analisis faktor faktor yang mempengaruhi...

106
i ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR PERINDUSTRIAN PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) DI INDONESIA PERIODE 2011-2015 Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah ( S. E. Sy) Oleh: Irvanka Kema Nuzula NIM. 1112046100112 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/ 2016

Upload: vandan

Post on 06-Mar-2019

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

i

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PEMBIAYAAN SEKTOR PERINDUSTRIAN PADA BANK

PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) DI INDONESIA PERIODE

2011-2015

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah ( S. E. Sy)

Oleh:

Irvanka Kema Nuzula

NIM. 1112046100112

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1437 H/ 2016

Page 2: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR
Page 3: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR
Page 4: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR
Page 5: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR
Page 6: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

iv

LEMBAR PERNYATAAN KARYA PRIBADI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Irvanka Kema Nuzula

Nomor Induk Mahasiswa : 1112046100112

Fakultas : Syariah dan Hukum

Konsentrasi/Prodi : Perbankan Syariah / Muamalat (Ekonomi Islam)

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang dibuat dengan sungguh-

sungguh untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1

(S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemuadian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, September 2016

Irvanka Kema Nuzula

Page 7: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

v

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisa faktorfaktor

yang mempengaruhi pembiayaan sektor perindustrian pada Bank Perkreditan

Rakyat Syariah di Indonesia. Faktor-faktor tersebut yaitu Capital Adequacy Ratio

(CAR), Return On Asset (ROA), Financing Deposit Ratio (FDR), Biaya Promosi

dan Inflasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data runtut (time

series) bulanan dari Januari 2011 – Juni 2015 yang dipublikasikan oleh Bank

Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan dalam laporan keuangan bulanan perbankan

syariah. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CAR, ROA, FDR, Biaya Promosi

dan Inflasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan sektor

perindustrian. Untuk hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa CAR,

ROA, FDR, dan Inflasi berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan sektor

perindustrian akan tetapi Biaya Promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap

pembiayaan sektor perindustrian.

Kata Kunci : CAR, ROA, FDR, Biaya Promosi, Inflasi dan pembiyaan sektor

perindustrian.

Page 8: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alam yang tiada henti

memberikan nikmat, rahmat, dan karunia-Nya yang begitu banyak kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “ANALISIS FAKTOR-

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

PERINDUSTRIAN PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH

(BPRS) DI INDONESIA PERIODE 2011-2015 ” dengan baik. Shalawat dan salam

selalu tercurah kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menuntun

ummatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang penuh

dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.

Alhamdulillahirabbil’alamin, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini sebagai puncak dari proses menuntut ilmu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semoga skripsi yang ditulis dengan penuh kerja keras ini bisa memberikan

kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ekonomi Islam.

Selesainya skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang turut memberikan

bantuan dalam menghadapi segala bentuk tantangan dalam skripsi ini. Maka dari

itu, izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D. sebagai Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 9: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

vii

2. Bapak A.M Hasan Ali, M.A., selaku Ketua Program Studi Muamalat dan

Abdurrauf, Lc., M.A., selaku Sekretaris Program Studi Muamalat, Fakultas

Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Sofyan Rizal, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang di

tengah kesibukannya selalu meluangkan waktunya dan tidak pernah lelah

membimbing serta memberikan arahan selama kuliah di FSH UIN Jakarta.

4. Ibu Yuke Rahmawati, S.Ag., MA selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang di

tengah kesibukannya selalu meluangkan waktunya dan tidak pernah lelah

membimbing serta memberikan arahan dalam penulisan skripsi.

5. Seluruh dosen dan civitas akademik FSH UIN Jakarta yang selalu memberikan

ilmunya yang insyaa Allah akan menjadi amal jariyyah di akhirat nanti.

6. Pimpinan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum

yang telah memberikan fasilitas untuk mengadakan studi perpustakaan.

7. Kedua orang tua saya, Bapak Hidayat Saputra dan Ibu Siti Inayah, serta keempat

saudara kandung saya yang selalu memberikan do’a, semangat, dan motivasi

tiada henti serta rela mengorbankan segala hal untuk membantu penulis

menjalankan perkuliahan. Semoga Allah membalas dengan keberkahan yang

berlipat ganda. Aamiin.

8. Kawan-kawan Perbankan Syariah 2012, geng kosan: Alex, Wiwin, Hafsah,

Rian, Kamal, Abel, Leni, Salman, Alfi, Fawwaz, Kahfi, Hary, Taufiq, Ghaus.

Terima kasih atas segala bentuk dukungan yang selalu diberikan kepada penulis

dalam masa penulisan skripsi.

Page 10: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

viii

9. Kawan-kawan HMI, PMII dan KKN BRIGHT yang telah mendukung penulis

dalam masa penulisan skripsi ini.

10. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namanya yang

sangat membantu dalam penulisan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak

langsung. Akhir kata, semoga Allah membalas semua kebaikan pihak-pihak

yang turut membantu terselesaikannya skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi seluruh masyarakat dan mampu berkontribusi dalam

perkembangan ekonomi syariah.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 14 September 2016

Irvanka Kema Nuzula

Page 11: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…..............................…………………………………….......i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………………......ii

LEMBAR PENGESAHAN….......…………………………………………….....iii

LEMBAR PERNYATAAN...………………………………………………….....iv

ABSTRAK.......…..………………………………………………………………..v

KATA PENGANTAR...............………………………………………………….vi

DAFTAR ISI....…..……………………………………………………………….ix

DAFTAR TABEL..………………………………………………………………xii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………..xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ….……………………..…………………….1

B. Identifikasi Masalah..........………..……………………..…………….8

C. Pembatasan Dan Rumusan Masalah......................................................9

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian...............………..…………………....10

E. Hipotesis.....…..………………….....…………………………….......11

F. Sistematika Penulisan............………………………………………...12

G. Kerangka Pemikiran.............................................................................14

BAB II LANDASAN TEORI

A. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).............………………….15

1. Pengertian Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)..................15

2. Kegiatan Usaha BPRS....................................................................19

B. Pembiayaan BPRS.................................................................………...21

1. Pengertian Pembiayaan...................................................................21

2. Jenis-jenis Pembiayaan...................................................................23

Page 12: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

x

3. Pembiayaan Sektor Industri.............................................................24

C. Faktor-Faktor Pembiayaan Sektor Industri…………………………....27

1. Faktor Internal.................................................................................27

1.1 Capital Adequacy Ratio (CAR).................................................27

1.2 Return On Assets (ROA)...........................................................28

1.3 Financing to Deposit Ratio (FDR)............................................30

1.4 Biaya Promosi............................................................................32

2. Faktor Eksternal...............................................................................33

2.1 Inflasi.........................................................................................33

D. Studi Penelitian Terdahulu ....................................................................36

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian...…..……………………………………....39

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian........................……………………....39

C. Jenis dan Sumber Data................…..……………………………........40

D. Objek Penelitian..........................…..……………………………........40

E. Operasional Variabel Penelitian..........…..…………………………....41

F. Metode Analisis Data......................……..…………………………....44

1. Uji Asumsi Klasik........…..……………………………………....45

2. Uji Hipotesis.........................……..……………………………...48

a. Uji F (Simultan).......………………………………………...49

b. Uji T (Parsial)......…………………………………………....50

c. Koefisien Determinasi (R2)...........…..……………………....50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Uji Asumsi Klasik......…..……………………………………...52

1. Uji Normalitas............…..……………………………………...56

2. Uji Multikolinearitas …........…………………………………...57

3. Uji Auto Korelasi.....…………………………………………...58

4. Uji Heteroskedastisitas............….……………………………...59

B. Analisis Regresi Linier Berganda..............…………………………...60

C. Uji Hipotesis..........…………………………………....……………...61

Page 13: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

xi

a. Uji F…..…………………………................….……………...61

b. Uji T..………………………………………….........………...63

c. Koefisien Determinasi (R2)…..…………………….....……....65

D. Pembahasan..........…………………………………………….....…...66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ……..…………………………………………………….70

B. Saran.......……………………………………………………………..71

DAFTAR PUSTAKA ……..………………………………………….................72

LAMPIRAN ……..…………………………………………………….............76

Page 14: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

xii

DAFTAR TABEL

No Keterangan Hal

1.1 Pertumbuhan Kinerja BPRS 8

2.1 Kriteria Kesehatan Yang Ditetapkan Oleh Bank Indonesia 28

2.2 Klasifikasi Tingkat ROA menurut BI 29

4.1 Pembiayaan Sektor Perindustrian, CAR, ROA, FDR, Biaya Promosi, dan

Inflasi Bank Perkreditan Rakyat Syariah Periode Januari 2011 – Juni 2015 53

4.2 Lanjutan Pembiayaan Sektor Perindustrian, CAR, ROA, FDR, Biaya

Promosi, dan Inflasi Bank Perkreditan Rakyat Syariah Periode Januari 2011 –

Juni 2015 54

4.3 Data Setelah di Transform kedalam Bentuk LN Pembiayaan Sektor

Perindustrian, CAR, ROA, FDR, Biaya Promosi, dan Inflasi Bank

Perkreditan Rakyat Syariah Periode Januari 2011 – Juni 2015 54

4.4 Lanjutan Data Setelah di Transform kedalam Bentuk LN Pembiayaan Sektor

Perindustrian, CAR, ROA, FDR, Biaya Promosi, dan Inflasi Bank

Perkreditan Rakyat Syariah Periode Januari 2011 – Juni 2015 55

4.5 Lanjutan Data Setelah di Transform kedalam Bentuk LN Pembiayaan Sektor

Perindustrian, CAR, ROA, FDR, Biaya Promosi, dan Inflasi Bank

Perkreditan Rakyat Syariah Periode Januari 2011 – Juni 2015 56

4.6 Hasil Uji Normalitas 57

4.7 Hasil Uji Multikolinearitas 58

4.8 Hasil Uji Auto Korelasi 59

4.9 Hasil Uji Regresi Linear Berganda 60

4.10 Hasil Uji F 62

4.11 Hasil Uji T 63

4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi 66

Page 15: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

xiii

DAFTAR BAGAN, GRAFIK, DAN GAMBAR

No Keterangan Hal

1.1 Grafik Penghimpunan Dana, Penyauran Dana dan Pendapatan 6

1.2 Bagan Kerangka Pemikiran 14

4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas 59

Page 16: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara-negara di dunia terus berupaya untuk menumbuhkan ekonominya.

Salah satu langkah yang diambil yaitu pengembangan industri. Industri adalah

kegiatan ekonomi dengan memproses atau mengolah bahan-bahan atau barang

dengan menggunakan sarana dan peralatan, seperti mesin, untuk menghasilkan

barang (jadi) atau jasa.1 Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian,

industri ialah suatu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku,

barang setengah jadi, atau barang jadi menjadi barang yang memiliki nilai tinggi

untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan

industri.2 Industri memang menjadi faktor fenomenal untuk menunjang

perdagangan. Mereka saling bersaing untuk mendapatkan tempat di pasar global.

Karena di dalam pasar global terjadi perdagangan bebas yang menggambarkan

karakter ekonomi suatu negara. Di Indonesia, industri (perindustrian) merupakan

salah satu komponen perekonomian yang penting. Kenaikan pembiayaan sektor

perindustrian menunjukan pertumbuhan industri semakin meningkat di Indonesia.

Hal ini dapat membawa dampak positif karena Industri mempunyai peranan penting

sebagai sektor pemimpin (leading sector). Leading Sector maksudnya adalah

1 Sigit Winarno dan Sujana Ismaya, Kamus Besar Ekonomi, Bandung: Pustaka Grafika,

2007, h.252.

2 Undang-Undang No. 5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian

Page 17: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

2

dengan pembangunan industri maka akan memacu dan mengangkat pembangunan

sektor lainnya seperti pertanian dan jasa.3

Tahun 2011 hingga triwulan I tahun 2015 pertumbuhan industri non migas

selalu diatas pertumbuhan ekonomi, hanya pada tahun 2013 pertumbuhan industri

non migas sedikit dibawah pertumbuhan ekonomi. cabang industri yang tumbuh

tinggi pada triwulan I tahun 2015 antara lain Industri Kimia, Farmasi dan Obat

Tradisional sebesar 9,05%; Industri Logam Dasar sebesar 8,66%; Industri Makanan

dan Minuman sebesar 8,16%; serta Industri Barang Logam, Komputer, Barang

Elektronik, Optik,dan Peralatan Listrik sebesar 8,14%. investasi PMDN pada

triwulan I tahun 2015 mencapai Rp 17,45 triliun atau meningkat sebesar 57,01%

dari periode yang sama tahun 2014. Sedangkan investasi PMA sebesar USD 2,87

miliar atau menurun 17,92% dibandingkan periode yang sama tahun 2013.4 Sektor

industri dapat tumbuh rata-rata mencapi 12,8%. Industri pengolahan berkontribusi

terbesar terhadap PDB (21,14%) namun dihadapkan pada kandungan import

content dalam bahan bakunya sehingga akan cukup mahal khususnya ketika nilai

tukar terdepresiasi cukup signifikan.5 Kecepatan ini logis karena baru dalam taraf

3 Basuki Pujoalwanto, Perekonomian Indonesia: Tinjauan Historis, Teoritis dan Empiris,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004), hlm.221. 4 Siaran Pers Menperin: Pertumbuhan Industri Triwulan I Tahun 2015 Lebih Tinggi

Dibanding Pertumbuhan Ekonomi. 15 Mei 2015 di Denpasar. Diakses pada 12 April 2016 dari

http://www.kemenperin.go.id/artikel/12021/Menperin:-Pertumbuhan-Industri-Triwulan-I-Tahun-

2015-Lebih-Tinggi-Dibanding-Pertumbuhan-Ekonomi

5 Otoritas Jasa Keuangan: “Potensi Pertumbuhan Ekonomi ditinjau dari Penyaluran Kredit

Perbankan Kepada Sektor Prioritas” 7 Januari 2016, Jakarta. Diakses pada 21 Agustus

2016http://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/publikasi/Pages/Potensi-Pertumbuhan-Ekonomi-

ditinjau-dari-Penyaluran-Kredit-Perbankan-Kepada-Sektor-Prioritas.aspx

Page 18: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

3

awal melalui penanaman modal secara besar-besaran, tetapi kemudian

pertumbuhannya menurun bila mendekati titik kejenuhan, kecuali bila pasarannya

dapat dikembangkan terus-menerus.

Industri nasional selama ini lebih menekankan pada industri berskala luas

dan industri teknologi tinggi. Namun untuk mencapai industri berskala luas, sistem

perindustrian melalaikan kebutuhan mendasar dari warga negara. Sehingga strategi

ini mengakibatkan berkembangnya industri yang berbasis impor. Import terknologi,

tenaga ahli, dan sumber bahan pendukung. Bahkan harus mendatangkan produk

yang sama dengan hasil industri dalam negeri. Bukan hanya kalah bersaing di pasar

internasional, perindustrian di Indonesia juga gagal saing di rumah sendiri. Akibat

kalah bersaing di pasar internasional, sektor ini juga berdampak pada nilai tukar

rupiah. Industri-industri tersebut sering terpukul oleh depresiasi mata uang rupiah

yang tajam.

Komoditi primer yang merupakan andalan ekspor Indonesia pada umumnya

dalam bentuk bahan mentah sehingga nilai tambah yang diperoleh sangat kecil. Dan

ekspor produk industri didominasi oleh hanya beberapa cabang industri, dan

kegiatan sektor industri lebih banyak terpusat di Pulau Jawa.6 Misalnya Indonesia

mengekspor kayu dalam bentuk gelondongan, yang kemudian diimpor lagi dalam

bentuk mebel karena terbatasnya penguasaan desain dan teknologi. Hampir semua

hasil bumi Indonesia di jual pada masa yang kurang tepat. Dalam artian, belum

6 Yusuf Kurniawan. “Kebijakan Pembangunan Industri” Da Real Economy, 14 Maret

2015 diakses pada 20 Agustus 2016 dari http://darealekonomi.blogspot.co.id/2015/03/kebijakan-

pembangunan-industri.html

Page 19: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

4

selesai dalam proses produksi. Begitu pula dengan beberapa komoditas dan hasil

bumi lainnya.

Masih relatif rendahnya kualitas sumber daya manusia. Hal ini sangat

dipengaruhi oleh sistem pendidikan formal dan pola pelaksanaan pelatihan yang

cenderung masih bersifat umum dan kurang berorientasi pada perkembangan

kebutuhan dunia usaha. Selain itu, rendahnya kualitas sumber daya manusia akibat

dari pola penyerapan tenaga kerja di masa lalu yang masih mementingkan pada

jumlah tenaga manusia yang terserap daripada kualitas tenaga manusianya.

Berbagai kendala yang dialami sektor perindustrian, menjadikan sektor ini

tidak dapat tumbuh secara optimal. Permasalahan ini sangat mempengaruhi

pendapatan dan pertumbuhan sektor ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa

pengembangan sektor ini sangat memerlukan budget yang tidak sedikit. Untuk itu

diperlukan kebijakan guna menopang permodalan guna pengembangan usaha

perindustrian. Pembangunan industri harus mengacu kepada amanat pembangunan

bangsa yang termuat dalam konstitusi, dengan menganut azas-azas yang diletakkan

untuk menjamin terpenuhinya aspirasi kemajuan ekonomi, budaya, teknologi dan

keamanan, demi keberlanjutan eksistensi bangsa, dan kemajuan kesejahteraan

rakyat, dan generasi bangsa di masa depan.7 Pemerintah, lembaga keuangan da

7 Yusuf Kurniawan. “Kebijakan Pembangunan Industri” Da Real Economy, 14 Maret

2015 diakses pada 20 Agustus 2016 dari http://darealekonomi.blogspot.co.id/2015/03/kebijakan-

pembangunan-industri.html

Page 20: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

5

stakeholder lainnya harus bekerja sama dalam pembangunan sistem perindustrian

yang kondusif. Sehingga perekonomian Indonesia mampu tumbuh dengan cepat.

Berbagai macam industri berkembang di Indonesia. Dari industri berskala

kecil hingga besar, dari sektor pertanian hingga industri manufaktur, dari yang di

pusat kota hingga di pelosok desa berkembang beriringan menopang perekonomian

Indonesia. Jika dikaitkan dengan permasalahan pengembangan usaha industri yang

memerlukan tambahan modal, maka pemerintah pusat dan daerah memikul

tanggung jawab yang sama. Pemerintah diharuskan berkerjasama dengan lembaga

keuangan yang mampu menyentuh semua sektor perekonomian.

BPR/BPRS merupakan satu diantara banyak lembaga keuangan yang

diproyeksikan untuk menjangkau lapisan masyarakat hingga ke pelosok.

Keunggulan BPRS dalam beroperasi di daerah-daearah terpencil bahkan sampai

pada daerah remote area sehingga dapat memberikan pelayanan dengan jangkauan

yang lebih luas kepada masyarakat.8 Dengan sistem operasional sesuai pedoman

perbankan, BPR/BPRS dinilai mampu menyeragamkan kegiatan usahanya dan

masih terjamin oleh otoritas. Selain itu modal awal BPR/BPRS juga cenderung

lebih besar dibanding lembaga keuangan mikro lainnya. Pertumbuhan kinerja

BPR/BPRS menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun.

8 Bank Indonesia, Outlook Perbankan Syariah 2013, (Jakarta: Bank Indonesia), hlm. 5.

Page 21: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

6

Grafik 1.1 : Penghimpunan Dana, Penyauran Dana dan Pendapatan

Sumber : Statistik Perbankan Syariah 2015, OJK

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) tetap optimistis menghadapi 2016

meski kondisi ekonomi masih belum pulih. Produk khas yang sesuai nilai syariah

harus jadi keunggulan BPRS menghadapi persaingan di industri.9 Menurut data

Bank Indonesia pada bulan Desember 2015 total aset BPR Syariah mencapai Rp

7,739 triliun, naik dari 2014 yang hanya sekitar Rp 6,573 triliun. Dana pihak ketiga

dan pembiayaan yang diberikan masing-masing mencapai Rp 4,801 triliun dan Rp

5,765 triliun degan tingkat financing to deposit rasio (FDR) sekitar 120 persen.

Menggambarkan bahwa pembiayaan yang dibutuhkan masyarakat melebihi DPK

yang diterima oleh BPR Syariah.

9 Republika Online : BPRS Optimis Hadapi 2016. 11 Januari 2016, Jakarta. Diakses pada

12 April 2016 dari http://www.republika.co.id/berita/koran/urbana/16/01/11/o0s3k73-bprs-

optimistis-hadapi-2016

01000002000003000004000005000006000007000008000009000001000000

0

1000000

2000000

3000000

4000000

5000000

6000000

7000000

Funding Financing Pendapatan

Page 22: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

7

Bila dilihat dari data statistik perbankan syariah tahun 2011-2014, rata-rata

penyaluran pembiayaan untuk sektor perindustrian menempati urutan kedelapan

yakni setelah sektor lain-lain (konsumsi); sektor perdagangan, jasa dunia usaha,

pertanian, konstruksi, jasa sosial, pengangkutan, pergudangan dan komunikasi.10

Selain itu, nilai maksimal yang disalurkan untuk pembiayaan sektor ini hanya

1,26% dari keseluruhan total pembiayaan.

Tabel 1.1

Rata-rata Porsi Pembiayaan Bank Perkreditan Rakyat Syariah berdasarkan

Sektor Ekonomi dalam bentuk Persentase (%)

Sumber : Diolah, Statistik Perbankan Syariah 2011-2014

Kebijakan penyaluran dana untuk kegiatan pembiayaan dipengaruhi oleh

faktor internal dan eksternal bank. Faktor internal bank antara lain berkaitan dengan

persepsi bank terhadap prospek usaha debitur, rasio keuangan bank dan promosi

yang dilakukan untuk mengumpulkan dana pihak ketiga. Rasio keuangan yang

10 Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah Desember 2011, 2012, 2013, 2014,

(Jakarta: Bank Indonesia, 2011, 2012, 2013, 2014).

sektor ekonomi 2011 2012 2013 2014

pertanian, kehutanan dan sarana pertanian 8,37 9,88 8,78 6,52

pertambangan 0,09 0,22 0,14 0,14

perindustrian 1,26 0,88 0,90 1,06

listrik, gas dan air 0,10 0,11 0,16 0,19

konstruksi 3,46 3,52 3,54 4,74

perdagangan, restoran dan hotel 37,61 34,40 32,57 31,47

pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 1,36 1,90 1,60 1,66

jasa dunia usaha 9,54 7,45 7,64 9,83

jasa sosial/masyarakat 3,44 6,39 8,23 9,16

lain-lain 34,76 35,25 36,44 35,23

Page 23: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

8

sering seperti kecukupan modal (CAR), laba yang diperoleh (ROA) dan batas aman

pemberian pembiayaan (FDR) digunakan. Sedangkan faktor eksternal bank

berkaitan dengan kondisi perekonomian seperti inflasi.11

Modal merupakan salah satu faktor penting dalam rangka pengembangan

bisnis dan menampung risiko kerugian. Semakin tinggi CAR maka semakin kuat

kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap pembiayaan yang

disalurkan. Sedangkan ROA menggambarkan tingkat profitabilitas yang mampu

diperoleh dari setiap satuan aset yang dimiliki. Profitabilitas atau keuntungan

menjadi salah satu tujuan utama setiap bisnis. Dalam industri keuangan,

profitabilitas merupakan refleksi dari kinerja bank dalam mengelola dana yang

telah dihimpun. Namun banyak bank khususnya BPRS yang masih memberikan

pembiayaan melebihi jumlah dana pihak ketiga yang telah dikumpulkan. Artinya

FDR bank tersebut lebih dari 100% atau dalam artian lain ada dana selain dari pos

DPK disalurkan ke pembiayaan, seperti modal atau bahkan aset dari bank tersebut.

Maka dari itu ROA dianggap lebih tepat untuk mewakili rasio profitabilitas.

Pertimbangan dalam menyalurkan pembiayaan juga mempertimbangkan

kondisi sektor rill serta penawaran maupun permintaan pembiayaan. Bila kondisi

sektor riil tergambarkan dari nilai tukar rupiah dan tingkat inflasi. Dalam penelitian

ini hanya menggunakan tingkat inflasi karena BPRS dilarang melakukan kegiatan

11 Buchari Alma, dan Donni Juni Priansa. Manajemen Bisnis Syariah. Bandung: CV

Alvabeta. 2014.

Page 24: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

9

usaha dalam valuta asing. Sedangkan kondisi penawaran dan permintaan

pembiayaan BPRS tergambar dari usaha BPRS dalam meningkatkan nasabah

pembiayaan. Mayoritas BPRS menggunakan sistem jemput bola untuk

mendapatkan nasabah. Untuk itu dibutuhkan biaya lebih sering disebut biaya

promosi. Semakin besar upaya memperoleh nasabah maka semakin besar pula

biaya yang akan dikeluarkan. Biaya promosi yang dikeluarkan mempengaruhi

jumlah pembiayaan karena akan mengurangi ketersediaan dana di BPRS.

Tabel 1.2 : Pertumbuhan Kinerja BPRS

No Periode CAR ROA FDR No Periode CAR ROA FDR

1 Jul-14 21,86 2,45 135,04 7 Jan-15 24,43 2,31 123,50

2 Aug-14 21,78 2,49 129,96 8 Feb-15 24,67 2,23 124,75

3 Sep-14 21,80 2,26 131,70 9 Mar-15 23,04 2,07 125,60

4 Oct-14 22,22 2,18 130,14 10 Apr-15 22,53 2,19 126,67

5 Nov-14 22,34 2,21 129,27 11 May-15 21,73 2,17 129,63

6 Dec-14 22,77 2,26 124,24 12 Jun-15 21,73 2,30 135,68

Sumber : Statistik Perbankan Syariah 2015, OJK

Berdasarkan fenomena diatas mendorong penulis untuk lebih lanjut meneliti

hal tersebut dengan mengangkat judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Pembiayaan Sektor Perindustrian pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

di Indonesia periode 2011-2015.”

Page 25: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

10

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka

penulis mengidentifikasikan beberapa permasalahanyang ada sebagai berikut:

1. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan sektor

perindustrian pada bank pembiayaan rakyat syariah.

2. Pertumbuhan usaha pada bidang perindustrian meningkat, namun tidak di

ikuti dengan meningkatnya pembiayaan pada sektor perindustrian oleh

BPRS.

3. Sektor industri termasuk ke dalam sektor prioritas pembiayaan oleh

perbankan, namun pada BPRS volumenya masih kecil.

4. Industri berkontribusi terbesar terhadap PDB, maka seharusnya volume

penyalurannya juga harus ditingkatkan.

5. NPF pembiayaan sektor industri tinggi, penyaluran pembiayaan sektor

industri tinggi.

6. Lebih dari 50 % pembiayaan untuk modal kerja, namun bukan pada sektor

industri.

C. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang sudah diidentifikasikan pada sub-bab

sebelumnya maka terdapat batasan masalah dalam penelitian ini yakni hanya pada

faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan sektor perindustrian pada Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2011-2015.

Page 26: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

11

Adapun rumusan masalah dalam penelitian adalah :

1. Bagaimana faktor internal secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

pembiayaan sector perindustrian yang diberikan oleh Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia?

2. Bagaimana faktor eksternal secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

pembiayaan sektor perindustrian yang diberikan oleg Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia ?

3. Bagaimana faktor internal dan faktor eksternal secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap pembiayaan sektor perindustrian yang diberikan oleh

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia ?

4. Mana yang paling mempengaruhi signifikan terhadap pembiayaan sektor

perindustrian yang diberikan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

(BPRS) di Indonesia ?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dikemukakan, maka

tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk menjelaskan apakah faktor internal berpengaruh secara parsial dan

signifikan terhadap pembiayaan sektor perindustrian yang diberikan oleh

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia.

2. Untuk menjelaskan apakah faktor eksternal berpengaruh secara parsial dan

signifikan terhadap pembiayaan sektor perindustrian yang diberikan oleh

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia.

Page 27: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

12

3. Untuk menjelaskan apakah faktor internal dan eksternal berpengaruh secara

simultan dan signifikan terhadap pembiayaan sektor perindustrian yang

diberikan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia.

4. Untuk menjelaskan mana yang paling mempengaruhi signifikan terhadap

pembiayaan sektor perindustrian yang diberikan oleh Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia.

Manfaat yang diperoleh atau diharapkan dari hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu

pengatahuan tentang analisis pembiayaan pada sektor perindustrian dan

faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya.

2. Bagi Akademisi, dengan adanya penelitian ini diharapkan akan menjadi

tambahan ilmu pengetahuan dan referensi untuk memperkaya konsep dan

teori yang berkaitan dengan factor –faktor yang mempengaruhi pembiayaan

sektor perindustrian pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

3. Bagi instansi terkait (pihak bank), penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

sebagai sarana evaluasi untuk terus melakukan perubahan kearah yang lebih

baik lagi terhadap kinerja keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

(BPRS) khusunya dalam upaya mengoptimalkan dan meningkatkan

pembiayaan sektor perindustrian yang disalurkan.

4. Bagi masyarakat, sebagai kontribusi positif dalam rangka menyediakan

informasi mengenai kondisi dan perkembangan Bank Pembiayaan Rakyat

Page 28: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

13

Syariah (BPRS) di Indonesia terutama dalam hal pembiayaan sektor

perindustrian yang diberikan oleh BPRS.

E. Kerangka Teori

1. Hubungan Capital Adequacy Ratio (CAR) dengan Pembiayaan

CAR merupakan rasio yang biasa digunakan untuk mengukur

kecukupan modal lembaga keuangan dalam menjalankan bisnis

keuangannya. Peraturan dari Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008

menjelaskan “bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 8%

(delapan persen) dari aset tertimbang menurut risiko (ATMR).” Tingkat

kecukupan modal pada perbankan diwakilkan dengan capital adequacy

ratio (CAR). Semakin tinggi nilai CAR, mka bank tersebut dinilai mampu

membiayai operasional bank, keadaan tersebut akan memberikan kontribusi

yang besar bagi profitabilias.12 Karena bank mampu menanggung risiko dari

setiap pembiayan yang berpotensi gagal bayar. Sehigga bank memeliki

lebih banyak peluang untuk mengembangkan jenis-jenis usahanya,

termasuk jumlah pembiayaan yang diisalurkan. Sementara itu, Bank

Indonesia telah menetapkan kewajiban penyediaan modal inti minimum

bank umum sebesar Rp 80 Milyar pada akhir tahun 2007 dan meningkat

12 Mudrajat Kuncoro dan Suharjo, Manajemen Perbankan: teori dan Aplikasi,

(Yogyakarta:BPFE,2002) h.573.

Page 29: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

14

menjadi Rp 100 Milyar pada akhir tahun 2010.13 CAR dapat dirumuskan

sebagai berikut :

CAR = Mtier1 + Mtier2 + Mtier3 – Penyertaan X 100%

ATM

Berdasarkan rumus diatas, jika CAR meningkat maka modal yang

dimiliki bank lebih banyak disalurkan untuk melindungi Aktiva bank yang

mengandung resiko sehingga modal yang digunakan utuk pembiayaan akan

berkurang. Dengan demikian dapat dikatakan terjadi hubungan antara CAR

dan pembiayaan.

2. Hubungan Return on Asset (ROA) dengan Pembiayaan

Return on Asset (ROA) merupakan suatu pengukuran kemampuan

manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Jika

ROA suatu bank semakin besar,maka semakin besar pula tingkat

keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baikposisi bank

tersebut dari segi pengamanan asset. yang diperhitungkan. 14

Rumus ROA ROA = Laba sebelum pajak X 100%

Rata-rata Total Aset

13 Hamonangan Reynaldo dan Hasan Sakti Siregar, Pengaruh Capital Adequacy

Ratio, Debt to Equity Ratio, (on Performing Loan, Operating Ratio, dan Loan

to Deposit Ratio terhadap Return on Equity (ROE) Perusahaan Perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, (Sumatera Utara: USU, 2009). 14Farah Margaretha, Manajemen Keuangan Bagi Industri Jasa (Jakarta: Grasindo,2007),

h.61.

Page 30: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

15

Semakin tinggi nilai ROA semakin tinggi profitabilitas suatu bank dan

ketika tingkat profitabilitas bank tinggi maka pembiayaan yang disalurkan

semakin meningkat.

3. Hubungan Financing Deposite Ratio( FDR) dengan Pembiayaan

Financing Deposito Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur komposisi jumlah pembiayaan yang diberikan dibandingkan

dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan.

Besarnya LDR menurut peraturan pemerintah maksimum 110%.15

Berdasarkan rumus diatas maka semakin tinggi FDR maka semakin tinggi

pembiayaan yang disalurkan kepada masyarakat. Dengan demikian FDR

memiliki pengaruh terhadap pembiayaan.

4. Hubungan Biaya Promosi dengan Pembiayaan

Biaya promosi adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan untuk

promosi.16 Biaya promosi merupakan sejumlah dana yang dikucurkan

perusahaan kedalam promosi untuk meningkatkan penjualan.17

Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya promosi

adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam

15 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Pers (Jakarta: 2009) 16 Philip Kotler. Manajemen pemasaran. Terjemahan. Benyamin molan. Jakarta: Erlangga.

2000. h. 640.

17 Henry Simamora. Akuntansi manajemen. Jakarta: Salemba empat. 2002. h. 762.

Page 31: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

16

melakukan kegiatan promosi untuk meningkatkan penjualan.

Dari penjelasan diatas, biaya promosi dapat mempengaruhi

pembiayaan sektor industri karena semakin besar biaya yang digunakan

untuk promosi dalam hal meningkatkan produk yang ditawarkan oleh

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) maka akan menurunkan jumlah

pembiayaan sektor industri yang diberikan.

5. Hubungan Inflasi dengan Pembiayaan

Inflasi adalah suatu kejadian yang menunjukkan kenaikan tingkat

harga secara umum dan berlangsung secara terus menerus.18 Kenaikan

harga barang akan menyebabkan turunya daya beli masyarakat sehingga

terjadi kelesuan ekonomi. Selain itu dampak dari inflasi akan

menyebabkan orang akan enggan menabung karena nilai mata uang yang

ditabung semakin menurun, bila orang enggan menabung, maka dana

pihak ketiga di bank akan menurun. Menurunya dana dari masyarakat akan

berpengaruh terhadap penyaluran pembiayaan. Dengan demikian terdapat

hubungan negatif antara inflasi dengan tingkat pembiayaan.

18 Ekonomika Makro. Asfia Murni. PT. Refika Aditama (Bandung: 2006)

Page 32: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

17

F. Kerangka Pemikiran

G. Hipotesis

Adapun hipotesis statistic dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Ho 1 : terdapat pengaruh positif signifikan antara CAR dengan

pembiayaan sekor perindustrian.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

PERINDUSTRIAN PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT SYRIAH (BPRS) DI

INDONESIA PERIODE 2011-2015

Page 33: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

18

Ha 1 : tidak terdapat pengaruh positif signifikan antara CAR dengan

pembiayaan sekor perindustrian.

2. Return On Assets (ROA)

Ho 2 : terdapat pengaruh positif signifikan antara ROA dengan

pembiayaan sekor perindustrian.

Ha 2 : tidak terdapat pengaruh positif signifikan antara ROA dengan

pembiayaan sekor perindustrian.

3. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Ho 3 : terdapat pengaruh positif signifikan antara FDR dengan

pembiayaan sekor perindustrian.

Ha 3 : tidak terdapat pengaruh positif signifikan antara FDR dengan

pembiayaan sekor perindustrian.

4. Biaya Promosi

Ho 4 : terdapat pengaruh negatif signifikan antara biaya promosi dengan

pembiayaan sekor perindustrian.

Ha 4 : tidak terdapat pengaruh negatif signifikan antara biaya promosi

dengan pembiayaan sekor perindustrian.

5. Inflasi

Ho 5 : terdapat pengaruh negatif signifikan antara inflasi dengan

pembiayaan sekor perindustrian.

Ha 5 : tidak terdapat pengaruh negatif signifikan antara inflasi dengan

pembiayaan sekor perindustrian.

Page 34: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

19

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan pola dalam penyusunan laporan untuk

gambaran secara garis besar bab demi bab. Dengan sistematika penulisan,

diharapkan para pembaca akan lebih dalam memahami isi dari sebuah laporan :

1. BAB I: Pendahuluan

Berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah,

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian,

sistematika penuliasan.

2. BAB II: Landasan Teori

Bab ini membahas mengenai tinjauan teoritis tentang informasi mengenai

teori-teori yang berkaitan Capital Adeuacy Ratio (CAR), Return On Assets

(ROA), Financing to Deposit Ratio (FDR), biaya promosi dan inflasi. Studi

terdahulu, Kerangka Teori dan Konsep serta hubungan antar varibel-

variabel penelitian.

3. BAB III: Metode Penelitian

Bab ini berisi penjelasan mengenai ruang lingkup penelitian, pendekatan

metode penelitian, jenis penelitian, sumber dan criteria data penelitian,

teknik pengumpulan data, subjek-subjek penelitian, teknik pengolahan data

dan metode analisis data.

4. BAB IV: Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang hasil analisis dari pengplahan data, yaitu hasil analisis

regresi linier berganda dengan terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik

Page 35: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

20

serta analisis pengujian hipotesis yang telah dilakukan.selanjutnya

dilakukan pembahasan mengenai pengaruh Capital Adeuacy Ratio (CAR),

Return On Assets (ROA), Financing to Deposit Ratio (FDR), biaya promosi

dan inflasi.

5. BAB V: Penutup

Bab ini memaparkan kesimpulan, keterbatasan dan saran dari hasil analisis

data yang berkaitan dengan penelitian.

Page 36: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

21

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

1. Pengertian Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah

Sebelum lahirnya BPR Syari’ah di Indonesia, masyarakat terlebih dahulu

mengenal adanya Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Menurut UU No. 21 Tahun

2008 disebutkan bahwa BPR adalah bank konvensional yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dimana

BPR konvensional masih menerapkan sistem bunga dalam operasionalnya.

Maka dari itu, harus dibedakan antara BPR Konvensional dan BPR Syari’ah.

Perbedaan Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS) dengan Bank

Perkreditan Rakyat (BPR) adalah sebagai berikut:19

a. Akad dan aspek legalitas.

Dalam BPR Syari’ah akad yang dilakukan memiliki konsekuensi duniawi

dan ukhrawi karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum Islam. Sering

nasabah berani melanggar kesepakatan atau perjanjian yang telah dilakukan

bila hukum hanya berdasarkan hukum positif.

b. Adanya Dewan Pengawas Syari’ah dalam struktur organisasinya yang

bertujuan mengawasi praktik operasional BPR Syari’ah agar tidak

menyimpang dari prinsip Syari’ah.

19 Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: UPP AMP, 2002, h. 56.

Page 37: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

22

c. Penyelesaian sengketa yang terjadi dapat diselesaikan melalui Badan

Arbitrase Syari’ah maupun Pengadilan Agama.

d. Bisnis dan usaha yang dibiayai tidak boleh bisnis yang haram, syubhat

ataupun dapat menimbulkan kemadharatan bagi pihak lain.

e. Praktik operasional BPR Syari’ah, baik untuk penghimpunan maupun

penyaluran pembiayaan, menggunakan sistem bagi hasil dan tidak

menggunakan sistem bunga.

Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah (BPRS) adalah bank yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prisnsip Syari’ah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bentuk

hukumnya dapat berupa : Perseroan Terbatas/PT, Koperasi atau Perusahaan

Daerah (Pasal 2 PBI No. 6/17/PBI/2004). Undang-undang Nomor 21 Tahun

2008 menyebutkan Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS) yaitu Bank

Syari’ah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran.20 Yang perlu diperhatikan dari ketentuan diatas adalah

kepanjangan dari BPR Syari’ah yang berupa Bank Perkreditan Syari’ah. Ini

berarti semua peraturan perundangan-undangan yang menyebut BPR Syari’ah

dengan Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah harus dibaca dengan Bank

Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS).21

20 Khotibul Umam, S.H.,LL.M. Trend pembentukan Bank Umum Syari’ah Pasca Undang-

Undang Nomor 21 Tahun 2008 (Konsep, Regulasi, dan Implementasi), Yogyakarta : BPFE

Yogayakrta, 2009, h. 41. 21 Zubairi Hasan, Undang-Undang Perbankan Syari’ah Titik Temu Hukum Islam dan

Hukum Nasional, Jakarta: PT Rajagrafindo persada, 2009, h. 7.

Page 38: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

23

Undang-Undang (UU) Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Bank Syari’ah telah

mengatur secara khusus eksistensi Bank Syari’ah di Indonesia. Undang-Undang

tersebut melengkapi dan menyempurnakan UU No. 7 Tahun 1992 Tentang

Perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 yang

belum spesifik sehingga perlu diatur khusus dalam Undang-Undang tersendiri.

Menurut Pasal 18 UU No. 21 Tahun 2008, Bank Syari’ah terdiri atas Bank

Umum Syari’ah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah.

Pasal 1 UU No. 21 Tahun 2008 tentang Ketentuan Umum disebutkan

pengertian dari Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS) adalah Bank

Syari’ah yang dalam kegiatanya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran.22

Sedangkan Pasal 2 UU No. 21 Tahun 2008 dijelaskan bahwa Perbankan

Syari’ah dalam melakukan kegiatan usahanya berasaskan Prinsip Syari’ah,

demokrasi ekonomi, dan prinsip kehati-hatian.23

Ada beberapa tujuan yang dikehendaki dari pendirian BPR Syari’ah di

dalam perekonomian, yaitu sebagai berikut:

a. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Islam, terutama masyarakat

golongan ekonomi lemah yang pada umumnya berada di daerah pedesaan.

22 Ahmad Ifham, Pedoman Umum Lembaga Keuangan Syari’ah, Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2010, h. 3. 23 Menurut pasal 1 UU No. 21 Tahun 2008 yang dimaksud prinsip syari’ah adalah prinsip

hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang

memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syari’ah.

Page 39: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

24

b. Menambah lapangan kerja, terutama ditingkat kecamatan sehingga dapat

mengurangi arus urbanisasi.

c. Membina semangat ukhuwah islamiyah melalui kegiatan ekonomi dalam

rangka meningkatkan pendapatan perkapita menuju kualitas hidup yang

memadai.24

Dalam aktivitas operasional perbankannya berdasarkan UU No. 21

Tahun 2008, Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS) dilarang:25

a. Melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip Syari’ah.

b. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas

pembayaran.

c. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, kecuali penukaran uang

asing dengan izin Bank Indonesia.

d. Melakukan kegiatan usaha perasuransian, kecuali sebagai agen pemasaran

produk asuransi Syari’ah.

e. Melakukan penyertaan modal, kecuali pada lembaga yang dibentuk untuk

menanggulangi kesulitan likuiditas Bank Pemiayaan Rakyat Syari’ah.

f. Melakukan usaha lain diluar kegiatan usaha yang telah diatur dalam

Undang-Undang.

24 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah Deskripsi dan Ilustrasi Cetakan

Pertama, Yogyakarta: EKONESIA, 2003, h. 85.

25 Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syari’ah Suatu Kajian Teoritis Praktis,

Bandung: CV Pustaka Setia, 2012, h. 200.

Page 40: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

25

2. Kegiatan Usaha BPR Syari’ah

Adapun kegiatan usaha dari BPR Syari’ah intinya hampir sama dengan

kegiatan dari Bank Umum Syari’ah, yaitu berupa penghimpunan dana,

penyaluran dana, dan kegiatan di bidang jasa. Yang membedakannya adalah

bahwa BPR Syari’ah tidak diperkenankan memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran, misalnya ikut dalam kegiatan kliring, inkaso, dan menertibkan

giro.26

Kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh BPR Syari’ah versi Undang-

Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syari’ah diatur dalam Pasal

21, yaitu bahwa kegiatan usaha Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah meliputi :27

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk:

1. Simpanan berupa tabungan atau yang dipersamakan dengan itu

berdasarkan akad wadi’ah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan

prinsip Syari’ah; dan

2. Investasi berupa deposito atau tabungan atau bentuk lainnya yang

dipersamakan dengan itu berdasarkan akad mudharabah atau akad lain

yang tidak bertentangan dengan prinsip Syari’ah.

b. Menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk:

1. Pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad mudharabah atau musyarakah.

26 Khotibul Umam, S.H.,LL.M. Trend pembentukan Bank Umum Syari’ah Pasca Undang-

Undang Nomor 21 Tahun 2008 (Konsep, Regulasi, dan Implementasi), Yogyakarta : BPFE

Yogayakrta, 2009, h. 41.

27 Khotibul Umam, S.H.,LL.M. Trend pembentukan Bank Umum Syari’ah Pasca Undang-

Undang Nomor 21 Tahun 2008 (Konsep, Regulasi, dan Implementasi), Yogyakarta : BPFE

Yogayakrta, 2009, h. 53-54.

Page 41: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

26

2. Pembiayaan berdasarkan akad murabahah, salam, atau istishna’.

3. Pembiayaan berdasarkan akad qardh.

4. Pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak bergerak kepada

nasabah berdasarkan akad ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah

muntahiya bittamlik; dan

5. Pengambilalihan utang berdasarkan akad hawalah.

c. Menempatkan dana pada Bank Syari’ah lain dalam bentuk titipan

berdasarkan akad wadi’ah atau investasi berdasarkan akad mudharabah

dan atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip Syari’ah.

d. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk

kepentingan nasabah melalui rekening Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah

yang ada di Bank Umum Syari’ah , Bank Umum Konvensional dan UUS.

e. Menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha Bank Syari’ah

lainnya yang sesuai dengan prinsip Syari’ah berdasarkan persetujuan Bank

Indonesia.

Kegiatan usaha BPR Syari’ah secara teknis operasional berkaitan dengan

produk-produknya mendasarkan pada Pasal 2 dan Pasal 3 PBI No. 9/19/PBI/2007

tentang pelaksanaan prinsip Syari’ah dalam kegiatan penghimpunan dana dan

penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank Syari’ah sebagaimana telah diubah

dengan PBI No. 10/16/PBI/2008. Lebih teknis lagi mengacu SEBI No. 10/14/DPbS

Jakarta, 17 Maret 2008 perihal pelaksanaan prinsip dalam kegiatan penghimpunan

dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank Syari’ah.

Page 42: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

27

Perlu ditekankan disini bahwa setiap pihak dilarang melakukan kegiatan

penghimpunan dana dalam bentuk simpanan atau investasi berdasarkan prinsip

Syari’ah tanpa izin terlebih dahulu dari Bank Indonesia, kecuali diatur dalam

undang-undang lain. Dengan demikian untuk dapat melakukan kegiatan-kegiatan

sebagaimana dimaksud di atas secara a contrario dapat ditafsirkan harus ada izin

terlebih dahulu dari Bank Indonesia.28

B. Pembiayaan BPRS

1. Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian

fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang

merupakan defisit unit.29 Pengertian pembiayaan adalah pendanaan yang

diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang

telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain,

pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang

telah direncanakan.30

Menurut Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah,

pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu

berupa:

28 Khotibul Umam, S.H.,LL.M. Trend pembentukan Bank Umum Syari’ah Pasca Undang-

Undang Nomor 21 Tahun 2008 (Konsep, Regulasi, dan Implementasi), Yogyakarta : BPFE

Yogayakrta, 2009, h. 55. 29 Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani,

2011, h. 160. 30Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta: UPP YKPN, 2002,

h.17.

Page 43: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

28

a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah.

b. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa-beli dalam bentuk

ijarah muntahiya bittamlik.

c. Transaksi jual-beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna.

d. Transaksi pinjam-meminjam dalam bentuk piutang qardh.

e. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multi

jasa, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan atau bank syariah dan/atau

Unit Usaha Syariah (UUS) dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang

dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut

setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau

bagi hasil. Dalam pelaksanaan pembiayaan, Bank Syari’ah harus

memenuhi:31

1. Aspek Syari’ah, berarti dalam setiap realisasi pembiayaan kepada para

nasabah Bank Syari’ah harus tetap berpedoman pada syariat Islam (antara

lain tidak mengandung unsure maisir, gharar, dan riba serta usahanya

harus halal).

2. Aspek ekonomi, berarti disamping mempertimbangkan hal-hal Syari’ah,

Bank Syari’ah tetap mempertimbangkan perolehan keuntungan baik bagi

bank Syari’ah maupun bagi nasabah bank Syari’ah.

31 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta: UPP YKPN, 2002,

hal. 16.

Page 44: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

29

Adapun tujuan pembiayaan adalah untuk peningkatan ekonomi umat,

tersedianya dana bagi peningkatan usaha, meningkatkan produktifitas ,

membuka lapangan kerja baru, dan terjadi distribusi pendapatan.32

2. Jenis-Jenis Pembiayaan

Secara garis besar, pembiayaan dibagi dua jenis, yaitu sebagai berikut:

a. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk

pembiayaan yang bersifat konsumtif, seperti pembiayaan untuk pembiayaan

rumah, kendaraan bermotor, pembiayaan pendidikan, dan apapun yang

sifatnya konsumtif.

b. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk pembiayaan

sektor produktif, seperti pembiayaan modal kerja, pembiayaan pembeliaan

barang modal dan lainnya yang mempunyai tujuan memberdayakan sektor

riil. Salah satu fungsi utama dari perbankan adalah menyalurkan dana yang

telah dihimpunnya kepada masyarakat melalui pembiayaan kepada nasabah.

Jenis-jenis pembiayaan pada dasarnya dapat dikelompokan menurut beberapa

aspek, diantaranya pembiayaan menurut tujuan, yaitu pembiayaan modal kerja,

yaitu pembiayaan yang dimaksudkan untuk mendapatkan modal dalam rangka

pengembangan usaha, dan pembiayaan investasi yaitu pembiayaan yang

dimaksudkan untuk melakukan investasi atau pengadaan barang konsumtif.

Pembiayaan menurut jangka waktu, yaitu pembiayaan jangka pendek, pembiayaan

32 Sutan Remy syahdeini, Perbankan Syariah dan Kedudukannya Dalam Tata Hukum

Perbankan Indonesia, Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, 2002, h. 20.

Page 45: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

30

yang dilakukan dengan waktu 1 bulan sampai dengan 1 tahun, pembiayaan jangka

waktu menengah, pembiayaan yang dilakukan dengan waktu 1 tahun sampai

dengan 5 tahun, dan pembiayaan jangka waktu panjang, pembiayaan yang

dilakukan dengan waktu lebih dari 5 tahun. 33

Jenis pembiayaan pada bank syariah akan diwujudkan dalam bentuk aktiva

produktif dan aktiva tidak produktif, yaitu pembiayaan dengan prinsip bagi hasil.

Untuk jenis pembiayaan dengan prinsip ini meliputi pembiayaan murabahah, dan

pembiayaan musyarakah. Pembiayaan dengan prinsip jual beli (piutang). Untuk

jenis pembiayaan dengan prinsip ini meliputi pembiayaan murabahah, pembiayaan

salam, dan pembiayaan istishna. Pembiayaan dengan prinsip sewa. Untuk jenis

pembiayaan dengan prinsip ini meliputi pembiayaan ijarah, dan pembiayaan ijarah

muntahiya bittamlik/wa iqtina.

3. Pembiayaan Sektor Industri

a. Pengertian Industri

Sektor Industri pembiayaan yang diberikan kepada nasabah yang bergerak

dalam sektor industri, yaitu sektor usaha yang mengubah bentuk dari bahan baku

menjadi barang jadi atau mengubah suatu barang menjadi barang lain yang

memiliki faedah lebih tinggi. Beberapa contoh sektor industri antara lain:

industri elektronik, pertambangan, dan kimia, tekstil. Kredit industri, merupakan

33 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta: UPP YKPN, 2002,

hal. 22.

Page 46: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

31

kredit yang diberikan untuk membiayai industri, baik industri kecil, industri

menengah atau industri besar.

Industri adalah kegiatan ekonomi dengan memproses atau mengolah bahan-

bahan atau barang dengan menggunakan sarana dan peralatan, seperti mesin,

untuk menghasilkan barang (jadi) atau jasa.34

Industri mempunyai dua pengertian, pengertian secara luas, industri

mencakup semua usaha dan kegiatan di bidang ekonomi bersifat produktif.

Dalam pengertian secara sempit, industri hanyalah mencakup industri

pengolahan yaitu suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah

suatu barang dasar mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang

setengah jadi dan atau barang jadi, kemudian barang yang kurang nilainya

menjadi barang yang lebih nilainya dan sifatnya lebih kepada pemakaian akhir.35

Dari berbagai definisi yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa industri adalah kegiatan ekonomi dalam mengolah

atau memproses serta menghasilkan barang dan atau jasa dengan menggunakan

sarana tertentu sehingga nilai guna (utility) dari barang tersebut meningkat.

Menurut Badan Pusat Statistik tahun 2002 Industri di Indonesia dapat

digolongkan ke dalam beberapa macam kelompok. Industri didasarkan pada

banyaknya tenaga kerja dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu industri besar,

34 Sigit Winarno dan Sujana Ismaya, Kamus Besar Ekonomi, Bandung: Pustaka Grafika,

2007, h.252.

35 Badan Pusat Statistik (BPS). 2008. Indikator statistik industri besar dan sedang. Jakarta:

Badan Pusat Statistik

Page 47: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

32

memiliki jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih, industri sedang, memiliki

jumlah tenaga kerja antara 20–99 orang, industri kecil, memiliki jumlah tenaga

kerja antara 5–19 orang dan industri rumah tangga, memiliki jumlah tenaga

kerja antara 1–4 orang.

Definisi yang senada dijelaskan dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2008

mengelompokkan industri kedalam tiga kategori, yaitu :

1) Industri mikro, yaitu usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan

usaha perorangan yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp

50.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau

memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00.

2) Industri kecil, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah

atau usaha besar yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00

sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp

300.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00.

3) Industri menengah, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil

atau Usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih lebih dari Rp

Page 48: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

33

500.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan

tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp

50.000.000.000,00

C. Faktor-Faktor Pembiayaan Sektor Industri

1. Faktor Internal

a. Capital Adequacy Ratio (CAR)

CAR merupakan rasio yang mengukur kecukupan modal bank dalam

menyerap kerugian dan pemenuhan ketentuan KPMM yang berlaku. Peraturan

dari Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 menjelaskan “bank wajib

menyediakan modal minimum sebesar 8% (delapan persen) dari aset

tertimbang menurut risiko (ATMR).” Tingkat kecukupan modal pada

perbankan diwakilkan dengan capital adequacy ratio (CAR). Sementara itu,

Bank Indonesia telah menetapkan kewajiban penyediaan modal inti minimum

bank umum sebesar Rp 80 Milyar pada akhir tahun 2007 dan meningkat

menjadi Rp 100 Milyar pada akhir tahun 2010.36 CAR dapat dirumuskan

sebagai berikut :

CAR = Mtier1 + Mtier2 + Mtier3 – Penyertaan X 100%

ATM

36 Hamonangan Reynaldo dan Hasan Sakti Siregar, Pengaruh Capital Adequacy

Ratio, Debt to Equity Ratio, (on Performing Loan, Operating Ratio, dan Loan

to Deposit Ratio terhadap Return on Equity (ROE) Perusahaan Perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, (Sumatera Utara: USU, 2009).

Page 49: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

34

Tabel 2.1: kriteria kesehatan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia

Peringkat Nilai CAR Predikat

1 CAR ≥ 12% Sangat Baik

2 9% ≤ CAR < 12% Baik

3 8% ≤ NPF < 9% Cukup Baik

4 6% ≤ NPF < 8% Kurang Baik

5 CAR ≤ 6% Tidak Baik

Sumber : SE BI 2011

CAR digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan modal bank dalam

menyerap kerugian. CAR memiliki hubungan positif dengan debt financing

karena apabila CAR meningkat, maka dana yang disalurkan oleh bank akan

meningkat pula. Dengan demikian semakin besar modal suatu bank maka

alokasi pemberian pinjaman/pembiayaan berbasis debt financing pada nasabah

juga semakin besar.

b. Return On Assets (ROA)

ROA merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam mengelola aset guna memperoleh

keuntungan (laba) secara keseluruhan. ROA dihitung dengan rumus sebagai

berikut :37

ROA = Laba sebelum pajak X 100%

Rata-rata Total Aset

37Farah Margaretha, Manajemen Keuangan Bagi Industri Jasa (Jakarta : Grasindo,2007),

h.61.

Page 50: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

35

Klasifikasi tingkat ROA menurut Peraturan Bank Indonesia (PBI)

No.14/18/PBI/2012 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2: Klasifikasi Tingkat ROA menurut BI

Tingkat ROA Predikat

Diatas 1,22% Sehat

0,99% - 1,22% Cukup Sehat

0,77% - 0,99% Kurang Sehat

Dibawah 0,77% Tidak Sehat

Sumber :www.bi.go.id

Berdasarkan tabel klasifikasi tingkat ROA, semakin besar Return On

Assets (ROA) suatu bank maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang

dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi

penggunaan aset, peningkatan ROA juga menunjukkan kinerja perusahaan

yang semakin baik.

1. Return On Assets (ROA) yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva

yang digunakan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk

beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba dari perusahaan.

Sebaliknya dari return on assets (ROA) yang negatif menunjukkan bahwa

dari total aktiva yang dipergunakan, perusahaan mendapat kerugian. Jadi

jika suatu perusahaan mempunya ROA yang tinggi maka perusahaan

tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan bank tersebut.

Page 51: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

36

Tetapi jika total aktiva yang dipergunakan tidak memberikan laba maka

perusahaan akan mengalami kerugian dan dapat menghambat pertumbuhan.

2. Berdasarkan kajian teori yang diuraikan diatas, Return On Assets (ROA)

mempunyai hubungan positif terhadap dana yang disalurkan bank, yang

artinya semakin tinggi ROA maka senkin besar pula keuntungan yang

dicapai bank, sehingga dapat meningkatkan keuntungan bank yang akan

meningkatkan juga dana yang disalurakan bank melalui pembiayaan debt

financing, dengan asumsi bahwa keuntungan yang diperoleh oleh bank

digunakan untuk meningkatkan atau menambah jumlah dana yang

disalurkan untuk debt financing.

3. Pratami menyatakan bahwa laba yang tinggi akan menciptakan kepercayaan

dari masyarakat sehingga memungkinkan bank untuk meghimpun modal

yang lebih banyak dan bank dapat memberikan pembiayaan yang lebih

besar. Dengan demikian, besarnya ROA mampu mempengaruhi besarnya

pembiayaan yang disalurkan oleh bank.

c. Financing to Deposit Ratio (FDR)

FDR (Financing Deposit to Ratio) adalah rasio antara seluruh jumlah

kredit yang diberikan dengan dana yang diterima bank.38 FDR tersebut

menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali

penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang

38 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan Ed. 2, (Galia Indonesia: Bogor), 2005.

h.116.

Page 52: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

37

diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa jauh

pemberian kredit kepada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank

untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali

uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit. Financing

deposit rasio (FDR) dirumuskan sebagai berikut39 :

Batas maksimum untuk financing deposit rasio (FDR) adalah sebesar

110%, dimana apabila melebihi batas tersebut berarti liquiditas bank sudah

termasuk kategori buruk, sebagian praktisi perbankan menyepakati batas aman

dari financing deposit rasio (FDR) sebesar 80 % dengan batas toleransi antara

85 % dan 100 %.

Jika rasio FDR suatu bank berada di bawah 80 % misalnya 60 % maka

dapat disimpulkan bahwa bank tersebut hanya dapat meyalurkan sebesar 60 %

dari seluruh dana yang dihimpun, dan 40 % dari seluruh dana yang di himpun

tidak disalurkan kepada nasabah, jika FDR mencapai lebih dari 110 % berarti

total pembiayaan yang diberikan bank tersebut melebihi dana yang di himpun,

oleh karena dana yang dihimpun dari masyarakat sedikit.40

39 Dendawijaya, Lukman, 2005. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua, Cetakan Kedua,

Ghalia Indonesia, Bogor Jakarta, h. 116

40 Dendawijaya, Lukman, 2005. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua, Cetakan Kedua,

Ghalia Indonesia, Bogor Jakarta, h. 114

Page 53: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

38

Semakin tinggi rasio FDR tersebut memberikan indikasi semakin

rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan

karena jumlah dana yang diperlukan untuk pembiayaan menjadi semakin

besar, demikian pula semakin jika terjadi penurunan maka pembiayaan yang

disalurkan juga mengalami penurunan.

d. Biaya Promosi

1. Pengertian Biaya Promosi

Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk barang

untuk jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau di masa

mendatang bagi organisasi.41 Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan

atau digunakan dalam rangka memperoleh pengahasilan atau Revenue yang

akan dipakai sebagai pengurangan penghasilan.42

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa biaya adalah pengeluaran

atau pengorbanan yang digunakan untuk memberi manfaat saat ini dan masa

mendatang bagi organisasi sebagai pengurangan penghasilan.

Biaya promosi adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan untuk

promosi.43Biaya promosi merupakan sejumlah dana yang dikucurkan

perusahaan kedalam promosi untuk meningkatkan penjualan.44

41 Henry Simamora. Akuntansi manajemen. Jakarta: Salemba empat. 2002. h. 36. 42 Supriyono. Akuntansi biaya, buku 1, edisi dua. Yogyakarta : BPFE. 2000. h. 16. 43 Philip Kotler. Manajemen pemasaran. Terjemahan. Benyamin molan. Jakarta: Erlangga.

2000. h. 640.

44 Henry Simamora. Akuntansi manajemen. Jakarta: Salemba empat. 2002. h. 762.

Page 54: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

39

Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya promosi

adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan

kegiatan promosi untuk meningkatkan penjualan.

Dari penjelasan diatas, biaya promosi dapat mempengaruhi pembiayaan

sektor industri karena semakin besar biaya yang digunakan untuk promosi

dalam hal meningkatkan produk yang ditawarkan oleh Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah (BPRS) maka akan menurunkan jumlah pembiayaan sektor

industri yang diberikan.

2. Faktor Eksternal

a. Inflasi

Inflasi adalah kenaikan tingkat harga yang terjadi secara terus menerus,

mempengaruhi individu, pengusaha dan pemerintah.45 Menurut Milton

Friedman inflasi selalu dan dimana pun merupakan fenomena moneter. Ia

menganggap bahwa sumber semua episode inflasi adalah tingkat pertumbuhan

uang beredar yang tinggi: Hanya dengan mengurangi tingkat pertumbuhan

uang beredar hingga tingkat yang rendah, inflasi dapat dihindarkan.46 Inflasi

merupakan suatu keadaan perekonomian di mana tingkat harga dan biaya-biaya

45 Frederic S Mishkin. Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan: Buku 2.

Terjemahan Lana Soelistianingsih dan Beta Yulianita G. Jakarta: Salemba Empat. 2008. h. 13.

46 Frederic S Mishkin. Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan: Buku 2.

Terjemahan Lana Soelistianingsih dan Beta Yulianita G. Jakarta: Salemba Empat. 2008. h. 339.

Page 55: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

40

umum naik; misal naiknya harga beras, harga bahan bakar, harga mobil, upah

tenaga kerja, harga tanah, sewa barang-barang modal.47

Inflasi merupakan suatu kejadian yang menggambarkan situasi dan kondisi

dimana harga barang mengalami kenaikan dan nilai mata uang mengalami

pelemahan, dan jika ini terjadi secara terus-menerus akan mengakibatkan

memburuknya kondisi ekonomi secara menyeluruh serta mampu

mengguncang tatanan politik suatu negara.48 Inflasi yang tinggi merupakan

masalah ekonomi. Tenaga beli uang (pendapatan) turun. Masyarakat yang

pendapatannya tetap akan dirugikan sedangkan yang berpenghasilan tidak

tetap kadangkala diuntungkan. Dengan demikian inflasi dapat mempengaruhi

distribusi pendapatan.49 Yang dimaksud inflasi adalah proses kenaikan harga-

harga umum barang-barang secara terus-menerus. Ini tidak berarti bahwa

harga-harga berbagai macam barang itu naik dengan presentase yang sama.

Mungkin dapat terjadi kenaikan tersebut tidaklah bersamaan. Yang penting

terdapat kenaikan harga umum barang secara terus-menerus selama satu

periode tertentu. Kenaikan yang terjadi hanya sekali saja (meskipun dengan

presentase yang cukup besar) bukanlah merupakan inflasi.50 Menurut Bank

Indonesia inflasi adalah meningkatnya harga harga secara umum dan terus

47 Zakaria Junaiddin. Pengantar Teori Ekonomi Makro. Jakarta : GP Press. 2009. h. 61.

48 Fahmi Irham, dan Yovi Lavianti Hadi. Pengantar Manajemen Perkreditan. Bandung :

Alfabeta. 2010. h.165. 49 Nopirin. Ekonomi Moneter. Buku II. Edisi ke 1. Cetakan Kesepuluh. BPFE

UGM.Yogyakarta. 2000. h. 14. 50 Nopirin. Ekonomi Moneter. Buku II. Edisi ke 1. Cetakan Kesepuluh. BPFE

UGM.Yogyakarta. 2000. h. 174.

Page 56: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

41

menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut

inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga)

pada barang lainnya.

Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga secara umum secara terus

menerus yang berakibat pada perubahan daya beli masyarakat yang akan

menurun secara riil tingkat pendapatannya juga menurun dengan asumsi bahwa

tingkat pendapatan konstan.51 Risiko keuangan juga muncul dikarenakan

adanya inflasi, apabila terdapat kenaikan inflasi yang tak terduga maka akan

menyebabkan risiko daya beli. Risiko adaya beli yaitu nilai riil dari uang yang

dipinjamkan ditambah dengan pembayaran bunga menjadi lebih kecil dari pada

yang diharapkan52.

Hubungan yang terjadi antara inflasi dengan pembiayaan bermasalah terjadi

pada perubahan daya beli yang akan menurun karena secara riil tingkat

pendapatannya juga menurun pada saat inflasi. Saat konsumsi akan barang dan

jasa turun artinya permintaan terhadap barang dan jasa juga turun. Dengan

asumsi tingkat penawaran konstan, maka pada akhirnya akan berpengaruh

terhadap tingkat penghasilan produsen. Sehingga pada akhirnya akan

mempengaruhi kapasitas debitur dalam hal ini produsen dalam pengembalian

pinjamannya. Selain itu, saat terjadi inflasi akan menyebabkan beban hidup

semakin tinggi karena biaya untuk melakukan konsumsi juga meningkat, dan

51 Iskandar Putong. Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Edisi Kedua. Penerbit

Ghalia Indonesia. Jakarta. 2002. 52 A. Eugene. Diulio, Uang dan Bank. Jakarta: Erlangga. 1993.

Page 57: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

42

bila secara riil pendapatan menurun maka akan menjadi kesulitan debitur untuk

mengembalikan pinjaman pada bank.

D. Review Studi Terdahulu

Sebelumnya beberapa peneliti telah melakukan penelitian untuk melakukan

penelitian terkait faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan sektor

perindustrian pada bank perkreditan rakyat syariah dengan variasi waktu dan

indikator yang beragam, yakni:

1. Neil Al Muna (2013), Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negri

Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan melakukan penelitian yang berjudul

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Sektor Pertanian, Kehutanan,

Dan Sarana Pertanian Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di

Indonesia, dengan analisis regresi linear berganda menunjukan bahwa keenam

variabel yang terdiri dari NPF khusus pertanian, kehutanan dan sarana

pertanian; CAR; ROA; FDR; biaya promosi dan inflasi dapat menjelaskan

variabel pembiayaan sektor pertanian, kehutanan dan sarana pertanian sebesar

90,1%. Sedangkan sisanya (100% - 90,1% = 9,9%) dijelaskan oleh variabel

lain yang tidak dimasukkan dalam model persamaan.

Perbedaan : variabel independen yang digunakan untuk penelitian, objek

penelitian, dan periode yang digunakan.

2. Annisa Kurniasih Fauziyah (2015), Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

Islam Negri Jakarta dengan melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh

Variabel Makro Ekonomi Terhadap Pembiayaan Bermasalah Sektor Industri

Page 58: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

43

Manufaktur Pada Perbankan Syariah Periode 2009-2013, dengan uji regresi

linear berganda, hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama

variabel ekonomi makro (Nilai Tukar, Inflasi, BI Rate dan Pertumbuhan

Ekspor) berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan bermasalah sektor

Industri Manufaktur. Secara parsial Inflasi dan BI Rate berpengaruh signifikan

negatif dan positif terhadap pembiayaan bermasalah sektor Industri

Manufaktur.

Perbedaan : variabel independen yang digunakan untuk penelitian, objek

penelitian, dan periode yang digunakan.

3. Hery Supratman (2015), Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (TESIS)

yang berjudul Pengaruh Liquiditas dan Pengeluaran Modal Terhadap

Pembiayaan Eksternal (Studi Kasus pada Sektor Industri Manufaktur di Bursa

Efek Jakarta Sebelum dan Sesudah Krisis Ekonomi), Hasil pengolahan data

menggunakan metode ordinary least square (OLS) menunjukkan bahwa ada

pengaruh yang signifikan antara variabel sumber pembiayaan internal terhadap

sumber pembiayaan eksternal. Pada periode sebelum krisis, perusahaan-

perusahaan di BEJ telah mengikuti pola pembiayaan berdasarkan kedua teori

di atas. Akan tetapi setelah krisis, perusahaan-perusahaan cenderung

mengubah pola pembiayaan mereka, dengan tidak mengikuti pola pembiayaan

berdasarkan hierarki pecking order, akan tetapi masih mengikuti prinsip

maturity matching.

Perbedaan : variabel independen yang digunakan untuk penelitian, objek

penelitian, dan periode yang digunakan.

Page 59: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

44

4. Lia Dwi Musyarofatun (2013), Fakultas Ekonomi Universitas Negri Semarang

Indonesia (Accounting Analysis Journal) yang berjudul Analisis Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Rentabilitas Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten

Magelang, dengan menggunakan regresi linear berganda, hasil penelitian

menunjukkan bahwa pertama, variabel independen secara simultan

berpengaruh terhadap ROA. Kedua, CAR berpengaruh negatif tidak signifikan

terhadap ROA. Ketiga, NPL berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap

ROA. Keempat, LDR berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA.

Kelima, BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.

Perbedaan : variabel independen yang digunakan untuk penelitian, objek

penelitian, dan periode yang digunakan.

5. Andryani Isna K dan Kunti Sunaryo (2012), Fakultas Ekonomi UPN Veteran

Yogyakarta dalam Jurnal Ekonomi dan Bisnis yang berjudul Analisis Pengaruh

ROA, BOPO dan Suku Bunga Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito

Mudharabah Pada Bank Umum Syariah, dengan menggunakan regresi linear

berganda, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ROA, BOPO dan Suku

Bunga secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil

deposito mudharabah dengan signifikan > 5%.

Perbedaan : variabel independen yang digunakan untuk penelitian, objek

penelitian, dan periode yang digunakan.

Page 60: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Peneliti memfokuskan penelitian pada variabel dependen yaitu pembiayan

sektor perindustrian dan variabel independennya difokuskan pada Capital

Adequacy Ratio (CAR), Return On Assets (ROA), Financing to Deposit Ratio

(FDR), Biaya Promosi, dan Inflasi. Ruang lingkup penelitian ini adalah dengan

menganalisa factor-faktor (variabel independen) yang memiliki dugaan sementara

berpengaruh signifikan terhadap komposisi pembiayaan yang diberikan BPRS pada

sektor perindustrian (variabel dependen) secara teoritis dan empiris.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data bulanan mulai dari

periode januari 2011 samapai desember 2015 yang dipublikasikan pada statistik

perbankan syariah.

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu merupakan salah

satu jenis kegiatan penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan

terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitian, baik

tentang tujuan penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, sampel data, sumber

data, maupun metodologinya (mulai pengumpulan data hingga analisis data)53.

Fokus penelitian kuantitatif didefinisikan sebagai proses kerja yang berlangsung

53 Puguh Suharso, Metode Penelitian KuantitatifUntuk Bisnis: Pendekatan Filosofis dan

Praktis, (Jakarta: PT Indeks, Cet 1, 2009), h.3.

Page 61: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

46

secara ringkas, terbatas, dan memilah-milah permasalahan menjadi bagian yang

dapat diukur atau dinyatakan dalam angka-angka.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian deskriptif,

penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang

terjadi. Penelitian dekriptif memusatkan perhatian kepada masalah-masalah actual

sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian

deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi

pusat perhatian tanpa memberikan perhatian khusus terhadap peristiwa

tersebut.Variabel yang diteliti bisa tunggal (satu variabel) bisa juga lebih dari satu

variabel.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

bersifat time series, yakni data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media

perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Adapun sumber data sekunder

yang diambil umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah

tersusun dalam arsip data dokumenter yang dipublikasikan54. Dalam penelitian ini

data sekunder diperoleh dari laporan statistik perbankan syariah dari periode

Januari 2011 sampai dengan Juni 2015.

D. Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

di Indonesia.

54 Nur Indrianto dan Bambang Suporno, Metode Penelitian Bisnis, (Yogyakarta : BPFE,

2002), h147.

Page 62: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

47

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari satu variabel

terikat (dependen) yaitu pembiayaan sektor perindustrian dan 5 (lima) variabel

independen yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Assets (ROA),

Financing to Deposit Ratio (FDR), Biaya Promosi, dan Inflasi.

1. Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

a. Capital Adequacy Ratio (CAR)

CAR merupakan rasio yang mengukur kecukupan modal bank dalam

menyerap kerugian dan pemenuhan ketentuan KPMM yang berlaku. Peraturan

dari Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 menjelaskan “bank wajib

menyediakan modal minimum sebesar 8% (delapan persen) dari aset

tertimbang menurut risiko (ATMR).” Tingkat kecukupan modal pada

perbankan diwakilkan dengan capital adequacy ratio (CAR). Sementara itu,

Bank Indonesia telah menetapkan kewajiban penyediaan modal inti minimum

bank umum sebesar Rp 80 Milyar pada akhir tahun 2007 dan meningkat

menjadi Rp 100 Milyar pada akhir tahun 201055. CAR dapat dirumuskan

sebagai berikut :

55 Hamonangan Reynaldo dan Hasan Sakti Siregar, Pengaruh Capital Adequacy

Ratio, Debt to Equity Ratio, (on Performing Loan, Operating Ratio, dan Loan

to Deposit Ratio terhadap Return on Equity (ROE) Perusahaan Perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, (Sumatera Utara: USU, 2009).

Page 63: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

48

CAR = Mtier1 + Mtier2 + Mtier3 – Penyertaan X 100%

ATM

b. Return On Assets (ROA)

ROA merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam mengelola aset guna memperoleh

keuntungan (laba) secara keseluruhan. ROA dihitung dengan rumus sebagai

berikut :56

ROA = Laba sebelum pajak X 100%

Rata-rata Total Aset

c. Financing to Deposit Ratio (FDR)

FDR (Financing Deposit to Ratio) adalah rasio antara seluruh jumlah kredit

yang diberikan dengan dana yang diterima bank.57 FDR tersebut menyatakan

seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana

yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai

sumber likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada

nasabah kredt dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi

permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah

digunakan oleh bank untuk memberikan kredit.

56Farah Margaretha, Manajemen Keuangan Bagi Industri Jasa (Jakarta : Grasindo,2007),

h.61. 57 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan Ed. 2, (Galia Indonesia: Bogor), 2005.

h.116.

Page 64: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

49

d. Biaya Promosi

Biaya promosi adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan untuk

promosi.58Biaya promosi merupakan sejumlah dana yang dikucurkan

perusahaan kedalam promosi untuk meningkatkan penjualan.59

Menurut Bruce J. Walker alih bahasa H. Djaslim Saladi , SE. Dalam

bukunya Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran menyatakan “Promosi Penjualan

adalah merupakan kegiatan-kegiatan promosi yang ditujukan untuk

mendorong permintaan konsumen dan membantu pekerjaan penjualan dalam

pemasaran”. Untuk melaksanakan kegiatan ini pastinya membutuhkan biaya

yang dikelaurkan oleh perusahaan. Oleh karena itu biaya promosi adalah biaya

yang digunakan untuk membiayai kegiatan promosi penjualan.

e. Inflasi

Inflasi adalah kenaikan tingkat harga yang terjadi secara terus menerus,

mempengaruhi individu, pengusaha dan pemerintah.60 Milton Friedman dalam

proposisinya yang terkenal mengatakan “inflasi selalu dan dimana pun

merupakan menomena moneter”. Ia menganggap bahwa sumber semua

episode inflasi adalah tingkat pertumbuhan uang beredar yang tinggi: Hanya

dengan mengurangi tingkat pertumbuhan uang beredar hingga tingkat yang

58 Philip Kotler. Manajemen pemasaran. Terjemahan. Benyamin molan. Jakarta: Erlangga.

2000. h. 640.

59 Henry Simamora. Akuntansi manajemen. Jakarta: Salemba empat. 2002. h. 762. 60 Frederic S Mishkin. Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan: Buku 2.

Terjemahan Lana Soelistianingsih dan Beta Yulianita G. Jakarta: Salemba Empat. 2008. h. 13.

Page 65: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

50

rendah, inflasi dapat dihindarin.61 Inflasi merupakan suatu keadaan

perekonomian di mana tingkat harga dan biaya-biaya umum naik, misal

naiknya harga beras, harga bahan bakar, harga mobil, upah tenaga kerja, harga

tanah, sewa barang-barang modal.62

2. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembiayaan sektor

perindustrian. Pembiayaan atau Financing yaitu pendanaan yang diberikan oleh

suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan,

baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah

direncanakan.63

F. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah

analisis regresi linier berganda (multiple linier regression method). Metode analisis

ini digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian yang variabel dependen

dan variabel independennya metric serta variabel independennya lebih dari satu.64

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan model berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e

61 Frederic S Mishkin. Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan: Buku 2.

Terjemahan Lana Soelistianingsih dan Beta Yulianita G. Jakarta: Salemba Empat. 2008. h. 339. 62 Zakaria Junaiddin. Pengantar Teori Ekonomi Makro. Jakarta : GP Press. 2009. h. 61.

63 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), h.17. 64 Imam Ghozali, AplikasI Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19 (Semarang

: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h.7.

Page 66: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

51

P.DebtFin = a +b1CAR + b2ROA + b3FDR + b4Biaya Promosi + b5Inflasi + e

LnP. DebtFin = a + b1CAR + b2ROA + b3FDR + b4Biaya Promosi + b5 Inflasi + e

Keterangan :

LnP. DebtFin = Pembiayaan Sektor Perindustrian

a = Nilai Konstanta

b1, b2, b3, b4, b5 = Koefisien Regresi

CAR = Capital Adequacy Ratio (CAR)

LnROA = Return On Assets (ROA)

LnFDR = Financing to Deposit Ratio (FDR)

LnBiaya Promosi = Biaya Promosi

LnInflasi = Inflasi

e = Error terms atau faktor pengganggu, diasumsikan 0 (nol).

Nilai koefisien regresi sangat berarti sebagai dasar analisis. Koefisien b akan

bernilai positif (+) jika menunjukkam hubungan yang searah antara variabel

independen dengan variabel dependen, artinya kenaikan variabel independen akan

mengakibatkan kenaikan variabel dependen, begitu pula sebaliknya jika variabel

independen mengalami penurunan. Sedangkan nilai b negatif (-) jika menunjukkan

hubungan yang berlawanan, artinya kenaikan variabel independen akan

mengakibatkan penurunan variabel dependen, demikian sebaliknya. Uji yang

pertama dilakukan adalah uji normalitas dimana untuk melihat apakah nilai residual

terdistribusi normal atau tidak. Selanjutnya model persamaan yang diperoleh dari

Page 67: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

52

pengolahan data diupayakan tidak terjadi gejala multikolinieritas,

heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala-

gejala tersebut akan dilakukan uji terlebih dahulu dengan asumsi klasik. Berikut ini

merupakan alat untuk menguji suatu nilai residual, yaitu :

1. Uji Asumsi Klasik

Pengujian klasik dilakukan untuk memastikan bahwa autokorelasi,

multikolinearitas dan heteroskedastisitas tidak terdapat dalam penelitian ini atau

data yang dihasilkan berdistribusi normal. Apabila hal tersebut tidak ditemukan

maka asumsi klasik regresi telah terpenuhi. Beberapa uji asumsi klasik yang

digunakan adalah :

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi

variabel terikat dan bebas keduanya terdistribusi normal atau tidak. Model regresi

yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.

Untuk mengetahui apakah data normal atau tidak normal digunakan metode

Kolmogorov-Smirnov. Nilai Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk mengetahui

bagaimana distribusi normal data, jika :

Asymp.Sig (2-tailed) < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Asymp.Sig (2-tailed) > 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Page 68: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

53

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada sebuah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar-variabel independen. Jika terjadi korelasi

maka terdapat masalah multikolinieritas.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi

yaitu dengan menggunaakan VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance.65

Untuk mengetahui apa atau tidaknya multikolinearitas pada model regresi, dapat

dilihat dari berbagai hal, diantaranya:

a) Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 (VIF ≥ 10), maka model regresi bebas dari

multikolinieritas.

b) Nilai Tolerance tidak kurang dari 1 (Tolerance ≤ 1 atau 0.10), maka model

regresi bebas dari multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas yaitu kondisi dimana semua residual atau error

mempunyai varian yang tidak konstan atau berubah-ubah.66 Tujuan uji

heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi

65 Imam Ghazali, Analisis Multivariate Lanjutan dengan Program SPSS, Ed 1 (Semarang

: BPUD, 2006), h.93. 66 Nachrowi dan Usman, Pendekatan Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan

(Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006), h.109.

Page 69: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

54

terjadi ketidaksamaan varians pada residual (error) sari satu pengamatan

kepengamatan lain.67

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, dalam penelitian ini

peneliti menggunakan grafik Scatterplot. Dasar pengambilan keputusan dalam uji

ini ialah sebagai berikut68 :

Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang

teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi

heteroskedastisitas.

Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana terjadi korelasi antara residual tahun

ini dengan tingkat kesalahan tahun sebelumnya. Uji autokorelasi bertujuan untuk

mengkaji apakah suatu model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan

pengganggu paada periode t dengan kesalahan pada periode sebelumnya (t-1).

Autokorelasi didefinisikan terjadinya korelasi antara data pengamatan sebelumnya,

67 Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik (Jakarta : PT Elex Media

Komputindo, 2000), h. 238. 68Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik (Jakarta : PT Elex Media

Komputindo, 2000), h.240.

Page 70: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

55

dengan kata lain munculnya suatu data dipengaruhi oleh data sebelumnya. Jika

terjadi korelasi, berarti ada masalah autokorelasi69.

Salah satu ukuran dalam menentukan ada atau tidaknya masalah autokorelasi

ialah dengan menggunakan uji dubin-watson dengan ketentuan sebagai berikut70:

Terjadi autokorelasi positif, jika nilai d dibawah -2 (d<-2).

Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai d berada diantara -2 dan +2 atau -2 ≤ d ≤

+2.

Terjadi autokorelasi negatif, jika nilai d diatas +2 atau d > +2.

2. Uji Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan yang didefinisikan dengan baik mengenai

karakteristik populasi dan merupakan proposisi yang akan diuji keberlakuannya

atau merupakan suatu jawaban sementara atas pertanyaan penelitian71.

a. Uji F (Simultan)

Uji F statistik adalah uji secara bersama-sama atau simultan pengaruh variabel

independen Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Assets (ROA), Financing to

Deposit Ratio (FDR), Biaya Promosi, dan Inflasi terhadap variabel dependen

pembiayaan sektor perindustrian.

69Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik (Jakarta : PT Elex Media

Komputindo, 2000), h.215. 70 Danang Sunyoto, Uji J Khi Kuadrat dan Regresi untuk Penelitian (Yogyakarta : Graha

Ilmu, 2010), h. 110. 71 Prasetyo Bambang dan Miftahul Jannah Lina, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan

Aplikasi (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2005), h.76

Page 71: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

56

Pengujian semua koefisien regresi secara bersama-sama dilakukan dengan uji-

F dengan pengujian, yaitu :72

1) Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan perbandingan Fhitung dan Ftabel.

Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti variabel

bebas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel

terikat.

Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti variabel

bebas secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dengan

variabel terikat.

2) Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan nilai probability

Jika P-value < α = 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti

menunjukkan bahwa variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh

yang signifikan dengan variabel terikat.

Jika P-value > α = 0.05 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini menunjukkan

bahwa variabel bebas secara simultan tidak mempunyai pegaruh signifikan

dengan variabel terikat.

b. Uji T (Parsial)

Uji T sattistik adalah uji parsial (individu) dimana uji ini dilakukan untuk

menguji apakah setiap variabel bebas (independen) secara masing-masing (parsial)

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (dependen) pada

tingkat signifikan 0.05 (5%) dengan menganggap variabel bebas bernilai konstan.

72 Prasetyo Bambang dan Miftahul Jannah Lina, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan

Aplikasi (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2005), h.17

Page 72: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

57

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk uji t dengan pengujian sebagai

berikut :73

Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan nilai probability

Bila Probability i-value > 0.05 maka tidak signifikan, H0 diterima dan H1

ditolak.

Bila Probability i-value < 0.05 maka signifikan, H0 ditolak dan H1 diterima.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi merupakan besarnya kontribusi variabel bebas terhadap

variabel terikat. Semakin tinggi koefisien determinasi, semakin tinggi pula

kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel

terikat.74 Selain itu juga merupakan kemampuan variabel independen menjelaskan

variabel dependen (terikat). Koefisien determinasi yang dinotasikan dengan R2,

merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi. Nilai koefisien determinasi

(R2) ini mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat Y yang dapat

dijelaskan oleh X. Bila koefisien determinasi sama dengan 0 (R2 = 0), artinya variasi

dari Y tidak dapat diterangkan Oleh X sama sekali. Sementara bila R2 = 1, artinya

variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X.75 Dengan demikian

73Prasetyo Bambang dan Miftahul Jannah Lina, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan

Aplikasi (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2005), h.18-19. 74 Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS (Yogyakarta :

ANDI, 2011), h.55. 75 Nachrowi D Nachrowi dan Hardinus Usman, Pendekatan Ekonometrika untuk Analisis

Ekonomi dan Keuangan (Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,

2006), h.20

Page 73: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

58

baik atau buruknya persamaan regresi ditentukan oleh R2 nya yang mempunyai

antara nol dan satu. Koefisien determinasi dirumuskan dengan:

KD = R2 X 100%

Page 74: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

59

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL UJI ASUMSI KLASIK

Sebelum dilakukan analisis regresi linier berganda dan pengujian hipotesis,

terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk mengetahui apakah data

setiap variabel tersebut layak untuk digunakan atau tidak pada penelitian ini.

Hasil olah data statistik dalam skripsi ini menggunakan aplikasi SPSS 23.00

dengan menggunakan input berupa data mentah Pembiayaan Sektor Perindustrian,

Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Assets (ROA), Financing to Deposit

Ratio (FDR), Biaya Promosi, dan Inflasi dari Januari 2011 sampai Juni 2015. Pada

penelitian ini proses pengolahan data pada SPSS menggunakan metode stepwise.

Metode stepwise adalah salah satu metode untuk mendapatkan model

terbaik dari sebuah analisis regresi. Secara definisi adalah gabungan antara metode

forward dan backward, variabel yang pertama kali masuk adalah variabel yang

korelasinya tertinggi dan signifikan dengan variabel dependen, variabel yang

masuk kedua adalah variabel yang korelasi parsialnya tertinggi dan masih

signifikan, setelah variabel tertentu masuk ke dalam model maka variabel lain yang

ada di dalam model dievaluasi, jika ada variabel yang tidak signifikan maka

variabel tersebut dikeluarkan.76

76 Azwar Rhosyied. “Apa itu Regresi Stepwise” Analysis Solution, 18 Agustus 2009

diakses pada 5 September 2016 dari https://statisticsanalyst.wordpress.com/2009/08/18/apa-itu-

regresi-stepwise/

Page 75: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

60

Tabel 4.1

Pembiayaan Sektor Perindustrian, CAR, ROA, FDR, Biaya Promosi, dan

Inflasi Bank Perkreditan Rakyat Syariah Periode Januari 2011 – Juni 2015

No Bulan -

Tahun

Pembiayaan

Sektor

Perindustrian

CAR ROA FDR Biaya

Promosi Inflasi

1 Jan-11 25637000000 30,12 2,83 127,04 428000000 7,02

2 Feb-11 25783000000 29,75 2,84 128,27 919000000 6,84

3 Mar-11 25605000000 28,42 2,71 129,40 1516000000 6,65

4 Apr-11 25447000000 27,71 2,65 130,38 1892000000 6,16

5 Mei-11 25929000000 24,63 2,73 133,22 2526000000 5,98

6 Jun-11 27433000000 26,71 2,72 136,20 3132000000 5,54

7 Jul-11 29600000000 25,24 2,74 137,29 3969000000 4,61

8 Agu-11 29178000000 25,24 2,72 139,58 4901000000 4,79

9 Sep-11 28907000000 24,75 2,80 134,75 5446000000 4,61

10 Okt-11 30275000000 24,63 2,39 133,53 6505000000 4,42

11 Nov-11 30793000000 24,78 2,53 132,26 7243000000 4,15

12 Des-11 33781000000 23,49 2,67 127,71 8228000000 3,79

13 Jan-12 36733000000 25,90 2,65 124,41 833000000 3,65

14 Feb-12 35762000000 25,24 2,70 125,03 1631000000 3,56

15 Mar-12 38193000000 24,93 2,73 125,53 2227000000 3,97

16 Apr-12 36496000000 24,53 2,66 124,98 3130000000 4,50

17 Mei-12 35298000000 23,28 2,59 126,04 4429000000 4,45

18 Jun-12 33220000000 24,33 2,74 129,73 5624000000 4,53

19 Jul-12 35733000000 24,36 2,67 129,76 7209000000 4,56

20 Agu-12 31567000000 24,48 2,57 127,74 8734000000 4,58

21 Sep-12 31654000000 25,26 2,58 126,71 9933000000 4,31

22 Okt-12 33273000000 25,04 2,82 124,82 11245000000 4,61

23 Nov-12 32256000000 23,87 2,76 124,21 12812000000 4,32

24 Des-12 31314000000 25,16 2,64 120,96 14130000000 4,30

25 Jan-13 33754000000 25,06 3,07 119,48 1734000000 4,57

26 Feb-13 31070000000 24,45 3,05 119,46 2752000000 5,31

27 Mar-13 34498000000 24,10 3,06 119,67 4994000000 5,90

28 Apr-13 34498000000 22,76 3,14 122,50 6467000000 5,57

29 Mei-13 33779000000 22,44 3,10 125,40 7632000000 5,47

30 Jun-13 36458000000 22,40 2,98 129,63 9664000000 5,90

31 Jul-13 35537000000 22,09 2,87 131,51 11804000000 8,61

Page 76: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

61

Tabel 4.2 Lanjutan

Pembiayaan Sektor Perindustrian, CAR, ROA, FDR, Biaya Promosi, dan

Inflasi Bank Perkreditan Rakyat Syariah Periode Januari 2011 – Juni 2015

32 Agu-13 36367000000 22,10 2,63 129,96 13804000000 8,79

33 Sep-13 37324000000 21,96 2,85 126,52 15620000000 8,40

34 Okt-13 38166000000 22,40 2,90 125,92 17674000000 8,32

35 Nov-13 40647000000 24,63 2,89 124,76 19833000000 8,37

36 Des-13 39681000000 22,08 2,79 120,93 22303000000 8,38

37 Jan-14 40010000000 24,62 2,78 120,52 2803000000 8,22

38 Feb-14 47099000000 23,78 2,81 122,30 5287000000 7,75

39 Mar-14 50975000000 23,08 2,71 123,10 6828000000 7,32

40 Apr-14 51725000000 22,78 2,56 126,58 9388000000 7,25

41 Mei-14 58267000000 22,50 2,47 130,09 11776000000 7,32

42 Jun-14 47221000000 22,21 2,77 134,64 13333000000 6,70

43 Jul-14 49274000000 21,86 2,45 135,04 15052000000 4,53

44 Agu-14 48676000000 21,78 2,49 129,96 16880000000 3,99

45 Sep-14 58282000000 21,80 2,26 131,70 18899000000 4,53

46 Okt-14 52687000000 22,22 2,18 130,14 20716000000 4,83

47 Nov-14 52866000000 22,34 2,21 129,27 22189000000 6,23

48 Des-14 58026000000 22,77 2,26 124,24 23980000000 8,36

49 Jan-15 51616000000 24,43 2,31 123,50 1444000000 6,96

50 Feb-15 50024000000 24,67 2,23 124,75 2624000000 6,29

51 Mar-15 51419000000 23,04 2,07 125,60 4283000000 6,38

52 Apr-15 59852000000 22,53 2,19 126,67 5911000000 6,79

53 Mei-15 58845000000 21,73 2,17 129,63 7162000000 7,15

54 Jun-15 56099000000 21,73 2,30 135,68 8767000000 7,26

(Sumber : Statistik Perbankan Syariah Periode Januari 2011 - Juni 2015)

Tabel 4.3

Data Setelah di Transform kedalam Bentuk LN Pembiayaan Sektor

Perindustrian, CAR, ROA, FDR, Biaya Promosi, dan Inflasi Bank

Perkreditan Rakyat Syariah Periode Januari 2011 – Juni 2015

No Bulan -

Tahun

Pembiayaan

Sektor

Perindustrian

CAR ROA FDR Biaya

Promosi Inflasi

1 Jan-11 23,97 3,41 1,04 4,84 19,87 1,95

2 Feb-11 23,97 3,39 1,04 4,85 20,64 1,92

3 Mar-11 23,97 3,35 1 4,86 21,14 1,89

Page 77: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

62

Tabel 4.4 Lanjutan

Data Setelah di Transform kedalam Bentuk LN Pembiayaan Sektor

Perindustrian, CAR, ROA, FDR, Biaya Promosi, dan Inflasi Bank

Perkreditan Rakyat Syariah Periode Januari 2011 – Juni 2015

4 Apr-11 23,96 3,32 0,97 4,87 21,36 1,82

5 Mei-11 23,98 3,2 1 4,89 21,65 1,79

6 Jun-11 24,04 3,29 1 4,91 21,86 1,71

7 Jul-11 24,11 3,23 1,01 4,92 22,1 1,53

8 Agu-11 24,1 3,23 1 4,94 22,31 1,57

9 Sep-11 24,09 3,21 1,03 4,9 22,42 1,53

10 Okt-11 24,13 3,2 0,87 4,89 22,6 1,49

11 Nov-11 24,15 3,21 0,93 4,88 22,7 1,42

12 Des-11 24,24 3,16 0,98 4,85 22,83 1,33

13 Jan-12 24,33 3,25 0,97 4,82 20,54 1,29

14 Feb-12 24,3 3,23 0,99 4,83 21,21 1,27

15 Mar-12 24,37 3,22 1 4,83 21,52 1,38

16 Apr-12 24,32 3,2 0,98 4,83 21,86 1,5

17 Mei-12 24,29 3,15 0,95 4,84 22,21 1,49

18 Jun-12 24,23 3,19 1,01 4,87 22,45 1,51

19 Jul-12 24,3 3,19 0,98 4,87 22,7 1,52

20 Agu-12 24,18 3,2 0,94 4,85 22,89 1,52

21 Sep-12 24,18 3,23 0,95 4,84 23,02 1,46

22 Okt-12 24,23 3,22 1,04 4,83 23,14 1,53

23 Nov-12 24,2 3,17 1,02 4,82 23,27 1,46

24 Des-12 24,17 3,23 0,97 4,8 23,37 1,46

25 Jan-13 24,24 3,22 1,12 4,78 21,27 1,52

26 Feb-13 24,16 3,2 1,12 4,78 21,74 1,67

27 Mar-13 24,26 3,18 1,12 4,78 22,33 1,77

28 Apr-13 24,26 3,13 1,14 4,81 22,59 1,72

29 Mei-13 24,24 3,11 1,13 4,83 22,76 1,7

30 Jun-13 24,32 3,11 1,09 4,86 22,99 1,77

31 Jul-13 24,29 3,1 1,05 4,88 23,19 2,15

32 Agu-13 24,32 3,1 0,97 4,87 23,35 2,17

33 Sep-13 24,34 3,09 1,05 4,84 23,47 2,13

34 Okt-13 24,37 3,11 1,06 4,84 23,6 2,12

35 Nov-13 24,43 3,2 1,06 4,83 23,71 2,12

36 Des-13 24,4 3,09 1,03 4,8 23,83 2,13

Page 78: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

63

Tabel 4.5 Lanjutan

Data Setelah di Transform kedalam Bentuk LN Pembiayaan Sektor

Perindustrian, CAR, ROA, FDR, Biaya Promosi, dan Inflasi Bank

Perkreditan Rakyat Syariah Periode Januari 2011 – Juni 2015

37 Jan-14 24,41 3,2 1,02 4,79 21,75 2,11

38 Feb-14 24,58 3,17 1,03 4,81 22,39 2,05

39 Mar-14 24,65 3,14 1 4,81 22,64 1,99

40 Apr-14 24,67 3,13 0,94 4,84 22,96 1,98

41 Mei-14 24,79 3,11 0,9 4,87 23,19 1,99

42 Jun-14 24,58 3,1 1,02 4,9 23,31 1,9

43 Jul-14 24,62 3,08 0,9 4,91 23,43 1,51

44 Agu-14 24,61 3,08 0,91 4,87 23,55 1,38

45 Sep-14 24,79 3,08 0,82 4,88 23,66 1,51

46 Okt-14 24,69 3,1 0,78 4,87 23,75 1,57

47 Nov-14 24,69 3,11 0,79 4,86 23,82 1,83

48 Des-14 24,78 3,13 0,82 4,82 23,9 2,12

49 Jan-15 24,67 3,2 0,84 4,82 21,09 1,94

50 Feb-15 24,64 3,21 0,8 4,83 21,69 1,84

51 Mar-15 24,66 3,14 0,73 4,83 22,18 1,85

52 Apr-15 24,82 3,11 0,78 4,84 22,5 1,92

53 Mei-15 24,8 3,08 0,77 4,86 22,69 1,97

54 Jun-15 24,75 3,08 0,83 4,91 22,89 1,98

(Sumber : Statistik Perbankan Syariah Periode Januari 2011 - Juni 2015)

1. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode one sample

Kolmogorov-Smirnov untuk uji normalitas data. Cara mendeteksi normalitas data

dengan metode one sample Kolmogorov-Smirnov adalah dengan melihat nilai

signifikansi residual. Jika signifikansi lebih besar dari 0,05 maka residual

terdistribusi secara normal77.

77 Duwi Priyanto, Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS (Yogyakarta: Mediakom,

2013), h.51.

Page 79: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

64

Hasil uji normalitas dengan menggunakan one sample Kolmogorov-

Smirnov dapat dilihat pada tabel hasil output SPSS berikut ini :

Tabel 4.6

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 54 Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,11015522 Most Extreme Differences Absolute ,081

Positive ,048 Negative -,081

Test Statistic ,081 Asymp. Sig. (2-tailed) ,200

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.

(Sumber : hasil pengolahan data dari SPSS)

Berdasarkan tabel diatas hasil uji normalitas dapat diketahui bahwa nilai

signifikansi (Asymp.Sig. 2-tailed) adalah sebesar 0,200. Karena nilai signifikansi

lebih besar dari 0,05 maka residual terdistribusi normal. Dengan demikian, data

variabel independen (CAR, ROA, FDR, Biaya Promosi dan Inflasi) dan variabel

dependen (Pembiayaan Sektor Perindustrian) merupakan data yang berdistribusi

secara normal.

2. Uji Multikolinearitas

Untuk menguji apakah antara variabel-variabel independen yang digunakan

mempunyai kolinearitas yang tinggi atau tidak digunakan nilai Variance Inflation

Factor (VIF) dan Tolerance. Jika VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1

maka model regresi bebas dari multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas terhadap

Page 80: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

65

nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance dapat dilihat pada tabel hasil

output spss berikut ini :

Tabel 4.7

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 40,417 2,529 15,983 ,000

Ln_CAR -2,161 ,338 -,655 -6,394 ,000 ,370 2,701

Ln_ROA -1,355 ,170 -,540 -7,990 ,000 ,850 1,177

Ln_FDR -1,484 ,451 -,218 -3,294 ,002 ,887 1,127

Ln_Biaya Promosi

-,042 ,027 -,155 -1,557 ,126 ,391 2,558

Ln_Inflasi ,156 ,062 ,162 2,523 ,015 ,938 1,066

a. Dependent Variabel: Ln_Pembiayaan Sektor Perindustrian

(Sumber: Hasil Pengolahan Data dari SPSS)

Pada hasil uji multikolinieritas diketahui tidak ada satupun variabel

independen yang memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai Variance

Inflation Factor (VIF) tidak ada yang lebih dari 10. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi multikolinieritas.

3. Uji Auto Korelasi

Metode yang dipakai untuk uji autokorelasi adalah dengan melihat nilai

Durbin-Watson (DW). Jika nilai durbin-watson berada pada kisaran -2 sampai +2,

maka dapat dikatakan tidak terjadi masalah autokorelasi. Hasil uji autokorelasi

dengan nilai durbin-watson dapat dilihat pada tabel hasil output spsss sebagai

berikut :

Page 81: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

66

Tabel 4.8

Hasil Uji Auto Korelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 ,902a ,814 ,794 ,11575 1,276

a. Predictors: (Constant), Ln_Inflasi, Ln_ROA, Ln_Biaya Promosi, Ln_FDR, Ln_CAR

b. Dependent Variabel: Ln_Pembiayaan Setor Perindustrian

(Sumber: hasil pengolahan dari spss)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Durbin-Watson

sebesar 1,276. Karena nilai Durbin-Watson tersebut berada pada kisaran -2 dan +2,

maka tidak terjadi masalah autokorelasi dan model regresi ini layak digunakan.

4. Uji Heteroskedastisitas

Grafik 4.1

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Page 82: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

67

Berdasarkan grafik scatterplot, tidak ada pola tertentu karena titik-titik

menyebar tidak beraturan diatas dan dibawah sumbu 0 pada sumbu Y. maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas atau H0 diterima.

B. ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

Hasil analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini dapat dilihat

pada hasil output SPSS berikut ini :

Tabel 4.9

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 40,417 2,529 15,983 ,000

Ln_CAR -2,161 ,338 -,655 -6,394 ,000

Ln_ROA -1,355 ,170 -,540 -7,990 ,000

Ln_FDR -1,484 ,451 -,218 -3,294 ,002

Ln_Biaya Promosi

-,042 ,027 -,155 -1,557 ,126

Ln_Inflasi ,156 ,062 ,162 2,523 ,015

a. Dependent Variabel: Ln_Pembiayaan Sektor Perindustrian

(Sumber : hasil pengolahan data dari spss)

Berdasarkan dari hasil analisis regresi berganda diatas, maka diperoleh

persamaan regresi:

Y = 15,983 - 6,394 CAR - 7,990 ROA - 3,294 FDR - 1,557 Biaya Promosi +

2,523 Inflasi

Dari rumus regresi diatas dapat dinyatakan nilai koefisien regresinya sebagi berikut

:

a. Nilai konstanta sebesar 15,983, hasil ini menunjukkan apabila semua

variabel independen bernilai nol, maka pembiayaan yang diberikan nilainya

akan sebesar 15,983.

Page 83: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

68

b. Koefisien regresi variabel CAR (X1) sebesar -6,394, artinya jika variabel

independen lainnya bernilai tetap dan CAR mengalami kenaikan 1 % maka

pembiayaan yang diberikan akan megalami penurunan sebesar 6,394.

c. Koefisien regresi variabel ROA (X2) sebesar -7,990, artinya jika variabel

independen lainnya bernilai tetap dan ROA mengalami kenaikan 1% maka

pembiayaan yang diberikan akan megalami penurunan sebesar 7,990.

d. Koefisien regresi variabel FDR (X3) sebesar -3,294, artinya jika variabel

independen lainnya bernilai tetap dan FDR mengalami kenaikan 1% maka

pembiayaan yang diberikan akan megalami penurunan sebesar 3,294.

e. Koefisien regresi variabel Biaya Promosi (X4) sebesar -1,557, artinya jika

variabel independen lainnya bernilai tetap dan Biaya Promosi mengalami

kenaikan 1 rupiah maka pembiayaan yang diberikan akan megalami

penurunan sebesar 1,557.

f. Koefisien regresi variabel Inflasi (X5) sebesar 2,523, artinya jika variabel

independen lainnya bernilai tetap dan Inflasi mengalami kenaikan 1% maka

pembiayaan yang diberikan akan megalami kenaikan sebesar 2,523.

C. Uji Hipotesis

1. Uji F (Simultan)

Dalam penelitian ini, untuk mengetahui pengaruh simultan antara CAR,

ROA, FDR, Biaya Promosi dan Inflasi terhadap pembiayaan sektor

perindustrian yang diberikan maka digunakan uji F. Uji F adalah pengujian

yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama (simultan) variabel

Page 84: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

69

independen terhadap variabel dependen. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel

output spss berikut ini :

Tabel 4.10

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2,810 5 ,562 41,947 ,000b

Residual ,643 48 ,013

Total 3,453 53

a. Dependent Variabel: Ln_Pembiayaan Sektor Perindustrian b. Predictors: (Constant), Ln_Inflasi, Ln_ROA, Ln_Biaya Promosi, Ln_FDR, Ln_CAR

(Sumber : hasil pengolahan data dari Spss)

Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung untuk model 1 atau model

yang dipakai adalah 41,947. Dengan menggunkan tingkat keyakinan 95%, α = 5%,

df 1 (jumlah variabel – 1) atau 6-1= 5 dan df 2 (n-k-1) atau 54-5-1= 48 (n adalah

jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen), maka hasil yang diperoleh

untuk FTabel adalah sebesar 2,41.

Karena nilai Fhitung> Ftabel(41,947> 2,41), dengan tingkat signifikansi lebih

kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi

pembiayaan yang disalurkan bank syariah. Artinya, Capital Adequacy Ratio

(CAR), Return On Assets (ROA), Financing to Deposit Ratio (FDR), Biaya

Promosi, dan Inflasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap pembiayaan sektor

perindustrian yang diberikan bank perkreditan rakyat syariah.

Page 85: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

70

2. Uji T

Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing

variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen.

Hasil analisis uji t dapat dilihat dari hasil output spss berikut ini :

Tabel 4.11

Hasil Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 40,417 2,529 15,983 ,000

Ln_CAR -2,161 ,338 -,655 -6,394 ,000

Ln_ROA -1,355 ,170 -,540 -7,990 ,000

Ln_FDR -1,484 ,451 -,218 -3,294 ,002

Ln_Biaya Promosi -,042 ,027 -,155 -1,557 ,126

Ln_Inflasi ,156 ,062 ,162 2,523 ,015

(Sumber : Hasil pengolahan data dari spss)

1) Uji parsial pengaruh CAR terhadap pembiayaan sektor perindustrian.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai probabilitas (Sig) sebesar

0,000. Karena uji dua arah maka dengan tingkat kesalahan (α) 5% atau

0,05 dibagi dua sehingga tingkat kesalahan (α) menjadi sebesar 2,5%

atau 0,025.

Karena probabilitas (Sig)< tingkat kesalahan (α) atau 0,000 < 0,025

maka H0 diterima, artinya CAR berpengaruh signifikan terhadap

pembiayaan yang diberikan.

Page 86: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

71

2) Uji parsial pengaruh ROA terhadap pembiayaan sektor perindustrian.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai probabilitas (Sig) sebesar

0,000. Karena uji dua arah maka dengan tingkat kesalahan (α) 5% atau

0,05 dibagi dua sehingga tingkat kesalahan (α) menjadi sebesar 2,5%

atau 0,025.

Karena probabilitas (Sig) < tingkat kesalahan (α) atau 0,000 < 0,025

maka H0 diterima, artinya ROA berpengaruh signifikan terhadap

pembiayaan yang diberikan.

3) Uji parsial pengaruh FDR terhadap pembiayaan sektor perindutrian.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai probabilitas (Sig) sebesar

0,002. Karena uji dua arah maka dengan tingkat kesalahan (α) 5% atau

0,05 dibagi dua sehingga tingkat kesalahan (α) menjadi sebesar 2,5%

atau 0,025.

Karena probabilitas (Sig) < tingkat kesalahan (α) atau 0,002 < 0,025

maka H0 diterima, artinya FDR berpengaruh signifikan terhadap

pembiayaan yang diberikan.

4) Uji parsial pengaruh Biaya Promosi terhadap pembiayaan sektor

perindustrian. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai probabilitas

(Sig) sebesar 0,126. Karena uji dua arah maka dengan tingkat kesalahan

(α) 5% atau 0,05 dibagi dua sehingga tingkat kesalahan (α) menjadi

sebesar 2,5% atau 0,025.

Page 87: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

72

Karena probabilitas (Sig) > tingkat kesalahan (α) atau 0,126 > 0,025

maka H0 ditolak, artinya Biaya Promosi tidak berpengaruh signifikan

terhadap pembiayaan yang diberikan.

5) Uji parsial pengaruh Inflasi terhadap pembiayaan sektor perindutrian.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai probabilitas (Sig) sebesar

0,015. Karena uji dua arah maka dengan tingkat kesalahan (α) 5% atau

0,05 dibagi dua sehingga tingkat kesalahan (α) menjadi sebesar 2,5%

atau 0,025.

Karena probabilitas (Sig) < tingkat kesalahan (α) atau 0,015 < 0,025

maka H0 diterima, artinya Inflasi berpengaruh signifikan terhadap

pembiayaan yang diberikan.

3. Koefisien Determinasi (R2)

Merupakan kemampuan variabel independen menjelaskan variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi (R2) mencerminkan seberapa besar variasi

dari variabel terikat Y yang dapat diterangkan oleh variabel bebas X. bila koefisien

determinasi sama dengan nol (R2 = 0), artinya variasi Y tidak dapat diterangkan

oleh X sama sekali. Sementara bila R2=1, artinya variasi Y secara keseluruhan dapat

diterangkan oleh X.

Page 88: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

73

Tabel 4.12

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

R Square Change

F Change df1 df2

Sig. F Change

1 ,902a ,814 ,794 ,11575 ,814 41,947 5 48 ,000

a. Predictors: (Constant), Ln_Inflasi, Ln_ROA, Ln_Biaya Promosi, Ln_FDR, Ln_CAR

b. Dependent Variabel: Ln_Pembiayaan Sektor Perindustrian

(Sumber : Hasil pengolahan data dari SPSS)

Berdasarkan tabel diatas, pada model 1 diketahui hasil uji determinasi

(Adjusted R Square) sebesar 0,794 atau 79,4%. Hal ini menunjukkan bahwa

persentase sumbangan variabel independen yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR),

Return On Assets (ROA), Financing to Deposit Ratio (FDR), Biaya Promosi, dan

Inflasi terhadap variabel dependen yaitu Pembiayaan Sektor Perindustrian adalah

sebesar 79,4%. Sedangkan sisanya sebesar 20,6% (100% - 79,4% = 20,6%

dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar varibel yang dipilih.

D. PEMBAHASAN

1. Pengaruh CAR, ROA, FDR, Biaya Promosi, dan Inflasi terhadap

pembiayaan sektor perindustrian yang diberikan BPRS.

Hasil analisis variabel independen CAR, ROA, FDR, Biaya Promosi,

dan Inflasi secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh signifikan

terhadap variabel dependen yaitu pembiayaan sektor perindustrian. Hal tersebut

dapat dilihat dari tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang jauh lebih kecil dari

Page 89: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

74

0,05. Pengaruh tersebut tergolong tinggi dimana variabel independen mampu

menjelaskan sebesar 79,4% terhadap variabel dependen.

2. Pengaruh CAR terhadap pembiayaan sektor perindustrian yang diberikan

BPRS

Dalam penelitian ini, hasil perhitungan uji t dari variabel CAR

menunjukkan secara parsial CAR berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan

yang diberikan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi variabel CAR

0,000<0,025. Berarti hipotesis yang menunjukkan variabel CAR berpengaruh

signifikan terhadap pembiayaan dapat diterima. Hasil penelitian ini didukung

oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ekarina Katmas78 yang

menyatakan bahwa CAR memiliki pengaruh terhadap volume pembiayaan

perbankan syariah.

3. Pengaruh ROA terhadap Pembiayaan

Dalam penelitian ini, hasil perhitungan uji t dari variabel ROA

menunjukkan secara parsial ROA berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan

yang diberikan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi variabel CAR

0,000<0,025. Berarti hipotesis yang menunjukkan variabel ROA berpengaruh

positif dan signifikan terhadap pembiayaan dapat diterima, hasil penelitian ini

didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Aristantia Radis

78 Ekarina Katmas. “Pengaruh Faktor Eksternal Dan Internal Terhadap Volume

Pembiayaan Perbankan Syariah Di Indonesia”. (Skripsi S1 Fakultas Syariah Dan Hukum

Universitas Islam Negri Jakarta, 2014).

Page 90: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

75

Agista79 yang menyatakan bahwa variabel DPK dan ROA berpengaruh

signifikan terhadap pembiayaan dengan signifikansi t hitung sebesar 0,0000 dan

0,0377 (<0,05).

4. Pengaruh FDR terhadap pembiayaan

Dalam penelitian ini, hasil perhitungan uji t dari variabel FDR

menunjukkan secara parsial FDR berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan

yang diberikan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi variabel FDR

0,002<0,025. Berarti hipotesis yang menunjukkan variabel FDR berpengaruh

signifikan terhadap pembiayaan dapat diterima, hasil penelitian ini didukung

oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Neil Al Muna80 yang

menyatakan bahwa FDR berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan sektor

pertanian, kehutanan dan sarana pertanian.

5. Pengaruh Biaya Promosi terhadap pembiayaan

Dalam penelitian ini, hasil perhitungan uji t dari variabel Biaya Promosi

menunjukkan secara parsial Biaya Promosi berpengaruh negatif terhadap

pembiayaan yang diberikan. Hal ini ditunjukkan dengan dikeluarkannya variabel

Biaya Promosi dalam output SPSS. Berarti hipotesis yang menunjukkan variabel

Biaya Promosi berpengaruh negatif terhadap pembiayaan dapat diterima, hasil

penelitian ini sesuai dengan teori yang menyatakan semakin tinggi jumlah Biaya

79Aristantantia Radis Agista. “ Analisis Pengaruh DPK, CAR, NPF, dan ROA Terhadap

Pembiayaan Di PT. Bank Muamalat Indonesia TBK. Periode 2007-2013”. (Naskah Publikasi

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakata, 2015) 80Neil Al Muna. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Sektor Pertanian,

Kehutanan Dan Sarana Pertanian Pada BPRS Di Indonesia”. (Skripsi S1 Fakultas Syariah Dan

Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013)

Page 91: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

76

Promosi yang dikeluarkan oleh BPRS, maka akan menurunkan jumlah

pembiayaan yang akan disalurkan. Akan tetapi biaya promosi tidak berpengaruh

signifikan terhadap pembiayaan sektor perindustrian, karna biaya promosi bukan

faktor utama yang dapat mempengaruhi pembiayaan.

6. Pengaruh Inflasi terhadap pembiayaan

Dalam penelitian ini, hasil perhitungan uji t dari variabel Inflasi

menunjukkan secara parsial Inflasi berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan

yang diberikan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi variabel Inflasi

0,015<0,025. Berarti hipotesis yang menunjukkan variabel Inflasi berpengaruh

signifikan terhadap pembiayaan dapat diterima, hasil penelitian ini bertolak

belakang dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Neil Al Muna81

yang menyatakan bahwa Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap

pembiayaan sektor pertanian, kehutanan dan sarana pertanian. Akan tetapi

penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ekarina Katmas82

yang menyatakan bahwa Inflasi memiliki pengaruh terhadap volume

pembiayaan perbankan syariah.

81Neil Al Muna. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Sektor Pertanian,

Kehutanan Dan Sarana Pertanian Pada BPRS Di Indonesia”. (Skripsi S1 Fakultas Syariah Dan

Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013) 82 Ekarina Katmas. “Pengaruh Faktor Eksternal Dan Internal Terhadap Volume

Pembiayaan Perbankan Syariah Di Indonesia”. (Skripsi S1 Fakultas Syariah Dan Hukum

Universitas Islam Negri Jakarta, 2014).

Page 92: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka kesimpulan yang diperoleh dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil uji parsial (Uji T) faktor internal yakni CAR, ROA, FDR menunjukkan

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan sektor

perindustrian dengan nilai signifikansi masing-masing (0,000, 0,000 dan

0,002 < 0,025) akan tetapi Biaya Promosi tidak berpengaruh signifikan

terhadap pembiayaan sektor perindustrian.

2. Hasil uji parsial (Uji T) faktor eksternal yakni Inflasi menunjukkan secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan sektor perindustrian

dengan nilai signifikansi 0,015<0,025.

3. Hasil analisis variabel independen CAR, ROA, FDR, Biaya Promosi, dan

Inflasi secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh signifikan

terhadap variabel dependen yaitu pembiayaan sektor perindustrian. Hal

tersebut dapat dilihat dari tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang jauh lebih

kecil dari 0,05. Pengaruh tersebut tergolong tinggi dimana variabel

independen mampu menjelaskan sebesar 79,4% terhadap variabel dependen.

Page 93: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

78

4. Yang paling mempengaruhi signifikan terhadap pembiayaan sektor

perindustrian yang diberikan oleh BPRS di Indonesia yaitu CAR dan ROA

dengan nilai signifikansi 0,000.

B. Saran

Untuk penelitian selanjutnya, penelitian ini akan lebih sempurna dengan

memasukkan beberapa variabel yang mendukung dalam penelitian ini, selain itu

periode penelitian diperpanjang agar mampu memberikan gambaran yang lebih

luas. Dan juga, akan lebih baik jika pada penelitian selanjutnya dilakukan

wawancara dengan pihak manajemen BPRS maupun Bank ataupun stakeholders

lainnya. Dengan begitu, kita akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam

tentang tema yang diusung melalui penelitian ini.

Page 94: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

79

DAFTAR PUSTAKA

Agista, Aristantantia Radis, “Analisis Pengaruh DPK, CAR, NPF, dan ROA

Terhadap Pembiayaan Di PT. Bank Muamalat Indonesia TBK. Periode

2007-2013”. (Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Surakata), 2015.

Al Arif, Nur Rianto, Lembaga Keuangan Syari’ah Suatu Kajian Teoritis Praktis,

(Bandung: CV Pustaka Setia), 2012.

Al Muna, Neil, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Sektor

Pertanian, Kehutanan Dan Sarana Pertanian Pada BPRS Di Indonesia”.

(Skripsi S1 Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta), 2013.

Alma, Buchari dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung: CV

Alvabeta), 2014.

Antonio, Muhammad Syafii, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema

Insani), 2011.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2008. Indikator statistik industri besar dan sedang.

Jakarta: Badan Pusat Statistik

Bambang, Prasetyo dan Miftahul Jannah Lina, Metode Penelitian Kuantitatif:

Teori dan Aplikasi (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada), 2005.

Bank Indonesia, Outlook Perbankan Syariah 2013, (Jakarta: Bank Indonesia),

2013.

Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah Desember 2011, 2012, 2013, 2014,

(Jakarta: Bank Indonesia, 2011, 2012, 2013, 2014).

Dendawijaya, Lukman, Manajemen Perbankan Ed. 2, (Galia Indonesia: Bogor),

2005.

Diulio, A. Eugene, Uang dan Bank, (Jakarta: Erlangga), 1993.

Ghazali, Imam, Analisis Multivariate Lanjutan dengan Program SPSS, Ed 1

(Semarang : BPUD), 2006).

Ghazali, Imam, AplikasI Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19

(Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro), 2011).

Page 95: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

80

Hasan, Zubairi, Undang-Undang Perbankan Syari’ah Titik Temu Hukum Islam dan

Hukum Nasional, (Jakarta: PT Rajagrafindo persada), 2009.

Ifham, Ahmad, Pedoman Umum Lembaga Keuangan Syari’ah, (Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama), 2010.

Indrianto, Nur dan Bambang Suporno, Metode Penelitian Bisnis, (Yogyakarta :

BPFE), 2002.

Irham, Fahmi, dan Yovi Lavianti Hadi, Pengantar Manajemen Perkreditan.

(Bandung : Alfabeta), 2010.

Junaiddin, Zakaria, Pengantar Teori Ekonomi Makro, (Jakarta : GP Press) 2009.

Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers), 2009.

Katmas, Ekarina, “Pengaruh Faktor Eksternal Dan Internal Terhadap Volume

Pembiayaan Perbankan Syariah Di Indonesia”. (Skripsi S1 Fakultas

Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negri Jakarta), 2014.

Kuncoro, Mudrajat dan Suharjo, Manajemen Perbankan: teori dan Aplikasi,

(Yogyakarta:BPFE), 2002.

Kotler, Philip, Manajemen pemasaran, Terjemahan, Benyamin Molan, (Jakarta:

Erlangga), 2000.

Margaretha, Farah, Manajemen Keuangan Bagi Industri Jasa (Jakarta : Grasindo),

2007.

Menurut pasal 1 UU No. 21 Tahun 2008 yang dimaksud prinsip syari’ah adalah

prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang

dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan

fatwa di bidang syari’ah.

Mishkin, Frederic S, Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan: Buku 2.

Terjemahan Lana Soelistianingsih dan Beta Yulianita G, (Jakarta: Salemba

Empat), 2008.

Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, (Yogyakarta: UPP AMP), 2002.

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN), 2005.

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP YKPN),

2002.

Page 96: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

81

Nachrowi dan Usman, Pendekatan Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan

Keuangan (Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia), 2006.

Nopirin, Ekonomi Moneter, Buku II. Edisi ke 1, Cetakan Kesepuluh, (Yogyakarta :

BPFEE UGM), 2000.

Priyanto, Duwi, Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS (Yogyakarta:

Mediakom), 2013.

Pujoalwanto, Basuki, Perekonomian Indonesia: Tinjauan Historis, Teoritis dan

Empiris, (Yogyakarta: Graha Ilmu), 2004.

Putong, Iskandar, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, Edisi Kedua (Jakarta :

Ghalia Indonesia), 2002.

Reynaldo, Hamonangan dan Hasan Sakti Siregar, Pengaruh Capital Adequacy

Ratio, Debt to Equity Ratio, (on Performing Loan, Operating Ratio, dan

Loan

to Deposit Ratio terhadap Return on Equity (ROE) Perusahaan Perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, (Sumatera Utara: USU), 2009.

Santoso, Singgih, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik (Jakarta : PT Elex Media

Komputindo), 2000.

Simamora, Henry, Akuntansi manajemen, (Jakarta: Salemba empat), 2002.

Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah Deskripsi dan Ilustrasi

Cetakan Pertama, (Yogyakarta: EKONESIA), 2003.

Suharso, Puguh, Metode Penelitian KuantitatifUntuk Bisnis: Pendekatan Filosofis

dan Praktis, (Jakarta: PT Indeks, Cet 1), 2009.

Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS (Yogyakarta :

ANDI), 2011.

Sunyoto, Danang, Uji J Khi Kuadrat dan Regresi untuk Penelitian (Yogyakarta :

Graha Ilmu), 2010.

Supriyono. Akuntansi biaya, buku 1, edisi dua, (Yogyakarta : BPFE), 2000.

Syahdeini, Sutan Remy, Perbankan Syariah dan Kedudukannya Dalam Tata

Hukum Perbankan Indonesia, (Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti), 2002.

Page 97: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

82

Umam, Khotibul, S.H.,LL.M. Trend pembentukan Bank Umum Syari’ah Pasca

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 (Konsep, Regulasi, dan

Implementasi), (Yogyakarta : BPFE Yogayakrta), 2009.

Undang-Undang No. 5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian

Winarno, Sigit dan Sujana Ismaya, Kamus Besar Ekonomi, (Bandung: Pustaka

Grafika), 2007.

Azwar Rhosyied. “Apa itu Regresi Stepwise” Analysis Solution, 18 Agustus 2009

diakses pada 5 September 2016 dari

https://statisticsanalyst.wordpress.com/2009/08/18/apa-itu-regresi-

stepwise/

Kurniawan, Yusuf, “Kebijakan Pembangunan Industri” Da Real Economy, 14

Maret 2015 diakses pada 20 Agustus 2016 dari

http://darealekonomi.blogspot.co.id/2015/03/kebijakan-pembangunan-

industri.html

Otoritas Jasa Keuangan: “Potensi Pertumbuhan Ekonomi ditinjau dari Penyaluran

Kredit Perbankan Kepada Sektor Prioritas” 7 Januari 2016, Jakarta.

Diakses pada 21 Agustus 2016 dari http://www.ojk.go.id/id/berita-dan-

kegiatan/publikasi/Pages/Potensi-Pertumbuhan-Ekonomi-ditinjau-dari

Penyaluran-Kredit-Perbankan-Kepada-Sektor-Prioritas.aspx

Republika Online: BPRS Optimis Hadapi 2016. 11 Januari 2016, Jakarta. Diakses

pada 12 April 2016 dari

http://www.republika.co.id/berita/koran/urbana/16/01/11/o0s3k73-bprs-

optimistis-hadapi-2016

Siaran Pers Menperin: Pertumbuhan Industri Triwulan I Tahun 2015 Lebih Tinggi

Dibanding Pertumbuhan Ekonomi. 15 Mei 2015 di Denpasar. Diakses

pada 12 April 2016 dari

http://www.kemenperin.go.id/artikel/12021/Menperin: Pertumbuhan-

Industri-Triwulan-I-Tahun-2015-Lebih-Tinggi-Dibanding Pertumbuhan-

Ekonomi

Page 98: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

83

LAMPIRAN

Grafik 1.1 : Penghimpunan Dana, Penyauran Dana dan Pendapatan

Sumber : Statistik Perbankan Syariah 2015, OJK

Tabel 1.1

Rata-rata Porsi Pembiayaan Bank Perkreditan Rakyat Syariah berdasarkan

Sektor Ekonomi dalam bentuk Persentase (%)

Sumber : Diolah, Statistik Perbankan Syariah 2011-2014

0

200000

400000

600000

800000

1000000

0

1000000

2000000

3000000

4000000

5000000

6000000

7000000

Jan

-15

Feb

-15

Mar

-15

Ap

r-1

5

Mei

-15

Jun

-15

Jul-

15

Agu

-15

Sep

-15

Okt

-15

No

v-1

5

Des

-15

Funding Financing Pendapatan

sektor ekonomi 2011 2012 2013 2014

pertanian, kehutanan dan sarana pertanian 8,37 9,88 8,78 6,52

pertambangan 0,09 0,22 0,14 0,14

perindustrian 1,26 0,88 0,90 1,06

listrik, gas dan air 0,10 0,11 0,16 0,19

konstruksi 3,46 3,52 3,54 4,74

perdagangan, restoran dan hotel 37,61 34,40 32,57 31,47

pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 1,36 1,90 1,60 1,66

jasa dunia usaha 9,54 7,45 7,64 9,83

jasa sosial/masyarakat 3,44 6,39 8,23 9,16

lain-lain 34,76 35,25 36,44 35,23

Page 99: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

84

Tabel 1.2 : Pertumbuhan Kinerja BPRS

No Periode CAR ROA FDR No Periode CAR ROA FDR

1 Jul-14 21,86 2,45 135,04 7 Jan-15 24,43 2,31 123,50

2 Aug-14 21,78 2,49 129,96 8 Feb-15 24,67 2,23 124,75

3 Sep-14 21,80 2,26 131,70 9 Mar-15 23,04 2,07 125,60

4 Oct-14 22,22 2,18 130,14 10 Apr-15 22,53 2,19 126,67

5 Nov-14 22,34 2,21 129,27 11 May-15 21,73 2,17 129,63

6 Dec-14 22,77 2,26 124,24 12 Jun-15 21,73 2,30 135,68

Sumber : Statistik Perbankan Syariah 2015, OJK

Tabel 4.1

Pembiayaan Sektor Perindustrian, CAR, ROA, FDR, Biaya Promosi, dan

Inflasi Bank Perkreditan Rakyat Syariah Periode Januari 2011 – Juni 2015

No Bulan -

Tahun

Pembiayaan

Sektor

Perindustrian

CAR ROA FDR Biaya

Promosi Inflasi

1 Jan-11 25637000000 30,12 2,83 127,04 428000000 7,02

2 Feb-11 25783000000 29,75 2,84 128,27 919000000 6,84

3 Mar-11 25605000000 28,42 2,71 129,40 1516000000 6,65

4 Apr-11 25447000000 27,71 2,65 130,38 1892000000 6,16

5 Mei-11 25929000000 24,63 2,73 133,22 2526000000 5,98

6 Jun-11 27433000000 26,71 2,72 136,20 3132000000 5,54

7 Jul-11 29600000000 25,24 2,74 137,29 3969000000 4,61

8 Agu-11 29178000000 25,24 2,72 139,58 4901000000 4,79

9 Sep-11 28907000000 24,75 2,80 134,75 5446000000 4,61

10 Okt-11 30275000000 24,63 2,39 133,53 6505000000 4,42

11 Nov-11 30793000000 24,78 2,53 132,26 7243000000 4,15

12 Des-11 33781000000 23,49 2,67 127,71 8228000000 3,79

13 Jan-12 36733000000 25,90 2,65 124,41 833000000 3,65

14 Feb-12 35762000000 25,24 2,70 125,03 1631000000 3,56

15 Mar-12 38193000000 24,93 2,73 125,53 2227000000 3,97

16 Apr-12 36496000000 24,53 2,66 124,98 3130000000 4,50

Page 100: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

85

17 Mei-12 35298000000 23,28 2,59 126,04 4429000000 4,45

18 Jun-12 33220000000 24,33 2,74 129,73 5624000000 4,53

19 Jul-12 35733000000 24,36 2,67 129,76 7209000000 4,56

20 Agu-12 31567000000 24,48 2,57 127,74 8734000000 4,58

21 Sep-12 31654000000 25,26 2,58 126,71 9933000000 4,31

22 Okt-12 33273000000 25,04 2,82 124,82 11245000000 4,61

23 Nov-12 32256000000 23,87 2,76 124,21 12812000000 4,32

24 Des-12 31314000000 25,16 2,64 120,96 14130000000 4,30

25 Jan-13 33754000000 25,06 3,07 119,48 1734000000 4,57

26 Feb-13 31070000000 24,45 3,05 119,46 2752000000 5,31

27 Mar-13 34498000000 24,10 3,06 119,67 4994000000 5,90

28 Apr-13 34498000000 22,76 3,14 122,50 6467000000 5,57

29 Mei-13 33779000000 22,44 3,10 125,40 7632000000 5,47

30 Jun-13 36458000000 22,40 2,98 129,63 9664000000 5,90

31 Jul-13 35537000000 22,09 2,87 131,51 11804000000 8,61

Tabel 4.2 Lanjutan

Pembiayaan Sektor Perindustrian, CAR, ROA, FDR, Biaya Promosi, dan

Inflasi Bank Perkreditan Rakyat Syariah Periode Januari 2011 – Juni 2015

32 Agu-13 36367000000 22,10 2,63 129,96 13804000000 8,79

33 Sep-13 37324000000 21,96 2,85 126,52 15620000000 8,40

34 Okt-13 38166000000 22,40 2,90 125,92 17674000000 8,32

35 Nov-13 40647000000 24,63 2,89 124,76 19833000000 8,37

36 Des-13 39681000000 22,08 2,79 120,93 22303000000 8,38

37 Jan-14 40010000000 24,62 2,78 120,52 2803000000 8,22

38 Feb-14 47099000000 23,78 2,81 122,30 5287000000 7,75

39 Mar-14 50975000000 23,08 2,71 123,10 6828000000 7,32

40 Apr-14 51725000000 22,78 2,56 126,58 9388000000 7,25

41 Mei-14 58267000000 22,50 2,47 130,09 11776000000 7,32

42 Jun-14 47221000000 22,21 2,77 134,64 13333000000 6,70

43 Jul-14 49274000000 21,86 2,45 135,04 15052000000 4,53

44 Agu-14 48676000000 21,78 2,49 129,96 16880000000 3,99

45 Sep-14 58282000000 21,80 2,26 131,70 18899000000 4,53

46 Okt-14 52687000000 22,22 2,18 130,14 20716000000 4,83

47 Nov-14 52866000000 22,34 2,21 129,27 22189000000 6,23

48 Des-14 58026000000 22,77 2,26 124,24 23980000000 8,36

Page 101: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

86

49 Jan-15 51616000000 24,43 2,31 123,50 1444000000 6,96

50 Feb-15 50024000000 24,67 2,23 124,75 2624000000 6,29

51 Mar-15 51419000000 23,04 2,07 125,60 4283000000 6,38

52 Apr-15 59852000000 22,53 2,19 126,67 5911000000 6,79

53 Mei-15 58845000000 21,73 2,17 129,63 7162000000 7,15

54 Jun-15 56099000000 21,73 2,30 135,68 8767000000 7,26

(Sumber : Statistik Perbankan Syariah Periode Januari 2011 - Juni 2015)

Tabel 4.3

Data Setelah di Transform kedalam Bentuk LN Pembiayaan Sektor

Perindustrian, CAR, ROA, FDR, Biaya Promosi, dan Inflasi Bank

Perkreditan Rakyat Syariah Periode Januari 2011 – Juni 2015

No Bulan -

Tahun

Pembiayaan

Sektor

Perindustrian

CAR ROA FDR Biaya

Promosi Inflasi

1 Jan-11 23,97 3,41 1,04 4,84 19,87 1,95

2 Feb-11 23,97 3,39 1,04 4,85 20,64 1,92

3 Mar-11 23,97 3,35 1 4,86 21,14 1,89

Tabel 4.4 Lanjutan

Data Setelah di Transform kedalam Bentuk LN Pembiayaan Sektor

Perindustrian, CAR, ROA, FDR, Biaya Promosi, dan Inflasi Bank

Perkreditan Rakyat Syariah Periode Januari 2011 – Juni 2015

4 Apr-11 23,96 3,32 0,97 4,87 21,36 1,82

5 Mei-11 23,98 3,2 1 4,89 21,65 1,79

6 Jun-11 24,04 3,29 1 4,91 21,86 1,71

7 Jul-11 24,11 3,23 1,01 4,92 22,1 1,53

8 Agu-11 24,1 3,23 1 4,94 22,31 1,57

9 Sep-11 24,09 3,21 1,03 4,9 22,42 1,53

10 Okt-11 24,13 3,2 0,87 4,89 22,6 1,49

11 Nov-11 24,15 3,21 0,93 4,88 22,7 1,42

12 Des-11 24,24 3,16 0,98 4,85 22,83 1,33

13 Jan-12 24,33 3,25 0,97 4,82 20,54 1,29

14 Feb-12 24,3 3,23 0,99 4,83 21,21 1,27

15 Mar-12 24,37 3,22 1 4,83 21,52 1,38

16 Apr-12 24,32 3,2 0,98 4,83 21,86 1,5

17 Mei-12 24,29 3,15 0,95 4,84 22,21 1,49

Page 102: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

87

18 Jun-12 24,23 3,19 1,01 4,87 22,45 1,51

19 Jul-12 24,3 3,19 0,98 4,87 22,7 1,52

20 Agu-12 24,18 3,2 0,94 4,85 22,89 1,52

21 Sep-12 24,18 3,23 0,95 4,84 23,02 1,46

22 Okt-12 24,23 3,22 1,04 4,83 23,14 1,53

23 Nov-12 24,2 3,17 1,02 4,82 23,27 1,46

24 Des-12 24,17 3,23 0,97 4,8 23,37 1,46

25 Jan-13 24,24 3,22 1,12 4,78 21,27 1,52

26 Feb-13 24,16 3,2 1,12 4,78 21,74 1,67

27 Mar-13 24,26 3,18 1,12 4,78 22,33 1,77

28 Apr-13 24,26 3,13 1,14 4,81 22,59 1,72

29 Mei-13 24,24 3,11 1,13 4,83 22,76 1,7

30 Jun-13 24,32 3,11 1,09 4,86 22,99 1,77

31 Jul-13 24,29 3,1 1,05 4,88 23,19 2,15

32 Agu-13 24,32 3,1 0,97 4,87 23,35 2,17

33 Sep-13 24,34 3,09 1,05 4,84 23,47 2,13

34 Okt-13 24,37 3,11 1,06 4,84 23,6 2,12

35 Nov-13 24,43 3,2 1,06 4,83 23,71 2,12

36 Des-13 24,4 3,09 1,03 4,8 23,83 2,13

Tabel 4.5 Lanjutan

Data Setelah di Transform kedalam Bentuk LN Pembiayaan Sektor

Perindustrian, CAR, ROA, FDR, Biaya Promosi, dan Inflasi Bank

Perkreditan Rakyat Syariah Periode Januari 2011 – Juni 2015

37 Jan-14 24,41 3,2 1,02 4,79 21,75 2,11

38 Feb-14 24,58 3,17 1,03 4,81 22,39 2,05

39 Mar-14 24,65 3,14 1 4,81 22,64 1,99

40 Apr-14 24,67 3,13 0,94 4,84 22,96 1,98

41 Mei-14 24,79 3,11 0,9 4,87 23,19 1,99

42 Jun-14 24,58 3,1 1,02 4,9 23,31 1,9

43 Jul-14 24,62 3,08 0,9 4,91 23,43 1,51

44 Agu-14 24,61 3,08 0,91 4,87 23,55 1,38

45 Sep-14 24,79 3,08 0,82 4,88 23,66 1,51

46 Okt-14 24,69 3,1 0,78 4,87 23,75 1,57

47 Nov-14 24,69 3,11 0,79 4,86 23,82 1,83

48 Des-14 24,78 3,13 0,82 4,82 23,9 2,12

49 Jan-15 24,67 3,2 0,84 4,82 21,09 1,94

Page 103: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

88

50 Feb-15 24,64 3,21 0,8 4,83 21,69 1,84

51 Mar-15 24,66 3,14 0,73 4,83 22,18 1,85

52 Apr-15 24,82 3,11 0,78 4,84 22,5 1,92

53 Mei-15 24,8 3,08 0,77 4,86 22,69 1,97

54 Jun-15 24,75 3,08 0,83 4,91 22,89 1,98

(Sumber : Statistik Perbankan Syariah Periode Januari 2011 - Juni 2015

Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 54

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,11015522

Most Extreme Differences Absolute ,081

Positive ,048

Negative -,081

Test Statistic ,081

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Page 104: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

89

b. Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 40,417 2,529 15,983 ,000

Ln_X1 -2,161 ,338 -,655 -6,394 ,000 ,370 2,701

Ln_X2 -1,355 ,170 -,540 -7,990 ,000 ,850 1,177

Ln_X3 -1,484 ,451 -,218 -3,294 ,002 ,887 1,127

Ln_X4 -,042 ,027 -,155 -1,557 ,126 ,391 2,558

Ln_X5 ,156 ,062 ,162 2,523 ,015 ,938 1,066

a. Dependent Variabel: Ln_Y

c. Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Mod

el R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 ,902a ,814 ,794 ,11575 ,814 41,947 5 48 ,000 1,276

a. Predictors: (Constant), Ln_X5, Ln_X2, Ln_X4, Ln_X3, Ln_X1

b. Dependent Variabel: Ln_Y

d. Uji Heterkedastisitas

Page 105: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

90

Uji regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 40,417 2,529 15,983 ,000

Ln_X1 -2,161 ,338 -,655 -6,394 ,000

Ln_X2 -1,355 ,170 -,540 -7,990 ,000

Ln_X3 -1,484 ,451 -,218 -3,294 ,002

Ln_X4 -,042 ,027 -,155 -1,557 ,126

Ln_X5 ,156 ,062 ,162 2,523 ,015

a. Dependent Variabel: Ln_Y

Uji Hipotesis

a. Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2,810 5 ,562 41,947 ,000b

Residual ,643 48 ,013

Total 3,453 53

a. Dependent Variabel: Ln_Y

b. Predictors: (Constant), Ln_X5, Ln_X2, Ln_X4, Ln_X3, Ln_X1

Page 106: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42509/1/IRVANKA...ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN SEKTOR

91

b. Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 40,417 2,529 15,983 ,000

Ln_X1 -2,161 ,338 -,655 -6,394 ,000

Ln_X2 -1,355 ,170 -,540 -7,990 ,000

Ln_X3 -1,484 ,451 -,218 -3,294 ,002

Ln_X4 -,042 ,027 -,155 -1,557 ,126

Ln_X5 ,156 ,062 ,162 2,523 ,015

a. Dependent Variabel: Ln_Y

c. Uji Adjusted R

Model Summaryb

Mode

l R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 ,902a ,814 ,794 ,11575 ,814 41,947 5 48 ,000

a. Predictors: (Constant), Ln_X5, Ln_X2, Ln_X4, Ln_X3, Ln_X1

b. Dependent Variabel: Ln_Y