anatomi fisiologi manusia

36
3. Sistem Limfe Dan Imunitas 2013 Kuis untuk Sistem limfe dan Imunitas, memiliki format pengisian yang sama dengan yang pertama. Silahkan klik Kuis Limfe dan sistem Imun . Silahkan baca modul tambahan untuk sistem imun , klik Sistem Imun – STFB 2013 4. Sistem Respirasi , Next chapter.. Materi kuliah Sistem Respirasi 2013 .. Untuk KUIS SISTEM RESPIRASI, ditiadakan …. SELAMAT BELAJAR UNTUK UTS, MATERI SOAL UJIAN SESUAI DENGAN BAHAN KULIAH…. SEMOGA SUKSES Ujian bersama Pak Sigit essay panjaaang jawabannya,, ahahaha sampai tangan ane pegel.. Soalnya untuk angkatan 2008 dan 2009 sama,, 1. a) Jelaskan urutan kondusi otot jantung dan regulasinya b) Apakah fungsi katup-katup jantung? 2. a) Bagaimana mekanisme pengaturan tekanan darah? Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhinya? b) Jelaskan perbedaan arteri dan vena 3. a) Jelaskan mengenai eritrosit, leukosit, dan trombosit! b) Jelaskan fungsi darah! c) Bagaimanakah siklus hidup eritrosit? Usia erotrosit? d) Apa fungsi sel dan jaringan limfoid dalam imunitas? 4. a) Bagaimanakah proses fisiologis utama nefron? Apa fungsi masing-masing proses? b) Bagaimana regulasi filtrasi glomerulus? 5. Jelaskan mengenai istilah berikut: a) katup mini limfatik b) mikturisi c) stroke volume d) trombositopenia JAWABAN UTS KIMOR 1 DIPOSKAN OLEH NOPRIDA SARI SENIN, 19 NOVEMBER 2012

Upload: abdul-rohman-addakhil

Post on 07-Nov-2015

81 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Anatomi oran beeserta fungsinya (fisiologi)

TRANSCRIPT

3.Sistem Limfe Dan Imunitas 2013Kuis untuk Sistem limfe dan Imunitas, memiliki format pengisian yang sama dengan yang pertama. Silahkan klik Kuis Limfe dansistemImun .Silahkan baca modultambahanuntuksistemimun, klikSistem Imun STFB 20134.SistemRespirasi , Next chapter.. Materi kuliahSistem Respirasi 2013..Untuk KUIS SISTEM RESPIRASI, ditiadakan . SELAMAT BELAJAR UNTUK UTS, MATERISOAL UJIANSESUAI DENGAN BAHAN KULIAH. SEMOGA SUKSES

Ujian bersama Pak Sigitessay panjaaang jawabannya,,ahahahasampai tangan ane pegel..Soalnya untuk angkatan 2008 dan 2009 sama,,1. a) Jelaskan urutan kondusi otot jantung dan regulasinyab) Apakah fungsi katup-katup jantung?2. a) Bagaimana mekanisme pengaturan tekanan darah? Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhinya?b) Jelaskan perbedaan arteri dan vena3. a) Jelaskan mengenai eritrosit, leukosit, dan trombosit!b) Jelaskan fungsi darah!c) Bagaimanakah siklus hidup eritrosit? Usia erotrosit?d) Apa fungsi sel dan jaringan limfoid dalam imunitas?4. a) Bagaimanakah proses fisiologis utama nefron? Apa fungsi masing-masing proses?b) Bagaimana regulasi filtrasi glomerulus?5. Jelaskan mengenai istilah berikut:a) katup mini limfatikb) mikturisic) stroke volumed) trombositopenia

JAWABAN UTS KIMOR 1DIPOSKAN OLEH NOPRIDA SARI SENIN, 19 NOVEMBER 2012

1. a. Mengapa alkohol sukar disubstitusikan dengan gugus fungsi lain atau reagent lain ? karenakan Senyawa alkohol mempunyai gugus fungsional OH dan Oksigen berada dalam keadaan hibrida sp3, dua orbital berikatan dengan atom lain dan dua orbital berisi lone pair elektron dan alkohol membentuk ikatan hidrogen dengan sesamanya, ikatan O-H terpolarisasi oleh tingginya elektronegativitas atom oksigen. Polarisasi ini menempatkan muatan positif parsial pada atom hidrogen dan muatan negatif parsial pada atom oksigen. Karena ukurannya yang kecil dan muatannya yang positif parsial, atom hidrogen dapat berhubungan dengan dua atom elektronegatif seperti oksigen. b. Jelaskan bagaimana upaya agar alkohol dapat disubtitusikan dengan gugus fungsi atau reagent lain dan berikan contohnya ?

Alkohol bereaksi dengan senyawa lain seperti hidrogen halida (HCl, HBr, dan HI) menghasilkan alkil halida (korida, bromida, dan iodida) R-OH + H-X R-X + H-OH Alkohol alkil halidaReaksi substitusi ini merupakan cara umum yang berguna untuk menghasilkan alkil halida. Karena ion halida merupakan nukleofil yang baik,terutama memperoleh produk substitusi, bukannya dehidrasi. Laju reaksi dan mekanismenya bergantung pada golongan alkohol (primer, sekunder atau tersier)contoh : C4H9Br + H2O--->C4H9OH + HBr (bromo butan) (butanol)

2. a. Mengapa alkana sukar bereaksi dengan senyawa lain ?

Senyawa alkana merupakan senyawa polar sehingga senyawa tersebut sukar larut dalam air. Alkana dalam bentuk cair merupakan pelarut yang baik untuk berbagai senyawa kovalen yang lain. Akan tetapi senyawa alkana tidak dapat menghasilkan listrik dan tidak dapat dipolarisasi oleh medan listrik. Senyawa alkana tidak dapat membentuk ikatan hidrogen dan tidak dapat bercampur dengan pelarut polar, seperti air. Secara umum, alkana adalah senyawa yang reaktivitasnya rendah, karena ikatan C antar atomnya relatif stabil dan tidak mudah dipisahkan. Tidak seperti kebanyakan senyawa organik lainnya, senyawa ini tidak memiliki gugus fungsional. Senyawa alkana bereaksi sangat lemah dengan senyawa polar atau senyawa ion lainnya. Konstanta disosiasi asam (pKa) dari semua alkana memiliki nilai di atas 60, ini berarti bahwa alkana sulit bereaksi dengan asam ataupun basa.- Kelarutan dalam air Ketika sebuah zat molekular larut dalam air, maka akan terjadi : 1. Alkana akan kehilangan gaya tarik antar molekul yang disebut sebagai gaya dispersi Van der Waals.2. Gaya tarik antar molekul dalam air menjadi hilang yang mengakibatkan zat tersebut bercampur dengan molekul-molekul air. Di dalam air, gaya tarik antar molekul yang utama adalah ikatan hidrogen. Adapun untuk menghilangkan gaya Van der Waals pada molekul seperti metana dibutuhkan energi yang sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Akan tetapi ini tidak dapat berlaku dalam ikatan hidrogen pada air, karena untuk memutus ikatan hidrogen dalam air membutuhka banyak energi. Sehingga suatu zat akan dapat larut jika ada cukup energi yang dilepasan ketika ikatan-ikatan baru terbentuk antara zat dan air untuk mengganti engergi yang digunakan dalam memutus gaya tarik awal. Kelarutan dalam pelarut-pelarut organikPada kebanyakan pelarut organik, gaya tarik utama antara molekul-molekul pelarut adalah gaya Van der Waals - baik gaya dispersi maupun gaya tarik dipol-dipol.Ini berarti bahwa apabila sebuah alkana larut dalam sebuah pelarut organik, maka gaya tarik Van der Waals terputus dan diganti dengan gaya Van der Waals yang baru. Pemutusan gaya tarik yang lama dan pembentukan gaya tarik yang baru saling menghapuskan satu sama lain dari segi energi - sehingga tidak ada kendala bagi kelarutannya.

b. Jelaskan bagaimana upaya agar alkana dapat bereaksi dengan senyawa lain?

. Alkana dapat bereaksi dengan uap dengan bantuan katalis berupa nikel. Dan dapat juga melalui proses klorosulfonasi dan nitrasi meskipun harus membutuhkan kondisi khusus. Fermentasi alkana menjadi asam karboksilat juga dapat dilakukan dengan beberapa teknik khusus. Pada Reaksi reed, sulfur dioksida, klorin dan cahaya mengubah hidrokarbon menjadi sulfonil klorida. Abstraksi nukleofilik dapat digunakan untuk memisahkan alkana dari logam. Gugus alkil daris sebuah senyawa dapat dipindahkan ke senyawa lainnya dengan reaksi transmetalasi.

TABLET / COMPRESSI

Gambar

I. Pengertian

Tablet adalah bentuk sediaan padat yang terdiri dari satu atau lebih bahan obat yang dibuat dengan pemadatan, kedua permukaannya rata atau cembung.Tablet memiliki perbedaan dalam ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan. Kebanyakan tipe atau jenis tablet dimaksudkan untuk ditelan dan kemudian dihancurkan dan melepaskan bahan obat ke dalam saluran pencernaan.

Tablet dapat diartikan sebagai campuran bahan obat yang dibuat dengan dibantu zat tambahan yang kemudian dimasukan kedalam mesin untuk dikempa menjadi tablet.

Menurut FI Edisi IV

Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi.

Menurut USP 26 (hal : 2406)

Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatannya, dapat diklasifikasikan sebagai tablet atau tablet kompresi.

Menurut British Pharmacopeae ( BP 2002)

Tablet adalah Sediaan padat yang mengandung satu dosis dari beberapa bahan aktif dan biasanya dibuat dengan mengempa sejumlah partikel yang seragam.

Menurut Formularium Nasional Edisi II

Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat dengan cara kempa cetakdalam bentuk umumnya tabung pipih yang kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung obat dengan atau tanpa zat pengisi.

Menurut ANSEL Edisi IV

Tablet adalah bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat dengan penambahan bahan tambahan farmasetika yang sesuai.

Menurut Buku Pelajaran Teknologi Farmasi

Tablet adalah sediaan obat padat takaran tunggal. Sediaan ini dicetak dari serbuk kering, kristal atau granulat,umumnya dengan penambahan bahan pembantu,pada mesin yang sesuai dengan menggunakan tekanan tinggi. Tablet dapat memiliki bentuk silinder,kubus, batang dan cakram serta bentuk seperti telur atau peluru.

Menurut FI edisi III 1979

Tablet adalah sediaan padat, dibuat secara kempa cetak berbentuk rata atau cembung rangkap, umumnya bulat mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelican, zat pembasah atau zat lain yang cocok.

Menurut The Art,Science, and Tecnology of Pharmaceutical Compounding

The tablet is the most frequently prescribed commercial dosage form.

Menurut HUSAA Pharmaceutical Dispensing

Tablet are solid dosageforms containing medicinal substanceswith or without suitable diluents.

Macam-macam bentuk tablet

Bentuk silinder

Bentuk kubus

Bentuk cakram

Bentuk bundar

Bentuk batang

Bentuk telur/peluru

Bentuk pipih/sirkuler

Bentuk oval

Bentuk cincin

Bentuk segitiga,segi empat,segi lima, banyak segi, segiempat, panjang, bentuk hati.

II. Penggolongan

A. Berdasarkan Metode PembuatanDikenal dua jenis tablet berdasarkan metode pembuatan, yaitu tablet cetak dan tablet kempa.

Tablet cetakDibuat dari bahan obat dan bahan pengisi, umumnya mengandung laktosa dan serbuk sukrosa salam berbagai perbandingan. Massa dibasahi dengan Etanol prosentasi tinggi kadar Etanol tergantung dengan kelarutan zat aktif dan bahan pengisi dalam pelarut, serta kekerasan tablet yang diinginkan. Pembuatan dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah pada lubang cetakan. Kemudian dikeluarkan dan dibiarkan kering. Tablet cetak agak rapuh sehingga tablet dapat di potek dan harus hati-hati saat pengemasan dan pendistribusiannya., besar tekanan pada tablet 25-50 bar.Kepadatan tablet tergantung pada pembentukan kristal yang terbentuk selama pengeringan, tidak tergantung pada kekuatan yang diberikan.

Tablet kempaTablet kempa didefinisikan sebagai bentuk sediaan padat yang dibuat dengan cara pengempaan dari sebuah formula dengan memberikan tekanan tinggi (tekanan di bawah beberapa ratus kg/cm2) pada serbuk/granul menggunakan pons/cetakan baja. Umumnya tablet kempa mengandung zat aktif, bahan pengisi, bahan pengikat, desintegran, dan lubrikan, tetapi dapat juga mengandung bahan pewarna, bahan pengaroma, dan bahan pemanis.Tablet biasanya mempunyai ketebalan kurang dari diameternya.Tablet kempa ganda, tablet kempa yang dibuat dengan lebih dari satu kali siklus tekanan.

B. Berdasarkan Distribusi Obat dalam TubuhBerdasarkan distribusi obat dalam tubuh, tablet dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:

Untuk pengobatan localTablet untuk vagina (ovula), digunakan sebagai anti infeksi, anti fungi, hormon local.Tablet untuk penis (basila), di gunakan sebagai anti infeksiTablet hisap (lozenges) untuk mulut dan tenggorokanUntuk pengobatan sistemik, per oral. Tablet yang bekerja sistemik dapat dibedakan menjadiShort acting/ jangka pendek : dalam satu hari memerlukan beberapa kali menelan obat. Obat bekerja tidak lebih dari 8 jamLong acting/ jangka panjang : dalam satu hari cukup menelan satu tablet. Obat bekerja tidak lebih dari 8 jam.

C. Berdasarkan Jenis Bahan PenyalutBerdasarkan jenis bahan penyalut, tablet dapat dibedakan menjadi:

1) Tablet salut biasa / salut gula (dragee), Adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapisan gula baik berwarna maupun tidak. Lapisan gula berasal dari suspensi dalam air mengandung serbuk yang tidak larut, seperti pati, kalsium karbonat, talk, atau titanium dioksida yang disuspensikan dengan gom akasia atau gelatin.

2) Tablet salut selaput (film-coated tablet), Tablet kempa yang disalut dengan salut tipis, bewarna atau tidak dari bahan polimer yang larut dalam air yang hancur cepat di dalam saluran cerna. Penyalutan tidak perlu berkali-kali. Disalut dengan hidroksi propil metil selulosa, metil selulosa, hidroksi propil selulosa, Na-CMC, dan campuran selulosa asetat ftalat dengan PEG yang tidak mengandung air atau mengandung air.

3) Tablet salut kempa adalah tablet yang disalut secara kempa cetak dengan massa granulat yang terdiri atas laktosa, kalsium fosfat, dan zat lain yang cocok. Mula-mula dibuat tablet inti, kemudian dicetak lagi bersama granulat kelompok lain sehingga terbentuk tablet berlapis (multi layer tablet). Tablet ini sering di gunakan untuk pengobatan secara repeat action.

4) Tablet salut enteric (enteric-coated tablet), atau lepas tunda, Adalah tablet yang dikempa yang disalut dengan suatu zat yang tahan terhadap cairan lambung, reaksi asam, tetapi terlarut dalam usus halus. maka diperlukan penyalut enterik yang bertujuan untuk menunda pelepasan obat sampai tablet melewati lambung. Bahan yang sering digunakan adalah alol, keratin, selulosa acetat phtalat.

5) Tablet lepas lambat, Tablet yang pelepasan zat aktifnya dimodifikasi sehingga tablet tersebut melepaskan dosis awal yang cukup untuk efek terapi yang kemudian disusul dengan dosis pemeliharaan sehingga jumlah zat aktif atau konsentrasi zat aktif dalam darah cukup untuk beberapa waktu tertentu. (misal tablet lepas lambat 6 jam, 12 jam, dsb).

6) Tablet berlapis, tablet yang disiapkan dengan pengempaan granuler tablet pada granulasi yang baru dikempa. Proses ini dapat diulangi untuk menghasilkan tablet berlapis banyak dari 2 atau 3 lapisan.

Tujuan Penyalutan Tablet

Melindungi zat aktif yang bersifat higroskopis atau tidak tahan pada pengaruh udara , kelembapan dan cahaya.Menutupi rasa dan bau yang tidak enakMembuat penampilan yang lebih baik dan menarikMengatur tempat pelepasan obat dalam saluran cerna. Misalnya tablet enteric yang pecah di usus

D. Berdasarkan Cara PemakaianBerdasarkan cara pemakaiannya, tablet dapat dibagi menjadi:

Tablet biasa / tablet telan.Dibuat tanpa penyalut, digunakan per oral dengan cara ditelan, pecah di lambung.

Tablet kunyah (chewable tablet)Bentuknya seperti tablet biasa, cara pakainya dikunyah dulu dalam mulut kemudian ditelan, umumnya tidak pahit. Dimaksudkan untuk dikunyah sehingga meninggalkan residu yang memberikan rasa enak di mulut.Diformulasikan untuk anak-anak, antasida dan antibiotic tertentu. Dibuat dengan cara dikempa .biasanya digunakan manitol, sorbitol dan sukrosa sebagai pengikat dan pengisi. Tablet kempa yang mengandung zat aktif dan eksipien yang harus dikunyah sebelum ditelan.

Tablet hisap (lozenges, trochisi, pastiles)Sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang membuat tablet melarut atau hancur perlahanlahan dalam mulut. Tablet yang mengandung zat aktif dan zat-zat penawar rasa dan bau, dimaksudkan untuk disolusi lambat dalam mulut untuk tujuan lokal pada selaput lendir mulut. Tablet ini dibuat dengan cara tuang disebut pastilles atau dengan cara kempa tablet menggunakan bahan dasar gula disebut trochisi. Umumnya mengandung antibiotic, antiseptic, adstringensia.

Tablet larut (effervescent tablet)Dibuat dengan cara dikempa. Selain zat aktif, tablet mengandung campuran zat asam dan natrium bikarbonat yang jika dilarutkan dengan air akan menghasilkan CO2. Diberi wadah yang tertutup rapat dan terlindung dari lembab, di etiket diberi tanda bukan untuk ditelan. Tablet ini harus dilarutkan dalam air baru diminum.Contohnya Ca-D-Redoxon, tablet efervesen Supradin.

5. Tablet Implantasi (Pelet)Tablet kecil, bulat atau oval putih, steril, dan berisi hormon steroid, dimasukkan ke bawah kulit dengan cara merobek kulit sedikit, kemudian tablet dimasukkan, dan kulit dijahit kembali. Zat khasiat akan dilepas perlahan-lahan. Dibuat berdasarkan teknik aseptik, mesin tablet harus steril. Dimaksudkan untuk implantasi subkutan (Untuk KB, 3-6 bulan, mencegah kehamilan).

Tablet hipodermik (hypodermic tablet)Tablet cetak/kempa yang dibuat dari bahan mudah larut/melarut sempurna dalam air. Umumnya digunakan untuk membuat sediaan injeksi steril dalam ampul dengan menambahkan pelarut steril (FI IV). Umumnya berbobot 30 mg dan disuntikkan di bawah kulit (subkutan).Dilarutkan lebih dahulu sebelum dijadikan injeksi hipodermik.

Tablet bukal (buccal tablet)Digunakan dengan cara meletakkan tablet diantara pipi dan gusi, sehingga zat aktif diserap secara langsung melalui mukosa mulut. Tablet biasanya berbentuk oval, keras dan berisi hormon. Bekerja sistemik, tererosi atau terdisolusi di tempat tersebut dalam waktu yang lama (secara perlahan).

Tablet sublingualDigunakan dengan cara meletakkan tablet di bawah lidah sehingga zat aktif secara langsung melalui mukosa mulut, diberikan secara oral. Tablet kempa berbentuk pipih yang berisi nitrogliserin. Biasanya untuk obat penyempitan pembuluh darah ke jantung (angina pectoris) sehingga harus cepat terlarut agar dapat segera memberi efek terapi. Diabsorbsi oleh selaput lendir di bawah lidah.

Tablet vagina (ovula)Tablet kempa yang berbentuk telur (ovula) untuk dimasukkan dalam vagina yang di dalamnya terjadi disolusi dan melepaskan zat aktifnya. Biasanya mengandung antiseptik, astringen. Digunakan untuk infeksi lokal dalam vagina dan mungkin juga untuk pemberian steroid dalam pengobatan sistemik. Tablet vagina mudah melemah dan meleleh pada suhu tubuh, dapat melarut dan digunakan sebagai obat luar khusus untuk vagina.

Tablet RektalTablet kempa yang mengandung zat aktif yang digunakan secara rektal (dubur) yang tujuannya untuk kerja lokal atau sistemik.

Komponen TabletKomponen atau formulasi tablet kempa terdiri dari zat aktif bahan pengisi, bahan pengikat, desintegran, dan lubrikan, dapat juga mengandung bahan pewarna, yang diabsorpsikan pada alumunium hidroksida yang tidak larut yang di izinkan pada pengaroma dan bahan pemanis.

1. Zat aktifSecara luas obat atau bahan aktif yang diberikan secara oral dalam bentuk tablet dikelompokkan menjadi :

Zat Aktif Tidak Larut Air (Insoluble Drugs)Zat ini cenderung digunakan untuk memberikan efek lokal pada saluran pencernaan (seperti antasida dan adsorben).

Zat Aktif Larut Air (Suluble Drugs)Zat ini cenderung digunakan untuk memberikan efek sistemik dengan terdisolusi dan terabsorpsi pada usus.

2. Eksipien atau bahan tambahan.Eksipien adalah zat yang bersifat inert secara farmakologi yang digunakan sebagai zat pembantu dalam formulasi tablet untuk memperbaiki sifat zat aktif, membentuk tablet dan mempermudah teknologi pembuatan tablet. Eksipien harus memiliki kriteria sebagai berikut :

Bahan pengisi (diluent)Berfungsi untuk memperbesar volume massa agar mudah di cetak atau di buat. Bahan pengisi di tambahkan jika zat aktif sedikit sulit dikempa biasanya digunakan Saccharum lactis, Amylum manihot, calcii phospas, calcii carbonas dan zat lain yang cocok.

Bahan pengikat (binder)Dimaksudkan agar tablet tidak pecah atau retak, dapat merekat.Biasanya yang digunakan adalah mucilago Gummi Arabici 10 -20 % (panas solutio Mythylcellulosum 5%).

Bahan penghancur/pengembang(disintegrant)Dimaksudkan agar tablet dapat hancur dalam perut.Biasanya yang digunakan adalah amilum manihot kering, gelatinum, agar agar, natrium alginat.

Bahan pelicin (lubrikan/lubricant)berfungsi mengurangi gesekan selama proses pengempaan tablet dan juga berguna untuk mencegah massa tablet melekat pada cetakan(matrys). Biasanya digunakan talkum 5 %,Magnesium stearas,Acidum Stearicum.

Perbaikan Aliran atau GlidanBahan yang dapat meningkatkan kemampuan, mengalir serbuk, umumnya di gunakan dalam kempa langsung tanpa proses granulasi. misal: silika pirogenik koloidal.

Bahan PenyalutUntuk maksud dan tujuan tertentu tablet disalut dengan zat penyalut yang cocok,biasanya berwarna atau tidak.

3. AdjuvantAdjuvant adalah zat tambahan dalam formula sediaan obat yang ditambahkan dalam jumlah kecil untuk maksud pemberian warna, penawar bau, dan rasa.Contohnya :

Bahan pewarna (coloris agent)Berfungsi untuk menutupi warna obat yang kurang baik, identifikasi produk, dan untuk membuat suatu produk lebih menarik.

Tabel Jenis pewarna (sintetik yang biasa digunakan)

Pewarna

Nama umum

Red 3

Erytrosine

Red 40

Allura red AC

Yellow 5

Tartrazine

Yellow 6

Sunset Yellow

Blue 1

Brilliant Blue

Pemanis dan pemberi rasa (Sweetners dan Flavor)Penambahan pemanis dan pemberi rasa biasanya hanya untuk tablet-tablet kunyah, hisap, buccal, sublingual, effervesen dan tablet lain yang dimaksudkan untuk hancur atau larut di mulut.

Tabel beberapa pemanis yang biasa digunakan

Pemanis Alami

Pemanis Sintetis atau Buatan

Mannitol

Sakarin

Lactosa

Siklamat

Sukrosa

Aspartame

Dektrosa

Cara Pembuatan Obat yang Baik ( CPOB )

Cara Pembuatan Tablet

Bahan obat dan zat-zat tambahan umumnya berupa serbuk yang tidak dapat langsung dicampur dan dicetak menjadi tablet karena akan langsung hancur dan tablet menjadi mudah pecah.Campuran serbuk itu harus di ubah menjadi granul,yaitu kumpulan serbuk dengan volumelebih besar yang saling melekat satu samma lain. Cara merubah serbuk menjadi granuldisebutgranulasi.Tujuan granulasi adalah:

Supaya sifat alirannya baik (free-flowing). Granul dengan volume tertentu dapat mengalir teratur dalam jumlah angkasama kedalam mesin cetak tablet.Ruang udara dalam bentuk granul jumlahnya lebih kecil jika di bandingkan dengan bentuk serbuk jika di ukurdalam voume yang sama. Makin banyak udaranya, tablet makin mudah pecah.Agar pada saat di cetak tidak mudah melekat pada steampel (punch) dan mudah lepas dari matriks (die).Salah satu syarat bahan pembantu yang digunakan untuk pembuatan tablet adalah harus netral, tidak berbau,tidak berasa dan lebih baik tidak berwarna. Bahan-bahan tambahan yang digunakan pada pembuatan tablet dapat dikelompokkan sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai:

bahan pengisi,bahan pengikat,bahan pelincir (termasuk bahan pengatur aliran,bahan pelican dan bahan pemisah bentuk), bahan penghancur,bahan penahan lembab, bahan peng adsorpsi dan bahan penghambat kelarutan.Terdapat 3 metode dalam pembuatan tablet kompresi yaitu : metode granulasi basah, metode granulasi kering, dan metode cetak langsung.

a. Metode Granulasi BasahMetode granulasi basah ini merupakan salah satu metode yang paling sering digunakan dalam memproduksi tablet kompresi. Langkah-langkah yang diperlukan dalam pembuatan tablet dengan metode granulasi basah ini dapat dibagi sebagai berikut, yaitu menimbang dan mencampur bahan-bahan yang diperlukan dalam formulasi, pembuatan granulasi basah, pengayakan adonan lembab menjadi pelet atau granul, kemudian dilakukan pengeringan, pengayakan kering, pencampuran bahan pelicin, dan pembuatan tablet dengan kompresi.

Keuntungan metode granulasi basah:

Meningkatkan kohesifitas dan kompaktibilitas serbuk sehingga diharapkan tablet yang dibuat dengan mengempa sejumlah granul pada tekanan kompresi tertentu akan menghasilkan bentuk tablet yang bagus, keras, dan tidak rapuh.Mencegah segregasi komponen penyusun tablet yang telah homogen sebelum proses pencampuran.Zat-zat yang bersifat hidrofob, dapat memperbaiki kecepatan pelarutan zat aktif dengan perantara cairan pelarut yang cocok dengan bahan pengikat.Kekurangan metode granulasi basah:

Banyak tahap dalam proses produksi yang harus divalidas.Biaya cukup tinggi.Zat aktif yang sensitif terhadap lembab dan panas tidak dapat dikerjakan dengan cara ini. Untuk zat termolabil dilakukan dengan pelarut.

b. Metode Granulasi Kering (Slugging)Metode ini telah digunakan bertahun-tahun dan merupakan bentuk yang berharga terutama pada keadaan dimana dosis efektif terlalu tinggi untuk kempa langsung dan bahan-bahan yang digunakan peka terhadap pemanasan, kelembaban atau keduanya.Metode ini khususnya untuk bahan-bahan yang tidak dapat diolah dengan metode granulasi basah, karena kepekaannya terhadap uap air atau karena untuk mengeringnyadiperlukan temperatur yang dinaikkan. Tahap pembuatan ini yaitu partikel zat aktif dan eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar dari serbuk semula (granul). Prinsip dari metode ini adalah membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat dan pelarut, ikatannya didapat melalui gaya.

Keuntungan cara granulasi kering adalah:

Peralatan lebih sedikit karena tidak menggunakan larutan pengikat, mesin pengaduk berat dan pengeringan yang memakan waktuBaik untuk zat aktif yang sensitif terhadap panas dan lembabMempercepat waktu hancur karena tidak terikat oleh pengikatKekurangan cara granulasi kering adalah:

Memerlukan mesin tablet khusus untuk membuat slugTidak dapat mendistribusikan zat warna seragamProses banyak menghasilkan debu sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi silang

c. Metode Cetak LangsungMetode ini digunakan untuk bahan yang mempunyai sifat mudah mengalir sebagaimanasifat-sifat kohesinya yang memungkinkan untuk langsung dikompresi dalam tablet tanpa memerlukan granulasi basah atau kering. Keuntungan utama dari metode ini adalah bahwa bahan obat yang peka terhadap lembab dan panas, yang stabilitasnya terganggu akibat operasi granulasi, dapat dibuat menjadi tablet. Akan tetapi dengan meningkatnya tuntutan akan kualitas tablet, maka metode ini tidak diutamakan.

Keuntungan metode kempa langsung yaitu :

Lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikitLebih singkat prosesnya.Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan tidak tahan lembabWaktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak melewati proses granul, tetapi langsung menjadi partikel. tablet kempa langsung berisi partikel halus, sehingga tidak melalui proses dari granul ke partikel halus terlebih dahulu.Kerugian metode kempa langsung :

Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara zat aktif dengan pengisi dapat menimbulkan stratifikasi di antara granul yang selanjutnya dapat menyebabkan kurang seragamnya kandungan zat aktif di dalam tablet.Zat aktif dengan dosis yang besar tidak mudah untuk dikempa langsung karena itu biasanya digunakan 30% dari formula agar memudahkan proses pengempaan sehingga pengisi yang dibutuhkanpun makin banyak dan mahal. Dalam beberapa kondisi pengisi dapat berinteraksi dengan obat seperti senyawa amin dan laktosa spray dried dan menghasilkan warna kuning. Pada kempa langsung mungkin terjadi aliran statik yang terjadi selama pencampuran dan pemeriksaan rutin sehingga keseragaman zat aktif dalam granul terganggu.Sulit dalam pemilihan eksipien karena eksipien yang digunakan harus bersifat; mudah mengalir; kompresibilitas yang baik; kohesifitas dan adhesifitas yang baik.

V. Macam Macam Kerusakan Pada Pembuatan Tablet

Binding adalah kerusakan tablet akibat massa yang akan di cetak melekat pada dinding ruang cetakan.Ini terjadi ketika pelepasan dari tablet sulit dan sering diikuti bunyi rebut/menderik yang karakteristik, tepi tablet tergores atau kasar.Sticking/picking ialah perlekatan yang terjadi pada punch atas dan bawah akibatpermukaan punch tidak licin.Sticking adalah keadaan granul menempel pada dinding die. Penyebabanya yaitu punch kurang bersih.Whiskering ialah percetakan tidak pas dengan ruangan cetakan terjadi pelelehan zat aktif saat pencetakan pada tekanan tinggi.Splitting/capping ialah lepasnya lapisan tipis dari permukaan tablet terutama pada bagian tengah.Capping adalah keadaan yang menggambarkan bagian atas atau bawah tablet terpisah sebagian atau seluruhnya.Motling adalah terjadinya warna yang tidak merata pada permukaan tablet, disebabkan perbedaan obat atau hasil uraianya dengan bahan tambahan, juga karena terjadinya migrasi obat selama pengeringan atau adanya bahan tambahan berupa larutan berwarna yang tidak terbagi merata.Crumbling ialah tambet menjadi retak dan rapuh. Disebabkan kurangnya tekananpada pencetakan tablet dan zat pengikatnya kurang.

Syarat-Syarat Tablet1. KekerasanSebuah tablet yang baik adalah tablet yang cukup keras untuk dipegang sampai digunakan. Dalam bentuk lain tablet tidak boleh terlalu keras karena akan gagal dalam penghancuran atau gagal dalam larut dengan mudah.Kekerasan tablet merupakan parameter yang menggambarkan ketahanan tablet dalam melawan tekanan mekanik seperti guncangan dan terjadinya keretakan tablet selama pengemasan, transportasi dan pemakaian. Kekerasan tablet biasanya antara 4 8 kg.

2. Keseragaman Bahan AktifFarmakope Amerika dan Formularium Nasional menetapkan batasan dalam potensi tablet.

3. Keseragaman tabletTablet ditentukan berdasarkan banyaknya penyimpangan bobot pada tiap tablet terhadapbobot rata-rata dari semua tablet sesuai syarat yang ditentukan dalam Farmakope Indonesia.Tablet tidak bersalut harus memenuhi syarat keseragaman bobot yang ditetapkan dengan menimbang 20 tablet satu persatu dan dihitung bobot rata-rata tablet.

4. Proses PenghancuranJika tablet diharapkan efektif dalam pengobatan maka jelas tablet tersebut harus larut atau hancur dengan cepat.

5. Keregasan Tablet (Friability)Friability adalah persen bobot yang hilang setelah diguncang.penentuan keregasan tablet dilakukan terutama pada waktu tablet dilapisi (coating) alat yang digunakan disebut Friability Tester.

Pengemasan Persyaratan ubtuk sediaan tablet :

Dapat melindungi tablet dari udaraTerlindung dari cahayaDapat melindungi dari kerusakan yang diakibatkan oleh benda asing dari luar kemasanDidesain bahannya tidak akan keluar sebelum dibukaDisertai dengan bentuk dan ukuran yang dapat diterima dengan mudah oleh pasien agar mudah membuka dan menggunakannya.Pasien dapat mengetahui dengan benar sediaannya dan pemberian label pada kemasan harus jelas, seperti bentuk sediaan karakteristik khusus dari bentuk sediaan harus disebutkan dalam label, contohnya sediaan lepas lambat.Tertera dalam etiket kandungan dosis yang terdapat dalam tablet, tempat penyimpanan, nama tablet/ nama zat berkhasiat, jumlah zat dan tanggal kadaluarsa tablet.

Implants/ implanImplan atau pelet adalah sediaan dengan massa padat steril berukuran kecil berisi obat dengan kemurnian tinggi, dibuat dengan cara pengempaan dan percetakan.

Setelah dokter mematikan rasa di kulit dengan menggunakan anastetik, kemudian alat seperti jarum (trocar) digunakan untuk menempatkan implant di bawah kulit pada lengan bagian atas.Implan biasanya mengandung hormon seperti testosteron atau ekstradil yang di kemas dalam vialatau lembaran kertas timah steril.Pemasangan implan tidak memerlukan jahitan pada kulit. Secara perlahan, implan akan melepaskan progestin ke dalam aliran darah. Implan efektif digunakan selama 3 tahun.

OBATDefinisi obat :Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia (UU No. 36 Thn 2009)KLASIFIKASI OBAT Berdasarkan Undang-UndangObat Bebas adalah obat-obat yang dalam penggunaannya tidak membahayakan masyarakat dan dapat digunakan sendiri tanpa pengawasan dokter. Obat dapat dijual-belikan secara bebas, tanpa perlu resep dokter dan dapat dibeli di apotek dan toko obat berijin.Obat Bebas Terbatas Adalah golongan obat yang dalam jumlah tertentu penggunaannya aman tetapi bila terlalu banyak akan menimbulkan efek kurang enak. Pemakaiannya tidak perlu di bawah pengawasan dokter. Obat ini disebut terbatas karena pemberiannya dalam jumlah terbatas. Obat ini dapat diperoleh di apotek dan toko obat berijin.Bagi obat bebas terbatas harus mencantumkan tanda peringatan P.No.1; P.No.2; P.No.3; P.No.4; P.No.5 dan P.No.6.Bunyi spot peringatan tersebut adalah : P.No.1. Awas! Obat Keras. Bacalah Aturan Memakainya. P.No.2. Awas! Obat Keras. Hanya Untuk Kumur, Jangan ditelan. P.No.3. Awas! Obat Keras. Hanya Untuk Bagian Luar Badan. P.No.4. Awas! Obat Keras. Hanya Untuk dibakar. P.No.5. Awas ! Obat Keras. Tidak boleh ditelan. P.No.6. Awas! Obat Keras. Obat Wasir, Jangan ditelan.Obat Keras yaitu obat-obatan yang tidak digunakan untuk keperluan tehnik, yang mempunyai khasiat mengobati, menguatkan, membaguskan, mendesinfeksikan dan lain-lain tubuh manusia, baik dalam bungkusan maupun tidak.OWA (Obat Wajib Apotek) Surat Keputusan Nomor 347/Menkes/SK/VII/1990 tanggal 16 Juli 1990 adalah obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter oleh apoteker di apotek.Obat Narkotika & Psikotropika Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang.Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Contoh Obat Bebas : Paracetamol. Contoh Obat Bebas Terbatas : mixagrip, sanaflu Contoh Obat Keras : Amoxilin, Asam Mefenamat. Contoh Obat Wajib Apotek : pil KB Contoh Obat Narkotika : Kodein. Contoh Obat Psikotropika : Diazepam Contoh Obat Tradisional : Jamu bersalin, Kiranti.Berdasarkan FarmakologiObat Sistem Saraf : Norepinefrin, epinefrinObat Kardiovaskular : captopril, amlodipinObat Saluran pernapasan : salbutamol, teofilinObat Saluran Cerna : metoclopramid, omeprazolObat Antibiotik : cefadroksil, ciprofloksasinObat Antikanker : nitrogen mustard, sisplatinObat Anti Peradangan : asetaminofen, aspirinObat Pengatur Imun (Imunosupresan) : interferonObat Sistem Endokrin : Pil KBBerdasarkan SumbernyaObat Alam dihasilkan dari alamObat Semi Sintetik senyawa alam yg dimodifikasi mjd obat.Obat Sintetik senyawa kimia murni yg dimodifikasi mjd obatBerdasarkan Rute Pemberian Obat Obat dpt diberikan melalui bbrp rute yg berbeda ke dalam tubuh. Scra garis besar ada 2 rute pemberian obat :RUTE ENTERALRUTE PARENTERALPemilihan rute pemberian obat tergantung : keadaan umum pasien, kecepatan aksi obat yg diinginkan, sifat fisika kimia obat, dan organ target tempat aksi obat.RUTE ENTERALORAL : obat diberikan melalui mulut. Mrpkn cara yg paling umum.Sublingual : obat ditempatkan dibawah lidah. Khusus obat jantung golongan nitrogliserin.REKTAL : obat diberikan melalui rektal (suppositoria). umumnya untuk efek lokal seperti hemoroid dan pencahar.RUTE PARENTERALIntravaskular (IV) : pemberian obat dgn injeksi ke pembuluh darah vena. Efek obat yang dihasilkan sangat cepat.Intramuscular (IM) : pemberian obat dgn injeksi ke jaringan otot. Cth : pd paha atau lengan.subcutan (SC) : pemberian obat dgn injeksi ke jaringan dibawah kulit.Ada bbrp rute parenteral yg lain, namun yg paling umum adalah ketiga rute diatas.Rute Topikal : Pemberian obat melalui kulit.Berdasarkan Efek Obat Pada TubuhObat Yang Berefek SistemikObat Yang Berefek Non-SistemikBerdasarkan Bentuk Sediaan ObatPada Rute ORAL : Tablet, kapsul, pil, suspensi, emulsi, larutan, dan sirup.Pada Rute REKTAL : Suppositoria, enema, teblet vaginal, jelly.Pada Rute Parenteral : injeksi (obat suntik), Vaksin, dan Implan.Pada Rute TOPIKAL (kulit) : salep, krim, lotion, pasta dan gel.

Farmasetika Dasar Ilmu Resep

SEPTEMBER 26, 2013ANNISYAHW UNCATEGORIZEDAssalamualaikumHari ini saya akan membahas salah satu mata kuliah saya yaitu Farmasetika Dasar mengenai Ilmu Resep. Sebelumnya saya akan menjelaskan tentang pengertian dari Farmasetika Dasar terlebih dahulu. Berikut ulasan tentang Farmasetika Dasar.A. Pengertian FarmasetikaFarmasetika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obatmeliputi pengumpulan, pengenalan, pengawetan, dan pembakuan bahan obat-obatan; seni peracikan obat; serta pembuatan sediaan farmasimenjadi bentuk tertentu hingga siap digunakan sebagai obat; serta perkembangan obat yang meliputi ilmu dan teknologi pembuatan obat dalam bentuk sediaan yang dapat digunakan dan diberikan kepada pasien.Setiap mahasiswa yang mengggeluti bidang farmasi diwajibkan mempelajari dan mendalami ilmu farmasetika. Karena didalam ilmu farmasetika, kita mempelajari dasar-dasar farmasi. Kita dianjurkan mempelajari tentang sejarah farmasi, sediaan-sediaan farmasi, singkatan-singkatan dalam farmasi, penulisan resep dan lain-lain.

B. Ilmu Resep

Ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat-obatan menjadi bentuk tertentu hingga siap digunakan sebagai obat.

Penyediaan obat-obatan disini mengandung arti pengumpulan, pengenalan, pengawetan dan pembakuan dari bahan obat-obatan. Berdasarkan ruang lingkupnya, dunia farmasi memiliki cakupan yang sangat luas, oleh karena itu ilmu resep tidak dapat berdiri sendiri dari cabang ilmu yang lain, seperti fisika, kimia, biologi, dan farmakologi.

Pada waktu seseorang mulai terjun masuk ke dalam pendidikan kefarmasian, berarti dia mulai mempersiapkan dirinya untuk melayani masyarakat dalam hal :

Memenuhi kebutuhan obat-obatan yang aman dan bermutu.Pengaturan dan pengawasan distribusi obat-obatan yang beredar di masyarakat.Meningkatkan peranan dalam bidang penyelidikan dan pengembangan obat-obatan.C. Sejarah Kefarmasian

Ilmu resep telah ada semenjak timbulnya penyakit. Dengan adanya manusia di dunia ini mulai timbul peradapan dan mulai terjadinya penyebaran penyakit yang dilanjutkan dengan usaha masyarakat untukmelakukan usaha pencegahan terhadap penyakit. Orang-orang yang berjasa dalam perkembangan farmasi dan kedokteran :a.Hipocrates (460 370), memperkenalkan dunia farmasi dan kedokteran secara ilmiah. Disebut sebagai Bapak Ilmu Kedokteran.b.Dioscorides, orang pertama yang menggunakan tumbuh-tumbuhan sebagai ilmu farmasi terapan, karyanya De Materia Medika.c.Galen (130 200 SM) memperkenalkan obat-obatan yang berasal dari alam, formula dan sediaan farmasi yang disebut Farmasi Galenik.d.Philipus Aureulus Theopratus Bombatus van Holhenheim (1493 1541 SM) disebut Paracelsus, mempengaruhi perubahan farmasi , menyiapkan bahan obat spesifik dan memperkenalkan zat kimia sebagai obat internal.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,maka ilmu farmasi pun mengalami perkembangan hingga terpecah menjadi ilmu yang lebih khusus, tetapi saling berkaitan,misalnya farmakologi, farmakognosi, galenika, dan kimia farmasi.

Sebagai buku panduan bagi farmasis, setiap negara memiliki buku farmakope yang memuat persyaratan kemurnian, sifat kimia dan fisika, cara pemeriksaan, serta beberapa ketentuan lain yang berhubungan dengan obat-obatan.

Farmakope Indonesia milik negara IndonesiaUnited State Pharmakope (USP) milik AmerikaBritish Pharmakope (BP) milik InggrisNederlands Pharmakope milik BelandaFarmakope Internasional milik WHODi Indonesia sebelum mempunyai farmakope, yang berlaku adalah Farmakope Belanda Baru pada tahun 1962 pemerintah RI menerbitkan Farmakope Indonesia edisi I.

Buku-buku farmasi yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan :

Farmakope Indonesia edisi I jilid I terbit 20 Mei 1962Farmakope Indonesia edisi I jilid II terbit 20 Mei 1965Formularium Indonesia (FOI) terbit 20 Mei 1966Farmakope Indonesia edisi II terbit 1 April 1972Ekstra Farmakope Indonesia terbit 1 April 1974Formularium Nasional terbit 12 November 1978Farmakope Indonesia edisi III terbit 9 Oktober 1979Farmakope Indonesia edisi IV terbit 5 Desember 1995D. Farmakope

Farmakope merupakan buku yang memuat persyaratan kemurnian, sifat kimia dan fisika, cara pemeriksaan, serta beberapa ketentuan lain yang berhubungan dengan obat-obatan.Judul tersebut dapat disingkat menjadi FI. Jika tidak ada keterangan lain, selama periode berlakunya maka yang dimaksudkan adalah FI IV dan semua suplemennya.

E. Bahan dan Proses

Sediaan resmi dibuat dari bahan-bahan yang memenuhi persyaratan dalam monografi Famakope untuk masing-masing bahan yang bersangkutan, yang monografinya tersedia dalam Farmakope.Bahan resmi harus dibuat sesuai denganprinsip-prinsip cara pembuatan yang baik dan dari bahan yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan, untuk menjamin agar bahan yang dihasilkan memenuhi semua persayaratan yang tertera pada monografi Farmakope.Apabila mongrafi suatu bahan sediaan memerlukan bahan yang jumlahnya dinyatakan sebagai zat yang telah dikeringkan, bahan terseut tidak perlu dikeringkan terlebih dahulu sebelum diunakan, asalkan adanya air atau bahan yang mudah menguap diperkenankan dalam jumlah yang ditetapkan.

F. Bahan Tambahan

Bahan resmi yang dibedakan dari sediaan resmi, tidak boleh mengandung bahan yang ditambahkan, kecuali secara khusus diperkenankan dalam monografi.Kecuali dinyatakan lain dalam monografi atau ketentuan umum, bahan-bahan yang diperlukan seperti bahan dasar, penyalut, pewarna, penyedap, pengawet, pemantap, dan pembawa dapat ditambahkan ke dalam sediaan resmi untuk meningkatkan stabilitas, manfaat atau penampilan maupun untuk memudahkan pembuatan.

Bahan tambahan yang dianggap tidak sesuai dan dilarang digunakan, kecuali :a. Bahan tersebut tidak membahayakan dalam jumlah yang digunakan.b. Tidak melebihi jumlah minimal yang diperlukan untuk memberikan efek yang diharapkan.c. Tidak mengurangi ketersediaan hayati, efek terapi atau keamanan dari sediaan resmid. Tidak menganggu dalam pengujian dan penetapan kadar.

G. Istilah dalam Resep

1. Tangas UapJika dinyatakan penggunaan tangas uap, yang dimaksud adalah tangas dengan uap panas mengalir. Dapat juga pemans lain yang dapat diatur, hingga suhunya sama dengan uap panas mengalir.

2. Tangas AirJika dinyatakan penggunaan tangas air, tanpa menyebutkan suhu tertentu yang dimaksudkan adalah tangas air yang mendidih kuat.

3. LarutanPernyataan (1 dalam 10 ) mempunyai arti 1 bagian volume cairan atau 1 bagian bobot zat padat diencerkan dengan atau dilarutkan dalam pengencer atau pelarut secukupnya hingga volume akhir 10 bagian volume.

4. KelarutanKelarutan zat yang tercantum dalam farmakope dinyatakan dengan istilah sebagai berikut :

5. Suhu Penyimpanan

Dingin : suhu tidak lebih dari 8oC; lemari pendingin memiliki suhu 2C dan 8C, sedangkan lemari pembeku mempunyai suhu 20C dan 10CSejuk :suhu antara 8C dan 15CSuhu kamar : suhu pada ruang kerja. Suhu kamar erkendali adalah suhu yang diatur antara 15C dan 30CHangat : suhu antara 30C dan 40CPanas berlebih : suhu diatas 40C6. Persen

Persen bobot per bobot (b/b), menyatakan jumlah gram zat dalam 100 gram larutan atau campuranPersen bobot per volume (b/v), menyatakan jumlah gram zat dalam 100 ml larutanPersen volume per volume (v/v), menyatakan jumlah ml zat dalam 100 ml larutan7. DaluarsaWaktu yang menunjukkan batas terakhir obat masih memenuhi syarat baku. Daluarsa dinyatakan dalam bulan dan tahun, harus ercantum dalam etiket.

Demikin ulasan mengenai Ilmu Resep. Saya mengucapkan terimakasih bagi siapa saja yang telah membaca artikel ini. Mohon maaf bila ada kekurangan. Semoga artikel ni dapat bermanfaat untuk kita semua.

Wasalamualaikum

Sumber:

http://evebutik.blogspot.com/2010/10/farmasetika-dasar.html

http://mamadtbooy.blogspot.com/2012/11/ilmu-farmasetika-dasar.html