ap/university of hawaii, kevin t. kaneshiro, file … filetitik di ke ca matan ciomas, ka-bupaten bo...

1
ARYO BHAWONO T EROR bom di Indone- sia tidak juga kunjung berhenti. Setelah ter- akhir pada 6 Juli 2010 bom molotov dilemparkan ke Kantor Majalah Tempo, kemarin bom meledak di Jakarta Timur. Bom pertama berdaya ledak rendah dalam bentuk paket buku yang dikirim ke Komuni- tas Utan Kayu (juga tempat Radio KBR68H), Jakarta, me- ledak sekitar pukul 16.05 WIB. Sementara itu, paket bom ke- dua dikirim ke Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), di Cawang, Jakarta Timur. Bom Utan Kayu dikirim un- tuk aktivis sekaligus pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla. Dalam paket buku berisi bom itu, tertulis pengirim Drs Sulaeman Azhar beralamat di Jalan Bahagia, Gg Panser No 29, Ciomas, Bogor. Media Indonesia yang menelu- suri alamat tersebut di sejumlah titik di Kecamatan Ciomas, Ka- bupaten Bogor, dan memasuki sejumlah kompleks perumahan dan perkampungan, tidak me- nemukan alamat itu. Bersama paket itu disertakan permohonan memberikan kata pengantar buku dan interviu kepada Ulil. Penulis mengaku sedang dalam proses penyelesa- ian penulisan buku tersebut. Judul buku dalam paket itu ialah Mereka harus dibunuh kare- na dosa-dosa mereka terhadap Islam dan kaum muslimin. Dalam buku setebal 412 hala- man itu tertera pula nama dan ‘dosa-dosa’ sejumlah tokoh In- donesia yang pantas dibunuh. Ulil dikenal sebagai intelek- tual muslim progresif dan me- miliki ide-ide liberal, khususnya dalam menafsirkan teks-teks Alquran dan hadis. Ulil juga dikenal sangat gigih membela hak-hak kelompok minoritas, baik dari luar muslim maupun kalangan muslim yang dinilai berkeyakinan menyimpang. Namun, terkait paket bom yang ditujukan kepadanya, ke- marin, Ulil menilai hal itu ber- hubungan dengan aktivitasnya sebagai Ketua Pusat Pengem- bangan Strategi dan Kebijakan Partai Demokrat. Bersama de- ngan kaukus muda Demokrat, Ulil kencang menyuarakan agar Golkar dan PKS didepak dari koalisi karena sering membelot dari kepentingan Setgab Partai Koalisi. Selain itu, menteri-men- teri asal Golkar dan terutama PKS harus di-reshufe. Kepala Badan Nasional Pe- nanggulangan Terorisme An- syaad Mbai memastikan bom tersebut merupakan aksi teror- isme. “Tujuannya membuat ma- syarakat saling menuduh dan curigai, sehingga timbul konik horizontal,” ujarnya di Kantor Menko Polhukam, kemarin. Paket meledak saat Kasat Res- krim Polres Jaktim Komisaris Dodi Rahmawan dan anak buahnya berupaya mengaman- kan dan menyiram buku de- ngan air. Mereka berinisiatif menjinakkan paket itu sambil menunggu Tim Gegana tiba. Kapolda Metro Jaya Irjen Su tarman mengakui adanya kesalahan prosedur penjinakan. “Sebelum Gegana datang, di- lakukan penyiraman. Diperkira- kan sudah jinak, ternyata ketika diangkat mengenai tangan kirinya,” jelas Sutarman. Sutarman mengemukakan tas berisi paket buku itu dite- rima Annisa, resepsionis radio KBR68H. Menurut Annisa, kotak berukuran 30x20 dan tinggi 10 cm itu datang sejak pukul 10.00 WIB dibawa kurir bertinggi badan sekitar 170 cm, berkulit sawo matang. (CC/DS/*/X-7) [email protected] Berita terkait hlm 2 KETERLIBATAN TNI dalam Operasi Sajadah di Jawa Barat yang disebut-sebut mengguna- kan cara represif berbuntut pan- jang. Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin mengatakan pihaknya akan memanggil Panglima TNI dan Menteri Per- tahanan terkait dengan Operasi Sajadah. Ia memperta- nyakan peran TNI dalam ope- rasi tersebut ka- rena tidak se- suai dengan UU No 30/2004 ten- tang TNI Pasal 7 ayat 2 yang menyatakan o- perasi militer TNI adalah perang. “Besok jadwalnya Menhan sama Agus Suhartono Panglima TNI. Kita akan pertanyakan apa memang seperti ini peme- rintah,” kata TB Hasanuddin dalam jumpa pers di Jakarta, kemarin. Sebelumnya, anggota Komisi III DPR (F-PDIP) Eva Sundari dan Tim Advokasi Jaringan Masyarakat Sipil untuk Perlin- dungan Warga Negara mene- mu kan 56 bentuk intimidasi yang diduga dilakukan TNI untuk memaksa Jemaat Ahma- diyah Indonesia kembali ke ajaran Islam (Media Indonesia, Selasa, 15/3). Secara terpisah, Menteri Aga- ma mengakui keterlibatan TNI dalam Operasi Sajadah. Namun, ia membantah jika dikatakan militer melakukan pemaksaan. “Itu sebuah ajakan persuasif.” Pengacara senior yang juga mantan anggota Dewan Pertim- bangan Presiden Adnan Buyung Nasution mengecam keterlibat- an TNI dalam o- perasi itu. “Apa urusan TNI campur tangan? Ini kebangetan. Saya mesti pro- tes ke Panglima TNI.” Sementara itu, suasana ha- ru menyelimuti proses pertobat- an pengikut Ahmadiyah di Kampung Ciaruteun Udik, Desa Ciaruteun Udik, Kecamatan Ci- bungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Proses pertobatan 13 Ahmadi (sebutan warga Ahmadiyah) digelar di Masjid Al Hasan, Kampung Ciaruteun Udik, yang dihadiri tokoh masyarakat, ja- jaran muspika, MUI kabupaten dan kecamatan, Kapolres Bogor, dandim, serta disaksikan pu- luhan masyarakat. Pura Saprudin, mantan tokoh Ahmadiyah Ciaruteun, me- nyatakan ikhlas kembali masuk Islam. Dia mengatakan perasa- annya lebih nyaman dan aman setelah kembali ke Islam. “Ini murni kemauan saya,” katanya. (Tim/X-6) RADIASI nuklir dari empat reaktor di Prefektur Fukushima yang meledak dilaporkan mulai mengancam ibu kota Jepang, Tokyo, kemarin. Otoritas Kota Tokyo meng- akui adanya kenaikan kadar radiasi nuklir di wilayahnya. Namun, jumlahnya terlalu kecil untuk bisa membahayakan 39 juta warga kota. Sementara itu, pemerintah Jepang memperluas zona ba- haya dan memerintahkan seki- tar 140 ribu warga dalam radius 30 kilometer dari reaktor untuk mengungsi atau tinggal di da- lam rumah. Zona larangan terbang juga diterapkan sejauh 30 km di atas Fukushima yang berjarak 270 km dari Tokyo. Badan Energi Atom Interna- sional (IAEA) mencatat rata-rata kadar radiasi di Fukushima sem- pat mencapai 400 millisieverts (mSv) per jam. Pada sore hari, angka itu menurun menjadi 0,6 mSv per jam. Paparan lebih dari 100 mSv per tahun bisa meng- akibatkan kanker. Sekitar 50 petugas yang berba- ju pelindung radiasi terus men- coba menstabilkan tiga reaktor Fukushima yang mengalami kerusakan sistem pendingin a- kibat gempa dan tsunami. Sementara itu, 99 WNI yang menjadi korban tsunami Jepang dipulangkan Kemenlu ke Indo- nesia. “Evakuasi terus dilaku- kan berdasarkan penilaian staf Kemenlu di Tokyo,” kata Menlu Marty Natalegawa di Jakarta, kemarin. Menlu menambahkan, be- lum ada WNI yang dinyatakan tewas. Adapun empat ABK Kani Maru masih terus dicari. Dari 24 ribu WNI di Jepang, yang paling parah terkena dampak bencana sebanyak 496 WNI. Daki Alamsyah, 55, salah satu korban tsunami, mengatakan sedang berkunjung ke rumah anaknya di Sendai saat bencana menimpa. “Semua barang milik anak saya rusak dan rumahnya retak terkena tsunami.” Dalam perkembangan lain, Badan Pengawas Obat dan Ma- kanan menyatakan akan mem- perketat pengawasan terhadap produk makanan impor dari Jepang. (Mps/NY/SM/Tlc/ AP/Reuters/I-1) Berita terkait hlm 10 WARGA Ahmadiyah tinggal menanti ajal hak konsti- tusionalnya dicabut. Yang mencabutnya adalah para kepala daerah, antara lain Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Herya- wan, dengan menerbitkan peraturan yang melarang aktivitas Ahmadiyah. Tak hanya itu. Di Jawa Barat, musyawarah pimpin- an daerah menggelar Operasi Sajadah dengan melibatkan TNI. Dalam operasi yang bertujuan me- nyadarkan pengikut Ahmadiyah kembali ke ajaran Islam, aparat koramil memaksa pengikut Ahmadiyah menghadiri penyuluhan dan ikrar pertobatan. Para kepala daerah menerbitkan produk hukum lokal itu dengan berpedoman pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Dalam Negeri, Menteri Aga- ma, dan Jaksa Agung No 3/2008, yang isinya meng- atur pembinaan, larangan penyebarluasan paham, dan pengawasan terhadap jemaat Ahmadiyah. Padahal, banyak pakar hukum menilai SKB itu cacat hukum karena bertentangan dengan konsti- tusi yang merupakan produk hukum tertinggi. Un- dang-undang dasar secara eksplisit menjamin hak konstitusional warga negara untuk memeluk agama yang mereka yakini. Konstitusi juga men- jamin hak warga nega- ra untuk berorganisasi dan berekspresi. Oleh karena itu, segala pro- duk hukum yang ber- pedoman pada SKB itu semestinya mengan- dung cacat hukum pula. Itulah sebabnya ruang untuk memerkarakan peraturan pelarangan aktivitas Ahmadiyah ke pengadilan tata usaha nega- ra maupun Mahkamah Agung terentang luas. Bukan cuma cacat konstitusional, peraturan pe- larangan aktivitas Ahmadiyah patut diduga juga mengandung cacat psikososiologis. Besar kemung- kinan para kepala daerah menerbitkan peraturan pe- larangan itu hanya lantaran takut dengan derasnya desakan sejumlah ormas. Adalah ironi besar jika produk hukum itu ternyata memang dibuat atas desakan ormas yang justru merupakan pelaku aksi anarkistis terhadap warga Ahmadiyah. Ironi, karena yang seharusnya dibubar- kan malah dirangkul, sedangkan korban kekerasan malah dilarang berkegiatan. Bukankah Presiden Yudhoyono memerintahkan pembubaran organisasi pelaku aksi anarkistis? Tetapi yang terjadi para kepala daerah justru melucuti or- ganisasi korban aksi anarkistis. Semuanya terbolak- balik. Juga terbolak-balik; seharusnya konstitusi lebih tinggi daripada peraturan daerah, tetapi di negeri ini peraturan daerah lebih hebat ketimbang konstitusi. Undang-undang dasar menjamin hak warga negara beragama, tetapi penguasa daerah malah membunuh hak konstitusional itu. Yang juga terbolak-balik, TNI yang semestinya me- lindungi justru mengintimidasi warga Ahmadiyah melalui Operasi Sajadah. Jika kebijakan dan pikiran pemimpin negeri ini terus terbolak-balik dalam menyelesaikan konik ho- rizontal, Bhinneka Tunggal Ika tinggal menghitung hari akan roboh berkeping-keping. EDITORIAL Negeri yang Terbolak-balik PROFESOR peneliti dari Departemen Radiasi Onkologi University of Rochester, New York, Jacqueline Williams, mengatakan paparan radiasi nuklir dalam jumlah besar bisa mengacaukan sel-sel tubuh dan mengakibatkan kema- tian. Komponen penyusun zat radioaktif terbesar adalah iodin dan sesium. Menghirup, mengonsumsi makanan ter- kontaminasi zat radioaktif menyebabkan kanker tiroid. Sebelum dikonsumsi, seluruh bahan makanan harus dicuci dan warga menghindari susu serta daging yang diduga terkontaminasi zat radioaktif. (Mps/AP/X-5) Radiasi Nuklir dan Kanker PAUSE AP/UNIVERSITY OF HAWAII, KEVIN T. KANESHIRO, FILE REUTERS/PETAR KUJUNDZIC RABU, 16 MARET 2011 | NO.10968 | TAHUN XLII | 28 HALAMAN Silakan tanggapi Editorial ini melalui: mediaindonesia.com Yang seharusnya dibubarkan malah dirangkul, sedangkan yang menjadi korban kekerasan malah dilarang berkegiatan.’’ Pemasangan Iklan & Customer Service No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected] Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim) DINARA SAFINA MULAI TEBAR ANCAMAN Pantang menyerah. Itulah kunci sukses kebangkitan Safina di turnamen tenis Indian Wells. Olahraga, Hlm 26 KEJUTAN ILMIAH DARI EVOLUSI LALAT Binatang yang dianggap menjijikkan ini sudah dilabeli merugikan manusia. Namun menurut para peneliti, dari lalat manusia bisa mempelajari hakikat evolusi. Pop Riset, Hlm 13 BOM DI UTAN KAYU: Petugas memeriksa lokasi terjadinya ledakan bom di dalam paket buku untuk Ulil Abshar Abdalla di Komunitas Utan Kayu, Jakarta Timur, kemarin. ANTISIPASI RADIASI: Warga yang tinggal di sekitar reaktor nuklir menjalani pemeriksaan untuk mengantisipasi radiasi nuklir di Koriyama, Prefektur Fukushima, Jepang, kemarin. Teror Bom untuk Ulil dan BNN Bom itu diyakini bertujuan membuat masyarakat saling tuduh dan curiga, sehingga timbul konflik horizontal. Tubagus Hasanuddin Wakil Ketua Komisi I DPR MI/SUSANTO DPR Panggil Panglima TNI Tokyo Terancam Radiasi Nuklir MI/RAMDANI AP/WALLY SANTANA

Upload: truongkhanh

Post on 07-Apr-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ARYO BHAWONO

TEROR bom di Indone-sia tidak juga kunjung berhenti. Setelah ter-akhir pada 6 Juli 2010

bom molotov dilemparkan ke Kantor Majalah Tempo, kemarin bom meledak di Jakarta Ti mur.

Bom pertama berdaya ledak rendah dalam bentuk paket bu ku yang dikirim ke Komuni-tas Utan Kayu (juga tempat Ra dio KBR68H), Jakarta, me-ledak se kitar pukul 16.05 WIB. Sementara itu, paket bom ke-dua dikirim ke Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), di Cawang, Jakarta Timur.

Bom Utan Kayu dikirim un-tuk aktivis sekaligus pendiri Ja ringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla. Dalam paket buku berisi bom itu, tertulis pe ngirim Drs Sulaeman Azhar beralamat di Jalan Ba hagia, Gg Panser No 29, Cio mas, Bogor.

Media Indonesia yang menelu-suri alamat tersebut di sejumlah titik di Ke ca matan Ciomas, Ka-bupaten Bo gor, dan memasuki sejumlah kompleks perumahan dan per kampungan, tidak me-nemukan alamat itu.

Bersama paket itu disertakan permohonan memberikan kata pengantar buku dan interviu ke pada Ulil. Pe nulis mengaku sedang dalam proses penyelesa-ian penulisan buku tersebut.

Judul buku dalam paket itu ialah Mereka harus dibunuh kare-na dosa-dosa mereka terhadap Islam dan kaum muslimin.

Dalam buku setebal 412 hala-man itu tertera pula nama dan ‘dosa-dosa’ sejumlah tokoh In-donesia yang pantas dibunuh.

Ulil dikenal sebagai intelek-tual muslim progresif dan me-

miliki ide-ide liberal, khususnya dalam menafsirkan teks-teks Alquran dan hadis. Ulil juga dikenal sangat gigih membela hak-hak kelompok minoritas, baik dari luar muslim maupun kalangan muslim yang dinilai berkeya kin an menyimpang.

Namun, terkait paket bom yang ditujukan kepadanya, ke-marin, Ulil menilai hal itu ber-hu bungan dengan aktivitasnya sebagai Ketua Pusat Pengem-bang an Strategi dan Kebijakan Partai Demokrat. Bersama de-ngan kaukus muda Demokrat, Ulil kencang menyuarakan agar Golkar dan PKS didepak dari koalisi karena sering membelot dari kepentingan Setgab Partai Koalisi. Selain itu, menteri-men-teri asal Golkar dan terutama PKS harus di-reshuffl e.

Kepala Badan Nasional Pe-nanggulangan Terorisme An-syaad Mbai memastikan bom tersebut merupakan aksi teror-isme. “Tujuannya membuat ma-syarakat saling menuduh dan curigai, sehingga timbul konfl ik horizontal,” ujarnya di Kantor Menko Polhukam, kemarin.

Paket meledak saat Kasat Res-krim Polres Jaktim Ko misaris Dodi Rahmawan dan anak buahnya berupaya mengaman-kan dan menyiram buku de-ngan air. Me reka berinisiatif menjinakkan paket itu sambil menunggu Tim Gegana tiba.

Kapolda Metro Jaya Irjen Su tarman mengakui adanya ke salahan prosedur penjinakan. “Sebelum Gegana datang, di-lakukan penyiraman. Diperkira-kan sudah jinak, ternyata ketika diangkat mengenai tangan kirinya,” jelas Sutarman.

Sutarman mengemukakan tas berisi paket buku itu dite-rima Annisa, resepsionis radio KBR68H. Menurut Annisa, kotak ber ukuran 30x20 dan tinggi 10 cm itu datang sejak pukul 10.00 WIB dibawa kurir bertinggi badan sekitar 170 cm, berkulit sawo matang. (CC/DS/*/X-7)

[email protected] terkait hlm 2

KETERLIBATAN TNI dalam Ope rasi Sajadah di Jawa Barat yang disebut-sebut mengguna-kan cara represif berbuntut pan-jang. Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin mengatakan pihaknya akan memanggil Pang lima TNI dan Menteri Per-tahanan terkait dengan Operasi Sajadah.

Ia memperta-nyakan peran TNI dalam ope-rasi tersebut ka-rena tidak se-suai dengan UU No 30/2004 ten-tang TNI Pasal 7 ayat 2 yang me nyatakan o-perasi militer TNI adalah perang.

“Besok jad walnya Menhan sama Agus Suhartono Panglima TNI. Kita akan pertanyakan apa memang seperti ini peme-rintah,” kata TB Hasanuddin dalam jumpa pers di Jakarta, ke marin.

Sebelumnya, anggota Komisi III DPR (F-PDIP) Eva Sunda ri dan Tim Advokasi Jaringan Ma syarakat Sipil untuk Perlin-dungan Warga Negara mene-mu kan 56 bentuk intimidasi yang diduga dilakukan TNI un tuk memaksa Jemaat Ahma-diyah Indonesia kembali ke ajar an Islam (Media Indonesia, Selasa, 15/3).

Secara terpisah, Menteri Aga-ma mengakui keterlibatan TNI

dalam Operasi Sajadah. Namun, ia membantah jika di katakan militer melakukan pe maksaan. “Itu sebuah ajakan persuasif.”

Pengacara senior yang juga mantan anggota Dewan Pertim-bangan Presiden Adnan Buyung Nasution mengecam keterlibat-

an TNI dalam o-perasi itu. “Apa u r u s a n T N I cam pur ta ngan? Ini keba ngetan. Saya me sti pro-tes ke Panglima TNI.”

S e m e n t a r a itu, suasana ha-ru menyelimuti proses pertobat-a n p e n g i k u t Ahmadiyah di

Kampung Ciaruteun Udik, Desa Ciaruteun Udik, Kecamatan Ci-bungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Proses pertobatan 13 Ahmadi (sebutan warga Ahmadiyah) digelar di Masjid Al Hasan, Kam pung Ciaruteun Udik, yang dihadiri tokoh masyarakat, ja-jaran muspika, MUI kabupaten dan kecamatan, Kapolres Bogor, dandim, serta disaksikan pu-luhan masyarakat.

Pura Saprudin, mantan tokoh Ahmadiyah Ciaruteun, me-nyatakan ikhlas kembali ma suk Islam. Dia mengatakan perasa-annya lebih nyaman dan aman sete lah kembali ke Islam. “Ini murni kemauan saya,” ka tanya. (Tim/X-6)

RADIASI nuklir dari empat reak tor di Prefektur Fukushima yang meledak dilaporkan mulai mengancam ibu kota Jepang, Tokyo, kemarin.

Otoritas Ko ta Tokyo meng-a kui adanya kenaikan kadar ra diasi nuklir di wilayahnya. Na mun, jumlahnya terlalu kecil untuk bisa membahayakan 39 juta warga kota.

Sementara itu, pe merintah Jepang memperluas zona ba-haya dan meme rintahkan seki-tar 140 ri bu warga dalam radius 30 ki lometer dari reaktor untuk meng ungsi atau tinggal di da-lam rumah.

Zona larangan terbang juga diterapkan sejauh 30 km di atas Fukushima yang berjarak 270 km dari Tokyo.

Badan Energi Atom Interna-sional (IAEA) mencatat rata-rata kadar radiasi di Fukushima sem-pat mencapai 400 millisieverts (mSv) per jam. Pada sore hari, angka itu menurun menjadi 0,6 mSv per jam. Paparan lebih dari 100 mSv per tahun bisa meng-aki batkan kanker.

Sekitar 50 petugas yang berba-ju pelindung radiasi terus men-coba menstabilkan tiga reak tor Fukushima yang mengalami kerusakan sistem pendi ngin a-kibat gempa dan tsunami.

Sementara itu, 99 WNI yang

menjadi kor ban tsunami Jepang dipulang kan Kemenlu ke Indo-nesia. “Evakuasi terus di la ku-kan berdasarkan penilaian staf Kemenlu di Tokyo,” kata Men lu Marty Natalegawa di Ja karta, ke marin.

Menlu menambahkan, be-lum ada WNI yang dinyatakan tewas. Adapun empat ABK Kani Maru masih terus dicari. Dari 24 ribu WNI di Jepang, yang paling parah terkena dampak bencana sebanyak 496 WNI.

Daki Alamsyah, 55, salah satu

korban tsunami, mengatakan sedang berkunjung ke rumah anaknya di Sendai saat bencana menimpa. “Semua barang milik anak saya rusak dan rumahnya retak terkena tsunami.”

Dalam perkembangan lain, Badan Pengawas Obat dan Ma-kanan menyatakan akan mem-perketat pengawasan terhadap produk makanan impor dari Je pang. (Mps/NY/SM/Tlc/AP/Reuters/I-1)

Berita terkait hlm 10

WARGA Ahmadiyah tinggal menanti ajal hak konsti-tusionalnya dicabut. Yang mencabutnya adalah para kepala daerah, antara lain Gubernur Jawa Timur Soe karwo dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Herya-wan, dengan menerbitkan peraturan yang melarang aktivitas Ahmadiyah.

Tak hanya itu. Di Jawa Barat, musyawarah pimpin-an daerah menggelar Operasi Sajadah dengan me libatkan TNI. Dalam operasi yang bertujuan me-nyadarkan pengikut Ahmadiyah kembali ke ajaran Islam, aparat koramil memaksa pengikut Ahmadiyah menghadiri penyuluhan dan ikrar pertobatan.

Para kepala daerah menerbitkan produk hukum lokal itu dengan berpedoman pada Surat Ke putusan Bersama (SKB) Menteri Dalam Negeri, Menteri Aga-ma, dan Jaksa Agung No 3/2008, yang isinya meng-atur pembinaan, larangan penyebarluasan paham, dan pengawasan terhadap jemaat Ahmadiyah.

Padahal, banyak pakar hukum menilai SKB itu cacat hukum karena ber tentangan dengan konsti-tu si yang merupakan produk hukum terting gi. Un-dang-undang da sar secara eksplisit menjamin hak konstitusional warga negara untuk memeluk agama yang mereka yakini.

Konsti tu si juga men-jamin hak warga ne ga-ra untuk berorganisa si dan berekspresi. Oleh karena itu, segala pro-duk hukum yang ber-pedoman pada SKB itu semestinya mengan-dung cacat hukum pu la. Itulah sebabnya ruang untuk memerkarakan peraturan pelarangan ak tivitas Ahmadiyah ke pengadilan tata usaha nega-ra maupun Mahkamah Agung terentang luas.

Bukan cuma cacat konstitusional, peraturan pe-la rangan aktivitas Ahmadiyah patut diduga juga me ngandung cacat psikososiologis. Besar kemung-kinan para kepala daerah menerbitkan peraturan pe-larangan itu hanya lantaran takut dengan derasnya desakan sejumlah ormas.

Adalah ironi besar jika produk hukum itu ternyata memang dibuat atas desakan ormas yang justru merupakan pelaku aksi anarkistis terhadap warga Ahmadiyah. Ironi, karena yang seharusnya dibubar-kan malah dirangkul, sedangkan korban kekerasan malah dilarang berkegiatan.

Bukankah Presiden Yudhoyono memerintahkan pembubaran organisasi pelaku aksi anarkistis? Tetapi yang terjadi para kepala daerah justru melucuti or-ganisasi korban aksi anarkistis. Semuanya terbolak-balik. Juga terbolak-balik; seharusnya konstitusi le bih tinggi daripada peraturan daerah, tetapi di ne geri ini peraturan daerah lebih hebat ketimbang konstitusi. Undang-undang dasar menjamin hak war ga negara beragama, tetapi penguasa daerah ma lah membunuh hak konstitusional itu.

Yang juga terbolak-balik, TNI yang semestinya me-lindungi justru mengintimidasi warga Ahmadiyah melalui Operasi Sajadah.

Jika kebijakan dan pikiran pemimpin negeri ini te rus terbolak-balik dalam menyelesaikan konfl ik ho-rizontal, Bhinneka Tunggal Ika tinggal menghitung hari akan roboh berkeping-keping.

EDITORIAL

Negeri yangTerbolak-balik

PROFESOR peneliti dari Departemen Radiasi Onkologi University of Rochester, New York, Jacqueline Williams, mengatakan paparan radiasi nuklir dalam jumlah besar bisa mengacaukan sel-sel tubuh dan mengakibatkan ke ma-tian. Komponen penyusun zat radioaktif terbesar adalah iodin dan sesium. Menghirup, mengonsumsi makanan ter-kontaminasi zat radioaktif menyebabkan kanker tiroid.

Sebelum dikonsumsi, seluruh bahan makanan harus dicuci dan warga menghindari susu serta daging yang diduga terkontaminasi zat radioaktif. (Mps/AP/X-5)

Radiasi Nuklir dan Kanker

PAUSE

AP/UNIVERSITY OF HAWAII, KEVIN T. KANESHIRO, FILEREUTERS/PETAR KUJUNDZIC

RABU, 16 MARET 2011 | NO.10968 | TAHUN XLI I | 28 HALAMAN

Silakan tanggapiEditorial ini melalui:mediaindonesia.com

Yang seharusnya

dibubarkan malah dirangkul, sedangkan yang menjadi korban kekerasan malah dilarang berkegiatan.’’

Pemasangan Iklan & Customer

ServiceNo Bebas Pulsa:

08001990990 e-mail:

[email protected]

Rp2.900/eks(di luar P. Jawa Rp3.100/eks)

Rp67.000/bulan(di luar P.Jawa

+ ongkos kirim)

DINARA SAFINA MULAI TEBAR ANCAMANPantang menyerah. Itulah kunci sukses kebangkitan

Safina di turnamen tenis Indian Wells.

Olahraga,Hlm 26

KEJUTAN ILMIAHDARI EVOLUSI LALATBinatang yang dianggap menjijikkan ini sudah dilabeli merugikan manusia. Namun menurut para peneliti, dari lalat manusia bisa mempelajari hakikat evolusi.

Pop Riset, Hlm 13

BOM DI UTAN KAYU: Petugas memeriksa lokasi terjadinya ledakan bom di dalam paket buku untuk Ulil Abshar Abdalla di Komunitas Utan Kayu, Jakarta Timur, kemarin.

ANTISIPASI RADIASI: Warga yang tinggal di sekitar reaktor nuklir menjalani pemeriksaan untuk mengantisipasi radiasi nuklir di Koriyama, Prefektur Fukushima, Jepang, kemarin.

Teror Bom untuk Ulil dan BNNBom itu diyakini bertujuan membuat masyarakat saling tuduh dan curiga, sehingga timbul konflik horizontal.

Tubagus HasanuddinWakil Ketua Komisi I DPR

MI/SUSANTO

DPR PanggilPanglima TNI

TokyoTerancamRadiasiNuklir

MI/RAMDANI

AP/WALLY SANTANA