persepsi mahasiswa pertanian terhadap alih fungsi …
Post on 16-Oct-2021
10 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH
FUNGSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN
KARAWANG
(Studi Kasus Himpunan Mahasiswa Agrotekno
Universitas Singaperbangsa Karawang)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
SITI MAEMUNAH
NIM 11150150000077
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
i
ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Persepsi Mahasiswa Pertanian Terhadap Alih Fungsi Lahan Pertanian di
Kabupaten Karawang
(Studi Kasus Himpunan Mahasiswa Agrotekno Universitas Singaperbangsa
Karawang)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Siti Maemunah
NIM 11150150000077
Yang Mengesahkan
Pembimbing Skripsi I
Andri Noor Ardiansyah, M.Si
NIP.198403122015031002
Pembimbing Skripsi II
Anissa Windarti, M.Sc
NIP. 198208022011012005
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
iii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul “Persepsi Mahasiswa Pertanian Terhadap Alih Fungsi
Lahan Pertanian di Kabupaten Karawang (Studi Kasus Himpunan
Mahasiswa Agrotekno Universitas Singaperbangsa Karawang)” disusun
oleh Siti Maemunah, NIM 11150150000077, diajukan kepada Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Telah melalui bimbingan dan telah dinyatakan sah sebagai karya
tulis ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqosah sesuai
ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 06 Agustus 2020
Yang Mengesahkan
Pembimbing Skripsi I
Andri Noor Ardiansyah, M.Si
NIP.198403122015031002
Pembimbing Skripsi II
Anissa Windarti, M.Sc
NIP. 198208022011012005
iv
LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul
“Persepsi Mahasiswa Pertanian Terhadap Alih Fungsi Lahan Pertanian di
Kabupaten Karawang (Studi Kasus Himpunan Mahasiswa Agrotekno
Universitas Singaperbangsa Karawang)” yang disusun oleh Siti Maemunah,
NIM 11150150000077, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji
kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 6 Agustus 2020.
Jakarta, 06 Agustus 2020
Yang Mengesahkan
Pembimbing Skripsi I
Andri Noor Ardiansyah, M.Si
NIP.198403122015031002
Pembimbing Skripsi II
Anissa Windarti, M.Sc
NIP. 198208022011012005
v
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Siti Maemunah
NIM : 11150150000077
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan/Prodi : Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial
(Konsentrasi Geografi)
Alamat : Dusun Langseb IV rt/rw 001/004 Desa
Kertaraharja, Kecamatan Pedes, Kabupaten
Karawang Provinsi Jawa Barat 41353
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yang berjudul Persepsi Mahasiswa Pertanian Terhadap Alih
Fungsi Lahan Pertanian di Kabupaten Karawang (Studi Kasus Himpunan
Mahasiswa Agrotekno Universitas Singaperbangsa Karawang) adalah benar
hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:
Nama Pembimbing I : Andri Noor Ardiansyah, M.Si
NIP : 198403122015031002
Nama Pembimbing II : Anissa Windarti, M.Sc
NIP : 198208022011012005
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya
siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan
hasil karya sendiri.
Jakarta, 17 September 2020
Yang Menyatakan
vi
ABSTRAK
Siti Maemunah (11150150000077) Persepsi Mahasiswa Pertanian
Terhadap Alih Fungsi Lahan Pertanian di Kabupaten Karawang (Studi
Kasus Himpunan Mahasiswa Agrotekno Universitas Singaperbangsa
Karawang)
Skripsi ini mengkaji tentang bagaimana Persepsi mahasiswa dalam
memepertahankan kabupaten Karawang sebagai wilayah pertanian dengan
melihat bagaimana kondisi lahan pertanian secara data dan secara kasat
mata. Dengan menganalisis perubahan vegetasi yang mayoritas merupakan
lahan pertanian melalui pengindraan jauh serta dimana Persepsi mahasiswa
atau upaya-upaya yang dilakukan khususnya mahasiswa pertanian melihat
keadaan tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Metode
Gabungan (Mixed Methods) Penelitian ini menggunakan teknik campuran
bertahap, strategi ini merupakan strategi dimana peneliti menggabungkan
data yang ditemukan dari satu metode lainnya. Strategi ini dapat dilakukan
dengan wawancara terlebih dahulu untuk mendapatkan data kualitatif lalu
dibuktikan dengan hasil pendekatan kuantitatif. Strategi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Strategi Eksploratoris sekuensial, pada tahap
pertama, peneliti mengumpulkan dan menganalisis data kualitatif kemudian
mengumpulkan data kuantitatif dan menganalisisnya dengan hasil analisis
yang menggunakan metode kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan Kondisi lahan pertanian
Karawang sangat menjadi salah satu permasalahan yang cukup krusial,
Mahasiswa pertanian jelas memiliki Persepsi sosial yang kuat yakni
Persepsi sebagai seperangkat harapan-harapan yang dikenakan pada
individu yang menempati kedudukan sosial tertentu terutama dalam
permasalahan ini. Berbagai upaya pendampingan dan penyuluhan yang
bermanfaat bagi para petani serta melakukan advokasi-advokasi pertanian
terhadap pemerintah dan masyarakat luas terus dilakukan, sudah menjadi
fitrah bahwa mahasiswa yang kedepannya bisa memegang dan
menformulasikan kebijakan untuk mempertahankan Kabupaten Karawang
dengan keilmuan yang dimilikinya karena sektor pertanian merupakan satu-
satunya penjamin ketersediaan pangan di Indonesia.
Kata Kunci : Persepsi Mahasiswa dan Wilayah Pertanian Kabupaten
Karawang
vii
ABSTRACT
Siti Maemunah (11150150000077) Perceptions of Agricultural Students on
the Change of Function of Agricultural Land in Karawang Regency (Case
Study of the Agrotekno Student Association of the University of
Singaperbangsa Karawang)
This thesis examines how students' perceptions in maintaining Karawang
regency as an agricultural area by seeing how the condition of agricultural
land is in data and in plain view. By analyzing changes in vegetation, the
majority of which are agricultural land through remote sensing and where
the students' perceptions or efforts made, especially agricultural students,
see this situation.
The method used in this research is the Mixed Methods approach. This
study uses a mixed-stage technique. This strategy is a strategy in which the
researcher combines the data found from one other method. This strategy
can be carried out by first interviewing to obtain qualitative data then proven
by the results of a quantitative approach. The strategy used in this research
is a sequential exploratory strategy, in the first stage, the researcher collects
and analyzes qualitative data then collects quantitative data and analyzes it
with the results of analysis using quantitative methods.
The results showed that with the condition of Karawang agricultural land
being one of the crucial problems, agricultural students clearly have a strong
social perception, namely perception as a set of expectations imposed on
individuals who occupy certain social positions, especially in this problem.
Various assistance and counseling efforts that are beneficial to farmers and
carry out agricultural advocacy towards the government and the wider
community continue to be carried out, it is natural that students who in the
future can hold and formulate policies to defend Karawang Regency with
the knowledge they have because the agricultural sector is one- the only
guarantor of food availability in Indonesia
Keywords: Student Perception and the Agricultural Area of Karawang
Regency
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, segala bagi Allah, Tuhan semesta alam yang telah
memberikan kesempatan dan kemampuan serta kekuatan sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan sebaik-baiknya dan semoga bisa
memberi manfaat bagi semua kalangan. Shalawat teriring salam semoga
tercurah dan terlimpah kepada makhluq paling mulia, yakni Nabi
Muhammad SAW., semoga syafaatnya selalu menyertai kita semuanya, baik
di dunia maupun kelak nanti di akhirat.
Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak
sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami. Namun, berkat doa, perjungan,
kesungguhan hati, dorongan serta masukan-masukan yang positif dari
berbagai pihak untuk penyelesaian skripsi ini. Oleh sebab itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Orang tua beserta keluarga besar yang selalu mendoakan penulis
dan selalu memberi dukungan kepada penulis agar dapat
menyelesaikan studi dan meraih sukses di masa depan.
2. Ibu Prof. Dr. Amany Burhanudin Umar Lubis, Lc. MA selaku
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku Kepala Program Studi
Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan.
5. Bapak Andri Noor Ardiansyah, M.Pd., selaku Sekretaris Program
Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan
6. Andri Noor Ardiansyah, M.Si dan Anissa WIndarti M.Sc selaku
dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk
ix
memberi bimbingan dan arahan kepada penulis. Semoga
keberkahan, kesuksesan, serta kebahagiaan selalu menaungi dan
semoga Bpk/Ibu selalu dalam lindungan-Nya
7. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dari awal
hingga akhir perkuliahan. Semoga ilmu yang Bapak/Ibu diberikan
mendapat keberkahan dari Allah SWT.
8. Staf Fakultas Ilmu Fakultas dan Keguruan dan Staf Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberi
kemudahan dalam pembuatan surat-surat dan administrasi lainnya
9. Kepala Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Singaperbangsa Karawang yang telah mengizinkan dan membantu
penulis dalam melaksanakan penelitian ini
10. Himpunan Mahasiswa Agroteknologi (Himagro) Fakultas Pertanian
Universitas SIngaperbangsa Karawang yang telah mengizinkan dan
membantu penulis dalam melaksanakan penelitian ini
11. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial angkatan 2015 terutama kelas C semoga kesuksesan dan
kebahagiaan dunia akhir kalian dapatkan. Terimakasih banyak telah
memberi warna yang indah dalan kehidupan, kebersamaan bersama
kalian akan selalu penulis rindukan
12. Teman-Teman Cengceremed Squad Syarif, Dwi Mulia, Ita, Aeni,
Sahlah dan Aisyah yang selalu memberi kekonyolan dan kenangan
seru di saat masa kuliah.
13. Keluarga Mahasiswa Islam Karawang (KMIK) Jakarta yang
merupakan second family di tanah rantau yang selalu membantu di
keadaan apapun dan sudah seperti keluarga sendiri bagi penulis.
14. Akang/Teteh Keluarga Mahasiswa Islam Karawang (KMIK) Jakarta
yang selalu memberikan arahan dan nasihat, Kang Aldi Syarifullah,
Kang Zainal Mustofa, Kang Ade Yusroni, Kang Muhammad
Munawar dan lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
x
15. Tempat belajar, berproses dan berprogres di dalam kampus maupun
diluar kampus sehingga mendapatkan pengalaman yang luar biasa
semasa kuliah yakni Keluarga mahasiswa islam Karawang-Jakarta,
Pojok Seni Tarbiyah terutama Elemen Degung Sunda Tarbiyah,
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Youth Interpaith Peacemaker Community
(YIPC) Jakarta, Toleransia.id, PT. Toulani Mitra Indonesia dan lain
lain.
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI ............................................. iv
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ................................................ v
ABSTRAK .................................................................................................... vi
ABSTRACT ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................ viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 10
C. Batasan Masalah................................................................................ 10
D. Rumusan Masalah ............................................................................. 11
E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 11
F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 11
BAB II KAJIAN TEORI .............................................................................. 12
A. Landasan Teori .................................................................................. 12
a) Pertanian ............................................................................................... 12
b) Tanah Pertanian .................................................................................... 13
c) Lahan Sawah ......................................................................................... 16
d) Alih Fungsi Lahan ................................................................................. 18
e) Peraturan Daerah ................................................................................... 20
f) Persepsi ................................................................................................. 20
g) Mahasiswa ............................................................................................. 21
h) Tri Darma Perguruan tinggi .................................................................. 23
i) Perguruan tinggi Universitas Singaperbangsa Karawang ..................... 23
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ......................................................... 26
C. Kerangka Berpikir ............................................................................. 29
xii
BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 31
A. Pendekatan Penelitian ....................................................................... 31
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 32
C. Sampel Peneletian ................................................................................. 33
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 34
E. Keabsahan Data..................................................................................... 38
F. Teknik Analisis Data ............................................................................. 39
BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................... 40
A. Gambaran Umum Daerah Penelitian ................................................ 40
B. Pertanian kabupaten Karawang ............................................................. 48
C. Gambaran umum Himpunan Mahasiswa Agroteknologi Unsika ......... 52
D. Eksistensi atau keberadaan wilayah pertanian kabupaten Karawang ... 56
E. Alih Fungsis Lahan Pertanian Karawang.............................................. 63
F. Persepsi dan status Mahasiswa ............................................................. 66
G. Upaya yang dilakukan mahasiswa ........................................................ 68
H. Respon masyarakat terhadap upaya Mahasiswa ................................... 71
I. Faktor pendukung dan penghambat program pemberdayaan oleh
mahasiswa pertanian .................................................................................. 71
J. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 72
K. Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 73
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 75
A. Kesimpulan ........................................................................................... 75
B. Implikasi ............................................................................................... 77
C. Saran ..................................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 79
LAMPIRAN ................................................................................................. 98
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir .................................................................... 30
Gambar 3.1 Lokasi Penelitian ..................................................................... 32
Gambar 4.1 Grafik Populasi Penduduk Kabupaten Karawang ................... 47
Gambar 4.2 Logo Universitas Singaperbangsa Karawang ......................... 52
Gambar 4.3 Logo Organisasi ...................................................................... 53
Gambar 4.4 Logo Kabinet Organisasi Himagrotek periode 2018-2019 ..... 54
Gambar 4.5 Hasil Citra Kabupaten Karawang tahun 2013 Pembagian
Objek NDVI berdasarkan nilai ................................................. 56
Gambar 4.6 Hasil Citra Kabupaten Karawang tahun 2018 Pembagian
Objek NDVI berdasarkan nilai ................................................. 56
Gambar 4.7 Peta Hasil analisis lahan vegetasi tahun 2013 ......................... 59
Gambar 4.8 Peta Hasil analisis lahan vegetasi tahun 2014 ......................... 60
Gambar 4.9 Grafik Luas lahan Sawah Kabupaten Karawang
Tahun 2013 dan 2018 ............................................................... 62
Gambar 4.9 Grafik Luas lahan Sawah Kabupaten Karawang
Tahun 2013 dan 2018 ............................................................... 62
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian yang relevan ............................................................... 26
Tabel 3.1 Waktu Penelitian ........................................................................ 33
Tabel 3.2 Pedoman wawancara mahasiswa ................................................ 34
Tabel 3.3 Pedoman wawancara Alumni Pertanian ..................................... 35
Tabel 3.4 Pedoman wawancara Pengelola Jurusan ..................................... 35
Tabel 3.5 Pedoman wawancara Pihak Dinas Pertanian .............................. 35
Tabel 3.6 Citra Landsat pembagian Objek berdasarkan nilai
NDVI (Kadi. 1999 ...................................................................... 37
Tabel 3.7 Tabel pedoman observasi ............................................................ 37
Tabel 4.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan
di Kabupaten Karawang 2018 ................................................... 40
Tabel 4.2 Keadaan Curah Hujan (mm) Tiap Bulan ................................... 43
Tabel 4.3 Kondisi Geologi Umum Kabupaten Karawang .......................... 44
Tabel 4.4 Jumlah penduduk menurut kecamatan
di Kabupaten Karawang ............................................................. 45
Tabel 4.5 Luas Areal Pesawahan di Kabupaten Karawang
Tahun 1931 (tiap distrik) ............................................................ 50
Tabel 4.6 Data Lahan Pertanian berdasarkan Penggunaan
Kabupaten Karawang ................................................................. 50
Tabel 4.7 Tabel Citra Landsat pembagian Objek berdasarkan
nilai NDVI (Kadi. 1999) ............................................................. 59
Tabel 4.8 Keterangan dari Gambar 4.7 ....................................................... 60
Tabel 4.9 Keterangan dari gambar 4.8 ........................................................ 61
Tabel 4.10 Luas lahan sawah dan Hasil Panen
pada tahun 2013 dan 2018 .......................................................... 61
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Uji Referensi .............................................................. 83
Lampiran 2 Surat-Surat ............................................................................... 88
Lampiran 3 Pedoman Penelitian ................................................................. 93
Lampiran 4 Transkip Wawancara ............................................................... 98
Lampiran 5 Dokumentasi Observasi ......................................................... 131
Lampiran 6 Dokumentasi Wawancara ...................................................... 136
Lampiran 7 Kegiatan-kegiatan Himagro ................................................... 138
Lampiran 8 Biografi Penulis ..................................................................... 140
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada Zaman Prasejarah, Manusia hidup mengembara dari suatu
tempat ke tempat lainnya. Mereka menggunakan Gua sebagai tempat
berlindung, Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Mereka
Mengumpulkan buah-buahan, dedaunan, biji-bijian dan berburu binatang.
Lama kelamaan mereka mulai menanam biji-bijian, memilih bibit buah
yang disukai dan memelihara hewan ternak. Cara hidup mereka pun
berubah dari mengembara menjadi menetap dan bertani, kemudian hal
tersebut yang mengubah alam sekitarnya menjadi tempat yang sesuai
untuk bercocok tanam dan berternak, Masyarakat Indonesia telah beratus-
ratus tahun yang lalu mengenal pertanian.1Pertanian merupakan
kebudayaan yang pertama kali dilakukan manusia di Dunia untuk
melangsungkan kehidupannya, dimana pada zaman dahulu manusia
mengawali pemenuhan kebutuhannya dengan 3 pase atau tahapan,
pertama, mengumpulkan bahan makanan kemudian berburu binatang lalu
budaya bercocok tanam merupakan penemuan manusia pada zaman
Purbakala yang sudah menjadi hebitual di zaman sekarang. Secara
berangsur-angsur manusiapun menciptakan dari hal-hal yang sukar
kemudian menjadi mudah Sejarah Pertanian diawali pada era neolitik di
Lembah sungai Nil dal am kurun waktu 12.000 tahun yang lalu kemudian
menyebar ke seluruh Dunia, ilmu pertanian lebih dikembangkan seletah
adanya ilmu Fisika dn ilmu Kimia diketahui manusia dengan adanya bukti
tulisan Yunani tentang pertanian sekitar abad 776 M. 2
Masyarakat bangsa Indonesia sudah lama mengenal kebudayaan
bercocok tanam dan memiliki cara bertani dengan ciri khas masing-
masing salah satunya masyarakat kasepuhan di Jawa Barat memiliki kebun
yang disebut talun, Talun ditanami berbagai jenis tumbuhan seperti aren,
1 E.K.S. Harini Muntasib, Rachmat Hermawan,Mengenal Ekosistem Hutan dan
Ekosistem Agro, (Jakarta Barat: Grasindo, 2007 ) hlm. 26 2 Tati Nurmala, Pengantar Ilmu pertanian, ( Yogyakarta: Graha ilmu 2012 ) hlm. 32-37
2
pinang, bambu, durian, rambutan, pisang dan tumbuhan obat dan rempah
(misalnya jahe, kencur, dan cengkeh). Hasil Talun digunakan untuk
kebutuhan mereka. Selain itu masyarakat di Pulau Jawa lebih banyak
menanam Padi di Sawah dengan sistem irigasi. Dengan sistem ini mereka
dapat menanam padi sepanjang tahun tanpa Lmengandalkan musim hujan.
Untuk membajak sawah ada yang masih menggunakan kerbau, namun ada
pula yang telah menggunakan traktor.3
Pertanian telah dikenal sejak lama oleh manusia namun
perkembangan pengetahuan ilmu pertanian masih tertinggal dengan
disiplin ilmu lainnya, Pertanian berfungsi menopang segala aspek
kebutuhan manusia terutama pada aspek sosial ekonomi dari produktivitas
dan kesuburannya. Pertanian akan tetap pada fungsinya bila kualitas tanah
atau lahan sehat dan layak yang akan baik pada produktivitasnya. 4
Kajian Pertanian dalam Geografi berkaitan dengan aktivitas-aktivitas
di dalamnya, geografi pertanian termasuk dalam kelompok geografi
manusia atau sosial. Geografi sosial terletak pada aspek aktivitas manusia
dalam konteks keruangan, menyikapi alam, organisasi sosial dan
kebudayaan yang unik dari atktivitasnya. Dalam kajian geografi yang
dilihat dari sisi ekonomi juga termasuk pada bagian geografi sosial dimana
terletak pada inteaksi manusia terhadap lingkungan yang mewujudkan
kegiatan memanfaatkan sumber daya alam. Geografi tidak hanya
membahas tentang alam namun juga membahas tentang keterkaitan alam
dan manusia
Saat ini Indonesia dikenal sebagai Negara Agraris atau negara yang
memiliki variasi lahan pertanian sangat beragam, terutama dipengaruhi
oleh faktor geografis, Wilayah Indonesia terbentuk dari berbagai formasi
geologi (litologi), terrain, dan iklim, yang merupakan faktor utama
pembentuk tanah dan sangat menentukan potensinya untuk pertanian
namun degfradasi pada lahan pertanian kian meningkat. Pemetaan
pembangunan untuk menunjang aspek sosial ekonomi masyarakat
indonesia tidak mempertimbangkan aspek geografis seharusnya Pemetaan
3 Op.Cit 27
4 Tati Nurmala, Op. CIt 38
3
tanah dan evaluasi lahan karena akan menyangkut kepentingan
pembangunan daerah, oleh karena itu, kegiatan tersebut seyogianya
dijadikan program bersama antara pusat dan daerah. Pertanian bagi
masyarakat Indonesia merupakan hal yang penting, Seharusnya lahan
pertanian dimaksimalkan dalam potensinya ditiap-tiap daerah di
Indonesia.5
Indonesia dianugerahi kekayaan alam yang melimpah ditambah
posisi Indonesia yang dinilai amat strategis. Tidak dipungkiri jika sebagian
masyarakat Indonesia menggantungkan hidupnya di sektor pertanian,
meski profesi sebagai petani sering dianggap sebelah mata. Badan Pusat
Statistik (BPS) mencatat sekitar 36,5% (41,20 juta orang) dari 112,80 juta
penduduk menggantungkan hidupnya di sektor pertanian. Ini menunjukan
bahwa pertanian pun ikut andil dalam mengurangi angka pengangguran di
Indonesia. Di dalam Undang – undang nomor 41 tahun 2009 tentang
Perlindungan Lahan Tanah Pertanian Pangan Berkelanjutan Menimbang
bahwa lahan pertanian pangan merupakan bagian dari bumi sebagai
karunia Tuhan Yang Maha Esa yang di kuasai oleh negara dan di gunakan
untuk sebesar- besar kemakmuran rakyat sebagaimana di amanatkan dalam
Undang – undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sehingga
dalam hal ini Pemerintah harus benar – benar menjamin penyediaan lahan
pertanian pangan secara berkelanjutan sebagai sumber pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan dengan mengedepankan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, dan kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan,
kemajuan, dan kesatuan ekonomi nasional dan menjamin hak atas pangan
sebagai hak asasi setiap warga negara untuk mewujudkan kemandirian,
ketahanan, dan kedaulatan pangan. Karena makin meningkatnya
pertambahan penduduk serta perkembangan ekonomi dan industri
mengakibatkan terjadinya degradasi, alih fungsi, dan fragmentasi lahan
pertanian pangan, sehingga telah mengancam daya dukung wilayah secara
5 D Jaenudin, Perkembangan Penelitian Sumber Daya Lahan Dan Kontribusinya Untuk
Mengatasi Kebutuhan Lahan Pertanian Di Indonesia, 2003, hlm 5
4
nasional dalam menjaga kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan.
6
Persoalan Pertanian di Indonesia antara Globalisasi dan pergeseran
kepentingan regional menjadi suatu ketimpangan negara ini. Tingkat
sektor pertanian di Indonesia hanya 1.9 % per tahun. Pertanian logis
sebagai penunjang perekonomian suatu bangsa dan mempunyai Persepsi
penggerak dalam sebuah transformasi ekonomi, namun, apabila pertanian
tidak lagi diposisikan sebagai penggerak awal atau tidak penting dalam
suatu negara Agraris itu merupakan suatu kekeliruan yang fatal. 7
Kita sadari bahwa kegiatan pembangunan disamping akan
menghasilkan manfaat juga akan membawa resiko (dampak negatif).
Keduanya harus di perhitungkan secara seimbang. Dampak negatif harus
kita hilangkan atau kita tekan menjadi seminim mungkin. Kegiatan
pembangunan yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap degradasi
lahan antara lain kegiatan deforesterisasi, industri, pertambangan,
perumahan, dan kegiatan pertanian sendiri. Apabila kegiatan tersebut tidak
dikelola dengan baik, maka akan mengakibatkan terjadinya degradasi
lahan pertanian yang mengancam keberlanjutan usaha tani dan ketahanan
pangan. Oleh karenanya, dalam kegiatan pembangunan hendaknya harus
dipikirkan keberlanjutannya dimasa mendatang (sustainabilitas).
Dalam praktek budidaya pertanian sendiri sering akan menimbulkan
dampak pada degradasi lahan. Dua faktor penting dalam usaha pertanian
yang potensial menimbulkan dampak pada sumberdaya lahan, yaitu
tanaman dan manusia (sosio kultural) yang menjalankan pertanian.
Diantara kedua faktor, faktor manusialah yang berpotensi berdampak
positif atau negatif pada lahan, tergantung cara menjalankan pertaniannya.
Apabila dalam menjalankan pertaniannya benar maka akan berdampak
positip, namun apabila cara menjalankan pertaniannya salah maka akan
berdampak negatif. Kegiatan menjalankan pertanian atau cara budidaya
pertanian yang menimbulkan dampak antara lain meliputi kegiatan
6 Dwi Retnowati, Upaya Pemerintah Mempertahankan Fungsi Lahan Tanah Pertanian
Dikabupaten Sragen Dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan , 2016, vol 6 no.1 2019 hlm 2 7 Darsono, pembangunan pertanian dalam dimensi tantangan global, (Uns Press, 2012 )
hlm. 22- 26
5
pengolahan tanah, penggunaan sarana produksi yang tidak ramah
lingkungan (pupuk dan insektisida) serta sistem budidaya termasuk pola
tanam yang mereka gunakan8
Kabupaten Karawang adalah salah satu kabupaten yang berada
dalam wilayah Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Karawang berada di utara
Provinsi Jawa Barat dengan dengan letak geografis berada di antara 1000
02’ – 1070 40’ BT dan 5 0 56’ – 6 0 34’ LS. Luas wilayah Kabupaten
Karawang adalah 1.753,27 km2 atau 3,73 % dari luas propinsi Jawa Barat.
Secara administratif sampai saat ini Kabupaten Karawang terdiri dari 30
kecamatan
Karawang yang merupakan Kota Pangkal Perjuangan kemerdakaan
ini, juga bertindak sebagai penghasil pertanian bagi Jawa Barat maupun
nasional. Ketersediaan lahan pertanian yang melimpah dan keadaan lahan
yang subur, menjadikan sebagian besar lahanya digunakan untuk
pertanian. Karawang menyandang sebuah julukan yang memang
menggambarkan bagaimana melimpahnya hasil pertanian dan
produktivitas pertanian di Kabupaten Karawang sehingga Kabupaten
Karawang dijuluki sebagai Lumbung Padi Nasional dimana tercatat
penghasil beras terbesar setalah kabupaten indramayu dimana kabupaten
Karawang selalu memsurplus beras1,5 Ton pertahun.
Kawasan industri di Karawang tersebar antara lain Kawasan Industri
Kujang, Indotaisei, Mandala Putra, KIIC, Suryacipta, dan KIM. Adapun
zona industri Karawang yang dicantumkan dalam penataan ruang, yakni
dititikberatkan pada sejumlah kecamatan meliputi Kecamatan Telukjambe
Timur, Cikampek, Klari, Purwasari, Pangkalan, dan Rengasdengklok.
Mengawali perkembangannya di kawasan yang berdiri sebagai kabupaten,
Karawang dulu dikenal sebagai kabupaten dengan sebutan lumbung padi.
Sebelum menjadi kawasan industri Karawang, kabupaten ini menjadi
kawasan pusat penghasil padi yang berlokasi dekat dengan ibukota Jakarta.
Hal ini sesuai dengan faktanya, dimana kabupaten yang bermayoritas
suku Sunda tersebut memang dipenuhi dengan lahan hijau padi. Dengan
8 Citrasmara galuh Nuansa, Degradasi Lingkungan Dan Pertumbuhan Ekonomi Di
Indonesia , 2018 hlm. 1-8
6
demikian, penduduk Karawang juga didominasi oleh petani. Adapun
pengusaha, penduduk di Karawang biasanya memiliki usaha kecil seperti
memiliki sawah sebagai lahan padi pribadinya atau kebun dengan berbagai
jenis tanaman seperti sayuran dan buah-buahan.
Sejarah menjelaskan bagaimana asal muasal Kabupaten Karawang
menjadi Lumbung Padi bukan tanpa sebab mengapa akhirnya Kabupaten
Karawang menyandang julukan tersebut. Hal ini dikarenakan, Kabupaten
Karawang berPersepsi dalam membantu Raja Sultan Agung yang berasal
dari Mataram melakukan perlawanan terhadap kebijakan monopoli VOC.
Jarak tempuh yang harus dilalui oleh pasukan Mataram mencapai 90 hari,
melihat jauhnya jarak dari Mataram menuju ke Batavia pada masa itu.
Dengan jarak tempuh yang sangat lama, maka Raja Mataranm dengan
matang melakukan pemetaan kawasan dalam penyediaan logistik dan
kebutuhan bagi para pasukan Mataaram dengan membangun daerah
lumbung-lumbung pangan bagi pasukan tantara Mataram sebelum
pertempuran sebenarnya terjadi.
Selain sejarah yang menceritakan bagaimana Karawang sangat
berPersepsi bagi pasukan-pasukan Kerajaan Mataram, hasil Produktivitas
hasil pertanian di Kabupaten Karawang menjadi sebuah dasar Kabupaten
Karawang dapat dijuluki dengan Kota lumbung Padi.9
Secara regional Karawang menjadi suatu daerah yang cocok untuk
pertanian. namun, Era globalisasi secara perlahan menggeser potensi
regional kabupaten Karawang, hal ini disebabkan beberapa Faktor yang
menyebabkan lahan pertanian Kabupaten Karawang semakin berkurang
sehingga berdampak pada kuatitas produksi pertaniannya.
Kabupaten Karawang dikenal sebagai lumbung padi nasional dan
tercatat sebagai daerah produsen beras terbesar kedua setelah Kabupaten
Indramayu. Sebagai lumbung padi nasional, Kabupaten Karawang
ditugaskan untuk surplus gabah sebanyak 1,5 juta ton. Di sisi lain,
meningkatnya jumlah penduduk dan perkembangan Kabupaten Karawang
9 Amalina, Sulistio Diliwanto Binsasi, Hartuti Purnaweni, Formulasi Kebijakan
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Di Kabupaten Karawang, (Gema Publica
Jurnal Manajemen Dan Kebijakan Publik : Vol 3, Nomor 2, Oktober 2018)
7
sebagai salah satu kawasan strategis ekonomi mengakibatkan permintaan
lahan meningkat dan berpengaruh terhadap sawah yang ada. Tujuan studi
ini adalah untuk menemukenali keberadaan Kabupaten Karawang sebagai
sebagai lumbung padi nasional, menetapkan luas lahan sawah yang harus
diproteksi sebagai upaya mempertahankan produksi padi, dan
mengidentifikasi ketersediaan air yang dapat dipergunakan sebagai air
irigasi, sebagai faktor pendukung dalam meningkatkan produksi padi.
Analisis yang digunakan dalam studi ini adalah proyeksi penduduk,
analisis surplus defisit, analisis kebutuhan lahan sawah dan anilisis
kebutuhan air irigasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) Kabupaten
Karawang tidak dapat memenuhi target surplus gabah sebesar 1,5 juta ton
apabila penyelenggaraan kegiatan pertanian dilakukan seperti sekarang; 2)
Apabila luas sawah tidak berkurang, peningkatan produktivitas tanah dan
intensitas pertanaman secara bersamaan dapat menghasilkan surplus gabah
sebesar 1,5 juta ton. Walaupun demikian, target surplus 1,5 juta ton ini
hanya berlangsung sampai dengan Tahun 2017; dan 3) Debit air sungai
yang melalui Kabupaten Karawang lebih besar jika dibandingkan dengan
kebutuhan air irigasi, sehingga dimungkinkan adanya penambahan lahan
sawah.
Beberapa rekomendasi yang dapat diajukan sehubungan dengan
kesimpulan di atas adalah sebagai berikut: 1) Lahan sawah yang ada di
Kabupaten Karawang perlu diproteksi, sehingga pengembangan kawasan
permukiman dan industri harus dijauhkan dari lahan sawah; 2)
Peningkatan produktivitas tanah dan intensitas pertanaman harus didukung
oleh jaringan irigasi yang memadai, sehingga jaringan irigasi yang ada
harus dipelihara dan ditingkatkan penggunaannya; dan 3) Dalam jangka
panjang, percetakan sawah baru di Kabupaten Karawang harus dilakukan
agar target surplu gabah 1,5 juta ton dapat dicapai.10
Saat ini lahan sawah di Kabupaten Karawang mulai terancam seiring
dengan berkembangnya sektor industri di daerah tersebut serta ancaman
dari daerah sekitarnya. Kawasan Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang
10
chofyan Ivan, Rustan Uton dan Asep Hariyanto “ Upaya Mempertahankan
Kabupaten Karawang sebagai Lumbung Padi Nasional” Vol 4 No.1 Januari 2016 halaman 1
8
dan Bekasi) sebagai penyangga Ibukota sudah tidak bisa menampung lagi
dan berdampak kepada wilayah sekitarnya, khususnya Kabupaten
Karawang yang berdekatan dengan kawasan tersebut. Kemudahan akses
yang dilalui oleh jalur pantura serta letak geografis yang berada di dua
kota besar yaitu Jakarta dan Bandung mengakibatkan daerah ini menjadi
daerah penyangga yang strategis untuk menjadi salah satu pusat
perekonomian sehingga sektor-sektor ekonomi pun menjadi tumbuh.
Meningkatnya jumlah penduduk serta perkembangan Kabupaten
Karawang menjadi salah satu kawasan strategis ekonomi mengakibatkan
permintaan lahan meningkat dan berpengaruh terhadap lahan-lahan sawah
di Kabupaten Karawang. Selama dua tahun antara tahun 2011 - 2013
terjadi pengurangan luas lahan sawah 511 Ha, dengan dengan demikian
rata-rata pengurangan lahan sawah pertahun 255,5 hektar per tahun. 11
Karawang dan Bekasi menjadi Pusat Kawasan Pertumbuhan
Indutrialisasi, dimana kawasan tersebut menjadi pusat sektor utama bidang
industri di Provinsi Jawa Barat. Hal tersebut ditunjukan dengan data
PDRB Kabupaten Karawang tahun 2015 lapangan usaha pertanian
menghasilkan 4.647,33 Milyar Rupiah, sedangkan untuk sektor Industri
lapangan usaha menghasilkan 94.043, 01 Milyar Rupiah, perbandingan
yang cukup signifikan dimana kabupaten Karawang yang cukup konsern
terhadap bidang pertanian namun, frekuensi penghasil pertanian tidak
terlalu tinggi.
Persepsi mahasiswa dalam menjaga kearifan lokal ini sangatlah
penting, Mahasiswa sebagai bagian masyarakat harus peka dalam
mengawasi perkembangan pengelolaan lingkungan. Sudah selayaknya
wawasan kedaerahan menjadi salah satu hal yang harus dimiliki oleh
setiap kita. Wawasan kedaerahan tidak harus diartikan dengan
berpartisipasi secara langsung untuk bekerja dan mengabdi di pemerintah
daerah asal. Persepsi mahasiswa layak kita sebut sebagai agent of
change, sosial control, kaum intelektual, insan akademis.
11
ibid. 2
9
Ataupun kita mengenal dengan slogan“ Maju mundurnya suatu
bangsa tergantung kepada pemudanya”. Mahasiswa adalah bagian pemuda
yang berintelektual. Berkemampuan akademis yang baik, berakhlak. Juga,
memiliki potensi serta motivasi untuk perubahan yang selalu ditunggu
Persepsinya dalam pembangunan.
Partisipasi aktif masyarakat juga sangat diperlukan untuk
mempertahankan lingkungan lahan pertanian demi kelangsungan hidup,
sebagai manusia yang bermoral dan memiliki keyakinan Berkaitan dengan
hal ini Islam memandang bahwa sektor pertanian merupakan salah satu
sumber primer ekonomi negara, di samping perindustrian, perdagangan,
dan jasa. Dengan demikian pertanian merupakan salah satu pilar ekonomi
yang apabila terdapat masalah, islam tidak menganjurkan lahan pertanian
tersebut di Alih Fungsikan menjadi bentuk lain karena lahan pertanian
mampu memproduksi pangan yang dibutuhkan manusia secara umum,
selain itu Alih Fungsi Lahan cenderum merusak tatanan ekosistem dari
alam tersebut hal ini dijelaskan dalam sebuah ayat:
Dalam Al-Quran surat Al-A‟raf ayat 56, Allah Swt berfirman
حها بعدا لرضاٱ فى تفسدوا ا ولا ا وطمعا خىفا دعىهاٱوا إصل اٱ رحمتا إن ا ها قريب ا لل لمحسنيهاٱ م
Artinya: Dan jaganlah kau membuat kerusakan di muka bumi,
sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepadanya dengan rasa
takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan), sesunguhnya
rahmat Allah begitu dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
Dari ayat diatas dapat di pahami bahwasannya kerusakan sumber
daya atau kadangkala dalam bentuk material, misalnya menghancurkan
orang yang memakmurkannya, mengotori kesuciannya, menghancurkan
benda hidupnya, merusak kekayaannya, atau menghilangkan manfaatnya.
Oleh sebab itu sumberdaya allam berupa pertanian seharusnya tidak
di rusak atau menghilangkan manfaatnya tapi lebih tepat untuk di pelihara,
dijaga dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Karena sektor pertanian merupakan sumber daya pokok bagi ketahanan
pangan manusia.
10
B. Identifikasi Masalah
Dari beberapa uraian yang dikemukakan pada latar belakang, maka
dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :
1. Persoalan Pertanian di Indonesia antara Globalisasi dan pergeseran
kepentingan regional menjadi suatu ketimpangan negara ini. Tingkat
sektor pertanian di Indonesia hanya 1.9 % per tahun.
2. Karawang merupakan wilayah pertanian dan salah satu Kabupaten
yang terletak di Provinsi Jawa Barat telah memiliki stigma kabupaten
Lumbung Padi oleh sejak lama. memiliki area yang luas dalam
pertanian menjadikannya sebagai kabupaten yang menghasilkan padi
sebagai pangan utama bangsa ini.
3. Saat ini lahan sawah di Kabupaten Karawang mulai terancam seiring
dengan berkembangnya sektor industri di daerah tersebut serta
ancaman dari daerah sekitarnya. Selama dua tahun antara tahun 2011 -
2013 terjadi pengurangan luas lahan sawah 511 Ha
4. Persepsi mahasiswa dalam menjaga kearifan lokal ini sangatlah
penting, Mahasiswa sebagai bagian masyarakat harus peka dalam
mengawasi perkembangan pengelolaan lingkungan. Secara langsung
untuk bekerja dan mengabdi di pemerintah daerah asal. Persepsi
mahasiswa layak kita sebut sebagai agent of change, sosial control,
kaum I ntelektual dan insan akademis.
C. Batasan Masalah
Dalam Proposal Skripsi ini agar pokok permasalahan tidak terlalu
meluas, maka berdasarkan permasalahan diatas, penulis membatasi
pembahasan permasalahan agar penelitian tersebut lebih terarah dan
memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan tercapai.
Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Membahas tentang eksistensi kabupaten Karawang sebagai wilayah
pertanian atau kabupaten lumbung padi.
2. Persepsi mahasiswa Karawang dalam mempertahan eksistensi
Kabupaten Karawang sebagai wilayah Pertanian
11
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimanakah eksistensi wilayah pertanian kabupaten Karawang ?
2. Bagaimana Persepsi yang dilakukan mahasiswa Terhadap Alih Fungsi
Lahan Pertanian di Kabupaten Karawang ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian atau penyusunan tugas ini adalah :
1. Mengetahui eksistensi kabupaten Karawang sebagai wilayah pertanian
dari tahun 2013-2018.
2. Mengetahui Persepsi mahasiswa Terhadap Alih Fungsi Lahan
Pertanian di Kabupaten Karawang.
F. Manfaat Penelitian
1. Adapun manfaat secara teoritis dari penelitian ini yaitu :
a. Dapat menjadi referensi bagi pihak-pihak insan akademis yang
berkepentingan dalam mengetahui wawasan Kabupaten
Karawang sebagai wilayah Pertanian
2. Sementara manfaat secara praktisnya dapat menjadi :
a. Evaluasi potensi regional bagi pihak-pihak Pemerintah dan Dinas
Pertanian Daerah dalam pembangunan daerah namun tetap
mempertimbangan terhadap aspek geografisnya.
b. Acuan bagi Peneliti selanjutnya dalam mengimplementasikan
keilmuan yang di dapat agar bermanfaat bagi masyarakat dan
lingkungan.
c. Bahan evaluasi bagi insan akademis khususnya mahasiswa
pertanian di perguruan tinggi dalam mengimplementasikan
keilmuan dalam pertanian sehingga Persepsi mahasiswa
sesungguhnya dapat terlaksana.
d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
masyarakat Karawang untuk ikut serta mempertahankan
eksistensi kabupaten Karawang sebagai wilayah pertanian.
12
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
a) Pertanian
Pertanian sebagai kegiatan manusia dalam membuka lahan dan
menanaminya dengan berbagai jenis tanaman, baik tanaman semusim maupun
tanaman tahunan, tanaman pangan maupun tanaman non-pangan, serta
digunakan untuk memelihara ternak maupun ikan. Pertanian merupakan
aktivitas pengolahan tanaman dan lingkungannya agar memberikan suatu
produk pangan dan non pangan (Soetriono, 2003; Sriyanto. 2005)
Apabila pertanian dianggap sebagai sumber kehidupan dan lapangan kerja
maka sebaiknya diperjelas arti pertanian itu sendiri. Pertanian dapat
mengandung dua arti yakni dalam arti sempit berarti kegiatan bercocok tanam,
dalam arti luas dapat diartikan sebagai kegiatan yang menyangkut proses
produksi untuk menghasilkan bahan-bahan kebutuhan manusia yang dapat
berasal dari tumbuhan maupun hewan yang disertai dengan usaha untuk
memperbarui, memperbanyak dan mempertimbangkan faktor ekonomis.12
Arti lain dari Pertanian adalah sejenis proses produksi yang didasarkan
atas proses pertumbuhan tanaman dan hewan (Safari, 1999). Pertanian adalah
sumber pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk
menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi. Serta
untuk mengelola lingkungan hidupnya.
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian di bidang-bidang
lingkup pertanian. Pertanian akan memerlukan bidang permukaan bumi yang
luas dan terbuka terhadap sorotan sinar matahari. Pertanian rakyat diusahakan
di tanah-tanah sawah, ladang dan pekarangan.13
12
Endang mulyani, Ekonomi Pembangunan, (Yogyakarta : UNY Press, 2017), hlm.
131-132 13
Sitti Arwati, Pengantar ilmu pertanian berkelanjutan, (Makassar: inti
mediatama,2018) hlm 1-2
13
b) Tanah Pertanian
a. Tanah Menurut para ahli
Tanah (soil) adalah lapisan yang menempati bagian atas
kulit bumi yang terdiri dari benda padat ( bahan anorganik dan
organik) serta air dan udara tanah. Tanah telah dikenal sejak awal
peradaban manusia terutama setelah manusia menggunakan tanah
untuk bercocok tanam dalam upaya memenuhi kebutuhan
hidupnya. Pengertian tentang tanah mulai lebih jelas setelah para
ahli fisika-kimia dan geologi memberi batasan (definisi) tentang
tanah. Beberapa definisi tentang tanah itu dapat kita baca di
bawah ini :
1. Berzelius (1803) serang ahli kimia Swedia mendefiniksikan
tanah sebagai “laboratorium kimia alam dimana proses
dekomposisi dan reaksi sintesis kimia berlangsung secara
terang. “Disini tampak jelas bahwa tanah belum lagi
dianggap sebagai alat produksi pertanian melainkan tempat
berlangsungnya segala reaksi kimia yang terjadi di alam.
2. Justun Von Liebig ( 1840 ) dari Jerman menyebut tanah
sebagai tabung reaksi dimana seseorang dapat mengetahui
jumlah dan jenis haratanaman. Tanah merupakan gudang
persediaan mineral-mineral yang bersifat statis.
3. Falluo ( 1871 ) ahli mineralogy Jerman memandang tanah
tidak hanya sebagai batu-batuan tetapi juga bagian dari
petografi (petros = batuan) pertanian.Tanah adalah produk
hancuran iklim (weathering) yang bercampur dengan bahan
organik.
4. Davy ( 1913 ) dari Inggris mendefinisikan tanah sebagai
“laboratorium yang menyediakan unsur-unsur hara tanaman
(nutriens).
5. Werner ( 1918 ) berpendapat bahwa tanah adalah lapisan
hitam tipis yang menutupi bahan padat kering terdiri atas
bahan bumi berupa partikel-partikel kecil yang mudah remah,
sisa vegetasi dan hewan.
14
6. Ahli geologi Rusia seperti Dokuchaiev menjadikan ilmu
tanah sebagai ilmu pengetahuan alam murni yang berdiri
sendiri dengan nama pedologi.
7. Dokuchaiev pada tahun 1870 mengatakan bahwa tanah
adalah bentukan mineral dan organik di permukaan bumi,
sedikit banyak selalu diwarnai oleh humus, dan secara tetap
menyatakan dirinya sebagai kegiatan kombinasi bahan
organik seperti jasad, baik yang hidup maupun yang mati,
bahan induk, ikilim relief dan dalam waktu tertentu.
8. Joffe (1949) seorang pakar tanah Amerika Serikat
mendefinisikan tanah yaitu “Tanah adalah bangunan alam
tersusun atas horizon-horison yang terdiri atas bahan mineral
dan organik, biasanya tak-padu, mempunyai tebal yang
berbeda-beda dan yang berbeda pula dengan bahan induk
yang ada di bawahnya dalam hal morfologi, sifat dan susunan
fisik, sifat dan susunan kimia, dan sifat-sifat biologi”.
9. Bremmer (1958) memberikan definisi tanah: “Tanah adalah
bagian permukaan kulit bumi yang dijadikan oleh pelapukan
kimia dan fisik serta kegiatan berbagai tumbuhan dan
hewan”.
Sedangkan menurut pendapat ahli hukum Budi Harsono
(1999:18 ) memberi batasan tentang pengertian tanah
berdasarkan apa yang dimaksud pada pasal 4 UUPA, bahwa :
“Dalam hukum tanah, kata tanah dipakai dalam arti yuridis
sebagai suatu pengertian yang telah diberi batasan resmi oleh
UUPA sebagaimana dalam pasal 4 bahwa hak menguasai dari
Negara ditentukan adanya macam-macam hak atas permukaan
bumi yang disebut tanah”. Dengan demikian tanah dalam
pengertian yuridis dapat diartikan sebagai permukaan bumi.
Menurut pendapat Jhon Salindeho (1993:23 ) mengemukakan
bahwa :
“Tanah adalah suatu benda berniai ekonomis menurut
pandangan bangsa Indonesia, ia pula yang sering member getaran
15
didalam kedamaian dan sering pula menimbulkan guncangan
pada masyarakat, lalu ia juga yang sering menimbulkan sendatan
dalam pelaksanaan pembangunan" Tanah pertanian adalah tanah
yang ditujukan atau cocok untuk dijadikan tanah usaha tani untuk
memproduksi tanaman pertanian maupun hewan ternak. Tanah
pertanian merupakan salah satu sumber daya utama pada usaha
pertanian. Klasifikasi tanah pertanian yang digunakan oleh FAO
membagi tanah pertanian menjadi beberapa jenis:
1) Tanah garapan (13,812,040 km²) - tanah yang ditanami
tanaman setahun seperti serealia, kapas, kentang, sayuran,
dan sebagainya; termasuk "tanah tidur" yang mampu digarap
namun sedang tidak digarap.
2) Tanah tanaman permanen (1,484,087 km²) - tanah yang
ditanami pohon buah atau kacang pohon
3) Tanah penggembalaan (33,556,943 km²) - tanah yang
digunakan untuk penggembalaan hewan Tanah garapan dan
tanah tanaman permanen dapat disebut sebagai "tanah
budidaya".
Sedangkan tanah usaha tani merujuk pada tanah yang tidak
hanya digunakan untuk budi daya tanaman saja, namun juga
mencakup struktur fisik seperti gudang pertanian dan kandang
serta memiliki struktur ekonomi yang lebih rumit. Berdasarkan
kemampuan irigasinya, tanah pertanian dibagi menjadi tanah
teririgasi dan non-irigasi. Tanah pertanian non-irigasi dapat
mencakup tanah pertanian tadah hujan dan tanah kering yang
mampu ditanami.
Tanah pertanian tidak mencakup tanah yang tidak mampu
ditanami seperti hutan, pegunungan curam, dan perairan. Tanah
pertanian mencakup 33% total daratan yang ada di dunia, dengan
tanah yang mampu digarap sepertiganya atau 9.3% total daratan
dunia. Dalam konseks zonasi tanah, tanah pertanian merujuk
kepada tanah yang digunakan untuk aktivitas pertanian dan tidak
16
bergantung pada jenis dan kualitas tanah. Di beberapa tempat,
tanah pertanian dilindungi hukum sehingga dapat ditanami tanpa
terancam pembangunan.14
c) Lahan Sawah
a. Pengertian Lahan Sawah
Lahan Pertanian yang berupa lahan sawah biasanya
dicirikan oleh adanya pematang yang mengelilinginya dengan
maksud untuk membatasi adanya pematang yang mengelilinginya
dengan maksud untuk membatasi antara bidang lahan sawah
yang satu dengan bidang sawah lainnya. Ciri lain dari lahan
sawah adalah jenis tanaman yang ditanam pada lahan sawah
biasanya merupakan tanaman pokok padi pada musim hujan dan
tanaman palawija.
Di Indonesia, lahan sawah merupakan lahan pertanian yang
umum dijumpai di daerah dengan topografi landai. Sistem
pertanian yang masih bersifat tradisional, bahkan banyak petani
memanfaatkan lahan sawah tidak efisian karena mereka lebih
cenderung berorientasi subsistem, yaitu hanya untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
Sawah memiliki banyak fungsi yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia maupun lingkungan sehingga jika tidak ada
upaya pengendalian yang lebih bijaksana maka lahan sawah akan
semakin tergusur. Lahan sawah adalah satu per satu lahan
pertanian banyak mengalami ancaman alih fungsi lahan.15
Lahan sawah berasal dari dua kata, yaitu lahan dan sawah.
Lahan merupakan Konsep yang dinamis yang di dalamnya
terkandung unsur ekosistem. Menurut FAO (1997), lahan ialah
suatu daerah di permukaan bumi yang ciri-cirinya mencakup
semua atribut yang bersikap cukup mantap atau yang dapat di
14
Risna diani, “Alih Fungsi Tanah Pertanian Menjadi Non Pertanian di Kabupaten
Sidoarjo” Skripsi pada gelar sarjana Universitas Narotama Surabaya, Surabaya,2016, hlm 16-
19 15
Sudrajat, Mengenal lahan sawah dan memahami multifungsinya bagi manusia dan
lingkungan, (Yogyakarta:Gadjah Mada University Press, 2018) hlm 1-2
17
duga bersifat mendaur dari biosfer, atmosfer, tanah, geologi,
hidrologi, populasi, tumbuhan dan hewan serta hasil kegiatan
manusia pada masa lampau dan masa kini, Sepanjang pengenal-
pengenal tadi berpengaruh secara signfikan atas penggunaan
lahan pada waktu sekarang dan pada waktu yang akan datang.
Sebagai salah satu sumber daya alam, lahan mempunyai
Persepsi penting bagi manusia dalam melangsungkan kehidupan
sosial-ekonomi dan sosial-budaya. Sementara itu yang dimaksud
dengan sawah adalah lahan usaha bidang pertanian yang secara
fisik memiliki permukaan yang rata, dilengkapi dengan pematang
dan tujuan utama pembukaan lahannya adalah untuk ditanami
tanaman padi.
Sawah menurut Puslitbang tanah (2003) adalah sebidang
tanah pertanian yang kondisinya selalu ada dalam kondisi basah
dan kadar air yang dikandungnya selalu di atas kapasitas lapang.
Biasanya sebidang sawah diciriksn oleh beberapa indikator, yaitu
:
1. Memiliki tofografi yang landai atau bergelombang
2. Antar petak sawah dibatasi oleh pematang
3. Diolah selalu pada kondisi berair atau tanpa air di musim
kemarau
4. Ada sumber air yang kontinu, kecuali sawah tadah hujan. 16
b. Fungsi Lahan Sawah
Fungsi lahan sawah bagi kehidupan manusia dan
lingkungan sangat beragam. Keragaman fungsi lahan sawah dapat
dilihat dari berbagai manfaat lahan sawah, baik secara ekonomi
mrupakan salah satu sumber penghasil produk-produk primer
seperti padi, tanaman sayuran, jagung, kacang-kacangan, ikan,
rumput, dan lainnya. Serta juga merupakan pendukung kegiatan
rekreasi atau wisata, secara sosial-budaya lahan sawah merupakan
merupakan tempat berinteraksinya antarmanusia melalui sistem
16
ibid.3-4
18
kerja maupun sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya rasa
kebersamaan atau gotong royong.17
d) Alih Fungsi Lahan
Dampak alih fungsi lahan secara makro adalah ketersediaan
pangan yang berkurang dan berakibat pada berkurangnya ketahanan
pangan secara nasional. Secara mikro, alih fungsi lahan
mengakibatkan petani yang semula mengusahakan tanaman pangan
dan dapat memenuhi sendiri ketersediaan pangan (beras) bagi rumah
tangganya menjadi tidak memiliki beras dan harus membeli. Dampak
lain dari alih fungsi lahan adalah hilangnya mata pencahariannya
sebagai petani. Seperti dinyatakan Afandi (2011) bahwa dampak alih
fungsi lahan sawah menyebabkan petani kehilangan pendapatan dari
berusaha tani. Dari segi produksi, dengan terkonversinya lahan sawah
maka akan menghilangkan hasil produksi pertanian sebanyak luas
lahan yang terkonversi, Kerugian lain menurut Afandi adalah
hilangnya kesempatan kerja pada usaha tani, serta peluang pendapatan
dan kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan usaha tani, seperti
asaha penyediaan saprotan, alsintan, penggilingan padi, penyewaan
traktor. Irawan (2005) menyatakan adanya alih fungsi lahan, akan
menghilangkan pendapatan para petani, baik petani pemilik, penyewa,
penggarap maupun buruh tani yang menggantungkan hidupnya dari
usaha tani. Apabila alih fungsi lahan, terutama lahan sawah produktif
yang banyak menyerap tenaga kerja, maka akan terjadi penurunan
kesempatan kerja, dan selanjutnya berdampak pada penurunan
pendapatan para petani.
Dengan menurunnya pendapatan maka daya beli menurun dan
berdampak pada menurunnya aksesibilitas ekonomi rumah tangga
petani terhadap pangan. Menurut Santosa, dkk. (2011) alih fungsi
lahan sangat sulit dihentikan, bahkan cenderung meningkat dengan
luas yang semakin banyak, dan ini sangat berpengaruh pada ketahanan
pangan. Penelitian mengenai alih fungsi lahan dan dampaknya pada
17
ibid.5
19
tingkat ketahanan pangan rumah tangga belum banyak dilakukan oleh
peneliti. Ginting (2005) meneliti tentang dampak alih fungsi lahan
terhadap pendapatan petani di desa Munte Kabupaten Karo Sumatera
Utara. Hasil penelitin tersebut menunjukkan bahwa alih fungsi lahan
sawah telah menjadikan petani mengganti komoditi yang ditanam dari
padi sawah ke komoditi non padi sawah, sehingga berdampak pada
penurunan pendapatan petani.
Secara nasional, petani tanaman pangan menjadi subyek yang
penting dalam ketersediaan pangan. Hal ini karena pemerintah
mencanangkan kemandirian pangan melalui swasembada pangan.
Namun meningkatnya alih fungsi lahan pertanian produktif akan
berdampak pada ketersediaan pangan secara wilayah dan secara
nasional. Alih fungsi lahan juga kemungkinan berdampak pada
menurunnya tingkat kesejahteraan petani, atau berkurangnya
ketahanan pangan rumah tangga petani. Dengan demikian perlu
diteliti tingkat ketahanan pangan rumah tangga petani antara yang alih
fungsi lahan dan yang tidak melakukan alih fungsi. Petani yang tidak
melakukan alih fungsi, maka mereka merupakan aktor penting dalam
ketersediaan pangan, sehingga perlu diidentifikasi tingkat ketahanan
pangan rumah tangganya dan faktor yang mempengaruhinya. Fakta
empiris menunjukkan petani yang menanam beras, membeli beras
karena kekurangan beras.
Keadaan ini diduga disebabkan sedikitnya produksi yang
membawa akibat pada kekurangan ketersediaan pangan secara fisik.
Atau bila semua hasil panennya dijual, dengan sedikitnya produksi
maka pendapatan dari hasil panen juga sedikit. Implikasi selanjutnya
adalah keterbatasan daya beli atau keterbatasan akses pangan secara
ekonomi. Selanjutnya bagi petani yang sudah melakukan alih fungsi,
kemungkinan berdampak pada menurunnya tingkat ketahanan
pangan.18
18
YUNASTITI PURWANINGSIH, SUTOMO, NURUL ISTIQOMAH, Analisis
Dampak Alih Fungsi Lahan terhadap Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani di
Karanganyar, Jawa Tengah, skripsi Universitas Sebelas Maret, Vol.1 No.2 Juli 2015
20
e) Peraturan Daerah
Peraturan daerah kabupaten Karawang no : 2 tahun 2013
tentang Rencana tata ruang wilayah tahun 2011 – 2031 yakni UU
nomor 41 tahun 2009 tentang perlidungan lahan pertanian pangan
berkelanjutan bahwa lahan pertanian pangan berkelanjutan adalah
bidang lahan pertanian yang ditetapkan untuk dilindungi dan
dikembangkan secara konsisten guna menghasilkan pangan pokok bagi
kedaulatan dan ketahanan pangan nasional.19
f) Persepsi
a. Pengertian Persepsi
Dalam kamus psikologi, persepsi diartikan sebagai suatu proses
untuk mengingat atau mengidentifikasikan sesuatu. Dalam buku
karangan Wiwien dan Susantyo menjelaskan persepsi sama
dengan sensasi yang merupakan peristiwa terserapnya informasi
dari lingkungan oleh alat indera.
Sedangkan dalam buku Project Dikti 2012, persepsi adalah
suatu proses mengorganisasi dan menginterpretasi informasi yang
diterima oleh panca indra sensori, tidak hanya melihat dan
mendengar secra fisik saja namun juga terhadap maksud dari pola
sebuah informasi yang didapatkan. Persepsi meliputi kegiatan
penerimaan, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan
stimulus. Menurut Bimo Walgito, pengertian persepsi adalah suatu
proses yang didahului oleh penginderaan yaitu merupakan proses
yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat
indera atau juga disebut proses sensoris.20
b. Proses Terbentuknya Persepsi
Proses terbentuknya persepsi secara umum berawal dari objek
yang menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera
atau reseptor.
19
Peraturan daerah Kabupaten Karawang, (www.bplh.Karawangkab.go.id) di akses
pada tanggal 23 juli 2019 pukul 13.00. 20
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: Andi, 1990), h.99.
21
Menurut Hamka proses terjadinya persepsi melalui tahap–tahap
sebagai berikut:
1) Tahap pertama, merupakan tahap yang dikenal dengan nama
proses kealaman atau proses fisik, yaitu proses ditangkapnya suatu
stimulus (objek) oleh panca indera.
2) Tahap kedua, merupakan tahap yang dikenal dengan proses
fisiologis, yaitu proses diteruskanya stimulus atau objek yang telah
diterima alat indera melalui syaraf-syaraf sensoris ke otak.
3) Tahap ketiga merupakan proses yang dikenal dengan nama
proses psikologis, yaitu proses dalam otak, sehingga individu
mengerti, menyadari, menafsirkan dan menilai objek tersebut.
4) Tahap keempat, merupakan hasil yang diperoleh dari proses
persepsi yaitu berupa tanggapan, gambaran atau kesan.21
g) Mahasiswa
Menurut UU nomor 12 tahun 2012 mahasiswa adalah peserta
didik pada jenjang perguruan tinggi, mahasiswa menjadi populasi
yang menarik, hal ini disebabkan mahasiswa mempunyai ciri khas
tersendiri yang membuat mahasiswa menjadi berbeda
denganmasyarakat lainnya. Ciri khas dari mahasiswa adalah selain
mempunyai “ pendidikan relatif tinggi” mahasiswa juga berPersepsi
sebagai :
1. Makhluk yang kreatif dalam perilakunya
2. Dinamis dalam melakukan pencarian dan pengembangan potensi
diri.
3. Kritis dalam melihat dan merespon realitas
4. Memiliki idealism yang tinggi.
Beberapa Persepsi mahasiswa yang harus kita pahami antara lain:
a. Agent of Change
Sebagai agen perubahan, mahasiswa dituntut bersifat
kritis. Dperlukan implementasi yang nyata. Harapan besar
21
Ibid, hlm 102
22
ditujukan pada para pemuda. Pemuda yang dimaksud adalah
mahasiswa. Dalam posisi ini, mahasiswa adalah asset yang
berharga. Harapan tinggi suatu bangsa terhadap mahasiswa
adalah menjadi generasi penerus yang memiliki loyalitas tinggi
terhadap kemajuan bangsa.
b. Moral Force
Sebagai kekuatan moral (Moral Force), Masyarakat
akan memandang tingkah laku, perkataan, cara berpakaian,
cara bersikap dan sebagainya yang berhubungan dengan moral
sebagai acuan dasar mereka dalam berperilaku.
c. Social Control
Masyarakat adalah sekumpulan populasi dengan
beragam karakter, Banyak sekali aspek social yang harus
dipenuhi agar tidak terjadi ketimpangan yang rentan memicu
konflik. Disinilah Persepsi mahasiswa. Kontrol dari kondisi-
kondisi social merupakan implementasi nyata mahasiswa
untuk bersinggungan langsung dengan masyarakat.22
Sudah menjadi fitrah bahwa mahasiswa adalah iron
stock yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan. Posisi-
posisi strategis dalam negeri ini akan di pegang oleh
mahasiswa sebagai pemuda yang dianggap paling terdidik,
artinya, tanpa ada sesuatu gebrakan dari mahasiswa, mereka
tetaplah orang yang menerima posisi strategis automatically.23
Mahasiswa adalah orang yang belajar di sekolah tingkat
perguruan tinggi untuk mempersiapkan dirinya bagi suatu
keahlian tingkat sarjana, itulah pertama dan utama bagi
mahasiswa. Mahasiswa adalah pemuda-pemuda yang berjiwa
22
Rifan Eka Putra Nasution, Whitecoanthunter (Panduan Menjalani Pendidikan
Kedokteran), hlm. 3
23
Dedy Yanwar Elfani, Aktivisme Sekejap dan Lenyap : Menakar Demoralisasi Mantan
Aktivis Mahasiswa, (Yogyakarta :Diandra Pustaka Indonesia, 2013 ) hlm. 87
23
dinamis, yang terpelajar, karena itu mengetahui persoalan yang
dihadapi secara cepat. 24
h) Tri Darma Perguruan tinggi
Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencakup program diploma, program sarjana,
program magister, program doktor, dan program profesi, serta
program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi
berdasarkan kebudayaan Bangsa Indonesia.
Tridharma Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut
Tridharma adalah kewajiban Perguruan Tinggi untuk
menyelenggarakan Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat (UU No. 12 Tahun 2012, Pasal 1 Ayat 9)
a. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.
b. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan
metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi,
data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan/atau
pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Pengabdian kepada Masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika
yang memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk
memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan
kehidupan bangsa25
i) Perguruan tinggi Universitas Singaperbangsa Karawang
Perguruan tinggi yang dibina oleh yayasan Pembina perguruan
tinggi Pangkal perjuangan (PTPP) Karawang, yang awal mula hanya
24
Arief Budiman, Kebebasan, Negara dan Pembangunan, (Jakarta :Pustaka alvabet-
Freedom institute, 2006) hlm. 251-252 25
http://prodihumas.fikom.unpad.ac.id/tridharma di akses pada tanggal 8 juli 2019 pukul
14.00
24
terdiri dari Fakultas Hukum dan fakultas Ekonomi yang berdiri pada
tanggal 5 september 1965.
Seiring perkembangannya pada tanggal 2 Februari 1982
didirikanlah sebuah Universitas dengan nama Universitas
Singaperbangsa Karawang, dengan mendirikan beberapa fakultas.
Sejak tanggal 06 Oktober 2014 UNSIKA (PTS) alih status menjadi
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Perpre RI nomor 123 tahun 2014
tentang pendirian Universitas Singaperbangsa Karawang yang terdiri
dari beberapa Fakultas :
a. Fakultas Hukum
b. Fakultas Ekonomi
c. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
d. Fakultas Pertanian
e. Fakultas Agama islam
f. Fakultas Teknik
g. Fakultas Ilmu Komputer
h. Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politik
i. Fakultas ilmu kesehatan
Fakultas pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang
(Faperta Unsika) mulai diselenggarakan sejak tahun 1984 dengan 2
(dua) Program Studi yaitu Program Studi Agronomi dan Program
Studi Peternakan yang dibina oleh Fakultas Pertanian dan Fakultas
Peternakan UNPAD Bandung.
Pada tahun 1986 Program Studi Agronomi memperoleh status
terdaftar, dan program studi ini menghasilkan lulusan pertama. Pada
tahun 1989 mengingat jumlah peminat Program Studi Peternakan
relatif rendah Program Studi ini hanya memiliki 2 angkatan, maka
pada tahun 1990 setelah seluruh mahasiswa Program Studi Peternakan
lulus, Program Studi ini menjadi tidak aktif.
Pada tahun 1999, Fakultas Pertanian juga membuka Progam
Studi baru yaitu D3 Manajemen Sistem Industri Pertanian. Program
Studi inipun hanya memiliki 2 angkatan, maka pada tahun 2003
Program Studi ini dalam kondisi tidak aktif.
25
Dengan demikian saat ini Fakultas Pertanian Universitas
Singaperbangsa Karawang hanya memiliki 2 Program Studi yaitu
Program Studi Agronomi dan program studi Peternakan yang dibina
oleh Fakultas Pertanian.
A. Visi
Menjadi Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa
Karawang sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berdaya saing
di tingkat nasional dalam mengaplikasikan dan mengembangkan
sistem pertanian berkelanjutan
B. Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan bidang pertanian untuk
menghasilkan sumberdaya manusia yang handal dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi bidang pertanian, serta mampu
bersaing dalam bidang akademik maupun dunia kerja
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui
kegiatan penelitian dalam bidang pertanian dalam membantu
memecahkan masalah-masalah pertanian nasional.
3. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang
pertanian melalui kegiatan pengabdian masyarakat dalam
menunjang pembangunan pertanian berkelanjutan
C. Tujuan
1. Menghasilkan lulusan yang cakap, terampil, mandiri dan
tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi bidang pertanian.
2. Menghasilkan lulusan yang berjiwa penuh pengabdian serta
memiliki rasa tanggung jawab terhadap pembangunan
pertanian.
3. Menghasilkan produk-produk penelitian dan temuan ilmiah
dalam bidang pertanian khususnya untuk mendukung
pertanian di Kabupaten Karawang dan sekitarnya sebagai
salah satu daerah lumbung padi Nasional secara
berkelanjutan.
26
4. Menyebarkan inovasi yang dihasilkan dalam bidang
pertanian.26
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Berikut adalah beberapa hasil penelitian yang relevan dengan
penelitian ini:
Tabel 2.1
Penelitian yang relevan
26
https://www.unsika.ac.id/content/fakultas-pertanian di akses pada tanggal 8 juli 2019
pukul 14.00
No Judul Persamaan Perbedaan
1 MEMBUMIKAN KEBIJAK
AN KETAHANAN PANGAN
Membahas tentang
pangan utama yakni
Padi dan upaya yang
dilakukannya
Objek
penelitian dan
subjek
penelitian.
2 UPAYA MEMPERTAHANKAN
KABUPATEN KARAWANG
SEBAGAI LUMBUNG PADI
NASIONAL
Membahas tentang
upaya mempertahankan
kabupaten karawang
sebagai lumbung padi
nasional
Subjek
penelitian
3 MODEL PERSEPSICANGAN
SISTEM INFORMASI DALAM
MENDUKUNG KETAHANAN
PANGAN
Membahas upaya dalam
mempertahankan
pangan
Objek
Penelitian dan
Subjek
penelitian
4 PERKEMBANGAN DAN
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KONVERSI
LAHAN SAWAH SERTA
DAMPAK EKONOMINYA
Membahas tentang
peralihan fungsi lahan
sawah
Objek
Penelitian dan
Subjek
penelitian
27
Iin Ichwandi (2014) yang meneliti tentang Membumikan Kebijakan
ketahanan Pangan dengan hasil penelitian sebagai berikut : “konversi
lahan pertanian produktif dan menurunnya jumlah petani sebagai pelaku
utama produksi pangan Untuk dapat berkembang/maju, kegiatan pertanian
pangan juga membutuhkan sarana dan prasarana yang baik.”27
Ivan Chofyan, Uton Rustan, dan Asep Hariyanto (2018) meneliti
tentang Upaya Mempertahankan Kabupaten Karawang sebagai Lumbung
Padi Nasional, dengan hasil penelitian sebagai berikut : “Pembangunan
pertanian telah memberikan sumbangan besar dalam pembangunan
nasional, baik sumbangan langsung seperti dalam pembentukan PDB,
penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, perolehan
devisa melalui ekspor dan penekanan inflasi, maupun sumbangan tidak
langsung melalui penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan
pembangunan dan hubungan sinergis dengan sektor lain.
Kabupaten Karawang dikenal sebagai lumbung padi nasional dan
tercatat sebagai daerah produsen beras terbesar kedua setelah Kabupaten
Indramayu. Sebagai lumbung padi nasional yang mempunyai Persepsi
penting dalam menjaga swasembada beras nasional tentunya demi
menjaga swasembada beras nasional karawang harus memenuhi target
surplus gabah sebesar 1,5 juta ton/tahun untuk mendukung target 10 juta
surplus beras nasional (Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan dan
Peternakan Kabupaten Karawang, 2013), rekomendasi yang dapat
27
Iin Ichwandi, membumikan kebijakan ketahanan pangan, Portal garuda dari IPB
Bogor, Vol. 1 No. 2
5
UPAYA PEMERINTAH
MEMPERTAHANKAN FUNGSI
LAHAN TANAH PERTANIAN
DIKABUPATEN SRAGEN
DALAM RANGKA
MEWUJUDKAN
KESEJAHTERAAN
Membahas tentang
upaya mempertahankan
fungsi lahan tanah
pertanian di Kabupaten
Sragen dalam rangka
mewujudkan
kesejahteraan
Objek
penelitian dan
tempat
penelitian
28
diajukan dari penelitian ini adalah adanya upaya Lahan sawah yang ada di
Kabupaten Karawang perlu diproteksi, sehingga pengembangan kawasan
permukiman dan industri harus dijauhkan dari lahan sawah.28
Dadi Rosadi dan Iwan Sidharta meneliti tentang Model
Persepsicangan Sistem Informasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan
(2016) dengan Hasil Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin
cepat membutukan penerapan atas kemajuan teknologi terebut. Salah satu
model pengembangan teknologi informasi dengan cara membangun sistem
informasi dalam hal ini sistem pakar yang dapat mendiagnosis penyakit
tananman padi. 29
Nyak Ilham, Yusman Syaukat dan Supena Friyatno meneliti tentang
Perkembangan dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi Konversi Lahan
Sawah serta Dampak Ekonominya (2012) dengan hasil penelitian sebagai
berikut : Konversi lahan sawah di Jawa jauh lebih besar dibandingkan
wilayah lain di Indonesia, dan kecenderungannya terus meningkat.
Kondisi ini mengindikasikan upaya pengendalian konversi lahan sawah
yang dilakukan pemerintah tidak efektif, Upaya pencegahan konversi
lahan sawah sulit dilakukan, upaya yang dapat dilakukan hanya bersifat
pengendalian. Prasyarat yang diperlukan untuk itu adalah Persepsigkat
peraturan yang tegas dan harus didukung oleh keakuratan pemetaan dan
pendataan penggunaan lahan yang dilengkapi dengan teknologi yang
memadai.30
Dwi Retnowati dan I Gusti Ayu Ketut Rachmi meneliti tentang
Upaya pemerintah dalam mempertahankan fungsi lahan pertanian di
kabupaten sragen dalam rangka mewujudkan kesejahteraan dengan hasil
penelitiannya pemerintah kabupaten sragen dalam mempertahankan fungsi
lahan pertanian masih tidak maksimal. Hal tersebut dapat dilihat dari
tindakan pemerintah membiarkan saja masyarakat mengalihkan fungsi
28
Ivan Chofyan, Uton Rustan, dan Asep Hariyanto, Upaya Mempertahankan
Kabupaten Karawang sebagai Lumbung Padi Nasional, Portal garuda dari Unisba Bandung,
Vol 4, No.1 29
Dadi Rosadi dan Iwan Sidharta, Model Persepsicangan Sistem Informasi dalam
Mendukung Ketahanan Pangan, Google Cendikia dari STIE Pasundan Bandung, Vol. 9 no. 1 30
NYAK ILHAM, YUSMAN SYAUKAT dan SUPENA FRIYATNO, Perkembangan
dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi Konversi Lahan Sawah serta Dampak Ekonominya,
Google cendikia dari IPB Bogor
29
lahan pertanian menjadi non pertanian. Hambatan pemerintah dalam
mempertahankan fungsi lahan tanah pertanian di kabupaten sragen dalam
rangka mewujudkan kesejahteraan yaitu: jumlah penduduk yang terus
bertambah, kurang sadarnya masyarakat mengenai hukum, meningkatnya
industri di k abupaten sragen, tidak maksimalnya kinerja dari pemerintah
dalam rangka penegakan hukum, lemahnya ekonomi masyarakat.
C. Kerangka Berpikir
Dari latar belakang penelitian ini adalah Kabupaten Karawang telah
memiliki julukan sebagai Kabupaten Lumbung Padi Nasional oleh sejak
lama. Namun perkembangan industri perlahan mengurangi
pengurangannya lahan pertanian di Kabupaten Karawang dan perlahan
menggeser kebudayaan kearifan lokal masyarakat kabupaten Karawang.
Dengan melalui data yang ada dalam beberapa penelitian mengenai kasus
Karawang sebagai lumbung padi akan dijadikan sebagai acuan kepada
mahasiswa Karawang yang memiliki fungsi sebagai agen perubahan untuk
mengawasi setiap perkembangan daerah dengan menanyakan perihal
Persepsi Mahasiswa (sikap ingin mempertahankan) kepada mahasiswa
daerah karawang atas kasus yang cukup krusial di Kabupaten Karawang
yakni banyaknya peralihan lahan sawah yang berubah menjadi kawasan
Industri. Alur kerangka berpikir pada penelitian ini adalah sebagai berikut
30
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Bagan alur kerangka berpikir penelitian
Keterangan :
= Alur berpikir
------------- = Fokus Penelitian
Kabupaten Karawang
sebagai Lumbung Padi
Nasional
Berkurangnya lahan
sawah menjadi Industri
Persepsi Mahasiswa
Pertanian dalam
mempertahankan eksistensi
Kabupaten Karawang
sebagai Wilayah Pertanian
Eksistensi Kabupaten
Karawang sebagai
Lumbung Padi Nasional
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan Metode Gabungan (Mixed
Methods). Adapun yang dimaksud dengan penelitian Metode Gabungan
yaitu penelitian yang mencakup koleksi, analisis, dan integrasi data
kuantitatif dan kualitatif dalam kajian tunggal atau bertahap.
Penggunaan metode gabungan dalam penelitian ini dilandasi dengan
menggunakan pendekatan yang berorientasi pada metode yang diambil
dari dua pendekatan yang berbeda yaitu pendekatan kuantitatif untuk
menjawab rumusan masalah yang pertama dan pendekatan kualitatif
digunakan dalam menjawab rumusan masalah yang kedua, karena peneliti
bependapat hasil penelitiannya akan menjadi lebih baik, lengkap, dan
komprehensif.
Penggunaan metode lebih dari satu dalam penelitian ini digunakan
sebagai sarana saling melengkapi antar metode. Maksudnya peneliti
mengharapkan hasil temuan dengan metode satu akan melengkapi temuan
dari metode yang lain.31
Penelitian ini menggunakan teknik campuran bertahap, menurut
Cresswell (2010:313), strategi ini merupakan strategi dimana peneliti
menggabungkan data yang ditemukan dari satu metode lainnya. Strategi
ini dapat dilakukan dengan wawancara terlebih dahulu untuk mendapatkan
data kualitatif lalu dibuktikan dengan hasil pendekatan kuantitatif. Strategi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Strategi Eksploratoris
sekuensial, pada tahap pertama, peneliti mengumpulkan dan menganalisis
data kualitatif kemudian mengumpulkan data kuantitatif dan
menganalisisnya. Bobot utama pada penelitian ini adalah pada data
kualitatif,
31
Jonathan Sarwono, Mixed Methods : Cara menggabung riset Kuantitatif dan
Kualitatif secara benar, (Jakarta :Pt.Elex Media Komputindo, 2011) hlm 11
32
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Gambar 3.1
Lokasi Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat atau lokasi dimana penelitian
dilakukan. Ad apun tempat penelitian yang akan diteliti dalam penelitian
ini yaitu berlokasi di Kabupaten Karawang Pemilihan tempat ini
berdasarkan pada kebutuhan penelitian, dan karakteristik responden yang
diperlukan serta didapatkan jumlah sampel yang di dikehendaki.
1. Letak Geografis Karawang
Kabupaten Karawang secara geografis terletak antara 107o02 – 107
o40
BT dan 5o56 – 6
o34 LS. Luas wilayah Kabupaten Karawang ±
1.753,27 km2 atau 175.327 Ha, 3,73 % dari luas provinsi Jawa Barat.
2. Batas wilayah administratif terdiri dari :
a. Bagian Utara berbatasan dengan Laut Jawa
b. Bagian Timur berbatasan dengan Kabupaten Subang
c. Bagian Tenggara berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta
d. Bagian Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan
Cianjur
33
e. Bagian Barat berbatasan dengan Kabupaten Bekasi
Penelitian tentang Persepsi Mahasiswa Pertanian Terhadap Alih
Fungsi Lahan Pertanian di Kabupaten Karawang (Studi Kasus Organisasi
Mahasiswa Jurusan Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang
Terhadap Alih Fungsi Lahan Pertanian di Kabupaten Karawang)
dilaksanakan di Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang,
Kegiatan penelitian ini dimulai sejak disahkannya proposal penelitian serta
surat ijin penelitian yang dijabarkan sebagai berikut :
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
Waktu penelitian dari bulan juli hingga November 2019
C. Sampel Peneletian
Sampel dari penelitian ini adalah Mahasiswa-mahasiswa Pertanian
dari Organisasi himpunan mahasiswa Agrotekno yang menempuh
Pendidikan S1 di Jurusan Agrotekno Fakultas Pertanian Universitas
Singaperbangsa Karawang , Alumni dan Pihak Akademis Fakultas
Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang serta Pihak Dinas
Pertanian kabupaten Karawang.
No Tahap Penelitian
Waktu Penelitian
Juli Agustus September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Perencanaan
Pengajuan proposal
2 Penyusunan
Instrument Penelitian
3 Pengajuan penelitian
4 Pelaksanaan
Proses Penelitian
5 Penyelesaian
Proses Analisis Data
Penyusunan Laporan
Penelitian
34
D. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa “metode penelitian
adalah berbagai cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data
penelitiannya”. Cara yang dimaksud adalah wawancara, dan studi
dokumentasi. 32
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi:
1. Metode Wawancara
Wawancara adalah cara menghimpun bahan keterangan yang
dilakukan dengan tanya jawab secara lisan secara sepihak berhadapan
muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditetapkan.33
ada beberapa kelebihan pengumpulan data melalui wawancara,
diantaranya pewawancara dapat melakukan kontak langsung dengan
peserta yang akan dinilai, data diperoleh secara mendalam, yang
diinterview bisa mengungkapkan isi hatinya secara lebih luas,
pertanyaan yang tidak jelas bisa diulang dan diarahkan yang lebih
bermakna. Wawancara dilakukan secara mendalam dan tidak
terstruktur kepada subjek penelitian dengan pedoman yang telah di
buat.
Wawancara akan dilakukan kepada 10 mahasiswa Universitas
Singaperbangsa Karawang di fakultas Pertanian, kemudian beberapa
alumni fakultas Pertanian. Berikut adalah pedoman wawancara yang
akan peneliti gunakan ketika penelitian :
Tabel 3.2
Pedoman wawancara mahasiswa
No Aspek yang di Tanya Jumlah pertanyaan
1 Pemahaman pertanian 5
2 Eksistensi Pertanian Karawang 5
3 Sinergitas Universitas dengan
pertanian daerah
5
4 Persepsi dan sikap mahasiswa
mempertahankan Wilayah pertanian
5
Total : 20
32
Agus Purwoto, Panduan Laboratorium statistic inferensial, hlm 136 33
Djaali dan Pudji Muljono,Pengukuran dalam bidang pendidikan, hlm. 82
35
Tabel 3.3
Pedoman wawancara Alumni Pertanian
No Aspek yang di Tanya Jumaah pertanyaan
1 Perkembangan pertanian Karawang 5
2 Prosfek dari Fakultas pertanian 5
Total 10
Tabel 3.4
Pedoman wawancara pengelola jurusan
No Aspek yang ditanyakan Jumlah Pertanyaan
1 Visi dan misi Universitas 3
2 Sinergitas Universitas dengan
Pemerintah
7
Total 10
Tabel 3.5
Pedoman wawancara pihak dinas pertanian
No Aspek yang digunakan Jumlah pertanyaan
1 Eksistensi pertanian Karawang 5
2 Upaya-upaya dinas pertanian 5
Total 10
2. Metode Observasi
Observasi merupakan kegiatan melibatkan seluruh kegiatan
indera seperti pendengaran, penglihatan, perasa, sentuhan, dan cita
rasa berdasarkan pada fakta-fakta peristiwa empiris, untuk menjawab
keraguan ilmu kualitatif, maka dalam merumuskan konsep
pembahasan mengenai teknik-teknik observasi secara lebih
sistematis.34
34
Albi anggito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (CV jejak :
Sukabumi, 2018) hlm. 108
36
Dalam penelitian ini akan dilakukan dua observasi yakni
observasi atau pengamatan dengan menggunakan penginderaan jauh,
di Indonesia penginderaan jauh lebih dikenal dengan remote sensing.
Penginderaan jauh merupakan suatu ilmu dan teknologi untuk
memperoleh, mengolah dan menginterpretasi citra yang dapat
dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi yang diinginkan. Penginderaan
jauh telah diakui sebagai alat yang ampuh dan efektif dalam
mendeteksi penggunaan lahan dan perubahan penutupan lahan. Lahan
yang akan dideteksi dalam wilayah ini yang dimana Kabupaten
Karawang sebagai kawasan lumbung padi, dengan mendeteksi Lahan
yang bervegetasi dengan Persepsigkat pengolahan data terdiri dari 2
(dua) Persepsigkat. Yaitu Persepsigkat keras (hardware) dan
Persepsigkat lunak (software).35
Penginderan jauh menurut para ahli ialah Lillesand dan Keifer
(1990) menuturkan penginderaan jauh adalah ilmu atau teknik dan
seni untuk mendapatkan informasi tentang objek, wilayah atau gejala
dengan cara menganalisis data-data yang diperoleh dengan suatu alat,
tanpa hubungan langsung dengan objek wilayah atau gejala yang
dikaji.
Perubahan lahan dikabupaten Karawang akan dianalisis dengan
tahap pengolahan Citra untuk analisis (NDVI) Normalized Difference
Vegetation Index Langkah – langkah Prosedur penelitian data citra ini
dibantu dengan Software Quantum GIS. Citra akan di overlay dengan
menggunakan kombinasi band 4, band 2 dan 1 untuk landsat 8
kombinasi band 7, band 4 dan band 2 untuk landsat 5 yang telah
dikoreksi radiometric dengan lalu dipotong sesuai area kabupaten
bekasi dengan shapefile. Setalh itu baru lakukan Pengolahan dengan
teknik NDVI Normalized Difference Vegetation Index yang
merupakan indikator kehijauan yang sering digunakan dalam
35
Dita Rizki Amliana, Yudo Prasetyo, Abdi Sukmono, ANALISIS PERBANDINGAN
NILAI NDVI LANDSAT 7 DAN LANDSAT 8 PADA KELAS TUTUPAN LAHAN (Studi Kasus :
Kota Semarang, Jawa tengah) Jurnal Geodesi Undip Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
37
menduga vegetasi atau bahkan biomass, dari citra satelit dengan
menggunakan kanal infra merah (NIR) dan band Merah (VIS)
Formula NDVI adalah sebagai berikut :
NDVI = (NIR-VIS)
(NIR+VIS)
Dalam hal ini NDVI = Normalized Difference Vegetation Index,
NIR = Mear Infra Red, VIS= Visible Red. Hal ini diperlukan untuk
mendeteksi luasnya vegetasi di dalam suatu wilayah, Citra yang akan
di Bandingkan adalah citra kabupaten Karawang tahun 2014 dan
2919. Jadi, Vegetasi pertanian kabupaten Karawang akan terlihat
berkurang secara signifikan atau tidak melalui analisis NDVI ini.36
Tabel 3.6
Citra Landsat pembagian Objek berdasarkan nilai
NDVI (Kadi. 1999)
No Nilai NDVI Luas Ha
1 <0.0001 Tidak bervegetasi
2 0.0001-0,1 Vegetasi sangat jarang
3 0.1 – 0,2 Vegetasi jarang
4 0,2 – 0,3 Vegetasi sedang
5 0,3-0,4 Vegetasi lebat
6 >0,4 Vegetasi sangat lebat
Observasi yang kedua kemudian akan dilakukan di Universitas
singaperbangsa Karawang di Fakultas pertanian. Berikut adalah
pedoman observasi pada saat penelitian :
Tabel 3.7
Tabel pedoman observasi
No Aspek yang diamati
1 Kondisi dan situasi Fakultas Pertanian
2 Kondisi dan situasi lahan pertanian karawang
3 Tempat praktik mahasiswa Unsika
4 Dinas Pertanian Karawang
36
Sodikin, Modul Pengolahan citra landsat dengan Er mapper 7.0, 2018
38
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger,
agenda dan sebagainya.37
penyelidikan. Dalam penelitian ini,
dokumentasi diperoleh dari arsip kegiatan wawancara dan observasi
E. Keabsahan Data
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada
uji validitas dan realibilitas (referensi). Pada penelitian kualitatif, temuan
atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang
dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek
yang diteliti. Tetapi perlu diketahui bahwa kebenaran realitas data menurut
penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung
pada konstruksi manusia, dibentuk dalam diri seorang sebagai
hasil proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya.
Oleh karena itu untuk menguji keabsahan data dilakukan dengan:
1. Meningkatkan ketekunan
Meningkatkan ketekunan merupakan salah satu cara
mengontrol/mengecek pekerjaan apakah data yang telah dikumpulkan,
dibuat, dan disajikan sudah benar atau belum. Meningkatkan
ketekunan peneliti dapat dilakukan dengan cara membaca berbagai
referensi, buku, hasil penelitian terdahulu, dan dokumen- dokumen
terkait dengan membandingkan hasil penelitian yang telah diperoleh.
2. Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini adalah triangulasi
data atau yang juga disebut dengan triangulasi sumber, yaitu dengan
beberapa sumber yang berbeda. Triangulasi dengan sumber berarti
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu
informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam
metode kualitatif.
37
Op cit 206
39
3. Member Check
Member Check adalah salah satu cara yang penting pada akhir
wawancara maupun juga pada saat penelitian berlangsung. Peneliti
disini mengulangi dalam garis besarnya apa yang telah dikatakan oleh
informan dengan maksud agar dapat memperbaiki apabila ada
kekeliruan atau menambah yang masih kurang. Atau peneliti
memeriksa hasil wawancara untuk mendapat pengertian yang tepat
atau melihat kekurangan-kekurangan yang mungkin untuk lebih
mematapkan.38
F. Teknik Analisis Data
a. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,
untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data
berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada
hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
b. Penyajian Data
Setelah data direduksi, selanjutnya adalah menyajikan data yang
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar
kategori.
c. Penarikan Kesimpulan
Penarikan Kesimpulan yang dapat menjawab rumusan masalah
yang dirumuskan sejak awal. Dalam Penelitian Kualitatif masih
bersifat semesntara dan akan berkembang setelah penelitian berada di
lapangan.39
38
Sutopo, HB. Metode Penelitian Kualitatif : Dasar Teori dan Terapannya dalam
Penelitian. Sebelas Maret University.( Surakarta: 2002), hlm. 32. 39
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D , Alfabeta, Bandung :
2011 hlm 247-249
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Daerah Penelitian
1. Letak Geografis
Kabupaten Karawang adalah salah satu kabupaten yang terletak di
Provinsi jawa barat Kabupaten Karawang memiliki luas wilayah
1.737,53 km2, dengan keterangan luas perkecamatan seperti yang
terlihat pada tabel 4.1.
Secara geografis wilayah Kabupaten Karawang terletak antara 070-
02-1070-40 B dan 50-56-60-34 LS, termasuk daerah dataran yang
relative rendah, mempunyai variasi ketinggian wilayah antara 0 - 1.279
meter di atas permukaan laut dengan kemiringan wilayah 0 - 2 %, 2 -
15 %, 15 - 40 % dan diatas 40 %.
Kabupaten ini berbatasan dengan :
1.) Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor di barat
2.) Laut Jawa di utara
3.) Kabupaten Subang di timur
4.) Kabupaten Purwakarta di tenggara
5.) Kabupaten Cianjur di selatan 40
Tabel 4.1
Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Karawang, 2018
NO Kecamatan Luas (ha) Presentase (%)
1 PANGKALAN 94,37 5,38
2 TEGALWARU 86,34 4,92
3 CIAMPEL 110,13 6,28
4 TELUKJAMBE TIMUR 40,13 2,29
5 TELUKJAMBE BARAT 73,36 4,18
6 K L A R I 59,37 3,39
40
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Karawang di akses pada 3 juli 2020 pukul
14.00
41
7 CIKAMPEK 47,60 2,71
8 PURWASARI 29,44 1,68
9 TIRTAMULYA 35,06 2,00
10 JATISARI 53,28 3,04
11 BANYUSARI 55,30 3,15
12 KOTABARU 30,45 1,74
13 CILAMAYA WETAN 69,36 3,96
14 CILAMAYA KULON 63,18 3,60
15 LEMAHABANG 46,91 2,68
16 TELAGASARI 45,72 2,61
17 MAJALAYA 30,09 1,72
18 KARAWANG TIMUR 29,77 1,70
19 KARAWANG BARAT 33,68 1,92
20 RAWAMERTA 49,43 2,82
21 TEMPURAN 88,09 5,02
22 KUTAWALUYA 48,67 2,78
23 RENGASDENGKLOK 31,46 1,79
24 JAYAKERTA 41,24 2,35
25 P E D E S 60,84 3,47
26 CILEBAR 64,20 3,66
27 CIBUAYA 87,18 4,97
28 TIRTAJAYA 92,25 5,26
29 BATUJAYA 91,89 5,24
30 PAKISJAYA 64,48 3,68
KARAWANG 1.753.271111111753111
1.753,27 27
100,00
Sumber : bps kabupaten karawang
Berdasarkan Tabel 4.1 dari luas keseluruhan yakni 1.753.27 terlihat
bahwa kecamatan terluas berada pada Ciampel yang berada pada angka
110,13 ha (hektar) dengan persentase dari luasan keseluruhan
kabupaten berada dalam angka 6,28 % sedangkan untuk kabupaten
42
dengan luasan terkecil berada pada kecamatan Purwasari yang berada
pada luasan 29,44 ha. Dengan persentase terkecil juga yaitu 1,68%. 41
2. Kondisi Fisik
a. Topografi
Sebagian besar wilayah Kabupaten Karawang adalah
dataran rendah, dan di sebagian kecil di wilayah selatan b
erupa dataran tinggi. Bentuk topografi di Kabupaten
Karawang sebagian besar merupakan dataran yang relatif
rata dengan variasi ketinggian antara 0 – 5 m di atas
permukaan laut. Hanya sebagian kecil wilayah yang
bergelombang dan berbukit-bukit dengan ketinggian antara
0 – 1.200 m. Ketinggian yang relatif rendah (25 m dpl)
terletak pada bagian Utara mencakup Kecamatan Pakisjaya,
Batujaya, Tirtajaya, Pedes, Rengasdengklok, Kutawaluya,
Tempuran, Cilayamaya, Rawamerta, Telagasari,
Lemahabang, Jatisasi, Klari, Karawang, Tirtamulya,
sebagian Telukjambe, Jayakerta, Majalaya sebagian
Cikampek dan sebagian Ciampel. Sedangkan pada bagian
Selatan memiliki ketinggian antara 26 – 1.200 m dpl.
b. Iklim
Sesuai dengan bentuk morfologinya Kabupaten Karawang
terdiri dari dataran rendah yang mempunyai temperatur
udara rata-rata 27 °C dengan tekanan udara rata-rata 0,01
milibar, penyinaran matahari 66 persen dan kelembaban
nisbi 80 persen. Curah hujan tahunan berkisar antara 1.100 –
3.200 mm/tahun. Pada bulan Januari sampai April
bertiup angin Muson Laut dan sekitar bulan Juni
bertiup angin Muson Tenggara. Kecepatan angin antara 30 –
35 km/jam, lamanya tiupan rata-rata 5 – 7 jam. rata rata
curah hujan perbulannya seperti yang tertera dalam tabel 4.2
41
Dudung Supriyadi 2019.Kabupaten Karawang Dalam Angka 2019 Bps Kabupaten
Karawang. Karawang
43
Tabel 4.2
Keadaan Curah Hujan (mm) Tiap Bulan
No Bulan Rata-rata Curah
Hujan
1 Januari 351.3
2 Februari 155.4
3 Maret 195.6
4 April 126.1
5 Mei 128.8
6 Juni 58.2
7 Juli 5.7
8 Agustus 4.0
9 September 11.0
10 Oktober 51.4
11 November 139.7
12 Desember 252.4
Total 1521
Sumber : dinas Pertanian dan kehutanan Kabupaten Karawang
c. Geologis
Kabupaten Karawang terutama di Pantai Utara tertutup pasir
pantai yang merupakan batuan sedimen yang dibentuk oleh
bahan-bahan lepas terutama endapan laut dan aluvium
vulkanik. Di bagian tengah ditempati oleh perbukitan
terutama dibentuk oleh batuan sedimen, sedang dibagian
selatan terletak Gunung Sanggabuana dengan ketinggian ±
1.291 m diatas permukaan laut, yang mengandung endapan
vulkanik. Untuk lebih jelasnya, kondisi geologi di
Kabupaten Karawang, dapat dilihat pada tabel-tabel di
bawah ini.
44
Tabel 4.3
Kondisi Geologi Umum Kabupaten Karawang
No Formasi batuan Kecamatan
1 Batuan Vulkanik Sebagian Kecamatan Pangkalan dan sebagian
Kecamatan Ciampel
2 Batuan Sedimen Kecamatan Jatisari, Tirtamulya, sebagian
Kecamatan Ciampel, KecamatanCikampek,
KecamatanKlari, Kecamatan Telukjambe,
Kecamatan Pangkalan, dan Kecamatan Tegalwaru
3 Aluvium Kecamatan Pakisjaya, Kecamatan Batujaya,
Kecamatan Tirtajaya, Kecamatan Cibuaya,
KecamatanPedes, Kecamatan Jayakerta,
Kecamatan Lemahabang, Kecamatan
CilamayaKulon, Kecamatan Cimalaya Wetan,
Kecamatan Kotabaru, Kecamatan Banyusari,
Kecamatan Rengasdengklok, Kecamatan
Kutawaluya, Kecamatan Tempuran, Kecamatan
Rawamerta, Kecamatan Karawang Barat,
Kecamatan Karawang Timur, Kecamatan Majalaya,
Kecamatan Telagasar,Kecamatan Purwasari,
Kecamatan Telukjambe Barat, sebagian
KecamatanKlari, sebagian Kecamatan Pangkalan,
sebagian Kecamatan Ciampel.
Sumber : RTRWKabupaten Karawang42
3. Kondisi Sosial
a.) Penduduk
Penduduk adalah semua orang yang telah berdomisili
selama 6 bulan atau lebih dan/atau mereka yang berdomisili kurang
dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap. Kabupaten bekasi memiliki
42
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Karawang Tahun
2017-2022
45
penduduk sebanyak 2.336 009 Jiwa terakhir terdata pada badan
pusat statistic pada tahun 2018 , sedang kan untuk tahun 2013
mencapai 2.225.357 jiwa, yang jumlah penduduk nya dihitung per
kecamatan seperti terlihat pada Tabel 4.4
Tabel 4.4
Jumlah penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Karawang
Kecamatan
Jumlah Penduduk/(jiwa)
2013 2018*
PANGKALAN 35.962 38698
TEGALWARU 34.961 37496
CIAMPEL 41.488 43200
TELUKJAMBE TIMUR 142.391 138982
TELUKJAMBE BARAT 50.587 53576
K L A R I 167.244 170553 ‘
CIKAMPEK 113.709 117495
PURWASARI 67.501 69472
TIRTAMULYA 44.882 48609
JATISARI 75.028 79051
BANYUSARI 51.381 56007
KOTABARU 130.177 131427
CILAMAYA WETAN 76.488 82685
CILAMAYA KULON 60.410 65629
46
LEMAHABANG 61.531 66703
TELAGASARI 61.219 66047
MAJALAYA 47.243 48323
KARAWANG TIMUR 128.422 129537
KARAWANG BARAT 162.554 170684
RAWAMERTA 49.620 53417
TEMPURAN 59.033 64341
KUTAWALUYA 54.656 58994
RENGASDENGKLOK 108.944 114720
JAYAKERTA 61.607 65787
P E D E S 71.366 77031
CILEBAR 39.820 43276
CIBUAYA 49.324 53422
TIRTAJAYA 62.775 67979
BATUJAYA 77.529 82721
PAKISJAYA 37.506 40147
Kabupaten Karawang 2.225.357 2.336 009
Sumber :bps kabupaten karawang
Berikut gambaran grafik dari setiap jumlah penduduk perkecamatan di
Kabupaten Karawang pada tahun 2013 dan 2018.
47
Gambar 4.1
Grafik Populasi Penduduk Kabupaten Karawang
Berdasarkan Tabel 4.4 dalam waktu 5 tahun mengalami
peningkatan yang tidak terlalu tinggi dari 2.225.357 menjadi 2.336 009
namun jika dilihat berdasarkan perkecamatannya terdapat 2 kecamatan
yang mengalami peningkatan yang signifikan yaitu Karawang Barat
dan Rengasdengklok. Berikut gambaran grafik dari setiap jumlah
penduduk per kecamatan tertera dalam gambar 4.5.
b.) Pertumbuhan Ekonomi
Secara umum, pertumbuhan ekonomi didefenisikan sebagai
peningkatan kemampuan dari suatu perekonomian dalam
memproduksi barang-barang dan jasajasa. Pertumbuhan ekonomi
adalah salah satu indikator yang amat penting dalam melakukan
analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu
negara. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas
perekomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat
pada suatu periode tertentu.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah Indikator
ekonomi yang paling sering digunakan untuk menggambarkan
perekonomian suatu daerah. PDRB Kabupaten Karawang Tahun
0
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
140.000
160.000
180.000
2013
2018
Gambar 4 1 Grafik Populasi Penduduk Kabupaten Karawang
48
2015 atas dasar harga berlaku adalah sebesar Rp 164,05 trilyun,
sedangkan atas dasar harga konstan sebesar Rp. 131,2 trilyun,
mengalami kenaikan bila dibandingkan tahun 2014 dimana PDRB
atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 155,07 triliun dan PDRB atas
dasar harga konstan sebesar Rp. 125,42 trilyun. Struktur
perekonomian suatu wilayah dapat menggambarkan sektor-sektor
yang menjadi mesin pertumbuhan ekonomi daerah (engine growth).
Di Kabupaten Karawang yang menjadi motor penggerak utama
pertumbuhan adalah sektor industri pengolahan, hal tersebut
terbukti dari Persepsi sektor industri yang mendominasi
perekonomian di Kabupaten Karawang dari tahun ke tahun43
Kabupaten Karawang merupakan lokasi dari beberapa
kawasan industri, antara lain Karawang International Industry City
KIIC, Kawasan Surya Cipta, Kawasan Bukit Indah City atau BIC di
jalur Cikampek (Karawang). Salah satu industri strategis milik
negara juga memiliki fasilitasnya di deretan kawasan industri
tersebut, yaitu Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik
Indonesia yang mencetak uang kertas, uang logam, maupun
dokumen-dokumen berharga seperti paspor, pita cukai, meterai dan
lain sebagainya44
B. Pertanian kabupaten Karawang
Karawang menyandang sebuah julukan yang memang
menggambarkan bagaimana melimpahnya hasil pertanian dan
produktivitas pertanian di Kabupaten Karawang sehingga Kabupaten
Karawang dijuluki sebagai Lumbung Padi Nasional dimana tercatat
penghasil beras terbesar setalah kabupaten indramayu dimana kabupaten
Karawang selalu memsurplus beras1,5 Ton pertahun.
Sejarah menjelaskan bagaimana asal muasal Kabupaten Karawang
menjadi Lumbung Padi bukan tanpa sebab mengapa akhirnya Kabupaten
43
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017 hlm 9 44
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Karawang#Ekonomi
49
Karawang menyandang julukan tersebut. Hal ini dikarenakan, Kabupaten
Karawang berPersepsi dalam membantu Raja Sultan Agung yang berasal
dari Mataram melakukan perlawanan terhadap kebijakan monopoli VOC.
Jarak tempuh yang harus dilalui oleh pasukan Mataram mencapai 90 hari,
melihat jauhnya jarak dari Mataram menuju ke Batavia pada masa itu.
Dengan jarak tempuh yang sangat lama, maka Raja Mataranm dengan
matang melakukan pemetaan kawasan dalam penyediaan logistik dan
kebutuhan bagi para pasukan Mataaram dengan membangun daerah
lumbung-lumbung pangan bagi pasukan tantara Mataram sebelum
pertempuran sebenarnya terjadi .
Selain sejarah yang menceritakan bagaimana Karawang sangat
berPersepsi bagi pasukan-pasukan Kerajaan Mataram, hasil Produktivitas
hasil pertanian di Kabupaten Karawang menjadi sebuah dasar Kabupaten
Karawang dapat dijuluki dengan Kota lumbung Padi. Namun keadaan
Luasan Lahan pertanian dikabupaten Karawang mulai mengalami
penyusutan.45
Pada abad menuju ke-20, penduduk pribumi Afdeeling Karawang
memiliki mata pencaharian yang beragam, antara lain : pertanian,
perdagangan dan kerajinan, peternakan serta perikanan. Di masing-masing.
Sementara itu, Kabupaten Karawang termasuk salah satu kabupaten yang
menjadi sentra pembudidayaan padi yang tidak hanya dilakukan di areal
pesawahan, melainkan juga seb agian masyarakat membudidayakan
tanaman tersebut di lading. Hamparan sawah yang cukup luas yang
didukung oleh irigasi teknis sehingga produksi padi yang dihasilkannya
selalu berlimpah. Sejak tahun 1983, areal pesawahan di kabupaten
Karawang paling luas di wilayah tatar sunda. Pada tahun tersebut,
pesawahan di kabupaten Karawang mencakup areal seluas 8.685 jungs.
Sampai tahun 1931, pesawahan yang terdapat di kabupaten Karawang
45
Amalina, Sulistio Diliwanto Binsasi dan Hartuti Purnaweni, Formulasi kebijakan
perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan di Kabupaten Karawang, Gema Publica,
Vol 3, Nomor 2, Oktober 2018, hlm 93.
50
mencakup areal seluas 244.147 bau. Distrik Rengasdengklok merupakan
areal pesawahan paling luas.
Tabel 4.5
Luas Areal Pesawahan di Kabupaten Karawang
Tahun 1931 (tiap distrik)
No Distrik
Luas Sawah
(dalam bau)
1 Purwakarta 18.314
2 Cikampek 51.360
3 Karawang 27.813
4 Rengasdengklok 61.808
5 Pamanukan 27.939
6 Pagaden 25.826
7 Subang 9319
8 Segalaherang 11768
Selain secara alamiah daerah karawang memiliki areal Karawang
memiliki pesawahan yang cukup luas, pertumbuhan sektor pertanian pun
didukung fasilitas yang cukup memadai. Hal tersebut bias dilihat dari
pembangunan irigasi yang mendukung sektor pertanian. Sampai saat ini,
irigasi yang dibangun pada masa pemerintahan Hindia Belanda tersebut
masih dapat difungsikan oleh pemerintah Karawang.
Tabel 4.6
Data Lahan Pertanian berdasarkan Penggunaan
Kabupaten Karawang
No Tahun Lahan
Pertanian
Sawah (ha)
Lahan Pertanian
Bukan Sawah
(ha)
Lahan
bukan
Pertanian
(ha)
Jumlah
(ha)
1 2013 98.079 - 116.125 175.327
2 2014 99.558 - 92.370 191.928
3 2015 96.482 39.402 39.997 175.881
4 2016 95.906 38.150 41.203 175.259
5 2017 95.536 33.424 46.299 175.259
51
Dari data tersebut diatas, dapat dilihat bahwa luas lahan pertanian
di Kabupaten Karawang mengalami fluktuatif dimana pada tahun 2013-
2014 mengalami kenaikan sebesar 16.601 Ha. Namun pada tahun 2014-
2015 mengalami penuruna lahan pertanian sebesar 16.047 Ha, dan di tahun
2015-2017 penurunan lahan pertanian sebesar 652 Ha.
Pertanian merupakan kebudayaan yang pertama kali dikembangkan
manusia sebagai respons terhadap tantangan kelangsungan hidup yang
berangsur menjadi sukar karena semakin menipis nya sumber pangan di
alam bebas akibat laju pertambahan manusia. Begitu pula masyarakat
Karawang yang masih banyak menggantungkan penghasilan dari sektor
pertanian
Letak Kabupaten Karawang sangatlah strategis, dimana Kabupaten
Karawang terhubung dengan beberapa kota-kota metropolitan, seperti
Bandung, Bekasi dan Ibukota yakni Jakarta. Melihat Kabupaten Karawang
yang begitu strategis, Kabupaten Karawang mulai diperhitungkan untuk
membangun sebuah kawasan industri, baik yang sudah ada maupun
investor yang akan menanamkan modalnya di Kabupaten Karawang.
Menjadi sebuah hal yang baik bagi masyarakat dan Pemerintah Kabupaten
Karawang, terciptanya lapangan pekerjaan dan memberi pendatan daerah.
Fenomena pertumbuhan I cdsxndustri Kabupaten Karawang yang
semakin pesat, sangat kontradiktif dengan predikat Kabupaten Karawang
sebagai Lumbung Padi Nasional. Hal ini ditandai dengan berkurangnya
jumlah lahan pertanian yang ada di Kabupaten Karawang sebagaimana
tercatat di tahun 2015-2017 yaitu 652 Ha. (BPS Kabupaten Karawang
Tahun 2017), dan meningkatnya laju alih fungsi lahan pertanian ke non
pertanian. Alih fungsi lahan pertanian merupakan salah satu ancaman
terhadap pencapaian ketahanan dan keamanan pangan. Alih fungsi lahan
pertanian selama ini kurang diimbangi oleh pengembangan lahan pertanian
melalui pemanfaatan lahan marginal. Di sisi lain, alih fungsi lahan
pertanian pangan menyebabkan berkurangnya penguasaan lahan sehingga
berdampak pada menurunya pendapatan petani.
Penurunan jumlah lahan di Kabupaten Karawang didorong oleh
beberapa faktor, berdasarkan penilitian Anneke Puspasari tentang Faktor-
52
faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan pertanian dan dampaknya
trehadap pendapatan petani di Desa Kondangjaya, Kecamatan Karawang
Timur, Kabupaten Karawang ditemukan faktor-faktor yang mempengaruhi
alih fungsi lahan di Karawang yakni jumlah industri, danproporsi luas
lahan sawah terhadap luas wilayah, sedangkan adnya faktor yang
mempengaruhi alih fungsi lahan di kalangan petani yakni tingkat usia, luas
lahan, lama pendidikan, dan pengalaman bertani.46
C. Gambaran umum Himpunan Mahasiswa Agroteknologi Unsika
Organisasi himpunan mahasiswa pertanian jurusan Agroteknologi
yang di kepalai oleh Bapak Darso di fakultas pertanian Universitas
Singaperbangsa Karawang atau disebut dengan Himagrotek merupakan
kumpulan mahasiswa pertanian yang aktif dengan menjalankan kegiatan-
kegiatan pemberdayaan dan pengembangan keilmuan terhadap mahasiswa-
mahasiswa pertanian. Fakultas pertanian sendiri berdiri sejak tahun 1984
dengan 2 program studi pertama yakni Agronomi dan Agrobisnis namun
kemudian kini berganti nama menjadi program studi Agroteknologi
dan Agrobisnis. HIMAGROTEK FAPERTA UNSIKA merupakan
organisasi independen dengan jalur koordinatif, konsulatif dengan BEM
(Badan Eksekutif Mahasiswa) FP UNSIKA yang mengedepankan
keprofesian di tingkat program studi atau jurusan dan pengabdian kepada
masyarakat.
Gambar 4.2
Logo Universitas Singaperbangsa Karawang
46
ANNEKE PUSPASARI ,FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH
FUNGSI LAHAN PERTANIAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI
(Studi Kasus Desa Kondangjaya, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang) hlm 3
53
Berikut merupakan profil lengkap organisasi mahasiswa pertanian
atau Himagrotek :
1. Sekretariat
Jl. HS. Ronggo Waluyo, Puseurjaya, Telukjambe Timur, Kab.
Karawang Jawa Barat 41361.
CP : 087877743725 Email : himagrotek.fpunsika@gmail.com
Line : @hgv4493g Instagram : himagrotek.fpunsika
Facebook :Himpunan Mahasiswa Agroteknologi Unsika
Gambar 4.3
Logo Organisasi
2. Visi, misi dan tujuan Himagro
Visi
Mewujudkan HIMAGROTEK Fakultas Pertanian UNSIKA
yang Profesional dan Prestatif dalam bidang keilmuan Agroteknologi.
Misi
1) Mengoptimalkan fungsional tiap-tiap Departemen
HIMAGROTEK Fakultas Pertanian UNSIKA
2) Meningkatkan solidaritas dan loyalitas anggota HIMAGROTEK
Fakultas Pertanian UNSIKA
3) Mengembangkan kerjasama intelektual, baik internal maupun
eksternal HIMAGROTEK Fakultas Pertanian UNSIKA
54
4) Mengembangkan keprofesian HIMAGROTEK Fakultas Pertanian
UNSIKA dalam pengabdian masyarakat sebagai perwujudan dari
Tri Dharma Perguruan Tinggi
Tujuan
1) Menghimpun organisai mahasiswa Agroteknologi yang ada di
Fakultas Pertanian UNSIKA.
2) Memacu perkembangan mahasiswa Agroteknologi yang ada di
Fakultas Pertanian UNSIKA.
3) Menampung, menyalurkan dan merealisasikan aspirasi organisasi
himpunan mahasiswa Agroteknologi yang ada di Fakultas
Pertanian UNSIKA (Tri Dharma Perguruan Tinggi) dan
berkreativitas
4) Menjadi wadah yang berPersepsi aktif untuk kemajuan pertanian
Indonesia
3. Struktur Kepengurusn Himagro
Struktur kepengurusan saat ini terdiri dari 55 orang pengurus
yang merupakan mahasiswa agrotekno, dalam upaya memaksimalkan
kinerja organisasi Himagro, para pengurus dan jajarannya membentuk
kabinet yang bernama Kabinet Sinatria.
Gambar 4.4
Logo Kabinet Organisasi Himagrotek periode 2018-2019
“Sinatria berasal dari bahasa Sunda yang berarti ksatria.
Diharapkan pengurus Himagrotek dapat menjalankan tugas dengan
penuh tanggung jawab, amanah serta berani mengambil resiko”
55
Pengurus Himagro sendiri terdiri dari berbagai angkatan berikut
struktur kepengurusanya :
Pertama, Dhiar Hamdani merupakan ketua Himagro yang
merupakan mahasiswa agrotekno semester 7 dan wakil ketuanya
Irshal Muharam mahasiswa agrotekno semester 5, Putri Kusuma
Pertiwi dan Anggini Riyaldi Putri sebagai sekertaris umum, Risna
Sumarna dan Rischa Ainunnisa Febriella sebagai bendahara umum.
Kemudian untuk membantu jajaran pengurus harian dibentuklah
kordinator dan anggota dari setiap bidang yang diminati dan tentunya
berlandaskan potensi masing-masing. Berikut merupakan macam-
macam bidang yang ada pada organisasi Himagrotek: Pertama Rafid
Satria Kusuma dan 7 anggotanya sebagai Departemen Eksternal yang
memiliki tugas menjalin hubungan dan kerjasama dengan organisasi
dan/atau institusi yang relevan dengan pertanian. Selanjutnya
departemen yang kedua ada Departemen Komunikasi dan Informasi
(KOMINFO) memiliki tugas dan wewenang dalam memberikan
informasi yang up to date pada mahasiswa Fakutas pertanian, serta
mengembangkan potensi dalam hal jurnalistik. Menyebarkan setiap
informasi terkait dengan setiap program dan Himagrotek itu sendiri
yang terdiri dari Syerin Kusuma Mawaddah sebagai kordinator dan 8
anggota lainnya.
Ketiga Departemen Kewirausahaan, departemen ini bertugas
merancang, membangun dan menjalankan berbagai jenis usaha yang
dapat dijadikan sumber penghasilan dan pendanaan jangka panjang
bagi Himagrotek yang terdiri dari Siti Nurkholizah sebagai kordinator
dan 7 anggota lainnya. Keempat Departemen Keprofesian,
depertemen ini bertugas merancang program kerja yang berkaitan
dengan keilmuan Agroteknologi agar setiap anggota dapat
mengembangkan skill di Himagrotek yang di kordinatori oleh
Rahadian Nandea Juliansyah dan anggotanya yang berjumlah 8 orang.
Selanjutnya yang kelima adalah Departemen Kaderisasi, fungsi
dari departemen ini yaitu Kaderisasi menjadi bagian yang memberikan
perhatian lebih terhadap keberlangsungan Organisasi dengan
56
menciptakan/mendapatkan kader-kader yang akan melanjutkan
perjuangan. Kaderisasi berusaha menciptakan kader yang bukan hanya
hebat dalam mengerjakan suatu program, tapi lebih dari itu.
Kaderisasi harus mampu mendapatkan kader yang memiliki jiwa
pemimpin, memiliki emosi yang terkontrol, kreatif dan mampu
menjadi pemberi solusi untuk setiap permasalahan serta yang
terpenting mampu dan pantas nantinya menjadi seorang teladan bagi
anggotanya, yang beranggotakan 9 orang dan Musahidin sebagai
kordinator.
Terakhir Departemen Sosial Masyarakat (SOSMA) yakni
departemen yang berfokus pada pengembangan kualitas dan kuantitas
aksi sosial dalam rangka peningkatan kemandirian masyarakat dan
kepekaan mahasiswa, departemen ini terdiri dari 8 anggota dan
Suhaendar Fahmi sebagai kordinator bidang tersebut.
Adapun kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pemberdayaan
dan pengembangan para petani adalah :
1. Budidaya Tanaman Sayur Secara Non-Konvensional
(Hidroponik)
2. Budidaya Tanaman Sayur Secara Kon vensional
3. Tanaman Hias
4. Kunjungan Jamur
5. Penanaman Tanaman Obat Keluarga
6. Kunjungan Pembudidaya Tabulampot
7. Agroday
8. ABDIMAS kunjungan untuk hidroponik
D. Eksistensi atau keberadaan wilayah pertanian kabupaten Karawang
Kultur pertanian pada masyarakat Karawang sudah sangat
melekat bahkan dari sebelum adanya kekuasaan Hindia-Belanda, yang
terbukti pada situs candi yang ada di Batujaya atau yang disebut dengan
candi jiwa, arkeolog menyimpulkan bahwa nenek moyang pribumi
masyarakat Karawang sudah memiliki kultur pertanian dengan
pembudidayaan padi, dimana dalam bangunan candi tersebut terdapat
bahan material gabah pada pondasi candinya
57
Dapat disimpulkan bahwa Pertanian pada masyarakat Karawang
sudah menjadi kearifan lokal yang harus dipertahankan dan tetap
dibudidayakan terutama hasil dari lahan sawah. Dilihat dar tabel lahan
sawah 4.1 . Sebelum abad ke 20, beberapa kawasan tersebut kini sudah
tidak termasuk lagi daerah Kabupaten Karawang seperti Purwakarta,
pamanukan dan subang. Dengan lahan sawah yang tersisa dari daerah
tersebut ditamba h dengan semakin banyaknya degradasi atau alih
fungsi lahan di Kabupaten Karawang akan menjadi faktor utama
berkurangnya lahan sawah.Berikut merupakan data terbaru penggunaan
lahan sawah di kabupaten Karawang yang dapat di akses BPS
Karawang .
Degradasi lahan akan terus menguras lahan pertanian,
banyaknya pengalihan fungsi lahan yang di atas namakan pembangunan
atau dengan faktor-faktor lainpun bermunculan. Berikut merupakan
hasil pengamatan yang membuktikan bahwa lahan pertanian karawang
setiap tahun semakin berkurang dengan hasil analisis penginderaan jauh
menggunakan salah satu aplikasi penginderaan jauh yakni Software
Quantum GIS. Citra akan di overlay dengan menggunakan kombinasi
band 4, band 2 dan 1 untuk landsat 8 kombinasi band 7, band 4 dan
band 2 untuk landsat 5 yang telah dikoreksi radiometric dengan lalu
dipotong sesuai area kabupaten bekasi dengan shapefile. Setelah itu
baru lakukan Pengolahan dengan teknik NDVI Normalized Difference
Vegetation Index yang merupakan indikator kehijauan yang sering
digunakan dalam menduga vegetasi atau bahkan biomass, dari citra
satelit dengan menggunakan kanal infra merah (NIR) dan band Merah
(VIS)
Berdasarkan rumusan tersebut maka data di kategorikan
kembali dengan klasifikasi dan terdapat hasil seperti terlihat pada
gambar berikut :
58
Gambar 4.5
Hasil Citra Kabupaten Karawang tahun 2013 Pembagian
Objek NDVI berdasarkan nilai
Gambar 4.6
Hasil Citra Kabupaten Karawang tahun 2018 Pembagian
Objek NDVI berdasarkan nilai
59
Tabel 4.7
Tabel Citra Landsat pembagian Objek berdasarkan nilai
NDVI (Kadi. 1999)
No Nilai NDVI Luas Ha
1 <0.0001 Tidak bervegetasi
2 0.0001-0,1 Vegetasi sangat jarang
3 0.1 – 0,2 Vegetasi jarang
4 0,2 – 0,3 Vegetasi sedang
5 0,3-0,4 Vegetasi lebat
6 >0,4 Vegetasi sangat lebat
Berdasarkan rumusan tersebut maka data di kategorikan
kembali dengan klasifikasi dan terdapat hasil seperti terlihat pada
Gambar berikut
Gambar 4.7
Peta Hasil analisis lahan vegetasi tahun 2013
60
Tabel 4.8
Keterangan dari Gambar 4.7
No Warna Nilai Keterangan
1 Merah -0.16949153 - 0.069588531 Tidak Bervegetasi
2 Jingga 0.069599531-0.176762351 Vegetasi Sangat jarang
3 Kuning 0.176762351-0.267447891 Vegetasi Jarang
4 Hijau Muda 0.267447891-0.358133431 Vegetasi Sedang
5 Hijau Tua 0.358133431-0.528512325 Vegetasi lebat
Analisis NDVI pada Citra landsat Kabupaten Karawang tahun
2013, Area merah atau tidak terdeteksinya vegetasi yang notabene
vegetasi lahan sawah di Karawang sudah cukup meluas. Dan jika
dibandingkan dengan 2018 dalam kurun waktu 5 tahun tersebut area
merah sudah bertambah semakin luas.
Gambar 4.8
Peta Hasil analisis lahan vegetasi tahun 2018
Tabel 4.9
61
Tabel 4.9
Keterangan dari gambar 4.8
No Warna Nilai Keterangan
1 Merah -0.173143297-0.042012763 Tidak Bervegetasi
2 Jingga 0.042012763-0.152421794 Vegetasi Sangat jarang
3 Kuning 0.152421794-0.254337822 Vegetasi Jarang
4 Hijau Muda 0.254337822-0.359084851 Vegetasi Sedang
5 Hijau Tua 0.359084851-0.545930903 Vegetasi lebat
Terlihat dari hasil analisis NDVI warna merah merupakan tidak
terdeteksinya vegetasi area merah itu bertambah luas dari 2013 sampai
2018, begitupun hasil dari kuantitas pertaniannya berubah secara
signifikan. Namun Menurut sumber data BPS (badan pusat statistic)
Pada tahun 2013 dan 2018 luas total lahan sawah dan hasil panennya
yang ada di Kabupaten Karawang seperti terlihat pada Tabel berikut
ini.
Tabel 4.10
Luas lahan sawah dan Hasil Panen pada tahun 2013 dan 2018
No Tahun Luas lahan Sawah (Ha) Hasil Panen (ton)
1 2013 99.557,61 1.492.866
2 2018 134.092 1.101.288,61
Dari hasil analisis data yang didapatkan peneliti dari BPS
Kabupaten Karawang lahan sawah mengalami kenaikan sekitar 34,6 %
dalam jangka 5 tahun dari luas lahan sawah 99.557,61 Ha pada tahun
2013 menjadi 134.092 Ha pada tahun 2018. Namun dilihat dari data
hasil panen mengalami penurunan sebesar 26,1 % dalam jangka 5 tahun
dari hasil panen 1.492.866 Ton pada tahun 2013 menjadi 1.101.288,61
Ton pada tahun 2018. Berikut gambaran grafik dari setiap jumlah luas
lahan sawah dan hasil panen pada tahun 2013 dan 2018.
62
Gambar 4.9
Grafik Luas lahan Sawah Kabupaten Karawang tahun
2013 dan 2018
Gambar 4.9
Grafik Luas lahan Sawah Kabupaten Karawang tahun
2013 dan 2018
Setelah peneliti melakukan analisis vegetasi pada lahan
Kabupaten karawang dengan hasil yang demikian. Selanjutnya, Peneliti
melakukan wawancara kepada informan pada prinsipnya untuk
menggali data tentang a) Upaya yang dilakukan mahasiswa dan
alumninya untuk mempertahankan Kabupaten Karawang sebagai
wilayah pertanian b) mengetahui tentang upaya pihak kampus yang
bersinergitas dengan pemerintah.
0,00
50.000,00
100.000,00
150.000,00
2013 2018
Luas Lahan Sawah
luas lahan sawah
0
500.000
1.000.000
1.500.000
2.000.000
2013 2018
Hasil Panen
Hasil Panen
63
Wawancara mendalam dilakukan bertujuan untuk menjawab
rumusan masalah yang kedua yakni Persepsi mahasiswa sebagai agent
of change dapat mempertahankan kearifan lokal suatu wilayah yakni
kabupaten Karawang sebagai wilayah Pertanian. Setelah peneliti
melakukan penelitian di Univesitas Singaperbangsa Karawang dengan
metode observasi, dokumentasi, wawancara dapat di paparkan. Temuan
penelitian sebagai berikut :
E. Alih Fungsis Lahan Pertanian Karawang.
Kabupaten Karawang yang dikenal sebagai lumbung padi
nasional karena melimpahnya hasil pertanian. Pertanian sendiri
merupakan kebudayaan atau sebuah peradaban yang pertama kali
dikembangkan manusia atas landasan demi memenuhi kebutuhan hidup.
Kabupaten Karawang memiliki letak yang strategis karena
dikelilingi kota metropolitan seperti Bekasi dan Bandung dan merupakan
jalur pantai utara yang sering dilewati masyarakat Indonesia menuju
Pulau Jawa bagian tengah dan lain-lain. Hal ini bisa berdampak pada
beberapa hal Karawang menjadi lokasi yang strategis untuk
pembangunan industry yang pada akhirnya terjadilah degradasi lahan
bahkan lahan pertanian yang di atas namakan pembangunan.
“ Pemerintah Kabupaten Karawang telah membagi Karawang
dalam 2 zona yakni zona hijau untuk lahan yang harus tetap hijau dan
zona merah sebagai area untuk pembangunan industri dan lainnya.
Namun, sepertinya pemerintah masih merasa aman unutk kegunaan lahan
hijau tersebut walaupun tidak bisa dipungkiri banyak sekali
pembangunan yang realitanya menggunakan kawasan hijau ini” 47
Kebijakan mengenai lahan pertanian sudah ada pada Peraturan
daerah kabupaten Karawang no : 2 tahun 2013 tentang Rencana tata
ruang wilayah tahun 2011 – 2031 yakni UU nomor 41 tahun 2009
tentang perlidungan lahan pertanian pangan berkelanjutan bahwa lahan
pertanian pangan berkelanjutan adalah bidang lahan pertanian yang
47
(Wawancara dengan Dyar Ketua Himpunan Mahasiswa Agroteknologi Tanggal 11
Oktober 2019 Pukul 11.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat dilampiran
transkip :1)
64
ditetapkan untuk dilindungi dan dikembangkan secara konsisten guna
menghasilkan pangan pokok bagi kedaulatan dan ketahanan pangan
nasional.
Indonesia merupakan negara agraris yang dimana pertanian
menjadi salah satu sumber sumbangan besar dalam penghasilan negara
maka seharusnya sinergis antara sektor pertanian dan skctor lainnya
bisa lebih kondusif pelaksanaannya.
Lahan merupakan Konsep yang dinamis yang di dalamnya
terkandung unsur ekosistem. Menurut FAO (1997), lahan ialah suatu
daerah di permukaan bumi yang ciri-cirinya mencakup semua atribut
yang bersikap cukup mantap. Lahan atau tanah pertanian semestinya
benar-benar dilindungi karena bukan hanya mencakup lahan sawah, dan
lahan tanaman lainnya yang merujuk pada usaha tani. Lemahnya
pengawasan kebijakan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan
degradasi lahan pertanian menjadi industri begitu signifikan dalam
kurun waktu beberapa tahun.
“lengahnya pengawasan memicu terjadinya berkurangnya lahan
pertanian meskipun masyarakat sebenarnya sudah ingin
mempertahankan lahannya contoh seperti kasus di daerah Pangkalan
banyak lahan yang di ancam dengan rekayasa lingkungan oleh para elit
yang ingin membangun Kawasan Perumahan” 48
Penjelasan Fauzi mengenai kasus rekayasa lahan tepatnya di
daerah Curug Santri kecamatan pangkalan yang berada di Karawang
bagian selatan. Banyak pemilik lahan sawah yang di ancam untuk
menjual tanahnya kepada para pengusaha elit perumahan, namun warga
sekitar tetap enggan menjualnya sehingga terjadilah rekayasa
lingkungan. Seperti pada saat musim panen, aliran sungai sengaja
dibuka dan menyebabkan gagal panen, kemudian ketika musim tanam,
aliran sungai sengaja di tutup agar lahan warga kekeringan. Hal ini
48
(Wawancara dengan Fauzi Asisten Dosen/Alumni Himpunan Mahasiswa
Agroteknologi Tanggal 11 Oktober 2019 Pukul 10.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya
dapat dilihat dilampiran transkip :13)
65
terjadi tentu bukan dengan satu tangan, banyaknya oknum dan tidak
tanggapnya pemerintah atas laporan warga.
Sebagai mana fungsi lahan adalah sumber kehidupan manusia
yang memiliki banyak manfaat. Lahan sawah sendiri dilihat dari segi
ekonomi dapat menhasilkan produk kebutuhan primer dan dari segi
sosial budaya, lahan pertanian atau lahan sawah sudah menjadi kultural
pada masyarakat pribumi karawang karena menjadi tempat
berinteraksinya antar manusia dan alam serta menjadi tempat
berkembangnya kebersamaan dan gotong royong.
“Peraturan daerah lahan pertanian berkelanjutan Uud no 41
2011 terbit tentang harusnya sudah diperbupkan karawang belum ada
sedangkan Bekasi sudah, inilah yang menyebabkan lemahnya
pengawasan lahan di Kabupaten Karawang”49
Dalam hal ini seluruh elemen selain pemerintah harus bersama-
sama menyadari bahwa pertanian merupaka sektor utama di dalam
negara ini, terutama pemerintah dimana selaku pemegang kekuasaan
harus mengeluarkan kebijakan yang sinergis dengan ketahanan pangan
negara yang sudah jelas dari tingkat sektor pertanian di Indonesia hanya
1.9 % per tahun. Kondisi ini yang seharusnya tidak terjadi pada negara
agraris.
Alih fungsi lahan sektor pertanian terhadap sektor non pertanian
di Karawang cukup tinggi, dari hasil analisis peneliti melalui sistem
pengindraan jauh cukup luasnya lahan hijau di kabupaten Karawang
yang semakin tahun semakin berkurang, adanya perubahan lahan
menjadi pemukiman, perumahan, pemakaman modern bahkan
indsutrialisasi besar-besaran.
Pemerintah kabupaten Karawang sendiri sudah melakukan
upaya pengendalian alih fungsi lahan dengan mengeluarkan surat
edaran untuk pengendalian pengalihfungsian lahan pertanian di wilayah
perkotaan untuk kepentingan pembangunan perumahan dan Peraturan
49
(Wawancara dengan Bayu Hendra Pemasok Sayuran/Alumni Himpunan Mahasiswa
Agroteknologi Tanggal 11 Oktober 2019 Pukul 10.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya
dapat dilihat dilampiran transkip :12)
66
Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Karawang untuk 20
tahun kedepan.
“alokasi lahan menjadi insustri dan perumahan sehingga petani
kehilangan mata pencahariannya. di tambah lagi dengan adanya proyek
kereta cepat dan menjadikan karawang kutatandingan alokasi lahan di
karawang untuk menjadikan kutatandigan sekitar10.000 ha kalau tidak
salah .permainan para tengkulak yang ada di karawang yang menyekik
,karena tidak sebanding dengan usaha jeri payah dan modal yang di
keluarkan .sehingga yang menyebabkan petani merugi”50
Potensi pertanian yang terhampar sangat luas, lahan
pertaniannya sangat luas dan pertanian adalah satu-satunya bidang yang
bisa menyerap tenaga kerja dengan banyak.
“sudah banyak sekali permasalahan yang timbul akibat
pengalihan fungsi lahan di setiap sudut daerah Karawang pasti
mengalamiinya, semoga kami mahasiswa pertanian bisa menjadi
mahasiswa yg solutif untuk masyakat kedepannya”51
Mahasiswa pertanian memiliki potensi besar dalam
pengembangan pertanian, mereka cukup kompeten terjun di bidang
pertanian harus terjun langsung di lapangan untuk
mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari sehingga dapat secara
tepat memutuskan apa yang harus diimplementasikan.
F. Persepsi dan status Mahasiswa
Persepsi adalah sebagai suatu proses untuk mengingat atau
mengidentifikasikan sesuatu. Mahasiswa dapat dikatakan sebuah
kelompok yang memiliki kesadaran tinggi dan paling dekat dan berada
di garda paling depan dalam pendekatan terhadap masyarakat,
banyaknya kesempatan, kelebihan dan potensinya, mahasiswa mampu
beradaptasi dengan mayarakat. Mahasiswa memiliki Persepsi penting
dalam kehidupan.
50
(Wawancara dengan ahmad bagus mubarok Himpunan Mahasiswa Agroteknologi
Tanggal 11 Oktober 2019 Pukul 13.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat
dilampiran transkip :7) 51
(Wawancara dengan Rahadian Anggota Himpunan Mahasiswa Agroteknologi
Tanggal 11 Oktober 2019 Pukul 13.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat
dilampiran transkip :6)
67
Pertama, mahasiswa sebagai orang yang dianggap memiliki
sikap kritis dari hasil identifikasinya, mahasiswa intelektualitas tinggi,
jenius dan jeli serta tentunya menjadi harapan ke depan untuk
masyarakat.
“Memberi makan Indonesia, memberi makan dunia. Itulah
motto hidup saya. Saya ingin sekali Indonesia ini seluruh
masyarakatnya terpenuhi dalam kebutuhan pangannya”52
Penjelasan elisius sebagai mahasiwa yang mempunyai darah
keturunan Indonesia timur ini. Ingin sekali bangsa Indonesia tidak dapat
memenuhi sendiri kebutuhan pangan masyarakatnya. Maka dari itu
Kebijakan ketahanan perlu dilakukan agar bangsa ini lebih Makmur
dalam memenuhi kebutuhan pangannya karena alam Indonesia yang
memiliki sumber daya melimpah.
“kebutuhan padi di Indonesia seharusnya mencoba sistem
memenuhi kebutuhan padi melalui petani lokal tanpa ekspor jikalau
melebihi ambang batas maka lebih baik di ekspor”53
Mahasiswa merupakan populasi yang memiliki beragam
karakter, sudah menjadi fitrah mahasiswa dalam mengawasi setiap
kebijakan dan memikirkan soulsi dari setiap permasalahan dengan
berpikir kritis, karena mahasiswa telah mempersiapkan dirinya menjadi
pemuda yang visioner dan dinamis.
Persepsi Organisasi Mahasiswa Pertanian yakni Himagro
(Himpunan Mahasiswa Agrotek) di Universitas Singaperbangsa
Karawang dalam Persepsinya menjalankan fungsi-fungsi organisasi
tersebut. Status dan Persepsi akif mahasiswa pertanian atau agro
sebagai Persepsi atas segala kebijakan pemerintah kepada para petani,
para aktivis organisasi ini memiliki wewenang untuk memberikan
edukasi kepada para petani.
52
(Wawancara dengan Elisius Moses Anggota Himpunan Mahasiswa Agroteknologi
Tanggal 11 Oktober 2019 Pukul 13.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat
dilampiran transkip :4) 53
(Wawancara dengan Puan Fatulillah Anggota Himpunan Mahasiswa Agroteknologi
Tanggal 11 Oktober 2019 Pukul 13.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat
dilampiran transkip :3)
68
“Saya aktif di komunitas pertanian salah satunya Asosiasi
Hidroponik (AHIK) Karawang, serikat petani, pengalamannya ketika
menjadi mahasiswa pertanian adalah bisa keliling Indonesia bawa nama
kampus sebagai kordinator sejabar, nasional, bahkan bisa setiap sebulan
2 kali ke luar kota”54
Organisasi kemahasiswaan memang merupakan wahana dan
sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan
peningkatan kecendikiawanan serta tempat menyiapkan diri menuju
integritas nyata. Dalam Persepsiya sebagai masyarakat suatu bangsa,
mahasiswa juga dituntut peduli, sadar dan merasakan kondisi nyata
masyarakatnya yang mengalami krisis.
“tidak hanya dari satu faktor penting yakni pemerintah, namun
juga masyarakat pemilik lahan itu sendiri. Dengan murahnya harga gabah
yang dapat menggiurkan para petani dari para elit pencari lahan dengan
membeli lahan dengan harga tinggi”55
G. Upaya yang dilakukan mahasiswa
Sudah fitrahnya Mahasiswa memiliki kesadaran akan pentingnya
implementasi keilmuannya, khususnya dalam bidang pertanian ini untuk
masyarakat luas. Dengan segala upaya yang bisa dilakukan oleh
sekelompok mahasiswa berharap bisa membawa perubahan yang
signifikan.
Persepsi mahasiswa Himagro dalam pemberdayaan dan
pengembangan kepada masyarakat khususnya petani di Karawang. Para
anggota organisasi Himagro yang aktif pada kegiatan-kegiatan sesuai
fungsi dan tujuan organisasinya mempunyai Persepsi tersendiri berikut
merupakan implementasi mereka dalam menjalankan tugas dan Persepsi
sebagai mahasiswa pertanian.
“Aksi nyata yang bernama “Kamisan” acara tersebut adalah acara
rutinan yang dilakukan di beberapa titik ramai di Kabupaten Karawang
54
(Wawancara dengan Yudha Pengusaha Kulit Hewan/Alumni Himpunan Mahasiswa
Agroteknologi Tanggal 11 Oktober 2019 Pukul 10.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya
dapat dilihat dilampiran transkip :11) 55
(Wawancara dengan Cep Basri Maulana Anggota Himpunan Mahasiswa
Agroteknologi Tanggal 11 Oktober 2019 Pukul 13.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya
dapat dilihat dilampiran transkip :5)
69
seperti berupa aksi teatrikal protes mahasiswa terhadap segala
kebijakan pemerintah dan memberikan kesadaran melalui seni yang
ditampilkan di khalayak umum” 56
Mahasiswa merupakan aset bangsa yang akan melanjutkan
tongkat estafet pembangunan bangsa di masa yang akan datang.
Mahasiswa dengan jiwa mudanya memiliki dinamisasi dan semangat
yang tinggi dalam berbagai aspek dimasyarakat. 10 pemuda bisa
menggoncang dunia. Begitu kata bung karno untuk menggambarkan
betapa pemuda memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan
dan pengawasan terhadap sebuah bangsa. Semangat yang tinggi dan
pemikiran yang penuh ide-ide memberikan Persepsi kepada pemuda
dalam segala sektor kehidupan.
Mahasiswa yang di harapkan bisa lahir menjadi menjadi
pemimpin berakhlak mulia, intelektual dan kritis terhadap kondisi
bangsanya, maka sudah seharusnya mahasiswa menjadi contoh yang
baik dilingkungan masyarakat serta juga mencegah hal yang dapat
merusak kehidupan bangsa.
“Karena semakin sempitnya lahan pertanian Hidroponik
menjadi salah satu solusi bahwa kualitas dan kuantitas pertanian masih
bisa dipertahankan. Permasalahan seperti ini memang sudah menjadi
tugas kedepan dan dari hal seperti inilah mahasiswa belajar”57
Semakin berkurangnya lahan pertanian menjadi pemicu
munculnya beragam inovasi. Dalam keadaan seperti ini Inovasi
memang harus terus digali, seperti sistem Hidroponik merupakan salah
satu solusi agar kualitas dan kuantitas pertanian tetap baik. Rahadian
menjelaskan bahwa telah melakukan implementasikan pengetahuannya
tentang hidroponik kepada lingkungan sekitar dan jmasyarakat pada
kegiatan kampus.
56
(Wawancara dengan Puan Fatulillah Anggota Himpunan Mahasiswa Agroteknologi
Tanggal 11 Oktober 2019 Pukul 13.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat
dilampiran transkip :3) 57
(Wawancara dengan Rahadian Anggota Himpunan Mahasiswa Agroteknologi
Tanggal 11 Oktober 2019 Pukul 13.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat
dilampiran transkip :6)
70
“upaya saya terlebih dahulu melakukan pendekatan terhadap
masyarakat dengan mengedukasi keilmuan pertanian lebih dalam. Salah
satunya memberikan edukasi tentang pengelelolaan sampah
dilingkungan rumah saya”58
Berbagai konsep setiap mahasiswa mengenai upaya
pembaharuan dalam pertanian daerah sudah sangat matang, kesadaran
tinggi akan tugas dan kewajibannya sudah sangat baik, tinggal
bagaimana setiap mahasiswa mengimplemntasikannya, mahasiswa
menyadari sebagai tugasnya belajar memahami keadaan masyarakat
terutam menjadi pengawas segala kebijakan yang dibuat untuk
masyarakat. “Menurut saya, mahasiswa sebagai sosial kontrol perlu
menyadari bahwa adanya kendala dalam wilayah pertanian ini sangat
penting untuk diperhatikan. Adanya ilmu pengetahuan yang sudah
dipahami oleh mahasiswa pun mesti menjadi bekal yang kuat dalam
mengimplementasikannya di lapangan. Mahasiswa sebagai sosial
kontrol pun perlu memiliki inisiatif dalam menciptakan inovasi dalam
dunia pertanian terlebih di di wilayah pertanian Karawang dalam
memaksimalkan produksi sehingga lahan pertaniannya pun dapat
produktivitas”59
Melihat kondisi pertanian yang tidak terbersit pun bayangan di
pikiran kita bahwa pertanian akan memberikan dampak positif
Tentunya mahasiswa yang bergelut di bidang ilmu pertanian sudah
menjadi sebuah idealismenya untuk membangun pertanian.
“Hal ini tentu menjadi tugas kita bersama, antara pemerintah,
mahasiswa dan masyarakat khususnya para petani. Harapannya dari
segi pemerintahan harus sosialisasi dan ketegasan yang sungguh-
sungguh kepada petani untuk menerapkan peraturan-peraturan
mengenai lahan pertanian. Langkah awal yang harus diperbaiki
58
(Wawancara dengan Elisius Moses Anggota Himpunan Mahasiswa Agroteknologi
Tanggal 11 Oktober 2019 Pukul 13.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat
dilampiran transkip :4) 59
(Wawancara dengan Adelia Regina Anggota Himpunan Mahasiswa Agroteknologi
Tanggal 11 Oktober 2019 Pukul 13.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat
dilampiran transkip :8)
71
mengawali kebijakan hidroponik, sistem irigasi dperbaiki dengan
teknolgi”60
Peranan yang bisa diambil oleh mahasiswa bisa menyesuaikan
dengan program pemerintah dalam hal Pertanian ini agar tercipta
sinergisitas yang bersifat konstruktif, salah satu cara yang terbaik
melakukan advokasi terhadap kondisi petani dan buruh tani sebagai
subjek pertanian secara langsung.
H. Respon masyarakat terhadap upaya Mahasiswa
Masyarakat pribumi Karawang yang notabene adalah petani
secara kultural, itu bisa berdampak pada sulitnya menerima perubahan-
perubahan. Serta minimnya sosialisasi yang dilakukan pemerintah
membuat masyarakat petani menutup diri. Kurang menerima edukasi
dari luar, masih menerima kepercayaan lama tentang ilmu pertanian
terutama dari nenek moyang mereka. Sulit merubah stigmasi yang ada
di masyarakat.
Perlunya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya
sangat berpengaruh pada lama untuk bebrapa tahun kedepan, upaya
yang dilakukan mahasiswa harus tetap berjalan apapun respon
masyarakat untuk memberikan edukasi dan arahan agar masyarakat
mampu berjalan beriringan mempertahankan ekosistem daerah.
I. Faktor pendukung dan penghambat program pemberdayaan oleh
mahasiswa pertanian
Dalam menjalankan program atau upaya-upaya yang dilakukan
mahasiswa dalam menanggapi krisisnya lahan pertanian di Karawang,
bahkan sudah menjadi permasalahan yang cukup krusial tidak terlepas dari
factor pendukung dan penghambat.
Adapun faktor pendukung dan penghambat dalam upaya ini adalah
sebagai berikut :
60
(Wawancara dengan Cep Basri Maulana Anggota Himpunan Mahasiswa
Agroteknologi Tanggal 11 Oktober 2019 Pukul 13.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya
dapat dilihat dilampiran transkip :5)
72
1. Faktor Pendukung
a. Adanya kesadaran yang tinggi sebagai mahasiswa
b. Adanya motivasi yang kuat
c. Adanya para dosen dan pemimpin kampus yang memberi
pemahaman
d. Mendapatkan fasilitas yang baik dari kampus
e. Sarana pendidikan yang menunjang setiap kegiatan edukasi teori
dan praktek
f. Dukungan dan prosfek jelas dari alumni
2. Faktor penghambat
a. Minim kesadaran dari masyarakat, khususnya petani
b. Kurangnya motivasi dari masyarakat
c. Teknologi pertanian masih belum canggih
d. Kurangnya sosialisasi dari pemerintah
J. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian di atas merupakan proses penelitian yang telah
dilakukan peneliti dengan pemenuhan persyaratan pengurusan surat ijin
penelitian. Penelitian ini menggunakan metode Gabungan (Mixed
Methods). Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Strategi
Eksploratoris sekuensial, pada tahap pertama, peneliti mengumpulkan dan
menganalisis data kualitatif kemudian mengumpulkan data kuantitatif dan
menganalisisnya dengan hasil analisis yang menggunakan metode
kuantitatif tentang Persepsi mahasiswa dan wilayah pertanian kabupaten
Karawang.
Dari hasil pemaparan permasalahan mengenai Persepsi mahasiswa dan
keadaan lahan pertanian kabupaten Karawang, hasil penelitian ini
menunjukan bahwa adanya Persepsi dan upaya mahasiswa dalam
memepertahankan eksistensi kabupaten Karawang agar tetap menjadi
wilayah pertanian, hal ini dapat dilihat dari pemaparan pembahasan pada
bab 4 pada upaya yang dilakukan mahasiswa dengan fitrahnya yang
memiliki kesadaran dan motivasi yang kuat akan pentingnya implementasi
keilmuan dan kemampuannya dalam bidang pertanian.
73
Hal tersebut sesuai dengan teori dalam buku karangan Wiwien dan
Susantyo menjelaskan persepsi sama dengan sensasi yang merupakan
peristiwa terserapnya informasi dari lingkungan oleh alat indera. Persepsi
diartikan sebagai suatu proses untuk mengingat atau mengidentifikasikan
sesuatu. Dimana manahasiswa sebagai Perangkat harapan yang memiliki
daya identifikasi kelak akan menduduki posisi kebijakan dan menebar
manfaat dalam bidang pertanian khususnya untuk mempertahankan
wilayah pertanian Karawang yang sudah mulai menjadi permasalahan
yang cukup krusial dan harus mendapatkan perhatian.
Permasalahan pertanian Karawang dapat dibuktikan dengan melalui
analisis pengindraan jauh dengan menggunakan analisis NDVI terhadap
mayoritas vegetasi di wilayah kabupaten Karawang merupakan lahan
sawah, hal ini dapat dilihat dari pemaparan pembahasan pada bab 4 pada
Eksistensi atau keberadaan wilayah pertanian kabupaten Karawang dari
hasil pemaparan pemahasan terdapat perubahan lahan dari tahun 2013
sampai 2018 yang cukup signifikan.
Hal tersebut sesuai dengan Seperti yang dinyatakan Afandi (2011)
bahwa dampak alih fungsi lahan sawah menyebabkan petani kehilangan
pendapatan dari berusaha tani. Dari segi produksi, dengan terkonversinya
lahan sawah maka akan menghilangkan hasil produksi pertanian sebanyak
luas lahan yang terkonversi, Kerugian lain61
. Sesuai dengan pemaparan
pembahasan peneliti dan pemaparan yang dinyatakan mahasiswa terhadap
keresahan petani akan lahannya.
K. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat
dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar
mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik lagi. Keterbatasan
tersebut antara lain:
61
YUNASTITI PURWANINGSIH, SUTOMO, NURUL ISTIQOMAH, Analisis
Dampak Alih Fungsi Lahan terhadap Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani di
Karanganyar, Jawa Tengah, skripsi Universitas Sebelas Maret, Vol.1 No.2 Juli 2015
74
1. Penelitian dilakukan dengan pendekatan Metode Gabungan (Mixed
Methods). yang diperoleh melalui analisis menggunakan software
dan wawancara secara mendalam, keterbatasan pada penelitian ini
meliputi subyektifitas yang ada pada peneliti dan Penelitian ini
sangat tergantung kepada interpretasi peneliti tentang makna yang
tersirat dalam wawancara.
2. Keterbatasan lain terdapat pada data-data sekunder yang dijadikan
bahan pertimbangan penelitian tidak lengkap pada sumbernya
terutama data-data yang diakses dari instansi pemerintah Kabupaten
Karawang.
3. Keterbatasan terdapat juga pada proses pengelolaan data melalui
software pada rumusan masalah yang pertama karena keterbatasan
kemapuan peneliti.
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Himpunan Mahasiswa Agrotekno Fakultas Pertanian Universitas
Singaperbangsa atau disebut dengan Himagro adalah wadah organisasi
yang menaungi mahasiswa pertanian yang ingin aktif dalam kegiatan
pemberdayaan dan pengembangan keilmuan terhadap mahasiswa-
mahasiswa pertanian. Fakultas pertanian sendiri berdiri sejak tahun 1984
dengan 2 program studi pertama yakni Agronomi dan Agrobisnis namun
kemudian kini berganti nama menjadi program studi Agrotekno dan
Agrobisnis.
Dewasa ini, sektor pertanian mengalami transisi menuju sektor
industri. Meskipun industrialisasi modern menjadi trendsetter
pembangunan saat ini, namun sektor pertanian harus dikembangkan karena
turut menjadi kontributor pembangunan ekonomi Indonesia terutama
daerah, dimana pembangunan ekonomi Indonesia yang terkenal dengan
Negara agraris dapat dilaksanakan secara berimbang tidak hanya melalui
sektor industri.
Dari hasil penelitian menggunakan analisis NDVI pada software
Argis dengan menggunakan Citra pada tahun 2013 dan 2018 kerapatan
vegetasi tidak lain mayoritas persawahan pada wilayah kabupaten
Karawang berkurang dengan signifikan, namun pada data yang diakses
dari BPS Kabupaten Karawang sangat berbanding terbalik dengan kondisi
lapangan, hal ini tentu menjadi tugas untuk semua elemen masyarakat dan
pemerintah kabupaten Karawang karena sesuai Peraturan daerah
kabupaten Karawang no : 2 tahun 2013 tentang Rencana tata ruang
wilayah tahun 2011 – 2031 yakni UU nomor 41 tahun 2009 tentang
perlidungan lahan pertanian pangan berkelanjutan bahwa lahan pertanian
pangan berkelanjutan adalah bidang lahan pertanian yang ditetapkan untuk
dilindungi dan dikembangkan secara konsisten guna menghasilkan pangan
pokok bagi kedaulatan dan ketahanan pangan nasional.
76
Kondisi lahan pertanian Karawang menjadi salah satu permasalahan
yang cukup krusial, Pertanian dapat dijadikan wahana bagi para pemuda
yang tak lain mahasiswa untuk memberikan kontribusinya dibidang
pertanian. Generasi muda berPersepsi penting bagi pengembangan
pertanian karena ide-ide kreatif cenderung muncul pada pemuda yang
memiliki semangat terjun ke dunia pertanian.
Mahasiswa pertanian dituntut dapat menyeselesaikan masalah
pertanian dengan ilmu yang dimilikinya, dapat pula membantu percepatan
pembangunan pertanian dengan melakukan berbagai upaya pendampingan
dan penyuluhan yang bermanfaat bagi para petani serta melakukan
advokasi-advokasi pertanian terhadap pemerintah dan masyarakat luas
yang bisa membantu mensejaterakan petani. Karena pertanian seharusnya
tidak lagi dipandang remeh
Dalam hal ini, Mahasiswa pertanian jelas memiliki Persepsi sosial
yang kuat yakni Persepsi sebagai sePersepsigkat harapan-harapan yang
dikenakan pada individu yang menempati kedudukan social tertentu,
masyarakat kabupaten Karawang khususnya para petani yang berharap
kondisi pertanian bisa dipertahankan dan diupayakan untuk ditingkatkan.
Dimana ciri khas dari mahasiswa adalah selain mempunyai “
pendidikan relatif tinggi” karena mahasiswa sebagai makhluk yang kreatif,
selalu melakukan pencarian dan pengembangan potensi diri, Kritis dalam
melihat dan merespon realitas dan Memiliki idealisme yang tinggi, dengan
begitu mahasiswa berPersepsi berPersepsi sebagai pembawa perubahan
kedepan, sebagai acuan kekuatan moral serta social control atau pengarah
masyarakat yang bersinggungan langsung dengan masyarakat.
Sudah menjadi fitrah bahwa mahasiswa adalah iron stock yang akan
melanjutkan estafet kepemimpinan. Posisi-posisi strategis dalam negeri ini
akan di pegang oleh mahasiswa sebagai pemuda yang dianggap paling
terdidik, artinya, tanpa ada sesuatu gebrakan dari mahasiswa, mereka
tetaplah orang yang menerima posisi strategis. Merekalah para mahasiswa
pertanian yang kedepannya bisa memegang dan menformulasikan
kebijakan untuk mempertahankan Kabupaten Karawang dengan keilmuan
77
yang dimilikinya karena sektor pertanian merupakan satu-satunya
penjamin ketersediaan pangan di Indonesia.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan implikasi
secara teoritis dan praktis sebagai berikut:
1. Implikasi Teoritis
berhubungan dengan kontribusi mahasiswa bagi perkembangan
teori-teori Persepsi terlaksana dengan baik terhadap pemegang
Persepsi atau kewajiban-kewajiban dari pemegang Persepsi Harapan-
harapan yang dimiliki oleh pemegang Persepsi terhadap masyarakat
atau terhadap orang-orang yang berhubungan dengannya dalam
menjalankan Persepsinya atau kewajiban-kewajibannya. Penelitian ini
dapat menjadi gambaran dari Persepsi-Persepsi mahasiswa yang
menempuh pendididkan sesuai dengan bidangnya yakni pertanian,
Dimana Persepsi tersebut dikaitkan dengan kondisi daerah yang
mengalami permasalahan lahan pertanian yang cukup krusial.
2. Implikasi Praktis
Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi instansi-instansi yang
terkait dengan sektor pertanian seperti dinas pertanian, unversitas dan
pemerintah kabupaten karawang dan khususnya masyarakat Karawang
untuk memepertahankan bahkan meningkatkan pemberdayaan dalam
sektor pertanian
C. Saran
Adapun beberapa saran yang ingin penulis agar dalam menjalankan
program-program pemberdayaan terhadap seluruh pihak yang terkait
dengan sektor pertanian :
1. Bagi mahasiswa pertanian, upayakan Faktor-faktor penghambat
program kegiatan pemberdayaan pertanian harus diminimalisir, agar
program yang sudah berjalan dapat berhasil lebih baik dan Program
yang sudah dan dapat mengenai masyarakat luas khususnya petani
dapat dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi.
78
2. Bagi Pemerintah kabupaten Karawang agar dapat memperbaiki
susunan data mengenai informasi umum secara lengkap yang dapat
diakses masyarakat luas. Terutama bagi dinas terkait agar dapat
memperbarui data setiap tahun dengan benar dan sesuai kondisi
lapangan. Tentunya upaya dalam pemberdayaan sektor pertanian juga
sangat perlu ditingkatkan dengan membuat program yang dapat
mendukung para pelaku sektor pertanian di Kabupaten Karawang.
3. Bagi masyarakat, kesadaran dalam menjaga kelestarian sektor yang
menjadi citra atau lambang kabupaten Karawang benar-benar harus
ditingkatkan, karena dengan pertanian bisa membantu mensejaterakan
para petani yang mana mayoritas mata pencaharian penduduk
Karawang.
79
DAFTAR PUSTAKA
Agus Purwoto, Panduan Laboratorium statistic inferensial, Jakarta : Grasindo,
2007
Albi anggito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (CV jejak :
Sukabumi, 2018)
Amalina, Sulistio Diliwanto Binsasi, Hartuti Purnaweni, Formulasi Kebijakan
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Di Kabupaten
Karawang, (Gema Publica Jurnal Manajemen Dan Kebijakan Publik :
Vol 3, Nomor 2, Oktober 2018)
Anneke Puspasari, factor-faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan
pertanian dan dampaknya terhadap pendapatan, (Studi Kasus Desa
Kondangjaya, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang) 2012
Arief Budiman, Kebebasan, Negara dan Pembangunan, (Jakarta :Pustaka
alvabet-Freedom institute, 2006)
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: Andi, 1990)
Chofyan Ivan, Rustan Uton dan Asep Hariyanto “ Upaya Mempertahankan
Kabupaten Karawang sebagai Lumbung Padi Nasional” Vol 4 No.1
Januari 2016 halaman
Citrasmara galuh Nuansa, Degradasi Lingkungan Dan Pertumbuhan Ekonomi
Di Indonesia , 2018
D Jaenudin, Perkembangan Penelitian Sumber Daya Lahan Dan
Kontribusinya Untuk Mengatasi Kebutuhan Lahan Pertanian Di
Indonesia, 2003,
Dadi Rosadi dan Iwan Sidharta, Model Persepsicangan Sistem Informasi dalam
Mendukung Ketahanan Pangan, Google Cendikia dari STIE Pasundan
Bandung, Vol. 9 no. 1
Darsono, pembangunan pertanian dalam dimensi tantangan global, Uns Press,
2012
Dedy Yanwar Elfani, Aktivisme Sekejap dan Lenyap : Menakar Demoralisasi
Mantan Aktivis Mahasiswa, (Yogyakarta :Diandra Pustaka Indonesia,
2013 )
Desi Anggraeni, PERKEMBANGAN PENELITIAN SUMBER DAYA
LAHAN DAN KONTRIBUSINYA UNTUK MENGATASI
KEBUTUHAN LAHAN PERTANIAN DI INDONESIA, 2003
80
Dita Rizki Amliana, Yudo Prasetyo, Abdi Sukmono, ANALISIS
PERBANDINGAN NILAI NDVI LANDSAT 7 DAN LANDSAT 8
PADA KELAS TUTUPAN LAHAN (Studi Kasus : Kota Semarang,
Jawa tengah) Jurnal Geodesi Undip Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
Djaali dan Pudji Muljono, Pengukuran dalam bidang pendidikan, Jakarta :
Grasindo, 2008.
Dudung Supriyadi 2019.Kabupaten Karawang Dalam Angka 2019 Bps
Kabupaten Karawang. Karawang
Dwi Retnowati, Upaya pemerintah dalam mempertahankan fungsi lahan
pertanian di kabupaten sragen dalam rangka mewujudkan kesejahteraan,
skripsi Universitas Sebelas Maret 2011
Dwi Retnowati, Upaya Pemerintah Mempertahankan Fungsi Lahan Tanah
Pertanian Dikabupaten Sragen Dalam Rangka Mewujudkan
Kesejahteraan, 2016, vol 6 no.1 2019
E.K.S. Harini Muntasib, Rachmat Hermawan, Mengenal Ekosistem Hutan dan
Ekosistem Agro, (Jakarta Barat: Grasindo, 2007)
Endang mulyani, Ekonomi Pembangunan, Yogyakarta : UNY Press, 2017
Iin Ichwandi, membumikan kebijakan ketahanan pangan, Portal garuda dari
IPB Bogor, Vol. 1 No. 2
Jonathan Sarwono, Mixed Methods: Cara menggabung riset Kuantitatif dan
Kualitatif secara benar, (Jakarta : Pt.Elex Media Komputindo, 2011)
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
NYAK ILHAM, YUSMAN SYAUKAT dan SUPENA FRIYATNO,
Perkembangan dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi Konversi Lahan
Sawah serta Dampak Ekonominya, Google cendikia dari IPB Bogor
Peraturan daerah Kabupaten Karawang, (www.bplh.Karawangkab.go.id)
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Karawang
Tahun 2016-2021
Rifan Eka Putra Nasution, Whitecoanthunter (Panduan Menjalani Pendidikan
Kedokteran),
Risna diani, “Alih Fungsi Tanah Pertanian Menjadi Non Pertanian di
Kabupaten Sidoarjo” Skripsi pada gelar sarjana Universitas Narotama
Surabaya, Surabaya, 2016
81
Sitti Arwati, Pengantar ilmu pertanian berkelanjutan, (Makassar: inti
mediatama, 2018) hlm 1-2
Sodikin, Modul Pengolahan citra landsat dengan Er mapper 7.0, 2018
Sudrajat, Mengenal lahan sawah dan memahami multifungsinya bagi manusia
dan lingkungan, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2018)
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D , Alfabeta,
Bandung : 2011
Sutopo, HB. Metode Penelitian Kualitatif : Dasar Teori dan Terapannya dalam
Penelitian. Sebelas Maret University. ( Surakarta: 2002),
Tati Nurmala, Pengantar Ilmu pertanian, Graha ilmu, Yogyakarta, 2012
YUNASTITI PURWANINGSIH, SUTOMO, NURUL ISTIQOMAH, Analisis
Dampak Alih Fungsi Lahan terhadap Tingkat Ketahanan Pangan Rumah
Tangga Petani di Karanganyar, Jawa Tengah, skripsi Universitas Sebelas
Maret, Vol.1 No.2 Juli 2015
http://prodihumas.fikom.unpad.ac.id/tridharma di akses pada tanggal 8 juli
2019 pukul 14.00
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Karawang di akses pada 3 juli 2020
pukul 14.00
https://www.unsika.ac.id/content/fakultas-pertanian di akses pada tanggal 8
juli 2019 pukul 14.00
82
LAMPIRAN-LAMPIRAN
83
Lampiran 1 Lembar Uji Referensi
LEMBAR UJI REFERENSI
Nama : Siti Maemunah
NIM : 11150150000077
Jurusan/Prodi : Pendidikan IPS/Geografi
Judul Skripsi : PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH
FUNGSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN
KARAWANG (Studi Kasus Himpunan Mahasiswa Agrotekno
Universitas Singaperbangsa Karawang)
No Judul Paraf
Bab I Pembimbing
I
Pembimbing
II
1 E.K.S. Harini Muntasib, Rachmat
Hermawan,Mengenal Ekosistem Hutan dan
Ekosistem Agro, (Jakarta Barat: Grasindo,
2007 )
2 Tati Nurmala, Pengantar Ilmu pertanian, Graha
ilmu, Yogyakarta, 2012
3 Desi Anggraeni, Perkembangan Penelitian
sumber daya kahan dan kontribusinya untuk
mengatasi kebutuhan lahan pertanian di
Indonesia, Jurnal Litbang Pertanian, 27(4),
2008
4 D Jaenudin, Perkembangan Penelitian Sumber
Daya Lahan Dan Kontribusinya Untuk
Mengatasi Kebutuhan Lahan Pertanian Di
Indonesia, 2003,
5 Dwi Retnowati, Upaya Pemerintah
Mempertahankan Fungsi Lahan Tanah
Pertanian Dikabupaten Sragen Dalam Rangka
Mewujudkan Kesejahteraan , 2016, vol 6 no.1
2019
6 Darsono, pembangunan pertanian dalam
dimensi tantangan global, Uns Press, 2012
7 Citrasmara galuh Nuansa, Degradasi
84
Lingkungan Dan Pertumbuhan Ekonomi Di
Indonesia , 2018
8 Amalina, Sulistio Diliwanto Binsasi, Hartuti
Purnaweni, Formulasi Kebijakan Perlindungan
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Di
Kabupaten Karawang, (Gema Publica Jurnal
Manajemen Dan Kebijakan Publik : Vol 3,
Nomor 2, Oktober 2018)
9 chofyan Ivan, Rustan Uton dan Asep Hariyanto
“ Upaya Mempertahankan Kabupaten
Karawang sebagai Lumbung Padi Nasional”
Vol 4 No.1 Januari 2016 halaman
Bab II
10 Endang mulyani, Ekonomi Pembangunan,
Yogyakarta : UNY Press, 2017
11 Sitti Arwati, Pengantar ilmu pertanian
berkelanjutan, (Makassar: inti
mediatama,2018)
12 Risna diani, “Alih Fungsi Tanah Pertanian
Menjadi Non Pertanian di Kabupaten
Sidoarjo” Skripsi pada gelar sarjana
Universitas Narotama Surabaya,
Surabaya,2016
13 Sudrajat, Mengenal lahan sawah dan
memahami multifungsinya bagi manusia dan
lingkungan, (Yogyakarta:Gadjah Mada
University Press, 2018)
14 Yunastiti Purwaningsih, Sutomo, Nurul
Istiqomah, , Analisis Dampak Alih Fungsi
Lahan terhadap Tingkat Ketahanan Pangan
Rumah Tangga Petani di Karanganyar, Jawa
Tengah, skripsi Universitas Sebelas Maret,
Vol.1 No.2 Juli 2015
15 Peraturan daerah Kabupaten Karawang,
(www.bplh.Karawangkab.go.id)
85
16 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum
(Yogyakarta: Andi, 1990)
17 Rifan Eka Putra Nasution, Whitecoanthunter
(Panduan Menjalani Pendidikan Kedokteran),
18 Dedy Yanwar Elfani, Aktivisme Sekejap dan
Lenyap : Menakar Demoralisasi Mantan
Aktivis Mahasiswa, (Yogyakarta :Diandra
Pustaka Indonesia, 2013 )
19 Arief Budiman, Kebebasan, Negara dan
Pembangunan, (Jakarta :Pustaka alvabet-
Freedom institute, 2006)
20 http://prodihumas.fikom.unpad.ac.id/tridharma
di akses pada tanggal 8 juli 2019
21 https://www.unsika.ac.id/content/fakultas-
pertanian di akses pada tanggal 8 juli 2019
22 Iin Ichwandi, membumikan kebijakan
ketahanan pangan, Portal garuda dari IPB
Bogor, Vol. 1 No. 2
23 Dadi Rosadi dan Iwan Sidharta, Model
Persepsicangan Sistem Informasi dalam
Mendukung Ketahanan Pangan, Google
Cendikia dari STIE Pasundan Bandung, Vol. 9
no. 1
24 Nyak Ilham, Yusman Syaukat dan Supena,
Perkembangan dan Faktor-Faktor yang
mempengaruhi Konversi Lahan Sawah serta
Dampak Ekonominya, IPB Bogor
25 Dwi Retnowati, Upaya pemerintah dalam
mempertahankan fungsi lahan pertanian di
kabupaten sragen dalam rangka mewujudkan
kesejahteraan, skripsi Universitas Sebelas
Maret. 2011
Bab III
26 Jonathan Sarwono, Mixed Methods : Cara
menggabung riset Kuantitatif dan Kualitatif
secara benar, (Jakarta :Pt.Elex Media
86
Komputindo, 2011)
27 Agus Purwoto, Panduan Laboratorium statistic
inferensial, Jakarta : Grasindo, 2007
28 Djaali dan Pudji Muljono,Pengukuran dalam
bidang pendidikan, Jakarta : Grasindo, 2008.
29 Albi anggito dan Johan Setiawan, Metodologi
Penelitian Kualitatif, (CV jejak : Sukabumi,
2018)
30 Dita Rizki Amliana, Yudo Prasetyo, Abdi
Sukmono, Analisi perbandingan nilai ndvi
landsat 7 dan landsat 8 pada kelas tutupan
lahan (Studi Kasus : Kota Semarang, Jawa
tengah) Jurnal Geodesi Undip Volume 5,
Nomor 1, Tahun 2016
31 Sodikin, Modul Pengolahan citra landsat
dengan Er mapper 7.0, 2018
32 Sutopo, HB. Metode Penelitian Kualitatif :
Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian.
Sebelas Maret University.( Surakarta: 2002),
33 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D , Alfabeta, Bandung : 2011
Bab IV
34 https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Karaw
ang di akses pada 3 juli 2020
35 Dudung Supriyadi 2019.Kabupaten Karawang
Dalam Angka 2019 Bps Kabupaten Karawang.
Karawang
36 Rencana Program Investasi Jangka Menengah
(RPIJM) Kabupaten Karawang Tahun 2017-
2022
87
37 Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten
Karawang Tahun 2017
38 Anneke Puspasari, factor-faktor yang
mempengaruhi alih fungsi lahan pertanian dan
dampaknya terhadap pendapatan, (Studi Kasus
Desa Kondangjaya, Kecamatan Karawang
Timur, Kabupaten Karawang) 2012
88
Lampiran 2 Surat-Surat
1. Surat Bimbingan Skripsi
89
2. Surat Kesbangpol
90
3. Surat Ijin Penelitian ke Dinas Pertanian
91
4. Surat Ijin Penelitian ke Ketua Prodi Agrotekno Unsika
92
5. Surat Ijin Penelitian ke Himpunan Mahasiswa Agroteknologi Unsika
93
Lampiran 3 Pedoman Penelitian
Pedoman Wawancara
A. Mahaiswa
I. Identitas diri
a. Nama :
b. Usia :
c. Pendidikan/Semester :
II. Daftar Pertanyaan
1. Apa alasan anda memilih jurusan pertanian ?
2. Apakah anda menyukai bidang pertanian ?
3. Apakah anda memiliki harapan prosfek yang baik dalam bidang
pertanian ?
4. Pengalaman apa yang menarik belajar dibidang pertanian ?
5. Bagaimana kesan menjadi mahasiswa yang menempuh pendidikan di
bidang pertanian ?
6. Apakah anda mengetahui kabupaten Karawang sebagai lumbung padi
nasional ?
7. Bagaimana menurut anda keberadaan wilayah pertanian Karawang saat
ini ?
8. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian
Karawang ?
9. Apakah ada permasalahan yang anda ketahui mengenai pertanian
Karawang ?
10. Bagaimana tanggapan anda tentang permasalahan tersebut ?
11. Bagaimana upaya kampus dalam mengedukasi pendidikan pertanian
terhadap mahasiswanya ?
12. Fasilitas apa saja yang disediakan kampus untuk menunjang pendidikan
dibidang pertanian ?
13. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai agent of change?
14. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai sosial control ?
15. Menurut anda, apakah upaya kampus bersinergis dengan pembangunan
daerah ?
16. Apa saja Tri Dharma dalam perguruan tinggi dan dalam bentuk apakah
yang sudah di implementasikan ?
17. Apakah pihak kampus memberikan prosfek yang jelas dalam bidang
pertanian ?
18. Apakah anda aktif di kegiatan bidang pertanian di luar kampus ?
19. Bagaimana anda akan mengimplementasikan keilmuan dalam bidang
pertanian di daerah Kabupaten Karawang ?
20. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan alih fungsi lahan
pertanian di Karawang ?
94
B. Alumni
I. Identitas diri
a. Nama :
b. Usia :
c. Pekerjaan :
II. Daftar Pertanyaan
1. Kegiatan apa yang dilakukan setelah selesai menjadi mahasiswa
pertanian ?
2. Apakah anda aktif pada kegiatan-kegiatan di bidang pertanian ?
3. Apa pengalaman yang paling berkesan keetika menjadi mahasisw
pertanian ?
4. Apakah anda mengikuti informasi – informansi mengenai pertanian
daerah Karawang ?
5. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian
Karawang ?
6. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan mengenai wilayah
Pertanian Karawang ?
7. Menurut anda apakah solusi dari permasalahan tersebut ?
8. Seberapa pentingkah Persepsi mahasiswa dalam menjaga eksistensi
Karawang sebagai wilayah pertanian ?
9. Keilmuan apa saja yang sudah anda implementasikan di bidang
pertanian ?
10. Apa pesan untuk mahasiswa pertanian sekarang ?
95
C. Pengelola Jurusan
I. Identitas diri
a. Nama :
b. Usia :
c. Pendidikan :
d. Jabatan/Status :
II. Daftar Pertanyaan
1. Sudah berapa lama saudara menjabat sebagai pengelola jurusan
pertanian ?
2. Apakah visi misi fakultas pertanian bersinergi terhadap pembangunan
daerah ?
3. Bagaimana upaya kampus dalam mengedukasi pendidikan pertanian
terhadap mahasiswanya ?
4. Fasilitas apa saja yang disediakan kampus untuk menunjang pendidikan
dibidang pertanian ?
5. Prestasi apa saja yang diraih mahasiswa dalam bidang pertanian ?
6. menurut anda bagaimana dengan keberadaan wilayah pertanian
Karawang saat ini ?
7. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian
Karawang ?
8. Apakah ada permasalahan yang anda ketahui mengenai pertanian
Karawang ?
9. Bagaimana tanggapan anda tentang permasalahan tersebut ?
10. Apa harapan anda terhadap mahasiswa-mahasiswa yang sedang
menempuh pendidikan pertanian ?
96
D. Dinas Pertanian
I. Identitas diri
a. Nama :
b. Usia :
c. Pendidikan :
d. Jabatan/Status :
II. Daftar Pertanyaan
1. Sudah berapa lama saudara menjabat menjadi kepala Dinas Pertanian?
2. apa saja program-program yang ada pada dinas pertanian?
3. Fasilitas apa saja yang diberikan dinas pertanian untuk pelaku pertanian
?
4. seberapa besar potensi kabupaten Karawang dalam sektor pertanian?
5. Apakah pihak dinas berupaya mempertahankan Kabupaten Karawang
sebagai sektor lumbung padi nasional ?
6. Apakah kabupaten Karawang memiliki potensi pada sektor lain setelah
pertanian ?
7. Menurut pihak dinas, bagaimana perkembangan atau eksistensi dari
sektor pertanian Karawang ?
8. Apakah ada permasalahan mengenai lahan pertanian di Karawang ?
9. Bagaimana upaya pihak dinas dalam mengatasi permasalahan tersebut ?
10. Bagaimana tanggapan pemerintah daerah atas permasalahan tersebut ?
97
Pedoman Observasi
Hari/Tanggal Observasi:
Tempat :
No Aspek yang diamati Keterangan
1 Kondisi dan situasi
Fakultas Pertanian
2 Kondisi dan situasi lahan
pertanian karawang
3 Tempat praktik mahasiswa
Unsika
4 Dinas Pertanian Karawang
98
Lampiran 4 Transkip Wawancara
LAMPIRAN
Lampiran 1
Transkrip Wawancara dengan Dhiar Hamdani Himpunan Mahasiswa
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.
Tempat : Sekret Himagro
A. Mahaswa
I. Identitas diri
a. Nama : Dhiar Hamdani
b. Usia : 21
c. Pendidikan/Semester : 7
II. Daftar Pertanyaan
1. Apa alasan anda memilih jurusan pertanian ?
Jawab : karena pertanian adalah hobi saya
2. Apakah anda menyukai bidang pertanian ?
Jawab: ya
3. Apakah anda memiliki harapan prosfek yang baik dalam bidang
pertanian ? jawab : memiliki investasi lahan untuk dijadikan lahan
pertanian
4. Pengalaman apa yang menarik belajar dibidang pertanian ?
Jawab : pengalaman menarik sewaktu SMK pertanian
5. Bagaimana kesan menjadi mahasiswa yang menempuh pendidikan di
bidang pertanian ?
Jawab : banyak pengalaman yang bisa dijadikan pelajaran
6. Apakah anda mengetahui kabupaten Karawang sebagai lumbung padi
nasional ?
Jawab : ya
7. Bagaimana menurut anda keberadaan wilayah pertanian Karawang saat
ini ?
Jawab : Saya rasa tidak yakin dengan kesesuaian lahan yang ada,
terutama permasalahan degradasi lahan pertanian yang ada di
Karawang
8. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian
Karawang ?
Jawab : menurut pemerintah Karawang terdapat 2 zona yakni zona
hijau (untuk lahan hijau) dan zona kuning (untuk pembangunan).
9. Apakah ada permasalahan yang anda ketahui mengenai pertanian
Karawang ?
Jawab : sepertinya pemerintah masih merasa aman unutk kegunaan
lahan hijau tersebut walaupun tidak bisa dipungkiri banyak sekali
pembangunan yang realitanya menggunakan kawasan hijau ini. Dan
wilayah pertanian di karawang sedang mengalami 2 masalah besar,
99
yaitu masalah alih fungsi lahan dan masalah pencemaran air dan tanah
oleh limbah pabrik
10. Bagaimana tanggapan anda tentang permasalahan tersebut ?
Jawab : miris dan amat menyayangkan karena kondisi sesungguhnya
mengenai pertanian karawang semakin menurun potensinya
11. Bagaimana upaya kampus dalam mengedukasi pendidikan pertanian
terhadap mahasiswanya ?
Jawab : memberikan fasilitas, dosen-dosen yang selalu memberikan
wawasan pertanian yang baik.
12. Fasilitas apa saja yang disediakan kampus untuk menunjang pendidikan
dibidang pertanian ?
Jawab : laboratorium dan tempat praktik
13. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai agent of change?
Mahasiswa akan meneruskan roda kebijakan entah itu di ranah daerah
ataupun di ranah bangsa.
14. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai sosial control ?
mahasiswa sebagai pengawas terhadap kebijakan
15. Menurut anda, apakah upaya kampus bersinergis dengan pembangunan
daerah ? bersinergi
16. Apa saja Tri Dharma dalam perguruan tinggi ? salah satunya
melakukan pengabdian
17. Apakah pihak kampus memberikan prosfek yang jelas dalam bidang
pertanian ? cukup jelas, Pihak kampus sudah berupaya memotivasi
mahasiswanya untuk berkecimpung di bidang pertanian.
18. Sektor apa saja yang yang berpotensi di kabupaten Karawang ?
pertanian, industri dan wisata
19. Bagaimana anda akan mengimplementasikan keilmuan dalam bidang
pertanian di daerah Kabupaten Karawang ?
Dalam penanggulangannya yang dilakukan mahasiswa agrotekno
adalah melakukan kunjungan ke desa-desa mengenai keadaan lahan
pertaniannya dan kegiatan lain sebagainya, Melakukan urban farming,
dengan menanam buah dan sayur dipekarangan sehingga dapat
menghindari fluktuasi harga di pasar.
20. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan alih fungsi lahan
pertanian di Karawang ? ya, seperti yang terjadi dibeberapa daerah
Karawang seperti di Pangkalan, Cilamaya dan lain-lain.
100
Lampiran 2
Transkrip Wawancara dengan Irshal Himpunan Mahasiswa Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.
Tempat : Sekret Himagro
J. Identitas diri
a. Nama : Irshal
b. Usia : 20
c. Pendidikan/Semester : 5
II. Daftar Pertanyaan
1. Apa alasan anda memilih jurusan pertanian ?
Jawab : karena pertanian merupakan hoby yang ditanamkan keluarga
saya
2. Apakah anda menyukai bidang pertanian ?
Jawab: ya
3. Apakah anda memiliki harapan prosfek yang baik dalam bidang
pertanian ? jawab : berharap bisa memiliki usaha di bidang
pertanian khususnya di bidang pupuk dan hidroponik.
4. Pengalaman apa yang menarik belajar dibidang pertanian ?
Jawab : belajar mengolah pupukdan hidroponik
5. Bagaimana kesan menjadi mahasiswa yang menempuh pendidikan
di bidang pertanian ?
Jawab : dengan menjadi wakil ketua Himagro banyak yang bisa dicapai
6. Apakah anda mengetahui kabupaten Karawang sebagai lumbung
padi nasional ?
Jawab : ya
7. Bagaimana menurut anda keberadaan wilayah pertanian Karawang
saat ini ?
Jawab : Sama dengan pendapat dhiar banyak lahan pertanian yang
terancam pembangunan industri
8. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian
Karawang ?
Jawab : menurun secara kualitas dan kuantitasnya
9. Apakah ada permasalahan yang anda ketahui mengenai pertanian
Karawang ?
Jawab : ya semakin meningkat pembangunan industri di Karawang
membuat zona-zona yang seharusnya zona hijau malah tidak digunakan
semestinya
10. Bagaimana tanggapan anda tentang permasalahan tersebut ?
Jawab : semakin terbatasnya lahan pertanian di Karawang
11. Bagaimana upaya kampus dalam mengedukasi pendidikan pertanian
terhadap mahasiswanya ?
Jawab : memberi dukungan yang penuh kepada himpunan kami dengan
mengharapkan program kerja kami berjalan dengan lancer.
12. Fasilitas apa saja yang disediakan kampus untuk menunjang
101
pendidikan dibidang pertanian ?
Jawab : kelas belajar, laboratorium dan tempat praktik seperti kebun
milik universitas
13. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai agent of change?
Dimana mahasiswa merupakan agen perubahan
14. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai sosial control ?
sudah menjadi tugas mahasiswa untuk lebih peka terhadap keadaan
lingkungan dan masyarakat sekitar.
15. Menurut anda, apakah upaya kampus bersinergis dengan
pembangunan daerah ? berusaha bersinergi
16. Apa saja Tri Dharma dalam perguruan tinggi ? pendidikan,
pengajaran dan pengabdian
17. Apakah pihak kampus memberikan prosfek yang jelas dalam bidang
pertanian ? cukup jelas, dengan fasilitas yang ada.
18. Sektor apa saja yang yang berpotensi di kabupaten Karawang ?
pertanian dan industri
19. Bagaimana anda akan mengimplementasikan keilmuan dalam
bidang pertanian di daerah Kabupaten Karawang ? saya ingin
mengembangkan pupuk pertanian supaya produktivitas hasil
pertanian dapat meningkat meskipun minimnya lahan.
20. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan alih fungsi lahan
pertanian di Karawang ? ya terlihat jelas di sepanjang jalan tanjung
pura menuju rengasdengklok sudah banyak pembangunan industri
yang menguras lahan.
102
Lampiran 3
Transkrip Wawancara dengan Puan Fatulillah Himpunan Mahasiswa
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.
Tempat : Sekret Himagro
I . Identitas diri
a. Nama : Puan Fatulillah
b. Usia : 20
c. Pendidikan/Semester : 5
II. Daftar Pertanyaan
1. Apa alasan anda memilih jurusan pertanian ?
Jawab : ingin mempelajari hal yg berbeda
2. Apakah anda menyukai bidang pertanian ?
Jawab: iya, di rumah suka nanem tanaman..
3. Apakah anda memiliki harapan prosfek yang baik dalam bidang
pertanian ? jawab : tidak terlalu memikirkan
4. Pengalaman apa yang menarik belajar dibidang pertanian ?
Jawab : kalo praktek itu suka menemukan hal hal yang baru seperti
pupuk, dan lain lain
5. Bagaimana kesan menjadi mahasiswa yang menempuh pendidikan di
bidang pertanian ?
Jawab : seru kalo lagi praktik tanaman dan kumpul-kumpul bersama
teman-teman himagro.
6. Apakah anda mengetahui kabupaten Karawang sebagai lumbung padi
nasional ?
Jawab : ya tahu
7. Bagaimana menurut anda keberadaan wilayah pertanian Karawang saat
ini ?
Jawab : permasalahan keadaan wilayah pertanian di Indonesia
khususnya di Karawang ini adalah harapannya tentang pangan di
Indonesia terutama kebutuhan padi seharusnya Indonesia mencoba
sistem memenuhi kebutuhan padi melalui petani local tanpa ekspor
8. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian
Karawang ?
Jawab : ya sama seperti tanggapan teman-teman lain, kalo memang
keadaannya memprihatinkan, karena lahannya semakin berkurang
untuk dijadikan pembangunan sektor lain
9. Apakah ada permasalahan yang anda ketahui mengenai pertanian
Karawang ?
Jawab : kalo yang saya ketahui dari dosen-dosen itu kalo para petani
karawang masih belum bisa menerima pengetahuan baru tentang ilmu
pertanian,
10. Bagaimana tanggapan anda tentang permasalahan tersebut ?
Jawab : sosialisasi mahasiswa bahkan dosen pun sebenernya pernah
terbantahkan oleh para petani yang mungkin pemikirannya masih
103
primitive.
11. Bagaimana upaya kampus dalam mengedukasi pendidikan pertanian
terhadap mahasiswanya ?
Jawab : ya memberikan support terhadap program himagro,
memberikan fasilitas yang lengkap dan pembelajaran yang menarik.
12. Fasilitas apa saja yang disediakan kampus untuk menunjang pendidikan
dibidang pertanian ?
Jawab : kami disediakan lahan praktik da n disediakan juga layanan
khusus jurnal dari dosen-dosen pertanian universitas kami.
13. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai agent of change?
Jawab: ya integritas mahasiswa harus dibentuk sebagai agen perubahan
14. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai sosial control ?
Jawab:mahasiswa harus menjadi pengawas segala kebijakan yang ada.
15. Menurut anda, apakah upaya kampus bersinergis dengan pembangunan
daerah ?
Jawab: kurang begitu tau, karena program pemerintah tidak terlalu di
sosialisasikan secara meluas, apalagi yang mengenai kesimbangan
lingkungan.
16. Apa saja Tri Dharma dalam perguruan tinggi ?
Jawab : ada 3 ya hal-hal yang harus diimplementasikan insan akademis
itu pendidikan, pengajaran dan pengabdian terhadap masyarakat.
17. Apakah pihak kampus memberikan prosfek yang jelas dalam bidang
pertanian ?
Jawab : sejatinya pihak kampus pasti mengharapkan mahasiswanya bisa
mengaplikasikan ilmu yang didapatnya yaa… saya sendiri berharap
bisa seperti itu suatu saat nanti.
18. Sektor apa saja yang yang berpotensi di kabupaten Karawang ?
Jawab: pertanian sangat berpotensi, wisata dan tentunya industri.
19. Bagaimana anda akan mengimplementasikan keilmuan dalam bidang
pertanian di daerah Kabupaten Karawang ?
Jawab : yang saya sering lakukan itu aksi nyata yang bernama
“Kamisan” acara tersebut adalah acara rutinan yang dilakukan di
beberapa titik ramai di Kabupaten Karawang seperti berupa aksi
teatrikal protes mahasiswa terhadap segala kebijakan pemerintah dan
memberikan kesadaran melalui seni yang ditampilkan di khalayak
umum.
20. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan alih fungsi lahan
pertanian di Karawang ?
Jawab : seperti yang sudah saya ceritakan kalo kebanyakan petani
karawang itu belum bisa menerima pengetahuan baru, sehingga banyak
sekali petani yang produksinya tidak meningkat otomatis tidak
memenuhi kebutuhannya sehingga terpikir untuk menjual lahannya.
104
Lampiran 4
Transkrip Wawancara dengan Elisius Moses Himpunan Mahasiswa
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.
Tempat : Sekret Himagro
I . Identitas diri
a. Nama : Elisius Moses
b. Usia : 20
c. Pendidikan/Semester : 5
II. Daftar Pertanyaan
1. Apa alasan anda memilih jurusan pertanian ?
Jawab :karena saya sangat menyukai budidaya tanaman buah
2. Apakah anda menyukai bidang pertanian ?
Jawab: jelas dong
3. Apakah anda memiliki harapan prosfek yang baik dalam bidang pertanian ?
jawab : saya mempunyai motto hidup “memberi makan Indonesia, memberi
makan dunia” yang mempunyai harapan untuk bisa mengembangkan
pertanian khususnya di budidaya tanaman buah
4. Pengalaman apa yang menarik belajar dibidang pertanian ?
Jawab : ketika saya belajar tentang mencangkuk buah itu adalah hal yang
paling saya suka.
5. Bagaimana kesan menjadi mahasiswa yang menempuh pendidikan di bidang
pertanian ?
Jawab : banyak teman-teman mahasiswa yang mempunyai backgroundnya
masing-masing dibidang pertanian itu sendiri, dan itu bisa jadi tambahan
ilmu, seperti ada yang jago dibidang hidroponik, dbidang pertanian manual
atau tradisional, dibidang pengolahan hasil pertanian dan lain-lain
6. Apakah anda mengetahui kabupaten Karawang sebagai lumbung padi
nasional ?
Jawab : ya Cuma kurang begitu kalo diliat dari data dan kasat mata sepertinya
lumbung padi sudah tidak fenomenal
7. Bagaimana menurut anda keberadaan wilayah pertanian Karawang saat ini ?
Jawab : yaitu tadi data nya menurut saya tidak terlalu dipublikasikan, malah
yang saya liat ketika membuka beberapa fortal artikel banyak sekali yang
membahas tentang Karawang sudah bukan lagi lumbung padi.
8. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian Karawang
?
Jawab : yang saya tau bahwa pemerintah sudah menetapkan berbagai zona
untuk peraturan penataan pambangunan
9. Apakah ada permasalahan yang anda ketahui mengenai pertanian Karawang ?
Jawab : sudah sangat jelas banyak sekali lahan pertanian yang mengalami alih
fungsi lahan.
10. Bagaimana tanggapan anda tentang permasalahan tersebut ?
Jawab : Sebagai mahasiswa pertanian yang peduli terhadap krusialnya
mengenai lahan pertanian dan sangat menyayangkan banyaknya alih fungsi
lahan pertanian yang dilakukan berbagai pihak.
105
11. Bagaimana upaya kampus dalam mengedukasi pendidikan pertanian terhadap
mahasiswanya ?
Jawab : pihak kampus atau bahkan kepala kaprodi pun selalu mendukung
langkah-langkah kami di Himagro seperti mengadakan pengabdian atu
mengikuti kejuaraan.
12. Fasilitas apa saja yang disediakan kampus untuk menunjang pendidikan
dibidang pertanian ?
Jawab : kelas yang nyaman, laboratorium yang lengkap
13. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai agent of change?
Jawab: menurut saya tidak semua mahasiswa menjadi agent of change
14. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai sosial control ?
Jawab: ya tapi saya tidak setuju semua mahasiswa menjadi social control
15. Menurut anda, apakah upaya kampus bersinergis dengan pembangunan
daerah ?
Jawab: menurut saya sih dengan mendukung agenda-agenda kita kampus
sangat mendukung, Cuma saya tidak tahu upaya pembangunan seperti apa
yang pemerintah canangkan.
16. Apa saja Tri Dharma dalam perguruan tinggi ?
Jawab : ada 3 ya hal-hal yang harus diimplementasikan insan akademis itu
pendidikan, pengajaran dan pengabdian terhadap masyarakat.
17. Apakah pihak kampus memberikan prosfek yang jelas dalam bidang pertanian
?
Jawab : cukup jelas karena kita dibidang pertanian tentunya kampus
mengharapkan kita ada dibidang tersebut
18. Sektor apa saja yang yang berpotensi di kabupaten Karawang ?
Jawab: pertanian sudah jelas, industri. menurut saya bisa dua sektor ini
berjalan berdampingan asal di tangan yang tepat
19. Bagaimana anda akan mengimplementasikan keilmuan dalam bidang
pertanian di daerah Kabupaten Karawang ?
Jawab : saya hanya bisa melakukan upaya kritis terhadap segala kebijakan
pemerintah dan upaya pendekatan terhadap masyarakat dengan mengedukasi
keilmuan pertanian lebih dalam. Salah satu upayanya memberikan edukasi
tentang pengelelolaan sampah dilingkungan rumahnya. Menurut saya tidak
sinergisnya pendidikan yang dilakukan kampus namun berbentur dengan
realitanya keadaan pertanian kabupaten Karawang. Irshal sebagai wakil dari
Organisasi Himagro lebih setuju unutk terjun langsung ke masyarakat,
meskipun aksi terhadap pemerintah tetap harus berjalan
20. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan alih fungsi lahan pertanian
di Karawang ?
Jawab : seperti di Kawasan Karawang Barat dan Karawang Timur lahannya
sudah sangat tergerus lahannya entah dengan pembangunan apa..
106
Lampiran 5
Transkrip Wawancara dengan Cep Basri Maulana Himpunan Mahasiswa
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.
Tempat : Sekret Himagro
I. Identitas diri
a. Nama : Cep Basri Maulana
b. Usia : 21
c. Pendidikan/Semester :7
II. Daftar Pertanyaan
1. Apa alasan anda memilih jurusan pertanian ?
Jawab : karena kebutuhan keluarga saya untuk kedepannya, ayah saya yang
berprofesi sebagai petani yang menyuruh saya mempelajari ilmu pertanian untuk
menjaga lahan kami.
2. Apakah anda menyukai bidang pertanian ?
Jawab: ya suka, karena memang dari sewaktu kecil sawah sudah menjadi tempat
bermain saya.
3. Apakah anda memiliki harapan prosfek yang baik dalam bidang pertanian ? jawab
: Harapannya bisa meningkatkan hasil pertanian dari segi kualitas bahkan
kuantitas khususnya dikeluarga sendiri dan umumnya untuk masyarakat luas.
4. Pengalaman apa yang menarik belajar dibidang pertanian ?
Jawab : belajar berbagai macam teknik pertanian, ada pertanian konvensional,
pertanian hidroponik dan lain sebagainya
5. Bagaimana kesan menjadi mahasiswa yang menempuh pendidikan di bidang
pertanian ?
Jawab : tentunya selalu menarik, apalagi bertemu dengan teman-teman himagro
yang luar biasa
6. Apakah anda mengetahui kabupaten Karawang sebagai lumbung padi nasional ?
Jawab : sejauh kajian kami, mengenai lumbung padi memang masalah yang
krusial, masih bisa dikatakan karawang sebagai lumbung pangan dan juga
terancam hilangny title tersebut untuk kabupaten ini, karena secara data kita sudah
kalah dengan indramayu.
7. Bagaimana menurut anda keberadaan wilayah pertanian Karawang saat ini ?
Jawab : kalo diliat keberadaannya memang cukup mengkhatirkan terutama untuk
di daerah Karawang Barat yang tengah dilakukan gencar pembangunan, namun
banyak kontroversial.
8. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian Karawang ?
Jawab : perkembangan pasti selalu ada nmun bedanya itu terlihat signifikan atau
tidaknya yang saya kaji tidak ada perkembangan yang baik di pertanian
Karawang.
9. Apakah ada permasalahan yang anda ketahui mengenai pertanian Karawang ?
Jawab : berkurangnya lahan pertanian tidak hanya dari satu faktor penting yakni
pemerintah, namun juga masyarakat pemilik lahan itu sendiri. Dengan murahnya
harga gabah yang dapat menggiurkan para petani dari para elit pencari lahan
dengan membeli lahan dengan harga tinggi
107
10. Bagaimana tanggapan anda tentang permasalahan tersebut ?
Jawab : Tugas berat mahasiswa yaa menanamkan pemikiran bahwa lahan para
petani sungguh mahal harganya untuk masa depan dan tidak sebanding dengan
apapun
11. Bagaimana upaya kampus dalam mengedukasi pendidikan pertanian terhadap
mahasiswanya ?
Jawab : dengan memberikan fasilitas yang lengkap dan pembelajaran yang
intensif sudah menunjukan dedikasi kampus kepada mahasiswanya
12. Fasilitas apa saja yang disediakan kampus untuk menunjang pendidikan dibidang
pertanian ?
Jawab : banyak sih, kaya lab, trus lahan praktek, perpustakaan dan portal jurnal
13. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai agent of change?
Jawab: ya itu sudah menjadi kewajiban setiap mahasiswa membawa perubahan
yang lebih baik
14. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai sosial control ?
Jawab: itupun sudah menjadi kewajiban mahasiswa menjadi pengawas kebijakan
mana yang baik untuk pemerintah.
15. Menurut anda, apakah upaya kampus bersinergis dengan pembangunan daerah ?
Jawab: pihak kampus tentu mengusahakan berupaya yang terbaik untuk daerahnya
sendiri
16. Apa saja Tri Dharma dalam perguruan tinggi ?
Jawab : pendidikan, pengajaran dan pengabdian terhadap masyarakat.
17. Apakah pihak kampus memberikan prosfek yang jelas dalam bidang pertanian ?
Jawab : untuk prosfek kedepannya pasti jurusan kami menginginkan yaa
mahasiswanya bisa mengimplementasikan keilmuannya di msayarakat, tapi itu
kembali lagi kepada diri masing-masing yang penting jangan sampai terlepas dari
basic kita sendiri.
18. Sektor apa saja yang yang berpotensi di kabupaten Karawang ?
Jawab: pertanian dan insdutri merupakan sektor yang memang sedang bergesekan
19. Bagaimana anda akan mengimplementasikan keilmuan dalam bidang pertanian di
daerah Kabupaten Karawang ?
Jawab : Hal ini tentu menjadi tugas kita bersama, antara pemerintah, mahasiswa
dan masyarakat khususnya para petani. Harapannya dari segi pemerintahan harus
sosialisasi dan ketegasan yang sungguh-sungguh kepada petani untuk menerapkan
peraturan-peraturan mengenai lahan pertanian. Langkah awal yang harus
diperbaiki mengawali kebijakan hidroponik, system irigasi dperbaiki dengan
teknolgi
20. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan alih fungsi lahan pertanian di
Karawang ?
Jawab : ya kami dan teman-teman himagro selalu mengkaji dan berdiskusi
bersama bagaimana di setiap masalah daerah ini terutama masalah pertanian selalu
bisa ditemukan solusinya.
108
Lampiran 6
Transkrip Wawancara dengan Rahadian Himpunan Mahasiswa Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.
Tempat : Sekret Himagro
I. Identitas diri
a. Nama : Rahadian
b. Usia : 20
c. Pendidikan/Semester : 5
II. Daftar Pertanyaan
1. Apa alasan anda memilih jurusan pertanian ?
Jawab : karena saya menyukai bidang pertanian terutama untuk belajar
Hidroponik
2. Apakah anda menyukai bidang pertanian ?
Jawab: seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya
3. Apakah anda memiliki harapan prosfek yang baik dalam bidang
pertanian ? jawab : harapan pasti ada namun itupun harus benar-benar
dibarengi dengan usaha kita semaksimal mungkin
4. Pengalaman apa yang menarik belajar dibidang pertanian ?
Jawab : Hidroponik, aquaponik
5. Bagaimana kesan menjadi mahasiswa yang menempuh pendidikan di
bidang pertanian ?
Jawab : awal mula memang mungkin terkesan berbeda ya dengan
jurusan lain, mungkin kalo jurusan lain lebih banyak belajar di kelas,
nah kalo kita ini ya bisa dikatakan seimbang, setelah mempelajari
teorinya kemudian dipraktekan di lab, atau fasilitas lainnya yang
diberikan kampus.
6. Apakah anda mengetahui kabupaten Karawang sebagai lumbung padi
nasional ?
Jawab : ya, secara historis dan kami sering mengkaji dengan berdiskusi
bersama teman-teman.
7. Bagaimana menurut anda keberadaan wilayah pertanian Karawang saat
ini ?
Jawab : keadaanya secara kualitas dan kuantitas nyatanya kami kurang
begitu tau, karena selama ini yang kami tau yakni kan dari data namun
kami sinkronkan dengan penglihatan kami semua ya.. benar-benar tidak
balance atau seimbang
8. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian
Karawang ?
Jawab : perkembangan secara signifikan kami tidak bisa begitu tahu,
namun dari segi kebijakan pemerintah daerah menurut kami sudah
cukup bagus, namun upaya dari penetapan kebijakannya memang harus
benar-benar diterapkan. Seperti swa sembada pangan, dan penetapan
zona-zona di kabupaten karawang.
9. Apakah ada permasalahan yang anda ketahui mengenai pertanian
109
Karawang ?
Jawab : permasalahan yang muncul setelah banyaknya alih fungsi lahan
di kabupaten Karawang itu banyak sekali, ada yang di ekspose media
ada banyak juga yang tidak
10. Bagaimana tanggapan anda tentang permasalahan tersebut ?
Jawab : disini memang benar-benar tugas kami selain mengkaji, dan
mengawal kebijakan pemerintah kita juga harus benar-benar
memberikan solusi untuk masyarakat khususnya petani
11. Bagaimana upaya kampus dalam mengedukasi pendidikan pertanian
terhadap mahasiswanya ?
Jawab : sejauh ini dari apa yang kami dapatkan cukup baik terlepas dari
itu mahasiswa memang sejatinya harus mencari sendiri apa yang benar-
benar diminatinya
12. Fasilitas apa saja yang disediakan kampus untuk menunjang pendidikan
dibidang pertanian ?
Jawab : menurut saya fasilitas yang disediakan kampus cukup lengkap
13. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai agent of change?
Jawab: menjadi agent of change tentu sudah seharusnya menjadi
kemampuan mahasiswa namun itu semua kembali lagi terhadap semua
mahasiswanya
14. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai sosial control ?
Jawab: ini merupakan sebuah kewajiban bagi mahasiswa yang sosial
skillnya memang harus terus teruji ya dengan memperhatikan
masyarakat, bahkan sampai membawa perubahan untuk masyarakat itu
sendiri
15. Menurut anda, apakah upaya kampus bersinergis dengan pembangunan
daerah ?
Jawab: setiap kampus di daerah pasti menyesuaikan visi misinya ya
menurut saya, apalagi pasti setiap kampus juga memprioritaskan
pemuda daerah sekian persen untuk berkuliah di universitasnya.
16. Apa saja Tri Dharma dalam perguruan tinggi ?
Jawab : ada 3 ya hal-hal yang harus diimplementasikan insan akademis
itu pendidikan, pengajaran dan pengabdian terhadap masyarakat.
17. Apakah pihak kampus memberikan prosfek yang jelas dalam bidang
pertanian ?
Jawab : universitas kami sendiri dari mencakup dosen dan fasilitas-
fasilitas lainnya sudah sangat memberikan prosfek yang baik
kedepannya, ya tadi itupun tergantung mahasiswanya
18. Sektor apa saja yang yang berpotensi di kabupaten Karawang ?
Jawab:menurut saya semua sektor di Karawang itu sangat berpotensi
terutama di bidang pertanian dan industri pasti bisa berjalan
berdampingan. Tergantung SDMnya.
19. Bagaimana anda akan mengimplementasikan keilmuan dalam bidang
pertanian di daerah Kabupaten Karawang ?
Jawab : semakin sempitnya lahan pertanian Hidroponik menjadi salah
satu solusi bahwa kualitas dan kuantitas pertanian masih bisa
dipertahankan. Saya berpikir permasalahan seperti ini memang sudah
menjadi tugas kedepan dan dari hal seperti inilah mahasiswa,
masyarakat dan pemerintah harus melakukan inovasi terutama inovasi
110
yang bisa mengatasi kuantitas dan kualitas lahan
20. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan alih fungsi lahan
pertanian di Karawang ?
Jawab : sudah banyak sekali permasalahan yang timbul akibat
pengalihan fungsi lahan di setiap sudut daerah Karawang pasti
mengalamiinya, semoga kami mahasiswa pertanian bisa menjadi
mahasiswa yg solutif untuk masyakat kedepannya.
111
Lampiran 7
Transkrip Wawancara dengan ahmad bagus mubarok Himpunan Mahasiswa
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.
Tempat : Sekret Himagro
I. Identitas diri
a. Nama : ahmad bagus mubarok
b. Usia : 20
c. Pendidikan/Semester : 6
II. Daftar Pertanyaan
1. Apa alasan anda memilih jurusan pertanian ?
Jawab : karena menurut saya siapa lagi yang akan meneruskan
pertanian karena tidak banyak generasi muda yang tertarik terhadap
pertanian .dan ingin membuat pertanian di indonesia lebih maju dan di
hargai oleh dan mengubah pandangan orang tentang petani .
2. Apakah anda menyukai bidang pertanian ?
Jawab: ya sudah otomatis saya suka
3. Apakah anda memiliki harapan prosfek yang baik dalam bidang
pertanian ?
jawab : saya ingin kedepannya memberikan teknologi yang lebih baik
untuk bidang pertanian
4. Pengalaman apa yang menarik belajar dibidang pertanian ?
Jawab : bertemu teman yang sudah ahli dalam bidang pertanian
5. Bagaimana kesan menjadi mahasiswa yang menempuh pendidikan di
bidang pertanian ?
Jawab : sangat seru karena kita selalu dengan praktek di setiap
pembelajarannya
6. Apakah anda mengetahui kabupaten Karawang sebagai lumbung padi
nasional ?
Jawab : hal itu sudah menjadi stigma yang menurut saya perlahan mulai
hilang
7. Bagaimana menurut anda keberadaan wilayah pertanian Karawang saat
ini ?
Jawab : banyak sekali
8. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian
Karawang ?
Jawab : perkembangan untuk kemunduran sangat signifikan
9. Apakah ada permasalahan yang anda ketahui mengenai pertanian
Karawang ?
Jawab : seperti yang sudah saya ceirtakan sebelumnya mengenai
alokasi lahan, proyek pembangunan dan lain-lain
10. Bagaimana tanggapan anda tentang permasalahan tersebut ?
Jawab : saya hanya ingin pertanian karawang tidak semakin terusik
11. Bagaimana upaya kampus dalam mengedukasi pendidikan pertanian
terhadap mahasiswanya ?
Jawab : menurut saya kampus sudah sangat efektif
112
12. Fasilitas apa saja yang disediakan kampus untuk menunjang pendidikan
dibidang pertanian ?
Jawab : lab, kelas, tempat praktik dan lain-lain
13. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai agent of change?
Jawab: hal itu sudah menjadi tugas dan dedikasi seorang mahasiswa
14. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai sosial control ?
Jawab: Persepsi mahasiawa harus terus mendampingi dan berPersepsi
aktif dalam menegakkan keadilan yang hak untuk madyarakat
15. Menurut anda, apakah upaya kampus bersinergis dengan pembangunan
daerah ?
Jawab: ada kalanya bersinergi adakalanya tidak
16. Apa saja Tri Dharma dalam perguruan tinggi ?
Jawab : pendidikan, pengajaran dan pengabdian terhadap masyarakat
yang harus kita implementasikan.
17. Apakah pihak kampus memberikan prosfek yang jelas dalam bidang
pertanian ?
Jawab : cukup jelas tingal bagaimana kita mengexplore semuanya
18. Sektor apa saja yang yang berpotensi di kabupaten Karawang ?
Jawab: semuanya berpotensi namun potensi pertanian harus di
utamakan
19. Bagaimana anda akan mengimplementasikan keilmuan dalam bidang
pertanian di daerah Kabupaten Karawang ?
Jawab : berbagi ilmu dengan petani saring2 ,mengolah lahan yang tidak
produktif menjadi produktif dengan menerapkan teknologi yang baru
sehingga mengurangi keletihan dalam bertani dan dapat mengghasilkan
produksi yang di harapkan
20. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan alih fungsi lahan
pertanian di Karawang ?
Jawab : alokasi lahan menjadi insustri dan perumahan sehingga petani
kehilangan matapencahariannya. di tambah lagi dengan adanya proyek
kereta cepat dan menjadikan karawang kutatandingan alokasi lahan di
karawang untuk menjadikan kutatandigan sekitar10.000 ha kalau tidak
salah .permainan para tengkulak yang ada di karawang yang menyekik
,karena tidak sebanding dengan usaha jeri payah dan modal yang di
keluarkan .sehingga yang menyebabkan petani merugi .
113
Lampiran 8
Transkrip Wawancara dengan Adelia Regina Himpunan Mahasiswa
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.
Tempat : Sekret Himagro
K. Identitas diri
a. Nama : Adelia Regina
b. Usia : 20
c. Pendidikan/Semester : 60
II. Daftar Pertanyaan
1. Apa alasan anda memilih jurusan pertanian ?
Jawab : Luasan saya memilih jurusan pertanian berlatar belakang ada
saat setia saya ke pasar dan melihat begitu banyak sisa-sisa sayuran
yang terbuang dan akhirnya hanya menjadi sampah organik yang tidak
berguna lalu terbuang. Dari situ, saya berpikir bahwa jika dengan ilmu
pertanian, saya dapat mengetahui bagaimana caranya sisa-sisa sayuran
itu dapat tetap memiliki manfaat kembali di dunia pertanian.
2. Apakah anda menyukai bidang pertanian ?
Jawab: Suka, karena indonesia merupakan negara yang mayoritas
masyarakat berprofesi sebagai petani.
3. Apakah anda memiliki harapan prosfek yang baik dalam bidang
pertanian ? jawab : Jelas memiliki, karena kita tahu bahwa kontribusi
sektor pertanian yang besar terhadap produk domestik bruto nasional
mengalami penurunan tang signifikan. Sehingga dalam dunia pertanian
meengadopsi istilah revolusi pertanian 4.0, dimana pertanian
diharapkan melibatkan teknologi digital dalam proses
pengembangannya. Dan saya ingin mewujudkan itu
4. pengalaman apa yang menarik belajar dibidang pertanian ?
Jawab : mungkin pengalaman yang menarik bagi saya ketika saya
mengaplikasikan ilmu saya di masyarakat, serasa ilmu saya bisa
bermanfaat bagi masyarakat, khususnya di kampung halaman saya.
5. Bagaimana kesan menjadi mahasiswa yang menempuh pendidikan di
bidang pertanian ?
Jawab : awal saya masuk jurusan ini sih sering sekali mendengar
kalimat yang membuat hati saya kesal, tapi semenjak saya belajjar di
bidang pertanian, ternyata bidang pertanian ini memiliki prospek yang
tak kalah keren di masa mendatang. Mulai dari menjadi ahli teknik
pertanian, manajer produksi industri, peneliti dan ahli teknologi pangan,
yang kedepannya akan sangat dibutuhkan sekali.
6. Apakah anda mengetahui kabupaten Karawang sebagai lumbung padi
nasional ?
Jawab : iyah, saya mengetahui. Tapi seiring berjalannya waktu,
karawang dewasa ini akan menjadi kota industri (pandangan saya)
7. Bagaimana menurut anda keberadaan wilayah pertanian Karawang saat
ini ?
114
Jawab : Menurut saya, keberadaan wilayah pertanian di Karawang
sangat penting. Selain menjadi mata pencaharian bagi masyarakat
Karawang, juga berguna dalam meningkatkan hasil pertanian di
Karawang sendiri. Meski begitu, masih terdapat pula wilayah pertanian
yang kurang produktivitas dalam produksinya karena adanya kendala
internal maupun eksternal yang mesti diperhatikan.
8. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian
Karawang ?
Jawab : Saya mendapat informasi bahwa pemkab Karawang akan
berupaya untuk lindungi lahan pertanian. Dan pemkab Karawang sudah
mengkategorikan kecamatan-kecamatan yang khusus di perbolehkan
untuk menjadi kawasan industri, sehingga itu menjadi manifestasi dari
upaya melindungi lahan pertanian. Dan itu yang saya apresiasi.
9. Apakah ada permasalahan yang anda ketahui mengenai pertanian
Karawang ?
Jawab : ada beberapa masalah sih, terutama pengaturan perairan yang
masih belum tepat, dan biaya penanaman padi/atau komoditi pertanian
yang begitu mahal, namun ini tidak sebanding saat musim panen tiba,
justru pemerintah pusat mengimpor beras dan sejenisnya, sehingga itu
sangat berdampak terhadao harga jual produk lokal dan itu sangat
merugikan petani kecil.
10. Bagaimana tggapan anda tentang permasalahan tersebut ?
Jawab : Menurut saya, dalam hal ini terbilang memprihatinkan ketika
melihat luasnya wilayah pertanian kini sudah perlahan beralih
fungsinya. Adanya penetapan tanda wilayah pertanian dan infrastruktur
yang kurang tegas pun menjadikan munculnya kelemahan dalam
mempertahankan wilayah pertanian. Selain itu, masyarakat yang
bermata pencaharian sebagai petani bukan pemilik lahan pun terkena
imbas dari adanya alih fungsi lahan ini. Dari sini, memang perlu adanya
Persepsi serta yang lebih intens lagi dari pemangku kebijakan serta
penyaluran informasi yang lebih berimbang kepada masyarakat pemilik
lahan pertanian agar alih fungsi lahan dapat lebih dipertahatikan dengan
bijak
11. Bagaimana upaya kampus dalam mengedukasi pendidikan pertanian
terhadap mahasiswanya ?
Jawab : Dengan memperbanyak observasi dan praktek ke lapangan,
dengan itu mahasiswa bisa lebih mudah untuk mencerna dan
memahami, sehingga tidak terjadinya kekeliruan.
12. Fasilitas apa saja yang disediakan kampus untuk menunjang pendidikan
dibidang pertanian ?
Jawab : ada beberapa laboratorium untuk mendukung belajar mengajar,
dan perpustakaan untuk menunjang mahasiswa agar menguasai materi,
bukan hanya dalam teori juga dalam praktek
13. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai agent of change?
Jawab: kita sebagai mahasiswa pertanian tentunya ingin menjadi agen
of change, agar sektor pertanian di negara ini tetap maju. Keresahan ini
timbul karena Indonesia dewasa ini sudah banyak industri-industri yang
ada di indonesia yang mengakibatkan sektor pertanian makin sedikit.
Dan juga agar masyarakat lebih mencintai produk lokal di sektor
115
pertanian. Karena kita tahu bahwa masih banyak masyarakat yang lebih
memilih produk impor yang memang dari segi harga lebih murah. Dan
ini tugas kami sebagai mahasiswa pertanian agar pemerintah pusat lebih
mempertimbangkan mengenai impor pangan ini. Sehingga sektor
pertanian di negara ini semakin maju.
14. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai sosial control ?
Jawab: Menurut saya, mahasiswa sebagai sosial control perlu
menyadari bahwa adanya kendala dalam wilayah pertanian ini sangat
penting untuk diperhatikan. Adanya ilmu pengetahuan yang sudah
dipahami oleh mahasiswa pun mesti menjadi bekal yang kuat dalam
mengimplementasikannya di lapangan. Mahasiswa sebagai sosial
control pun perlu memiliki inisiatif dalam menciptakan inovasi dalam
dunia pertanian terlebih di di wilayah pertanian Karawang dalam
memaksimalkan produksi sehingga lahan pertaniannya pun dapat
produktivitas.
15. Menurut anda, apakah upaya kampus bersinergis dengan pembangunan
daerah ?
Jawab: Iyah, karena memang di daerah kab. Karawang juga sektor
pertaniannyya cukup luas, sehingga menjadi peluang kami sebagai
mahasiswa pertanian untuk memajukan sektor pertanian di kab.
Karawang
16. Apa saja Tri Dharma dalam perguruan tinggi ?
Jawab : 1) Pendidikan dan Pengajaran; 2) Penelitian dan
Pengembangan;
3) Pengabdian kepada masyarakat
17. Apakah pihak kampus memberikan prosfek yang jelas dalam bidang
pertanian ?
Jawab : Iyah
18. Sektor apa saja yang yang berpotensi di kabupaten Karawang ?
Jawab: sektor pertanian di bidang pesawahan. Karena kab. Karawang
memiliki 97 ribu hektare lebih lahan pesawahan. Dan ini sangat
berpotensi sekali untuk kemajuan kab. Karawang di bidang pertanian.
19. Bagaimana anda akan mengimplementasikan keilmuan dalam bidang
pertanian di daerah Kabupaten Karawang ?
Jawab : Dalam mengimplementasikannya, saya sebagai mahasiswa
pertanian dengan ilmu pengetahuan tentang pertanian perlu melakukan
langkah awal seperti mengadakan penyuluhan bersama komunitas atau
Himpunan sebagai fasilisator dalam memberikan pengetahuan tentang
ilmu pertanian kepada masyarakat Karawang. Hal ini sangat perlu
dilakukan, karena seiring berkembangnya zaman, pasti berkembang
juga inovasi dalam bidang pertanian yang mesti diterapkan dalam
mempertahankan keberlanjutan di bidang pertanian.
20. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan alih fungsi lahan
pertanian di Karawang ?
Jawab : Ya. Alih fungsi lahan pertanian di Karawang seperti yang saya
ketahui selain dialihkan menjadi perumahan ataupun infrastruktur
lainnya, memang menjadi penarik perhatian.
116
Lampiran 9
Transkrip Wawancara dengan Musahidin Himpunan Mahasiswa Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.
Tempat : Sekret Himagro
I. Identitas diri
a. Nama : Musahidin
b. Usia :22
c. Pendidikan/Semester : 8
II. Daftar Pertanyaan
1. Apa alasan anda memilih jurusan pertanian ?
Jawab : Hidup dilingkungan petani dan jika sulit dapat kerja banyak
pilihan buka usaha di bidang pertanian.( Awalnya minat kerja karena
berfikir butuh modal untuk berwirausaha)
2. Apakah anda menyukai bidang pertanian ?
Jawab: Iyah, cukup suka
3. Apakah anda memiliki harapan prosfek yang baik dalam bidang
pertanian ? jawab : Jelas memiliki, dengan di dukung lingkungan saya
yang bbanyak pesawahannya.
4. Pengalaman apa yang menarik belajar dibidang pertanian ?
Jawab : pengalaman ketika KKN. Karena terasa ilmu yang kita pelajari
di kamous bisa bermanfaat di masyarakat
5. Bagaimana kesan menjadi mahasiswa yang menempuh pendidikan di
bidang pertanian ?
Jawab : banyak sekali kesan. Dan perlu masyarakat tau bahwa tidak
semua mahasiswa pertanian akan menjadi petani. Mahasiswa yang
belajar ilmu pertanian itu punya ilmu untuk bagaimana caranya
menciptakan kualitas super di sektor pertanian. Dan tentunya agar
sektorb pertanian di Indonesia tidak habis di kikis oleh sektor industri
6. Apakah anda mengetahui kabupaten Karawang sebagai lumbung padi
nasional ?
Jawab : Yah, jelas tau.
7. Bagaimana menurut anda keberadaan wilayah pertanian Karawang saat
ini ?
Jawab : Sudah dikelompokkan menjadi zona zona tersendiri, walaupun
bagitu pengurangan luas areal tiap kurun waktu tertentu pasti ada
penurunan karena berganti menjadi pemukiman atau tempat lainnya
8. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian
Karawang ?
Jawab : Yang saya tau, walaupun kab. Karawang saat ini banyak sektor
industri yang di bangun. Tapi kab. Karawang sudah mengklasifikasikan
wialayah-wilayah yang di perkhususkan untuk sektor pertanian.
Sehingga sektor pertanian di kab. Karawang tetap terjaga.
9. Apakah ada permasalahan yang anda ketahui mengenai pertanian
Karawang ?
117
Jawab : menurut saya sih pengaturan pengairan yang belum tepat.
10. Bagaimana tanggapan anda tentang permasalahan tersebut ?
Jawab : menurut saya solusi yang tepat, yaitu harus segera meng
upgride teknologi pengairan yang mumpuni. Kita bisa mencontoh
pengairan seperti jatiluhur.
11. Bagaimana upaya kampus dalam mengedukasi pendidikan pertanian
terhadap mahasiswanya ?
Jawab : dengan memperbanyak praktek, sehingga lebih mudah untuk
difahami oleh mahasiswa
12. Fasilitas apa saja yang disediakan kampus untuk menunjang pendidikan
dibidang pertanian ?
Jawab : laboratorium untuk mahasiswa melakukan riset.
13. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai agent of change?
Jawab: kita sebagai mahasiswa pertanian harus menjadi pelopor
perubahan, agar sektor pertanian di Indonesia semakin maju, karena
kita saat ini sedang dalam fase yang di sebut revolusi pertanian 4.0.
14. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai sosial control ?
Jawab: Tidak terlalu berdampak, karena kegiatan yang biasa dilakukan
hanya sekedar sosialisasi dan jangka waktu ya pun pendek.
Akan sedikit berbeda apabila ada satu waktu tertentu dalam masa kuliah
yg mengharuskan magsiswa terjun ikut menggeluti kegiatan usaha tani
di Karawang(fokus di tani bukan umum seperti KKN) dan jangka
waktu yg cukup lama atau bisa membuat tim mahasiswa tangguh yg
beranggotakan hasil seleksi di diharuskan menjadi bahan percontohan
untuk terjun di bidang pertanian dengan kurun waktu lama, dibiayai full
dan dapat keringanan tugas belajar lain/bertugas di luar masa
pendidikan (libur semester genap).
15. Menurut anda, apakah upaya kampus bersinergis dengan pembangunan
daerah ?
Jawab: sangat bersinergi. Karena kebetulan kab. Karawang yang
terkenal dengan lumbung padi, sehingga pemerintah kab. Karawang
pasti akan membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli dan mumpuni di
bidang ini.
16. Apa saja Tri Dharma dalam perguruan tinggi ?
Jawab : 1) Pendidikan dan Pengajaran; 2) Penelitian dan
Pengembangan;
3) Pengabdian kepada masyarakat
17. Apakah pihak kampus memberikan prosfek yang jelas dalam bidang
pertanian ?
Jawab : iyah meemberikan prospek yang jelas.
18. Sektor apa saja yang yang berpotensi di kabupaten Karawang ?
Jawab: sektor pertanian di bidang pesawahan.
19. Bagaimana anda akan mengimplementasikan keilmuan dalam bidang
pertanian di daerah Kabupaten Karawang ?
Jawab : Kegiatan yg biasa dilakukan hanya berkeliling suatu waktu dari
satu tempat ke tempat lain sambil ditemani kopi dan gorengan untuk
ngobrol dari satu petani ke petani yang lain. Dan menyebarkan
informasi dari yg punya info lebih ke yg belum mendapat info tentang
inovasi dan fungsi tentang pengelolaan usaha tani .
118
"ngopi sharing warga tani"
20. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan alih fungsi lahan
pertanian di Karawang ?
Jawab : Sangat memaklumi karena peningkatan jumlah penduduk
semakin meningkat berbarengan dengan kebutuhan ekonomi di tambah
kurang memberikannya hasil yg memuaskan dibidang usaha tani karena
pengelolaan yang masih kolot dan memakai cara lama (kurangnya
pergantian generasi muda yang mau terjun menekuni bidang ini).
119
Lampiran 10
Transkrip Wawancara dengan Diah Pangesti Himpunan Mahasiswa
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.
Tempat : Sekret Himagro
L. Identitas diri
a. Nama : Diah Pangesti
b. Usia :6
c. Pendidikan/Semester : 20
II. Daftar Pertanyaan
1. Apa alasan anda memilih jurusan pertanian ?
Jawab : Tertarik dengan bidang ilmu yang mempelajari alam dan
pangan
2. Apakah anda menyukai bidang pertanian ?
Jawab: iya, menyukai
3. Apakah anda memiliki harapan prosfek yang baik dalam bidang
pertanian ? jawab : setiap mahasiswa pertanian pasti memiliki harapan
prospek yang baik kedepannya
4. Pengalaman apa yang menarik belajar dibidang pertanian ?
Jawab : ketika praktek dilapangan
5. Bagaimana kesan menjadi mahasiswa yang menempuh pendidikan di
bidang pertanian ?
Jawab : Banyak sekali hal yang berkesan, terutama ketika lebih tau
terhadap kualitas pangan, dan bisa untuk menciptakannya.
6. Apakah anda mengetahui kabupaten Karawang sebagai lumbung padi
nasional ?
Jawab : iya, saya tahu
7. Bagaimana menurut anda keberadaan wilayah pertanian Karawang saat
ini ?
Jawab : Luas lahan berkurang dan lahan produktif terkonsentrasi pada
daerah tertentu, serta beberapa lahan produktif telah beralih fungsi.
8. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian
Karawang ?
Jawab : Baik, karena untuk saat ini kab. Karawang masih memiliki 97
hektare lahan pesawahan. Dan ini membuktikan bahwa kab. Karawang
masih bisa untuk mempertahankan itu.
9. Apakah ada permasalahan yang anda ketahui mengenai pertanian
Karawang ?
Jawab : Karawang belum optimal dalam perdagangan komoditi
pertanian lintas pulau dan daerah.
10. Bagaimana tanggapan anda tentang permasalahan tersebut ?
Jawab : kedepannya diharapkan kab. Karawang harus memiliki
database yang baik, sehingga bisa mensuply apa yang di butuhkan oleh
wilayah di Indonesia yang lain.
11. Bagaimana upaya kampus dalam mengedukasi pendidikan pertanian
120
terhadap mahasiswanya ?
Jawab : Tentunya dengan cara melakukan observasi dan praktek
dilapangan.
12. Fasilitas apa saja yang disediakan kampus untuk menunjang pendidikan
dibidang pertanian ?
Jawab : Ada beberapa laboraturium yang digunakan untuk riset
13. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai agent of change?
Jawab: mahasiswa pertanian bertugas untuk menjadikan wilayahnya
sebagai penghasil bahan pangan yang berkualitas, bukan hanya dilihat
dari segi kuantitasnya saja.
14. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai sosial control ?
Jawab: Mahasiswa sebagai generasi terpelajar mempunyai daya
pengaruh yang kuat terhadap masyarakat, maka dari itu mempunyai
kemampuan mempengaruhi pandangan dan sikap sosial masyarakat
melalui komunikasi yang tepat.
15. Menurut anda, apakah upaya kampus bersinergis dengan pembangunan
daerah ?
Jawab: Iya, bersinergi
16. Apa saja Tri Dharma dalam perguruan tinggi ?
Jawab : 1) Pendidikan dan Pengajaran; 2) Penelitian dan
Pengembangan;
3) Pengabdian kepada masyarakat
17. Apakah pihak kampus memberikan prosfek yang jelas dalam bidang
pertanian ?
Jawab : Iya, memberikan prospek yang jelas tentunya.
18. Sektor apa saja yang yang berpotensi di kabupaten Karawang ?
Jawab: sektor pesawahan.
19. Bagaimana anda akan mengimplementasikan keilmuan dalam bidang
pertanian di daerah Kabupaten Karawang ?
Jawab : Mencoba berkontribusi pada bidang-bidang yang dikuasai
sebagai mahasiswa.
20. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan alih fungsi lahan
pertanian di Karawang ?
Jawab : Ya. Tentu tidak baik jika dibiarkan terus berlanjut secara masif
sampai jangka waktu yang lama karena dapat semakin menggerus
ketersediaan lahan pertanian. Perlu ada pemahaman dan peninjauan dari
pihak-pihak terkait untuk mencegahnya.
121
Lampiran 11
Transkrip Wawancara dengan Yudha sebagai Alumni Mahasiswa
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.
Tempat : Sekret Himagro
B. Alumni
I. Identitas diri
a. Nama : Yudha
b. Usia : 27 Tahun
c. Pekerjaan : Pengusaha Kulit Hewan
Daftar Pertanyaan
1. Kegiatan apa yang dilakukan setelah selesai menjadi mahasiswa
pertanian ?
Jawab : saya sedang berusaha menjual hasil alam dengan kualitas
premium, yaitu padi dan kulit hewan untuk dijadikan sebagai pakaian
seperti tas, dompet, sepatu atau bahkan jaket kulit.
2. Apakah anda aktif pada kegiatan-kegiatan di bidang pertanian ?
Jawab : saya sampai sekarang masih aktif di komunitas pertanian salah
satunya Asosiasi Hidroponik (AHIK) Karawang dan serikat petani.
3. Apa pengalaman yang paling berkesan keetika menjadi mahasisw
pertanian ?
Jawab : pengalamannya ketika menjadi mahasiswa pertanian adalah
saya bisa keliling Indonesia bawa nama kampus sebagai kordinator
sejabar, nasional, bahkan bisa setiap sebulan 2 kali ke luar kota
4. Apakah anda mengikuti informasi – informansi mengenai pertanian
daerah Karawang ?
Jawab : untuk informasi saya selaku alumni selalu mencari sendiri, jadi
bagaimana keadaan pertanian ya paling kami berdiskusi dan mengkaji
5. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian
Karawang ?
Jawab : kedaan lahan Kabupaten Karawang sudah kalah dengan
Kabupaten Indramayu sejak tahun 2013 dan bisa dikatakan Kabupaten
122
Karawang bukan lumbung padi lagi.
6. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan mengenai wilayah
Pertanian Karawang ?
Jawab : mengenai permasalahan lahan pertanian ini adalah peraturan
bupati nya belum diadakan sehingga adanya zona merah, hijau, kuning
tidak ada sanksi yang tegas bagi yang melanggar
7. Menurut anda apakah solusi dari permasalahan tersebut ?
Jawab : investor pertania n modern bisa menjadi pendongkrak kualitas
dan kuantitas pertanian Karawang bisa meningkat.
8. Seberapa pentingkah Persepsi mahasiswa dalam menjaga eksistensi
Karawang sebagai wilayah pertanian ?
Jawab : di era seperti ini jarang sekali ada yang mau jadi petani, tapi
justru pertanian sangat penting, maka Persepsi pemuda dan mahasiswa
lah yang berada di depan.
9. Keilmuan apa saja yang sudah anda implementasikan di bidang
pertanian ?
Jawab : tentunya sampai sekarang saya masih berkecimpung di dunia
pertanian dengan menjual beberapa produk pertanian, kedepannya
berharap usaha saya bisa berkembang
10. Apa pesan untuk mahasiswa pertanian sekarang ?
Jawab :teteap berproses dan menghasilkan progress untuk pertanian
Karawang yang lebih maju
123
Lampiran 12
Transkrip Wawancara dengan Bayu Hendra sebagai Alumni Mahasiswa
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.
Tempat : Sekret Himagro
I. Identitas diri
a. Nama : Bayu Hendra
b. Usia : 28 tahun
c. Pekerjaan : Wirausaha
Daftar Pertanyaan
1. Kegiatan apa yang dilakukan setelah selesai menjadi mahasiswa
pertanian ?
Jawab : saya berwirausaha sebagai supplier sayuran dibeberapa hotel
dan rumah makan di Karawang
2. Apakah anda aktif pada kegiatan-kegiatan di bidang pertanian ?
Jawab: saya masih aktif pada serikat petani
3. Apa pengalaman yang paling berkesan keetika menjadi mahasiswa
pertanian ?
Jawab : Kesannya selama menjadi mahasiswa pertanian yang bisa
sampai ke Jepang untuk mempelajari pertanian dengan teknologi
canggih
4. Apakah anda mengikuti informasi – informansi mengenai pertanian
daerah Karawang ?
Jawab : ya tentu segala informasi mengenai pertanian di daerah harus
selalu kita ketahui
5. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian
Karawang ?
Jawab : menurut saya perkembangan pertanian karawang secara
kuantitas bahkan kualitas itu masih belum signifikan.
6. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan mengenai wilayah
Pertanian Karawang ?
Jawab : Menurut saya dengan menyuarakan Peraturan daerah lahan
124
pertanian berkelanjutan Uud no 41 2011 terbit tentang harusnya sudah
diperdakan karawang belum ada sedangkan Bekasi sudah, inilah yang
menyebabkan lemahnya pengawasan lahan di Kabupaten Karawang.
7. Menurut anda apakah solusi dari permasalahan tersebut ?
Jawab : Seharusnya Kabupaten Karawang memiliki produksi padi yang
berbeda karena merupakan wilayah penghasil lumbung padi, menurut
survei hanya 25% pemuda yang minat pertanian.
8. Seberapa pentingkah Persepsi mahasiswa dalam menjaga eksistensi
Karawang sebagai wilayah pertanian ?
Jawab: Dengan keadaan seperti ini tentunya berharap Sumber Daya
Manusia terutama Persepsi penting pemuda bahkan mahasiswa bisa
maju dan bisa full mekanisasi namun tetap tradisional, seperti system
pertanian yang diterapkan di Jepang
9. Keilmuan apa saja yang sudah anda implementasikan di bidang
pertanian ?
Jawab : dalam usaha saya sebagai pemasok sayur tentunya bisa jadi
kesempatan dan peluang bagi para petani untuk menghasilkan
produknya.
10. Apa pesan untuk mahasiswa pertanian sekarang ?
Jawab : saya berharap teknologi pertanian kita bisa lebih maju sehingga
itu akan meningkatkan kualitas bahkan kuantitas pertanian secara
berkala, jadi saya mengharapkan adik-adik untuk lebih berionovasi lagi
dalam bidang pertanian.
125
Lampiran 13
Transkrip Wawancara dengan Fauzi sebagai Alumni Mahasiswa Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.
Tempat : Sekret Himagro
I. Identitas diri
a. Nama : Fauzi
b. Usia : 24 tahun
c. Pekerjaan : Asisten Dosen (Laboratorium)
Daftar Pertanyaan
1. Kegiatan apa yang dilakukan setelah selesai menjadi mahasiswa
pertanian ?
Jawab : setelah lulus pada tahun 2018 kini saya menjalani profesi
sebagai asisten dosen praktek dan masih aktif mengkaji sistem
budidaya pertanian serta mengembangkannya.
2. Apakah anda aktif pada kegiatan-kegiatan di bidang pertanian ?
Jawab : kegiatan aktif nya masih membantu dosen dan mahasiswa
pertanian
3. Apa pengalaman yang paling berkesan keetika menjadi mahasisw
pertanian ?
Jawab : Hal yang berkesan selama mengampuh pendidikan adalah bisa
membawa himagro berkompetisi diuar daerah dalam program kerja
nasional
4. Apakah anda mengikuti informasi – informansi mengenai pertanian
daerah Karawang ?
Jawab : karena masih berkecimpung di pertanian, dan pertanian juga
merupakan basic pendidikan, untuk segala informasi yang berkaitan
dengan pertanian memang harus terus dijelajahi
5. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian
Karawang ?
Jawab : perkembangannya lebih ke kualitas bukan kuantitas produksi,
lalu lahan menurun secara statistik namun tidak dilakukannya inovasi
126
maka kuantitas produksi jelas akan menurun
6. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan mengenai wilayah
Pertanian Karawang ?
Jawab : permasalahan lahan pertanian Karawang adalah Financial
masyarakat yang rendah dan penawaran dari para kontaktor tinggi,
sehingga yang harus ditanamkan pada masyarakat khususnya petani
yang memiliki lahan pertanian adalah mainset jangka Panjang dan
pengawasan yang kuat dari pemerintah, seharusnya dua elemen itu
memiliki visi yang sama
7. Menurut anda apakah solusi dari permasalahan tersebut ?
Jawab : salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah memangun
kualitas SDM (sumber daya manusia) khususnya para petani, fasilitasi
teknologi pertanian secara merata, dan dibuatnya pertanian dengan
skala industry atau industrialisasi pertanian karena pertanian tidak
hanya menjadi sector ekonomi nemun dapat juga menjaga lingkungan
contohnya seperti agro wisata dan lain-lain.
8. Seberapa pentingkah Persepsi mahasiswa dalam menjaga eksistensi
Karawang sebagai wilayah pertanian ?
Jawab : Pertanian di Kabupaten sudah seharusnya dipertahankan karena
hal ini sudah menajdi suatu kearifan lokal daerah dengan terbuktinya
pada Situs candi jiwa yang berada di arkeolog sekam padi dan jerami.
Hal ini benar-benar membuktikan bahwa pertanian di Karawang
semestinya benar-benar dipertahankan karena sudah menjadi kultural
sejak nenek moyang.
9. Keilmuan apa saja yang sudah anda implementasikan di bidang
pertanian ?
Jawab : untuk saat ini masih dengan berkecimpung menjadi asisten lab
dosen mudah-mudahan bisa melanjutkan pendidikan selanjutnya
10. Apa pesan untuk mahasiswa pertanian sekarang ?
Jawab : Belajar dengan sungguh-sungguh danterus berkarya.
127
Lampiran 14
Transkrip Wawancara dengan Endang Rusman sebagai Pihak Dinas Pertanian
Kabupaten Karawang
Tempat : Dinas Pertanian
1. Pihak Dinas Pertanian
I. Identitas diri
a. Nama : Endang Rusman P.Mt
b. Usia : 52 tahun
c. Pendidikan : Magister
d. Jabatan/Status : Bidang Tanaman Pangan
:
Daftar Pertanyaan
1. Sudah berapa lama saudara menjabat menjadi kepala Dinas Pertanian?
Jawab : sudah hamper 4 tahun semenjak Bupati dilantik
2. Apa saja program-program yang ada pada dinas pertanian?
Jawab : Khusus dibidang saya ini ada program swasemba pangan, klinik
tani untuk para petani, sosialisasi mengenai teknologi pertanian
khususnya pangan.
3. Fasilitas apa saja yang diberikan dinas pertanian untuk pelaku pertanian ?
Jawab : kami menyediakan klinik terssebut, memberikan traktor dengan
teknologi terbaru terhadap beberapa kelompok tani, dan lain-lain
4. seberapa besar potensi kabupaten Karawang dalam sektor pertanian?
Jawab : sebetulnya potensi Karawang memang betul sangat berpotensi
dalam pertanian, apalagi sudah tercatat dalam sejarah dan secara tekstur
lahan tanah juga sesuai dengan pertanian, ditambah pertanian sudah
menjadi kearifan loKal yang dimiliki kabupaten Karawang sebagai
lumbung padi nasional. Namun, laju ekonomi Karawang juga harus terus
meningkat secara geografis Karawang juga sebagai jalur distribusi yang
ada di jalur utara, hal itu tidak menutup kemungkinan banyaknya potensi
lain diluar pertanian.
5. Apakah pihak dinas berupaya mempertahankan Kabupaten Karawang
sebagai sektor lumbung padi nasional ?
Jawab : Tentunya segala usaha dan upaya melalui program-program
dinas pertanian adalah untuk mempertahankan hal tersebut.
6. Apakah kabupaten Karawang memiliki potensi pada sektor lain setelah
pertanian ?
Jawab : itu jelas, Karawang itu seperti memilki semua sektor yang benar-
benar berpotensi, di dataran tingginya daerah pangkalan banyak curug
bisa jadi sektor pariwisata, begitupun di dataran rendah terdapat beberapa
pantai yang sudah pasti berpotensi di sektor pariwisata, secara geografis
juga karawang berada di antara jalur Jakarta menuju arah jawa tengah dan
jawa timur itu tidak menutup kemungkinan akan banyak sektor yang
berpotensi di Karawang.
128
7. Menurut pihak dinas, bagaimana perkembangan atau eksistensi dari
sektor pertanian Karawang ?
Jawab : pertanian adalah sektor penyelamat bagi Karawang karena
merupakan sektor yang penting untuk pembangunan ekonomi Karawang
maka dari itu kita sedang berupaya bagaimana mempertahankan
Karawang ini tetap sebagai lumbung padi Nasional kedua setelah
Indramayu.
8. Apakah ada permasalahan mengenai lahan pertanian di Karawang ?
Jawab : tentunya tidak bisa dielak lagi banyaknya alih fungsi lahan
pertanian menjadi industri atau sektor lainnya .
9. Bagaimana upaya pihak dinas dalam mengatasi permasalahan tersebut ?
Jawab : upaya kami melakukan himbauan kepada para petani seperti
melakukan percepatan tanam agar selama setahun bisa beberapa kali
panen, melakukan kunjungan ke beberapa kelompok pertanian untuk
sosialisasi teknologi pertanian yang bisa meningkatkan kuantitas
pertanian, bersinergi dan berkolaborasi dengan segala kebijakan yang
dibuat oelh kementrian pertanian.
10. Bagaimana tanggapan pemerintah daerah atas permasalahan tersebut ?
Jawab : dari pihak pemda sendiri sangat berupaya untuk perlindungan
lahan pertanian seperti yang diinginkan bupati ialah adanya alokasi
anggaran untuk pembelian lahan pertanian dan harus dilindungi dengan
menyusun perda, dan membuat regulasi-regulasi yang bisa melindungi
lahan pertanian sepenuhnya.
129
Lampiran 15
Transkrip Wawancara dengan Darso sebagai Kepala Prodi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.
Tempat :Ruang Kepala Prodi
11. Pengelola Jurusan
I. Identitas diri
a. Nama : Darso Sugiono M. Pmt
b. Usia : 38 Tahun
c. Pendidikan : Magister
d. Jabatan/Status : Kepala Program Pendidikan
:
Daftar Pertanyaan
1. Sudah berapa lama saudara menjabat sebagai pengelola jurusan pertanian ?
Jawab : 8 Bulan sejak November
2. Apakah visi misi fakultas pertanian bersinergi terhadap pembangunan daerah ?
Jawab : pasti, Visi misi fakultas dan universitas harus saling bersinergi dengan
daerah
3. Bagaimana upaya kampus dalam mengedukasi pendidikan pertanian terhadap
mahasiswanya ?
Jawab : Upaya yang dilakukan dalam menangani kondisi lahan tersebut oleh pihak
jurusan adalah dengam memberikan edukasi tentang agriculture atau pertanian
berkelanjutan, kemudian ilmu tentang pupuk alami tanpa merusak lingkungan, dan
melalui Himagro sebagai wadah untuk mahasiswa melalukan proses implementasi
keilmuannya dalam masyarakat.
4. Fasilitas apa saja yang disediakan kampus untuk menunjang pendidikan dibidang
pertanian ?
Jawab : Fasilitas memadai yang diberikan pihak kampus juga diusahakan untuk
menunjang pendidikan pertanian untuk mahasiswanya, seperti laboratorium khusus
yang terbagi dalam 4 laboratorium, ada laboratorium agronomi, hama penyakit,
bioteknologi tanaman dan laboratorium tanah,
5. Prestasi apa saja yang diraih mahasiswa dalam bidang pertanian ?
Jawab : Pihak kampus sudah berupaya memberikan pendidikan pertanian yang
tebaik dengan terbukti bahwa mahasiswa dan mahasiswinya aktif dal kegiatan
130
dibidang pertanian sehingga memiliki banyak prestasi
6. Menurut anda bagaimana dengan keberadaan wilayah pertanian Karawang saat ini ?
Jawab : mengenai lahan pertanian kabupaten Karawang yang kondisinya bisa
dibilang sedang sakit, terjadi banyak alih fungsi lahan di zona hijau.
7. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian Karawang ?
Jawab : pembasmian hama seperti hama wereng dan hama tikus dan dinas pertanian
pun memiliki program untuk memberikan mesin-mesin yang digunakan untuk
petani agar membantu proses mempermudah penanamannya meskipun kondisi
lahan pertanian di Kabupaten Karawang sedang tidak baik.
8. Apakah ada permasalahan yang anda ketahui mengenai pertanian Karawang ?
Jawab : banyaknya lahan yang beralih fungsi, banyak juga masalah mengenai
masalah hama hal itu tentu berpengaruh terhadap hasil pertanian.
9. Bagaimana tanggapan anda tentang permasalahan tersebut ?
Jawab : untuk mempertahankan produktivitas lahan pertanian dengan mendukung
inovasi-inovasi baru dalam bidang pertanian membantu agar kuantitas pertanian
tida berkurang secara drastis
10. Apa harapan anda terhadap mahasiswa-mahasiswa yang sedang menempuh
pendidikan pertanian ?
Jawab : harapannya mahasiswa dapat mengaplikasi ilmunya entah sebagai
akademisi, politik atau yang lainnya namun tetap tidak melupakan jati diri
mahasiswa dibidang pertanian.
131
Lampiran 5 Dokumentasi Observasi
1. Kondisi dan situasi Fakultas Pertanian
Fakultas Pertanian Unsika
Kampus Unsika
HIAS FAKULTAS
132
2. Kondisi dan situasi lahan pertanian karawang
Jln Tanjungpura Blk. C3 No.7 , Kec. Karawang Barat, Kabupaten Karawang,
PT. Super Liteblok Industry Jl. Proklamasi No.KM 5, Wanasepi, Tunggakjati,
Kec. Karawang Barat, Kabupaten Karawang
Jl. Lingkar Tanjungpura No.10, Nagasari, Kec. Karawang Barat Karawang
133
Jl. Tunggakjati, Kec. Karawang Bar., Kabupaten Karawang,
JL Proklamasi KM 3.5, Tunggak Jati, Karawang Barat, Tunggakjati,
Karawang Barat, Kabupaten Karawang
Jln. Karyasari, Kec. Rengas Dengklok, Kabupaten Karawang
134
3. Tempat kegiatan praktik pertanian mahasiswa Unsika
135
4. Dinas Pertanian Karawang
Wawancara dengan Pihak Dinas Pertanian Kabupaten Karawang
136
Lampiran 6 Dokumentasi Wawancara
Wawancara Kaprodi Agrotekno Wawancara mahasiswa Agrotekno
Wawancara mahasiswa Agrotekno
137
Wawancara alumni Agrotekno Wawancara alumni Agrotekno
Wawancara mahasiswa Agrotekno
138
Lampiran 7 Kegiatan-kegiatan Himagro
PENA TUNAS 8 ABDIMAS
ABDIMAS ABDIMAS
TABULAMPOT HIDROPONIK
MUNAS FORMATANI MUSWIL FORMATANI
139
Seluruh anggota Himagro Unsika
Peringatan Hari Tani Nasional
140
Lampiran 8 Biografi Penulis
Siti Maemunah atau biasa dipanggil
Mae, Una, Muna. Lahir di Karawang pada
tanggal 26 November 1997 yang merupakan
anak tunggal dari Orang tua kandung dan
anak pertama dari 3 saudara kandung dari
pasangan Ahmad fauzi dan Nining Farida.
Bertempat tinggal di Dusun Langseb IV
rt/rw 001/004 Desa Kertaraharja,
Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang
Provinsi Jawa Barat.
Pendidikan Formal yang ditempuh
yaitu : TPA AL-ulya (2001-2003), SDN 1
Kertaraharja (2003-2009), SMPN 1 Pedes
(2009-2012), SMA Sapta Dharma Soreang Bandung (2012-2015), Pada tahun
yang sama di 2015, penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui jalur
SPMB Mandiri dan memilih Konsentrasi Geografi pada tahun 2016.
Pengalaman Organisasi yang pernah diikuti selama dalam dunia
perkuliahan yaitu Kader PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) pada
tahun 2015, anggota Degung Sunda di Postar (Pojok Seni Tarbiyah) pada tahun
2016, anggota dan pernah menjabat sebagai bendahara umum organisasi
primodial KMIK-Jakarta (Keluarga Mahasiswa Islam Karawang-Jakarta) pada
tahaun 2015-2019, Penulis aktif dalam kegiatan sosial, kedaerahan dan
toleransi umat beragama dengan mengikuti komunitas Toleransia.id dan YIPC
(Youth Interpaith Peacemaker Community).
Penulis mendedikasikan skripsi ini terutama kepada Kedua Orang Tua, Adik
dan Orang-Orang yang berhati baik serta mulia di dalam hidup. Penulis tidak
lupa bersyukur karena masih diberikan kepercayaan untuk dapat
menyelesaikan S1 dan menjadikan hasil skripsi ini supaya bermanfaat bagi diri
sendiri maupun orang lain.
Penulis dapat dihubungi melalui email: unafauziyah26@gmail.com
top related