analisis dampak gaya kepemimpinan, motivasi kerja

118
ANALISIS DAMPAK GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, GAYA KOMUNIKASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI KARANGANYAR (Studi Perbandingan Di Sekolah Umum Dan Islam Di Karanganyar) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : Nurdiyanta B100120036 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

Upload: doanlien

Post on 27-Jan-2017

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

ANALISIS DAMPAK GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA,GAYA KOMUNIKASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP

KINERJA GURU DI KARANGANYAR

(Studi Perbandingan Di Sekolah Umum Dan Islam Di Karanganyar)

SKRIPSIDiajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen PadaFakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :Nurdiyanta

B100120036

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

i

HALAMAMN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca skripsi dengan judul:

ANALISIS DAMPAK GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA,GAYA KOMUNIKASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP

KINERJA GURU DI KARANGANYAR

(Studi Perbandingan Di Sekolah Umum Dan Islam Di Karanganyar)

Yang ditulis oleh:

Nurdiyanta

B100120036

Penandatangan berpendapat bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat untuk

diterima.

Surakarta, Juli 2016

Pembimbing

(Muhammad Sholahuddin, S.E.,M.Si)

Mengetahui,Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

(Dr. Triyono,M.Si)

ii

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTAFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Telp (0271) 717417 Surakarta -57102

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : NurdiyantaNIRM : B100120036Jurusan : MANAJEMEN

Judul Skripsi

ANALISIS DAMPAK GAYA KEPEMIMPINAN,MOTIVASI KERJA, GAYA KOMUNIKASI DANDISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJAGURU DI KARANGANYAR(Studi Perbandingan Di Sekolah Umum Dan IslamDi Karanganyar)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya buat dan serahkan inimerupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan danringkasan-ringkasan yang semuanya telah saya jelaskan sumbernya. Apabiladikemudian hari terbukti dan atau dapat dibuktikan bahwa skripsi hasil jiplakan,maka saya bersedia menerima sanksi apapun dari Fakultas Ekonomi dan Bisnisdan atau gelar dan ijazah yang diberikan oleh Universitas MuhammadiyahSurakarta batal saya terima.

Surakarta, Juli 2016Yang membuat pernyataan,

(Nurdiyanta)

iii

MOTTO

“Jadilah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yag demikianitu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’’.

(QS.Al-Baqarah:45)

Dunia memberikan kita kesempatan untuk memperbaiki hidup, tetapi tidakmemberikan kita kesempatan untuk mengulangi perbuatan yang buruk.

( Joko Hantoro, SE. M,Si)

Belajarlah mengalah sampai tak seorangpun yang bisa mengalahkanmu, danbelajarlah merendah sampai orang tak bisa merendahkanmu.

(Gobind Vashdev)

Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (Kepada Allah) dengansabar dan shalat, sesungguhnya allah beserta orang-orang yang sabar.

(Q.S, Al-Baqarah:153)

Bahagia adalah milik mereka yang bangga menjadi diri sendiri. Tanpamencemaskan apa yang dipikirkan orang lain tentang mereka.

(Nurdiyanta)

iv

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya

hingga terselesaikan skripsi ini, kupersembahkan untuk:

1. Allah SWT yang telah memberi anugrah di hidupku dan senantiasa

mencurahkan nikmat serta hidayah-Nya.

2. Rasulullah SAW semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada Beliau

Nabi Muhammad SAW, keluarga serta sahabat.

3. Bapak (Sawidi) Ibu (Warsi) tercinta yang telah memberikan semuanya, doa,

kasih sayang, cinta, pengorbanan, dukungan, dan kebahagiaan yang begitu

indah dalam hidupku. Semoga Allah selalu melimpahkan berjuta kenikmatan

yang tiada henti kepada Ibu dan Bapak

4. Kakak Ku tercinta Winarni dan Alm. Puji hastuti yang telah menjadi

pendukungku selama ini.

5. Ajeng Wahyu Megawati terimaksih atas waktu dan semangatnya yang selalu

setia mendampingi dalam menyelesaikan penelitian ini.

6. Sahabat tercinta.

7. Almamater UMS tercinta.

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alikum Wr. WbSyukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat hidayah-Nya serta memberikan ketabahan, kekuatan,

kemudahan dan kedamaian berfikir dalam menyelesaikan penyusunan skripsi

yang berjudul “ANALISIS DAMPAK GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI

KERJA, GAYA KOMUNIKASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP

KINERJA GURU DI KARANGANYAR (Studi Perbandingan Di Sekolah

Umum Dan Islam Di Karanganyar)“ untuk melengkapi dan memenuhi syarat guna

mencapai gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penulis menyadari

sepenuhnya tanpa adanya bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak,

penulis tidak akan mampu melaksanakan skripsi ini dengan baik. Maka dengan

segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Bambang Setiaji, MS, Selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

2. Dr. Triyono,SE, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Surakarta yang berkenan dengan ikhlas dan penuh kesabaran

membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan ini dan

terimakasih atas waktu yang diberikan untuk berkonsultasi.

3. Dr. Anton Agus Setyawan, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

4. Dra, Chuzaimah, M.M. selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan arahan dan bimbingan dalam studi penulis.

5. Muhammad Sholahuddin, S.E.,M.Si. selaku pembimbning skripsi terimakasih

atas segala waktu, bimbingan dan motifasinya sehingga peneliti bisa

menyelesaikan penelitian ini tepat pada waktunya.

6. Seluruh Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan ilmu

pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

vi

7. Bapak ibu tercinta,terima kasih atas doa dan kasih sayang yang telah engkau

berikan, pengorbananmu yang tiada lekang, rangkaian tasbih dalam doa-doa

malam yang tiada pernah putus, semoga tetesan butir-butir keringatmu

terwujud sebagai keberhasilan dan kebahagianku, maaf selalu membuat ibu

dan bapak kecewa.

8. Semua pihak yang telah membantu dan yang tidak bisa penulis sebutkan satu

per satu.

9. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran pembaca yang bersifat

membangun sangat kami apresiasi. Semoga skripsi ini dapat diterima dan

bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Wassala’mualaikum Wr. Wb.

Surakarta, Juli 2016Penulis

Nurdiyanta

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................... iHALAMAN PENGESAHAN ........................................................ iiHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................... iiiHALAMAN MOTTO ..................................................................... ivHALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................... vKATA PENGANTAR .................................................................... viDAFTAR ISI .................................................................................... ixDAFTAR TABEL ........................................................................... xiiDAFTAR GAMBAR ...................................................................... xiiiDAFTAR LAMPIRAN ................................................................... xivABSTRAK ...................................................................................... xvBAB I PENDAHULUAN.................................................................. 1A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1B. Perumusan Masalah ................................................................... 5C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6E. Sistematika Penulisan ................................................................ 6BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................ 8A. Landasan Teori............................................................................ 8B. Penelitian Terdahulu ................................................................... 34C. Hipotesisi .................................................................................... 36BAB III METODE PENELITIAN..................................................... 38A. Jenis dan Sumber Data................................................................ 38B. Variabel Penelitian...................................................................... 38C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................... 39D. Teknik Pengambilan Sampel ...................................................... 41E. Definisi Operasional ................................................................... 41F. Metode Pengumpulan Data......................................................... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................... 53A. Deskripsi Responden Penelitian ................................................. 53B. Karakteristik Responden ............................................................. 53C. Deskripsi Data............................................................................. 54D. Uji Instrumen .............................................................................. 55E. Uji Asumsi Klasik....................................................................... 59F. Pengujian Hipotesis ................................................................... 61G. Pembahasan................................................................................. 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................. 66A. Kesimpulan ................................................................................. 66B. Saran ........................................................................................... 66DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak gaya kepemiminan,motivasi kerja, gaya komunikasi dan disiplin kerja terhadap kinerja guru diKaranganyar.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian iniadalah seluruh guru di sekolah umum dan islam di Karanganyar yang berjumlah140 orang dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 100responden. Analisis data yang digunakan dalam pnelitian ini adalah denganmenggunakan analisis regresi linier berganda.

Berdasarkah hasil penelitian menunjukkan Gaya kepemimpinan tidakmemiliki dampak terhadap kinerja guru yang ditunjukkan dengan nilaisignifikansi sebesar 0.279>0,05. Motivasi guru memiliki dampak terhadap kinerjaguru yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0.027<0,05. Gaya komunikasimemiliki dampak terhadap kinerja guru yang ditunjukkan dengan nilaisignifikansi 0.000< 0,05. Disiplin kerja tidak memiliki dampak terhadap kinerjaguru yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0.914 >0,05. Secarabersama-sama variable variable gaya kepemimpinan, motivasi kerja, gayakomunikasi, dan disiplin kerja berpengaruh secara signifkan terhadap kinerja guruyang dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,000<0,05.

Kata kunci: Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Gaya Komunikasi, GayaKomunikasi, Disiplin Kerja.

ix

ABSTRACT

This study aims to determine the impact of leadership style, employeemotivation, communication style and discipline of work on teacher performancein Karanganyar.

This research is quantitative. The population in this study is were allteachers in public schools and Islam in Karanganyar which amounted to 140people and the sample used in this study was 100 respondents. Analysis of thedata used in this study were using multiple linear regression analysis

Based on the results of the research show leadership style has no impact onteacher performance as indicated by the significant value of 0.279> 0.05. Themotivation of teachers has an impact on teacher performance demonstrated withsignificant value 0.027 <0.05. The style of communication has an impact onteacher performance demonstrated with significant value 0.000 <0.05. Labordiscipline have no impact on teacher performance as indicated by the significantvalue of 0914> 0.05. Together variable variable leadership style, employeemotivation, communication style, and discipline to be significantly influentialwork on teacher performance as evidenced by the significant value 0.000 <0.05

Keywords: Leadership Style. Work motivation. Communication styles.Communication styles. Work Discipline.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menghadapi era global seperti sekarang ini di mana dunia persaingan yang

semakin kompleks dan kompetitif dalam berbagai bidang khususnya kehidupan

berorganisasi, hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah sumber daya

manusia, karena ditangan manusialah tujuan perusahaan atau organisasi dapat

tercapai dengan baik. Menurut Sehfudin (2011) pada dasarnya sumber daya

manusia merupakan serangkaian tindakan dalam hal penarikan tenaga kerja,

seleksi tenaga kerja, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya

manusia untuk mencapai tujuan individu maupun tujuan organisasi. Dengan

demikian masalah departemen sumber daya manusia merupakan masalah yang

kompleks bagi organisasi, dibandingkan dengan departemen lainnya.

Masalah yang ada dalam manajemen sumber daya manusia, merupakan

masalah utama yang patut mendapat perhatian organisasi diantaranya adalah

masalah kinerja guru. Kinerja guru dianggap penting bagi organisasi karena

keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja itu sendiri. Untuk

memelihara dan menegakkan kinerja guru yang baik ada banyak hal yang

mempengaruhi diantaranya adalah kesejahteraan, pendidikan dan pelatihan,

motivasi, kepemimpinan, budaya organisasi, dan lingkungan kerja.

2

Dalam penelitian ini dipilih empat faktor yang mempengaruhi kinerja guru, yaitu:

gaya kepemimpinan, motivasi kerja, komunikasi dan disiplin kerja. Faktor-faktor

tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan.

Gaya kepemimpinan merupakan kemampuan (seni) pemimpin atau kepala

sekolah untuk mempengaruhi orang lain berupa perilaku baik secara perorangan

maupun kelompok dalam mengikuti kehendaknya baik langsung maupun tidak

langsung. Kepemimpinan tersebut muncul bersamaan dalam peranannya sebagai

kepala sekolah. Menurut Mamik (2010), peran kepala sekolah tersebut

mengarahkan guru pada peningkatan kesadaran, pemahaman, dan kesediaan

mengikuti saran atau petunjuknya. Keberhasilan sekolah mencapai tujuannya,

sangat ditentukan oleh gaya kepemimpinan seorang pemimpin. Gaya

kepemimpinan berkaitan dengan cara yang digunakan oleh manajer dalam

mengatur dan mempengaruhi guru untuk meningkatkan kerja mereka dalam

rangka pencapaian tujuan sekolah. Pemimpin memiliki hubungan yang sangat

erat dengan motivasi dan kinerja guru. Sehfudin (2011) menyatakan bahwa

fungsi kepemimpinan adalah memandu, menuntun, membimbing, membangun

atau memberi motivasi kerja, dan membuat jaringan organisasi serta membawa

pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju dengan ketentuan waktu dan

perencanaan, sehingga setiap pemimpin akan memperlihatkan gaya

kepemimpinannya lewat ucapan, sikap tingkah lakunya yang dirasa oleh dirinya

sendiri maupun orang lain.

3

Faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru adalah motivasi. Motivasi

merupakan faktor pendorong seseorang melaksanakan kegiatan guna mendapat

hasil yang terbaik. Oleh karena itu, tidak heran jika karyawan yang mempunyai

motivasi kerja yang tinggi biasanya mempunyai kinerja yang tinggi pula. Maka

dari itu motivasi kerja guru perlu dibangkitkan agar guru bertanggung jawab

dalam tugas yang diembannya. Hasbuan (2007) dalam penelitian Purwanto

(2013) mengartikan bahwa motivasi adalah pemberian daya penggerak yang

menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, efektif

dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.

Selain motivasi, faktor yang mempengaruhi kinerja adalah komunikasi.

Dalam melaksanakan pekerjaan, karyawan tidak lepas dari komunikasi dengan

sesama rekan kerja, atasan dan bawahan. Komunikasi yang baik dapat menjadi

sarana yang tepat dalam meningkatkan kinerja karyawan. Melalui komunikasi

karyawan dapat meminta petunjuk kepada atasan mengenai pelaksanaan kerja.

Melalui komunikasi juga karyawan dapat berkerjasama satu sama lain. Sehfudin

(2011) menyatakan bahwa komunikasi merupakan pentransferan makna maupun

pemahaman makna kepada orang lain dalam bentuk lambang-lambang, simbol,

atau bahasa tertentu sehingga orang yang menerima informasi memahami dari

maksud informasi tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian Desyanti (2014) menunjukkan dari 11 orang

responden diperoleh data bahwa gaya kepemimpinann kepala sekolah

berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja.

4

Hal serupa juga ditunjukkan oleh Sulaiman (2014) dengan hasil penelitianya

bahwa gaya kepemimpinan dan gaya komunikasi berpengaruh terhadap kinerja

pegawai serta memberikan dampaknya yang positif pada kinerja pegawai.

Hasil penelitian Muhammad (2015) juga menunjukkan terdapat pengaruh

yang signifikan antara gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan disiplin kerja

terhadap kinerja karyawan.

Dikarangayar terdapat 651 sekolah yang terdiri dari sekolah umum, sekolah

islam, dan sekolah kristen. Berdasarkan hasil observasi kebeberapa sekolah

dikaranganyar khususnya sekolah umum dan sekolah islam menunjukkan

pengaruh kepala sekolah dalam memberikan motivasi kerja kepada guru masih

kurang maksimal seperti kurangnya motivasi dan pembinaan yang diberikan oleh

kepala sekolah kepada guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab

sebagai guru, rasa tanggung jawab yang masih kurang dalam melaksanakan tugas

sebagai guru, kurangnya penghargaan yang diberikan terhadap guru yang

berprestasi, rasa tanggung jawab yang masih kurang dalam melaksanakan tugas

sebagai guru.

Terkait dengan penyelenggaraan pendidikan, maka kepala sekolah pimpinan

pada lembaga pendidikan tidak hanya berperan dalam melakukan pengawasan dan

motivasi guru, namun juga berperan dalam menggerakkan guru agar mau

melakukan tugas secara sukarela. Sehubungan dengan gaya kepemimpinan,

motivasi kerja, komunikasi dan disiplin kerja terhadap kinerja guru menyebabkan

5

peneliti tertarik untuk mengambil sebuah kajian ilmiah yang lebih mendalam di

sekolah umum dan islam di Kabupaten Karangnyar

yaitu dengan judul ”ANALISIS DAMPAK GAYA KEPEMIMPINAN,

MOTIVASI KERJA, GAYA KOMUNIKASI DAN DISIPLIN KERJA

TERHADAP KINERJA GURU DI KARANGANYAR (Studi Perbandingan

Di Sekolah Umum Dan Islam Di Karanganyar)”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah bagaimana dampak gaya kepemiminan, motivasi kerja, gaya

komunikasi dan disiplin kerja terhadap kinerja guru di Karanganyar?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak

gaya kepemiminan, motivasi kerja, gaya komunikasi dan disiplin kerja

terhadap kinerja guru di Karanganyar.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui dampak gaya kepemiminan terhadap kinerja guru.

b. Untuk mengetahui dampak motivasi kerja terhadap kinerja guru.

c. Untuk mengetahui dampak gaya komunikasi terhadap kinerja guru.

d. Untuk mengetahui dampak disiplin kerja terhadap kinerja guru.

6

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan :

1. Manfaat Teoritis :

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan referensi

bacaan bagi semua pihak yang membutuhkannya.

2. Manfaat Praktis :

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang berharga

bagi berbagai sekolah dalam pengelolaan SDM beserta segala kebijakan

yang berkaitan langsung dengan aspek-aspek SDM secara lebih baik.

E. Sistematika Penuliasan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuan pemelitian, manfaat penelitian, sistematika penuliasan skripsi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan tentang definisi gaya kepemiminan, motivasi

kerja, gaya komunikasi dan disiplin kerja dan kinerja, serta referensi

yang mendukung dan berhubungan dengan permasalahan yang

dikemukakan.

7

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dikemukakan tentang definisi metode penelitian,

penentuan objek penelitian, variabel penelitian, sumber data, teknik

pengumpulan data dan analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan sejarah singkat tentang sekolah, struktur organisasi

sekolah, statistik diskriptif dan analisa terhadap data yang ada,

pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini disajikan kesimpulan dari hasil analisis data yang

dilakukan penulis dan disertai saran-saran sebagai masukan bagi

perkembangan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN.

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka dalam penelitian ini berisi tentang teori-teori yang

mendasari variabel-variabel yang diteliti yang meliputi gaya kepemimpinan,

motivasi, gaya komunikasi, disiplin kerja, dan kinerja guru. Adapun landasan

teorinya sebagai berikut :

A. Landasan Teori

1. Gaya Kepemimpinan

a. Pengertian Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan ialah pola perilaku yang ditunjukkan oleh

pemimpin dalam mempengaruhi orang lain atau karyawan. Pola perilaku

tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti nilai-nilai, asumsi,

persesi maupun sikap yang ada dalam diri pemimpin (Ardana dkk., 2011).

Satyawati dan Suartana, (2014) gaya kepemimpinan memiliki tipe

manajemen yang berbeda-beda. Indikator dari gaya kepeimpinan yaitu

memperhatikan kebutuhan bawahan, simpati terhadap bawahan

menciptakan suasana saling percaya, memiliki sikap bersahabat dan

menumbuhkan peran serta bawahan dalam pembuatan keputusan (Astuti,

2008).

Kepemimpinan (leadership) telah didefinisikan dengan berbagai

cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula. Menurut Stoner

9

(2003) kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu proses

pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari

sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya (Handoko, 2003).

1) Kepemimpinan menyangkut orang lain – bawahan atau pengikut.

Ketersediaan mereka untuk menerima pengarahan dari pemimpin, para

anggota kelompok membantu menentukan status / kedudukan

pemimpin dan membuat proses kepemimpinan dapat berjalan. Tanpa

bawahan, semua kualitas kepemimpinan seorang manajer akan

menjadi tidak relevan.

2) Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak

seimbang di antara para pemimpin dan anggota kelompok. Para

pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan berbagai

kegiatan para anggota kelompok, tetapi para anggota kelompok tidak

dapat mengarahkan kegiatan-kegiatan pemimpin secara langsung,

meskipun dapat juga melalui sejumlah cara secara tidak langsung.

3) Pemimpin dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan atau

pengikut, pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh. Dengan

kata lain, para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa

yang harus dilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana

bawahan melaksanakan perintahnya. Sebagai contoh, seorang manajer

dapat mengarahkan seorang bawahan untuk melaksanakan suatu tugas

10

tertentu, tetapi dia dapat juga mempengaruhi bawahan dalam

menentukan cara bagaimana tugas itu dilaksanakan dengan tepat.

Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak

sama dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang

dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja

mencapai tujuan dan sasaran. Manajemen mencakup kepemimpinan, tetapi

juga mencakup fungsi-fungsi lain seperti perencanaan, pengorganisasian

dan pengawasan.

b. Pendekatan-pendekatan studi kepemimpinan

Teori kepemimpinan dapat diklasifikasikan sebagai pendekatan-

pendekatan kesifatan, perilaku, dan situasional (contigency) dalam studi

tentang kepemimpinan.

1) Memandang kepemimpinan sebagai suatu kombinasi sifat-sifat (traits)

yang tampak.

2) Bermaksud mengidentifikasikan perilaku-perilaku (behaviors) pribadi

yang berhubungan dengan kepemimpinan efektif.

Kedua pendekatan ini mempunyai anggapan bahwa seorang

individu yang memiliki sifat-sifat tertentu atau memperagakan perilaku-

perilaku tertentu akan muncul sebagai pemimpin dalam situasi kelompok

apapun di mana dia berada.

Pemikiran sekarang mendasarkan pada pendekatan pandangan

situasional tentang kepemimpinan. Pandangan ini menganggap bahwa

11

kondisi yang menentukan efektifitas kepemimpinan bervariasi dengan

situasi tugas-tugas yang dilakukan, ketrampilan dan pengharapan

bawahan, lingkungan organisasi, pengalaman masa lalu pemimpin dan

bawahan, dan sebagainya. Pandangan ini telah menimbulkan pendekatan

contigency pada kepemimpinan, yang bermaksud untuk menetapkan

faktor-faktor situasional yang menentukan seberapa besar efektifitas

situasi gaya kepemimpinan tertentu.

c. Gaya Kepemimpinan

Beberapa gaya atau style kepemimpinan dalam mempengaruhi

perilaku bawahan. Jika seseorang dalam posisi sebagai pimpinan di dalam

sebuah organisasi/perusahaan dan menginginkan pengembangan staf dan

membangun iklim motivasi untuk menghasilkan tingkat produktifitas yang

tinggi, maka yang bersangkutan harus memikirkan gaya

kepemimpinannya. Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang

digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba

mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Beberapa ahli

mengemukakan gaya kepemimpinan sebagai berikut ;

1) Gaya kepemimpinan menurut Mifta Thoha (2000)

“Mengidentifikasikan dua kategori gaya ekstrem, yakni gaya

kepemimpinan otokratis dipandang sebagai gaya yang berdasar atas

kekuatan posisi. Sementara itu gaya kepemimpinan demokratis

12

dikaitkan dengan kekuatan personal dan keikutsertaan para pengikut

dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan”.

Dari pengertian yang dikemukakan di atas, maka dapat dikatakan

bahwa gaya kepemimpinan otokratis dan demokrtis, keduanya

merupakan gaya kepemimpinan, dan oleh karenanya dapat didudukkan

dalam suatu kontinum dan perilaku pemimpin yang sangat demokratik

pada ujung yang lain.

2) Gaya kepemimpinan menurut Malayu S.P. Hasibuan (2000);

a) Kepemimpinan otoriter

Kepemimpinan otoriter adalah jika kekuasaan atau

wewenang sebagian besar mutlak tetap berada pada pimpinan atau

kalau pimpinan itu menganut sistem sentralisasi wewenang.

Pengambilan keputusan oleh kebijaksanaan hanya ditetapkan

sendiri oleh pimpinan, bawahan tidak diikut sertakan untuk

memberi saran, ide dan pertimbangan dalam proses pengambilan

keputusan.

Falsafah pemimpin ialah “bawahan adalah untuk

pimpinan/atasan”. Bawahan hanya bertugas sebagai pelaksana

keputusan yang telah ditetapkan pimpinan. Pimpinan menganggap

dirinya orang yang paling berkuasa, paling pintar dan paling

cakap. Pengarahan kepada bawahan dilakukan dengan memberikan

13

instruksi/perintah, ancaman hukuman serta pengawasan

dilakukanh secara ketat.

Orientasi kepemimpinannya difokuskan hanya untuk

meningkatkan produktifitas kerja karyawan dengan kurang

memperhatikan perasaan dan kesejahteraan bawahan. Pimpinan

menganut sistem manajemen tertutup (closed manajement) kurang

menginformasikan keadaan perusahaan pada bawahannya.

Pengkaderan kurang mendapat perhatiannya.

b) Kepemimpinan partisipatif

Adalah apabila dalam kepemimpinannya dilakukan dengan

cara persuasif, menciptakan suasana kerja sama yang serasi,

menumbuhkan loyalitas dan partisipasi para bawahan. Pemimpin

memotivasi bawahan agar merasa ikut memiliki perusahaan.

Falsafah pemimpin ialah “Pimpinan adalah untuk

bawahan”. Bawahan harus berpartisipasi memberikan saran atau

ide dan pertimbangan-pertimbangan dalam proses pengambilan

keputusan. Keputusan tetap dilakukan pimpinan dengan

mempertimbangkan saran atau ide yang diberikan bawahannya.

Pimpinan menganut sistem manajemen terbuka (open manajement)

dan desentralisasi wewenang.

Pemimpin dengan gaya partisipatif akan mendorong

kemampuan bawahan mengambil keputusan. Dengan demikian,

14

pimpinan akan selalu membina bawahan untuk menerima

tanggung jawab yang lebih besar.

c) Kepemimpinan delegatif

Adalah apabila seorang pemimpin mendelegasikan

wewenang kepada bawahan dengan lebih lengkap. Dengan

demikian, bawahan dapat mengambil keputusan dan kebijaksanaan

dengan bebas atau leluasa dalam melaksanakan pekerjaannya.

Pemimpin tidak peduli cara bawahan mengambil keputusan dan

mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya diserahkan kepada

bawahan. Pada prinsipnya pemimpin bersikap menyerahkan dan

mengatakan bawahan, “inilah pekerjaan yang harus saudara

kerjakan, saya tidak peduli, terserah saudara bagaimana

mengerjakannya, asal pekerjaan tersebut bisa diselesaikan dengan

baik”. Disini pemimpin menyerahkan tanggung jawab atas

pelaksanaan pekerjaan kepada bawahan dalam arti pimpinan

menginginkan agar para bawahan bisa mengendalikan sendiri

dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut. Pimpinan tidak akan

membuat peraturan-peraturan tentang pelaksanaan pekerjaan itu

dan hanya sedikit melakukan kontak dengan bawahannya. Dalam

hal ini bawahan dituntut memiliki kematangan dalam pekerjaan

(kemampuan) dan kematangan psikologis (kemauan). Kematangan

pekerjaan dikaitkan dengan kemampuan untuk melakukan sesuatu

15

yang berdasarkan pengetahuan dan keterampilan sedangkan

kematangan psikologis dikaitkan dengan kemauan atau motivasi

untuk melakukan sesuatu yang erat kaitannya dengan rasa yakin

dan keterikatan.

2. Motivasi Kerja

a. Pengertian Motivasi Kerja

Menurut Martoyo (2007), Motivasi kerja adalah sesuatu yang

menimbulkan dorongan atau semangat kerja dengan kata lain pendorong

semangat kerja. Motivasi yang tinggi akan mendorong seseorang untuk

mencapai tujuannya namun apabila motivasi yang dimiliki rendah

maka orang tersebut kurang mampu untuk mencapai tujuannya

Selain itu Menurut Ranupandoyo (2000) “Motivasi kerja

merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar

melakukan sesuatu yang kita inginkan”. Menurut Ana (2012) menyatakan

bahwa motivasi kerja merupakan proses psikologis melalui keinginan yang

belum terpuaskan, yang diarahkan dan didorong ke pencapaian tujuan

insentif, dan merupakan proses dasar yang dimulai dengan adanya suatu

kebutuhan.

As’ad (2002) mendefinisikan motivasi kerja adalah sesuatu yang

menimbulkan dorongan, atau “pendorong motivasi kerja”. Motivasi kerja

merupakan tingkah laku seseorang yang biasanya didorong oleh keingginan

16

atau kebutuhan yang harus diambil, diawasi dan diarahkan untuk

melaksankan tugas dalam pencapaian hasil kerja yang diharapkan.

Bersinggungan mengenai teori motivasi kerja dapat dikemukakan

melalui analisa teori motivasi berdasarkan kebutuhan dari Maslow yang

membentuk motivasi kerja itu sendiri. Menurut Harry (2013) Motivasi

manusia yang telah dikembangkan oleh Maslow melalui penjelasan bahwa

motivasi dipicu oleh usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan. Pada teori

ini, Maslow mengklarifikasikan kebutuhan manusia yang diurutkan

menjadi lima kategori. Hierarki kebutuhan Maslow terdiri atas:

1) Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan dasar manusia agar tetap

bertahan hidup, seperti makanan, pakaian.

2) Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan perlindungan dari ancaman,

bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup.

3) Sosial, yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi,

berinteraksi dan kebutuhan untuk mencintai serta dicintai.

4) Kebutuhan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati, dan dihargai

oleh orang lain.

5) Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk

menggunakan kemampuan, skill dan potensi.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi

kerja adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong,

menggerakkan dan mengarahkan keinginan individu untuk melakukan

17

kegiatan-kegiatan tertentu yang berhubungan dengan lingkungan kerja

sehingga melakukan pekerjaan sebaik mungkin guna mencapai suatu

tujuan.

b. Aspek-Aspek Motivasi Kerja

Beberapa aspek sebagai indikator terhadap motivasi kerja yang

muncul pada diri karyawan. Winardi (2001) menggungkapkan ada tiga

aspek motivasi yang mengarah untuk tercapainya tujuan, yaitu :

a) Keinginan, ketika seseorang memiliki keinginan maka motivasinya

terpacu untuk melakukan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai yang

diinginkannya.

b) Kebutuhan, seseorang memiliki motivasi yang tinggi bila seseorang

butuh. Ketika seseorang membutuhkan sesuatu misalnya gaji,

kompensasi maka pekerjaan akan terpacu untuk melakukan

pekerjaannya dengan baik.

c) Rasa aman, seseorang akan berusaha melakukan sesuatu juga

disebabkan ketakutan saat orang tersebut tidak melakukan sesuatu

sehingga alasan motivasi muncul karena ketika seseorang melakukan

sesuatu dirinya merasa aman.

Anoraga (2009) menjelaskan tentang aspek-aspek motivasi kerja

yaitu:

1) Adanya kedisiplinan dari karyawan. Sikap, tingkah laku atau perbuatan

pada karyawan untuk melakukan aktivitas-aktivitas kerja yang sesuai

18

dengan pola-pola tertentu, keputusan-keputusan, peraturan-peraturan

dan norma-norma yang telah ditetapkan dan disetujui bersama baik

secara tulis maupun lisan antara karyawan dengan perusahaan, serta

sanggup menerima sanksi bila melanggar peraturan, tugas dan

wewenang yang diberikan

2) Imajinasi yang tinggi dan daya kombinasi. Membuat hasil kerja dari

kombinasi ide-ide atau gambaran, disusun secara lebih teliti, atau

inisiatif sendiri, bukan ditiru dan bersifat kontruktif sehingga

membentuk suatu hasil atau produk yang mendukung pada kualitas

kerja yang lebih baik.

3) Kepercayaan diri. Perasaan yakin yang dimiliki karyawan terhadap

kemampuan dirinya, memiliki kemandirian, dapat berfikir secara

positif dalam menghadapi kenyataan yang terjadi serta bertanggung

jawab atas keputusan yang diambil sehingga dapat menyelesaikan

masalahnya dengan tenang.

4) Daya tahan terhadap tekanan. Reaksi karyawan terhadap pengalaman

emosional yang tidak menyenangkan yang dirasakan sebagai ancaman

atau sebab adanya ketidak seimbangan antara tuntutan dan kemauan

yang dimiliki, dan tekanan tersebut diselesaikan dengan cara tersendiri

yang khas bagi masing-masing individu.

5) Tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan. Suatu kesadaran

pada individu untuk melakukan kewajiban atau pekerjaan, diiringi rasa

19

keberanian menerima segala resiko, inisiatif yang besar dalam

menghadapi kesulitan terhadap pekerjaan dan dorongan yang besar

untuk berbuat dan menyesuaikan apa yang harus dan patut

diselesaikan.

Siagian (2004) juga menyebutkan beberapa aspek motivasi kerja

yaitu:

1) Kepercayaan diri, menunjukan sikap karyawan yang percaya akan

dirinya sendiri dalam bekerja.

2) Daya tahan terhadap tekanan, menunjukan daya tahan karyawan dalam

menyelesaikan permasalahan pekerjaan yang terjadi.

3) Tanggung jawab, menunjukan sikap karyawan yang menyelesaikan

kewajiban kerjanya dengan benar.

4) Ketidakputusasaan, sikap karyawan yang tidak mudah putus asa bila

dihadapi permasalahan yang menghadang kinerja kerjanya.

5) Menyukai tujuan sesuai kemampuan, sikap karyawan yang memiliki

tujuan kerja dan menaati tujuan perusahaan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek motivasi

kerja adalah keinginan, kebutuhan, rasa aman, kedisiplinan tinggi,

imajinasi dan inovasi, kepercayaan diri, daya tahan terhadap tekanan dan

tanggung jawab menyelesaikan masalah, menggerakkan, menggarahkan

dan menopang.

c. Faktor – Faktor Motivasi Kerja

20

Timbulnya motivasi kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor

sehingga antara karyawan satu dengan karyawan lain memiliki motivasi

kerja yang berbeda-beda. Siagian (2004) menggungkapkan dalam

mengenal motivasi kerja seorang karyawan perlu mengenal faktor yang

terdapat pada karyawan sebagai pengaruhnya pada motivasi sehingga dapat

diterapkan pendekatan teori motivasi yang tepat.

1) Karakteristik Biografikal

a) Umur, hal ini berkaitan dengan tingkat kedewasaan. Seseorang

yang berusia 20 sampai 35 tahun akan memiliki motivasi yang

tinggi dibandingkan seseorang yang berumur lebih dari 35 tahun.

Semakin dewasa umurnya maka memiliki kematangan jiwa, dalam

artian semakin bijaksana, berfikir semakin rasional, semakin

mampu mengendalikan emosi, semakin toleran terhadap perilaku

yang diluar dirinya, dan mampu menggendalikan emosi. Sehingga

seorang manajer harus memberi pendekatan yang berbeda antara

yang berumur muda maupun yang tua.

b) Jenis kelamin, pada dasarnya laki-laki lebih mempunyai motivasi

kerja yang tinggi dibanding wanita, dikaranakan laki-laki memiliki

tanggung jawab yang lebih besar dari pada wanita, namun lebih

terfokus pada wanita sebagaimana yang biasanya wanita tidak

bekerja pada kenyataannya perkembanggan masyarakat mengarah

wanita juga turut bekerja sehingga sosok wanita dalam proses

21

industrial seperti tingkat turn over setelah menikah dan memiliki

anak, maupun perhatian persamaan gender dalam proses

pekerjaan.

c) Jumlah tanggungan, terlebih kepada masyarakat tradisional yang

beranggapan jumlah tanggapan tidak hanya terletak pada keluarga

inti misal ayah, ibu, anak. Namun jumlah tanggunggan terletak

pada sang pencari nafkah yang menafkai semua orang yang berada

dalam satu rumah. Asumsinya adalah semakin besar

tanggunggannya semakin besar produktifitas kerja sehingga

terdapat motivasi yang berada dalam bekerja.

d) Masa kerja, banyaknya pekerja yang keluar turn over dari instansi

tertentu menunjukan ketidaknyamanan dalam bekerja. Maka

teknik motivasi tertentu harus diperlihatkan mengenai pekerja

untuk mencegah mangkirnya pekerja seperti banyaknya absen

maupun tidak betah bekerja.

2) Kepribadian

Kepribadian seseorang terbentuk dari tiga hal yaitu keturunan,

lingkungan, dan situasi. Pebedaan dari kepribadian seseorang harus

ditempatkan pada posisi yang tepat agar terdapat motivasi kerja yang

baik.

3) Persepsi

22

Perbedaan persepsi yang ada pada karyawan mengenai

pekerjaannya dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan itu

sendiri.

4) Kemampuan belajar

Kemampuan belajar berarti kemampuan untuk mempelajari hal

yang baru, teknik baru, metode baru, cara berfikir baru bahkan

perilaku baru.

5) Sistem nilai yang dianut

Sistem nilai berkaitan dengan norma yang dianut oleh

karyawan seperti benar-salah, baik-buruk. Nilai itu berkaitan dengan

semua segi kehidupan.

6) Pemahaman sikap bawahan

Sikap merupakan suatu pernyataan evaluatif seseorang

terhadap objek tertentu, orang tertentu, maupun peristiwa tertentu.

Sikap merupakan pencerminan perasaan seseorang terhadap sesuatu.

Sikap ini juga berpengaruh terhadap persepsi seseorang. Baik

buruknya sikap karyawan sangat mempengaruhi motivasi mereka.

7) Kepuasan kerja

Kepuasan kerja merupakan sikap umum seseorang yang positif

terhadap kehidupan organisasionalnya. Sehingga dalam sebuah

23

perusahaan perlu memperhatikan kepuasan setiap karyawannya agar

dapat memicu motivasi kerja karyawan.

8) Kemampuan

Ditekankan pada penempatan karyawan mengingat semua

manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Penempatan ini

bisa dikategorikan dengan kemampuan fisik maupun intelektual.

Sehingga karyawan perlu ditempatkan sesuai dengan kemampuannya

agar berpengaruh baik padamotivasi karyawan itu sendiri.

As’ad (2002) berpendapat faktor-faktor yang mempengaruhi

motivasi kerja yaitu :

1) Karakteristik individu. Sebelum proses motivasi kerja terjadi yaitu

adanya kebutuhan kemudian diarahkan pada tujuan. Individu harus

memiliki kapasitas dan faktor yang dibutuhkan, dalam hal ini motivasi

merupakan suatu hal yang akan dilakukan.

2) Karakteristik pekerjaan. Apa yang dilakukan individu mempengaruhi

motivasi, beberapa pekerjaan merupakan pekerjaan yang rutin dan

sebagian lagi lebih bervariasi, sama-sama berperan terhadap motivasi

dalam bekerja.

3) Karakteristik lingkungan. Lingkungan kerja terbagi dalam dua bagian

yaitu lingkungan kerja yang sesungguhnya terdiri dari teman kerja,

supervisor dalam organisasi yang meliputi sistem imbalan, fleksibilitas

dan inovasi.

24

Berdasarkan uraian diatas, didapatkan kesimpulan faktor-faktor

motivasi kerja meliputi karakter biografi yaitu umur, jenis kelamin,

jumlah tanggungan, dan masa kerja, kepribadian, persepsi,

kemampuan belajar, sistem nilai yang dianut, pemahaman sikap

bawahan, kepuasan kerja dan kemampuan.

3. Gaya Komunikasi

a. Pengertian Gaya Komunikasi

Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai

seperangkat perilaku antar pribadi yang terspesialisasi digunakan dalam

suatu situasi tertentu (a specialized set of intexpersonal behaviors that

areused in a given situation). Gaya komunikasi merupakan cara

penyampaian dan gaya bahasa yang baik. Gaya yang dimaksud sendiri

dapat bertipe verbal yang berupa kata-kata atau non verbal berupa vokalik,

bahasa badan, penggunaan waktu, dan penggunaan ruang dan jarak.

Pengalaman membuktikan bahwa gaya komunikasi sangat penting dan

bermanfaat karena akan memperlancar proses komunikasi dan menciptakan

hubungan yang harmonis (Herwan:2007).

Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku

komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan

tertentu dalam situasi yang tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya

komunikasi yang digunakan, bergantung pada maksud dari pengirim

(sender) dan harapan dari penerima (receiver) (Widjaja, 2000)

25

b. Aspek – Aspek Gaya Komunikasi

Menurut Hariyana (2009) Aspek-aspek gaya komunikasi adalah

sebagai berikut:

1) The Controlling Style

Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, ditandai dengan

adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan

mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang

yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama

komunikator satu arah atau one-way communications.

2) The Equalitarian Style

Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan.

The equalitarian style of communication ini ditandai dengan

berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun

tertulis yang bersifat dua arah (two-way traffic ofcommunication).

3) The Structuring Style

Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan

verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang

harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur

organisasi. Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada

keinginan untuk mempengaruhi orang lain dengan jalan berbagi

informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur

yang berlaku dalam organisasi tersebut.

26

4) The Dynamic Style

Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif,

karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan

pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented). The

dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para juru

kampanye ataupun supervisor yang membawa para wiraniaga

(salesmen atau saleswomen).

5) The Relinguishing Style

Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima

saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk

memberi perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak

untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain.

6) The Withdrawal Style

Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya

tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang

memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada

beberapa persoalan ataupun kesulitan antar pribadi yang dihadapi oleh

orang-orang tersebut.

4. Disiplin Kerja

a. Pengertian Disiplin Kerja

Disiplin merupakan modal yang diperlukan dalam mencapai tujuan

yang diinginkan. Sehingga keberadaan disiplin kerja amat diperlukan

27

dalam suatu perusahaan, karena dalam suasana disiplin sebuah organisasi

atau instansi akan dapat melaksanakan program-program kerjanya

mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pegawai yang disiplin dan menaati

tata tertib, menaati semua norma-norma dan peraturan yang berlaku dalam

organisasi atau instansi akan dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas dan

produktivitas.

Pengertian disiplin oleh para ahli diantaranya adalah sebagai berikut:

Fathoni (2006) Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan

seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial

yang berlaku. Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi

perusahaan, karena tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, maka

akan sulit bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Hasibuan (2005) memberikan definisi kedisiplinan yang baik yaitu:

“Kedisiplinan adalah kesadaran atau kesediaan seseorang mentaati semua

peraturan organisasi atau perusahaan dan norma-norma sosial yang

berlaku.”

b. Jenis Disiplin Kerja

Disiplin terbagi menjadi dua jenis (Siagian,2001), yaitu :

1) Disiplin Preventif

Disiplin preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong

para karyawan agar mengikuti berbagai standar atau aturan, sehingga

pelanggaran-pelanggaran dapat dihindari. Tujuannya untuk mendorong

28

disiplin diri pada karyawan. Dengan cara ini para karyawan dapat

menjaga disiplin pada diri mereka bukan karena paksaan.

2) Disiplin Korektif

Disiplin Korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani

pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari

pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan korektif yaitu berupa suatu bentuk

hukuman yang disebut pendisiplinan.

Disiplin sangat diperlukan untuk mengontrol manajemen. Idealnya

harus disajikan sebagai sebuah mekanisme perbaikan untuk

menciptakan dan memelihara produktif dan mau mendengarkan tenaga

kerja.

c. Indikator Disiplin Kerja

Indikator-indikator untuk mengukur disiplin pegawai menurut

(Fathoni, 2006) adalah:

1) Tujuan dan Kemampuan.

Tujuan dan Kemampuan sangat mempengaruhi tingkat kedisiplinan

karyawan, karena dengan tujuan yang jelas dan ideal pekerjaan yang

dibebankan kepada karyawan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

karyawan tersebut, sehingga karyawan tersebut dapat bekerja dengan

sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakan tugas-tugasnya.

2) Teladan Pimpinan.

29

Teladan pimpinan yang baik dalam hal kedisiplinan tentu akan sangat

mempengarughi tingkat kedisiplinan bawahannya. Oleh karena itu

teladan pimpinan sangat berpengaruh terhadap kingkat kedisiplinan

karyawan kerena pemimpin dianggap sebagai teladan dan panutan bagi

bawahannya.

3) Balas Jasa.

Balas jasa sangat berperan dalam menentukan tingkat kedisiplinan

karyawan karena balas jasa dapat memberikan kepuasan dan kecintaan

pegawai terhadap pekerjaannya. Jika kepuasan terhadap pekerjaannya

semakin tinggi maka tingkat kedisiplinannya pun akan meningkat.

4) Keadilan.

Keadilan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai karena sifat

dan karakter manusia yang berbeda-beda dan harus diperlakukan adil,

sehingga keadilan tersebut menjadi dasar kebijakan seorang pemimpin

dalam memberikan suatu prestasi atau sanksi yang akan membantu

terciptanya kedisiplinan pegawai.

5) Pengawasan.

Adalah suatu tindakan nyata dan yang paling efektif dalam

mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan karena dengan adanya

pengawasan, atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku dan

prestasi kerja bawahanya, serta memberikan petunjuk yang tepat jika

30

ada bawahan yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan

pekerjaannya.

6) Sanksi Hukuman.

Dengan adanya sanksi hukuman maka perilaku indisipliner akan

berkurang dikarenakan jika pegawai melakukan suatu pelanggaran

maka akan mendapatkan sanksi hukuman yang tegas dari perusahaan.

Oleh karena itu sanksi hukuman sangatlah penting dalam usaha

peningkatan kedisiplinan karyawan.

7) Ketegasan.

Ketegasan seorang pemimpin dalam memberikan hukuman atau

teguran kepada karyawan akan menciptakan rasa disiplin yang tinggi

dalam suatu perusahaan.

8) Hubungan Kemanusiaan

Seorang pemimpin harus berusaha agar dapat menciptakan hubungan

kemanusiaan yang serasi antara atasan dengan bawahan, sehingga

dapat menciptakan suasana lingkungan kerja yang aman dan nyaman.

Agar dapat mewujudkan kedisiplinan dalam suatu perusahaan.

5. Kinerja

a. Pengertian Kinerja

31

Istilah kinerja berasal dari kata Job performance atau actual

performance (prestasi kerja atau prestasi kerja yang dicapai oleh

seseorang). Definisi kinerja menurut Prabu (2006) bahwa “kinerja pegawai

(prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

tercapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

tanggung jawab yang diberikan”.

Pendapat dari Rivai (2006) “Kinerja adalah merupakan perilaku

nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan

oleh pegawai sesuai dengan peranan dalam perusahaan”.

Sedangkan Menurut Wirawan (2009) “Kinerja adalah keluaran yang

dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau

suatu profesi dalam waktu tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

kinerja adalah suatu hasil yang dicapai oleh sesorang dalam melaksanakan

tugas atau beban tanggung jawab menurut ukuran dan standar yang berlaku

pada masing-masing organisasi.

b. Faktor- Faktor Kinerja

Kinerja merupakan gabungan tiga faktor penting, yaitu kemampuan

dan minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan

delegasi tugas dan peran serta tingkat motivasi pekerja (Hasibuan, 2006).

Apabila kinerja tiap karyawan baik maka kinerja perusahaan akan baik

pula.

32

Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Diantaranya

faktor internal yaitu : disiplin kerja, kepuasan kerja, kemampuan

intelektualitas, dan motivasi bagi karyawan. Sedangkan faktor eksternal

yaitu : Gaya kepemimpinan, kompensasi, lingkungan perusahaan, dan

sistem manajemen perusahaan. Faktor-faktor tersebut perlu diperhatikan

oleh pemimpin agar kinerja karyawan dapat menjadi maksimal.

c. Penilaian Kinerja

Kinerja merupakan perwujudan yang dilakukan oleh pegawai yang

biasanya dipakai sebagai dasar penilaian terhadap pegawai. Kinerja yang

baik merupakan langkah menuju tercapainya tujuan organisasi. Oleh

karena itu perlu adanya penilaian kinerja guna mengetahui kualitas kerja

karyawan. Penilaian kinerja merupakan proses yang dilakukan organisasi

untuk mengevaluasi atau menilai keberhasilan karyawan dalam

melaksanakan tugasnya (Bangun, 2012). Penilaian dapat dilakukan dengan

membandingkan hasil kerja yang dicapai karyawan dengan suatu standar

pekerjaan. Bila hasil kerja yang diperoleh melebihi standar pekerjaan dapat

dikatakan kinerja karyawan tersebut termasuk kategori baik. Begitu pula

sebaliknya, seorang karyawan hasil kerja tidak mencapai standart maka

termasuk pada berkinerja rendah.

Hasibuan (2002) penilaian kinerja adalah menilai rasio hasil kinerja

karyawan dengan standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan

pegawai. Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat diambil

33

kesimpulan bahwa penilaian kinerja merupakan penilaian atau evaluasi dari

pemimpin terhadap kinerja pegawai agar hasil yang diharapkan perusahaan

dapat tercapai.

Standar Kinerja adalah target, sasaran, tujuan upaya kerja karyawan

dalam kurun waktu tertentu (Wirawan, 2009). Dalam pelaksanaannya

karyawan tentu harus mengarahkan semua pikiran, keterampilan, tenaga,

waktu kerja, dan pengetahuan demi mencapai apa yang ditentukan dalam

standar kinerja.

d. Manfaat Kinerja

Manfaat Penilaian Kinerja menurut Handoko (2001) yaitu :

1) Bagi Karyawan :

a) Meningkatkan motivasi.

b) Meningkatkan kepuasan kerja,

c) Adanya kejelasan standar hasil yang diharapkan.

d) Adanya kesempatan berkomunikasi ke atas.

e) Peningkatan pengertian tentang nilai pribadi.

2) Bagi Perusahaan :

a) Perbaiki seluruh simpul unit-unit yang ada dalam perusahaan.

b) Meningkatkan kualitas komunikasi.

c) Meningkatkan motivasi karyawan secara keseluruhan.

d) Meningkatkan pandangan secara luas menyangkut tugas yang

dilakukan untuk masing-masing karyawan.

34

e. Indikator-indikator kinerja

Indikator kinerja menurut (Hasibuan, 2005) :

1) Prestasi Kerja.

2) Kedisiplinan.

3) Kerjasama.

4) Keterampilan.

5) Tanggung Jawab.

B. Penelitian Terdahulu

Desyanti (2014) yang berjudul “Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala

Sekolah Dengan Motivasi Kerja Guru Di Sekolah Dasar Negeri 010 Kecamatan

Muara Ancalong Kabupaten Kutai Timur” Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui seberapa signifikan hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah

dengan motivasi kerja guru disekolah dasar negeri 010 kecamatan muara ancalong

kabupaten kutai timur. Populasi yang diambil dalam penelitian ini menggunakan

metode sampling, nonprobability sampling dengan mengambil data dari

keseluruhan guruyang berjumlah 11 orang. Analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah korelasi statistik parametris, yaitu koefisien korelasi product

moment dan analisis regresi sederhana. Berdasarkan analisis data pengujian

hipotesis diketahui bahwa kedua variabel yaitu gaya kepemimpinann kepala

sekolah (X) dan motivasi kerja (Y) mempunyai hubungan yang positif dan sedang,

hal ini dibuktikan dengan r = 0,584 dimana pedoman untuk memberikan

35

interpretasi yang dikemukakan oleh Sugiyono berada pada interval 0,40 – 0,599

yang termasuk dalam kategori sedang.

Sulaiman (2014) yang berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Gaya

Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai Serta Dampaknya Pada Kinerja Sekretariat

Daerah Kabupaten Pidie Jaya” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh gaya kepemimpinan dan gaya komunikasi terhadap kinerja pegawai serta

dampaknya pada kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya. Sampel yang

diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang yang diambil secara

random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Selanjutnya

data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan path analisys. Hasil penelitian

memberikan indikasi bahwa gaya kepemimpinan dan gaya komunikasi

berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai, yang pada gilirannya

akan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja sekretariat. Secara tidak

langsung gaya kepemimpinan dan gaya komunikasi berpengaruh signifikan

terhadap kinerja sekretariat melalui kinerja pegawai. Variabel yang paling

dominan berpengaruh terhadap kinerja sekretariat adalah variabel gaya

kepemimpinan yaitu sebesar 0,483. Dalam meningkatkan kinerja Sekretariat

Daerah Kabupaten Pidie Jaya maka gaya kepemimpinan dan gaya komunikasi

dipandang perlu untuk dilakukan perbaikan, karena gaya kepemimpinan dan gaya

komunikasi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja

pegawai sehingga berdampak kepada kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie

jaya. Berdasarkan kondisi yang terjadi dilapangan, penelitian ini menghasilkan

36

rekomendasi untuk perbaikan pekerjaan dimasa depan yang berkaitan dengan gaya

kepemimpinan, gaya komunikasi, kinerja pegawai dan kinerja Sekretariat Daerah

Kabupaten Pidie Jaya.

Muhammad (2015) yang berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi

Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Stikes Surya Global

Yogyakarta” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Gaya

Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan STIKES

Surya Global Yogyakarta. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian

kuantitatif, dengan menggunakan analisis Regresi Linier Berganda. Populasi

dalam penelitian ini yaitu seluruh karyawan STIKES Surya Global Yogyakarta

yaitu sebesar 130 orang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan simple

random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tidak memperhatikan

tingkatan atau strata anggota populasi tersebut sehingga jumlah sampel yang

diperoleh adalah 98 orang. Hasil perhitungan dengan analisis regresi linier

berganda menunjukkan bahwa (1) uji t : uji variabel yaitu Gaya Kepemimpinan

(2,568), Motivasi (4,321), dan disiplin kerja (2,959) mempunyai nilai t hitung

lebih besar dari t tabel 2,027 artinya variabel–variabel tersebut mempunyai

pengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan.

(2) uji F : dari ketiga variabel tersebut di uji secara simultan mempunyai pengaruh

terhadap variabel terikat karena F hitung > F tabel (23,656 > 2,7014). (3) Uji R2 :

besarnya persentase pada variabel bebas berpengaruh kinerja karyawan yaitu

sebesar 0,656 atau 65,6% terletak antara 0,60–0,799, maka dapat diketahui bahwa

37

tingkat korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat adalah kuat. Nilai

koefisien korelasi (R) = 0,430 dan sisanya disebabkan faktor lain

C. Hipotesis

Berdasarkan teori diatas maka hipotesis dalam penlitian ini adalah sebagai

berikut:

H1 : Terdapat dampak yang positif gaya kepemiminan terhadap kinerja guru.

H2 : Terdapat dampak yang positif motivasi kerjaterhadap kinerja guru.

H3 : Terdapat dampak yang positif gaya komunikasi terhadap kinerja guru.

H4 : Terdapat dampak yang positif disiplin kerja terhadap kinerja guru.

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data

sekunder. Data primer dan sekunder diuraikan sebagai berikut :

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung

dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan

yang memerlukannya. (Hasan, 2002:82). Dalam penelitian ini data primer

bersumber dari penyebaran kuesioner secara langsung kepada responden,

dimana hasil data tersebut dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang

yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. (Hasan,

2002:58). Dalam penelitian ini, data sekunder bersumber dari jurnal dan

artikel.

B. Variabel Penelitian

Menurut (Sugiyono,2010:2) Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Penilitian

ini menggunakan dua variabel yaitu:

39

1. Variabel Independen.

Variabel Independen (variabel bebas) adalah merupakan variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini variabel

independen adalah:

X1 : Gaya kepemiminan

X2 : Motivasi kerja

X3 : Gaya komunikasi

X4 : Disiplin kerja

2. Variabel Dependen.

Variabel dependen (variabel terikat) adalah merupakan variabel yang

dipengaruhi atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini

variabel dependen adalah : kinerja guru (Y).

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiono (2010:61-62) menjelaskan tentang populasi dan sampel,

sebagai berikut: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek

atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian dicari kesimpulan. Berdasarkan

uraian tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di

sekolah umum dan islam di Karanganyar yang berjumlah 140 orang.

40

Sedangkan pengertian sampel sebagai berikut: “sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Berikut tabel penentuan

jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan Micael,

untuk tingkat kesalahan 1 %, 5%, dam 10 % (Sugiyono, 2014:81).

Tabel 3.1 Tabel jumlah sampelN 1% 5% 10%

100 87 78 73110 94 84 78120 102 89 83130 109 95 88140 116 100 92

Sumber: Sugiyono (2014)

Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional random

sampling. Sehingga total sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut:

s =

Sehingga total sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut :

Tabel. 3.1Jumlah Sampel

No Nama Ruang Jumlah Populasi Jumlah Sampel1. Sekolah Islam Di

Karanganyar70 responden 50 responden

2. Sekolah Umum diKaranganyar

70 responden 50 responden

41

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik untuk penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

proporsional random sampling dengan system acak (Sugiyono, 2012:122).

E. Definisi Operasional

Batasan variabel yang dibahas dalam bahasan ini telah dikemukakan secara

teoritis dan mempermudah dan mempelajari pengertian dan dari bahasan

tersebut, maka diperlukan penjabaran dalam bentuk operasional sebagai berikut:

1. Gaya Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan serangkaian upaya pemimpin dalam

mempengaruhi dan menggerakkan bawahannya sedemikian rupa sehingga

para bawahannya dapat bekerja dengan baik, bersemangat tinggi dan

mempunyai disiplin serta tanggung jawab yang tinggi terhadap atasan.

Indikator gaya kepemimpinan Menurut Ridwan (2004:65) yang

digunakan adalah :

a. Pematangan penyiapan pengikut.

b. Hubungan antar manusia.

c. Menjadi teladan.

d. Persuasi dan pemberi perintah.

e. Penyediaan fasilitas

f. Penggunaan komunikasi yang tepat.

42

2. Motivasi Kerja

Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau

semangat kerja dengan kata lain pendorong semangat kerja

(Martoyo,2007), indikator motivasi kerja dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Keinginan

b. Kebutuhan

c. Rasa aman

d. Kedisiplinan tinggi

e. Imajinasi dan inovasi

f. Kepercayaan diri

g. Daya tahan terhadap tekanan

h. Tanggung jawab menyelesaikan masalah

i. Menggerakkan

j. Menggarahkan

k. Menopang

3. Gaya Komunikasi

Gaya komunikasi merupakan cara penyampaian dan gaya bahasa

yang baik (Herwan:2007). Indikator gaya komunikasi dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. The Controlling Style

b. The Equalitarian Style

43

c. The Structuring Style

d. The Dynamic Style

e. The Relinguishing Style

f. The Withdrawal Style

4. Disiplin Kerja

Disiplin merupakan keadaan ideal dalam mendukung pelaksanaan tugas

sesuai aturan dalam rangka mendukung optimalisasi kerja. Indikator-

indikator untuk mengukur disiplin pegawai menurut (Fathoni, 2006:173)

adalah:

a. Tujuan dan Kemampuan

b. Teladan Pimpinan

c. Balas Jasa

d. Keadilan

e. Pengawasan

f. Sanksi Hukuman

g. Ketegasan

h. Hubungan Kemanusiaan

5. Kinerja

Kinerja adalah suatu hasil yang dicapai oleh pegawai PT. BPR

Ceper Klaten dalam melaksanakan tugas menurut ukuran yang ditetapkan

perusahaan. Indikator kinerja menurut (Hasibuan, 2005:94) :

a. Prestasi Kerja

44

b. Kedisiplinan

c. Kerjasama

d. Keterampilan

e. Tanggung Jawab

F. Metode Pengumpulan Data

Guna mempermudah untuk memperoleh data yang diinginkan sesuai

dengan gejala yang dihadapi, maka peneliti melakukan pengukuran dengan

menggunakan skala likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Sehubungan penelitian ini, maka peneliti menyajikan pilihan jawaban

untuk semua responden dengan menggunakan lima jenjang (1,2,3,4,5) dengan

kategori sebagai berikut:

1. Sangat Tidak Setuju (STS) : Diberi bobot/skor 1

2. Tidak Setuju (TS) : Diberi bobot/skor 2

3. Netral (N) : Diberi bobot/skor 3

4. Setuju (S) : Diberi bobot/skor 4

5. Sangat Setuju (SS) : Diberi bobot/skor 5

Semakin besar jumlah nilai yang diberikan responden untuk tiap faktor,

menunjukkan bahwa faktor tersebut semakin berpengaruh positif terhadap

peningkatan kinerja. Untuk mengetahui pengaruh dampak gaya kepemimpinan,

motivasi kerja, gaya komunikasi dan disiplin kerja terhadap kinerja guru di

45

Karanganyar , maka peneliti menggunakan analisis linear berganda untuk

mengetahui besarnya pengaruh yang ada. Jika dua variabel berkorelasi maka

kejadian yang satu dapat mempengaruhi ataupun tidak terhadap variabel yang

lain.

Setelah memperoleh persamaan regresi linear berganda, maka untuk

selanjutnya adalah koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui kuatnya

pengaruh variabel bebas. Semakin besar nilai R, maka semakin tepat model

regresi yang dipakai, karena total variasi menjelaskan variabel tidak besar.

1. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner,

yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada para guru. Kuesioner

tersebut harus diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu.

a. Validitas Instrumen Penelitian

Uji validitas digunakan untuk menunjukan ukuran yang benar-benar

mengukur apa yang hendak diukur (Sunyoto, 2007:106).

Dasar pengambilan keputusan adalah :

Jika r hitung > r tabel, maka butir atau pertanyaan tersebut valid.

Jika r hitung < r tabel, maka butir atau pertanyaan tersebut tidak valid.

b. Reliabilitas Instrumen Penelitian

Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat pengukuran

mempunyai kehandalan dalam mengukur. Dalam hal ini bila

Reliability Coefficient (alpha) nilainya > 0,60 maka variabel dan butir

46

pertanyaan yang diukur dapat dipercaya atau diandalkan.

(Sunyoto,2007 : 107)

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi berganda, maka perlu adanya

persyaratan yang harus terpenuhi terlebih dahulu. Uji asumsi klasik

dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan dalam model

regresi. Pengujian ini meliputi :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi,

variabel independen dan variabel dependen keduanya mempunyai

distribusi normal atau mendekati normal (Imam Ghozali, 2011:160).

Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan Normal

Probability Plot (P-P Plot). Suatu variabel dikatakan normal, jika

gambar distribusi dengan titik-titik yang menyebar di sekitar garis

diagonal, dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis

diagonal (Imam Ghozali, 2011:163)

Jika terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta

penyebarannya mengikuti garis lurus, maka dapat dikatakan bahwa

data berdistribusi normal dan model regresi layak dipakai untuk

memprediksi Kinerja Karyawan berdasarkan variabel bebasnya.

47

Uji Normalitas dapat dilakukan dengan program SPSS. Uji

Normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov (K-S). Syarat dari uji

normalitas adalah

1) Nilai Signifikan dibawah 0,05 maka Ho ditolak. Hal ini berarti

bahwa data tidak berdistribusi normal.

2) Nilai Signifikan diatas 0,05 maka Ho diterima. Hal ini berarti

bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah keadaan dimana antara dua variabel

independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang

sempurna atau mendekati sempurna.

Pengujian Multikolinearitas dalam penelitian ini menggunakan

analisis korelasi Rank Spearman. Uji Multokolinearitas bertujuan

untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi

antar variabel bebas. Pedoman suatu model regresi yang bebas

multikolinearitas adalah mempunyai VIF disekitar angka 1, sedangkan

batas VIF adalah 10 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1

(Ghozali, 2005: 106)

c. Uji Heteroskedastisitas

Heterokedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya

ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Uji

Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

48

model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians residual dari satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas,

dan jika varians berbeda maka disebut Heterokedastisitas. Model

regresi yang baik adalah tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola titik-titik pada

scatterplots. Jika terlihat titik-titik menyebar membentuk suatu pola

tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi

heterokedastisitas (Ghozali, 2005: 105). Pengujian heterokedastisitas

dilakukan dengan mengguanakan teknik Park yaitu dengan melakukan

analisis regresi dengan menggunakan nilai residual sebagai variabel

dependen yang diperoleh dari analisis regresi biasa, kemudian

membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel dengan

menggunakan critical value : DF(n-1-K); α=5%.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (Ghozali, 2005: 95).

Dengan kata lain pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui adanya

hubungan antara data (observasi) satu dengan data yang lainnya dalam

satu variabel.

49

Cara untuk mengetahui adanya korelasi adalah dengan

melakukan uji Durbin Watson (DW) statistic. Jika nilai Durbin Watson

Statistic yang mendekati 2 mengindikasikan bahwa tidak terdapat

autokorelasi.

3. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan Analisis Regresi Berganda.

(Sugiyono,2008:277) mengemukakan analisis regresi berganda digunakan

untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen

bila nilai variabel independen dinaikan atau diturunkan nilainya.

Rumusan persamaan regresi linier berganda yang akan digunakan

adalah sebagai berikut (Riduwan, 2006:152)= + + + +Keterangan :

= Kinerja Guru

= Konstanta

X1 = Gaya kepemiminan

X2 = Motivasi kerja

X3 = Gaya komunikasi

X4 = Disiplin kerja

, , , = Koefisien regresi untuk masing-masing variable

50

Dengan pengolahan data menggunakan SPSS Statistic 16,0. Metode

ini digunakan untuk melihat pengaruh gaya kepemiminan, motivasi kerja,

gaya komunikasi, disiplin kerja terhadap kinerja guru.

4. Pengujian Hipotesis

a. Uji F (uji serentak)

Pengujian serentak yaitu untuk mengetahui apakah koefisien

regresi variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel

tidak bebas.

Uji F ini merupakan pengujian hipotesis guna mengetahui

hubungan antara dua variabel atau lebih. Pada koefisien determinasi

berganda hasilnya positif karena menggunakan hasil pengkuadratan.

Bentuk pengujian dari uji f hitung ini adalah sebagai berikut:

Ho = b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya variabel X1, X2, X3, X4 tidak ada

hubungan nyata dengan variabel Y.

Ha = minimal satu parameter estimato r≠0, artinya variabel X1, X2,

X3, X4 ada hubungan nyata dengan variabel Y.

Pembuktian ini dilakukan dengan mengamati f hitung pada alpha

(α) 5% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Apabila nilai f hitung > f tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

51

Mempunyaiarti bahwa gaya kepemiminan , motivasi kerja, gaya

komunikasi, disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja guru, Apabila

nilai f hitung < f tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Mempunyai

arti bahwa gaya kepemiminan, motivasi kerja, gaya komunikasi, disiplin

kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja guru.

b. Uji t (uji parsial)

Setelah menguji apakah variabel bebas memiliki pengaruh atau

tidak terhadap variabel tidak bebas, maka selanjutnya dapat dijelaskan

variabel mana diantara variabel bebas tersebut yang dominan

berpengaruh terhadap variabel tidak bebas. Dengan pengujian secara

parsial digunakan untuk menguji apakah setiap koefisien regresi

variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel tidak

bebas, bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:

Ho : b1 = b2 =b3=b4= 0, artinya tidak terdapat dampak yang positif b1

terhadap kinerja.

Ha : b1 ≠ 0, artinya terdapat dampak yang positif b1 terhadap kinerja.

Dengan menggunakan tingkat keyakinan alpha ( a ) tertentu ( 5% )

serta digunakan tingkat kepercayaan 95%. Sedangkan proses pengujian

hipotesis dapat dilihat dibawah ini:

52

1) Apabila t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Mempunyai arti bahwa gaya kepemiminan, motivasi kerja, gaya

komunikasi, disiplin kerja berdampak positif terhadap Kinerja

guru.

2) Apabila nilai t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Mempunyai arti bahwa gaya kepemiminan, motivasi kerja, gaya

komunikasi, disiplin kerja tidak berdampak positif terhadap Kinerja

guru.

c. Koefisien Determinasi

Analisis Determinasi ini digunakan untuk mengetahui besarnya variasi

presentase pengaruh variabel independen serentak terhadap variabel

dependen. (Priyatno, 2009:79)

Semakin besar nilai , maka semakin besar pengaruh antara variabel

bebas terhadap variabel terikat.

Dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

R = SSRKeterangan :

SSR = Sum Of Squares Regression

Total SS = Total Sum Of Squares

53

53

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Responden Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan penulis dengan

mengambil populasi adalah guru di Kabupaten Karanganyar. Sampel dalam

penelitian ini adalah guru Sekolah umum dan Islam di Karanganyar yang

berjumlah 100 orang. Berdasarkan data tersebut responden menyebar

sebanyak 100 kuesioner dan keseluruhan kuesioner kembali. Sehingga 100%

keseluruhan kuesioner dapat diolah.

B. Karakteristik Responden

1. Berdasarkan Kriteria Jenis Kelamin

Deskripsi hasil kuesioner berdasarkan kriteria jenis kelamin

disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.1Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Jumlah %Laki-laki 51 51.0Perempuan 49 49.0Total 100 100.0

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Dari tabel 4.1 tersebut diatas dapat diketahui karakteristik

responden berdasarkan kriteria jenis kelamin yang mendominasi adalah

jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 51 responden 51% dan kemudian

54

diikuti dengan jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 49 responden

49%.

2. Berdasarkan Sekolah Bekerja

Tabel 4.2Berdasarkan Sekolah Bekerja

Tempat Bekerja Jumlah %Sekolah Umum 50 50.0Sekolah Islam 50 50.0Total 100 100.0

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Dari tabel 4.2 tersebut diatas dapat diketahui karakteristik

responden berdasarkan sekolah bekerja menunjukkan 50 responden 50 %

bekerja di sekolah umum dan 50 responden 50% bekerja disekolah islam.

C. Deskripsi Data

Statistik deskriptif dalam penelitian ini meliputi mean, maximum,

minimum dan standar deviasi.

Tabel 4.3Statistics

Variabel N Mean Std.Deviation

Minimum Maximum

Gaya Kepemimpinan 100 22.20 3.008 16 30Motivasi kerja 100 23.13 3.174 17 30Gaya Komunikasi 100 25.69 3.889 19 35Disiplin Kerja 100 24.42 4.214 7 35Kinerja 100 19.20 3.005 15 25Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Berdasarkan table 4.3 tentang statistic deskriptif untuk variabel gaya

kepemimpinan memiliki nilai mean sebesar 22,20, nilai standar deviasi

sebesar 3,008, nilai minimum sebesar 16 dan nilai maksimum sebesar 30.

55

Untuk variable motivasi kerja memiliki nilai mean sebesar 23,13, nilai

standar deviasi sebesar 3,174 nilai minimum sebesar 17 dan nilai maksimum

sebesar 30. Untuk variable gaya komunikasi memiliki nilai mean sebesar

25.69 nilai standar deviasi sebesar 3,889 nilai minimum sebesar 19 dan nilai

maksimum sebesar 35. Untuk variable disiplin kerja memiliki nilai mean

sebesar 24,42 nilai standar deviasi sebesar 4,214 nilai minimum sebesar 7 dan

nilai maksimum sebesar 35 dan untuk variable kinerja memiliki nilai mean

sebesar 19,20 nilai standar deviasi sebesar 3,005 nilai minimum sebesar 15

dan nilai maksimum sebesar 25.

D. Uji Instrumen

Untuk mengetahui kualitas instrumen yang digunakan pada kuesioner

dalam penelitian ini, digunakan alat uji instrumen dengan teknik uji validitas

dan uji reliabilitas.

1. Uji Validitas

Alat uji ini digunakan untuk mengetahui tingkat kevalidan atau

keshahihan instrumen atau alat ukur yang digunakan pada kuesioner

untuk menggambarkan karakteristik variabel-variabel yang digunakan

dalam penelitian ini. Instrumen atau alat ukur tersebut

diinterprestasikan dalam bentuk pertanyaan yang diajukan kepada

responden.

Guna mempermudah dan meminimalisasi kesalahan dalam

proses pengujian, maka dalam pengujian tingkat validitas ini

digunakan bantuan program komputer SPSS16.0 for windows. Hasil

56

pengujian dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS

disajikan dalam bentuk tabel sesuai dengan variabel penelitian yang

hendak diukur. Sedangkan untuk mengetahui atau tidaknya instrumen

yang digunakan, dilakukan langkah-langakah sebagai berikut:

Tabel 4.4Hasil Uji Validitas Gaya Kepemimpinan

Item r-hitung r-tabel Keterangan1. 0.749 0.1966 Valid2. 0.791 0.1966 Valid3. 0.800 0.1966 Valid4. 0.798 0.1966 Valid5. 0.791 0.1966 Valid6. 0.398 0.1966 Valid

Berdasarkan table 4.4 menunjukkan bahwa masing-masing

item pertanyaan memiliki nilai rhitung>rtabel sehingga dapat

disimpulkan keseluruhan item dinyatakan valid.

Tabel 4.5Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja

Item r-hitung r-tabel Keterangan1. 0.686 0.1966 Valid2. 0.822 0.1966 Valid3. 0.861 0.1966 Valid4. 0.783 0.1966 Valid5. 0.772 0.1966 Valid6. 0.338 0.1966 Valid

Berdasarkan table 4.5 menunjukkan bahwa masing-masing

item pertanyaan memiliki nilai rhitung>rtabel sehingga dapat

disimpulkan keseluruhan item dinyatakan valid.

57

Tabel 4.6Hasil Uji ValiditasGaya Komunikasi

Item r-hitung r-tabel Keterangan1. 0.759 0.1966 Valid

2. 0.866 0.1966 Valid3. 0.770 0.1966 Valid4. 0.703 0.1966 Valid5. 0.806 0.1966 Valid6. 0.649 0.1966 Valid7. 0.708 0.1966 Valid

Berdasarkan table 4.6 menunjukkan bahwa masing-masing

item pertanyaan memiliki nilai rhitung>rtabel sehingga dapat

disimpulkan keseluruhan item dinyatakan valid

Tabel 4.7Hasil Uji Validitas Disiplin kerja

Item r-hitung r-tabel Keterangan1. 0.751 0.1966 Valid

2. 0.893 0.1966 Valid3. 0.682 0.1966 Valid4. 0.871 0.1966 Valid5. 0.849 0.1966 Valid6. 0.649 0.1966 Valid7. 0.743 0.1966 Valid

Berdasarkan table 4.7 menunjukkan bahwa masing-masing

item pertanyaan memiliki nilai rhitung>rtabel sehingga dapat

disimpulkan keseluruhan item dinyatakan valid.

Tabel 4.8Hasil Uji Validitas Kinerja

Item r-hitung r-tabel Keterangan1. 0.723 0.1966 Valid

2. 0.856 0.1966 Valid3. 0.873 0.1966 Valid4. 0.793 0.1966 Valid5. 0.785 0.1966 Valid

58

Berdasarkan table 4.8 menunjukkan bahwa masing-masing

item pertanyaan memiliki nilai rhitung>rtabel sehingga dapat

disimpulkan keseluruhan item dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Alat uji ini digunakan untuk mengetahui tingkat kehandalan

suatu instrumen apabila digunakan berulang-ulang. Untuk menguji

reliabel atau tidaknya instrumen dalam penelitian ini digunakan teknik

uji Cronbach’s Alpha. Hal ini dikarenakan jawaban responden

dimasukkan ke dalam bentuk nilai sesuai skala Likert (1-5). Di dalam

teknik uji Cronbach’s Alpha, suatu instrumen dikatakan reliabel atau

handal apabila memiliki nilai alpha lebih dari 0,6. Dari pengujian

dengan bantuan program SPSS diperoleh hasil sebagaimana

ditunjukkan dalam tabel berikut:

Tabel 4.9Hasil Uji Reliabilitas

VariabelCronbach’s

AlphaLevel Cronbach’s

AlphaKeterangan

Gaya Kepemimpinan 0.802 0,6 ReliabelMotivasi Kerja 0.814 0,6 ReliabelGaya Komunikasi 0.863 0,6 ReliabelDisiplin kerja 0.882 0,6 ReliabelKinerja 0.878 0,6 Reliabel

Dari tabel 4.9 di atas, diketahui bahwa nilai alpha dari

instrumen untuk masing-masing variabel lebih besar dari tingkat

Cronbach’s alpha yaitu 0,6 sehingga bisa dikatakan instrumen yang

digunakan dalam variabel adalah reliabel.

59

E. Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui tingkat kebaikan atau kebagusan model regresi

yang digunakan, dilakukan pengujian terhadap model regresi dengan

menggunakan metode uji asumsi klasik. Pengujian dengan metode uji asumsi

klasik diberlakukan untuk model regresi yang memiliki variabel independen

lebih dari satu atau regresi berganda, karena pada model regresi berganda

terjadi pendistribusian data. Sehingga perlu diketahui bagaimana

pendistribusian data yang terjadi ada atau tidaknya variabel pengganggu, dan

untuk mengetahui bagaimana korelasi atau hubungan yang terjadi antar

variabel bebas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah teknik uji yang digunakan untuk menganalisa

apakah data terditribusi dengan normal atau tidak. Dalam pengujian ini

digunakan teknik uji Kolmogrov-Smirnov, teknik uji tersebut dipilih

karena dirasakan mudah untuk dilakukan analisa terhadap model regresi

yang ada. Dari hasil pengujian dengan menggunakan bantuan program

SPSS, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.10Hasil uji normalitas

Variabel Kolmogorov– Smirrov

p-value Keterangan

Gaya Kepemimpinan 1.277 0.077 NormalMotivasi Kerja 1.180 0.124 NormalGaya Komunikasi 1.270 0.080 NormalDisiplin kerja 1.183 0.122 NormalKinerja 1.138 0.150 Normal

60

Dari tabel 4.10 di atas diketahui bahwa nilai hitung probabilitas

hitung (Kolmogrov-Smirnov Z) menunjukan keseluruhan nilai p-value

> 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data pada model regresi

keseluruhan variable berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinieritas adalah pengujian yang dilakukan untuk

mengetahui ada atau tidaknya korelasi antar variabel independen dalam

model regresi berganda. Menurut Gozali (2005) suatu model regresi

dikatakan terbebas dari hubungan multikolinier antar variabel bebasnya

apabila memiliki nilai variance inflation factor (VIF)< 10, serta memiliki

nilai tolerance> 0,1. Dengan menggunakan bantuan program SPSS, maka

dari hasil pengujian multikolinieritas penelitian ini diperoleh hasil.

Tabel 4.11Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF KeteranganGaya Kepemimpinan 0.502 1.991 Tidak terjadi multikolineritasMotivasi Kerja 0.043 23.053 Tidak terjadi multikolineritasGaya Komunikasi 0.053 18.720 Tidak terjadi multikolineritasDisiplin kerja 0.095 10.512 Tidak terjadi multikolineritas

Dari tabel 4.11 diatas menunjukkan bahwa keseluruhan variabel

memiliki nilai tolerance>0,01 dan nilai VIF<10 sehingga dapat

disimpulkan bahwa keseluruhan variabel tidak terjadi multikolineritas

3. Uji Heteroskedastisitas

Hasil uji heteroskedastisitas dengan uji Glejser dapat ditunjukan

dalam tabel 4.12 sebagai berikut:

61

Tabel 4.12Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel p-value KeteranganGaya Kepemimpinan 0.279 Tidak terjadi HeteroskedastisitasMotivasi Kerja 0.027 Terjadi HeteroskedastisitasGaya Komunikasi 0.000 Terjadi HeteroskedastisitasDisiplin kerja 0.914 Tidak terjadi Heteroskedastisitas

Berdasarkan tabel 4.12 diatas menunjukkan bahwa variabel gaya

kepemimpinan dan disiplin kerja memliki nilai p-value > 0,05 sehingga

dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa model regresi berganda yang

bebas dari heteroskedastisitas. Untuk variabel motivasi kerja dan gaya

komunikasi memiliki nilai p-value < 0,05 sehingga dari hasil tersebut

dapat diartikan bahwa model regresi berganda yang tidak

heteroskedastisitas.

F. Pengujian Hipotesis

Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis awal yang digunakan

dalam perumusan penelitian ini digunakan metode pengujian dengan teknik

analisis uji t, uji F dan koefisien determinasi. Untuk mempermudah dan

meminimalisasi kesalahan dalam pengujian, maka digunakan bantuan

program SPSS 16.0 for windows.

1. Hasil analisis regresi linear berganda

Pengujian terhadap model regresi ini dilakukan dengan

menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows dari pengujian

dengan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:

62

Tabel 4.13Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Variabel B thitung Sig. ()

Constanta 0.794

Gaya Kepemimpinan -0.042 -1.088 0.279

Motivasi Kerja -0.282 -2.240 0.027

Gaya Komunikasi 0.946 9.413 0.000

Disiplin kerja 0.009 0.108 0.914

R2 = 0,903 Fhitung = 219.951Adjusted R2 = 0,898 Sig = 0,000

Kinerja= 0.794-0.042β1-0.282β2+9.413β3+0.108 β3+έ

Dari hasil regresi di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Nilai Konstanta variabel kinerja adalah 0.794, secara statistic nilai

tersebut bertanda positif hal ini menunjukkan bahwa jika semua

variable indenpenden diasumsikan bersama-sama secara konstan

maka kinerja guru akan meningkat.

b. Nilai koefisien variabel Gaya Kepemimpinan adalah -0.042 secara

statistic nilai tersebut bertanda negative hal ini menunjukkan

bahwa setiap variabel Gaya Kepemimpinan akan mengurangi

kinerja.

c. Nilai koefisien variabel Motivasi Kerja adalah -0.282 secara

statistic nilai tersebut bertanda negative hal ini menunjukkan

bahwa setiap variabel Motivasi Kerja akan mengurangi kinerja.

d. Nilai koefisien variabel Gaya Komunikasi adalah 0.946 secara

statistic nilai tersebut bertanda positif hal ini menunjukkan bahwa

setiap variabel Gaya Komunikasi akan meningkatkan kinerja.

63

e. Nilai koefisien variabel Disiplin kerja adalah 0.009 secara statistic

nilai tersebut bertanda positif hal ini menunjukkan bahwa setiap

variabel Disiplin kerja akan meningkatkan kinerja.

2. Uji t

a. Gaya kepemimpinan terhadap kinerja guru

Berdasarkahn hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa nilai

thitung variabel gaya kepemimpinan sebesar -1.088 dan nilai

signifikansi sebesar 0.279>0,05 H0: diterima dapat diartikan bahwa

gaya kepemimpinan tidak memiliki dampak terhadap kinerja guru.

b. Motivasi kerja terhadap kinerja guru

Berdasarkahn hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa nilai

thitung variabel motivasi kerja sebesar -2.240 dan nilai signifikansi

0.027<0,05 H0: ditolak sehingga dapat diartikan bahwa motivasi guru

memiliki dampak terhadap kinerja guru.

c. Gaya komunikasi terhadap kinerja guru

Berdasarkahn hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa nilai

thitung variabel gaya komunikasi sebesar 9.413 dan nilai signifikansi

0.000<0,05 H0: ditolak sehingga dapat diartikan bahwa gaya

komunikasi memiliki dampak terhadap kinerja guru.

d. Disiplin kerja terhadap kinerja guru

Berdasarkahn hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa nilai

thitung variabel disiplin kerja sebesar 0.108 dan nilai signifikansi

64

sebesar 0.914>0,05 H0: diterima dapat diartikan bahwa disiplin kerja

tidak memiliki dampak terhadap kinerja guru.

3. Uji F

Berdasarkan hasil uji regresi menunjukkan nilai Fhitung sebesar

219.951 dan nilai signifikansi 0,000<0,05 yang artinya bahwa secara

bersama-sama variable variable gaya kepemimpinan, motivasi kerja,

gaya komunikasi, dan disiplin kerja berpengaruh secara signifkan

terhadap kinerja guru.

4. Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan hasil Koefisien determinasi diperoleh R2 sebesar

0,903 artinya bawa 90,3 % kinerja guru dipengaruhi oleh variable gaya

kepemimpinan, motivasi kerja, gaya komunikasi, disiplin kerja dan

sisanya 9,7 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.

G. Pembahasan

1. Dampak gaya kepemimpinan terhadap kinerja guru

Berdasarkahn hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa nilai

thitung variabel gaya kepemimpinan sebesar -1.088 dan nilai signifikansi

sebesar 0.279>0,05 H0: diterima dapat diartikan bahwa gaya

kepemimpinan tidak memiliki dampak terhadap kinerja guru.

Beberapa alasan variabel gaya kepemimpinan berdampak negatif

terhadap kinerja guru :

a. Pemimpin tidak responsive, Artinya pemimpin tersebut kurang

tanggap terhadap setiap persoalan, kebutuhan, maupun harapan dari

65

bawahannya. Selain itu, pemimpin kurang aktif dan proaktif dalam

mencari solusi dari setiap permasalan ataupun tantangan yang

dihadapi.

b. Pemimpin lebih menekankan kepada pelaksanaan tugas daripada

pembinaan pengembangan bawahan.

c. Pemimpin tidak memberlakukan sanksi secara tegas terhadap

bawahan yang melakukan kesalahan dalam melaksanakan tugas.

2. Dampak motivasi kerja terhadap kinerja guru

Berdasarkahn hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa nilai

thitung variabel motivasi kerja sebesar -2.240 dan nilai signifikansi

0.027<0,05 H0: ditolak sehingga dapat diartikankan bahwa motivasi guru

memiliki dampak terhadap kinerja guru.

Beberapa alasan variabel motivasi berdampak negatif terhadap

kinerja guru bisa disebabkan karena :

a. Seorang pemimpin dalam medorong karyawan dengan cara

memberikan kecemasan atau ketakutan yang membuat tekan

seorang karyawan meningkat.

b. Menurut Ranupandojo dan Husnan (1990) motivasi dilakukan

berupa ancaman dan hukungan yang bisa berupa pemberian teguran

dan pemotongan gaji yang pada dasarnya untuk melindungi

perusahaan agar tidak terjadi penurunan kinerja walaupun dengan

memberikan tekanan yang bersifat memaksa.

66

3. Dampak gaya komunikasi terhadap kinerja guru

Berdasarkahn hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa nilai thitung

variabel gaya komunikasi sebesar 9.413 dan nilai signifikansi 0.000<

0,05 H0: ditolak sehingga dapat diartikan bahwa gaya komunikasi

memiliki dampak terhadap kinerja guru.

Beberapa alasan variabel gaya komunikasi berdampak positif

terhadap kinerja guru :

a. Terjalinnya gaya komunikasi yang baik pemimpin kepada

bawahan.

b. Terjalinnya gaya komunikasi yang baik bawahan kepada

pemimpin.

c. Terjalinnya gaya komunikasi yang baik sesama bawahan.

4. Dampak Disiplin kerja terhadap kinerja guru

Berdasarkahn hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa nilai

thitung variabel disiplin kerja sebesar 0.108 dan nilai signifikansi sebesar

0.914 >0,05 H0: diterima dapat diartikan bahwa disiplin kerja tidak

memiliki dampak terhadap kinerja guru.

Beberapa alasan variabel disiplin kerja berdampak positif terhadap

kinerja guru :

a. Pimpinan dan bawahan yang baik dalam melaksanakan tugas.

b. Rasa tanggung jawab yang baik dalam melaksanakan tugas.

c. Pimpinan dan bawahan yang mempunyai tujuan yang sama dalam

mencapai tujuan.

67

5. Dampak gaya kepemimpinan, motivasi kerja, gaya komunikasi dan

disiplin kerja terhadap kinerja guru.

Berdasarkan hasil uji regresi menunjukkan nilai Fhitung sebesar

219,951 dan nilai signifikansi 0,000<0,05 yang artinya bahwa secara

bersama-sama variable gaya kepemimpinan, motivasi kerja, gaya

komunikasi, dan disiplin kerja memiliki dampak secara signifkan

terhadap kinerja guru.

68

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan

peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Gaya kepemimpinan tidak memiliki dampak terhadap kinerja guru.

2. Motivasi guru memiliki dampak terhadap kinerja guru.

3. Gaya komunikasi memiliki dampak terhadap kinerja guru.

4. Disiplin kerja tidak memiliki dampak terhadap kinerja guru.

5. Secara bersama-sama variable variable gaya kepemimpinan, motivasi

kerja, gaya komunikasi, dan disiplin kerja berpengaruh secara signifkan

terhadap kinerja guru.

B. Saran

1. Bagi kepala sekolah hendaknya dapat meningkatkan gaya kepemimpinan

yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan kinerja guru.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan

variabel yang sama namun dilokasi penelitian yang berbeda.

3. Bagi institusi diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumber informasi.

1

DAFTAR PUSTAKA

Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Erlangga

Desyanti.2014.Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala SekolahDengan MotivasiKerja Guru Di Sekolah Dasar Negeri 010 Kecamatan Muara AncalongKabupaten Kutai Timur.Universitas Negeri Semarang.

Fathoni, Abdurahmat. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: RinekaCipta

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.Semarang: Universitas Diponegoro

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS19 (edisi kelima). Semarang: Universitas Diponegoro

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan ProgramSPSS.Semarang: Universitas Diponegoro

Handayani, Agustuti. 2010. Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan MotivasiKerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Tenaga Kerja Propinsi Lampung.Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.1 No.1

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,Edisi 2, BPFE Yogyakarta

Harlie, M. 2010. Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi, dan Pengembangan KarierTerhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Pemerintahan KabupatenTabalong Tanjung Kalimantan Selatan. Jurnal Manajemen, Vol.11 No.2

Hasan, 2002.Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya ,Jakarta: Ghalia Indonesia

Hasibuan, Malayu S.P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.Bumi Aksara

Hasibuan, Malayu S.P. 2003. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah.Jakarta: Gunung Agung.

Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.Bumi Aksara

Hasibuan, Malayu S.P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.Bumi Aksara

Prabu. 2006. Evaluasi Kinerja SDM. Jakarta: Refika Aditama

2

Priyatno. 2009. SPSSUntuk Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate.Yogyakarta: Gava Media

Muhammad. 2015. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja Dan DisiplinKerja Terhadap Kinerja Karyawan Stikes SuryaGlobalYogyakarta.Universitas Gajahmadha.Yogyakarta

Ranupandojo, Heidjrachman dan Husnan, Suad. 1990. Manajemen Personalia.Yogyakarta: BPFE.

Riduwan. 2004. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung:Alfabeta

Riduwan.2006. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Bandung: Alfabeta

Rivai, Veithzal. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Rivai, Veithzal. 2006. Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Rivai, Veithzal. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.Jakarta: PT Raja Grafindo

Ruyatnasih, dkk.2013.Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap KinerjaKaryawan Pada Bagian Operator SPBU PT. Mitrabuana JayalestariKerawang. Jurnal Manajemen, Vol.10 No.3

Siagian, Sondang P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : BumiAksara

Siagian, Sondang P. 2003. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: PT. RinekaCipta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:Alfabeta

Sunyoto. 2007. Pemrograman Database Menggunakan Microsoft Visual Basic6.0 dan SQL Server 2000, Andi: Yogyakarta

Sulaiman. 2014. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Gaya KomunikasiTerhadap Kinerja Pegawai Serta Dampaknya Pada Kinerja SekretariatDaerah Kabupaten Pidie Jaya. Universitas Sumatera

Suswardji, dkk.2012.Hubungan Kompetensi dan Disiplin Kerja Terhadap KinerjaTenaga Kependidikan Universitas Singa Perbangsa Karawang. JurnalManajemen, Vol.10 No,1

3

Tjiptono, Fandy. 2001. Total Quality Manajemen. Andi, Yogyakarta

Winardi. 2000. Kepemimpinan Dalam Manajemen, Cetakan Kedua. Jakarta: PT.Rineka Cipta

Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: SalembaEmpat

Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS DAMPAK GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA,GAYA KOMUNIKASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA

GURU DI KARANGANYAR(Studi Perbandingan Di Sekolah Umum Dan Islam Di Karanganyar)

1. Partisipasi dan objektifitas Bapak/Ibu untuk memberikan jawaban pada setiap

pernyataan dalam kuesioner sebagaimana yang benar-benar sesuai dengan

kenyataan pada diri Bapak/Ibu sangat peneliti hargai.

2. Jawaban Bapak/Ibu tidak berhubungan dengan penilaian Bapak/Ibu karena

kuesioner ini hanya digunakan untuk tujuan penelitian dan pengembangan

ilmu pengetahuan.

3. Kerahasiaan identitas Bapak/Ibu akan peneliti jaga sesuai dengan etika

penelitian.

4. Atas partisipasi Bapak/Ibu, peneliti mengucapkan terimakasih.

Yth. Saudara Responden

Bersama ini saya mohon kesediaan Saudara untuk mengisi kuesioner

dalam rangka penelitian saya yang berjudul “ANALISIS DAMPAK GAYA

KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, GAYA KOMUNIKASI DAN

DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI KARANGANYAR

(Studi Perbandingan Di Sekolah Umum Dan Islam Di Karanganyar)”

Kuesioner ini terdiri atas sejumlah pernyataan yang dapat dijawab dalam

waktu 10 (sepuluh) menit. Keberhasilan penelitian ini sangat tergantung dari

partisipasi Saudara dalam menjawab pernyataan.

Atas partisipasi dan kerjasamanya, saya mengucapkan terimakasih.

Hormat Saya,

Nurdiyanta

B100120036

KUESIONER(HANYA UNTUK KEPENTINGAN KEILMUAN)

A. IDENTITAS RESPONDEN1. Nama :2. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki

2.Perempuan3. Tempat Bekerja : 1.Sekolah Umum

2.Sekolah Islam

B. Petunjuk PengisianBerilah tanda silang (X) pada salah satu alternative jawaban yang anda

anggap sesuai dengan pendapat anda.Dimana: SS = Sangat Setuju : Diberi bobot/skor 5

S = Setuju : Diberi bobot/skor 4N = Netral : Diberi bobot/skor 3TS = Tidak Setuju : Diberi bobot/skor 2STS = Sangat Tidak Setuju : Diberi bobot/skor 1

1. Gaya KepemimpinanNo. Pernyataan SS S N TS STS

5 4 3 2 11 Pimpinan memberikan

bimbingan, arahan, dandorongan kepada bawahan.

2 Pimpinan memiliki hubunganyang baik dengan karyawan.

3 Pimpinan memberikanpenghargaan bagi karyawanyang memiliki kinerja baik.

4 Pimpinan memberikankebebasan bagi bawahan untukmemberikan pendapat.

5 Pimpinan dapat menciptakansuasana kerja yang kondusif.

6 Pimpinan dapatmendelegasikan wewenangdengan baik.

2. Motivasi Kerja

No PertanyaanSS S N TS STS5 4 3 2 1

1 Saya bangga bekerja di sekolah tempat sayabekerja karena mereka menyadaripencapaian yang saya lakukan.

2 Saya merasa saya telah berkontribusi padasekolah tempat saya bekerja ini dengan carayang positif.

3 Saya akan memilih kenaikan karir daripadainsentif keuangan.

4 Atasan saya selalu berterima kasih pada sayaatas pekerjaan yang terselesaikan denganbaik.

5 Rekan kerja saya sangat membantu danramah.

6 Saya merasa sangat mudah beradaptasidengan mereka

3. Gaya KomunikasiNo Pernyataan SS S N TS STS

5 4 3 2 11 Saya tidak mengalami kesulitan dalam

berkomunikasi dengan pimpinan.2 Semua tugas dan perintah sampai pada setiap

karyawan.3 Saya dapat berkomunikasi dengan pimpinan

melalui media komunikasi yang formal.4 Saya dapat berkomunikasi dengan pimpinan

melalui media komunikasi yang informal.5 Saya melakukan komunikasi formal dengan

pimpinan secara rutin.6 Saya melakukan komunikasi informal

dengan pimpinan secara rutin.7 Berbagai informasi telah dikelola dengan

baik.

4. Disiplin KerjaNo Pernyataan SS S N TS STS

5 4 3 2 11 Setiap karyawan harus berusaha

untuk melaksanakan tugas sesuaidengan posisi dan fungsinya.

2 Peraturan yang ditetapkanmenjadikan saya termotivasidalam menyelesaikan tugas yangdiberikan pimpinan.

3 Suasana kerja mempengaruhi sayadalam melaksanakan pekerjaan.

4 Fasilitas pendukung/peralatankantor diperlukan untukmenyelesaikan pekerjaan.

5 Atasan akan memberikan teguran,jika pekerjaan tidak dapatdikerjakan dengan baik.

6 Bekerja dengan penuh tanggungjawab merupakan bentuk disiplinsaya dalam bekerja.

7 Saya selalu datang tepat waktu danberpakaian rapi dalam bekerja.

5. KinerjaNo Pernyataan SS S N TS STS

5 4 3 2 11 Saya selalu meningkatkan

ketelitian saya dalam bekerja.2 Saya mampu bekerja melebihi

standart sekolah.3 Saya mampu bekerja sama

dengan semua karyawan.4 Kreativitas yang tinggi dapat

menghasilkan kinerja yanglebih baik.

5 Saya dapat mempertanggungjawabkan tugas yang diberikan.

Lampiran 2

HASIL PENELITIAN

KARAKTERISTIK RESPONDEN

No jenis kelamin tempat bekerja1 1 12 1 13 1 14 2 15 2 16 1 17 2 18 2 19 1 110 1 111 1 112 1 113 2 114 2 115 1 116 2 117 1 118 1 119 1 120 1 121 2 122 1 123 2 124 1 125 2 126 1 127 2 128 2 129 2 130 2 1

No jenis kelamin tempat bekerja31 1 132 2 133 2 134 2 135 1 136 1 137 1 138 2 139 2 140 1 141 1 142 2 143 2 144 1 145 1 146 1 147 1 148 1 149 1 150 2 151 2 252 1 253 2 254 1 255 1 256 2 257 2 258 2 259 2 260 2 261 2 262 2 263 1 264 1 265 1 266 1 267 2 268 1 269 2 270 1 2

No jenis kelamin tempat bekerja71 2 272 1 273 2 274 1 275 1 276 2 277 2 278 1 279 1 280 1 281 2 282 2 283 2 284 2 285 1 286 1 287 1 288 2 289 1 290 2 291 1 292 2 293 2 294 2 295 1 296 1 297 1 298 2 299 2 2100 2 2

2. GAYA KEPEMIMPINAN

No 1 2 3 4 5 6 total1 5 5 5 5 5 5 302 3 3 3 3 3 5 203 3 3 3 3 3 4 194 4 5 4 4 4 5 265 3 3 3 3 3 5 206 4 3 4 4 3 4 227 3 3 3 3 3 4 198 3 3 3 3 3 4 199 4 3 5 5 5 4 2610 4 3 4 3 4 5 2311 5 4 5 3 5 5 2712 4 4 4 4 4 5 2513 4 4 4 4 4 5 2514 3 3 3 3 3 4 1915 3 3 3 3 3 4 1916 4 4 4 4 4 4 2417 5 5 4 4 5 4 2718 3 3 3 3 3 4 1919 5 4 3 2 5 4 2320 4 3 4 4 4 4 2321 4 4 3 4 4 4 2322 3 3 3 3 3 4 1923 3 3 3 3 3 3 1824 4 5 4 3 2 4 2225 5 3 3 3 3 3 2026 3 3 4 3 3 4 2027 3 3 3 3 3 3 1828 4 4 3 4 3 3 2129 4 4 3 3 3 3 2030 5 5 5 5 5 4 2931 4 3 3 3 3 4 2032 4 4 4 4 4 4 2433 4 4 4 4 4 4 24

34 4 4 4 4 4 4 2435 4 4 4 5 4 4 2536 4 4 4 5 4 4 2537 4 4 4 4 4 4 2438 4 4 4 4 4 4 2439 4 4 4 4 4 4 2440 4 4 4 4 4 4 2441 4 4 4 4 4 4 2442 4 4 4 4 4 4 2443 4 4 4 4 4 4 2444 4 4 4 4 4 4 2445 4 4 4 4 4 4 2446 4 4 4 4 4 4 2447 4 4 5 4 3 4 2448 4 3 3 4 4 4 2249 4 3 4 3 4 4 2250 4 3 4 3 3 4 2151 3 3 3 3 3 3 1852 3 3 3 3 3 3 1853 5 5 5 5 5 3 2854 3 3 4 3 3 3 1955 3 3 3 3 3 3 1856 5 4 4 5 4 3 2557 5 4 5 4 3 3 2458 3 3 3 3 3 3 1859 3 3 3 3 3 3 1860 4 4 4 4 4 3 2361 3 4 4 4 4 4 2362 3 3 4 3 4 5 2263 3 3 3 3 3 5 2064 3 3 3 3 3 4 1965 3 3 3 3 3 5 2066 5 4 3 4 5 3 2467 4 4 4 4 4 4 2468 3 3 3 3 3 3 1869 4 4 4 4 4 5 2570 4 3 3 3 3 4 2071 3 3 3 3 3 3 1872 4 3 4 4 4 3 2273 3 3 3 3 3 3 1874 3 3 3 3 3 3 18

75 4 4 4 3 3 3 2176 4 4 4 4 4 4 2477 3 3 4 3 4 4 2178 4 3 3 3 3 5 2179 4 4 3 3 3 5 2280 4 3 4 3 4 5 2381 4 4 4 3 3 5 2382 3 4 4 5 4 5 2583 3 4 4 3 3 3 2084 4 3 4 4 4 1 2085 4 4 5 5 3 4 2586 3 4 4 3 3 4 2187 4 4 4 4 3 4 2388 4 5 5 5 4 4 2789 3 3 3 3 3 1 1690 4 3 3 3 3 3 1991 4 3 4 3 3 3 2092 4 4 3 3 5 3 2293 5 5 5 5 5 3 2894 4 5 5 4 5 3 2695 5 5 5 5 5 5 3096 4 5 3 3 3 4 2297 3 3 4 4 4 5 2398 3 3 3 3 3 5 2099 3 3 4 3 3 3 19100 3 3 4 4 4 5 23

3. Motivasi Kerja

No 1 2 3 4 5 6 Total1 5 5 5 5 5 4 292 3 3 3 3 3 4 193 3 3 3 3 3 4 194 4 4 4 4 4 4 245 4 4 3 3 3 4 216 4 4 4 4 4 4 247 3 3 3 3 3 4 198 3 3 3 3 3 4 199 5 5 4 5 5 4 2810 4 3 4 4 4 4 2311 5 4 4 4 4 4 2512 4 4 4 4 4 4 2413 4 4 4 4 4 5 2514 2 3 4 4 4 5 2215 3 3 3 3 3 5 2016 4 4 4 4 4 3 2317 5 5 5 4 4 4 2718 4 4 3 3 3 3 2019 5 5 3 1 3 3 2020 4 5 5 5 5 5 2921 5 5 5 5 5 3 2822 3 3 3 3 3 3 1823 3 3 3 3 3 3 1824 5 4 5 4 4 5 2725 5 5 4 4 3 4 2526 3 5 5 5 5 3 2627 4 4 4 4 3 3 2228 3 4 4 5 3 3 2229 3 3 4 3 4 3 2030 5 5 5 5 5 5 3031 4 5 3 5 4 4 2532 4 4 4 4 4 3 2333 4 4 4 4 4 4 24

34 4 4 4 4 4 4 2435 4 4 4 4 4 3 2336 4 4 4 4 4 4 2437 4 4 4 4 4 3 2338 4 4 4 4 4 3 2339 4 4 4 4 4 4 2440 4 4 4 4 4 4 2441 4 4 4 4 4 4 2442 4 4 4 4 4 5 2543 4 4 4 4 4 5 2544 4 4 4 4 4 3 2345 4 4 4 4 4 4 2446 4 4 4 4 4 4 2447 4 5 4 4 3 3 2348 4 3 3 3 4 3 2049 5 5 5 5 3 4 2750 5 5 5 5 3 5 2851 5 4 4 3 3 3 2252 3 3 3 3 3 3 1853 4 4 4 4 4 3 2354 3 3 3 4 3 4 2055 3 3 3 3 3 5 2056 5 4 5 4 4 5 2757 3 4 4 4 5 5 2558 3 3 3 3 3 5 2059 3 3 3 3 3 5 2060 5 5 5 5 5 5 3061 4 3 4 3 3 3 2062 3 4 3 4 3 4 2163 3 3 3 3 3 3 1864 3 3 3 3 3 5 2065 3 3 3 3 3 2 1766 5 5 5 5 5 5 3067 4 4 4 4 4 4 2468 3 3 3 3 3 5 2069 4 4 4 4 4 5 2570 4 4 4 4 4 4 2471 3 3 3 3 3 4 1972 4 4 4 3 4 4 2373 3 3 3 3 3 4 1974 3 3 3 3 3 5 20

75 4 4 4 3 4 5 2476 4 4 4 4 4 5 2577 4 5 5 4 4 5 2778 5 4 3 4` 3 4 1979 5 4 3 4 3 4 2380 3 4 3 4 3 4 2181 4 4 4 3 5 4 2482 4 5 5 4 4 4 2683 3 3 4 3 4 4 2184 3 3 3 4 4 4 2185 4 5 5 5 5 4 2886 5 5 4 3 5 4 2687 3 3 3 4 4 3 2088 3 5 4 4 5 4 2589 3 3 3 3 3 3 1890 4 4 3 3 4 3 2191 5 4 4 4 3 3 2392 5 5 5 5 5 3 2893 5 5 5 4 5 3 2794 5 5 3 4 4 4 2595 5 5 5 5 5 4 2996 5 4 3 3 4 4 2397 3 4 4 4 3 4 2298 4 3 4 4 4 4 2399 3 4 3 3 3 4 20100 5 5 5 4 2 4 25

4. Gaya Komunikasi

No 1 2 3 4 5 6 7 total1 5 5 5 5 5 4 1 302 3 3 3 3 3 4 3 223 3 3 3 3 3 4 3 224 4 4 4 4 4 4 4 285 4 4 3 3 3 4 4 256 4 4 4 4 4 4 4 287 3 3 3 3 3 4 3 228 3 3 3 3 3 4 1 209 5 5 4 5 5 4 5 3310 4 3 4 4 4 4 3 2611 5 4 4 4 4 4 3 2812 4 4 4 4 4 4 4 2813 4 4 4 4 4 5 4 2914 2 3 4 4 4 5 3 2515 3 3 3 3 3 5 3 2316 4 4 4 4 4 3 4 2717 5 5 5 4 4 4 3 3018 4 4 3 3 3 3 3 2319 5 5 3 1 3 3 1 2120 4 5 5 5 5 5 4 3321 5 5 5 5 5 3 4 3222 3 3 3 3 3 3 3 2123 3 3 3 3 3 3 3 2124 5 4 5 4 4 5 3 3025 5 5 4 4 3 4 3 2826 3 5 5 5 5 3 3 2927 4 4 4 4 3 3 3 2528 3 4 4 5 3 3 3 2529 3 3 4 3 4 3 4 2430 5 5 5 5 5 5 4 3431 4 5 3 5 4 4 3 2832 4 4 4 4 4 3 4 2733 4 4 4 4 4 4 4 28

34 4 4 4 4 4 4 4 2835 4 4 4 4 4 3 4 2736 4 4 4 4 4 4 4 2837 4 4 4 4 4 3 4 2738 4 4 4 4 4 3 4 2739 4 4 4 4 4 4 4 2840 4 4 4 4 4 4 4 2841 4 4 4 4 4 4 4 2842 4 4 4 4 4 5 4 2943 4 4 4 4 4 5 4 2944 4 4 4 4 4 3 4 2745 4 4 4 4 4 4 4 2846 4 4 4 4 4 4 4 2847 4 5 4 4 3 3 4 2748 4 3 3 3 4 3 4 2449 5 5 5 5 3 4 3 3050 5 5 5 5 3 5 4 3251 5 4 4 3 3 3 3 2552 3 3 3 3 3 3 3 2153 4 4 4 4 4 3 5 2854 3 3 3 4 3 4 3 2355 3 3 3 3 3 5 3 2356 5 4 5 4 4 5 1 2857 3 4 4 4 5 5 4 2958 3 3 3 3 3 5 3 2359 3 3 3 3 3 5 3 2360 5 5 5 5 5 5 4 3461 4 3 4 3 3 3 4 2462 3 4 3 4 3 4 3 2463 3 3 3 3 3 3 3 2164 3 3 3 3 3 5 3 2365 3 3 3 3 3 2 3 2066 5 5 5 5 5 5 4 3467 4 4 4 4 4 4 4 2868 3 3 3 3 3 5 3 2369 4 4 4 4 4 5 4 2970 4 4 4 4 4 4 4 2871 3 3 3 3 3 4 3 2272 4 4 4 3 4 4 3 2673 3 3 3 3 3 4 3 2274 3 3 3 3 3 5 1 21

75 4 4 4 3 4 5 4 2876 4 4 4 4 4 5 4 2977 4 5 5 4 4 5 5 3278 5 4 3 4` 3 4 5 2479 5 4 3 4 3 4 5 2880 3 4 3 4 3 4 4 2581 4 4 4 3 5 4 3 2782 4 5 5 4 4 4 4 3083 3 3 4 3 4 4 3 2484 3 3 3 4 4 4 4 2585 4 5 5 5 5 4 5 3386 5 5 4 3 5 4 3 2987 3 3 3 4 4 3 4 2488 3 5 4 4 5 4 4 2989 3 3 3 3 3 3 3 2190 4 4 3 3 4 3 4 2591 5 4 4 4 3 3 3 2692 5 5 5 5 5 3 4 3293 5 5 5 4 5 3 5 3294 5 5 3 4 4 4 4 2995 5 5 5 5 5 4 5 3496 5 4 3 3 4 4 3 2697 3 4 4 4 3 4 3 2598 4 3 4 4 4 4 3 2699 3 4 3 3 3 4 1 21100 5 5 5 4 2 4 4 29

5. Disiplin kerja

No 1 2 3 4 5 6 7 total1 2 5 5 5 5 4 1 272 2 3 3 3 3 4 4 223 3 3 3 3 3 4 4 234 4 4 4 4 4 4 4 285 4 4 3 3 3 4 1 226 4 4 4 4 4 4 4 287 3 3 3 3 3 4 4 238 3 3 3 3 3 4 4 239 5 5 4 5 5 4 4 3210 4 3 4 4 4 4 4 2711 5 4 4 4 4 4 4 2912 4 4 4 4 4 4 4 2813 4 4 4 4 4 5 4 2914 2 3 4 4 4 5 1 2315 3 3 3 3 3 5 4 2416 4 4 4 4 4 3 4 2717 5 5 5 4 4 4 4 3118 4 4 3 3 3 3 4 2419 5 5 3 1 3 3 4 2420 4 5 5 5 5 5 4 3321 5 5 5 5 5 3 4 3222 3 3 3 3 3 3 4 2223 3 3 3 3 3 3 4 2224 5 4 5 4 4 5 4 3125 5 5 4 4 3 4 3 2826 3 5 5 5 5 3 3 2927 4 4 4 4 3 3 3 2528 3 4 4 5 3 3 4 2629 3 3 4 3 4 3 3 2330 5 5 5 5 5 5 3 3331 4 5 3 5 4 4 3 2832 4 4 4 4 4 3 3 2633 4 4 4 4 4 4 3 27

34 4 4 4 4 4 4 3 2735 4 4 4 4 4 3 3 2636 4 4 4 4 4 4 1 2537 4 4 4 4 4 3 3 2638 4 4 4 4 4 3 3 2639 4 4 4 4 4 4 3 2740 4 4 4 4 4 4 3 2741 4 4 4 4 4 4 3 2742 4 4 4 4 4 5 3 2843 4 4 4 4 4 5 3 2844 4 4 4 4 4 3 3 2645 4 4 4 4 4 4 3 2746 4 4 4 4 4 4 3 2747 4 5 4 4 3 3 3 2648 4 3 3 3 4 3 3 2349 5 5 5 5 3 4 3 3050 5 5 5 5 3 5 3 3151 5 4 4 3 3 3 3 2552 3 3 3 3 3 3 3 2153 4 4 4 4 4 3 3 2654 3 3 3 4 3 4 1 2155 3 3 3 3 3 5 3 2356 5 4 5 4 4 5 3 3057 3 4 4 4 5 5 3 2858 3 3 3 3 3 5 3 2359 3 3 3 3 3 5 3 2360 5 5 5 5 5 5 3 3361 4 3 4 3 3 3 3 2362 3 4 3 4 3 4 3 2463 3 3 3 3 3 3 3 2164 3 3 3 3 3 5 3 2365 3 3 3 3 3 2 3 2066 5 5 5 5 5 5 4 3467 4 4 4 4 4 4 4 2868 3 3 3 3 3 5 3 2369 4 4 4 4 4 5 3 2870 4 4 4 4 4 4 3 2771 3 3 3 3 3 4 3 2272 4 4 4 3 4 4 5 2873 3 3 3 3 3 4 1 2074 3 3 3 3 3 5 3 23

75 4 4 4 3 4 5 3 2776 4 4 4 4 4 5 3 2877 4 5 5 4 4 5 3 3078 5 4 3 4` 3 4 5 2479 5 4 3 4 3 4 4 2780 3 4 3 4 3 4 4 2581 4 4 4 3 5 4 4 2882 4 5 5 4 4 4 4 3083 3 3 4 3 4 4 5 2684 3 3 3 4 4 4 5 2685 4 5 5 5 5 4 3 3186 5 5 4 3 5 4 1 2787 3 3 3 4 4 3 3 2388 3 5 4 4 5 4 4 2989 3 3 3 3 3 3 4 2290 4 4 3 3 4 3 1 2291 5 4 4 4 3 3 2 2592 5 5 5 5 5 3 3 3193 5 5 5 4 5 3 3 3094 5 5 3 4 4 4 3 2895 5 5 5 5 5 4 3 3296 5 4 3 3 4 4 3 2697 3 4 4 4 3 4 5 2798 4 3 4 4 4 4 5 2899 3 4 3 3 3 4 3 23100 5 5 5 4 2 4 1 26

6. Kinerja

No 1 2 3 4 5 total1 5 5 5 4 1 202 3 3 3 4 3 163 3 3 3 4 3 164 4 4 4 4 4 205 3 3 3 4 4 176 4 4 4 4 4 207 3 3 3 4 3 168 3 3 3 4 1 149 4 5 5 4 5 2310 4 4 4 4 3 1911 4 4 4 4 3 1912 4 4 4 4 4 2013 4 4 4 5 4 2114 4 4 4 5 3 2015 3 3 3 5 3 1716 4 4 4 3 4 1917 5 4 4 4 3 2018 3 3 3 3 3 1519 3 1 3 3 1 1120 5 5 5 5 4 2421 5 5 5 3 4 2222 3 3 3 3 3 1523 3 3 3 3 3 1524 5 4 4 5 3 2125 4 4 3 4 3 1826 5 5 5 3 3 2127 4 4 3 3 3 1728 4 5 3 3 3 1829 4 3 4 3 4 1830 5 5 5 5 4 2431 3 5 4 4 3 1932 4 4 4 3 4 1933 4 4 4 4 4 20

34 4 4 4 4 4 2035 4 4 4 3 4 1936 4 4 4 4 4 2037 4 4 4 3 4 1938 4 4 4 3 4 1939 4 4 4 4 4 2040 4 4 4 4 4 2041 4 4 4 4 4 2042 4 4 4 5 4 2143 4 4 4 5 4 2144 4 4 4 3 4 1945 4 4 4 4 4 2046 4 4 4 4 4 2047 4 4 3 3 4 1848 3 3 4 3 4 1749 5 5 3 4 3 2050 5 5 3 5 4 2251 4 3 3 3 3 1652 3 3 3 3 3 1553 4 4 4 3 5 2054 3 4 3 4 3 1755 3 3 3 5 3 1756 5 4 4 5 1 1957 4 4 5 5 4 2258 3 3 3 5 3 1759 3 3 3 5 3 1760 5 5 5 5 4 2461 4 3 3 3 4 1762 3 4 3 4 3 1763 3 3 3 3 3 1564 3 3 3 5 3 1765 3 3 3 2 3 1466 5 5 5 5 4 2467 4 4 4 4 4 2068 3 3 3 5 3 1769 4 4 4 5 4 2170 4 4 4 4 4 2071 3 3 3 4 3 1672 4 3 4 4 3 1873 3 3 3 4 3 1674 3 3 3 5 1 15

75 4 3 4 5 4 2076 4 4 4 5 4 2177 5 4 4 5 5 2378 3 4` 3 4 5 1579 3 4 3 4 5 1980 3 4 3 4 4 1881 4 3 5 4 3 1982 5 4 4 4 4 2183 4 3 4 4 3 1884 3 4 4 4 4 1985 5 5 5 4 5 2486 4 3 5 4 3 1987 3 4 4 3 4 1888 4 4 5 4 4 2189 3 3 3 3 3 1590 3 3 4 3 4 1791 4 4 3 3 3 1792 5 5 5 3 4 2293 5 4 5 3 5 2294 3 4 4 4 4 1995 5 5 5 4 5 2496 3 3 4 4 3 1797 4 4 3 4 3 1898 4 4 4 4 3 1999 3 3 3 4 1 14100 5 4 2 4 4 19

Lampiran 3

HASIL UJI VALIDITAS DAN REABILITAS

1. Gaya KepemimpinanCorrelationsCorrelations

totalg1 Pearson

Correlation .749(**)

Sig. (2-tailed) .000N 100

g2 PearsonCorrelation .791(**)

Sig. (2-tailed) .000N 100

g3 PearsonCorrelation .800(**)

Sig. (2-tailed) .000N 100

g4 PearsonCorrelation .798(**)

Sig. (2-tailed) .000N 100

g5 PearsonCorrelation .791(**)

Sig. (2-tailed) .000N 100

g6 PearsonCorrelation .398(**)

Sig. (2-tailed) .000N 100

total PearsonCorrelation 1

Sig. (2-tailed)N 100

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

ReliabilityScale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %Cases

Valid 100 100.0Excluded(a) 0 .0

Total 100 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N ofItems

.802 6

2. Motivasi Kerja

Correlations

totalm1 Pearson

Correlation .686(**)

Sig. (2-tailed) .000N 100

m2 PearsonCorrelation .822(**)

Sig. (2-tailed) .000N 100

m3 PearsonCorrelation .861(**)

Sig. (2-tailed) .000N 100

m4 PearsonCorrelation .783(**)

Sig. (2-tailed) .000N 99

m5 Pearson .772(**)

CorrelationSig. (2-tailed) .000N 99

m6 PearsonCorrelation .338(**)

Sig. (2-tailed) .001N 100

total PearsonCorrelation 1

Sig. (2-tailed)N 100

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

ReliabilityCase Processing Summary

N %Cases

Valid 98 98.0Excluded(a) 2 2.0

Total 100 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N ofItems

.814 6

3. Gaya Komunikasi

Correlations

totalgk1 Pearson

Correlation .759(**)

Sig. (2-tailed) .000N 100

gk2 PearsonCorrelation .866(**)

Sig. (2-tailed) .000N 100

gk3 PearsonCorrelation .770(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 100gk4 Pearson

Correlation .703(**)

Sig. (2-tailed) .000N 100

gk5 PearsonCorrelation .806(**)

Sig. (2-tailed) .000N 100

gk6 PearsonCorrelation .649(**)

Sig. (2-tailed) .000N 100

gk7 PearsonCorrelation .708(**)

Sig. (2-tailed) .000N 100

total PearsonCorrelation 1

Sig. (2-tailed)N 100

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

ReliabilityCase Processing Summary

N %Cases

Valid 100 100.0Excluded(a) 0 .0

Total 100 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N ofItems

.863 7

4. Disiplin Kerja

CorrelationsCorrelations

total

dk1 PearsonCorrelation .751(**)

Sig. (2-tailed) .000N 100

dk2 PearsonCorrelation .893(**)

Sig. (2-tailed) .000N 100

dk3 PearsonCorrelation .682(**)

Sig. (2-tailed) .000N 100

dk4 PearsonCorrelation .871(**)

Sig. (2-tailed) .000N 100

dk5 PearsonCorrelation .849(**)

Sig. (2-tailed) .000N 100

dk6 PearsonCorrelation .649(**)

Sig. (2-tailed) .000N 100

dk7 PearsonCorrelation .743(**)

Sig. (2-tailed) .000N 100

total PearsonCorrelation 1

Sig. (2-tailed)N 100

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

ReliabilityScale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %Cases

Valid 100 100.0Excluded(a) 0 .0

Total 100 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N ofItems

.882 7

5. Kinerja

Correlations

Correlations

totalk1 Pearson

Correlation .723(**)

Sig. (2-tailed) .000N 100

k2 PearsonCorrelation .856(**)

Sig. (2-tailed) .000N 100

k3 PearsonCorrelation .873(**)

Sig. (2-tailed) .000N 100

k4 PearsonCorrelation .793(**)

Sig. (2-tailed) .000N 99

k5 PearsonCorrelation .785(**)

Sig. (2-tailed) .000N 99

total PearsonCorrelation 1

Sig. (2-tailed)N 100

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

ReliabilityScale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %Cases

Valid 98 98.0Exclud 2 2.0

ed(a)Total 100 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N ofItems

.878 5

Lampiran 4STATISTIK DESKRIPTIF

Frequency Tablejeniskelami

Frequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

Valid laki-laki 51 51.0 51.0 51.0perempuan 49 49.0 49.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

tempatkeja

Frequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

Valid sekolahislam 50 50.0 50.0 50.0

sekolahumum 50 50.0 50.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

FrequenciesStatistics

gayakepemimpin

anmotivasike

rja

gayakomunikas

idisiplinker

ja kinerjaN Valid 100 100 100 100 100

Missing 0 0 0 0 0Mean 22.20 23.13 25.69 24.42 19.20Std. Deviation 3.008 3.174 3.889 4.214 3.005Minimum 16 17 19 7 15Maximum 30 30 35 35 25

Lampiran 5HASIL UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

100 100 100 100 10022.20 23.13 26.65 26.34 18.783.008 3.174 3.580 3.245 2.596

.128 .118 .127 .118 .114

.128 .118 .086 .118 .099-.105 -.094 -.127 -.091 -.1141.277 1.180 1.270 1.183 1.138

.077 .124 .080 .122 .150

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

gayakepemimpinan motivasikerja

gayakomunikasi disiplinkerja kinerja

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Lampiran 6MULTIKOLINEARITAS

Coefficientsa

.502 1.991

.043 23.053

.053 18.720

.095 10.512

gayakepemimpinanmotivasikerjagayakomunikasidisiplinkerja

Model1

Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: kinerjaa.

Lampiran 7

HETEROSKEDASTISITAS

Coefficientsa

.794 .739 1.075 .285-.042 .039 -.049 -1.088 .279-.282 .126 -.344 -2.240 .027.946 .100 1.304 9.413 .000.009 .083 .011 .108 .914

(Constant)gayakepemimpinanmotivasikerjagayakomunikasidisiplinkerja

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: kinerjaa.

Lampiran 8

Descriptive Statistics

18.78 2.596 10022.20 3.008 10023.13 3.174 10026.65 3.580 10026.34 3.245 100

kinerjagayakepemimpinanmotivasikerjagayakomunikasidisiplinkerja

Mean Std. Deviation N

Model Summary

.950a .903 .898 .827 .903 219.951 4 95 .000Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

R SquareChange F Change df1 df2 Sig. F Change

Change Statistics

Predictors: (Constant), disiplinkerja, gayakepemimpinan, gayakomunikasi, motivasikerjaa.

ANOVAb

602.142 4 150.535 219.951 .000a

65.018 95 .684667.160 99

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), disiplinkerja, gayakepemimpinan, gayakomunikasi,motivasikerja

a.

Dependent Variable: kinerjab.

Coefficientsa

.794 .739 1.075 .285-.042 .039 -.049 -1.088 .279-.282 .126 -.344 -2.240 .027.946 .100 1.304 9.413 .000.009 .083 .011 .108 .914

(Constant)gayakepemimpinanmotivasikerjagayakomunikasidisiplinkerja

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: kinerjaa.