antara ramadhan ke ramadhan - tabligh.muhammadiyah.or.id · adab: mendahulukan orang tua,...

57

Upload: dinhliem

Post on 13-Apr-2019

247 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Salam Tabligh:Antara Ramadhan ke Ramadhanberikutnya, ada puasa-puasa rutinyang dituntunkan Rasulullah:puasa 3 hari dalam sebulan, puasaSenin-Kamis, dan puasanya NabiDaud alaihissalam.Puasa mengantarkan kita padatingkatan takwa dan kemampuanpengendalian diri yang tinggi,modal utama meraih masa depanyang gemilang. Allah telahmenyiapkan Ar-Rayyan pintukhusus bagi kita yang gemarberpuasa untuk memasuki syurga-Nya yang berlimpah kenikmatandan kesenangan. Selain itu, adapula kenikmatan dunia yangdiberikan buat ahli puasa ............. 3

Tafsir al-Qur’an:Surat al-Baqarah ayat 8-20Allah menjelaskan tingkah laku dansifat-sifat golongan munafik, yaituorang-orang yang menampakkankeimanan dan kebaikannya, tetapimerahasiakan kejahatannya.Menurut Ibnu Juraij, orang munafikialah orang yang perkataannyatidak sama dengan perbuatannya,batinnya tidak sama denganlahirnya........................................... 6

Pemimpin Umum: Agus Sukaca. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Supriyadi.

Pemimpin Perusahaan: Ismail Siregar. Pemimpin Redaksi: Farid B. Siswantoro.

Dewan Ahli: Drs. H. Andy Dermawan, M.A. (Koordinator); Prof. Drs. H. Sa’ad Abdul

Wahid, Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A. (Tafsir); H. Fathurrahman Kamal, Lc.,

M.Si. , Dr. H. Syamsul Hidayat, M.Ag., Drs. H. Zaini Munir, M.Ag. (Aqidah); Dr.

Mohammad Damami, M.Ag., Drs. H. Hamdan Hambali, Drs. Yusuf A. Hasan, M.Ag.,

Drs. H. Muhsin Haryanto, M.Ag., Drs. Marsudi Iman, M.Ag. (Akhlak); Syakir Jamaluddin,

S.Ag., M.A., Ghofar Ismail, S.Ag., M.Ag., Asep Salahuddin, S.Ag., Drs. H. Kamiran Qomar (Ibadah); Drs. H. Dahwan, M.Si., H. Okrisal

Eka Putra, Lc., M.Ag., Drs. H. Najib Sudarmawan, Drs. H. Khamim Z. Putra, M.Ag. (Muammalah).

Sidang Redaksi: M. Yusron Asrofie (Tafsir), Ahmad Muttaqien (Akidah), Farid Setiawan (Akhlak), Ridwan Hamidy (Ibadah), Wijdan

Al-Arifin (Muamalah), Arif Jamali (Dinamika), Mahli Zainuddin Tago (Sosok), Adim Paknala (Rancang Grafis), Munichy B. Edrees

(Artistik), Nuruddin T. Widiyanto (Dokumentasi), Sutoto Jatmiko (Sekretaris Redaksi).

Manajer Pemasaran: RCA Pradipto Kuswantoro. Manajer Keuangan: Zulbahri Sutan Bagindo. Distribusi & Iklan: Sukirman,

Purwana. Diterbitkan oleh: Majelis Tabligh PP Muhammadiyah.

Alamat: Jl. KHA. Dahlan 103 Yogyakarta-55262 telp. +62-274-375025 fax. +62-274-381031 email: [email protected]

Rekening bank: Bank Syariah Mandiri nomor: 0300126664 a.n. Berkala Tuntunan Islam MT PPM.

foto & kaligrafi: [email protected]

Tuntunan Akidah: Makna dan Konsekuensi

La Ilaha illa Allah (Bagian ke-2)................................. 15

Tuntunan Akhlak: Berlaku Adil ....................20Adab: Mendahulukan Orang Tua, Perlahan-lahan,

Merendahkan Suara ............................................29

Tuntunan Ibadah:Shalat-Shalat Sunnah yang Utama ...........................33

Tuntunan Muammalah:Tuntunan Hutang Piutang (3)..............................40

Syarah Hadits:Fitnah Lawan Jenis .......................................................47

Sosok-Dinamika:Keteguhan Hati Seorang Mujahid Dakwah .................57

Ragam Isi

http://www.theallahsmiracles.com

"Katakanlah: sesungguhnya shalatku, ibadahku,hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah,

Tuhan semesta alam."— QS al-An’am: 162

Ambon: 0813.430.86.343Balikpapan: 0813.4741.7222Banyumas: 0856.4798.5017Batang: 0815.654.7164Berau: 0811596641Blora: 0813.2877.1832Boyolali: 0857.255.79118Demak: 0857.2617.1950Grobogan: 0813.2562.0937Gunungkidul: 087839162755Jakarta Barat: 081.707.39.789Jember: 081234.64.793Jepara: 0813.2524.1985Karanganyar: 0816.427.9538Kendal: 08122.564.103

minat berlangganan Tuntunan ISLAM? hubungi agen terdekat:

Klaten: 0817.942.742.3Kudus: 0291-333.1220Kulonprogo: 0877.3844.8284Lampung: 0812.3051.3118Luwuk: 0817.693.5003Malang: 0812.5257.5100Manado: 0813.5640.3232Muko-Muko: 0852.68490850Purworejo: 08522.692.1756Purbalingga: 0821.34.600.222Samarinda: 0812.538.0004Singaparna: 085322.400.124Sragen: 0852.9371.1479Surakarta: 0815.4854.6529Temanggung: 081328810599

0818.040.85.282

(administrasi/pemasaran)0813.2824.8448 (iklan)email: [email protected]

Bank: Bank Syariah Mandiri rekg. no. 0300126664 a.n. Berkala Tuntunan Islam MT PPM

6 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Tafsir al-Qur’an

SURAT AL-BAQARAH (2): 8-20

SIKAP ORANG-ORANG MUNAFIK

7EDISI 5/2012

Terjemah al-Baqarah 8-20:Diantara manusia ada yang me-

ngatakan: “Kami beriman kepadaAllah dan hari kemudian”, padahalmereka itu sesungguhnya bukanlahorang-orang yang beriman (8).

Mereka hendak menipu Allah danorang-orang yang beriman, padahalmereka hanya menipu dirinya sendirisedang mereka tidak sadar (9).

Dalam hati mereka ada penyakit,lalu ditambah Allah penyakitnya; danbagi mereka siksa yang pedih dise-babkan mereka berdusta (10).

Dan bila dikatakan kepada me-reka: “Janganlah kamu membuat ke-rusakan di muka bumi”, maka mere-ka menjawab: “Sesungguhnya kamiadalah orang-orang yang mengada-kan perbaikan” (11).

Ingatlah, sesungguhnya merekaitulah orang-orang yang membuatkerusakan, tetapi mereka tidak sadar(12).

Apabila dikatakan kepada mereka:“Berimanlah kamu sebagaimanaorang-orang lain telah beriman”, me-reka menjawab: “Akankah kami ber-iman sebagaimana orang-orang yangbodoh itu telah beriman?” Ingatlah,sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang bodoh; tetapi merekatidak tahu (13).

Dan bila mereka berjumpa denganorang-orang yang beriman, merekamengatakan: “Kami telah beriman”,tetapi bila mereka kembali kepadasyaitan-syaitan mereka, mereka me-ngatakan: “Sesungguhnya kami se-

pendirian dengan kamu, kami hanyaberolok-olok” (14).

Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan me-reka terombang-ambing dalam kese-satan mereka (15).

Mereka itulah orang yang membelikesesatan dengan petunjuk, makatidaklah beruntung perniagaan me-reka dan tidaklah mereka mendapatpetunjuk (16).

Perumpamaan mereka adalah se-perti orang yang menyalakan api, ma-ka setelah api itu menerangi seke-lilingnya Allah hilangkan cahaya(yang menyinari) mereka, dan mem-biarkan mereka dalam kegelapan,tidak dapat melihat (17).

Mereka tuli, bisu dan buta, makatidaklah mereka akan kembali (kejalan yang benar) (18).

Atau seperti (orang-orang yangditimpa) hujan lebat dari langit diser-tai gelap gulita, guruh dan kilat; mere-ka menyumbat telinganya dengananak jarinya, karena (mendengarsuara) petir, sebab takut akan mati,dan Allah meliputi orang-orang yangkafir (19).

Hampir-hampir kilat itu menyam-bar penglihatan mereka. Setiap kalikilat itu menyinari mereka, merekaberjalan di bawah sinar itu, dan bilagelap menimpa mereka, merekaberhenti. Jikalau Allah menghendaki,niscaya Dia melenyapkan pende-ngaran dan penglihatan mereka.Sesungguhnya Allah berkuasa atassegala sesuatu (20).

8 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Tafsir MufradatAn-Nas: bentuk ism jama’, seperti

“qaum”, dan bentuk mufrad (tunggal)-nya: insan, yang diambil dari lafal lain.Arti an-Nas: manusia. (Ibnu Manzur, dibawah kata anasa). Dalam al-Qur’an,kata tersebut diulang sebanyak 241 kali.

Al-Yaum al-akhir: hari akhir; hariakhir dimulai dari saat dikumpulkannyamanusia di Makhsyar (tempat dikum-pulkannya manusia sesudah dibang-kitkan) hingga waktu yang tidak ter-hingga, atau hingga ahli surga masukdalam surga dan ahli neraka masuk kedalam neraka. (al-Maraghi, 1: 49). Dalamal-Qur’an, kata tersebut diulang seba-nyak 141 kali, 58 diantaranya dihu-bungkan dengan kata “ad-Dunya”(dunia), untuk memberikan pengertianbahwa masalah ukhrawi (keakhiratan)tidak dapat dipisahkan dengan masalahduniawi (keduniaan).

Al-Qulub: bentuk jama’ dari “al-Qalb” (hati), pada ayat tersebut di atas,al-Qalb berarti akal.

Asy-Syaitan: al-Ba’id (yang jauh),

disebut syaitan karena jauh dari kebe-naran, jauh dari rahmat Allah. Kata terse-but berasal dari kata “syatana-yasytunu-syatnan” (jauh; menyimpang).

Pada ayat tersebut (15), asy-syaitanberarti penyebar fitnah, pembuat keru-sakan, pembela kebathilan yang meng-halang-halangi agar tidak mengikutikebenaran, dengan cara menghembus-kan keragu-raguan dan menanamkanpermusuhan serta pertikaian dalammasyarakat. (Rasyid Rida, I: 163). Dalamal-Qur ’an, kata tersebut diulangsebanyak 88 kali. 18 diantaranya dalambentuk jama’.

Tafsir ayatMenurut Ibnu ‘Abbas, ayat-ayat ten-

tang orang-orang munafik diturunkanberkenaan dengan orang-orang munafikdari suku Khazraj dan suku Aus. (IbnuKasir, tafsir al-Qur’an al-‘Azim, I: 83).Orang yang paling terkenal dikalanganorang-orang munafik ialah ‘Abdullah binUbay bin Salul. (Al-Qasimiy, 1978,II:44).

me

ssa

ge

4m

usl

im.o

rg.u

k

9EDISI 5/2012

Pada ayat sebelumnya (ayat 2-5),Allah telah menjelaskan sifat-sifat go-longan mukminin, yakni orang-orangyang bertakwa kepada Allah, yang meng-ikhlaskan (memurnikan) agamanya hanyauntuk mencari keridaan Allah SWT, yangbatinnya sama dengan perbuatan danperkataannya.

Pada ayat berikutnya (ayat 6-7), Allahmenjelaskan sifat-sifat orang-orang kafir,yang menentang dan mengingkari ketau-hidan Allah, baik lahir maupun batinnya.

Kemudian pada ayat 8-20, Allah men-jelaskan tingkah laku dan sifat-sifat go-longan munafik, yaitu orang-orang yangmenampakkan keimanan dan kebaikan-nya, tetapi merahasiakan kejahatannya.Menurut Ibnu Juraij, orang munafik ialahorang yang perkataannya tidak samadengan perbuatannya, batinnya tidaksama dengan lahirnya. (Ibnu Katsir,1966, Tafsir al-Qur’an al-‘Azim, I:83).

Sifat-sifat orang munafik sebagianbesar diterangkan dalam surat-suratmadaniyah (surat yang diturunkansesudah Nabi hijrah ke Madinah), sebabdi Makkah, sebelum Nabi SAW hijrahke Madinah, belum terdapat nifaq(kemunafikan), bahkan sebaliknya,sebagian orang menampakkan keka-firannya, dalam hatinya ia beriman kepadaAllah dan Rasul-Nya.

Ibnu Katsir, dalam tafsirnya,mengatakan bahwa munculnya orang-orang munafik sesudah perang BadarKubra, setelah orang-orang dari sukuKhazraj dan suku Aus masuk Islam, yangkemudian terkenal dengan “golonganAnshar”. (Ibnu Katsir, 1966, I: 84).

Tujuan penjelasan tentang sifat-sifatorang-orang munafik pada ayat-ayat diatas, ialah agar orang-orang mukmin tidakterpedaya oleh mereka dan agar terhindardari segala macam kerusakan.

Sifat orang-orang munafik (sebagai-mana disebutkan pada ayat 8-20) antaralain ialah: mengaku beriman, berusahamenipu Allah, Rasulullah dan orang-orangmukmin dengan cara berpura-pura ber-iman kepada Allah, berpura-pura cintakepada Nabi, dan berpura-pura cintakepada orang-orang mukmin, tetapisebenarnya mereka mengingkari Allahdan Rasul-Nya dan memusuhi Allah,Rasul dan orang-orang mukmin.

Pada ayat-ayat tersebut (8-9) me-mang tidak disebutkan penipuannyakepada Rasul, tetapi secara rasional,setiap penipuan kepada Allah adalahpenipuan kepada Rasul, sebab Rasulullahadalah utusan Allah yang menyampaikanperintah-Nya. Dengan demikian pulasetiap penipuan kepada Rasul, adalahjuga penipuan kepada Allah, sebagai-mana ditegaskan dalam firman-Nya:

Barangsiapa yang mentaati Rasul itu,sesungguhnya ia telah mentaati Allah(QS an-Nisa: 80).

Sifat-sifat orang-orang munafik, jugadiungkapkan pada ayat-ayat lainnya,seperti dalam QS at-Taubah (9) ayat 64,67, 68, 77, 97 dan 101, QS al-Ahzab(33) ayat 12, 60, 73, serta di beberapaayat lainnya.

10 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Sifat munafik juga diungkapkan dalamhadits: Kamu akan menemukan orangyang paling jahat bagi Allah pada harikiamat, yaitu orang yang bermukadua, jika bertemu dengan segolonganorang, bermuka begini, tetapi jikabertemu dengan golongan lainnya,bermuka lain. (Sahih al-Bukhariy, dariAbi Hurairah, kitab al-Adab, IV: 39).

Dalam hadis lain Rasulullah bersabda:

Ciri-ciri orang munafik ada tiga: apa-bila berkata selalu berdusta, apabilaberjanji selalu mengingkari-nya, danapabila diberi amanat selalu meng-khianatinya.

Dari penjelasan hadis tersebut, sangattampak bahwa orang munafik di manapun dan kapan pun sangat berbahaya.Karena itulah Rasulullah SAW sangatberhati-hati terhadap mereka, sebabsifat-sifat yang demikianlah yang merusakkehidupan masyarakat.

Untuk lebih jelasnya, di bawah iniakan di terangkan ayat demi ayat.

Pada ayat 8-10, sifat-sifat orangmunafik diungkapkan sebagai berikut.

Diantara manusia ada yang menga-takan: “Kami beriman kepada Allahdan hari kemudian,” padahal merekaitu sesungguhnya bukan orang-orangyang beriman (8). Mereka hendak me-nipu Allah dan orang-orang yang ber-iman, padahal mereka hanya menipudirinya sendiri sedang mereka tidaksadar (9). Dalam hati mereka ada pe-nyakit, lalu ditambah Allah penya-kitnya; dan bagi mereka siksa yang pe-dih, disebabkan mereka berdusta (10).

Ketika menafsirkan ayat 8 dan 9tersebut, Rasyid Rida menjelaskan bahwaayat tersebut bukanlah berkenaan denganorang-orang munafik yang hidup padamasa turunnya al-Qur’an, maupun yanghidup pada masa sekarang ataupun yanghidup pada masa yang akan datang.Karena itulah pada ayat tersebut tidakdisebutkan: “Dan iman kepadamu haiMuhammad”. (Rasyid Rida, I: 149).

Pada ayat 10, dinyatakan bahwa“Dalam hati mereka ada penyakitnya,lalu ditambah Allah penyakitnya.”Pada ayat tersebut digunakan kataisti’arah (metafora: pemakaian kata yangbukan dengan arti yang sebenarnya),karena yang dimaksudkan denganpenyakit dalam hati, bukanlah karenahatinya terkena kuman atau virus, mela-inkan yang dimaksudkan, ialah bahwakeyakinan mereka tidak sehat, sebabtidak sesuai dengan al-Qur’an. Maka hatiorang-orang mukmin dikatakan sehat,sebab keyakinannya sehat, sebagaimanadisebutkan dalam firman-Nya:

11EDISI 5/2012

Kecuali orang-orang yang mengha-dap Allah dengan hati yang bersih (QSasy-Syu’ara: 89).

Karena orang munafik itu tidak sehatkeyakinannya, maka akhirnya pendiri-annya tidak menentu, terombang-ambingke sana dan ke mari, sebagaimana diung-kapkan dalam suatu hadits Nabi SAW:

Perumpamaan orang munafik adalahseperti domba yang bingung antaradua kambing, kadang-kadang tersesatke sini dan kadang-kadang tersesat kesana. (Shahih Muslim, dari Ibnu ‘Umar,Sifatul Munafiqin: 17).

Sekalipun demikian, mereka tidakboleh diperlakukan sewenang-wenangdan tidak adil, sebab mereka masih dapatdiharapkan kembali kepada kebenaran,insya Allah. Rasulullah tegas melarangberbuat sewenang-wenang kepadamereka, sebagaimana diungkapkandalam hadits riwayat Jabir bin ‘Abdillah:

Datanglah seseorang kepada Ra-sulullah SAW di Ji’narah, yang barusaja keluar dari perang Hunain. Keti-ka itu Bilal membawa perak dalambajunya, lalu Rasulullah mengam-bilnya dan membagi kepada orang-orang yang berada di tempat itu.

Lalu berkatalah seseorang terse-but: Hai Muhammad berbuat adil!

Kemudian bersabdalah Rasulullah:Mengapa kamu berkata seperti itu?Siapa yang dapat berbuat adil jikasaya tidak berbuat adil? Sungguh akugagal dan merugi, jika tidak dapatberbuat adil.

Kemudian berkatalah ‘Umar binKhattab: Ya Rasulullah, biarlah sayabunuh orang munafik itu.

Kemudian Rasulullah bersabda:Jangan! Aku mohon perlindungankepada Allah dari perbincanganorang, bahwa saya membunuh saha-batku. Sesungguhnya orang-orangmunafik ini dan sahabat-sahabatnyajuga membaca al-Qur’an, tetapi tidaksampai ke kerongkongan mereka,

12 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

mereka melepaskannya sebagaimanalepasnya anak panah dari sasaran-nya.” (Shahih Muslim, dari Jabir bin‘Abdillah, Kitabuz-Zakah: 142).

Ketika menafsirkan ayat ini, RasyidRidha menjelaskan, yang dimaksud“qalb” (hati) adalah akal. Yang dimaksuddengan penyakit adalah segala sesuatuyang dapat mengganggu akal, sehinggadaya tangkapnya menjadi lemah dantimbullah keraguan dan kesamaran sertakegelapan. (Rasyid Rida, I: 153).

Akal adalah salah satu unsur yangmembedakan antara yang hak dan yangbatil, jika akalnya sehat, ia akan lebihcinta kebenaran dan dapat terhindar darikeraguan dan kegoncangan. Orangmunafik dilukiskan sebagai orang yanghatinya berpenyakit, karena ia lebih sukakebatilan, sebab akalnya tidak sehat ataulemah, sehingga merusak akidah.

Menurut Muhammad Abduh, sebab-sebab kelemahan akal ialah:a. Karena pembawaan, seperti idiot.b. Karena kesalahan pendidikan dan

pengarahan terhadap akal, sepertimuqallid (orang yang mengikuti pen-dapat orang lain tanpa tahu alasan-nya), yang mengikuti nenek moyang-mereka tanpa mengetahui alasan-alasannya. (Rasyid Rida, I: 154).Orang seperti ini dilukiskan dalamfirmannya:

Dan apabila dikatakan kepada me-

reka, “Ikutilah apa yang diturun-kan Allah”, mereka menjawab,“(Tidak), tapi kami akan mengikutiapa yang kami dapati (dijalani)moyang kami”. Apakah mereka(akan mengikuti moyang mereka)walaupun syaitan memanggilmereka ke dalam siksa api yangmenyala-nyala? (QS Luqman: 21)

Akhirnya mereka menyesali per-buatannya, sebagaimana dilukiskandalam firmannya:

Dan mereka berkata: “Ya Tuhan kami,sesungguhnya kami telah mentaatipemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menye-satkan kami dari jalan (yang benar)(QS al-Ahzab: 67)

Penyakit orang munafik terus ber-tambah dan berkembang setiap datangajakan kepada kebenaran, bahkan sema-kin bertambah dendam dan dengkinyakepada Rasulullah SAW, sebagaimanadilukiskan dalam firman Allah:

Adapun orang-orang yang didalamhatinya ada penyakit, maka bertam-bahlah kekafiran mereka, disampingkekafirannya (yang telah ada) danmereka mati dalam keadaan kafir (QSat-Taubah: 125).

Kemudian, pada ayat 10 tersebut

13EDISI 5/2012

ditutup dengan ancaman: bahwa merekaakan mendapat siksa yang pedih, karenakebohongannya.

Selain ancaman yang disebutkan padaakhir ayat 10, terdapat juga ancaman-ancaman terhadap orang-orang munafikyang lebih keras, antara lain ialah:

Sesungguhnya orang-orang munafikitu (ditempatkan) pada tingkatanyang paling bawah dari neraka. Dankamu sekali-kali tidak akan mendapatseorang penolongpun bagi mereka(QS an-Nisa: 145).

Ancaman-ancaman Allah terhadaporang-orang munafik, bertujuan untukmemperingatkan bahwa dusta itu sangatbesar dosanya, sebab dusta adalah sum-ber segala kejahatan.

Pada ayat 11 dan 12, sifat orang mu-nafik diungkapkan sebagai berikut:

Dan bila dikatakan kepada mereka:“Janganlah kamu membuat kerusak-an di muka bumi”, mereka menja-wab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan”.Ingatlah, sesungguhnya mereka itulahorang-orang yang membuat keru-sakan, tetapi mereka tidak sadar (QSal-Baqarah: 11-12).

Al-Qasimiy dalam tafsirnya menje-laskan, yang dimaksud membuat keru-sakan di muka bumi, ialah memberikanbantuan orang kafir dalam memusuhiorang Islam, dengan cara menyampaikanrahasia orang Islam kepada orang kafir,membuat provokasi, menjadikan orang-orang kafir sebagai teman karib, me-ngajak orang-orang kafir agar mendus-

gen

taq

ura

n.c

om

14 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

takan Nabi SAW, menanamkan sikapkeragu-raguan dan dendam, sehinggamengobarkan permusuhan orang-orangkafir terhadap Nabi dan menimbulkanpeperangan yang mengakibatkan keru-sakan besar di muka bumi ini (al-Qo-simiy, II: 47). Namun, mereka tidak sadarbahwa sebenarnya mereka telah berbuatkerusakan. Bahkan lebih parah lagi,karena mereka telah menghalang-halangiorang-orang dari kebenaran yang dibawaNabi Muhammad SAW.

Pada ayat 13, kesombongan orang-orang munafik dilukiskan sebagai berikut:

Apabila dikatakan kepada mereka:“Berimanlah kamu sebagaimanaorang-orang lain telah beriman”, me-reka menjawab: “Akankah kami ber-iman sebagaimana orang-orang yangbodoh itu telah beriman?” Ingatlah,sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi merekatidak tahu (QS al-Baqarah: 13)

Mereka beranggapan bahwa parapengikut Nabi SAW adalah orang-orangbodoh. Orang-orang Muhajirin dikatakanbodoh, karena mereka meninggalkankampung halamannya serta rumah-rumahmereka yang ada di Makkah. Adapunorang-orang Anshar, mereka dianggapbodoh karena mereka bergabung denganorang-orang Muhajirin. (al-Maraghiy,1969, II: 45).

Ketika menafsirkan ayat tersebut,Rasyid Rida menjelaskan bahwa diantaraorang-orang munafik yang paling jahatadalah Abdullah bin Ubay bin Salul danpara sahabatnya. Mereka tidak sadarbahwa merekalah sebenarnya yangbodoh. (Rasyid Rida, I: 161).

Kejahatan orang-orang munafik tidakterbatas hanya dalam masalah keimanansaja, melainkan juga dalam masalah sosialekonomi, sebagaimana diungkapkandalam firmannya:

Merekalah orang-orang yang menga-takan (kepada orang-orang Anshar):“Janganlah kamu memberikan perbe-lanjaan kepada orang-orang (Muha-jirin) yang ada disisi Rasulullah supayamereka bubar (meninggalkan Ra-sulullah).” Padahal kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi,tetapi orang-orang munafik itu tidakmemahami (QS al-Munafiqun: 7)

Ayat tersebut ditutup dengan firman-Nya: “Wa lakin la ya’lamun” (tetapimereka tidak tahu), memberikanpengertian bahwa iman itu harus ber-dasarkan ilmu dan keyakinan, sebab ke-bahagiaan di dunia dan di akhirat tidakdapat dicapai kecuali dengan mengetahuihakikatnya, sedang hakikat tidak dapatdiketahui kecuali dengan ilmu.

(BERSAMBUNG)

15EDISI 5/2012

Makna dan Konsekwensi

La Ilaha illa Allah

Tuntunan Akidah

(Bagian ke-2)

TamhidPada edisi yang lalu telah dikaji makna

La Ilaha illa Allah yang sering disebut“kalimat at-tauhid” atau kalau dikait-kan dengan syahadat disebut sebagaisyahadat at-tauhid atau dikenal jugadengan “syahadat al-ikhlas”. Dikaji pulatentang tujuh syarat bagi yang meng-ikrarkan “la ilaha illallah”, serta kon-sekwensinya.

Dalam edisi ini masih berkaitan denganimplikasi dan konsekuensi ‘la ilaha illaAllah”, dalam hal ini wujud realisasinyadalam hubungannya dengan “syahadatal-rasul”, yakni “Muhammadun ra-sulullah” atau “asyhadu anna Muham-madan rasulullah”. Persaksian tentangketauhidan Allah tidak dapat direalisasi-kan dalam kehidupan ini kecuali denganpersaksian terhadap kerasulan Muham-mad shallallahu alaihi wa sallam.

Syahadat al-tauhid tidak sekedarpersaksian dan kesaksian, tetapi me-ngandung sumpah setia bahwa seoranghamba beriman untuk hanya mem-pertuhankan Allah, tunduk patuh kepadahukum-hukumnya, memuliakan nama-

nama dan sifatnya, serta beribadah sesuaidengan petunjuk dan arahannya.

Sumpah setia ini tidak akan bisadirealisasikan kecuali dengan melakukanpersaksian, kesaksian dan sumpah setiakepada hamba Allah yang telah dipilihsebagai pembawa risalah, yakni Muham-mad Rasulullah SAW. Isi kesaksian,persaksian dan sumpah setia kepada Ra-sulullah adalah sumpah setia untuk senan-tiasa mengikuti petunjuk dan risalah yangdisampaikannya melalui Kitabullah (al-Quran) dan al-Hadits, meneladani peri-kehidupannya baik secara pribadi, kehi-dupan keluarga dan bermasyarakatnya,sehingga semua catatan tentang sabda,perbuatan, ketetapan dan akhlak kehi-dupan disebut Sunnah Rasulillah, yangmakna lebih luas dari al-Hadits.

Al-Ikhlas wa Mutaba’at al-RasulDua kalimat syahadat yang diucapkanseorang Muslim memiliki makna “al-ikhlas wa mutaba’at al-rasul”. Yaknimembersihkan jiwa dengan bertauhidkepada Allah baik dalam rububiyah,

16 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

uluhiyyah maupun dalam asma wa sifa-nya, serta membebaskan diri dari semuabentuk belenggu kesyirikan, baik syirkkhafi (syirik laten) maupun syirk jail(syirik manifes) atau syirk batin dansyirk zhahir. Selanjunya diikuti denganrealisasinya berupa kesanggupan untukmengambil petunjuk dan keteladananhanya kepada Rasulullah MuhammadSAW. Yang demikian ini ditegaskandalam firman Allah:

Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku,niscaya Allah mengasihi dan meng-ampuni dosa-dosamu.” Allah MahaPengampun lagi Maha Penyayang.Katakanlah: “Ta’atilah Allah danRasul-Nya; jika kamu berpaling, makasesungguhnya Allah tidak menyukaiorang-orang kafir”. (QS Ali Imran: 31-32)

Syaikh Dr. Abdullah bin Abdul Muhsinal-Turkey menjelaskan, barangsiapamencintai Allah maka konsekwensinyaharus mengimani dan mentaati RasulullahMuhammad SAW lahir dan batin. Arti-nya, ucapan La ilaha illa Allah yang ber-makna ikrar kecintaan hanya kepadaAllah (tauhidullah) tidak akan bisa di-wujudkan dalam kehidupan nyata kecualidengan beriman kepada RasulullahMuhammad, mengikuti dan mentaatisemua ajarannya yang tertuang dalam al-

Quran dan Sunnah. Dengan kata lain,implementasi syahadat al-tauhid harusmenyertakan syahadat al-rasul.

Syahadat al-Rasul adalah sumpah,ikrar dan tekat untuk senantiasamutaba’at al-Rasul, yakni senantiasamengimani, mengikuti dan mentaati Rasulsecara lahir batin, dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:1. Membenarkan setiap apa yang beliau

kabarkan.Sesungguhnya apa yang disampaikanoleh Rasulullah adalah semata-mataberasal dari Allah.

Dan tidaklah yg diucapkan itu (al-Qur’an) menurut kemauan hawanafsunya. Ucapannya itu tiada lainhanyalah wahyu yang diwahyukan(kepadanya) (An-Najm: 3-5).

2. Taat terhadap apa yang diperintah-kan.Taat dan patuh adalah sesuatu keha-rusan bagi kita yang sudah mengik-rarkan syahadat. Taat kepada Rasulmerupakan perwujudan taat kitakepada Allah.

Barang siapa yang mentaati Rasul,sesungguhnya ia telah mentaatiAllah. Barangsiapa yang berpaling(dari ketaatan itu) maka kami tidakmengutusmu untuk menjadi men-jadi pemelihara bagi mereka (QSan-Nisa’: 80).

17EDISI 5/2012

3. Menjauhi apa yang dilarang olehRasulullah SAW.

Apa yang diberikan Rasul kepa-damu, maka terimalah. Dan apayang dilarangnya bagimu makatinggalkanlah. Dan bertakwalahkepada Allah. Sesungguhnya Allahsangat keras hukuman-Nya. (QSal-Hasyr: 7).

4. Menjadikan Rasulullah Muhammadsebagai teladan.Sudah barang tentu Rasul yang diutusAllah SWT adalah manusia pilihan.Rasul Muhammad adalah teladanutama dalam muslim.

Sesungguhnya telah ada pada (diri)Rasulullah itu suri teladan yangbaik bagimu (yaitu) bagi orangyang mengharap (rahmat) Allahdan (kedatangan) hari kiamat danDia banyak menyebut Allah. (QSal-Ahzab: 21).

5. Mencintai beliau lebih dalam daripadakecintaan terhadap diri sendiri, harta,anak, orang tua dan seluruh umatmanusia

Dari Anas berkata, Nabi SAW ber-sabda: “Tidaklah beriman seorangdari kalian hingga aku lebih dicin-tainya daripada orang tuanya,anaknya dan dari manusia selu-ruhnya”. (HR. Bukhari Muslim)

busana muslim

Distributor & Suplier

Kadipolo, Sendangtirto, BerbahSleman DIY

Telp. 0274-71441.840816.422.8767

0858.785.24209

Grosir & Eceran

jilbab ���� gamis ���� mukena ���� blus ���� rok ���� hem ���� celanan

daster ���� longdres ���� aneka macam kaos kaki & manset

sajadah ���� peci ���� sarung

dan lain-lain

18 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Teladan al-Sabiqun al-Awwalun(Salaf al-Salih)

Mutaba’ah dan mentaati RasulullahSAW dapat dijalani dengan sempurna dantepat apabila dilakukan dengan merujukdan meneladani generasi yang menyertaiRasulullah serta generasi sesudahnyayang senantiasa dengan sungguh-sungguhmengikuti sunnah Rasulullah dan jamaahsahabatnya. Firman Allah:

Orang-orang yang terdahulu lagi yangpertama-tama (masuk Islam) darigolongan Muhajirin dan Anshar danorang-orang yang mengikuti merekadengan baik, Allah ridha kepadamereka dan merekapun ridha kepadaAllah. Dan Allah menyediakan bagimereka surga-surga yang mengalirsungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya.Itulah kemenangan yang besar. (QSat-Taubah: 100)

Muhammad itu adalah utusan Allahdan orang-orang yang bersama de-ngannya adalah keras terhadaporang-orang kafir, tetapi berkasihsayang terhadap sesama mereka.Kamu lihat mereka ruku’ dan sujudmencari karunia Allah dan keridhaan-Nya. Tanda-tanda mereka tampakpada muka mereka dari bekas sujud.Demikianlah perumpamaan sifat-sifatmereka didalam Taurat dan sifat-sifatmereka didalam Injil, yaitu (perumpa-maannya) seperti tanaman yangmengeluarkan tunasnya, maka tunasitu menjadikan tanaman itu kuat, lalumenjadi besarlah dia dan tegak lurusdi atas pokoknya; tanaman itu menye-nangkan hati penanam-penanamnya,karena Allah hendak menjengkelkanhati orang-orang kafir (dengankekuatan orang-orang mukmin).Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan orang-orangyang mengerjakan amal yang saleh diantara mereka ampunan dan pahalayang besar. (QS al-Fath: 29)

Dua ayat di atas menjadi dasar bahwamengamalkan ajaran Islam, mengamalkanal-Quran dan Sunnah sebagai makna dankonsekuensi syahadat La ilaha illa Allahdan syahadat Muhammad Rasulullahwajib merujuk kepada generasi penda-hulu yang shalih (salafus shalih) baik darikalangan shahabat Muhajirin danAnshar maupun generasi Tabi’in.

Mengenai keutamaan sifat-sifatgenerasi salafus shalih ini, RasulullahSallallahu Alaihi Wasallam menje-laskan dalam sabdanya berikut:

19EDISI 5/2012

Dari ‘Abidah dari ‘Abdullah dari Nabishallallahu ‘alaihi wasallam beliaubersabda: “Sebaik-baik manusia ada-lah generasiku, kemudian generasisetelahnya, kemudian generasi sete-lahnya lagi, aku tidak tahu generasiyang ketiga dan keempat. (Bukhari-Muslim)

Dalam sebuah hadits riwayat Muslimdisebutkan bahwa generasi setelahgenerasi tabi’in, yang disebut sebagaiketiga, keempat dan seterusnya, merekaterlalu banyak menyimpang dan menye-lisihi persaksian dan sumpahnya, yaknimenyelisihi al-Qur’an dan Sunnah.

KesimpulanDari uraian dan pembahasan di atas

maka dapatlah diambil beberapakesimpulan sebagai berikut.

Pertama, makna dan konsekuensisyahadat La Ilaha Illa Allah adalahmeninggalkan segala bentuk peribadahandan ketergantungan hati kepada selainAllah. Selanjutnya melahirkan sikapmencintai orang yang bertauhid danmembenci keyakinan orang yang berbuatsyirik kepada Allah.

Kedua, makna dan konsekuensisyahadat Muhammad Rasulullah adalahmengimani kenabian dan kerasulannyasebagai Nabi dan Rasul penutup,menaatinya, membenarkan sabdanya,meninggalkan larangannya, beramal

dengan sunnahnya dan meninggalkanbid’ah, serta mendahulukan ucapannyadi atas ucapan siapapun. Selanjutnyamelahirkan sikap mencintai orang-orangyang taat dan setia dengan sunnahnya danmenjauhi orang-orang yang durhaka danmenciptakan perkara-perkara baru da-lam urusan agama yang tidak adatuntunannya. Wallahu A’lam.

Narasumber utama artikel ini:Syamsul Hidayat

Dosen Fakultas Agama Islam UMS

Ya Allah,Engkaulah pemeliharaku,

tiada Tuhan selain Engkau,

yang menciptakan aku.

Aku hambamu,

aku memenuhi janji dan

ikatan pada-Mu sepenuh

kemampuanku.

Aku berlindung kepada-Mu

dari kejahatan yang

kuperbuat,

aku akui segala nikmat

dari-Mu kepadaku dan

aku akui dosaku,

maka ampunilah aku.

Sungguh,

tak ada yang dapat

mengampuni dosa

selain Engkau.

20 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Tuntunan Akhlak

BERLAKU ADIL

PENDAHULUAN Allah SWT menurunkan ajaran Islam

bertujuan untuk membentuk masyarakatyang menyelamatkan dan membawa rah-mat pada seluruh alam (rahmatan lilalamin) (QS Al Anbiya’:107). Islammeletakkan ajaran tentang adil sebagaisalah satu di antara nilai-nilai kemanusiaanyang asasi dan dijadikan sebagai pilar ke-hidupan pribadi, rumah tangga dan sosialkemasyarakatan. Ajaran ini sangat dijun-jung tinggi oleh Islam. Allah mengutus paraRasul dalam rangka untuk menegakkandan mewujudkan keadilan di muka bumi.Allah berfirman:

Sesungguhnya Kami telah mengutusrasul-rasul Kami dengan membawabukti-bukti yang nyata dan telah Ka-mi turunkan bersama mereka al-Kitabdan neraca (keadilan) supaya manusiadapat melaksanakan keadilan. (QS al-Hadid: 25)

Tidak terhitung ayat-ayat Al-Qur’anmaupun teks-teks hadist yang meme-rintahkan manusia untuk berlaku adil, diantaranya Allah berfirman:

Sesungguhnya Allah menyuruh (ka-mu) berlaku adil dan berbuat keba-jikan, memberi kepada kaum kerabat,dan Allah melarang dari perbuatankeji, kemungkaran dan permusuhan.Dia memberi pengajaran kepadamuagar kamu dapat mengambil pela-jaran. (QS an-Nahl: 90)

Menurut M. Quraish Syihab, di dalamal-Qur’an, kata adil dalam berbagai ben-tuknya terulang sebanyak 28 kali. Temadan konteksnya beragam. Salah satunyamenyebutkan bahwa Allah sangat men-cintai kepada orang-orang yang berlakuadil, terutama kepada para pemimpin

al -adl

21EDISI 5/2012

yang adil. Allah subhanahu wata’alatelah berfirman:

Dan berlakulah adil, sesungguhnyaAllah mencintai orang-orang yangberbuat adil. (Al-Hujurat [49]: 9).

Rasulullah SAW bersabda:

(Di antara) penghuni surga ialah tigaorang; (1) seorang penguasa yangadil, ahli sedekah dan mendapat bim-bingan dari Allah; (2) orang yang me-miliki sifat penyayang dan lembut hatikepada keluarga dekatnya dan kepadaorang Islam; dan (3) orang yang tidakmau meminta-minta sementara ia me-nanggung beban keluarga yang ba-nyak jumlahnya.” (HR Muslim).

Nash-nash di atas menunjukkanbahwa penegakan keadilan merupakangagasan penting dalam ajaran Islam.Sebaliknya, al-Qur’an mengecam orang-orang yang berlaku zalim. MenurutThabathaba’iy, hampir dua pertiga surahdalam Al-Qur’an membicarakan ma-salah-masalah kezaliman. Dalam haditspun tak terhitung kecaman yang diala-matkan kepada orang yang berbuat zalim.Rasulullah bersabda pula:

Takutlah berbuat zalim karena sung-guh ia mendatangkan kegelapan-kegelapan di hari Kiamat.” (HR.Muslim)

MAKNA DAN HAKIKAT ADILKata adil berasal dari bahasa Arab

yang secara harfiyah bermakna sama.Menurut kamus Bahasa Indonesia, adilberarti sama berat, tidak berat sebelah,tidak memihak, berpihak kepada yangbenar, berpegang kepada kebenaran dansepatutnya. Dengan demikian, seseorangdisebut berlaku adil apabila ia tidak beratsebelah dalam menilai sesuatu, tidakberpihak kepada salah satu kecualikeberpihakannya kepada siapa saja yangbenar sehingga ia tidak akan berlakusewenang-wenang.

Pembahasan tentang adil merupakansalah satu tema yang mendapat perhatianyang serius dari para ulama’ dan intelek-tual Muslim. M. Quraish Shihab dalambuku “Wawasan Al-Qur’an” ketikamembahas perintah penegakan keadilandalam al-Qur’an mengutip tiga kata yak-ni al-adl, al-qisth dan al-mizan.

Kata al-adl menunjuk kepada makna“sama” yang memberi kesan adanya duapihak atau lebih, sedangkan kata al-qisthmenunjuk kepada makna “bagian” (yangwajar dan patut), dan al-mizan menunjukkepada makna alat untuk menimbangyang berarti pula “keadilan”. Ketiganyasekalipun berbeda bentuknya namunmemilki semangat yang sama yakni perin-tah kepada manusia untuk berlaku adil.

Yusuf Qardlawi, dalam buku SistemMasyarakat Islam dalam Al Qur’andan Sunnah, memberikan pengertian adilyaitu memberikan kepada segala yangberhak akan haknya, baik secara pribadiatau secara berjamaah, atau secara nilaiapa pun, tanpa melebihi atau mengurangi,

22 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

sehingga tidak sampai mengurangi haknyadan tidak pula menyelewengkan hakorang lain.

Dari berbagai pengertian di atasdapat disimpulkan sekurang-kurangnyaada tiga hakikat keadilan yang harus kitategakkan.

1. Adil dalam pengertian sama (al-Musawat).Yakni perlakuan yang sama atau tidak

membedakan antara yang satu denganyang lain; hal ini menyangkut persamaanhak perlindungan atas kekerasan,kesempatan dalam pendidikan peluangmendapatkan kekuasaan, memperolehpendapatan dan kemakmuran. Jugapersamaan dalam hak, kedudukan dalamproses di muka hukum tanpa memandangras, kelompok, kedudukan atau jabatan,kerabat, kaya atau miskin, orang yangdisukai atau dibenci bahkan terhadapmusuh sekalipun.

Dalam hal ini Allah SWT berfirman:

Apabila kamu memutuskan perkara diantara manusia, maka hendaklahengkau memutuskannya denganadil...(QS an-Nisa’: 58).

Hai orang-orang yang beriman, jadi-lah kamu orang yang benar-benarmenegakkan keadilan, menjadi saksikarena Allah biarpun terhadap dirimusendiri atau ibu bapak dan kaum ke-rabatmu (QS. an-Nisa’: 135).

Allah SWT memerintahkan kepadakita agar berlaku adil, sekalipun terhadapkomunitas non muslim ataupun kaum yangkita musuhi, sebagaimana dalam firman-Nya:

Hai orang-orang yang beriman, hen-daklah kamu menjadi orang-orangyang selalu menegakkan (kebenaran)karena Allah, menjadi saksi denganadil. Dan janganlah sekali-kali keben-cianmu terhadap suatu kaum, mendo-rong kamu untuk berlaku tidak adil.Berlaku adillah, karena adil itu lebihdekat kepada takwa, bertakwalahkepada Allah, sesungguhnya AllahMaha Mengetahui apa yang kamukerjakan (QS al-Maidah: 8).

Ada beberapa kisah dari masa NabiSAW, yang dikabarkan dan dijagakeotentikannya sampai saat ini (melaluikriteria ketat musthalah hadits), mem-berikan penjelasan contoh bagaimananilai-nilai keadilan itu dipraktikkan dalamhidup sehari-hari (Lihat: boks).

Kisah “Antara Petinggi dan Rakyat”ini merupakan teladan nyata yang diberi-kan junjungan kita, Rasulullah SAW.Begitu juga kisah “Kisah Umar Meng-hadapi Gubernur Amru” dan “Ali dan Ba-ju Besinya”, yang menjadi sangat relevandiserap hikmahnya untuk zaman kitasekarang ini. Untuk cerita terakhir --kalauditerapkan kriteria hadits-- mungkin harus

23EDISI 5/2012

ANTARA PETINGGI DAN RAKYATANTARA PETINGGI DAN RAKYATANTARA PETINGGI DAN RAKYATANTARA PETINGGI DAN RAKYAT

Diriwayatkan pada masa Rasulullah,seorang perempuan bangsawan

Suku al-Makhzumiyah bernama Fati-mah al-Makhzumiyah ketahuan mencuribokor emas. Pencurian ini membuatpara pembesar Suku al-Makhzumiyahgempar dan sangat malu. Apalagi, jerathukum saat itu mustahil dihindarkan,karena Nabi Muhammad SAW sendiriyang menjadi hakimnya.

Bayang-bayang Fatimah al-Makh-zumiyah akan menerima hukum potongtangan (QS al-Ma’idah: 38) terus meng-hantui mereka. Jika hukuman ini benar-benar diterapkan, mereka akan menang-gung aib besar, seorang keluarga bang-sawan tidak layak memiliki cacat fisik.Maka, lobi-lobi pun digalakkan agar hu-kum potong tangan itu bisa diringankanatau bahkan diloloskan sama sekali.Uang berdinar-dinar emas dihamburkanuntuk upaya itu.

Puncaknya, Usamah bin Zaid, cucuNabi Muhammad SAW dari anak ang-kat beliau Zaid bin Haritsah, lantasdinobatkan sebagai pelobi oleh Suku al-Makzumiyah. Kenapa Usamah? Sebab,Usamah adalah cucu yang sangat disa-yangi Nabi. Melalui orang kesayangan

Nabi ini, diharapkan lobi itu akanmenemui jalan mulus, sehingga upayameloloskan Fatimah dari jerat hukumbisa tercapai.

Namun, ternyata upaya lobi Usamahbin Zaid, bukannya mendapat simpatibeliau, tetapi justru mendulang dam-pratan keras dari Nabi. Ketegasan Nabidalam menetapkan hukuman tak dapatditawar sedikitpun, hatta oleh orangdekat beliau sekalipun. Nabi lantasberkata lantang, yang dicatat berbilangabad sampai hari ini — dan terbukti pulakebenarannya:

Rusaknya orang-orang terdahulu ituterjadi karena ketika yang mencuriadalah orang terhormat, maka mere-ka melepaskannya dari jerat hukum.Tapi ketika yang mencuri orang le-mah, maka mereka menjeratnya de-ngan hukuman. Demi Allah! AndaiFatimah binti Muhammad mencuri,niscaya aku sendiri yang akan me-motong tangannya.•

A lkisah, seorang pria Mesir ber-agama Kristen Koptik (salah satu

aliran Kristen di Mesir) mendatangiUmar bin al-Khattab di Madinah, kalaitu sebagai pemimpin kaum muslim,untuk mencari keadilan.

Pria Mesir itu berkata, “WahaiAmirul Mukminin, aku mencari perlin-dunganmu dari penindasan”.

“Kamu telah mencari perlindungandi mana ia seharusnya dilindungi,”jawab Umar.

UMAR MENGHADAPI GUBERNUR AMRU BIN ASHUMAR MENGHADAPI GUBERNUR AMRU BIN ASHUMAR MENGHADAPI GUBERNUR AMRU BIN ASHUMAR MENGHADAPI GUBERNUR AMRU BIN ASH

24 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

“Ketika aku sedang berlomba de-ngan putra Amru bin Ash (GubernurMesir), aku berhasil mengalahkannya.Namun kemudian dia memukuli akudengan cambuknya dan berkata: “Akuadalah putra bangsawan!” cerita priaMesir mengadu.

Mendengar pengaduan itu, Umaryang dikenal adil dan bijaksana ituberang. Umar lalu menulis surat untukAmru bin ‘Ash dan memerintahkannyasegera menghadap beserta putranya.

“Mana pria Mesir itu? Suruh diaambil cambuk dan pukul putra Amru!”kata Umar. Pria Mesir itu pun menurutiperintah Umar. Ia memukuli putraAmru bin Ash dengan cambuk.

Anas berkata, “Maka dia memukuliputra Amru. Demi Allah, ketika pria

Mesir itu memukulinya, kami kasihandan meratapinya. Dia tidak berhentisampai kami menghentikannya.”

Kemudian Umar berkata pada priaMesir itu, “Sekarang pukulkan cambuk-nya ke kepala Amru yang botak itu.”

Pria Mesir itu bingung, “Ya AmirulMukminin, yang menganiaya aku ituputranya, dan aku telah menyamakankedudukanku dengannya.”

Umar lantas bertanya pada Amru bin‘Ash, “Sejak kapan kamu telah mem-perbudak rakyatmu, padahal ibu-ibumereka telah melahirkan merekasebagai orang-orang merdeka?”

“Ya Amirul Mukminin, aku telah lalaidan pria Mesir itu tidak mendatangikuuntuk mendapatkan keadilan,” jawabAmru mengaku bersalah.•

ALI DAN BAJU BESINYAALI DAN BAJU BESINYAALI DAN BAJU BESINYAALI DAN BAJU BESINYA

Diriwayatkan oleh Imam al-Hakim,bahwa baju besi khalifah Ali bin

Abi Thalib RA hilang saat Perang Jamal.Ali kemudian mendapati baju besinyasudah dimiliki seorang laki-laki Yahudi.

Khalifah Ali RA. dan orang Yahudiitu lalu mengajukan perkara ini kepadahakim bernama Syuraih. Ali mengajukandua saksi untuk menguatkan bahwa bajubesi itu adalah miliknya, seorang bekasbudaknya dan satunya lagi Hasan,anaknya Ali sendiri.

Hakim Syuraih berkata, “Kesaksianbekas budakmu saya terima, tetapikesaksian Hasan saya tolak.”

Ali berkata, “Apakah kamu tidakpernah mendengar Rasulullah SAWbersabda bahwa Hasan dan Husain(cucu Nabi) adalah penghulu parapemuda penghuni surga?”

Hakim tetap menolak kesaksianHasan, dan memenangkan si Yahudi(karena hanya satu saksi), lalu berkatakepada Yahudi,”Ambillah baju besi itu.”

Namun, Yahudi itu malah berkata,“Amirul Mukminin telah bersengketadenganku, lalu datang kepada hakimkaum Muslim, kemudian hakim meme-nangkan aku dan Amirul Mukmininmenerima keputusan itu. Demi Allah, An-da yang benar, wahai Amirul Mukminin.Ini memang baju besi Anda. Baju besiitu jatuh dari unta Anda lalu aku ambil.Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yangpatut disembah kecuali Allah dan bahwaMuhammad adalah Rasul Allah.” OrangYahudi itu bersyahadat masuk Islam.

Khalifah Ali kemudian berkata,”Karena Anda sudah masuk Islam,kuberikan baju besi itu untukmu.”•

25EDISI 5/2012

disisihkan. Namun nilai hikmah didalamnya tetap sangat bernas dan tidakjauh berbeda dari watak pribadi Ali binAbi Thalib RA.

2. Adil dalam pengertian keseim-bangan (at-Tawazun)Seimbang di sini tidak selalu sama

antara dua pihak tersebut secara kuan-titatif, tapi lebih kepada proporsional danprofesional. Di sini, keadilan identik de-ngan pengertian kesesuaian, bukanlawan kata “kezaliman”, yakni kesesuaianantara ukuran, kadar dan waktu. Iaditetapkan apabila memang kondisimenghendaki demikian. Allah SWT telahmenciptakan alam semesta dengan segalaisinya, termasuk pada diri kita dengankeseimbangan yang sangat tepat.Allah SWT berfirman:

Wahai manusia, apakah yang mem-perdayakan kamu (berbuat durhaka)terhadap Tuhanmu Yang Maha Pe-murah? Yang menciptakan kamu lalumenyempurnakan kejadianmu, danmenyeimbangankan (kejadian)-mu.(QS al-Infithar: 6-7).

Adil dalam pengertian ini merupakanhakikat yang penting dalam keadilan.Namun, keseimbangan bukan berartikesamaan dalam memperoleh sesuatu,misalnya kesamaan dalam penghasilan.Tetapi jangan pula terjadi jurang pemisahyang sangat tajam dan tidak ada unsurpemerataan diantara sesama anak ma-nusia. Kesempatan diberikan kepada

semua orang dalam jumlah yang sama,namun apa yang diperolehnya sangattergantung pada usaha yang dilakukan.Ketika suatu pembangunan hanya ber-pusat di tempat tertentu itu namanya tidakadil, karena tidak ada keseimbangan danini akan menimbulkan kecemburuan sosialyang berbahaya.

Termasuk pula dalam tataran ini, ke-seimbangan antara pembangunan mate-rial dan spiritual, keseimbangan antarazikir dan fikir, pertengahan dalam menyi-kapi harta, tidak kikir dan tidak boros.Orang yang bisa menyeimbangkan antarazikir dan fikir disebut orang-orang yangberakal sebagaimana disebut oleh Allahdalam al-Qur’an sebagai berikut:

Sesungguhnya dalam penciptaanlangit dan bumi, dan silih bergantinyamalam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,(yaitu) orang-orang yang mengingatAllah sambil berdiri atau duduk ataudalam keadan berbaring dan merekamemikirkan tentang penciptaan langitdan bumi. (QS Ali Imran: 190-191)

Pada ayat yang lain, Allah memerin-tahkan agar seseorang menyeimbangkanantara kepentingan ruhiyyah (spiritual)dengan kepentingan jasmaniyahnya,sebagaimana dinyatakan Allah dalam al-Qur’an sebagai berikut:

26 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Apabila telah ditunaikan shalat, Makabertebaranlah kamu di muka bumi;dan carilah karunia Allah dan ingatlahAllah banyak-banyak supaya kamuberuntung (QS al-Jumuah: 10).

Dalam konteks ini juga, RasululullahSAW bersabda:

Sesungguhnya bagi dirimu ada hak,bagi Tuhanmu ada hak, bagi tamumuada hak dan bagi keluargamupun adahak. Maka berikanlah masing-masingakan haknya. (HR Turmudzi)

Jika kita baca secara seksama, pe-tunjuk-petunjuk al-Quran yang membe-dakan satu dengan yang lain, sepertipembedaan lelaki dan perempuan padabeberapa hak waris dan persaksian -apabila ditinjau dari sudut pandangkeadilan- harus dipahami dalam artikeseimbangan, bukan persamaan seba-gaimana yang banyak disuarakan olehpenganut/kaum Feminisme. Keadilandalam pe-ngertian ini menimbulkankeyakinan bahwa Allah Yang MahaBijaksana dan Maha Mengetahuimenciptakan dan mengelola segalasesuatu dengan ukuran, kadar, danwaktu tertentu guna menca-pai tujuan.Keyakinan ini nantinya meng-antarkankepada pengertian Keadilan Ilahi.

3. Adil dalam Pengertian “PerhatianTerhadap Hak-Hak Individu danMemberikan Hak-Hak Itu kepa-da Setiap Pemiliknya”Adil dalam pengertian ini didefinisikan

sebagai: menempatkan sesuatu padatempatnya (wadh al-syai’ fi mahallihi)atau memberikan kepada pihak lainhaknya melalui jalan yang terdekat. La-wannya adalah “kezaliman” yaitu menem-patkan sesuatu tidak pada tempatnya(wadh’ al-syai’ fi ghairi mahallihi).Dengan demikian, memasang peci di ke-pala adalah keadilan dan meletakkannyadi kaki adalah kezaliman. Pengertiankeadilan seperti ini, melahirkan keadilansosial dimana setiap muslim terutamapemimpinnya wajib menegakkannya.

Setiap manusia tentu mempunyai hakuntuk memiliki atau melakukan sesuatu,karenanya hak-hak itu harus diperhatikandan dipenuhi dengan sebaik-baiknya.Hak-hak setiap manusia itu misalnya hakuntuk hidup, memiliki sesuatu, belajar,bekerja, berobat, kelayakan hidup danjaminan keamanan. Kesemua itu harusdiberikan kesempatannya yang samakepada setiap orang.

Karena itu, dalam Islam, seseorangtidak dibenarkan melakukan pembu-nuhan tanpa alasan yang benar karenayang demikian itu berarti ia telah meram-pas hak hidup orang lain. Allah SWTberfirman:

27EDISI 5/2012

Dan janganlah kamu membunuh jiwayang diharamkan Allah (membunuh-nya), melainkan dengan suatu (alasan)yang benar dan barangsiapa dibunuhsecara zalim, maka sesungguhnyaKami telah memberi kekuasaan kepa-da ahli warisnya, tetapi janganlah ahliwaris itu melampaui batas dalam(membalas) membunuh. Sesungguh-nya ia adalah orang yang mendapatpertolongan. (QS al-Isra: 33)

Islam juga melarang seseorang makanharta orang lain dengan cara mencuri,menipu dan semacamnya, karena yangdemikian itu berarti ia mengambil hak-hak orang lain.

Hai orang-orang yang beriman, ja-nganlah kamu saling memakan hartasesamamu dengan jalan yang batil,kecuali dengan jalan perniagaan yangberlaku dengan suka sama-suka diantara kamu. QS an-Nisa: 29)

Seringkali perampasan hak orang laindilakukan melalui pengurangan dalamtimbangan dan takaran. Dalam hal iniAllah mengecam dengan sangat kerasdalam firman-Nya:

Kecelakaan besar bagi orang-orangyang curang, (yaitu) orang-orang

yang apabila menerima takaran dariorang lain mereka minta dipenuhi, danapabila mereka menakar atau menim-bang untuk orang lain, mereka me-ngurangi. Tidaklah orang-orang itumenyangka, bahwa sesungguhnya me-reka akan dibangkitkan, pada suatuhari yang besar, (yaitu) hari (ketika)manusia berdiri menghadap Tuhansemesta alam? (QS al-Muthaffifin: 1-6)

Dalam kehidupan keluarga, seseorangdiperintahkan berlaku adil dengan caramemberikan hak anggota keluarganyasecara proporsional. Seorang laki-lakiyang memiliki istri lebih dari satu orangharus bisa berlaku adil kepada mereka.Allah berfirman:

Maka nikahilah wanita-wanita (lain)yang kamu senangi; dua, tiga atauempat, jika kamu takut tidak akandapat berlaku adil, maka (nikahilah)seorang saja ... (QS an-Nisa’: 3)

Orang tua juga dituntut berlaku adilkepada anak-anaknya. Rasulullah SAWbersabda:

Bertaqwalah kamu kepada Allah danbersikap adillah terhadap anak-anakmu. (HR. Bukhari)

Islam memerintahkan seseorang agarbersikap adil dalam memberikan kesak-sian. Seseorang tidak boleh memberikesaksian kecuali dengan sesuatu yangia ketahui, tidak boleh menambah dantidak boleh mengurangi, tidak boleh

28 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

merubah dan tidak boleh mengganti,Allah SWT berfirman:

Dan persaksikanlah dengan dua orangsaksi yang adil di antara kamu danhendaklah kamu tegakkan kesaksianitu karena Allah ... (QS ath-Thalaq: 2)

Hai orang-orang yang beriman, hen-daklah kamu jadi orang-orang yangselalu menegakkan (kebenaran) ka-rena Allah menjadi saksi dengan adil.(QS al-Maidah: 8)

PENUTUPAgar bisa disebut berlaku adil, diper-

lukan adanya mizan (timbangan, standar)yang dipergunakan untuk menilai danmengukur keadilan atau kezalimanseseorang. Mizan keadilan dalam Islamadalah al-Qur’an. Firman Allah:

Allah-lah yang menurunkan Kitab de-ngan membawa kebenaran danmenurunkan neraca (keadilan) (QSas-Syura: 17)

Firman Allah (yang artinya):

Sesungguhnya Kami telah mengutuspara Rasul dengan membawa bukti-bukti nyata dan telah Kami turunkanbersama mereka al-Kitab dan mizan

(neraca, keadilan) supaya manusiadapat berlaku adil. Dan Kami ciptakanbesi yang padanya terdapat kekuatanyang hebat dan berbagai manfaat bagimanusia” (QS al-Hadid: 25)

Rasyid Ridla, dalam Tafsir al-Manar,menjelaskan ayat ini dengan menyatakansebagai berikut: Sebaik-baik orangadalah orang yang bisa berhenti darikezaliman dan permusuhan denganhidayah al-Qur’an, kemudian orangyang berhenti dari kezaliman karenakekuasaan (penguasa) dan yangpaling buruk adalah orang yang tidakbisa diterapi kecuali dengan keke-rasan. Inilah yang dimaksudkan de-ngan al-hadid (besi)”.

Kedamaian dunia hanya bisa dite-gakkan dengan al-Qur’an yang telahmewajibkan umat manusia untuk berlakuadil dan mengharamkan kezaliman sertakesewenang-wenangan. Dengan meng-ikuti petunjuk al-Qur’an, manusia akanmenjauhi tindakan-tindakan kezalimankarena rasa takutnya kepada murka Allahdi dunia dan akhirat, disamping untukmengharapkan balasan atau ganjarandunia dan akhirat.

Wallahu a’lamu bis-sshawab.

Narasumber utama artikel ini:Zaini Munir Fadloli

29EDISI 5/2012

Tuntunan Akhlak

ADAB BERBICARA (5):

MENDAHULUKAN

ORANG TUA,

PERLAHAN-LAHAN,

MERENDAHKAN

SUARA

Rasulullah SAWmengajarkan kepada kita

menghormati yang lebihtua dan mengasihi yang

lebih muda, bahkansiapapun yang tidakmelakukannya tidakdigolongkan sebagai

ummat beliau (HR Ahmad,Kitab Ahmad no. 21693,

dari Ubadah bin ash-Shamit).Salah satu bentuk

penghormatan kepadayang lebih tua adalah

mendahulukan merekadalam berbicara.

Dalam kitab Shahih Bukhari hadits no2937, dari Busyair bin Yasar dari Sahalbin Abi Hatsmah berkata; “‘Abdullah binSahal dan Muhayyishah bin Mas’ud binZaid berangkat menuju Khaibar yang saatitu Khaibar terikat dengan perjanjiandamai lalu keduanya terpisah. KemudianMuhayyishah mendapatkan ‘Abdullah binSahal dalam keadaan gugur bersimbahdarah lalu dia menguburkannya. Kemu-dian dia kembali ke Madinah. Selanjut-nya, Abdur Rahman bin Sahal, Muhay-yishah dan Huwayyishah, keduanya anakMas’ud, menemui Nabi shallallahu‘alaihi wasallam. ‘Abdur Rahman binSahal memulai berbicara. Namun,Rasulullah shallallahu’alaihiwasallamberkata; “Tolong yang bicara yanglebih tua, tolong yang bicara yanglebih tua” . Abdur Rahman memangyang paling muda usia diantara yang hadir,lalu dia pun diam. Maka keduanya (anakMas’ud - yang lebih tua) berbicara”.

MENDAHULUKAN ORANG TUA

30 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Hadits yang serupa diriwayatkan pulaoleh Muslim, Abu Daud, Turmudzi,Nasa’i, Ahmad dan Darimi.

Hadits lain yang terdapat dalam KitabShahih Muslim hadits no 1603:

Dari Abdullah bin Buraidah ia ber-kata, Samurah bin Jundub berkata:“Pada masa Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam aku masih kecil, dantelah menghafal (beberapa hadits) daribeliau, maka tidak ada yang mengha-langiku untuk berbicara kecuali kare-na di sini terdapat orang-orang yangusia mereka lebih tua dariku”. (ShahihMuslim hadits no. 1603)

Masih banyak hadits lain yang menun-tunkan kita agar menghormati dan men-dahulukan kepada yang lebih tua. Dalampergaulan sehari-hari kita berhadapandan banyak terlibat pembicaraan denganorang-orang yang lebih tua, sebaya, ataulebih muda. Pembicaraan yang dilakukanbisa berupa tegur sapa, perbincangan,maupun penyampaian pesan.

Bila bertemu dengan orang yang lebihtua hendaklah kita bergegas menyapaterlebih dahulu dengan salam sebagaibentuk penghormatan, tetapi bila ber-temu yang lebih muda menyapa terlebihdahulu adalah bentuk kasih sayang dankerendahhatian kita.

Ketika berbincang atau berdiskusidengan orang lain, kita harus lebih banyakmendengar dari lawan bicara atau lawandiskusi yang lebih tua dan memberikankesempatan mereka menyelesaikanpembicaraan terlebih dahulu. Merekamemiliki pengalaman hidup di dunia lebihlama, dan mungkin saja memiliki banyakpelajaran yang bisa kita peroleh.

Allah memberikan kita dua telinga dansatu mulut dapat kita maknai bahwaseharusnya kita lebih banyak mendengardaripada berbicara. Mendengar mem-berikan kesempatan kepada kita untuklebih banyak memperoleh manfaat dariorang lain.

Bila kita menjadi anggota delegasiuntuk menyampaikan pesan-pesankhusus yang dilakukan secara berke-lompok, maka anggota delegasi yanglebih tua yang diprioritaskan berbicaraterlebih dahulu.

Allahu thiqathy wa-raja’iyMuhammad Hashim al-Khathat

31EDISI 5/2012

PERLAHAN-LAHANAdalah Rasulullah bila berbicara

selalu jelas dan tidak pernah terburu-buru, sebagaimana diungkapkan oleh istribeliau ‘Aisyah:

Dari Aisyah RA dia berkata, “Ra-sulullah shallallahu ‘alaihi wasallamtidak pernah berbicara dengan ter-buru-buru seperti pembicaraan kalianini, akan tetapi beliau berbicara de-ngan penjelasan yang terperinci dandapat dihafal oleh orang yang dudukbersamanya.” (Hadits no. 3575 KitabTurmudzi)

Maksud utama pembicaraan adalahagar apa yang dipikirkan oleh pembicaradapat dikomunikasikan dan dipahamidengan baik oleh teman bicaranya. Kata-kata yang diucapkan dengan tenang danperlahan-lahan memungkinkan pertim-bangan pikiran lebih baik terhadapkalimat-kalimat yang diucapkan sehinggamenjadi lebih bermakna, terbebas darikalimat yang tidak baik. Bagi temanbicara juga lebih enak didengar, lebihjelas, mudah diingat dan dipahami.

Sedangkan kata-kata yang diucapkandengan terburu-buru, lebih sulit dipahami.Kenapa? Kita perlu konsentrasi ekstradalam mengikutinya. Tidak semua kalimatdapat ditangkap telinga dan diteruskanke Area Wernicke, yakni suatu area di

otak yang berperan dalam pemahamaninformasi penglihatan dan pendengaran.Akibatnya, kita tidak sepenuhnyamemahami pembicaraan orang.

Rasulullah kalau bicara pelan-pelan.Orang-orang yang mendengarkan bisamengerti dan bahkan bisa mengulanginya.‘Aisyah RA juga menceritakan bahwaNabi SAW tidaklah berbicara melainkanbila seseorang menghitung pembicara-annya pasti bisa (Hadits no.5325, ShahihMuslim). Itulah teladan luar biasa yangseharusnya kita ikuti!

MERENDAHKAN SUARA

Allah Swt memerintahkan kita untukmerendahkan suara , sebagaimana fir-man Allah dalam dalam QS 31 (Luqman)ayat 19:

Dan sederhanakanlah kamu dalamberjalan dan lunakkanlah suaramu,sesungguhnya seburuk-buruk suaraadalah suara keledai.

Dalam al-Qur’an surat al-Hujuratayat 2, Allah melarang orang-orang yangberiman meninggikan suara melebihisuara Nabi Muhammad SAW. Dalamberbicara cukup dilakukan dengan suarayang bisa didengar dan dimengerti olehteman bicara. Suara yang lunak danlembut memberikan kesan adanya kasihsayang di dalamnya.

Rata-rata, orang merasa damai danlebih senang berada di tengah-tengah

32 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

orang yang bicara dengan lembut, apalagidiiringi dengan senyuman. Perasaantersebut mendorong otak memproduksihormon endorfin - disebut pula sebagaihormon kebahagiaan- yang dapatmembuat pembuluh darah lebih longgardan elastis sehingga aliran darah dalamtubuh menjadi lebih lancar. Keadaan inimendorong tubuh tetap sehat dan bugar.

Bicara keras boleh saja dilakukanpada kondisi-kondisi tidak normal:� Lingkungan yang bising seperti di

keramaian, dekat mesin, hujan deras,dalam helikopter, dan lain-lain.

� Teman bicara agak tuli atau beradadalam jarak yang agak jauh dan tidakmemungkinkan mendekat, misalnyaterhalang sungai, terhalang jalan, danlain-lain.

� perintah-perintah dalam perang,� peringatan keadaan darurat karena

banjir, kebakaran, gempa, tsunami,dan keadaan membahayakan lainnya.

Dalam keadaan normal, kebanyakanorang merasa tidak nyaman bila

mendengarkan orang bicara padanyadengan suara keras. Bicara keras ter-kesan sebagai hardikan, ekspresi ke-kesalan atau kemarahan. Siapa yang se-nang dihardik, dimarahi, atau mende-ngarkan kekesalan orang?

Keledai dijadikan contoh binatangyang bodoh dan bersuara paling buruk.Suaranya keras dan tak enak didengar.Orang yang suka berbicara kerasmemberikan efek seperti suara keledaidi mana orang berusaha menghindari dantak ingin lama-lama mendengarnya.

Orang yang berakhlak baik senantiasaberusaha agar kehadirannya di hadapanorang lain memberikan manfaat danmenyenangkan. Kebiasaan bicara lemahlembut pasti lebih disukai dari bicarakeras, apalagi keras seperti keledai.

Marilah kita contoh cara bicaranyaRasulullah....Wallahu a’lam.

Nunukan, 5 Februari 2012Agus Sukaca

Isla

mic

pa

tte

rn

33EDISI 5/2012

SHALAT-SHALAT

SUNNAH

YANG UTAMA

Tuntunan Ibadah

Rasulullah SAW, melalui teladandalam kehidupan sehari-hari,sudah menyediakan fasilitas bagi

kita untuk berupaya ke arah penyem-purnaan ibadah kita dengan menetapkanpelbagai pilihan shalat-shalat sunnah yangberagam. Berdasar dalil-dalil yang kuatada tiga shalat sunnah yang dapat kitalakukan secara rutin, yakni:� Rawatib, shalat sunnah yang diker-

jakan antara azan dan iqamah, kecualiyang pelaksanaannya setelah shalatwajib;

� Dhuha’, dikenal sebagai shalat tandasyukur dan gembira kepada Allah;

� Shalat tahajud, shalat malam yangdilaksanakan sesudah tengah malamdan setelah tidur.

PILIHAN-PILIHANSHALAT SUNNAH RAWATIB

Shalat rawatib terkait dengan shalatMagrib, Isya dan shalat Jumat, lebih afdoldilaksanakan di rumah. Itu jika masjid/surau tempat shalat wajib berjamaah itudilakukan letaknya dekat rumah. Jikaletaknya cukup jauh, atau misalnya ditempat kerja atau saat bepergian, tentusaja tidak perlu menunggu pulang kerumah dulu, melainkan dikerjakan dimasjid/mushala itu juga. Jika kita sedang

Seorang muslim yangberpikiran positif, niscaya

akan berusahamenyempurnakan ibadah

kepada Allah denganshalatnya. Cara membuat

shalat itu sempurna adalahdengan menjaga agar shalatwajib dilakukan on time (di

awal waktu) dan denganberjamaah. Karena adanya

kemungkinan hal tersebutbelum bisa ditunaikansepenuhnya, maka ia

mencari carapenyempurnaan itu dengan

melakukan shalat-shalatsunnah. Bahkan, seandainya

shalat wajib sudah bisadilaksanakan tepat waktu

dan berjamaah, masihterbuka kemungkinan bagi

kita untuk melakukan upayapenyempurnaan itu.

34 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

bepergian, maka tidak disunnahkan shalatsunnah rawatib kecuali shalat sunat fajardan witir (HR Bukhari-Muslim).

Shalat sunnah rawatib ini dapat dibe-dakan atas dasar frekuensi pelaksa-naannya oleh Nabi. Suri teladan yangdiberikan selama beliau hidup menjadirujukan bagaimana hal itu dikerjakansekarang. Dari situ kita membedakan apayang disebut shalat sunnah muakkadah(sangat intens dilaksanakan) dan ghairumuakkadah (tidak terlalu intens dilak-sanakan Rasulullah SAW).

Pembedaan itu dapat dipahami seba-gai kualifikasi tingkatan shalat sunnahtersebut. Yang muakkadah berartishalat-shalat tersebut nyaris mendekatishalat wajib yang lima itu; yang ghairumuakkadah posisinya berada setingkatdi bawahnya.

Dari hadits-hadits yang disampaikankepada kita secara otentik dan terjaga,kita tahu bagaimana shalat sunnah yangdipraktekkan Rasulullah. Setelah dipilah-pilah, kita menemukan hadits yang kuatuntuk mengkategorikan shalat-shalat sun-nah menjadi dua: shalat sunnah rawatibmu’akadah dan ghairu mu’akadahyang sama-sama bisa kita praktikkan.

Berikut ini pengelompokan shalatsunnah rawatib —sekadar untuk me-mudahkan kita memahami— yang di-dasarkan hadits yang menyebutkannya.

PILIHAN 1:Shalat sunnah 10 rakaat yang mu’akadahberdasar HR Muslim dari Ibnu Umar,Nabi mencontohkan mengerjakan shalatsunnah rawatib sebagai berikut.

Teks hadits dari Ibnu Umar itubunyinya sebagai berikut:

Saya jaga (amalan) dari Rasulullah 10rakaat shalat sunnah; yaitu: 2 rakaatsebelum Dzuhur dan 2 rakaat sesu-dahnya, 2 rakaat sesudah magrib dan2 rakaat sesudah Isya, serta 2 rakaatsebelum Shubuh (Muttafaq alayh).

PILIHAN 2:Shalat sunnah 12 rakaat yang mu’akadahberdasar HR at-Tirmidzi dari UmmuHabibah, istri Nabi.

Beberapa hadits Nabi yang lain, yangmenguatkan bilangan rakaat di atas,berbunyi sebagai berikut.

� Tidaklah seorang muslim mendi-rikan shalat sunnah, ikhlas karenaAllah, sebanyak 12 rakaat selainshalat fardhu, melainkan Allahakan membangunkan baginya se-buah rumah di surga. (HR. Muslimdari Ummu Habibah, isteri Nabi SAW,yang mengabarkan Rasulullah ber-sabda demikian itu).

� Barangsiapa menjaga dalam me-ngerjakan shalat sunnah 12 rakaat,maka Allah akan membangunkanrumah untuknya di surga, yaitu 4

35EDISI 5/2012

rakaat sebelum Dzuhur, 2 rakaatsetelah Dzuhur, 2 rakaat setelahMaghrib, 2 rakaat setelah Isya`,dan 2 rakaat sebelum Subuh.” (HR.At-Tirmizi dan An-Nasai).

� Dalam riwayat Muslim yang lain jugaditambahkan keterangan: “Adapunpada shalat Maghrib, Isya, danJum’at, maka Rasulullah menger-jakan shalat sunnahnya di rumah.”

PILIHAN 3:Dalam redaksional yang lain, ada haditsyang menyebut 12 rakaat juga seharinya,digambarkan dalam pilihan 3, yang me-nambah 2 rakaat sebelum Ashar tetapitanpa menyebut 2 rakaat setelah Isya.Hadits riwayat Aisyah (dari Muslim, an-Nasai, Abu Dawud) dan Ali mence-ritakan bahwa Rasulullah biasa menger-jakan 2 rakaat sebelum Ashar itu (haditshasan dari Abu Dawud dan at-Thabrani).

PILIHAN-PILIHAN SHALAT SUNNAH RAWATIB MUAKKADAH

PILIHAN 1:

Sebelum (Qobliyah) Shalat Fardhu (Harian) Sesudah (Ba’diyah) 2 rakaat Dzuhur 2 rakaat

— Ashar — — Maghrib 2 rakaat — Isya’ 2 rakaat

2 rakaat Shubuh —

— Shalat Jumat 2 rakaat HR Muslim dari Ibnu Umar

PILIHAN 2:

Sebelum (Qobliyah) Shalat Fardhu Sesudah (Ba’diyah) 4 rakaat Dzuhur 2 rakaat

— Ashar — — Maghrib 2 rakaat — Isya’ 2 rakaat

2 rakaat Shubuh —

— Shalat Jumat 2 rakaat HR At-Tirmidzi dari Ummu Habibah

PILIHAN 3:

Sebelum (Qobliyah) Shalat Fardhu (Harian) Sesudah (Ba’diyah) 2 rakaat Dzuhur 2 rakaat 2 rakaat Ashar —

— Maghrib 2 rakaat — Isya’ —

2 rakaat Shubuh —

— Shalat Jumat 2 rakaat

HR Muslim dari Aisyah, Hadits Hasan Abu Dawud & At-Thabrani dari Ali

36 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

SHALAT SUNNAH RAWATIB GHAIRU MUAKKADAH

RINGKASAN ANTARA MUAKKADAH DAN GHAIRU MUAKADAH

PILIHAN 4: Sebelum (Qobliyah) Shalat Fardhu Sesudah (Ba’diyah)

— Dzuhur 4 rakaat 4 rakaat Ashar — 2 rakaat Maghrib — 2 rakaat Isya’ 2 rakaat

— Shubuh —

— Shalat Jumat 4 rakaat

Pelbagai hadits termasuk riwayat Bukhari-Muslim dari Abdullah bin Mughaffal Al Muzani

Shalat Lima Waktu Muakkadah Ghairu Muakkadah

Qabliyah Ba’diyah Qabliyah Ba’diyah

Subuh 2 — — Zhuhur 2 atau 4 2 4 Ashar 2 — 4 — Maghrib 2 2 Isya’ 2 2

Keterangan:Angka di atas menunjukkan jumlah rakaat. Tidak ada shalat sunnah rawatib sebelumJumat. Shalat sunnah yang dilaksanakan bakda Dzuhur juga dilaksanakan bakda Jumat.

LARANGAN SHALAT SUNNAHPenting dicatat bahwa, ada waktu-

waktu tertentu yang kita tidak diper-bolehkan melakukan shalat sunnah; yaknisesudah shalat Shubuh dan sesudahAshar. Dasarnya adalah hadits yangdiriwayatkan oleh Bukhari-Muslim dariAbu Hurairah dan Umar bin Khaththab:“Sesungguhnya Rasulullah SAW mela-rang shalat setelah shalat Shubuhhingga terbit matahari dan setelahshalat Ashar hingga terbenamnyamatahari”. (HR Bukhari Muslim)

Shalat sunnah rawatib sebelum shalatwajib itu dilaksanakan setelah adzan dansebelum iqamat. Sesuai yang diprak-tekkan Nabi SAW, untuk shalat-shalatsunnah bakda Magrib, Isya dan shalatJumat, itu dilaksanakan di rumah.

Untuk shalat sunnah rawatib 4 rakaat(bakda Dzuhur dan sebelum Ashar)tatacara pelaksanaannya dapat dengan 2-2 rakaat atau salam setiap rakaat; ataudengan dua kali duduk tasyahud (tahiyat)dengan sekali salam. Keduanya memilikidasar hukum yang kuat.

37EDISI 5/2012

SHALAT DHUHAShalat Dhuha atau disebut juga shalat

al-Awwabin yaitu shalat sunnat yangdilakukan seorang muslim ketika waktudhuha. Yang disebut waktu dhuha dalamteks-teks lama dijelaskan dengan istilah“ tujuh hasta sejak terbit matahari”atau “matahari naik sepenggal hinggatengah hari”, yang jika dikonversi dalampengertian sekarang kira-kira sejak pukul7 pagi hingga waktu Dzuhur.

Hadits Rasulullah SAW terkait shalatDhuha antara lain:

Dari Abu Hurairah RA berkata: Keka-sihku Nabi SAW mewasiatkan kepadasaya tiga perkara : “Berpuasa tiga ha-ri dalam setiap bulan, shalat dhuhadua rakaat dan shalat witir sebelumsaya tidur”. (HR. Bukhari-Muslim dariAnas)

Barang siapa shalat dhuha 12 rakaat,Allah akan membuatkan untuknyaistana di surga. (HR. Tirmidzi dan AbuMajah).

Jumlah rakaat shalat dhuha bisa dua,empat, delapan atau 12 rakaat; dilakukandengan dua rakaat sekali salam.

Shalat dhuha juga dipahami sebagaibentuk syukur kepada Allah. Syukur yangsunnah yaitu melaksanakan hal-hal yang

sunnah setelah yang wajib. Syukur yangsunnah bisa diwakili dengan mengerjakanshalat dhuha dua rakaat. Hal itu tercermindari hadits riwayat Muslim berikut:Rasulullah SAW bersabda: “Setiap ru-as tulang dari seseorang di antaraengkau semua itu harus ada sedekah-nya pada saban pagi harinya. Makasetiap sekali tasbih, tahmid, tahlil dantakbir adalah sedekah; amar makrufadalah sedekah, nahy munkar adalahsedekah; dan yang demikian itu dapatdicukupi oleh dua rakaat yang dilaku-kan oleh seseorang dengan shalatDhuha.” (HR Muslim dari Abu Dzar)

Sejumlah hadits sahih yang sampaikepada kita menunjukkan bahwa Nabimelaksanakan shalat Dhuha sebanyak 12rakaat, manakala malam sebelumnyabeliau tidak sempat shalat malam lantaranketiduran, kelelahan atau sakit. Hal inimenegaskan betapa Rasulullah memper-banyak shalat-shalat sunnah secaraproaktif. Karena malam sebelumnyatidak sempat shalat sunnah tahajud, makaseolah-olah beliau menggantinya denganmemperbanyak jumlah rakaat pada saatshalat dhuha.•

[Tim Redaksi]Edisi mendatang tentang Shalat Tahajud

38 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

TANYA:Adakah tuntunan untuk berpindah

tempat ketika mengerjakan shalatsunnah setelah shalat fardhu?JAWAB:Ya, memang sebaiknya demikian. Adabeberapa dalil untuk itu. Yakni:• Nabi SAW bersabda: “Imam ja-

ngan shalat sunnah di tempat iamelakukan shalat fardhu, se-hingga ia berpindah tempat.”(HR Ibnu Majah dari Mughirah binSyu’bah)

• Nabi SAW bersabda: “Apakahkamu merasa lemah (keberatan)saat kamu shalat (sunnah) untukmaju sedikit atau mundur, ataupindah ke sebelah kanan atau kesebelah kiri?” (HR Ibnu Majahdari Abu Hurairah)Hadits-hadits tersebut memberi tun-

tunan agar setelah kita shalat fardhu(wajib), hendaknya bergeser tempatde-ngan pilihan ke empat penjuru (kemuka, belakang, kanan atau kiri)sebelum melakukan shalat sunnah.Hadits yang lain mengajarkan agarberbicara dulu dengan orang lain atauberpindah tempat.

Tuntunan Ibadah

SERBA-SERBI PENDALAMAN

TENTANG SHALAT SUNAH YANG UTAMA

Sejumlah ulama menggali hikmah dibalik tuntunan itu. Salah satunya adalahuntuk membanyakkan tempat kita su-jud. Hal ini mengingat adanya konsepbahwa “tempat-tempat sujud itu kelakakan bersaksi di akhirat nanti”, makamenambah tempat sujud dengan ber-pindah tempat itu menjadi perlu untukdilakukan.

Pak AR (KH. AR Fakhruddin)menunjukkan hikmah yang lain, yakni:dengan berpindah tempat itu menim-bulkan kesegaran ke dalam hati denganadanya suasana yang baru.

TANYA:Adakah dalilnya yang menyatakan

bahwa shalat sunnah rawatib itu se-baiknya dikerjakan di rumah? Bagai-mana kalau masjid itu jaraknya darirumah agak jauh beberapa ratus meter,sehingga jika shalat sunnah rawatib itudikerjakan tidak dalam waktu berde-katan dikhawatirkan akan membuatshalat rawatibnya luput dikerjakan?JAWAB:Memang ada beberapa dalil tentang itu.Misalnya:• Bahwa Nabi bersabda: “Shalat-

lah engkau semua, hai sekalianmanusia, sebab sesungguhnyaseutama-utama shalat itu ialah

39EDISI 5/2012

shalatnya seseorang yang diker-jakan dalam rumahnya, kecualishalat yang diwajibkan.”(Muttafaq ‘alaih, dari Zaid binTsabit)

• Nabi SAW bersabda, “Jadikanlahdari sebahagian shalatmu, yakniyang sunnah itu, di rumah-ru-mahmu sendiri dan janganlahmenjadikan rumah-rumah itusebagai kuburan, yakni tidakpernah digunakan shalat sunnahatau membaca al-Quran yaknisunyi dari ibadat.” (Muttafaq‘alaih, dari Ibnu Umar)

Dalam menghadapi pilihan-pilihanpraktis dalam hidup sehari-hari, tentukita perlu cermat menimbang-nimbang.Sehingga perlu memperhitungkan segiurgensi (pentingnya) dan kemende-sakan (disegerakan).

Perlu diingat, shalat sunnah rawatibitu posisinya adalah disangatkan. Jikakita punya pertimbangan “kalau tidaksegera dilakukan ada kemungkinanluput dikerjakan”, maka sebaiknyadikerjakan saja di masjid, daripadamenunggu pulang ke rumah yang

jaraknya beberapa ratus meter. Ituuntuk shalat yang ba’diyah.

Demikian juga untuk yang qabliyah.Karena shalat rawatib qabliyah ituantara azan dan iqamat, ada kemung-kinan jika shalatnya dilaksanakan dirumah setelah mendengar azan, lalu barupergi ke masjid, sehingga berpe-luangterlambat shalat atau minimal selalumenjadi masbuq (tidak mengikutiimam semenjak takbiratul ikram),maka niscaya lebih baik shalat sunnahdi masjid.

Sesungguhnya ada pilihan lain dariuraian di atas yang —insya Allah— lebihbaik. Yakni, pergi-pulang ke masjidmenggunakan kendaraan. Bukankahmengupayakan kendaraan sepeda atausepeda motor kini merupakan hal yangrelatif mudah? Jadi, setelah mendengarazan lalu shalat sunnah rawatib qabliyahdi rumah, terus pergi ke masjid dan sha-lat wajib di sana. Selesai shalat, pulangke rumah tanpa mampir-mampir dulu,untuk menunaikan shalat sunnah. Barusetelah itu bisa melakukan urusan yanglain-lain.

Wallahu alam bissawab.•

41EDISI 5/2012

Tuntunan Muamalah

TUNTUNAN HUTANG PIUTANG (3)

Tuntunan Bagi

yang Mempunyai Hutang

Perlunya niat untuk membebaskanhutang dan berusaha membayar

Telah menceritakan kepada kami‘Abdan, telah mengabarkan kepadakami Jarir dari Mughirah, dari Asy-Sya’biy, dari Jabir r.a. berkata;

‘Abdullah bin ‘Amru ibn Haramwafat dengan meninggalkan hutang,lalu aku meminta tolong kepada Nabisaw. untuk meminta para piutangnyaagar mereka mau membebaskanhutang tersebut.

Maka Nabi saw. meminta kepadamereka, namun mereka tidak menga-bulkannya. Maka Nabi berkata, kepa-daku: “Pergilah dan pisahkan kurma-mu sesuai jenisnya, kurma jenis ‘Aj-wah, kurma jenis ‘Adzq Zaid, lalukirimlah kepadaku”.

Kemudian aku melaksanakan laluaku kirim kepada Nabi saw. MakaBeliau datang lalu duduk diatasnyaatau di tengahnya kemudian berkata:“Timbanglah untuk orang-orang”.

Maka akupun menimbangnyahingga aku tunaikan apa yang menjadihak mereka dan yang tinggal adalahkurma milikku dan seolah tidak adayang kurang sedikitpun dari kurma-kurna tersebut”.

Dan berkata Firas dari Asy-Sya’biytelah menceritakan kepada saya Jabir

42 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

dari Nabi saw: “Dan senantiasa Be-liau terus menimbang kurma tersebutuntuk masyarakat hingga selesai”.

Dan berkata Hisyam dari Wahabdari Jabir bahwa Nabi saw. berkata:“Potonglah tangkainya buat dia lalugenapkanlah timbangannya”. (HR.Bukhari 1983)

Telah bercerita kepada kami ‘Umarbin Hafsh, telah bercerita kepada kamibapakku, telah bercerita kepada kamiAl A’masy dari Muslim, dari Masruq,telah bercerita kepada kami Khabbabberkata: “Pada masa Jahiliyyah akuadalah seorang tukang besi dan emaslalu aku bekerja pada Al ‘Ash bin Wa’illalu upahku aku kumpulkan kepa-danya kemudian aku menagih agar diamembayarnya.

Dia berkata: “Demi Allah, aku ti-dak akan membayarnya kepadamukecuali kamu mau mengingkari(kufur) Muhammad SAW“.

Aku katakan: “Adapun aku, demiAllah, tidak akan kufur sampai kamumati lalu kamu dibangkitkan.

Dia berkata: “Biarkanlah aku sam-pai aku mati lalu dibangkitkan”.

Aku katakan: Baik kalau begitu”.Dia berkata: “Sungguh aku akan

mendapatkan harta dan anak lalu akuakan bayar hutang kepadamu”.

Maka Allah menurunkan al-Qur’ansurat Maryam ayat 77 (Maka apakahkamu telah melihat orang yang kafirkepada ayat-ayat kami dan ia menga-takan, “pasti Aku akan diberi hartadan anak”). (HR. Bukhari 2114)

Menunda membayar hutang bagiorang yang mampu (kaya) adalahsebuah kedzaliman

Telah menceritakan kepada kami‘Abdullah bin Yusuf, telah menga-barkan kepada kami Malik dari AbuAz Zanad, dari Al A’raj, dari Abu Hu-rairah r.a. bahwa Rasulullah saw. ber-sabda: “Menunda membayar hutangbagi orang kaya adalah kezhalimandan apabila seorang dari kalianhutangnya dialihkan kepada orangkaya, hendaklah dia ikuti”. (HR.Bukhari 2125)

43EDISI 5/2012

Telah bercerita kepada kami Muham-mad bin Yusuf, telah bercerita kepadakami Sufyan, dari Ibnu Dzakwan, dariAl A’raj, dari Abu Hurairah r.a. dariNabi SAW bersabda:

“Menunda membayar hutang bagiorang kaya adalah kezhaliman danapabila seorang dari kalian hutang-nya dialihkan kepada orang kaya, hen-daklah ia ikuti”. (HR. Bukhari 2126)

Hadis di atas menjelaskan bahwa bagiorang yang mampu membayar, makaharus segera membayar hutangnya.Kalau orang tersebut menunda dalammembayar hutangnya maka perbuatannyamasuk kategori perbuatan dzalim.

Rasulullah tidak mau menyalatiorang meninggal yang masih punyahutang

Telah bercerita kepada kami Al Mak-kiy bin Ibrahim, telah bercerita kepa-da kami Yazid bin Abi ‘Ubaid,dari Sa-lamah bin Al Akwa’ r.a. berkata:

“Kami pernah duduk bermajelisdengan Nabi SAW ketika dihadirkankepada Beliau satu jenazah kemudianorang-orang berkata: “Shalatilah je-nazah ini”. Maka Beliau bertanya:“Apakah orang ini punya hutang?”Mereka berkata: “Tidak”. KemudianBeliau bertanya kembali: “Apakah diameninggalkan sesuatu?” Merekamenjawab: “Tidak”.

Akhirnya Beliau menyolatkan jena-zah tersebut.

Kemudian didatangkan lagi jena-zah lain kepada Beliau, lalu orang-orang berkata: “Wahai Rasulullah,sholatilah jenazah ini”. Maka Beliaubertanya: “Apakah orang ini punyahutang?” Dijawab: “Ya”. KemudianBeliau bertanya kembali: “Apakah diameninggalkan sesuatu?”Mereka men-jawab: “Ada, sebanyak tiga dinar”.

Maka Beliau bersabda: “Shalatilahsaudaramu ini”.

44 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Berkata, Abu Qatadah: “Shalatilahwahai Rasulullah, nanti hutangnyaaku yang menanggungnya”.

Maka Rasulullah saw. menyolatkanjenazah itu. (HR. Bukhari 2127)

Niyatkanlah untuk membayar hutangsegera, jika berniyat tidak meluna-sinya, Allah akan merusak (merugi-kan) orang itu

Telah menceritakan kepada kami ‘Ab-dul ‘Aziz bin ‘Abdullah Al Uwaisiy, te-lah menceritakan kepada kami Sulai-man bin Bilal ,dari Tsaur bin Zaid, dariAbu Al Goits, dari Abu Hurairah r.a.dari Nabi saw. bersabda: “Siapa yangmengambil harta manusia (berhutang)disertai maksud akan membayarnyamaka Allah akan membayarkannyauntuknya, sebaliknya siapa yang me-ngambilnya dengan maksud meru-saknya (merugikannya) maka Allahakan merusak orang itu”. (HR. Bu-khari 2212)

Ibnu Hajar al-‘Asqalani menjelaskanhadis di atas dengan mengutip al-Mu-

nayyar yang menyatakan bahwa, ketikaorang berhutang maka dia tahu betulbahwa dia nanti mampu melunasi hutang-nya. Sebab, bila seseorang mengetahuibahwa dirinya tidak akan mampu mem-bayar hutangnya, berarti dia telah meng-ambil barang (harta) orang lain tanpa inginmelunasinya, kecuali hanya sekedar ha-rapan saja. Harapan itu berbeda denganniat, keinginan atau kehendak kuat.

Selanjutnya, Ibnu Hajar menyatakanbahwa apabila orang yang berhutang ituberniat untuk melunasinya dengan rizkiyang akan dianugerahkan oleh Allahkepadanya, maka hadis di atas berartibahwa Allah nanti akan menolongnya.Caranya, Allah akan membukakan rizkikepada orang itu atau Allah-lah yang nantiakan menanggungnya (mengampuninya)di akhirat.

Mengomentari al-Munayyar, IbnuHajar mengatakan bahwa kalau begitu,kelompok orang berhutang dapat dika-tegorikan menjadi tiga:1. Berhutang dengan niat melunasinya.2. Berhutang dengan niat tidak akan

melunasinya.3. Berhutang dan tidak tahu apa bisa me-

lunasinya atau tidak.Yang paling penting dari hadis di atasadalah bahwa orang dalam berhutangmempunyai niat (kehendak atau keinginankuat) untuk melunasinya niat adalah tolokukur suatu perbuatan.

Orang berhutang dapat dikategorikan menjadi tiga:berhutang dengan niat melunasinya, berhutang dengan niattidak akan melunasinya, atau berhutang dan tidak tahu apa

bisa melunasinya atau tidak.

45EDISI 5/2012

Nabi SAW menyiapkan uang untukmembayar hutang

Telah menceritakan kepada kamiAhmad bin Yunus telah menceritakankepada kami Abu Syihab dari Al-A’masy dari Zaid bin Wahb dari AbuDzar r.a. berkata;

“Aku duduk-duduk bersama Nabisaw. dan ketika Beliau melihat bukitUhud, Beliau bersabda:

“Aku tidak ingin seandainya bukitUhud itu dirubah untukku menjadiemas dalam bentuk dinar lalu beradapadaku melebihi tiga hari kecuali satudinar saja yang aku siapkan untukmembayar hutang”.

Kemudian Beliau melanjutkan:“Sesungguhnya kebanyakan orangdalam masalah harta, hanya sedikitsaja dari mereka (yang selamat)kecuali orang yang berkata tentangharta begini begini ini.”

Abu Syihab memberi isyarat dengantangannya ke arah kanan dan kiri:“Dan sedikit sekali mereka yangselamat”.

Beliau saw. berkata: “Tetaplah ka-mu pada tempatmu”. Lalu Beliau me-langkah tidak terlalu jauh lalu akumendengar suara.

Semula aku hendak mendatangiBeliau namun aku teringat perintahBeliau; “Tetaplah kamu pada tempat-mu hingga aku datang”.

Ketika Beliau sudah datang akubertanya: “Wahai Rasulullah, apayang aku dengar tadi atau suaraapakah yang aku dengar tadi?”

Beliau menjawab: “Apakah kamumendengar sesuatu”.

Aku jawab: “Ya”.Nabi menjelaskan: “Tadi Jibril AS da-

tang kepadaku lalu berkata: “Siapa sajayang mati dari ummatmu dan dia tidakmenyekutukan Allah dengan sesuatuapapun pasti akan masuk surga”.

isla

mic

mot

ifs

46 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Aku bertanya: “Sekalipun dia ber-buat begini begini?” Jibril menjawab:“Ya” . (HR. Bukhari 2213)

Telah bercerita kepada kami Ahmadbin Syabib bin Sa’id telah berceritakepada kami bapakku dari Yunusberkata, Ibnu Syihab telah berceritakepadaku ‘Ubaidullah bin ‘Abdullahbin ‘Utbah berkata, Abu Hurairah r.a.berkata; Rasulullah bersabda:

“Seandainya aku memiliki emassebesar bukit Uhud yang membuat akusenang tentu tidak akan bersamakumelebihi tiga hari dan bagiku tidakakan ada yang tersisa kecuali satu sajayang aku siapkan untuk membayarhutang”.

Hadits ini juga diriwayatkan olehS h a l i h d a n ‘ U q a i l d a r i A z Z u h r i y . S h a l i h d a n ‘ U q a i l d a r i A z Z u h r i y . S h a l i h d a n ‘ U q a i l d a r i A z Z u h r i y . S h a l i h d a n ‘ U q a i l d a r i A z Z u h r i y . (HR.Bukhari 2214)

Hadis ini menunjukkan bahwa NabiMuhammad SAW memberi perhatianyang serius untuk melunasi hutang.Persiapan Nabi, atau tabungan Nabiuntuk persiapan menghadapi salah satumasalah kehidupan itu berjumlah satudinar, yakni koin atau uang logam emasmurni seberat 4.25 gram.•

(BERSAMBUNG)

repu

blik

a.c

o.id

Jabal Uhud

47EDISI 5/2012

Syarah Hadits

FITNAH LAWAN JENIS

PENGERTIAN FITNAHKata fitnah dalam bahasa Arab berarti

cobaan (ibtilâ’ ), dan ujian (imtihân,ikhtibâr). Menurut istilah: “Perkara yangdilakukan untuk mengetahui kebaikanatau keburukan sesuatu”. Kata fitnahdalam al-Qur’an memiliki beberapapengertian, yaitu:1. Fitnah berarti Syirik.

Firman Allah:

Fitnah (syirik) lebih dahsyat dosanyadaripada membunuh. (QS. al-Baqarah:191)

Dan perangilah mereka supaya tidakberlakunya fitnah (syirik). (QS.al-Baqarah: 193)

2. Fitnah bermakna ujian dan cobaan.

Firman Allah:

Dan kami uji kamu (Nabi Musa) de-ngan pelbagai ujian yang besar. (wafatannaka futûnan) (QS. Toha: 40)

Dan sesungguhnya kami telah meng-uji (wa laqod fatannâ) ummat yangterdahulu. (QS. al-Ankabut: 3)3. Fitnah berarti siksaFirman Allah:

Sesungguhnya orang-orang yang me-nyiksa orang-orang beriman lelaki danperempuan … “ (QS. al-Buruj: 10)Begitu juga makna fitnah pada surah al-Ankabut: 10, az-Zariat: 14, an-Nahl: 110.

Nabi saw bersabda: “Sesungguhnya dunia itu lahan yang manislagi hijau. Sesungguhnya Allah telah menguasakannya kepadamusekalian. Kemudian Allah menunggu (memperhatikan) apa yangkamu kerjakan (di dunia itu). Karena itu takutilah dunia dantakutilah wanita, karena sesungguhnya sumber bencana Bani Israiladalah wanita.”(HR. Muslim).

48 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

4. Fitnah berarti dosa.Firman Allah:

Dan sebahagian mereka ada yangberkata :“Izinkanlah aku untuk tidakberperang dan janganlah menyebab-kan aku berbuat dosa. Ketahuilah me-reka telah terjebak dalam dosa (alâ fial-fitnati saqothû). (QS. at-Taubah: 49)5. Fitnah berarti kekufuran.

Firman Allah:

Sesungguhnya mereka inginkan keku-furan (laqod ibtaghu al-fitnah). (QS. at-Taubah: 48)Begitu juga fitnah dalam ayat 7 surah AliImran.6. Fitnah berarti pembunuhan dan

kebinasaan.Firman Allah:

Sekiranya kamu takut orang-orangkafir membunuh kamu (in khiftum anyaftinakum). (QS. an-Nisa: 101)Begitu juga fitnah pada surah Yunus: 83.7. Fitnah berarti berpaling dari jalan

yang benar.Firman Allah:

Dan berwaspadalah dari mereka(wahdzarhum an yaftinûka) yang hendakmemesonakan kamu dari jalankebenaran. (QS. Maidah: 49)Begitu juga dalam ayat 73 surah al-Isra.

8. Fitnah berarti sesat.

Firman Allah:

Dan sesiapa yang Allah hendak me-nyesatkannya (wa man yuridillahu fit-natahu). (QS. al-Maidah: 41)Juga arti fitnah dalam QS as-Soffat: 162.9. Fitnah berarti alasan.Firman Allah:

Kemudian tidaklah ada alasan mereka(tsumma lam takun fitnatahum) melain-kan mereka berkata “Demi Allah, wa-hai tuhan kami, kami bukannya orang-orang musyrikin. (QS. al-An’am: 23)10. Fitnah bermaksud gila.

Maka kamu akan lihat hai Muham-mad dan mereka akan lihat siapakahyang gila (bi-aiyyikum al-maftûn). (al-Qalam: 5-6)

Adapun dalam hadis, kata fitnahmengandung beberapa pengertian:1. Fitnah berarti perselisihan dan pe-

perangan.Nabi SAW bersabda: Akan berlaku fit-nah (perselisihan dan peperangan),orang yang melihatnya lebih baik dariorang yang menye-babkannya iaberlaku. (HR Bukhari dan Muslim)2. Fitnah berarti ujian dan cobaanNabi bersabda: Maka hendaklah kamuwaspada terhadap dunia dan waspa-da terhadap wanita, sesungguhnyafitnah yang mula-mula menimpa baniIsrael adalah wanita. (HR Muslim)

49EDISI 5/2012

3. Fitnah berarti melalaikanHadis Nabi: Bila Nabi SAW mendengartangisan bayi, Nabi akan meringan-kan sholatnya karena khawatir ibunyaakan terlalaikan dengan tangisananaknya. (HR Bukhari)4. Fitnah berarti penyiksaan dan

pembunuhanNabi bersabda: Dahulu seorang lelakidi siksa karena mempertahankan aga-manya, sampai orang-orang kafirmembunuhnya atau menyiksanya. (HRBukhari)5. Fitnah berarti berlaku kemung-

karan dan kemaksiatan.Nabi bersabda: Apabila datang seo-rang lelaki yang baik agama danakhlaknya melamar anakmu makahendaklah kamu kawinkan dengananak mu. Kalau tidak, akan berlakufitnah (kemungkaran dan kerusakan)yang besar di muka bumi. (HR. IbnuMajah)6. Fitnah berarti memaksa untuk

kembali kufur.Nabi bersyair ketika menggali parit dipeperangan Khandak: Sesungguhnyamusuh-musuh telah menganiaya kami.sekiranya mereka hendak memaksakami kembali kufur, kami enggan(Idza arâdû fitnatan abainâ) (HR Bukharidan Muslim)7. Fitnah berarti menjauhkan dari

agamaNabi bersabda kepada Muadz: WahaiMuadz, adakah engkau hendakmenyebabkan manusia lari dariajaran agamanya? (HR Bukhari danMuslim).

FITNAH WANITARasulullah mengajarkan agar kaum

muslimin berhati-hati terhadap dunia danterhadap wanita. Berhati-hati bukanberarti dengan menjauhinya dan meman-dangnya hina, tetapi dengan mengelolasebaik-baiknya agar memberikan man-faat yang maksimal dalam kehidupanummat manusia. Bila tidak dikeloladengan baik, maka kehidupan duniawiakan membawa bencana dan malape-taka. Demikian juga halnya denganwanita. Bila hubungan antara laki-laki danwanita tidak diatur dan dilakukan denganbaik akan membawa bencana. Sebagai-mana sabda Rasulullah berikut ini:

Usamah bin Zaid berkata, bersabdaRasulullah SAW: “Sepeninggalku,tidak ada (sumber) bencana yang lebihbesar bagi laki-laki selain dari padawanita” (Hadis shahih riwayat Bukharidan Muslim).

Menurut hadis Nabi SAW yang diri-wayatkan oleh Imam Bukhari dan ImamMuslim dari Usamah ini memberitahukanbahwa fitnah yang paling besar bagi laki-laki adalah dari wanita. Fitnah disiniberarti cobaan atau ujian. Fitnah ini terjadibukan semata disebabkan karena siwanitanya, tetapi juga disebabkan karenalaki-laki memiliki nafsu syahwat kepadawanita. Dalam al-Qur’an surat Ali Imranayat 14 Allah berfirman:

50 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Dijadikan indah pada (pandangan)manusia kecintaan kepada apa-apayang diingini, yaitu wanita-wanita, ...(QS. Ali ‘Imran: 14)

Al-Qurthubi mengemukakan suatukisah yang dengan baik menggambarkan

tiga orang tersebut, “Tempatkan sajaia di rumah yang berdampingan dengantempat ibadahku ini!” Lalu merekamenempatkan wanita itu di rumahtersebut. Sehingga jadilah mereka pergiuntuk berperang di jalan Allah.

Wanita itu sudah cukup lama ber-ada di kediaman dekat tempat ahliibadah. Si ahli ibadah biasanya mele-takkan makanan di bawah tanggatempat dirinya beribadah supayadiambil oleh wanita itu. Ia tidak maumengantar makanan ke rumah yangditempati wanita itu. Ia meminta agarsi wanitalah yang mengambilnya.Wanita tersebutlah yang keluar daritempatnya untuk mengambil makanansetiap hari.

Setan terus berusaha membujuk siahli ibadah. Ia tidak henti-hentinyamelukiskan kebaikan si ahli ibadahtersebut. Setan mewanti-wanti kepadaahli ibadah bahwa kalau wanita ituterus-terusan keluar dari rumahnya diwaktu siang untuk mengambil ma-kanan, nanti ada orang yang melihatdan menyergapnya.

tentang bagaimana fitnah wanita terhadaplaki-laki, karena godaan syetan yangberhasil membangkitkan nafsu syahwatlaki-laki. Dalam kitab Tafsir al-Qurtubi(1: 5556), diungkapkan sebuah kisahtentang seorang ahli ibadah, yangbersumber dari Wahab ibn Munabbih(lihat: boks).

Dikalangan Bani Israil ada seorangahli ibadah. Ia mempunyai tiga

orang bersaudara yang mempunyaiadik gadis yang perawan. Tiga ber-saudara tersebut tidak mempunyaisaudara wanita kecuali ia satu-satunya.Suatu saat ketiga orang itu bermaksudmelakukan perjalanan jihad di jalanAllah. Mereka sulit mencari orang yangdapat dititipi saudara wanitanya dandapat dipercaya untuk menjaganya.

Akhirnya, mereka sepakat meni-tipkan adik gadisnya kepada seorangahli ibadah yang paling shalih di negerimereka. Mereka percaya sepenuhnyakepada ahli ibadah tersebut. Ketiganyamendatangi ahli ibadah itu dan memintakepadanya agar berkenan untuk dititipiadik gadis mereka. Mereka meng-harapkan agar saudara wanita merekaberada di dekatnya sampai merekapulang dari perjalanan perang. Namun,si ahli ibadah itu menolaknya.

Tak henti-hentinya tiga bersaudaratersebut meminta kepada si ahli ibadahini untuk menerimanya. Akhirnya, iapun mau menerima. Ia berkata kepada

KISAH TRAGIS SEORANG YANG TERGODAKISAH TRAGIS SEORANG YANG TERGODAKISAH TRAGIS SEORANG YANG TERGODAKISAH TRAGIS SEORANG YANG TERGODA

51EDISI 5/2012

Setan berbisik kepadanya, “Jikaengkau pergi sendiri untuk mengan-tarkan makanan dan meletakkannya dipintu rumahnya, itu lebih baik dan lebihbesar pahalanya bagimu.” Setan takhenti-hentinya membisikkan suara itusampai akhirnya sang ahli ibadah maumelakukan hal tersebut. Ia sendiri yangmeletakkan makanan di dekat pintuperempuan tadi. Namun, ketika mele-takkan makanan di depan pintu, tidakmengeluarkan sepatah katapun. Cukuplama ia melakukan kegiatan itu.

Setan datang lagi kepada sang ahliibadah dan menganjurkan agar dirinyamau menambah kebaikan. Setan ber-bisik kepadanya, “Jika engkau meng-ajak ngobrol kepadanya, ia akan mera-sa tentram dengan obrolanmu. Sebabia sedang kesepian sekali.” Setan takhenti-hentinya merayu sang ahli ibadah

sehingga ia mau melakukan apa yangdibisikkannya itu. Ahli ibadah ini kadangmengajak bercakap-cakap wanita ter-sebut dari atas tempat ibadahnya. Iatidak mau turun ke bawah karena takutterkena dosa.

Selanjutnya setan datang lagi ke-pada ahli ibadah dan berkata, “Jikaengkau turun ke bawah dan duduk diatas pintu tempat ibadahmu untukbercakap-cakap dengannya dan diapuntetap berada di atas pintu rumahnya, inilebih baik dan menambah rasa tenangkepadanya.” Setan tak henti-hentinyamerayu sang ahli ibadah sehingga maumelakukannya. Ia duduk di atas pintutempat ibadahnya begitu juga sangwanita pun di atas pintunya mau ber-cakap-cakap dengannya.

Cukup lama dua orang tersebut te-rus-terusan kebiasaan bercakap-cakapdi atas pintu masing-masing Seperti bia-sanya setan datang lagi untuk membujuksi ahli ibadah agar melakukan kebaikanyang lebih banyak. Setan berbisik kepa-danya, “Jika engkau keluar dari tempatibadahmu lalu mendekati ke pintu ru-mahnya dan engkau berbicara dengan-nya, ia akan lebih tentram dan lebihmerasa senang. Itu kan kebaikan besar.Ia tidak harus keluar rumahnya. Biarlahia berada di dalam rumahnya dan eng-kau di luar.”

Setan tak henti-hentinya membi-sikkan hal tersebut sampai akhirnyasang ahli ibadah mau melakukan apayang dibisikkannya itu. Sang ahli ibadahkemudian mendekat ke pintu rumah

sufir

oa

d.b

log

spo

t.co

m

52 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

wanita tadi. Ia bercakap-cakap de-ngannya. Padahal, selama ini ia takpernah beranjak dari tempat ibadahnya.Kalaupun untuk mengajak berbicarakepada si wanita itu, ia melakukannyadari atas dan tidak mau turun ke bawah.Cukup lama kebiasaan yang dilakukanoleh sang ahli ibadah tersebut. Selan-jutnya setan datang kepada sang ahliibadah dan berbisik, “Jika engkau ma-suk ke dalam rumahnya, lalu engkaubercakap-cakap dengannya, itu lebihbaik. Sebab, jika engkau ada di dalam,wanita itu tidak harus kelihatan olehorang lain”.

Ahli ibadah ini mengikuti saran setansehingga ia pun masuk ke dalam rumahperempuan itu. Hampir seharian penuh,setiap hari, si ahli ibadah bercakap-cakap dengan wanita. Ketika waktutelah menjelang sore, ia baru naik keatas tempat ibadahnya untuk mene-ruskan ibadahnya.

Tiap saat iblis datang kepada ahliibadah untuk merayunya. Akhirnya, siahli ibadah sampai dapat memegangpaha wanita tersebut dan menciumnya.Iblis tak henti-hentinya mengganggu ahliibadah dan wanita tersebut sampaiterjadilah perzinahan.

Selang beberapa lama wanita terse-but hamil dan melahirkan seorang anaklaki-laki. Iblispun datang kembali kepa-da si ahli ibadah dan berkata kepada-nya. ”Bagaimana kalau nanti saudara-saudara wanita ini datang sementara iamelahirkan anak darimu? Apa yangengkau lakukan? Sudah barang tentu

mereka akan mencela dan mengha-jarmu. Oleh sebab itu, bunuh saja anakitu lalu kubur olehmu. Wanita itu akanmau menutupinya. Sebab, ia juga takutkepada saudaranya kalau-kalau mere-ka mengetahuinya.” Maka si ahli ibadahmelakukan apa yang disarankan olehsetan itu, yaitu membunuh anak itu.

Setelah dia membunuh anak laki-lakiitu, setan berkata kepadanya, “Apakahengkau yakin wanita itu akan menyem-bunyikan apa yang dilakukan olehmu?Sudah, bunuh saja dia!” maka si ahliibadah tersebut membunuh wanitatersebut dan dikubur bersama anaknya.Ia meletakkan batu besar di ataskuburan anak dan ibunya tersebut.Setelah melaksanakan tugasnya, ia naikke atas tempat ibadahnya untukmeneruskan ibadah.

Selang beberapa waktu kemudian,saudara wanita yang dibunuh tadidatang dari tempat perang. Merekalangsung menuju ke tempat sang ahliibadah. Mereka bertanya kepadanyatentang kabar adik mereka.

Mendengar pertanyaan tersebut, siahli ibadah menangis dan menceritakankejadian yang mengerikan. Ia menye-butkan bahwa saudara wanita merekameninggal karena penyakit. “saya sa-ngat tahu bahwa dia adalah perempuanbaik-baik dan di daerah anu kuburan-nya, “ Kata si ahli ibadah sambil menun-jukkan sebuah kuburan yang agak jauhdari tempat ibadahnya. Sesampainya disana mereka menangis. Beberapa harimereka tak henti-hentinya menziarahi

53EDISI 5/2012

kuburan adiknya. Setelah itu merekapulang ke tempat keluarganya

Ketika malam tiba dan mereka telahtertidur, setan datang dalam mimpimereka. Dalam mimpi tersebut setanmuncul dalam bentuk laki-laki yangsedang melakukan perjalanan. Setanmemulai dengan mendatangi orang yangpaling tua di antara mereka danbertanya mengenai saudara wanitanya.Sang kakak yang paling besarmenyebutkan berita yang diterima dariahli ibadah. Ia memberitahukan bahwadirinya telah mengunjungi kuburannya.Setan menya-takan bahwa kabartersebut bohong. Ia berkata, “Apa yangdikabarkan oleh dia tentang saudarawanitamu hanya bualan. Justru ia telahmenghamilinya dan adikmu melahirkananak laki-laki. Karena takut terungkapoleh kalian, ia membunuhnya danmembunuh pula ibunya. Ia memasukkankeduanya ke dalam sebuah lubang yangtelah digali dibalik pintunya, yaitusebelah kanan, silahkan engkau datangitempat tersebut dan buktikan di sana.Kalian akan menemukan keduanyasebagaimana saya beritahukan!”.

Selanjutnya, setan pun datang jugakepada saudara yang lainnya dan me-nyampaikan kabar yang sama. Semua-nya merasa kaget atas mimpi itu sebabmereka memimpikan hal yang sama.Saudara yang paling besar berkata,“Ah, itu kan hanya mimpi. Tidak adaapa-apanya. Sudah jangan kalian hirau-kan dan kita biarkan saja!” Saudarayang paling kecil berkata, “Demi Tuhan,

saya tidak akan tenang kecuali setelahmembuktikan tempat yang ditunjukkanitu.” Maka ketiganya berangkat untukmendatangi rumah bekas hunian adikwanita mereka. Mereka membuka pinturumah tersebut dan mencari tem-patyang disebutkan oleh setan kepadamereka di dalam mimpi.

Ternyata, mereka menemukan sau-dara wanita dan anaknya disembelih dandiletakkan di tempat itu. Selan-jutnyamereka datang kepada sang ahli ibadahdan bertanya tentang kejadiansebenarnya. Maka ia membenarkanapa yang dikatakan oleh setan, yaitudialah yang membunuhnya. Lalu, tigasaudara itu mengadukan masalahnyakepada raja. Mereka membawa si ahliibadah dari kediamannya. Sang ahliibadah dituntut untuk dibunuh dandisalib.

Ketika si ahli ibadah sudah diikat diatas kayu untuk dibunuh, datanglahsetan kepadanya dan berkata, “Saya inisahabatmu yang mengujimu dengan pe-rempuan yang engkau hamili dan bunuhitu. Jika engkau ikuti perintahku hari inidan kafir kepada Allah yang telah men-ciptakan dan membantumu, saya akanmenyelamatkanmu dari bahaya yangsedang engkau hadapi ini.”

Si Ahli ibadah itu memenuhi anjuransetan, yaitu kufur kepada Allah. Ketikaia telah kafir, setan justru meninggal-kannya dan orang-orang melaksanakanhukuman dengan membunuhnya. Makamatilah si ahli ibadah sebagai orang kafirsu’ul khotimah, ahli neraka.•

54 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Dalam kisah tentang seorang ahliibadah sebagaimana diceritakan di atas,fitnah terjadi bukan disebabkan oleheksistensi wanita, tetapi disebabkan olehrelasi atau hubungan antara laki laki danperempuan yang dibalut oleh nafsusyahwat dan diperparah lagi oleh godaansyetan.

FITNAH LAKI-LAKIDalam hubungan relasi gender, fitnah

tidak hanya bersumber dari wanita saja,tetapi sebaliknya, laki-laki juga bisamenjadi sumber fitnah bagi wanita. Halini diisyaratkan secara jelas di dalam al-Qur’an surat at-Taghabun ayat 14 seba-gai berikut:

Hai orang-orang mukmin, sesungguh-nya di antara pasangan (suami/istri)-mu dan anak-anakmu ada yang men-jadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka, dan

jika kamu memaafkan dan tidak me-marahi serta mengampuni (mereka)maka sesungguhnya Allah Maha Pe-ngampun lagi Maha Penyayang. (QS.at-Taghabun: 14).

Kata alladzina amanu (orang-orangyang beriman) tidak menunjukkan jeniskelamin tertentu, tetapi menunjuk kepadasemua jenis, yaitu laki-laki dan perem-puan. Kata azwajikum, bentuk jamakdari zauj yang berarti pasangan, yangbisa jenisnya laki-laki (suami) atau perem-puan (isteri) tergantung pada siapa pa-sangannya.

Berdasar ayat tersebut, maka sumberfitnah bukan hanya wanita bagi laki-laki,tapi sebaliknya laki-laki juga bisa menjadisumber fitnah bagi perempuan. Wallahua’lam bish showab.

Narasumber utama artikel ini:Agung Danarta

Sumber:- al-Raghib al-Asfahani, Mu’jam al-Mufah-

rash li alfadz al-Qur’an.- Tafsir al-Qurthubi Juz 1.- Majalah Qiblati – Menyatukan Hati dalam

Sunnah Nabi.

- www.sirah.com.

aeon

byte

gno

stic

rad

io.c

om

55EDISI 5/2012

Ustadz Ibnu Juraimi

Keteguhan HatiSeorang

Mujahid Dakwah

SOSOK & DINAMIKA

Suplemen

Redaksi menerima tulisan rubrik Sosok, Dinamika atau Sosok & Dinamika. Tulisan seputarkiprah tokoh (sosok), maupun dinamika dakwah komunitas (dinamika), atau gabungankeduanya (sosok & dinamika), tulisan bertujuan untuk inspirasi dan wawasan pengem-bangan dakwah. Kirim naskah beserta gambar ke: [email protected] lupa, tulis identitas anda dan nomor rekening bank/alamat wesel pos. Terima kasih.

RS PKU MuhammadiyahJogja pada suatu ketika. Duaorang sahabat sedang sama-

sama dirawat. Merekamenderita penyakit serius,

orang pertama menderita gagalginjal dan orang kedua

mengalami gangguan jantung.Orang pertama tertatih-tatih

berkunjung ke kamar orangkedua dan berujar, “Pak, saya

akan ke Purworejo mengisiacara Majelis Tablig. Bapak kanketua pengurus rumah sakit ini.

Saya minta tolong diusahakansebuah mobil ambulan untuk

mengantar saya kesana.”Singkat cerita, berangkatlah si

pasien gagal ginjal itu naikambulan ke Purworejo demi

untuk mengisi acara tersebut.

Orang pertama dalam cerita di tersebutadalah Haji Muhammad Soeprapto IbnuJuraimi. Sebagian orang memanggil beliauPak Prapto atau Ustadz Prapto, sebagianyang lain lebih senang memanggil beliauUstadz Ibnu Juraim. Sedangkan orangkedua adalah Haji Muhammad Muqod-das. Saat itu Pak Muhammad sebagaimantan Ketua PWM DIY dan menjadiKetua BPH RS PKU MuhammadiyahYogya. Kini Pak Muhammad menjadisalah satu Ketua PP Muhammadiyah danorang yang menceritakan fragmen tadikepada penulis.

m3

circ

le.m

ult

iply

.co

m

56 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Pak Prapto alias Ustadz Prapto aliasUstadz Ibnu Juraim, lahir di Jogja pada 3Juli 1943. Ayah dari 7 orang anak danalumni Madrasah Muallimin Muham-madiyah Yogyakarta ini sempat kuliah diIAIN Sunan Kalijaga. Tetapi karena aktifberdemonstrasi menentang hal-hal yangmenurut dia tidak benar di kampusnyaitu maka pada 1962 dia “ditendang”(demikian beliau seringkali menyebutperistiwa itu) atau diskors selama 5 tahundari IAIN itu. Ibnu Juraim sempat melan-jutkan kuliah lagi di Fakultas Hukum UII.Skorsing dari IAIN itu ternyata menjadirahmat tersembunyi bagi Ustadz IbnuJuraim. Dia menjadi bisa leluasa mengajikepada seorang ulama besar Muham-madiyah yang merupakan murid langsungKHA Dahlan pada masa itu yaitu KRH.Hadjid.

Kehadiran Ustadz Ibnu Juraim seba-gai narasumber dengan naik mobil am-bulans dari Yogya ke Purworejo waktu itu,tentu saja mengejutkan peserta acara na-sional yang diselenggarakan oleh MajelisTabligh PP Muhammadiyah itu. Sebagianmereka bahkan meneteskan air mata.Kehadiran dengan cara itu jelas menun-jukkan keteguhan hati seorang muballigh.Ustadz Yunahar Ilyas, juga salah satuketua PP Muhamadiyah, lama menjadikolega Ustadz Ibnu Juraim, sebagai gurudi Madrasah Muallimin MuhammadiyahYogyakarta.

Keteguhan hati dan sikap Ustadz IbnuJuraim, menurut Ustadz Yunahar, terkaitdengan masa mudanya yang aktif padamasa pergolakan, era 1960-an. Pada masaitu Pak Prapto, begitu Ustadz Yunaharakrab memanggil Ustadz Ibnu Juraim,dikenal sebagai seorang ahli beladiri Judo,pemegang sabuk Dan II.

Ketika kuliah di IAIN (sekarang UIN)Sunan Kalijaga Ustadz Ibnu Juraimidikenal sebagai seorang demonstran yangtidak mengenal rasa takut. Pada era penuhgejolak saat itu, ketika berdemosntrasibeliau sering naik jeep dengan dada ter-buka, tidak memakai baju. Lanjut PakYunahar, dari seorang aktivis demonstrasi,Pak Prapto mengalami proses hijrahmenjadi seorang aktivis dakwah. MenurutPak Yunahar, orang yang mengalamiproses hijrah seperti itu biasanya cende-rung memiliki sikap yang teguh.

Keteguhan seorang Ibnu Juraimi an-tara lain tercermin dalam kebiasaan yangselalu dia jaga dengan ketat yaitu shalatmalam. Shalat malam Ustadz Ibnu Juraimmemiliki ciri khusus, yaitu berlangsung da-lam tempo yang panjang. Duduk tahiyatawalnya bukan main lamanya, apalagitahiyat akhir, ujar Ustadz Yunahar.

Berkaitan dengan aktivitas shalat lailini, Ustadz Ibnu Juraim mendapat gelar“Bapak Pembangunan”. Dalam setiappelatihan, beliau sering ditunjuk menjadiimam training. Dalam kapasitas sebagaiimam training itu beliau selalu memba-ngunkan peserta pelatihan untuk melak-sanakan shalat lail dengan ucapan, “Qum,qum, qum... bangun, bangun, banguun…”Nah, karena seringnya membangunkanorang dengan cara serta suara yang khasitu maka beliau lalu digelari dengan “BapakPembangunan”!

Ciri lain Ustadz Juraimi adalah dari sisiqiraat (bacaan) al-Qur’an beliau yangtidak memakai lagu. Sehingga sepertiorang membaca puisi dalam Bahasa Arab.

Namun, ustadz yang bersahaja ini jugadikenang oleh semua yang mengenalnyadalam hal keteguhan hati dan komitmenkeislamannya yang tinggi.

57EDISI 5/2012

Keteguhan hati seorang Ibnu Juraimterdengar dalam banyak cerita tentangkiprah beliau, baik ketika menjadi gurudan direktur Madrasah Muallimin Muham-madiyah Yogyakarta, Mudir (direktur)Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah(PUTM), maupun sebagai anggota pim-pinan Majelis Tabligh PP Muhammadiyah.

Saat usia masih muda, setamat dariMuallimin, Ustadz Suprapto mendapattugas dibenum ke Palu, Sulawesi Tengah.Tugas dibenum ini juga dijalani oleh seba-gian besar alumni Madrasah Muallimin,diantara mereka kemudian menjadi tokoh-tokoh utama persyarikatan Muham-madiyah. Disana beliau melaksanakandakwah Islam sebagai pengamalan ilmuselama belajar di Muallimin. Setelah tugasitu selesai, beliau masih aktif berdakwahpergi ke Sulawesi Tengah itu setiap tahunselama dua pekan pertama bulan Rama-dhan. Aktivitas ini terus dilakukan sampaikesehatan beliau benar-benar tidak me-mungkinkan untuk melakukan perjalananjauh ke Sulawesi Tengah itu.

Selain itu, beliau adalah seorang kiaipengasuh Pondok Pesantren Budi Mulia.Sebuah pondok pesantren di Yogyakartayang memberikan pendidikan tambahanberupa ilmu-ilmu agama dan wawasanIslam kepada para mahasiswa yangtengah belajar di Yogya. Pondok BudiMulia, setiap 10 hari terakhir bulan Ra-madhan selalu mengadakan kegiatanPesantren I’tikaf Ramadhan bagi maha-siswa-mahasiswi yang datang dari ber-bagai penjuru tanah air. Disinilah kete-guhan hati seorang Ustadz Ibnu Juraimiteruji. Sebulan Ramadhan, sepenuhharinya, seolah menjadi hari-hari perju-angan beliau mendakwahkan AgamaIslam. Dua pekan pertama Ramadhan

beliau berada di Palu, Sulawesi Tengah,lalu kembali ke Yogya dan 10 hari terakhirRamadhan beliau habiskan waktu berik-tikaf di Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq,masjid di komplek Pesantren Budi Muliaitu, sekaligus membina kepribadian paramahasiswa muslim yang mengikutiPesantren I’tikaf Ramadhan. PIR iniselalu memberi kesan mendalam bagisetiap mahasiswa muslim yang mengi-kutinya, dengan bimbingan ibadah teru-tama shalat malam yang khas itu danpembinaan kepribadian agar menjadipribadi pejuang muslim yang tangguh(pembajaan diri).

Menurut Ustadz Yunahar, yang jugamenjadi pengasuh Pesantren Budi Mulia,hal yang menonjol dari Pak Prapto inimemang soal keteguhan pendirian itu.Dalam hal apa saja, kalau beliau sudahpunya pendirian maka tidak seorangpunyang bisa merubahnya. Bahkan untuk hal-hal yang menurut orang lain bersifatmetodologis atau manhaji, bagi seorangIbnu Juraim bisa menjadi seperti akidah.

Ustadz Yunahar mulai mengenalUstadz Ibnu Juraim ketika masuk Yogyapertama kali pada awal 1980-an. Saat itu,sebagai alumni Timur Tengah, UstadzYunahar menjadi guru baru di MadrasahMuallimin dengan Ustadz Ibnu Juraimsebagai kepala sekolahnya. Dari sanalahUstadz Yunahar mengenal Ustadz IbnuJuraim sebagai seorang dai, instruktur,motivator, dan sekaligus sebagai mu-harrik yang menggerakkan anak-anakmuda untuk teguh pendirian atau kon-sisten dengan Islam.

Ustadz Yunahar lalu bercerita tentangmetode mengajar Bahasa Arab di Mual-limin pada masa itu. Ustadz Ibnu Juraimsangat yakin pengajaran Bahasa Arab

58 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

ILHAM DARI THAIF

Pada suatu kesempatan Ustadz IbnuJuraimi menjelaskan, bahwa pro-

gram Rihlah Dakwah itu diilhami olehkisah perjalanan Nabi ke Thaif. Sete-lah melihat tantangan dakwah di Makkahyang seakan menghadapi tembok yangtinggi, Rasulullah mengalihkan sasarandakwahnya ke Thaif. Dalam Sirah Nabi,perjalanan ini disebut dengan hijrah dak-wah pertama.

Kedatangan Nabi Muhammad keThaif bukan karena diundang, bukankarena ditunggu, maupun karena di-harap-harap oleh penduduk Thaif. Na-mun, perjalanan itu dilakukan semata-mata karena amanah dakwah yangdipikul Nabi.

Sebagaimana hijrah dakwah Nabi keThaif itu, perjalanan seorang muballighMuhammadiyah dalam program RihlahDakwah juga bukan karena diharap-harapkan atau dinanti-nanti. MenurutIbnu Juraim, kalau harus menungguundangan dari PWM atau PDM makaundangan itu belum tentu akan ada.

Sebagai program terobosan, RihlahDakwah sifatnya memang menjemputbola, bahkan bisa dikatakan menyerbubola. Program ini tidak hanya sampai ditingkat Wilayah, tetapi juga mencapaiDaerah, bahkan dihadiri juga oleh unsur-unsur pimpinan dari Cabang dan Rantingsetempat. Pada kenyataannya memangbanyak Wilayah yang kurang membinaDaerah-daerah mereka.

Dalam praktik pelaksanaannya,Rihlah Dakwah yang digagas MajelisTabligh dalam Rakernas tahun 1996 ini,Ustadz Ibnu Juraimi memulai kegiatansejak sore hari bakda Asar, setelah ber-jamaah shalat Ashar sampai sekitarpukul enam pagi keesokan harinya.Seluruh peserta diharuskan menginap dilokasi acara, yang biasanya di dalamatau sekitar masjid.

Dengan durasi waktu seperti itu,dalam kegiatan Rihlah dakwah inidapat disampaikan materi-materi:Risalah Islamiyah, Tadabbur al-Qur-’an, Pembajaan Diri, Pelajaran K.H.Ahmad Dahlan, dan diskusi berbagaimateri khususnya yang berkaitandengan masalah ketarjihan. Tentu sajayang tidak terlupakan adalah materishalat lail dengan gaya Ustadz IbnuJuraim yang khas, yaitu berlangsungkhusyuk dengan tempo lama.

Ketika awal diselenggarakan, RihlahDakwah ini dimulai dengan pengi-

riman surat dari Majelis Tabligh PPMuhammadiyah ke delapan PDM diJawa Tengah. Dalam surat itu disebut-kan bahwa PDM tersebut dimintamenyiapkan jamaah dan tempat padatanggal tertentu karena Majelis Tab-ligh PP Muhammadiyah akan datangberkunjung pada waktu itu.

Meski ketika akan berangkat barudua PDM yang menjawab bersedia,pada kenyataannya semua PDM ter-sebut menyambut kedatangan MajelisTabligh PP Muhammadiyah dan me-nyelenggarakan acara tersebut denganlancar.

Dalam Rihlah Dakwah itu, penga-jian berlangsung melalui pendekatanintelektual sekaligus spiritual. UstadzIbnu Juraimi biasanya berangkat ber-sama seorang teman sesama anggotaMajelis Tabligh. Dalam sekali rihlah,perjalanan yang dilakukan Ustadz IbnuJuraimi rata-rata memakan waktu se-lama 8 hari perjalanan. Paling lama 23hari. Biasanya, beliau ‘khuruj’ ituketika sekolah tempatnya mengajarsedang libur.

Sampai akhir hayatnya, hampirseluruh PDM di Indonesia telah disam-bangi oleh Ustadz Ibnu Juraimi, dariSumatera sampai Papua.*MZT

59EDISI 5/2012

harus melalui penguasaan nahwu sharafatau penguasaan baca kitab. Oleh sebabitu penguasaan kitab kuning melaluipengajaran nahwu sharaf menjadi sangatpenting. Ketika muncul ide lain dalammanhaj pengajaran Bahasa Arab diMuallimin, meski itu muncul dari alumniTimur Tengah, maka ustad Ibnu Juraimsebagai kepala sekolah memvetonya.

Setelah tidak lagi menjadi direkturMuallimin, Ustadz Ibnu Juraim melan-jutkan pengabdiannya di PendidikanUlama Tarjih Muhammadiyah (PUTM).Beliau ditunjuk PP Muhammadiyahmenjadi mudir PUTM. Sebagai sebuahlembaga PUTM memiliki sistem pendi-dikan yang unik. PUTM mewajibkanmahasiswanya melaksanakan shalattahajjud dan puasa Senin-Kamis. Karenaitu tugas seorang mudir tidak hanyaberkaitan dengan mengajar dan membuatkebijakan-kebijakan. Dalam hal ini IbnuJuraim menunggui PUTM 24 jam penuh.Disinilah keteguhan hati seorang IbnuJuraimi, kembali terlihat.

Ihsan Mz. adalah salah satu alumniPUTM yang menulis catatan dalam blog-nya tentang Ustadz Ibnu Juraim. MenurutIhsan, sekitar pukul 02.30 dinihari azansudah dikumandangkan di komplekPUTM yang berada di lereng GunungMerapi, di Kaliurang itu. Bagi santri-santriPUTM azan awal memang merupakanpertanda untuk memulai aktivitas sehari-hari. Ketika orang tengah terbuai dalamtidur di tengah dinginnya Kaliurang, parapenghuni PUTM sudah memulai aktivitasdengan shalat tahajjud.

Pada jam seperti itu, lanjut Ihsan, darisisi lain komplek PUTM keluarlah seo-rang laki-laki berjalan menuju masjid untukmemimpin shalat tahajjud itu. Ini peman-

dangan dramatis yang mengharukan.Sebab, saat itu sang mudir sedang bergelutdengan penyakit gagal ginjal.

Kenyataan sakitnya Ustadz IbnuJuraim ini diperkuat oleh cerita UstadzMuhammad Muqoddas. Bahkan menurutUstadz Muhammad, pada periode iniUstadz Ibnu Juraim sudah menjalani terapi“cuci darah” sebelum akhirnya bergantiterapi “cuci perut”. Lanjut UstadzMuhammad, “Ke dalam perut Pak Praptoitu dimasukkan selang dan cairan tertentuuntuk membersihkan isi perutnya, seharidua kali. Saya sering mampir di rumahbeliau di belakang masjid itu. Saya seringbertemu beliau yang sedang menyuciperutnya sehabis mengajar.”

Cerita tentang keteguhan hati aliassemangat pantang menyerah dalamberdakwah Ustadz Ibnu Juraim tentu sajatercermin dalam Rihlah Dakwah, programMajelis Tablig yang sering diidentikkandengan Ibnu Juraim. Dia memang dikenalsebagai perintis program ini (lihat: “Ilhamdari Thaif”).Jakarta, Awal Januari 2001

Ini adalah hari ke-21 dari perjalananpanjang Rihlah Dakwah kami ke pulauSumatera. Setelah berkeliling hampir kesemua daerah tingkat dua di tiga propinsi:Jambi, Sumatera Selatan dan Lampung,kami berpisah di Kota Metro.

Dalam kondisi fisik yang mulai lelah,penulis saat itu dalam perjalanan kembalimenuju Jogja. Teman rihlah penulis, yaituUstadz Ibnu Juraim tentu lebih lelah.Beliau harus menenteng sendiri termos esberisi jarum suntik insulin dan menyuntikdiri sendiri untuk mengobati sakit gulakronis yang beliau derita. Tetapi UstadzIbnu Juraim masih melanjutkan rihlahbeberapa hari di Lampung.

60 BERKALA TUNTUNAN ISLAM

Belakangan, hal itu penulis ceritakankepada menantu Ustadz Ibnu Juraim, MasAgus, tentang kondisi beliau yang tidakmengenal lelah meski dalam kondisi fisikyang beresiko kemungkinan tiba-tibaambruk jatuh sakit itu, namun kekhawa-tiran penulis dijawab ringan oleh sangmenantu, “Tidak usah khawatir Pak Mahli,cita-cita Bapak memang ingin syahid saatberdakwah.”Yogyakarta, 8 Tahun Kemudian,21 April 2009

Siang itu, bakda dhuhur, ribuan jamaahkaum muslimin dari berbagai penjuru,memenuhi Masjid Besar KaumanYogyakarta. Mereka melepas kepergianseorang yang teguh hati berdakwah. Ya,Ustadz Ibnu Juraim telah berpulang keRahmatullah. Inna lillahi wainna ilaihiraji’un .

Puluhan tahun sudah beliau gigihberdakwah; beberapa tahun terakhirdengan kondisi gagal ginjal, ‘cuci darah’(hemodialisa) dan ‘cuci perut’ (peritonialdialisa). Bahkan, menjelang akhir hayat

dengan kondisi mata yang tidak bisa lagimelihat, beliau tetap semangat berdakwah.Beliau hadir ke Rakernas Majelis Tabligh2009 di Semarang, dua bulan sebelumbeliau wafat.

Wajah-wajah duka jelas terlihat padasiang itu. Mereka yang merasa pernahmenjadi murid beliau, rela datang dari jauhuntuk melaksanakan takziyah. AlumniMadrasah Mu’allimin, santri-santri alumniponpes Budi Mulia, mantan-mantan maha-siswa yang dulu mengaji kepada beliau,segenap kerabat, rekan seperjuangan,para pimpinan dan aktivis Muhammadiyahdan yang lainnya dengan khidmat mengi-kuti prosesi pemakaman beliau; memberipenghormatan terakhir kepada ustadzyang mereka cintai. Wajah-wajah itumenjadi saksi atas keteguhan hati seorangguru, muballigh, sekaligus muharrik.Keteguhan hati seorang mujahid dakwahsejati, Haji Muhammad Soeprapto IbnuJuraimi.

Allahumma ibdil lahu daron khairanmin darihi...• Mahli Zainuddin Tago

Suasana salah satu Rihlah Dakwah Ustadz Ibnu Juraim.

Seringkali acara lebih banyak dilaksanakan di dalam Masjid,

dimulai saat jamaah shalat Ashar hingga jam 6 pagi esok hari.

doc.

MT-

PP

M