analisis pengaruh marketing mix terhadap … · 2018-01-03 · iv p e r s e m b a h a n karya ini...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN J.CO DONUTS AND COFFEE
Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Oleh :
Marcellina Dhiar Radhite Murdiana Putri
NIM : 052214031
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
i
ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN J.CO DONUTS AND COFFEE
Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Oleh :
Marcellina Dhiar Radhite Murdiana Putri
NIM : 052214031
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
ii
iii
iv
P E R S E M B A H A N
Karya ini kupersembahkan untuk :
Allah Bapa Disurga dan Bunda Maria
Kesembuhan dan semangat hidup Papaku Drs. Yohanes Murdijanto
Nurtjahjono dan Mamaku Margaretta Dyah
Teladan Adikku Paulus Gugi Sukma Perdana
Mas Agusta Satriya, S.E tersayang
Almamaterku di Fakultas Ekonomi Manajemen, Universitas Sanata
Dharma
v
MOTTO
Prayer is the vital breath of the Christian; not the thing that makes him alive,
but the evidence that he is alive (Oswald Chambers)
Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu,
yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu
tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak
menyangkal nama-Ku
(Relevation 3:8)
Ia menuntun aku dijalan yang benar oleh karna nama-Nya. Sekalipun aku
berjalan dalam lembah kekelaman aku tidak takut bahaya, sebab Engkau
besertaku, gadaMu dan tongkatMu itulah yang menghibur aku
(Mazmur 23)
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 28 Februari 2010
Penulis
Marcellina Dhiar Radhite Murdiana Putri
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji, hormat serta syukur penulis persembahkan kepada Tuhan
Yesus Kristus atas segala berkat, rahmat dan kasih-Nya penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyusun skripsi dengan judul
“Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Loyalitas Konsumen J.Co
Donuts and Coffee”. Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini juga tidak lepas dari adanya bantuan pihak lain yang
dengan tulus ikhlas dan rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing
penulis sampai penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt. Q.I.A., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
3. Bapak Drs. Marianus Mochtar Modesir, MM selaku Dosen Pembimbing I
yang telah banyak memberikan bimbingan, pengetahuan, dan saran serta
meluangkan waktu untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak T. Handono Eko P., M.B.A. Ph.D., selaku Dosen Pembimbing II yang
telah banyak memberikan bimbingan, pengetahuan, dan saran serta
meluangkan waktu untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
viii
5. Bapak Drs. Th. Sutadi, M.B.A., selaku dosen penguji yang telah mengijinkan
saya untuk lulus pada ujian skripsi.
6. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama penulis
menempuh kuliah.
8. Kedua Orang Tuaku tersayang, Papaku Drs. Johanes Murdidjanto
Nurtjahjono, Mamaku Margaretha Dyah Supadmi Rahayu, terimakasih atas
doa, cinta dan kasih sayang, kesabaran dan nasehat serta dukungan moril dan
finansial yang diberikan sehingga ananda bisa menyelesaikan kuliah. Semoga
gelar sarjana yang ananda peroleh menjadi kesembuhan dan semangat hidup
untuk Papa juga harapan untuk Mama.
9. Adikku tersayang, Paulus Gugi Sukma Perdana. Terima kasih atas dukungan
dan semangat yang diberikan selama ini. Selamat berjuang menyelesaikan
studi. Dek..semangat!!
10. Kekasihku tercinta, Mas Agusta Satriya, S.E, terima kasih untuk semangat,
cinta dan kasih sayang, kesabaran, kesetiaan, dan perhatiannya selama ini.
Terima kasih telah memilihku sebagai pendamping hidupmu.
11. Keluarga besarku di Kulonprogo (terutama Eyang Putri, Bulik Yanti, Om
Heru, mbak Kylla, mbak Lily, Pakde dan Budhe Giek, Budhe Tego), terima
kasih untuk doa dan dukungannya.
12. Keluarga besar di Bekasi, Papa Wasitarja, Mama Katharina dan Sr. Monica,
CB, terimakasih untuk doa, semangat dan kasih sayang yang diberikan.
ix
13. Sahabat-sahabatku (mbak Indah Ismiyati, Valentina Lita Hendriyani,
Anastasia Prabarini), terima kasih atas semangat dan doanya.
14. Teman-temanku (mbak Fita, mbak Wina, Deta, Lutvi, Ade, Agus, mbak Etic,
mbak Riska, mbak Putri, mbak Harpi dan dek Titik), you are my sweetfriend...
15. Seluruh temanku Manajemen angkatan 2005 dan 2004.
16. Mas Frans dan Mas Yuli di Sekretariat Fakultas Ekonomi yang selalu
membantu saya.
17. Pusat Studi Ignasian Sanata Dharma yang telah memberikan saya ilmu
pengetahuan selama saya kerja paruh waktu.
18. Responden kuisioner yang telah berkenan meluangkan waktu untuk mengisi
kuisioner saya. Terima kasih, tanpa kalian skripsi ini tak ada artinya.
19. Untuk semua orang yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih
atas dukungan dan partisipasinya.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukkan sangat
diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga
skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Yogyakarta, 28 Februari 2010
Penulis,
Marcellina Dhiar Radhite Murdiana Putri
x
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN J.CO DONUTS AND COFFEE
Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Marcellina Dhiar Radhite Murdiana Putri Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Marketing Mix yang meliputi variabel produk, harga, promosi, dan tempat/distribusi terhadap Loyalitas konsumen secara simultan; (2) pengaruh Marketing Mix terhadap Loyalitas konsumen secara parsial. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan melaui kuesioner. Sampel sebanyak 100 orang yang merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan analisis regresi linier berganda, uji F dan uji t.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: (1) Produk dan Tempat/distribusi secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Loyalitas konsumen. (2) Produk, Harga, Promosi, dan Tempat/distribusi secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap Loyalitas konsumen.
xi
ABSTRACT
AN ANALYSIS ON THE INFLUENCE OF THE MARKETING MIX ON CUSTOMER LOYALTY OF J.CO DONUTS AND COFEE
A case of study on Economics Faculty students of Sanata Dharma University,
Yogyakarta
Marcellina Dhiar Radhite Murdiana Putri Sanata Dharma University
Yogyakarta 2010
The aims of the research were toexamine: (1) the effect simultaneous of Marketing mix variables on Customer loyalty and (2) the partial effect of Marketing mix variables on Customer loyalty. This research was a case of study. Sample technique was purposive sampling. Data were collected by distributing questionnaires.
The research sample consisted of 100 respondents were of the Economic Faculty, Sanata Dharma University, Yogyakarta. The research variables were Marketing mix and the Loyalty of customers. Data analysis technique were multiple linear regression and simple linear regression. Based on the analysis, the results were as follows : (1) Partially, product and place influenced Customer loyalty (2) Simultaneously, variables of product, price, promotion and place influenced Customer loyalty.
xii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Marcellina Dhiar Radhite Murdiana Putri Nomor Mahasiwa : 052214031 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Loyalitas Konsumen J.Co Donuts and Coffee. Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 28 Februari 2010
Yang menyatakan, Marcellina Dhiar Radhite Murdiana Putri
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAAN ................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
ABSTRAK .................................................................................................... x
ABSTRACT .................................................................................................. xi
LEMBAR PENYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...................... xii
DAFTAR ISI ................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xviii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................... 3
B. Rumusan Masalah .............................................................. 7
C. Batasan Masalah ................................................................ 8
D. Tujuan Penelitian ............................................................... 9
E. Manfaat Penelitian ............................................................. 9
F. Sistematika Penulisan........................................................ 10
xiv
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pemasaran .......................................................................... 12
B. Konsep Pemasaran ............................................................. 12
C. Manajemen Pemasaran....................................................... 15
D. Bauran Pemasaran.............................................................. 16
E. Produk................................................................................. 16
1. Strategi Produk ............................................................ 19
2. Tingkatan Produk......................................................... 20
F. Harga.................................................................................. 21
1. Strategi Harga .............................................................. 22
2. Strategi Penyesuaian Harga.......................................... 25
G. Tempat ............................................................................... 27
H. Promosi .............................................................................. 29
I. Perilaku Konsumen ............................................................ 32
J. Keputusan Pembelian......................................................... 33
1. Perilaku Pembelian....................................................... 33
2. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian .................. 35
K. Loyalitas Konsumen .......................................................... 37
L. Hubungan Antar Variabel .................................................. 40
M. Penelitian Terdahulu .......................................................... 44
N. Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................. 51
O. Hipotesis............................................................................. 53
xv
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian................................................................... 51
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................. 51
C. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................... 51
1. Populasi ........................................................................ 51
2. Sampel.......................................................................... 52
D. Metode Pengumpulan Data ................................................ 52
1. Data primer .................................................................. 52
2. Data Sekunder .............................................................. 54
E. Definisi Variabel dan Pengukurannya ............................... 54
1. Definisi Variabel .......................................................... 54
2. Variabel Penelitian ....................................................... 54
3. Pengukuran Variabel.................................................... 56
F. Metode Pengujian Kuesioner ............................................. 58
1. Uji Validitas ................................................................. 58
2. Uji Reliabilitas ............................................................. 59
3. Analisis Prosentase ...................................................... 59
4. Uji Asumsi Klasik ........................................................ 60
G. Analisis Regresi Linear Berganda...................................... 65
H. Uji Signifikasi .................................................................... 66
I. Koefifien Determinasi........................................................ 67
J. Uji t .................................................................................... 68
K. Uji F ................................................................................... 69
xvi
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum J.Co. Donuts and Coffee ...................... 70
1. Sejarah Singkat dan Perkembangan J.Co Donuts and
Coffee........................................................................... 70
2. Profil Usaha.................................................................. 71
3. Produk .......................................................................... 73
4. Harga............................................................................ 75
5. Promosi ........................................................................ 76
6. Distribusi ...................................................................... 77
B. Universitas Sanata Dharma................................................ 77
1. Sejarah Universitas Sanata Dharma............................. 77
2. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma ................... 78
3. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma............ 80
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden ................................................... 88
B. Pengujian Instrumen .......................................................... 92
1. Uji Validitas ................................................................. 92
2. Uji Reliabilitas ............................................................. 94
C. Uji Asumsi Klasik .............................................................. 95
D. Pengujian Hipotesis............................................................ 102
1. Analisis Regresi Linear Berganda................................ 100
2. Uji t .............................................................................. 103
3. Uji F ............................................................................ 106
E. Pembahasan ....................................................................... 110
xvii
BAB VI KESIMPULAN
A. Kesimpulan ....................................................................... 114
B. Saran .................................................................................. 116
C. Keterbatasan ...................................................................... 117
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
xviii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel V.1 Karaktristik Responden berdasarkan Program Studi ................ 88
Tabel V.2 Karakteristik Responden berdasarkan Tahun Angkatan ........... 89
Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............. 89
Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.............................. 90
Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan per Bulan .. 90
Tabel V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Tempat Tinggal. 91
Tabel V.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Konsumsi........... 91
Tabel V.8 Hasil Uji Validitas Produk ........................................................ 92
Tabel V.9 Hasil Uji Validitas Harga.......................................................... 93
Tabel V.10 Hasil Uji Validitas Promosi ...................................................... 93
Tabel V.11 Hasil Uji Validitas Tempat/distribusi........................................ 93
Tabel V.12 Hasil Uji Validitas Loyalitas konsumen ................................... 94
Tabel V.13 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian .............................. 95
Tabel V.14 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas ............................... 96
Tabel V.15 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas ............................... 96
Tabel V.16 Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi ..................................... 101
Tabel V.17 Hasil Uji t .................................................................................. 103
Tabel V.18 Hasil Uji F ................................................................................ 108
Tabel V.19 Hasil Analisis Korelasi Ganda (R)............................................ 109
Tabel V.20 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R 2 ) .............................. 109
xix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar IV.1 Logo J.Co Donuts and Coffee................................................. 72
Gambar V.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................. 98
Gambar V.2 Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas Histogram .................... 99
Gambar V.3 Hasil Uji Probability Plot ....................................................... 100
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Kuesioner
Lampiran II Deskripsi Responden
Lampiran III Tabulasi Penelitian
Lampiran IV Hasil Olah Data Kuesioner
Lampiran V Surat Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Biasanya pemasaran dikenal hanya sebatas pada penawaran produk
(barang). Oleh sebab itu, dukungan usaha untuk mengembangkan pemasaran
sangatlah dibutuhkan oleh perusahaan, untuk dapat menarik minat
pelanggan terhadap produk (barang) yang ditawarkan. Sesuai dengan
perkembangan zaman, kebutuhan manusia juga ikut berkembang. Sehingga
makin luas sektor bisnis yang berusaha menggunakan strategi pemasaran
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Strategi pemasaran untuk menciptakan
permintaan melalui Loyalitas konsumen dipengaruhi oleh barang atau jasa
yang dibutuhkan konsumen, harga barang atau jasa, upaya mendistribusikan
barang atau jasa dari produsen kepada konsumen dan kegiatan
memperkenalkan kepada konsumen (promosi). Dalam membangun bisnis,
suatu badan usaha harus menetapkan bauran produk atau istilah yang sering
dipakai adalah Marketing mix. Menurut Kotler & Amstrong (2008:62),
Bauran pemasaran (Marketing mix) didefinisikan sebagai kumpulan alat
pemasaran taktis terkendali-produk, harga, tempat/distribusi, dan promosi
yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang
diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran atau 4P terdiri dari
Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat/Distribusi) dan Promotion
(Promosi).
2
1. Product (Produk), yaitu kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan kepada pasar sasaran.
2. Price (Harga), yaitu jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan
untuk memperoleh produk yang dibeli.
3. Place (Tempat/Distribusi), yaitu termasuk aktivitas perusahaan untuk
membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran.
4. Promotion (Promosi), yaitu aktivitas yang mengkomunikasikan
keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk
membelinya.
Masing-masing variabel tersebut berinteraksi satu sama lain guna
menciptakan suatu permintaan terhadap barang atau jasa yang ditawarkan
memberikan manfaat, diterima baik oleh konsumen yang pada ujungnya
pelanggan akan menjadi loyal menurut Sutisna (dalam Poerwanto, 2008:2)
Loyalitas adalah suatu komitmen yang mendalam untuk membeli
kembali atau berlangganan suatu produk atau jasa secara konsisten dimasa
yang akan datang. Sehingga dapat menyebabkan pengulangan pembelian
merek yang sama walaupun ada pengaruh situasi dan berbagai usaha
pemasaran yang berpotensi untuk menyebabkan tindakan perpindahan
merek, perusahaan untuk mendapatkan loyalitas atau kesetiaan konsumen
perlu strategi pemasaran yang tepat dan komplek. Konsumen akan menjadi
loyal pada merek-merek yang berkualitas dan menawarkannya dengan harga
yang wajar selain itu para penjual juga beranggapan bahwa konsumen akan
menjadi loyal pada suatu produk jika produk tersebut mudah didapatkan saat
3
dibutuhkan, dan yang tidak kalah penting loyalitas terbentuk melalui
promosi yang ditawarkan perusahaan dengan mengkomunikasikan kebaikan-
kebaikan produknya menurut Sutisna (dalam Poerwanto, 2008:2), sedangkan
Loyalitas menurut Dick dan Basu (dalam Husein Umar, 2003:16) adalah
komitmen pelanggan terhadap suatu merek dan pemasok, berdasarkan sikap
yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten.
Definisi ini mencakup dua hal penting, yaitu loyalitas sebagai perilaku dan
loyalitas sebagai sikap.
J.Co Donuts and Coffee adalah salah satu bisnis yang menggabungkan
konsep penjualan produk dan gaya hidup (life style). Tentunya produk yang
ditawarkan J.Co Donuts and Coffee adalah produk utama yaitu donat dan
minuman (terutama coffee). Sebagai bisnis baru, pertumbuhan bisnis J.Co
Donuts and Coffee sangatlah pesat, bila dirata-rata, tiap bulan pertumbuhan
penjualan mencapai 2%-5%. Dalam negeri sendiri, sang pemilik perusahaan,
Johnny Andrean sudah membukanya di berbagai tempat seperti di Jakarta,
Surabaya, Bandung, Makasar, Medan, Yogyakarta dan beberapa tempat lain,
saat ini J.Co memiliki 60-an gerai yang tersebar di mal kota besar Indonesia
maupun di luar Indonesia. Kurang dari tiga tahun perusahaan berjalan, gerai
J.Co hadir di Kuala Lumpur-Malaysia dan Singapura.
Sebelum J.Co dipasarkan, konsumen cenderung menganggap donat
hanya sebagai kudapan untuk sekedar teman minum teh atau kopi. Namun
J.Co membuat donat “naik kelas” karena membuat donat menjadi life style
dan konsep store-nya yang open kitchen belum pernah ada di Indonesia.
4
Konsumen tidak sekadar memuaskan lidah ketika mengunyah "Al Caponne"
dan menyeruput kopi pekat Arabica. Kini, sambil menjelajah dunia maya
dari layar laptop, atau mengadakan pertemuan dengan relasi bisnis, mereka
mempertontonkan sebuah gaya hidup “hanya dengan sepotong donat dan
segelas kopi” yang disajikan di gerai J.Co .
Gerai J.Co yang dibuka di Malioboro Mal Yogyakarta tak pernah sepi
pengunjung. Melihat kesuksesan dari J.Co Donuts tersebut sangatlah wajar
apabila masyarakat yang semula begitu memuja kudapan lain yang terlebih
dulu hadir bersaing mengisi mal-mal yang ada di Yogyakarta seperti
BreadTalk, Roti Boy atau Dunkin Donuts and Coffee, mulai beralih pada
J.co Donuts yang berlokasi di Malioboro Mal Yogyakarta di gerai donat
yang atmosfernya memancarkan aroma kemewahan dengan suasana nyaman
tersebut. Perkembangan sebuah produk hingga mencapai kesuksesan
tentulah melalui serangkaian proses yang harus dilalui produk tersebut.
Perusahaan yang mampu menerapkan pemasaran yang baik, tentunya dapat
membawa produk tersebut untuk mendapat respon yang positif dari
konsumen.
Merealisasikan pemasaran yang sukses tentunya tidak dapat dipisahkan
dari kemampuan manajemen pemasaran, yang dituntut untuk mengelola dan
mengkoordinasikan secara tepat instrumen pemasaran, yaitu Marketing mix.
J.Co Donuts and Coffee dituntut untuk lebih memahami kebutuhan dan
keinginan konsumen, melalui Marketing mix yang dijalankan. Hal tersebut
perlu dilakukan, karena Marketing mix yang baik akan menunjang
5
keberhasilan bisnis tersebut sehingga dapat meningkatkan Loyalitas
konsumen. Marketing mix yang baik merupakan salah satu strategi yang
penting bagi J.Co Donuts and Coffee untuk memuaskan konsumen sehingga
diharapkan akan membawa konsumen untuk tetap loyal terhadap produknya.
Sebagai salah satu bisnis dengan brand ternama yang sekarang ini
membuka gerainya di Yogyakarta, J.Co Donuts and Coffee selalu berusaha
melakukan peningkatan kualitas produk kepada para konsumen, dalam
menjual produknya, J.Co Donuts and Coffee selalu menggunakan bahan-
bahan yang berkualitas, tak hanya itu, setiap donat yang diterima pembeli
selalu dalam keadaan fresh bahkan pembeli bisa melihat proses
pembuatannya di dapur terbuka yang juga merupakan alat promosi langsung
dari J.Co. Pelayan gerai J.Co melayani konsumen dengan sigap, cepat, tepat
dan ramah. Dari segi tempat (distribusi), gerai J.Co memberikan fasilitas
ruang makan yang nyaman, juga dilengkapi fasilitas hotspot, ac juga WiFi
area dan ini dilakukan untuk menambah kepuasan pelanggan. Dengan
harapan image (citra) yang baik tetap dimata konsumen J.Co Donuts and
Coffee, dan mampu bersaing dari para pesaingnya.
Penerapan Marketing mix secara baik tepat dan relevan diharapkan
mempunyai pengaruh terhadap Loyalitas konsumen, dalam hal ini konsumen
produk J.co Donuts Malioboro Mal Yogyakarta. Apakah Marketing mix
yang baik dapat berpengaruh terhadap Loyalitas konsumen? Berdasarkan hal
tersebut penulis tertarik untuk meneliti mengenai “Analisis Pengaruh
Marketing Mix Terhadap Loyalitas Konsumen J.Co Donuts and
6
Coffee”. Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian yang diajukan oleh penulis setelah
menemukan ketertarikan pada kasus yang diteliti adalah :
1. Apakah ada pengaruh antara :
a. Variabel produk (X1) secara parsial terhadap variabel Loyalitas
konsumen (Y).
b. Variabel harga (X2) secara parsial terhadap variabel Loyalitas
konsumen (Y).
c. Variabel promosi (X3) secara parsial terhadap variabel Loyalitas
konsumen (Y).
d. Variabel tempat/distribusi (X4) secara parsial terhadap variabel
Loyalitas konsumen (Y).
2. Apakah unsur-unsur Marketing Mix yang meliputi variabel produk (X1),
harga (X2), tempat/distribusi (X3), dan promosi (X4) secara simultan
berpengaruh terhadap Loyalitas konsumen (Y) pada produk J.Co
Donuts.
C. Batasan Masalah
Supaya penelitian ini lebih terfokus dan sesuai dengan tujuan
penelitian, maka perlu dilakukan pembatasan sebagai berikut:
7
1. Konsumen yang menjadi responden adalah mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang pernah mengkonsumsi,
berkunjung dan melakukan pembelian secara langsung di gerai J.Co
Donuts Malioboro Mal, Jl. Malioboro, Yogyakarta.
2. Variabel Marketing Mix dalam penelitian dibatasi pada :
a. Variabel Produk : Kemasan produk, bentuk dan variasi,
jaminan/garansi produk, rasa, merek dan
kepuasan terhadap produk.
b. Variabel Harga : Harga kompetitif, penetapan harga sesuai
dengan kualitas, adanya diskon dan
pengurangan harga saat event tertentu.
c. Variabel Tempat : Letak gerai yang strategis, fasilitas parkir
yang disediakan, kenyamanan, kebersihan
ruang makan dan fasilitas hotspot yang
diberikan gerai J.Co Donuts.
d. Variabel Promosi : Program promosi penjualan, pemasangan
iklan (media cetak, internet) .
3. Loyalitas konsumen, dimana konsumen mempunyai komitmen untuk
suatu merek dan pemasok, berdasarkan sikap yang sangat positif dan
diharapkan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan hal yang ingin dicapai oleh penulis
dalam memecahkan permasalahan yang dirumuskan. Secara garis besar,
8
penulis ingin mengetahui pengaruh unsur-unsur Marketing mix baik secara
simultan dan parsial terhadap Loyalitas konsumen.
E. Manfaat Penelitian
a. Bagi perusahaan
Melalui penelitian ini, penulis berharap agar dapat menjadi masukan
(saran) bagi perusahaan dalam upaya peningkatan dan mempertahankan
Loyalitas konsumen.
b. Bagi penulis
Penelitian ini merupakan satu kesempatan bagi penulis untuk
menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah di Universitas
Sanata Dharma ke dalam perusahaan yang sesungguhnya. Selain itu
juga, penulis dapat mengetahui Marketing mix yang dilakukan J.Co
Donuts and Coffee dan pengaruhnya terhadap Loyalitas konsumen. Serta
sebagai satu syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar strata 1 (S1)
c. Bagi pihak lain
Penulis berharap penelitian ini, dapat menjadi informasi bagi pihak lain
yang tertarik dengan penelitian ini, serta berguna bagi perkembangan
ilmu pengetahuan, dan menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.
F. Sistimatika Penulisan
BAB I. Pendahulan
Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, rumusan
9
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II. Landasan Teori
Bab ini berisikan uraian tentang teori-teori yang mendukung
penelitian yang dilakukan oleh penulis. Landasan teori ini
terdiri dari : pengertian pemasaran, manajemen pemasaran,
pengertian konsep pemasaran, manajemen pemasaran,
Marketing mix, produk, harga, tempat/distribusi, promosi,
perilaku konsumen, pembuatan keputusan pembelian, Loyalitas
konsumen, kepuasan konsumen, hubungan antar variabel,
penelitian terdahulu, kerangka pemikiran teoritis, dan hipotesis.
BAB III. Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan mengenai metode dan instrumen yang
digunakan dalam penenitian, yang terdiri dari : jenis penelitian,
lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, metode
pengumpulan data, devinisi variabel dan pengukurannya,
metode pengujian kuisioner, regresi linear berganda, uji
signifikasi.
BAB IV. Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini menjelaskan mengenai sejarah berdirinya perusahaan,
perkembangan perusahaan, struktur organisasi, aspek
pemasaran perusahaan, proses produksi, personalia dan
permodalan.
10
BAB V. Analisis Data dan Pembahasan
Dalam bab ini, penulis memberikan analisis dan tanggapan
terhadap apa yang penulis teliti, yang terdiri dari analisis
instrumen, yaitu analisis validitas dan reliabilitas dan analisis
data yang berupa profil responden serta analisis regresi linear
berganda.
BAB VI. Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan
Berdasarkan analisis data dengan disertai pembahasan, sebagai
bab terakhir ini penulis memberikan kesimpulan dari
keseluruhan analisis data, saran, dan keterbatasan dalam
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh pihak perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan
kelangsungan usahanya untuk berkembang dan memperoleh laba. Sehingga
pemasaran sangat penting dan tak terpisahakan dari kegiatan perusahaan.
Pemasaran adalah:
“Proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya“ ( Kotler & Amstrong, 2008:6 ).
B. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran suatu perusahaan diarahkan untuk memenuhi
tujuan guna memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan
pembeli/konsumen.
Konsep pemasaran menurut Philip Kotler (2002:22) :
“Menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibanding para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih”.
Konsep pemasaran menurut Philip Kotler (1997:14) dibedakan
menjadi :
1. Konsep Produksi
Bahwa konsumen akan memakai produk yang tersedia dan selaras
12
dengan kemampuannya, oleh karenanya manajemen harus
berkonsentrasi pada peningkatan efisiensi produksi dan distribusi.
2. Konsep Produk
Bahwa konsumen akan memilih produk yang menawarkan kualitas dan
prestasi paling baik, serta keistimewaan yang menonjol, karena itu
organisasi harus merencanakan usaha terus-menerus dalam perbaikan
produk.
3. Konsep Penjualan
Mengatakan bahwa konsumen tidak akan membeli cukup bayak produk
kecuali organisasi menjalankan usaha promosi dan penjualan yang
kokoh.
4. Konsep Pemasaran
Kunci untuk menggapai tujuan organisasional adalah terdiri dari penentu
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan pemberian kepuasan yang
diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari yang dilakukan pesaing.
5. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan atau Sosial
Menyatakan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan,
keinginan dan minat dari “target market” dan memberikan kepuasan
secara lebih efektif dan efisien sehingga dapat mempertahankan dan
mempertinggi kesejahteraan masyarakat.
Sudah sewajarnya jika segala kegiatan perusahaan harus dicurahkan
untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen dan kemudian
memuaskan keinginan-keinginan itu yang tentu pada akhirnya perusahaan
13
bertujuan untuk memperoleh laba.
Ada tiga faktor penting yang dapat dipakai sebagai dasar dalam konsep
pemasaran (Dharmmesta dan Handoko, 2000:6-8) :
1. Orientasi pada konsumen
Perusahaan yang benar-benar memperhatikan konsumen harus :
a. Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) dari pembeli yang akan
dilayani dan dipenuhi.
b. Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sarana
penjualan, karena perusahaan tidak mungkin memenuhi segala
kebutuhan pokok konsumen, maka perusahaan harus memiliki
kelompok pembeli tertentu, bahkan kebutuhan tertentu dari
kelompok pembeli tersebut.
c. Menentukan produk dan program pemasarannya. Perusahaan dapat
menghasilkan barang-barang dengan tipe model yang berbeda-beda
dan dipasarkan dengan program pemasaran yang berlainan.
d. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai,
dan menafsirkan keinginan serta perilaku mereka.
e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah
menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah, atau
model yang menarik.
2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral
Pengitegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan setiap
bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang
14
terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan
perusahaan dapat direalisir. Selain itu harus terdapat juga penyesuaian
dan koordinasi antar produk, harga, saluran distribusi, dan promosi
untuk menciptakan hubungan pertukaran yang kuat dengan konsumen.
3. Kepuasan konsumen
Faktor yang akan menentukan apakah perusahaan dalam jangka panjang
akan mendapatkan laba, ialah banyak sedikitnya kepuasan konsumen
yang dapat dipenuhi. Ini tidaklah berarti bahwa perusahaan harus
berusaha memaksimalkan kepuasan konsumen, tetapi perusahaan harus
mendapatkan laba dengan cara memberikan kepuasan kepada konsumen.
C. Manajemen Pemasaran
Apabila manajemen pemasaran melakukan pekerjaannya dengan baik
dalam mengidentifikasikan kebutuhan konsumen, mengembangkan produk
dan menetapkan harga secara tepat, mendistribusikan dan mempromosikan
secara efektif, maka akan sangat mudah menjual barang-barang hasil
produksi perusahaan. Kegiatan pemasaran ini haruslah di koordinasikan dan
dikelola dengan cara yang baik. Dalam perusahaan, dikenal istilah
manajemen pemasaran yang menurut Kotler (2001:18) adalah adalah proses
analisis, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang
dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran
yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan
perusahaan. Dari definisi tentang manajemen pemasaran di atas dapat
15
disimpulkan bahwa mamajemen pemasaran adalah suatu proses manajemen
yang meliputi penganalisisan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan/organisasi.
D. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Salah satu konsep utama dalam konsep pemasaran modern adalah
bauran pemasaran. Bauran pemasaran ini dilakukan oleh perusahaan setelah
perusahaan merumuskan strategi pemasaran.
Definisi bauran pemasaran (Marketing Mix) yaitu :
“ Kumpulan alat pemasaran taktis terkendali – produk, harga, tempat/distribusi, dan promosi – yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran “ ( Kotler & Amstrong, 2008:62 ).
E. Produk (Product)
Dalam pemasaran, perusahaan menawarkan produk dan jasa dengan
harapan konsumen dapat memperoleh produk yang diinginkannya sehingga
kebutuhannya dapat terpenuhi. Produk adalah kombinasi barang dan jasa
yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. Yang termasuk dalam
produk adalah ragam, kualitas, desain, fitur, nama merek, kemasan, dan
layanan (Kotler & Amstrong, 2008:62 ).
Menurut A. Yudi Yuniarto (Hand Out Pengantar Bisnis, 2001:89-90),
produk dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Klasifikasi produk konsumen berdasarkan kebiasaan pembelian
konsumen:
16
a. Confinience Product
Produk yang relatif tidak mahal dan sering dibeli sehingga konsumen
hanya perlu usaha minimal dalam pembeliannya. Misalnya ; gula,
beras, koran, bensin, minyak tanah dan sebagainya.
b. Shopping Product
Produk yang memerlukan usaha khusus dalam pembeliannya,
dimana konsumen perlu membandingkan produk dalam hal merek,
harga, kualitas, jasa dan lain-lainnya. Misalnya : mobil, TV, Program
S1/D3 di perguruan tinggi dan sebagainya.
c. Specialty Product
Produk yang mempunyai keunikan sehingga konsumen mau
melakukan usaha-usaha khusus dalam pembeliannya. Misalnya :
mobil antik/kuno, guci kuno, lukisan karya Leonardo Da Vinci dan
sebagainya.
d. Unsought goods
Barang yang tidak diketahui oleh konsumen atau kalaupun
konsumen tahu tidak terpikirkan untuk membelinya. Misalnya :
asuransi jiwa dan peti mati.
2. Klasifikasi produk industri berdasarkan kegunaanya dalam proses
produksi:
a. Bahan mentah
Bahan baku dasar yang digunakan untuk memproduksi produk akhir.
17
Bahan mentah ini diambil dari alam, maka sering disebut sebagai
sumber daya alam.
b. Peralatan
Mesin dan peralatan lain yang digunakan dalam proses produksi atau
kegiatan administrasi.
c. Komponen produk
Bagian dari produk yang bisa berupa barang akhir atau barang
setengah jadi. Komponen produk ini bisa dikenali secara fisik
sebagai bagian dari suatu produk akhir.
d. Bahan proses
Bahan yang langsung digunakan dalam proses produksi dan tidak
bisa dikenali secara fisik dalam produk akhir.
e. Perlengkapan
Alat yang digunakan untuk melancarkan proses produksi tetapi tidak
menjadi bagian dari produk akhir.
f. Jasa industrial
Produk yang tak berbentuk (jasa) yang digunakan perusahaan dalam
operasinya.
1. Strategi Produk
Produk dibuat semenarik mungkin dan memiliki nilai tinggi
sehingga dapat mendorong konsumen kearah pembelian. Strategi produk
yang biasa digunakan oleh perusahaan menurut Kotler&Amstrong
18
(2001:357) adalah :
a. Pemberian merek (branding)
Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan, atau
kombinasi dari semua ini yang dimaksud untuk mengidentifikasi
(Kotler dan Armstrong, 2001:357). Nama merek (brand name)
diperlukan untuk membedakan dalam memasarkan produk hasil
suatu pabrik yang satu dengan pabrik yang lainnya. Dalam
perkembangan bisnis yang sangat pesat ini nama merek semakin
menduduki peranan yang besar. Seringkali nama merek tertentu
digunakan sebagai penilai kualitas produk perusahaan oleh banyak
pembeli. Merek dapat digolongkan atas dasar beberapa hal, yaitu
(Kotler dan Armstrong, 2001:357) :
1) Dasar pemilikan
2) Merek produsen yakni merek yang dimiliki oleh produsen.
3) Merek distributor yakni merek yang dimiliki oleh distributor.
b. Dasar geografis
1) Merek nasional yaitu merek yang berlaku secara nasional.
2) Merek internasional yaitu merek yang berlaku untuk
internasional
3) Merek regional yaitu merek yang hanya berlaku untuk daerah
tertentu saja.
c. Dasar pentingnya merek
1) Merek primer adalah merek untuk produk yang berkualitas tinggi
19
dan biasanya untuk kepentingan promosi.
2) Merek sekunder adalah merek yang diciptakan untuk tujuan
tertentu atau sering juga digunakan untuk menjual produk yang
berkualitas rendah.
d. Atas dasar banyaknya produk yang menggunakan merek.
1) Merek individual adalah merek untuk satu macam produk saja.
2) Merek kelompok adalah merek untuk beberapa produk (family).
2. Tingkatan Produk
Menurut Kotler (dalam Christina, 2004:16) dalam merencanakan
penawaran pasar, pemasar perlu berpikir melalui 5 tingkat produk. Tiap
tingkat produk menambahkan lebih banyak nilai bagi pelanggan, dan
kelimanya membentuk suatu hirarki nilai pelanggan. Kelima tingkatan
tersebut adalah :
a. Tingkat paling dasar adalah manfaat inti (core benefit), yaitu jasa
atau manfaat dasar yang sesunggguhnya dibeli pelanggan.
b. Pada tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti itu
menjadi produk dasar (basic product).
c. Pada tingkat ketiga, pemasar menyiapakan suatu produk yang
diharapkan (expected product).
d. Pada tingkat keempat, pemasar menyiapkan produk yang
ditingkatkan (augment product) yang memenuhi keinginan
pelanggan itu melampaui harapan mereka.
20
e. Pada tingkat kelima terdapat produk potensial (potential producut)
yang mencakup semua peningkatan dan transformasi yang akhirnya
akan dialami oleh produk tersebut dimasa yang akan datang.
Jika produk yang ditingkatkan menggambarkan apa yang termasuk
dalam produk tersebut saat ini, maka produk tersebut potensial
menunjukkan evolusi yang mungkin terjadi. Disinilah perusahaan-
perusahaan membedakan penawarannya.
F. Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau
jasa atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat
karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut (Kotler dan
Armstrong 2001:439). Harga produk yang semakin lama semakin meningkat
seiring dengan pertumbuhan ekonomi, mengakibatkan para pemilik usaha
juga ikut menyesuaikan dalam penetapan harga.
1. Strategi Harga
Penetapan harga selain dipengaruhi faktor internal seperti tujuan
pemasaran perusahaan dan strategi dalam bauran pemasaran juga
dipengaruhi faktor eksternal seperti ; sifat pasar, persaingan dan faktor
lingkungan makro. Strategi penetapan harga yang biasa digunakan
perusahaan menurut Kotler dan Amstrong (2004:468), yaitu :
21
a. Strategi Penetapan Harga pada Produk Baru
1) Penetapan harga untuk menyaring pasar (market-skimming
pricing)
Perusahaan yang menyiapkan produk baru bisa menerapkan
market-skimming pricing yaitu dengan menetapkan harga tinggi
untuk mengambil “sebagian/skim” pendapatan di pasar selapis
demi selapis (Kotler dan Amstrong, 2004:468). Harga perkenalan
produk perdana akan dibuat setinggi mungkin, kemudian setelah
muncul pesaing maka harga akan diturunkan sesuai pasar. Dalam
menerapkan strategi ini harus memenuhi ketentuan :
a) Mutu dan citra produk harus mendukung harga yang tinggi,
dan harus ada cukup banyak pembeli yang menginginkan
produk tersebut.
b) Biaya produksi untuk volume yang lebih kecil tidak sangat
tinggi sehingga dapat membatalkan keuntungan penetapan
harga yang lebih tinggi.
c) Pesaing harus tidak dapat memasuki pasar dengan mudah dan
memotong harga yang tinggi tersebut.
2) Penetapan harga dengan penetrasi pasar (market-penetration
pricing)
Perusahaan yang menerapkan market penetration pricing
menetapkan harga jual awal terendah untuk menembus pasar
22
secara cepat dan dalam untuk menarik banyak sekali pembeli
dengan cepat dan memperoleh pangsa pasar yang besar (Kotler
dan Amstrong, 2004:468). Penetapan harga ini harus mengikuti
ketentuan :
a) Pasar harus sangat peka terhadap harga sehingga harga yang
rendah menghasilkan pertumbuhan pasar lebih lanjut.
b) Biaya produksi dan distribusi harus turun ketika volume
penjualan meningkat.
c) Harga yang rendah harus membantu mencegah masuknya
pesaing dan penetapan harga penetrasi harus
mempertahankan posisi harga rendahnya karena jika tidak
keuntungan dari harga mungkin hanya sementara.
b. Penetapan Harga Bauran Produk
1) Penetapan harga lini produk (product line pricing)
Menetapkan tingkatan-tingkatan harga di antara berbagai produk
dalam sebuah lini produk yang berdasarkan pada perbedaan-
perbadaan biaya di antara produk-produk tersebut, ervaluasi
pelanggan terhadap fitur-fitur yang berbeda-beda, dan harga-
harga para pesaing (Kotler dan Amstrong 2004:469).
2) Penetapan harga produk pilihan (optional product pricing)
Perusahaan menggunakan optional product pricing untuk
menawarkan atau menjual produk-produk opsional (tambahan)
atau produk aksesori yang yang melengkapi produk utama
23
(Kotler dan Amstrong 2004:470). Maka perusahaan harus dapat
memutuskan harga untuk produk utamanya dan harga untuk
produk pelengkap, yaitu :
a) Penetapan harga produk kaptif (captive-product pricing)
Perusahaan menetapkan harga untuk produk-produk yang
harus digunakan bersama produk utama (Kotler dan
Amstrong 2004:470). Biasanya menerapkan strategi produk
harga terikat dimana perusahaan menetapkan harga yang
lebih rendah untuk produk utama dan menetapkan mark up
yang tinggi untuk produk pelengkapnya.
b) Penetapan harga produk sampingan (by- product pricing)
Pada saat perusahaan memproduksi produk utamanya
seringkali tercipta produk sampingan. Bila produk sampingan
perusahaan mempunyai nilai sedangkan memerlukan biaya
untuk pembuangannya dan akan mempengaruhi penetapan
harga produk utama, maka produk sampingan tersebut
seringkali dikomersialkan. By- product pricing digunakan
untuk memasarkan produk sampingan dengan menerima
berapapun harga yang diperoleh. Hal ini menbuat produsen
mampu mengurangi beban biaya produk utama untuk
membuatnya lebih kompetitif (Kotler dan Amstrong
2004:471).
c) Penetapan harga bundelan produk (product bundle pricing)
24
Perusahaan seringkali menggabungkan beberapa produk
mereka dan menawarkan bundelan produk tersebut dengan
potongan harga (Kotler dan Amstrong 2004:472).
2. Strategi Penyesuaian Harga
Ada lima macam strategi penyesuaian harga yang bisa dipilih oleh
perusahaan dalam praktek bisnis, yaitu :
a. Penetapan harga diskon
Biasanya perusahaan mengurangi harga untuk memberikan
penghargaan kepada konsumen atas tanggapan-tanggapan pelanggan
seperti membayar lebih awal atau ikut mempromosikan produk
(Kotler dan Amstrong 2004:473).
b. Penetapan harga tersegmentasi (segmented pricing)
Perusahaan seringkali akan menyesuaikan harga dasar mereka untuk
memperhitungkan penetapan harga terhadap pelanggan, produk atau
lokasi. Dalam penetapan harga tersegmentasi, perusahaan akan
menjual produk atau jasa dalam dua atau beberapa tingkat harga.
Strategi penetapan ini akan efektif apabila pasar terbagi-bagi dalam
segmen-segmen dan masing-masing segmen menunjukkan
perbedaan tingkat permintaan (Kotler dan Amstrong 2004:474).
c. Penetapan harga psikologis (psylogical pricing)
Penetapan harga psikologis adalah pendekatan penetapan harga yang
mempertimbangkan psikologi harga dan tidak semata-mata harga
ekonomi; harga digunakan untuk mengatakan sesuatu tentang produk
25
(Kotler dan Amstrong 2004:475).
d. Penetapan harga promosi (promotional pricing)
Perusahaan sewaktu-waktu akan menerapkan harga produk secara
temporer dibawah daftar harga, dan kadang-kadang bahkan dibawah
biaya, untuk meningkatkan penjualan jangka pendek. Strategi ini
biasanya diterapkan pada musim-musim tertentu untuk menarik lebih
banyak pelanggan (Kotler dan Amstrong 2004:478).
e. Penetapan harga geografis (geographic pricing)
Perusahaan menerapkan harga yang berbeda pada produknya
terhadap konsumen sesuai perbedaan letak geografisnya. Semakin
jauh jarak yang harus ditempuh dalam mendistribusikan produk
maka harga akhir yang diberikan akan semakin tinggi (Kotler dan
Amstrong 2004:479).
G. Tempat/distribusi
Pengertian tempat/distribusi menurut Kotler (2004:508) menyatakan
bahwa distribusi merupakan sekumpulan organisasi yang saling bergantung
yang terlibat dalam proses yang membuat produk atau jasa siap digunakan
atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis.
Dalam kegiatan distribusi ada 4 saluran yang biasa digunakan
perusahaan yaitu (Kotler dan Amstrong 2004:514-516):
1. Sistem saluran distribusi konvensional
Saluran yang terdiri atas satu atau lebih produsen, pedagang besar , dan
26
pengecer yang independent. Masing-masing merupakan perusahaan
terpisah yang berusaha memaksimalkan laba masing-masing, bahkan
dengan mengorbankan laba sistem secara keseluruhan (Kotler dan
Amstrong 2004:514).
2. Sistem pemasaran vertikal (Vertical Market System/VMS)
Suatu struktur saluran distribusi dimana produsen, grosir, dan juga
pengecer bertindak sebagai suatu sistem yang satu. Anggota saling
memiliki satu sama lain, memiliki kontrak dengan mereka, atau
menggunakan kekuatan yang harus dilakukan oleh masing-masing pihak
(Kotler dan Amstrong 2004:514).
Sistem ini muncul untuk mengatasi sistem saluran kontroversional, yang
terdiri atas :
a. SPV Korporasi
Sistem pemasaran vertikal yang menggabungkan sejumlah tahap
produksi dan distribusi yang berurutan kedalam kepemilikan tunggal.
Kepimpinan saluran dibangun melalui kepemilikan bersama (Kotler
dan Amstrong 2004:514) .
b. SPV Berdasarkan perjanjian
Sistem pemasaran vertikal yang dimana sejumlah perusahaan
independent pada tingkatan produksi dan distribusi yang berbeda,
bergabung bersama melaui perjanjian untuk memperoleh
penghematan dan dampak penjualan yang lebih besar bila
dibandingkan dengan yang dapat mereka raih sendiri (Kotler dan
27
Amstrong 2004:515).
c. SPV Terkelola (administrea VMS)
Sistem pemasaran vertikal yang mengkoordinasikan tahap- tahap
produksi dan distribusi yang berurutan, tidak melalui ikatan
kepemilikan ataupun perjanjian melainkan melalui ukuran dan
kekuatan salah satu pihak ( Kotler dan Amstrong 2004:516).
3. Sistem pemasaran horisontal
Pengaturan saluran dimana dua atau lebih perusahaan pada tingkatan
yang sama untuk mempelajari peluang pemasaran yang baru (Kotler dan
Amstrong 2004:516).
4. Sistem pemasaran hibrida (hybrid marketing channels)
Sistem distribusi banyak saluran dimana suatu perusahaan membentuk
dua atau lebih saluran pemasaran untuk mencapai satu atau lebih segmen
pelanggan (Kotler dan Amstrong 2004:517).
H. Promosi
Promosi menurut Philip Kotler (2005:369) merupakan sekumpulan
sarana insentif yang berbeda, kebanyakan jangka pendek, yang dirancang
untuk menstimulasi pembelian produk khusus atau layanan yang lebih cepat
dan lebih besar oleh pelanggan atau perdagangan. Promosi meliputi semua
kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan
mempromosikan produknya kepada pasar sasaran.
Karena promosi merupakan ujung tombak pemasaran, maka
28
dibutuhkan strategi promosi yang benar-benar sesuai. Strategi yang banyak
dilakukan perusahaan adalah ( Kotler dan Amstrong 2004:639):
1. Pemasangan iklan (adversting)
Pemasangan iklan merupakan bentuk promosi non pribadi yang
dibayar mengenai gagasan, barang atau jasa oleh sponsor yang
teridentifikasi (Kotler dan Amstrong 2004:639). Pemasangan iklan ini
biasanya diselenggarakan dengan media perantara yaitu media cetak dan
elektronik. Dalam melaksanakan kegiatan periklanan ini terdapat dua
keputusan penting yang harus diikuti :
a. Menentukan iklan yang harus disampaikan kepada pasar yang
dituju.
b. Memilih media yang paling sesuai dengan tujuan.
2. Penjualan secara perorangan (personal)
Sistem promosi melalui penjualan perorang yang merupakan
kegiatan presentasi lisan yang disajikan dalam suatu percakapan dengan
satu atau lebih calon pembeli yang dimaksudkan untuk menciptakan
penjualan. Dalam kegiatan ini terjadi interaksi langsung antara penjual
dan pembeli. Komunikasi yang dilakukan oleh kedua belah pihak
bersifat individual dan dua arah sehingga penjual dapat langsung
memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan pembeli
(Kotler dan Amstrong 2004:623).
3. Promosi penjualan
Promosi penjualan mencakup sekumpulan besar alat-alat promosi-
29
kupon, kontes, tranksaksi banting harga, bingkisan (premium), dan lain-
lain-yang semuanya mempunyai banyak ciri yang unik (Kotler dan
Amstrong 2004:624).
Dalam melaksanakan kegiatan promosi pihak penyelenggara harus
mengikuti ketentuan berikut agar dapat mencapai tujuan promosi dengan
baik:
a. Modifikasi tingkah laku
Promosi dilakukan dengan berusaha merubah tingkah laku dan
persepsi konsumen, atau memperkuat tingkah laku yang telah ada
kearah mendorong sikap pembelian barang dan jasa yang ditawarkan
perusahaan.
b. Memberitahu
Kegiatan promosi dapat dimaksudkan untuk memberitahu pasar yang
dituju tentang penawaran produk dan jasa perusahaan. Promosi yang
bersifat informasi pada umumnya lebih sesuai dilaksanakan pada
tahap awal dari siklus kehidupan produk atau introduction.
c. Membujuk
Promosi yang sifatnya membujuk umumnya kurang disuakai.
Biasanya bentuk promosi ini dilaksanakan untuk mendorong
pembelian dengan menciptakan kesan positif. Jenis promosi sifat ini
akan lebih dominant jika produk atau jasa yang ditawarkan mulai
memasuki tahap pertumbuhan atau tahap growth dalam siklusnya.
30
d. Mengingatkan
Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk
mempertahankan merk produk di hati konsumen dan penting
dilaksanakan selama tahap kedewasaan atau maturity dalam siklus
hidup produk. Pada tahap ini perusahaan berusaha untuk paling tidak
mempertahankan konsumen yang ada.
I. Perilaku Konsumen
American marketing Association (dalam Olson dan Peter,1999:6-9)
mendefinisikan prilaku konsumen sebagai “interaksi dinamis antara
pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian disekitar kita dimana manusia
melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka”. Paling tidak ada tiga ide
penting dalam definisi diatas:
1. Perilaku konsumen adalah dinamis
Pertama, definisi diatas menekankan bahwa perilaku konsumen itu
dinamis. Ini berarti bahwa seorang konsumen, grup konsumen, serta
masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu.
Dalam hal pengembangan strategi pemasaran, sifat dinamis
perilaku konsumen menyiratkan bahwa seseorang tidak boleh berharap
bahwa suatu strategi pemasaran yang sama dapat memberikan hasil yang
sama disepanjang waktu, pasar, dan industri. Disamping itu, suatu
strategi yang berhasil pada titik tertentu dapat saja gagal total dititik
yang lain. Dengan demikian, sifat dinamis perilaku konsumen adalah hal
31
yang membuat pengembangan strategi pemasaran menjadi tugas yang
menarik maupun menantang.
2. Perilaku Konsumen Melibatkan Interaksi.
Hal kedua yang ditekankan dari definisi perilaku konsumen adalah
keterlibatan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian
disekitar. Ini berarti bahwa untuk memahami konsumen dan
mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus memahami
apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan (pengaruh), apa
yang mereka lakukan (perilaku), dan apa serta dimana (kejadian
disekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang
dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen.
3. Perilaku Konsumen Melibatkan Pertukaran
Hal terakhir yang ditekankan dalam perilaku konsumen dalam
definisi perilaku konsumen adalah pertukaran diantara para individu. Hal
ini membuat definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan definsi
pemasaran yang sejauh ini juga menekankan pertukaran. Kenyataannya,
peran pemasaran adalah untuk menciptakan pertukaran dengan
konsumen melalui formulasi dan penerapan strategi pemasaran.
J. Keputusan Pembelian
1. Perilaku Pembelian
Pengambilan keputusan pembelian pada dasarnya merupakan
proses pemecahan masalah. Konsumen, baik individu maupun
32
pembelian organisasi akan melalui suatu proses dalam memutuskan
produk atau merk apa yang akan dibeli. Walupun pada akhirnya mereka
akan membeli barang-barang yang berbeda yang disebabkan pada
perbedaan karakteristik pribadi (kebutuhan, manfaat yang dicari, sikap,
nilai, pengalaman masa lalu, dan gaya hidup) dan pengaruh sosial
(perbedaan kelas sosial, kelompok rujukan, atau kondisi keluarga). Maka
dalam pengambilan keputusan akan dipengaruhi juga oleh perilaku
pembelian konsumen.
Menurut Philip Kotler (2002:202) ada empat jenis perilaku
pembelian, antara lain:
a. Perilaku Pembelian yang rumit
Perilaku pembelian yang rumit terdiri dari tiga langkah, yaitu
pembeli mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut,
membangun sikap tentang produk tersebut dan membuat pilihan
pembelian yang cermat. Konsumen mempunyai perilaku pembelian
yang kompleks jika mempunyai keterlibatan tinggi dan menyadari
adanya perbedaan merek yang signifikan.
b. Perilaku Pembelian yang mengurangi ketidaknyamanan
Perilaku pembelian dengan keterlibatan tinggi ini, konsumen sangat
terlibat dalam sebuah pembelian namun melihat sedikit perbedaan
diantara berbagai merek. Perilaku ini didasari oleh fakta bahwa
pembelian tersebut mahal, jarang dilakukan dan beresiko.
c. Perilaku Pembelian karena kebiasaan
33
Perilaku pembelian ini mempunyai keterlibatan konsumen yang
rendah dan tidak adanya perbedaan merek yang signifikan atau tidak
adanya loyalitas terhadap suatu merek tertentu, misalnya pembelian
garam, permen, dan lain-lain.
d. Pembelian yang mencari variasi
Perilaku pembelian ini ditandai dengan perilaku pembelian
konsumen yang rendah, namun ada perbedaan merek yang
signifikan. Dalam situasi ini, konsumen akan melakukan peralihan
merek dengan pembeli merek yeng lain, misalnya kue kering.
Konsumen akan memilih kue kering yang merek lain karena ingin
mencari rasa yang berbeda.
2. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian
Perusahaan yang jeli akan melakukan riset atas proses keputusan
pembelian kategori produk mereka.
Dalam proses keputusan pembelian konsumen akan melalui
beberapa tahap (Philip Kotler, 2002:204), antara lain:
a. Pengenalan Masalah/Identifikasi Masalah
Proses keputusan dipicu oleh keinginan dan kebutuhan yang tidak
terpenuhi. Proses pembelian dilakukan saat pembeli mengenali
sebuah masalah atau kebutuhan.
b. Pencarian Informasi
Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak. Sesudah pembeli menyadari
34
adanya masalah atau kebutuhan, maka pembeli mencari informasi
tentang produk yang akan membantu memecahkan masalah atau
memuaskan kebutuhan.
c. Evaluasi Alternatif
Untuk mengevaluasi produk, konsumen harus melakukan
perbandingan dari berbagai merek produk, berupan ciri-ciri atau
keistimewaan produk yang diinginkan pembeli. Konsumen
dihadapkan pada pemilihan merek-merek alternatif dalam berbagai
pilihan. Oleh karena itu, konsumen harus melakukan evaluasi
altenatif pembelian.
d. Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas merek-
merek dalam kumpulan pilihan. Kemudian dari preferensi atas
merek-merek tersebut, konsumen membentuk niat untuk membeli
produk yang paling disukai.
e. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah mebeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan
atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat
produk dibeli, melainkan berlanjut hinnga periode pasca pembelian.
Pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca
pembelian, dan pemakaian produk kepada masyarakat. Oleh karena
itu perusahaan harus berusaha memastikan tercapainya kepuasan
konsumen pada semua tingkat dalam proses pembelian.
35
K. Loyalitas konsumen
Loyalitas konsumen berarti kesetiaan konsumen untuk berbelanja di
lokasi ritel tertentu. Mempertahankan keunggulan bersaing dapat membantu
menarik perhatian dan mempertahankan para konsumen yang loyal.
Mempunyai konsumen yang loyal adalah metode yang penting dalam
mempertahankan keuntungan dari para pesaing, mengingat memiliki
konsumen yang loyal berarti konsumen memiliki keengganan untuk menjadi
pelanggan pada ritel-ritel pesaing (Christina, 2006:58-59).
Beberapa cara dalam membangun Loyalitas konsumen menurut
Christina, 2006:59 adalah :
1. Mengembangkan strategi yang jelas dan tepat.
2. Menciptakan hubungan emosional dengan para konsumen melalui
program loyalitas, misalnya Alfa menawarkan program AFC (Alfa
Family Club), Carrefour dengan Kartu Belanja Carrefour, Matahari
dengan MCC (Matahari Club Card).
3. Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word-of-mouth)
yang menguntungkan bagi perusahaan. Rekomendasi dari mulut ke
mulut (word-of-mouth) mejadikan pelanggan sebagai kelompok yang
dijadikan acuan (reference group). Reference group adalah satu atau
lebih orang-orang yang digunakan seseorang sebagai dasar pertimbangan
untuk kepercayaan, perasaan, dan perilaku. Kelompok ini mempengaruhi
keputusan belanja dengan (Christina, 2006:46) :
a. Menawarkan informasi
36
b. Menyediakan penghargaan untuk perilaku pembelian yang spesifik
c. Penambahan citra diri pelanggan
Arti loyalitas menurut Dick dan Basu (dalam Husein Umar, 2003:16)
adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek dan pemasok,
berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang
yang konsisten. Definisi ini mencakup dua hal penting, yaitu loyalitas
sebagai perilaku dan loyalitas sebagai sikap.
Kombinasi kedua komponen akan menghasilkan empat situasi
kemungkinan, seperti gambar berikut:
Perilaku Pembelian Ulang
Kuat Lemah
Rendah
Sikap
Tinggi
Gambar II.1
Kombinasi komponen sikap dengan perilaku pembelian ulang
Sementara itu, untuk mengaitkan antara tingkat kepuasan dan tingkat
loyalitas menurut Schanaars (dalam Husein Umar, 2003:16) akan dihasilkan
empat alternatif situasi, yaitu :
Latent
Loyalitas Loyalty
Spurious No
Loyalty Loyalty
37
Loyalitas
Rendah Tinggi
Rendah
Kepuasan
Tinggi
Gambar II.2
Situasi tingkat kepuasan dan tingkat loyalitas
Kondisi failures dicirikan dengan kondisi tidak puas dan tidak loyal,
forced loyalty dicirikan sebagai kondisi tidak puas, namun ada perasaan
terikat pada program promosi yang dicanangkan perusahaan sehingga tetap
menjadi loyal. Sedangkan defectors dicirikan sebagai tingkat kepuasan yang
tinggi, tetapi merasa tidak harus terikat dengan produk tersebut, dan
successes dicirikan sebagai konsumen yang merasa puas dan paling
mungkin untuk memberikan word of mouth yang positif.
Adapun definisi Loyalitas konsumen pada suatu merek adalah
kesetiaan konsumen dalam membeli barang atau jasa dalam melakukan
pembelian ulang barang atau jasa tersebut secara terus-menerus, kebiasaan
ini termotivasi dan sulit diubah dalam pembelian barang atau jasa yang
sama, sering berakar dalam keterlibatan yang tinggi (Peter dan Olson,
2000:89). Loyalitas tercipta apabila pelanggan dalam hal ini konsumen
produk Jco Donut merasa puas terhadap produk yang dikonsumsinya dan
melakukan pembelian secara berulang pada merek yang sama.
Forced
Failures Loyalty
Defectors Successes
38
L. Hubungan Antar Variabel
Hubungan antar variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Hubungan antara Produk dengan Loyalitas konsumen
Konsumen dengan berbagai latar belakang, memiliki berbagai
macam kebutuhan, hal ini menjadi kesempatan bagi para produsen untuk
menciptakan berbagai tingkat kualitas suatau produk. Produsen yang
peka terhadap selera pasar akan mampu menghasilkan produk yang
mampu memenuhi kebutuhan konsumen tentunya akan membuat
produk tersebut akan berdaya saing tinggi.
Bila produsen atau perusahaan mampu menciptakan produk secara
tepat, dengan melempar produknya kepasar sasaran yang benar, maka
akan timbul kepuasan konsumen, yang mampu mempengaruhi Loyalitas
konsumen akan produk tersebut, dimana konsumen telah merasa adanya
kepuasan yang didapat setelah mengkonsumsi produk J.Co dibandingkan
produk lain.
Dari sisi produk, J.Co punya keunggulan produk sehingga digemari
banyak orang. Salah satunya, terletak pada freshness dan duality
ingredients-nya sehingga setiap donat yang diterima pembeli selalu
dalam keadaan fresh. Keanekaragaman produk J.Co Donuts, bisa dilihat
dari kualitas bahan bakunya, kreasi rasa donat, kemasan produk donat
yang digunakan sehingga semakin memperlihatkan keistimewaan
produk tersebut. Bervariasinya kreasi produk donat yang diciptakan, tak
39
lain untuk menarik minat konsumen ketahap yang lebih lanjut yaitu
Loyalitas konsumen.
2. Hubungan antara Harga dengan Loyalitas konsumen
Penetapan harga yang sesuai merupakan hal yang sangat penting,
karena untuk barang konsumsi, terutama dalam produk J.Co Donuts,
harga merupakan salah satu unsur sensitif dalam pemasaran suatu
produk. Penentuan harga yang tepat, baik dari sisi biaya produksi
maupun perolehan laba haruslah benar-benar dihitung secara cermat.
Pada produk J.Co Donuts, tentunya harga yang ditetapkan sudah
berdasarkan kebijakan perusahaan atau produsen. Bila harga sesuai
dengan daya beli konsumen, konsumen mampu membeli produk yang
ditawarkan, dan dengan harga yang kompetitif tersebut diharapkan
konsumen tetap loyal terhadap produk-produk J.Co karena harga
produknya kompetitif dengan produk lain. Adanya pemberian harga
khusus atau discount khusus pada event tertentu juga diharapkan
produsen supaya konsumen J.Co tetap loyal pada produk-produknya.
3. Hubungan antara Tempat/distribusi dengan Loyalitas konsumen
Tempat atau distribusi yang sesuai sangat menunjang kegiatan
pemasaran. Dalam hal ini, J.Co berusaha mewujudkan tempat yang
nyaman menurut persepsi konsumen. Letak gerai J.Co yang strategis,
fasilitas parkir yang disediakan, kenyamanan dan kebersihan ruang
makan, dan fasilitas hotspot, dan WiFi area yang diberikan gerai J.Co
40
Donuts inilah yang diharapkan oleh perusahaan mampu membuat
konsumen loyal kepada produk maupun perusahaan itu sendiri.
4. Hubungan antara Promosi dengan Loyalitas konsumen
Banyak cara yang digunakan J.Co. Donuts untuk berpromosi antara
lain dengan melalui media iklan baik iklan di media cetak, internet,
komunitas sosial maupun media lain yang tujuannya untuk
meningkatkan penjualan perusahaan. Promosi-promosi tersebut tentunya
dilakukan perusahaan untuk berusaha mengenalkan produk maupun
untuk menarik konsumen baru. Perusahaan tentunya telah mengatur
strategi promosi dengan baik sehingga konsumen bisa loyal terhadap
produk J.Co.
Selain menggunakan media sebagai sarana promosi J.Co juga
menggunakan media dapur terbuka yang menjadi ciri khas perusahaan
yang tidak dimiliki pesaing lain sebagai sarana promosi langsung kepada
setiap konsumen yang datang. Dari media dapur terbuka, konsumen
dapat melihat secara langsung proses mengolah bahan sampai tercipta
menjadi suatu produk yang berkualitas sehingga semakin meyakinkan
bahwa produk yang diterima selalu dalam keadaan fresh. Semua upaya
J.co dalam mempromosikan produknya dengan berbagai cara tentunya
sangat diharapkan perusahaan untuk membuat konsumen loyal terhadap
produk maupun perusahaan.
M. Penelitian Terdahulu
41
Penelitian sebelumnya juga dapat dipergunakan sebagai dasar untuk
penelitian pengembangan. Yaitu dengan memiliki masalah lain yang masih
berhubungan dengan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang tidak
dilakukan mengenai pengaruh Marketing mix terhadap Loyalitas konsumen,
sebagai berikut :
1. Fransisca Sri Indriati. M (2003) meneliti tentang evektifitas bauran
pemasaran bagi peningkatan brand loyalty PT. Merapi Gelanggang
Wisata Yogyakarta. Hasil penelitiannya, adalah : hasil regresi linear
berganda menyimpulkan bahwa variabel kebijakan bauran pemasaran
yang terdiri dari: produk, harga, distribusi dan promosi efektif mampu
mempengaruhi peningkatan brand loyalty dari kosumen lama dan baru,
hal tersebut ditunjukkan oleh Thitung < Ttabel = 2,060. Hasil dari analisis T-
test menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan berarti dari efektifitas
bauran pemasaran dalam mempengaruhi kosumen lama dan baru untuk
menggunakan jasa perusahaan, kecuali utnutk variabel harga karena
Thitung > Ttabel = 2,004. Nilai grand mean variabel produk, harga, distribusi
dan promosi dari kedua belah kelompok konsumen berada di atas tiga.
Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel bauran pemasaran perusahaan
telah dilaksanakan dengan efektif.
2. Poerwanto (2008) Pengaruh Marketing mix terhadap Loyalitas
konsumen kartu pra bayar IM3 (studi kasus mahasiswa STAIN
Surakarta). Variabel yang diteliti adalah produk, harga, tempat, dan
promosi dan kaitan pengaruhnya terhadap Loyalitas konsumen. Sampel
42
penelitian yang diambil adalah konsumen yang menggunakan kartu pra
bayar IM3 yang juga merupakan mahasiswa STAIN Surakarta,
kemudian hasil penelitian dianalisis menggunakan regresi linear
berganda dan menggunakan bantuan program spss 11.5. Penelitian ini
ditujukan untuk mengetahui (1) Mengetahui apakah ke 4 variabel
marketing mix berpengaruh terhadap Loyalitas konsumen secara parsial
dan bersama-sama. (2) Untuk mengetahui variabel manakah yang lebih
dominan berpengaruh terhadap Loyalitas konsumen. Dari perhitingan
Regresi Linear Berganda ditemukan persamaan :
Y=0.959+0.214.X1+0.161.X2+0.238.X3+0.150.X4 dengan variabel
tempat mendapatkan hasil sebesar 0.238. Uji F menghasilkan F hitung
sebesar 22,950 dengan nilai probabilitas (sig) yang hasilnya di atas level
signifikan 0.05 atau 5%. Keempat variabel dari (X1) Produk, (X2)
Harga, (X3) Tempat, (X4) Promosi secara bersama-sama memberi
pengaruh terhadap variabel Y(Loyalitas konsumen). Uji t menghasilkan
(X1) Produk 2.017, (X2) Harga 2.164, (X3) Tempat 2.471, (X4) Promosi
2.020. Dikarenakan nilai probabilitas dibawah/diatas level signifikan
0.05 atau 5% dari seluruh faktor secara parsial berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel Y (Loyalitas konsumen). Hasil dari
R2=0.491 (X1) Produk, (X2) Harga, (X3) Tempat, (X4) Promosi
memberi pengaruh terhadap Loyalitas konsumen sebesar 49.1%
sementara sebesar 50.9% dipengaruhi oleh faktor lain lain yang dimana
tidak diteliti dalam penelitian terssebut.
43
3. Administrator PT Indosat Tbk (2009) meneliti tentang Pengaruh
Program Pemasaran SMS Lingo Produk IM3 terhadap Loyalitas
Pelanggan PT Indosat Tbk. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat
pengaruh program pemasaran SMS Lingo yang signifikan terhadap
kesetiaan konsumen dalam memilih PT. Indosat Tbk sebagai tempat
layanan jasa telekomunikasi. Hasil penelitian ini menekankan bahwa
proses pemasaran untuk membangun kesetiaan pelanggan adalah mahal,
perlu waktu dan kompeks, sehingga "Nilai Kepuasan" dari pelanggan
merupakan hal yang penting bagi perusahaan khususnya yang bergerak
diindustri jasa telekomunikasi tersebut. Adapun beberepa kesimpulan
lainnya, adalah : 1. Berdasarkan gambaran umum responden dapat
dilihat bahwa responden yang dipilih dalam penelitian ini merupakan
responden-responden yang telah cukup berpengalaman dalam
menggunakan layanan telekomunikasi pada PT. Indosat Tbk.
2. Berdasarkan analisa Marketing Mix yang dilakukan dengan bantuan
program SPSS Versi 15, dapat diambil diambil kesimpulan bahwa: (1)
Mengenai pengaruh variabel Produk diperoleh kesimpulan bahwa tidak
terdapat pengaruh signifikan antara variabel Produk terhadap kesetiaan
pelanggan pada PT. Indosat Tbk. Hal ini dapat dilihat dari hasil
pengujian hipotesa dimana dari hasil pengujian tersebut diperoleh nilai
signifikan dari variabel Produk yang nilainya lebih besar dari nilai
alpha-nya yaitu sebesar 0,984. (2) Mengenai pengaruh variabel Harga
diperoleh kesimpulan bahwa tidak adanya pengaruh yang signifikan
44
antara variabel Harga terhadap kesetiaan pelanggan pada PT. Indosat
Tbk. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesa dimana
memperoleh nilai 0,345, yang berarti lebih besar dari nilai alpha-nya. (3)
Mengenai pengaruh variabel Tempat diperoleh kesimpulan bahwa tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Tempat terhadap
kesetiaan pelanggan pada PT. Indosat Tbk. Hal tersebut dapat dilihat dari
nilai yang diperoleh yaitu 0,505 yang berarti lebih besarl dari nilai alpha-
nya. (4) Mengenai pengaruh variabel Promosi diperoleh kesimpulan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Promosi
terhadap kesetiaan pelanggan pada PT. Indosat Tbk, hal tersebut
dikarenakan nilai yang diperoleh yaitu sebesar 0,001 yang berarti lebih
kecil dari nilai alpha-nya. 3. Dari hasil perhitungan dengan multiple
regression analysis diperoleh nilai R Square sebesar 0,627, yang berarti
keempat variabel tersebut independent tersebut mempengaruhi kesetiaan
pelanggan dalam pemilihan jasa layanan telekomunikasi pada PT.
Indosat Tbk (variabel dependent) sebesar 62,7%, sedangkan sisanya
sebesar 37,3% dipengaruhi oleh variabel yang lain. 4. Dari hasil
pembahasan yang dilakukan dapat dilihat bahwa Program Pemasaran
SMS Lingo dapat menentukan Kesetiaan Konsumen. Oleh sebab itu bagi
PT. Indosat Tbk, hal ini sangat diperlukan upaya yang terus menerus
dalam meningkatkan kinerja perusahaannya, karena tidak ada pilihan
lain, kecuali memahami bahwa pelanggan adalah "asset", ini diperlukan
keseriusan dalam menjamin bahwa produk yang kita tawarkan bisa
45
diterima dan memuaskan, sehingga apabila dapat memahami perilaku
pelanggan dan pemilihan perusahaan yang bergerak di industri tersebut,
akan membuat pelanggan merasa puas akan produk / jasa yang kita
tawarkan, maka bukan sesuatu hal yang mustahil kita dapat
mempertahankan " asset" (pelanggan) yang setia tersebut agar tidak
beralih ke pesaing / perusahaan lainnya.
4. Ayu Intan Sari dan A. Nur Chamdi (2007). "Analisis Efektivitas
Marketing Mix Terhadap Loyalitas konsumen Pasca Terjadinya Wabah
Penyakit Flu Burung (Avian Influenza) (Studi Kasus Di Restoran Ayam
Bakar Wong Solo)". Fakultas Pertanian, UNS Surakarta. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh efektivitas marketing mix yang
meliputi kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi terhadap
Loyalitas konsumen pasca terjadinya wabah flu burung, serta
mengetahui dampak terjadinya wabah flu burung terhadap penurunan
daya beli konsumen. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai
Juli 2007 di Restoran Ayam Bakar Wong Solo Jl. Slamet Riyadi Kota
Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
studi kasus, dengan metode penentuan lokasi purposive, berdasarkan
beberapa kriteria, yaitu Restoran Ayam Bakar Wong Solo merupakan
trend mark Kota Surakarta, Restoran Ayam Bakar Wong Solo
merupakan restoran ayam bakar yang cukup besar dan terkenal di Kota
Surakarta. Metode penentuan sampel menggunakan accidental sampling
dimana konsumen yang diambil sebagai responden sebanyak 60 orang.
46
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode survai,
dengan alat pencarian data berupa kuesioner. Data yang diambil meliputi
data primer dan sekunder. Data yang diperoleh kemudian ditabulasi dan
dianalisis dengan analisis prioritas kepentingan, analisis one way anova,
dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian berdasarkan analisis
prioritas kepentingan alasan, produk merupakan alasan pembelian utama
konsumen dengan nilai 181, kemudian dilanjutkan dengan kebijakan
distribusi, harga, dan terakhir kebijakan promosi masing-masing dengan
nilai 152, 149, 123. Dari analisis one way anova diketahui nilai Fhitung
105,686 > Ftabel 2,6428 pada tingkat kepercayaan 95% maka H0 ditolak
yang berarti terdapat perbedaan nilai efektifitas diantara 4 kebijakan
marketing mix. Nilai efektifitas kebijakan produk 15,8667 ; harga
15,8500 ; distribusi 16,1500 ; dan kebijakan promosi 10,9833. Dari hasil
analisis regresi yang telah dilakukan diperoleh model regresi : Y = -
2,975 + 0,240X1 + 0,219X2 + 0,091X3 + 0,958X4 + e , dengan
koefisien determinan (R2) sebesar 30,9 %. Nilai F hitung sebesar 6, 142
dimana nilai F hitung > F table sebesar 2,5397 dengan df untuk
pembilang sebesar 4 (k-1) dan df untuk penyebut sebesar 55 (n-k) dan
significance level sebesar 0,000 < 0,05 artinya secara bersama-sama
variabel independen beserta konstanta (intercep) berpengaruh terhadap
variabel dependen. Analisis regresi parsial untuk X1 diperoleh thitung
0,686 < ttabel 1,984 ; X2 thitung 0,408 < ttabel 1,984 ; X3 thitung
0,721< ttabel 1,984 ; X4 thitung 3,686 > ttabel 1,984 artinya secara
47
parsial hanya efektivitas kebijakan promosi (X4) yang berpengaruh
terhadap Loyalitas konsumen, sedangkan efektivitas kebijakan produk,
harga, dan distribusi tidak memiliki pengaruh yang nyata terhadap
Loyalitas konsumen.
5. Hatane Samuel dalam Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 1, No. 2,
Oktober 2006: 53-64 meneliti tentang Ekspektasi Pelanggan dan
Aplikasi Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Toko Modern Dengan
Kepuasan Pelanggan Sebagai Intervening. Hasil penelitiannya adalah :
Penelitian tentang perilaku pelanggan toko modern untuk melihat
pengaruh langsung antara ekspektasi pelanggan, aplikasi bauran
pemasaran eceran, terhadap loyalitas pelanggan di Surabaya. Selain itu
melihat pengaruh tidak langsung dengan kepuasan pelanggan sebagai
variabel intervening. 400 pelanggan Carrefour Surabaya diambil sebagai
sampel, dan hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh
langsung secara negatif antara ekspektasi pelanggan terhadap loyalitas
maupun kepuasan pelanggan, sedangkan aplikasi bauran pemasaran
eceran berpengaruh positif. Aplikasi bauran pemasaran eceran mepunyai
pengaruh yang lebih dominan dibandingkan ekspektasi pelanggan. Hasil
penelitian juga membuktikan bahwa kepuasan pelanggan merupakan
intervening positif antara ekspektasi pelanggan dan aplikasi bauran
pemasaran terhadap loyalitas pelanggan toko Modern di Surabaya.
N. Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka Pemikiran Teoritis menurut Bilson Simamora (2004) adalah
48
model konseptual yang disesuaikan atau dibentuk sesuai dengan kebutuhan
penelitian. Kerangka pemikiran teoritis yang baik adalah yang menjelaskan
secara terperinci pemikiran tentang hubungan antar konsep yang diduga ada
dalam penelitian.
Jadi pemikiran teoritis dalam penelitian ini akan digambarkan sebagai
berikut :
Gambar II.3
Pengaruh antara Variabel Independen dan Variabel Dependen
Keterangan :
: Secara parsial
: Secara simultan
Produk (X1)
Harga (X2)
Tempat (X3)
Promosi (X4)
Loyalitas konsumen
(Y)
49
Kerangka pemikiran teoritis tersebut menggambarkan adanya :
1. Keterangan yang menunjukkan :
a. Pengaruh antara Produk (X1) terhadap Loyalitas konsumen (Y)
secara parsial.
b. Pengaruh antara Harga (X2) terhadap Loyalitas konsumen (Y) secara
parsial.
c. Pengaruh antara Tempat/distribusi (X3) terhadap Loyalitas konsumen
(Y) secara parsial.
d. Pengaruh antara Promosi (X4) terhadap Loyalitas konsumen (Y)
secara parsial.
2. Pengaruh antara unsur-unsur Marketing Mix yang meliputi variabel
produk (X1), harga (X2), tempat/distribusi (X3), dan promosi (X4)
terhadap Loyalitas konsumen (Y) secara simultan.
O. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun
dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2001).
H1 : Unsur-unsur Marketing Mix yang meliputi produk (product), harga
(price), tempat/distribusi (place), dan promosi (promotion) secara
parsial memiliki pengaruh terhadap Loyalitas konsumen produk J.Co
Donuts.
50
H2 : Unsur-unsur Marketing Mix yang meliputi produk (product), harga
(price), tempat/distribusi (place), dan promosi (promotion) secara
simultan memiliki pengaruh terhadap Loyalitas konsumen produk
J.Co Donuts.
51
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah studi kasus. Studi
kasus yaitu penelitian mengenai status subyek penelitian yang berkenan
dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas (Iqbal,
2002:15).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian :
Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata DharmaYogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2009
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek,
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2002:57). Populasi penelitian ini adalah semua konsumen yang produk
J.Co Donuts yang berada di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
52
2. Sampel
Sampel adalah sub kelompok elemen populasi yang terpilih untuk
berpartisipasi dalam studi (Malhotra, 2005:364). Teknik pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.
Menurut Pabundu (2006:46) yang dimaksud purposive sampling adalah
sampel yang dipilih secara cermat dengan mengambil orang atau obyek
penelitian yang selektif dan mempunyai ciri-ciri yang spesifik. Ciri
spesifik disini adalah mahasiswa konsumen J.Co Donuts Malioboro Mal,
Jl. Malioboro, Yogyakarta yang berada di Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma yang telah mengkonsumsi produk J.Co.Donuts sebanyak
minimal 2 kali.
D. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data atau informasi dimaksudkan sebagai pencatatan
peristiwa atau karakteristik dari sebagian atau seluruh elemen populasi
penelitian (Iqbal, 2004:23). Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan jenis
data sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang data yang diperoleh langsung dari responden
atau obyek yang diteliti atau ada hubungannya dengan obyek yang diteliti
(Pabundu, 2006:57). Penelitian ini menggunakan beberapa metode untuk
mendapatkan data primer yang digunakan penulis antara lain :
53
a. Wawancara (interview), adalah cara pengumpulan data dengan
mengadakan tanya jawab langsung kepada objek yang diteliti atau
kepada perantara yang mengetahui persoalan dari objek yang diteliti
(Iqbal, 2004:24). Data yang diperoleh berupa hasil tanya jawab dengan
manager J.Co Donuts Malioboro Mal untuk memperoleh data
pendukung mengenai profil perusahaan dan informasi produk.
b. Pengamatan (observasi), adalah cara pengumpulan data dengan terjun
dan melihat langsung ke lapangan (laboratorium terhadap objek yang
diteliti (populasi/sampel) (Iqbal, 2004:23).
c. Kuisioner, adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar
pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap objek yang diteliti
(populasi/sampel) (Iqbal, 2004:24), dalam penelitian ini kuesioner
diberikan kepada konsumen J.Co Donuts Malioboro Mal yang berada
di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma sehingga diperoleh
data primer untuk mendukung penelitian. Skala pengukuran jawaban
yang digunakan dalam kuisioner ini adalah Skala Ordinal, biasanya
sering disebut Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2001:86). Skala ini terdiri dari
lima kategori yang dimulai dari sangat tidak setuju sampai sangat
setuju. Bobot nilai diperoleh berdasarkan tanggapan responden
terhadap pertanyaan atau pernyataan kuesioner. Berikut merupakan
bobot nilai yang diberikan untuk setiap tanggapan:
54
Tanggapan Sangat Setuju (SS) mendapat nilai 5
Tanggapan Setuju (S) mendapat nilai 4
Tanggapan Netral (N) mendapat nilai 3
Tanggapan Tidak Setuju (TS) mendapat nilai 2
Tanggapan Sangat Tidak Setuju (STS) mendapat nilai 1
Kuesioner terdiri dari dua bagian. Bagian pertama, berisi pertanyaan
tentang profil responden, bagian kedua berisi mengenai variabel Marketing
mix dan pengaruhnya terhadap variabel Loyalitas konsumen.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data eksternal dalam berbagai bentuk yang
digunakan oleh suatu organisasi, lembaga, atau perusahaan dimana data
eksternal itu berasal dari atau diterbitkan oleh kalangan lain (Purbayu,
2007:13).
E. Definisi Variabel dan Pengukurannya
1. Definisi Variabel
Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut dari sekelompok orang
atau obyek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya
dalam kelompok itu (Sugiyono, 2005:2).
2. Variabel Penelitian
Ada beberapa variabel penelitian yang kemudian akan digunakan
sebagai alat untuk melakukan riset terhadap obyek yang diteliti. Variabel
tersebut adalah sebagai berikut :
55
a. Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas yaitu variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (variabel terikat), (Sugiyono, 2005:4).
Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel dependen adalah
variabel Marketing mix, variabel-variabel yang termasuk dalam
Marketing mix adalah :
1) Produk
Dalam penelitian ini yang merupakan variabel produk yang
dimaksud adalah kemasan produk, bentuk dan variasi produk,
jaminan/garansi produk, rasa, merek dan kepuasan konsumen
terhadap produk J.Co Donuts.
2) Harga
Dalam penelitian ini yang merupakan variabel harga yang
dimaksud adalah harga kompetitif, penetapan harga sesuai dengan
kualitas produk, adanya diskon dan pengurangan harga saat event
tertentu yang diselenggarakan oleh J.Co Donuts.
3) Tempat/distribusi
Dalam penelitian ini yang merupakan variabel tempat/distribusi
adalah letak gerai yang strategis, fasilitas parkir yang disediakan,
kenyamanan, kebersihan ruang makan dan fasilitas WiFi area dan
hotspot yang diberikan gerai J.Co Donuts.
56
4) Promosi
Dalam penelitian ini yang merupakan variabel promosi adalah
program promosi penjualan, pemasangan iklan (media cetak,
internet) yang dilakukan oleh pihak J.Co Donuts.
b. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat yaitu variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
(variabel independen) (Sugiyono, 2005:4). Dalam penelitian ini
variabel dependen yang dimaksud adalah Loyalitas konsumen J.Co
Donuts. Loyalitas konsumen yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah dimana konsumen mempunyai komitmen untuk suatu merek
atau produk, berdasarkan sikap yang positif dan diharapkan tercermin
dalam pembelian ulang yang konsisten.
3. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel dalam penelitian ini, yakni dengan
menggunakan skala likert. Skala likert adalah skala yang digunakan secara
luas yang meminta responden menandai derajat persetujuan atau ketidak
setujuan terhadap masing-masing dari serangkaian pertanyaan mengenai
obyek stimulus (Malhotra, 2005:298). Skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
tentang kejadian atau gejala sosial (Sugiyono, 2001:86).
Pengukuran variabel diukur dengan menggunakan “skala likert”
dengan 5 kategori penilaian dimana masing-masing kategori tersebut
57
dikuantitatifkan dengan memberi bobot dari kemungkinan jawaban
responden. Gambaran kuesioner adalah sebagai berikut :
SS = Sangat Setuju dengan nilai / bobot 5
S = Setuju dengan nilai / bobot 4
N = Netral dengan nilai / bobot 3
TS = Tidak Setuju dengan nilai / bobot 2
STS = Sangat Tidak Setuju dengan nilai / bobot 1
Adapun komposisi kuisioner adalah sebagai berikut:
Bagian I : Identitas Responden yang meliputi jenis kelamin, domisili,
usia, pendapatan konsumen per bulan, dan frekuensi
pembelian.
Bagian II : Petunjuk Pengisian Kuisioner
Bagian III : Kuisioner yang terbagi dalam lima klasifikasi pertanyaan
yang meliputi:
a. Produk (product), bagian untuk pernyataan mengenai
produk yang terdiri dari nomor 1 sampai dengan nomor 5.
b. Harga (price), bagian untuk pernyataan mengenai harga,
yang terdiri dari nomor 6 sampai dengan nomor 9.
c. Promosi (promotion), bagian untuk pernyataan mengenai
promosi yang terdiri dari nomor 10 sampai dengan nomor
12.
58
d. Tempat/distribusi (place), bagian untuk pernyataan
mengenai tempat yang terdiri dari nomor 13 sampai
dengan nomor 17.
e. Loyalitas konsumen, bagian untuk pernyataan mengenai
Loyalitas konsumen yang terdiri dari nomor 18 sampai
dengan nomor 22.
F. Metode Pengujian Kuisioner
Sebelum kuisioner disebarkan, terlebih dahulu harus dilakukan
pengujian kuesioner melalui Uji Validitas dan Uji Reliabilitas. Adapun jumlah
kuisioner yang digunakan untuk pengujian adalah sebanyak 100 buah
kuisioner. Frankel dan Wallen (dalam Widayat, 2004:105) menyarankan
sampel minimum untuk penelitian deskriptif sebanyak 100.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2006:45). Secara matematik, keadaan tersebut
dapat ditulis dengan persamaan (Sugiyono, 2001:109) sebagai berikut:
Rumus validitas :
( ) ( )( )( ) ( )( )∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑
−⋅−
⋅−=
2222 yynxxn
yxxynrxy
Keterangan : rxy = koefisien korelasi setiap item
59
x = nilai jawaban dari masing-masing responden y = total butir dari jawaban responden n = banyaknya responden
Kriteria pengujian uji validitas adalah:
a. Jika r-hitung positif dan r-hitung > r-tabel, maka variabel tersebut valid
(tingkat signifikansi 5%, df = n-2, 30–2 = 28 = 0,239).
b. Jika r-hitung positif dan r-hitung < r-tabel, maka variabel tersebut tidak
valid (tingkat signifikansi 5%, df = n-2, 30-2 = 28 = 0,239).
2. Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu (Ghozali, 2006:41). Dalam analisis ini digunakan Koefisien Alpha
Cronbach dengan rumus sebagai berikut:
rkKr
)1(1 −+=α
Keterangan : α : koefisien alpha cronbach K : Jumlah item valid r : Rerata korelasi antar item 1 : Bilangan
Kriteria besarnya r (indeks korelasi) adalah sebagai berikut:
a. Bila r tabel lebih besar dari batas bawah untuk Cronbach Alpha (lower
limit of cronbach alpha) sebesar 0,60 maka kuesioner dinyatakan
reliabel.
60
b. Bila r tabel lebih kecil dari batas bawah untuk Cronbach Alpha (lower
limit of cronbach alpha) sebesar 0,60 maka kuesioner dinyatakan tidak
reliabel.
3. Analisis Prosentase
Analisis persentase bertujuan untuk mengetahui proporsi
responden yang merupakan konsumen J.Co Donuts, Malioboro Mal, Jl.
Malioboro, Yogyakarta berdasarkan karakteristik konsumen yang
meliputi: jenis kelamin, usia, pendapatan, dan frekuensi pembelian. Untuk
mengetahui komposisi konsumen tersebut maka analisis persentase
(Lukas, 2009:57), sebagai berikut:
%100xNXP =
Keterangan: P = Proporsi populasi X = Jumlah itemproporsi N = Jumlah item keseluruhan
4. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan sebagai persyaratan, apakah variabel
independen dan variabel dependen layak untuk diuji dalam analisis regresi
linier berganda. Dalam uji ini, dilakukan dalam tiga tahapan pengujian,
yaitu:
a. Uji Multikloneritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar veriabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
61
variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolonieritas di dalam model regresi, dapat dilihat dari: (1) nilai
tolerance dan lawannya, (2) Variance Inflation Factor (VIF). Kedua
ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang
dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Dalam pengertian sederhana, setiap variabel independen menjadi
variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen
lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang
terpilih, yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi,
nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena
VIF=1 atau tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolonieritas, adalah nilai tolerance < 0,10
sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2005:92).
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi, bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada pada periode t-1 (sebelumnya).
Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari
gangguan autokorelasi. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan adanya
problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang
beruntun sepanjang waktu, berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini
timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu
observasi ke observasi lainnya.
Dalam penelitian ini, cara yang digunaka untuk mendeteksi ada
62
atau tidaknya autokorelasi dengan cara uji Durbin-Watson (DW test).
Dengan ketentuan apabila nilai DW yang didapat lebih besar dari batas
1,758 (dU) dan kurang dari 4-1,758 (4- dU), maka dapat disimpulkan
bahwa, tidak ada autokorelasi positif atau negatif, atau dapat
disimpulkan tidak terdapat autokorelasi (Ghozali 2005:98).
Menentukan Hipotesa nol (Ho) dan Hipotesa alternatif (Ha):
Ho: Tidak ada autokorelasi antar residual
Ha: Ada autokorelasi antar residual
Tabel III.1
Kriteria Pengujian Hipotesis Autokorelasi
Uji Durbin – Watson
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tdk ada autokorelasi positif
Tdk ada autokorelasi positif
Tdk ada autokorelasi negatif
Tdk ada autokorelasi negatif
Tdk ada autokorelasi positif atau negatif
Tolak
No decision
Tolak
No decision
Tidak Ditolak
0 < d < dl
dl ≤ d ≤ du
4 - dl - < d < 4
4 - du ≤ d ≤ 4 – dl
du < d < 4 - du
Sumber: Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2006: 96 Gambar III.2
Kurva Autokorelasi
Sumber: Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2006: 96).
dL
Ada Autokorelasi
Ada Autokorelasi
Tidak ada kesimpulan
Tidak ada kesimpulan
Tidak ada Autokorelasi
dU 4- dU 4- dL
63
c. Uji Heterodeksitas
Uji Heteroskedastisitas (Heteroscedasticity) bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari
residual satu ke pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika terjadi berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas
(Homoscedasticity) atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan
ketentuan apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi
tersebut signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam
data model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas, dan
sebaliknya jika parameter beta tidak signifikan secara statistik, maka
hal ini menunjukan adanya homoskedastisitas (Ghozali 2006: 105).
Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini, menggunakan uji
korelasi ” Rank Spearman”.pengujian ini bersifat perkiraan dan paling
sederhana untuk menyelidiki heteroskedastisitas.
Langkah-langkah uji korelasi Rank Spearman:
1) Estimasi y terhadap x (variabel bebas) untuk mendapat residu-
residu (e) merupakan taksiran bagi faktor-faktor gangguan (u).
2) Susunan nilai-nilai e (dengan mengabaikan tandanya) dan nilai x,
menurut susunan yang meningkat (kecil ke besar) atau sebaliknya.
Untuk menghitung koefisien korelasi yang berdasarkan ranking
antara x dan e.
64
Koefisien korelasi selalu nol, karena ∑ ex = 0 dalam 0 (s).
Koefisien korelasi ranking yang tinggi menandakan adanya
heteroskedastisitas. Koefisien korelasi ranking juga dapat dihitung
antara ei dan setiap satu variabel bebas dalam kasus model yang
mengadung lebih dari satu variabel bebas.
d. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk menguji data variabel bebas (X)
dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan,
berdistribusi normal atau tidak normal.
Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel
bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau
normal sama sekali. Ada dua cara untuk melakukan uji normalitas
(Danang, 2007:96-102) yaitu :
1) Cara Statistik
Cara statistik yang dipakai untuk menguji data variabel bebas
dan variabel terikat berdistribusi normal atau tidak adalah melalui
nilai kemiringan kurva (skewness = α3) atau nilai keruncingan
kurva (kurtosis = α4) dibandingkan dengan nilai Z tabel.
Rumus nilai Z untuk kemiringan kurva (skewness) :
Z skewness = Skewness / √ 6 / N atau Zα3 = α3/ √ 6 / N
Rumus nilai Z untuk keruncingan kurva (kurtosis) :
Z kurtosis = kurtosis / √ 24 / N atau Zα4 = α4/ √ 24 / N
65
Dimana: N = banyaknya data.
Ketentuan analisis yaitu :
a) Variabel bebas atau terikat berdistribusi normal jika Z hitung
(Zα3 atau Zα4) < Z tabel.
b) Variabel bebas atau terikat berdistribusi tidak normal jika Z
hitung (Zα3 atau Zα4) > Z tabel.
2) Cara Grafik Histogram dan Normal Probability Plots
Cara grafik histogram dalam menentukan suatu data
berdistribusi normal atau tidak, cukup dengan membandingkan
antara data riil (nyata) dengan garis kurva yang terbentuk, apakah
mendekati normal atau memang normal sama sekali. Jika data riil
membentuk garis kurva cenderung tidak simetris terhadap mean
(U), maka dapat dikatakan data berdistribusi tidak normal. Jika
data riil membentuk garis kurva cenderung simetris terhadap mean
(U), maka dapat dikatakan data berdistribusi normal.
Cara normal probability plots lebih handal daripada cara
grafik histogram, karena cara ini membandingkan data riil dengan
data distribusi normal (otomatis oleh komputer) secara kumulatif.
Suatu data dikatakan berdistribusi normal ketika garis data riil
mengikuti garis diaogonal.
66
G. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara
sdua atau lebih variabel independen (X1, X2,.....Xn ) dengan variabel dependen
(Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen
terhadap variabel dependen apakah masing-masing variabel independen
berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel
dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau
penurunan (Priyatno, 2008: 73).
Rumus Regresi Linier Berganda (Priyatno, 2008: 73):
443322110 XXXXY βββββ ++++=
Keterangan: Y : Variabel dependent (customer loyalty) Βo : Konstanta dari persamaan regresi B1 : Koefisien regresi dari variabel produk X1 : Skor dimensi produk B2 : Koefisien regresi dari variabel harga X2 : Skor dimensi harga Β3 : Koefisien regresi dari variabel tempat/distribusi X3 : Skor dimensi tempat (distribusi) B4 : Koefisien regresi dari variabel promosi X4 : Skor dimensi promosi
Data diolah dengan menggunakan program SPSS versi 17.0
H. Uji Signifikasi
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual, dapat
diukur dari Goodness of fit-nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur
dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut
signifikan secara statistik, apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah
67
kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila
nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima (Ghozali,
2005:83).
1. Koefisien Determinasi ( 2R )
Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
antara variabel dependen dengan variabel independen atau mengetahui
besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien
determinasi dapat dihitung dengan rumus:
iTerkorelasTotalKuadrat Jumlah iTerkorelasKuadrat Jumlah 2 =R
Dalam analisis regresi linier berganda, koefisien determinasi
mengukur proporsi atau prosentase sumbangan variabel penjelas yang
masuk ke dalam model terhadap varian naik turunnya variabel Y secara
bersamaan.
a. Nilai R2 selalu positif, sebab merupakan rasio dan 2 jumlah kuadrat
(yang nilainya juga selalu positif)
b. Nilai 0 ≤ R2 ≤ 1
R2 = 0 berarti tidak ada hubungan antara X dan Y, atau model
regresi yang tidak terbentuk, tidak dapat untuk meramalkan Y.
R2 = 1 berarti garis regresi yang terbentuk, dapat meramalkan Y
secara sempurna.
Semakin dekat nilai R2 ke 1, makin tepat garis regresi yang
terbentuk untuk meramalkan Y. Meskipun demikian, perlu diperhatikan
bahwa dengan bertambah banyaknya variabel penjelas, maka nilai R2
68
selalu meningkat. Hal ini dikarenakan variabel yang ditimbulkan
kadangkala, tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Y.
Sehingga dalam banyak kasus penggunaan R2 yang disesuaikan (R2
Adjusted dilambangkan dengan R2/), lebih tepat. Dengan adanya koreksi
dalam nilai R2 yang disesuaikan, maka nilainya tidak akan selalu naik
bilamana ditambahkan variabel penjelas. Besarnya R2 yang disesuaikan
diperoleh dari persamaan yang dikemukakan Sugiarto dan Harijono
(dalam Daniel, 2008:45) :
( ) ⎥⎦⎤
⎢⎣⎡
−−−
−−=1
111 22
knnRR
Keterangan: R2 : Koefisien determinasi. K : Banyaknya variabel penjelas. N : Banyaknya data.
2. Uji t
Uji T-test digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh
variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji T-test
dihitung dengan rumus (Siagian, 2000: 253) sebagai berikut :
bhitung S
bt β−=
Keterangan : b = koefisien regresi β = slope hipotesis Sb = Estimasi standar error dari slope
69
Statistik uji t diatas akan memiliki distribusi t, dengan derajat bebas
sebesar 2−n . Adapun aturan pengambilan keputusan adalah sebagai
berikut :
a. Ho = b = 0 (tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen).
b. Ha = b = 0 (ada pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen).
Jika nilai tabelhitung tt > , maka Ho ditolak, sebaliknya, jika tabelhitung tt <
maka Ho diterima.
3. Uji F
Uji F-test pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel atau terikat. Rumus untuk
menghitung F-hitung, sebagai berikut (Siagian, 2000: 248):
11 2
2
−−−
=
knR
kR
Fhit
Keterangan: R2 : Koefisien determinasi K : Banyaknya variabel dependen N : Banyaknya sampel
Dirumuskan sebagai berikut :
a. Ho diterima bila tabelhitung FF ≤ .
Jika Ho diterima, berarti tidak ada pengaruh variabel independen secara
bersama-sama terhadap variabel dependen.
70
b. Ha diterima bila tabelhitung FF ≥ .
Jika Ha diterima, berarti ada pengaruh variabel independen secara
bersama-sama terhadap variabel dependen.
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN J.Co Donuts DAN FAKULTAS
EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
A. Gambaran Umum J.Co Donuts & Coffee
1. Sejarah Singkat dan Perkembangan J.Co Donuts and Coffee
J.Co didirikan oleh Johnny Andrean lulusan Vidal Sasson Academy, London.
Johnny memang bukan sosok asing di percaturan bisnis Tanah Air. Johnny
Andrean dikenal sebagai pengusaha salon dengan merek nama dirinya yang
memiliki lebih dari 200 cabang di seluruh Indonesia. Johnny pula yang
memperkenalkan gaya baru berjualan roti lewat waralaba BreadTalk yang
dibawa dari Singapura. Ide untuk menciptakan J.Co awalnya karena “dendam”
pada makanan yang bernama donuts yang merupakan makanan kesukaannya.
Johnny menilai makanan berlubang di tengahnya ini tergolong berat dan
mengenyangkan. Paradigma ini ingin dia ubah terlebih pengalaman Johnny
yang sering mencicipi donuts dengan berbagai rasa dan keunikan saat jalan-
jalan di Amerika Serikat, semakin memperkuat dirinya untuk membuat donuts
sendiri. Mulanya, Johnny ingin membeli salah satu hak waralaba yang sudah
eksis di Amerika Serikat Dia memilih menyempurnakan bentuk dan rasa
donuts yang pernah dicicipinya khususnya dari sisi kualitas bahan baku dan
proses produksi. Sepulangnya ke Indonesia, dikembangkanlah toko donuts
dengan konsep, bentuk dan rasa, yang mirip dengan toko-toko donuts di
Amerika Serikat. Johnny melihat sejauh ini belum ada toko donuts di Indonesia
yang pengunjungnya bisa melihat proses pembuatannya secara langsung
71
seperti Krispy Kreme yang menjadi salah satu inspirasi Johnny. Terpenting
lagi, Johnny ingin menjadikan donuts buatannya istimewa, bisa menjadi life
style dan konsep store-nya yang open kitchen dan belum pernah ada di
Indonesia, pengunjung bisa menyaksikan atraksi pembuatan donuts mulai dari
pengadonan, sampai siap disajikan (SWA, 2009). J.Co Donuts and Coffee
diresmikan pertama kali pada 26 Juni 2005. Saat ini J.Co telah beroperasi
sebanyak 51 outlet di Indonesia, 4 outlet di Kuala Lumpur, dan 2 outlet di
Singapura. Tidak berhenti hanya di Malaysia dan Singapura, J.Co juga
merencanakan untuk mengembangkan sayapnya di negara-negara lain
sperti China, Plilipina, Brune Darussalam serta sejumlah negara lainnya.
Perkembangan J.Co luar biasa, bila dirata-rata tiap bulan pertumbuhan
penjualan mencapai 2%-5%. J.Co tidak memiliki pesaing yang head to
head, karena pasar J.Co meliputi tiga produk inti, yakni donuts, minuman
coffee dan non-coffee (SWA, 2009).
2. Profil Usaha
(gambar IV.1) logo J.Co Donuts and Coffee
Nama Usaha : J.Co Donuts and Coffee
Pendiri : Johnny Andrean
72
Didirikan : Lippo Karawaci, Indonesia 26 Juni
Letak : Jakarta/Indonesia
Industri : Restoran cepat saji
Induk Usaha : Johnny Andrean Group
Slogan : Sharing The J.CO Way'
Situs : http//:www.jcodonuts.com/
Konsep pelilihan logo : Warna oranye merepresentasikan
dinamika, warna cokelat, sebagai
warm colour lebih menginginkan
profil J.Co Donuts and Coffee
terlihat hangat, gambar merak
dalam bulatan yang berarti J.Co
tidak ingin terlihat angkuh di mata
konsumen, burung merak sendiri
menggambarkan cinta kasih.
Prestasi Usaha :
“Marketing Award" sebagai brand yang memiliki produk paling
berinovasi di tahun pertama, "Best Donuts2006" dari "Free Magazine dan
“The Integrated Marketing STrategy Champion 2008" dari majalah
bisnis SWA dan MarkPlys&Co.
Jaringan sosial masyarakat :
73
a. J.Co Safari : program field trip yang dilakukan di outlet J.Co dimana peserta
diberikan pengalaman dalam mempelajari proses pembuatan donut beserta
bahan-bahannya.
b. J.Co Reach Out : program pengumpulan dana atau fundraising yang terbuka
bagi sekolah-sekolah atau institusi dan organisasi yang membutuhkan dana.
3. Produk
Produk-produk J.Co Donuts and Coffee telah disajikan dengan sistem
dan proses yang sama di beberapa negara di ASIA yang memiliki
pengawasan ketat terhadap kualitas makanan, misalnya: Malaysia dan
Singapore. Setiap donut yang dibuat telah melalui uji coba dan
konsultasi dengan pakar donut yang berada di Amerika Serikat, produk kopi yang
disajikan juga telah melalui uji coba dan konsultasi dengan ahli kopi dari Italia. Bahan baku
produk yang digunakan hampir semua impor. Hal ini menunjukkan
komitmen J.Co Donuts and Coffee pada kualitas produk dan reputasinya.
Bahan baku produk yang digunakan hampir semua impor. J.Co Donuts
berbeda dari produk donut yang dikenal di tanah air selama ini. J.Co
Donuts bertekstur lebih lembut dengan ukuran tipis. Topping-nya lebih
bervariasi, baik dari segi bahan maupun cara penyajiannya. Ada donut
dengan topping kenari, buah blackberry, keju cair, juga campuran gula
dan madu (glazzy donuts) (MIX, 2006:48-49). Berikut adalah beberapa
macam produk yang disajikan di J.Co Donuts and Coffee.
74
1. Donuts
a. Donut Hazle Dazzle (topping hazelnut chocolate dan filling coffe cream
di dalam lingkaran donut)
b. JPOPS atau Baby Donuts (donut aneka topping pilihan yang tersedia
dalam ukuran mini)
c. Choco Forest (topping kombinasi coklat black forest dan fresh dark
cherry)
d. Al Caponne (topping coklat putih asli Belgia dan badam California)
e. Cheese Me Up (donut dengan topping utama keju yang berasal dari
Selandia Baru)
f. Berry Shot (donut glazzy dengan topping fresh berry di bagian
tengahnya)
g. Mango Blitz (donut glazzy dengan topping mango di bagian tengahnya)
h. Jacky Chunk (donut dengan topping utama coklat dan kacang)
i. Crunchy Crunchy (donut dengan topping utama crunc coklat yang
renyah)
j. Copa Banana (donut dengan topping utama coklat dipadu selai banana
dibagian tengah)
k. Tira Miss U (donut dengan topping utama tiramisu)
l. Miss Green T (donut dengan topping utama green tea)
m. Mochabela (donut dengan topping utama mocha)
n. Glazzy donuts (donut dengan topping campuran gula dan madu)
o. Coco Loco (donut dengan topping coklat)
p. Dates O’Yummy (donut dengan topping buah kurma)
75
2. Minuman
a. Frezze (minuman dengan topping whipped cream dan taburan dark
chocolate)
b. Green T Frezze (minuman dengan kemurnian teh hijau MACHA
yang diimpor dari Jepang)
c. Choco Melt (lelehan dark Belgium Chocolate yang disajikan
bersama dengan susu segar)
d. Oreo Freeze blend (varian terbaru dengan rasa oreo creamy yang
memikat dan menjadi salah satu best seller)
e. Toffee-O (minuman dengan ramuan special yang beraroma kopi
namun tetap tanpa kandungan kopi).
f. Kopi Arabika (mengunakaan biji kopi yang berasal dari Brazil,
Kolombia, Kosta Rika, Guatemala dan Indonesia)
g. J.Cool Yogurt (soft yogurt dengan kandungan less fat dan
tersedia dengan 16 topping dari buah-buahan premium seperti
fresh strawberry, fresh longan, fresh new zealand kiwi, orange
ataupun beberapa jenis topping yang berkualitas dan unik lainnya
seperti almonds dari California, mochi, caviar belgium chocolate,
crunchy crunchy, oreo, funky nuts, dan jelly,).
h. Minuman kurma ‘Cappuccino Dates’ (topping whipped cream
dan fresh kurma (dates) di bagian tengah)
i. Dates Vanilla Freeze (keunikan minuman ini terdapat pada
potongan buah kurma asli pilihan dari negara Timur Tengah yang
76
dicampurkan pada bubuk powder, ice, ditambah topping whipped
cream di atasnya)
j. Jackfruit Cinno (minuman dari buah nangka yang segar
dipadukan dengan sensasi Italian roasted coffee khas J.Co
ataupun vanila)
4. Harga
J.Co Assorted
1 pcs Rp. 5.500 Box Isi 2 pcs Rp. 11.800 Half Dozen Assorted Rp. 29.000 One Dozen Assorted Rp. 52.000 Two Dozen Assorted Rp. 89.000
J.Co Glazzed
J.Cool Yogurt
Single + 1 topping Rp. 15.000 Couple +2 topping Rp. 25.000 Sharing 3 topping + 1 free topping Rp. 35.000
Minuman
Medium Rp. 12.500 Premium Rp. 23.500 Dates Vanilla Freeze Cappuccino Dates Rp. 30.000
1 pcs Rp. 5.000 Half Dozen Glazzy Rp. 24.500 One Dozen Glazzy Rp. 43.000 Two Dozen Glazzy Rp. 78.000
77
5. Promosi
J.Co Donuts and Coffee lebih menekankan promosi melalui program
below the line dan public relations. Untuk promosi di lini bawah J.Co,
melakukan antara lain lewat branding di mal di mana gerai J.Co berada,
seperti di Cilandak Town Square, memberikan sampling di sekitar gerai,
membuat blog di friendster di dunia maya yang biasanya dikunjungi
anak muda target J.Co, dan masuk ke komunitas ibu-ibu arisan. Selain
itu, ketika pengunjung datang untuk membeli minuman, J.Co
memberikan kepada mereka free sample minuman, sampling juga
dilakukan kepada komunitas-komunitas dan sekolah-sekolah. Konsep
store-nya yang open kitchen dan belum pernah ada di Indonesia, membuat
pengunjung bisa menyaksikan atraksi pembuatan donuts mulai dari
pengadonan, sampai siap disajikan juga merupakan promosi langsung
yang dibuat oleh J.Co Donuts and Coffee (MIX, 2006:48-49).
6. Tempat/distribusi
Saat ini J.Co telah beroperasi sebanyak 51 outlet di Indonesia, 4 outlet di
Kuala Lumpur, dan 2 outlet di Singapura. Tidak berhenti hanya di
Malaysia dan Singapura, J.Co juga merencanakan untuk
mengembangkan sayapnya di negara-negara lain seperti China, Plilipina,
Brunai Darussalam serta sejumlah negara lainnya.
78
B. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma
1. Sejarah Universitas Sanata Dharma
Universitas Sanata Dharma lahir dari kepedulian Serikat Yesus dan para
relawan katolik untuk berpartisipasi dalam usaha untuk melindungi dan
meningkatkan martabat manusia serta warisan budaya melalui penelitian,
pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat setempat, nasional, dan
internasional. Dalam upaya ikut mencerdaskan bangsa, Universitas
Sanata Dharma menyelenggarakan pendidikan yang memungkinkankan
peserta didik memadukan berbagai dimensi kemanusiaan dengan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemampuan berpikir kritis
dan wawasan kebangsaan yang luas.
Untuk menyesuaikan dengan perkembangan jaman serta tuntutan dan
kebutuhan masyarakat, maka pada tanggal 20 April 1993 IKIP Sanata
Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma setelah
sebelumnya merupakan PTPG dan FKIP. Fakultas Ekonomi merupakan
bagian dari 8 fakultas yang saat ini dimiliki oleh Sanata Dharma, dengan
demikian pada tanggal 20 April 1993 Fakultas Ekonomi Sanata Dharma
telah lahir bersamaan dengan pengembangan Sanata Dharma menjadi
Universitas.
2. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma
a. Visi Universitas Sanata Dharma
79
1) Universitas terdorong untuk terus menerus mencari,
menemukan, dan mengungkapkan kebenaran sejati secara
obyektif dengan kebebasannya. Hal itu disadari pada
pengakuan akan kebaikan hakiki dunia sebagai ciptaan Allah
yang harus dipelajari, diselidiki, dan direnungkan maknanya
serta dibangun dan dilestarikan demi kesejahteraan umat
manusia dan kemuliaan Allah yang lebih besar.
2) Menyadari peran penting generasi muda dalam mewujudkan
masa depan bangsa Indonesia, Universitas merasa terpanggil
untuk memberikan sumbangan positif kepada usaha bersama
pengembangan pikiran, hati, dan kehendak kaum muda,
dengan maksud membangkitkan potensi mereka untuk secara
aktif dan kreatif ikut membangun masyarakat pluralistik yang
adil, demokrasi dan sejahtrera.
3) Usaha pengembangan itu didasarkan pada nilai kebangsaan
dan kebudayaan nasional seperti yang terungkap dalam
Pancasila dan UUD 1945, pada visi kristiani mengenai
martabat manusia ciptaan Allah, tanggung jawab sosialnya
serta tujuannya yang luhur, dan pada spiritualitas ignatian
yang tersujud dalam arah pendidikan Serikat Yesus seperti
menjadi manusia bagi sesama, perhatian pribadi, semangat
keunggulan dan dialogis.
b. Misi Universitas Sanata Dharma
80
1) Mengembangkan Universitas yang dapat memadukan nilai
intelektualits dan humanitas.
2) Mengembangkan Universitas yang menjadi hati nurani kritis
masyarakat
3) Menyelenggarakan penelitian terutama untuk lebih menggali
secara kritis kebenaran manusia dan mengembangkan martabat
manusia.
4) Mengembangkan kebebasan akademik dan otonomi keilmuan
untuk dapat menemukan kebenaran yang sejati berdasarkan
pada etika keilmuan.
5) Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan
semangat dialogis yang mengembangkan segi intelektual,
moral, emosional, spiritual secara terpadu.
6) Membantu manusia menjadi mahasiswa yang utuh, kritis,
dewasa dan dapat berguna bagi masyarakat.
7) Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan sekaligus
membantu mahasiswa untuk mengembangkan kepekaan
sosial terhadap masyarakat.
8) Mempersiapkan tenaga kependidikan yang profesional baik
dalam bidang keilmuan maupun pendidikan demi peningkatan
mutu pendidikan di Indonesia.
81
3. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
1. Sekilas tentang Fakultas Ekonomi
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma bertempat di kampus 1
Universitas Sanata Dharma yang terletak di Desa Mrican, kelurahan Catur
Tunggal, Kecamatan depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Tepatnya di
jalan Moses Gatotkacha, jalan yang namanya diambil dari seorang pemuda
yang meninggal menjadi korban aksi teror pemerintahan otoriter Orde Baru
tahun 1998 di Yogyakarta. Fakultas Ekonomi berdampingan dengan dua
fakultas lainnya dikampus I Universitas Sanata Dharma, yaitu Fakultas
Sastra dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Fakultas Ekonomi
secara resmi berdiri pada tanggal 3 mei 1993, yakni sampai sekarang sudah
merayakan hari jadinya yang ke 15. Sejak awal hingga sekarang, fakultas
ekonomi hanya memiliki 2 jurusan sekaligus prodi, yakni manajemen dan
akuntansi yang setiap tahunnya selalu diminati ratusan calon mahsiswa dari
berbagai wilayah di Indonesia yang mencoba untuk mendaftar menjadi
mahasiswa fakultas ekonomi.
2. Visi, Misi dan Tujuan Fakultas Ekonomi
a. Visi dan Misi
Fakultas ekonomi Universitas Sanata Dharma yaitu menampilkan diri
sebagai business school yang menjunjung tinggi nilai-nilai akademik
dan humanistik yang menghasilkan Sarjana Ekonomi (akuntansi dan
manajemen) yang profesional dengan memiliki integritas, bersumber
pada moral dan spirit Kristiani , melalui proses character formation.
82
b. Tujuan penyelenggaraan fakultas ekonomi
Fakultas ekonomi Universitas Sanata Dharma bertujuan untuk :
1) Menghasilkan sarjana ekonomi dalam bidang manajemen dan
akuntansi dengan kemampuan akademik yang memadai untuk
melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
2) Menghasilkan sarjana ekonomi dalam bidang manajemen dan
akuntansi dengan kemampuan akademik yang memadai untuk
melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
3. Jurusan dan Program Studi Fakultas Ekonomi
a. Jurusan dan program studi Akuntansi
Memasuki era globalisasi, tantangan yang harus dihadapi para
pelaku bisnis semakin berat, persaingan semakin ketat. Pengembangan
dan penyesuaian dengan lingkungan bisnis yang selalu berubah
menjadi tuntutan mutlak bagi mereka yang berhubungan dengan dunia
bisnis, termasuk penyelenggara pendidikan bisnis. Untuk menjawab
tantangan-tantangan tersebut, fakultas ekonomi memfokuskan misinya
sebagai penyiapan sumber daya manusia dalam bidang akuntansi
profesional, berkepribadian matang, serta memiliki integritas moral
yang tinggi. Para lulusan bidang akuntansi ini akan mengisi kebutuhan
tenaga penyedia informasi yang akurat, lengkap dan tepat waktu yang
berguna untuk pengambilan keputusan bisnis.
Penyelenggaraa program pendidikan S1 dalam bidang akuntansi
bertujuan untuk :
83
1) Menghasilkan tenaga yang profesional dalam bidang akuntansi
2) Menghasilkan lulusan dengan nilai yang lebih dalam pengelolaan
keuangan yaitu mampu memanfaatkan teknologi informasi
keuangan yaitu mampu memanfaatkan teknologi informasi secara
memadai dalam menjawab perubahan dan perkembangan dalam
dunia bisnis.
3) Menghasilkan lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja
bagi dirinya maupun masyarakat sekitar.
b. Jurusan dan Program studi Manajemen
Saat ini Indonesia sudah memasuki abad Ke-21 dimana
hambatan-hambatan perdagangan internasional semakin berkurang,
yang berarti lalu lintas modal, barang, jasa dan sumber daya manusia
akan terjadi begitu mudah. Sumber-sumber ekonomi yang semakin
terbatas, yang juga akan mewarnai abad ke-21, memerlukan kesadaran
terhadap lingkungan yang semakin tinggi sehingga setiap kegiatan
bisnis hanya akan sukses apanbila memperhatikan selera konsumen
dan kepentingan masyarakat luas untuk menjawab tantangan ini.
Jurusan/prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma memfokuskan misinya menyiapkan calon manajer profesional
yang mampu mengelola dan mengembangkan perusahaan/lembaga
tempat ia bekerja dan memiliki ciri-ciri :
84
1) Berkepribadian matang dan berdedikasi tinggi.
2) Beretika bisnis dengan tetap memperhatikan kepentingan
organisasi.
3) Berwawasan global dan tetap peduli terhadap lingkungan.
4) Bermoral tinggi.
4. Fasilitas Penunjang Fakultas ekonomi
a. Perpustakaan
Perpustakaan di Universitas Sanata Dharma menyediakan buku-buku
dalam jumlah yang sangat memadai, meliputi buku teks, jurnal,
makalah maupun hasil penelitian ilmiah lainnya yang menunjang
tercapainya tujuan di fakultas ekonomi.
b. Unit Pelaksanaan Teknisi komputer dan laboratorium komputer
fakultas ekonomi.
Kedua fasilitas pendukung ini ditujukan untuk menjadi sarana
pendukung bagi kegiatan praktikum bagi mahasiswa prodi akuntansi
dan manajemen.
c. Laboratorium Akuntansi
Laboratorium akuntansi digunakan untuk mengembangkan modul,
bahan praktikum, kasus, program aplikasi komputer, dan bahan-bahan
penunjang perkuliahan lainnya.
d. Pojok Bursa Efek.
Pojok Bursa Efek dibuka mulai tahun akademik 1999/2000 yang dapat
dimanfaatkan oleh dozen, mahasiswa dan masyarakat umum untuk
85
mengikuti perkembangan dunia bursa efek di Indonesia. Secara khusus
pojok bursa efek dapat menunjang pendidikan bagi mahasiswa fakultas
ekonomi.
5. Pusat Pengembangan Fakultas ekonomi
Agar tujuan yang ingin dicapai oleh mahasiswa dan lembaga
pendidikan dapat terwujud maka fakultas ekonomi Universitas Sanata
Dharma membentuk pusat pengembangan.
Ada tiga pusat pengembangan yaitu :
a. Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA).
b. Pusat Pengembangan Manajemen (PPM).
c. Pusat Pengembangan Ekonomi (PPE)
Secara umum PPA, PPM, PPE bertujuan untuk :
a. Meningkatkan kualitas dozen dan mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma melalui kegiatan-kegiatan akademik
berupa penelitian, seminar dan diskusi ilmiah, penulisan artikel,
penulisan modul pelatihan, penulisan diktat, penulisan dan lain-lain.
b. Mewadahi kebutuhan aktualisasi diri dozen dan mahasiswa.
c. Mengembangkan cita-cita Fakultas Ekonomi sebagai sebuah business
school.
d. Merintis PPA, PPM, PPE sebagai profit centers bagi Fakultas
Ekonomi.
e. Membangun Network dengan pihak-pihak di luar kampus dan
masyarakat luas.
86
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian penulis pada 100 responden yaitu Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang mengkonsumsi produk J.Co
Donuts, maka selanjutnya penulis akan menganalisis data yang telah
dikumpulkan. Analisis data dibagi menjadi 2 bagian yaitu pengujian instrumen
terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas, analisis data terdiri dari analisis
persentase, uji asumsi klasik, regresi linier berganda dan uji F.
A. Karakteristik Responden (Analisis Presentase)
1. Karakteristik responden berdasarkan Program Studi
Tabel V.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi
No Program Studi Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Manajemen 100 100%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.1 menunjukkan bahwa jumlah responden yang berasal dari
program studi manajemen sebanyak 100 orang (100%).
87
2. Karakteristik responden berdasarkan tahun angkatan
Tabel V.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Tahun Angkatan
No Tahun Angkatan Jumlah (orang) Persentase (%)
1 2004 25 25%
2 2005 63 63%
3 2006 12 12%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.2 menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling sedikit
berasal dari tahun angkatan 2006 sebanyak 12 orang (12%) jumlah
responden yang berasal dari tahun angkatan 2004 sebanyak 25 orang
(25%) dan jumlah responden yang paling banyak berasal dari tahun
angkatan 2005 sebanyak 63 orang (63%).
3. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel V.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Pria 45 45%
2 Wanita 55 55%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.3 menunjukkan bahwa jumlah responden yang berjenis
kelamin pria sebanyak 45 orang (45%) sedangkan jumlah responden yang
berjenis kelamin wanita sebanyak 55 orang (55%).
88
4. Karakteristik responden berdasarkan usia
Tabel V.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Umur Jumlah (orang) Persentase (%)
1 <20tahun 0 0%
2 21–25 tahun 100 100%
3 >25 tahun 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.4 menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling banyak
adalah responden yang berumur 21–25 tahun sebanyak 100 orang (100%).
5. Karakteristik responden berdasarkan pendapatan
Tabel V.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan per Bulan
No Penghasilan per Bulan Jumlah (orang) Persentase
(%)
1 < Rp. 500.000 11 11%
2 Rp. 500.000-Rp.999.999 57 57%
3 Rp. 1.000.000-Rp.1.499.999 32 32%
4 Rp. 1.500.000-Rp. 1.999.999 0 0%
5 >Rp. 2.000.000 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.5 menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling
sedikit adalah responden yang berpenghasilan < Rp. 500.000 sebanyak 11
orang (11%), responden yang berpenghasilan lebih dari Rp. 500.000-
89
Rp.999.999 sebanyak 57 orang juga (57%), dan responden yang
berpenghasilan Rp. 1.000.000-Rp.1.499.999 sebanyak 32 orang (32%).
6. Karakteristik responden berdasarkan status tempat tinggal
Tabel V.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Tempat Tinggal
No Status Tempat Tinggal Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Yogyakarta 76 76%
2 Luar Yogyakarta 24 24 %
Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.6 menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling sedikit
adalah responden yang memiliki status tempat tinggal di Luar Yogyakarta
sebanyak 24 orang (28%) dan responden yang paling banyak adalah
responden yang memiliki status tempat tinggal di Yogyakarta sebanyak 76
orang (76%).
7. Karakteristik responden berdasarkan lama konsumsi
Tabel V.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Konsumsi
No Lama Konsumsi Jumlah (orang) Persentase (%)
1 1-2 kali 83 83%
2 3-4 kali 17 17%
3 5-6 kali 0 0%
4 > 6 kali 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.7 menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling sedikit
mengkonsumsi sebanyak 3-4 adalah 17 orang (17%) sedangkan responden
90
yang paling banyak mengkonsumsi sebanyak 1-2 adalah 83 orang (83%).
B. Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Ghozali, 2006:45). Perhitungan uji validitas dilakukan pada 100
responden menggunakan program SPSS (Statistical Program for Society
Science) 16. Hasil pengujian validitas menggunakan program SPSS 16
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel V.8
Hasil Uji Validitas Produk
Butir r hitung r tabel Status
Produk1 0,565 0,197 Valid
Produk2 0,707 0,197 Valid
Produk3 0,608 0,197 Valid
Produk4 0,673 0,197 Valid
Produk5 0,572 0,197 Valid
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.8 menunjukkan bahwa pernyataan item Produk 1, 2, 3, 4
dan 5 sudah valid karena memiliki nilai r hitung > r tabel.
91
Tabel V.9
Hasil Uji Validitas Harga
Butir r hitung r tabel Status
Harga1 0,685 0,197 Valid
Harga2 0,758 0,197 Valid
Harga3 0,678 0,197 Valid
Harga4 0,794 0,197 Valid
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.9 menunjukkan bahwa pernyataan item Harga 1, 2, 3 dan
4 dan sudah valid karena memiliki nilai r hitung > r tabel.
Tabel V.10
Hasil Uji Validitas Promosi
Butir r hitung r tabel Status
Item1 0,781 0,197 Valid
Item2 0,755 0,197 Valid
Item3 0,760 0,197 Valid
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.10 menunjukkan bahwa pernyataan item Promosi 1, 2, dan
3 dan sudah valid karena memiliki nilai r hitung > r tabel.
Tabel V.11
Hasil Uji Validitas Tempat/distribusi
Butir r hitung r tabel Status
Item1 0,698 0,197 Valid
Item2 0,758 0,197 Valid
Item4 0,652 0,197 Valid
Item5 0,519 0,197 Valid
Item5 0,712 0,197 Valid
Sumber : Data Primer Diolah
92
Tabel V.11 menunjukkan bahwa pernyataan item Tempat/distribusi
1, 2, 3, 4 dan 5 dan sudah valid karena memiliki nilai r hitung > r tabel.
Tabel V.12
Hasil Uji Validitas Loyalitas konsumen
Butir r hitung r tabel Status
Item1 0,739 0,197 Valid
Item2 0,768 0,197 Valid
Item3 0,636 0,197 Valid
Item4 0,516 0,197 Valid
Item5 0,518 0,197 Valid
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.12 menunjukkan bahwa pernyataan item Loyalitas
konsumen 1, 2, 3, 4 dan 5 dan sudah valid karena memiliki nilai r hitung >
r tabel.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel
jika jawaban seseorang terhadap pernyataan selalu konsisten dari waktu ke
waktu (Dwiatmoko, 2004:2). Perhitungan uji reliabilitas dilakukan pada
100 responden menggunakan program SPSS (Statistical Program for
Society Science) 16. Hasil pengujian reliabilitas dengan menggunakan
program SPSS 16 dapat dilihat pada tabel berikut :
93
Tabel V.13
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Simbol Variabel Penelitian r hitung r tabel Status
X1 Produk 0,600 0,600 Reliabel
X2 Harga 0,699 0,600 Reliabel
X3 Promosi 0,645 0,600 Reliabel
X4 Tempat/distribusi 0,667 0,600 Reliabel
Y Loyalitas konsumen 0,661 0,600 Reliabel
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.13 menunjukkan bahwa masing-masing variabel
penelitian yaitu Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), (X4) dan
Loyalitas konsumen (Y) bersifat reliabel karena memiliki nilai r hitung > r
tabel.
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinieritas
Berdasarkan hasil uji multikolinieritas menggunakan program
SPSS 16.0 maka didapatkan output sebagai berikut
94
Tabel V.14
Ouput Uji Multikolinieritas
Coefficient Correlationsa
Model Produk Distribusi Promosi Harga
Produk 1.000 -.037 -.188 -.247
Distribusi -.037 1.000 .059 -.038
Promosi -.188 .059 1.000 -.155
Correlations
Harga -.247 -.038 -.155 1.000
Produk .009 .000 -.002 -.002
Distribusi .000 .004 .000 .000
Promosi -.002 .000 .011 -.001
1
Covariances
Harga -.002 .000 -.001 .008
a. Dependent Variable: Loyalitas
Tabel V.15
Output Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
Collinearity
Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
(Constant) 6.472 2.419 2.676 .009
Harga .080 .091 .078 .885 .378 .896 1.117
Promosi -.011 .107 -.009 -.104 .917 .920 1.087
Distribusi .365 .059 .513 6.159 .000 .994 1.006
1
Produk .248 .093 .235 2.660 .009 .885 1.130
a. Dependent Variable: Loyalitas
Berdasarkan tabel di atas di dapat nilai tolerance (α), VIF
95
(Variance Inflation Factor), dan koefisien korelasi (r) masing-masing
variabel. Suatu variabel dikatakan terjadi multikolinieritas, jika koefisien
korelasi antar variabel bebas (X1 dan X2) lebih besar dari 0,60 (r > 0,60)
dan dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar
variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 (r ≤ 0,60). Pendapat lain
yaitu menurut Santoso dalam Priyanto (2008:39), pada umumnya jika VIF
lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan
multikolinieritas yaitu ada hubungan linear antara variabel independen.
Analisis output pengujian multikolinieritas sebagai berikut :
a. Menggunakan besaran koefisien korelasi (r) antar variabel bebas.
Hasil output pada tabel V.14 menunjukkan koefisien korelasi (r) antar
variabel bebas bernilai jauh di bawah 0,60. Hal ini berarti antar
variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas (tidak ada hubungan
linear antara variabel independen).
b. Menggunakan nilai VIF (Variance Inflation Factor).
Hasil output pada tabel V.15 menunjukkan nilai VIF < 5 yaitu. Hal ini
berarti dapat diduga bahwa antar variabel independen tidak terjadi
persoalan multikolinieritas (tidak ada hubungan linear antara variabel
independen).
2. Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas menggunakan program
SPSS 16 maka didapatkan output sebagai berikut
96
Gambar V.1
Output Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan analisis hasil output uji heteroskedastisitas
menggunakan SPSS 16.0, dari gambar scatterplot didapat titik-titik
menyebar titik origin (angka 0) pada sumbu Y, dan tidak mempunyai pola
yang teratur, jadi kesimpulannya variabel independen (bebas) tidak terjadi
heteroskedastisitas atau bersifat homoskedastisitas.
3. Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan program SPSS 16.0
maka didapatkan output sebagai berikut :
97
Gambar V.2
Output Uji Normalitas
98
Gambar V.3
Output Uji Normalitas
Berdasarkan pengujian uji normalitas menggunakan cara grafik
histogram dan Normal Probability Plots didapatkan hasil berupa output
pada gambar V.2 dan gambar V.3 Berdasarkan hasil grafik histogram,
didapatkan garis kurva normal, berarti data yang diteliti yaitu data variabel
bebas (X) dan data variabel terikat (Y) berdistribusi normal dan dari hasil
normal probability plots juga menunjukkan berdistribusi normal karena
garis (titik-titik) mengikuti garis diagonal.
4. Uji Autokorelasi
Berdasarkan hasil uji autokorelasi menggunakan program SPSS
16.0 maka didapatkan output sebagai berikut :
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .588a .345 .318 1.583 1.878
a. Predictors: (Constant), Produk, Distribusi, Promosi, Harga
b. Dependent Variable: Loyalitas
Tabel V.16
Output Uji Autokorelasi
Dari hasil output didapat nilai DW yang dihasilkan dari model
regresi adalah 1,878. Sedangkan dari tabel DW dengan signifikansi 0,05
dan jumlah data (n) =100, serta k = 4 (jumlah variabel independen),
99
diperoleh nilai dL sebesar 1,462 dan nilai dU sebesar 1,625, sedangkan
nilai 4-dL sebesar 2,538 dan nilai 4-dU sebesar 2,375. Karena nilai DW
(1,878) berada pada daerah antara dU dan (4-dU), berarti tidak terjadi
pelanggaran asumsi autokorelasi, atau tidak terjadi hubungan serian dalam
variabel pengganggu.
1,625 2,538
1,462 2,375
DW=1,878
Gambar V.4
Daerah penerimaan pada Uji Durbin-Watson
D. Pengujian Hipotesis
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk menjawab masalah kedua dalam penelitian ini yaitu
mengenai pengaruh produk, harga, promosi, dan tempat/distribusi secara
simultan terhadap Loyalitas konsumen digunakan analisis regresi linier
berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh produk,
harga, promosi, dan tempat/distribusi J.Co Donut secara simultan terhadap
Loyalitas konsumen pada mahasiswa manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
100
Pengujian regresi berganda dilakukan dengan menggunakan
program SPSS (Statistical Program for Society Science) 16.0, dari hasil
pengujian tersebut didapatkan persamaan regresi yaitu :
Y = 6,472 + 0,080X1 - 0,011X2 + 0,365X3 + 0,248X4 + e
di mana, Y = Loyalitas konsumen a = konstanta b1 = koefisien regresi X1 = 0,080 b2 = koefisien regresi X2 = -0,011
b3 = koefisien regresi X3 = 0,365 b4 = koefisien regresi X4 = 0,248 X1 = Produk X2 = Harga X3 = Promosi X4 = Tempat/distribusi
2. Uji Signifikan Parsial atau Individual (Uji t)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
(X1, X2, X3, X4) secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel independen (Y'). Hasil pengolahan analisis regresi linier
sederhana dapat diketahui apakah produk, harga, promosi, dan
tempat/distribusi berpengaruh secara parsial terhadap Loyalitas konsumen
(Y'), dengan melihat langkah-langkah sebagai berikut :
Tabel V.17
Hasil Analisis Uji t
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Collinearity
Statistics
Model B
Std.
Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 6.472 2.419 2.676 .009
101
Harga .080 .091 .078 .885 .378 .896 1.117
Promosi -.011 .107 -.009 -.104 .917 .920 1.087
Distribusi .365 .059 .513 6.159 .000 .994 1.006
Produk .248 .093 .235 2.660 .009 .885 1.130
a. Dependent Variable: Loyalitas
a. Pengaruh produk (X1) terhadap Loyalitas konsumen (Y’)
1) Menyusun hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh produk terhadap Loyalitas konsumen.
Ha : Ada pengaruh produk terhadap Loyalitas konsumen.
2) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis
ttabel dapat diketahui dengan derajat kebebasan (df) 100-4-1 = 95
pada a = 5% : 2 = 2,5% diperoleh ttabel = 1,9853. thitung = 2,660 >
ttabel = 1,9853, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya variabel
produk berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas konsumen.
3) Koefisien Regresi
Koefisien regresi variabel produk sebesar 0,248, artinya jika
variabel independen lain nilainya tetap dan variabel produk
mengalami kenaikan 1%, maka nilai Loyalitas konsumen akan
mengalami kenaikan sebesar 0,248.
b. Pengaruh harga (X2) terhadap Loyalitas konsumen (Y’)
1) Menyusun hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh harga terhadap Loyalitas konsumen.
Ha : Ada pengaruh harga terhadap Loyalitas konsumen.
102
2) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis
ttabel dapat diketahui dengan derajat kebebasan (df) 100-4-1 = 95
pada a = 5% : 2 = 2,5% diperoleh ttabel = 1,9853. thitung = 0,885 <
ttabel = 1,9853, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya variabel
harga tidak berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas konsumen.
c. Pengaruh promosi (X3) terhadap Loyalitas konsumen (Y’)
1) Menyusun hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh promosi terhadap Loyalitas konsumen.
Ha : Ada pengaruh promosi terhadap Loyalitas konsumen.
2) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis
ttabel dapat diketahui dengan derajat kebebasan (df) 100-4-1 = 95
pada a = 5% : 2 = 2,5% diperoleh ttabel = 1,9853. thitung = -0,104 <
ttabel = 1,9853, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya variabel
promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas
konsumen.
d. Pengaruh tempat/distribusi (X4) terhadap Loyalitas konsumen (Y’)
1) Menyusun hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh tempat terhadap Loyalitas konsumen.
Ha : Ada pengaruh tempat terhadap Loyalitas konsumen.
2) Memutuskan menerima atau menolak hipotesis
ttabel dapat diketahui dengan derajat kebebasan (df) 100-4-1 = 95
pada a = 5% : 2 = 2,5% diperoleh ttabel = 1,9853. thitung = 6,159 >
ttabel = 1,9853, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya variabel
103
tempat/distribusi berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas
konsumen.
3) Koefisien Regresi
Koefisien regresi variabel distribusi sebesar 0,365, artinya
jika variabel independen lain nilainya tetap dan variabel distribusi
mengalami kenaikan 1%, maka nilai Loyalitas konsumen akan
mengalami kenaikan sebesar 0,365.
Hasil analisis data masalah kedua menunjukkan bahwa variabel
independen yaitu produk dan tempat/distribusi berpengaruh secara parsial
terhadap Loyalitas konsumen, sedangkan variabel independen harga dan
promosi tidak berpengaruh secara parsial terhadap Loyalitas konsumen.
3. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang
signifikan secara simultan atau bersama-sama antara keempat variabel
bebas (produk, harga, promosi, dan tempat/distribusi) terhadap variabel
terikat (Loyalitas konsumen). Pengujian secara simultan menggunakan
distribusi F yaitu membandingkan antara Fhitung (F rasio) dengan Ftabel
(Sunyoto, 2007:19-21). Langkah-langkah pengujian secara simultan
sebagai berikut :
a. Merumuskan Hipotesis
Ho : b1,b2,b3,b4 = 0 artinya tidak terdapat pengaruh produk,
harga, promosi, dan tempat/distribusi secara simultan
(bersama-sama) terhadap Loyalitas konsumen pada
104
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Ha : b1,b2,b3,b4 ≠ 0 artinya terdapat pengaruh produk, harga,
promosi, dan tempat/distribusi secara simultan (bersama-
sama) terhadap Loyalitas konsumen pada mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
b. Menentukan tingkat signifikansi atau level of significance (α)
Level of significance (α) yang digunakan adalah 5%.
c. Menentukan Fhitung
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS 16
diperoleh Fhitung sebesar 12,534.
d. Menentukan Ftabel
Penentuan Ftabel menggunakan tingkat keyakinan 95%, a = 5%, df1
(jumlah variabel–1) yaitu 5 – 1 = 4 dan df2 (n-k-1) yaitu 100 – 4 – 1 =
95. Berdasarkan perhitungan menggunakan program Microsoft Excel
(=finv(0,05,4,95)) didapatkan Ftabel =2,468.
e. Kriteria pengujian
Ho diterima dan Ha ditolak bila F hitung ≤ F tabel
Ho ditolak dan Ha diterima bila F hitung > F tabel
f. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS dan
Microsoft Excel maka didapat Fhitung > Ftabel yaitu 12,534 > 2,468.
105
Tabel V.18
Output Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 125.639 4 31.410 12.534 .000a
Residual 238.071 95 2.506 1
Total 363.710 99
a. Predictors: (Constant), Produk, Distribusi, Promosi, Harga
b. Dependent Variable: Loyalitas
g. Ketentuan
Berikut ini adalah gambar daerah hasil analisis uji F :
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
α = 0.05
2,468
Gambar V.5
Daerah Penentuan Ho Pada Uji F
h. Kesimpulan
Berdasarkan Fhitung > Ftabel yaitu 12,534 > 2,468 maka kesimpulan yang
106
didapat adalah Ho ditolak berarti terdapat pengaruh terdapat pengaruh
produk, harga, promosi, tempat/distribusi secara simultan (bersama-
sama) terhadap Loyalitas konsumen J.Co Donuts pada mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Analisis Korelasi Ganda (R)
Tabel V.19
Output R
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .588a .345 .318 1.583 1.878
a. Predictors: (Constant), Produk, Distribusi, Promosi, Harga
b. Dependent Variable: Loyalitas
Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R sebesar 0,345. Hal ini
menunjukkan bahwa terjadi pengaruh antara produk, harga, promosi,
tempat/distribusi terhadap Loyalitas konsumen.
5. Analisis Determinasi (R2)
Tabel V.20
Output R2 (Koefisien Determinasi)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .588a .345 .318 1.583 1.878
a. Predictors: (Constant), Produk, Distribusi, Promosi, Harga
b. Dependent Variable: Loyalitas
107
Besarnya koefisien determinasi produk, harga, promosi, dan
tempat/distribusi terhadap Loyalitas konsumen dapat dilihat dari koefisien
determinan (R2). Berdasarkan analisis dapat diperoleh R2 sebesar 0,318
atau 31,8%, maka besarnya Loyalitas konsumen dipengaruhi secara
simultan oleh produk, harga, promosi, dan tempat/distribusi sebesar 31,8%
dan sisanya 69,1 % dipengaruhi variabel lain.
E. Pembahasan
Pemahaman terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen yang
dilakukan oleh perusahaan mempunyai peran penting untuk menciptakan,
mempertahankan kepuasan sekaligus mengupayakan konsumen loyal pada
satu produk. Loyalitas konsumen terbentuk melalui proses belajar dan
berdasarkan hasil pengalaman dari konsumen yang melakukan pembelian
secara konsisten sepanjang waktu. Secara teoritis faktor-faktor yang meliputi
produk, harga, promosi, dan tempat/distribusi berpengaruh terhadap Loyalitas
konsumen.
Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik menggunakan
program SPSS 16.0 maka didapatkan hasil bahwa faktor-faktor yang meliputi
produk, harga, promosi, dan tempat/distribusi secara simultan memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap Loyalitas konsumen. Hal ini berarti
konsumen akan loyal apabila konsumen puas, konsumen menyukai produk
tersebut, konsumen terbiasa membeli, dan kemudian konsumen percaya
terhadap produk J.Co Donuts, dengan banyaknya konsumen yang loyal
terhadap produk J.Co Donuts maka akan memberikan keuntungan bagi
108
perusahaan.
Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik menggunakan
program SPSS 16.0 maka didapatkan pula hasil bahwa faktor-faktor produk
dan distribusi secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
loyalitas merek. Hal ini berarti konsumen yang terbiasa membeli dan percaya
terhadap produk J.Co Donuts kemudian akan menjadi loyal terhadap produk
J.Co Donuts. Sedangakan untuk faktor harga dan promosi secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas konsumen, artinya konsumen
produk J.Co Donuts tidak akan menjadi loyal hanya dengan konsumen merasa
puas dan menyukai produk J.Co Donuts.
Faktor-faktor harga dan promosi secara parsial menjadi tidak
berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas konsumen, karena faktor-faktor
harga dan promosi merupakan faktor-faktor short term atau faktor yang
didapatkan oleh konsumen hanya dengan membeli produk sebanyak satu kali
saja, sehingga konsumen belum tentu menjadi loyal hanya dengan satu kali
membeli produk J.Co Donuts.
Faktor-faktor produk dan distribusi secara parsial memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Loyalitas konsumen, karena Faktor-faktor produk
dan distribusi merupakan faktor-faktor long term atau faktor-faktor yang
diperoleh oleh konsumen setelah membeli produk J.Co Donat lebih dari satu
kali pembelian, sehingga konsumen kemudian bisa menjadi loyal terhadap
produk J.Co Donuts setelah konsumen terbiasa membeli dan kemudian
percaya terhadap produk J.Co Donuts.
109
Berdasarkan besarnya pengaruh dari faktor-faktor yang meliputi
produk, harga, promosi, dan tempat/distribusi terhadap Loyalitas konsumen,
maka dapat disimpulkan bahwa faktor tempat/distribusi yang memiliki
pengaruh paling dominan terhadap Loyalitas konsumen produk J.Co Donuts.
Berdasarkan hasil analisis korelasi ganda (R), maka diketahui bahwa
produk, harga, promosi, dan tempat/distribusi terjadi hubungan yang kuat
antara variabel secara simultan terhadap Loyalitas konsumen, diperoleh angka
R sebesar 0,318.
Berdasarkan hasil Analisis Determinasi (R2) besarnya pengaruh faktor-
faktor yang meliputi produk, harga, promosi, dan tempat/distribusi terhadap
Loyalitas konsumen secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Loyalitas konsumen pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma yang mengkonsumsi produk J.Co Donuts sebesar 0,318 atau
31,8% dan sisanya 69,1% dipengaruhi variabel lain selain variabel bebas pada
penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah saya lakukan ini untuk
prakteknya saya sendiri lebih mempercayai hasil penelitian secara simultan, di
mana faktor-faktor yang meliputi produk, harga, promosi, dan
tempat/distribusi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Loyalitas konsumen pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma yang mengkonsumsi produk J.Co Donuts, hal tersebut
dikarenakan pada prakteknya perusahaan tidak bisa berharap bahwa yang
terjadi perubahan untuk tiap variabel hanya salah satu variabel saja, akan
tetapi semua variabel dapat berubah-ubah.
110
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
Pada bab ini penulis menarik kesimpulan berdasarkan analisis dari
bab sebelumnya. Penulis juga akan memberikan saran yang diharapkan
dapat bermanfaat bagi perusahaan. Selain itu penulis akan mengungkapkan
keterbatasan dalam penulisan skripsi ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji t dalam analisis regresi linier berganda pada
penelitian ini, disimpulkan bahwa variabel produk dan variabel
tempat/distribusi secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Loyalitas konsumen karena nilai thitung > ttabel, sedangkan untuk
variabel harga dan variabel promosi secara parsial tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap Loyalitas konsumen karena nilai thitung
< ttabel. Dengan demikian, hipotesis pada penelitian ini yang menduga
bahwa faktor-faktor yang meliputi produk dan tempat/distribusi secara
parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Loyalitas konsumen
pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang
mengkonsumsi produk J.Co Donuts adalah diterima atau terbukti
111
kebenarannya. Sedangkan hipotesis pada penelitian ini yang menduga
bahwa faktor-faktor yang meliputi harga dan promosi secara parsial
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Loyalitas konsumen pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang
mengkonsumsi produk J.Co Donuts adalah ditolak atau tidak terbukti
kebenarannya.
Besarnya pengaruh dari faktor-faktor yang meliputi produk dan
tempat/distribusi terhadap Loyalitas konsumen secara berturut-turut
bernilai 2,660 dan 6,159, maka dapat disimpulkan bahwa faktor
tempat/distribusi yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap
Loyalitas konsumen produk J.Co Donuts.
2. Faktor-faktor yang meliputi produk, harga, promosi, dan tempat/distribusi
secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Loyalitas konsumen pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma yang mengkonsumsi produk J.Co Donuts . Dengan
demikian, hipotesis pada penelitian ini yang menduga bahwa faktor-faktor
yang meliputi produk, harga, promosi, dan tempat/distribusi secara
bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Loyalitas
konsumen pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
yang mengkonsumsi produk J.Co Donuts adalah diterima atau terbukti
kebenarannya.
Besarnya pengaruh faktor-faktor yang meliputi produk, harga, promosi,
dan tempat/distribusi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang
112
signifikan terhadap Loyalitas konsumen pada mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang mengkonsumsi produk J.Co
Donuts sebesar 0,318 atau 31,8% dan sisanya 61,9% dipengaruhi variabel
lain selain variabel bebas pada penelitian ini.
B. Saran
Dari hasil penelitian penulis ingin menyarankan kepada pihak menajemen
J.Co Donuts and Coffee agar dapat meningkatkan Loyalitas konsumen
terhadap konsumennya. Adapun saran-saran yang ingin disampaikan yang
berkaitan dengan keempat faktor yang mempengaruhi Loyalitas konsumen
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. J.Co Donuts and Coffee, sebagai produsen donut merek J.Co Donuts and
Coffee diharapkan terus mempertahankan Loyalitas konsumen dengan
cara menjaga kualitas produk dan menjaga kenyamanan dan segala
fasilitas yang didapatkan konsumen melalui tempat/distribusi J.Co Donuts
and Coffee karena faktor variabel produk dan tempat/distribusi yang
memilikai pengaruh paling dominan terhadap Loyalitas konsumen. J.Co
Donuts and Coffee, sebagai produsen donut merek J.Co Donuts and
Coffee juga diharapkan mempu meningkatkan promosi penjualan dan
membuat alternatif paket hemat dengan harga yang lebih terjangkau
supaya Loyalitas konsumen dapat terus dipertahankan.
2. J.Co Donuts and Coffee, sebagai produsen donut merek J.Co Donuts and
Coffee sebaiknya terus mempertahankan Loyalitas konsumen yang
113
terbentuk dari pengaruh variabel produk, harga, promosi, dan
tempat/distribusi karena secara keseluruhan keempat variabel tersebut
terbukti secara signifikan berpengaruh terhadap Loyalitas konsumen
dengan cara menjaga kualitas produk, membuat alternatif penawaran paket
hemat, meningkatkan promosi penjualan dan menjaga kenyamanan serta
fasilitas pada tempat/distribusi J.Co Donuts and Coffee.
C. Keterbatasan
Penulis sudah berusaha sebaik dan semaksimal mungkin, namun
penulis menyadari akan keterbatasan yang penulis lakukan dalam penelitian
ini, yaitu:
1. Hasil dari penelitian ini belum sempurna, karena keterbatasan peneliti
dalam hal waktu dan pengetahuan. Di samping itu penulis belum
mempunyai pengalaman dalam menulis karya ilmiah, maka dalam hal
pengkajian teori, pengolahan data, dan menganalisis data, penulisan
skripsi ini jauh dari sempurna.
2. Dalam penelitian ini penulis tidak dapat memastikan kebenaran data
yang diperoleh dari responden, karena data diperoleh dengan
membagikan kuesioner kepada responden sehingga kemungkinan dalam
memberikan jawaban kurang maksimum karena ketidaksungguhan
responden dalam mengisi kuesioner.
3. Dalam penelitian ini penulis tidak dapat memusatkan konsentrasi
sepenuhnya untuk penulisan skripsi ini karena selama 4 tahun terakhir,
kesehatan ayah penulis terus menurun.
DAFTAR PUSTAKA
Atmajaya, Setia Lukas. (2009). Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi. CV. Andi Offset.
Bilson, Simamora. (2004). Riset Pemasaran. Badan Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Dharmmesta, Basu Swastha dan T. Hani Handoko. (2000). Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen. Yogyakarta : BPFE.
Dharmesta, B Swastha. (2002). Azas-azas Marketing, Edisi 3, Cetakan Kelima, Yogyakarta: Penerbit Liberty.
Priyatno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS (Statistical Product dan Service Solution). Yogyakarta: Mediakom.
Fransisca, Sri Indriati. (2003). Analisis Evektifitas Bauran Pemasaran Bagi
Peningkatan Brand Loyalty PT. Merapi Gelanggang Wisata Yogyakarta. Skripsi Terdahulu: Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analasis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analasis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Hasan, Iqbal. (2002). Metodologi Penelitian. Cetakan I, Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia, Anggota IKAPI.
Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Bumi Aksara.
Indriantoro & Bambang Supomo, Nur. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Indosat, Administrator. (2009). Pengaruh Program Pemasaran SMS Lingo Produk IM3 Terhadap Loyalitas Pelanggan PT Indosat Tbk. Skripsizone.
Irawati, Dewi Christina. (2004). Analisis Pengaruh Efektifitas Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Konsumen. Skripsi Terdahulu :Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran. Jakarta : Salemba Empat.
Kotler, Philip dan Armstrong. (2001). Dasar-dasar Pemasaran. (alih bahasa : Alex Sindoro). Jilid 1.Edisi 9. Jakarta : Indeks.
Kotler, Philip dan Gary, A. (2001). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 2. Jakarta: PT. Erlangga.
Kotler, P. (2002). Manajemen Pemasaran, PT. Prenhallindo, Jakarta: Pearson Education Asia.
Kotler, Philip dan Armstrong. (2004). Dasar-dasar Pemasaran. (alih bahasa : Alex Sindoro). Jilid 2.Edisi 9. Jakarta : Indeks.
Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Kotler, P & Amstrong, G. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi Keduabelas, Jilid 1, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kuncoro, Mudrajad. (2003). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis. Penerbit Erlangga.
Lamb, Hair & McDaniel. (2001). Pemasaran, Buku 2, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Malhotra, N.K. (2005). Riset Pemasaran. (Edisi keempat. Jilid 1). PT. Indeks Kelompok Gramedia.
MIX. (2006) Marketing, Selling, PR, Promotion & Media. Kelompok Media Majalah SWA. Jakarta.
Olson, Jerry C. dan Peter, P.J. (1999). Consumer Behaviour. Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. (alih bahasa : Damos Sihombing, editor, Yati Sumiharti). Jakarta: Erlangga.
Olson Jerrry, Peter Paul. (2000). Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Tika, Pabundu, Moh, H, Drs, M.M. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara.
Poerwanto. (2008). Pengaruh Marketing mix Terhadap Loyalitas konsumen Kartu Pra bayar IM3. STAIN Surakarta.
Samuel, Hatane. (2006). Ekspektasi Pelanggan dan Aplikasi Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Toko Modern Dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai Intervening. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol.1. No.2. Oktober 2006.
Sari, Intan Ayu dan Chamdi Nur. (2007). Analisis Efektivitas Marketing Mix terhadap Loyalitas Konsumen Pasca Terjadinya Wabah Penyakit Flu Burung (Avian Influenza). UNS Surakarta. Skripsizone.
Santosa, Purbayu. (2007). Statistika Deskriptif dalam Bidang Ekonomi dan Niaga. Penerbit Erlangga
Siagian, Dergibson. (2000). Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: PT Gramedia.
Sugiyono. (2001). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.
Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.
Sugiyono, DR, Prof. (2005). Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta.
Sunyoto, Danang SE., SH., MM. (2007). Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat. Yogyakarta : Amara Books.
SWA. (2009). Jakarta Pusat.
Tjiptono, F. (2000). Strategi Pemasaran, Cetakan Kedua, Andi Offset, Yogyakarta.
Umar, Husein. (2003) . Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa . Jakarta : Ghalia Indonesia.
Utami, Christina Whidya. (2006). Manajemen Ritel-Strategi dan Implementasi Ritel Modern. Jakarta : Salemba Empat.
Widayat, S.E.,M.M. (2004). Metode Penelitian Pemasaran Aplikasi Software SPSS. UMM Press.
Wisanto, Bagus Daniel. (2008). Pengaruh Marketing Mix (Product, Promotion, Place, Price), Pelayanan, dan Brand Image dari Apotik K-24 Terhadap Loyalitas Konsumen. Skripsi Terdahulu : UKDW.Yogyakarta.
Yuniarto, Yudi A. (2005). Hand Out Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi USD.
LAMPIRAN I
Kepada
Yth. Saudara/Saudari
Pelanggan J.Co. Donuts, Malioboro Mall
Yogyakarta
Dengan Hormat,
Dengan segala kerendahan hati perkenankanlah saya pada kesempatan ini
memohon kepada Saudara/Saudari meluangkan waktu sejenak untuk memberi
pendapat atas pernyataan dan pertanyaan dalam kuesioner mengenai Pengaruh
Marketing Mix Terhadap Loyalitas Konsumen J.Co Donuts . Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menyusun skripsi yang berjudul Analisis Pengaruh
Marketing Mix Terhadap Loyalitas Konsumen J.Co Donuts. Penelitian ini
saya lakukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengakhiri Program Studi
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Keberhasilan penelitian ini sangat ditentukan oleh bantuan Saudara/Saudari
dalam menjawab seluruh pertanyaan yang tersedia. Penelitian ini hanya untuk
keperluan penulisan karya ilmiah yaitu skripsi dan tidak untuk dipublikasikan.
Saya akan menjamin dan bertanggungjawab atas rahasia Saudara/Saudari dalam
pengisian kuesioner ini.
Atas perhatian, bantuan dan kerjasama dari Saudara/Saudari, saya ucapkan
terima kasih.
Hormat saya,
Marcellina Dhiar Radhite Murdiana P
KUESIONER
Bagian I : Identitas Responden
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan keadaan anda
yang sebenarnya.
1. Jenis kelamin Anda :
a. Pria b. Wanita
2. Domisili Anda :
a. Yogyakarta b. Luar Yogyakarta,
yaitu...........
3. Usia Anda saat ini :
a. < 20 tahun c. >25 tahun
b. 21-25 tahun
4. Pendapatan Anda perbulan?
a. <Rp. 500.000 d. Rp. 1.500.000-Rp.
1.999.999
b. Rp. 500.000-Rp.999.999 e. >Rp. 2.000.000
c.Rp. 1.000.000-Rp.1.499.999
5. Frekuensi Anda dalam melakukan pembelian produk J.Co Donuts dalam 1
bulan?
a. 1-2 kali
b. 3-4 kali
c. 5-6 kali
d.> 6 kali
Bagian II : Petunjuk Pengisian Kuisioner
Berilah jawaban pernyataan berikut sesuai dengan pendapat saudara
dengan cara memberikan tanda (√ ) pada kolom yang tersedia.
Setiap pertanyaan mempunyai 5 alternatif jawaban :
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Netral (N)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
Bagian III : Kuisioner
A. Berkaitan dengan Produk
NO
PERNYATAAN
SS
S
N
TS
STS
1 Kemasan produk J.Co Donuts mampu
membangkitkan minat beli anda.
2 Bentuk dan variasi produk yang anda
inginkan sudah dapat anda jumpai di
J.Co Donuts.
3 Rasa manis dari produk J.Co Donuts,
sudah sesuai dengan yang anda
harapkan.
4 Anda puas bila membeli produk J.Co
Donuts.
5 Adanya jaminan atau garansi produk,
setiap kali anda membeli produk J.Co
Donuts.
B. Berkaitan dengan Harga
NO
PERNYATAAN
SS
S
N
TS
STS
6 Harga produk J.Co Donuts pada
umumnya sudah sesuai dengan daya beli
masyarakat/konsumen.
7 Harga produk J.Co Donuts yang anda
beli, sudah sesuai dengan kualitasnya.
8 Adanya harga promosi dari perusahaan
membuat anda tertarik
9 Kadang pada produk J.Co yang anda
beli, mendapatkan potongan harga yang
menarik.
C. Berkaitan dengan Promosi
NO
PERNYATAAN
SS
S
N
TS
STS
10 Anda dapat memperoleh informasi
produk J.Co Donuts dengan mudah dan
jelas dikarenakan adanya promosi
berupa iklan dimedia cetak maupun
internet dari perusahaan.
11 Apabila J.Co Donuts melakukan
promosi baik media cetak, internet
maupun promosi perusahaan,
kebenarannya dapat dipercaya
12 Adanya promosi melalui iklan yang
mampu menarik minat beli Anda.
D. Berkaitan dengan Tempat (distribusi)
NO
PERNYATAAN
SS
S
N
TS
STS
13 Gerai J.Co Donuts yang berlokasi di
Malioboro Mall mudah dijangkau atau
strategis.
14 Fasilitas dan suasana di ruang makan
yang yang disediakan oleh J.Co Donuts
membuat Anda merasa nyaman.
15 Adanya tempat parkir yang disediakan
oleh pihak Malioboro Mall semakin
mendukung anda untuk membeli produk
J.Co Donuts.
16 Adanya fasilitas hotspot area yang
disediakan oleh J.Co Donuts membuat
A nda merasa senang makan di Gerai
J.Co Donuts.
17 Menurut Anda, kebersihan di ruang
makan yang disediakan oleh pihak J.Co
Donuts selalu terjamin
E. Berkaitan dengan Loyalitas Konsumen
NO
PERNYATAAN
SS
S
N
TS
STS
18 Nama Jco. Donuts selalu terlintas dalam
benak Anda apabila Anda ingin makan
Donuts.
19 Anda selalu senang untuk datang dan
membeli kembali produk J.Co Donuts.
20 Dengan mempertimbangkan harga,
produk, distribusi, dan promosi yang
sudah sesuai menurut Anda, Anda lebih
memilih J.Co Donuts
21 Anda belum atau tidak memikirkan
alternatif tempat lain untuk makan
Donuts selain Jco. Donuts.
22 Anda akan merekomendasikan J.Co
Donuts kepada teman, saudara atau
kenalan anda apabila mereka ingin
membeli Donuts.
LAMPIRAN II
Tabel Deskripsi Responden
No. Res.
Program Studi
Th. Angkatan
Jenis Kelamin Domisili Usia Pendapatan Frek. Pemb.
Produk J.co Donut
1 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 1-2 kali 2 Manajemen 2004 pria Yogyakarta 21-25 tahun < 500.000 1-2 kali 3 Manajemen 2004 pria Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 4 Manajemen 2005 pria Luar Yogya 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 5 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 3-4 kali 6 Manajemen 2005 pria Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 7 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 8 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 9 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 3-4 kali 10 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 11 Manajemen 2005 pria Luar Yogya 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 12 Manajemen 2005 pria Yogyakarta 21-25 tahun < 500.000 1-2 kali 13 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 14 Manajemen 2005 wanita Luar Yogya 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 15 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 16 Manajemen 2005 wanita Luar Yogya 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 17 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun < 500.000 1-2 kali 18 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun < 500.000 1-2 kali 19 Manajemen 2005 pria Yogyakarta 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 1-2 kali 20 Manajemen 2005 wanita Luar Yogya 21-25 tahun 500.000-999.999 3-4 kali 21 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun < 500.000 1-2 kali 22 Manajemen 2004 pria Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 23 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 3-4 kali 24 Manajemen 2005 pria Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 25 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 26 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 27 Manajemen 2004 pria Yogyakarta 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 3-4 kali 28 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali
29 Manajemen 2004 pria Yogyakarta 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 3-4 kali 30 Manajemen 2004 pria Luar Yogya 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 3-4 kali 31 Manajemen 2004 pria Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 32 Manajemen 2005 pria Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 33 Manajemen 2005 wanita Luar Yogya 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 1-2 kali 34 Manajemen 2005 wanita Luar Yogya 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 1-2 kali 35 Manajemen 2005 pria Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 36 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 37 Manajemen 2005 pria Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 38 Manajemen 2005 pria Luar Yogya 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 1-2 kali 39 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 1-2 kali 40 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 41 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 42 Manajemen 2005 wanita Luar Yogya 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 1-2 kali 43 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 1-2 kali 44 Manajemen 2005 pria Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 45 Manajemen 2005 wanita Luar Yogya 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 1-2 kali 46 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 47 Manajemen 2005 pria Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 48 Manajemen 2004 pria Luar Yogya 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 3-4 kali 49 Manajemen 2004 pria Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 3-4 kali 50 Manajemen 2004 pria Yogyakarta 21-25 tahun < 500.000 1-2 kali 51 Manajemen 2005 pria Yogyakarta 21-25 tahun < 500.000 1-2 kali 52 Manajemen 2005 pria Yogyakarta 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 3-4 kali 53 Manajemen 2005 pria Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 54 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 3-4 kali 55 Manajemen 2005 pria Luar Yogya 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 1-2 kali 56 Manajemen 2006 pria Luar Yogya 21-25 tahun < 500.000 1-2 kali 57 Manajemen 2006 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 1-2 kali 58 Manajemen 2006 wanita Luar Yogya 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 59 Manajemen 2006 wanita Luar Yogya 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 3-4 kali 60 Manajemen 2006 pria Luar Yogya 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 3-4 kali
61 Manajemen 2004 pria Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 62 Manajemen 2004 pria Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 63 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun < 500.000 1-2 kali 64 Manajemen 2005 pria Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 65 Manajemen 2004 pria Luar Yogya 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 1-2 kali 66 Manajemen 2004 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 67 Manajemen 2004 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 68 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 69 Manajemen 2005 wanita Luar Yogya 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 1-2 kali 70 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 71 Manajemen 2005 wanita Luar Yogya 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 3-4 kali 72 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 73 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 74 Manajemen 2004 pria Yogyakarta 21-25 tahun < 500.000 1-2 kali 75 Manajemen 2004 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 76 Manajemen 2004 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 77 Manajemen 2005 pria Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 78 Manajemen 2005 pria Yogyakarta 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 1-2 kali 79 Manajemen 2005 pria Yogyakarta 21-25 tahun < 500.000 1-2 kali 80 Manajemen 2005 pria Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 81 Manajemen 2005 pria Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 82 Manajemen 2004 pria Yogyakarta 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 1-2 kali 83 Manajemen 2004 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 84 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 1-2 kali 85 Manajemen 2004 pria Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 86 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 87 Manajemen 2004 pria Yogyakarta 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 1-2 kali 88 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 89 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 90 Manajemen 2005 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 91 Manajemen 2004 pria Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 92 Manajemen 2004 pria Luar Yogya 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 1-2 kali
93 Manajemen 2004 wanita Luar Yogya 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 1-2 kali 94 Manajemen 2005 wanita Luar Yogya 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 1-2 kali 95 Manajemen 2006 wanita Luar Yogya 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 3-4 kali 96 Manajemen 2006 pria Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 97 Manajemen 2006 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 98 Manajemen 2006 wanita Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 99 Manajemen 2006 pria Yogyakarta 21-25 tahun 500.000-999.999 1-2 kali 100 Manajemen 2006 pria Yogyakarta 21-25 tahun 1.000.000-1.499.999 1-2 kali
LAMPIRAN III
Tabulasi Penelitian Item Produk
Produk No.Res. a1 a2 a3 a4 a5 Total
1 4 5 3 5 4 21 2 5 5 5 5 5 25 3 5 4 4 4 3 20 4 4 4 5 4 3 20 5 5 5 5 5 5 25 6 4 4 4 4 4 20 7 4 4 4 4 4 20 8 5 5 4 4 4 22 9 5 4 4 4 3 20 10 4 5 5 5 4 23 11 4 3 4 3 4 18 12 4 4 4 3 4 19 13 3 4 5 4 4 20 14 3 5 5 5 4 22 15 3 5 5 5 4 22 16 3 4 4 4 3 18 17 5 5 5 5 4 24 18 5 5 4 4 4 22 19 4 4 5 5 4 22 20 4 4 3 4 4 19 21 4 4 4 4 4 20 22 3 4 5 4 5 21 23 4 4 4 4 4 20 24 4 4 4 4 4 20 25 4 4 4 5 4 21 26 4 4 4 4 5 21 27 5 4 4 5 5 23 28 4 5 5 5 4 23 29 4 4 5 5 4 22 30 4 4 5 5 4 22 31 5 5 5 5 5 25 32 5 4 4 5 5 23 33 4 4 5 4 5 22 34 5 4 5 4 4 22 35 5 5 5 5 5 25 36 4 4 4 4 4 20 37 4 5 5 4 4 22 38 5 5 5 4 4 23 39 5 4 4 4 4 21 40 5 5 5 5 4 24 41 5 4 5 4 5 23 42 5 4 5 5 4 23 43 4 5 5 4 4 22 44 5 5 4 5 4 23
45 4 5 5 5 4 23 46 5 5 5 4 5 24 47 4 5 5 5 4 23 48 5 5 5 5 5 25 49 4 4 5 5 4 22 50 4 5 5 4 4 22 51 3 4 5 4 5 21 52 4 5 5 4 5 23 53 3 4 5 5 4 21 54 5 5 4 4 5 23 55 5 4 4 5 4 22 56 4 5 5 4 5 23 57 5 4 4 5 5 23 58 4 5 5 5 4 23 59 4 4 5 5 4 22 60 5 5 5 5 5 25 61 4 5 3 5 3 20 62 5 5 5 5 5 25 63 5 4 4 4 3 20 64 4 4 5 4 3 20 65 5 5 5 5 5 25 66 4 4 4 4 4 20 67 4 4 4 4 4 20 68 5 5 3 4 4 21 69 5 4 4 4 3 20 70 4 5 5 5 4 23 71 4 3 4 3 4 18 72 4 4 4 4 4 20 73 3 4 5 4 4 20 74 4 5 5 5 4 23 75 4 5 5 5 4 23 76 4 4 4 4 3 19 77 5 5 5 5 4 24 78 5 5 4 4 4 22 79 4 4 5 5 4 22 80 3 4 3 4 4 18 81 4 4 4 4 4 20 82 3 4 5 4 5 21 83 4 4 4 4 4 20 84 4 4 4 4 4 20 85 4 4 4 5 4 21 86 4 4 4 4 5 21 87 5 4 4 5 5 23 88 4 5 4 5 4 22 89 4 4 5 5 4 22 90 4 4 5 5 4 22 91 3 4 4 4 4 19 92 3 4 4 3 4 18
93 4 4 4 4 4 20 94 4 4 4 4 4 20 95 4 4 4 4 4 20 96 3 4 5 5 4 21 97 4 4 4 4 4 20 98 4 4 4 4 4 20 99 3 4 4 4 4 19
100 4 5 5 3 5 22
Tabulasi Penelitian Item Harga
Harga No.Res. b1 b2 b3 b4 Total
1 4 4 4 4 162 3 4 4 4 153 3 4 4 4 154 4 4 3 4 155 4 5 4 4 176 3 4 3 3 137 4 4 4 4 168 4 4 4 3 159 3 4 3 3 1310 4 4 5 4 1711 3 3 3 3 1212 4 4 4 4 1613 3 3 3 4 1314 3 3 5 3 1415 3 3 5 3 1416 4 4 3 3 1417 4 4 4 4 1618 4 4 4 4 1619 3 4 3 3 1320 4 4 4 4 1621 4 4 3 4 1522 4 4 4 5 1723 4 4 4 4 1624 3 4 4 4 1525 3 4 3 4 1426 3 4 4 3 1427 3 4 4 4 1528 3 4 4 5 1629 3 5 5 5 1830 4 5 5 5 1931 3 3 4 4 1432 4 4 3 4 1533 5 4 4 5 1834 3 3 3 3 12
35 5 5 5 4 1936 4 4 4 4 1637 4 3 4 4 1538 4 4 4 5 1739 5 5 3 4 1740 5 5 3 5 1841 4 5 5 5 1942 4 5 3 5 1743 4 5 4 4 1744 4 4 4 4 1645 3 3 3 3 1246 5 5 5 5 2047 4 4 3 3 1448 3 5 5 5 1849 4 4 3 4 1550 4 4 4 4 1651 4 4 3 4 1552 4 4 4 4 1653 5 5 5 5 2054 3 4 3 4 1455 3 4 4 5 1656 3 3 3 3 1257 3 4 5 5 1758 3 3 3 3 1259 5 5 5 5 2060 3 3 4 4 1461 4 4 4 4 1662 3 4 4 4 1563 3 4 4 4 1564 4 4 3 4 1565 4 5 4 4 1766 3 4 3 3 1367 3 4 3 4 1468 4 4 4 3 1569 3 4 3 3 1370 4 4 5 4 1771 3 4 4 3 1472 4 4 4 4 1673 3 3 3 4 1374 3 3 5 4 1575 3 3 5 3 1476 4 4 3 3 1477 4 4 4 4 1678 4 4 4 4 1679 3 4 3 3 1380 4 4 4 4 1681 4 4 3 4 1582 4 4 4 5 17
83 4 4 3 4 1584 3 4 3 4 1485 3 4 3 4 1486 3 4 3 3 1387 3 3 4 4 1488 3 4 4 5 1689 3 5 5 5 1890 4 5 5 5 1991 3 4 4 4 1592 3 4 4 4 1593 4 4 3 4 1594 4 5 4 4 1795 3 4 3 3 1396 3 4 3 4 1497 4 4 4 3 1598 4 4 4 4 1699 3 4 3 4 14
100 4 4 4 4 16
Tabulasi Penelitian Item Promosi
Promosi No.Res. c1 c2 c3 Total
1 4 3 4 112 4 5 3 123 3 3 4 104 4 5 4 135 4 4 5 136 3 3 3 97 4 3 4 118 4 4 4 129 3 3 3 910 4 5 4 1311 5 5 4 1412 4 4 4 1213 4 4 4 1214 4 4 3 1115 3 4 3 1016 3 4 3 1017 4 4 4 1218 4 4 4 1219 4 4 4 1220 5 3 3 1121 3 4 3 1022 4 4 4 1223 3 4 4 11
24 5 5 4 1425 4 4 4 1226 5 5 5 1527 4 4 4 1228 4 5 5 1429 4 4 4 1230 5 5 5 1531 4 3 4 1132 4 3 3 1033 3 3 4 1034 4 3 4 1135 4 4 5 1336 3 3 3 937 4 3 4 1138 4 4 4 1239 3 3 3 940 4 5 4 1341 5 5 4 1442 4 4 4 1243 4 4 4 1244 4 4 3 1145 3 4 3 1046 3 4 3 1047 4 4 4 1248 4 4 4 1249 4 4 4 1250 5 3 3 1151 3 4 3 1052 4 4 4 1253 3 4 4 1154 5 3 4 1255 4 3 4 1156 5 5 5 1557 4 4 4 1258 4 5 5 1459 4 4 4 1260 5 5 5 1561 4 3 4 1162 4 5 3 1263 2 3 4 964 4 5 4 1365 4 4 5 1366 2 3 3 867 4 3 4 1168 4 4 4 1269 2 3 3 870 4 3 4 1171 5 5 4 14
72 4 4 4 1273 4 4 4 1274 3 4 3 1075 2 4 3 976 3 4 3 1077 4 4 4 1278 4 4 3 1179 4 4 4 1280 5 3 3 1181 3 4 3 1082 4 4 4 1283 3 4 4 1184 5 5 4 1485 4 4 4 1286 5 3 4 1287 4 4 4 1288 4 5 5 1489 4 4 4 1290 5 5 5 1591 3 5 5 1392 4 3 4 1193 4 5 3 1294 3 3 4 1095 4 5 4 1396 4 4 5 1397 4 4 3 1198 4 3 4 1199 4 4 4 12
100 3 3 3 9 Tabulasi Penelitian Item Tempat(distriusi)
Distribusi No.Res. d1 d2 d3 d4 d5 Total
1 5 5 5 4 4 232 4 3 3 4 4 183 2 4 4 4 4 184 4 4 4 4 4 205 5 4 4 5 5 236 3 3 3 5 5 197 4 4 4 4 4 208 4 4 4 4 4 209 4 4 4 5 5 2210 4 5 5 5 4 2311 5 5 5 5 5 2512 4 4 4 4 4 2013 4 4 4 4 4 2014 4 3 3 4 4 18
15 4 3 3 4 4 1816 5 5 5 4 4 2317 2 4 4 5 5 2018 2 2 2 4 4 1419 4 4 4 5 4 2120 4 4 4 5 4 2121 2 4 4 5 4 1922 3 4 4 5 4 2023 2 4 4 4 4 1824 5 2 2 5 4 1825 4 4 2 4 4 1826 2 2 2 4 2 1227 4 2 2 4 4 1628 4 4 2 5 4 1929 3 3 2 5 4 1730 3 4 2 5 4 1831 3 3 3 3 3 1532 4 4 4 4 4 2033 4 3 3 4 4 1834 5 4 4 3 4 2035 5 5 5 5 5 2536 3 4 4 4 4 1937 4 4 4 3 4 1938 4 4 4 3 4 1939 3 3 3 4 2 1540 4 4 4 2 3 1741 3 4 4 3 3 1742 4 3 3 4 4 1843 3 3 3 2 4 1544 5 5 2 3 5 2045 5 5 3 3 4 2046 5 3 3 2 4 1747 5 4 3 3 5 2048 2 4 4 2 4 1649 4 4 4 4 4 2050 4 4 3 3 4 1851 4 4 4 4 4 2052 3 4 4 2 3 1653 4 4 4 4 4 2054 3 4 4 2 4 1755 2 4 4 3 4 1756 3 4 3 3 4 1757 4 4 4 3 4 1958 5 5 3 2 5 2059 3 5 3 3 5 1960 4 4 3 3 5 1961 3 3 3 3 3 1562 3 4 4 5 4 20
63 2 3 3 4 4 1664 5 4 4 3 4 2065 5 5 5 5 5 2566 3 4 4 4 4 1967 4 4 4 3 4 1968 4 4 4 2 4 1869 3 3 3 2 2 1370 4 4 4 2 3 1771 2 2 2 2 2 1072 4 3 3 4 4 1873 4 3 3 4 4 1874 5 5 5 3 4 2275 5 5 5 3 4 2276 3 3 3 2 4 1577 5 4 4 4 4 2178 3 4 4 3 4 1879 4 4 4 4 4 2080 4 4 4 4 4 2081 4 4 4 4 4 2082 3 4 4 2 3 1683 4 4 4 4 4 2084 3 4 4 2 4 1785 2 4 4 2 4 1686 3 4 4 3 4 1887 4 4 4 2 4 1888 5 5 3 2 5 2089 3 5 4 3 5 2090 4 4 3 3 5 1991 5 4 4 3 4 2092 5 5 5 5 5 2593 3 4 4 4 4 1994 4 4 4 3 4 1995 4 4 4 3 4 1996 3 3 3 2 2 1397 4 4 4 2 3 1798 5 5 5 5 5 2599 4 3 3 4 4 18
100 3 3 3 4 4 17
Tabulasi Penelitian Item Loyalitas konsumen
Loyalitas No.Res. e1 e2 e3 e4 e5 Total
1 4 4 4 4 4 202 3 4 4 5 4 203 3 3 3 4 4 174 5 4 4 4 4 215 5 5 5 5 5 256 3 4 4 4 4 197 4 4 4 3 4 198 4 4 4 4 4 209 3 3 3 4 4 1710 4 4 4 4 4 2011 3 3 4 4 4 1812 4 3 3 4 4 1813 3 3 4 4 4 1814 5 5 5 4 4 2315 5 5 5 4 4 2316 3 3 3 4 4 1717 5 4 4 4 4 2118 3 4 4 4 4 1919 4 4 3 4 4 1920 4 4 4 4 4 2021 4 4 4 4 4 2022 3 4 4 4 3 1823 4 4 4 4 4 2024 3 4 4 3 4 1825 3 4 3 4 4 1826 3 4 4 4 4 1927 4 4 4 4 4 2028 5 5 3 4 5 2229 3 5 4 4 5 2130 4 4 3 5 5 2131 3 4 3 4 4 1832 5 5 5 5 5 2533 4 3 3 4 4 1834 5 4 4 4 4 2135 5 5 5 5 5 2536 3 4 4 4 4 1937 4 4 4 4 4 2038 4 4 4 4 4 2039 3 3 3 4 4 1740 4 4 4 4 3 1941 3 4 4 4 3 1842 4 3 3 4 4 1843 3 3 3 4 4 17
44 4 5 3 4 5 2145 3 5 3 4 4 1946 5 3 3 4 4 1947 5 3 3 4 5 2048 3 4 4 4 4 1949 4 4 4 4 4 2050 4 4 3 4 4 1951 4 4 4 4 4 2052 3 4 4 4 3 1853 4 4 4 4 4 2054 3 4 4 4 4 1955 3 4 4 4 4 1956 3 4 3 4 4 1857 4 4 4 4 4 2058 5 3 3 4 5 2059 3 3 3 5 5 1960 4 4 3 4 5 2061 4 4 4 4 4 2062 3 4 4 5 4 2063 3 3 3 4 4 1764 5 4 4 5 5 2365 5 5 5 5 5 2566 3 4 4 4 4 1967 4 4 4 4 4 2068 4 4 3 5 5 2169 3 3 3 4 4 1770 4 4 4 4 4 2071 3 3 4 4 4 1872 4 3 3 4 4 1873 4 3 3 4 4 1874 3 5 5 4 4 2175 5 5 5 3 4 2276 3 3 4 4 4 1877 5 4 4 4 4 2178 3 4 4 3 4 1879 4 4 4 4 4 2080 4 4 4 4 4 2081 4 4 4 4 4 2082 3 4 4 5 5 2183 4 4 4 4 4 2084 3 4 4 3 4 1885 4 4 4 4 4 2086 4 4 4 4 4 2087 3 3 4 4 4 1888 5 5 3 4 5 2289 3 3 4 4 5 1990 4 4 3 4 5 2091 5 4 4 4 4 21
92 5 5 5 5 5 2593 3 4 4 4 4 1994 4 4 4 3 4 1995 4 4 4 3 4 1996 3 3 3 4 4 1797 4 4 4 4 4 2098 5 5 5 5 5 2599 4 3 3 4 4 18
100 4 4 4 4 4 20
LAMPIRAN IV