analisis tingkat kesulitan soal ujian semester ......berdasarkan jenjang ranah kognitif, soal...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL UJIAN SEMESTER
GANJIL MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V
MIN 1 BANDA ACEH
SKRIPSI
Diajukan Oleh:
MONA LISA
NIM. 160209005
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH
2020/1441 H
Banda Aceh, 14 Juli 2020
Mona Lisa
Yang Menyatakan,
v
ABSTRAK
Nama : Mona Lisa
NIM : 160209005
Fakultas/Prodi : Tarbiyah/Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul Skripsi : Analisis Tingkat Kesulitan Soal Ujian Semester Ganjil Mata
Pelajaran Matematika Kelas V MIN 1 Banda Aceh
Pembimbing I : Yuni Setia Ningsih S. Ag., M. Ag.
Pembimbing II : Mainisa, S. Pd.I., M.Pd
Kata Kunci : Matematika, Tingkat Kesukaran, Soal, Ranah Kognitif
Kesulitan Soal dipengaruhi oleh tingkat pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran matematika yang akan memberi dampak terhadap hasil belajar siswa.
Keberhasilan proses belajar mengajar ditandai dengan hasil belajar yang
memuaskan. Proses belajar yang buruk dapat mengakibatkan hasil belajar yang
kurang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesulitan
soal dan jenjang ranah kognitif soal, sehingga untuk mengetahui kesulitan siswa
dalam pembelajaran matematika maka penulis melakukan penelitian yang berjudul,
“Analisis Tingkat Kesulitan Soal Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika
Kelas V MIN 1 Banda Aceh Tahun Ajaran 2019/2020”. Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data yaitu pengambilan
soal beserta kunci jawaban siswa pelajaran matematika semester ganjil di MIN 1
Banda Aceh. Teknik analisis data yang digunakan adalah tingkat kesukaran dan
analisis jenjang ranah kognitif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah, (1)
Berdasarkan tingkat kesukaran, soal pilihan ganda terdiri dari 11 butir soal
(45,83%) berkategori sukar, 13 soal (54,16%) berkategori sedang dan 0% soal
berkategori mudah. (2) Tingkat kesukaran pada soal bentuk essay yaitu terdapat 6
soal (40%) sukar, 7 soal (46,6%) sedang dan 2 soal (13,3%) mudah. (3)
Berdasarkan jenjang ranah kognitif, soal pilihan ganda Ujian Semester Ganjil Mata
Pelajaran Matematika Kelas V MIN 1 Banda Aceh TA 2019/2020 2020 yaitu 0%
soal berkategori ranah kognitif C1, 12 soal (48%) berkategori ranah kognitif C2
(MOTS), 5 soal (20%) berkategori ranah kognitif C3 (MOTS), 3 soal (12%)
berkategori ranah kognitif C4 (HOTS), 5 soal (20%) berkategori ranah kognitif C5
(HOTS) sedangkan pada soal essay 0% soal berkategori ranah kognitif C1, 9 soal
(60%) berkategori C2 (MOTS), 3 soal (20%) berkategori C3 (MOTS), 2 soal
(13,3%) berkategori C4 (HOTS) dan 1 soal (6,6) berkategori C6 (HOTS).
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan
petunjuk sehingga penulis mampu menyelesaikan Skripsi ini. Shalawat dan salam
penulis hadiahkan kepada Junjungan alam Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa umatnya dari zaman jahiliyah ke zaman Islamiyah dan dari alam
kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Atas izin Allah SWT,
penulis telah dapat menyelesaikan Tugas Akhir (TA) ini dengan judul “Analisis
Tingkat Kesulitan Soal Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas
V MIN 1 Banda Aceh”
Skripsi merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan oleh mahasiswa
untuk mengaplikasikan Tridarma Perguruan Tinggi dalam upaya pengembangan
ilmu pengetahuan dan syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-
Raniry.
Dalam pembuatan skripsi ini juga banyak pihak yang telah membantu, baik
berupa motivasi, bimbingan, dukungan, pikiran, maupun pelayanan, dan
kesempatan. Oleh karena itu penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan
terimakasih kepada:
1. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Ibu Yuni Setia
Ningsih, S. Ag, M., Ag. beserta seluruh Staf.
2. Bapak Dr. Azhar, M. Pd. Selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA) yang
telah banyak memberikan masukan dan nasihat selama penulisan skripsi ini.
vii
3. Ibu Yuni Setia Ningsih S. Ag., M. Ag. Selaku dosen pembimbing I yang telah
banyak memberikan masukan dan nasihat serta mengorbankan waktu, tenaga,
pikiran dengan tulus dalam membimbing dan mengarahkan penulis sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Mainisa, S. Pd.I., M. Pd Selaku dosen pembimbing II yang telah banyak
memberikan masukan dan nasihat serta mengorbankan waktu, tenaga, serta
pikiran dengan tulus dalam membimbing dan mengarahkan penulis sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu kepala MIN 1 Banda Aceh yang telah mengizinkan saya untuk melakukan
penelitian.
6. Ibu Guru bidang studi yang telah membantu dalam melakukan penelitian di
MIN 1 Banda Aceh.
7. Ucapan terimakasih yang teristimewa kepada Ayahanda Syawaluddin Y. dan
Ibunda Nurkibah yang telah membesarkan dan memberi kasih sayang yang
tulus serta mendidik Ananda, terimakasih untuk perjuangan, kesabaran, dan
ketulusan hati dalam menahan letih dan air mata untuk memberikan do’a dan
dukungan yang sangat berarti dalam perjuangan Ananda menyelesaikan studi di
perguruan tinggi untuk bisa meraih gelar serjana pendidikan.
8. Terimakasih untuk kedua saudara kandung tercinta Amelia Syawal S.Pd,
(kakak) dan Rozatun Munawarah (adik) yang selalu mendoakan dan
memberikan semangat, motivasi dan dukungan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan penuh semangat.
viii
9. Terimakasih kepada teman-teman seperjuangan mahasiswa angkatan 2016
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Ar-Raniry, terutama untuk sahabat-sahabat penulis Misdar, Siti
Uswatul Phonna, Siti Nazariah, Aida Humaira, Ruhil, Khairatul ‘Ulya yang
telah banyak membantu dan memberikan motivasi kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan skripsi ini, namun
penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi teknik penulisan
maupun pembahasannya, maka dari itu masukan dan saran dari berbagai pihak yang
bersifat membangun untuk penyempurnaan penulisan skripsi. Akhir kata penulis
berhaarap agar amal baik yang telah dilakukan mendapat keridhaan dari Allah
SWT. Harapan penulis semoga karya ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita
semua, Aamiin Ya Rabbal’Alamiin.
Banda Aceh, 14 Juli 2020
Penulis,
Mona Lisa
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL JUDUL .................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................... ii
LEMBAR PENEGSAHAN SIDANG ........................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR DIAGRAM .................................................................................... xi
DAFTAR TABEL........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
E. Definisi Operasional............................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORETIS
A. Evaluasi ................................................................................................ 9
1. Pengertian Evaluasi ........................................................................ 9
2. Teknik Evaluasi .............................................................................. 10
B. Tingkat Kesulitan Soal ......................................................................... 17
1. Pengertian Tingkat Kesulitan Soal ................................................. 17
2. Tingkat Kesulitan Soal Berdasarkan Level Berpikir Siswa ........... 20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 28
B. Lokasi Penelitian .................................................................................. 24
C. Variabel Penelitian ............................................................................... 24
D. Objek Penelitian ................................................................................... 24
E. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 24
F. Instrumen Penelitian............................................................................. 24
G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Lokasi Penelitian .................................................................................. 30
B. Deskripsi Data Penelitian ..................................................................... 32
C. Hasil Penelitian .................................................................................... 38
D. Pembahasan .......................................................................................... 42
x
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 46
B. Saran ..................................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 48
LAMPIRAN ................................................................................................... 51
BIODATA PENULIS ..................................................................................... 67
xi
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.2 : Persentase Hasil Analisis Tingkat kesukaran Soal Pilihan
Ganda Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika
Kelas V MIN 1 Banda Aceh Tahun Ajar 2019/2020 ............... 32
Diagram 4.3 : Persentase Hasil Analisis Tingkat kesukaran Soal Essay
Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V
MIN 1 Banda Aceh Tahun Ajar 2019/2020 ............................ 33
Diagram 4.5 : Persentase Hasil Analisis Jenjang Ranah Kognitif Soal
Pilihan Ganda Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran
Matematika Kelas V MIN 1 Banda Aceh Tahun Ajar
2019/2020 ................................................................................ 38
Diagram 4.7 : Persentase Hasil Analisis Jenjang Ranah Kognitif Soal Essay
Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V
MIN 1 Banda Aceh Tahun Ajaran 2019/2020 ......................... 41
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Klasifikasi Dimensi Prose Berpikir ............................................ 21
Tabel 3.2 : Interpretasi Tingkat Kesukaran ................................................... 27
Tabel 4.1 : Keadaan Sarana dan Prasarana Pengajaran Untuk Mata
Pelajaran Sains di MIN 1Banda Aceh Tahun Ajar 2019/2020 ... 31
Tabel 4.2 : Hasil Analisis Tingkat kesukaran Soal Pilihan Ganda Ujian
Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V MIN 1
Banda Aceh Tahun Ajar 2019/2020 ......................................... 32
Tabel 4.3 : Hasil Analisis Tingkat kesukaran Soal Essay Ujian Semester
Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V MIN 1 Banda
Aceh Tahun Ajar 2019/2020 ....................................................... 33
Tabel 4.4 : Klasifikasi Jenjang Ranah Kognitif Soal Pilihan Ganda Ujian
Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V MIN 1
Banda Aceh Tahun Ajar 2019/2020 ........................................... 34
Tabel 4.5 : Hasil Analisis Jenjang Ranah Kognitif Soal Pilihan Ganda
Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika
Kelas V MIN 1 Banda Aceh Tahun Ajar 2019/2020 .................. 38
Tabel 4.6 : Klasifikasi Jenjang Ranah Kognitif Soal Essay Ujian Semester
Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V MIN 1 Banda
Aceh Tahun Ajara 2019/2020 ..................................................... 39
Tabel 4.7 : Hasil Analisis Jenjang Ranah Kognitif Soal Essay Ujian
Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V MIN 1
Banda Aceh Tahun Ajaran 2019/2020 ........................................ 41
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Keputusan Pembimbing ....................................................... 51
Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian Dari Dekan Fakultas Tarbiyah Dan
Keguruan UIN Ar-Raniry .............................................................. 52
Lampiran 3 : Surat Keputusan Telah melakukan Penelitian dari MIN 1 Banda
Aceh ............................................................................................... 53
Lampiran 4 : Nama Siswa Kelas V MIN 1 Banda Aceh ..................................... 54
Lampiran 5 : Lembar Soal Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika
Kelas V MIN 1 Banda Aceh Tahun Ajaran 2019/2020 ................ 56
Lampiran 6 : Kunci Jawaban Soal Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran
Matematika Kelas V MIN 1 Banda Aceh ...................................... 59
Lampiran 7 : Lembar Jawaban Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran
Matematika Kelas V MIN 1 Banda Aceh Tahun Ajaran
2019/2020 ...................................................................................... 62
Lampiran 8 : Biodata Penulis .............................................................................. 67
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, mengenai Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1 ayat 1 yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana dalam menwujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
supaya siswa mampu secara aktif mengembangkan potensi yang ada pada dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia
dan keterampilan yang dibutuhkan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.1
Dalam usaha mengembangkan potensi sumber daya manusia yang lebih aktif dan
cerdas dilakukan dengan diterapkan pembelajaran matematika di tingkat sekolah
dasar.
Matematika merupakan ilmu yang diidentikkan dengan segala sesuatu yang
bersifat abstrak, penalaran, perhitungan, menghafal rumus, keaktifan berfikir, dan
pemahaman-pemahaman teorema yang digunakan sebagai dasar mata pelajaran
eksaks lainnya.2 Pada pendidikan dasar, matematika tergolong mata pelajaran yang
dirasakan sulit bagi siswa, karena matematika ditinjau dari segi objeknya bukanlah
merupakan objek konkret tetapi merupakan benda pikiran seperti yang
dikemukakan Soedjadi tentang karakteristik matematika yaitu: (1) objek
matematika adalah bersifat abstrak, (2) simbol-simbol kosong dari arti, (3)
__________ 1 Azis, “Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Pembelajaran
Matematika Kelas VIII”. Jurnal Akademik Pendidikan Matematika FKIP Unidayan, Vol. 5, No.1,
2009, h. 64. 2 Azis, “ Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Pembelajaran
Matematika”…., h. 64.
2
kesepakatan serta pemikiran deduktif aksiomatik, (4) taat pada asas atau
kontradiksi, (5) kesemestaan menjadi pembatas pembahasan. Dengan
memperhatikan karakteristik yang dikemukakan oleh Soedjadi dapat disimpulkan
bahwa tidak mustahil bagi siswa pada tingkat dasar mengalami kesulitan dalam
pembelajaran matematika.
Menurut Rahayu Sri Waskitonigtyas, kesulitan adalah suatu gangguan
dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan
penggunaan bahasa. Gangguan tersebut dalam bentuk menampakkan diri dalam
bentuk kesulitan mendengarkan, berpikir, berbicara, membaca, menulis,
mengeja, atau berhitung.3 Sedangkan menurut Widdiharto, kesulitan dalam
matematika dapat ditandai oleh tidak mengingat satu syarat atau lebih dari suatu
konsep. Hal ini menujukkan bahwa siswa masih mengalami kesulitan untuk
memahami suatu materi dalam matematika. Penyebab kesulitan tersebut karena
siswa tidak menguasai konsep . Selain kesulitan, siswa juga mengalami kekeliruan
dalam menyelesaikan soal. Beberapa kekeliruan umum yang terjadi yaitu
kekurangan pemahaman tentang simbol, perhitungan, nilai tempat, penggunaan
suatu proses yang keliru, dan tulisan yang tidak terbaca.4
Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Tutut Kurniawan tentang
“Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Semester Gasal Mata Pelajaran IPS Kelas III Sd
Negeri Gugus Pangeran Diponegoro Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen”
menunjukkan bahwa: Kualitas butir soal pilihan ganda ditinjau dari aspek materi,
__________ 3 Rahayu Sri Waskitonigtyas, “Analisis Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas V
Sekolah Dasar Kota Balikpapan Pada Materi Satuan Waktu Tahun Ajaran 2015/2016”. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Matematika, Vol. 5, No. 1, 2016, h. 26. 4 Ufi Dwidarti, “Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Materi
Himpunan”. Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 3, No. 2, 2019, h. 316.
3
konstruksi, dan bahasa memiliki validitas isi berkotegori sangat tinggi, distribusi
jenjang ranah kognitif yang terukur pada butir soal pilihan ganda yaitu 7 (28%) soal
berkategori C1, 17 (68%) soal berkategori C2, dan 1 (4%) soal berkategori C3; (3)
Kualitas soal pilihan ganda ditinjau dari aspek validitas yaitu 2 (8%) soal
berkategori sangat signifikan, 8 (32%) soal berkategori signifikan, dan 15 (60%)
soal berkategori tidak signifikan. Aspek reliabilitas diperoleh koefisien reliabilitas
sebesar 0,68. Pelaksanaan tes pada UAS gasal mata pelajaran IPS kelas III SD
Negeri se-Gugus Pangeran Diponegoro tergolong cukup baik, karena adanya faktor
suasana ruang kelas yang kurang tenang dan posisi duduk yang berdekatan.5
Penelitian yang dilakukan oleh Maria Agustina Amelia dengan judul
“Analisis Soal Tes Hasil Belajar High Order Thinking Skills (HOTS) Matematika
Materi Pecahan Untuk Kelas 5 Sekolah Dasar”, sampel dipilih dari siswa kelas V
yang bersekolah di 575 Sekolah Dasar Negeri di kota Bandung. Adapun hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa hasil analisis validitas soal dengan taraf
signifikan 5% untuk siswa berjumlah 357 diperoleh 20 soal (100%) valid. Hasil uji
reliabilitas soal diperoleh indeks reliabilitas dalam kriteria “tinggi”. Hasil uji daya
pembeda pada soal terdapat terdapat 3 soal yang perlu direvisi dan 17 soal dapat
diterima karena sudah dapat membedakan peserta didik berkemampuan tinggi
dengan peserta didik yang berkemampuan rendah, hasil uji analisis tingkat
kesukaran soal yaitu: 1 soal (5%) memiliki tingkat kesukaran berkategori mudah,
15 soal (75%) memiliki tingkat kesukaran berkategori sedang dan 4 soal (20%)
__________ 5 Tutut Kurniawan, “Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Semester Gasal Mata Pelajaran IPS Sekolah
Dasar”. Journal of Elementary Education, Vol. 4, No. 1, 2005, h. 6.
4
yang memiliki tingkat kesukaran kategori sukar, hasil uji pengecoh pada soal secara
keseluruhan terdapat 11 pengecoh tidak berfungsi.6
Dari hasil penelitian terdahulu dan penelitian yang akan dilakukan
selanjutnya, terdapat persamaan dan perbedaan yaitu: Persamaan yang terdapat
dalam penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu keduanya sama sama
menganalisis tingkat kesulitan soal dilihat dari aspek tingkat kesukaran, soal yang
bertujuan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam menjawab soal. Sedangkan
perbedaan dari kedua penelitian ini terdapat pada jenis soal yang di analisis, pada
penelitian terdahulu soal yang di analisis adalah soal Mata Pelajaran IPS dalam
bentuk pilihan ganda dan soal Tes Hasil Belajar High Order Thinking Skills (Hots)
Matematika khusus Materi Pecahan, dalam bentuk pilihan ganda sedangkan
penelitian yang akan dilakukan yaitu menganalisis soal matematika dalam bentuk
pilihan ganda dan essay. Selain itu, perbedaan yang terdapat dalam penelitian
terdahulu dan penelitian ini adalah penelitian terdahulu melakukan analisis soal
pada sekolah dasar (SD) sedangkan penelitian selanjutnya akan melakukan analisis
soal matematika pada Madrasah Ibtidaiyah (MI).
Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis dalam menentukan dan
membuat keputusan sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dapat dicapai oleh
siswa. Evaluasi merupakan kegiatan terencana yang dilakukan secara
berkesinambungan. Kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang
sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data berdasarkan data
__________ 6 Maria Agustina Amelia, “Analisis Soal Tes Hasil Belajar High Order Thinking Skills
(HOTS) Matematika Materi Pecahan Untuk Kelas 5 Sekolah Dasar”. Jurnal Penelitian (Edisi
Khusus PGSD), Vol 20, No. 2, 2016, h. 131.
5
tersebut kemudian akan dibuat keputusan.7 Salah satu proses mengevaluasi siswa
adalah pada proses ujian semester ganjil.
Melalui hasil wawancara yang penulis lakukan pada bulan Desember 2019
di MIN 1 Banda Aceh dengan salah seorang guru bidang studi matematika
diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa yang diperoleh melalui ujian
semester ganjil dengan bobot nilai paling tinggi 75 dan yang paling rendah 40.
Selanjutnya guru menjelaskan bahwa perolehan bobot nilai tertinggi 75 tersebut
sudah cukup baik karena mengingat matematika merupakan mata pelajaran yang
sulit dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya, dimana pada pelajaran lainnya
siswa bisa mendapatkan bobot nilai tertinggi sampai 96.8
Dari hasil wawancara tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
siswa pada pembelajaran matematika tergolong masih rendah jika dibandingkan
dengan pembelajaran lainnya. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil
belajar siswa adalah disebabkan karena tingkat kesulitan soal pada pembelajaran
matematika. Oleh sebab itu, untuk mengetahui tingkat kesulitan soal yang diberikan
oleh guru kepada siswa, maka penulis mencoba menganalisis butir soal yang
dibuat oleh guru untuk mengetahui mutu soal pada Ujian Semester Ganjil
Matematika kelas V MIN 1 Kota Banda Aceh.
Mengingat pentingnya menganalisis tingkat kesulitan siswa pada
pembelajaran matematika, maka peneliti tertarik untuk menulis skripsi berjudul:
“Analisis Tingkat Kesulitan Soal Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran
Matematika Kelas V Min 1 Banda Aceh”.
__________ 7 Ngalim Purwanto. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012), h. 3. 8 Hasil Wawancara pada Tanggal 21 Desember 2019 di Sekolah MIN 1 Banda Aceh
6
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat kesulitan Soal Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran
Matematika siswa kelas V tahun ajaran 2019/2020 di MIN 1 Banda Aceh?
2. Bagaimana jenjang ranah kognitif soal Ujian Semester Ganjil Mata
Pelajaran Matematika siswa kelas V tahun ajaran 2019/2020 di MIN 1
Banda Aceh?
C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui tingkat kesulitan Soal Ujian Semester Ganjil Mata
Pelajaran Matematika kelas V tahun ajaran 2019/2020 di MIN 1 Banda
Aceh.
2. Untuk mengetahui jenjang ranah kognitif soal Ujian Semester Ganjil Mata
Pelajaran Matematika siswa kelas V tahun ajaran 2019/2020 di MIN 1
Banda?
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Bagi Guru
1) Mengetahui apakah pengalaman belajar dan soal-soal yang disajikan
sudah tepat bagi siswa.
2) Merangsang kreatifitas guru dalam mengembangkan pembuatan soal
ujian tengah semester yang dapat dipertanggung jawabkan
kelayakannya.
7
b. Bagi Siswa
1) Mendapatkan pengalaman yang menarik dalam menjawab soal yang
bervariasi.
2) Mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang
disajikan oleh guru.
c. Bagi Peneliti
1) Sebagai dasar pijakan untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan
dengan Analisis kesulitan soal ujian tengah semester.
2) Dapat menjadi pedoman bagi peneliti untuk menambah wawasan
pengetahuan tentang Analisis kesulitan soal ujian tengah semester dan
dapat memperbaiki butir soal ujian sekolah dasar.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah pernyataan yang memberikan penjelasan atas
suatu variable atau suatu konsep sehingga dapat dipahami dan diterima oleh
pembaca. Definisi operasional pada penelitian ini adalah:
1. Analisis
Analisis adalah usaha memilih sesuatu integritas menjadi unsur-unsur atau
bagian-bagian sehingga jelas susunannya. Dengan melakukan analisis seseorang
diharapkan mempunyai pemahaman yang komprehensif dan dapat memilahkan
integritas menjadi bagian-bagian yang tetap terpadu, untuk beberapa hal memahami
prosesnya, untuk hal lain memahami cara kerajanya, untuk hal lain lagi memahami
sistematikanya.9
__________ 9 Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), h. 27.
8
2. Tingkat Kesulitan Soal
Tingkat kesulitan soal adalah suatu tingkatan seberapa mudah atau sulitnya
suatu butir soal bagi sekolompok siswa. Kategori tingkat kesulitan meliputi sukar,
sedang dan mudah.10
Tingkat kesulitan soal dapat dinyatakan dalam bentuk indeks
atau bilangan.
Tingkat kesulitan soal adalah proporsi antara banyaknya peserta tes yang
dapat menjawab soal dengan benar dengan banyaknya peserta yang mengikuti tes.
Hal ini berarti semakin banyak peserta tes yang dapat menjawab soal dengan benar
maka akan semakin besar indeks tingkat kesulitan, yang berarti makin mudah soal
tersebut. Sebaliknya semakin sedikit peserta tes yang dapat menjawab butir soal
dengan benar maka soal tersebut makin sukar.11
3. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran matematika adalah suatu pembelajaran yang menekankan
pada penalaran, pengembangan sikap kritis, logis, serta keterampilan dalam
menerapkan matematika, sehingga siswa diharuskan memiliki kemampuan
memahami konsep matematika sebagai prasyarat utama.12
Pada pembelajaran
matematika akan lebih baik jika terdapat keterkaitan antara konsep yang diajarkan
dengan pengalaman belajar siswa.
__________ 10 Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar…, h. 46. 11 Nani Hanifah, “Perbandingan Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda Butir Soal Dan Reliabilitas Tes Bentuk
Pilihan Ganda Biasa Dan Pilihan Ganda Asosiasi Mata Pelajaran Ekonomi”. Jurnal Sosio e-Kons, Vol. 6,
No. 1, 2004, h. 46. 12 Husain Ismail, “Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah pada
Siswa Kelas V SD Inpres Palupi”. Jurnal Kreatif Tadulako Online, Vol. 4, No. 4, 2018, h. 344.
9
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Evaluasi
1. Pengertian Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau
membuat keputusan tentang sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah
dapat dicapai oleh siswa. Evaluasi adalah sebuah kegiatan terencana yang
dilakukan secara berkesinambungan. Kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan
suatu proses yang sengaja direncanakan dengan tujuan untuk memperoleh
informasi atau data berdasarkan data tersebut kemudian akan dicoba membuat
kesimpulan.13
Evaluasi merupakan proses di mana para evaluator menggali informasi yang
diperlukan tentang siswa, untuk menentukan bagaimana penguasaan seorang siswa
terhadap pembelajaran yang telah dilakukan dalam kelompok atau kelas.14
Evaluator haruslah benar-benar serius dalam menemukan informasi, hal ini untuk
mempermudah dalam mengukur sejauh mana keberhasilan yang telah dilakukan
dalam proses pembelajaran.
Evaluasi merupakan suatu kegiatan penyediaan informasi yang dapat
dijadikan sebagai pertimbangan dalam menentukan jasa dan harga (the worth and
merit) dari tujuan yang telah dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk
membantu membuat keputusan, serta membantu pertanggung jawaban dan
__________ 13
Ngalim Purwanto. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012), h. 3. 14
Sukardi. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 81.
9
10
meningkatkan pemahaman terhadap fenomena..15
Inti dari evaluasi yaitu
penyediaan informasi yang dapat digunakan sebagai suatu bahan pertimbangan
dalam menentukan keputusan.
Evaluasi adalah pengumpulan suatu kenyataan secara sistematis dalam
menetapkan apakah pada kenyataannya terjadi perubahan pada diri siswa dan
menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa.16
Tingkat
perubahan yang terjadi itulah yang kemudian dapat dijadikan sumber dari
keberhasilan belajar siswa.
Evaluasi adalah kegiatan menemukan sesuatu yang berharga, juga termasuk
dalam mencari informasi yang bermanfaat serta menilai keberadaan suatu program,
prosedur, produksi dan juga alternativ strategi yang diajukan untuk mencapai
tujuan.17
Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa Evaluasi adalah sebuah
sikap tindak atau kegiatan yang dilakukan untuk mencari tahu dan mengukur
sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap suatu tes yang diberikan. Tujuan
Evaluasi yaitu untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran
yang telah dilaksanakan. Kegiatan evaluasi dilakukan dalam rangka menilai hasil
belajar siswa.
2. Teknik-teknik Evaluasi
Kegiatan Evaluasi hendaknya perlu menggunakan alat yang dapat
mempermudah kegiatan evaluasi. Alat merupakan suatu yang dapat digunakan
__________ 15
Eko Putro Widoyoko. Penilaian Hasil Pembelajaran Di Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2016), h. 7. 16
Daryanto. Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka cipta, 2012), h. 1. 17
Suharsimi Arikunto. Evaluasi Program Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 2.
11
untuk memudahkan seseorang dalam melaksanakan tugas dalam mencapai
tujuan secara lebih efektif dan efisien. Alat evaluasi disebut juga instrumen
evaluasi. Terdapat dua macam teknik evaluasi, yaitu teknik tes dan nontes.18
1) Teknik Tes
Menurut Suharsimi Arikunto tes adalah alat yang digunakan untuk
mengukur dan mengetahui sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang telah
ditetapkan.19
Sebuah Tes dipergunakan dalam rangka pengukuran atau
penilaian.
Tes atau Testing merupakan prosedur yang sistematis direncanakan oleh
evaluator untuk membandingkan antar perilaku yang dievaluasi.20
Tes ini
dilakukan adalah untuk memperoleh informasi mengenai hasil belajar siswa
yang berupa angka.
Test adalah alat bantu atau prosedur yang dapat dipergunakan dalam
rangka pengukuran atau penilaian; Testing yaitu saat dilaksanakannya atau saat
peristiwa berlangsungnya pengukuran dan penilaian; terter artinya orang yang
melaksanakan suatu tes, atau pembuat tes yaitu orang yang sedang melakukan
percobaan sedangkan testee adalah peserta tes. Secara umum, terdapat dua
macam fungsi yang dimiliki oleh tes, yaitu:
a) Sebagai alat ukur terhadap peserta didik. Tes berfungsi mengukur tingkat
perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta tes setelah
mereka melakukan proses belajar mengajar pada waktu tertentu.
__________ 18
Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2002),
h. 25 - 26. 19
Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan…, h. 52. 20
Sukardi. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya…, h. 92.
12
b) Sebagai alat ukur keberhasilan suatu program pengajaran, karena melalui
tes akan dapat diketahui sudah seberapa jauh program pengajaran yang
dilakukan telah dapat dicapai.
Berdasarkan beberapa pendapat para Ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa tes merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mendapatkan hasil
dalam rangka melakukan evaluasi pendidikan. Tes adalah suatu kegiatan untuk
mengukur atau melihat suatu ketercapaian tertentu. Tes biasanya digunakan
oleh seorang Guru terhadap peserta didik guna mengukur tingkat
kemampuan, dan pemahaman para peserta didik.
2) Teknik Nontes
Teknik evaluasi nontes ini tidak menggunakan item pertanyaan ataupun
pernyataan, tetapi tes ini menggunakan metode lain untuk memperoleh data
atau informasi yang diperlukan. Seperti Dokumentasi, wawancara, dan
observasi.21
Hal tersebut dilakukan oleh pendidik selama proses pembelajaran
di dalam kelas maupun di luar kelas pada setiap hari kegiatan siswa di sekolah.
Nontes yaitu salah satu instrumen evaluasi yang ada pada tingkat satuan
pendidikan Sekolah Dasar (SD) disebut teknik penilaian katena untuk
memperoleh gambaran mengenai sikap, karakteristik, serta kepribadian.22
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian hasil belajar
tidak hanya dapat dinilai melalui tes, baik bentuk tes uraian ataupun objektif,
tetapi juga dapat dinilai oleh alat-alat nontes lainnya seperti dengan melakukan
__________ 21
Sukardi. Evaluasi Program Pendidikan dan Kepelatihan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014),.
hal: 88. 22
Ali Hamzah. Evaluasi Pembelajaran Matematika, (Jakarta: Raja Grafindo, 2014), h.
13
wawancara, observasi mengenai karakteristik siswa, kepribadian, atau sikap
para siswa.
3) Tes Objektif
Tes Objektif (objective test) yang lebih dikenal dengan istilah tes
jawaban pendek (short answer test), tes ya-tidak (yes-no test) atau tes model
baru (new type test), yaitu suatu jenis tes yang terdiri dari butir-butir soal
(items) yang dapat dijawab oleh peserta tes dengan jalan memilih salah satu
atau lebih diantara beberapa kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan
pada masing-masing soal atau dengan jalan menuliskan jawabannya berupa
kata-kata atau simbol-simbol tertentu pada tempat atau ruang yang telah
disediaan untuk masing-masing butir soal.23
Tes Objektif merupakan suatu tes yang pada proses pemeriksaannya
dilakukan secara objektif. Hal ini bermaksud untuk mengatasi kelemahan dari
tes bentuk essay. Pada penggunaan tes objektif jumlah butir soal yang
diberikan jauh lebih banyak dari tes bentuk essay. Biasanya untuk tes yang
berlangsung dalam waktu 60 menit maka dapat diberikan sebanyak 30-40 butir
soal.24
Dari pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa tes objektif
merupakan sebuah bentuk tes berupa soal-soal yang dalam cara menjawabnya
yaitu dengan memilih salah satu jawaban yang benar dari beberapa pilihan
jawaban yang disediakan. Tes objektif menjadi pilihan dalam pemeriksaannya
__________ 23
Anas Sujiono. Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h. 66. 24
Suharsimi Arikunto. Dasar dasar evaluasi pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara.2005), h. 164.
14
dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada tes
bentuk essai.
1) Macam-macam Tes Objektif
a. Tes Pilihan Ganda (multhiple choice test)
Multhiple choice test terdiri dari suatu keterangan atau
pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap dan untuk
melengkapinya maka haruslah memilih satu dari beberapa kemungkinan
jawaban yang telah disediakan atau terdiri atas bagan keterangan dan
bagian kemungkinan jawaban atau alternativ (options). Kemungkinan
Jawaban atau option terdiri dari satu jawaban benar yaitu kunci jawaban
dan beberapa pengecoh. Soal pilihan ganda yaitu bentuk tes yang
mempunyai satu jawaban yang benar atau paling tepat.25
Tes pilihan ganda merupakan tes objektif dimana masing-masing
item disediakan lebih dari dua kemungkinan jawaban, dan hanya satu dari
pilihan-pilihan tersebut yang benar atau yang paling benar. Maka yang
paling benarlah jawaban yang sesungguhnya dari tes yang diberikan. Item
tes pilihan ganda dengan empat jawaban, secara umum hanya digunakan
untuk mengukur hasil pembelajaran siswa. Kemudian dari empat jawaban
tersebut hanya ada 1 jawaban yang paling benar, sisanya atau 3 lainnya
disebut sebagai jawaban alternatif salah.26
__________ 25
Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar…, h. 48.
26 Mulyadi. Evaluasi Pendidikan: Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan Agama di
Sekolah, (Malang: UIN-Maliki Press, 2010), h. 71.
15
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa Tes pilihan ganda
adalah suatu tes yang memberikan pilihan jawaban yaitu yang benar dan
yang paling tepat. Biasanya pilihan jawaban yang diberikan ada empat
dan hanya ada satu saja jawaban yang benar dan yang lainnya hanya
sebagai pengecoh atau sebagai jawaban alternatif salah.
b. Menjodohkan (Matching Test)
Matching Test yaitu memperbandingkan, memasangkan, dan
menjodohkan. Matching Test terdiri atas satu seri pertanyaan dan satu seri
jawaban. Masing-masing pertanyaan memiliki jawaban yang tercantum
dalam seri jawaban. Tugas murid adalah mencari serta menepatkan
jawaban-jawaban sehingga sesuai dan cocok dengan pertanyaannya.27
Bentuk soal menjodohkan terdiri atas dua kelompok pernyataan.
Kedua kelompok pernyataan tersebut berada dalam satu kesatuan.
Kelompok sebelah kiri ialah bagian yang berisi soal-soal yang harus dicari
jawabannya. Dalam bentuk sederhana, jumlah soal sama dengan jumlah
jawabannya, sebaiknya jumlah jawaban yang disediakan dibuat lebih
banyak daripada soalnya karena hal ini akan mengurangi kemungkinan
siswa menjawab betul dengan hanya menebak.28
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa, Menjodohkan
(Matching Test) yaitu bentuk soal yang terdiri dari dua kelompok
pernyataan yang harus dicocokkan atau dijodohkan keduanya sehingga
membentuk suatu kesatuan yang padu. Biasanya soal Menjodohkan
__________ 27
Suharsimi Harikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 188. 28
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar…, h. 47.
16
(Matching Test) dibuat dengan jawaban yang lebih banyak daripada soal
dengan tujuan agar siswa dapat berpikir kritis dalam menemukan jawaban
yang benar.
c. Tes Benar Salah (true-false)
Tes Benar Salah (true-false) adalah tes dengan soal yang berupa
pernyataan-pernyataan. pernyataan tersebut ada yang benar dan ada yang
salah. Orang yang ditanya harus menandai masing-masing pernyataan itu
dengan melingkari huruf B jika pernyataan itu betul menurut pendapatnya
dan melingkari huruf S jika menurutnya pernyataan tersebut salah.29
Soal
benar-salah dapat dipakai untuk mengukur pengetahuan siswa tentang
definisi, prinsip dan fakta.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa soal benar-salah
merupakan bentuk tes yang soal-soalnya terdiri pernyataan. Ada dua
pernyataan yaitu pernyataan yang tepat dan yang salah. Dari kedua
pernyataan tersebut, maka siswa bisa menentukan mana yang merupakan
kebenaran dan sebaliknya. Dari tes benar-salah guru akan memperoleh
informasi mengenai sejauh mana pengetahuan siswa terhadap fakta, opini,
serta definisi ataupun prinsip yang diberikan pada pernyataan.
d. Test Isian (Completion Test)
Completion Test merupakan tes isian, tes melengkapi atau tes
menyempurnakan. Completion Test terdiri atas kalimat-kalimat yang pada
bagian-bagiannya ada yang dihilangkan. Bagian yang dihilangkan atau
__________ 29
Suharsimi Harikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan…,h. 189.
17
yang harus diisi oleh murid merupakan pengertian yang diminta dari
murid.30
Dari tes isian maka dapat diperoleh informasi mengenai
kemampuan berpikir dan pengetahuan siswa terhadap suatu yang telah
dipelajarinya.
e. Jawaban Singkat
Soal jawaban singkat merupakan soal yang menghendaki jawaban
dalam bentuk kata, , kalimat, bilangan, atau simbol dan jawabannya hanya
dapat dinilai benar atau salah. Ada dua bentuk soal jawaban singkat, yaitu
bentuk pertanyaan langsung dan bentuk pertanyaan yang tidak lengkap.31
B. Tingkat kesulitan Soal
1. Pengertian Tingkat Kesulitan Soal
Tingkat kesulitan soal merupakan tingkatan seberapa mudah atau sulitnya
suatu butir soal bagi siswa yang mengikuti tes. Kategori tingkat kesulitan meliputi
sukar, sedang dan mudah.32
Tingkat kesulitan soal dinyatakan dalam bentuk indeks.
Tingkat kesulitan soal yaitu proporsi antara banyaknya peserta tes yang
dapat menjawab soal dengan benar dengan banyaknya seluruh peserta tes. Hal ini
bermakna semakin banyak peserta tes yang menjawab soal dengan benar maka
makin besar indeks tingkat kesulitan yang berarti semakin mudah soal tersebut.
Sebaliknya jika semakin sedikit peserta tes yang menjawab butir soal dengan benar
maka soal tersebut semakin sukar.33
__________ 30
Suharsimi Harikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan…, h. 190. 31 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar…, h. 44. 32 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar…, h. 46. 33 Nani Hanifah, “Perbandingan Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda Butir Soal Dan Reliabilitas Tes Bentuk
Pilihan Ganda Biasa Dan Pilihan Ganda Asosiasi Mata Pelajaran Ekonomi”. Jurnal Sosio e-Kons, Vol. 6, No.
1, 2004, h. 46.
18
Sedangkan menurut HJX Fernandes dalam jurnal, Tingkat kesulitan soal
dapat diukur dengan persentase siswa yang menjawab soal dengan benar. Jika soal
mudah maka indeks kesukaran soal lebih tinggi. Soal dengan nilai P yang
mendekati 0 merupakan soal yang sulit, sedangkan soal dengan nilai P mendekati 1
merupakan soal yang sangat mudah. Indeks tingkat kesulitan soal yang sangat baik
adalah 0,3 sampai 0,7.34
Tingkat kesulitan soal dilihat dari segi kemampuan dan kesanggupan siswa
dalam menjawab soal, bukan dilihat melalui sudut guru sebagai pembuat soal. Soal
yang baik yaitu soal yang tidak terlalu mudah dan juga yang tidak terlalu sukar.
Soal yang sangat mudah tidak merangsang siswa untuk berpikir tingkat tinggi dan
tidak meningkatkan usaha siswa dalam pemecahannya. Begitu juga dengan soal
yang sangat sukar akan membuat siswa putus asa dalam mengerjakannya. Cara
melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesulitan soal yaitu dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
P = Indeks kesukaran Soal
B = Banyaknya peserta tes yang dapat menjawab soal dengan benar.
JS = Jumlah seluruh peserta tes.35
__________ 34
Nani Hanifah, “Perbandingan Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda Butir Soal Dan
Reliabilitas Tes Bentuk Pilihan Ganda Biasa Dan Pilihan Ganda Asosiasi Mata Pelajaran
Ekonomi”…, h. 46. 35
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan…, h. 208.
19
Klasifikasi hasil perhitungan angka indeks kesukaran soal menggunakan
kriteria sebagai berikut:
a) Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 merupakan soal sukar.
b) Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 merupakan soal sedang.
c) Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 merupakan soal mudah.36
Kriteria yang digunakan yaitu apabila semakin kecil indeks yang diperoleh,
maka akan semakin sulit soal tersebut. Sebaliknya, apabila semakin besar indeks
yang diperoleh, maka akan semakin mudah soal tersebut. Bilangan yang
menunjukkan tingkat mudah dan sukarnya suatu soal disebut Indeks Kesukaran
(Diffucuky index). Besarnya indeks kesukaran antara 0, 00 sampai 1,0 menunjukkan
taraf kesukaran soal. Soal dengan indek kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal
tersebut terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soal terlalu
mudah.37
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa, tingkat kesulitan soal
adalah suatu tingkatan terkait mudah, sedang dan sukarnya suatu tes. Dalam
menentukan tingkat kesukaran soal maka dapat menggunakan rumus dengan
keterangan P = Indeks kesukaran, B = Banyaknya siswa yang dapat menjawab soal
dengan benar dan JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes. Tingkat kesulitan suatu
soal terlihat dari hasil jawaban siswa dan bukan dari pandangan pembuat soal,
maka soal yang digunakan dalam ujian semester akan lebih baik jika menggunakan
soal yang memiliki tingkat kesukaran sedang.
__________ 36
Nurani Soyomukti. Teori-Teori Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2017), h. 212. 37
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar…, h. 46.
20
C. Tingkat Kesulitan Soal Berdasarkan Level Berpikir Siswa
Soal berdasarkan level berpikir, dikelompokkan menjadi 3 level yaitu,
Lower Order Thinking Skills (LOTS), Middle Order Thinking Skills (MOTS) dan
Higher Order Thinking Skills (HOTS). Higher Order Thinking Skills (HOTS)
adalah suatu keahlian atau kemampuan seseorang untuk berpikir secara kritis,
reflektif, logis, metakognitif serta kreatif. Bloom, menguraikan tingkat proses
kognitif dari yang paling sederhana hingga tingkat yang paling kompleks, yang
dikenal sebagai level of cognitive skills yang selanjutnya direvisi oleh muridnya
menjadi Remembering, Understanding, Applying, Analyzing, Evaluating, dan
Creating atau yang lebih dikenal dengan C1 sampai dengan C6. Berdasarkan
tingkatan intellectual skills, level C4 (Analyzing) sampai C6 (Create) dikategorikan
sebagai level berpikir tingkat tinggi atau HOTS.38
Menurut Widana, dalam penilaian pembelajaran di kelas, soal tipe HOTS
sangat dianjurkan. Karakteristik soal tipe HOTS yaitu: (1) dapat mengukur
kemampuan berpikir tingkat tinggi; (2) berbasis masalah kontekstual; (3)
menggunakan bentuk soal yang beragam seperti pilihan ganda, uraian dan isian
singkat,. Soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi
memiliki beberapa indikator, yaitu: (1) non-algorithmic; (2) lebih kompleks; (3)
mempunyai solusi yang mungkin lebih dari satu; dan (4) memerlukan usaha untuk
menemukan struktur dalam ketidakaturan.39
__________ 38
Arif Budiman, “Keterlaksanaan Pembelajaran High Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi
Dinamika Atmosfer Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan (Studi Di SMA Pembangunan Lab
UNP Dan SMA Pertiwi 1 Padang)”. Jurnal Buana, Vol. 3, No. 4, 2019, h. 826. 39
Wulan Izzatul Himmah, “Analisis Soal Penilaian Akhir Semester Mata Pelajaran Matematika
Berdasarkan Level Berpikir”. Vol. 3, No. 1, 2019, h. 5655.
21
Ada 9 faktor HOTS dalam instruksi matematik yaitu penggunaan konsep
matematika, prinsip matematika, memperkirakan dampak, pemecahan masalah,
pengambilan keputusan, bekerja pada batas kompetensi, mencoba hal baru,
pemikiran yang berbeda dan imajinatif. Dimensi proses berpikir dapat
diklasifikasikan seperti yang ditujukkan pada Tabel 2.1.40
Tabel 2.1
Klasifikasi Dimensi Proses Berpikir
Level Berpikir Tingkatan dalam taksonomi Bloom Revisi
HOTS
Mengkreasi(C6)
Mengevaluasi (C5)
Menganalisis (C4)
MOTS
Mengaplikasi (C3)
Memahami (C2)
LOTS Mengingat (C1)
MOTS (Medium Order Thinking Skill) merupakan kemampuan berpikir
siswa pada tingkat menengah. Pada tingkat berpikir MOTS siswa memiliki 2
kemampuan berpikir yaitu ;
a. Memahami
Menjelaskan ide atau konsep. Kata kerja: menjelaskan, menerima,
melaporkan dan mengklasifikasi.
b. Mengaplikasi
Menggunakan informasi pada domain yang berbeda. Kata kerja yang
digunakan antara lain; menggunakan, mendemonstrasikan, mengilustrasikan
serta mengoperasikan. Level Kognitif 3 (LK3).41
__________ 40
Wulan Izzatul Himmah, “Analisis Soal Penilaian Akhir Semester Mata Pelajaran Matematika Berdasarkan
Level Berpikir, h. 5655. 41
Mufatihatut Taubah, “Penilaian Hots dan Penerapannya di SD/MI”. Vol. 7, No. 2, 2019, h. 208.
22
LOTS Low Order Thinking Skill adalah level berpikir pada tingkat paling
bawah atau dasar. Kemampuan Lots dikenal dengan istilah level kognitif 1 (LK1),
hal ini dikarenakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam proses
pembelajaran yaitu hanya sebatas mengetahui saja. Dengan demikian maka daya
kognisi yang dimiliki siswa hanya sebatas mengingat kembali materi ajar yang
sudah diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran. Mendaftar, mengulang,
serta menirukan kembali apa yang sudah pernah didapatkan tanpa adanya
kemampuan berpikir pada tingkat yang lebih tinggi.42
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa soal yang berbasis Higher
Order Thinking Skills (HOTS) adalah tipe soal yang sulit karena pada Higher Order
Thinking Skills (HOTS) pembuatan soal menggunakan kata operasional dari C4
sampai C6. Sedangkan Medium Order Thinking Skill (MOTS) tergolong ke dalam
tipe soal yang tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah. Pada tipe soal Low
Order Thinking Skill (LOTS) tergolong ke dalam soal yang mudah dipahami
__________ 42
Mufatihatut Taubah, “Penilaian Hots dan Penerapannya di SD/MI”…., h. 208.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dimana penelitian ini
mendeskripsikan dan menganalisis data yang berupa hasil tes mata pelajaran
Matematika kelas V MIN 1 Banda Aceh Tahun Ajaran 2019/2020. Menurut
Nanang Martono, metode penelitian deskriptif memiliki tujuan untuk
menggambarkan karakter dari suatu variable, kelompok dan gejala sosial yang
terjadi di dalam masyarakat dengan menjelaskan secara verbal (dengan kalimat
atau numerik menggunakan persentase).43
Selanjutnya data dan informasi tersebut
akan diolah dan dianalisis menggunakan Microsoft Excel untuk memperoleh
informasi yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan tingkat kesulitan soal
ujian semester ganjil mata pelajaran matematikan kelas V MIN 1 Banda Aceh
Tahun Ajaran 2019/2020, ditinjau dari segi Tingkat Kesukaran.
Menurut Kuswana, Terdapat enam jenjang ranah kognitif taksonomi
Bloom, yaitu mengetahui (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), menganalisis
(C4), menilai (C5), dan menciptakan (C6).44
Oleh karena itu, analisis distribusi
jenjang ranah kognitif pada penelitian ini dilakukan dengan cara mencocokkan
kriteria soal dengan Kata Kerja Operasional (KKO) pada taksonomi Bloom
Revisi.
__________ 43
Ahmad Isnaeni, “Analisis Kualitas Butir Soal Ujian Akhir Semester Genap Mata Pelajaran
Ekonomi Kelas XI SMA Islam Sudirman Purworejo Tahun Pelajaran 2016/2017”. Skripsi,
Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2017, h. 38. 44
Tutut Kurniawan, “Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Semester Gasal Mata Pelajaran IPS
Sekolah Dasar”…., h. 3
23
24
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini bertempat di MIN 1 Kota Banda Aceh yang beralamat di
Jl. Taman Makan Pahlawan, Ateuk Pahlawan, Kec. Baiturrahman, Kota Banda
Aceh, Aceh.
C. Variabel Penelitian
Variabel pada penelitian ini adalah Tingkat Kesulitan Soal Ujian
Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V MIN 1 Banda Aceh
Tahun Ajaran 2019/2020.
D. Objek Penelitian
Adapun yang menjadi menjadi objek pada penelitian ini adalah hasil tes
Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V MIN 1 Kota
Banda Aceh Tahun Ajaran 2019/2020.
E. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumen yaitu suatu
metode pengumpulan data oleh peneliti dengan cara mengumpulkan
dokumen-dokumen dari sumber terpercaya yang bertujuan untuk mengetahui
dan mendapatkan informasi tertulis mengenai soal ujian Semester Ganjil
Mata Pelajaran Matematika Kelas V MIN 1 Kota Banda Aceh Tahun Ajaran
2019/2020 beserta kunci jawaban soal dan lembar jawaban seluruh peserta
ujian.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk
mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variable
25
secara objektif . Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data dengan tujuan
agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah.45
Dapat disimpulkan
bahwa instrumen penelitian merupakan suatu alat bantu yang digunakan
dalam upaya mengumpulkan data. Instrumen penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah soal beserta kunci jawaban, lembar jawaban
seluruh peserta ujian dan daftar nama seluruh peserta didik kelas V yang
mengikuti Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V MIN 1
Kota Banda Aceh Tahun Ajaran 2019/2020
G. Teknik Analisis Data
Untuk mengolah data mentah yang telah peneliti peroleh dari tempat
penelitian, peneliti menganalisisnya berdasarkan teori-teori yang ada dan
menggunakan Microsoft Excel beserta formula yang peneliti aplikasikan guna
menganalisisnya. Untuk tes hasil belajar umumnya dipertimbangkan
klasifikasinya yaitu:
1. Tingkat kesulitan (difficulty index, difficulty level) Butir Soal
Tingkat kesukaran soal yaitu dipandang dari kesanggupan atau
kemampuan siswa dalam menjawab soal, bukan dilihat dari sudut guru
sebagai pembuat soal. Beberapa pertimbangan dalam menentukan proporsi
jumlah soal ketegori mudah, sedang dan sukar. Cara melakukan analisis
untuk menentukan tingkat kesulitan soal pilihan ganda yaitu dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
__________ 45
Suharsimi Arikunto. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 79.
26
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar.
JS = Jumlah keseluruhan siswa peserta tes.46
Klasifikasi hasil perhitungan angka indeks kesukaran soal pada
menggunakan kriteria sebagai berikut:
a) Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 merupakan soal sukar.
b) Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 merupakan soal sedang.
c) Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 merupakan soal mudah.47
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan yang tidak
terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak akan merangsang siswa untuk
berpikir tingkat tinggi dan tidak meningkatkan usaha siswa dalam
menyelesaikannya. Begitu juga dengan soal yang terlalu sukar akan
membuat siswa putus asa dan menyerah dalam mengerjakannya.
Untuk instrumen berupa soal essay, rumus yang digunakan untuk
menguji tingkat kesukaran soal adalah:
=
Keterangan:
__________ 46
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan…, h. 208. 47
Nurani Soyomukti. Teori-Teori Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2017), h. 212.
27
.48
Kriteria yang digunakan untuk interpretasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Interpretasi Tingkat Kesukaran
Indeks Kesukaran Interpretasi
IK= 0,00 Terlalu Sukar
0,00 < IK 0,30 Sukar
0,30 < IK Sedang
0,70 < IK 1,00 Mudah
IK = 1,00 Terlalu Mudah
2. Jenjang Ranah Kognitif
Analisis distribusi jenjang ranah kognitif merupakan kegiatan
analisis yang bertujuan untuk mengetahui jenjang ranah kognitif pada soal.
Menurut kuswana terdapat enam proses kognitif taksonomi Bloom Revisi
yaitu:49
1. Mengingat (C1)
Mengingat artinya mendapatkan kembali atau mengembalikan
pengetahuan yang tersimpan dalam memori jangka panjang. Proses kognitif
dalam jenjang mengingat adalah mengenal dan mengingat.
2. Memahami (C2)
Memahami artinya membangun sebuah pengertian dari pesan
pembelajaran diantara oral, tulisan dan komunikasi grafik. Proses kognitif
__________ 48
Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2015), h. 225. 49
Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Kognitif: Perkembangan Ragam Berpikir” (Bandung: Pt
Rosdakarya, 2014), h. 115
28
dalam jenjang memahami yaitu mengartikan, menduga, membandingkan,
memberi contoh, mengklasifikasi, menyimpulkan serta menjelaskan.
3. Menerapkan (C3)
Menerapkan artinya menggunakan prosedur dalam situasi yang
diharapkan. Proses kognitif dalam jenjang menerapkan ialah menjalankan
dan melaksanakan.
4. Menganalisis (C4)
Menganalisis yaitu memecah materi menjadi bagian-bagian pokok
dan menggambarkan bagaimana bagian-bagian tersebut dihubungkan antar
satu sama lain maupun menjadi sebuah struktur keseluruhan. Proses
kognitif dalam jenjang menganalisis yaitu membedakan, mengorganisasi
serta medekonstruksi.
5. Mengevaluasi atau menilai (C5)
Menilai artinya melakukan evaluasi atau penilaian yang didasarkan
pada kriteria. Proses kognitif dalam jenjang menilai yaitu memeriksa dan
menilai.
6. Menciptakan (C6)
Menciptakan merupakan suatu kegiatan menempatkan bagian-
bagian secara bersama-sama ke dalam suatu ide, semuanya saling
berhubungan untuk mendapat hasil yang baik. Proses kognitif dalam
jenjang menciptakan adalah menghasilkan, merencanakan, dan
membangun.
29
Teknik analisis dalam menentukan jenjang ranah kognitif pada penelitian
ini dilakukan dengan cara mengkategorikan soal berdasarkan tingkat berpikir
(LOTS, MOTS, HOTS) serta mencocokkan kriteria soal dengan Kata Kerja
Operasional (KKO) pada taksonomi Bloom Revisi. Suatu soal dapat dikategorikan
ke dalam LOTS apabila pada taksonomi Bloom Revisi soal berada pada level C1
(mengingat). Suatu soal dikategorikan sebagai MOTS jika pada taksonomi Bloom
Revisi soal tersebut berada pada level C2 (memahami) dan C3 (mengaplikasi).
Suatu soal dapat dikategorikan sebagai HOTS apabila pada taksonomi Bloom
Revisi soal tersebut berada pada level C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi) serta
C6 (mengkreasi). Kemudian hasil analisis tersebut akan dipersentasekan untuk
setiap kategorinya.
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Berdirinya MIN 1 Banda Aceh
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Banda
Aceh Kelas V Semester Ganjil Tahun Ajaran 2019/2020. Madrasah Ibtidaiyah
yang bernaungan di bawah Kementerian Agama Republik Indonesia. Madrasah
ini didirikan pada tahun 1959, yang terletak di tengah-tengah Kota Banda Aceh,
yang beralamat di Jalan Taman Makam Pahlawan Gampong Ateuk Pahlawan,
Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh, Aceh.
Pada awalnya MIN 1 Banda Aceh berstatus Swasta dan terletak di
Komplek Mesjid Raya Baiturrahman, kemudian pada tahun 1959 barulah pindah
ke Ateuk Pahlawan. Letak Madrasah ini sangat strategis, karena terletak di tengah
kawasan perkotaan yang berpemukiman padat, sehingga masyarakat yang
berdomisili di daerah tersebut sangat mudah untuk menjangkau Madrasah ini.
2. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendidikan adalah salah satu sumber daya yang
penting dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah, baik sekolah yang
memiliki akreditasi A, B, maupun sekolah yang terakreditasi C.50
Sarana dan
prasarana yang terdapat di MIN 1 Banda Aceh telah mencukupi kebutuhan yang
baik bagi peserta didik karena sudah memenuhi asas kebutuhan dan kenyamanan
__________ 50
Firima Zona Tanjung, dkk, “Analisis Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar Berdasarkan
Tingkat Akreditasi Di Kota Tarakan”, Jurnal Pendidikan Indonesia, Vol. 5, No. 2, 2016, h. 135
30
31
peserta didik. Penggunaan sarana dan prasarana untuk pembelajaran matematika
seperti buku yang disediakan oleh sekolah sudah dianggap sesuai dengan tingkat
kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga sangat
mempengaruhi hasil pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Peningkatan
pengajaran pada MIN 1 Banda Aceh terlaksana dengan adanya sarana dan
prasarana, sebagaimana dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Keadaan Sarana dan Prasarana Pengajaran
di MIN 1 Banda Aceh
No Nama Fasilitas Jumlah Kondisi
1 Ruang Perpustakaan 1 Baik
2 Ruang Kelas 22 Baik
4 Lapangan 1 Baik
Jumlah 24
Data: Dokumentasi MIN 1 Banda Aceh, 20 November 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa, sarana dan prasarana
pengajaran yang terdapat di MIN 1 Banda Aceh memang belum sempurna, hal
ini terlihat karena belum lengkapnya media-media belajar, serta ruang belajar
yang belum tercukupi, akan tetapi adanya perpustakaan dengan penyediaan buku
pelajaran sangat mendukung proses pembelajaran terutama untuk pelajaran
matematika.
32
B. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Tingkat Kesukaran
a. Analisis Tingkat Kesukaran Soal PIlihan Ganda
Berdasarkan hasil perhitungan indeks kesukaran soal pilihan ganda
mata pelajaran matematika ujian semester ganjil kelas V MIN 1 Banda
Aceh Tahun Ajaran 2019/2020 terdapat 11 butir soal atau sebesar 45,83%
yang termasuk dalam soal yang sukar, 13 soal atau sebesar 54,16%
tergolong dalam soal sedang dan 0% soal yang tergolong mudah. Berikut
penjabaran butir soal bersdasarkan tingkat atau indeks kesukaran:
Tabel 4.2
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda Ujian Semester
Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V MIN 1 Banda Aceh
Tahun Ajaran 2019/2020
No Indeks
Kesukaran Butir Soal Jumlah Persentase
1 0,00-0,30
(sukar)
1,3,5,8,12,13,14,18,19,22,2
4 11 45,83%
2 0,31-0,70
(sedang)
2,4,6,7,9,10,11,15,16,17,20,
21,23 13 54,16%
3 0,71-1,00
(mudah) - 0 0%
Diagram 4.2
Persentase Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda Ujian Semester
Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V MIN 1 Banda Aceh TA
2019/2020
Sukar
46% Sedang
54%
0%
0%
Sukar Sedang
33
b. Analisis Tingkat Kesukaran Soal Essay
Hasil analisis tingkat kesukaran soal essay Ujian Semester
Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V MIN 1 Banda Aceh TA
2019/2020 yaitu terdapat 6 soal (40%) sukar, 7 soal (46,6%) sedang dan
2 soal (13,3%) mudah. Berikut penjabaran butir soal essay berdasarkan
tingkat kesukaran atau indeks kesukaran:
Tabel 4.3
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Essay
Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika
Kelas V MIN 1 Banda Aceh TA 2019/2020
Interpretasi Nomor Soal Jumlah Persentase
Sukar 4,6,8,10,11,14 6 40%
Sedang 1,3,5,7,9,12,15 7 46,6%
Mudah 2,13 2 13,3%
Sumber data primer diolah
Diagram 4.3
Persentase Tingkat Kesukaran Soal Essay
Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika
Kelas V MIN 1 Banda Aceh TA 2019/2020
Sukar
40%
Sedang
47%
Mudah
13%
0%
Sukar Sedang Mudah
34
2. Jenjang Ranah Kognitif
Jenjang Ranah kognitif pada soal Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran
Matematika Kelas V MIN 1 Banda Aceh TA 2019/2020 yaitu:
a. Ranah Kognitif Soal Pilihan Ganda
Ranah kognitif soal pilihan ganda Ujian Semester Ganjil Mata
Pelajaran matematika Kelas V MIN 1 Banda Aceh TA 2019/2020
yaitu sebanyak 0% soal dengan ranah kognitif C1, 12 soal (48%)
memiliki ranah kognitif C2 (MOTS), 5 soal (20%) memiliki ranah
kognitif C3 (MOTS), 3 soal (12%) memiliki ranah kognitif C4
(HOTS), 5 soal (20%) memiliki ranah kognitif C5 (HOTS).
Tabel 4.4
Klasifikasi Jenjang Ranah Kognitif Soal Pilihan Ganda Ujian
Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika V MIN 1 Banda Aceh
TA 2019/2020
Nomor
Soal
Ranah
Kognitif
Kata Kerja
Operasional Alasan
1 C2
(MOTS)
Pemahaman
Memahami
Menghitung
Siswa harus memiliki pemahaman tentang
penjumlahan pecahan
Siswa harus memahami cara menyamakan penyebut
Siswa harus dapat
menghitung hasil
penjumlahan pecahan
2 C2
(MOTS)
Pemahaman
Memahami
Menghitung
Siswa harus memiliki
pemahaman tentang
penjumlahan
Siswa harus memahami penjumlahan bilangan
berkoma
Siswa harus menghitung hasil penjumlahan bilangan
berkoma.
3 C2
(MOTS)
Pemahaman
Memahami Siswa harus memiliki
pemahaman tentang
35
Menghitung
Menggantikan
penjumlahan bilangan
persen dan pecahan biasa
Siswa harus memahami
pengubahan bilangan persen
ke pecahan biasa.
Siswa harus menghitung hasil penjumlahan.
4 C2
(MOTS)
Pemahaman
Memahami
Menghitung
Menggantikan
Siswa harus memiliki pemahaman tentang
pengurangan pecahan
campuran
Siswa harus memahami pengubahan pecahan
campuran ke pecahan biasa
dan penyamaan penyebut
Sisa harus menghitung hasil pengurangan pecahan.
5 C2
(MOTS)
Pemahaman
Memahami
Menghitung
Siswa harus memiliki pemahaman tentang
perkalian.
Siswa harus memahami
perkalian pada bilangan
berkoma
Siswa harus menghitung hasil bilangan berkoma.
6 C2
(MOTS)
Pemahaman
Memahami
Menghitung
Menggantikan
Siswa harus memiliki
pemahaman tentang
perkalian pecahan
Siswa harus memahami pengubahan pecahan.
Siswa harus menghitung hasil perkalian pecahan
7 C4
(HOTS) Menganalisis
Siswa harus menganalisis soal cerita
8 C4
(HOTS)
Menganalisis
Membandingkan
Siswa harus menganalisis
soal cerita tentang
perbandingan
9 C3
(MOTS)
Menerapkan
Siswa harus menerapkan
rumus untuk menyelesaikan
soal.
10 C3
(MOTS) Menerapkan
Siswa harus menerapkan rumus dan menghitung
untuk menyelesaikan soal.
11 C3 Menerapkan Siswa harus menerapkan
36
(MOTS) rumus dan menghitung
untuk menyelesaikan soal
12 C2
(MOTS)
Pemahaman
Memahami
Mengitung
Menggantikan
Siswa harus memiliki pemahaman tentang satuan
waktu
Siswa harus memahami cara
mengubah satuan waktu
Siswa harus menghitung penjumlahan satuan waktu
13 C2
(MOTS)
Pemahaman
Memahami
Mengitung
Menggantikan
Siswa harus memiliki
pemahaman tentang satuan
waktu
Siswa harus memahami cara mengubah satuan waktu
Siswa harus menghitung penjumlahan satuan waktu
14 C2
(MOTS)
Pemahaman
Memahami
Mengitung
Menggantikan
Siswa harus memiliki pemahaman tentang satuan
panjang
Siswa harus memahami cara mengubah satuan panjang
Siswa harus menghitung
penjumlahan satuan panjang
15 C3
(MOTS)
Menghitung
Menentukan
Menerapkan
Siswa harus menentukan jarak tempuh.
Siswa harus menerapakn
rumus untuk menyelesaikan
soal (menghitung)
16 C2
(MOTS)
Pemahaman
Memahami
Mengganti
Menghitung
Siswa harus memiliki
pemahaman tentang
penjumlahan satuan volume
Siswa harus memahami
penjumlahan satuan volume
Siswa harus mengubah satuan
Siswa harus menghitung hasil penjumlahan satuan
volume
17 C2
(MOTS)
Memahami
Menggantikan
Menghitung
Siswa harus memiliki pemahaman tentang satuan
volume dan waktu
Siswa harus mengubah satuan
Siswa harus menghitung
hasil.
37
18
Memahami
Menggantikan
Menghitung
Siswa harus memiliki
pemahaman tentang satuan
volume dan waktu
Siswa harus mengubah satuan
Siswa harus menghitung hasil
19 C3
(MOTS)
Menghitung
Menerapkan
Menentukan
Siswa harus menerapkan rumus (menghitung)
Siswa harus menetukan debit
20 C4
(HOTS)
Menganalisis
Menelaah
Siswa harus menetukan besar sudut menurut arah
mata angin
Siswa harus menelaah arah
mata angina
21 C5
(HOTS)
Membuktikan
Menafsirkan
Siswa harus membuktikan dan menafsirkan sekala pada
peta
22 C5
(HOTS)
Membuktikan
Menafsirkan
Siswa harus membuktikan dan menafsirkan skala pada
denah
23
C5
(HOTS)
Mengecek
Memproyeksi
Menyimpulkan
Menafsirkan
Siswa harus mengecek titik koordinat
Siswa harus memproyeksikan sumbu y
dan sumbu x
Siswa harus menafsirkan
gambar titik koordinat.
24 C5
(HOTS)
Mengecek
Memproyeksi
Menyimpulkan
Menafsirkan
Siswa harus mengecek titik koordinat
Siswa harus
memproyeksikan sumbu y
dan sumbu x
Siswa harus menafsirkan gambar titik koordinat.
25 C5
(HOTS)
Mengecek
Memproyeksi
Menyimpulkan
Menafsirkan
Siswa harus mengecek titik
koordinat
Siswa harus memproyeksikan sumbu y
dan sumbu x
Siswa harus menafsirkan gambar titik koordinat.
38
Tabel 4.5
Hasil Analisis Jenjang Ranah Kognitif Soal Pilihan Ganda Ujian
Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V MIN 1
Banda Aceh TA 2019/2020
No Level
Berpikir
Ranah
Kognitif Nomor Soal
Jumlah
Soal Persentase
1 (LOTS) C1 - 0 0%
2 (MOTS
C2
1, 2, 3, 4, 5, 6,
12, 13, 14, 16,
17, 18
12 48%
C3 9, 10, 11, 15,
19 5 20%
3 (HOTS)
C4 7, 8, 20
3 12%
C5 21, 22, 23, 24,
25 5 20%
C6 - 0 0%
Sumber Data Primer Diolah
Diagram 4.5
Persentase Jenjang Ranah Kognitif Soal Pilihan Ganda Ujian
Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V MIN 1
Banda Aceh TA 2019/2020
b. Ranah Kognitif Soal Essay
Ranah kognitif soal essay Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran
Matematika Kelas V MIN 1 Banda Aceh TA 2019/2020 yaitu sebanyak
0% soal dengan ranah kognitif C1, 9 soal (60%) berkategori C2 (MOTS),
MOTS
68%
HOTS
32%
0%
0%
C2 (MOTS) C3 (HOTS)
39
3 soal (20%) berkategori C3 (MOTS), 2 soal (13,3%) berkategori C4
(HOTS) dan 1 soal (6,6) berkategori C6 (HOTS).
Tabel 4.6
Klasifikasi Jenjang Ranah Kognitif Pada Soal Essay Ujian Semester
Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V MIN 1 Banda Aceh
TA 2019/2020
Nomor
Soal
Ranah
Kognitif
Kata Kerja
Operasional Alasan
1 C2
(MOTS)
Pemahaman
Memahami
Menghitung
Siswa harus memiliki pemahaman tentang
pembagian pecahan
Siswa harus memahami
perkalian
Siswa harus dapat mengitung hasil.
2 C2
(MOTS)
Pemahaman
Memahami
Menghitung
Menggantikan
Siswa harus memiliki
pemahaman tentang
satuan waktu
Siswa harus memahami cara mengubah satuan
waktu
Siswa harus menghitung penjumlahan satuan waktu
3 C3
(MOTS)
Menghitung
Menentukan
Menerapkan
Siswa harus menentukan kecepatan rata-rata.
Siswa harus menerapakan rumus untuk
menyelesaikan soal
(menghitung)
4 C2
(MOTS)
Memahami
Menggantikan
Menghitung
Siswa harus memiliki pemahaman tentang
satuan volume dan waktu
Siswa harus mengubah satuan
Siswa harus menghitung
hasil
5 C2
(MOTS)
Memahami
Menggantikan
Menghitung
Siswa harus mengubah
satuan
Siswa harus mengubah satuan
Siswa harus menghitung hasil.
40
6 C3
(MOTS)
Menghitung
Menentukan
Menerapkan
Mengganti
Siswa harus mengubah
satuan volume
Siswa harus menerapkan rumus (menghitung).
7 C2
(MOTS)
Pemahaman
Memahami
Menghitung
Menggantikan
Siswa harus memiliki pemahaman tentang
perkalian pecahan
Siswa harus memahami
pengubahan pecahan.
Siswa harus menghitung hasil perkalian pecahan
8 C4
(HOTS) Menganalisis
Menelaah Siswa harus menganalisis
dan menelaah soal cerita
9 C2
(MOTS)
Pemahaman
Memahami
Menghitung
Siswa harus memahami perkalian pecahan biasa
dengan Harga (Rupiah)
Siswa harus menghitung
hasil perkalian perkalian
pecahan biasa dengan
harga (Rupiah)
10 C4
(HOTS)
Menganalisis
Membandingkan
Siswa harus menganalisis
soal cerita tentang
perbandingan
11 C3
(MOTS) Menerapkan
Siswa harus menerapak rumus dan menghitung
untuk menyelesaikan soal
12 C2
(MOTS)
Pemahaman
Memahami
Menghitung
Siswa harus memiliki pemahaman tentang
pembagian
Siswa harus memahami pembagian bilangan
berkoma
Siswa harus dapat
mengitung hasil
pembagian
13 C2
(MOTS)
Pemahaman
Memahami
Menghitung
Menggantikan
Siswa harus memiliki pemahaman tentang
satuan waktu
Siswa harus memahami
cara mengubah satuan
waktu
Siswa harus menghitung penjumlahan satuan waktu
41
14 C2
(MOTS)
Pemahama
Memahami
Menghitung
Siswa harus memiliki
pemahaman tentang
pembagian pecahan biasa
Siswa harus memahami perkalian.
Siswa harus menghitung hasil.
15 C6
(HOTS)
Merangkaikan
Menyusun
Mendisain
Merancang
Membuat
Siswa harus membuat gambar berdasarkan titik
koordinat yang ditentukan
Merancang gambar
Siswa harus merangkai
titik membentuk bangun
datar.
Gambar 4.7
Hasil Analisis Jenjang Ranah Kognitif Soal Essay
Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V MIN
1 Banda Aceh TA 2019/2020
No Level
Berpikir
Ranah
Kognitif Nomor Soal
Jumlah
Soal Persentase
1 (LOTS) C1 - 0 0%
2 (MOTS) C2
1, 2, 4, 5, 7,
9, 12, 13, 14 9 60%
C3 3, 6, 11 3 20%
(HOTS)
C4 8, 10 2 13,3%
C5 - 0 0%
C6 15 1 6,6%
Sumber data primer diolah
Diagram 4.7
Persentase Jenjang Ranah Kognitif Soal Essay
Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V
MIN 1 Banda Aceh TA 2019/2020
MOTS
80%
HOTS
20%
0%
4th Qtr
0%
C1 (MOTS) C2 (HOTS)
42
D. Pembahasan
1. Tingkat Kesukaran
Berdasarkan hasil analisis pada soal pilihan ganda, dari 24 butir soal
terdapat 0% butir soal berketegori mudah, 13 soal (54,16%) berkategori sedang
dan 11(45,83%) butir soal yang berkategori sukar. Jadi, pada penelitian ini
perbandingan proporsi tingkat kesukaran soal pilihan ganda yaitu 0 : 13 : 11 (0%
soal mudah : 54,16% soal sedang : 45,83% soal sukar). Hal ini menunjukkan
bahwa tingkat kesukaran soal pilihan ganda belum memenuhi standar kriteria soal
yang dipersyaratkan yaitu, 7 : 11 : 5 (30% soal mudah : 50% soal sedang : 20%
soal sukar. Sedangkan untuk soal essay diperoleh dari 15 soal terdapat 2 soal
(13,3%) berkategori mudah, 7 soal (46,6%) berkategori sedang serta 6 soal (40%)
berkategori sukar. Jadi pada penelitian ini perbandingan proporsi tingkat
kesukaran pada soal pilihan ganda adalah 2 : 7 : 6 (13,3% soal mudah : 46,6%
soal sedang : 40% soal sukar). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesukaran
pada soal essay belum memenuhi standar kriteria soal yang dipersyaratkan yaitu 1
: 3 : 1 ( 30% soal mudah : 50% soal sedang : 20% soal sukar). Dengan demikian,
dapat disimpulan bahwa secara keseluruhan baik soal pilihan ganda maupun soal
essay pada Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V MIN 1
Banda Aceh Tahun Ajaran 2019/2020 belum termasuk baik.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Akbar Iskandar dalam jurnal, “Analisis Kualitas Soal Pada Perguruan Tinggi
Berbasis Aplikasi TAP” dimana hasilnya adalah dari 80 soal terdapat soal dengan
kategori sukar sebanyak 46 butir soal (57,5%), butir soal yang berada pada
43
kategori sedang yaitu sebanyak 34 butir (42,5%) sedangkan butir soal yang berada
pada kategori mudah tidak ada. Dari hasil analisis tersebut terlihat jumlah soal
yang sukar lebih bnyak dibandingkan dengan butir soal yang sedang, tetapi perlu
diketahui bahwa hasil analisis tersebut bukan satu-satunya indikator bahwa soal
yang sukar atau mudah adalah jelek, karena dalam analisis butir soal terdapat
beberapa kategori yang harus diperhatikan seperti tingkat kesukaran dan daya
beda untuk menilai apakah kualitas butir soal tersebut baik atau tidak.51
2. Jenjang Ranah Kognitif
Analisis Distribusi jenjang Ranah kognitif soal pilihan ganda dan soal
essay Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V MIN 1 Banda
Aceh TA 2019/2020 dilakukan dengan mencocokkan kriteria soal dengan Kata
Kerja Operasional (KKO) pada taksonomi Bloom Revisi.
Dapat disimpulkan hasil analisis jenjang ranah kognitif soal pilihan ganda
Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V MIN 1 Banda Aceh
TA 2019/2020 2020 yaitu sebanyak 0% soal dengan ranah kognitif C1, 12 soal
(48%) memiliki ranah kognitif C2 (MOTS), 5 soal (20%) memiliki ranah
kognitif C3 (MOTS), 3 soal (12%) memiliki ranah kognitif C4 (HOTS), 5 soal
(20%) memiliki ranah kognitif C5 (HOTS) sedangkan pada soal essay Ujian
Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V MIN 1 Banda Aceh TA
2019/2020 yaitu sebanyak 0% soal dengan ranah kognitif C1, 9 soal (60%)
berkategori C2 (MOTS), 3 soal (20%) berkategori C3 (MOTS), 2 soal (13,3%)
berkategori C4 (HOTS) dan 1 soal (6,6) berkategori C6 (HOTS).
__________ 51
Akbbar Iskandar, “Analisis Kualitas Soal Di Perguruan Tinggi Berbasis Aplikasi TAP”. Jurnal
Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, Vol, 21, No 2, 2017, h. 18
44
Dapat disimpulkan bahwa soal berpikir tingkat rendah LOTS dan MOTS
lebih bnayak diterapkan oleh guru pada ujian semester ganjil. Hal ini disebabkan
karena guru tidak menekankan soal pada kategori soal berpikir tingkat tinggi
(HOTS).
Hasil analisis jenjang ranah kognitif pada penelitian ini sejalan dengan
Anggi Lestari dalam jurnal “Pengembangan Soal Tes Berbasis HOTS Pada Model
Pembelajaran Latihan Penelitian Di Sekolah Dasar” yang menyatakan, pada
umumnya guru mengetahui kemampuan berpikir yang dikemukan oleh Bloom
namun demikian pada pembuatan soal guru-guru lebih sering mengembangkan
kemampuan berpikir tingkat rendah atau LOTS karena mereka membuat soal
tidak terlalu mementingkan kemampuan berpikir apa, akan tetapi lebih
disesuaikan dengan indikator pembelajaran yang kemudian dikembangkan
menjadi indikator soal. Mereka setuju jika soal-soal tingkat tinggi dikembangkan
di sekolah dasar walaupun hanya dengan perbandingan 1 : 5 dengan soal biasa.
Mereka juga menuturkan pentingnya soal-soal berpikit tingkat tinggi
dikembangkan terhadap siswa-siswa yang beprestasi agar mereka bisa menjawab
soal-soal saat diadakan lomba.52
Hasil penelitian juga ini selaras dengan teori Widana, yang mengatakan
bahwa suatu butir soal dikategorikan sebagai LOTS jika pada taksonomi Bloom
revisi soal tersebut berada pada kategori mengingat, dikategorikan sebagai MOTS
jika berada pada kategori memahami dan mengaplikasi, serta dikategorikan
__________ 52 Anggi Lestari, “Pengembangan Soal Tes Berbasis HOTS Pada Model Pembelajaran Latihan
Penelitian Di Sekolah Dasar”. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Vol. 3, No. 1,
2016, h. 82
45
sebagai HOTS jika berada pada kategori menganalisis, mengevaluasi, dan
mengkreasi.53
Didukung oleh pernyataan Morales dan Romel yang mengatakan
bahwa aspek-aspek kognitif erat hubungannya dengan bobot suatu tes. Semakin
tinggi aspek kognitif (menurut taksonomi Bloom) yang diukur maka semakin
tinggi kualitas tes yang diujikan.54
Dari 40 soal yang peneliti analisis, yaitu 25 soal pilihan ganda dan 15 soal
essay, dimana pada soal pilihan ganda hanya 24 soal yang dapat dianalisis dan 1
soal dianggap rusak karena tidak terdapatnya jawaban yang benar pada pilihan a,
b, c, dan d sehingga tidak dapat dianalisis dari segi tingkat kesukarannya. Namun,
soal tersebut masih bisa dianalisis distribusi jenjang ranah kognitifnya, karena
dalam penelitian ini jenjang ranah kognitifnya ditentukan dengan cara
mencocokkan kriteria soal dengan Kata Kerja Operasional (KKO) pada taksonomi
Bloom Revisi sedangkan pada soal essay tidak terdapat kerusakan sehingga
semua soal (15 soal) dapat dianalisis seluruhnya.
__________ 53
Wulan Izzarul Himmah, “Analisis Soal Penilaian Akhir Semester Mata Pelajaran Matematika
Berdasarkan Level Berpikir”. Journal of Medives: Journal of Mathematics Educations IKIP
Veteran Semarang, vol. 3, No. 1, 2019, h. 59 54
Eka Sri Wahyuni, dkk, “Analisis Soal UJian Materi Stoikiometri SMA Nageri Kota Banda
Acae”. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol. 5, No. 2, 2017, h. 75
46
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran dan jenjang ranah kognitif
pada soal pilihan ganda dan soal essay Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran
Matematika Kelas V MIN 1 Banda Aceh Tahun Ajaran 2019/2020 di atas dapat
disimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan tingkat kesukaran, soal pilihan ganda terdiri dari 11 butir soal
(45,83%) berkategori sukar, 13 soal (54,16%) berkategori sedang, 0% soal
berkategori mudah dan pada soal bentuk essay yaitu terdapat 6 soal (40%)
sukar, 7 soal (46,6%) sedang dan 2 soal (13,3%) mudah.
2. Berdasarkan hasil analisis jenjang ranah kognitif, soal pilihan ganda Ujian
Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V MIN 1 Banda Aceh TA
2019/2020 2020 yaitu sebanyak 0% soal berkategori ranah kognitif C1, 12
soal (48%) berkategori ranah kognitif C2 (MOTS), 5 soal (20%) berkategori
ranah kognitif C3 (MOTS), 3 soal (12%) berkategori ranah kognitif C4
(HOTS), 5 soal (20%) berkategori ranah kognitif C5 (HOTS) sedangkan pada
soal essay yaitu sebanyak 0% soal berkategori ranah kognitif C1, 9 soal
(60%) berkategori C2 (MOTS), 3 soal (20%) berkategori C3 (MOTS), 2 soal
(13,3%) berkategori C4 (HOTS) dan 1 soal (6,6) berkategori C6 (HOTS).
46
47
B. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka perlu
sekiranya diuraikan beberapa saran dalam upaya meningkatkan kualitas butir soal,
tanpa maksud menyinggung hati pihak manapun, Saran-saran yang dimaksud
sebagai berikut:
1. Disarankan untuk guru yang membuat soal supaya ke depannya melakukan
analisis soal secara rinci untuk mengetahui soal-soal yang baik dan kurang
baik.
2. Hendaknya mencermati butir-butir soal, yang termasuk dalam kategori
kurang baik untuk diteliti kembali dan dilakukan perbaikan-perbaikan, guna
menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
3. Sebaiknya dalam membuat soal tes, seorang guru harus mengetahui
kemampuan siswanya dalam mengusai kompetensi dasar yang harus dicapai
pada semester itu.
4. Perlu adanya program atau kebijakan dalam pengembangan dan penyusunan
soal tes hasil belajar sehingga diperoleh soal tes hasil belajar yang lebih
berkualitas.
5. Sebaiknya butir tes yang sudah baik disimpan dan digunakan pada masa
yang akan datang.
48
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Isnaen. 2017. “Analisis Kualitas Butir Soal Ujian Akhir Semester Genap
Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI SMA Islam Sudirman Purworejo Tahun
Pelajaran 2016/2017”. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Akbar Iskandar. 2017. “Analisis Kualitas Soal Di Perguruan Tinggi Berbasis
Aplikasi TAP”. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, Vol. 21,
No.2.
Ali Hamzah. 2014. Evaluasi Pembelajaran Matematika, Jakarta: PT Raja Grafindo.
Anas Sujiono. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Anggi Lestari. 2016. “Pengembangan Soal Tes Berbasis HOTS Pada Model
Pembelajaran Latihan Penelitian Di Sekolah Dasar”. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Vol. 3, No. 1.
Arif Budiman. 2019. “Keterlaksanaan Pembelajaran High Order Thinking Skill (HOTS) Pada Materi Dinamika Atmosfer Dan Dampaknya Terhadap
Kehidupan (Studi Di SMA Pembangunan Lab UNP Dan SMA Pertiwi 1
Padang)”. Jurnal Buana, Vol. 3, No. 4.
Azis. 2009. “Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada
Pembelajaran Matematika Kelas VIII”. Jurnal Akademik Pendidikan
Matematika FKIP Unidayan,, Vol. 5, No.1.
Charisun. 2015. “Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Gasal Mata Pelajaran
Ekonomi Akutansi Kelas XII IPS Madrasah Aliyah Negeri Kebumen Tahun
Pelajaran 2014/2015”. Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta.
Daryanto. 2012. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Eka Sri Wahyuni, dkk. 2017. “Analisis Soal UJian Materi Stoikiometri SMA
Nageri Kota Banda Aceh”. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol. 5,
No. 2.
Firima Zona Tanjung, dkk. 2016. “Analisis sarana dan Prasarana Sekolah Dasar
Berdasarkan Tingkat Akreditasi Di Kota Tarakan”. Jurnal Pendidikan
Indonesia, Vol. 5, No. 2.
49
Galuh Werdiningsih. 2015. “Analisis Kualitas Butir Soal Ulangan Akhir Semester
Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XII IPS SMAN2 Banguntapan
Tahun Ajaran 2014/2015”. Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Yogyakarta,
Husain Ismail. 2018. “Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui
Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas V SD Inpres Palupi”.
Jurnal Kreatif Tadulako Online, Vol. 4, No. 4.
Maria Agustina Amelia. 2016. “Analisis Soal Tes Hasil Belajar High Order
Thinking Skills (HOTS) Matematika Materi Pecahan Untuk Kelas 5
Sekolah Dasar”. Jurnal Penelitian (Edisi Khusus PGSD), Vol 20, No. 2.
Mufatihatut Taubah. 2019. “Penilaian Hots dan Penerapannya di SD/MI”. Vol. 7,
No. 2.
Mulyadi. 2010. Evaluasi Pendidikan: Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan
Agama di Sekolah. Malang: UIN-Maliki Press
Nana Sudjana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Nani Hanifah. 2004. “Perbandingan Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda Butir
Soal dan Reliabilitas Tes Bentuk Pilihan Ganda Biasa dan Pilihan Ganda
Asosiasi Mata Pelajaran Ekonomi”. Jurnal Sosio e-Kons, Vol. 6, No. 1.
Ngalim Purwanto. 2012. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nurani Soyomukti. 2017. Teori-Teori Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Rahayu Sri Waskitonigtyas. 2016. “Analisis Kesulitan Belajar Matematika Siswa
Kelas V Sekolah Dasar Kota Balikpapan Pada Materi Satuan Waktu
Tahun Ajaran 2015/2016”. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Vol.
5, No. 1.
Suharsimi Arikunto. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Suharsimi Arikunto. (2005)
_______. (2009)
_______. (2012)
Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi
Aksara.
50
Tutut Kurniawan. 2005. “Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Semester Gasal
Mata Pelajaran IPS Sekolah Dasar”. Journal of Elementary
Education, Vol. 4, No. 1.
Ufi Dwidarti. 2005. “Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita
Pada Materi Himpunan”. Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 3, No. 2,
Sunaryo Kuswana. 2014. Taksonomi Kognitif: Perkembangan Ragam Berpikir.
Bandung: PT Rosdakarya.
Wulan Izzarul Himmah. 2019. “Analisis Soal Penilaian Akhir Semester Mata
Pelajaran Matematika Berdasarkan Level Berpikir”. Journal of Medives:
Journal of Mathematics Educations IKIP Veteran Semarang, vol.3 No.1.
51
52
Lampiran 2
53
54
1. Nama peserta didik kelas V yang mengikuti Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran
Matematika Kelas V MIN 1 Kota Banda Aceh Tahun Ajaran 2019/2020.
No Nama Siswa
1 Alif Lajuna Putra
2 Amrullah syamsuddin
3 Asrul Fauzi
4 Asyifa Muazara
5 Azzahria Nasya
6 Balyan Ghaisan Dhiyaulhaq
7 Dzaky Almer
8 Farah Rachmalia
9 Filzah
10 Hidayatullah
11 Husnul Abdika
12 Khayla Fazira
13 M. Afiif Almahendra
14 Maisya Dufairah
15 Maryam Daniyah
16 Muchlas Rayyan
17 Muhammad Afif Abdillah
18 Muhammad Al Muntazhar
19 Muhammad Alif Fadsa
20 Muhammad Farhan Diannur
55
21 Muhammad Farid Bassam
22 Muhammad Haikal Akmal
23 Muhammad Kamarul Nafis
24 Muhammad Nabil Bassam
25 Muhammad Yasir
26 Muhammad Zaky
27 Nabila Fairuz
28 Nabila Shafa
29 Nyak Dwi Annisa
30 Puteri Nailatul Izzah
31 Putri Alya Ghassany
32 Raihan Saputri Zulkifli
33 Rifqa Annisa
34 Rihul Miski
35 Rizky Ananda
36 T. Muhammad Nabil Ahnaf
37 T.M. Alief Al-Azzam
38 Talita Salsabilah
39 Tazkia Arifa
40 Teuku Bilal Aufa Rizqillah
41 Yasmin Fatin
56
Lembar Soal Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V
MIN 1 Kota Banda Aceh Tahun Ajaran 2019/2020
.
57
58
59
Kunci Jawaban Soal Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika
Kelas V MIN 1 Kota Banda Aceh Tahun Ajaran 2019/2020 Buatan Guru
I. Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda
1. –
2. A
3. C
4. C
5. C
6. D
7. B
8. D
9. D
10. A
11. A
12. A
13. B
14. D
15. D
16. A
17. C
18. B
19. D
20. B
21. C
60
22. A
23. A
24. B
25. B
II. Kunci Jawaban Soal Essay
1.
2. 225 menit
3. 70 km/jam
4. 50 cm3
5. 50.000 cm3
6. 35.000 mm3/menit
7. 5
8. 175 km2
9. 250.000
10. Umur Ayah 45 tahun.
61
III. Kunci Jawaban Soal Essay
62
Lembar Jawaban Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran
Matematika Kelas V MIN 1 Kota Banda Aceh Tahun Ajaran 2019/2020
63
64
65
66