aplikasi inventori menggunakan teknologi firebase (studi ......1 aplikasi inventori menggunakan...
TRANSCRIPT
-
Aplikasi Inventori menggunakan Teknologi Firebase
(Studi Kasus: PT. Asindo Setiatama)
Artikel Ilmiah
Peneliti :
Edwin Djoko (672013116)
Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2017
-
1
Aplikasi Inventori menggunakan Teknologi Firebase
(Studi Kasus: PT. Asindo Setiatama)
1) Edwin Djoko, 2) Ramos Somya
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1)[email protected], 2)[email protected]
Abstract
PT. Asindo Setiatama is a private company engaged in the cultivation of shrimp
aquaculture. Warehousing activities are run in this company, among others, receipt of
goods, ordering goods and storage of goods, so a lot of data that must be stored properly
to avoid mistakes. PT. Asindo Setiatama not use apps collection of data items that serve
to assist in recording the data items in and out and the number of stocks available, so all
data collection was written using paper and stored in paper documents so the search data
becomes impractical due to be looking at the various the pile which is a lot, and often
data loss occurs due to the age of paper that did not last long and the many piles of files
on a file cabinet. These problems need solutions, aplikai inventory is one solution that
can meet the needs. This application is created using Firebase technology because it
allows developers to perform and create a two-way communication between the device
and the Realtime Database that serves to store data and synchronized on all clients in
realtime. This application is useful for PT. Asindo Setiatama in managing goods data
Keywords: Inventory Application, Firebase.
Abstrak
PT. Asindo Setiatama adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang
pertambakan budi daya udang. Kegiatan pergudangan yang berjalan dalam perusahaan ini
antara lain yaitu penerimaan barang, pemesanan barang, dan penyimpanan barang,
sehingga banyak data yang harus tersimpan dengan baik agar tidak terjadi kesalahan. PT.
Asindo Setiatama belum menggunakan aplikasi pendataan data barang yang berfungsi
untuk membantu dalam pencatatan data barang yang masuk, keluar dan jumlah stok
barang yang tersedia, sehingga semua pendataan ditulis dengan menggunakan kertas dan
disimpan dalam bentuk kertas sehingga pencarian data menjadi tidak praktis karena harus
mencari di berbagai tumpukan berkas yang sudah banyak, dan sering terjadi kehilangan
data disebabkan umur kertas yang tidak bertahan lama dan banyaknya tumpukan berkas
yang ada di lemari berkas. Permasalahan tersebut membutuhkan solusi, aplikai inventori
merupakan salah satu solusi yang dapat memenuhi kebutuhan. Aplikasi ini dibuat dengan
menggunakan teknologi Firebase karena memungkinkan pengembang untuk melakukan dan membuat komunikasi dua arah antara device dan Realtime Database yang berfungsi
untuk menyimpan data dan disinkronkan di semua client secara realtime. Aplikasi ini
bermanfaat untuk PT. Asindo Setiatama dalam melakukan pengelolaan data barang
Kata Kunci: Aplikasi Inventori, Firebase.
1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Infotmatika, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
mailto:[email protected]
-
2
1. Pendahuluan
Sistem informasi berbasis komputer, sekarang menjadi suatu hal yang
utama bagi pemenuhan kebutuhan informasi. Banyak bidang yang telah
memanfaatkan sistem informasi komputer sebagai sarana untuk mempermudah
pekerjaan [1]. PT. Asindo Setiatama adalah perusahaan swasta yang bergerak di
bidang pertambakan budi daya udang. Kegiatan pergudangan yang berjalan dalam
perusahaan ini antara lain yaitu penerimaan barang, pemesanan barang, dan
penyimpanan barang, sehingga banyak data yang harus tersimpan dengan baik
agar tidak terjadi kesalahan. PT. Asindo Setiatama belum menggunakan aplikasi
pendataan data barang yang berfungsi untuk membantu dalam pencatatan data
barang yang masuk, keluar dan jumlah stok barang yang tersedia, sehingga semua
pendataan ditulis dengan menggunakan kertas dan disimpan dalam bentuk
hardcopy. Berdasarkan wawancara dengan pihak manager di perusahaan,
perusahaan memerlukan sebuah sarana untuk menyimpan data barang yang
keluar, masuk, stok barang yang tersedia di gudang, dan permintaan untuk
pembelian barang.
Data barang yang masuk, keluar, jumlah stok barang, permintaan untuk
pembelian barang, dan penerimaan barang dicatat admin dengan menggunakan
kertas dalam bentuk laporan hardcopy, kemudian laporan stok barang tersebut
akan disimpan pada lemari berkas, dan laporan permintaan pembelian barang,
penerimaan barang akan dibawa petugas lapangan ke kantor pusat. Bentuk
penyimpanan tersebut memberikan kesulitan yaitu dalam hal (1) pencarian
laporan yang tidak praktis karena harus mencari di berbagai tumpukan berkas,
berdasarkan wawancara dengan pegawai kantor, pencarian laporan dalam
tumpukan berkas memerlukan waktu lebih dari 30 menit dan bisa mencapai 1 hari
karena berkas yang terdapat pada kantor sudah sangat banyak, (2) keamanan data,
karena laporan yang disimpan pada lemari berkas, bisa hilang, dan dapat
dimanipulasi, berdasarkan wawancara dengan pegawai kantor, laporan yang
disimpan dalam lemari berkas bisa rusak karena dimakan rayap dan umur kertas
yang tidak bertahan lama, laporan sering kali hilang setiap dilakukan renofasi dan
perpindahan ruang, (3) dan juga keterlambatan dan kesulitan dalam mengirimkan
berkas ke kantor pusat sehingga mempengaruhi proses pembukuan, berdasarkan
wawancara dengan pihak manager di perusahaan, keterlambatan dalam
mengirimkan berkas laporan barang keluar dan barang masuk di pertambakan
sering terlambat dikarenakan laporan yang telah dibuat pegawai di lapangan
sering terjadi kehilangan karena pegawai sering kali lupa tempat menyimpan
laporan dikarenakan laporan sering tercampur dengan berkas yang lain, dan
pengiriman berkas laporan dari pertambakan ke kantor pusat memakan waktu 8
jam dengan menggunakan mobil.
Berdasarkan masalah yang telah dijelaskan, pada penelitian ini aplikasi
yang akan dibuat berbentuk aplikasi Web dan mobile dengan menggunakan
teknologi Firebase untuk, (1) Cloud Messaging merupakan fitur dari Firebase
yang berfungsi mengirimkan notifikasi pesan dari web ke android mobile, (2)
Realtime Database untuk menyimpan data dan disinkronkan disemua client secara
realtime, sehingga tetap tersedia saat aplikasi berjalan offline, (3) Crash Reporting
untuk mendiagnosa dan pelaporan jika terjadi masalah pada aplikasi mobil, dan
Ionic framework untuk membangun aplikasi mobile yang multi platform .
-
3
Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu bagaimana merancang aplikasi
yang dapat membantu PT. Asindo Setiatama dalam mengolah data barang. Fokus
dari penelitian ini sendiri adalah menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh
PT. Asindo Setiatama, sehingga penelitian ini sendiri memiliki batasan dalam
pembahasan. Batasan tersebut antara lain, aplikasi yang dikembangkan hanya
membahas satu gudang yang ada di PT. Asindo Setiatama.
2. Kajian Pustaka
Salah satu penelitian yang membahas tentang Aplikasi inventori stok
barang adalah Perancangan Sistem Inventori Kantor Menggunakan Framework
RIA (Rich Internet Application) (Studi Kasus: BISTEK – FTI UKSW). Penelitian
ini membahas mengenai perancangan sistem inventori yang dapat membantu
kantor agar dapat lebih cepat dalam pencarian informasi data inventori yang
dimiliki kantor dan informasi yang tersimpan dalam database dapat diolah
sehingga dapat dicetak sebagai laporan. Hasil dari penelitian ini adalah sistem
inventori yang dibuat dapat membantu kantor lebih cepar dalam mengolah data
inventori [2].
Penelitian kedua adalah penelitian yang membahas Implementasi Konsep
Object Relational Mapping dan Model View Controller pada Manajemen
Pembelian, Penjualan, dan Inventory (Studi Kasus : TOP Distributor Salatiga).
Penelitian ini membahas pengembangan suatu aplikasi yang bertujuan untuk
membantu proses bisnis pada suatu distributor produk, mulai dari transaksi
penerimaan produk, penjualan produk, dan pengelolaan stok barang yang ada di
gudang. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi yang dibuat dapat membantu
pekerjaan distributor dalam melakukan proses transaksi data penerimaan, data
penjualan, serta pengelolaan data produk [3].
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan sistem
inventori maka akan dilakukan penelitian yang membahas tentang Aplikasi
Inventori menggunakan teknologi Firebase di PT. Asindo Setiatama. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah aplikasi yang akan dibuat
terdiri dari dua yaitu aplikasi server berbasis web dibangun menggunakan
AngularJs yang digunakan admin pusat dan aplikasi berbasis mobile pada Android
platform yang digunakan admin gudang.
Inventori adalah barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada
masa atau periode yang akan datang. Inventori terdiri dari persediaan barang baku,
persediaan barang setengah jadi dan persediaan barang jadi. Persediaan barang
jadi dan barang setengah jadi disimpan sebelum digunakan atau dimasikkan
kedalam proses produksi, sedangkan persediaan jadi atau barang dagangan
disimpan sebelum dijual atau dipasarkan. Perusahaan yang melakukan kegiatan
usaha pada umumnya memiliki persediaan. Secara umum inventori berfungsi
untuk mengelola persediaan barang dagangan yang selalu mengalami perubahan
jumlah dan nilai melalui transaksi pembelian dan penjualan [8].
Ionic adalah framework yang dikhususkan untuk membangun
aplikasi mobile hybrid dengan HTML5, CSS dan AngularJS. Ionic menggunakan
Node.js SASS, AngularJS sebagai engine-nya. Ionic dilengkapi dengan
komponen-komponen CSS seperti button, list, card, form, grids, tabs. Ionic
merupakan teknologi web yang digunakan untuk membuat suatu aplikasi mobile
hybrid dimana aplikasi yang dibuat dengan satu kode program dapat dibuat
-
4
Penulisan Hasil Laporan Penelitian
Serta Analisis Hasil Pengujian
Perancangan Sistem meliputi Perancangan UML, Perancangan
Database, Perancangan Arsitektur dan Perancangan Tampilan
Perancangan Aplikasi/ Program
Implementasi dan Pengujian Sistem Serta Analisis Hasil
Pengujian
Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data
menjadi cross-platform. Pada penelitian ini framework Ionic digunakan untuk
membuat aplikasi mobile hybrid yang saling terhubung dengan aplikasi web yang
akan dibuat.
Firebase merupakan sebuah teknologi layanan DbaaS (Database as a
Service) dengan konsep realtime yang dikembangkan oleh Google. Firebase juga
merupakan layanan cloud backend untuk mengelola data sebuah aplikasi yang
memiliki banyak fitur seperti Firebase Cloud Messaging yang memungkinkan
pengembang untuk melakukan dan membuat komunikasi dua arah antara device, dan Firebase juga menyediakan library untuk berbagai client platform. Firebase memliki keunggulan seperti crash reporting, yang merupakan layanan
pelaporan crash untuk membantu mendiagnosa dan memperbaiki masalah ketika
ada bug pada aplikasi Android atau iOS, dan Realtime Database yang berfungsi
untuk menyimpan data dan disinkronkan di semua client secara realtime, sehingga
tetap tersedia saat aplikasi berjalan offline [4]. Pada penelitian Firebase
diterapkan pada penggunaan Realtime Database agar proses penginputan data
dapat berlangsung cepat, dan Cloud Messaging agar memudahkan komunikasi
antara aplikasi mobile dan aplikasi web.
3. Metode dan Pengembangan Sistem
Penelitian ini dilakukan dan diselesaikan melaui 5 tahapan penelitian yaitu
: 1) Analisis Kebutuhan dan pengumpulan data. 2) Perancangan sistem. 3)
Perancangan aplikasi / program. 4) Implementasi dan pengujian sistem serta
analisis hasil pengujian. 5) Penulisan laporan hasil penelitian [7]. Tahapan-
tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Tahapan Penelitian
Berdasarkan bagan pada Gambar 1 dapat dijelaskan penelitian ini
dilakukan dan diselesaikan melalui 5 tahapan penelitian. Tahap pertama analisis
kebutuhan dan pengumpulan data di mana pihak pengembang mencari informasi
mengenai kebutuhan dari pengguna yang berhubungan dengan pembuatan
aplikasi. Pencarian informasi dilakukan dengan cara wawancara kepada manager
perusahaan PT. Asindo Setiatama. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
didapatkan informasi bahwa saat ini masih belum ada sistem yang digunakan
-
5
untuk mengelola data inventori, sehingga menyebabkan pengelolaan data
inventori menjadi tidak efisien. Untuk tahap kedua, ketiga, dan keempat dilakukan
perancangan sistem untuk mengelola data inventori menggunakan metode
pengembangan sistem waterfall. Untuk tahap kelima adalah penulisan laporan
hasil penelitian.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif, yaitu
dengan memperhatikan proses dan peristiwa [5]. Metode pengembangan software
(Software Development Lifecycle) yang digunakan adalah metode waterfall hal ini
dikarenakan tempat penelitian berada di luar pulau sehingga tidak memungkinkan
untuk menggunakan metode prototype karena pengambilan, pengumpulan data
hanya dilakukan satu kali.
Requirement Gathering and analysis
System Design
Implementation
Integration and Testing
Deployment of system
Maintenance
Gambar 2. Model Waterfall [6] untuk Pengembangan Sistem
Tahapan pengembangan sistem pada penelitian ini dicapai dengan
menggunakan metode waterfall. Tahapan tersebut terdiri dari: (1) Requirement
gathering and analysis; (2) System design; (3) Implementation; (4) Integration
and testing; (5) Deployment of system; (6) Maintenance.
Tahapan Requirement gathering and analysis, dilakukan pengumpulan
kebutuhan dilakukan dengan melihat proses pendataan barang yang terjadi di PT.
Asindo Setiatama. Data yang diambil adalah data barang yang ada di gudang.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari wawancara dengan manager
PT. Asindo Setiatama didapatkan informasi yaitu proses permintaan pembelian
barang harus dilakukan sebelum melakukan pembelian barang. Berdasarkan
proses yang telah didapatkan dapat dibuat flowchart untuk proses permintaan
barang seperti yang terlihat pada Gambar 3
-
6
Gambar 3. Flowchart Permintaan Barang
Gambar 3 terlihat bahwa proses yang terjadi dalam permintaan barang
antara lain sebagai berikut: a. Teknisi budidaya harus membuat proposal
permintaan pembelian barang, b. proposal yang telah dibuat akan dikirim ke
kantor pusat untuk di approve, pengiriman proposal dilakukan dengan cara fax
tetapi jika alat fax mengalami kerusakan, proposal akan diantarkan oleh pegawai
dengan menggunakan mobil, c. setelah proposal dicek dan di approve, manager
akan membuat cek dan cek tersebut akan dicairkan oleh bendahara kantor, d. dana
kemudian diberikan kepada teknisi budidaya untuk membeli barang sesuai dengan
proposal yang telah dibuat.
Tahapan System design merupakan perancangan sistem, yaitu setelah
mendapatkan data, dilakukan perancangan sistem yang meliputi perancangan
proses menggunakan diagram Unified Modelling Language (UML) yang
bertujuan untuk menggambarkan secara jelas alur yang ada pada aplikasi yang
akan dibangun. Perancangan proses menggunakan UML (Unified Modeling
Language) meliputi use case diagram, sequence diagram dan class diagram.
Perancangan database termasuk didalamnya yaitu perancangan tabel, field dalam
tabel, tipe data tiap field dan perancangan relasi antar tabel. Perancangan proses
dilakukan dengan melihat proses bisnis manual kemudian dari proses tersebut
dirancangan alur proses pada sistem.
Tahapan Implementation adalah implementasi sistem, membuat aplikasi
sesuai perancangan proses pada tahap kedua. Sistem dikembangkan dalam bentuk
aplikasi berbasis web dan mobile, dengan teknologi FireBase.
Tahapan Integration and testing yaitu pengujian sistem, dilakukan
pengujian untuk melihat apakah aplikasi yang telah memenuhi kebutuhan yang
ditemukan pada tahap pertama. Hal ini diketahui dengan cara melakukan
pengujian responden yang merupakan calon pengguna sistem.
Tahapan Deployment of system dan Maintenance tidak dijelaskan pada
penelitian ini, mengingat keterbatasan sumber daya dan waktu yang tersedia. Pada
tahap Deployment of system, sistem digunakan secara live, setelah lolos tahap
integrasi dan pengujian sebelumnya. Tahap maintenance, adalah tahap yang tidak
sekali saja dilakukan, namun dilakukan secara rutin, berisi kegiatan pemeliharaan
-
7
sistem, memastikan bahwa sistem dalam kondisi optimal, tetapi pada penelitian
ini tahapan ini tidak dilakukan karena keterbatasan waktu dan jarak.
Perancangan aplikasi yang digunakan adalah Unified Modeling Language
(UML) untuk memberikan gambaran visual, rancangan, dan spesifikasi aplikasi.
Dalam aplikasi yang dibangun digunakan usecase diagram, sequence diagram,
dan class diagram.
Use case diagram menunjukkan fungsi suatu sistem atau kelas dan
bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar. Use case
diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap requirement
sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama tahap
desain, use-case diagram berperan untuk menetapkan perilaku (behavior) sistem
saat diimplementasikan. Kebutuhan atau requirements sistem adalah fungsi apa
yang harus disediakan oleh sistem kemudian didokumentasikan pada model use
case yang menggambarkan fungsi sistem yang diharapkan (use case), dan yang
mengelilinginya (actor), serta hubungan antara actor dengan use case (use case
diagram) itu sendiri.
Gambar 4. Use Case Diagram
Gambar 4 merupakan use case diagram dari aplikasi ini. Use case
diagram terdapat dua aktor, yaitu Admin gudang, dan Admin pusat. Admin
gudang berfungsi menambahkan data barang yang masuk, keluar, melakukan
request pembelian barang, melihat data barang. Admin pusat berfungsi untuk
mengatur detail data admin, mengatur detail data barang, dan mengatur detail data
request pembelian barang.
Gambar 5. Activity Diagram Pemesanan Barang
-
8
Gambar 5 merupakan activity diagram untuk melakukan pemesanan
barang yang dilakukan admin gudang. Aktivitas dimulai dengan login ke aplikasi
yang kemudian di verifikasi oleh sistem. Kemudian aplikasi akan menampilkan
menu utama. Pemesanan barang dilakukan dengan memilih tab pesan barang,
kemudian aplikasi akan menampilkan form untuk pemesanan barang. Setelah
selesai sistem akan menyimpan data pesanan.
Gambar 6. Activity Diagram Barang Masuk
Gambar 6 merupakan activity diagram untuk melakukan penambahan data
barang masuk yang dilakukan admin gudang dan admin pusat. Aktivitas dimulai
dengan login ke aplikasi yang kemudian di verifikasi oleh sistem. Kemudian
aplikasi akan menampilkan menu utama. Penambahan data barang yang masuk
dilakukan dengan memilih tab barang masuk, kemudian aplikasi akan
menampilkan form untuk pendataan barang masuk. Setelah selesai sistem akan
menyimpan perubahan data yang sudah dilakukan.
Gambar 7. Activity Diagram Tambah Data Barang
Gambar 7 merupakan activity diagram untuk melakukan penambahan data
barang yang dilakukan admin pusat. Aktivitas dimulai dengan login ke aplikasi
yang kemudian di verifikasi oleh sistem. Kemudian aplikasi akan menampilkan
-
9
menu utama. Penambahan data barang dilakukan dengan memilih tab data barang
lalu memilih button tambah data, kemudian aplikasi akan menampilkan form
untuk penambahan data barang. Setelah selesai sistem akan menyimpan
perubahan data yang sudah dilakukan.
Sequence diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan
dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case, interaksi antar class, operasi
apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan informasi yang diperlukan oleh
masing-masing operasi.
Gambar 8. Sequence Diagram Data Barang Masuk
Gambar 8 merupakan sequence diagram dari penambahan data barang
masuk. Sequence diagram menjelaskan bahwa admin mengakses aplikasi melalui
boundary atau tampilan. Admin memilih tab data barang masuk, kemudian
mengisi data barang masuk. Data dikirimkan ke controller dan dari controller
memanggil fungsi tambah data. Fungsi tersebut yang akan melakukan aksi proses
data. Setelah data diproses maka data akan tersimpan di database. Setelah data
diproses, dikirimkan konfirmasi dari controller ke boundary bahwa data telah
diproses.
Gambar 9. Sequence Diagram Pemesanan Barang
-
10
Gambar 9 merupakan sequence diagram dari pemesanan barang. Admin
memilih tab Pesan barang, kemudian mengisi pemesanan. Data dikirimkan ke
controller dan dari controller memanggil fungsi tambah data pesanan. Fungsi
tersebut yang akan melakukan aksi proses data. Setelah data diproses maka data
akan tersimpan di database. Setelah data diproses, dikirimkan konfirmasi dari
controller ke boundary bahwa data telah diproses.
Gambar 10. Sequence Diagram Tambah Data Barang
Gambar 10 merupakan sequence diagram dari tambah data barang. Admin
memilih tab Data barang, dan memilih button tambah data, kemudian memilih
kategori barang dan mengisi form penambahan data. Data dikirimkan ke
controller dan dari controller memanggil fungsi tambah data barang. Fungsi
tersebut yang akan melakukan aksi proses data. Setelah data diproses maka data
akan tersimpan di database. Setelah data diproses, dikirimkan konfirmasi dari
controller ke boundary bahwa data telah diproses.
Class diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan struktur dan
penjelasan class, paket, dan objek serta hubungan satu sama lain seperti
containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class diagram juga menjelaskan
hubungan antar class dalam sebuah sistem yang sedang dibuat dan bagaimana
caranya agar mereka saling berkolaborasi untuk mencapai sebuah tujuan.
Gambar 11. Class Diagram Admin Sistem
-
11
Gambar 11 merupakan class diagram dari aplikasi ini . Class diagram
diatas menunjukkan bahwa aplikasi ini terdiri atas 3 (tiga) bagian utama yaitu
entity, controller, dan boundary. Entity berhubungan langsung dengan data-data
yang ada di database, controller berhubungan langsung dengan fungsi-fungsi
pengelolaan data, dan boundary merupakan tampilan dari aplikasi. Controler
Admin mempunyai fungsi pengelolaan data barang, dan melakukan request
pembelian barang
Gambar 12. Arsitektur Sistem
Pada Gambar 12 terdapat dua aplikasi dalam arsitektur ini yaitu aplikasi
mobile dan aplikasi web. Aplikasi mobile diimplementasikan ke perangkat mobile
dan ditujukan untuk digunakan oleh admin gudang, sedangkan aplikasi web
diimplementasikan pada laptop/PC dan ditujukan kepada admin pusat untuk
melihat dan mengelola data inventori. Untuk dapat menjalankan kedua aplikasi,
semua perangkat harus terhubung dengan koneksi internet. Kedua aplikasi
terhubung dengan web service (AngularJs), dan web service berperan
menghubungkan aplikasi mobile dan aplikasi web dengan Firebase.
4. Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini menghasilkan dua aplikasi yaitu aplikasi mobile yang
diimplementasikan pada multi platform mobile dan aplikasi web beserta web
service-nya yang diimplementasikan pada komputer dengan menggunakan
browser. Aplikasi mobile ditujukan kepada admin gudang agar lebih muda dalam
melakukan pendataan barang, sedangkan aplikasi web ditujukan kepada admin
Kantor Pusat untuk mengelola data barang. Aplikasi mobile dapat berjalan pada
multi platform dengan cara mem-build-nya satu persatu dengan library yang telah
disediakan oleh ionic. Ionic adalah framework Javascript untuk men-deploy
aplikasi pada multi platform dan hybrid application, pada penelitian ini
menggunakan Ionic versi 2 Library dari setiap platform terletak pada folder
platform pada Ionic dapat dilihat pada Gambar 13.
Gambar 13. Library Ionic
-
12
Pada aplikasi mobile ini, admin gudang dapat mengelola data barang, dan
melakukan pemesanan barang. Admin dapat melakukan penambahan data barang
dengan masuk ke halaman data barang dan klik tombol tambah barang kemudian
akan menampilkan halaman tambah barang seperti pada Gambar 13, setelah data
sudah ter-input klik tombol save untuk menyimpan. Data yang sudah tersimpan
dapat dilihat pada halaman data barang seperti pada Gambar 14.
Gambar 13. Tampilan Tambah Barang (IOS Phone kiri, Android kanan)
Gambar 14. Tampilan Data Barang (IOS Phone kiri, Android kanan)
Gambar 14 merupakan halaman yang menampilkan daftar barang yang
telah tersimpan dan total jumlah stok yang ada. Halaman ini dilengkapi dengan
action ubah data, tambah data barang masuk, tambah data barang keluar, dan
hapus data barang yang terdapat disetiap field, pada bagian kanan atas terdapat
button yang berfungsi sebagai navigasi untuk pindah halaman menu lain. Stok
pada data akan berubah sesuai jumlah barang yang masuk dan keluar.
-
13
Gambar 15. Form Data Barang Masuk (IOS Phone kiri, Android kanan)
Gambar 15 merupakan tampilan form untuk melakukan pendataan barang
masuk. Proses pendataan dilakukan dengan mengisi form tersedia, data yang
terdapat pada form merupakan data yang telah dipilih sebelumnya.
Gambar 16. Form Data Barang Keluar (IOS Phone kiri, Android kanan)
Gambar 16 merupakan tampilan form untuk melakukan pendataan barang
yang keluar. Pada proses ini jika jumlah barang yang keluar sama dengan jumlah
stok atau lebih besar dari jumlah stok barang yang tersedia, maka data tidak dapat
diproses dan akan menampilkan pesan stok tidak cukup.
-
14
Gambar 17. History Data Barang Keluar (IOS Phone kiri, Android kanan)
Gambar 17 merupakan report dari aktifitas pengelolaan data barang yang
masuk. Report tersebut berupa jenis barang, jumlah barang yang masuk, dan
tanggal data terebut terinput ke dalam sistem Kode Program 1 Menampilkan Data Barang Masuk 1. var ref = firebase.database().ref().child('Barang Masuk'); 2. $scope.barang = $firebaseArray(ref);
Kode Program 1 merupakan script untuk menampilkan data barang masuk
ke tabel. Var ref merupakan sebuah variabel yang dibuat untuk menampung
domain database Firebase dan record-nya yang sudah di indentifikasikan pada
index.html. Sedangkan pada baris 2 fungsi untuk menyimpan record data ke
dalam bentuk array sebelum ditampilkan.
Gambar 18. Pesan Barang (IOS Phone kiri, Android kanan)
Gambar 18 merupakan halaman untuk melakukan pemesanan barang ke
kantor pusat jika stok barang habis atau memerlukan barang yang baru. Setelah
melakukan pemesanan data tersebut akan diterima oleh admin pusat. Kode Program 2 Mengirim Pesanan Barang
1. var ref = firebase.database().ref().child('Data Pesanan'); 2. $scope.req = $firebaseArray(ref);
-
15
3. $scope.Pesan = function(){ 4. var kode = $scope.barang.kodeBrg; 5. var nama = $scope.barang.namaBrg; 6. var jumlah = $scope.barang.jumlahBrg; 7. var tipe = $scope.barang.tipeBrg; 8. var ket = $scope.barang.catatanBrg; 9. $scope.req.$add({ 10. kode : kode, 11. nama : nama, 12. kuantitas : jumlah, 13. tipe : tipe, 14. keterangan : ket 15. }).then(function(ref) { 16. console.log(ref);
Kode Program 2 digunakan untuk mengirim pesanan barang ke admin
pusat. Proses menyimpan konfigurasi database Firebase ke dalam variabel dan
menyimpannya dalam bentuk array, kemudian menyimpan data yang telah di-
input dalam var, setelah itu data tersebut kemudian disimpan dalam array. Kode Program 3 Konfigurasi Firebase 1. var config = { 2. apiKey: "AIzaSyAs1zrX6gcqPORjSfs0hOCizdt13Xioo9s", 3. authDomain: "webex-ae52f.firebaseapp.com", 4. databaseURL: "https://webex-ae52f.firebaseio.com", 5. storageBucket: "webex-ae52f.appspot.com", 6. messagingSenderId: "98315733506" 7. }; 8. firebase.initializeApp(config);
Kode Program 3 digunakan untuk membuat konfigurasi agar dapat
terhubung dengan Firebase database. Pada kode program terdapat authDomain
yang berfungsi sebagai domain untuk melakukan authentication, dan
databaseURL berfungsi sebagai alamat database dari akun Firebase.
Pengujian aplikasi dilakukan dengan menguji fungsi-fungsi dari aplikasi
yang telah dibuat untuk mencari kesalahan/bug pada sistem. Pengujian aplikasi
dilakukan agar sistem yang dibuat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan
dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Pengujian aplikasi ini menggunakan teknik
pengujian yaitu pengujian alpha.
Pengujian alpha menggunakan metode Blackbox yaitu pengujian fungsi-
fungsi aplikasi secara langsung tanpa memperhatikan alur eksekusi program.
Pengujian ini dilakukan dengan memperhatikan apakah fungsi telah berjalan
sesuai rancangan dan sesuai yang diharapkan. Tabel 1 adalah hasil pengujian dari
aplikasi yang telah dilakukan. Tabel 1 Hasil Pengujian Blackbox
Fungsi yang diuji Kondisi Output yang
diharapkan
Output yang
dihasilkan sistem
Status
Pengujian
Login Username dan password benar
Username dan password
salah maupun kosong
Sukses login
Gagal login
Sukses login
Gagal login
Valid
Tambah Data Click Button tambah data Sukses tambah data Sukses tambah data Valid
Menampilkan data
barang
Membuka halaman data
barang
Sukses tampilkan data Sukses tampilkan
data
Valid
Kelola Data barang
masuk
Click Button + Sukses tambah data Sukses tambah data Valid
Kelola Data barang keluar
Click Button - Sukses kurang data Sukses kurang data Valid
Menambah data pesanan
Mamasukkan data pesanan Sukses tambah Data pesanan
Sukses tambah Data pesanan
Valid
Update data barang Mengisi data data barang Sukses update data Barang
Sukses tambah data Valid
-
16
Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada aplikasi dapat dilihat status
pengujian dari setiap fungsi valid, maka disimpulkan bahwa aplikasi ini berjalan
dengan baik dan sesuai yang diharapkan. Pengujian beta adalah pengujian yang
dilakukan oleh orang yang tidak ikut dalam pembuatan aplikasi atau calon
pengguna aplikasi. Pengujian beta dilakukan dengan melakukan wawancara
kepada user yaitu admin PT. Asindo Setiatama. Berdasarkan wawancara tersebut
didapatkan bahwa aplikasi inventori ini dapat membantu dan mempermudah
proses pengolahan data barang. Selain itu juga aplikasi yang dikembangkan dapat
melakukan pemesanan barang sehingga kantori pusat dapat mengetahui kebutuhan
lapangan dengan cepat, dan pencarian data barang yang biasanya mencapai 1 hari
dengan sistem ini hanya diperlukan waktu lebih 1-2 menit saja.
5. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa Firebase
adalah teknologi yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi web dan
mobile berbasis Javascript dan HTML5 yang dapat berjalan pada multi platform
mobile. Firebase juga dapat diterapkan pada aplikasi Inventori PT. Asindo
Setiatama. Keuntungan menggunakan Firebase adalah memungkinkan
pengembang untuk melakukan dan membuat komunikasi dua arah antara device, juga menyediakan library untuk berbagai client platform dan Realtime Database
yang berfungsi untuk menyimpan data dan disinkronkan di semua client secara
realtime.
Aplikasi yang dihasilkan pada penelitian ini dapat menyelesaikan masalah
yang terjadi dalam PT. Asindo Setiatama dalam pengolahan data barang,
penyimpanan data, dan pengiriman data, sehingga proses pengolahan data lebih
cepat dan data tidak lagi hilang. Aplikasi ini juga bermanfaat untuk membantu
proses pembukuan pada PT. Asindo Setiatama.
6. Pustaka
[1] Wisdaningrum, O. 2013. Analisis Rantai Nilai (Value Chain) dalam
Lingkungan Internal Perusahaan, Banyuwangi : Universitas 17 Agustus
1945.
[2] Mardanik, A. Priska, Papilaya, S. F, Utomo, H. Wiranto. 2011. Perancangan
Sistem Inventori Kantor Menggunakan Framework RIA (Rich Internet
Application) (Studi Kasus: BISTEK – FTI UKSW). Jurnal Teknologi
Informasi – Aiti, Vol.8. No. 1, Februari 2011: 1 – 100.
[3] Djunanto, W. R, Hartomo, D. Kristoko, Latuperissa, R. 2010. Implementasi
Konsep Object Relational Mapping dan Model View Controller pada
Manajemen Pembelian, Penjualan, dan Inventory (Studi Kasus : TOP
Distributor Salatiga). Jurnal Teknologi Informasi – Aiti, Vol.7. No. 2,
Agustus 2010: 101 – 200.
[4] Google Developers 2016, Firebase. https://firebase.google.com/docs/.
Diakses pada tanggal 11 September 2016.
[5] Somantri, G. R. 2005. Memahami Metode Kualitatif. Makara, Sosial
Humaniora 9, 57–65.
https://firebase.google.com/docs/
-
17
[6] Balaji, S. & Murugaiyan, M. S. 2012. Waterfall vs. V-Model vs. Agile: A
comparative study on SDLC. International Journal of Information
Technology and Business Management 2, 26–30.
[7] Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu
Komputer dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, dan Aplikasi. Jakarta
: Ilmu Komputer Univesitas Indonesia
[8] Nugroho, Bondan Dwi dan Imam Azhari. 2011. Sistem Informasi
Inventory Fadegoretas Berbasis Barcode. JUSI. Vol. 1, No. 2.