preskas koas a os perforasi cornea
Post on 04-Sep-2015
228 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PRESENTASI KASUS
PRESENTASI KASUS
Deslia Anggarini Supriyadi
M Fakhrul Yusman
Safwan Helmi B.M.R.
R.12.2 KOAS A
1
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. T
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin: perempuan
No. Rm : 1-59-69-19
Bangsal : Dahlia 1
Tgl Operasi: 12 November 2012
Tempat : OK 5.03
2
Penyakit
Keluhan Utama : nyeri pada mata sebelah kiri
Riwayat Penyakit Sekarang
4 BSMRS pasien mengeluh kelilipan daun kering, kemudian diucak, nyeri, bengkak, dibawa ke RSUD Wates mendapat terapi kemudian dirujuk ke RSUP DR. Sardjito, disarankan mondok tetapi pasien menolak, kemudian pasien rawat jalan dan kontrol rutin, defek mengecil
4 HSMRS pasien merasa mata kiri ada sesuatu yang mengganjal, kontrol ke poli mata
3
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit mata, DM, Hipertensi, Jantung, Asma, Alergi, riwayat operasi disangkal
Riwayat maag (+)
KU: CM, baik, tak anemis
BB : 45 kg
OD dalam batas normal
OS
Visus light perception PS/PW J/B
Palpebra mild spasme
Conj CI + PCI +
Cor perforasi di inferior (massa lensa)
Dx : OS perforasi cornea e.c ulcus cornea
Tx :
Ciprofloxacin 2x500 mg
Asam mefenamat 3x500 mg
C. xitrol 6x OS
Ceftriaxone FF per 2 jam OS
Operative management
Pre-Operative
SOAP
Durante
Post-Operative
Pre Operative
S : nyeri pada mata kiri (+), bengkak (+), agak pusing (+), pandangan mata kiri hanya bisa lihat cahaya, riwayat penyakit mata (-), HT (-), Peny. jantung (-), DM (-), Asma (-), Alergi (-), sesak nafas (-), batuk (-), Operasi sebelumnya (-), maag (+).
O : KU baik, CM, tak anemis
A : clear, MP II, TMD > 6,5cm, Kaku leher (-)
B : spontan, RR: 20x/menit, vesikular +/+, Rh -/-, Wh -/-
C : TD 140/110 mmHg, nadi 72x/menit, reguler, S1-S2 murni, bising (-)
D : GCS E4V5M6, BB 45 Kg, TB 155 cm, edema (-)
9
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi (8/11/2012):
Hb 13,9 g/dl [12-16]
AL 5,33 x 103 /l [4,4-11,3]
AT 381 x 103 /l [150-450]
AE 4,35 x 106 /l [3,8 5,2]
Hct 40,7% [36-45]
11
Pemeriksaan Penunjang
Kimia Darah :
Na 140mmol/l[135-148]
K 4,7mmol/l[3,5-5,1]
Cl 106mmol/l[98-107]
BUN 9,7 mg/dl[6-20]
Cr 0,7 mg/dl[0,5-0,9]
GDS 105 mg/dl (70-99) (09/11/2012)
Hemostasis :
PPT14,2 s (11,4-16,3)
APTT29,3 (22,5-37,0)
12
Pemeriksaan Penunjang
Ro thorax: C/P dalam batas normal.
ECG : Sinus ritme, HR: 82x/menit
A : ASA I
P: GA intubasi ET
13
Persiapan pasien dibangsal
Anamnesis pasien mengenai riwayat medis serta tindakan medis.
Memeriksa, menilai keadaan umum dan yang berhubungan dengan persiapan anestesi serta melihat apakah ada tanda2 kesulitan ventilasi (OBESE) dan intubasi (LEMON).
Penjelasan terhadap risiko anestesi dan pengisian informed consent.
Puasa 8 jam sebelum operasi.
14
Persiapan alat anestesi
Mengecek dan mempersiapkan mesin anestesi : diperiksa konektor oksigen [O2], N2O dan sevoflurane agar tersambung benar pada sumbernya, kemudian diperiksa apakah ada kebocoran dengan cara bag oksigen diisi dengan selangnya dan ditutup menggunakan jari. Jika bag oksigen terisi penuh, maka kebocoran dipastikan tidak ada. Diperiksa juga apakah obat-obat inhalasi terisi dalam jumlah yang cukup.
Mengecek dan mempersiapkan alat untuk monitoring vital sign (manset sfigmomanometer, saturasi O2).
15
Persiapan alat anestesi
Scope:Laringoskop (blade no. 3, 4) dan stetoskop
Tube: ET (no. 6.5, 7.0, 7.5 ) dan spuit 10 cc
Airway: Oropharyngeal tube (no. 2,3,4)
Tape: plester Hipafix kecil panjang 3 buah
Introducer: inserter, stylet
Connector: penghubung ET dengan mesin anestesi
Suction : untuk menghisap lendir dan membersihkan jalan nafas.
16
Durante
General Anastesi (GA)
Premedikasi :
Midazolam 0,05 x 45 kg = 2,25 mg diberi 2,5 cc
Fentanyl 2g x 45kg = 90g diberi 2cc
Induksi :
Propofol 2 x 45 kg = 90 mg diberi 9 cc
Muscle Relaxan :
Rocuronium 0,6 x 45 kg = 27 mg diberi 3 cc
Maintenance :
O2, sevoflurane, N2O
17
Kebutuhan Cairan
PerhitunganKebutuhan pada pasienMaintenance (M)2 cc/kg/jam90 cc/jamStress Operasi (SO)4 cc/kg180 ccPengganti Puasa (PP)lama puasa (8 jam) x M720 ccKebutuhan cairan jam I PP + M + SO630 ccKebutuhan Cairan jam II/III PP + M + SO 450 ccEstimated Blood Volume (EBV)65 cc/kg2925 ccAllowed Blood lost (ABL)20% EBV585 cc18
INSTRUKSI POST OPERASI
Posisi supine
Infus RL 20 tpm
Antibiotik sesuai ts
Analgetik : injeksi analgetik ketorolac
Antiemetik ondansetron 4mg/8 jam bila perlu
Awasi kesadaran, keadaan umum, dan vital sign
Bila sudah sadar penuh, mual (-), muntah (-), peristaltik (+) boleh makan minum bertahap
19
..Terima Kasih
20
Persiapan pasien
Puasa dilakukan untuk mengosongkan lambung sehingga mencegah bahaya muntah atau regurgitasi. Untuk pasien dewasa dipuasakan selama 6-8 jam.
Kandung kemih harus dikosongkan
Pemberian obat-obatan apabila diperlukan
21
PERSIAPAN ANESTESI
Iv line:
Cairan [RL 500cc]
Transfusion set
Three way
Abbocath no. 18
Kasa
Alkohol
Plaster
Hipafix
22
Persiapan obat-obatan
TujuanNama obatDosisKebutuhanSediaanOnsetDurasiPremedikasiMidazolam0,05 mg/kg2,25 mg5 mg/5 cc40-70 s10-15 mAnalgesikFentanyl2mcg/kg90mcg100mcg/2ccimmediate0.5-1 jamInduksiPropofol2-2,5 mg/kg90 mg100 mg/10 cc30-45 s4-7 mFasilitasi intubasiRocuronium0,6 mg/kg27 mg50 mg/5 cc30-60 s20-30 mAnti-emetikOndansetron4 mg/x4 mg4 mg/2 cc1-3 m4-8 jamEmergensiProstigmin0,5 mg/x0,5 mg/ccAtropin sulfat0,4-1,0 mg/x0,5 mg0,25 mg/ccPemeliharaanO2, N2O, isofluraneObat emergensinya belum lhooooooo
Skor Aldrette
Balik ke bangsal kalo dah >7. cek tiap 15 menit
Mallampati
25
Ada atau tidaknya penyulit intubasi
LEMON
L = Look : melihat keadaan umum pasien, wajah, bentuk gigi, ukuran leher, serta adanya descending mandibula.
E = Evaluasi : nilai kelebaran dari pembukaan mulut pasien serta jarak dari TMD
M = Mallampati
O = Obstruksi
N = Neck Mobility
26
American Society of Anesthesiologist
ASAKeterangan1pasien normal sehat, tidak mempunyai gangguan organic, fisiologis, biokimia, atau psikiatri. Proses patologi pada operasi yang akan dilakukan adalah local dan tidak menyebabkan gangguan sistemik.2pasien dengan gangguan sistemik ringan sampai sedang, tetapi terkontrol dengan baik, contoh hipertensi ringan, diabetes yang terkontrol. Pasien berusia 80 tahun secara otomatis ditempatkan pada ASA 2.3pasien dengan gangguan sistemik berat yang membatasi aktivitas atau kehidupannya, contoh angina, kegagalan miokardium yang baru saja terjadi, penyakit paru obstruktif kronik. 4pasien dengan gangguan sistemik berat yang mengancam kehidupan, contoh unstable angina.5pasien sekarat yang mungkin tidak dapat bertahan dalam waktu 24 jam dengan atau tanpa pembedahan. 6pasien yang mengalami kematian batang otakE operasi dalam keadaan gawat darurat (emergency)
27
Midazolam
Obat hipnotik-sedatif golongan benzodiazepine
Cara kerja: inhibisi neuron dengan GABA sebagai mediator
Dosis premedikasi: 0,05 mg/kg
Onset: 40-70 detik
Durasi: 10-15 menit
Efek samping : mual, muntah, sakit kepala
Kontraindikasi : miastenia gravis, bayi prematur
28
Efek Midazolam:
Sistem saraf pusat :
Efek amnestik, antikonvulsan, hipnotik, relaksasi otot, sedatif (tergantung dosis);
Menurunkan konsumsi oksigen serebral, aliran darah otak, dan ICP.
Kardiovaskular :
Vasodilatasi sistemik ringan;
Menurunkan curah jantung.
Kedua efek tersebut mengakibatkan penurunan tekanan darah.
Respirasi :
Menurunkan laju respirasi dan volume tidal;
Meningkatkan depresi pernapasan.
Lain-lain : nyeri dan thrombophlebitis (lbh jarang dibandingkan diazepam dan lorazepam)
29
Fentanyl
Obat opioid analgesik
Cara kerja: agonist-analgesik dari reseptor opioid, menghambat ascending pain pathways
Dosis premedikasi: 1-2 mcg/kg BB
Onset: immediate
Durasi: 0.5-1jam
Efek samping : mual, muntah, asthenia, confusion, konstipasi
Kontraindikasi : hipersensitivitas, depresi respiratori, asma bronkial akut/severe
Propofol
Propofol bekerja dengan cara menghambat neutransmiter yang diperantarai GABA.
Rapid recovery tanpa mual dan muntah
Efek samping: kejang, shock anaphylitic (jarang)
Dosis: 1,5-2,5 mg/kgBB
Onset: 30-45detik
Durasi: 4-7 menit
Protein binding: 98%
31
Rocuronium
pelumpuh otot nondepolarisasi
berikatan dengan reseptor nikotinik-kolinergik tetapi tidak menyebabkan depolarisasi, hanya menghalangi asetil kolin menempatinya, sehingga asetilkolin tidak dapat bekerja.
Dosis premedikasi: 0,6-1,2 mg/kg
Onset: 60-120 detik
Durasi: 20-25 menit
32
Efek Rocuronium :
Pembantu pada general anesthesia untuk memudahkan intubasi dan merelaksasi otot ketika operasi
Efek samping:
Reaksi alergi berat (rash, biduran, gatal, kesulitan napas, sesak napas, pembengkakan mulut, wajah, bibir, lidah), nadi yang cepat dan ireguler
Kontraindikasi:
hipersensitivitas terhadap rocuronium atau komponen lain dalam formulasi.
33
top related