resume jurnal pada sistem neurologi

Post on 20-Jan-2016

207 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

resume jurnal pada sistem neurologi

TRANSCRIPT

RESUME JURNAL

PADA SISTEM NEUROLOGI

Citation:Citation:Totok Budi Santoso. Jurusan Fisioterapi,Fakultas Ilmu Kesehatan.Universitas Muhammadiyah Surakarta.Disfungsi Ereksi Pada Penderita Stroke.

Variable:Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu stroke dan variabelTerikat yaitu disfungsi ereksi dan variabel luar yaitu umur.

Study Design:Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik denganmenggunakan rancangan kohor retrospektif untuk mengetahui besarnyaresiko disfungsi ereksi pada penderita stroke.

Time and Setting:Penelitian ini berlokasi di rumah sakit umum daerah (RSUD) Dr MoewardiSurakarta di poliklinik neurologi.Pengambilan data selama 4 bulan berlangsungdari tanggal 1 Maret 2009 sampai dengan 30 Juni 2009.

Sample:Populasi penelitian ini adalah seluruh penderita stroke yang datang berkunjungke poliklinik neurologi RSUD Dr Moewardi Surakarta periode 1 Maret sampai30 Juni 2009.Pengambilan sampel dilakukan secara berurutan.

Instrument:Istrument penelitian ini menggunakan International Index Of Erectile Function/IIEF-5.Setiap butir pertanyaan mempunyai rentang nilai 1 sampai 5,sehingganilai minimal 5 dan maksimal 25.

Procedure:Prosedur penelitian pada jurnal tersebut tidak dijelaskan dengan jelas namunsetiap pasien diberikan 5 pertanyaan sehingga mendapatkan data atau informasi penelitiannya.

Data Analysis:Jurnal penelitian ini menggunakan progam statistik Stata Ver.9,0 dengan Analisis Univariabel, bivariabel (x²) dan multivariabel dengan menggunakan

Regresi logistik.

Results:Hasil Penelitian yang menderita disfungsi ereksi

79% pada penderita stroke

39% non penderita stroke

61% tdk mengalami disfungsi ereksi

Kategori:- Derajat berat- Sedang- Ringan

Kategori:- Derajat berat- Sedang- Ringan

Berdasarkan Umur

30-59 tahun

Menderita Disfungsi Ereksi

20 subjek (34%)

Tidak Menderita Disfungsi Ereksi

38 subjek (66%)

Sebagian besar subjek penderita disfungsi ereksi terletak pada kelompokUmur 60-79 tahun (74%).Berdasarkan faktor risiko (risk factor) Yaitu penyakit yg berpotensi mempengaruhi disfungsi ereksi.

Pada penderita DM

35 subjek (78%) menderita disfungsi ereksi

Pada penderita Hipertensi

32 subjek (86%) menderita disfungsi ereksi

Hubungan antara stroke dengan disfungsi ereksi

Penderita disfungsi ereksi 79% penderita stroke

39% non penderita stroke

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa paparan stroke secara bermaknaterbukti meningkatkan risiko insiden disfungsi ereksi sebesar 2 kali lipatDibanding dengan yang tidak terpapar stroke (RR=2 ; 95%CI:1,5-2,7).

Hubungan antara umur, faktor resiko DM, Hipertensi dengan disfungsi ereksi

- Subjek dengan berumur 60-79 berisiko 2 kali lipat menderita disfungsi ereksiDibanding yang masih berumur 30-59 tahun (RR=2,1; 95% CI:1,5-3,1).

- Subjek dengan penderita DM berisiko 1,5 kali lipat menderita disfungsi ereksiDibanding yg non penderita DM (RR=1,5; 95% CI:1,2-1,9).

- Subjek dengan penderita hipertensi berisiko 1,7 kali lipat menderita disfungsiereksi dibanding yg non hipertensi (RR=1,7; 95% CI:1,4-2,1).

Hubungan antara umur, faktor resiko DM, Hipertensi dengan stroke

Berdasarkan analisis chisquare, penelitian ini menunjukkan bahwa variabel luar berupa faktor resiko diabetes melitus dan hipertensi mempunyai arah yg positif dengan stroke, sedangkan umur menunjukkan arah yang negatif dengan stroke.

Hubungan antara stroke dengan disfungsi ereksi setelah mengontrolUmur, DM dan Hipertensi.

Hasil analisis logistik menunjukkan nilai OR 5,8 (95% CI: 2,8-11,7).

Hal ini menunjukkan bahwa penderita stroke memiliki risiko 5,8 kali lipatMengalami insiden disfungsi ereksi dibanding bukan penderita stroke.

Catatan:

Discussion:

Stroke adalah sindrom klinis yg awal timbulnya mendadak, progesi cepat,Berupa defisit neurologis dan atau global, berlangsung 24 jam atau lebihatau langsung menimbulkan kematian.Dan disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik stroke hemoragik.

Stroke Nonhemoragik dapat berupa iskemia atau emboli dan trombosisserebri.Biasanya terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur, ataudipagi hari.

Dari penjelasan ini semuanya berkontibusi pada terjadinya disfungsi ereksi.

Conclusion:

Pada temuan penelitian dan hasil analisis data serta pembahasan, Maka ditarik kesimpulan bahwa insiden disfungsi ereksi pada penderita Stroke > dari pada non penderita stroke.

Penderita stroke dengan resiko DM / Hipertensi memiliki resiko lebih tinggimengalami disfungsi ereksi ketimbang yang tidak mempunyai faktor resiko.

Limitation of The Study:

Jurnal tersebut tidak mencantumkan secara lengkap tentang keterbatasanpenelitian yang telah dilakukan.

Implementation in Clinical Setting:

Penatalaksanaan klinis pada penderita stroke dengan memberikan pemahaman kepada penderita, keluarga dan masyarakat sekitar tentangtanda dan gejala penyakit stroke.

5 komponen strategi penanggulangan stroke:- Promotif.- Prevensi Primer.- Prevensi Sekunder.- Terapi stroke fase akut.- Rehabilitasi.

top related