analisis faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin … · adalah terpenuhinya beberapa tujuan...

6
SOSIOHUMANITAS, VOL. XXI Edisi 1 ISSN: p1410-9263, e2654-6205 MARET 2019 Charolina Ayu Saputri; Analisis Faktor-Faktor … Hal. 52 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN KERJA KARYAWAN DI PT POS INDONESIA CABANG SOLO Oleh: Charolina Ayu Saputri, Bachruddin Saleh Luturlean Prodi S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom [email protected], [email protected] ABSTRAK Disiplin merupakan suatu kekuatan yang berkembang di dalam tubuh karyawan dan yang menyebabkan karyawan dapat menyesuaikan diri dengan sukarela pada keputusan peraturan, dan nilai-nilai tinggi dari pekerjaan dan perilaku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang paling dominan mempengaruhi disiplin kerja karyawan di PT Pos Indonesia Cabang Solo. Variabel dalam penelitian ini ada delapan variabel yaitu teladan pimpinan, pengawasan melekat, sanksi hukuman, ketegasan, kompensasi, hubungan kemanusiaan, perhatian oleh pimpinan, dan penegakan disiplin. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Responden dalam penelitian berjumlah 70 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan analisis faktor dengan bantuan software SPSS Versi 22 for windows. Hasil penelitian menunjukkan disiplin kerja karyawan kantor pos dalam kategori sangat baik. Hasil analisis faktor juga menunjukkan bahwa terbentuk tiga faktor yang juga termasuk dominan dalam mempengaruhi disiplin kerja karyawan di PT Pos Indonesia Cabang Solo yaitu kepemimpinan, kepastian hukum, dan hubungan kemanusiaan. Kata Kunci: Disiplin Kerja, Analisis Faktor ABSTRACT Discipline is a growing force within the body of the employee and that causes employees to adjust voluntarily to regulatory decisions and high values of work and behavior. The purpose of this study is to determine what factors are the most dominant influence employee work discipline in PT Pos Indonesia Solo Branch. Variables in this study there are eight variables that are exemplary leadership, inherent supervision, penalty sanctions, assertiveness, compensation, humanitarian relationships, attention by the leadership, and discipline enforcement. By using descriptive research method quantitative. Respondents in the study amounted to 70 respondents. The data analysis technique used is factor analysis with the help of SPSS version 22 software for windows. The results show the discipline of post office employees works in the very good category. The result of factor analysis also shows that formed three factors which also including dominant in influencing employee work discipline in PT Pos Indonesia Solo Branch that is leadership, legal certainty, and humanity relation. Keywords: Work Discipline, Factor Analysis PENDAHULUAN Sumber daya manusia merupakan satu hal yang sangat penting dan paling menentukan dari seluruh sumber daya yang sudah tersedia dalam suatu organisasi dalam proses mencapai tujuan tersebut. Sinambela (2017:6) menyatakan bahwa, semakin besar suatu organisasi, secara otomatis akan semakin besar juga pegawai yang bekerja dalam organisasi tersebut sehingga besar kemungkinan timbulnya permasalahan didalamnya salah satunya masalah kedisiplinan karyawan. Manfaat disiplin kerja bagi organisasi salah satunya adalah untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga diperoleh hasil yang maksimal untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Siswanto dalam Sinambela (2017:356) salah satu tolak ukur yang digunakan untuk mengetahui tingkat kedisiplinan pegawai adalah semakin tinggi frekuensi kehadiran atau rendahnya tingkat kemangkiran dalam bekerja, maka pegawai tersebut telah memiliki disiplin kerja yang tinggi. Berikut adalah tingkat absensi karyawan Kantor Pos pada bulan April-September 2017 dapat dilihat pada tabel 1, dibawah ini:

Upload: others

Post on 16-Nov-2020

11 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN … · adalah terpenuhinya beberapa tujuan seperti: a. Tujuan umum disiplin kerja adalah demi kelangsungan perusahaan sesuai dengan

SOSIOHUMANITAS, VOL. XXI Edisi 1

ISSN: p1410-9263, e2654-6205

MARET 2019

Charolina Ayu Saputri; Analisis Faktor-Faktor … Hal. 52

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN KERJA KARYAWAN DI PT POS INDONESIA CABANG SOLO

Oleh:

Charolina Ayu Saputri, Bachruddin Saleh Luturlean

Prodi S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom

[email protected], [email protected]

ABSTRAK

Disiplin merupakan suatu kekuatan yang berkembang di dalam tubuh karyawan dan yang menyebabkan karyawan dapat menyesuaikan diri dengan sukarela pada keputusan peraturan, dan nilai-nilai tinggi dari pekerjaan dan perilaku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang paling dominan mempengaruhi disiplin kerja karyawan di PT Pos Indonesia Cabang Solo. Variabel dalam penelitian ini ada delapan variabel yaitu teladan pimpinan, pengawasan melekat, sanksi hukuman, ketegasan, kompensasi, hubungan kemanusiaan, perhatian oleh pimpinan, dan penegakan disiplin. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Responden dalam penelitian berjumlah 70 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan analisis faktor dengan bantuan software SPSS Versi 22 for windows. Hasil penelitian menunjukkan disiplin kerja karyawan kantor pos dalam kategori sangat baik. Hasil analisis faktor juga menunjukkan bahwa terbentuk tiga faktor yang juga termasuk dominan dalam mempengaruhi disiplin kerja karyawan di PT Pos Indonesia Cabang Solo yaitu kepemimpinan, kepastian hukum, dan hubungan kemanusiaan.

Kata Kunci: Disiplin Kerja, Analisis Faktor

ABSTRACT

Discipline is a growing force within the body of the employee and that causes employees to adjust voluntarily to regulatory decisions and high values of work and behavior. The purpose of this study is to determine what factors are the most dominant influence employee work discipline in PT Pos Indonesia Solo Branch. Variables in this study there are eight variables that are exemplary leadership, inherent supervision, penalty sanctions, assertiveness, compensation, humanitarian relationships, attention by the leadership, and discipline enforcement. By using descriptive research method quantitative. Respondents in the study amounted to 70 respondents. The data analysis technique used is factor analysis with the help of SPSS version 22 software for windows. The results show the discipline of post office employees works in the very good category. The result of factor analysis also shows that formed three factors which also including dominant in influencing employee work discipline in PT Pos Indonesia Solo Branch that is leadership, legal certainty, and humanity relation. Keywords: Work Discipline, Factor Analysis

PENDAHULUAN

Sumber daya manusia merupakan satu hal yang sangat penting dan paling menentukan dari seluruh sumber daya yang sudah tersedia dalam suatu organisasi dalam proses mencapai tujuan tersebut. Sinambela (2017:6) menyatakan bahwa, semakin besar suatu organisasi, secara otomatis akan semakin besar juga pegawai yang bekerja dalam organisasi tersebut sehingga besar kemungkinan timbulnya permasalahan didalamnya salah satunya masalah kedisiplinan karyawan. Manfaat disiplin kerja bagi organisasi salah satunya adalah untuk menjamin terpeliharanya tata

tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga diperoleh hasil yang maksimal untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Siswanto dalam Sinambela (2017:356) salah satu tolak ukur yang digunakan untuk mengetahui tingkat kedisiplinan pegawai adalah semakin tinggi frekuensi kehadiran atau rendahnya tingkat kemangkiran dalam bekerja, maka pegawai tersebut telah memiliki disiplin kerja yang tinggi. Berikut adalah tingkat absensi karyawan Kantor Pos pada bulan April-September 2017 dapat dilihat pada tabel 1, dibawah ini:

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN … · adalah terpenuhinya beberapa tujuan seperti: a. Tujuan umum disiplin kerja adalah demi kelangsungan perusahaan sesuai dengan

SOSIOHUMANITAS, VOL. XXI Edisi 1

ISSN: p1410-9263, e2654-6205

MARET 2019

Charolina Ayu Saputri; Analisis Faktor-Faktor … Hal. 53

Tabel 1. Tingkat Absensi Karyawan Kantor Pos Solo Dalam Sebulan Pada Bulan April-September 2017

Tahun Bulan Jumlah Karyawan yang Tidak Hadir Penuh dalam Sebulan 2017 April 20 Karyawan

Mei 37 Karyawan Juni 37 Karyawan Juli 43 Karyawan

Agustus 42 Karyawan September 61 Karyawan

Sumber : Data Internal Kantor Pos

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat bahwa karyawan yang tidak hadir 100% dalam kurun waktu sebulan dari bulan April sampai dengan September selalu mengalami peningkatan, terlebih pada bulan september yang meningkat dari 42 karyawan hingga 61 karyawan.

Untuk data pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan adalah sebagai berikut : a. Pegawai yang menolak pindah kantor (mutasi) b. Mangkir berturut-turut selama tiga hari kerja. c. Melakukan pencurian aset perusahaan. d. Melakukan perbuatan tindakan asusila. e. Pulang sebelum jam kerja berakhir tanpa

mendapat izin dari atasan. f. Tidak menggunakan seragam sesuai dengan

ketentuan perusahaan. g. Terlambat hadir ke tempat kerja tanpa alasan yang

jelas. Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer

HRD beliau mengatakan bahwa tingkat disiplin karyawan kantor pos masih belum maksimal, dalam mendisiplinkan kerja karyawan harus dengan adanya dorongan, karyawan tidak akan berkembang dengan lebih baik lagi apabila tidak dilakukan pendekatan secara langsung oleh atasan terhadap karyawan.

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian

Menurut Fahmi (2016:75) kedisiplinan adalah tingkat kepatuhan dan ketaatan kepada aturan yang berlaku serta bersedia menerima sangsi atau hukuman jika melanggar aturan yang diteteapkan dalam kedisiplinan tersebut.

Disiplin kerja merupakan suatu alat yang digunakan pimpinan untuk berkomunikasi dengan pegawai agar mereka bersedia untuk mengubah perilaku mereka mengikuti aturan main yang ditetapkan. Disiplin kerja adalah suatu kemampuan kerja seseorang untuk secara teratur, tekun secara terus-menerus dan bekerja sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dengan tidak melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan.

2. Tujuan Disiplin Kerja

Simamora dalam Sinambela (2017:339) menyatakan tujuan utama tindakan pendisiplinan adalah memastikan bahwa perilaku seorang pegawai konsisten dengan aturan-aturan yang ditetapkan oleh organisasi.

Siswanto dalam Sinambela (2017:340) menguraikan bahwa maksud dan sasaran disiplin kerja adalah terpenuhinya beberapa tujuan seperti: a. Tujuan umum disiplin kerja adalah demi

kelangsungan perusahaan sesuai dengan apa yang menjadi motif organisasi bagi yang bersangkutan baik hari ini, maupun hari esok.

b. Tujuan khusus disiplin kerja adalah: 1) agar para pegawai menepati segala peraturan

dan kebijakan ketenagakerjaan, serta kebijakan perusahaan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, dan melaksanakan perintah manajemen dengan sebaik-baiknya.

2) Dapat melaksanakan pekerjaan sebaik-baiknya, dan mampu memberikan servis yang maksimum kepada pihak tertentu yang berkepntingan dengan perusahaan sesuai dengan bidang pekerjaan yang diberikan kepadanya.

3) Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana barang dan jasa perusahaan dengan sebaik-baiknya.

4) Dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku pada perusahaan.

5) Tenaga kerja mampu memperoleh tingkat produktivitas yang tinggi sesuai dengan harapan perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Faktor-Faktor Disiplin Kerja

Menurut Sutrisno dalam Fahmi (2016:219) faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan adalah:

a. Besar kecilnya pemberian kompensasi Karyawan akan mematuhi segala peraturan yang berlaku, jika karyawan merasa mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan jerih payahnya yang telah dikontribusikan bagi perusahaan.

b. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan Keteladanan pimpinan sangat penting, karena di dalam lingkungan perusahaan, semua karyawan akan selalu memperhatikan bagaimana pimpinan dapat menegakkan disiplin dirinya dan bagaimana pimpinan dapat mengendalikan dirinya dari ucapan, perbuatan, dan sikap yang dapat merugikan aturan disiplin yang ditetapkan.

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN … · adalah terpenuhinya beberapa tujuan seperti: a. Tujuan umum disiplin kerja adalah demi kelangsungan perusahaan sesuai dengan

SOSIOHUMANITAS, VOL. XXI Edisi 1

ISSN: p1410-9263, e2654-6205

MARET 2019

Charolina Ayu Saputri; Analisis Faktor-Faktor … Hal. 54

c. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan Pembinaan disiplin tidak akan dapat terlaksana dalam perusahaan, jika tidak ada aturan tertulis yang pasti untuk dapat dijadikan pegangan bersama

d. Keberanian pimpinan dalam mengambil Tindakan Hal ini sangat diperlukan ketika ada seorang karyawan yang melanggar disiplin, yang sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dibuatnya. Tindakan tegas yang diambil oleh pimpinan akan membuat karyawan merasa terlindungi dan membuat karyawan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang telah dilakukan.

e. Ada tidaknya pengawasan pimpinan Orang yang paling tepat melaksanakan pengawasan terhadap disiplin tentulah atasan langsung para karyawan yang bersangkutan. Seorang pemimpin bertanggung jawab melaksanakan pengawasan melekat ini pada tingkat manapun, sehingga tugas-tugas yang dibebankan kepada bawahan tidak menyimpang dari apa yang telah ditetapkan.

f. Ada tidaknya perhatian kepada para karyawan Pemimpin yang berhasil memberi perhatian yang besar kepada karyawan akan menciptakan disiplin kerja yang baik. Pimpinan yang mau memberikan perhatian kepada karyawan akan selalu dihormati dan dihargai oleh para karyawan sehingga akan berpengaruh besar pada prestasi, semangat kerja, dan moral kerja karyawan.

g. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin

Hasibuan dalam Sinambela (2017:356) mengatakan bahwa pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai suatu organisasi diantaranya adalah: a. Tujuan dan Kemampuan

Tujuan dan kemampuan ikut serta dalam mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal, serta cukup menantang bagi kemampuan pegawai.

b. Teladan Pimpinan Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan pegawai karena pimpinan dapat dijadikan teadan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus memberikan contoh yang baik, seperti berdisiplin, jujur, adil, serta sesuai antara kata dan perbuatannya. Dengan teladan pimpinan yang baik, maka kedisiplinan bawahan pun akan baik juga. Namun sebaliknya, apabila teladan pimpinan kurang baik maka para bawahan pun akan kurang disiplin.

c. Balas Jasa Balas jasa ikut mempengaruhi kedisiplinan pegawai karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan pegawai terhadap

perusahaan. Semakin besar balas jasa maka semakin baik kedisiplinan pegawai. Sebaliknya, apabila balas jasa yang diberikan kecil maka kedisiplinan pegawai menjadi rendah. Pegawai sulit untuk berdisiplin dengan baik selama kebutuhan-kebutuhan primernya tidak terpenuhi dengan baik.

d. Keadilan Keadilan ikut serta dalam mendorong terwujudnya kedisiplinan pegawai karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting, dan menuntut untuk diperlakukan sama dengan manusia lainnya.

e. Pengawasan Melekat Waskat adalah tindakan yang nyata dan yang paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan pegawai perusahaan. Dengan adanya waskat berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, semangat kerja, dan prestasi kerja bawahannya.

f. Sanksi Hukuman Sanksi hukuman mempunyai peran penting dalam memelihara kedisiplinan pegawai. Dengan sanksi hukuman yang semakin berat maka pegawai akan semakin takut melanggar peraturan perusahaan, sikap, dan perilaku indisipliner pegawai akan berkurang.

g. Ketegasan Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan pegawai perusahaan. Pimpinan harus berani dan tegas dalam bertindak untuk menghukum pegawai yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan.

h. Hubungan Kemanusiaan Hubungan kemanusiaan yang harmonis di antara sesama pegawai akan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan. Seorang manajer harus berusaha menciptakan suasana kemanusiaan yang serasi serta memikat baik secara vertikal maupun secara horizontal.

4. Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Sumber : Sinambela (2017:336), Fahmi (2016:219)

METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian

Perhatian oleh Pimpinan

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN … · adalah terpenuhinya beberapa tujuan seperti: a. Tujuan umum disiplin kerja adalah demi kelangsungan perusahaan sesuai dengan

SOSIOHUMANITAS, VOL. XXI Edisi 1

ISSN: p1410-9263, e2654-6205

MARET 2019

Charolina Ayu Saputri; Analisis Faktor-Faktor … Hal. 55

Jenis Data dalam penelitian ini termasuk ke dalam penelitian Kuantitatif, apabila dipandang pada tingkat eksplanasinya termasuk kedalam penelitian deskriptif.

2. Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2014:38) Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan lainnya yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan di antaranya adalah Teladan Pimpinan, Pengawasan Melekat, Sanksi Hukuman, Ketegasan, Kompensasi, Hubungan Kemanusiaan, Perhatian oleh Pimpinan, dan Penegakan Disiplin.

3. Populasi dan Sampel

Jumlah populasi dalam penelitian ini dapat diketahui, yaitu sebanyak 197 karyawan. Dan pengambilan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling. Dari perhitungan menggunakan rumus Slovin, didapatkan jumlah sampel untuk penelitian ini adalah berjumlah 70 orang responden.

PEMBAHASAN

1. Analisis Deskriptif

Presentase tingkat disiplin kerja karyawan PT Pos Indonesia Cabang Solo mempunyai nilai sebesar 86,3% dan termasuk dalam kategori yang sangat baik.

2. Analisis Faktor

Tabel 2

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2017

Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa:

1) Angka KMO Measure of Sampling Adequacy (MSA) adalah 0,717 dengan tingkat siginfikan 0,000. Yang berarti angka MSA sudah lebih besar dari 0,5 dan dengan signifikasi yang jauh dibawah 0,05 (0,000<0,5).

2) Dapat dilihat juga bahwa Chi-Square sebesar 159,486 dengan signifikasi 0,000. Maka variabel dan sampel yang ada dapat diproses lebih lanjut menggunakan analisis faktor.

Tabel 3

Anti Images Matrices

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8

X1 .705a .052 -.176 -.167 -.466 .047 -.232 .071

X2 .052 .782a -.290 -.280 .081 -.049 -.235 -.004

X3 -.176 -.290 .705a -.274 .191 .091 .164 -.221

X4 -.167 -.280 -.274 .800a -.096 -.255 .059 -.221

X5 -.446 .081 .191 -.096 .578a .135 .124 -.399

X6 .047 -.049 .091 -.255 .135 .695a -.287 -.022

X7 -.232 -.235 .164 .059 .124 -.287 .667a -.344

X8 .071 -.004 -.221 -.221 -.399 -.022 -.344 .748a

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017

Tabel 3 menunjukkan besarnya nilai MSA dapat dilihat dari angka yang membentuk diagonal yang bertanda “a” dari masing-masing faktor. Seperti yang sudah dibahas diatas apabila nilai MSA lebih dari 0,5 maka variabel masih bisa diprediksi dan dapat dianalisis lebih lanjut. Berdasarkan pada tabel di atas bahwa masing-masing variabel seluruh faktor memiliki angka MSA lebih dari 0,5. Maka faktor-faktor tersebut bisa di analisis lebih lanjut tanpa perlu melakukan pengujian ulang.

Tabel 4 Communalities

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN … · adalah terpenuhinya beberapa tujuan seperti: a. Tujuan umum disiplin kerja adalah demi kelangsungan perusahaan sesuai dengan

SOSIOHUMANITAS, VOL. XXI Edisi 1

ISSN: p1410-9263, e2654-6205

MARET 2019

Charolina Ayu Saputri; Analisis Faktor-Faktor … Hal. 56

Sumber: Hasil Pengolahan Data,2017

Communalities pada dasarnya adalah jumlah besarnya presentase varian yang digambarkan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel X1 angka pada tabel Extraction adalah 0,654. Hal ini berarti sekitar 65,4% varian dari variabel X1 bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Demikian seterusnya untuk variabel-variabel lainnya, dengan ketentuan bahwa semakin besar communalities sebuah variabel, berarti semakin erat hubungannya dengan faktor yang akan terbentuk.

Tabel 5

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017

Dapat dilihat pada tabel diatas dengan satu faktor, angka eigenvalues di atas 1, dengan dua faktor angka eigenvalues masih di atas 1, dan dengan tiga faktor angka eigenvalues juga masih di atas 1, untuk empat faktor angka eigenvalues sudah dibawah 1 yakni 0,635, jadi proses faktoring berhenti pada 3 faktor saja. Sehingga dapat dikatakan bahwa hanya terdapat tiga faktor yang terbentuk.

Tabel 6

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Pada variabel X1 korelasi antara variabel dengan faktor 1 adalah 0,630 (cukup kuat). Korelasi variabel dengan faktor 2 juga cukup kuat yakni 0,504 dengan tanda “-“ hanya menunjukkan arah korelasi yang berlawanan dengan faktor 2, sehingga tidak ada

korelasi yang berbeda, maka sulit untuk memutuskan akan masuk ke faktor mana variabel X1 tersebut. Karena masih ada variabel yang belum jelas akan dimasukkan dalam faktor 1, 2, atau 3 maka perlu dilakukan proses rotasi.

Tabel 7

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Pada tabel 4.22 ini hasil proses rotasi

memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata. Berdasarkan factor loading pada tabel diatas dapat dilihat akan masuk ke faktor mana variabel-variabel tersebut, sehingga didapatkan hasil sebagai berikut : Faktor 1 dinamakan Kepemimpinan, yang mewakili : 1) X1 = Teladan Pimpinan 2) X5 = Kompensasi; 3) X8 = Penegakan Disiplin Faktor 2 Kepastian Hukum, yang mewakili : 1) X2 = Pengawasan Melekat (Waskat) 2) X3 = Sanksi Hukuman; 3) X4 = Ketegasan Faktor 3 Hubungan Kemanusiaan, yang mewakili : 1) X6 = Hubungan Kemanusiaan; 2) X7 = Perhatian oleh Pimpinan

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa peneliti yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan yang dapat memberikan jawaban terhadap masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil kuisoner yang disebarkan kepada 70 responden karyawan PT Pos Indonesia Cabang Solo dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Disiplin kerja karyawan PT Pos Indonesia Cabang termasuk dalam kategori yang sangat baik.

2. Dari delapan variabel yang diteliti, dapat direduksi menjadi hanya tiga faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pada karyawan PT Pos Indonesia Cabang Solo, yaitu kepemimpinan, kepastian hukum, dan hubungan kemanusiaan.

Initial Extraction X1 1,000 .654 X2 1,000 .671 X3 1,000 .788 X4 1,000 .687 X5 1,000 .805 X6 1,000 .707 X7 1,000 .704 X8 1,000 .632

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN … · adalah terpenuhinya beberapa tujuan seperti: a. Tujuan umum disiplin kerja adalah demi kelangsungan perusahaan sesuai dengan

SOSIOHUMANITAS, VOL. XXI Edisi 1

ISSN: p1410-9263, e2654-6205

MARET 2019

Charolina Ayu Saputri; Analisis Faktor-Faktor … Hal. 57

3. Faktor Kepemimpinan mewakili Teladan Pimpinan, Kompensasi dan Penegakan Disiplin dan memiliki nilai eigenvalues sebesar 3,200 dengan presentase varian (kontribusi) paling tinggi sebagai faktor yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan di PT Pos Indonesia Cabang Solo.

4. Faktor Kepastian Hukum mewakili pengawasan melekat, sanksi hukuman, dan ketegasan, memiliki nilai eigenvalues sebesar 1,397 dengan presentase varian (kontribusi) tingkat kedua sebagai faktor yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan di PT Pos Indonesia Cabang Solo

5. Faktor Hubungan Kemanusiaan mewakili hubungan kemanusiaan dan Perhatian oleh Pimpinan memiliki nilai eigenvalues sebesar 1,050 dengan presentase varian (kontribusi) ketiga sebagai faktor yang mempengaruhi disiplin kerja Karyawan PT Pos Indonesia Cabang Solo.

6. Total precentage of variance dari ketiga faktor adalah sebesar 70,58%, yang dapat menjelaskan dari seluruh faktor asli tersebut.

7. Dengan demikian, faktor yang paling mendominasi dalam mempengaruhi disiplin kerja karyawan PT Pos Indonesia adalah kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin, ketegasan pimpinan, dan hubungan kemanusiaan.

DAFTAR PUSTAKA

Sinambela, L.P. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia Membangun Tim Kerja yang Solid untuk Meningkatkan Kinerja. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Fahmi, I. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014).Metode Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:Alfabeta.