anemia ialah berkurangnya jumlah eritrosit
TRANSCRIPT
![Page 1: Anemia Ialah Berkurangnya Jumlah Eritrosit](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081807/5695cfeb1a28ab9b02902572/html5/thumbnails/1.jpg)
7/23/2019 Anemia Ialah Berkurangnya Jumlah Eritrosit
http://slidepdf.com/reader/full/anemia-ialah-berkurangnya-jumlah-eritrosit 1/8
Anemia ialah berkurangnya jumlah eritrosit, konsentrasi hemoglobin atau kadar
hematokrit dalam darah tepi dibawah nilai-nilai normal untuk umur dan kelamin penderita
sehingga kemampuan darah untuk memberikan oksigen ke jaringan berkurang.1
Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa eritrosit (red cell
mass) sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya membawa oksigen dalam jumlah yang
cukup ke jaringan perifer (penurunan oxygen carryng capacity). Anemia hanyalah kumpulan
gejala yang disebabkan oleh berbagai penyebab. Pada dasarnya anemia disebabkan oleh
gangguan pembentukaan eritrosit oleh sumsum tulang, kehilangan darah keluar dari tubuh
(perdarahan), dan proses penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya.
DEFENISI
Anemia hemolitik ialah anemia yang disebabkan karena kecepatan penghancuran sel darah
merah (eritrosit) lebih besar dari pada normal. Pada anemia hemolitik, umur eritrosit menjadi
lebih pendek (normal umur eritrosit 1!!-1! hari). Pada anemia hemolitik keadaan anemi
terjadi karena meningkatnya penghancuran dari sel eritrosit yang diikuti dengan
ketidakmampuan dari sumsum tulang dalam memproduksi sel eritrosit. "ntuk mengatasi
kebutuhan tubuh terhadap berkurangnya sel eritrosit tersebut, penghancuran sel eritrosit yang
berlebihan akan menyebabkan terjadinya hiperplasi sumsum tulang sehingga produksi sel
eritrosit akan meningkat dari normal. #al ini terjadi bila umur eritrosit berkurang dari 1!
hari menjadi 1$-! hari tanpa diikuti dengan anemi. %amun bila sumsum tulang tidak
mampu mengatasi keadaan tersebut maka akan terjadi anemi.1,&,'
Penghancuran el darah merah dalam sirkulasi dikenal dengan hemolisis yang dapat
disebabkan karena gangguan pada sel darah merah itu sendiri yang memperpendek umurnya
(instrinsik) atau perubahan lingkungan yang menyebabkan penghancuran eritrosit.$
ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI
Penyakit anemia hemolitik dapat dibagi menjadi golongan besar, yaitu
1. *olongan dengan penyebab hemolisis yang terdapat dalam eritrosit sendiri. "mumnya
peneyebab hemiolisis ini adalah kelainan bawaan (kongenital).
. *olongan dengan penyebab hemolisis ekstraseluler. +iasanya penyebabnya merupakan
faktor yang di dapat (acuired).&
Gangguan intrakorpuskular (kongenital )
elainan ini umumnya disebabkan karena adanya gangguan metabolisme dalam
eritrosit itu sendiri. eadaan ini dapat digolongkan menjadi &, yaitu1. Gangguan pada struktur dinding eritrosit
![Page 2: Anemia Ialah Berkurangnya Jumlah Eritrosit](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081807/5695cfeb1a28ab9b02902572/html5/thumbnails/2.jpg)
7/23/2019 Anemia Ialah Berkurangnya Jumlah Eritrosit
http://slidepdf.com/reader/full/anemia-ialah-berkurangnya-jumlah-eritrosit 2/8
*angguan pada struktur didnding eritrosit terbagi menjadi
a. ferositosis
elainan kongenital ini sering terjadi pada orang ropa +arat. Pada penyakit ini umur
eritrosit lebih pendek, kecil, bundar dan resistensinya terhadap %a/l hipotonis menjadi
rendah. 0impa membesar dan sering terjadi ikterus.jumlah retikulosit menjadi meningkat.
#emolisis diduga disebabkan karena kelainan membran eritrosit. Pada anak gejala anemia
lebih menyolok dibanding ikterus. elainan radiologis ditemukan pada anak yang telah lama
menderita penyakit ini. '!-!2 penderita sferositosis ditemukan kolelitiasis.
b. 34alositosis (eliptositosis)
Pada penyakit ini $!-5!2 eritrositnya berbentuk o4al. Penyakit ini diturunkan secara
dominan menurut hukum 6endel. #emolisis tidak seberat sferositosis. plenektomi biasanya
dapat mengurangi hemolisis.
c. A-beta lipoproteinemiaPada penyakit ini terjadi kelainan bentuk eritrosit. 7iduga kelainan bentuk ini disebabkan
oleh kelainan komposisi lemak pada dinding sel.
d. *angguan pembentukan nukleotida
elainan ini menyebabkan dinding eritrosit mudah pecah, misalnya pada panmielopatia
tipe fanconi.
2. Gangguan enzim yang mengakibatkan kelainan metabolisme dalam eritrosit.
etiap gangguan metabolisme dalam eritrosit akan menyebabkan umur erotrosit menjadi
pendek dan timbul anemia hemolitik.
a. 7efisiensi glucose-6-Phosphate-Dehydrogenase (*-8P7)
7efisiensi *-8P7 ditemukan pada berbagai bangsa di dunia. ekurangan en9im ini
menyebabkan glutation tidak tereduksi. *lutation dalam keadaan tereduksi diduga penting
untuk melindungi eritrosit dari setiap oksidasi, terutama obat-obatan. Penyakit ini diturunkan
secara dominan melalui kromosom :. Proses hemolitik dapat timbul akibat atau pada
• 3bat-obatan. (asetosal, piramidon, sulfa, obat anti malaria, dll)
• 6emakan kacang babi
• +ayi baru lahir.
b. 7efisiensi glutation reduktase
adang disertai trombopenia dan leukopenia.c. 7efisiensi glutation
Penyakit ini diturunkan secara resesif dan jarang ditemukan.
d. 7efisiensi piruvat kinase
Pada bentuk homo9igot terjadi lebih berat. hasnya terjadi peninggian kadar ,&
difosfogliserat.
e. 7efisiensi riose Phosphate !somerase
*ejala mirip dengan sferositosis, tetapi tidak terdapat fragilitas osmotik dan hasil darah tepi
tidak ditemukan sferositosis. Pada keadaan homo9igot terjadi lebih berat dan bayi akan
meninggal di tahun pertama kehidupannya.
f. 7efisiensi Di"os"ogliserat #utase
g. 7efisiensi heksokinase
![Page 3: Anemia Ialah Berkurangnya Jumlah Eritrosit](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081807/5695cfeb1a28ab9b02902572/html5/thumbnails/3.jpg)
7/23/2019 Anemia Ialah Berkurangnya Jumlah Eritrosit
http://slidepdf.com/reader/full/anemia-ialah-berkurangnya-jumlah-eritrosit 3/8
h. 7efisiensi gliseraldehid-$-"os"at dehidrogenase
$. %emoglobinopatia
#emoglobin orang dewasa normal terdiri dari #bA yang merupakan 52 dari
seluruh hemoglobinnya. #bA yang tidak lebih dari 2 dan #b; yang tidak lebih dari &2.
Pada bayi baru lahir #b; merupakan bagian terbesar dari hemoglobinnya (5$2),
kemudianntrasi #b; akan menurun, sehingga pada umur 1 tahun telah mencapai keadaan
normal. <erdapat golongan besar gangguan pembentukan hemoglobin yaitu
a. *angguan struktural pembentukan hemoglobin (hemoglibin abnormal) misalnya #b, #b
dan lain-lain.
elainan hemoglobin ini ditentukan oleh adanya kelainan genetik yang dapat mengenai #bA,
#bA atau #b;. Pada penyakit ini terjadi pergantian asam amino dalam rantai polipeptida
pada tempat-tempat tertentu atau tidak adanya asam amino atau beberapa asam amino pada
tempat-tempat tersebut. elainan yang paling sering terjadi pada rantai = dan >. b. *angguan jumlah (salah satu atau beberapa rantai globin misalnya talasemia.
<alasemia merupakan penyakit anemia hemolitik yang herediter yang diturunkan secara
resesif . 7i ?ndonesia, talasemia merupakan penyakit terbanyak di antara golongan anemia
hemolitik dengan penyebab intrekorpuskuler.
ecara klinis talasemia dibagi menjadi golongan yaitu talasemia mayor (homo9igot) yang
memberikan gejala klinis yang khas dan talasemia minor yang biasanya tidak memberi
gejala.
Gangguan ekstrakorpuskuler (acquired )
*angguan ini biasanya didapat yang dapat disebabkan oleh
1. 3bat-obatan, racun ular, jamur, bahan kimia (bensin, saponin,air), toksin (hemolisin)
treptococcus, 4irus, malaria, luka bakar.
. #ipersplenisme. Pembesaran limpa apapun sebabnya dapat menyebabkan penghancuran
erotrosit.
&. Anemia oleh karena terjadinya penghancuran eritrosit akibat terjadinya reaksi antigen-
antibodi seperti
a. Antagonisme A+3 atau inkompatibilitas golongan darah lain seperti @hesus dan 6%
b. Alergen atau hapten yang berasal dari luar tubuh, tapi dalam tubuh melekat pada permukaan
eritrosityang merangsang pembuatan anti yang kemudian menimbulkan reaksi antigen-
antibodi yang menyebabkan hemolisis.
c. #emolisis akibat proses autoimun.&
EPIDEMIOLOGI
ferositosis herediter merupakan anemia hemolitik yang sangat berpengaruh di ropa
+arat, terjadi sekitar 1 dari $!!! indi4idu. ferositosis mengenai demua jenis etnis namun
pada ras non kaukasian tidak diketahui. ferositosis herediter paling sering diturunkan secara
![Page 4: Anemia Ialah Berkurangnya Jumlah Eritrosit](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081807/5695cfeb1a28ab9b02902572/html5/thumbnails/4.jpg)
7/23/2019 Anemia Ialah Berkurangnya Jumlah Eritrosit
http://slidepdf.com/reader/full/anemia-ialah-berkurangnya-jumlah-eritrosit 4/8
dominan autosomal. Pada beberapa kasus, sferositosis herediter mungkin disebabkan karena
mutasi atau anomali sitogenik.8
7i Amerika, pre4alensi eliptospirosis kira-kira &-$ per 1!.!!!. eliptospirosis paling
sering pada orang Afrika dan Amerika. liptospirosis sering terjadi pada daerah dengan
endemik malaria. 7i Afrika ppada area ekuator, eliptospirosis terjadi sekitar !,82. +entuk
lain dari penyakit ini ditemukan pada Asia <enggara yang ditemukan sekitar &!2 darai
populasi. Penyakit ini diturunkan secara dominan autosomal.8
7efisiensi *8P7 dilaporkan di seluruh dunia. ;rekuensi tertinggi terjadi pada daerah
tropis dan subtropis. <elah dilaporkan lebih dari &$! 4arian. Ada banyak 4ariasi pada epresi
klinis pada 4arian en9im.8
<alasemia merupakan sindroma kelainan darah herediter yang paling sering terjadi di
dunia, sanagt umum terjadi di sepanjang sabuk talasemia yang sebagian besar wilayahnya
merupakan endemis malaria. *en talasemia sangat luas tersebar dan kelainan ini diyakini
merupakan penyakit genetik manusia yang paling pre4alen. 7i beberapa Asia <enggara
sebanyak '!2 dari populasi memiliki satu atau lebih gen talasemia. 7aerah geografi dimana
talasemia merupakan pre4alen yang sangat paralel dengan Plasmodium "alciparum dulunya
merupakan endemik.B
?nsiden anemia hemolitik autoimun kira-kira 1 dari !.!!! populasi. Pada perempuan
predominan terjadi tipe idiopatik. <ipe sekunder terjadi peningkatan pada umur '$ tahun
dimana 4ariasi idiopatik terjadi sepanjang hidup. 8,
elainan hemolitik yang terpenting dalam praktek pediatrik adalah eritroblastosis
fetalis pada bayi baru lahir yang disebabkan oleh trnsfer transplasenta antibodi ibu yang aktif
terhadap eritrosit janin, yaitu anemia hemolitik isoimun. ritroblastosis fetalis disebut
%emolitik Disease o" the &e'born (#7%).5
PATOGENESIS
Proses hematopoesis pada embrio janin terjadi diberbagai tempat, termasuk hati,
limpa,timus,kelenjar getah bening, dan sumsum tulang. ejak lahir sepanjang sisa hidupnya
terutama di sumsum dan sebagian kecil di kelenjar getah bening. 1!
7alam keadaan normal, sel-sel darah merah yang sudah tua difagositosis oleh sel-sel
retikuloendotelial, dan hemoglobin diuraikan menjadi komponen-komponen esensialnya.
+esi yang didapat dikembalikan ke transferin untuk pembentukan sel darah merah baru dan
asam-asam amino dari bagian globin molekul dikembalikan ke kompartemen asam amino
umum. /incin protoporfirin pada heme diuraikan di jembatan alfa metana dan karbon alfanya
dikeluarkan sebagai karbon monoksida melalui ekspirasi. <etrapirol yang tersisa
meninggalkan sel retikuloendotelial sebagai bilirubin indirek dan menjadi hati, tempat 9at ini
![Page 5: Anemia Ialah Berkurangnya Jumlah Eritrosit](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081807/5695cfeb1a28ab9b02902572/html5/thumbnails/5.jpg)
7/23/2019 Anemia Ialah Berkurangnya Jumlah Eritrosit
http://slidepdf.com/reader/full/anemia-ialah-berkurangnya-jumlah-eritrosit 5/8
terkonjugasi untuk ekskresi di empedu. 7ui usus, biliruin glukoronida diubah menjadi
urobilinogen untuk eksresi di tinja dan urin.,&
#emolisis dapat terjadi intra4askuler dan ekstra4askuler. Pada hemolisis
intra4askuler, destruksi eritrosit terjadi langsung di sirkulasi darah. el-sel darah merah juga
dapat mengalami hemolisis intra4askuler disertai pembebasan hemoglobin dalam sirkulasi.
<etramer hemoglobin bebas tidak stabil dan cepat terurai menjadi dimer alfa-beta, yang
berikatan dengan haptoglobulin dan disingkarkan oleh hati. #emoglobin juga dapat
teroksidasi menjadi methemoglobin dan terurai menjadi gugus globin dan heme. ampai pada
tahap tertentu, heme bebas dapat terikat oleh hemopeksin dan atau albumin untuk selanjutnya
dibersihkan oleh hepatosit. edua jalur ini membantu tubuh menghemat besi untuk
menunjang hematopoiesis. Apabila haptoglobin telah habis dipakai, maka dimer
hemoglobinyang tidak terikat akan di eksresikan oleh ginjal sebagai hemoglobin bebas,
methemoglobin, atau hemosiderin.,11
#emolisis yang lebih sering adalah hemolisis ekstra4askuler. Pada hemolisis
ekstra4askuler destruksi sel eritrosit dilakukan oleh sistem retikuloendotelial karena sel
eritrosit yang telah mengalami perubahan membran tidak dapat melintasi sistem
retikuloendotelial sehingga difagositosis dan dihancurkan oleh makrofag.
ejumlah bahan dan kelainan dengan kemampuan dapat merusak eritrosit yang dapat
menyebabkan destruksi prematur eritrosit. 7i antara yang paling jelas telah di pastikan adalah
antibodi yang berikatan dengan anemia hemolitik. /iri khas penyakit ini adalah dengan uji
/oombs direk positif, yang menunjukkan imunoglobulin atau komponen komplemen yang
menyelubungi permukaan eritrosit. elainan hemolitik yang terpenting dalam praktek
pediatrik adalah penyakit hemolitik bayi baru lahir( eritroblastosis fetalis) atau #7% yang
disebabkan oleh transfer transplasenta antibodi ibu yang aktif terhadap eritrosit janin, yaitu
anemia hemolitik isoimun.
Pada #emolytic 7isease of the %ewborn (#7%) sering terjadi ketika ibu dengan
@h(-) mempunyai anak dari seorang pria yang memiliki @h(C). etika @h bayi (C) sepertiayahnya, masalah dapat terjadi jika sel darah merah si bayi dengan @h(C) sebagai benda
asing. istem imun ibu kemudian menyimpan antibodi tersebutketika benda asing itu muncul
kembali, bahkan pada saat kehamilan berikutnya. ekarang @h ibu terpapar.5
Pada anemia hemolitik autoimun, antibodi abnormal ditujukan kepada eritrosit, tetapi
mekanisme patogenesisnya belum jelas. Autoantibodi mungkin dihasilkan oleh respon imun
yang tidak serasi terhadap antigen eritrosit. Atau, agen infeksi dapat dengan sesuatu cara
mengubah membran eritrosit sehingga menjadi DasingE atau antigenik terhadap hospes.
DIAGNOSIS
![Page 6: Anemia Ialah Berkurangnya Jumlah Eritrosit](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081807/5695cfeb1a28ab9b02902572/html5/thumbnails/6.jpg)
7/23/2019 Anemia Ialah Berkurangnya Jumlah Eritrosit
http://slidepdf.com/reader/full/anemia-ialah-berkurangnya-jumlah-eritrosit 6/8
emua jenis anemia hemolitik ditandai dengan
1. Peningkatan laju destruksi sel darah merah
. Peningkatan kompensatorik eritropoiesis yang menyebabkan retikulositosis
&. @etensi produk destruksi sel darah merah oleh tubuh termasuk 9at besi.
arena 9at besi dihemat dan mudah di daur ulang, regenerasi sel darah merah dapat
mengimbangi hemolisis. 3leh karena itu, anemia ini hampir selalu berkaitan dengan
hiperplasia aritroid mencolok di dalam sumsum tulang dan meningkatnya hitung retikulosit di
darah tepi. Apabila anemia berat dapat terjadi hematopoiesis ekstramedularis di limpa, hati,
dan kelenjar getah bening. Apapun mekanismenya, hemolisis intra4askuler bermanifestasi
sebagai hemoglobinemia, hemoglobinuria, jaundice dan hemosiderinuria. 1,1!,1
*ejala umum penyakit ini disebabkan oleh adanya penghancuran eritrosit dan
keaktifan sumsum tulang untuk mengadakan kompensasi terhadap penghancuran tersebut.
+ergantung pada fungsi hepar, akibat pengancuran eritrosit berlebihan itu dapat
menyebabkan peninggian kdar bilirubin atau tidak. umsum tulang dapt membentuk 8- kali
lebih banyak eritropoietik daripada biasa, sehingga dalam darah tepi dijumpai banyak sekali
eritrosit berinti, jumlah retikulosit meninggi, polikromasi. +ahkan sering terjadi eritropoiesis
ekstrameduler. ekurangan bahan sebagai pembentuk seperti 4itamin, protein dan lain-lain
atau adanya infeksi dapat menyebabkan gangguan pada keseimbangan antara penghancuran
dan pembentukan sistem eritropoietik, sehingga keadaan ini dapat menimbulkan krisis
aplastik.&
0impa umumnya membesar karena organ ini menjadi tempat penyimpanan eritrosit yang
dihancurkan dan tempat pembuatan sel darah ekstrameduler. Pada anemia hemolitik yang
kronis terdapat kelainan tulang rangka akibat hiperplasia sumsum tulang.&
Gejala klinik
alah satu dari tanda yang paling sering di kaitkan dengan anemia adalah pucat. eadaan
ini umumnya diakibatkan karena berkurangnya 4olume darah, berkurangnya hemoglobin dan
4asokonstriksi untuk memaksimalkan pengiriman 3 ke organ-organ 4ital. 7ispneu, nafas
pendek dan cepat lelah waktu melakukan aktifitas jasmani merupakan manifestasi
berkurangnya pengirirman 3. akit kepala, pusing, pingsan dan tinitus (telinga berdengung)
dapat mencerminkan berkurangnya oksigenasi pada sistem saraf pusat.$
Pemeriksaan isis
- <ampak pucat dan ikterus- <idak ditemukan perdarahan dan limfadenopati
![Page 7: Anemia Ialah Berkurangnya Jumlah Eritrosit](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081807/5695cfeb1a28ab9b02902572/html5/thumbnails/7.jpg)
7/23/2019 Anemia Ialah Berkurangnya Jumlah Eritrosit
http://slidepdf.com/reader/full/anemia-ialah-berkurangnya-jumlah-eritrosit 7/8
- 7apat ditemukan hepatosplenomegali.1
Pemeriksaan penunjang
#emoglobin, hematokrit, indeks eritrosit, 77@, hapusan darah tepi, analisa #b, /oombs
test, tesfragilitas osmotik, urin rutin, feses rutin,pemeriksaan en9im-en9im.1
PENATALAKSANAAN
3rang dengan anemia hemolitik yang ringan mungkin tidak membutuhkan pengobatan
khusus selama kondisinya tidak jelek. eseorang dengan anemia hemolitik berat biasanya
membutuhkan pengobatan berkelanjutan. Anemia hemolitik yang berat dapat menjadi fatal
jika tidak diobati dengan tepat.
<ujuan pengobatan anemia hemolitik meliputi
• 6enurunkan atau menghentikan penghancuran sel darah merah.
• 6eningkatkan jumlah sel darah merah
• 6engobati penyebab yang mendasari penyakit.
Pengobatan tergantung pada tipe, penyebab dan beratnya anemia hemolitik. 7okter
mungkin mempertimbangkan umur, kondisi kesehatan dan riwayat kesehatan.
Transusi !ara"
<ransfusi darah digunakan untuk mengobati anemia hemolitik berat.
O#at$o#atan
3bat-obatan dapat memperbaiki beberapa tipe anemia hemolitik, khususnya anemia
hemolitik karena autoimun. ortikosteroid seperti prednison dapat menekan sistem imun ataumembatasi kemampuannya untuk membentuk antibodi terhadap sel darah merah.
Fika tidak berespon terhadap kortikosteroid, maka dapat diganti dengan obat lain yang
dapat menekan sistem imun misalnya rituimab dan siklosporin.
Fika terjadi anemia sel sabit yang berat maka diberikan hydroiurea. 3bat ini
mempercepat pembentukan fetal hemoglobin. ;etal hemoglobin membantu mencegah
pembentukan sel sabit pada sel darah merah.
Plasmap"eresis
![Page 8: Anemia Ialah Berkurangnya Jumlah Eritrosit](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081807/5695cfeb1a28ab9b02902572/html5/thumbnails/8.jpg)
7/23/2019 Anemia Ialah Berkurangnya Jumlah Eritrosit
http://slidepdf.com/reader/full/anemia-ialah-berkurangnya-jumlah-eritrosit 8/8
Plasmapheresis merupakan prosedur untuk menghilangkan antibodi dari darah.
Pengobatan ini mungkin membantu jika pengobatan lain untuk anemia imun tidak bekerja.
Operasi
+eberapa oarang dengan anemia hemolitik mungkin memerlukan operasi untuk
mengangkat limpa.limpa pada orang normal yang sehat membantu melawan infeksi dan
menyaring sel darah yang telah tua dan menghancurkannya. Pembesaaran atau penyakit pada
limpa dapat menghilangkan lebih banyak sel darah merah dari jumlah yang normal sehingga
menyebabkan anemia. Pengankatan limpa dapat menghentikan atau menurunkan jumlah sel
darah merah yang mengalami destruksi.
Transpalantasi stem sel !ara" !an sumsum tulang #elakang
Pada beberapa tipe anemia hemolitik seperti talasemia, sumsum tulang tidak dapat
membentuk sel darah merah yang sehat. el darah merah yang terbentuk dapat dihancurkan
sebelum waktunya. <ransplantasi darah dan sumsum tulang mungkin dapat dipertimbangkan
untuk mengobati jenis anemia hemolitik ini.transplantasi ini mengganti stem sel yang rusak
dengan stem sel yang sehat dari donor.
Peru#a"an pola "i!up
Fika seseorang menderita anemia hemolitik dengan antibodi reaktif terhadap dingin,
coab untuk hindari temperatur dingin. eseorang yang lahir dengan defisiensi *8P7 harus
menghindari hal yang dapat mencetuskan anemia misalnya fa4a beans, naftalena, dan obat-
obatan tertentu.1&