analisa penyebab keterlambatan proyek pabrik es …mmt.its.ac.id/download/semnas/semnas...

7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 1 Agustus 2015 ISBN : 978-602-70604-2-5 B-30-1 ANALISA PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK PABRIK ES DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (STUDI KASUS PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN TRENGGALEK PERIODE 2008-2012) Rio Desantika Pramulia 1) dan Tri Joko Wahyu Adi 2) 1) Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto 12 A Surabaya, 60262, Indonesia [email protected] 2) Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Pabrik Es Tirta rahayu merupakan perusahaan milik Pemerintah Daerah Kabupaten Trenggalek. Perusahaan ini didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah dan memasok kebutuhan es balok bagi nelayan. Pabrik es ini direncanakan mampu menghasilkan balok es sebanyak 60 ton per hari. Namun hal itu tidak berjalan sesuai dengan rencana karena terjadinya keterlambatan proyek yang menyebabkan pabrik tidak mampu beroperasi sesuai jadwal target. Akibatnya, pada tahun 2010 pemerintah, sebagai pemilik proyek, menolak kegiatan serah terima proyek dikarenakan pabrik es tidak selesai tepat waktu dan belum mampu beroperasi dengan maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa penyebab utama terjadinya keterlambatan proyek tersebut. Metode Fault Tree Analysis (FTA) digunakan untuk mengidentifikasi sumber penyebab keterlambatan proyek. Pemodelan FTA dilakukan melalui kombinasi literatur dan wawancara dengan pihak yang terlibat dalam proyek tersebut. Method to Obtain Cut Set (MOCUS) digunakan untuk mencari minimal cut set terjadinya keterlambatan pada FTA. Hasil penelitian ini adalah teridentifikasinya 2 top event yaitu keterlambatan ice cane dan keterlambatan instalasi ice cane. Top event yang teridentifkasi dianalisa dengan FTA untuk didapatkan basic event penyebab terjadinya top event. Kemudian didapatkan basic event yang sering muncul adalah manajerial dan supervisi yang buruk dan subkontraktor kurang ahli Kata kunci: Keterlambatan proyek, Fault Tree Analysis, identifikasi, top event, Basic event PENDAHULUAN Sebuah proyek dapat dikatakan berhasil apabila mampu memenuhi tujuan suatu proyek yaitu proyek dapat diselesaikan tepat waktu atau tidak mengalami keterlambatan. Keterlambatan dalam menyelesaikan suatu proyek dapat menghambat bahkan dapat menyebabkan terhentinya kegiatan proyek tersebut. Beberapa penyebab terjadinya keterlambatan dalam suatu proyek telah dibahas oleh (Chan dan Kumaraswamy, 1997). Untuk itu, sebelum melaksanakan proyek konstruksi perlu perencanaan yang matang agar proyek tersebut dapat berjalan dengan lancar. Perencanaan proyek konstruksi pabrik es yang ditunjukkan pada Tabel 1 telah dibuat agar dapat digunakan sebagai acuan perkiraan di dalam jadwal pelaksanaan proyek. Namun didalam pelaksanaannya timbul masalah karena terdapat ketidaksesuaian antara rencana yang telah dibuat dengan pelaksanaannya sehingga terjadi keterlambatan. Dampak lain yang mungkin terjadi didalam proyek ini adalah penurunan kualitas karena pekerjaan yang dipaksa

Upload: dohanh

Post on 06-Jul-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISA PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK PABRIK ES …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MP/30...Asli Daerah dan memasok kebutuhan es balok bagi nelayan. Pabrik es ini direncanakan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya, 1 Agustus 2015

ISBN : 978-602-70604-2-5B-30-1

ANALISA PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK PABRIK ESDENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (STUDI KASUS

PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATENTRENGGALEK PERIODE 2008-2012)

Rio Desantika Pramulia 1) dan Tri Joko Wahyu Adi 2)

1) Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh NopemberJl. Cokroaminoto 12 A Surabaya, 60262, Indonesia

[email protected]) Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

ABSTRAK

Pabrik Es Tirta rahayu merupakan perusahaan milik Pemerintah Daerah KabupatenTrenggalek. Perusahaan ini didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan sumber PendapatanAsli Daerah dan memasok kebutuhan es balok bagi nelayan. Pabrik es ini direncanakanmampu menghasilkan balok es sebanyak 60 ton per hari. Namun hal itu tidak berjalan sesuaidengan rencana karena terjadinya keterlambatan proyek yang menyebabkan pabrik tidakmampu beroperasi sesuai jadwal target. Akibatnya, pada tahun 2010 pemerintah, sebagaipemilik proyek, menolak kegiatan serah terima proyek dikarenakan pabrik es tidak selesaitepat waktu dan belum mampu beroperasi dengan maksimal. Penelitian ini bertujuan untukmengidentifikasi dan menganalisa penyebab utama terjadinya keterlambatan proyek tersebut.Metode Fault Tree Analysis (FTA) digunakan untuk mengidentifikasi sumber penyebabketerlambatan proyek. Pemodelan FTA dilakukan melalui kombinasi literatur dan wawancaradengan pihak yang terlibat dalam proyek tersebut. Method to Obtain Cut Set (MOCUS)digunakan untuk mencari minimal cut set terjadinya keterlambatan pada FTA. Hasil penelitianini adalah teridentifikasinya 2 top event yaitu keterlambatan ice cane dan keterlambataninstalasi ice cane. Top event yang teridentifkasi dianalisa dengan FTA untuk didapatkan basicevent penyebab terjadinya top event. Kemudian didapatkan basic event yang sering munculadalah manajerial dan supervisi yang buruk dan subkontraktor kurang ahli

Kata kunci: Keterlambatan proyek, Fault Tree Analysis, identifikasi, top event, Basic event

PENDAHULUAN

Sebuah proyek dapat dikatakan berhasil apabila mampu memenuhi tujuan suatuproyek yaitu proyek dapat diselesaikan tepat waktu atau tidak mengalami keterlambatan.Keterlambatan dalam menyelesaikan suatu proyek dapat menghambat bahkan dapatmenyebabkan terhentinya kegiatan proyek tersebut. Beberapa penyebab terjadinyaketerlambatan dalam suatu proyek telah dibahas oleh (Chan dan Kumaraswamy, 1997).Untuk itu, sebelum melaksanakan proyek konstruksi perlu perencanaan yang matang agarproyek tersebut dapat berjalan dengan lancar.

Perencanaan proyek konstruksi pabrik es yang ditunjukkan pada Tabel 1 telah dibuatagar dapat digunakan sebagai acuan perkiraan di dalam jadwal pelaksanaan proyek. Namundidalam pelaksanaannya timbul masalah karena terdapat ketidaksesuaian antara rencana yangtelah dibuat dengan pelaksanaannya sehingga terjadi keterlambatan. Dampak lain yangmungkin terjadi didalam proyek ini adalah penurunan kualitas karena pekerjaan yang dipaksa

Page 2: ANALISA PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK PABRIK ES …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MP/30...Asli Daerah dan memasok kebutuhan es balok bagi nelayan. Pabrik es ini direncanakan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya, 1 Agustus 2015

ISBN : 978-602-70604-2-5B-30-2

dilakukan lebih cepat dari yang seharusnya sehingga memungkinkan beberapa hal teknisdilanggar demi mengurangi masa keterlambatan proyek.

Tabel 1 Rencana Kerja Proyek Pabrik Es

NO URAIAN PEKERJAANBULAN

1 2 3 4 5 6 7

A PEKERJAAN SIPIL BANGUNAN PABRIKB PEKERJAAN SIPIL BANGUNAN KANTORC PEKERJAAN SIPIL BRAIN TANK

D PEKERJAAN BAK TANDON AIR & PONDASIMESIN

E PEKERJAAN SITE DEVELOPMENTF PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

Keterlambatan proyek menurut (Ervianto, 2004) adalah waktu pelaksanaan yang tidakdimanfaatkan sesuai dengan rencana kegiatan sehingga menyebabkan satu atau beberapakegiatan mengikuti menjadi tertunda atau tidak diselesaikan tepat sesuai jadwal yang telahdirencanakan. Menurut definisi (Alaghbari et al, 2005), keterlambatan proyek bisa dibagimenjadi empat jenis yaitu, Compensable delays, non-excusable delays, excusable delays danconcurrent delays

Fault Tree Analysis (FTA) merupakan suatu metode yang digunakan untuk memprediksikejadian atau mengidentifikasi penyebab kegagalan dari suatu proses kegiatan atau kejadian.FTA direpresentasi dalam bentuk kombinasi logika dari sebuah sistem yang merujuk padasatu kejadian utama atau top event (cooper, 2005). FTA merupakan metode yang efektifdalam menemukan inti permasalahan karena kerangka berpikir terbalik dimana evaluasiberawal dari insiden kemudian dikaji penyebab dan akar penyebabnya. Menurut (Megasari,2005), analisis FTA dapat menganalisis kegagalan sistem secara deduktif, aspek dari sistemyang terlibat dalam kegagalan utama, dan penyebab perubahan dalam system.

Metode FTA ini dapat digunakan untuk mencari sumber kegagalan proyek pabrik es dikabupaten Trenggalek. Mengingat pada proyek ini banyak sekali kondisi yang perludiidentifikasi, maka sangat diperlukan metode ini untuk mengetahui penyebab – penyebabutama kegagalan yang menyebabkan terjadinya kegagalan proyek. Analisis Fault Treemerupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisis akar penyebabmasalah. Selanjutnya sumber-sumber kegagalan tersebut digambarkan dalam bentuk modelpohon kesalahan. (Russell dan Taylor, 2000), menyebutkan bahwa Fault Tree Analysismerupakan suatu metode visual untuk melakukan analisis atas cacat dari produk yang salingmemiliki keterkaitan.

METODE

Penelitian ini berawal dari adanya calon pabrik es yang mangkrak dan tidak mampuberoperasional di kabupaten trenggalek. Setelah dilakukan sebuah peninjauan awal terhadappabrik tersebut, maka diketahui pabrik tersebut mengalami keterlambatan proyek. Sehingaadiperlukan sebuah metode pencarian data untuk mengetahui informasi-informasi terkait kasuspabrik ini seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.

Page 3: ANALISA PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK PABRIK ES …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MP/30...Asli Daerah dan memasok kebutuhan es balok bagi nelayan. Pabrik es ini direncanakan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya, 1 Agustus 2015

ISBN : 978-602-70604-2-5B-30-3

Gambar 1. Metode penelitian keterlambatan proyek pabrik es

Pada penelitian ini kami menggunakan FTA untuk menentukan sumber utamapenyebab kegagalan proyek. Tahapan proses dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar1. Penelitian ini didasarkan pada kondisi realita di Pabrik Es milik Perusahaan Daerah AnekaUsaha Kabupaten Trenggalek. Metode pengumpulan data yang kami gunakan adalah metodeidentifikasi dimana metode ini tepat digunakan untuk mencari tahu informasi. Metodeidentifikasi ini menghubungkan antara keterangan pihak yang terkait dengan data empiris danstudi literatur sebagai penunjang penelitian.

Setelah didapatkan informasi yang cukup maka hasil informasi data tersebut dianalisamenggunakan metode fault tree analysis. Alasan penggunaan metode fault tree analysissebagai metode analisa adalah karena metode ini berbasis top-down analysis, atau dengan katalain meneliti dengan kondisi terbalik. Penelitian dengan kondisi terbalik cocok diterpakanpada studi kasus ini, mengingat proyek tersebut sudah mengalami keterlambatan namunbelum diketahui secara pasti apakah sumber penyebab utama keterlambatan proyek tersebut.

Pada tahap ini, dilakukan analisa dan pembahasan terhadap hasil penentuan top event.Dari penentuan top event tersebut kemudian di rekonstruksi untuk mencari intermediet eventdan basic event seperti pada gambar 2 dan 3. Setelah melalui tahapan-tahapan tersebut makadan Fault tree terkonstruksi, langkah berikutnya adalah menentukan minimal Cut Set,minimal Cut Set merupakan berbagai kemungkinan kombinasi kegagalan yang mungkinyang terdapat pada Fault Tree yang mengakibatkan terjadinya Top Event. Algoritma

Identifikasi topevent & faktorKeterlambatan

proyek

Page 4: ANALISA PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK PABRIK ES …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MP/30...Asli Daerah dan memasok kebutuhan es balok bagi nelayan. Pabrik es ini direncanakan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya, 1 Agustus 2015

ISBN : 978-602-70604-2-5B-30-4

Method to Obtain Cut Set (MOCUS) merupakan metode yang biasa dipakai untukmendapatkan masing-masing cut set dan Minimal Cut Set dari Fault Tree yang telahdikonstruksi. Analisa dilakukan dengan menentukan minimal cut set dari himpunan basicevent yang telah ditentukan sebelumnya.

Gambar 2. FTA Keterlambatan Ice Cane

Gambar 3. FTA Keterlambatan Ice Cane

Page 5: ANALISA PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK PABRIK ES …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MP/30...Asli Daerah dan memasok kebutuhan es balok bagi nelayan. Pabrik es ini direncanakan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya, 1 Agustus 2015

ISBN : 978-602-70604-2-5B-30-5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Minimal Cut Set dari hasil analisa MOCUS keterlambatan ice cane yang telahdilakukan dapat dilihat pada tabel 2 dan 4 Hasil analisa Fault Tree Analysis penyebabketerlambatan pekerjaan ice cane menghasilkan 12 Basic event sedangkan denganperhitungan analisa MOCUS didapatkan 9 kombinasi basic event.

Tabel 2 Minimal Cut Set Keterlambatan Ice Cane

BE 1=

G1

BE 5=

6 11

BE 7=

6 11G2 6 12 6 12

7 8 7 8

BE 2=

G3 1 1G4 2 2G2 G2 G9

3

BE 3=

G7

BE 6=

6 11 4 5G8 6 121 7 8

BE 8=

6 112 1 6 12

G2 2 7 8G5 1

BE 4=

6 G10 G6 27 8 91 102 3

G2 4 5

Tabel 3 Keterangan Label Pada Top Event Keterlambatan Ice CaneLabel BASIC EVENT KETERLAMBATAN ICE CANE Klasifikasi

1 Pembayaran terlambat pada kontraktor Keuangan2 Kesulitan finansial oleh kontraktor Keuangan3 Perubahan ketika konstruksi berjalan Desain4 Spesifikasi tidak jelas, Desain5 Kesalahan dan perbedaan gambar Desain6 Manajerial dan supervisi kontraktor buruk Manajemen7 Owner tidak kooperatif Koordinasi8 Pengawas & owner kurang komunikasi Koordinasi9 Pengawas terlambat dalam menyetujui perubahan Manajemen10 Penjadwalan material buruk Bahan/Material11 Manajer konstruksi kurang professional Manajemen12 Pengalaman kontraktor kurang Manajemen

Minimal Cut Set dari hasil analisa MOCUS keterlambatan ice cane yang telah dilakukandapat dilihat pada tabel 4.12. Hasil analisa Fault Tree Analysis penyebab keterlambatanpekerjaan ice cane menghasilkan 8 Basic event sedangkan dengan perhitungan analisaMOCUS didapatkan 5 kombinasi basic event.

Page 6: ANALISA PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK PABRIK ES …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MP/30...Asli Daerah dan memasok kebutuhan es balok bagi nelayan. Pabrik es ini direncanakan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya, 1 Agustus 2015

ISBN : 978-602-70604-2-5B-30-6

Tabel 4 minimal Cut Set instalasi ice cane

BEV1H1 BEV3 5 1

BEV5

5 1H2 6 1 6 1H3 H2 2 3

H3 H5BEV2 H4 1 4

H2H3 BEV4 5 1

BEV6

5 16 1 6 12 3 2 3

H3 7 84

Tabel 5 Keterangan Label Pada Top Event Instalasi Ice CaneLabel BASIC EVENT KETERLAMBATAN

INSTALASI ICE CANEKlasifikasi

1 Sub kontraktor kurang ahli Manajemen2 Pengiriman terlambat Bahan/Material3 Penjadwalan material buruk Bahan/Material4 Operator peralatan tidak ahli Peralatan5 Pengawas tidak mengontrol kualitas Manajemen6 Pengawas kurang pengalaman Manajemen7 Operator peralatan tidak pengalaman Peralatan8 Pemilihan peralatan tidak efektif Peralatan

Berdasarkan hasil perhitungan alogaritma MOCUS maka pada top event keterlambatanice cane didapatkan basic event sebagai berikut: Manajerial dan supervisi kontraktor buruk,Manajer konstruksi kurang professional, Manajerial dan supervisi kontraktor buruk,Pengalaman kontraktor kurang, Owner tidak kooperatif, Pengawas & owner kurangkomunikasi, Pembayaran terlambat pada kontraktor, Kesulitan finansial oleh kontraktor,Pengawas terlambat dalam menyetujui perubahan, Penjadwalan material buruk, Perubahanketika konstruksi berjalan. Sedangkan basic event yang sering muncul adalah basic event“manajerial dan supervisi kontraktor buruk”

Pada top event “instalasi ice cane” berikut adalah basic event yang muncul: Pengawastidak mengontrol kualitas, Pengawas kurang pengalaman, Sub kontraktor kurang ahli,Pengiriman terlambat, Penjadwalan material buruk, Operator peralatan tidak pengalaman,Pemilihan peralatan tidak efektif, Operator peralatan tidak ahli. Sedangkan basic event yangsering muncul adalah basic event “ Sub kontraktor kurang ahli”. Dari hasil analisa di atas,basic event manajerial dan supervisi kontraktor buruk dan sub kontraktor kurang ahli beradapada kategori Manajemen. Sehingga untuk kategori proyek serupa pabrik es diperlukanpengawalan yang khusus di kategori manajemen, khususnya manajemen dari pihakkontraktor.

KESIMPULAN DAN SARAN

Penelitian tentang keterlambatan proyek pabrik es dengan FTA telah dilakukan di babsebelumnya maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Page 7: ANALISA PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK PABRIK ES …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MP/30...Asli Daerah dan memasok kebutuhan es balok bagi nelayan. Pabrik es ini direncanakan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya, 1 Agustus 2015

ISBN : 978-602-70604-2-5B-30-7

1. Analisa Keterlambatan proyek Pabrik es didapatkan 6 kategori klasifikasiketerlambatan proyek yaitu : Manajemen, Keuangan, Bahan/material, Peralatan, Desaindan Koordinasi. Pada tiap kategori tersebut terdapat beberapa sub kategori yang disebutsebagai faktor keterlambatan proyek.

2. Penentuan Top Event berdasarkan hasil kuisioner dan diskusi dengan narasumberdidapatkan 2 top event yaitu “Keterlambatan ice cane datang di lokasi” dan“Keterlambatan instalasi ice cane”

3. Dengan perhitungan algoritma MOCUS pada hasil analisa FTA didapatkan 2 basicevent yang sering muncul yaitu manajerial dan supervisi kontraktor buruk pada topevent pertama dan sub kontraktor kurang ahli pada top event kedua

4. Mengacu pada basic event tersebut maka dapat dikategorikan sebagai tipeketerlambatan non-excusable delays.

Hasil penelitian ini memiliki keterbatasan dan membutuhkan penyempurnaan. Untuk itudisarankan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan terkait hasil penelitian ini, antaralain:

1. Hasil penelitian ini perlu disempurnakan dengan menguji metode analisa FTA padaproyek sejenis lainnya sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk menyempurnakan hasilpengambilan keputusannya.

2. Perlu adanya penelitian lanjutan guna mengkaitkan dengan time schedule proyek.Sehingga bisa diketahui bahwa seberapa besar dampak dari setiap basic eventmempengaruhi keterlambatan proyek.

DAFTAR PUSTAKA

Abd.Majid M.Z. and Ronald Mc Caffer. (1997), “Factors of Non Excusable Delays ThatInfluence Contractor's Performance”, Journal of Construction Engineering andManagement, Vol. 14, No. 3, hal. 42 – 60.

Ahmed, S.M., Azhar, S., Kappagntula, P. and Gollapudil, D. (2003), “Delays in construction:a briefstudy of the Florida construction industry”, Proceedings of the 39th AnnualASCConference, Clemson University, Clemson, SC, pp. 257-66

Alaghbari et al W.A.M., Razali M.A.K., Salim, A. and Ernawati (2005). Factorsaffecting construction speed of industrialized building systems in Malaysia. UniversitiPutra Malaysia: Master‟s thesis.

Assaf, S.A. and Al-Hejji, S.A. (2006) ’Causes of delay in large constructionprojects’,International Journal of Project Management, 24, 349-357

Augustine, U.E. and Mangvwat, J. (2001). Time-overrun Factors in NigerianConstruction Industry. Journal of Construction Engineering and Management127(5):pp. 419-425

Bruce, D. & Dulipovici, A. (2001). Results of CFIB Surveys on the Shortage ofQualified Labour.