analisis pengaruh islamicity performance index,...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS PENGARUH ISLAMICITY PERFORMANCE INDEX,
INTELLECTUAL CAPITAL DAN OPERATING EFFICIENCY RATIO
TERHADAP RETURN ON ASSET BANK SYARIAH
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana
Oleh :
Fauzan Hardianto NIM. 11160820000052
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/2020 M
ii
ANALISIS PENGARUH ISLAMICITY PERFORMANCE INDEX,
INTELLECTUAL CAPITAL DAN OPERATING EFFICIENCY RATIO
TERHADAP RETURN ON ASSET BANK SYARIAH
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Fauzan Hardianto NIM. 11160820000052
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing
DR. Rini, SE., Ak., M.Si., CA.
NIP. 19760315 200501 2 002
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 H/2020 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Rabu, 08 April 2020 telah dilakukan Ujian Komprehesif atas mahasiswa: 1. Nama : Fauzan Hardianto
2. NIM : 11160820000052
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Islamicity Performance Index,
Intellectual Capital dan Operating Efficiency Ratio
Terhadap Return On Asset Bank Syariah
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 08 April 2020.
1. Nur Wachidah Yulianti, SE., M.S.Ak ( )
NIDN. 2005078501 Penguji 1
2. Abdul Hamid Cebba, MBA,CPA ( )
NIP. 19620502 199303 1 003 Penguji 2
iv
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Fauzan Hardianto No. Induk Mahasiswa : 11160820000052 Jurusan : Akuntansi Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya
ini.
Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap dikenai
sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 4 Mei 2020
Yang Menyatakan,
( Fauzan Hardianto )
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Fauzan Hardianto
2. Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 1 Maret 1997
3. Alamat : Jalan Abdul Wahab No.22 RT 001/004.
Kec. Sawangan, Kel. Sawangan, Kota
Depok
4. No. Telp : 0895-2551-1586
5 Alamat e-mail : [email protected]
B. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Supriatnan
2. Ibu : Tati Hartati
3. Anak ke : 1 dari 2 bersaudara
C. PENDIDIKAN
1. SD Muhammadiyah Sawangan : 2003 – 2009
2. SMP Negeri 14 Depok : 2012 – 2009
3. SMA Negeri 9 Depok : 2012 – 2015
4. S1 Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : 2016 – 2020
D. PENGALAMAN ORGANISASI DAN KERELAWANAN
1. 2019 – 2020 : Kepala media dan pemasaran Volunteerism
Teaching Indonesia Children Cycle 7
2. 2018 – 2019 : Manajer Operasional Entrepreneur Learning Center
FEB Uin Jakarta
3. 2018 – 2019 : Sekretaris Tax Center Uin Jakarta
4. 2016 – 2020 : Kepala Divisi Keilmuan Lembaga Dakwah Kampus
Syahid FEB
5. 2016 : Anggota Paskibra UIN Jakarta
6. 2012 – 2014 : Wakil Ketua PMR SMA Negeri 9 Depok
7. 2012 – 2014 : PSDS OSIS SMA Negeri 9 Depok
vii
E. PENGHARGAAN
1. Juara 1 Fotografi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta se-
Jabodetabek (2013)
2. Juara 1 Fotografi Youth Economics Summit UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta (2016)
3. Juara 2 Fotografi FOP UPN Veteran Jakarta (2017)
4. Favorit Volunteer – VTIC Foundation Sarawak, Malaysia (2018)
5. Finalis Nasional Business Plan The 5th of Sharia Economics Event
South East Asia, Univ. Brawijaya, Malang (2018)
6. Student Achievement Award (SAA) Mahasiswa Berprestasi non
akademik Kategori Aksi Sosial, Kemanusiaan, Lingkungan dan
Pendidikan pada Forum Internasional – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(2018)
F. KEPANITIAAN DAN KEPESERTAAN
2019 • Menjadi Panitia Volunteerism Teaching Indonesian Children
Foundation Cycle 7
• Menjadi Pembicara Seminar Proposal yang diadakan oleh Kelompok
KKN 042 UIN Jakarta di SMK Gilitaruna Kec. Jasinga Bogor
2018 • Terpilih sebagai salah satu delegasi Volunteerism Teaching
Indonesian Children Foundation Cycle 6 untuk mengajar anak buruh
Pekerja Migran Indonesia di Sarawak, Malaysia.
2017 • Menjadi Panitia dalam acara Meet and Greet bersama LDK KomDa
FEB sebagai Ketua Pelaksana
• Menjadi Panitia dalam acara Company Visit Direktorat Jenderal Pajak
yang diselenggarakan oleh Tax Center UIN Jakarta sebagai Div Acara
2016 • Menjadi Volunteer terselenggaranya acara Freedom Fest di Jakarta
• Menjadi Panitia Volunteer pada acara Bakti sosial yang dilakukan
oleh Resimen Mahasiswa UIN Jakarta Bersama Paskibra UIN Jakarta
di daerah Rumpin Kabupaten Bogor sebagai Div PubDekDok
• Menjadi Panitia volunteer terselenggaranya acara bedah film
“Mengejar Halal” yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah
Kampus UIN Jakarta sebagai Koordinator Konsumsi
viii
ANALYZE THE EFFECT OF ISLAMIC PERFORMANCE INDEX,
INTELLECTUAL CAPITAL AND OPERATING EFFICIENCY RATIO
TOWARDS RETURN ON ASSETS ISLAMIC BANK
ABSTRACT
This research aims to analyze the effect of islamic performance index,
intellectual capital and operating efficiency ratio towards return on assets islamic
bank. This research is a causality research using a quantitative approach. This
research uses secondary data in which population data are obtained from the
financial statements of Islamic banks in the top 5 countries of the Islamic Finance
Country Index 2019. The data are taken from the websites of each banking with the
time period used, namely 2016-2018. The sampling method used in this study was
purposive sampling. There are 14 Islamic banks that fulfill the sample criteria. The
analysis technique used is panel data regression.
The results of this research indicate that (1) Profit Sharing Ratio in islamic
banks does not have a significant effect on the Return on Asset of islamic banks (2)
Zakat Performance Ratio has a significant positive effect on the Return on Asset of
islamic banks (3) Intellectual Capital does not have a significant effect on the
Returns On Assets of islamic bank (4) Operating Efficiency Ratio has a significant
negative effect on the Return On Assets of islamic bank.
Keywords: Islamic bank, Islamicity Performance Index, Intellectual Capital,
Operating Efficiency Ratio, Return On Asset
ix
ANALISIS PENGARUH ISLAMICITY PERFORMANCE INDEX,
INTELLECTUAL CAPITAL DAN OPERATING EFFICIENCY RATIO
TERHADAP RETURN ON ASSET BANK SYARIAH
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh islamicity
performance index, intellectual capital dan operating efficiency ratio terhadap
return on asset bank syariah. Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan data sekunder
dimana data populasi diperoleh dari laporan keuangan bank-bank syariah yang ada
di 5 negara peringkat teratas Islamic Finance Country Index 2019. Data tersebut
diambil dari website masing-masing perbankan dengan periode waktu yang
digunakan yaitu 2016-2018. Metode pengambilan sample yang digunakan dalam
penelitian ini adalah purposive sampling. Ada sebanyak 14 bank syariah yang
memenuhi kriteria sampel. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi data
panel.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Profit Sharing Ratio Pada bank
syariah tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset bank syariah (2)
Zakat Performance Ratio memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Return On
Asset bank syariah (3) Intellectual Capital tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap Return On Asset bank syariah (4) Operating Efficiency Ratio memiliki
pengaruh negatif signifikan terhadap Return On Asset bank syariah.
Kata Kunci : Bank Syariah, Islamicity Performance Index, Intellectual Capital,
Operating Efficiency Ratio, Return On Asset
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt. yang telah
memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada kita semua
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada junjungan baginda Nabi Muhammad Saw. beserta para
keluarganya, sahabatnya, dan seluruh pengikut setianya hingga akhir zaman nanti.
Adapun yang menjadi judul skripsi yang penulis buat adalah “Analisis Pengaruh
Islamicity Performance Index, Intellectual Capital dan Operating Efficiency
Ratio terhadap Return On Asset Bank Syariah”. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana pada Program Sarjana
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Dengan adanya pembuatan skripsi ini, mudah-mudahan dapat memberikan
manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para
pembaca. Pada Kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu , menyemangati maupun mendukung penulis dalam penyusunan skripi
ini terutama kepada:
1. Kedua orang tua tercinta Bapak Supriatnan dan Ibu Tati Hartati, Juga Adik
Helmi yang selalu memberikan semangat, dukungan dan doa yang tiada henti
kepada penulis.
2. Ibu Dr. Rini, S.E., M.Si., Ak., CA selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis,
yang telah bersedia memberikan waktunya yang berharga untuk mengarahkan
dan membimbing dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E., M.Si., Ak., CA., QIA., BKP., CRMP selaku
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta .
4. Ibu Yessi Fitri, S.E., M.Si., Ak., CA dan Ibu Fitri Damayanti, S.E., M.Si selaku
Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
xi
5. Ibu Ismawati Haribowo, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang memberikan pengarahan dan motivasi dalam penulisan tugas akhir ini.
6. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta . Terima kasih atas ilmu pengetahuan yang telah diajarkan
kepada penulis.
7. Seluruh staff pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang tealh memberikan kemudahan kepada penulis disetiap urusan
yang penulis buthkan.
8. Seluruh Teman-teman Akuntansi angkatan 2016 terutama Akuntansi Beo yang
sudah menemani perkuliahan penulis dari awal masuk perkuliahan hingga
samapi saat ini. Semoga kita menjadi orang yang sukses di masa depan.
9. Teman-teman LDK Syahid FEB terutama teman pertama pembinaan Fahri,
Hanif dan Farhan yang berkat mereka penulis dapat bertahan untuk belajar
keislaman lebih dalam lagi hingga saat ini.
10. Divsi Syiar dan Keilmuan LDK Syahid FEB yang mau membersamai amanah
yang penulis emban selama masa kepengurusan. Kepada Tika, Sonny, Hanat,
Tondi, Julfi, Satria, Panglima, Silvi, Mitsa, Ardiyah, Ibna dan Della terima
kasih untuk dukungan yang telah diberikan.
11. Mentor dan Teman-teman mentoring kak Gifari, Wildan, Sonny, Fikkih,
Tondi, Rafli, Hadi, Hanat, Hnif, Fahri, Riswan, dan Zain semoga ukhuwah kita
masih akan tetap selalu terjalin.
12. Sekte Anti Wacana kak Zizah, bang Azam, Caca, Chintiya, Ain, Putri, Hadi,
Hanat, dan Fachri semoga kita bisa seru-seruan lagi meskipun nanti sudah
memiliki kesibukan masing-masing.
13. Teman-teman organisasi Tax Center, ELC, dan Kopma, Ayu, Shafira, kak
Amy, kak Oby dan semua yang tidak bisa ditulis satu persatu, terima kasih
atas pengalaman dan pembelajaran organisasi yang telah diberikan kepada
penulis.
14. Teman-teman VTIC Foundation yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk mengembangan diri dalam organisasi diluar kampus. Sehingga
xii
penulis bisa menggapai inpiannya di masa kuliah yaitu pergi keluar negeri
bersama orang-orang hebat.
15. Teman-teman tempat penulis berbagi cerita, Ilham, Susy, Harefa, Bunga, Maul,
Novia, Mia, Hilda dan Erna terima kasih untuk semua cerita dan masukan yang
diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh
penulis. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
sebagai evaluasi bagi diri penulis dan demi kesempurnaan untuk penelitian-
penelitian yang berikutnya.
Jakarta, 4 Mei 2020
Fauzan Hardianto
xiii
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ....................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ..................................................... iiiv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah..................................................................................... 10
C. Batasan Masalah .......................................................................................... 11
D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 11
E. Tujuan dan Manfaat ..................................................................................... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 14
A. Landasan Teori ............................................................................................ 14
1. Bank Syariah ............................................................................................ 14
2. Kinerja Keuangan .................................................................................... 19
3. Islamicity Performance Index ................................................................. 21
4. Intelectual Capital ................................................................................... 24
5. Operating Efficiency Ratio ...................................................................... 26
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ..................................................................... 28
C. Hipotesis ...................................................................................................... 43
D. Kerangka Pemikiran .................................................................................... 47
BAB III METODELOGI PENELITIAN .............................................................. 48
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 48
B. Metode Pengumpulan Data.......................................................................... 48
xiv
C. Operasionalisasi Variabel ............................................................................ 49
D. Metode Analisi Data .................................................................................... 56
1. Analisis Statistik Deskriptif .................................................................... 57
2. Pemilihan Metode Estimasi .................................................................... 58
3. Uji Asumsi Klasik Data Panel ................................................................ 61
4. Uji Hipotesis ........................................................................................... 63
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 66
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................ 66
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian .................................................................... 68
1. Uji Statistik Deskriptif ............................................................................ 68
2. Pemilihan Metode Estimasi .................................................................... 71
3. Uji Asumsi Klasik Data Panel ................................................................ 74
4. Uji Hipotesis ........................................................................................... 75
C. Pembahasan ................................................................................................. 80
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 85
A. Kesimpulan .................................................................................................. 85
B. Saran ............................................................................................................ 86
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 89
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 latest IFCI Scores & Ranks .......................................................................3
Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu ....................................................................29
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian .............................................................56
Tabel 4.1 Rincian Perolehan Sampel Penelitian .....................................................67
Tabel 4.2 Sampel Data Penelitian ..........................................................................68
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif .................................................................................69
Tabel 4.4 Uji Chow ................................................................................................72
Tabel 4.5 Uji Hausman ..........................................................................................73
Tabel 4.6 Uji Multikolinearitas ..............................................................................74
Tabel 4.7 Uji Heteroskedastisitas ..........................................................................75
Tabel 4.8 Uji Hipotesis ..........................................................................................76
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 47
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Globalisasi merupakan fenomena yang tak terhindarkan di dunia.
Dalam beberapa literatur, era ini bermula pada dekade 1990-an. Era ini
ditandai dengan adanya berbagai percepatan yang luar biasa dalam berbagai
bidang, termasuk bidang ekonomi. Kegiatan ekonomi dunia tidak hanya
dibatasi oleh faktor geografi, bahasa, budaya dan ideologi, akan tetapi lebih
karena faktor saling membutuhkan dan saling bergantung satu sama lain.
Dunia menjadi seakan-akan tidak ada batas, terutama karena perkembangan
teknologi informasi yang begitu pesat. Keadaan yang demikian melahirkan
banyak peluang sekaligus tantangan terutamanya dalam upaya
pengembangan ekonomi Islam, khususnya aspek yang paling dinamis yaitu
keuangan Islam (Kholis, 2017).
Di era ilmu ekonomi, organisasi di seluruh dunia telah mengakui
bahwa sumber daya tidak berwujud perusahaan berkontribusi pada
perusahaan untuk mencapai dan mempertahankan kinerja yang unggul.
Manajemen modal intelektual yang efektif telah diakui sebagai sumber
terpenting penciptaan nilai dan keunggulan kompetitif organisasi modern,
termasuk industri jasa keuangan. Untuk bersaing secara efektif di era
pengetahuan saat ini, lembaga keuangan mungkin perlu merangkul
serangkaian prioritas strategis baru untuk bertahan hidup dan bersaing dengan
2
pemain baru yang kuat untuk memasuki pasar seperti lembaga keuangan
Islam (Nawaz & Haniffa, 2017).
Berdasarkan Thomson Reuters’ 2018 Islamic Finance Development
Report, pada tahun 2017 Aset keuangan syariah mencapai nilai total $ 2,44
triliun, naik dari $ 200 miliar pada tahun 2003. Aset keuangan syariah
diperkirakan akan mencapai $ 3,8 triliun pada tahun 2023, rata-rata
pertumbuhan tahunan sebesar 10 persen. Namun demikian, dalam skala
global industri ini masih kecil, hanya mewakili satu persen dari aset keuangan
global. Sebagian besar hanya terletak ditujuh negara Gulf Cooperation
Council (GCC), serta Iran dan Malaysia. Pada tahun 2019 sekitar 1.400
lembaga keuangan Islam beroperasi di 80 negara. (Worldfinance, 2019)
Salah satu lembaga yaitu Islamic Finance Country Index (IFCI) yang
merupakan salah satu lembaga yang memiliki tujuan untuk menangkap
pertumbuhan industri, dan untuk memberikan penilaian langsung terhadap
status Islamic banking and finance (IBF) di masing-masing negara, dimana
dengan data sembilan tahun terakhir, IFCI dapat digunakan untuk
membandingkan negara-negara tersebut. Perbandingan tidak hanya pada
tahun tertentu tetapi juga dari waktu ke waktu. Karena semakin banyak negara
membuka IBF, indeks akan memberikan tolok ukur bagi negara-negara untuk
melacak kinerjanya terhadap negara lain. IFCI menunjukkan pertumbuhan
IBF secara objektif, menjadikannya alat yang berguna untuk analisis industri
dan penilaian komparatif (Islamic Finance Country Index – IFCI, 2019).
3
Tabel 1.1
Latest IFCI Scores & Ranks
Sumber : Skor Islamic Finance Country Index (IFCI) 2019
Dari tabel 1.1 menggambarkan IFCI Score & Rank mengungkapkan
bahwa Indonesia berada di peringkat pertama, dengan skor 81,93 menyalip
Malaysia yang mendominasi indeks sejak 2011. Sebelum tahun ini, Malaysia
berada di peringkat nomor satu selama tiga tahun berturut-turut,mengambil
alih dari Iran pada 2016. Indonesia telah melonjak 5 posisi untuk merebut
posisi teratas pada tahun ini. Beberapa faktor yang membuat Indonesia
menduduki peringkat pertama ini diantaranya adalah dukungan politik yang
kuat, perkembangan regulasi dan peningkatan ekosistem industri perbankan
dan keuangan Syariah, dan potensi ekosistem untuk IBF yang besar (Islamic
Finance Country Index – IFCI, 2019).
4
Keuangan Islam memiliki posisi yang sangat baik sebagai kerangka
kerja untuk dampak investasi karena prinsip etika dan pertimbangan moral
yang mendasarinya. Bahkan, keuangan Islam dan impact investing dapat
saling melengkapi dibeberapa bidang, keduanya menempati posisi terdepan
dalam jagat investasi berbasis nilai, memiliki kriteria moral dan sosial yang
ketat dan berbagi pemahaman yang lebih luas tentang hubungan antara modal
dan masyarakat pada umumnya. Namun kenyataannya, kontribusi keuangan
syariah dalam impact investing masih sangat terbatas, termasuk di Indonesia
(Kemenkeu, 2019)
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan saat
ini, Perkembangan dari perbankan syariah harus diimbangi dengan kinerja
bank syariah yang baik. Hal tersebut agar mewujudkan kepercayaan dari
stakeholder terhadap dana yang mereka investasikan. Kinerja keuangan
dalam suatu perusahaan akan semakin baik apabila perusahaan tersebut dapat
menjaga nilai Return on Asset (ROA). ROA merupakan rasio antara laba
sebelum pajak terhadap total aset, dimana dengan semakin besar ROA maka
tingkat pengembalian (return) yang diharapkan oleh perusahaan akan
semakin besar dan hasilnya dapat dinikmati oleh pemegang saham ( Kokoh
et al., 2019). ROA merupakan kerangka kerja yang menunjukkan efisiensi
manajemen dalam menggunakan aset mereka untuk menghasilkan
pendapatan (Naushad, 2019)
Bank memiliki kas yang digunakan untuk membiayai kegiatan
operasional bank. Semakin besar kas yang dimiliki bank berarti semakin
5
banyak uang yang menganggur. Tingkat perputaran kas dalam perusahaan
yang rendah akan memperkecil ROA, begitu juga sebaliknya semakin tinggi
tingkat perputaran kas maka ROA perusahaan akan meningkat. Bank sering
menghadapi perputaran kas yang rendah dan mengakibatkan tingkat ROA
menjadi rendah juga. Dari sisi perusahaan, ROA dapat digunakan sebagai
analisis rasio kemampuan perusahaan dalam mengelola asset yang
dimilikinya. Semakin tinggi ROA maka semakin baik pula perusahaan dalam
menjalankan kegiatan usahanya. Manfaat ROA selain untuk perusahaan juga
bermanfaat bagi pengambilan keputusan para investor maupun kreditur.
Dalam informasi keuangan yang disajikan peningkatan ROA dari tahun
ketahun menunjukan kestabilan perusahaan (Kokoh et al., 2019).
Ditengah pertumbuhan bank syariah, terdapat beberapa hal yang
menjadi penghambat berkembangnya industri ini. Salah satu yang menjadi
hambatan perkembangan bank syariah adalah mispersepsi masyarakat
terhadap perbankan syariah baik mengenai akad, produk dan layanan yang
belum patuh terhadap prinsip syariah (Abubakar, 2017). Beberapa hambatan
lain yang muncul dalam permasalahan perkembangan bank syariah adalah 1)
Belum memadainya permodalan bank syariah; 2) Lemahnya pemahaman
praktisi bank syariah; 3) Kurangnya dukungan pemerintah dan 4) Trust &
minat masyarakat terhadap bank syariah cenderung rendah. Sedangkan
prioritas strategi kebijakan yang dianggap mampu menyelesaikan
permasalahan industri perbankan syariah terdiri dari: 1) memperkuat
permodalan dan skala usaha serta memperbaiki tingkat efisiensi; 2)
6
memperbaiki kuantitas dan kualitas sumber daya manusia bank syariah,
berikut juga sistim informasi dan teknologi; 3) perbaikan struktur dana bank
syariah dan harmonisasi pengaturan dan pengawasan (Rusydiana, 2016).
Perwujudan kinerja dalam perbankan syariah sudah seharusnya
dilakukan melalui pengelolaan perbankan termasuk laporan keuangan yang
dibangun atas dasar nilai Islam. Pada perkembangan bank syariah saat ini
masih banyak dari bank syariah tersebut belum mengoperasionalkan
bisnisnya sesuai prinsip syariah yang ditetapkan. Masalah ketidaksesuaian
pelaksanaan yang ada dengan prinsip syariah yang telah ditetapkan,
menjadikan perbankan syariah juga perlu diukur dari segi tujuan kinerja
sesuai prinsip syariah yang ada (Hardina et al., 2019). Kepatuhan syariah
adalah elemen wajib yang harus dipatuhi oleh lembaga keuangan Islam.
Kepatuhan syariah memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan
syariah. Pepis & Jong (2018) menemukan bahwa kepatuhan syariah secara
positif mempengaruhi kinerja keuangan jangka panjang yang dibuktikan
dengan peningkatan nilai pengembalian aset (I. N. Azizah & Senjani, 2019).
Salah satu prinsip utama bank dalam perbankan syariah adalah
prinsip bagi hasil. Inilah yang membedakan bank syariah dengan bank
konvensional. Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi
berdasarkan prinsip bagi hasil, menyediakan sistem perbankan alternatif yang
saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank. Hal ini menyoroti aspek
keadilan dalam perdagangan, investasi, etika, mempromosikan nilai-nilai
7
kebersamaan dan persaudaraan dalam produksi, juga menghindari aktivitas
spekulatif dalam transaksi (Abdilla et al., 2016).
Hameed et. al. (2004) menyajikan alternatif pengukuran kinerja
untuk perbankan syariah dengan menggunakan Islamicity Indices. Islamicity
Indices terdiri dari dua komponen yaitu Islamicity Disclosure Index dan
Islamicity Performance Index. Pengukuran dari segi tujuan syariah dapat
menggunakan Islamicity Performance Index. Komponen Islamicity
Performance Index meliputi profit sharing ratio, zakat performance ratio,
equitable distribution rato, director-employees welfare ratio, Islamic
investment vs non-Islamic investment, Islamic income vs non-Islamic income,
dan Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions
index atau yang biasa disebut AAOIFI (Pudyastuti, 2018).
Penelitian terdahulu yang membahas mengenai rasio-rasio
Islamicity Performance Index dan pengaruhnya terhadap ROA pernah diteiti
oleh Khasanah (2016), Dewanata, et al. (2016), Rahma (2018), Pudyastuti
(2018), Krisnawati (2019), Pramono & Widiarto (2019), Hardina et al. (2019)
dan I. N. Azizah & Senjani (2019) namun dari penelitan-penelitian tersebut
masih terjadi inkonsistensi. Hasil inkonsistensi penelitian tersebut akan
terlihat lebih jelas dalam tabel 2.1 mengenai penelitian terdahulu.
Kepatuhan perbankan syariah dalam penerapan prinsip syariah yang
ditetapkan, akan berkaitan dengan tingkat kepahaman dan kesadaran diri
pelaku bisnis. Tingkat kepahaman atau pengetahuan yang dimiliki sumber
daya dalam perusahaan juga akan menambah nilai-nilai unggul yang dimiliki
8
perusahaan. Nilai-nilai pengetahuan yang unggul yang dimiliki sumber daya
manusia perusahaan akan menciptakan nilai tambah (value added) dalam
perusahaan (Hardina et al., 2019).
Faktor yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan pada perbankan
syariah adalah aset tidak berwujud (intangible asset) yaitu Intellectual
Capital atau modal intelektual. Unsur pemikiran yang dimiliki karyawan,
dengan menggunakan ilmu dan teknologi dapat digunakan secara efisien dan
ekonomis dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Melalui penerapan
knowledge based business, maka penciptaan nilai perusahaan akan berubah.
Berkembangnya perusahaan dapat dilihat dari kemampuan manajemen untuk
mengelola sumber daya perusahaan dalam menciptakan nilai perusahaan
(Indriani & Ratnawati, 2017). Namun tidak jarang, perbankan syariah belum
mampu mengelola modal intelektualnya dengan baik sehingga value added
yang dihasilkan tidak dapat maksimal (Dian et al., 2019)
Modal intelektual dapat dipandang sebagai pengetahuan untuk
pembentukan kekayaan intelektual dan pengalaman yang dapat digunakan
untuk menciptakan kekayaan. Namun yang terjadi saat sekarang ini konvensi
akuntansi tidak mampu untuk mengakomodasikan kebutuhan untuk
pelaporan aset pengetahuan. Seperti yang diketahui modal intelektual
merupakan salah satu aspek sumber daya penting untuk keberhasilan
perusahaan dalam ekonomi pengetahuan (Prima 2018).
Penelitian mengenai pengaruh antara Intellectual Capital dengan
ROA sektor perbangkan syariah sebelumnya telah dilakukan oleh Dewanata
9
et al. (2016), Khairiyansyah & Vebtasvili (2018), Nawaz (2018), Erzha,
Sudarma & Rahman (2019), Arslan & Kızıl (2019) dan Naushad (2019)
menghasilkan bukti empiris bahwa Intellectual Capital berpengaruh positif
terhadap ROA perbankan syariah. Namun penelitian terbaru yang dilakukan
oleh Prima (2018), Dian et al. (2019) dan Asfarawenti & Saiful (2019)
menunjukan hasil bahwa Intellectual Capital tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap ROA. Terjadinya inkonsistensi ini mendorong penulis
untuk meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh Intellectual Capital terhadap
ROA perbankan syariah.
Efisiensi, adalah kata kunci dalam persaingan bisnis saat ini.
Efisiensi adalah indikator penting dalam mengukur kinerja aktivitas
perusahaan. Pengukuran efisiensi bank dapat digunakan dengan
menggunakan perbandingan antara Biaya Operasional dan Pendapatan
Operasional (BOPO). Kinerja ini adalah ukuran efisiensi yang biasanya
digunakan untuk menilai kinerja efisiensi perbankan. Efisiensi bagi bank
merupakan aspek penting yang harus dipertimbangkan dalam upaya
mewujudkan kinerja keuangan bank yang sehat dan berkelanjutan (Harahap,
I. M., 2018). Operating efficiency ratio atau BOPO dalam hal ini bertujuan
untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan setiap
beban operasional perusahaannya (I. arofatul Azizah et al., 2019).
Perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional
menujukan kondisi dimana semakin besar OER, semakin kecil ROA bank,
karena keuntungan yang diperoleh bank kecil (Kusumastuti & Alam, 2019).
10
jika efisiensi tinggi akan berdampak positif pada nilai pengembalian aset bank
(Abdilla et al., 2016)
Penelitian mengenai OER terhadap ROA sudah beberapa kali
dilakukan, akan tetapi masih ada terjadi inkonsistensi hasil seperti yang
ditunjukan oleh Abdilla et al. (2016) Yusuf & Surjaatmadja (2018), dan
didukung oleh penelitian Mubarok et al. (2019) juga Kokoh et al. (2019) yang
menyatakan bahwa OER berpengaruh negatif terhadap ROA. Sedangkan hal
lain ditunjukan oleh penelitian yang dilakukan oleh Harahap, I. M. (2018) dan
didukung oleh penelitian terbaru oleh I.arofatul Azizah et al. (2019) yang
menyatakan bahwa OER tidak berpengaruh terhadap ROA.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis merasa
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh
Islamicity Performance Index, Intellectual Capital dan Operating Efficiency
Ratio terhadap Return On Asset Bank Syariah”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas, kita dapat mengetahui potensi masalah yang
hendak diteliti sebelum menentukan masalah secara khusus dalam penelitian
ini adalah:
1. Perkembangan perbankan syariah di dunia yang masih terhambat.
2. Perlunya perbankan syariah untuk mengukur kinerjanya sesuai dengan
prinsip syariah.
3. Masih ada perbankan syariah yang belum dapat mengelola modal
intelektualnya dengan baik.
11
4. Belum konsistennya penelitian terdahulu mengenai pengaruh Islamicity
Performance Index, Intellectual Capital dan Operating Efficiency Ratio
terhadap Return On Asset bank syariah.
C. Batasan Masalah
Penelitian ini akan dibatasi agar lebih terfokus dalam pembahasan.
Masalah yang akan diteliti adalah Pengaruh Islamicity Performance Index,
Intellectual Capital dan Operating Efficiency Ratio terhadap Return On Asset
Bank Syariah. Namun karena terdapat keterbatasan data dalam laporan
keuangan yang dipublikasikan, maka terdapat komponen Islamicity
Performance Index yang tidak dapat diteliti yaitu, director-employees welfare
ratio, Equitable Distribution Ratio, Islamic income vs non-Islamic income,
Islamic investment vs, non-Islamic investment, dan AAOIFI (Accounting and
Auditing Organization for Islamic Financial Institutions) index.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dipaparkan, rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh Profit Sharing Ratio terhadap Return On Asset Bank
Syariah?
2. Bagaimana pengaruh Zakat Performance Ratio terhadap Return On Asset
Bank Syariah?
3. Bagaimana pengaruh Intellectual Capital terhadap Return On Asset Bank
Syariah?
12
4. Bagaimana pengaruh Operating Efficiency Ratio terhadap Return On Asset
Bank Syariah?
E. Tujuan dan Manfaat
Berdasarkan perumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk
menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut :
1. Pengaruh Profit Sharing Ratio terhadap Return On Asset Bank Syariah
2. Pengaruh Zakat Performance Ratio terhadap Return On Asset Bank
Syariah
3. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Return On Asset Bank Syariah
4. Pengaruh Operating Efficiency Ratio terhadap Return On Asset Bank
Syariah
Manfaat penelitian yang diharapkan dapat ditemukan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan gambaran dan pemahaman
yang lebih mendalam mengenai Islamicity Performance Index, Intelectual
Capital dan Operating Efficiency Ratio terhadap Return On Asset Bank
Syariah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi kalangan akademis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat
sebagai bahan informasi untuk penelitian dan penulisan selanjutnya
dibidang yang relevan.
13
b. Bagi perbankan syariah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
tambahan pengetahuan bagi manajemen. Dalam pelaksanaan kegiatan
operasional, apakah sudah menerapkan prinsip islam dengan baik.
Pengukuran prinsip islam dapat menggunakan Islamicity
Performance Index. Dengan melihat Operating Efficiency Ratio
maupun pengelolaan modal intelektual yang dimiliki perusahaan,
dapat menciptakan efisiensi maupun nilai tambah bagi perusahaan
(firm’s value creation).
c. Bagi calon investor, dapat memberikan informasi tentang kinerja
perbankan syariah, sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam
pengambilan keputusan untuk melakukan investasi.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Bank Syariah
a. Pengertian Bank Syariah
Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan bank syari’ah adalah
bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank
syariah adalah lembaga perbankan yang operasional dan produknya
dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad
saw. Dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha
pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas
pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan
dengan prinsip syariat Islam (Wilardjo, 2005).
Bank syariah dapat didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang
(a) mematuhi prinsip-prinsip syariah dalam semua kegiatannya melalui
perannya sebagai perantara keuangan antara penabung dan investor; (b)
menyediakan layanan perbankan dalam kerangka kontrak yang sah; dan
(c) mencapai keseimbangan antara pengembalian ekonomi dan sosial.
(Alharbi, 2015)
Sesuai UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, Bank
Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah, atau prinsip hukum islam yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama
15
Indonesia seperti prinsip keadilan dan keseimbangan ('adl wa tawazun),
kemaslahatan (maslahah), universalisme (alamiyah), serta tidak
mengandung gharar, maysir, riba, zalim dan obyek yang haram. Selain itu,
UU Perbankan Syariah juga mengamanahkan bank syariah untuk
menjalankan fungsi sosial dengan menjalankan fungsi seperti lembaga
baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah,
hibah, atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya kepada pengelola
wakaf sesuai kehendak pemberi wakaf (OJK, 2019).
b. Alasan didirikannya Perbankan Syariah
Wilardjo (2005), dalam jurnalnya menjelaskan Perbankan syari’ah
didirikan berdasarkan pada alasan filosofis maupun praktik. Secara
filosofis, karena dilarangnya pengambilan riba dalam transaksi keuangan
maupun non keuangan. Secara praktis, karena sistem perbankan berbasis
bunga atau konvensional mengandung beberapa kelemahan, sebagai
berikut :
1) Transaksi berbasis bunga melanggar keadilan atau kewajaran bisnis
dimana Dalam bisnis, hasil dari setiap perusahaan selalu tidak pasti.
Peminjam sudah berkewajiban untuk membayar tingkat bunga yang
disetujui walaupun perusahaannya mungkin rugi. Meskipun
perusahaan untung, bisa jadi bunga yang harus dibayarkan melebihi
keuntungannya. Hali ini jelas bertentangan dengan norma keadilan
dalam Islam.
16
2) Tidak fleksibelnya sistem transaksi berbasis bunga menyebabkan
kebangkrutan, dalam Hal ini menyebabkan hilangnya potensi
produktif masyarakat secara keseluruhan, selain dengan
pengangguran sebagian besar orang. Lebih dari itu, beban utang
makin menyulitkan upaya pemulihan ekonomi dan memperparah
penderitaan seluruh masyarakat.
3) Komitmen bank untuk menjaga keamanan uang deposan berikut
bunganya membuat bank cemas untuk mengembalikan pokok dan
bunganya. Demi keamanan, mereka hanya mau menjaminkan dana
bagi bisnis yang sudah benar-benar mapan atau kepada orang yang
sanggup menjamin keamanan pinjamannya. Sisa uangnya disimpan
dalam bentuk surat berharga pemerintah. Semakin banyak pinjaman
yang hanya diberikan kepada usaha yang sudah mapan dan sukses,
sementara orang yang punya potensi tertahan untuk memulai
usahanya. Ini menyebabkan tidak seimbangnya pendapatan dan
kesejahteraan, juga bertentangan dengan semangat Islam.
4) Sistem transaksi berbasis bunga menghalangi munculnya inovasi oleh
usaha kecil. Usaha besar dapat mengambil risiko untuk mencoba
teknik dan produk baru karena punya cadangan dana sebagai sandaran
bila ternyata ide barunya itu tidak berhasil. Sebaliknya, usaha kecil
tidak dapat mencoba ide baru karena untuk mereka harus pinjaman
dana berbunga dari bank. Bila gagal, tidak ada jalan lain bagi mereka
kecuali harus membayar kembali pinjaman berikut bunganya dan
17
bangkrut. Hal ini terjadi juga pada para petani. Jadi bunga merupakan
rintangan bagi pertumbuhan dan juga memperburuk keseimbangan
pendapatan.
5) Dalam sistem bunga, bank tidak akan tertarik dalam kemitraan usaha
kecuali bila ada jaminan kepastian pengembalian modal dan
pendapatan bunga mereka dimana Setiap rencana bisnis yang diajukan
kepada mereka selalu diukur dengan kriteria ini. Jadi, bank yang
bekerja dengan sistem ini tidak mempunyai insentif untuk membantu
suatu usaha yang berguna bagi masyarakat dan para pekerja. Sistem
ini menyebabkan misallocation sumber daya dalam masyarakat Islam.
c. Penggunaan Dana Yang Tidak Boleh Diakui Sebagai Pendapatan Bank
Syariah
Dalam lembaga keuangan syariah dalam hal ini termasuk bank
syariah, terdapat penggunaan dana yang tidak boleh diakui sebagai
pendapatan bank syariah atau bisa disebut dana TBDSP. Peraturan ini
terdapat dalam fatwa yang dikeluarkan dalam peraturan DSN-MUI
123/DSN-MUI/XI/2018. Dana TBDSP adalah dana yang diterima atau
dikuasai oleh Bank Syariah tetapi tidak boleh diakui sebagai pendapatan
atau kekayaannya. Dana TBDSP antara lain berasal dari :
1) transaksi tidak sesuai dengan prinsip syariah yang tidak dapat
dihindarkan, termasuk pendapatan bunga (riba)
2) transaksi syariah yang tidak terpenuhi ketentuan dan batasannya
(rukun dan/ atau syaratnya)
18
3) dana sanksi (denda) karena tidak memenuhi kewajiban sesuai
kesepakatan ('adam al-wafa' bi al-iltizam)
4) dana yang tidak diketahui pemiliknya, diketahui pemiliknya tetapi
tidak ditemukan, atau diketahui pemiliknya tetapi biaya
pengembaliannya lebih besar dari jumlah dana tersebut. Dana ini
boleh diakui sebagai dana TBDSP setelah satu tahun sejak
diumumkan kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Dana TBDSP wajib digunakan dan disalurkan secara langsung
untuk kemaslahatan umat Islam dan kepentingan umum yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah. Dana TBDSP boleh disalurkan
secara langsung oleh bank syariah dan atau melalui lembaga sosial. Dana
TBDSP tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan bank syariah sesuai
dengan peraturan DSN-MUI 123/DSN-MUI/XI/2018. Setiap penggunaan
dan penyaluran Dana TBDSP harus mendapatkan persetujuan atau opini
dari Dewan Pengawas Syariah. Bentuk-bentuk penyaluran Dana TBDSP
yang dibolehkan adalah bantuan/sumbangan secara langsung untuk:
1) Penanggulangan korban bencana;
2) Sarana penunjang lembaga pendidikan Islam;
3) Masjid/musholla dan penunjangnya;
4) Pembangunan fasilitas umum yang berdampak sosial;
5) Sosialisasi, edukasi dan literasi ekonomi, keuangan dan bisnis syariah
untuk masyarakat umum;
19
6) Beasiswa untuk siswa/mahasiswa berprestasi dan/atau kurang
mampu;
7) Kegiatan produktif bagi dhuafa';
8) Faqir-miskin;
9) Kegiatan sosial lainnya yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah.
2. Kinerja Keuangan
a. Pengertian Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan merupakan prestasi yang diperoleh di dalam
suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan.
Penilaian kinerja perusahaan merupakan suatu kegiatan yang sangat
penting karena berdasarkan hasil penilaian tersebut dapat diketahui dan
dengan demikian hasil penilaian tersebut dapat dipergunakan sebagai
pedoman bagi usaha perbaikan maupun peningkatan kinerja perusahaan
selanjutnya (Sugiyarso & Winarsih, 2005 dalam Muhammad & Fahmie,
2019).
Kinerja keuangan merupakan salah satu analisis dimana kita dapat
melihat sejauh mana suatu perusahaan telah menjalankan operasionalnya.
Dalam menjalankan hal tersebut harus menggunakan aturan-aturan
pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan dapat
dijadikan sebagai gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan
yang dianalisis menggunakan alat-alat analisis keuangan. Dari analisis
tersebut dapat diketahui dalam periode tertentu mengenai baik buruknya
20
keadaan keuangan. Hal tersebut mencerminkan prestasi kerja perusahaan.
Pengukuran kinerja dapat di digunakan perusahaan untuk melakukan
perbaikan dalam kegiatan operasionalnya agar bisa bersaing dengan
perusahaan lain. Analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian
secara kritis terhadap review data, menghitung, mengukur,
menginterpretasi, dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan pada
suatu periode tertentu (Leonita, 2019).
b. Penilaian Kinerja Keuangan
Pada penelitian kali ini penilaian kinerja keuangan yang dipilih
adalah Return On Asset (ROA), dimana alasan dipilihnya ROA sebagai
ukuran kinerja adalah karena ROA digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara
keseluruhan (Cahya & Mifdlol, 2017). Sebagaimana dijelaskan dalam
jurnal Parenrengi & Hendratini (2018), ROA merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
memperoleh profitabilitas dan mengelola tingkat efisiensi usaha bank
secara keseluruhan. Semakin besar nilai rasio ini menunjukkan tingkat
rentabilitas usaha bank semakin baik atau sehat. Rasio ini dapat dijadikan
sebagai ukuran kesehatan keuangan. Rasio ini sangat penting, mengingat
keuntungan yang diperoleh dari penggunaan aset dapat mencerminkan
tingkat efisiensi usaha suatu bank. Dalam kerangka penilaian kesehatan
bank, BI akan memberikan score maksimal 100 (sehat) apabila bank
memiliki ROA > 1,5%. Semakin besar Return On Assets (ROA) suatu
21
Bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut
dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset.
3. Islamicity Performance Index
Salah satu alternatif bagaimana mengukur kinerja keuangan adalah
melalui indeks. Meskipun saat ini telah ada beberapa indeks yang disusun
untuk mengukur kinerja organisasi, tetapi belum banyak indeks untuk
mengukur kinerja lembaga keuangan Islam khususnya bank syariah. Dalam
jurnal Hameed et al. (2004) mengembangkan sebuah indeks yaitu Islamicity
Performance Index dimana indeks ini digunakan sebagai alat ukur untuk
mengungkapkan nilai-nilai kesyariahan pada bank syariah. Indeks ini terdiri
dari rasio yang merupakan cerminan dari kinerja bank syariah sebagai
berikut:
a. Profit Sharing Ratio
Salah satu tujuan utama bank syariah adalah bagi hasil. Oleh
karena itu, penting untuk mengidentifikasi bagaimana bank syariah telah
berhasil mencapai tujuan kinerjanya dalam pengembalian melalui rasio ini.
Pendapatan dari bagi hasil ini dapat diperoleh dengan dua cara. Yang
pertama adalah mudharabah, dimana penempatan dana dari pemilik
kepada pengelola dana untuk melakukan kegiatan bisnis tertentu, dengan
pembagian berdasarkan pembagian laba dan rugi. Yang kedua adalah
musyarakah, Ini adalah perjanjian antara pemilik untuk memasukkan
modal dalam bisnis tertentu dengan pembagian keuntungan yang telah
disepakati sebelumnya, dan kerugian ditanggung oleh pemilik modal
22
berdasarkan proporsi masing-masing modal.
Rasio ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pembiayaan yang
menggunakan skema bagi hasil, yakni mudharabah dan musyarakah
yang disalurkan atas total pembiayaan.
b. Zakat Performance Ratio
Zakat harus menjadi salah satu tujuan akuntansi syariah terlebih
zakat merupakan salah satu perintah dalam Islam. Oleh karena itu, kinerja
bank syariah harus didasarkan pada zakat yang dibayarkan oleh Bank
untuk menggantikan indikator kinerja konvensional yaitu rasio laba per
saham (earnings per share). Kekayaan bank harus didasarkan pada aset
bersih (net asset) daripada laba bersih (net profit) yang ditekankan oleh
metode konvensional.
c. Equitable Distribution Ratio
Equitable Distribution Ratio adalah rasio yang mengukur
persentase pendapatan yang didistribusikan kepada berbagai pemangku
kepentingan. Rasio ini diperoleh dari jumlah uang yang dihabiskan untuk
qard dan donasi, biaya karyawan, dan lainnya. Untuk masing-masing item
ini, dihitung dengan menilai jumlah yang akan didistribusikan (kepada
komunitas sosial, karyawan, investor dan perusahaan) dibagi dengan total
pendapatan dikurangi dengan zakat dan pajak. Rasio ini menunjukkan
distribusi pendapatan rata-rata kepada para pemangku kepentingan.
d. Directors-Employees Welfare Ratio
Rasio ini bertujuan untuk mengukur apakah direktur mendapatkan
23
gaji yang berlebihan dibandingkan dengan pegawai, karena remunerasi
direktur merupakan isu yang penting. Kesejahteraan karyawan disini
termasuk gaji, pelatihan, dan lain-lain. Directors-Employees Welfare Ratio
adalah rasio gaji direktur dibandingkan dengan uang yang digunakan
untuk kesejahteraan karyawan. Ini digunakan untuk mengidentifikasi
bagaimana uang itu digunakan untuk gaji direktur dibandingkan dengan
uang yang digunakan untuk kesejahteraan karyawan. Manfaat karyawan
termasuk gaji, pelatihan, dan lainnya.
e. Islamic Investment vs Non-Islamic Investment
Investasi halal dan Investasi tidak halal adalah rasio yang
membandingkan investasi halal dengan total investasi yang dilakukan oleh
Bank Islam secara keseluruhan (halal dan nonhalal). Dimana nilai yang
dihasilkan adalah ukuran dari aspek halal dan keberhasilan penerapan
prinsip-prinsip dasar Bank Islam bebas dari unsur riba.
f. Islamic Income vc Non-Islamic Income
Kekhawatiran dalam perekonomian saat ini adalah praktik Islam
secara eksplisit melarang transaksi yang melibatkan riba, gharar, dan judi.
Namun, masih banyak praktik perdagangan umum yang tidak sesuai
dengan lingkungan Islam. Oleh karena itu, penting bagi bank syariah untuk
mengungkapkan dengan jujur setiap pendapatan yang dianggap sah, dan
yang dilarang dalam Islam. Bank syariah harus menerima pendapatan dari
sumber halal. Jika bank syariah memperoleh pendapatan dari transaksi
yang non-halal, maka bank harus mengungkapkan informasi seperti
24
nomor, sumber, cara penentuan dan yang paling penting, prosedur apa
yang tersedia untuk mencegah masuknya transaksi yang dilarang oleh
syariah. Dalam laporan keuangan jumlah pendapatan non-halal dapat
dilihat dalam laporan sumber dan menggunakan qardh. Rasio ini bertujuan
untuk mengukur pendapatan yang berasal dari sumber halal.
g. AAOIFI Index
AAOIFI Index dapat mengetahui seberapa jauh perbankan syariah
telah melaksanakan kegiatannya sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah
ditetapkan oleh AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for
Islamic Financial Institutions).
4. Intelectual Capital
Intelectual capital merupakan bagian dari aset tidak berwujud yang
dimiliki perusahaan. Aset tidak berwujud perusahaan seperti intellectual
capital memiliki potensi untuk meningkatkan nilai tambah perusahaan.
Pengukuran Intellectual Capital memang belum ditetapkan secara pasti.
Akan tetapi, dalam forum Organisation For Economic Co Operation And
Development (OECD) pada bulan Juni 1999 disebutkan bahwa Intellectual
Capital merupakan aset yang penting bagi perusahaan dalam menciptakan
nilai dan mendapatkan nilai (value). Di Indonesia, Intellectual Capital
diatur dalam PSAK No. 19 (revisi tahun 2000) tentang Aktiva Tak
Berwujud. Walaupun begitu, Intellectual Capital masih belum disebutkan
secara jelas. Oleh karena itu, masih banyak perbankan syariah yang belum
25
memberikan perhatian terhadap pengukuran Intellectual Capital (Khasanah,
2016).
Mengutip ringkasan definisi IC yang dikumpulkan oleh Ulum
(2013), beerikut ini beberapa pendapat tentang definisi tetntang IC:
• IC adalah istilah yang diberikan untuk aset tidak berwujud gabungan dari
pasar, kekayaan intelektual, yang berpusat pada manusia dan
infrastruktur - yang memungkinkan perusahaan untuk berfungsi
(Brooking, 1996).
• Intellectual capital memasukkan seluruh proses dan aset yang bukan
secara normal ditunjukkan dalam laporan posisi keuangan dan seluruh
aset tak berwujud (merek dagang, paten dan merek) yang metode
akuntansi modern mempertimbangkan memasukkan seluruh
pengetahuan anggotanya dan mempraktekkan pengetahuannya (Roos et
al., 1997).
• IC sulit dipahami, tetapi begitu ditemukan dan dieksploitasi, IC dapat
memberikan organisasi basis sumber daya baru untuk bersaing dan
memenangkan (Bontis 1998).
Ulum (2013) menjelaskan bagaimana model pengukuran IC yang
dapat digunakan khusus untuk perbankan syariah yang dinamakan iB-
VAICTM (Islamic Banking-Value Added Intellectual Coefficient) model
pengukuran ini merupakan hasil penyesuaian dengan penelitian yang
dilakukan Pulic (1998). Formula perhitungan iB-VAIC pada dasarnya tidak
banyak berbeda dengan formula VAICTM yang dirumuskan oleh Pulic
26
(1998). Perbedaan mendasar diantara keduanya terletak pada akun-akun
untuk menghitung VA. Dalam iB-VAIC, VA dikonstruksi dari akun-akun
pendapatan yang semuanya adalah berbasis syariah, yaitu pendapatan bersih
kegiatan syariah dan pendapatan non-operasional yang syarah. Perhitungan
IC dengan formula iB-VAICTM sebagai berikut:
• Menghitung Value Added (iB-VA).
• Menghitung Value Added Capital Employed (iB-VACA).
• Menghitung Value Added Human Capital (iB-VAHU).
• Menghitung Structural Capital Value Added (iB-STVA).
iB-VAIC atau bisa disebut juga sebagai BPI (Business
Performance Indikator) yang dirumuskan dalam penelitian ini dapat
digunakan untuk mengukur kinerja IC perbankan syariah yang dapat
memberikan gambaran tentang kinerja IC yang dimiliki oleh perbankan
syariah.
5. Operating Efficiency Ratio
Efisiensi di bank syariah dapat dilihat dari rasio Beban Operasional
terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). OER adalah persentase dari total
biaya operasional bank syariah pada jumlah pendapatan operasional yang
dihasilkan dalam periode waktu yang ditentukan bank. Semakin tinggi
OER, efisiensi bank semakin rendah. Semakin tinggi nilai OER akan
berdampak negatif pada profitabilitas dan likuiditas bank (Abdilla et al.,
2016). Efisiensi operasional atau biasa dikenal BOPO ini pada dasarnya
mempengaruhi kinerja bank, dimana hal ini dapat menunjukan apakah bank
27
telah menggunakan semua faktor produksinya secara efisien dengan dengan
melihat tingkat BOPO, oleh karena itu harus diketahui biaya operasional
dan pendapatan operasional terlebih dahulu (Yusuf & Surjaatmadja, 2018).
Rasio ini bertujuan untuk mengukur kemampuan pendapatan operasional
untuk menutupi biaya operasional. Semakin tinggi tingkat OER
menunjukkan kurangnya kemampuan bank untuk mengurangi biaya dan
meningkatkan pendapatan operasional, yang dapat menyebabkan kerugian
karena bank kurang efisien dalam mengelola bisnis mereka. Bank Indonesia
menetapkan tingkat terbaik untuk rasio BOPO di bawah 90%, karena jika
rasio BOPO melebihi 90% mendekati 100%, maka bank dapat
dikategorikan tidak efisien dalam menjalankan operasinya (Mubarok et al.,
2019).
28
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Dibawah ini merupakan tabel penelitian terdahulu yang merupakan rujukan penulis dalam melakukan analisis pengaruh islamicity
performance index, intellectual capital dan operating efficiency ratio terhadap return on asset bank syariah.
Tabel 2.1
Tabel Penelitian Terdahulu
No. Peneliti /Judul/ Sumber Metodologi Penelitian PSR
(X1)
ZPR
(X2)
IC
(X4)
OER
(X5)
ROA
(Y) Hasil
1. (I. arofatul Azizah et al., 2019)
Pengaruh Financing To Deposit Ratio
(Fdr), Non Performing Financing (Npf),
Dan Biaya Operasional Terhadap
Pendapatan Operasional (Bopo)
Terhadap Tingkat Profitabilitas.
E-Jra, 08(03), 1–13.
• Jenis penelitian: kuantitatif
• Sumber data: BEI
• Sampel: Bank Umum
Syariah yang listing di
Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode tahun 2014 – 2017
• Tahun data: 2014 – 2017
• Metode analisis: Regresi
linier berganda
• Variable lainnya: FDR,
NPF
✓ ✓
OER has no effect
significant on ROA
29
No. Peneliti /Judul/ Sumber Metodologi Penelitian PSR
(X1)
ZPR
(X2)
IC
(X4)
OER
(X5)
ROA
(Y) Hasil
2. (Kokoh et al., 2019)
Pengaruh Cash Turnover , Net Interest
Margin, Loan To Deposit Ratio,
Operational Effiency And Cost
Effeciency (BOPO) Terhadap Return
On Asset (ROA) Pada Perbankan
Konvensional YangTerdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Periode 2012-2016.
Jurnal Akrab Juara, 4(2), 143–158.
• Jenis penelitian: kuantitatif
• Sumber data: BEI
• Sampel: 30 Perusahaan
Perbankan konvensional
yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode
2012-2016
• Tahun data: 2012-2016
• Metode analisis: analisis
regresi berganda
• Variable lainnya: Cash
Turnover , Net Intersert
Margin & Loan To Deposit
Ratio
✓ ✓
Cost Effeciency
(OER) berpengaruh
dan signifikan secara
parsial terhadap
Return On Asset
(ROA)
3. (Abdilla et al., 2016)
The Determinants Factor of Islamic
Bank’s Profitability and
Liquidity in Indonesia
Knowledge Horizons - Economics
Volume 8, No. 2, pp. 140–147
• Jenis penelitian: kuantitatif
• Sumber data: quarterly
data from the years 2008 to
2015
• Sampel: Bank Muamalat
Indonesia, Bank Syariah
Mandiri, and Bank Mega
Syariah.
• Tahun data: 2008 - 2015
• Metode analisis: multiple
regression analysis
✓ ✓
OER have a negative
and significant effect
on ROA
30
No. Peneliti /Judul/ Sumber Metodologi Penelitian PSR
(X1)
ZPR
(X2)
IC
(X4)
OER
(X5)
ROA
(Y) Hasil
• Variable lainnya: CAR &
NPF
4. (Mubarok et al., 2019)
The Important Element Of Revenue
Sharing In Arbitrate Client By
Indonesian Islamic Banking
Profitability.
Journal of Education, Health and
Sport, 9(11), 52.
• Jenis penelitian: kuantitatif
• Sumber data: financial
statements for 2010 - 2017
period.
• Sampel: 10 Islamic
Commercial Banks in
Indonesia
• Tahun data: 2010-2017
• Metode analisis: causality
with purposive sampling
data collection technique
• Variable lainnya: FDR &
NPF
✓ ✓
OER have a negative
and significant effect
on ROA
5. (Yusuf & Surjaatmadja, 2018)
Analysis of Financial Performance on
Profitability with Non Performance
• Jenis penelitian: kuantitatif
• Sumber data: financial
statements ✓ ✓
OER have a
significant negative
effect on ROA
31
No. Peneliti /Judul/ Sumber Metodologi Penelitian PSR
(X1)
ZPR
(X2)
IC
(X4)
OER
(X5)
ROA
(Y) Hasil
Financing as Variable Moderation
(Study at Sharia Commercial Bank in
Indonesia Period 2012 – 2016).
Journal of Economics and Financial,
8(4), 126–132.
• Sampel: 12 sharia
commercial banks in
Indonesia
• Tahun data: 2012–2016
• Metode analisis: multiple
linear regression analysis
• Variable lainnya: CAR,
FDR, & NPF
6. (Dewanata et al., 2016)
The Effect Of Intellectual Capital And
Islamicity Performance Index To The
Performance Of Islamic Bank In
Indonesia 2010- 2014 Periods.
Jurnal Riset Manajemen Sains
Indonesia, 7(2), 259–278.
• Jenis penelitian:
Kuantitatif
• Sumber data: financial
statement of 11 Islamic bank
in Indonesia
• Sampel: 11 Islamic Bank
in Indonesia
• Tahun data: 2010-2014
• Metode analisis:
Regression model using
panel data with Fixed Effect
Model
• Variable lainnya: EDR
✓ ✓ ✓ ✓
Intellectual capital
and zakat
performance ratio has
significant and positif
impact on ROA and
profit sharing ratio
has significant and
positif impact on
ROA.
7. (Hardina et al., 2019)
Pengaruh Islamicity Performance Index
Terhadap Profitabilitas Dengan
Intellectual Capital Sebagai Variabel
• Jenis penelitian:
Kuantitatif
• Sumber data: Laporan
Tahunan
✓ ✓ ✓
Profit Sharing Ratio
berpengaruh
signifikan terhadap
ROA, Zakat
Performance Ratio
32
No. Peneliti /Judul/ Sumber Metodologi Penelitian PSR
(X1)
ZPR
(X2)
IC
(X4)
OER
(X5)
ROA
(Y) Hasil
Moderating Pada Perbankan Syariah Di
Indonesia
The 9th University Research
Colloqium, 9(3), 275–282.
• Sampel: 8 sampel
perbankan syariah di
Indonesia
• Tahun data: 2013-2017
• Metode analisis:
Moderated Regression
Anlyisis (MRA)
• Variable lainnya: Islamic
Income vs Non Islamic
Income
tidak berpengaruh
terhadap ROA
8. (Krisnawati, 2019)
The Effect of Islamic Corporate Social
Responsibility, Shariah Compliance,
Company Size and Sharia Supervisory
Board on Profitability of Sharia
Commercial Banks in Indonesia.
International Journal of Public
Budgeting, Accounting and Finance,
2(2), 1–14.
• Jenis penelitian:
Kuantitatif
• Sumber data: financial
statement
• Sampel: 13 sharia
commercial banks in
Indonesia
• Tahun data: 2011 – 2017
• Metode analisis: panel data
regression
• Variable lainnya: Islamic
Income vs Non Islamic
Income, Islamic corporate
social responsibility and
Firm size
✓ ✓ ✓
Firm size partially
have a positive and
significant effect on
ROA,While profit
sharing ratioa and
zakat performance
have a positive and
not significant effect
on ROA
33
No. Peneliti /Judul/ Sumber Metodologi Penelitian PSR
(X1)
ZPR
(X2)
IC
(X4)
OER
(X5)
ROA
(Y) Hasil
9. (Pudyastuti, 2018)
Pengaruh Islamicity Performance Index
dan Financing to Deposit Ratio (FDR)
Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan
Syariah di Indonesia.
Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia,
7(2), 170–181.
• Jenis penelitian:
Kuantitatif
• Sumber data: financial
statement
• Sampel: Bank Umum
Syariah yang terdaftar di
Bank Indonesia
• Tahun data: 2011-2016
• Metode analisis: regresi
linier berganda
• Variable lainnya: Islamic
Income vs Non Islamic
Income, EDR & FDR
✓ ✓
Profit Sharing Ratio
berpengaruh positif
terhadap ROA
10. (Rahma, 2018)
The Effect Of Intellectual Capital And
Islamic Performance Index On
Financial Performance.
Akuntabilitas 11(1), 105–116.
• Jenis penelitian:
Kuantitatif
• Sumber data: financial
statement
• Sampel: 2012 – 2015
• Tahun data: perbankan
syariah di Indonesia
• Metode analisis: analisis
regresi berganda
• Variable lainnya: Islamic
Income vs Non Islamic
Income
✓ ✓ ✓ ✓
Intellectual capital
(VAIC) secara positif
dan signifikan
berpengaruh terhadap
return on asset. Profit
Sharing Ratio (PSR)
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
return on asset. Zakat
Performance Ratio
(ZPR) secara positif
dan signifikan
berpengaruh terhadap
Return On Asset.
34
No. Peneliti /Judul/ Sumber Metodologi Penelitian PSR
(X1)
ZPR
(X2)
IC
(X4)
OER
(X5)
ROA
(Y) Hasil
11. (Mardiani et al., 2019)
Islamic Corporate Governance Dan
Kinerja Keuangan Unit Usaha Syariah
(UUS).
Jurrnal Akuntansi : Kajian Ilmiah
Akuntansi, 6(2), 128–142.
• Jenis penelitian:
Kuantitatif
• Sumber data: annual
reportdan laporan keuangan
triwulan ke-IV
• Sampel: 18 Unit Usaha
Syariah
• Tahun data: 2013-2017
• Metode analisis: regresi
data panel
• Variable lainnya: Islamic
Corporate Governance
✓ ✓
Intellectual Capital
berpengaruh positif
signifikan terhadap
ROA
12. (Khasanah, 2016)
Pengaruh Intellectual Capital Dan
Islamicity Performance Index Terhadap
Kinerja Keuangan Perbankan Syariah
Di Indonesia.
Nominal, Barometer Riset Akuntansi
Dan Manajemen, 5(1)
• Jenis penelitian:
Kuantitatif
• Sumber data: financial
statement
• Sampel: 12 unit Bank
Umum Syariah
• Tahun data: 2010-2015
• Metode analisis: analisis
regresi linier sederhana dan
berganda
• Variable lainnya: EDR &
Islamic Income vs Non
Islamic Income
✓ ✓ ✓ ✓
Terdapat pengaruh
positif signifikan IC
terhadap ROA,
Terdapat pengaruh
signifikan PSR
terhadap ROA, Tidak
terdapat pengaruh
signifikan ZPR
terhadap ROA,
35
No. Peneliti /Judul/ Sumber Metodologi Penelitian PSR
(X1)
ZPR
(X2)
IC
(X4)
OER
(X5)
ROA
(Y) Hasil
13. (Pramono & Widiarto, 2019)
Kinerja Keuangan Bank Syariah Di
Indonesia.
Accounthink, Journal of Accounting
and Finance, 4(1), 685–697.
• Jenis penelitian:
Kuantitatif
• Sumber data: annual
reports
• Sampel: 40 Islamic banks
in Indonesia
• Tahun data: 2012 – 2016
• Metode analisis: regression
analysis
• Variable lainnya:
Pembiayaan Bagi Hasil,
NPF, DPS, ZPR, Inflsi, dan
(BI Rate)
✓ ✓
ZPR berpengaruh
terhadap ROA Bank
Syariah
14. (I. N. Azizah & Senjani, 2019)
The Role Of Intellectual Capital In
Modernizing The Influence Of Good
Corporate Governance And Sharia
Compliance Of Sharia Banks.
AL-ARBAH: Journal of Islamic
Finance and Banking, 1(1), 47–68.
• Jenis penelitian:
Kuantitatif
• Sumber data: annual
reports
• Sampel: 14 Islamic
commercial banks in
Indonesia
• Tahun data: 2013-2017
• Metode analisis: panel data
regression test with software
Eviews
✓ ✓ ✓
Profit sharing ratio
(PSR) has no effect on
the ROA and zakat
performing ratio
(ZPR) does not affect
the ROA
36
No. Peneliti /Judul/ Sumber Metodologi Penelitian PSR
(X1)
ZPR
(X2)
IC
(X4)
OER
(X5)
ROA
(Y) Hasil
• Variable lainnya: GCG &
Islamic Income vs Non
Islamic Income
15. (Nawaz, 2018)
Intellectual capital profiles and
financial performance of Islamic banks
in the UK.
International Journal of Learning and
Intellectual Capital, 16(1), 87–97.
• Jenis penelitian:
Kuantitatif
• Sumber data: financial
statement
• Sampel: Islamic banks
operating in the UK
financial services sector
• Tahun data: 2013 to 2017
• Metode analisis: regression
analysis
• Variable lainnya: capital
employed efficiency, human
capital efficiency, structural
capital efficiency and bank
size and number of
employees
✓ ✓
IC efficiency proxied
by the value added
intellectual coefficient
(VAIC) relates
positively with
financial performance
(ROA) of the selected
Islamic banks in the
UK
16. (Indriani & Ratnawati, 2017)
Pengaruh Intellectual Capital Struktur
Modal Dan Tingkat Inflasi Terhadap
Kinerja Keuangan Perbankan Syariah
Di Indonesia.
Media Ekonomi, 25(1), 25–32.
• Jenis penelitian:
Kuantitatif
• Sumber data: laporan
keuangan bank syariah,
jurnal, artikel, studi literatur
dan hasil-hasil penelitian
✓ ✓
Intellectual Capital
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap ROA
37
No. Peneliti /Judul/ Sumber Metodologi Penelitian PSR
(X1)
ZPR
(X2)
IC
(X4)
OER
(X5)
ROA
(Y) Hasil
terdahulu yang berhubungan
dengan permasalahan
• Sampel: Perbankan Syariah
di Indonesia Periode 2010-
2015
• Tahun data: 2010-2015
• Metode analisis: regresi
dengan data panel
• Variable lainnya: CAR dan
tingkat inflasi
17. (Khairiyansyah & Vebtasvili, 2018)
Relationship between Intellectual
Capital with Profitability and
Productivity in Indonesian Banking
Industry.
Jurnal Keuangan Dan Perbankan,
22(1), 127–136.
• Jenis penelitian:
Kuantitatif
• Sumber data: financial
statement
• Sampel: 30 banking
companies listed on the
Indonesia Stock Exchange
• Tahun data: 2014 - 2016
• Metode analisis: The
analysis using outer test
models and inner model
• Variable lainnya: ATO
✓ ✓
Intellectual
Capital has a positive
impact on profitability
(ROA).
18. (Erzha et al., 2019)
Pengaruh Pinjaman dan Modal
Intelektual Terhadap Profitabilitas
• Jenis penelitian:
Kuantitatif
• Sumber data: laporan
keuangan tahunan bank
✓ ✓
Intellectual Capital
berpengaruh positif
terhadap ROA
38
No. Peneliti /Judul/ Sumber Metodologi Penelitian PSR
(X1)
ZPR
(X2)
IC
(X4)
OER
(X5)
ROA
(Y) Hasil
dengan Risiko Kredit sebagai
Pemoderasi The Effect of Loan and
Intellectual Capital on Profitability
with Credit Risk as Moderating.
Jurnal Economia,
15(2), 159–171.
• Sampel: 41 bank
konvensional yang terdaftar
di OJK
• Tahun data: 2013-2017
• Metode analisis: Regresi
• Variable lainnya: Loan dan
Risiko Kredit
19. (Harahap, I. M., 2018)
Impact of Bank Performance on
Profitability.
Sch. J. Econ. Bus. Manag,
5(8), 727–733.
• Jenis penelitian:
Kuantitatif
• Sumber data: financial
statement
• Sampel: 10 Bank di
Indonesia
• Tahun data: 2010 – 2016
• Metode analisis: regresi
data panel
• Variable lainnya: DPK,
CAR dan LDR
✓ ✓
Efficiency (OER) does
not affect the
performance of the
profitability (ROA)
20. (Kusumastuti & Alam, 2019)
Analysis Of Impact Of Car , Bopo , Npf
On Profitability Of Islamic Banks.
Journal of Islamic Economic Laws,
2(1), 30–59.
• Jenis penelitian:
Kuantitatif
• Sumber data: Islamic
banking taken from the
website www.ojk.go.id and
other supporting data
✓ ✓
OER is negatively
influential to ROA
39
No. Peneliti /Judul/ Sumber Metodologi Penelitian PSR
(X1)
ZPR
(X2)
IC
(X4)
OER
(X5)
ROA
(Y) Hasil
• Sampel: Islamic
Commercial Bank in
Indonesia
• Tahun data: 2010-2014
• Metode analisis: multiple
linear regression analysis
• Variable lainnya: Car and
NPF
21. (Arslan & Kızıl, 2019)
Measuring Intellectual Capital of
Turkish Banks Listed on Borsa Istanbul
Banking Index (BIST XBANK) with
the Market Value / Book Value Method
and Value Added Intellectual
Coefficient (VAIC) Model.
EMAJ: Emerging Markets Journal,
9(1), 101–116.
• Jenis penelitian:
Kuantitatif
• Sumber data: Turkish
Banks Listed on Borsa
Istanbul Banking Index
(BIST XBANK)
• Sampel: Turkish Banks
Listed on Borsa
• Tahun data: September
2017
• Metode analisis: Pearson
Correlations Test
• Variable lainnya: MV/PV,
HCE, SCE and CEE
✓ ✓
There is a strong
positive correlation
between ROA
and VAIC as well.
22. (Asfarawenti & Saiful, 2019)
• Jenis penelitian:
Kuantitatif
• Sumber data: Indonesia
Stock Exchange (IDX) and
✓ ✓
Intellectual Capital
negatively affect
Islamic bank
40
No. Peneliti /Judul/ Sumber Metodologi Penelitian PSR
(X1)
ZPR
(X2)
IC
(X4)
OER
(X5)
ROA
(Y) Hasil
Intellectual capital and performance of
Indonesian Islamic and conventional
banks.
Pressacademia, 6(3), 149–157.
all Indonesian Islamic banks
for periods 2012-2016
• Sampel: 10 Islamic banks
and 30 Conventional banks
in Indonesia
• Tahun data: 2012-2016
• Metode analisis: Multiple
Regression
• Variable lainnya: ROE and
NIM
performance for ROA
proxy
23. (Nawaz & Haniffa, 2017)
Determinants of financial performance
of Islamic banks: an intellectual capital
perspective.
Journal of Islamic Accounting and
Business Research, 8(2),
• Jenis penelitian:
Kuantitatif
• Sumber data: bankscope
database
• Sampel: 64 Islamic
Financial Instutions
operating in eighteen
different countries
• Tahun data: 2007-20011
• Metode analisis:
Regression
• Variable lainnya: -
✓ ✓
Results IndIcate a
significant positive
relationship between
IC and ROA
24. (Naushad, 2019)
• Jenis penelitian:
Kuantitatif ✓ ✓
Results IndIcate a
significant positive
relationship between
IC and ROA
41
No. Peneliti /Judul/ Sumber Metodologi Penelitian PSR
(X1)
ZPR
(X2)
IC
(X4)
OER
(X5)
ROA
(Y) Hasil
Intellectual capital and financial
performance of sharia-compliant banks
in Saudi Arabia.
Banks and Bank Systems, 14(4), 1–9.
• Sumber data: annual
reports of banks, accessed
from public websites
• Sampel: banks in Saudi
Arabia
• Tahun data: 2013–2018
• Metode analisis: panel data
using the pooled Ordinary
Least Square (OLS) method
• Variable lainnya: ROE
25. (Prima, 2018)
Pengaruh Modal Intelektual Terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan
Perbankan Pada Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Akrab Juara, 5(1), 184–203.
• Jenis penelitian:
Kuantitatif
• Sumber data: laporan
tahunan yang dipublikasikan
oleh Bursa Efek Indonesia
• Sampel: perusahaan
perbankan yang terdaftar
pada Bursa Efek Indonesia
(BEI)
• Tahun data: 2009 - 2013
• Metode analisis: Analisis
regresi linear berganda
• Variable lainnya: -
✓ ✓
VAIC tidak
berpengaruh secara
signifikan terhadap
kinerja keuangan
(ROA) perusahaan
perbankan yang
terdaftar di BEI
26. (Dian et al., 2019) • Jenis penelitian:
Kuantitatif ✓ ✓ ✓
Intellectual Capital
Tidak Berpengaruh
terhadap ROA.
42
No. Peneliti /Judul/ Sumber Metodologi Penelitian PSR
(X1)
ZPR
(X2)
IC
(X4)
OER
(X5)
ROA
(Y) Hasil
Pengaruh Intellectual Capital , Efisiensi
Operasional , dan Islamicity
Performance Index , Terhadap
Profitabilitas Bank Syariah di
Indonesia.
Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Indonesia,
3(1), 38–49.
• Sumber data: laporan
keuangan Bank Umum
Syariah
• Sampel: Bank Umum
Syariah yang ada di
Indonesia
• Tahun data: 2012 – 2017
• Metode analisis: regresi
linear berganda
• Variable lainnya: -
Rendahnya Tingkat
Efisiensi Operasional
Berpengaruh Negatif
terhadap ROA.
Sumber : Diolah dari berbagai referensi
43
C. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2012), Hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis
terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiris dengan data
Sebuah hipotesis yang diajukan memiliki fungsi yang sangat penting
dalam suatu penelitian, yakni memberikan arah yang jelas terhadap pelaksanaan
penelitian. berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa,
hipotesis merupakan Jawaban sementara atas sebuah penelitian. Dimana
penelitian tersebut berdasarkan pengumpulan data-data fakta empiris yang
terkait. Dari jawaban sementara tersebut masih harus diuji terlebih dahulu, untuk
mendapatkan hasil penelitian yang lebih jelas. Hipotesis pada penelitian ini
adalah:
1. Pengaruh Profit Sharing Ratio terhadap ROA Bank Syariah
Pendapatan bagi hasil yaitu pembiayaan mudharabah dan pembiayaan
musyarakah telah efektif dalam meningkatkan ROA, sehingga akan
meningkatkan Kinerja Keuangan Bank Syariah (Pudyastuti, 2018).
Pendapat ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Hardina (2019), yang
menyatakan bahwa transaksi bagi hasil yaitu mudharabah dan musyarakah
merupakan inti dari perbankan syariah dimana transaksi dalam perbankan
syariah lebih banyak menggunakan bagi hasil dan tentu terlepas dari
44
transakasi riba dan juga transaksi bagi hasil juga dianggap sudah sesuai
dengan ketentuan syariah yang ada.
Penelitian lain yang mendukung hasil tersebut dilakukan oleh
Dewanata (2016); dan Khasanah (2016) yang menyatakan bahwa Profit
Sharing Ratio berpengaruh signifikan terhadap ROA bank Syariah.
Berdasarkan uraian diatas, maka dirumuskan hipotesis sebagai
berikut :
H1 : Profit Sharing Ratio Pada Bank Syariah berpengaruh signifikan
terhadap ROA Bank Syariah.
2. Pengaruh Zakat Performance Ratio terhadap ROA Bank Syariah
Bank Syariah dengan tingkat pembayaran zakat yang tinggi
cenderung akan memperoleh laba yang tinggi pula, sehingga akan
meningkatkan kinerja bank umum syariah (Dewanata et al., 2016).
Distribusi zakat yang baik dan transparan akan meningkatkan kepercayaan
pelanggan dan masyarakat untuk menggunakan layanan dan produk
perbankan syariah. Ini mendukung teori syariah perusahaan yang tidak
hanya peduli pada kepentingan individu tetapi juga mencakup Allah,
manusia dan alam (Krisnawati, 2019).
Penelitian yang dilakukan oleh oleh Rahma (2018) menyatakan
bahwa ZPR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA penelitian
ini juga didukung oleh Pramono & Widiarto (2019) yang menyatakan ZPR
berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank syariah.
45
Berdasarkan uraian diatas, maka dirumuskan hipotesis sebagai
berikut :
H2 : Zakat Performance Ratio Pada Bank Syariah berpengaruh
signifikan terhadap ROA Bank Syariah.
3. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Return On Asset
Semakin tinggi nilai VAIC, semakin tinggi profitabilitas perusahaan
perbankan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin baik dalam
mengelola aset yang berakibat pada peningkatan laba atas aset yang dimiliki
perusahaan yang diukur dengan ROA (Khairiyansyah & Vebtasvili, 2018).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mardiani et al.
(2019) disimpulkan bahwa intellectual capital terbukti berpengaruh positif
signifikan terhadap ROA. Hasil analisis statistik untuk penelitian tersebut
sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewanata et al. (2016),
Khairiyansyah & Vebtasvili, (2018), Nawaz (2018), Erzha, Sudarma &
Rahman, (2019), Arslan & Kızıl (2019), Naushad (2019) yang juga
menemukan bahwa Intellectual Capital berpengaruh signifikan terhadap
kinerja keuangan bank syariah.
H3 : Terdapat pengaruh signifikan Intellectual Capital terhadap ROA
perbankan syariah
46
4. Pengaruh Operating Efficiency Ratio Terdadap Profitabilitas Bank
Syariah
OER merupakan proksi dari tingkat efisiensi. Efisiensi suatu bank
sangat mempengaruhi besarnya pengembalian yang akan diperoleh.
Semakin efisien operasi yang dilakukan oleh bank, keuntungan yang
diperoleh bank akan semakin besar. Ini sesuai dengan teori bahwa semakin
besar BOPO, semakin menurun kinerja bank dan ROA yang diperoleh bank
juga akan menurun (Yusuf & Surjaatmadja, 2018).
Penelitian yang dilakukan oleh Kusumastuti & Alam (2019)
terhadap bank syariah menunjukan hasil bahwa Rasio Biaya terhadap
Pendapatan (BOPO) terhadap ROA berpengaruh negatif signifikan terhadap
profitabilitas. Dengan kata lain, peningkatan Biaya Operasional dan
Pendapatan Operasional (BOPO) dapat memacu penurunan profitabilitas
ROA di bank umum syariah. Hasil ini memperkuat penelitian yang
dilakukan sebelumnya oleh Abdilla et al. (2016) juga didukung oleh
penelitian terbaru yang dilakukan Kokoh et al. (2019), Mubarok et al.
(2019) yang menghasilkan hasil yang serupa.
Berdasarkan uraian diatas, maka dirumuskan hipotesis sebagai
berikut :
H4 : Operating Efficiency Ratio Pada Bank Syariah berpengaruh
signifikan terhadap ROA Bank Syariah
47
D. Kerangka Pemikiran
Di bawah ini merupakan gambaran kerangka pemikiran penulis mengenai
analisis pengaruh islamicity performance index, intellectual capital dan operating
efficiency ratio terhadap return on asset bank syariah.
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Keterangan :
: Pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
: Pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Profit Sharing Ratio (X1)
Intellectual Capital (X3)
zakat performance ratio
(X2)
Return On Asset (Y)
Operating Efficiency Ratio
(X4)
48
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal. Menurut
Sugiyono (2008), penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang
dimaksudkan untuk mengungkapkan permasalahan yang bersifat sebab akibat
antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana pengaruh variabel independen (Profit Sharing Ratio, Zakat
performance ratio, Intellectual Capital dan Operating Efficiency Ratio)
terhadap variabel dependen Return On Aset. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif ini
menggunakan data berupa angka-angka yang diperoleh dengan mengakses
website bank syariah di berbagai negara. Negara yang dipilih adalah negara
dengan peringkat 5 besar IFCI 2019. Data yg diperoleh dimasukan ke dalam
analisis statistik untuk dinilai dan dianalisis.
B. Metode Pengumpulan Data
Populasi dalam penelitian ini dilakukan pada bank syariah negara-
negara yang termasuk ke dalam 5 besar IFCI 2019. Adapun sumber data yang
digunakan adalah data sekunder. Data yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan laporan keuangan tahunan perbankan Syariah. Penelitian ini
menggunakan data panel yang merupakan gabungan antara data cross section
dan data time series, dimana unit cross section yang sama diukur pada waktu
49
yang berbeda. Maka dengan kata lain, data panel dapat dikatakan data dari
beberapa individu sama yang diamati dalam kurun waktu tertentu dalam
penelitian ini digunakan periode selama 3 tahun yaitu 2016-2018. Data
perbankan syariah Profit Sharing Ratio, Zakat performance ratio, Intellectual
Capital dan Operating Efficiency Ratio diambil dari laporan keuangan tahunan
yang diakses pada website masing-masing perbankan. Waktu penelitian
dilaksanakan mulai bulan Maret-April 2020.
Dalam bukunya Sugiyono (2007) menjelaskan sampel merupakan
bagian dari populasi dimana sampel yang diambil dari populasi ini harus betul
betul representatif (mewakili). Pada penelitian ini sampel diambil dengan
metode purposive sampling dimana sampel yang diambil didasarkan kriteria.
Kriteria yang digunakan untuk mengambil sampel dalam penelitian ini adalah:
a. Bank Syariah yang memublikasikan laporan keuangan tahunan periode
2016-2018 pada website masing-masing bank syariah.
b. Bank Syariah yang memiliki kelengkapan data variabel yang diteliti, yaitu
Return on Asset, Profit Sharing Ratio, zakat performance ratio,
Intellectual Capital dan Operating Efficiency Ratio.
C. Operasionalisasi Variabel
Menurut Sugiyono (2007) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
50
1. Variabel Dependen
Variabel dependen, dalam hal ini adalah ROA perbankan syariah.
Alasan dipilihnya Return On Asset (ROA) dalam variable ini adalah karena
ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Dimana semakin besar ROA
bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut
dan semakin baik pula posisi bank tersebut dan segi penggunaan aset (Cahya
& Mifdlol, 2017). Pengembalian atas aset dapat diukur dengan
membandingkan laba sebelum pajak dengan aset total rata-rata (Alvin A
Arens Dkk, 2015)
Rumus yang digunakan untuk pengukuran ROA menurut Surat Edaran
Bank Indonesia No.13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 adalah :
Laba sebelum pajak
Rata-rata total Aset
2. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Profit Sharing
Ratio, Zakat performance ratio, Intellectual Capital dan Operating
Efficiency Ratio.
a. Profit Sharing Ratio (PSR)
Rasio ini mengukur banyaknya bagi hasil yang dicapai oleh
perbankan syariah, yang diperoleh dengan pembiayaan mudharabah
dan pembiayaan musyarakah (Hameed et al., 2004). Profit Sharing
Ratio mengukur besarnya pembiayaan dengan prinsip bagi hasil yang
51
diberikan Bank Umum Syariah melalui dua akad Mudharabah dan
Musyarakah terhadap total pembiayaan secara keseluruhan (Salamah &
Kusumaningtias, 2019).
Rumus dari Profit Sharing Ratio (PSR) adalah sebagai berikut
(Hameed et al., 2004) :
Mudharabah + Musyarakah
Total Financing
b. Zakat performance ratio (ZPR)
ZPR merupakan rasio zakat terhadap total aset bersih. Dalam hal
ini zakat yang dibayarkan oleh perbankan syariah menjadi dasar dalam
pengukuran kinerja perbankan syariah. Zakat yang dibayarkan
perbankan syariah menggantikan indikator laba per saham (Khasanah,
2016) .
Berikut rumus untuk menghitung Zakat Performance Ratio
(Hameed et al., 2004) :
Zakat
Net Asset
c. Operating Efficiency Ratio (OER)
Efisiensi operasional diukur dengan membandingkan total biaya
operasional dengan total pendapatan operasional (BOPO). Rasio ini
bertujuan untuk mengukur kemampuan operasi pendapatan untuk
52
menutupi biaya operasional (Mubarok et al., 2019).
Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.13/23/DPNP tanggal
25 Oktober 2011 rasio ini bertujuan untuk mengukur efisiensi kegiatan
operasional bank syariah dengan membagi biaya operasional dengan
pendapatan operasional. Data biaya operasional yang digunakan adalah
beban operasional termasuk kekurangan Penyisihan Penghapusan
Aktiva Produktif (PPAP). Data pendapatan operasional yang digunakan
adalah data pendapatan operasional setelah distribusi bagi hasil.
Operating Efficiency Ratio dapat dihitung dengan rumus:
Biaya Operasional
Pendapatan Operasional
d. Intellectual Capital (iB-VAIC)
Untuk mengukur kinerja intellectual capital di perbankan syariah,
Ulum (2013) sudah mengembangkan alat ukur VAIC agar menjadi
lebih relevan digunakan dalam mengukur kinerja intellectual capital
pada perbankan syariah yang disebut dengan iB-VAIC. Ada perbedaan
yang cukup signifikan dari aspek perhitungan value added (VA) dimana
Pulic menyusun perhitungan VA dari total pendapatan, sedangkan
Ulum menyusun perhitungan VA dari aktivitas-aktivitas syariah (Dian
et al., 2019) .
Tahapan untuk menghitung iB-VAIC menurut Ulum (2013)
adalah sebagai berikut:
53
1) Menghitung iB-Value Added (VA)
Tahap pertama dengan menghitung iB-Value Added (iB-
VA). VA adalah indikator paling objektif untuk menilai
keberhasilan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam penciptaan nilai (Salamah et al., 2019). iB-VA dihitung
dengan menggunakan cara yaitu sebagai berikut :
iB-VA = OUT – IN
Keterangan :
a) OUT (Output) : Total pendapatan, diperoleh dari:
• Pendapatan bersih kegiatan syariah = pendapatan operasi
utama kegiatan syariah + pendapatan operasi lainnya - hak
pihak ketiga atas bagi hasil dan syirkah temporer
• Pendapatan non operasional
b) IN (input) : Beban usaha/operasional dan beban non
operasional kecuali beban kepegawaian/karyawan
Value added (iB-VA) juga dapat dihitung dari akun-akun
perusahaan sebagai berikut:
iB-VA= OP + EC + D + A
Keterangan :
OP : operating profit (laba operasi/laba usaha)
54
EC : employee costs (beban karyawan)
D : depreciation (depresiasi)
A : amortization (amortisasi)
2) Menghitung iB-Value Added Capital Employed (iB-VACA)
Tahap kedua dengan menghitung Value Added Capital
Employed (iB-VACA). iB-VACA adalah indikator untuk iB-VA
yang diciptakan oleh satu unit dari human capital. Rasio ini
menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE
terhadap value added perusahaan.
iB-VACA = 𝑉𝐴
𝐶𝐸
Keterangan:
iB-VACA : Value Added Capital Employed : rasio dari iB-VA
terhadap CE
iB-VA : value added
CE : Capital Employed (total ekuitas)
3) Menghitung iB-Value Added Human Capital (iB-VAHU)
iB-VAHU menunjukkan berapa banyak iB-VA dapat
dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Rasio
ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang
diinvestasikan dalam HC terhadap value added organisasi.
55
iB-VAHU = 𝑉𝐴
𝐻𝐶
Keterangan :
iB-VAHU : Value added Human Capital : rasio dari iB-VA
terhadap HC
iB-VA : Value added
HC : Human capital (beban karyawan)
4) Menghitung Structural Capital Value Added (iB-STVA)
Rasio ini mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk
menghasilkan satu rupiah dari iB-VA dan merupakan indikasi
bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai.
iB-STVA =𝑆𝐶
𝑉𝐴
Keterangan :
STVA : Structural Capital Value Added : rasio dari SC
terhadap iB-VA
IB-VA : Value Added
SC : Structural capital : iB-VA – HC
5) Menghitung Value Added Intellectual Coefficient (iB-VAIC™)
iB-VAIC™ mengindikasikan kemampuan intelektual
organisasi yang dapat juga dianggap sebagai BPI (Business
Performance Indikator). iB-VAIC™ merupakan penjumlahan dari
56
tiga komponen sebelumnya, yaitu iB-VACA, iB-VAHU, dan iB-
STVA.
iB-VAIC™ = iB-VACA + IB-VAHU + iB-STVA
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
No Variabel Indikator Skala
1 ROA
(SE BI No.13/23/DPNP)
Laba sebelum pajak
Rata-rata total Aset
Rasio
2 PSR
(Hameed et al., 2004)
Mudharabah + Musyarakah
Total Financing
Rasio
3 ZPR
(Hameed et al., 2004)
Zakat
Net Asset
Rasio
4 OER
(SE BI No.13/23/DPNP)
Biaya Operasional
Pendapatan Operasional
Rasio
5 IC
(Ulum 2013)
iB-VAIC™ = iB-VACA + IB-
VAHU + iB-STVA Rasio
Sumber : Diolah dari berbagai referensi
D. Metode Analisi Data
Teknik analisis data yang digunakan menggunakan alat statistik yaitu
Eviews 10. Eviews 10 digunakan karena memiliki keunggulan dalam
menganalisis data panel / pooling. Program Eviews 10 ini juga memiliki
kelebihan dibandingkan SPSS untuk pengujian dan koreksi asumsi klasiknya
(Ghozali dan Ratmono, 2013).
57
Metode analisis yang digunakan untuk menguji pengaruh Profit
Sharing Ratio (X1), Zakat performance ratio (X2), Intelectual Capital (X3),
Operating Efficiency Ratio (X4) terhadap struktur ROA (Y) dalam penelitian
ini adalah analisis regresi data panel. Model persamaan regresi data panel yang
digunakan adalah sebagai berikut:
Y it= α + β1X1 it + β2X2 it + β3X3 it + β4X4 it + eit
Dimana:
Y : Variabel dependen yang diproksikan dengan ROA
X1 : Profit Sharing Ratio
X2 : Zakat performance ratio
X3 : Intelectual Capital
X4 : Operating Efficiency Ratio
i : Cross-section
t : Time series
α : Intersep/konstanta
β : Koefisien regresi
e : Error term
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah alat statistik yang bertujuan untuk
mendeskripsikan atau menjelaskan tentang gambaran objek yang diteliti
melalui data sampel atau populasi tanpa melakukan analisis dan membuat
58
kesimpulan secara umum atas objek yang diteliti (Sugiyono, 2007). Statistik
deskriptif mengacu pada transformasi data mentah ke dalam suatu bentuk
yang akan membuat pembaca lebih mudah menafsirkan maksud dari data
atau angka yang ditampilkan (Sarwono, 2006). Metode statistik deskriptif
yang digunakan dalam penelitian ini meliputi perhitungan minimum,
maksimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi.
2. Pemilihan Metode Estimasi
Model regresi dengan data panel secara umum mengakibatkan
kesulitan dalam spesifikasi modelnya. Residualnya akan mempunyai tiga
kemungkinan yaitu residual time series, cross-section maupun gabungan
keduanya. Maka terdapat tiga pendekatan dalam regresi data panel ini yaitu:
3. Pooled ordinary least square (PLS)
Metode PLS juga dikenal sebagai Commond Effect Model (CEM).
Metode ini merupakan metode yang paling sederhana. Dalam
estimasinya diasumsikan bahwa setiap unit individu memiliki intersep
dan slop yang sama, artinya model ini tidak memperhatikan dimensi
waktu maupun individu sehingga diasumsikan bahwa perilaku data
perusahaan sama dalam berbagi kurun waktu. Kelemahan model ini
adalah ketidaksesuaian model dengan keadaan sebenarnya. Kondisi tiap
obyek dapat berbeda dan kondisi suatu obyek satu waktu dengan waktu
yang lain dapat berbeda.
4. Fixed effect model (FEM)
Salah satu kesulitan prosedur panel data adalah bahwa asumsi intersep
59
dan slope yang konsisten sulit terpenuhi. Untuk mengatasi hal tersebut,
yang dilakukan dalam panel data adalah dengan memasukkan variabel
boneka (dummy variable) untuk mengizinkan terjadinya perbedaan
nilai parameter yang berbeda-beda. baik lintas unit (cross section)
maupun antar waktu (time series). Pendekatan dengan memasukkan
variabel boneka ini dikenal dengan sebutan model efek tetap (fixed
effect) atau Least Square Dummy Variable (LSDV).
5. Random effect model (REM)
REM digunakan untuk mengatasi kelemahan model efek tetap (FEM)
yang menggunakan dummy variable, sehingga model mengalami
ketidakpastian. Penggunaan dummy variable akan mengurangi derajat
bebas (degree of freedom) yang pada akhirnya akan mengurangi
efisiensi dari parameter yang diestimasi. REM menggunakan residual
yang diduga memiliki hubungan antar waktu dan antar individu
sehingga REM mengasumsikan bahwa setiap individu memiliki
perbedaan intersep yang merupakan variabel acak.
Sebelum ditentukan metode regresi data panel yang akan dipakai,
maka terlebih dahulu dilakukan pengujian untuk memilih metode mana
yang terbaik diantara ketiga metode tersebut yaitu dengan Uji Chow dan
Uji Hausmant. Pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan
Eviews. Uji Chow dilakukan untuk menguji antara metode PLS dan
FEM. Dalam melakukan Uji Chow, dibuat hipotesis untuk diuji.
Hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:
60
Ho: Metode PLS
Ha: Metode FEM
Pedoman yang akan digunakan dalam pengambilan kesimpulan
Uji Chow adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai probability F > 0.05 artinya Ho diterima; maka metode
yang dipilih adalah metode PLS.
2) Jika nilai probability F < 0,05 artinya Ho ditolak; maka metode
yang dipilih adalah metode FEM.
Uji Hausman dilakukan untuk memilih apakah menggunakan
metode FEM atau REM. Namun, Uji Hausman tidak perlu dilakukan
apabila hasil Uji Chow menunjukkan bahwa Ho diterima, atau dengan
kata lain menyimpulkan bahwa metode yang paling tepat digunakan
dalam persamaan regresi adalah metode PLS.
Selanjutnya untuk melakukan Uji Hausman, dibuat hipotesis untuk
diuji. Hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:
Ho: Metode REM
Ha: Metode FEM
Pedoman yang akan digunakan dalam pengambilan kesimpulan Uji
Hausman adalah sebagai berikut:
1) Jika Nilai probability Chi-Square > 0.05. artinya Ho diterima,
maka metode yang dipilih adalah metode REM.
2) Jika Nilai probability Chi-Square < 0,05, artinya Ho ditolak, maka
metode yang dipilih adalah metode FEM.
61
Menurut Gujarati & Porter (2009), apabila berdasarkan pemilihan
metode estimasi menghasilkan Random effect model yang sesuai untuk
penelitian dengan persamaan regresi data panel, maka tidak perlu dilakukan
uji asumsi klasik. Karena persamaan yang memenuhi asumsi klasik hanya
persamaan yang menggunakan metode Generalized Least Square (GLS) dan
dalam Eviews model estimasi yang menggunakan metode GLS hanya
Random effect model sedangkan Pooled ordinary least square dan Fixed
effect model menggunakan pendekatan Ordinary Least Squared (OLS).
(Mardiani et al., 2019).
3. Uji Asumsi Klasik Data Panel
Basuki dan Prawoto (2016) mengatakan bahwa uji asumsi klasik
yang digunakan dalam regresi linier dengan pendekatan Ordinary Least
Squared (OLS) meliputi uji linieritas, normalitas, autokorelasi,
heteroskedastisitas, dan multikolinearitas. Meskipun begitu, dalam regresi
data panel tidak semua uji perlu dilakukan.
a. Karena model sudah diasumsikan bersifat linier, maka uji linieritas
hampir tidak dilakukan pada model regresi linier.
b. Pada syarat BLUE (best linier unbias estimator), uji normalitas tidak
termasuk didalamnya, dan beberapa pendapat juga tidak mengharuskan
syarat ini sebagai sesuatu yang wajib dipenuhi.
c. Pada dasarnya uji autokorelasi pada data yang tidak bersifat time series
(cross section atau panel) akan sia-sia, karena autokorelasi hanya akan
terjadi pada data time series.
62
d. Pada saat model regresi linier menggunakan lebih dari satu variabel
bebas, maka perlu dilakukan uji multikolinearitas. Karena jika variabel
bebas hanya satu, tidak mungkin terjadi multikolinearitas.
e. Kondisi data mengandung heteroskedastisitas biasanya terjadi pada
data cross section, yang mana data panel lebih dekat ke ciri data cross
section dibandingkan time series
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
regresi data panel, tidak semua uji asumsi klasik yang ada pada metode OLS
dipakai, hanya multikolinieritas dan heteroskedastisitas saja yang
diperlukan (Apriyanti & Hamzah, 2017).
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Husein,
2001). Jika ditemukan ada hubungan korelasi yang tinggi antar variabel
bebas maka dapat dinyatakan adanya gejala multikorlinear pada
penelitian. Nilai korelasi yang dapat ditoleransi dalam uji
multikolinearitas adalah 80 persen atau 0,8.
b. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Husein (2001) uji heteroskedastisitas adalah untuk
mengetahui apakah pada model regresi terjadi ketidaksamaan varians
dan residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Uji ini dilakukan
untuk mengetahui apakah model regresi bersifat homoskedastisitas atau
heteroskedastisitas. Homoskedastisitas merupakan keadaan dimana
63
varians dan residual suatu pengamatan ke pengamatan lain adalah tetap.
Apabila varians dan residual berbeda maka model bersifat
heteroskedastisitas.
Metode yang digunakan untuk uji heteroskedastisitas adalah Uji
White, Glesjer, Breusch-Pagan-Godfrey, Harvey, dan ARCH. Model
memenuhi persyaratan apabila nilai probabilitas chi-square nya
melebihi nilai alpha 0,05 atau 5%, maka tidak terjadi masalah
heteroskedostisitas (Ghozali, 2011). Pada penelitian ini penulis
menggunakan uji Autoregressive Conditional Heteroskedasticity
(ARCH) dimana secara khusus dirancang untuk memodelkan dan
memperkirakan varian bersyarat yaitu varians variabel dependen
dimodelkan sebagai fungsi dari nilai-nilai masa lalu dari variabel
dependen dan variabel independen. Model ini banyak digunakan di
berbagai cabang ekonometrik, terutama dalam analisis keuangan yang
memiliki data terurut dalam waktu (eviews, 2018)
4. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial (Uji-t)
Uji t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh dari
variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.
Pengujian hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan tingkat
signifikansi sebesar 0,05 (5%) atau tingkat keyakinan sebesar 0,95
(Sugiyono, 2007). Rumusan hipotesis yang digunakan sebagai berikut:
H0 = variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap
64
variabel dependen.
Ha = variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
Ketentuan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut :
1) Jika tingkat signifikansinya < 5%, maka H0 ditolak dan Ha diterima
2) Jika tingkat signifikansinya > 5%, maka H0 diterima dan Ha ditolak
b. Uji Simultan (Uji Statistik F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pada pengujian ini
menggunakan tingkat signifikansi F pada tingkat α yang digunakan
sebesar 5% atau 0,05 (Sugiyono, 2007). Analisis ini didasarkan pada
perbandingan antara nilai signifikansi F dengan nilai signifikansi 0,05
dengan syarat-syarat sebagai berikut:
1) Jika signifikansi F < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti variabel-
variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel
dependen.
2) Jika signifikansi F > 0,05 maka Ho diterima yang berarti variabel
independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.
c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi ini menunjukkan kemampuan garis
regresi menerangkan variasi variabel dependen (proporsi (persen)
65
variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel
independen). Nilai R2 atau (Adjusted R2) berkisar antara 0 sampai 1.
Semakin mendekati 1 maka akan semakin baik (Ajija, 2011).
Adapun yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai
Ajusted R2 pada saat mengevaluasi model regresi terbaik. Tidak
seperti R2, nilai Ajusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel
independen ditambah ke dalam model.
66
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
bersumber dari laporan tahunan perbankan periode tahun 2016 hingga tahun
2018 yang diperoleh melalui situs resmi dari bank syariah yang bersangkutan,
mengambil dari artikel, jurnal, penelitian terdahulu, serta sumber-sumber lain
yang relevan. Data yang digunakan yaitu terkait dengan Profit Sharing Ratio,
Zakat performance ratio, Intellectual Capital Operating Efficiency Ratio dan
Return On Aset.
Dalam penelitian ini digunakan metode purposive sampling untuk
menentukan sampel. Penelitian secara purposive sampling mengindikasikan
bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian merupakan representasi dari
populasi yang ada serta sesuai dengan tujuan penelitian. Metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif dengan
menggunakan bantuan perangkat lunak Microsoft Excel 2019 dan Eviews 10
sebagai alat untuk menguji data. Tujuan dari analisis ini adalah untuk
mendapatkan informasi yang relevan yang terkandung dalam data tersebut dan
menggunakan hasilnya untuk memecahkan suatu masalah. Berikut Tabel 4.1
yang menyajikan perolehan sampel berdasarkan kriteria yang ditentukan sesuai
dengan kebutuhan penelitian:
67
Tabel 4.1
Rincian Perolehan Sample Penelitian
Kriteria Jumlah
Bank Syariah yang memublikasikan laporan keuangan tahunan
periode 2016-2018 pada website masing-masing bank syariah. 43
Bank Syariah yang tidak memiliki kelengkapan data variabel
yang diteliti, yaitu Return on Asset, Profit Sharing Ratio, Zakat
Performance Ratio, Intellectual Capital dan Operating
Efficiency Ratio
(29)
Bank Syariah yang memenuhi kriteria untuk penelitian 14
Total Sampel penelitian selama 3 tahun 42
Sumber: Data sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat bahwa sampel yang
digunakan dalam penelitian ini berjumlah 42. Dimana sampel dipilih
karena telah sesuai dengan kriteria yang ditentukan dan sesuai dengan
kebutuhan analisis penelitian. Daftar nama bank syariah yang digunakan
dalam penelitian ini dijelaskan dalam Tabel 4.2 dengan nama bank
syariah sebagai berikut:
68
Tabel 4.2
Sample Data Penelitian
Negara Bank Syariah
Indonesia
Bank Muamalat Indonesia
Bank BRI Syariah
Bank BNI Syariah
Bank Syariah Mandiri
Bank Mega Syariah
Malaysia
Affin Islamic Bank Berhad
Alliance Islamic Bank Berhad
Public Islamic Bank Berhad
RHB Islamic Bank Berhad
Arab Saudi Al Rajhi
Sudan
Aljazeera Sudanese Jordanian Bank
Balad Bank
Baraka Bank (Sudan )
United Capital Bank
Sumber: Data sekunder yang diolah
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Statistik Deskriptif
Uji statistik deskriptif dalam penelitian ini akan memberikan
transformasi data mentah ke dalam suatu bentuk dimana pembaca akan lebih
mudah menafsirkan maksud dari data angka yang dianalisis dan
diinterpretasikan secara objektif dengan membandingkan perhitungan nilai
minimum, maksimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi dari sampel
yang ada. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Return On Aset (ROA) sebagai variabel dependen , Profit Sharing Ratio
(PSR) , Zakat performance ratio (ZPR), Intellectual Capital (IC) dan
Operating Efficiency Ratio (OER) sebagai variabel independen.
69
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif
ROA PSR ZPR IC OER
Mean 0.024341 0.302869 0.000550 7.297518 0.775812
Maximum 0.245986 0.813205 0.002835 45.45549 0.982400
Minimum 0.000770 0.037229 0.000004 1.213485 0.405476
Std. Dev 0.039169 0.207493 0.000772 11.32665 0.163085
Sumber: Output exel yang diolah
Berdasarkan statistik deskriptif pada tabel 4.3 dapat diketahui:
a. Return on Asset (ROA)
Statistik deskriptif pada tabel 4.3 menunjukan bahwa nilai rata-
rata untuk ROA bank syariah menggunakan 42 sampel laporan
keuangan tahunan selama periode 2016-2018 sebesar 0.024341 dan
standar devisiasi sebesar 0.039169 ini menunjukan bahwa data bersifat
heterogen atau sebaran data bervariasi karena standar devisiasi lebih
besar dibandingkan nilai rata-rata. Dalam tabel tersebut juga
menujukan bahwa nilai ROA terendah sebesar 0.000770 pada Bank
Muamalat Indonesia tahun 2018, sedangkan untuk nilai ROA tertinggi
sebesar 0.245986 pada United Capital Bank Sudan tahun 2018.
b. Profit Sharing Ratio (PSR)
Statistik deskriptif pada tabel 4.3 menunjukan bahwa nilai rata-
rata untuk PSR bank syariah menggunakan 42 sampel laporan
keuangan tahunan selama periode 2016-2018 sebesar 0.302869 dan
standar devisiasi sebesar 0.207493 ini menunjukan bahwa data bersifat
homogen atau sebaran data kurang bervariasi karena standar devisiasi
70
lebih kecil dibandingkan nilai rata-rata. Dalam tabel tersebut juga
menujukan bahwa nilai PSR terendah sebesar 0.037229 pada Baraka
Bank Sudan tahun 2018, sedangkan untuk nilai PSR tertinggi sebesar
0.813205 pada RHB Islamic Bank Berhad Malaysia tahun 2018.
c. Zakat Performance Ratio (ZPR)
Statistik deskriptif pada tabel 4.3 menunjukan bahwa nilai rata-
rata untuk ZPR bank syariah menggunakan 42 sampel laporan
keuangan tahunan selama periode 2016-2018 sebesar 0.000550 dan
standar devisiasi sebesar 0.000772 ini menunjukan bahwa data bersifat
heterogen atau sebaran data bervariasi karena standar devisiasi lebih
besar dibandingkan nilai rata-rata. Dalam tabel tersebut juga
menujukan bahwa nilai ZPR terendah sebesar 0,000004 pada Public
Islamic Bank Berhad Malaysia tahun 2016 dan 2018, sedangkan untuk
nilai ZPR tertinggi sebesar 0,002835 pada United Capital Bank Sudan
tahun 2016.
d. Intellectual Capital (IC)
Statistik deskriptif pada tabel 4.3 menunjukan bahwa nilai rata-
rata untuk IC bank syariah menggunakan 42 sampel laporan keuangan
tahunan selama periode 2016-2018 sebesar 7.297518 dan standar
devisiasi sebesar 11.32665 ini menunjukan bahwa data bersifat
heterogen atau sebaran data bervariasi karena standar devisiasi lebih
besar dibandingkan nilai rata-rata. Dalam tabel tersebut juga
menujukan bahwa nilai IC terendah sebesar 1,213485 pada Bank
71
Muamalat Indonesia tahun 2017, sedangkan untuk nilai IC tertinggi
sebesar 45,455493 pada Public Islamic Bank Berhad Malaysia tahun
2018.
e. Operating Efficiency Ratio (OER)
Statistik deskriptif pada tabel 4.3 menunjukan bahwa nilai rata-
rata untuk OER bank syariah menggunakan 42 sampel laporan
keuangan tahunan selama periode 2016-2018 sebesar 0.775812 dan
standar devisiasi sebesar 0.163085 ini menunjukan bahwa data bersifat
homogen atau sebaran data kurang bervariasi karena standar devisiasi
lebih kecil dibandingkan nilai rata-rata. Dalam tabel tersebut juga
menujukan bahwa nilai OER terendah sebesar 0,405476 pada Al Rajhi
Bank Arab Saudi tahun 2018, sedangkan untuk nilai OER tertinggi
sebesar 0.9824 pada Bank Muamalat Indonesia tahun 2018.
2. Pemilihan Metode Estimasi
Sebelum ditentukan metode regresi data panel yang akan dipakai,
maka terlebih dahulu dilakukan pengujian untuk memilih metode mana
yang terbaik diantara ketiga metode, yaitu dengan Uji Chow dan Uji
Hausmant. Pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan Eviews. Uji
Chow dilakukan untuk menguji antara metode PLS dan FEM.
a. Uji Chow
Dalam melakukan Uji Chow, dibuat hipotesis untuk diuji.
Hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:
Ho: Metode PLS
72
Ha: Metode FEM
Pedoman yang akan digunakan dalam pengambilan kesimpulan
Uji Chow adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai probability F > 0.05 artinya Ho diterima; maka metode
yang dipilih adalah metode PLS.
2) Jika nilai probability F < 0,05 artinya Ho ditolak; maka metode
yang dipilih adalah metode FEM.
Tabel 4.4
Uji Chow
Sumber: Output eviews 10 yang diolah
Dari hasil uji Chow nilai probability F yang ditampilkan
menghasilkan nilai 0,0176 dimana nilai tersebut < 0,05 artinya Ho
ditolak; maka metode yang dipilih adalah metode FEM. Maka untuk
selanjutnya kita mengakukan uji hausman untuk menentukan metode
FEM atau REM.
b. Uji Hausman
Selanjutnya untuk melakukan Uji Hausman, dibuat hipotesis
untuk diuji. Hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:
73
Ho: Metode REM
Ha: Metode FEM
Pedoman yang akan digunakan dalam pengambilan
kesimpulan Uji Hausman adalah sebagai berikut:
1) Jika Nilai probability Chi-Square > 0.05. artinya Ho diterima,
maka metode yang dipilih adalah metode REM.
2) Jika Nilai probability Chi-Square < 0,05, artinya Ho ditolak,
maka metode yang dipilih adalah metode FEM.
Tabel 4.5
Uji Hausman
Sumber: Output eviews 10 yang diolah
Dari hasil uji Hausman nilai probability F yang
ditampilkan menghasilkan nilai 0,0000 dimana nilai tersebut < 0,05
artinya Ho ditolak, maka metode yang dipilih adalah metode FEM.
Maka untuk selanjutnya kita mengakukan uji asumsi klasik data panel.
74
3. Uji Asumsi Klasik Data Panel
a. Uji Multikolinearitas
Ghozali (2011) Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi terbentuk adanya korelasi tinggi atau sempurna
antar variabel bebas (independen). Jika ditemukan ada hubungan
korelasi yang tinggi antar variabel bebas maka dapat dinyatakan adanya
gejala multikorlinear pada penelitian. Nilai korelasi yang dapat
ditoleransi dalam uji multikolinearitas adalah 80 persen atau 0,8.
Berikut adalah Tabel 4.6 yang menunjukan hasil dari uji
multikolinearitas:
Tabel 4.6
Uji Multikolinearitas
Sumber: Output eviews 10 yang diolah
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel di atas, dapat
disimpulkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling
berkorelasi, dimana hal tersebut dikarenakan memiliki nilai < 0,8. Maka
dapat dikatakan bebas dari gejala multikolinearitas antar variabel.
b. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Husein (2001) uji heteroskedastisitas adalah untuk
mengetahui apakah pada model regresi terjadi ketidaksamaan varians
75
dan residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Uji ini dilakukan
untuk mengetahui apakah model regresi bersifat homoskedastisitas atau
heteroskedastisitas. Homoskedastisitas merupakan keadaan dimana
varians dan residual suatu pengamatan ke pengamatan lain adalah tetap.
Apabila varians dan residual berbeda maka model bersifat
heteroskedastisitas. Kriteria pengambilan keputusan adalah jika nilai
probabilitas chi-square nya melebihi nilai alpha 0,05 atau 5%, maka
tidak terjadi masalah heteroskedostisitas (Ghozali, 2011).
Tabel 4.7
Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Output eviews 10 yang diolah
Berdasarkan hasil uji heteroskedostisitas pada tabel di atas,
dapat disimpulkan bahwa probabilitas chi-square memiliki nilai > 0,05.
Maka dapat dikatakan model regresi tidak terjadi masalah
heteroskedostisitas.
4. Uji Hipotesis
Pengujian Hipotesis terdiri dari pengujian Uji F untuk menguji
pengaruh secara simultan, Uji t untuk menguji pengaruh secara parsial dan
Koefisien Determinasi (R²).
76
Tabel 4.8
Uji Hipotesis
Sumber: Output eviews 10 yang diolah
a. Uji Parsial (Uji-t)
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh satu variabel
independen secara parsial dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Pengujian ini dapat dilakukan dengan melihat pada hasil
regresi yang dilakukan, yaitu dengan membandingkan tingkat
signifikansi masing-masing variabel bebas. Rumusan hipotesis yang
digunakan sebagai berikut:
77
H0 = variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen.
Ha = variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
Ketentuan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut :
1) Jika tingkat signifikansinya < 5%, maka H0 ditolak dan Ha
diterima
2) Jika tingkat signifikansinya > 5%, maka H0 diterima dan Ha
ditolak
Dari hasil regresi dengan metode fixed effect model (FEM) dapat
dilihat bahwa :
1) Variabel X1 yaitu Profit Sharing Ratio memiliki nilai t-Statistitic
1,432685 dan koefisien regresi sebesar 0,130087 nilai ini
menunjukan bahwa setiap peningkatan X1 sebesar 1% akan
menaikkan Y sebanyak sebanyak 0,130087% dengan asumsi
variabel lain konstan, begitu juga sebaliknya. Tetapi dalam hal
ini tingkat signifikansi sebesar 0,1648 > 0,05 yang berarti H0
diterima dan Ha ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa
variabel Profit Sharing Ratio tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap naik turunnya Return On Asset bank syariah.
2) Variabel X2 yaitu Zakat Performance Ratio memiliki nilai t-
Statistic 2,613605 dan koefisien regresi sebesar 42,93881 nilai ini
menunjukan bahwa setiap peningkatan X2 sebesar 1% akan
78
menaikkan Y sebanyak sebanyak 42,93881% dengan asumsi
variabel lain konstan, begitu juga sebaliknya. Dalam hal ini
tingkat signifikansi sebesar 0,0152 < 0,05 yang berarti H0 ditolak
dan Ha diterima dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel
Zakat Performance Ratio memiliki pengaruh positif signifikan
terhadap terhadap naik turunnya Return On Asset bank syariah.
3) Variabel X3 yaitu Intellectual Capital memiliki niali t-Statistic -
0,925285 dan koefisien regresi sebesar -0,004262 nilai ini
menunjukan bahwa setiap peningkatan X3 sebesar 1% akan
menurunkan Y sebanyak sebanyak -0,004246% dengan asumsi
variabel lain konstan, begitu juga sebaliknya. Tetapi dalam hal
ini tingkat signifikansi sebesar 0,3640 > 0,05 yang berarti H0
diterima dan Ha ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa
variabel Intellectual Capital tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap terhadap naik turunnya Return On Asset bank syariah
4) Variabel X4 yaitu Operating Efficiency Ratio memiliki nilai t-
Statistic -5,787740 dan koefisien regresi sebesar -0,607367 nilai
ini menunjukan bahwa setiap peningkatan X2 sebesar 1% akan
menurunkan Y sebanyak sebanyak -0,607367% dengan asumsi
variabel lain konstan, begitu juga sebaliknya. Dalam hal ini
tingkat signifikansi sebesar 0,0000 < 0,05 yang berarti H0 ditolak
dan Ha diterima dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel
Operating Efficiency Ratio memiliki pengaruh negatif signifikan
79
terhadap terhadap naik turunnya Return On Asset bank syariah.
b. Uji Simultan (Uji Statistik F)
Uji kelayakan model (Uji F) merupakan pengujian yang
dilakukan untuk menguji pengaruh secara simultan variabel bebas
terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan melihat pada
hasil regresi yang dilakukan, yaitu dengan membandingkan tingkat
signifikansi. Analisis ini didasarkan pada perbandingan antara nilai
signifikansi F dengan nilai signifikansi 0,05 dengan syarat-syarat
sebagai berikut:
1) Jika signifikansi F < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti variabel-
variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap
variabel dependen.
2) Jika signifikansi F > 0,05 maka Ho diterima yang berarti variabel
independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.
Dari hasil regresi dengan metode FEM dapat dilihat bahwa nilai
Probabilitas F statistik sebesar 0,000161 yang berarti signifikansi F <
0,05 maka Ho ditolak. Dengan demikian variabel independen Profit
Sharing Ratio, Zakat Performance Ratio, Intellectual Capital dan
Operating Efficiency Ratio secara simultan berpengaruh terhadap
varibel dependen Rerun On Asset bank syariah.
c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi (Adjusted R²) mengukur seberapa jauh
80
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah di antara 0 dan 1. Nilai Adjusted R²
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan fixed effect model
(FEM) koefisien determinasi (Adjusted R²) adalah sebesar 0,630213
atau 63%. Hal ini menunjukan bahwa 63% varibel dependen Rerun On
Asset dapat dijelaskan oleh variabel Profit Sharing Ratio, Zakat
Performance Ratio, Intellectual Capital dan Operating Efficiency Ratio
sedangkan sisanya 37% dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian.
C. Pembahasan
1) Pengaruh Profit Sharing Ratio terhadap ROA Bank Syariah
Profit Sharing Ratio memiliki nilai t-Statistitic 1,432685 dan
koefisien regresi sebesar 0,130087 nilai ini menunjukan bahwa setiap
peningkatan X1 sebesar 1% akan menaikkan Y sebanyak sebanyak
0,130087% dengan asumsi variabel lain konstan, begitu juga sebaliknya.
Tetapi dalam hal ini tingkat signifikansi sebesar 0,1648 > 0,05 yang
berarti H1 ditolak, dimana Profit Sharing Ratio Pada bank syariah tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROA bank syariah.
Hasil penelitian Profit Sharing Ratio Pada bank syariah tidak
81
berpengaruh signifikan terhadap ROA bank syariah sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Rahma (2018) dan I. N. Azizah & Senjani
(2019) namun bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Dewanata (2016), Khasanah (2016), Pudyastuti (2018) dan Hardina et al.
(2019) yang menyatakan bahwa Profit Sharing Ratio berpengaruh positif
signifikan terhadap ROA bank syariah.
Profit Sharing Ratio Pada bank syariah tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROA bank syariah dimana hal ini dapat disebabkan pembiayaan
profit sharing relatif lebih kecil dibandingkan pembiayaan lainnya. Oleh
karena itu, pendapatan bagi hasil yang diperoleh dari penyaluran
pembiayaan profit sharing kurang mampu mengoptimalkan kemampuan
bank syariah dalam menghasilkan laba. Sehingga belum dapat
berpengaruh terhadap ROA bank syariah. (Rahma, 2018).
2) Pengaruh Zakat Performance Ratio terhadap ROA Bank Syariah
Zakat Performance Ratio memiliki nilai t-Statistic 2,613605 dan
koefisien regresi sebesar 42,93881 nilai ini menunjukan bahwa setiap
peningkatan X2 sebesar 1% akan menaikkan Y sebanyak sebanyak
42,93881% dengan asumsi variabel lain konstan, begitu juga sebaliknya.
Dalam hal ini tingkat signifikansi sebesar 0,0152 < 0,05 yang berarti H2
diterima dimana Zakat Performance Ratio memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap terhadap naik turunnya Return On Asset bank syariah
Hasil Penelitian Zakat Performance Ratio memiliki pengaruh
positif signifikan terhadap Return On Asset bank syariah ini sejalan dengan
82
penelitian yang dilakukan oleh Dewanata et al. (2016), Rahma (2018),
Pramono & Widiarto (2019) dan Krisnawati (2019) yang menyatakan ZPR
berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan bank syariah namun
bertentangan dengan penelitian yg dilakukan Khasanah (2016), I. N.
Azizah & Senjani (2019) dan Hardina et al. (2019) yang menyatakan ZPR
tidak berpengaruh terhadap ROA bank syariah.
Bank syariah dengan tingkat pembayaran zakat yang tinggi
cenderung memperoleh laba yang tinggi pula, sehingga akan
meningkatkan kinerja bank syariah (Dewanata et al., 2016). Distribusi
zakat yang baik dan transparan akan meningkatkan kepercayaan
pelanggan dan masyarakat untuk menggunakan layanan dan produk
perbankan syariah. Ini mendukung teori syariah perusahaan yang tidak
hanya peduli pada kepentingan individu tetapi juga mencakup Allah,
manusia dan alam (Krisnawati, 2019).
3) Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Return On Asset
Intellectual Capital memiliki nilai t-Statistic -0,925285 dan
koefisien regresi sebesar -0,004246 nilai ini menunjukan bahwa setiap
peningkatan X3 sebesar 1% akan menurunkan Y sebanyak sebanyak -
0,004246% dengan asumsi variabel lain konstan, begitu juga sebaliknya.
Tetapi dalam hal ini tingkat signifikansi sebesar 0,3640 > 0,05 yang
berarti H3 ditolak dimana variabel Intellectual Capital tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap naik turunnya Return On Asset bank syariah
83
Hasil penelitian Intellectual Capital tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap Return On Asset bank syariah ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Prima (2018), Dian et al. (2019) dan
Asfarawenti & Saiful (2019). Namun penelitian ini bertentangan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewanata et al. (2016),
Khairiyansyah & Vebtasvili (2018), Nawaz (2018), Erzha, Sudarma &
Rahman (2019), Arslan & Kızıl (2019), dan Naushad (2019) yang
menemukan bahwa Intellectual Capital berpengaruh signifikan terhadap
kinerja keuangan bank syariah.
Hal ini menjelaskan bahwa beberapa modal intelektual yang telah
dilakukan oleh perusahaan belum secara langsung mempengaruhi upaya
perusahaan mendapatkan ROA yang lebih baik (Prima, 2018). Hasil ini
dapat disebabkan oleh tingginya gaji dan tunjangan yang diberikan kepada
karyawan tetapi tidak diiringi dengan training atau pelatihan, sehingga
value added yang dihasilkan oleh karyawan tidak dapat maksimal (I.
arofatul Azizah et al., 2019).
4) Pengaruh Operating Efficiency Ratio Terdadap Profitabilitas Bank
Syariah
Operating Efficiency Ratio memiliki nilai t-Statistic -5,787740 dan
koefisien regresi sebesar -0,607367 nilai ini menunjukan bahwa setiap
peningkatan X2 sebesar 1% akan menurunkan Y sebanyak sebanyak -
0,607367% dengan asumsi variabel lain konstan, begitu juga sebaliknya.
Dalam hal ini tingkat signifikansi sebesar 0,0000 < 0,05 yang H4 diterima
84
dimana variabel Operating Efficiency Ratio memiliki pengaruh negatif
signifikan terhadap Return On Asset bank syariah.
Penelitian Operating Efficiency Ratio memiliki pengaruh negatif
signifikan terhadap Return On Asset bank syariah ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Abdilla et al. (2016), Yusuf &
Surjaatmadja (2018), Kokoh et al. (2019), Mubarok et al. (2019), Dian et
al. (2019) dan Kusumastuti & Alam (2019) yang menghasilkan hasil yang
serupa. Namun penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Harahap, I. M. (2018) dan I. arofatul Azizah et al. (2019)
dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa OER tidak berpengaruh
terhadap ROA..
OER merupakan proksi dari tingkat efisiensi. Efisiensi suatu bank
sangat mempengaruhi besarnya pengembalian yang akan diperoleh.
Semakin efisien operasi yang dilakukan oleh bank, keuntungan yang
diperoleh bank akan semakin besar. Ini sesuai dengan teori bahwa semakin
besar nilai BOPO, semakin menurun ROA yang diperoleh bank (Yusuf &
Surjaatmadja, 2018). Semakin tinggi nilai BOPO maka dapat disimpulkan
bahwa semakin rendah efisiensi operasional dari perusahaan tersebut.
Sehingga apabila kita kaitkan dengan ROA maka semakin tinggi peringkat
nilai rendahnya efisiensi operasional suatu perusahaan maka ROA yang
sanggup dihasilkan perusahaan tersebut akan semakin kecil (Dian et al.,
2019).
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari analisis data yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh
Analisis Pengaruh Islamicity Performance Index, Intellectual Capital dan
Operating Efficiency Ratio terhadap Return On Asset Bank Syariah, maka
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Profit Sharing Ratio Pada bank syariah tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROA bank Syariah maka H1 ditolak sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Rahma (2018) dan I. N. Azizah & Senjani (2019)
namun bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewanata
(2016), Khasanah (2016), Pudyastuti (2018) dan Hardina et al. (2019) yang
menyatakan bahwa Profit Sharing Ratio berpengaruh signifikan terhadap
ROA bank Syariah.
2. Zakat Performance Ratio memiliki pengaruh positif signifikan terhadap
Return On Asset bank syariah maka H2 diterima ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dewanata et al. (2016), Rahma (2018),
Pramono & Widiarto (2019) dan Krisnawati (2019) yang menyatakan ZPR
berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan bank syariah namun
bertentangan dengan penelitian yg dilakukan Khasanah (2016), I. N.
Azizah & Senjani (2019) dan Hardina et al. (2019) yang menyatakan ZPR
tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA bank syariah.
86
3. Intellectual Capital tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Return
On Asset bank syariah maka H3 ditolak ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Prima (2018), Dian et al. (2019) dan Asfarawenti & Saiful
(2019). Namun penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Dewanata et al. (2016), Khairiyansyah & Vebtasvili
(2018), Nawaz (2018), Erzha, Sudarma & Rahman (2019), Arslan & Kızıl
(2019), dan Naushad (2019) yang menemukan bahwa Intellectual Capital
berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan bank syariah.
4. Operating Efficiency Ratio memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap
Return On Asset bank syariah maka H4 diterima ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Yusuf & Surjaatmadja (2018), Kokoh et al.
(2019), Mubarok et al. (2019), Dian et al. (2019) dan Kusumastuti & Alam
(2019) yang menghasilkan hasil yang serupa. Namun penelitian ini
bertentangan dengan hasil penelitian Harahap, I. M. (2018) dan I.arofatul
Azizah et al. (2019) yang menyatakan bahwa OER tidak berpengaruh
signifikan terhadap ROA.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian Dari analisis data yang telah dilakukan
untuk mengetahui pengaruh Analisis Pengaruh Islamicity Performance Index,
Intellectual Capital dan Operating Efficiency Ratio terhadap Return On Asset
Bank Syariah, maka penulis dapat memberi saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi peneliti lain, masih terdapat hal yang menarik mengenai Islamicity
Performance Index yang dapat diteliti. Masih banyak rasio yang belum
87
bisa diteliti dari Islamicity Performance Index dalam penelitian kali ini
seperti equitable distribution rato, director-employees welfare ratio,
Islamic investment vs non-Islamic investment, maupun Islamic income vs
non-Islamic income dikarenakan kurang tersedianya data dalam laporan
keuangan. Tiap negara berbeda-beda dalam kebijakan perlakuan akun
pada laporan keuangan bank syariah seperti zakat dan qard maupun
keterangan dana halal dan non halal sehingga diharapkan pada peneliti
selanjutnya, sebaiknya jumlah populasi dan sampel ditambah dan
diperluas sehingga penelitian dapat digeneralisasikan dengan baik. Periode
waktu pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah 3 tahun dari
tahun 2016-2018. Untuk penelitian selanjutnya dapat menambahkan
periode penelitian agar lebih terlihat konsistensi dari variabel-variabel
penelitian yang digunakan.
2. Bagi manajemen perbankan syariah, sebaiknya selalu memberikan
perhatian terhadap modal intelektual yang dimiliki. Seperti sumber daya
insani yang digunakan, dan struktur perbankan syariah. Pengelolaan
sumber daya insani seperti perekrutan dan pelatihan menjadi suatu hal
yang sangat penting, karena sumber daya insani yang dimiliki perbankan
syariah setidaknya harus memiliki pengetahuan tentang ilmu syariah.
Kemudian sebaiknya tetap meningkatkan ROA yang optimal dengan
mengelola biaya operasional secara tepat untuk kegiatan yang lebih
bermanfaat dengan manajemen resiko yang baik dan sesuai agar
pengelolaannya dapat semakin optimal.
88
3. Bagi Pemerintah agar dapat mengontrol dan mengawasi pertumbuhan atau
perkembangan bank syariah agar berjalan sebagaimana mestinya dan terus
produktif dalam menerapkan kebijakan yang baik dalam laporan keuangan
bank syariah sesuai dengan standar yang ada dengan melihat perbandingan
negara-negara yang baik dalam kinerja bank syariahnya.
89
DAFTAR PUSTAKA
Abdilla, R., et al. (2016). The Determinants Factor of Islamic Bank’s Profitability
and Liquidity in Indonesia. Knowledge Horizons - Economics, 8(2), 140–147.
Abubakar, L., & Handayani, T. (2017). Percepatan Pertumbuhan Perbankan
Syariah Melalui Implementasi Tata Kelola Syariah. Law and Justice, 2(2),
124–134. https://doi.org/10.23917/laj.v2i2.3417
Alharbi, A. (2015). Development of the Islamic Banking System. Journal of Islamic
Banking and Finance, 3(1), 12–25. https://doi.org/10.15640/jibf.v3n1a2
Apriyanti, C., & Hamzah, M. Z. (2017). Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran
Perusahaan, Dan Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal Perusahaan (Studi
Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang
Terdaftar di BEI Tahun 2010-2015). Journal Economics Business Indonesian,
12(1), 82–101. https://doi.org/https://doi.org/10.36310/jebi.v12i01.29
Arens, A., et al. (2015). Auditing & Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi Edisi
Kelimabelas Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Arslan, M. L., & Kızıl, C. (2019). Measuring Intellectual Capital of Turkish Banks
Listed on Borsa Istanbul Banking Index (BIST XBANK) with the Market
Value / Book Value Method and Value Added Intellectual Coefficient (VAIC)
Model. EMAJ: Emerging Markets Journal, 9(1), 101–116.
https://doi.org/10.5195/emaj.2019.180
Asfarawenti, S., & Saiful, S. (2019). Intellectual capital and performance of
Indonesian Islamic and conventional banks. Pressacademia, 6(3), 149–157.
https://doi.org/10.17261/pressacademia.2019.1116
Azizah, I. arofatul, Diana, N., & Junaidi. (2019). Pengaruh Financing To Deposit
Ratio (Fdr), Non Performing Financing (Npf), Dan Biaya Operasional
Terhadap Pendapatan Operasional (Bopo) Terhadap Tingkat Profitabilitas. E-
Jra, 08(03), 1–13.
90
Azizah, I. N., & Senjani, Y. P. (2019). The Role Of Intellectual Capital In
Modernizing The Influence Of Good Corporate Governance And Sharia
Compliance Of Sharia Banks. AL-ARBAH: Journal of Islamic Finance and
Banking, 1(1), 47–68. https://doi.org/10.21580/al-arbah.2019.1.1.4156
Cahya, R., & Mifdlol, A. (2017). Analisis Pengaruh NPF, FDR, BOPO, CAR, dan
GCG terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia Periode
2013-2017. BISNIS, 6(1), 94–117.
Dendawijaya, Lukman. (2011). Manajemen Perbankan. Bogor : Ghalia Indonesia
Dewanata, P., et al. (2016). The Effect Of Intellectual Capital and Islamicity
Performance Index to The Performance Of Islamic Bank in Indonesia 2010-
2014 Periods. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, 7(2), 259–278.
Dian, Y., et al. (2019). Pengaruh Intellectual Capital , Efisiensi Operasional , dan
Islamicity Performance Index , Terhadap Profitabilitas Bank Syariah di
Indonesia. Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Indonesia, 3(1), 38–49.
Erzha, E. L., et al. (2019). Pengaruh Pinjaman dan Modal Intelektual Terhadap
Profitabilitas dengan Risiko Kredit sebagai Pemoderasi The Effect of Loan
and Intellectual Capital on Profitability with Credit Risk as Moderating. Jurnal
Economia, 15(2), 159–171.
Eviews. (2019). ARCH and GRACH estimation. Diakses pada April 2020, dari
http://www.eviews.com/help/helpintro.html#page/content%2farch-
arch_and_garch_estimation.html%23ww48636
Fatwa DSN-MUI No. 123/DSN-MUI/XI/2018 tentang Penggunaan Dana Yang
Tidak Boleh Diakui Sebagai Pendapatan Bagi Lembaga Keuangan Syariah,
Lembaga Bisnis Syariah, dan Lembaga Perekonomian Syariah
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hameed, S., et al. (2004). Alternative Disclosure and Performance Measures for
Islamic Banks. Second Conference on Administrative Sciences: Meeting the
91
Challenges of the Globalization Age, King Fahd University of Petroleum &
Minerals, Dhahran, Saudi Arabia, 19–21.
Harahap, I. M. (2018). Impact of Bank Performance on Profitability. Sch. J. Econ.
Bus. Manag, 5(8), 727–733. https://doi.org/10.21276/sjebm.2018.5.8.3
Hardina, L., et al. (2019). Pengaruh Islamicity Performance Index Terhadap
Profitabilitas Dengan Intellectual Capital Sebagai Variabel Moderating Pada
Perbankan Syariah Di Indonesia. The 9th University Research Colloqium,
9(3), 275–282.
Indriani, P., & Ratnawati, N. (2017). Pengaruh Intellectual Capital Struktur Modal
Dan Tingkat Inflasi Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Di
Indonesia. Media Ekonomi, 25(1), 25–32.
Islamic Finance Country Index – IFCI 2019
Kemenkeu. (2019). The 4th Annual Islamic Finance Conference. Diakses pada
November 2019, dari https://fiskal.kemenkeu.go.id/aifc2019/
Khairiyansyah, K., & Vebtasvili, V. (2018). Relationship between Intellectual
Capital with Profitability and Productivity in Indonesian Banking Industry.
Jurnal Keuangan Dan Perbankan, 22(1), 127–136.
Khasanah, A. N. (2016). Pengaruh Intellectual Capital Dan Islamicity Performance
Index Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Di Indonesia. Nominal,
Barometer Riset Akuntansi Dan Manajemen, 5(1).
Kholis, N. (2017). Potret Perkembangan dan Praktik Keuangan Islam di Dunia.
Millah: Jurnal Studi Agama, 17(1), 1–30.
Kokoh, T. A., et al. (2019). Pengaruh Cash Turnover , Net Intersert Margin, Loan
To Deposit Ratio, Operational Effiency And Cost Effeciency (BOPO)
Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Perbankan Konvensional
YangTerdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016. Jurnal Akrab
Juara, 4(2), 143–158.
Krisnawati, Y. (2019). The Effect of Islamic Corporate Social Responsibility,
92
Shariah Compliance, Company Size and Sharia Supervisory Board on
Profitability of Sharia Commercial Banks in Indonesia. International Journal
of Public Budgeting, Accounting and Finance, 2(2), 1–14. Retrieved from
http://www.ijpbaf.org/index.php/ijpbaf/article/view/169
Kusumastuti, W. I., & Alam, A. (2019). Analysis Of Impact Of Car , Bopo , Npf
on Profitability Of Islamic Banks. Journal of Islamic Economic Laws, 2(1),
30–59.
Leonita, G. (2019). Penilaian Kinerja Keuangan. Jurnal Riset Akuntansi Dan
Bisnis, 19(1), 66–80.
Lutfillah, N. Q., & Sukmana, N. K. (2018). Modal Intelektual Sebagai Determinan
Kinerja Perusahaan. Jurnal Akuntansi Kontemporer, 10(2), 56–68.
Mubarok, E. S., et al. (2019). The Important Element Of Revenue Sharing In
Arbitrate Client By Indonesian Islamic Banking Profitability. Journal of
Education, Health and Sport, 9(11), 52.
https://doi.org/10.12775/jehs.2019.09.11.004
Muhammad, R., & Fahmie, A. Y. (2019). Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan
Bank Syariah. Al-Amwal: Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah, 11(2),
155–172. https://doi.org/10.24235/amwal.v11i2.4940
Naushad, M. (2019). Intellectual capital and financial performance of sharia-
compliant banks in Saudi Arabia. Banks and Bank Systems, 14(4), 1–9.
https://doi.org/10.21511/bbs.14(4).2019.01
Nawaz, T. (2018). Intellectual capital profiles and financial performance of Islamic
banks in the UK. International Journal of Learning and Intellectual Capital,
16(1), 87–97. https://doi.org/10.1504/ijlic.2019.096934
Nawaz, T., & Haniffa, R. (2017). Determinants of financial performance of Islamic
banks: an intellectual capital perspective. Journal of Islamic Accounting and
Business Research, 8(2), 130–142. https://doi.org/10.1108/JIABR-06-2016-
0071
93
Otoritas Jasa Keuangan. (2019). Perbankan Syariah dan Kelembagaannya. Diakses
pada November 2019, dari https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-
syariah/Pages/PBS-dan-Kelembagaan.aspx
Parenrengi, S., & Hendratini, T. W. (2018). Pengaruh dana pihak ketiga ,
kecukupan modal dan penyaluran kredit terhadap profitabilitas bank. Jurnal
Manajemen Strategi Dan Aplikasi Bisnis, 1(1), 9–18.
Pramono, N. H., & Widiarto, A. (2019). Kinerja Lembaga Keuangan Bank Syariah
Di Indonesia. Accounthink, Journal of Accounting and Finance, 4(1), 685–
697. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.35706/acc.v4i1.1821
Prima, A. P. (2018). Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan Perbankan Pada Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akrab Juara, 5(1),
184–203.
Pudyastuti, L. W. (2018). Pengaruh Islamicity Performance Index dan Financing to
Deposit Ratio (FDR) Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di
Indonesia. Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia, 7(2), 170–181. Retrieved
from http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/jmbi/article/view/12910
Rahma, Y. (2018). The Effect Of Intellectual Capital And Islamic Performance
Index On Financial Performance. Akuntabilitas, 11(1), 105–116.
https://doi.org/10.15408/akt.v11i1.8804
Ross, Stephen A. et.al. (2009). Modern Financial Management. New York:
McGraw Hill.
Rusydiana, A. S. (2016). Analisis Problem Pengembangan Perbankan Syariah Di
Indonesia: Aplikasi Metode Analytic Network Process. Esensi, 6(2), 237–246.
https://doi.org/10.15408/ess.v6i2.3573
Salamah, S. A., & Kusumaningtias, R. (2019). Pengaruh Corporate Governance dan
Manajemen Risiko Terhadap Islamicity Performance Index Pada Bank Umum
Syariah Tahun 2014-2018 Akunesa : Jurnal Akuntansi Unesa. Akuntansi
Unesa, 8(1).
94
Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif an Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Surat Edaran Bank Indonesia No.13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal
Perubahan atas Surat Edaran No.5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen
Risiko bagi Bank Umum
Ulum, I. (2013). Model Pengukuran Kinerja Intellectual Capital Dengan Ib-Vaic Di
Perbankan Syariah. Inferensi, 7(1), 183–204.
Umar, Husein. (2001). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis bisnis. Jakarta:
Rajawali Pers.
Wilardjo, S. B. (2005). Pengertian, Peranan Dan Perkembangan Bank Syari’ah Di
Indonesia. Value Added, 2(1), 1–10.
Yusuf, M., & Surjaatmadja, S. (2018). Analysis of Financial Performance on
Profitability with Non Performance Financing as Variable Moderation (Study
at Sharia Commercial Bank in Indonesia Period 2012 – 2016). Journal of
Economics and Financial, 8(4), 126–132.
Worldfinance. (2019). World Finance Islamic Finance Awards 2019. Diakses pada
November 2019, dari https://www.worldfinance.com/awards/world-finance-
islamic-finance-awards-2019
95
LAMPIRAN - LAMPIRAN
96
Lampiran 1 : Daftar Sampel Bank Syariah
Negara Bank Syariah
Indonesia
Bank Muamalat Indonesia
Bank BRISyariah
Bank BNI Syariah
Bank Syariah Mandiri
Bank Mega Syariah
Malaysia
Affin Islamic Bank Berhad
Alliance Islamic Bank Berhad
Public Islamic Bank Berhad
RHB Islamic Bank Berhad
Arab Saudi Al Rajhi
Sudan
Aljazeera Sudanese Jordanian Bank
Balad Bank
Baraka Bank (Sudan )
United Capital Bank
97
Lampiran 2 : Perhitungan ROA
Laba bersih SP Aset Awal Aset akhir ROA
Bank Muamalat Indonesia 2018 46 61,697 57,227 0.000770
2017 60 55,786 61,697 0.001026
2016 116 57,141 55,786 0.002063
Bank BRISyariah 2018 152 31,543 37,915 0.004363
2017 151 27,687 31,543 0.005097
2016 239 24,230 27,687 0.009192
Bank BNI Syariah 2018 550 34,822 41,049 0.014505
2017 409 28,314 34,822 0.012948
2016 373 23,018 28,314 0.014541
Bank Syariah Mandiri 2018 816 87,915 98,341 0.008759
2017 487 78,832 87,915 0.005842
2016 435 70,370 78,832 0.005827
Bank Mega Syariah 2018 62 7,034 7,336 0.008666
2017 99 6,135 7,034 0.015020
2016 151 5,560 6,135 0.025827
Affin Islamic Bank Berhad 2018 158 20,041 25,352 0.006983
2017 121 15,286 20,041 0.006850 2016 146 13,385 15,286 0.010205
Alliance Islamic Bank Berhad 2018 113 9,893 11,372 0.010583
2017 101 9,799 9,893 0.010288
2016 69 9,198 9,799 0.007269
Public Islamic Bank Berhad 2018 619 57,123 62,174 0.010371
2017 535 49,664 57,123 0.010018
2016 529 45,657 49,664 0.011093
RHB Islamic Bank Berhad 2018 579 55,717 65,619 0.009546
2017 480 48,117 55,717 0.009243 2016 432 44,077 48,117 0.009364
Al Rajhi 2018 10,297 343,117 365,004 0.029082 2017 9,121 339,712 343,117 0.026715 2016 8,126 315,620 339,712 0.024800
Aljazeera Sudanese Jordanian Bank2018 258 2,795 5,608 0.061470 2017 146 1,908 2,795 0.062165 2016 100 1,394 1,908 0.060513
Balad Bank 2018 147 3,357 5,297 0.033958
2017 53 2,246 3,357 0.018831
2016 48 1,863 2,246 0.023422
Baraka Bank (Sudan ) 2018 403 4,392 9,206 0.059273
2017 201 2,692 4,392 0.056748
2016 91 2,241 2,692 0.036894
United Capital Bank 2018 987 2,122 5,905 0.245986
2017 53 2,159 2,122 0.024702
2016 24 2,008 2,159 0.011501
IDN
MLY
SA
SUD
98
Lampiran 3 : Perhitungan PSR
MudharabahMusyarakah Total Financing PSR
Bank Muamalat Indonesia 2018 438 16,544 33,559 0.506034
2017 737 19,858 41,288 0.498813
2016 829 20,901 40,010 0.543114
Bank BRISyariah 2018 475 7,406 21,860 0.360522
2017 840 5,447 19,010 0.330721
2016 1,271 5,185 18,040 0.357871
Bank BNI Syariah 2018 949 7,325 28,299 0.292378
2017 888 4,586 23,597 0.231979
2016 1,198 3,012 20,494 0.205426
Bank Syariah Mandiri 2018 3,226 20,622 67,753 0.351984
2017 3,360 17,268 60,472 0.341117
2016 3,151 13,338 55,580 0.296671
Bank Mega Syariah 2018 0 1,248 5,179 0.241049
2017 0 657 4,641 0.141490
2016 0 340 4,715 0.072159
Affin Islamic Bank Berhad 2018 5,033 6,425 18,747 0.611173
2017 4,413 4,062 15,451 0.548495 2016 3,425 2,193 11,978 0.469045
Alliance Islamic Bank Berhad 2018 724 0 8,083 0.089594
2017 517 0 7,271 0.071055
2016 481 0 7,039 0.068381
Public Islamic Bank Berhad 2018 181 22,959 45,944 0.503659
2017 141 18,987 42,009 0.455331
2016 110 14,014 37,537 0.376255
RHB Islamic Bank Berhad 2018 30,270 12,223 52,254 0.813205
2017 23,388 10,575 42,976 0.790287 2016 16,631 8,542 34,087 0.738489
Al Rajhi 2018 14,114 0 234,063 0.060301 2017 14,012 0 233,536 0.059998 2016 15,277 0 224,994 0.067899
Aljazeera Sudanese Jordanian Bank2018 0 135 665 0.202604 2017 1 126 485 0.260201 2016 0 70 357 0.196525
Balad Bank 2018 275 980 3,852 0.325860
2017 108 462 2,551 0.223737
2016 77 95 1,696 0.101184
Baraka Bank (Sudan ) 2018 0 201 5,399 0.037229
2017 0 202 2,939 0.068731
2016 0 154 1,561 0.098655
United Capital Bank 2018 315 255 2,206 0.258588
2017 215 34 1,197 0.208207
2016 148 130 1,137 0.244496
IDN
MLY
SA
SUD
99
Lampiran 4 : Perhitungan ZPR
Total Aset Zakat ZPR
Bank Muamalat Indonesia 2018 57,227 0.7 0.000011
2017 61,697 2 0.000033
2016 55,786 2 0.000033
Bank BRISyariah 2018 37,915 7 0.000185
2017 31,543 9 0.000271
2016 27,687 7 0.000261
Bank BNI Syariah 2018 41,049 14 0.000335
2017 34,822 10 0.000294
2016 28,314 9 0.000329
Bank Syariah Mandiri 2018 98,341 21 0.000213
2017 87,915 12 0.000142
2016 78,832 11 0.000141
Bank Mega Syariah 2018 7,336 2 0.000212
2017 7,034 2 0.000352
2016 6,135 4 0.000615
Affin Islamic Bank Berhad 2018 25,352 3 0.000121
2017 20,041 3 0.000150 2016 15,286 3 0.000189
Alliance Islamic Bank Berhad 2018 11,372 0.1 0.000005
2017 9,893 0.1 0.000011
2016 9,799 0.1 0.000006
Public Islamic Bank Berhad 2018 62,174 0.3 0.000004
2017 57,123 0.3 0.000005
2016 49,664 0.2 0.000004
RHB Islamic Bank Berhad 2018 65,619 4 0.000061
2017 55,717 4 0.000063 2016 48,117 4 0.000073
Al Rajhi 2018 365,004 211 0.000579 2017 343,117 155 0.000453 2016 339,712 78 0.000228
Aljazeera Sudanese Jordanian Bank2018 5,608 7 0.001269 2017 2,795 7 0.002413 2016 1,908 4 0.002074
Balad Bank 2018 5,297 5 0.000913
2017 3,357 5 0.001369
2016 2,246 4 0.001985
Baraka Bank (Sudan ) 2018 9,206 1.3 0.000141
2017 4,392 2 0.000342
2016 2,692 0.9 0.000334
United Capital Bank 2018 5,905 15 0.002516
2017 2,122 3 0.001546
2016 2,159 6 0.002835
IDN
MLY
SA
SUD
100
Lampiran 5 : Perhitungan iB-VAIC
iB-VAHU (VA/HC)iB-VACA (VA/CE)iB-STVA (SC/VA)IC
Bank Muamalat Indonesia 2018 1.05 0.227 0.052 1.333353
2017 1.03 0.149 0.032 1.213485
2016 1.15 0.281 0.133 1.567905
Bank BRISyariah 2018 1.30 0.132 0.229 1.657126
2017 1.29 0.259 0.224 1.772022
2016 1.44 0.309 0.307 2.059974
Bank BNI Syariah 2018 1.59 0.351 0.370 2.307284
2017 1.58 0.293 0.366 2.236933
2016 1.51 0.447 0.336 2.288923
Bank Syariah Mandiri 2018 1.46 0.361 0.317 2.141163
2017 1.31 0.261 0.238 1.811450
2016 1.30 0.302 0.231 1.833168
Bank Mega Syariah 2018 1.42 0.174 0.297 1.892926
2017 1.68 0.203 0.406 2.291058
2016 1.94 0.294 0.484 2.716584
Affin Islamic Bank Berhad 2018 2.34 0.151 0.573 3.064919
2017 2.45 0.116 0.591 3.155655 2016 3.30 0.177 0.697 4.177897
Alliance Islamic Bank Berhad 2018 2.92 0.186 0.658 3.765292
2017 2.77 0.186 0.639 3.592493
2016 2.11 0.161 0.527 2.800796
Public Islamic Bank Berhad 2018 44.34 0.139 0.977 45.455493
2017 40.53 0.134 0.975 41.638862
2016 43.91 0.154 0.977 45.037624
RHB Islamic Bank Berhad 2018 20.26 0.154 0.990 21.398536
2017 19.11 0.156 0.989 20.253245 2016 14.74 0.163 0.985 15.887449
Al Rajhi 2018 9.38 0.543 0.893 10.818581 2017 8.52 0.430 0.883 9.828680 2016 7.54 0.428 0.867 8.835189
Aljazeera Sudanese Jordanian Bank2018 2.14 0.204 0.533 2.875932 2017 1.74 0.228 0.424 2.388095 2016 2.22 0.267 0.550 3.039146
Balad Bank 2018 2.27 0.757 0.560 3.591010
2017 1.62 0.470 0.381 2.465840
2016 1.67 0.404 0.403 2.482102
Baraka Bank (Sudan ) 2018 3.47 0.765 0.712 4.949272
2017 2.87 0.620 0.651 4.138902
2016 2.10 0.525 0.523 3.143339
United Capital Bank 2018 2.86 0.174 0.651 3.689531
2017 1.88 0.242 0.467 2.586446
2016 1.76 0.126 0.430 2.312086
IDN
MLY
SA
SUD
101
Lampiran 6 : Perhitungan OER
BO PO OER
Bank Muamalat Indonesia 2018 3,533 3,596 0.982400
2017 4,163 4,262 0.976800
2016 4,067 4,160 0.977600
Bank BRISyariah 2018 3,137 3,294 0.952201
2017 2,826 2,966 0.952961
2016 2,523 2,762 0.913390
Bank BNI Syariah 2018 3,159 3,727 0.847646
2017 2,883 3,306 0.872083
2016 2,512 2,903 0.865281
Bank Syariah Mandiri 2018 7,975 8,815 0.904712
2017 7,760 8,230 0.942866
2016 6,885 7,328 0.939548
Bank Mega Syariah 2018 787 838 0.939704
2017 749 840 0.891586
2016 1,026 1,163 0.881581
Affin Islamic Bank Berhad 2018 1,000 1,122 0.891492
2017 755 847 0.891619 2016 572 681 0.839176
Alliance Islamic Bank Berhad 2018 412 524 0.785290
2017 399 500 0.797437
2016 395 464 0.851127
Public Islamic Bank Berhad 2018 1,745 2,777 0.628306
2017 1,543 2,470 0.624653
2016 1,399 2,277 0.614389
RHB Islamic Bank Berhad 2018 2,403 2,982 0.805760
2017 2,029 2,509 0.808845 2016 1,807 2,239 0.807167
Al Rajhi 2018 7,023 17,320 0.405476 2017 6,784 15,905 0.426545 2016 7,158 15,284 0.468322
Aljazeera Sudanese Jordanian Bank2018 295 423 0.698092 2017 192 240 0.798770 2016 117 170 0.689335
Balad Bank 2018 279 426 0.654816
2017 197 249 0.788468
2016 151 199 0.757756
Baraka Bank (Sudan ) 2018 345 775 0.445161
2017 199 385 0.516883
2016 147 247 0.595142
United Capital Bank 2018 365 622 0.587488
2017 160 213 0.752147
2016 105 129 0.814099
IDN
MLY
SA
SUD
102
Lampiran 7 : Statistik Deskriptif
ROA PSR ZPR IC OER
Mean 0.024341 0.302869 0.000550 7.297518 0.775812
Maximum 0.245986 0.813205 0.002835 45.45549 0.982400
Minimum 0.000770 0.037229 0.000004 1.213485 0.405476
Std. Dev 0.039169 0.207493 0.000772 11.32665 0.163085
103
Lampiran 8 : Uji Chow
104
Lampiran 9 : Uji Hausman
105
Lampiran 10 : Uji Multikolinearitas
106
Lampiran 11 : Uji Heteroskedastisitas
107
Lampiran 12 : Uji Hipotesis