pengaruh perilaku herding dan heuristic terhadap ...repository.stieykpn.ac.id/90/1/ringkasan skripsi...
Post on 02-Jun-2020
2 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP INVESTMENT DECISION MAKING DI PASAR MODAL
(Studi Kasus pada Perilaku Investor Pasar Modal Individual)
RINGKASAN SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Sarjana S1 pada Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh:
ERDO DWI PUTRA 11.14.26702
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA
YOGYAKARTA
2018
ii
PENGARUH PERILAKU HERDING DAN HEURISTIC TERHADAP INVESTMENT
DECISION MAKING DI PASAR MODAL
(Studi Kasus pada Perilaku Investor Pasar Modal Individual)
Erdo Dwi Putra
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YKPN Yogyakarta, e-mail: erdodp@gmail.com
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the influence of herding and heuristic
(overconfidence, representativeness, anchoring, loss aversion, optimism) behavior toward
investment decision making. Judging from its purpose, this research uses descriptive study to
explain the relevant aspects to the observed phenomenon as well as explain the characteristics
of phenomena or problems that exist. This research uses purposive sampling technique with
primary data source in the form of questionnaire. The questionnaire was distributed to
individual investors with one year minimum experience in capital market at Mini Seminar with
the theme “Investment Psychology”. Data technique analysis used in this research is double
linear regression. The result of this research that by partial analysis with alpha (α) 0.05
showed overconfidence and optimism significantly affect the investment decision making.
While, herding and representativeness have no significant effect on investment decision
making. The result of simultaneous test with alpha 0.05 showed at once four independent
variables have a significant positive effect on investment decision making.
Keyword: herding, heuristic, investment decision making, behavioral finance, investor
behavior.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
iii
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perilaku herding dan heuristic
(overconfidence, representativeness, anchoring, loss aversion, optimism) terhadap investment
decision making. Ditinjau dari tujuannya, penelitian ini menggunakan studi deskriptif untuk
menjelaskan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati serta menjelaskan
karakteristik fenomena atau masalah yang ada. Penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling dengan sumber data primer berupa kuesioner. Kuesioner tersebut disebar ke investor-
investor individual dengan minimal pengalaman di pasar modal satu tahun pada acara Mini
Seminar dengan tema “Psikologi Investasi”. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi
linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial dengan alpha 0.05
bahwa overconfidence dan optimism secara signifikan berpengaruh terhadap investment
decision making. Sedangkan, herding dan representativeness tidak berpengaruh signifikan
terhadap investment decision making. Hasil uji secara simultan dengan alpha 0.05
menunjukkan bahwa secara bersama keempat variabel independen berpengaruh signifikan
positif terhadap investment decision making.
Kata kunci: herding, heuristic, investment decision making, behavioural finance, perilaku
investor.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
1
PENDAHULUAN
Investasi kini semakin menarik bagi masyarakat modern. Data yang dirilis www.ksei.co.id
(27/12/2017) menunjukkan bahwa ada sebanyak 1.118.913 investor hingga akhir Desember
2017 seperti yang dicatat oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melalui Single
Investor Identification (SID). Meningkatnya investor mendorong pula perkembangan edukasi
yang secara mudah dapat diperoleh para investor dan calon investor dengan berbagai latar
belakang profesi. Kebanyakan edukasi yang didapatkan investor dan calon investor ada berupa
analisis teknikal dan analisis fundamental. Padahal, kebanyakan permasalahan bagi investor
dan calon investor bukan pada kemampuannya dalam menganalisis secara teknikal dan
fundamental, melainkan kesiapan mental dalam menghadapi ketidakpastian dalam investasi.
Investor bisa saja mendasarkan investasi pada analisis fundamental atau analisis
teknikal. Tetapi, sebenarnya pada semua bagian investasi akan terpengaruh oleh aspek
psikologi. Ada beberapa alasan mengapa kebanyakan investor tidak peduli pada faktor
psikologi investasi. Alasan pertama karena faktor psikologi tidak memiliki tolak ukur yang
pasti atau tidak bisa digeneralisasi. Belajar analisis teknikal atau analisis fundamental serta
menerapkannya akan lebih mudah karena analisis pada umumnya bisa dihitung, tetapi tidak
pada psikologi investasi. Alasan kedua karena faktor psikologi tidak dipahami dengan benar
oleh sebagian besar investor. Beberapa investor meskipun sudah mengetahui psikologi
investasi belum tentu dapat memahami tanpa menerapkannya dan menikmati prosesnya.
Alasan ketiga, investor tidak memahami dunia investasi yang sebenarnya, yaitu tidak mudah
diprediksi (Wira, 2017). Padahal, para investor membuat keputusan investasi menurut emosi,
seperti perasaan, suasana hati, fantasi dan sentimental (Anthony, 2012). Hal ini menunjukkan
adanya pengaruh psikologis investor terhadap keputusan investasi. Ketika berhubungan
dengan masalah uang, investasi ternyata tidak selalu berlaku rasional seperti yang kita pikir.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
2
Terdapat dua asumsi dalam pengambilan keputusan investasi atau investment decision
making, yaitu keputusan rasional dan keputusan tidak rasional yang diambil berdasarkan
prediksi masa depan. Investor yang rasional akan mengambil keputusan investasi berdasarkan
analisis informasi yang diperolehnya, sedangkan investor yang tidak rasional mengambil
keputusan investasi berdasarkan prediksi masa depan dan cenderung mengambil keputusan
berdasarkan faktor psikologi. Teori yang berkaitan tentang psikologi investasi adalah
Behavioral Finance Theory. Menurut Barberis & Thaler (2003), teori Behavioral Finance
menjelaskan investor bertindak irasional dalam proses pengambilan keputusan. Faktor
psikologi yang mempengaruhi pada setiap keputusan investasi antara lain herding effect dan
heuristic theory. Perilaku herding dalam pasar modal merupakan tindakan mengikuti
keputusan investasi sekumpulan investor lainnya tanpa memahami apa yang sedang dilakukan
baik tujuan serta risikonya. Seperti yang sudah dikutip sebelumnya, faktor psikologi lainnya
yaitu heuristic yang merupakan proses berpikir yang melibatkan pengalaman dan pengetahuan
di masa lalu untuk memperkirakan probabilitas yang akan terjadi selanjutnya. Pada penelitian
ini menggunakan lima model berpikir induktif yang disebut sebagai cara berpikir cognitive
heuristic. Sedangkan cognitive heuristic dimaknai sebagai proses penyederhanaan berpikir
dalam menghadapi masalah yang kompleks sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama
serta tidak menguras pikiran, namun cara berpikir seperti ini memiliki probabilitas kesalahan
yang lebih tinggi atau ketidaktepatan. Maka, untuk mendapatkan hasil yang lebih detail,
penelitian ini menjabarkan variabel heuristic menjadi lima model yaitu overconfidence,
representativeness, anchoring, loss aversion, dan optimism yang masing-masing model
tersebut akan dijelaskan pada bab selanjutnya. Perilaku herding dan heuristic (overconfidence,
representativeness, anchoring, loss aversion, optimism) digunakan sebagai variabel yang diuji
pengaruhnya terhadap investment decision making.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
3
LANDASAN TEORI
Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan
untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim, 2005).
Behavioral finance menjelaskan dan mengembangkan pemahaman tentang pola pikir investor,
termasuk proses emosional yang terlibat di dalamnya dan mengukur seberapa besar
pengaruhnya dalam pengambilan keputusan (Ricciardo & Simon, 2000).
Banerjee (1992), mendeskripsikan herding behaviour seperti “semua orang melakukan apa
yang kebanyakan orang lakukan, walaupun informasi pribadi yang mereka terima adalah untuk
melakukan sesuatu yang berbeda dari yang dilakukan semua orang”.
Heuristic adalah sebagai rule of thumb (aturan sederhana), yaitu kondisi orang dalam membuat
keputusan di saat yang rumit, lingkungan yang tidak pasti. Kahneman & Tversky (1979)
melihat bahwa saat menentukan keputusan, investor tidak bersikap rasional.
Overconfidence merupakan kecenderungan untuk terlalu yakin atas kemampuan dan prediksi
untuk berhasil. investor yang kurang berpengalaman baru saja menjual propertinya dengan
harga yang tinggi. Setelah itu, ia cenderung lebih percaya diri dalam mencari properti
berikutnya, sehingga terdapat kemungkinan ia akan membeli properti dengan harga terlalu
mahal atau kehilangan suatu kesempatan investasi yang bagus (Beracha & Skiba, 2014).
Representativeness adalah penilaian terhadap sampel yang didasarkan atas kemiripan dan
penampakan yang dimiliki oleh populasinya. Tversky & Kahneman (1974) menyatakan bahwa
menggunakan representativeness dalam membuat keputusan memiliki beberapa akibat, antara
lain bias sampel.
Anchoring adalah fenomena bawah sadar dimana kita membuat perkiraan berdasar “acuan”
sebelumnya. Dalam konteks investasi, investor cenderung mengacu pada harga pembelian
saham sebagai anchor (Wira, 2017).
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
4
Loss Aversion merupakan ekspresi seseorang yang digambarkan dengan emosi untuk
menghindari kerugian. Pada kondisi yang normal, manusia cenderung menghindari risiko (risk
averse) (Wira, 2017).
Optimism menurut Wira (2017) yaitu suatu kecenderungan pikiran untuk menjadi terlalu
optimis, melebih-lebihkan hasil yang baik dan menyenangkan. Optimisme yang terjadi adalah
optimism yang palsu tanpa dasar yang kuat. Ia begitu yakin pada skenario terbaik tanpa
mempertimbangkan terjadinya skenario terburuk.
Menurut Subash (2012), decision making dapat didefinisikan sebagai proses memilih alternatif
tertentu dari banyak alternatif yang tersedia. Sedangkan pengertian investment decision making
yaitu tindakan untuk menentukan alokasi dana pada instrumen investasi yang dapat
memberikan manfaat pada masa mendatang.
Hasil penelitian yang dilakukan Rifatin Cholidia (2017) mengatakan bahwa investor cenderung
tidak menggunakan analisis fundamental dalam pengambilan keputusannya. Investor
menggunakan kelompok referensi, pengalaman dan mengikuti pergerakan bandar (spekulasi)
dalam berinvestasi, menunjukan bahwa faktor psikologi dari investor mengambil peranan yang
cukup penting dalam pengambilan keputusan investasi. Fakta ini menggambarkan gaya
pengambilan keputusan investasi investor individu di Bandar Lampung yang cenderung
irasional.
Lalu, penelitian dari Peter Garlans Sina (2014) menyimpulkan bahwa Ada kecenderungan
mengalami representativeness bias, tepatnya yaitu mayoritas responden cenderung mengalami
representativeness bias ketika membuat keputusan keuangan. Pengujian faktor demografi
ditemukan tidak ada perbedaan untuk jenis kelamin, status perkawinan, dan usia. Dengan
demikian, diketahui bahwa faktor demografi bukan faktor pembeda seseorang mengalami
representativeness bias dalam membuat keputusan keuangan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
5
Kerangka Pemikiran
Penelitian ini menguji pengaruh perilaku herding dan heuristic terhadap investment decision
making di pasar modal. Oleh karena itu, variabel yang terkait dalam penelitian ini dapat
dirumuskan dalam kerangka pemikiran sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Berpikir
METODE PENELITIAN
Untuk mendapatkan data yang akurat dan terpercaya, pengumpulan data penelitian ini
dilakukan dengan mengadakan acara Mini Seminar di ruang GKT 102 STIE YKPN
Yogyakarta dengan diawali edukasi tentang psikologi investasi dan dilanjutkan dengan
distribusi kuesioner, langkah ini dilakukan dengan tujuan memberi wawasan tentang
pentingnya psikologi dalam berinvestasi dan mengurangi risiko tidak kembalinya kuesioner
tersebut. Sampel yang dapat dikumpulkan berjumlah 120 responden, tetapi sampel yang dapat
digunakan sesuai kriteria dalam penelitian ini sebanyak 95 responden.
Definisi Operasional
Herding
Di pasar, semua investor, baik langsung maupun tidak langsung dengan diwakili robot trading,
berkumpul membentuk kerumunan besar. Setiap harga yang terbentuk mewakili 5onsensus
dari kerumunan tersebut. Pasar bisa bergerak dari situasi optimis dan pesimis membentuk
fluktuasi harga. Perilaku kerumunan atau perilaku pasar inilah yang akhirnya membentuk harga
Investment decision making
Overconfidence
Herding
Anchoring
Optimism
Loss Aversion
Representativeness
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
6
yang disepakati bersama. Fenomena investor bergerak bersama-sama membentuk kerumunan
ini dinamakan herding (Wira, 2017). Indikator yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Ketidakyakinan membuat keputusan sendiri
2. Mengikuti opini orang lain
Overconfidence
Overconfidence adalah perasaan percaya pada diri sendiri secara berlebihan. Overconfidence
terjadi ketika investor melebih-lebihkan kemampuan dalam memprediksi suatu investasi dan
mengabaikan dampak yang akan terjadi , dalam hal ini adalah risiko. Indikator yang digunakan
sebagai berikut:
1. Pengetahuan investor
2. Kemampuan investor
3. Risiko tidak menjadi pertimbangan dalam berinvestasi
4. Pendapat orang lain tidak berarti bagi investor
Representativeness
Investor mengambil keputusan berdasarkan pemikiran stereotip yaitu investor akan melakukan
transaksi berdasarkan pengalaman investor terhadap image perusahaan (hanya tindakan
perusahaan yang dapat dilihat pada kehidupan sehari-hari) dan juga yang sesuai dengan
gambaran mentalnya. Indikator yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Tanggung jawab perusahaan menjadi indikator kredibilitas perusahaan
2. Company Size menjadi indikator untuk menetukan investasi
Anchoring
Anchoring adalah fenomena bawah sadar saat investor membuat perkiraan berdasar “acuan”
sebelumnya. Ketika kita memperkirakan sesuatu, biasanya kita menggunakan acuan, karena
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
7
dengan adanya acuan kita memiliki tujuan dan juga tolak ukur dalam mencapainya. Indikator
yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Menilai saham berdasarkan history
2. Pendapat analis mejadi acuan dalam keputusan
Loss Aversion
Loss aversion bias adalah kondisi seseorang yang tidak menyukai kerugian dan memilih
menghindari kerugian. Secara psikologis, setiap orang memandang nilai uang secara subyektif,
tergantung dari seberapa besar kekayaan mereka (Wira, 2017). Dengan alasan tersebut,
manusia dalam kondisi normal adalah cenderung risk averse (menghindari risiko). Indikator
yang digunakan yaitu tidak memiliki wawasan saham yang dimiliki
Optimism
Optimism bias adalah yaitu suatu kecenderungan pikiran untuk menjadi terlalu optimis,
melebih-lebihkan hasil yang baik dan menyenangkan. Keinginan seseorang untuk memperoleh
hal-hal baik menjadikannya untuk membesar-besarkan nilai positif dan merendahkan
kemungkinan buruk yang terjadi pada dirinya. Indikator yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Target yang tidak diukur berdasarkan kemampuan
2. Kebutuhan dan keinginan yang tinggi di masa depan
Uji Hipotesis dan Analisis Data
Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Jika r hitung
> dari r table dan bernilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan
valid (Ghozali, 2013). Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau construct. Cronbach Alpha merupakan indikator untuk
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
8
menilai dari uji reliabilitas, maka variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach
alpha > 0,6 (Nunally, 1969).
Pengujian Asumsi Klasik
Pada penelitian ini dilakukan pengujian penyimpangan asumsi klasik yang meliputi uji
normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas.
Analisis Regresi Linier Berganda
Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda.
Analisis ini dilakukan untuk meneliti apakah ada hubungan sebab akibat antara kedua variabel
atau meneliti seberapa besar pengaruh herding, overconfidence, representativeness, anchoring,
loss aversion dan optimism terhadap variabel dependen yaitu investment decision making di
pasar modal. Adapun rumus yang digunakan adalah:
Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+e
Keterangan :
Y= Investment Decision Making
a= Bilangan konstanta
X1= Herding
X2= Overconfidence
X3= Representativeness
X4= Achoring
X5= Loss aversion
X6= Optimism
e = Standart error
b1, b2, b3, b4=Koefisien regresi untuk masing-masing variabel independen
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
9
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menggunakan data primer berupa kuesioner yang disebar kepada investor yang
mengikuti acara Mini Seminar Pasar Modal pada tanggal 3 April 2018 di ruang GKT 102
Kampus STIE YKPN Yogyakarta dan disebar kepada rekan peneliti yang tidak mengikuti acara
mini seminar dengan minimal pengalaman di pasar modal yaitu 1 (satu) tahun. Acara mini
seminar tersebut diikuti oleh investor-investor yang tergabung dalam Kelompok Studi Pasar
Modal (KSPM) yang dimiliki oleh beberapa kampus di Yogyakarta dan investor yang sudah
lulus pendidikan D3 maupun S1. Dalam menjalankan acara tersebut, peneliti bekerjasama
dengan Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Yogyakarta dan KSPM STIE YKPN
Yogyakarta (BEST Community) dalam menyediakan fasilitas tempat dan kebutuhan acara
lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh perilaku herding dan heuristic
terhadap investment decision making di pasar modal. Peneliti dapat mengumpulkan 120
responden untuk mengisi kuesioner, tetapi hanya 95 kuesioner yang memenuhi kriteria.
Penyebaran kuesioner dilakukan sebanyak 2 kali, pertama pada acara mini seminar dan kedua
disebar dengan cara peneliti bertemu responden dari tanggal 4 April 2018 hingga 6 April 2018.
Dari kuesioner yang memenuhi kriteria maka terdapat 58 responden pria dan 37 responden
wanita serta informasi demografis lainnya sebagai berikut:
Tabel 1. Agama Responden
Sumber: Pengolahan Data
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Islam 77 81.1 81.1 81.1 Kristen 5 5.3 5.3 86.3 Katholik 6 6.3 6.3 92.6 Hindu 4 4.2 4.2 96.8 Budha 3 3.2 3.2 100.0 Total 95 100.0 100.0
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
10
Tabel 2. Asal Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Jawa & Madura 70 73.7 73.7 73.7 Sumatera & Kep. Riau 14 14.7 14.7 88.4 Kalimantan 5 5.3 5.3 93.7 Bali, Sumbawa & Flores 4 4.2 4.2 97.9 Sulawesi, Papua & Kep.
Maluku 2 2.1 2.1 100.0
Total 95 100.0 100.0 Sumber: Pengolahan Data
Tabel 3. Pendidikan Responden
Sumber: Pengolahan Data
Tabel 4. Pendapatan Responden
Sumber: Pengolahan Data
Tabel 5. Jenis Investasi Responden
Sumber: Pengolahan Data
Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Formula yang digunakan untuk menguji validitas setiap item kuesioner adalah dengan cara
membandingkan koefisien korelasi interval antara nilai skor jawaban setiap butir lebih besar
dari nilai tabelnya berarti signifikan, yang berarti pula item kuesioner tersebut adalah valid.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SMA 78 82.1 82.1 82.1 D3 4 4.2 4.2 86.3 S1 13 13.7 13.7 100.0 Total 95 100.0 100.0
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Rp0-Rp500.000,00 38 40.0 40.0 40.0 Rp500.001,00-Rp1.000.000,00 23 24.2 24.2 64.2
Rp1.000.001,00-Rp2.000.000,00 7 7.4 7.4 71.6
Rp2.000.001,00-Rp5.000.000,00 25 26.3 26.3 97.9
>Rp5.000.000,00 2 2.1 2.1 100.0 Total 95 100.0 100.0
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Saham 91 95.8 95.8 95.8 Saham dan Reksadana 3 3.2 3.2 98.9 Sukuk 1 1.1 1.1 100.0 Total 95 100.0 100.0
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
11
Sebaliknya apabila nilai koefisien korelasi hitung lebih kecil dari nilai tabelnya berarti tidak
signifikan yang bermakna tidak valid. Nilai dari r tabel dengan tingkat signifikansi 0.01%
adalah 0.2631, sehingga jika nilai setiap item kuesioner > 0.2631 maka data item tersebut dapat
dikatakan valid. Item yang tidak valid yaitu HRB7.
Uji reliabilitas yang digunakan yaitu teknik cronbach’s alpha. Variabel atau construct
dikatakan reliabel jika nilai cronbach’s alpha > 0.60. Dari data yang peneliti kumpulkan, ada
beberapa item yang tidak reliabel karena nilai alpanya < 0.6, item-item tersebut yaitu HD4,
DM2, DM6, HRC1, HRC2, HRC3, HRC4, HRC5, HRD1, HRD2, HRD3, HRD4, dan HRD5.
Tabel di bawah ini adalah tabel untuk data yang sudah memenuhi uji validitas dan reliabilitas.
Tabel 6. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Indikator
Empirik Validitas (Corrected item – Total Corelation)
>0.2631
Reliabilitas (Cronbach’s – Alpha)
>0.6
Herding HD1 0.594 Valid 0.629 Reliabel HD2 0.629 Valid HD3 0.727 Valid HD5 0.690 Valid
Overconfidence HRA1 0.494 Valid 0.829 Reliabel HRA2 0.656 Valid HRA3 0.554 Valid HRA4 0.833 Valid HRA5 0.860 Valid HRA6 0.753 Valid HRA7 0.763 Valid
Representativeness HRB1 0.481 Valid 0.722 Reliabel HRB2 0.728 Valid HRB3 0.601 Valid HRB4 0.646 Valid HRB5 0.708 Valid HRB6 0.597 Valid
Optimism HRE1 0.782 Valid 0.692 Reliabel HRE2 0.677 Valid HRE3 0.678 Valid HRE4 0.717 Valid HRE5 0.295 Valid HRE6 0.435 Valid HRE7 0.479 Valid
Investment decision making
DM1 0.381 Valid 0.658 Reliabel DM3 0.641 Valid DM4 0.385 Valid DM5 0.590 Valid DM7 0.622 Valid
Sumber: Pengolahan Data
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
12
Pengujian Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Hasil pengujian normalitas data dengan uji one sample kolmogorov-smirnov test ditunjukkan
dengan nilai kolmogorov-smirnov mempunyai nilai signifikan 0,888. Hasil pengolahan
menunjukkan bahwa tingkat signifikansi pada penelitian tersebut diatas α = 5% atau 0,05
(0,888 > 0,05). Hal ini berarti data yang ada pada semua variabel yang digunakan terdistribusi
secara normal. Untuk hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 7. Uji Normalitas
Sumber: Pengolahan Data
Uji Multikolonieritas
Pada tabel coefficients menunjukkan bahwa nilai VIF pada setiap variabel independen < 10,
maka dapat disimpulkan tidak terdapat gejala multikolinearitas dalam model penelitian ini.
Tabel coefficients dapat dilihat dibawah ini :
Tabel 8. Uji Mulrikolonieritas
Sumber: Pengolahan Data
Uji Heteroskedastisitas
Pada tabel coefficients menunjukkan bahwa nilai sig pada setiap variabel independen > 0,05,
Unstandardized Residual
N 95
Normal Parameters(a,b) Mean .0000000 Std. Deviation 2.02272177
Most Extreme Differences
Absolute .060 Positive .048 Negative -.060
Kolmogorov-Smirnov Z .582 Asymp. Sig. (2-tailed) .888
Model t Sig.
Tolerance VIF 1 (Constant) 5.869 .000 HD -.569 .571 HRA 2.614 .010 HRB -1.403 .164 HRE 2.163 .033
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
13
maka dapat disimpulkan model penelitian terbebas dari heterokedastisitas. Hasil uji
heterokedastisitas dapat dilihat pada tingkat signifikansi tabel coefficients di bawah ini :
Tabel 9. Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Pengolahan Data
Uji Statistik T
Hasil uji t pada tabel coefficient menunjukkan hipotesis dua variabel independen dapat diterima
dan dua hipotesis variabel independen ditolak. Hasil uji ini dapat dilihat pada tabel di berikut:
Tabel 10. Uji Statistik T
Sumber: Pengolahan Data
Dari hasil hasil pengujian hipotesis di atas maka dapat disimpulkan bahwa overconfidence
(HRA) dan optimism (HRE) memiliki signifikan < 0.05, maka secara signifikan berpengaruh
terhadap investment decision making (DM) atau hipotesis ini dapat diterima. Overconfidence
dan optimism dapat mempengaruhi investment decision making karena investor memiliki
berbagai tujuan yang positif sehingga dalam mengambil keputusannya investor cenderung
lebih percaya diri dan optimis dengan harapan ekspektasinya sesuai dengan rencananya. Ketika
investor optimis, maka sugesti yang kuat itu akan mempengaruhi tindakan dalam berinvestasi.
Lalu, ketika investor percaya diri, investor akan merasakan rasa aman dan tenang sehingga
tidak gelisah dalam mengambil keputusan investasi. Sedangkan herding (HD) dan
representativeness (HRB) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap investment decision
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) 2.067 1.412 1.464 .147
HD -.013 .053 -.026 -.248 .804 HRA -.059 .035 -.190 -1.709 .091 HRB -.041 .038 -.113 -1.057 .293 HRE .062 .048 .148 1.297 .198
Variabel t hitung Sig. HD -0.569 0.571 HRA 2.614 0.010 HRB -1.403 0.164 HRE 2.163 0.033
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
14
making (DM) atau hipotesis ditolak karena nilai sig > 0,05 yaitu 0.571 dan 0.164. Seiring
berjalannya perkembangan teknologi dan informasi, investor lebih mudah mendapatkan
pelbagai informasi keuangan dan informasi lainnya yang berkaitan dengan bisnis saham yang
dimilikinya, maka dengan perkembangan tersebut investor kini tidak hanya mengikuti saran
dari broker melainkan mengonfirmasikan saran tersebut dengan pelbagai berita yang tersedia.
Representativeness tidak mempengaruhi investment decision making karena investor dalam
mengambil keputusannya tidak mempertimbangkan kegiatan non-operational perusahaan
tersebut, melainkan menganalisis harga history dan hasil dari kegiatan utamanya yang
dilaporkan melalui laporan keuangan setiap periodenya.
Uji Statistik F
Uji nilai F pada dasarnya untuk menunjukan apakah semua variabel independen dalam model
penelitian mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependennya.
Pengujian hipotesis uji F ini digunakan untuk mengetahui apakah secara keseluruhan variabel
bebas mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap variabel terikat. Hasil uji nilai F dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 11. Uji Statistik F
Sumber: Pengolahan Data
Hasil tabel diatas dapat dilihat bahwa model persamaan ini memiliki nilai F hitung sebesar
4.526 dengan tingkat signifikansi 0,002. Nilai signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil dari alpha
0,05 maka menunjukan bahwa investment decision making dapat dijelaskan oleh perilaku
herding, overconfidence, representativeness, dan optimism. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa variabel independen yang berupa herding, overconfidence,
representativeness, dan optimism dalam penelitian ini secara bersama-sama berpengaruh
Koefisien Regresi
Fhitung 4.526
Sig. F 0.002
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
15
terhadap variabel dependen yaitu investment decision making.
Koefisien Determinasi
Hasil analisis koefisien determinasi pada kolom adjusted R square menunjukkan nilai 0,167.
Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel independen mampu menerangkan variabel
dependen investment decision making sebesar 16.7%. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 83,3%
dijelaskan oleh faktor-faktor lain selain variabel yang diteliti. Hasil uji ini dapat dilihat pada
tabel summary model di bawah ini :
Tabel 12. Koefisien Determinasi
Sumber: Pengolahan Data
PENUTUP
Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah perilaku investor berdasarkan aspek-aspek
herding dan heuristic (overconfidence, representativeness, anchoring, loss aversion, optimism)
berpengaruh terhadap investment decision making di pasar modal. Setelah dilakukan penelitian
dengan menyebarkan kuesioner pada investor yang yang memiliki pengalaman investasi
minimal 1 (satu) tahun maka kesimpulannya sebagai berikut:
1. Hasil pengujian statistik atas pengaruh variabel bebas (herding, overconfidence,
representativeness, dan optimism) terhadap variabel terikat (investment decision making)
menghasilkan kesimpulan secara parsial bahwa variabel bebas (herding dan
representativeness) tidak mampu mempengaruhi variabel terikat secara signifikan.
Sedangkan variabel bebas (overconfidence dan optimism) mampu mempengaruhi variabel
terikat secara signifikan. Hasil penelitian ini tidak selaras dengan penelitian terdahulu oleh
Sina (2014) bahwa mayoritas responden cenderung memiliki representativeness bias dalam
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .409(a) .167 .130 2.06718
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
16
melakukan keputusan keuangan serta secara spesifiknya mayoritas responden menggunakan
jalan pintas atau heuristic sehingga menarik keputusan keuangan yang keliru.
2. Berdasarkan hasil uji simultan, variabel bebas dapat menjelaskan bahwa secara bersama-
sama dapat mempengaruhi variabel terikat secara signifikan.
3. Hasil uji koefisien determinasi menunjukan bahwa pengaruh herding, oveconfidence,
representativeness, dan optimism mempengaruhi variabel investment decision making
sebesar 16,7%. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 83,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain
selain variabel yang diteliti.
Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukakn penelitian, penelitian ini tidak lepas dari kendala-kendala yang terjadi di
lapangan, sehingga memberikan keterbatasan bagi penelitian tersebut. Keterbatasan-
keterbatasan tersebut antara lain:
1. Kurangnya sumber buku dari dalam negeri maupun luar negeri sehingga referensi teori
menjadi terbatas. Hal tersebut terjadi karena memang hingga saat ini masih jarang buku
yang membahas tentang perilaku investor dalam pengambilan keputusan.
2. Rata-rata investor yang menjadi responden merupakan investor dengan tingkat pendidikan
menengah ke bawah, sehingga rata-rata investor yang berada di sekitar lingkungan peneliti
belum memiliki pengalaman yang cukup banyak atau masih kurang dari 1 (satu) tahun.
Saran
Berdasarkan analisis dan pembahasan mengenai perilaku investor terhadap pengambilan
keputusan, sehingga peneliti ingin mengajukan saran dengan harapan dapat dijadikan sebagai
acuan dalam pemilihan jenis saham perusahaan, yaitu:
1. Peneliti menghimbau kepada investor agar kedepannya tidak melakukan tindakan spekulasi
(mengikuti trend, membeli saham hanya dikarenakan sedang ramai atau mengikuti
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
17
pergerakan bandar). Diharapkan investor juga mempertimbangkan risiko yang dihadapi
dengan mempertimbangkan keadaan ekonomi dan fundamental perusahaan pada setiap
transaksi yang akan dilakukan. Hal ini dilakukan supaya investor mengetahui potensi dan
kondisi dari perusahan yang sahamnya akan dibeli, sehingga kedepannya dapat menghindari
kerugian yang tidak diharapkan.
2. Seluruh variabel bebas dalam penelitian ini hanya menyumbang 16,7% dari keseluruhan
variabel independen, artinya masih terdapat 83,3% variabel-variabel bebas lain yang belum
diketahui dan diteliti secara ilmiah mempengaruhi pengambilan keputusan investasi di pasar
modal.
3. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti memberi saran untuk menambahkan butir-butir
pertanyaan supaya data yang terkumpul menjadi lebih valid dan reliabel.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, M. (2012). Effects of Investor Psychology on Real Estate Market Prices in Nairobi,
Kenya. Banerjee, A. V. (1992). A Simple Model of Herd Behavior. Barberis, N., & Thaler, R. (2003). A Survey of Behavioral Finance. Beracha, E., & Skiba, A. (2014). Investor Behaviior: The Psychology of Financial Planning
and Investing. (H. K. Baker and Ricciardi V.) New Jersey: John Wiley & Sons, Inc., 2014.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang, Jawa Tengah, Indonesia: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halim, A. (2005). Manajemen Investasi. Jakarta: Salemba Empat. Kahneman, D., & Tversky, A. (1979). Prospect Theory: An Analysis of Decision under Risk.
47. Nunally. (1969). Using Mutivariate Statistics (Third Edition ed.). New York: Harper Collin. Ricciardo, V., & Simon, H. (2000). What is Behavioral Finance? Rifatin, C. (2017). Perilaku Investor dalam Pengambilan Keputusan Investasi di Pasar Modal
(Studi Kasus pada Investor Saham Individu di Bandar Lampung). Sina, P. G. (2014). Representativeness Bias dan Demografi dalam Membuat Keputusan
Keuangan. Subash, R. (2012). Role of Behavioral Finance in Portfolio Investment Decisions: Evidence
from India. Tversky, A., & Kahneman, D. (1974). Judgment under Uncertainty: Heuristic and Biases.
185. Wira, D. (2017). Psikologi Trading. Indonesia: Exceed.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
18
http://www.ksei.co.id/files/uploads/press_releases/press_file/idid/143_berita_pers_terobo
san_20_tahun_ksei_dua_dasawarsa_berinovasi_untuk_negeri_20180220085522.pdf (17
Mei2018,10.21W.I.B)
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
top related