aplikasi boost converter
DESCRIPTION
Boost ConverterTRANSCRIPT
-
5/27/2018 Aplikasi Boost Converter
1/3
IES 2005 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya - ITS
Aplikasi Boost Converter untuk Alat Bantu Sistem Penyimpan Energi pada
Sistem Pembangkit Listrik Hibrid
Novie Ayub Windarko, Suryono, Agus IGJurusan Teknik Elektro Industri, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Tel.+62-32-5947280E-mail : [email protected]
Abstrak
Pada makalah ini dibahas tentang Boost Converteryang diaplikasikan pada sistem pembangkit listrik hibrid,
yang terdiri dari pembangkit listrik energi angin danenergi surya. Karakteristik angin yang berubah-ubah
menyebabkan tegangan output alternator menjadi tidakkonstan. Dengan menggunakan Boost Converter,tegangan alternator yang telah disearahkan dinaikkanmenjadi 48V konstan. Dari hasil percobaan didapatkan
tegangan output alternator dapat dinaikkan menjadi48V bila tegangan alternator minimal sebesar 6V.
Sehingga Energi listrik yang terbangkitkan lebih banyakyang dapat disimpan dalam penyimpan energi.
Kata kunci :Boost Converter, pembangkit listrik hibrid
1. PendahuluanKebutuhan energi listrik pada dekade terakhirsemakin meningkat. Sebagian besar daripembangkit listrik yang ada, menggunakan bahan bakarfosil sebagai penggerak turbin. Dengan cadangan bahan
bakar fosil yang semakin sedikit, harga bahan bakarmenjadi semakin mahal. Beberapa peneliti telahmencoba untuk menggunakan energi terbaharukansebagai alternatif pembangkit energi listrik diantaranya:energi surya [1], energi angin [2], gabungan tenagadiesel dan energi angin [3], gabungan energi surya dan
energi angin [4].
Pada pembangkit listrik energi surya, peralatan
utama yang digunakan untuk mengkonversi energiadalah photovoltaic (PV). Dari data-data yang ada [5]efisiensi terbesar dari PV untuk melakukan konversienergi sebesar 25%, yaitu type Thick CrystallineMaterials dengan bahan Gallium Arsenide (GaAs).Dengan efisiensi maksimal sebesar 25%, pembangkitanenergi listrik menggunakan PV relatif mahal, oleh sebab
itu perlu digabungkan dengan jenis pembangkit lainnya.Salah satu alternatifnya adalah dengan pembangkitlistrik energi angin. Khususnya di Indonesia, dengangaris pantai yang panjang, penggunaan dua jenispembangkit listrik ini dinilai sangat memungkinkan.
Permasalahan pada pembangkit energi angin adalahsifat kecepatan angin yang tidak tentu. Dengan
kecepatan yang senantiasa berubah-ubah, teganganoutput alternator juga berubah-ubah. Apabila teganganinput pada penyimpan energi dibawah rating makapenyimpanan energi tidak dapat dilakukan. Untukmengatasi hal ini diantaranya dilakukan denganmemberi pemutus daya pada penyimpan energi [6].
Pada penelitian ini untuk mengatasi perubahantegangan output alternator, maka diantara penyimpanenergi dan alternator dihubungkan dengan Boost
Converter. Dengan pemasangan Boost Converter ini,maka output tegangan alternator yang berubah-ubahdiinputkan pada Boost Converter sehingga teganganyang diberikan pada penyimpan energi konstan padategangan 48VDC. Dari hasil eksperimen menunjukkanBoost Converter dapat bekerja dengan baik sampai
tegangan output alternator bernilai 6VDC. SehinggaEnergi listrik yang terbangkitkan lebih banyak yangdapat disimpan dalam penyimpan energi.
2. Sistem Pembangkit Listrik HibridPada gambar 1 menunjukkan sistem pembangkit
tenaga listrik hibrid.
Penyimpan
Energi
BusBar
Wind Turbine
_+
PV Array
Gambar 1. Sistem pembangkit tenaga listrik hibrid
Pada gambar diatas tampak bahwa energi listrik yangdibangkitkan dari energi angin dan energi surya,
disimpan dalam penyimpan energi.Pembangkit listrik hibrid yang digunakan terdiri
dari pembangkit energi angin dan energi surya.Tegangan output dari PV dapat diharapkan konstan,tetapi output tegangan alternator dari wind turbineberubah sesuai dengan kecepatan angin. Untukmengatasi hal ini maka diperlukan Boost Converter
untuk membuat tegangan konstan pada nilai 48VDC.
26
-
5/27/2018 Aplikasi Boost Converter
2/3
IES 2005 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya - ITS
PV Array
Gambar 2. Sistem pembangkit tenaga listrik hibridyang digunakan
3. Prinsip Kerja Pengisian Penyimpan Energi
Gambar dibawah ini menunjukkan gambar
rangkaian dasar pengisian energi pada penyimpanEnergi.
Gambar 3. Prinsip pengisian penyimpan energi
Pengisian energi dapat dilakukan apabila Vchargelebih besar dari Vbatt. Sehingga arus akan mengalir ke
penyimpan energi. Apabila Vbatt lebih besar dariVcharge maka arus akan mengalir keluar daripenyimpan energi. Besar arus dapat ditentukan denganrumusan:
RBatt
eVchVBattI
arg= (1)
dimana Rbatt adalah tahanan dalam penyimpan energi.
4. Prinsip Kerja Boost Converter
Gambar dibawah ini menunjukkan gambar
rangkaian dasar Boost Converter.
Gambar 4.Rangkaian dasar Boost Converter
Prinsip kerja dari boost konverter ini terbagimenjadi 2 mode yaitu :
Mode 1Mode 1 dimulai ketika M1
di on-kan pada t = 0.Arus masukan yang meningkat mengalir melalui
induktor L dan Sw. Karena tegangan pada kapasitormasih 0 sehingga beban tidak mendapat suplaitegangan saat M1pertama kali di on-kan.
_
Boost
Converter
Wind Turbine
BusBar
+
48V DC
Penyimpan
Energi
Gambar 5.Rangkaian Ekivalen Mode 1
Mode 2Mode 2 dimulai pada saat M1 di off-kan pada t = t1.
Arus yang mengalir melalui Sw akan mengalirmelalui L, C, beban, dan diode Dm. Arus induktorakan turun sampai transistor di on-kan kembali padasiklus lebih lanjut. Energi yang tersimpan padainduktor L dipindahkan ke beban.
Gambar 6.Rangkaian Ekivalen Mode 2Penyimpan energi
Dan ketika Swdi on-kan kembali maka arus padainduktor L akan meningkat dan energi yang tersimpanpada kapasitor C akan mengalir ke beban, sehinggaaliran tegangan yang mengalir ke beban tidak akan
pernah terputus / kontinyu. Sehingga tegangan rata-ratadari Boost Konverter dapata dirumuskan seperti dibawahini:
k
VsVo
=
1 (2)
21
1
tt
tk
+
= (3)
dimana:
Vo= Tegangan Output, VVs = Tegangan Input, V
k = Duty Cyclet1 = waktu untuk mode 1, detik
t2 = waktu untuk mode 2, detik
Dengan mengatur besarnya duty cycle, k, padaSwitch SW maka tegangan pada sisi penyimpan energidapat diatur konstan sebesar 48VDC.
5. Hasil Eksperimen
Untuk Eksperimen berikut ini data-data Boost
Konverter.
27
-
5/27/2018 Aplikasi Boost Converter
3/3
IES 2005 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya - ITS
28
Tabel 1.Data-Data Boost Converter 6. Kesimpulan
Makalah ini menjelaskan tentang penggunaan BoostConverter pada sistem pembangkit listrik hibrid.Pembangkit listrik energi angin menghasilkan teganganoutput yang berubah-ubah. Boost Converter digunakanuntuk menghasilkan tegangan konstan yang diinputkan
pada energi storage. Dari hasil pengujian, tegangan inputmasih dapat dinaikkan menjadi 48VDC bila teganganminimal 6VDC. Dengan hasil ini energi listrik yangdibangkitkan dapat lebih banyak disimpan dalampenyimpan energi.
Komponen Besaran
Switch
Induktor
Kapasitor
Frek Switching
Mosfet IRFP450, 500V 14A
5.8mH
330uF, 400V
20kHz
Dari hasil ekesperimen, pengujian dilakukan denganmengubah-ubah tegangan input dari range 24V sampai5V. Berikut ini hasil pengujian dengan tegangan berubah.
Daftar PustakaTabel 2.Hasil Pengujian
[1] Eftichios Koutroulis, Kostas Kalaitzakis, andNicholas C. Voulgaris, Development of amicrocontroller-based, Photovoltaic MaximumPower Point Tracking Control Systems, IEEE
Trans. On Power Electronics, Vol 16 No1, January2001, pp 46-54.
Vs (V) Vo(V)
24 48
20 48
16 4812 48
8 48
6 48
5 47
[2] Kalaitzakis K.C., Vachtsevanos G.J.,"Power Optimization of Wind Electric ConversionSystems Integrated into the Utility Grid",Wind Engineering, vol. VI, No 1, 1982, pp. 24-36.
[3] E. Muljadi, H E McKenna, Power Quality Issuesin a Hybrid Power System, IEEE-IAS 2001Conferece, Chicago, Illinois, 2001.
[4] Agus Indra G, Yahya CA, Suryono, Sumber EnergiListrik Dengan Menggunakan Topology EnergyStorage Untuk Memperbaiki Kualitas Daya,Industrial Electronics Seminar IES 2003, PENS-
ITS Surabaya, 2003
0V
[5] PV Power Resource Site, Photovoltaics:Sustainable Power for the World,http://www.pvpower.com/
[6] Yahya CA., Agus Indra G, Nanga Wahyudi, SistemEnergi Storage untuk menggantikan fungsi
Governor dan AVR pada system pembangkit listrikskala kecil(Disain Kincir Angin), Seminar ProyekAkhir PENS-ITS, 2004Gambar 7.Tegangan Input 24V, V/Div 10V, Time/Div
0,1msNovie Ayub Windarko lahir di Surabaya pada tahun
1975. Memperoleh gelar Sarjana Teknik pada jurusanTeknik Elektro pada tahun 1999 dan saat ini sedang
mengambil program magister teknik (MT) di InstiitutTeknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya..Mengajar
pada jurusan Teknik Elektro Industri, PoliteknikElektronika Negeri Surabaya. Bidang penelitian yang
ditekuni adalah Power Quality.0V
Gambar 8.Tegangan Input 48V, V/Div 20V, Time/Div
0,1ms
http://www.elci.tuc.gr/downloads/Kalaitzakis/J.01.pdfhttp://www.elci.tuc.gr/downloads/Kalaitzakis/J.01.pdfhttp://www.elci.tuc.gr/downloads/Kalaitzakis/J.01.pdfhttp://www.elci.tuc.gr/downloads/Kalaitzakis/J.01.pdfhttp://www.pvpower.com/http://www.pvpower.com/http://www.elci.tuc.gr/downloads/Kalaitzakis/J.01.pdfhttp://www.elci.tuc.gr/downloads/Kalaitzakis/J.01.pdfhttp://www.elci.tuc.gr/downloads/Kalaitzakis/J.01.pdfhttp://www.elci.tuc.gr/downloads/Kalaitzakis/J.01.pdfhttp://www.elci.tuc.gr/downloads/Kalaitzakis/J.01.pdf