aplikasi boost converter

4
 IES 2005 – Politeknik Elektr onika Negeri Surabaya - IT S  Aplikasi Boost Converter untuk Alat Bantu Sistem Penyimpan Energi pada Sistem Pembangkit Listrik Hibrid  Novie Ayub Winda rko, Suryono, Agus I G Jurusan Teknik Elektro Industri, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Tel.+62-32-5947280 E-mail : [email protected] Abstrak  Pada makalah ini dibahas tentang Boost Converter  yang diaplikasikan pada sistem pembangkit listrik hibrid,  yang terdiri dari pembangkit listrik energi angin dan energi surya. Karakteristik angin yang berubah-ubah menyebabkan tegangan output alternator menjadi tidak konstan. Dengan menggunakan Boost Converter, tegangan alternator yang telah disearahkan dinaikkan menjadi 48V konstan. Dari hasil percobaan didapatkan tegangan output alternator dapat dinaikkan menjadi 48V bila tegangan alternator minimal sebesar 6V. Sehingga Energi listrik yang terbangkitkan lebih banyak  yang dapat disimpan dalam penyi mpan energi. Kata kunci : Boost Converter, pembangkit listrik hibrid 1. Pendahuluan K ebutuhan energi listrik pada dekade terakhir semakin meningkat. Sebagian besar dari  pembangkit listrik yang ada, menggunakan bahan bakar fosil sebagai penggerak turbin. Dengan cadangan bahan  bakar fosil yang semakin sedikit, harga bahan bakar menjadi semakin mahal. Beberapa peneliti telah mencoba untuk menggunakan energi terbaharukan sebagai alternatif pembangkit energi listrik diantaranya: energi s urya [ 1], energi a ngin [2], gabungan te naga diesel dan energi angin [3], gabungan energi surya dan energi angin [4]. Pada pembangkit listrik energi surya, peralatan utama yang digunakan untuk mengkonversi energi adalah photovoltaic (PV). Dari data-data yang ada [5] efisiensi terbesar dari PV untuk melakukan konversi energi sebesar 25%, yaitu type Thick Crystalline Materials dengan bahan Gallium Arsenide (GaAs). Dengan efisiensi maksimal sebesar 25%, pembangkitan energi listrik menggunakan PV relatif mahal, oleh sebab itu perlu digabungkan dengan jenis pembangkit lainnya. Salah satu alternatifnya adalah dengan pembangkit listrik energi angin. Khususnya di Indonesia, dengan garis pantai yang panjang, penggunaan dua jenis  pembangkit listrik ini dinilai sangat memungkinkan. Permasalahan pada pembangkit energi angin adalah sifat kecepatan angin yang tidak tentu. Dengan kecepatan yang senantiasa berubah-ubah, tegangan output alternator juga berubah-ubah. Apabila tegangan input pada penyimpan energi dibawah rating maka  penyimpanan energi tidak dapat dilakukan. Untuk mengatasi hal ini diantaranya dilakukan dengan memberi pemutus daya pada penyimpan energi [6]. Pada penelitian ini untuk mengatasi perubahan tegangan output alternator, maka diantara penyimpan energi dan alternator dihubungkan dengan Boost Converter. Dengan pemasangan Boost Converter ini, maka output tegangan alternator yang berubah-ubah diinputkan pada Boost Converter sehingga tegangan yang diberikan pada penyimpan energi konstan pada tegangan 48VDC. Dari hasil eksperimen menunjukkan Boost Converter dapat bekerja dengan baik sampai tegangan output alternator bernilai 6VDC. Sehingga Energi listrik yang terbangkitkan lebih banyak yang dapat disimpan dalam penyimpan energi. 2. Sistem Pembangkit Listrik Hibrid Pada gambar 1 menunjukkan sistem pembangkit tenaga listrik hibrid. Penyimpan Energi BusBar Wind Turbine  _ + PV Array Gambar 1. Sistem pem bangkit tenaga listr ik hibrid Pada gambar diatas tampak bahwa energi listrik yang dibangkitkan dari energi angin dan energi surya, disimpan dalam penyimpan energi. Pembangkit listrik hibrid yang digunakan terdiri dari pembangkit energi angin dan energi surya. Tegangan output dari PV dapat diharapkan konstan, tetapi output tegangan alternator dari wind turbine  berubah sesuai dengan kecepatan angin. Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan Boost Converter untuk membuat tegangan konstan pada nilai 48VDC. 26

Upload: syaf-al-huda

Post on 17-Oct-2015

59 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Boost Converter

TRANSCRIPT

  • 5/27/2018 Aplikasi Boost Converter

    1/3

    IES 2005 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya - ITS

    Aplikasi Boost Converter untuk Alat Bantu Sistem Penyimpan Energi pada

    Sistem Pembangkit Listrik Hibrid

    Novie Ayub Windarko, Suryono, Agus IGJurusan Teknik Elektro Industri, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

    Tel.+62-32-5947280E-mail : [email protected]

    Abstrak

    Pada makalah ini dibahas tentang Boost Converteryang diaplikasikan pada sistem pembangkit listrik hibrid,

    yang terdiri dari pembangkit listrik energi angin danenergi surya. Karakteristik angin yang berubah-ubah

    menyebabkan tegangan output alternator menjadi tidakkonstan. Dengan menggunakan Boost Converter,tegangan alternator yang telah disearahkan dinaikkanmenjadi 48V konstan. Dari hasil percobaan didapatkan

    tegangan output alternator dapat dinaikkan menjadi48V bila tegangan alternator minimal sebesar 6V.

    Sehingga Energi listrik yang terbangkitkan lebih banyakyang dapat disimpan dalam penyimpan energi.

    Kata kunci :Boost Converter, pembangkit listrik hibrid

    1. PendahuluanKebutuhan energi listrik pada dekade terakhirsemakin meningkat. Sebagian besar daripembangkit listrik yang ada, menggunakan bahan bakarfosil sebagai penggerak turbin. Dengan cadangan bahan

    bakar fosil yang semakin sedikit, harga bahan bakarmenjadi semakin mahal. Beberapa peneliti telahmencoba untuk menggunakan energi terbaharukansebagai alternatif pembangkit energi listrik diantaranya:energi surya [1], energi angin [2], gabungan tenagadiesel dan energi angin [3], gabungan energi surya dan

    energi angin [4].

    Pada pembangkit listrik energi surya, peralatan

    utama yang digunakan untuk mengkonversi energiadalah photovoltaic (PV). Dari data-data yang ada [5]efisiensi terbesar dari PV untuk melakukan konversienergi sebesar 25%, yaitu type Thick CrystallineMaterials dengan bahan Gallium Arsenide (GaAs).Dengan efisiensi maksimal sebesar 25%, pembangkitanenergi listrik menggunakan PV relatif mahal, oleh sebab

    itu perlu digabungkan dengan jenis pembangkit lainnya.Salah satu alternatifnya adalah dengan pembangkitlistrik energi angin. Khususnya di Indonesia, dengangaris pantai yang panjang, penggunaan dua jenispembangkit listrik ini dinilai sangat memungkinkan.

    Permasalahan pada pembangkit energi angin adalahsifat kecepatan angin yang tidak tentu. Dengan

    kecepatan yang senantiasa berubah-ubah, teganganoutput alternator juga berubah-ubah. Apabila teganganinput pada penyimpan energi dibawah rating makapenyimpanan energi tidak dapat dilakukan. Untukmengatasi hal ini diantaranya dilakukan denganmemberi pemutus daya pada penyimpan energi [6].

    Pada penelitian ini untuk mengatasi perubahantegangan output alternator, maka diantara penyimpanenergi dan alternator dihubungkan dengan Boost

    Converter. Dengan pemasangan Boost Converter ini,maka output tegangan alternator yang berubah-ubahdiinputkan pada Boost Converter sehingga teganganyang diberikan pada penyimpan energi konstan padategangan 48VDC. Dari hasil eksperimen menunjukkanBoost Converter dapat bekerja dengan baik sampai

    tegangan output alternator bernilai 6VDC. SehinggaEnergi listrik yang terbangkitkan lebih banyak yangdapat disimpan dalam penyimpan energi.

    2. Sistem Pembangkit Listrik HibridPada gambar 1 menunjukkan sistem pembangkit

    tenaga listrik hibrid.

    Penyimpan

    Energi

    BusBar

    Wind Turbine

    _+

    PV Array

    Gambar 1. Sistem pembangkit tenaga listrik hibrid

    Pada gambar diatas tampak bahwa energi listrik yangdibangkitkan dari energi angin dan energi surya,

    disimpan dalam penyimpan energi.Pembangkit listrik hibrid yang digunakan terdiri

    dari pembangkit energi angin dan energi surya.Tegangan output dari PV dapat diharapkan konstan,tetapi output tegangan alternator dari wind turbineberubah sesuai dengan kecepatan angin. Untukmengatasi hal ini maka diperlukan Boost Converter

    untuk membuat tegangan konstan pada nilai 48VDC.

    26

  • 5/27/2018 Aplikasi Boost Converter

    2/3

    IES 2005 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya - ITS

    PV Array

    Gambar 2. Sistem pembangkit tenaga listrik hibridyang digunakan

    3. Prinsip Kerja Pengisian Penyimpan Energi

    Gambar dibawah ini menunjukkan gambar

    rangkaian dasar pengisian energi pada penyimpanEnergi.

    Gambar 3. Prinsip pengisian penyimpan energi

    Pengisian energi dapat dilakukan apabila Vchargelebih besar dari Vbatt. Sehingga arus akan mengalir ke

    penyimpan energi. Apabila Vbatt lebih besar dariVcharge maka arus akan mengalir keluar daripenyimpan energi. Besar arus dapat ditentukan denganrumusan:

    RBatt

    eVchVBattI

    arg= (1)

    dimana Rbatt adalah tahanan dalam penyimpan energi.

    4. Prinsip Kerja Boost Converter

    Gambar dibawah ini menunjukkan gambar

    rangkaian dasar Boost Converter.

    Gambar 4.Rangkaian dasar Boost Converter

    Prinsip kerja dari boost konverter ini terbagimenjadi 2 mode yaitu :

    Mode 1Mode 1 dimulai ketika M1

    di on-kan pada t = 0.Arus masukan yang meningkat mengalir melalui

    induktor L dan Sw. Karena tegangan pada kapasitormasih 0 sehingga beban tidak mendapat suplaitegangan saat M1pertama kali di on-kan.

    _

    Boost

    Converter

    Wind Turbine

    BusBar

    +

    48V DC

    Penyimpan

    Energi

    Gambar 5.Rangkaian Ekivalen Mode 1

    Mode 2Mode 2 dimulai pada saat M1 di off-kan pada t = t1.

    Arus yang mengalir melalui Sw akan mengalirmelalui L, C, beban, dan diode Dm. Arus induktorakan turun sampai transistor di on-kan kembali padasiklus lebih lanjut. Energi yang tersimpan padainduktor L dipindahkan ke beban.

    Gambar 6.Rangkaian Ekivalen Mode 2Penyimpan energi

    Dan ketika Swdi on-kan kembali maka arus padainduktor L akan meningkat dan energi yang tersimpanpada kapasitor C akan mengalir ke beban, sehinggaaliran tegangan yang mengalir ke beban tidak akan

    pernah terputus / kontinyu. Sehingga tegangan rata-ratadari Boost Konverter dapata dirumuskan seperti dibawahini:

    k

    VsVo

    =

    1 (2)

    21

    1

    tt

    tk

    +

    = (3)

    dimana:

    Vo= Tegangan Output, VVs = Tegangan Input, V

    k = Duty Cyclet1 = waktu untuk mode 1, detik

    t2 = waktu untuk mode 2, detik

    Dengan mengatur besarnya duty cycle, k, padaSwitch SW maka tegangan pada sisi penyimpan energidapat diatur konstan sebesar 48VDC.

    5. Hasil Eksperimen

    Untuk Eksperimen berikut ini data-data Boost

    Konverter.

    27

  • 5/27/2018 Aplikasi Boost Converter

    3/3

    IES 2005 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya - ITS

    28

    Tabel 1.Data-Data Boost Converter 6. Kesimpulan

    Makalah ini menjelaskan tentang penggunaan BoostConverter pada sistem pembangkit listrik hibrid.Pembangkit listrik energi angin menghasilkan teganganoutput yang berubah-ubah. Boost Converter digunakanuntuk menghasilkan tegangan konstan yang diinputkan

    pada energi storage. Dari hasil pengujian, tegangan inputmasih dapat dinaikkan menjadi 48VDC bila teganganminimal 6VDC. Dengan hasil ini energi listrik yangdibangkitkan dapat lebih banyak disimpan dalampenyimpan energi.

    Komponen Besaran

    Switch

    Induktor

    Kapasitor

    Frek Switching

    Mosfet IRFP450, 500V 14A

    5.8mH

    330uF, 400V

    20kHz

    Dari hasil ekesperimen, pengujian dilakukan denganmengubah-ubah tegangan input dari range 24V sampai5V. Berikut ini hasil pengujian dengan tegangan berubah.

    Daftar PustakaTabel 2.Hasil Pengujian

    [1] Eftichios Koutroulis, Kostas Kalaitzakis, andNicholas C. Voulgaris, Development of amicrocontroller-based, Photovoltaic MaximumPower Point Tracking Control Systems, IEEE

    Trans. On Power Electronics, Vol 16 No1, January2001, pp 46-54.

    Vs (V) Vo(V)

    24 48

    20 48

    16 4812 48

    8 48

    6 48

    5 47

    [2] Kalaitzakis K.C., Vachtsevanos G.J.,"Power Optimization of Wind Electric ConversionSystems Integrated into the Utility Grid",Wind Engineering, vol. VI, No 1, 1982, pp. 24-36.

    [3] E. Muljadi, H E McKenna, Power Quality Issuesin a Hybrid Power System, IEEE-IAS 2001Conferece, Chicago, Illinois, 2001.

    [4] Agus Indra G, Yahya CA, Suryono, Sumber EnergiListrik Dengan Menggunakan Topology EnergyStorage Untuk Memperbaiki Kualitas Daya,Industrial Electronics Seminar IES 2003, PENS-

    ITS Surabaya, 2003

    0V

    [5] PV Power Resource Site, Photovoltaics:Sustainable Power for the World,http://www.pvpower.com/

    [6] Yahya CA., Agus Indra G, Nanga Wahyudi, SistemEnergi Storage untuk menggantikan fungsi

    Governor dan AVR pada system pembangkit listrikskala kecil(Disain Kincir Angin), Seminar ProyekAkhir PENS-ITS, 2004Gambar 7.Tegangan Input 24V, V/Div 10V, Time/Div

    0,1msNovie Ayub Windarko lahir di Surabaya pada tahun

    1975. Memperoleh gelar Sarjana Teknik pada jurusanTeknik Elektro pada tahun 1999 dan saat ini sedang

    mengambil program magister teknik (MT) di InstiitutTeknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya..Mengajar

    pada jurusan Teknik Elektro Industri, PoliteknikElektronika Negeri Surabaya. Bidang penelitian yang

    ditekuni adalah Power Quality.0V

    Gambar 8.Tegangan Input 48V, V/Div 20V, Time/Div

    0,1ms

    http://www.elci.tuc.gr/downloads/Kalaitzakis/J.01.pdfhttp://www.elci.tuc.gr/downloads/Kalaitzakis/J.01.pdfhttp://www.elci.tuc.gr/downloads/Kalaitzakis/J.01.pdfhttp://www.elci.tuc.gr/downloads/Kalaitzakis/J.01.pdfhttp://www.pvpower.com/http://www.pvpower.com/http://www.elci.tuc.gr/downloads/Kalaitzakis/J.01.pdfhttp://www.elci.tuc.gr/downloads/Kalaitzakis/J.01.pdfhttp://www.elci.tuc.gr/downloads/Kalaitzakis/J.01.pdfhttp://www.elci.tuc.gr/downloads/Kalaitzakis/J.01.pdfhttp://www.elci.tuc.gr/downloads/Kalaitzakis/J.01.pdf