tb paru new

Post on 06-Dec-2015

293 Views

Category:

Documents

7 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

jvhvvh

TRANSCRIPT

PRESENTATION

Disusun oleh :Adella Fiona Aminta 0910070100070Indra Wilio 101001091Mela Annisa 1010070100067Agustia Reza Putra 1010070100161

SMF ILMU PENYAKIT DALAMFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BAITURRAHMAHRSU Dr. PIRNGADI MEDAN

2014

Tuberkulosis Paru

Definisi

Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang di sebabkan oleh

Mycobacterium tuberculosis yang bersifat infeksius yang terutama

menyerang parenkim paru.

Epidemiologi

EtiologiM.

Tuberculosis complex

1). M. Tuberculosae2). Varian asian3). Varian african4). Varian african II 5). M. Bovis

Cara Penularan

Melalui inhalasi basil yang mengandung droplet nuclei micobacterium tuberculosis.•Batuk•Bersin•Berbicara•Nyanyi

Penularan TB

6

Dots in air represent droplet nuclei containingM. tuberculosis

Patogenesis

• Panjangnya ekspose• kekuatan Micobacterium

tuberculosis

Kemungkinan TB akan dapat ditularkan tergantung pada:

Cepat menyebar orang ke orang dengan TB

Lingkungan di mana ekspose terjadi

Klasifikasi

berdasarkan organ tubuh yang terkena:• Tuberkulosis paru• Tuberkulosis ekstra paru

berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis, yaitu pada TB Paru:•Tuberkulosis paru BTA positif•Tuberkulosis paru BTA negatif

berdasarkan tingkat keparahan penyakit•TB paru BTA negatif foto toraks positif

Klasifikasi berdasarkan riwayat pengobatan

sebelumnya dibagi menjadi beberapa tipe

pasien, yaitu:

• Kasus Baru

• Kasus Kambuh (Relaps)

• Kasus Putus Berobat (Default/Drop Out/DO)

• Kasus Gagal (Failure)

• Kasus Pindahan (Transfer In)

• Kasus lain

Diagnosis

Tempat kelainan lesi TB paru yang paling dicurigai adalah bagian apeks paru. Bila dicurigai adanya infiltrate yang agak luas, maka didapatkan:•Perkusi yang redup •Auskultasi suara napas bronchial. Suara nafas tambahan berupa ronki basah, kasar, dan nyaring. Tetapi bila infiltrate ini diliputi oleh penebalan pleura, suara napasnya menjadi vesikuler melemah.•Perkusi memberikan suara hipersonor.•Auskultasi memberikan suara amforik.

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum pasien;Ditemukan konjungtiva mata atau kulit yang pucat suhu demam ( subfebris)badan kurus atau berat badan menurun.

Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Bateriologik1. Pemeriksaan Bateriologik

2. Uji Tuberkulin (Mantoux)

3. Pemeriksaan Darah3. Pemeriksaan Darah

4. Radiologis

Menegakkan Diagnosis

PENGOBATAN Obat Antituberkulosis (OAT)

Pengobatan tuberculosis berdasarkan panduan OAT dan terdiri darifaseintensif dan fase lanjutan (Crofton, 2005) adalah:

a. Kategori 1 (2HRZE/4H3R3)Obat ini diberikan untuk:1) Penderita baru TBC paru BTA positif2) Penderita TBC paru BTA positif rontgen positif yang sakit berat3) Penderita TBC ekstra paru berat

b. Kategori 2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3)Obat ini diberikan untuk:1) Penderita kambuh (relaps)2) Penderita gagal (failure)3) Penderita dengan pengobatan setelah lalai (after default)

c. Kategori 3 (2HRZ/4H3R3)Obat ini diberikan untuk:1)Penderita baru BTA positif dan rontgen positif sakit ringan2)Penderita ekstra paru ringan, yaitu TBC kelenjar limfe (limfadenitis), pleuritis eksudativa unilateral, TBC kulit, TBC tulang (kecuali tulang belakang),

sendi dan kelenjar adrenal.

d. OAT sisipan (HRZE)

1. Komplikasi dini : pleuritis, efusi pleura, empiema, laryngitis, usus dan lainnya.

2. Komplikasi lanjut : obstruksi jalan napas yaitu SOPT (Sindroma Obstruksi Pasca Tuberkulosis), kerusakan parenkim berat seperti fibrosis paru, kor pulmonal, amiloidosis, karsinoma paru, sindroma gagal napas dewasa (ARDS), sering terjadi pada TBmilier dan kavitas TB.2

Dibagi atas:

LAPORAN STATUS ORANG SAKITANAMNESA PRIBADI• Nama : Fahrurozi Nasution• Umur : 22 tahun• Jenis kelamin : laki-laki• Status perkawinan : Belum Menikah• Pekerjaan : Wiraswasta• Suku/Agama : Islam• Alamat : Jl. Permai Gg indah No.94 F Medan• Tanggal masuk : 11 Desember 2014• MR : 94.76.42

ANAMNESA PENYAKIT• Keluhan utama : Sesak Nafas• Telaah :

Hal ini dialami sejak 3 minggu ini dan memberat dalam 1 hari ini. Sesak nafas tidak berhubungan dengan aktivitas.Riwayat terbangun tengah malam karena sesak tidak dijumpai.. Riwayat nafas berbunyi disangkal.Riwayat merokok dijumpai sejak os muda dan sudah berhenti + 5 tahun terakhir..Batuk (+) dialami os 1 bulan ini , batuk berdahak dijumpai berwarna Hijau, riwayat batuk darah 1 bulan yang lalu, volume ½ aqua gelas. Darah merah segar tidak bercampur makanan dan minuman. Riwayat minum OAT 1 tahun yang lalu dan tidak selesai pengobatan + 3 bulan.

• Demam(+) dialami os 2 minggu ini, demam bersifat naik turun. Demam turun ketika os minum obat penurun panas. Demam disertai menggigil tidak dijumpai, kejang tidak dijumpai. Os mengaku berkeringat pada malam hari. • Penurunan nafsu makan dijumpai,

penurunan berat badan dijumpai.

• BAKdan BAB normal.• RPD :Riwayat menderita DM

disangkal,Riwayat menderita hipertensi disangkal

• RPO:Riwayat OAT 1 tahun yang lalu.

VITAL SIGN ( STATUS PRESENS)• Keadaan umum : Sedang • Tekanan darah : 100/60 mmHg.• Nadi : 102 x / menit.• Pernapasan : 32 x/ menit.• Suhu : 39.4 ‘C• BB : 51 Kg TB : 165 cm

IMT : 18,75kg/m2

(kesan Normo weight)

PEMERIKSAAN FISIK

Kepala• Mata : Conj. palp. inf. pucat (-)/(-) • Anemis (-)/(-)• Sklera ikterik (-)/(-)• T/H/M : Dalam batas normal.Leher • TVJ : R-2CmH2O

ThoraxParu-paru : Inspeksi : simetris Palpasi : SF ka<ki Perkusi : Sonor kedua lapangan paru Auskultasi : SP : Bronchial melemah

ST : Ronchi basah

Jantung : Inspeksi : Ictus Cordis (+) Palpasi : Ictus Cordis (+) Auskultasi : HR ireguler

Thoraks Depan :• Inspeksi : Simetris kiri dan

kanan. Ketinggalan bernafas dijumpai

• Palpasi : SF mengeras pada lapangan paru kanan

PERKUSI: • Sonor memendek pada lapangan paru kanan atas dan

tengah.• Batas paru hepar relative : ICR V• Batas paru hepar absolute : ICR IV• Batas jantung atas : ICR III sinistra.• Batas jantung kanan : LSD• Batas jantung kiri : LMCS ICR V-VIAUSKULTASI : • SP : bronchial melemah pada lapangan paru kanan.• ST : ronki basah (+)• Jantung : HR : 102 x/I, regular, gallop (-), murmur • (-). M1>M2, P2>P1,A2>A1, A2>P2.

THORAKS BELAKANG :• Inspeksi : Simetris kiri dan kanan. • Palpasi : SF melemah pada lapangan paru

kanan• Perkusi : Sonor memendek pada lapangan

paru kanan• Auskultasi :

SP : Bronchial melemah pada lapangan paru kanan

ST : Ronki basah (+).

ABDOMEN :• Inspeksi : Datar, Simetris.• Palpasi : Soepel, H/L/R tidak teraba, Nyeri tekan (-)

pada epigastrium, turgor dalam batas normal

• Perkusi : timpani• Auskultasi: Peristaltik (+) Normal.• Pinggang : Tapping pain (-)/(-).• Inguinal : Pembesaran KGB (-)/(-).• Genitalia : tidak dijumpai kelainan.• Ekstremitas sup: Edema (-)/(-)• Ekstremitas inf : Edema (-)/(-)

Pemeriksaan Laboratorium IGD tanggal 11 Desember 2014

• Darah RutinPemeriksaan Hasil Nilai Normal• WBC 12400 4000-10000uL• RBC 4,78 4,5 – 5,5 10 x 6/ uL• HGB 12,4 13 – 16 gr/dl• HCT 36,0 39,0 – 48,0 %• MCV 75,3 80,0 – 97,0 fL• MCH 25,9 27,0 – 33,7 pg• MCHC 34,4 31,5 – 35,0 dL• PLT 698000 150000-440000ul

LFT RFT

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

• SGOT 32 0 – 40 U/I• SGPT 31 0 – 40 U/I• Ureum 10 10 – 50 mg/dl• Creatinin 0,87 0,6 – 1,2 mg/dl

RESUME: Laki-laki umur 22 tahun, KU Dyspnoe

sejak 3 minggu ini dan memberat dalam 1 hari ini.. Riwayat merokok(+) sejak os muda dan sudah berhenti +5 tahun terakhir. Batuk(+) dialami os dalam 1 bulan ini , batuk berdahak(+) berwarna hijau, riwayat batuk darah(+). Riwayat minum OAT dalam 1 tahun yang lalu.

Os mengeluh demam 2 minggu ini, demam bersifat naik turun. Demam turun ketika os minum obat penurun panas. Demam disertai menggigil tidak dijumpai, kejang tidak dijumpai. Os mengaku berkeringat pada malam hari. Penurunan nafsu makan dijumpai, penurunan berat badan dijumpai

BAK dan BAB normal. Riwayat minum OAT 1 tahun yang lalu

• Pada pemeriksaan fisik didapatkan SF kanan<kiri. Suara perkusi sonor pada kedua lapangan paru. Pada suara pernapasan bronkial melemah pada lapangan paru kanan, suara tambahan ronchi basah dijumpai. Dari hasil pemeriksaan lab ditemukan leukositosis.

DIAGNOSIS BANDING`• TB paru putus obat dengan efusi pleura• Efusi pleura• pneumonia

DIAGNOSIS SEMENTARA • TB paru putus obat

Terapi :• Bed rest.• 1-2 lpm• Diet MBTKTP.• IVFD NaCl 0.9 % 20 gtt/menit.• Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam• Drips levofloxacin 500mg/24 jam• Inj ceftazidin 2 g/12 jam• Paracetamol 3x500mg

• Rencana penjajakan :DR, BTA sputum 3x, kultur sputum + sensitivity test, kultur BTA, RFT, Urinalisa,LFT, KGD, KGDN/2 jam pp, foto thoraks.

• Status Presens & Status Lokalisata

• Sens : Compos mentis• TD : 100/60 mmHg• Frek. Nadi : 102 x/i, reguler• Frek. Nafas : 32 x/i, reguler• Temp : 39,4˚C

Sesak nafas, batuk , demam,

Diagnosa :Suspek tb

paru dengan efusi pleura

Bed RestDiet MBIVFD Nacl 0.9% 20 gtt/ mikroInj. Ranitidine 50 mg/ 12 jamInj. Cfazidm 2g/12jamParacetamol 3x500 mgDrips levofloxacin 500mg/24jam

HARI RAWATAN KE 1

PEMERIKSAAN FISIK

R/ DR,LFT,RFT,elektrolit,A

GDA,bta ds 3x, foto thoraks,pa.

• Status Presens & Status Lokalisata

• Sens : Compos mentis• TD : 110-120/70 mmHg• Frek. Nadi : 84-90 x/i, reguler• Frek. Nafas : 20-36 x/i, reguler• Temp : 36,8-37.3˚C

Sesak nafas, batuk, demam.

Diagnosa : suspek TB

paru

Bed RestDiet MBIVFD Nacl 0.9% 20 gtt/ mikroInj. Ranitidine 50 mg/ 12 jamInj. Cfazidm 2g/12jamParacetamol 3x500 mgDrips levofloxacin 500mg/24jam

HARI RAWATAN KE 2-3

PEMERIKSAAN FISIK

R/ bta ds 3x, fungsi cairan pleura, analisa

gas darah,

• Status Presens & Status Lokalisata

• Sens : Compos mentis• TD : 110-120/80 mmHg• Frek. Nadi : 80-88 x/i, reguler• Frek. Nafas : 24-32 x/i, reguler• Temp : 36,8-37˚C

Sesak, batuk

Diagnosa :Suspek tb paru ec efusi pleura

Bed RestDiet MBIVFD Nacl 0.9% 20 gtt/ mikroInj. Ranitidine 50 mg/ 12 jamInj. Cfazidm 2g/12jamParacetamol 3x500 mgDrips levofloxacin 500mg/24jam

HARI RAWATAN KE 4-6

PEMERIKSAAN FISIK

R/ bta ds3x, fungsi cairan pleura (analisa

sitologi)

• Status Presens & Status Lokalisata

• Sens : Compos mentis• TD : 110-120/80 mmHg• Frek. Nadi : 80-82 x/i, reguler• Frek. Nafas : 20-24x/i, reguler• Temp : 36-36.7˚C

Sesak nafas menurun, demam -,

batuk +

Diagnosa : tb paru dengan

infeksi sekunder

Bed RestDiet MB TKTPIVFD Nacl 0.9% 20 gtt/ mikroInj. Ranitidine 50 mg/ 12 jamInj. Cfazidm 2g/12jamParacetamol 3x500 mgDrips levofloxacin 500mg/24jam> aff pada rawatan ke 9

HARI RAWATAN KE 7-9

PEMERIKSAAN FISIK

R/bta ds 3x

• Status Presens & Status Lokalisata

• Sens : Compos mentis• TD : 110-120/70-80 mmHg• Frek. Nadi : 80-92x/i, reguler• Frek. Nafas : 20-24 x/i, reguler• Temp : 36,1-36,8 C

Sesak nafas menurun, batik

menurun, demam -

Diagnosa :Tb paru

putus obat

Bed RestDiet MBIVFD Nacl 0.9% 20 gtt/ mikroInj. Ranitidine 50 mg/ 12 jamInj. Cfazidm 2g/12jamInj streptomycin 1000 mgParacetamol 3x500 mg+ R/H/Z/E/S : 600/400/1000/1000/1000

HARI RAWATAN KE 10-13

PEMERIKSAAN FISIK

R/ bta ds 3x

• Status Presens & Status Lokalisata

• Sens : Compos mentis• TD : 110-120/70-80 mmHg• Frek. Nadi : 80-88x/i, reguler• Frek. Nafas : 20-24 x/i, reguler• Temp : 36,1-36,8 C

Sesak nafas (-), batuk sudah berkurang

demam (-)

Diagnosa :Tb paru

putus obat

Bed RestDiet MBIVFD Nacl 0.9% 20 gtt/ mikroInj. Ranitidine 50 mg/ 12 jamInj. Cfazidm 2g/12jamInj streptomycin 1000 mgParacetamol 3x500 mg+ R/H/Z/E/S : 600/400/1000/1000/1000

HARI RAWATAN KE 14-16

PEMERIKSAAN FISIK

pasien Pbj pada rawatan ke 16

top related