anatomi fisiologi manusia, jantung katak

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Landasan Teori Otot jantung Merupakan kombinasi otot rangka dan otot polos. Miofilamen disusun dalam pola pemitaan reguler sehingga otot jantung berlurik. Filamen aktin tipis mengandung troponin dan tropomiosin. Mekanisme ion kalsiumnya serupa dengan yang terjadi di otot rangka. Otot jantung memiliki tubulus T dan retikulum sarkoplasma yang terbentuk dengan baik. Otot ini berkontraksi sesuai mekanisme sliding filamen. Tidak seperti otot rangka sebagian ion kalsium terlepas untuk memicu kontraksi berasal dari cairan ekstraseluler. Akibatnya, otot jantung menjadi sangat sensitif terhadap ketidakseimbangan kalsium dalam cairan tubuh. Otot jantung adalah otot miogenik dan dapat memicu potensial aksinya sendiri tanpa memerlukan stimulasi saraf. Gap junction yang terletak pada oiskus terinterkalasi saling menghubungkan sel – sel jantung dan meningkatkan penyebaran depolarisasi ke seluruh jantung. Saraf otonom yang berakhir pada otot jantung, jika bersama hormon tertentu dapat memodifikasi frekuensi dan kekuatan kontraksi. Laporan Praktikum Penyelidikan Jantung Katak 1

Upload: irasiie-dianparwati

Post on 11-Dec-2015

172 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

anfisman jantung

TRANSCRIPT

Page 1: anatomi fisiologi manusia, jantung katak

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Landasan Teori

Otot jantung

Merupakan kombinasi otot rangka dan otot polos. Miofilamen disusun

dalam pola pemitaan reguler sehingga otot jantung berlurik. Filamen aktin

tipis mengandung troponin dan tropomiosin. Mekanisme ion kalsiumnya

serupa dengan yang terjadi di otot rangka. Otot jantung memiliki tubulus T

dan retikulum sarkoplasma yang terbentuk dengan baik. Otot ini berkontraksi

sesuai mekanisme sliding filamen. Tidak seperti otot rangka sebagian ion

kalsium terlepas untuk memicu kontraksi berasal dari cairan ekstraseluler.

Akibatnya, otot jantung menjadi sangat sensitif terhadap ketidakseimbangan

kalsium dalam cairan tubuh.

Otot jantung adalah otot miogenik dan dapat memicu potensial aksinya

sendiri tanpa memerlukan stimulasi saraf. Gap junction yang terletak pada

oiskus terinterkalasi saling menghubungkan sel – sel jantung dan

meningkatkan penyebaran depolarisasi ke seluruh jantung. Saraf otonom yang

berakhir pada otot jantung, jika bersama hormon tertentu dapat memodifikasi

frekuensi dan kekuatan kontraksi.

Otot jantung terdiri atas tiga tipe utama yaitu : otot atrium, otot ventrikel,

dan serat otot. Tipe otot atrium dan ventrikel berkontraksi dengan cara yang

sama seperti otot rangka dengan kontraksi yang lebih lama, sedangkan serat

otot khusus penghantar dan pencetus rangsangan berkntraksi dengan lemah

sekal, sebab serat-serat ini hanya mengandung sedikit serat kontraktif yang

bekerja sebagai system pencetus rangsangan bagi jantung.

Fungsi umum otot jantung adalah :

1. Sifat ritmicity/atomatis = secara potensial dapat berkontraksi tanpa

adanya imuls/rangsangan

Laporan Praktikum Penyelidikan Jantung Katak 1

Page 2: anatomi fisiologi manusia, jantung katak

2. Mengikuti hukum gagal/tuntas = bila impuls dilepas mencapai ambang

rangsang otot jantung , maka seluruh jantung akan berkontraksi secara

maksimal sebab susunan otot jantung merupakan suatu sistem sehingga

impuls jantung segera dapat semua bagian jantung. Kekuatan kontraksi

dapat berubah- ubah tergantung pada faktor tertentu misalnya serat otot

jantung, suhu, dan hormon tertentu

3. Tidak berkontraksi tetanik = refraktor absolut pada otot jantung

berlangsung sampai sepertiga massa relaksasi jantung merupakan upaya

tubuh untuk melindungi diri

4. Kekuatan kontraksi = dipengaruhi panjang awal otot : bila seberkas otot

rangka diregangkan kemudian dirangsang secara maksimal,maka akan

berkontraksi dengan kekuatan tertentu. Panjangnya seakan berubah bila

volume diastoliknya berubah, tetapi apabila melampaui batas tertentu

kontraksi akan menurun kembali

Jantung

Jantung terletak di daerah lebih kiri dari rongga dada dan diapit oleh paru-

paru. Jantung dibungkus oleh perikardium. Di bagian dalam perikardium

terdapat dinding jantung yang terdiri atas epicardium, myocardium, dan

endocardium. Jantung terbagi menjadi 4 ruang yaitu 2 atrium (serambi)

yakni atrium kiri dan atrium kanan, serta 2 ventrikel (bilik) yakni ventrikel

kiri dan ventrikel kanan. Atrium berfungsi untuk menerima darah baik dari

paru-paru maupun dari tubuh sedangkan, ventrikel berfungsi memompa darah

ke paru-paru dan ke jaringan-jaringan tubuh.

Peredaran darah pada jantung dibagi menjadi 2, yaitu pulmonary

circulations dan systemic circulations. Pada pulmonary circulation, darah

dari seluruh bagian tubuh yang mengandung CO2 dibawa ke bagian kanan

jantung oleh pembuluh vena. Pembuluh vena sendiri dibagi atas superior dan

inferior venae cavae. Kemudian, darah dipompa keluar melalui arteri

pulmonari (pulmonary arteries) yang juga terdiri atas arteri pulmonari kiri

dan arteri pulmonari kanan yang membawa darah tersebut menuju paru-paru.

Laporan Praktikum Penyelidikan Jantung Katak 2

Page 3: anatomi fisiologi manusia, jantung katak

Sampai di paru-paru darah tersebut mengikat O2 dan melepas CO2. Darah

yang kaya O2 lalu dialirkan kembali ke bagian kiri jantung oleh vena

pulmonari (pulmonary veins).

Pada systemic circulation, darah yang masuk ke bagian kiri jantung

tersebut dipompa keluar melalui aorta dan diedarkan untuk menyuplai

jaringan-jaringan tubuh. Sampai di jaringan tubuh, O2 dilepaskan dan darah

kembali mengikat CO2. Darah yang mengandung CO2 tersebut diedarkan

kembali menuju ke bagian kanan jantung melalui pembuluh vena. Karena

bagian kiri jantung khusunya ventrikel kiri memompa darah dengan jalur

yang lebih panjang yakni ke seluruh jaringan tubuh, maka ia memiliki

dinding yang lebih tebal dari ventrikel kanan.

Jantung juga memiliki katup. Katup yang berada di antara atrium dan

ventrikel disebut atrioventricular atau AV valves. AV valves yang berlokasi

di bagian kiri jantung disebut bicuspid atau mitra valve (memiliki 2 katup)

sedangkan, AV valves yang berada di bagian kanan jantung disebut tricuspid

valve (memiliki 3 katup). Semilunar valves merupakan katup yang berada

pada pangkal dari arteri yang keluar dari ventrikel. Oleh karena itu, semilunar

valve juga disebut pulmonary and aortic semilunar valve. AV valves terbuka

selama jantung berelaksasi dan tertutup saat ventrikel berkontraksi.

Sedangkan, semilunar valves tertutup selama jantung berelaksasi dan terbuka

saat ventrikel berkontraksi.

Mekanisme kerja dari AV valves sebagai berikut : darah yang kembali ke

atrium memberikan tekanan pada AV valves dan menyebabkannya terbuka.

Saat AV valves terbuka, tekanan di atrium lebih besar dari tekanan di

ventrikel dan darah dipompa dari atrium menuju ventrikel. Setelah ventrikel

terisi oleh darah, ia berkontraksi dan memberikan tekanan pada AV valves

sehingga tertutup. Saat AV valves tertutup, tekanan di ventrikel lebih besar

dari tekanan di atrium dan darah dipompa keluar.

Sedangkan, mekanisme kerja dari semilunar valves sebagai berikut: saat

ventrikel berkontraksi, tekanan darah meningkat dan menyebabkan semilunar

Laporan Praktikum Penyelidikan Jantung Katak 3

Page 4: anatomi fisiologi manusia, jantung katak

valves terbuka. Darah dipompa keluar melewati semilunar valves menuju

aorta dan arteri pulmonari. Ketika darah sudah dipompa keluar, ventrikel

berelaksasi dan tekanan di ventrikel menurun. Darah yang telah berada di

pembuluh arteri tersebut memberikan tekanan pada semilunar valves dan

menyebabkannya kembali tertutup.

Bunyi jantung ada tiga macam :

a. Bunyi jantung secara tradisional digambarkan sebagai lup-dup dan

dapat didengar melalui stetokop. “lup” mengacu pada saat katup A-

V menutup dan “dup” mengacu pada saat katup semilunar menutup.

b. Bunyi ketiga atau keempat disebabkan vibrasi yang terjadi pada

dinding jantung saat darah mengalir dengan cepat ke dalam

ventrikel, dan dapat didengar jika bunyi jantung diperkuat melalui

mikrofon.

c. Murmur adalah kelainan bunyi jantung atau bunyi jantung tidak

wajar yang berkaitan dengan turbulensi aliran darah. Bunyi ini

muncul karena efek pada katup seperti penyempitan yang

menghambat aliran darah ke depan, atau katup yang tidak sesuai

yang memungkinkan aliran balik darah.

Mekanisme kerja jantung

Tidak seperti sel otot rangka yang harus distimulasi oleh impuls saraf

sebelum berkontraksi, otot jantung dapat berkontraksi sekalipun tidak

dihubungkan dengan saraf. Terlebih lagi, kontraksi ini spontan terjadi dalam

cara yang teratur dan terus-menerus. Walaupun otot jantung dapat

berkontraksi sendiri, namun tiap daerahnya memiliki ritme yang berbeda.

Atrium dapat berkontraksi sekitar 60 kali per menit sedangkan, ventrikel

berkontraksi lebih lambat (sekitar 20-40 kali per menit). Oleh karena itu,

jantung memerlukan sebuah sistem untuk mengontrol kontraksinya.

Laporan Praktikum Penyelidikan Jantung Katak 4

Page 5: anatomi fisiologi manusia, jantung katak

Salah satu sistem yang mengatur aktivitas jantung disebut intrinsic

conduction system atau nodal system. Sistem ini mengakibatkan otot jantung

berdepolarisasi hanya dalam satu arah, yaitu dari atrium ke ventrikel. Di

samping itu, ia membuat jantung berkontraksi sekitar 75 kali per menit

sehingga denyut jantung dapat teratur. Salah satu bagian penting dari intrinsic

conduction system atau nodal system adalah sinatorial node atau SA node

yang berlokasi di atrium kanan. SA node juga disebut the pacemaker karena

ialah yang memulai denyutan atau kontaksi pada jantung.

Dari SA node impuls disalurkan melewati atrium menuju AV node dan

menyebabkan atrium berkontraksi. Di AV node impuls tersebut ditunda

sebentar untuk memberikan waktu bagi atrium untuk berkontraksi. Kemudian

impuls dengan cepat dibawa ke AV bundle, bundle branches, purkinje fibers

dan menyebabkan kontraksi pada ventrikel. Kontraksi ini secara efektif

memompa darah dalam jumlah besar menuju pembuluh arteri besar yang

meninggalkan jantung.

Pada jantung yang sehat, atrium berkontraksi secara serentak dan

kemudian saat atrium berelaksasi ventrikel berkontraksi. Systole dan diastole

diartikan sebagai kontraksi dan relaksasi dari jantung. Satu denyut jantung

kompleks dimana atrium dan ventrikel berkontraksi kemudian berelaksasi

disebut cardiac cycle. Rata-rata denyut jantung adalah sekitar 75 kali per

menit, jadi lama cardiac cycle yaitu sekitar 0,8 detik.

Cardiac cycle terbagi dalam 3 periode. Pertama, mid-to-late diastole

dimana pada poin ini tekanan darah di jantung rendah dan darah dialirkan

menuju ke jantung dari pulmonary dan systemic circulations. Selama ini

terjadi, semilunar valves tertutup dan AV valve terbuka. Kemudian atrium

berkontraksi dan memompa darah ke ventrikel. Tahap ke dua yaitu

ventricular systole. Pada tahap ini, ventrikel mulai berkontraksi dan

tekanannya menyebabkan AV valves tertutup dan semilunar valves terbuka.

Ketika tekanan di ventrikel lebih besar dari tekanan pada pembuluh arteri

yang meninggalkan jantung, semilunar valves terbuka dan darah dialirkan

keluar dari ventrikel ke jaringan tubuh. Selama ventrikel berkontraksi, atrium

Laporan Praktikum Penyelidikan Jantung Katak 5

Page 6: anatomi fisiologi manusia, jantung katak

berelaksasi dan darah kembali mengisi atrium. Tahap ketiga yaitu early

diastole. Pada tahap ini, ventrikel berelaksasi menyebabkan semilunar valves

tertutup dan selama beberapa saat ventrikel menjadi ruang yang tertutup.

Selama tahap ini, tekanan dalam ventrikel menurun dan ketika tekanannya

menjadi lebih kecil dari tekanan di atrium, AV valves terbuka dan ventrikel

kembali terisi oleh darah.

Blok jantung

Blok jantung adalah gangguan pada hantaran sehingga sebagian atau

semua impuls tidak mencapai ventrikel. Jantung kemudian berdenyut sendiri

atau membentuk iramanya sendiri.

a. Blok jantung parsial : atrium berdenyut dengan normal tetapi

frekuensi hantaran yang yang melalui nodus A-V melambat.

Ventrikel hanya berkontraksi satu kali setelah kontraksi atrium yang

kedua, ketiga atau keempat.

b. Blok jantung total : hantaran dari nodus A-V sangat terhambat.

Atrium berdenyut dengan normal, tetapi ventrikel berdenyut secara

independen sekitar 20 sampai 40 kali per menit.

Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kontraksi jantung

Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja jantung antara lain kontrol dari

sistem saraf, hormon dan ion, serta faktor-faktor fisik.

a. Sistem saraf

Sistem saraf parasimpatetik menyebabkan jantung berdetak lebih

lambat dan memberikan waktu bagi jantung untuk beristirahat

sedangkan sistem saraf simpatik menyebabkan jantung berdetak

lebih cepat sehingga meningkatkan kontraksi otot jantung.

b. Hormon adrenalin (epinephrine)

Hormon adrenalin (ephinephrine) yang meniru efek dari sistem

saraf simpatetik memberikan efek seperti yang ditimbulkan oleh

sistem saraf simpatetik yaitu meningkatkan kontraksi otot jantung.

Laporan Praktikum Penyelidikan Jantung Katak 6

Page 7: anatomi fisiologi manusia, jantung katak

c. Hormon pilokarpin

Pilokarpin berasal dari tanaman Pilocarpus jaborandi dan

Pilocarpus microphyllus yang bekerja pada efek muskarinik tetapi

juga memperlihatkan efek nikotinik. Pilokarpin menyebabkan

rangsangan terhadap kelenjar keringat, kelenjar air mata dan

kelenjar ludah, dan menurunkan kontraksi otot jantung.

d. Ion-ion

Kontraksi kalium, natrium, dan kalsium dalam darah serta cairan

interstisial mempengaruhi frekuensi dan curah jantung.

Ketidakseimbangan elektrolit dapat memberikan gangguan pada

jantung. Sebagai contoh, kekurangan ion kalsium dalam darah

dapat menekan jantung. Sedangkan, kelebihan ion kalsium

menyebabkan jantung mengalami kontraksi yang berkepanjangan

dan suatu saat jantung dapat berhenti bekerja.

e. Faktor emosional

Selama terjadi stres fisik ataupun emosional, saraf-saraf dari sistem

saraf simpatetik lebih kuat menstimulasi SA dan AV node

sehingga menyebabkan jantung berdetak lebih cepat. Karena darah

dipompa lebih cepat, maka akan lebih banyak oksigen dan glukosa

yang dibuat selama masa stres ini. Sedangkan sistem saraf

parasimpatetik menyebabkan jantung berdetak lebih lambat dan

memberikan waktu bagi jantung untuk beristirahat selama tubuh

tidak mengalami stres.

f. Faktor fisik

Faktor-faktor fisik, termasuk umur, jenis kelamin, olahraga, dan

temperatur tubuh juga dapat mempengaruhi denyut jantung.

Denyut jantung normal akan semakin berkurang dengan

meningkatnya umur seseorang. Pada wanita denyut jantungnya

lebih cepat dari pria. Meningkatnya suhu juga mempengaruhi

denyut jantug. Suhu tinggi menyebabkan peningkatan denyut

jantung dengan meningkatkan tingkat metabolisme sel-sel jantung

sehingga jantung berkontraksi lebih cepat. Efek ini mungkin

Laporan Praktikum Penyelidikan Jantung Katak 7

Page 8: anatomi fisiologi manusia, jantung katak

sebagai akibat peningkatan permeabilitas membrane otot terhadap

berbagai ion pada suhu tinggi mengakibatkan percepatan proses

self-excitation. Sedangkan suhu dingin memberikan efek yang

berlawanan dengan menurunkan denyut jantung. Olahraga

berperan melalui kontrol sistem saraf untuk meningkatkan denyut

jantung.

1.2. Tujuan Praktikum

Memahami sifat-sifat jantung dan perubahan akibat pengaruh suhu,

hormon, neurotransmiter dan penghambatan konduksi impuls terhadap

kontraksi jantung serta kinerja di luar tubuh.

Laporan Praktikum Penyelidikan Jantung Katak 8

Page 9: anatomi fisiologi manusia, jantung katak

BAB II

METODE KERJA

2.1. Sarana :

Alat : papan fiksasi, kimograf, jarum penulis, pencatat waktu, penjepit

gaskell, benang, gunting, skalpel, pinset, penjepit arteri.

Bahan : katak, adrenalin 3/10.000, pilokarpin 1/10.000, larutan ringer.

Susunan larutan ringer : NaCl 6,5 gram, NaHCO3 0,2 gram, KCL 0,2 gram ,

CaCl2 0,2 gram.

2.2. Prosedur :

Persiapan Perlakuan:

1. Meletakkan katak terlentang di atas papan fiksasi dan fiksir keempat

secara pada papan, usahakan katak tertarik sehingga tidak dapat bergerak

secara reflek lagi.

2. Membersihkan darah, lemak yang menutupi area perikardium dengan

skapel sehingga perikardium jelas terlihat.

3. Memotong bagian perikardium yang membungkus jantung dengan irisan

berbentuk Y terbalik.

4. Mencari frenulum cordis (jaringan ikat yang menghubungkan apex cordis

dengan perikardium) memakai penjepit arteri, kemudian mengikat

frenulom cordis tersebut dengan seutas benang. Memotong frenulum

cordis pada bagian distal yang melekat pada perikardium, kemudian

menghubungkan benang pengikat frenulum tersebut dengan pencatat

jantung.

5. Menyentuhkan ujung pencatat jantung pada kimograf yang telah disiapkan

pada posisi tegak lurus.

6. Mempelajari dengan seksama bagian-bagian dari jantung katak serta

pembuluh-pembuluh darahnya. Memperhatikan kontraksi dari berbagai

bagian jantung tersebut.

Laporan Praktikum Penyelidikan Jantung Katak 9

Page 10: anatomi fisiologi manusia, jantung katak

7. Menjalankan kimograf dengan kecepatan yang lambat, tetapi cukup dapat

memisahkan kontraksi 1 dengan berikutnya.

Perlakuan :

A. Pencatatan kontraksi normal jantung katak:

1. Mencatat kontraksi normal jantung selama 1 menit.

2. Memperhatikan gambaran-gambaran kontraksi atrium, ventrikel, serta

gambaran sistole dan diastole.

3. Memperhatikan lama kontraksi masing-masing macam denyutan

tersebut.

4. Memperhatikan juga frekuensi dan amplitudo denyut jantung.

B. Pengaruh suhu :

2. Menuangkan larutan ringer dengan suhu 37oC, kemudian

memperhatikan dan mencatat apa yang terjadi. Mematikan kimograf.

3. Setelah denyut jantung normal kembali, menjalankan kimograf. Lalu

mencoba dengan menuangkan larutan ringer dengan suhu 5oC. Lalu

memperhatikan apa yang terjadi.

C. Pengaruh obat-obatan:

1. Membuat pencatatan kontraksi jantung sebagai kontrol, meneteskan

larutan adrenalin 3 tetes, kemudian memperhatikan dan mencatat apa

yang terjadi.

2. Setelah terlihat sistem kontraksi, menghentikan kimograf dan mencuci

jantung dengan larutan ringer sehingga pengaruh obat sedapat mungkin

bisa dihilangkan.

3. Melakukan kegiatan seperti no. 1, tetapi menggunakan 1 tetes

asetilkolin, kemudian memperhatikan dan mencatat apa yang terjadi.

4. Melakukan kegiatan seperti no. 2

D. Blok pada jantung :

1. Memasang penjepit gaskell pada batas antara atrium dan ventrikel.

2. Mencatat beberapa kali denyut dari atrium dan ventrikel.

Laporan Praktikum Penyelidikan Jantung Katak 10

Page 11: anatomi fisiologi manusia, jantung katak

3. Menghentikan kimograf, kemudian menyempitkan jepitan gaskell,

menunggu kira-kira 1 menit sambil memperhatikan denyaut atrium dan

ventrikel.

4. Bila irama denyut atrium dan ventrikel sudah berlainan (blok parsial)

menjalankan kimograf.

5. Melakukan tindakan no 3 dan 4 dengan menjepitkan gaskell kuat-kuat

sehingga denyut atrium tidak lagi diikuti oleh denyut ventrikel (blok

total). Memperhatikan dan mencatat hasil-hasil yang di catat.

E. Otomatisasi jantung :

1. Membebaskan jantung dari alat-alat yang melekat padanya.

2. Memotong pembuluh-pembuluh darah dan jaringan-jaringan sekitarnya

(benang pengikat penulis jangan di potong), mengangkat dan

meletakkan di atas papan serta basahi dengan larutan ringer.

3. Memperhatikan sifat otomatisasi jantung meskipun sudah di isolir.

Laporan Praktikum Penyelidikan Jantung Katak 11

Page 12: anatomi fisiologi manusia, jantung katak

BAB III

HASIL PENGAMATAN

TABEL HASIL PENGAMATAN :

Jenis

Perlakuan

Pengamatan Terhadap Kontraksi Jantung

Frekuensi

(kontraksi/menit

)

Amplitudo

(cm)Keterangan

Normal 74 0,515

Suhu Hangat K: 74 K: 0,515

P: 78 P: 0,421 -

Suhu Dingin K: 71 K: 0,263

P: 56 P: 0,64 -

Adrenalin K: 64 K: 0,54

P: 62 P: 0,705 -

Pilokarpin K: 61 K: 0,323

P: 20 P: 1,495 -

Blok Parsial K: 36 K: 1,125

P: - P: - Turun

Blok total P: - P: -

Otomatisasi - -

Laporan Praktikum Penyelidikan Jantung Katak 12

Page 13: anatomi fisiologi manusia, jantung katak

BAB IV

PEMBAHASAN

Suhu Hangat

Pada percobaan yang kami lakukan, pengaruh pemberian larutan Ringer

dengan suhu 370C pada jantung katak adalah meningkatkan frekuensi tetapi

menurunkan amplitudo sehingga tonus tidak dapat ditentukan. Hal ini tidak

sesuai dengan landasan teori yang kami peroleh. Pemberian larutan Ringer

yang bersuhu 370C seharusnya meningkatkan frekuensi dan amplitudo

sehingga tonusnya naik. Hal ini disebabkan karena jika suhu meningkat,

pembuluh darah mengalami vasodilatasi. Pada saat manusia mengalami demam

atau radang, di dalam sistem tubuh terdapat suatu sistem imun yang membuat

permeabilitas membran melebar dan kerja jantung pun akan meningkat.

Suhu Dingin

Pada percobaan yang kami lakukan, pengaruh pemberian larutan Ringer

dengan suhu 50C pada jantung katak adalah menurunkan frekuensi tetapi

menaikkan amplitudo sehingga tonus tidak dapat ditentukan. Hal ini tidak

sesuai dengan landasan teori yang kami peroleh. Pemberian larutan Ringer

yang bersuhu 50C seharusnya menurunkan frekuensi dan amplitudo sehingga

tonusnya turun. Menurut kami, ketidaksesuaian ini kemungkinan terjadi karena

pencucian jantung yang kurang bersih sehingga kerja jantung masih

dipengaruhi oleh larutan Ringer yang bersuhu 370C.

Adrenalin

Pada percobaan yang kami lakukan, pengaruh pemberian adrenalin sebanyak 3

tetes pada jantung katak adalah menurunkan frekuensi tetapi meningkatkan

amplitudo. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan teori. Pengaruh adrenalin

seharusnya menyebabkan meningkatnya frekuensi dan amplitudo dari

kontraksi otot jantung sehingga dapat disimpulkan bahwa tonusnya meningkat.

Adrenalin termasuk ke dalam substansi epinefrin yang memiliki efek

memperkuat kontraksi juga mempercepat relaksasi yang menyebabkan

Laporan Praktikum Penyelidikan Jantung Katak 13

Page 14: anatomi fisiologi manusia, jantung katak

meningkatnya kontraksi otot jantung. Adrenalin bersifat adrenergic yang

bekerja pada saraf simpatis. Cara kerja adrenalin ini adalah berikatan dengan

reseptor sehingga pintu kalsium terbuka dan kalsium masuk menyebabkan

meningkatnya depolarisasi dan repolarisasi.

Pilokarpin

Pada percobaan yang kami lakukan, pengaruh pemberian pilokarpin sebanyak

1 tetes pada jantung katak adalah menurunkan frekuensi tetapi meningkatkan

amplitudo. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan teori. Pengaruh pilokarpin

seharusnya menurunkan frekuensi maupun amplitudo dari kontraksi otot

jantung katak sehingga tonusnya turun. Kekacauan data yang kami peroleh

disebabkan karema pecucian jantung yang kurang bersih.

Blok parsial

Pengaruh blok parsial pada percobaan yang kami lakukan adalah menurunnya

frekuensi dan amplitudo dari kontraksi otot jantung. Hal ini sesuai dengan teori

yang kami peroleh. Batas diantara ventrikel dan atrium dijepit tetapi tidak

dikencangkan sehingga impuls dari AV Node ke Bundle Of his dihambat.

Kontraksi pada ventrikel melemah, hal ini disebabkan karena terjadi

penumpukan impuls di atrium sehingga ventrikel baru berkontraksi setelah

atrium berkontraksi beberapa kali.

Blok total

Pada percobaan blok total, jantung dijepit rapat hingga gir yang pertama, dalam

hal ini atrium masih dapat melakukan kontraksi walaupun lemah tetapi tidak

diikuti oleh kontraksi dari ventrikel. Kontraksi jantung yang terlalu lemah tidak

dapat dibaca oleh penulis.

Otomatisasi

Jantung yang telah dipisahkan dari tubuhnya masih dapat berdenyut tapi

dengan frekuensi yang sangat kecil karena terdapat pacemaker (pengatur irama

jantung). Akan tetapi, lama kelamaan jantung akan berhenti berdetak karena

Laporan Praktikum Penyelidikan Jantung Katak 14

Page 15: anatomi fisiologi manusia, jantung katak

sudah tidak lagi ada jalur bagi darah untuk keluar dan masuk dan darah akan

kehabisan oksigen.

Laporan Praktikum Penyelidikan Jantung Katak 15

Page 16: anatomi fisiologi manusia, jantung katak

BAB V

KESIMPULAN

1. Suhu hangat menyebabkan peningkatan jumlah frekuensi dan peningkatan

amplitudo (kontraksi meningkat).

2. Suhu dingin menyebabkan penurunan jumlah frekuensi dan penurunan

amplitudo (kontraksi menurun).

3. Adrenalin menyebabkan peningkatan jumlah frekuensi dan meningkatkan

amplitudo (kontraksi meningkat).

4. Pilokarpin menyebabkan penurunan jumlah frekuensi dan penurunan

amplitudo (kontraksi menurun).

5. Blok pada jantung, baik blok parsial maupun blok total, dapat menurunkan

kontraksi.

6. Adanya pacemaker jantung menyebabkan jantung masih dapat berkontraksi

walaupun sudah dipisahkan dari pembuluh darah dan jaringan sekitarnya.

Laporan Praktikum Penyelidikan Jantung Katak 16

Page 17: anatomi fisiologi manusia, jantung katak

BAB VI

PUSTAKA

Marieb, Elaine N. 2012. Essentials of Human Anatomy and Physiology. Tenth

edition. San Fransisco : Pearson Education.

Syaifuddin. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa. edisi 2. Jakarta :

Salemba Medika

Ganiswara, Suistia G. 1995. Farmakologi Terapi, edisi 4. Jakarta : Bagian

Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Ganong, WF. 2008. Fisiologi Kedokteran, edisi 22. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran,EGC

Laporan Praktikum Penyelidikan Jantung Katak 17