analisis penghitungan kebutuhan tenaga perawat …
TRANSCRIPT
66 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017
ANALISIS PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT
BERDASARKAN BEBAN KERJA DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS PEDAN
INTISARI
Feri Catur Yuliani, S.Kep., Ns.M.Kep
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kebutuhan tenaga perawat berdasarkan beban kerja di
ruang rawat inap Puskesmas Pedan Kabupaten Klaten.
Subyek penelitian ini adalah seluruh perawat di ruang rawat inap yang berjumlah enam (6) orang perawat.
Beberapa langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu: 1) mencari informasi waktu kerja tersedia, 2)
menetapkan unit kerja dan kategori sumber daya manusia, 3) mengetahui standar beban kerja, 4) mengetahui
faktor kelonggaran, dan 5) menganalisis kebutuhan tenaga kerja. Data waktu kerja tersedia dikumpulkan dengan
dokumentasi, standar beban kerja dikumpulkan dengan cara dokumentasi, dan data faktor kelonggaran
dikumpulkan dengan menggunakan observasi.
Data yang telah terkumpul tersebut selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Metode WISN
digunakan untuk memperkirakan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan beban kerja dengan waktu kerja tersedia
128.640 menit/tahun. Hasil perhitungan menunjukkan kebutuhan tenaga perawat sebanyak 10 orang, dengan
tenaga yang tersedia baru 6 orang sehingga dibutuhkan penambahan 4 orang.
Untuk beban kerja hasilnya bervariasi, tergantung dari rata-rata waktu yang digunakan untuk menyelesaikan
tiap kegiatan pokok dan waktu kerja tersedia. Sementara standar kelonggaran dari enam faktor kelonggaran
adalah 0,184.
Kata Kunci : Tenaga perawat, beban kerja.
67 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017
ANALYSIS OF FORCE REQUIREMENT BASED ON WORK LOAD IN PATIENT WARDS
OF PEDAN COMMUNITY HEALTH CENTERS
ABSTRACT
Feri Catur Yuliani, S.Kep., Ns.M.Kep
This research aimed to identify work force requirement based on work load in Patient Wards of Pedan
Community Health Centers.
Subject of this research was all employees in patient wards (six people). Some states in this research were 1)
lookfor information on available working time, 2) determine working unit and human resource category, 3)
identify standart work load, 4) identify looseness factor, and 5) analyze work force need. Data on working time
was collected through documentation, standart work load was colected trough documentation, and looseness
factor was collected using observation.
The collected data was analyzed in descriptive quantitative manner. WISN method was used to predict
requirementof working load with available work time of 128.640 minutes/year. Result of calculation indicated
that work force requirement was 10 people., with already available 6 persons, so it is needed addition of 4
persons.
Work load analysis indicated various results, depending on average time used to complete each main activity
and available work time. More over, standart looseness from six looseness factors was 0,184.
Keywords : nurse force, work load
68 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017
PENDAHULUAN
Puskesmas dikenal masyarakat
sebagai tempat pelayanan kesehatan yang
menyediakan pelayanan kesehatan dasar.
Diera globalisasi puskesmas dituntut harus
mampu memberikan pelayanan dengan
konsep quality one step service artinya
seluruh kebutuhan pelayanan kesehatan
harus dapat dilayani oleh puskesmas
secara tepat, akurat, bermutu dan
terjangkau. Agar dapat menjalankan
fungsi tersebut, puskesmas perlu didukung
oleh berbagai aspek, diantaranya adalah
sumber daya manusia yang baik dan
memadai. Hal ini sesuai dengan ramalan
seorang ahli dalam bukunya Megatrend
2000 yaitu, “Terobosan yang paling
menggairahkan dari abad ke 21 akan
tejadi bukan karena teknologi, melainkan
karena konsep yang meluas dari apa
artinya menjadi Manusia” (Jhon Naisbitt)
yang dibidang kesehatan menjadi Sumber
Daya Kesehatan yang berkualitas (Depkes
RI, 2004).
Untuk mengukur kualitas pelayanan
keperawatan bisa dengan menggunakan
pendekatan sistem. Pendekatan sistem ini
meliputi masukan (input), proses dan hasil
akhir (outcome). Indikator atau kriteria
setiap komponen harus terukur.
Komponen input antara lain jumlah
perawat, jumlah klien, tingkat
ketergantungan klien, panjangnya shif dan
kesinambungan perawatan. Adapun
komponen proses antara lain interaksi
perawat dengan klien dalam pelayanan
yang meliputi interaksi saat pengkajian,
perencanaan, intervensi, evaluasi dan
dokumentasi. Sedangkan kriteria outcome
antara lain Bed Occupacy Rate (BOR),
Turne Over Interval (TOI), Length of Stay
(LOS), komplikasi dan keputusan klien,
ketiga komponen di atas saling
mempengaruhi dan saling menunjang.
Semakin tinggi input, akan semakin tinggi
kualitas proses dan pada akhirnya kualitas
outcome juga semakin tinggi (Nursalam,
2008).
Kegiatan pelayanan keperawatan
bergantung pada kualitas dan kuantitas
perawat yang bertugas selama 24 jam
terus menerus di bangsal. Dalam
komponen input, jumlah perawat, tingkat
ketergantungan klien dan panjang shift
sangat menentukan beban kerja di unit
pelayanan keperawatan. Beban kerja di
suatu unit pelayanan keperawatan adalah
seluruh tindakan yang dilakukan perawat
selama 24 jam. Agar dapat
melaksanakannya perlu adanya
perencanaan, baik jumlah maupun
klasifikasi tenaga kerja, serta
pendayagunaan tenaga kerja sesuai
dengan sistem pengelolaan yang ada
(Suarli & Bahtiar, 2013).
Pengelolaan SDM Kesehatan
khususnya perencanaan kebutuhan SDM
Kesehatan selama ini masih bersifat
administratif kepegawaian dan belum
dikelola secara profesional, masih bersifat
top down dari pusat, belum bottom up
(dari bawah), belum sesuai dengan
kebutuhan organisasi dan kebutuhan nyata
di lapangan, serta belum berorientasi
jangka panjang (Depkes RI, 2004).
Kualitas asuhan keperawatan dapat
mencapai hasil yang optimal apabila
beban kerja dan sumber daya perawat
yang ada memiliki proporsi yang
seimbang. Dampak dari overload beban
69 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017
kerja yang harus dikerjakan perawat
sangat mempengaruhi kualitas pelayanan
terhadap pasien. Oleh karena itu,
diperlukan adanya standar tenaga
keperawatan di rumah sakit yang dapat
digunakan sebagai acuan dalam
perencanaan serta pendayagunaan tenaga
keperawatan (Standar Tenaga
Keperawatan Di Rumah Sakit, Depkes RI,
2004).
Berdasarkan hasil dari studi
pendahuluan yang dilakukan penulis
diketahui bahwa Puskesmas Pedan
merupakan salah satu puskesmas di
wilayah Kabupaten Klaten yang melayani
UGD 24 jam dan rawat inap. Sampai saat
ini Puskesmas Pedan telah memiliki
perawat sebanyak 14 orang, dimana yang
6 orang ditempatkan di ruang rawat inap
dengan jumlah tempat tidur sebanyak 14
buah.
Selain melakukan kegiatan pelayanan
keperawatan berupa asuhan keperawatan
kepada pasien, perawat di ruang rawat
inap Puskesmas Pedan juga melakukan
kegiatan non keperawatan, seperti:
administrasi pasien, pencatatan dan
pelaporan, pengelolaan keuangan, klaim
asuransi, pengadaan obat dan barang,
maupun kegiatan-kegiatan lain yang
sebenarnya tidak sesuai dengan job
description perawat. Tentunya hal ini
berdampak pada kegiatan keperawatan
yang tidak semua bisa dikerjakan dan
menurunnya kualitas pelayanan
keperawatan, dibuktikan dengan adanya
kompalin dari pasien maupun keluarga
pasien tentang pelayanan yang kurang dan
juga keluhan tentang pelayanan yang
lama. Begitu juga tuntutan pasien tentang
pelayanan keperawatan yang safety. Hal
ini dimungkinkan karena ketidakpuasan
pasien maupun keluarga terhadap
pelayanan akibat dari kurangnya waktu
perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan kepada pasien.
Dari data diatas, dikuatkan dengan
adanya pernyataan dari beberapa perawat
yang mengatakan bahwa banyaknya
pekerjaan yang harus dilakukan perawat
yang diluar tupoksinya, maka penulis
tertarik untuk mengetahui kebutuhan
tenaga perawat berdasarkan beban kerja di
ruang rawat inap Puskesmas Pedan. Hal
tersebut perlu dilakukan untuk
perencanaan sumber daya manusia yang
tepat demi peningkatan kualitas pelayanan
yang bermutu dan safety, baik untuk
pasien, keluarga pasien, pengunjung
maupu petugas itu sendiri. Karena
beberapa alasan itulah penulis ingin
melakukan penelitian dengan judul
“Analisis Penghitungan Kebutuhan
Tenaga Perawat Berdasarkan Beban Kerja
di Ruang Rawat Inap Puskesmas Pedan”.
Berdasarkan uraian di atas, maka
dapat dirumuskan permasalahan, yaitu:
Bagaimanakah kebutuhan tenaga perawat
berdasarkan beban kerja di ruang rawat
inap Puskesmas Pedan ?
Dengan memperhatikan latar
belakang dan rumusan masalah di atas
maka tujuan penelitian ini adalah Untuk
mengetahui kebutuhan tenaga perawat
berdasarkan beban kerja di ruang rawat
inap Puskesmas Pedan.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini termasuk
penelitian observasional deskriptif
analitik. Penelitian ini menggambarkan
70 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017
masalah yang terjadi berdasarkan
karakteristik tempat, waktu, pekerjaan
yang dilakukan oleh perawat di
Puskesmas Pedan berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan peneliti.
Selanjutnya hasil pengamatan tersebut
akan digunakan sebagai bahan
penghitungan kebutuhan perawat
berdasarkan beban kerja di ruang rawat
inap Puskesmas Pedan.
Desain penelitian dalam penelitian ini
adalah pendekatan cross sectional dimana
data dikumpulkan dalam waktu yang
bersamaan, yaitu selama 6 minggu pada
tanggal 1 April – 15 mei 2015.
Variabel dalam penelitian adalah:
1. Variabel bebas adalah beban kerja.
2. Variabel terikat adalah kebutuhan
tenaga perawat.
3. Variabel pengganggu :
a. Struktur kepribadian (tidak bisa
dikendalikan)
b. Keadaan jasmani dan rohani (tidak
bisa dikendalikan)
c. Kemampuan kerja (bisa
dikendalikan dengan pendidikan
dan pelatihan)
d. Kondisi tempat kerja (tidak bisa
dikendalikan)
e. Kelengkapan fasilitas (tidak bisa
dikendalikan)
f. Hubungan kerja (bisa dikendalikan
dengan pelatihan dan seminar)
g. Pengaruh kebijakan (bisa
dikendalikan usulan kepada
pemberi kebijakan)
Penelitian ini dilaksanakan pada
tanggal 1 April – 15 Mei 2015 di ruang
rawat inap Puskesmas Pedan Kabupaten
Klaten.
Populasi penelitian ini adalah semua
perawat yang bertugas melakukan
kegiatan di ruang rawat inap Puskesmas
Pedan yang berjumlah 6 orang.
Sampel penelitian ini adalah semua
perawat pelaksana yang bertugas
melakukan kegiatan di ruang rawat inap
Puskesmas Pedan sebanyak 6 orang.
Penelitian ini menggunakan teknik
Total sampling, dimana semua anggota
populasi dijadikan sampel.
Definisi operasional
HASIL PENELITIAN
Puskesmas Pedan berdiri sekitar tahun
1973, yang berawal dari hanya sebuah
poliklinik/balai pengobatan. Puskesmas
Pedan terletak di wilayah Kecamatan
Pedan, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa
Tengah. Dalam pertumbuhannya, klinik
ini mengalami perkembangan, baik dalam
peningkatan jumlah pasien maupun
dinamika pelayanannya, sehingga
kebutuhan akan sarana, prasarana dan
sumber daya perlu ditingkatkan.
Variabel Definisi
Operasional
Alat ukur Skala
pengukuran
Kategori
Beban
kerja
Banyaknya
volume
pekerjaan
yang
dilaksanakan
oleh tenaga
perawat di
ruang rawat
inap
Pukesmas
Pedan
Observasi Skala
nominal
Kebutuhan
tenaga
perawat
Banyaknya
perawat yang
dibutuhkan di
ruang rawat
inap
Pukesmas
Pedan yang
dihitung
menggunakan
metode
WISN
Observasi Skala
nominal
1. Kurang
2. Cukup
3. Lebih
71 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017
Wilayah kerja Puskesmas Pedan terdiri
dari 14 Desa yang meliputi: Tambakboyo,
Kedungan, Sobayan, Troketon, Lemah
Ireng, Kaligawe, Jetis Wetan, Beji,
Ngaren, Temuwangi, Jatimulyo, Bendo
dan Kalangan. Upaya pelayanan yang
dilakukan Puskesmas Pedan meliputi
tujuh pelayanan dasar, antara lain: KIA
(Klinik Ibu dan Anak), poliklinik gigi,
pengobatan umum, klinik gizi, promotif
pemberantasan penyakit menular, dan
kesehatan keliling. Selain tujuh pelayanan
dasar, saat ini Puskesmas Pedan juga
melakukan pelayanan tambahan, meliputi:
pemeriksaan laboratorium, pelayanan
fisiotherapi, klinik laktasi, rawat inap serta
UGD 24 jam. Pada awalnya jumlah
tempat tidur hanya 7 (tujuh) buah, namun
terus berkembang dan hingga kini telah
mencapai 14 (empat belas) tempat tidur,
demikian pula dengan fasilitas pelayanan
medik, penunjang medik, pelayanan
perawatan dan sumber daya manusia
(SDM) terus berkembang.
Kegiatan Puskesmas Pedan meliputi:
kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif. Untuk mendukung berbagai
kegiatan tersebut, Puskesmas Pedan
didukung oleh berbagai sumber daya
strategis. SDM yang ada di Puskesmas
Pedan saat ini terdiri dari :
No Jabatan Jumlah
1 Kepala Puskesmas 1
2 Kasubbag TU 1
3 Staf Administrasi 8
4 Dokter Umum 1
5 Dokter Gigi 1
6 Perawat 11
7 Bidan 16
8 Promkes 1
9 Nutrisionis 1
10 Fisioterapis 1
11 Analis 1
12 Sanitarian 1
13 Asisten Apoteker 1
14 Tenaga Kebersihan 1
15 Penjaga Malam 1
1. Karakteristik Responden Berdasarkan
Umur
Tabel : 4.2 Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Umur No Umur F %
1 <30 tahun 1 17
2 30-40 tahun 3 50
3 >40 tahun 2 33
Jumlah 6 100
Berdasarkan tabel 4.2 dapat
diketahui bahwa responden yang
jumlahnya paling banyak berumur
antara 30-40 tahun yaitu 3 orang atau.
Adapun responden yang paling sedikit
adalah berumur kurang dari 30 tahun,
yaitu sebanyak 1 orang atau sebesar.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin
Tabel : 4.3 Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis kelamin F %
1 Laki-laki 3 50
2 Perempuan 3 50
Jumlah 6 100
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui 3
orang atau adalah perempuan, dan 3
orang lainnya adalah laki-laki. Dari
hasil tersebut diketahui perbandingan
jumlah tenaga kerja perempuan dengan
laki-laki adalah sama (1:1).
3. Karakteristik Responden Berdasarkan
Pendidikan Terakhir
Tabel : 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Pendidikan Terakhir No Pendidikan terakhir F %
1 D3 Keperawatan 5 83
2 Sekolah Perawat Kesehatan 1 17
Jumlah 6 100
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui
5 orang atau adalah responden dengan
latar belakang pendidikan D3
72 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017
Keperawatan, dan 1 orang lainnya
dengan latar belakang Sekolah Perawat
Kesehatan.
4. Karakteristik Responden berdasarkan
Masa Kerja
Tabel : 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Masa Kerja
No Masa Kerja F %
1 <10 tahun 3 50
2 11-20 tahun 1 17
3 >21 tahun 2 33
Jumlah 6 100
Berdasarkan tabel 4.5 diatas
dapat diketahui bahwa masa kerja
SDM perawat di ruang rawat inap
Puskesmas Pedan adalah 3 orang atau
telah bekerja selama kurang dari 10
tahun. Tenaga kerja yang telah bekerja
selama antara 11-20 tahun sebanyak 1
orang dan tenaga kerja yang telah
bekerja selama lebih dari 21 tahun
sebanyak 2 orang.
5. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis
Jabatan
Tabel : 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Jenis Jabatan
No Jabatan F %
1 Kepala Ruang 1 17
2 Perawat Pelaksana 5 83
Jumlah 6 100
Berdasarkan tabel 4.6 dapat
diketahui bahwa 1 orang atau 17 %
sebagai Kepala Ruang, sedangkan yang
5 orang atau 83 % sebagai perawat
pelaksana.
Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif digunakan untuk
menghitung jumlah kebutuhan tenaga
kerja. Dalam penelitian ini menggunakan
metode WISN (Work Load Indicator Staff
Need).
Menetapkan waktu kerja
Menetapkan waktu kerja tersedia
tujuannya adalah diperolehnya waktu
kerja tersedia masing-masing kategori
responden di puskesmas selama kurun
waktu 1 (satu) tahun. Data yang diperoleh
dan dibutuhkan untuk menetapkan waktu
kerja tersedia adalah sebagai berikut :
1. Hari Kerja
Sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di Puskesmas Pedan, bahwa
perawat diruang rawat inap bekerja
dengan sistem shift yang terbagi
menjadi shift pagi (jam 07.30-13.30
WIB), shift siang (13.30-19.30 WIB),
dan shift malam (19.30-07.30 WIB).
Dalam 1 bulan rata-rata ada 25 hari
kerja. Sehingga dalam 1 (satu) tahun
rata-rata hari kerja adalah 25 hari x 12
= 300 hari. (A)
2. Cuti Tahunan
Sesuai Surat Edaran Kepala BKN
Nomor. 01/SE/1977 tanggal 25
Februari 1977, halaman 4-7
menjelaskan bahwa setiap Pegawai
Negeri Sipil maupun Pegawai Swasta
yang telah bekerja sekurang-kurangnya
1 tahun secara terus menerus maka
berhak atas cuti tahunan yang lamanya
adalah 12 hari kerja. (B)
3. Pendidikan dan Pelatihan
Sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di Puskesmas Pedan untuk
73 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017
mempertahankan dan meningkatkan
kompetensi/ profesionalisme Sumber
Daya Manusia maka setiap pegawai
memiliki hak untuk mengikuti
pelatihan/kursus/seminar/lokakarya. Di
Puskesmas Pedan untuk pegawai yang
mengikuti pendidikan dan pelatihan
tidak diberi ketentuan yang pasti
mengenai lamanya. Dalam teknis
pelaksanaannya kepala masing-masing
unit kerja mengusulkan untuk ikut
kepada bagian kepegawaian apabila
ada program pendidikan dan pelatihan.
Tidak adanya ketentuan pasti mengenai
lamanya mengikuti pendidikan dan
pelatihan maka dalam perhitungannya
dianggap 0. (C)
4. Hari Libur Nasional
Sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di Puskesmas Pedan tentang
hari libur nasional dan cuti bersama,
terdapat penggantian jam kerja atau
panambahan jam pada hari lain untuk
mengganti jam yag hilang hilang akibat
libur cuti bersama, dikarenakan di unit
rawat inap menggunakan jam kerja
shift, maka tidak mengganti jam kerja
yang hilang. Hal ini berarti cuti
bersama tetap dihitung. Dari hasil
tersebut diketahui bahwa jumlah hari
libur nasional dan cuti bersama untuk
kurun waktu Januari - Desember 2014
adalah 12 hari. (D)
5. Ketidak hadiran kerja
Sesuai data rata-rata ketidak
hadiran kerja selama 1(satu) tahun,
dalam kurun waktu bulan Januari –
Desember 2014 karena alasan sakit,
cuti melahirkan, tidak masuk
dengan/tanpa pemberitahuan atau ijin
untuk perawat di ruang rawat inap
Puskesmas Pedan berdasarkan daftar
absensi bulan Januari – Desember
2014 adalah :
Ketidakhadiran kerja=
tahun1selamakerjaTenaga
tahun1selamairanKetidakhad
6. Waktu Kerja
Sesuai dengan ketentuan yang
ada di Puskesmas Pedan untuk ruang
rawat inap, dalam 1 (satu) hari dibagi
menjadi 3 (tiga) shift. Jadi, waktu kerja
untuk masing-masing shift rata-rata
adalah 8 (delapan) jam/hari. (F)
Berdasarkan data tersebut
selanjutnya dilakukan perhitungan
untuk menetapkan waktu kerja tersedia
dengan rumus sebagai berikut :
Waktu Kerja Tersedia =
{(A – (B+C+D+E)}x F…….. 4.1
Menetapkan unit kerja dan
kategori responden
Menetapkan unit kerja tersedia
dan kategori responden tujuannya
adalah diperolehnya unit kerja dan
kategori responden yang bertanggung
jawab dalam menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kesehatan
74 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017
perorangan pada pasien, keluarga dan
masyarakat di dalam dan di luar
Puskesmas.
Penetapan unit kerja dan kategori
responden berdasarkan beberapa data
dan informasi sebagai berikut :
1. Bagan struktur organisasi dan uraian
tugas pokok dan fungsi di ruang rawat
inap Puskesmas Pedan Klaten.
2. Data pegawai berdasarkan pendidikan.
Dari data-data tersebut diketahui
unit kerja dan kategori responden di
ruang rawat inap Puskesmas Pedan
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel : 4.7 Unit Kerja Dan Kategori
Responden Unit kerja Kategori Responden
Ruang Rawat
Inap dan UGD
Kepala Ruang
Perawat Pelaksana
Sumber : Data Profil Puskesmas Pedan
2015
Dari tabel diatas dapat diketahui
bahwa kategori responden adalah
Kepala Ruang dan Perawat Pelaksana.
Menyusun standar beban kerja
Dalam buku Pedoman Penyusunan
Perencanaan Sumber Daya Manusia
(SDM) Kesehatan yang dikeluarkan
oleh Departemen Kesehatan Republik
Indonesia pada tahun 2004
menerangkan bahwa standar beban
kerja adalah volume/kuantitas beban
kerja selama 1 (satu) tahun per kategori
sumber daya manusia (SDM). Standar
beban kerja untuk suatu kegiatan pokok
disusun berdasarkan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikannya
(rata-rata waktu) dan waktu yang
tersedia per-tahun yang dimiliki oleh
masing-masing kategori tenaga kerja.
Langkah-langkah penyusunan standar
beban kerja adalah
1. Menetapkan kegiatan pokok yang
dilaksanakan oleh masing-masing
responden. Kegiatan pokok adalah
kumpulan berbagai jenis kegiatan sesuai
standar pelayanan dan standar
operasional prosedur untuk
menghasilkan pelayanan kesehatan. Di
ruang rawat inap Puskesmas Pedan
kegiatannya meliputi: menyusun
laporan-laporan, mengorganisasikan
pelayanan keperawatan, melaksanakan
kegiatan pelayanan keperawatan dan
non perawatan.
2. Menetapkan rata-rata waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap
kegiatan pokok. Rata-rata waktu adalah
suatu waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu kegiatan pokok
oleh masing-masing responden. Rata-
rata waktu ini diperoleh dengan
melakukan observasi langsung terhadap
tenaga kerja dalam melaksanakan tugas-
tugasnya.
3. Menetapkan standar beban kerja per 1
tahun untuk masing-masing kategori
responden. Standar beban kerja ini
disusun berdasarkan waktu rata-rata
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan dan waktu kerja
tersedia yang dimiliki oleh masing-
masing kategori responden.
75 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017
Tabel 4.8 Standar Beban Kerja Responden di
Ruang Rawat Inap Puskesmas Pedan
Tabel 4.11 Kebutuhan SDM Perawat Di Ruang
Rawat Inap Puskesmas Pedan Kategori
SDM Kegiatan Pokok KG SBK KT
1 2 3 4 5
Kepala
Ruang dan Perawat
Pelaksana
MENYUSUN LAPORAN-LAPORAN
Membuat laporan klaim BPJS 864 1786,666 0,483
Membuat laporan penggunaan obat
552 2796,521 0,197
Membuat laporan penyakit
menular 264 5847,272 0,045
Membuat laporan kesakitan dan
kematian 228 6770,526 0,033
Membuat laporan keuangan dan
setoran 336 4594,285 0,073
Membuat laporan catering/
makan pasien 384 4020 0,095
MENGORGANISASIKAN PELAYANAN KEPERAWATAN Menyusun struktur organisasi
ruangan 65 1979,076 0,032
Menyusun jadwal dinas 360 4288 0,083 Mengikuti dan memimpin
pertemuan berkala 228 2256,842 0,101
MELAKSANAKAN KEGIATAN PELAYANAN KEPERWATAN Serah terima tugas 11880 11694,545 0,461
Melakukan kolaborasi medis 3024 10720 0,282
Pengkajian pasien baru 11520 8040 1,432 Menjelaskan persyaratan BPJS 4620 18377,142 0,251
Menyiapkan tempat tidur 4968 21440 0,231 Memindah pasien ke bangsal 5760 16080 0,358
Mengajukan permintaan obat 1440 4288 0,335
Pemeliharaan alat-alat keperawatan
228 6770,526 0,033
Mengganti balutan luka 1344 9188,571 0,146
Menyiapkan administrasi pasien
pulang 3159 14293,333 0,221
Mengganti cairan infus 12960 21440 0,604
Memberikan obat injeksi 240 25728 0,009
Memberikan obat oral 6480 25728 0,251
Memasang infus 8280 12864 0,643
Memasang katheter urine 72 10720 0,006
Merujuk pasien ke Rumah Sakit 3060 1513,411 2,021 Memasang oksigen canule 396 11694,545 0,033
Melakukan EKG 384 8040 0,047
Evaluasi perkembangan pasien 7665 18377,142 0,417 Merawat jenazah 38 6770,526 0,005
Membimbing mahasiswa praktek 81 4764,444 0,017
JUMLAH 8,945
STANDAR KELONGGARAN 0,184
KEBUTUHAN SDM 9,129
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan diketahui karakteristik
SDM perawat di ruang rawat inap
Puskesmas Pedan menurut umur, yang
jumlahnya paling banyak berumur antara
30-40 tahun jumlahnya adalah 3 orang
atau 50%. Jumlah SDM yang paling
sedikit adalah berumur kurang dari 30
tahun sebanyak 1 orang atau sebesar 17
%. Sedangkan SDM yang mempunyai
umur lebih dari 40 tahun adalah 2 orang
atau 33%. Sedangkan untuk karakteristik
menurut jenis kelamin petugas instalasi
farmasi mempunyai perbandingan yang
sama yaitu 3 (tiga) orang atau 50% laki-
laki dan 3 orang lainnya (50%) adalah
perempuan. Pendidikan terakhir yang
dimiliki oleh SDM perawat di ruang rawat
inap Puskesmas Pedan sebesar 83% atau
sebanyak 5 orang adalah lulusan D3
Keperawatan. Lama kerja SDM perawat
di ruang rawat inap Puskesmas Pedan
paling banyak kurang dari 20 tahun yaitu
sebanyak 3 orang atau 50%. Jumlah SDM
perawat di ruang rawat inap Puskesmas
Pedan menurut jenis jabatan di ruang
rawat inap Puskesmas Pedan diketahui
bahwa, 1 orang atau 17 % sebagai Kepala
Ruang, sedangkan yang 5 orang atau 83 %
sebagai perawat pelaksana.
76 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017
Berdasarkan hasil analisis kuantitatif
yang telah dilakukan peneliti untuk
menghitung kebutuhan SDM perawat di
ruang rawat inap Puskesmas Pedan selama
6 minggu atau 42 hari dengan metode
WISN, didapatkan hasil jumlah kebutuhan
SDM perawat di ruang rawat inap
Puskesmas Pedan adalah 10 orang.
Perhitungan kebutuhan SDM yang
dilakukan adalah untuk semua kategori
SDM di ruang rawat inap tanpa melihat
kebutuhan masing-masing tiap kategori
SDM, karena pada teknis pelaksanaannya
masing-masing SDM melaksanakan
pekerjaan pelayanan keperawatan maupun
non keperawatan, termasuk kegiatan
administrasi dan pelaporan tanpa adanya
pemisahan atau perbedaan menurut
kategori SDM. Pengamatan dilakukan
terhadap semua kategori SDM yang
melaksanakan kegiatan pokok di ruang
rawat inap tanpa melihat jenis kategori
SDM. Akan tetapi hasil kekurangan
jumlah SDM tersebut dapat dihubungkan
dengan jumlah kebutuhan SDM menurut
jabatan yang telah disusun puskesmas
sehingga dapat diuraikan jenis
pekerjaannya.
Hasil perhitungan tersebut juga
memperlihatkan bahwa jumlah SDM
perawat yang ada di ruang rawat inap
Puskesmas Pedan Klaten saat ini masih
kurang dan membutuhkan tambahan
tenaga perawat sebanyak 4 orang (hasil
pengurangan jumlah kebutuhan tenaga
kerja dengan jumlah tenaga kerja yang ada
sekarang yaitu 10 - 6 = 4 orang).
Berdasarkan Permenkes no.
262/Menkes/Per/VII/79 tentang
standarisasi ketenagaan Rumah Sakit
menyebutkan rasio tempat tidur dan
personel perawat pada type rumah sakit
yang paling rendah atau type D, adalah
2:1. Padahal menurut hasil penelitian,
rata-rata pasien yang dirawat di ruang
rawat inap selama ini adalah 6 pasien.
Artinya, bahwa jumlah SDM perawat
tidak sesuai dengan jumlah pasien yang di
rawat. Belum lagi masih ditambah dengan
adanya kegiatan-kegiatan lain yang tidak
berhubungan dengan pelayanan
keperawatan yang harus dilakukan oleh
perawat, antara lain kegiatan administrasi
dan pelaporan. Hal ini tentunya
menyebabkan tingginya beban kerja yang
harus di kerjakan oleh perawat, yang
berdampak pada kurangnya kualitas dan
kuantitas pelayanan keperawatan yang
selama ini diberikan.
Dari hasil penelitian, berdasarkan
beban kerja yang ada, jumlah kekurangan
tenaga perawat adalah 4 orang. Hasil
perhitungan 4 orang tersebut dapat
ditentukan jenis pekerjaannya yaitu tenaga
administrasi 1 orang dan 3 orang sebagai
perawat pelaksana. Dasar penentuan ini
adalah dilihat dari beban pekerjaan dan
banyaknya jenis pekerjaan/beban kerja
yang harus diselesaikan oleh tenaga
perawat dan maupun administrasi.
Hasil penelitian tersebut juga
didukung oleh hasil observasi yang
dilakukan kepada 6 orang tenaga perawat
di ruang rawat inap Puskesmas Pedan.
77 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017
Hasil observasi pada saat studi
pendahuluan menunjukkan bahwa perawat
di ruang rawat inap masih kurang. Hal ini
terlihat pada sift siang dan malam yang
jaga hanya 1 orang perawat, dengan rata-
rata pasien yang dirawat berjumlah 6
pasien, dan menurut mereka
membutuhkan tambahan tenaga perawat
sesuai dengan beban kerja yang ada.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan maka penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut;
Waktu kerja tersedia bagi tenaga
perawat di ruang rawat inap Puskesmas
Pedan selama kurun waktu bulan Januari-
Desember 2014 adalah sebesar 128.640
menit/tahun atau 2.144 jam/tahun; Unit
kerja dan kategori SDM di ruang rawat
inap Puskesmas Pedan adalah Kepala
Ruang dan Perawat Pelaksana; Standar
beban kerja bagi tenaga perawat di ruang
rawat inap Puskesmas Pedan adalah
9656,373 menit/tahun (dari 30 kegiatan
pokok); Standar kelonggaran bagi tenaga
perawat di ruang rawat inap Puskesmas
Pedan adalah sebesar 0,184, terdiri dari
apel pagi, dinas luar, senam SKJ,
lokakarya mini dan kegiatan sosial; Dari
perhitungan tersebut didapatkan hasil
bahwa kebutuhan tenaga perawat di ruang
rawat inap Puskesmas Pedan adalah 9,129
atau 10 orang. Sedangkan perawat yang
ada saat ini adalah 6 orang. Sehingga hasil
tersebut memperlihatkan bahwa jumlah
tenaga perawat yang ada sekarang masih
kurang 4 orang.
Saran
Berdasarkan penelitian analisis
kebutuhan tenaga perawat berdasarkan
pada beban kerja dan permasalahan yang
ditemui dilapangan dapat diberikan
beberapa saran untuk
Puskesmas Pedan; Khususnya bidang
kepegawaian, penelitian ini diharapkan
dapat digunakan sebagai pertimbangan
untuk memperhitungkan kebutuhan;
perawat berdasarkan beban kerja yang
ada; Hendaknya puskesmas dapat
memenuhi jumlah tenaga perawat yang
masih kurang khususnya di unit rawat
inap , dengan perekrutan tenaga kerja baik
kontrak atau magang, dan juga
mengusulkan ke bagian kepegawaian pada
saat rekrutmen pegawai baru; Perlu
adanya tenaga administrasi untuk
mengerjakan tugas-tugas administrasi dan
pelaporan; Mohon untuk menyesuaikan
jumlah petugas jaga dengan beban kerja
pada setiap shift.
Tenaga Perawat di Ruang Rawat Inap
Puskesmas Pedan Klaten; Hendaknya
meningkatkan dan menjaga kualitas
pekerjaan dan pelayanan kepada pasien
meskipun dengan beban kerja yang berat;
Hendaknya benar-benar menggunakan
waktu kerja yang ada untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan pokok yang menjadi
tanggung jawab sesuai dengan tupoksinya
masing-masing.
Peneliti selanjutnya; Mohon untuk
menindaklanjuti penelitian ini dengan
melakukan penelitian terhadap faktor-
faktor lainnya yang berpengaruh terhadap
78 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017
kualitas pelayanan keperawatan di
Puskesmas Pedan; Untuk mendapatkan
data-data yang lebih lengkap, disarankan
juga menggunakan kuesioner sebagai
instrumen penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2012. Prosedur Penelitian :
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rieneka Cipta.
Depkes RI. 2004. Standar Tenaga
Keperawatan di Rumah Sakit.
Depkes RI. Jakarta
_________. 2004. Pedoman Penyusuan
Perencanaan SDM Kesehatan Di
Tingkat Proponsi, Kabupaten/Kota
serta Rumah Sakit. Jakarta :
Keputusan Menteri Kesehatan RI
No:81/MENKES/SK/I/2004.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Pengantar
Konsep Dasar Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
_________, 2011. Metode Penelitian
Keperawatan dan Teknik Analisis
Data. Jakarta: Salemba Medika.
Illyas, Yaslis. 2000. Perencanaan SDM
Rumah Sakit : Teori, Metoda dan
Formula. Pusat Kasjian Ekonomi.
Jakarta
Notoatmodjo, S. 2011. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rieneka Cipta.
Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan : Pedoman Skripsi,
Tesis & Instrumen Penelitian.
Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam, M. Nurs. 2008. Manajemen
Keperawatan : Aplikasi Dalam
Praktek Keperawatan Profesional.
Jakarta: Salemba Medika.
Prabowo. 2009. Analisis Kebutuhan
Tenaga Keperawatan Berdasarkan
Penggunaan Waktu Kerja dan
Tingkat Ketergantungan Pasien di
IRNA Penyakit Dalam RSUD Wates
Kulon Progo. Skripsi. Karya Tulis
Tidak Diterbitkan
Purwanti, D.A.P.H. 2009. Analisis
Kebutuhan Tenaga Kerja
Berdasarkan Beban Kerja Di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Cakra Husada Klaten. Skripsi.
Purwanto. 2008. Kebutuhan Tenaga
Perawat Berdasarkan Analisis
Pelasksanaan Kegiatan di IRNA
Penyakit Dalam RSUD Wates Kulon
Progo. Skripsi.
Restiyo, Sholeh. 2009. Hubungan Antara
Kebutuhan Perawat dengan Beban
Kerja di Ruang Dahlia Atas Rumah
sakit Paru dr Ario Wirawan
Salatiga. Skripsi.
Santosa, A. 2009. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Suarli, S. & Bahtiar, Yayan. 2013.
Manajemen Keperawatan dengan
Pendekatan Praktis. Jakarta:
Erlangga.
Sugiyono. 2007. Statistik Untuk
Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Yapari. 2009. Analisa Kebutuhan Tenaga
Keperawatan Berdasarkan Beban
Kerja dan Evaluasi Penerapan
Standar Asuhan Keperawatan di
79 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. IX Nomor 1 Juni 2017
IRNA RS Dr. Kanujoso Djatiwibowo
Balikpapan. Tesis. Karya Tulis
Tidak Diterbitkan