini, Antropologi berkembang secara pesat. Kebudayaan-kebudayaan suku bangsa asli yang di jajah bangsa Eropa, mulai hilang akibat terpengaruh kebudayaan bangsa Eropa.

Pada masa ini pula terjadi sebuah perang besar di Eropa, Perang Dunia II. Perang ini membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia dan membawa sebagian besar negara-negara di dunia kepada kehancuran total. Kehancuran itu menghasilkan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan kesengsaraan yang tak berujung.

Namun pada saat itu juga, muncul semangat nasionalisme bangsa-bangsa yang dijajah Eropa untuk keluar dari belenggu penjajahan. Sebagian dari bangsa-bangsa tersebut berhasil mereka. Namun banyak masyarakatnya yang masih memendam dendam terhadap bangsa Eropa yang telah menjajah mereka selama bertahun-tahun.

Page 6: Arti Tujuh Prinsip Kepalangmerahan

Proses-proses perubahan tersebut menyebabkan perhatian ilmu antropologi tidak lagi ditujukan kepada penduduk pedesaan di luar Eropa, tetapi juga kepada suku bangsa di daerah pedalaman Eropa seperti suku bangsa Soami, Flam dan Lapp.

Antropologi adalah kajian tentang manusia dan cara-cara hidup mereka. Antropologi

mempunyai dua cabang utama, yaitu antropologi yang mengkaji evolusi fisik manusia dan

adaptasinya terhadap lingkungan yang berbeda-beda, dan antropologi budaya yang mengkaji

baik kebudayaan-kebudayaan yang masih ada maupun kebudayaan yang sudah punah. Secara

umum antropologi budaya mencakup antropologi bahasa yang mengkaji bentuk-bentuk bahasa,

arkeologi yang mengkaji kebudayaan-kebudayaan yang masih punah, etnologi yang mengkaji

kebudayaan yang masih ada atau kebudayaan yang hidup yang masih dapat di amati secara

langsung.

Antropologi merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya

masyarakat suatu etnis tertentu. Lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa

yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa.

Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal

dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal di daerah yang sama, antropologi mirip seperti

sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitikberatkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.

Antropologi adalah suatu ilmu yang memahami sifat – sifat semua jenis manusia secara

lebih banyak. Antropologi yang dahulu dibutuhkan oleh kaum misionaris untuk penyebaran

agama Nasrani dan bersamaan dengan itu berlangsung system penjajahan atas Negara – Negara

di luar Eropa, dewasa ini dibutuhkan bagi kepentingan kemanusiaan yang lebih luas. Studi

antropologi selain untuk kepentingan pengembangan ilmu itu sendiri, di Negara – Negara yang

telah membangun sangat diperlukan bagi pembuatan – pembuatan kebijakan dalam rangka

pembangunan dan pengembangan masyarakat.

Sebagai suatu disiplin ilmu yang sangat luas cakupannya, maka tidak ada seorang ahli

antropologi yang mampu menelaah dan menguasai antropologi secara sempurna. Demikianlah

maka antropologi dipecah – pecah menjadi beberapa bagian dan para ahli antropologi masing –

masing mengkhususkan diri pada spesialisasi sesuai dengan minat dan kemampuannya untuk

mendalami studi secara mendalam pada bagian – bagian tertentu dalam antropologi. Dengan

demikian, spesialisasi studi antropologi menjadi banyak, sesuai dengan perkembangan ahli – ahli

Page 7: Arti Tujuh Prinsip Kepalangmerahan

antropologi dalam mengarahkan studinya untuk lebih mamahami sifat – sifat dan hajat hidup

manusia secara lebih banyak. Antropologi adalah suatu studi ilmu yang mempelajari tentang manusia

baik dari segi budaya, perilaku, keanekaragaman, dan lain sebagainya. Antropologi adalah istilah kata

bahasa Yunani yang berasal dari kata anthropos dan logos. Anthropos berarti manusia dan logos

memiliki arti cerita atau kata.

Objek dari antropologi adalah manusia di dalam masyarakat suku bangsa, kebudayaan dan prilakunya.

Ilmu pengetahuan antropologi memiliki tujuan untuk mempelajari manusia dalam bermasyarakat suku

bangsa, berperilaku dan berkebudayaan untuk membangun masyarakat itu sendiri.

Macam-Macam Jenis Cabang Disiplin Ilmu Anak Turunan Antropologi :

A. Antropologi Fisik

1. Paleoantrologi adalah ilmu yang mempelajari asal usul manusia dan evolusi manusia dengan meneliti

fosil-fosil.

2. Somatologi adalah ilmu yang mempelajari keberagaman ras manusia dengna mengamati ciri-ciri fisik.

B. Antropologi Budaya

1. Prehistori adalah ilmu yang mempelajari sejarah penyebaran dan perkembangan budaya manusia

mengenal tulisan.

2. Etnolinguistik antrologi adalah ilmu yang mempelajari suku-suku bangsa yang ada di dunia / bumi.

3. Etnologi adalah ilmu yang mempelajari asas kebudayaan manusia di dalam kehidupan masyarakat

suku bangsa di seluruh dunia.

4. Etnopsikologi adalah ilmu yang mempelajari kepribadian bangsa serta peranan individu pada bangsa

dalam proses perubahan adat istiadat dan nilai universal dengan berpegang pada konsep psikologi.

Di samping itu ada pula cabang ilmu antropologi terapan dan antropologi spesialisasi. Antropology

spesialisasi contohnya seperti antropologi politik, antropologi kesehatan, antropologi ekonomi, dan

masih banyak lagi yang lainnya.

2. HUBUNGAN ANTROPOLOGI DENGAN MANUSIAA. Pengertian AntropologiSecara harfiah antropologi adalah ilmu (logos) tentang manusia (antropos). Definisi demikian tentu kurang jelas, karena dengan definisi seperti itu antropologi mencakup banyak disiplin ilmu seperti sosiologi, psikologi, ilmu polotik, ilmu ekonomi, ilmu sejarah, biologi manusia dan bahkan humaniora, filsafat dan sastra yang semuanya mempelajari atau berkenaan dengan manusia. Sudah tentu hal ini tidak benar, palagi disiplin-disiplin ilmu lain tersebut justru sudah berkembang jauh lebih tua dari pada antropologi.Oleh karena itu pasti ada sesuatu yang khusus tentang manusia yang menjadi pusat perhatian

Page 8: Arti Tujuh Prinsip Kepalangmerahan

antropologi.Sayang bidang permasalahan yang khusus dipelajari oleh antropologi tidak jelas batasnya, karena terlalu cepatnya pemisahan ilmu-ilmu cabang antropologi yang sangat berlainan bidang permasalahan yang dipelajari. Akibatnya tidak ada satupun definisi umum yang dapat disepakati oleh semua ilmuwan antropologi.Salah satu karakteristik yang paling banyak mendapat perhatian dalam antropologi adalah hubungan antara kebudayaan dan ciri-ciri biologis manusia. Masa ketergantungan manusia pada pengangkutan jalan kaki, ukuran otak yang besar, dan kemampuan menggunakan simbol-simbol adalah contoh beberapa ciri biologis yang memungkinkan mereka menciptakan dan mendapatkan kebudayaan.Untuk membantu mahasiswa dalam pelajaran awal, dapat dipergunakan rangkuman sebagai berikut: antropologi adalah ilmu yang mempelajari karakteristik hidup manusia dengan naberorientasi pada kebudayaan yang dihubungkan dengan ciri-ciri sosio-psikologi atau ciri-ciri biologis, melalui pendekatan yang holistik yaitu pendekatan dengan cara melihat atau memandang sesuatu sebagai suatu kebulatan yang utuh atau holistik.

1. Bidang Kajian AntropologiSub-sub bidang kajian antropologi dapat dikategorisasi menurut dua cara, yakni menurut masalah yang dipelajari (budaya dan fisikal) dan menurut kurun waktu terjadinya fenomena yang dipelajari (lampau dan sekarang). Sub-sub bidang kajian antropologi dan cabang ilmu yang mempeljarinya menurut Stanley Wahburn, yaitu :a. Antropologi ragawi :Mempelajari tentang evolusi manusia dan hubungan dengan hewan lain, khususnya primat, pada hakikatnya lebih dekat kepada biologi dari pada ilmu sosial. Namun demikian, para ilmuan antropologi budaya tergantung pada informasi dari ilmuwan ragawi mengenai unsur-unsur biologis yang unik pada manusia yang esensial dalam pembentukan kebudayaan. Sebaliknya para ilmuwan antropologi ragawi juga sangat tertarik pada ras manusia. Mereka mempergunakan berbagai konsep budaya untuk klasifikasi ras manusia.

b. Antropologi budaya dan social :Antropologi budaya mempelajari keseluruhan kebudayaan termasuk perubahan, akulturasi dan difusi kebudayaan sebaliknya konsep kunci dalam antropologi sosial adalah struktur sosial, bukan kebudayaan. Antropologi budaya memfokuskan diri pada pelacakan sejarah dari unsur-unsur kebudayaan, sedangkan antropologi sosial memfokuskan pada pencarian hukum-hukum dan generalisasi tentang lembaga-lembaga sosial. Dengan ringkas dapat dikatakan bahwa antropologi budaya lebih bersifat deskriptif historik, sedangkan antropologi sosial lebih bersifat eksplanatori.c. Etnografi, etnologi, dan linguistic :Adalah 3 sub-bidang antropologi yang sangat berdekatan satu dengan lainnya. Etnografi adalah sub-bidang antropologi yang mendeskripsikan secara akurat kebudayaan-kebudayaan yang masih hidup sekarang. Etnologi menaruh perhatian untuk membanding-bandingkan dan menjelaskan kesamaan dan perbedaan antar sistem kebudayaan. Linguistik dikhususkan untuk mendeskripsi dan menganalisis bahasa-bahasa yang dipergunakan dalam berbagai kebudayaan.d. Arkheologi atau prahistori :Adalah sub-bidang antropologi yang berusaha merekonstruksi sejarah masyarakat yang tak punya sejarah tertulis dengan cara menggali”artifact” (objek yang berupa benda buatan manusia) dan unsur-unsur kebudayaan lainnya.

Page 9: Arti Tujuh Prinsip Kepalangmerahan

2. Pendekatan dalam AntropologiStudi kebudayaan adalh sentral dalam antropologi. Bidang kajian utama antropologi adalah kebudayaan dan dipelajari melalui pendekatan. Berikut 3 macam pendekat utama yang biasa dipergunakan oleh para ilmuwan antropologi.a. Pendekatan holistic :Kebudayaan dipandang secara utuh (holistik). Pendekatan ini digunakan oleh para pakar antropologi apabila mereka sedang mempelajari kebudayaan suatu masyarakat. Kebudayaan di pandang sebagai suatu keutuhan, setiap unsur di dalamnya mungkin dipahami dalam keadaan terpisah dari keutuhan tersebut. Para pakar antropologi mengumpulkan semua aspek, termasuk sejarah, geografi, ekonomi, teknologi, dan bahasa. Untuk memperoleh generalisasi (simpulan) tentang suatu kompleks kebudayaan seperti perkawinan dalam suatu masyarakat, para pakar antropologi merasa bahwa mereka harus memahami dengan baik semua lembaga (institusi) lain dalam masyarakat yang bersangkutan.

b. Pendekatan komparatif :Kebudayaan masyarakat pra-aksara. Pendekatan komparatif juga merupakan pendekatan yang unik dalam antropologi untuk mempelajari kebudayaan masyarakat yang belum mengenal baca-tulis (pra-aksara). Para ilmuwan antropologi paling sering mempelajari masyarakat pra-aksara karena 2 alasan utama. Pertama, mereka yakin bahwa setiap generalisasi dan teori harus diuji pada populasi-populasi di sebanyak mungkin daerah kebudayaan sebelum dapat diverifikasi. Kedua, mereka lebih mudah mempelajari keseluruhan kebudayaan masyarakat-masyarakat kecil yang relatif homogen dari pada masyarakat-masyarakat modern yang kompleks. Masyarakat-masyarakat pra-aksara yang hidup di daerah-daerah terpencil merupakan laboratorium bagi para ilmuwan antropologi.c. Pendekatan historic :Pengutamaan asal-usul unsur kebudayaan. Pendekatan dan unsur-unsur historik mempunyai arti yang sangat penting dalam antropologi, lebih penting dari pada ilmu lain dalam kelompok ilmu tingkah laku manusia. Para ilmuwan antropologi tertarik pertama-tama pada asal-usul historik dari unsur-unsur kebudayaan, dan setelah itu tertarik pada unsur-unsur kebudayaan yang unik dan khusus.

3. Metodologi dalam AntropologiBanyak metode yang dipergunakan oleh ilmuwan antropologi untuk mengembangkan aturan konsep, generalisasi, dan teori, tetapi baru beberapa yang telah mempunyai aturan konsep, baku, sedangkan yang lainnya lebih bersifat tradisi-tradisi khusus.a. kelangkaan metode yang baku,Antropologi adalah ilmu yang relatif masih muda, sehingga belum berhasil mengembangkan metode-metode penelitian yang jelas dan sistematik. Dalam tulisan-tulisan etnografis dapat dilihat terlalu sedikitnya perhatian para penulis pada metode penelitian.b. Participant observation,Jika seorang ilmuwan antropologi sedang melakukan penelitian tentang suatu kebudayaan, maka ia hidup bersama orang-orang pemilik kebudayaan tersebut, memelajari bahasa mereka, ikut aktif ambil bagian dalam kegiatan sehari-hari masyarakat (komunitas) tersebut.

c. Indepth interview (wawancara mendalam),Wawancara mendalam (indepth interview) biasanya dipergunakan bersama-sama (kombinasi)

Page 10: Arti Tujuh Prinsip Kepalangmerahan

dengan observasi mendalam berperanserta. Wawancara dilakukan secara informal dan non-sistematik. Jika ilmuwan sosiologi memilih secara acak (random) subyek yang diwawancarai, maka ilmuwan antropologi mewawancarai orang-orang yang telah kenal baik dan mempercayainya, atau oran-orang yang ia pandang dapat memberikan informasi yang akurat dan rinci tentang berbagai aspek kebudayaan yang diteliti.d. Upaya memperkecil kesalahan,Informasi yang ia peroleh dari berbagai subyek seringkali berbeda-beda atau bahkan saling bertentangan. Para ilmuwan antropologi berusaha meminimalkan kesalahan pada data mereka dengan jalan mengulang-ulang observasi atau wawancara, dan dengan melakukan ’cross-check’ dengan informan lain apabila mereka menemukan informasi yang bertentangan.e. Kecendrungan menggunakan metode tradisional,Para ilmuwan antropologi hanya sedikit menggunakan kuesioner tertulis, terutama karena sebagian besar subjek mereka buta aksara. Walaupun para ilmuwan antropologi semakin banyak mempelajari kelompok-kelompok masyarakat modern, tetapi mereka cenderung tetap menggunakan metode-metode antropologi tradisional.

4. Konsep-konsep dalam Antropologia. Kebudayaan (culture)Konsep paling esensial dalam antropologi adalah konsep kebudayaan. Pada tiap disiplin ilmu sosial terdapat konsep kebudayaan, yang didefinisikan menurut versi yang berbeda-beda. Kebudayaan adalah konsep yang paling esensial dalam antropologi budaya dan semua konsep-konsep yang lain dalam antropologi budaya pasti berkaitan dengan kebudayaan. Oleh karena itu konsep kebudayaan perlu mendapat perhatian khusus.b. Unsur kebudayaanSatuan terkecil dalam suatu kebudayaan disebut unsur kebudayaan atau ”trait”. Unsur-unsur kebudayaan mungkin terdiri dari pola tingkah laku atau artefak. Tiap kebudayaan mungkin terdiri dari gabungan antara unsur-unsur yang dipinjam dari masyarakat lain dan yang ditemukan sendiri oleh masyarakat yang bersangkutan.

c. Kompleks kebudayaan,Seperangkat unsur kebudayaan yang mempunyai keterkaitan fungsional satu dengan lainnya disebut kompleks kebudayaan. Sistem perkawinan pada masyarakat indonesia adalah sebuah contoh kompleks kebudayaan.d. Enkultrasi,Adalah proses dimana individu belajar untuk berperan serta dalam kebudayaan masyarakatnya sendiri.e. Daerah kebudayaan (culture area)Adalah suatu wilayah geografis yang penduduknya berbagi (sharing) unsur-unsur dan kompleks-kompleks kebudayaan tertentu yang sama.

f. Difusi kebudayaanAdalah proses tersebarnya unsur-unsur kebudayaan dari suatu daerah kebudayaan ke daerah kebudayaan lain.

Page 11: Arti Tujuh Prinsip Kepalangmerahan

g. AkulturasiAdalah pertukaran unsur-unsur kebudayaan yang terjadi selama dua kebudayaan yang berbeda saling kontak secara terus –menerus dalam waktu yang panjang.

h. EtnosentrismeAdalah sikap suatu kelompok masyarakat yang cenderung beranggapan bahwa kebudayaan sendiri lebih unggul dari pada semua kebudayaan yang lain.

i. TradisiPada tiap masyarakat selalu terdapat sejumlah tingkah laku atau kepercayaan yang telah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat yang bersangkutan ddalam kurun waktu yang panjang disebut dengan tradisi

j. Relativitas kebudayaanTiap kebudayaan mempunyai ciri-ciri yang unik, yang tidak terdapat pada kebudayaan lainnya, maka apa yang dipandang sebagai tingkah laku normal dalam kebudayaan mungkin dipandang abnormal dalam kebudayaan yang lain.

k. Ras dan kelompok etniikRas dan etnik adalh dua konsep yang berbeda, tetapi sering dikacaukan penggunaannya. Ras adalah sekelompok orang yang kesamaan dalam unsur biologis atau suatu populasi yang memiliki kesamaan unsur-unsur fisikal yang khas yang disebabkan oleh keturunan (genitik) sedangkan etnik adalah sekumpulan individu yang merasa sebagai satu kelompok karena kesamaan identitas, nilai-nilai sosial yang dijunjung bersama, pola tingkah laku yang sama, dan unsur-unsur budaya lainnya yang secara nyata berbeda dibandingkan kelompok-kelompok lainnya.

5. Generalisasi dalam AntropologiKebanyakan generalisasi dalam antropologi didasarkan pada hasil studi terhadap sampel-sampel lintas budaya (cross-cultural samples) dan berkenaan dengan konsep paling esensial, ialah kebudayaan. Ada pula sejumlah generalisasi lintas-disiplin karena ilmuwan antropologi mempelajari banyak masalah yang juga menjadi pusat perhatian para ilmuwan lain.

6. Teori dalam Antropologia. Teori Evolusi DeterministrikAdalah teori tertua dan dikembangkan oleh 2 tokoh pertama dalam antropologi, ialah Edward Burnet Tylor (1832-1917) dan Lewis henry Morgan (1818-1889). Teori ini berangkat dari anggapan bahwa ada suatu hukum (aturan) universal yang mengendalikan perkembangan semua kebudayaan manusia. Menurut teori ini setiap kebudayaan mengalami evolusi melalui jalur dan fase-fase yang sudah pasti.

b. Teori PartikularismePada awal abad ke-20 berakhirlah kejayaan teori evolusionisme dan berkembanglah pemikiran yang menentang teori tersebut. Pemikiran baru tersebut dipelopori oleh Franz Boas (1858-1942) yang kemudian disebut teori partikularisme historik. Boas tidak setuju dengan teori evolusi dalam hal asumsi tentang adanya hukum universal yang menguasai kebudayaan manusia. Ia

Page 12: Arti Tujuh Prinsip Kepalangmerahan

menunjukkan betapa sangat kompleksnya variasi kebudayaan, dan percaya bahwa terlalu prematur merumuskan teori yang universal.

c. Teori FungsionalismeTeori ini dikembangkan oleh Bronislaw Malinowski (1884-1942) yang selama Perang Dunia II mengisolir diri bersama penduduk asli pulau Trobrian untuk mempelajari cara hidup mereka dengan jalan melakukan observasi berperanserta (participant observation). Ia mengajukan teori fungsionalisme, yang berasumsi bahwa semua unsur kebudayaan merupakan bagian-bagian yang berguna bagi masyarakat di mana unsur-unsur tersebut terdapat. Dengan kata lain, pandangan fungsional atas kebudayaan menekankan bahwa setiap pola tingkah-laku, setiap kepercayaan dan sikap yang merupakan bagian dari kebudayaan suatu masyarakat, memerankan fungsi dasar di dalam kebudayaan yang bersangkutan.

3. MANUSIA DAN KEBUDAYAANA. MANUSIADipandang dari ilmu eksakta, manusia adalah kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika). Manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia ( ilmu biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering di sebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi). Manusia merupakan makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik).Manusia memiliki tiga unsur kepribadian, yaitua. Id,Yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitiv dan paling tidak tampak. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukan cirri alami yang irrasional dan terkait masalah sex, yang secara istingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran. Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terikat dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia Luar.b. Ego,Merupakan bagian atau struktur bagian yang pertama kali di bedakan dari Id, sering kali di sebut sebagai kepribadian ”eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.c. Superego,Merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira2 pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan Ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego menunjukkan pola aturan yang dalam drajat tertentu menghasilkan control diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.Dari uraian di atas dapat mengkaji aspek tidakan manusia dengan analisa hubungan antara tidakan dan unsur-unsur manusia. Seringkali misalnya orang senang terhadap penyimpangan nilai-nilai masyarakat dapat diidentifikasi bahwa orang tersebut lebih di kendalikan oleh Id dibandingkan superegonya. Atau sering kali ada kelainan yang terjadi pada manusia, misalnya orang yang berparas buruk dan bertubuh pendek berani tampil ke muka umum, dapat diterangkan

Page 13: Arti Tujuh Prinsip Kepalangmerahan

dengan mengacu dengan unsur nafs (kesadaran diri) yang dimilikinya. Kesemuanya tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia.

B. KEBUDAYAANPengertian Kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh selo soemardjan dan soelaiman soemardi, yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan manusia untuk mengusai alam skitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk kepentingan masyarakat.

Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan segala norma dan nilai masyarakat yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan dalam arti luas., didalamnya termasuk, agama, ideology, kebatinan, kesenian, dan semua unsur yang merupakan hasil ekspresi dari jiwa manusia. Selanjutnya cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan fikir dari orang lain yang hidup bermasyarakat yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan. Rasa dan cipta dinamakan kebudayaan Rohaniah. Semua karya, rasa, dan cipta dikuasai oleh karsa dari orang-orang yang menentukan kegunaannya, agar sesuai dengan kepentingan sebagian besar, bahkan seluruh masyarakat.

Dari pengertian tersebut menunjukan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan dari pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang di hadapi, untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia itu sendiri. Atas dasar itulah para ahli mengemukakan unsur kebudayaan yang diperinci menjadi 7 unsur, yaitu:a. Unsur Religib. Sistem kemasyarakatanc. Sistem peralatand. Sistem mata pencaharian hidupe. Sistem Bahasaf. Sistem Pengetahuang. Seni

C.HUBUNGAN MANUSIA dan KEBUDAYAANAntara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat, sebagaimana yang diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan kebudayaan. Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi.

Selanjutnya hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu, sebagai:1) penganut kebudayaan,2) pembawa kebudayaan,3) manipulator kebudayaan,

Page 14: Arti Tujuh Prinsip Kepalangmerahan

4) pencipta kebudayaan.Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka survive maka manusia harus mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia melakukan berbagai cara. Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.

1. Kemanusiaan

Gerakan Palang Merah dan Bulan sabit Merah Internasional didirikan berdasarkan keinginan memberi pertolongan tanpa membedakan korban yang terluka di dalam pertempuran, mencegah dan mengatasi penderitaan sesama manusia. Palang Merah menumbuhkan saling pengertian, persahabatan, kerjasama dan perdamaian abadi bagi sesama manusia.

 

2. Kesamaan

Gerakan ini tidak membuat perbedaan atas dasar kebangsaan, kesukuan, agama atau pandangan politik. Tujuannya semata-mata mengurangi penderitaan manusia sesuai dengan kebutuhannya dan medahulukan keadaan yang paling parah.

 

3. Kenetralan

Agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak, gerakan ini tidak boleh memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, kesukuan, agama atau ideologi.

 

4. Kemandirian

Gerakan ini bersifat mandiri. Perhimpunan nasional disamping membantu Pemerintahnya dalam bidang kemanusiaan, juga harus mentaati peraturan negaranya, harus selalu menjaga otonominya sehingga dapat bertindak sejalan dengan prinsip-prinsip gerakan ini.

 

5. Kesukarelaan

Page 15: Arti Tujuh Prinsip Kepalangmerahan

Gerakan ini adalah gerakan pemberi bantuan sukarela, yang tidak didasari oleh keinginan untuk mencari keuntungan apa pun.

 

6. Kesatuan

Di dalam suatu negara hanya ada satu perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yang terbuka untuk semua orang dan melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh wilayah.

 

7. Kesemestaan

Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional adalah bersifat semesta. Setiap Perhimpunan Nasional mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama dalam menolong sesama manusia.

KemanusiaanGerakan Palang Merah dan Bulan sabit Merah Internasional didirikan berdasarkan keinginan memberi pertolongan tanpa membedakan korban yang terluka di dalam pertempuran, mencegah dan mengatasi penderitaan sesama manusia. Palang Merah menumbuhkan saling pengertian, persahabatan, kerjasama dan perdamaian abadi bagi sesama manusia.

KesamaanGerakan ini tidak membuat perbedaan atas dasar kebangsaan, kesukuan, agama atau pandangan politik. Tujuannya semata-mata mengurangi penderitaan manusia sesuai dengan kebutuhannya dan medahulukan keadaan yang paling parah.

KenetralanAgar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak, gerakan ini tidak boleh memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, kesukuan, agama atau ideologi.

KemandirianGerakan ini bersifat mandiri. Perhimpunan nasional disamping membantu Pemerintahnya dalam bidang kemanusiaan, juga harus mentaati peraturan negaranya, harus selalu menjaga otonominya sehingga dapat bertindak sejalan dengan prinsip-prinsip gerakan ini.

KesukarelaanGerakan ini adalah gerakan pemberi bantuan sukarela, yang tidak didasari oleh keinginan untuk mencari keuntungan apa pun.

KesatuanDi dalam suatu negara hanya ada satu perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yang terbuka untuk semua orang dan melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh wilayah.

Page 16: Arti Tujuh Prinsip Kepalangmerahan

KesemestaanGerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional adalah bersifat semesta. Setiap Perhimpunan Nasional mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama dalam menolong sesama manusia.

Palang Merah Remaja atau PMR adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja yang dilaksanakan oleh Palang Merah Indonesia. Terdapat di tiap tingkatan PMI diseluruh Indonesia dengan anggota lebih dari 5 juta orang[1]. Anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, serta mengembangkan kapasitas organisasi PMI.

Palang Merah Remaja atau PMR adalah suatu organisasi kepemudaan binaan dari Palang Merah Indonesia yang berpusat di sekolah-sekolah ataupun kelompok-kelompok masyarakat (sanggar, kelompok belajar, dll) dan bertujuan memberitahukan pengetahuan dasar kepada siswa sekolah dalam bidang yang berhubungan dengan kegiatan kemanusiaan.

Untuk mendirikan atau menjadi anggota palang merah remaja disekolah, harus diadakan Pendidikan dan Pelatihan Diklat untuk lebih mengenal apa itu sebenarnya PMR dan sejarahnya mengapa sampai ada di Indonesia, dan pada diklat ini para peserta juga mendapatkan sertifikat dari PMI. Dan baru dianggap resmi menjadi anggota palang merah apabila sudah mengikuti seluruh kegiatan yang diadakan oleh palang merah remaja di sekolah.

PMI mengeluarkan kebijakan pembinaan PMR:

1. Remaja merupakan prioritas pembinaan, baik dalam keanggotaan maupun kegiatan kepalangmerahan.

2. Remaja berperan penting dalam pengembangan kegiatan kepalangmerahan.3. Remaja berperan penting dalam perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan proses

pengambilan keputusan untuk kegiatan PMI.4. Remaja adalah kader relawan.5. Remaja calon pemimpin PMI masa depan.

Tujuan pembinaan dan pengembangan PMI masa depan:

1. Penguatan kualitas remaja dan pembentukan karakter.2. Anggota PMR sebagai contoh dalam berperilaku hidup sehat bagi teman sebaya.

Page 17: Arti Tujuh Prinsip Kepalangmerahan

3. Anggota PMR dapat memberikan motivasi bagi teman sebaya untuk berperilaku hidup sehat.

4. Anggota PMR sebagai pendidik remaja sebaya.5. Anggota PMR adalah calon relawan masa depan.

Jumbara

JUMBARA atau Jumpa Bhakti Gembira adalah salah satu kegiatan besar organisasi PMI disetiap tingkatan untuk pembinaan dan pengembanganPMR seperti halnya jambore pada organisasi Pramuka. Jumbara diadakan dalam setiap tingkatan PMI . Ada jumbara tingkat Kecamatan, kabupaten/kota , Provinsi dan Jumbara Nasional. dimana pelaksanaanya disesuaikan dengan kemampuan PMI di wilayah yang bersangkutan.

Tribakti PMR

Setiap anggota PMR memiliki tugas yang harus dilaksanakan, dalam PMR dikenal tri bakti yang harus diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh semua anggota. TRIBAKTI PMR (2009) tersebut adalah:

1. Meningkatkan keterampilan hidup sehat2. Berkarya dan berbakti kepada masyarakat3. Mempererat persahabatan nasional dan internasional.

Tingkatan PMR

Di Indonesia dikenal ada 3 tingkatan PMR sesuai dengan jenjang pendidikan atau usianya

1. PMR Mula adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Dasar (10-12 tahun). Warna syal/slayer Hijau

2. PMR Madya adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Pertama (12-15 tahun). Warna syal/slayer Biru Langit

3. PMR Wira adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Atas (15-20 tahun). Warna syal/slayer Kuning cerah

Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah Dan Bulan Sabit Merah Internasional

Dalam PMR dikenalkan 7 Prinsip Dasar yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh setiap anggotanya. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama"7 Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional" (Seven Fundamental Principle of Red cross and Red Crescent).

Kemanusiaan

Page 18: Arti Tujuh Prinsip Kepalangmerahan

Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah lahir dari keinginan untuk memberikan pertolongan kepada korban yang terluka dalam pertempuran tanpa membeda-bedakan mereka dan untuk mencegah serta mengatasi penderitaan sesama. Tujuannya ialah melindungi jiwa dan kesehatan serta menjamin penghormatan terhadap umat manusia. Gerakan menumbuhkan saling pengertian, kerja sama dan perdamaian abadi antar sesama manusia.

Kesamaan

Gerakan memberi bantuan kepada orang yang menderita tanpa membeda-bedakan mereka berdasarkan kebangsaan, ras, agama, tingkat sosial atau pandangan politik. tujuannya semata-mata ialah mengurangi penderitaan orang lain sesuai dengan kebutuhannya dengan mendahulukan keadaan yang paling parah.

Kenetralan

Gerakan tidak memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, ras, agama, atau ideologi.

Kemandirian

Gerakan bersifat mandiri, setiap perhimpunan Nasional sekalipun merupakan pendukung bagi pemerintah dibidang kemanusiaan dan harus mentaati peraturan hukum yang berlaku dinegara masing-masing, namun gerakan bersifat otonom dan harus menjaga tindakannya agar sejalan dengan prinsip dasar gerakan.

Kesukarelaan

Gerakan memberi bantuan atas dasar sukarela tanpa unsur keinginan untuk mencari keuntungan apapun.

Kesatuan

Didalam satu Negara hanya boleh ada satu perhimpunan Nasional dan hanya boleh memilih salah satu lambang yang digunakan Palang merah atau Bulan Sabit Merah. Gerakan bersifat terbuka dan melaksanakan tugas kemanusiaan diseluruh wilayah negara bersangkutan.

Kesemestaan

Gerakan bersifat semesta. Artinya, gerakan hadir diseluruh dunia. Setiap perhimpunan Nasional mempunyai status yang sederajat, serta memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dalam membantu sama lain.

Page 19: Arti Tujuh Prinsip Kepalangmerahan

Come up to meet you, tell you I’m sorryYou don’t know how lovely you areI had to find you, tell you I need youTell you I set you apart

Tell me your secrets and ask me your questionsOh, let’s go back to the startRunning in circles, coming up tailsHeads on a science apart

Nobody said it was easyIt’s such a shame for us to partNobody said it was easyNo one ever said it would be this hardOh, take me back to the start

I was just guessing at numbers and figuresPulling the puzzles apartQuestions of science, science and progressDo not speak as loud as my heart

But tell me you love me, come back and haunt meOh and I rush to the startRunning in circles, chasing our tailsComing back as we are

Nobody said it was easyOh, it’s such a shame for us to partNobody said it was easyNo one ever said it would be so hardI’m going back to the start

Oh ooh, ooh ooh ooh oohAh ooh, ooh ooh ooh oohOh ooh, ooh ooh ooh oohWhen you try your best but you don't succeed

Page 20: Arti Tujuh Prinsip Kepalangmerahan

Saat kau berusaha sebaik-baiknya namun kau tak berhasilWhen you get what you want but not what you needSaat kau dapatkan yang kau inginkan namun tak kau butuhkanWhen you feel so tired but you can't sleepSaat kau merasa begitu lelah namun tak bisa terlelapStuck in reverseSelalu terbayang masa lalu

And the tears come streaming down your faceDan air mata mengalir di wajahmuWhen you lose something you can't replaceSaat kau kehilangan sesuatu yang tak tergantikanWhen you love someone but it goes to wasteSaat kau mencintai seseorang namun bertepuk sebelah tanganCould it be worse?Adakah yang lebih buruk dari itu?

CHORUSLights will guide you homeCahaya 'kan mengantarmu pulangAnd ignite your bonesDan menyulut belulangmuAnd I will try to fix youDan aku kan berusaha membenahimu

And high up above or down belowWhen you're too in love to let it goSaat kau terlalu cinta dan tak bisa melepaskannyaBut if you never try you'll never knowNamun jika tak pernah mencoba kau takkan pernah tahuJust what you're worthBetapa berharga dirimu

CHORUS

Tears stream down your faceAir mata mengalir di wajahmuwhen you lose something you cannot replaceSaat kau kehilangan sesuatu yang tak tergantikanTears stream down your faceAir mata mengalir di wajahmuAnd IDan aku

Tears stream down your faceAir mata mengalir di wajahmuI promise you I will learn from my mistakesJanjiku padamu aku kan belajar dari kesalahanku

Page 21: Arti Tujuh Prinsip Kepalangmerahan

Tears stream down your faceAir mata mengalir di wajahmuAnd IDan akuOh ooh, ooh ooh ooh ooh