@annisazahra sppd slide >>> · 2021. 6. 4. · etiologi : primer ... o anorexia, nyeri...
TRANSCRIPT
@annisazahra_sppd Slide >>>
@annisazahra_sppd Slide >>>
Berasal dari bahasa Yunani dys (difficulty, disordered) phagia (to eat)
Definisi : Gangguan pergerakan makanan dari mulut ke lambung. (kesulitan menelan)
Odinofagia : nyeri saat menelan Patofisiologi : Gangguan neuromuskular Penyempitan mekanis
@annisazahra_sppd Slide >>>
• “Dok, saya tidak bisa menelan makanan kasar, tapi bubur masih bisa”
• “Dok, makanan terasa mengganjal di tengah dada dan terasa nyeri”
• “Dok, makanan bisa saya telan. Tetapi setelah beberapa waktu, saya muntah.”
• “Dok, saya muntah terus. Minum juga tidak bisa, bahkan air liur saya keluar terus (ngiler)”
• “Dok, bahkan air yang saya minum langsung keluar lewat hidung juga”
@annisazahra_sppd Slide >>>
Makanan (hijau) telah dihaluskan dan tercampur oleh salive
Makanan diaduk naik turun Hingga menyentuh palatum anterior
Makanan didorong lidah Ke orofaring
Makanan terus didorong ke faring, upper esophageal sphincter (UES) terbuka
Makanan melewati UES Menuju esofagus
UES tertutup Saat makanan berada di esofagus
Sleisenger & Fordtran’s Gastrointestinal and Liver Disease, 10Ed.
@annisazahra_sppd Slide >>>
Berdasarkan letak patologi, disfagia dibagi menjadi : Oropharygeal disfagia
• Disfagia yang terjadi sesaat setelah (1detik) mamkanan masuk • Sering batuk atau merasa tercekik saat makan • Cairan dapat keluar lewat hidung, atau masuk ke trakea • Pneumonia berulang • Kasus berat : drooling
Esofageal disfagia • Makanan biasanya masih bisa masuk • Sering terbantu dg mekanisme “menelan berulang”, mengangkat
lengan ke arah kepala, dan valsava maneuver • Pasien dapat melokalisir keluhan di bawah sternum atau regio
epigastric
Sleisenger & Fordtran’s Gastrointestinal and Liver Disease, 10Ed.
@annisazahra_sppd Slide >>>
Penyebab Oropharyngeal Dysphagia : Neuromuscular causes • Amyotrophic lateral sclerosis (AML) • CNS tumors • UES dysfunction • Multiple sclerosis • Muscular dystrophy • Myasthenia gravis • Parkinson disease • Polymiositis • Stroke • Thyroid dysfunction
Semua kelainan pada otot lurik dan inervasinya dapat menyebabkan disfagia
Structural causes • Carcinoma • Infection of pharynx or neck • Osteophytes and other spinal
disorders • Prior surgery or radiation therapy • Proximal esophageal web • Thyromegaly • Zenker’s diverticulum
Sleisenger & Fordtran’s Gastrointestinal and Liver Disease, 10Ed.
@annisazahra_sppd Slide >>>
Penyebab Esophageal Dysphagia :
Motility (Neuromuscular) Primary • Achalasia • Distal esophageal spasm • Hypercontractive esophagus • Hypertensive LES • Nutcracker (high-pressure)
esophagus
Secondary • Chagas’ disease • Reflux-related dysmotility • Scleroderma and other
rheumatologic disorders
Structural (mechanical) Intrinsic • Carcinoma and benign tumors • Diverticula • Eosinophilia esophagitis • Esophageal rings and webs • Foreign body • Lower esophageal (schatzki) ring • Peptic stricture
Extrinsic • Mediastinal mass • Spinal osteophytes • Vascular compression
Sleisenger & Fordtran’s Gastrointestinal and Liver Disease, 10Ed.
@annisazahra_sppd Slide >>>
Diagnostic Algorithm for Dysphagia
Quick Review Gastroentrologi Dr. Annisa Zahra M, Sp.PD
Courtesy Rosh Review
Terjadinya : Aperistaltik corpus distal esofagus Hipertonik lower esophageal sphincter (LES) Ditandai : degenerasi ganglia plexus mesenterikus
LES yg berkontraksi
Diafragma
Makanan yg terperangkap
Aperistaltik distal esofagus
Esofagogram
Etiologi : Primer Sekunder (adenoca esofagus/gaster, skleroderma, ca pankreas)
Quick Review Gastroentrologi Dr. Annisa Zahra M, Sp.PD
Am J Gastroenterol 2013; 108:1238-1249 PD, pneumatic dilatation
Disfagia Nyeri dada BB turun Regurgitasi Aspirasi pneumonia, batuk
Indikasi myotomi : Gagal PD Ruptur esofagus Sukar menempatkan PD Menyingkirkan tumor Usia <12th
@annisazahra_sppd Slide >>>
@annisazahra_sppd Slide >>>
Diare encer dengan volume sedikit Ada lendir dan darah dalam tinja Kram perut Nyeri saat BAB (tenesmus) Penyebab : virus, bakteri, protozoa
Dua penyebab tersering disentri : 1. Disentri Amoeba (infeksi protozoa, paling sering Entamoeba
Histolytica) 2. Disentri Basiler (infeksi bakteri, paling sering Shigella)
@annisazahra_sppd Slide >>>
Gejala Disentri Basiler Disentri Amuba
Onset Akut Gradual
Kondisi umum Lemah Normal
Demam Tinggi Sedikit demam
Tenesmus Berat Sedang
Dehisrasi Sering Jarang
Feses Darah+lendir, feses < Tropozoit (-) Jumlah >> Tidak berbau Darah merah terang Pus +++ Charcot leyden crystals -
Darah+lendir, bercampur feses Tropozoit (+) Jumlah >>>> Berbau Darah merah gelap Pus + Charcot leyden crystals +
Kultur Positif Negatif
@annisazahra_sppd Slide >>>
Antibiotik Ciprofloxacin 2x500 mg 3 hari
Azitromicin 1x1000mg dosis tunggal Cefixime 2x200mg 5 hari
Antiamuba Metronidazole 500-750mg 3xsehari selama 5-10 hari Tinidazole 3x800mg 5 hari
Paromycin 25-35mg/kg/hari Dibagi mjd 3 dosis, selama 7 hari
@annisazahra_sppd Slide >>>
@annisazahra_sppd Slide >>>
Penyakit inflamasi kronis yg melibatkan saluran pencernaan
Bersifat relaps dan remisi Gambaran umum : diare
kronik, nyeri perut, manifestasi ekstraintestinal (arthritis, uveitis, pioderma gangrenosum, eritema nodusum)
Dapat disertai gangguan nutrisi
Ulcerative Colitis (UC) Typically begin in rectum May extend to entire colon
Crohn’s Disease (CD) Involve the end of small intestine
And beginning part of colon May affect any part of GIT
Patchy pattern
Only affect inner layer May affect all layer
Inflammatory Bowel Disease. JAMA. 2014;311(19):2034
Quick Review Gastroentrologi Dr. Annisa Zahra M, Sp.PD
Quick Review Gastroentrologi Dr. Annisa Zahra M, Sp.PD
Gambaran klinik Ulseratif Kolitis
Penyakit Crohn
Diare kronik ++ ++
Hematokezia ++ +
Nyeri perut + ++
Massa intra abdomen 0 ++
Fistulasi +/- ++
Terjadi stenosis/striktur + ++
Keterlibatan usus halus +/- ++
Keterlibatan rektum 85% 50%
Gejala ekstra intestinal + +
Terjadi megakolon toxic + +/-
@annisazahra_sppd Slide >>>
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam PAPDI Ed.VI tahun2014
Quick Review Gastroentrologi Dr. Annisa Zahra M, Sp.PD
Gambaran Patologi IBD Ulseratif Kolitis Penyakit Crohn
Lesi anatomik bersifat segmental 0 ++
Sifat lesi mukosal Kontinyu Skip lession
Dapat melibatkan semua lapisan dinding usus (transmural)
+/- ++
Terjadi granuloma (cobblestone) 0 50%
Timbulnya fibrosis + ++
Terjadinya fistulasi +/- ++
@annisazahra_sppd Slide >>>
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam PAPDI Ed.VI tahun2014
Quick Review Gastroentrologi Dr. Annisa Zahra M, Sp.PD
Tampak adanya perubahan warna pada skrotum, kulit perianal, dan kulit pantat Jaringan parut pada bekas fistula dan abses
Courtesy Dr. Lawrence J. Brandt, Bronx, NY
Quick Review Gastroentrologi Dr. Annisa Zahra M, Sp.PD
Penyempitan usus halus pd bbrp area (panah putih) Classics cobblestoned appearance of mucosa
String sign (panah putih) Akibat spasme dan edema mukosa usus yg
Menandakan suatu inflamasi aktif
Courtesy Dr. Jack Wittenberg, Boston, Mass
Quick Review Gastroentrologi Dr. Annisa Zahra M, Sp.PD
Typical aphthous ulcers Erythema, edema, cobblestoned app.
Stellate ulcers in terminal ileum Discrete ulcers
Sleisenger & Fordtran’s Gastrointestinal and Liver Disease, 10Ed.
Quick Review Gastroentrologi Dr. Annisa Zahra M, Sp.PD
Rule out infection before start iv steroids or infliximab Adapted from Wall GC, et al. 1999
Salicylate therapy *Sulfasalazine (gabungan sulfapiridin + 5-ASA) (SulcolonR) *5-ASA murni (SalofalkR/mesalazine) Glukokortikoid non sistemik (Budesonide/BudenofalkR)
Mild UC : Edema, loss of vascularity, and patchy subepitelial hemorrhage
Quick Review Gastroentrologi Dr. Annisa Zahra M, Sp.PD
Sleisenger & Fordtran’s Gastrointestinal and Liver Disease, 10Ed.
A patient with severe UC. Transverse colon is dilated (arrow), Colon wall is thickened, loss of haustration.
Quick Review Gastroentrologi Dr. Annisa Zahra M, Sp.PD
Sleisenger & Fordtran’s Gastrointestinal and Liver Disease, 10Ed.
Quick Review Gastroentrologi Dr. Annisa Zahra M, Sp.PD
Sleisenger & Fordtran’s Gastrointestinal and Liver Disease, 10Ed.
Quick Review Gastroentrologi Dr. Annisa Zahra M, Sp.PD
Sleisenger & Fordtran’s Gastrointestinal and Liver Disease, 10Ed.
@annisazahra_sppd Slide >>>
Quick Review Gastroentrologi Dr. Annisa Zahra M, Sp.PD
Nyeri atau tidak nyaman di perut yang berulang sedikitnya 3 hari per bulan, selama 3 bulan terakhir, Disertai gejala: *membaik setelah defekasi *onset berhubungan dg perubahan frekuensi defekasi *Onset berhubungan dg perubahan bentuk feses
Kriteria IBS berdasarkan ROME III
@annisazahra_sppd Slide >>>
@annisazahra_sppd Slide >>>
Abdominal pain
Bloating Constipation Diarrhea
Quick Review Gastroentrologi Dr. Annisa Zahra M, Sp.PD
Apakah nyeri yang dirasakan hanya pada satu tempat atau berpindah? Seberapa sering merasakan nyeri ? Berapa lama nyeri dirasakan ? Bagaimana keadaan nyeri setelah BAB atau flattus?
Pada IBS nyeri berpindah
Pada IBS tidak tentu
Pada IBS sebentar
Pada IBS akan lebih nyaman
@annisazahra_sppd Slide >>>
Quick Review Gastroentrologi Dr. Annisa Zahra M, Sp.PD
Adapted from Longstreth GF, et al. 2006. Functional Bowel Disorders.
@annisazahra_sppd Slide >>>
Quick Review Gastroentrologi Dr. Annisa Zahra M, Sp.PD
Predominant symptom First step Second step
Bloating Adjust diet Treat constipation
Probiotic (e.g.. Containing Bifidobacteria infantis) Nonabsorbable entibiotic (eg rifaximin) TCA, SSRI
Constipation Fiber supplement Polyethylene glycol
Lubriprostone Linaclotide
Diarrhea Loperamide 5-HTs antagonist (eg alosetron)
Abdominal Pain Antispasmodic, peppermint oil
Tricyclic antidepressant, SSRI, psychological therapy
SSRIs, selective serotonin reuptake inhibitors *Citalopram, escitalopram, fluoxetine, sertraline
@annisazahra_sppd Slide >>>
@annisazahra_sppd Slide >>>
@annisazahra_sppd Slide >>>
Fahed Parvaiz, et al 2011 Virology Journal 8, article no:474
RNA virus 6 Genotipe 50 Subtipe
@annisazahra_sppd Slide >>>
Akut (<6 months) o Asimtomatis (80%)
o Simptomatis (20%) : ringan hingga berat, lemas, demam, anorexia, jaundice.
o Anti HCV positif, HCV RNA terdeteksi
Kronik (>6 months) o 80% infeksi akut berkembang mjg kronik yang asimtomatis
o Gejala muncul pada usia 50-60tahun
o Anorexia, nyeri perut, demam, jaundice, lemah mual
o Gejala dan tanda yang terkait hepatoma atau sirosis
o Manifestasi extra hepatik ( cont. Cryoglobulinemia, glomerulonephritis, arthritis)
@annisazahra_sppd Slide >>>
Infeksi virus Hepatitis C
Infeksi akut (20-30% bergejala)
Infeksi kronik (75%-85%)
Fulminan <1%
Sembuh spontan 15%-25%
Infeksi kronik aktif
Manifestasi ekstrahepatik
(1-2%)
Sirosis hati (10-20%)
Dalam 20th
Karsinoma hepatoselular 1-5%/tahun
Sirosis dekompensata
50%/5th
Konsensus Nasional Penatalaksanaan Hepatitis C di Indonesia 2017
@annisazahra_sppd Slide >>>
Konsensus Nasional Penatalaksanaan Hepatitis C di Indonesia 2017
• Pada infeksi akut, HCV RNA terdeteksi 7-10 hari setelah paparan, kemudian anti-HCV dapat terdeteksi dalam 2-8 minggu
• Hepatitis C kronik : anti-HCV dan RNA VHC tetap terdeteksi >6bulan sejak terinfeksi dengan atau tanpa gejala penyakit hati kronis
@annisazahra_sppd Slide >>>
Konsensus Nasional Penatalaksanaan Hepatitis C di Indonesia 2017
1. Mencari penyebab lain penyakit hati kronis
Koinfeksi hepatitis B
Koinfeksi HIV
NASH
2. Menilai muatan virus RNA VHC dan genotipe
3. Menilai derajat fibrosis
Pemeriksaan non invasif
Pemeriksaan infasif
@annisazahra_sppd Slide >>>
Konsensus Nasional Penatalaksanaan Hepatitis C di Indonesia 2017
Prioritas terapi Kelompok Pasien
Terapi diindikasikan Seluruh pasien naive dan gagal terapi dengan penyakit hari kompensata dan dekompensata
Terapi diprioritaskan Fibrosis berat (metavir F3-F4) Konfeksi HIV VHB Kandidat transplantasi organ yang membutuhkan terapi imunosupresan, rekurensi VHC paska transplantasi Sindroma metabolik Manifestasi ekstrahepatik Risiko tinggi menularkan virus
Terapi dipertimbangkan
Fibrosis sedang (METAVIR score F2)
Terapi dapat ditunda
Tidak ditemukan fibrosis atau hanya ditemukan fibrosis ringan (F0-F1)
Terapi tidak direkomendasikan
Komorbiditas berat selain penyakit hati yang dapat mempengaruhi harapan hidup
@annisazahra_sppd Slide >>>
Konsensus Nasional Penatalaksanaan Hepatitis C di Indonesia 2017
• Kontraindikasi absolut pemberian interferon (IFN) adalah depresi, psikotik, kejang tidak terkontrol, sirosis hati dekompensata
@annisazahra_sppd Slide >>>
Konsensus Nasional Penatalaksanaan Hepatitis C di Indonesia 2017
1. Pegylated Interferon (Peg-IFN) o Interferon merupakan protein yg bersifat imunomodulator, dg mekanisme
kerja menghambat berbagai tahap mulai dari masuknya virus, uncoating, sintesis mRNA, dan sintesis protein
o Penambahan Pegylated untuk menurunkan toksisitas, meningkatkan stabilitas obat, perlindungan terhadap proteolisis, dan memperbaiki daya larut
o Jenis : Peg-IFN α2a, Peg-IFN α2b
2. Ribavirin o Menghambat langsung repilikasi virus
o Menghambat enzim inosine monophosphate dehydrogenase
o Menginduksi mutagenesis RNA
o Imunomodulasi melalui induksi sel Thelper1
3. Direct Acting Antivirus (DAA)
@annisazahra_sppd Slide >>>
@annisazahra_sppd Slide >>>
1. Dual therapy : kombinasi peg-IFN dan ribavirin
2. Non dual therapy : kombinasi DAA dengan atau tanpa regimen peg-IFN Sofosbufir-pegIFN-Ribavirin
Simeprevir-pegIFN-Ribavirin
Sofosbuvir-simeprevir
Sofosbuvir-ribavirin
Sofosbuvir-ledipasvir±ribavirin
Sofosbuvir-daclastavir±ribavirin
Grazoprevir-elbasvir±ribavirin
Sofosbuvir-velpatasvir±ribavirin
@annisazahra_sppd Slide >>>
@annisazahra_sppd Slide >>>
PATOFISIOLOGI
Underfill Overflow Vasodilatation
Sirosis
Hipertensi Portal
Retensi Natrium Primer di ginjal
Vasodilatasi arterial perifer
Ascites
Penurunan volume intravaskular
Retensi Natrium Di ginjal
Peningkatan volume darah
Penurunan volume intravaskular
Retensi Natrium Di ginjal
Asites
Aktifasi RAAS
@annisazahra_sppd Slide >>>
DIAGNOSIS • Inspeksi : perut membesar, hernia umbilikalis
• Tanda stigmata penyakit hati kronis
• Shifting dullness, pudle sign, tes undulasi
• Parasintesis diagnostik : 1. Gambaran makroskopis (serous, chylous, hemoragik)
2. Gradien albumin serum (SAAG Serum to Ascites Albumin Gradient)
3. Hitung sel • PMN >250 : peritonitis bakterial spontan
• Peningkatan MN : peritoneum TB atau keganasan
4. Biakan kuman
@annisazahra_sppd Slide >>>
Penyakit liver kronis Gagal jantung Keganasan (kanker hati, kanker
ovarium, metast.peritoneum) Sindroma nefrotik Obstruksi vena hepatika (Budd-Chairi
Syndrome) TBC peritoneal Pankreatitis
@annisazahra_sppd Slide >>>
Serum to Ascites Albumin Gradient
Gradien tinggi >1.1 g/dL
• Sirosis hati
• Gagal hati akut
• Metastase hati
• Gagal jantung kongestif
• Sindroma budd-chairi
• Miksedema
Gradien rendah <1.1 g/dL
• Karsinoma peritoneum
• Peritonitis TB
• Asites surgikal
• Asites biliaris
• Penyakit jaringan ikat
• Sindroma nefrotik
• Asites pankreatik
@annisazahra_sppd Slide >>>
1. Pengobatan terhadap penyakit yang mendasari
2. Diet rendah natrium 3. Diuretika
Furosemide Spironolacton
4. Parasintesis
@annisazahra_sppd Slide >>>
@annisazahra_sppd Slide >>>
1. Seorang perempuan 32 tahun, datang ke klinik, dengan nyeri perut di daerah ulu hati sejak 7 bulan. Nyeri dirasakan seperti mengganjal disertai diare 5-6 kali sehari, berlendir (+) darah (-). Nyeri terutama dirasakan pada pagi hari dan berkurang saat sore hari. Mual (-), muntah (-), dan demam (-). Buang air kecil dalam batas normal. Pasien mengeluh memiliki masalah di rumah dengan suaminya yang sudah tidak bekerja 12 bulan terakhir karena stroke. Pasien sering ribut dengan suami, karena masih memiliki banyak cicilan mobil dan rumah. Pasien mengaku terpaksa mengambil pekerjaan part-time untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Pemeriksaan feses: serat (+), lendir (+), lemak (-) dan amilum (-). Diagnosis yang paling tepat pada pasien ini, adalah: a. Dispepsia b. Kolitis ulseratif c. Penyakit Crohn d. Sindrom kolon iritabel e. Diare kronik malabsorbsi
@annisazahra_sppd Slide >>>
2. Pernyataan di bawah ini benar tentang sindroma kolon iritabel adalah…
a. Merupakan kelainan organic saluran cerna
b. Laki-laki lebih sering menderita dari pada wanita
c. Pada orang kulit hitam kejadiannya 5 kali lipat lebih sering dibanding kulit putih
d. Angka kejadian di daerah perkotaan lebih rendah disbanding daerah pedesaan
e. Merupakan kelainan fungsional saluran cerna
@annisazahra_sppd Slide >>>
3. Seorang laki-laki 53 tahun datang dengan keluhan utama sulit menelan. Pada awalnya gejala hilang timbul namun makin memberat akhir-akhir ini. Ayah penderita juga pernah menderita sakit yang sama. Tidak ada riwayat demam atau minum obat-obatan, juga tidak ada riwayat sakit maag sebelumnya.
Diagnosis yang anda usulkan pada pasien ini adalah…
a. Striktur esofagus
b. Akalasia primer
c. Akalasia sekunder
d. Esofagitis
e. GERD
@annisazahra_sppd Slide >>>
4. Gambaran khas esofagografi pada penyakit akalasia adalah…
a. Step Ladder
b. Bird’s beak appearance
c. Air Fluid Level
d. Saw-tooth appearance
e. Talar beak appearance
@annisazahra_sppd Slide >>>
5. Seorang pria usia 21 tahun, dirujuk dengan keterangan hepatitis C. Pasien sendiri hanya merasa kadang agak lemas dan demam pada akhir-akhir ini. Tidak ada mual, sakit perut (-). Pasien sebelumnya pengguna obat narkotika suntik yang telah berhenti 5 tahun lalu. Pada pemeriksaan jasmani hanya ditemukan hepatomegali ringan. Hasil laboratorium: Anti HCV (+), Anti HIV(+), SGOT 57, SGPT 78, Hb 12,4 Leukosit 5300, Platelet 131.000.
Masalah pada pasien di atas adalah:
a. Hepatitis C, infeksi HIV, bisitopenia
b. Hepatitis C, AIDS, bisitopenia
c. Hepatitis C, Infeksi HIV, sirosis hati
d. Hepatitis C, AIDS, curiga demam berdarah dengue
e. Bukan salah satu di atas
@annisazahra_sppd Slide >>>
6. Pernyataan di bawah ini benar tentang infeksi Hepatitis C akut adalah…
a. Virus hepatitis C adalah virus DNA
b. Sering terjadi hepatitis fulminan pada fase akut
c. Mayoritas pasien mengalami icterus pada infeksi akut
d. Jarang berkembang menjadi infeksi kronik
e. Koinfeksi infeksi Hepatitis C akut dan HIV mempercepat terjadinya sirosis hati
@annisazahra_sppd Slide >>>
7. Wanita 35 tahun datang kram perut dan konstipasi dan diare yang intermiten, tetapi tidak ada penurunan berat badan dan perdarahan gastrointestinal. Nyeri perut biasanya tidak membaik dengan defekasi. Kolonoskopi didapatkan ulkus multiple di kolon.
Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah:
a. Kolitis infeksi
b. IBS
c. Polip kolon
d. IBD
e. Pseudomembran
@annisazahra_sppd Slide >>>
8. Bakteri paling sering sebagai penyebab diare akut pada pasien dewasa adalah…
a. Salmonella sp
b. Entamoeba histolytica
c. E. coli
d. Rotavirus
e. Candida sp
@annisazahra_sppd Slide >>>
9. Di bawah ini adalah antibiotik pilihan lini pertama pada infeksi Shigellosis berat adalah…
a. Siproflokasasin 500 mg 2 kali per hari selama 3 hari
b. Doksisiklin 100 mg 1 kali per hari selama 4 hari
c. Metronidazol 750 mg 2 kali per hari selama 5 hari
d. Vankomisin 125 mg 4 kali per hari selama 7 hari
e. Ketokonazol 500 mg 1 kali per hari selama 14 hari
@annisazahra_sppd Slide >>>
10. Laki-laki, 28 tahun, datang ke klinik dengan keluhan nyeri perut. Nyeri perut: kram (+), diare (+), darah (-), lender (+). Penurunan berat badan (+) 5 kg dalam 2 bulan terakhir, penurunan nafsu makan disangkal. Konsumi antibiotik dalam jangka Panjang disangkal.
Pasien juga mengeluhkan nyeri sendi di tangan, lutut dan punggung. Nyeri sendi bersifat asimetrik. Tanda radang spesifik pada sendi disangkal.
Diagnosis yang anda usulkan adalah….
a. limfoma usus
b. amiloidosis
c. pankreatitis kronik
d. kolitis ulseratif
e. gastritis kronik
@annisazahra_sppd Slide >>>
11. Laki-laki 44 tahun, datang ke IGD dengan keluhan perut yang semakin membesar. Perut distensi (+), bengkak (+), mata kuning (+). Pasien didiagnosis hepatitis B kronik (+) dan sirosis (+) 10 bulan yang lalu. Saat ini pasien mengeluh produksi urin menurun, meski sudah minum cairan minimal 2 Liter per hari.
Pemeriksaan fisik: Ikterus (+), tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi 74 kali/menit, JVP 14 cm, bunyi jantung dalam batas normal. Abdomen distensi (+), asites permagna (+), pitting edema (+/+).
Tatalaksana yang anda usulkan, kecuali…
a. Diet rendah garam
b. Tirah baring
c. Spironolakton
d. Candesartan
e. Parasentesis
@annisazahra_sppd Slide >>>
12. Patofisiologi yang mendasari keluhan asites pada pasien adalah…
a. Hipoalbumin
b. Hipertensi vena porta
c. Penurunan fungsi ginjal
d. Semua Benar
e. Semua Salah
@annisazahra_sppd Slide >>>
13. Pada pasien asites, peningkatan sel PMN > 250/mm3 pada analisis cairan parasentesis diagnostik mengindikasikan…
a. Peritonitis Karsinomatosis
b. Peritonitis tuberculosis
c. Peritonitis bakteri spontan
d. A dab B benar
e. Semua Benar
@annisazahra_sppd Slide >>>
14. Sindroma Gilbert adalah…
a. Autosomal Dominan
b. Autosomal Resesif
c. X-linked resesif
d. X-linked dominan
e. Semua Salah
@annisazahra_sppd Slide >>>
15. Seorang perempuan berusia 20 tahun datang berobat ke Poliklinik Penyakit Dalam dengan keluhan nyeri perut kiri bawah sejak 10 hari yang lalu. Nyeri tidak mengalami perubahan dengan BAB dan makan. Tidak terdapat demam dan penurunan berat badan. Pasien sudah pernah berobat ke dokter kandungan dan dikatakan tidak ada kelainan di bidang kandungan. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pasien sudah pernah dilakukan kolonoskopi dan dikatakan terdapat gambaran multiple ulkus di kolon desenden.
Diagnosis yang paling mungkin pada pasien adalah:
a. Colitis TB
b. Candidiasis kolon
c. Irritable Bowel Syndrome
d. Pseudokolitis membranosa
e. Inflammatory Bowel Disease
@annisazahra_sppd Slide >>>
16. Di bawah ini merupakan gambaran kolonoskopi penyakit Crohn yang khas adalah…
a. Segmental lesion
b. Skip lesion
c. Continuos lesion
d. Abses krip
e. Toksik megacolon
@annisazahra_sppd Slide >>>
17. Laki-laki, 24 tahun, datang dengan keluhan demam dan nyeri perut. Penurunan nafsu makan (+). Diare (+) sedikit-sedikit dan sering, darah (+), lendir (+), bau busuk (+). Nyeri perut kram (+) tenesmus (+), nyeri saat akan BAB (+).
Diagnosis yang anda usulkan adalah…
a. Demam Tifoid
b. Disentri Basiler
c. Disentri amoeba
d. Ascariasis
e. Penyakit Crohn
@annisazahra_sppd Slide >>>
18. Golden standar diagnosis pada kasus di atas adalah…
a. Colon In loop
b. Kultur feses
c. Endoskopi
d. CRP
e. Prokalsitonin
@annisazahra_sppd Slide >>>
19. Terapi yang anda usulkan adalah…
a. Kortikosteroid intravena
b. Fluorokuinolon
c. Metronidazol
d. Sulfasalazine
e. Albendazol
@annisazahra_sppd Slide >>>
20. Kelainan utama Shigellosis terjadi pada…
a. Lambung
b. Duodenum
c. Jejunum
d. Ileum
e. Kolon
@annisazahra_sppd Slide >>>
21. Terapi empiris peritonitis bakteri spontan sirosis hati dimulai atas hasil pemeriksaan…
a. Kultur cairan asites
b. Jumlah PMN cairan asites
c. Kadar bilirubin darah
d. Kadar Albumin darah
e. USG
@annisazahra_sppd Slide >>>
22. Laki-laki, 63 tahun, datang dengan keluhan perut membesar. Riwayat hepatitis B kronik (+). Kembung (+), penurunan nafsu makan (+), mual (+), muntah (-).
Pemeriksaan fisik: Asites (+). Selanjutnya dilakukan parasentesis diagnostik.
Gambaran cairan asites di bawah ini menunjukkan bahwa asites tanpa komplikasi akibat hipertensi portal dari sirosis adalah…
a. Hemoragik
b. Protein > 25 g/L
c. Peningkatan serum bilirubin > 2 kali nilai normal
d. Gradien Albumin Serum-ascites > 1.1 g/dL
e. Sel PMN > 1000 sel/mm3
@annisazahra_sppd Slide >>>
23. Pemeriksaan klinis yang perlu dilakukan untuk mendeteksi asites minimalis adalah…
a. Shifting dullness
b. Murmur Cruveilhier-Baungarten
c. Flapping tremor
d. Puddle sign
e. Fetor hepaticus
@annisazahra_sppd Slide >>>
24. Faktor risiko utama koinfeksi Virus Hepatitis C-HIV adalah…
a. Konsumsi alkohol
b. Pengguna narkoba suntik
c. Konsumsi obat ARV
d. Koinfeksi dengan Hepatitis B
e. Usia tua
@annisazahra_sppd Slide >>>
25. Terapi koinfeksi Virus Hepatitis C-HIV adalah…
a. Interferon
b. Ribavirin
c. Analog nukleosida
d. ARV
e. Interferon dan Ribavirin
@annisazahra_sppd Slide >>>
dr. Annisa Zahra Mufida, Sp.PD Dokter Spesialis Penyakit Dalam
@annisazahra_sppd