paradigma pemberdayaan (2013)
Post on 29-Jan-2018
2.268 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Paradigma
Pemberdayaan Masyarakat
RULLY INDRAWAN, lahir di Bogor 26 Maret 1961. Dosen PNS (IVE) Kopertis IV dpk Unpas, menjadi Guru Besar sejak 2001. Saat ini menjabat
Asdir I Pasca Sarjana Unpas, Staf Ahli Dewan Pertimbangan Presiden RI Bidang Pembangunan dan Otda. Anggota Komite Perencana Propinsi Jabar, Reviewer Penelitian Dikti Kemendikbud, Ketua
Litbang Paguyuban Pasundan, Ketua I Dekopinwil Jabar, Tim Koperasi Award Nasional dlsb.
Rektor IKOPIN (2007-2011).
Unpas, Pembantu Rektor II (2004-
2008); Pembantu Rektor I (2003-
2004); Ketua Lemlit (1994-2004);
Sekretaris Lemlit (1991-1994); dan Sek.Jur. Ekonomi Koperasi FKIP
(1985-1991).
Penghargaaan: Dosen Teladan I Kopertis Wilayah IV dan Finalis Dosen Teladan Nasional (1991).
Bakti Koperasi dari Presiden RI sebagai Rektor IKOPIN (2011). Satya Lencana Pembangunan bidang Perkoperasian dari Presiden RI (2012)
rullyindrawan.wordpress.com
Profesor Assistent di Waseda University Tokyo Jepang (2008-2010).
Wakil Ketua Forum Penelitian Kantor Menpera RI (2008-2010). Staf Ahli
Ketua DPD RI (2007-2010).
Ketua Korpri Kopertis Wilayah IV (2007-2010). Tim Revitalisasi
Koperasi Nasional (2011-2012).
Sistimatika
1Kemiskinan, Pengangguran,
Ketimpangan, dan Ketergantungan 2Dari Paradigma
Pembangunan ke Paradigma
Pemberdayaan 3Pengenalan Paradigma
Pemberdayaan Masyarakat 4Koperasi dalam
Program Pemberdayaan
Masyarakat
Kemiskinan, Pengangguran, Ketimpangan, dan Ketergantungan
Pendapatan
per Capita (US$)772 922 1098 1186 1318 1663 1938 2270 2350 3005 3543
• Namun pertumbuhan ekonomi belum cukup cepat: (a) Dibandingkan periode 1985-1995; (b) Dibandingkan negara lain seperti India dan Cina
• Meskipun terjadi penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran, namun kesenjanganmeningkat.
3.64.5 4.8 5 5.7 5.5 6.3 6
4.66.2 6.5
8.19.1 9.6 9.9 10.26 10.45 9.75
8.46 8.14 7.41 6.8
18.4 18.2 17.4 16.7 16.017.8
16.615.4
14.2 13.3 12.5
3332 32
33 33
3635
3738
41
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Gini
Indeks (%)
Tingkat
Kemiskinan (%)
Pertumbuhan
Ekonomi (% p.a)
Tingkat
Pengangguran (%)
5
Sumber: Suahasil Nazara, FEUI & TNP2K, 2012, Managing Opportunity, Bahan Pertemuan Terbatas tentang Penanggulangan Kemiskinan di Kantor Wantimpres, Jakarta
Pengeluaran/kapita(Rp/bulan)
ProporsiPenduduk (%)
JumlahPenduduk (Juta)
2003 2010 2003 2010
< 225 ribu 21.9 14 47.1 33.0
225 ribu - 360 ribu 40.4 29.3 86.9 69.1
360 ribu - 720 ribu 32.1 38.5 69.0 90.9
720 ribu - 1,1 juta 3.9 11.7 8.4 27.6
1,1 juta - 1,8 juta 1.3 5 2.8 11.8
1,8 juta - 3,6 juta 0.3 1.3 0.6 3.1
> 3,6 juta 0.1 0.2 0.2 0.5
Miskin & Rentan
KelasMenengah
Kaya
6Sumber: Suahasil Nazara, FEUI & TNP2K, 2012, Managing Opportunity, Bahan Pertemuan Terbatas tentang Penanggulangan Kemiskinan di Kantor Wantimpres, Jakarta
7
Tren penduduk miskin nasional turun 1996-2011
Persentase Penduduk Miskin Menurut Provinsi (2011)
3.7 4.25.3 5.8 6.3 6.6 6.8 7.4
8.5 8.5 8.6 8.7 9.0 9.210.310.711.3
13.914.214.214.615.815.816.1
16.917.518.8
19.619.721.2
23.0
31.9 32.0
0
5
10
15
20
25
30
35
Jaka
rta
Bal
i
Kal
sel
Bab
el
Ban
ten
Kal
ten
g
Kal
tim
Kep
pri
Ria
u
Sulu
t
Kal
bar
Jam
bi
Sum
bar
Mal
ut
Suls
el
Jab
ar
Sum
ut
Sulb
ar
Jati
m
Sum
sel
Sult
ra
Jate
ng
Sult
eng
Yogy
a
Lam
pu
ng
Ben
gku
lu
Go
ron
talo
Ace
h
NTB
NTT
Mal
uku
P.B
arat
Pap
ua
Disparitas Tingkat Kemiskinan Antar ProvinsiSangat Tinggi
(Jakarta = 3,75%, Papua = 31,98%, Indonesia = 12.49%)
Contoh: Maluku investasi 6,3% terhadapPDRB, sedangkannasional 32% (2010)
12.5
Disparitas tingkat kemiskinan antar provinsi tinggi
8
1. Tren penduduk miskin nasional turun 1996-2011;
2. Angka kedalaman kemiskinan mengalami kenaikan;
3. Tren ketimpangan pendapatan memburuk;
4. Disparitas tingkat kemiskinan antar provinsitinggi (2010).
9
11
Tahun Gini Ratio Rasio Q5/Q1
2006 0,36 4,81
2007 0,38 5,93
2008 0,37 5,96
2009 0,37 5,85
2010 0,38 6,28
Sejak 2006, rasio 20% penduduk terkaya terhadap 20% penduduk termiskinnaik dari 4,8 menjadi 6,3 kali;
Majalah bisnis Forbes Asia pada Desember 2011 mempublikasikan 40 orang terkaya di Indonesia dengan minimum kekayaan sebesar US$ 630 juta.
Bila dijumlahkan kekayaan mereka sebesar US$ 85 milyar itu setara dengan 10% dari GDP, naik 18% dari tahun sebelumnya, sementara pertumbuhan GDP “hanya” 6,5%.
12
Jepang, negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia, banyak perusahaan berkelas dunia yang menempati urutan teratas perusahaan besar di dunia.
Akan tetapi, berapa banyak orang Jepang yang masuk dalam 500 orang terkaya di dunia berdasarkan majalah Fortune?
Hampir tidak ada, sekalipun ada, berapa banyak bila dibandingkan dengan GDP dan pendapatan per kapita negara tersebut?
13
1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun, namun Tingkat SetengahPengangguran (TSP) naik;
2. Periode 2007-2011, 60% TPT berusia 15-24 tahun;
3. Struktur Lapangan Kerja tak seimbangdengan Struktur Ekonomi;
4. Di pedesaan 72% rumah tangga miskinbekerja di pertanian dengan tanah sebagaisatu-satunya aset yang dimilikinya.
14
I. Youth unemployment tinggi (21,4%)II. Partisipasi wanita dalam tenaga kerja rendah;III. Under-employment tinggi, kerja kurang 35 jam/mg;IV. Informal Employment tinggi (59,0% 2010);V. Produktivitas tenaga kerja tumbuh rendah.VI. Employment to population ratio tinggi, produktivitas
tenaga kerja rendah. Tertinggi: DKI Jakarta, Kaltim.VII. Annual sektoral growth rate dgn annual sectoral
employment growth rate timpang;VIII.Bila pengusaha punya 1 assosiasi, buruh punya banyak
serikat yg diusulkan untuk diverifikasi dan dibatasi di Pusat dan Daerah untuk mengefektifkan Tripartite Sistem;
Rincian 2005 2010
Pengangguran Terbuka (tidak sedang bekerja) 11,9 juta (11,2%) 8,3 juta (7.1%)
Jumlah ½ pengangguran (bekerja <35 jam seminggu) 28,9 juta (30,8%) 33,3 juta (30.7%)
27
28,3
29,6
30,9
32,2
33,5
1/
2 P
en
ga
ng
gu
r (j
uta
org
)
7
8
9
10
11
12
Pe
ng
an
gg
ur
Te
rbu
ka
(ju
ta o
rg)
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
27,7
28,929,2
27,9
28,9 29,1
30,4
31,131,6
33,3
8,0
9,1
9,910,3
11,9
10,9
10,0
9,49,0
8,3
Setenga h Penga nggur Penga nggur Terbuka
1/2 PENGANGGUR DAN PENGANGGUR TERBUKATahun 2001 - 2010
16
Pertumbuhan ekonomi meningkat, pengangguran terbuka turuntapi ½ Pengangguran meningkat
-
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2,500,000
3,000,000
3,500,000
2007 2008 2009 2010 2011 *)
Jum
lah
pen
gan
ggu
r
Penganggur menurut kelompok umur (total 8 juta)
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 +
31%
29%
17
Putus Asa(TPT 15-24 th)
%
2007 (Ø) 35
2008 (Ø) 29
2009 (Ø) 28
2010 (Ø) 29
Ø = rata-rata nilai Februari dan Agustus
18
Subsidi Energi
Kemiskinan
Pengangguran
KetimpanganKETERGANTUNGAN
Struktural
Kultural
Pengangguran Kemiskinan Ketimpangan
SISTEM SOSIAL
REKONTRUKSI SOSIAL
KELEMBAGAAN EKONOMI
Perubahan Paradigma dari Pembangunan ke Pemberdayaan
Otokratis
Demokratis
Reformasi Birokrasi
Supremasi hukum
Pengakuan budaya kelompok
Ekonomi Pasar
Mobilitas vertikal tebuka
Sistem politik terbuka
Desentralisasi
Kekebasan Press
Kekebasan Berbicara dan berserikat
Neo KKN
Extra Ordinary of Law
Konflik Budaya
Homo homini lupus (traficking)
Kejutan budaya
political disaffection
Korupsi berjamaah
Anarkhis/Radikalisme
Laisez faire
Pusat
Daerah
Krisis Ekonomi1998
Krisis Ekonomi2008
Krisis EkonomiAsia
Krisis EkonomiGlobal
•Utang Luar Negeri
•Privatisasi
•Eksport
•Ekonomi Rakyat
KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL
Mindset Produksi Lokal
PemberdayaanMasyarakat KelembagaanPemihakan
PembiayaanPendidikan
KemiskinanPengangguran
Ketergantungan
ACFTA
UMKM
Aspek Konsep pembangunan Konsep pemberdayaan
Bentuk program Crashed program yang bersifat jangka pendek, temporal, dan parsial.
Empowerment jangka menengah dan panjang, berkesinambungan, dan utuh.
Arus ide Topdown, terutama dari pemerintah mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan indikator evaluasi.
Bottom up. Masy sebagai pelaku aktif, pihak luar = fasilitator.
Pembagian dana Semua dikuasai pelaksanadari luar.
Ada blok dana sendiri untuk masyarakat
Struktur kekuasaan Didominasi oleh pemerintah dan elite lokal.
Kekuasaan terdistribusi di seluruh lapisan, termasuk perempuan dan lapisan termiskin.
Asumsi terhadap program
Merupakan aktivitas pokok. Hanya sebagai strategi antara untuk tujuan yang lebih luas dan panjang
Bentuk evaluasi Sentralitas. Hanya mempelajari hambatan-hambatan yang dijumpai dalam pelaksanaan.
Perlu evaluasi normatif dan hasil untuk memahami kedalaman permasalahan.
Penggunahasil evaluasi Hanya untuk pelaksana (pemerintah). Untuk seluruh pihak yang terlibat, terutama untuk masyarakat yang diberdayakan.
Objek evaluasi Terutama hasil yang dicapai pada pemanfaat.
Seluruh pihak: donor, lembaga pemerintah, pembina, pelaksana, dan pemanfaat
Pengenalan Konsep Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan adalahproses, Cara, Perbuatan sesuatuagar berdaya (berkemampuan; berkekuatan) (Depdiknas. Kamus besar bahasa Indonesia. BP 2002)
Proses Capacity Building dalam Peningkatan fungsidan peran
Membangun kapasitas masyarakat sebagai modal
sosial
Menyediakan dana untuk pembiayaan usaha masyarakat melalui Block
grand/ BLM
Meningkatkan kelompok wirausahawan di tingkat
masyarakat
MembuatMampu
(enabling)
Memperlancar(fasilitating)
Berkonsultasi(concultation
Bekerja sama(collaborating)
Membimbing(mentoring)
Mendukung(supporting)
Source: Rissel’s model of the critical components of community empowerment and the process by which it can be achieved (from Rissel, 1994: 43).
Menciptakansuasana yang
memungkinkanpotensi masyarakat
berkembang
Memperkuat potensiatau daya yang
dimiliki olehmasyarakat
Pembangunanprasarana dan
sarana yang dapatdiakses oleh
masyarakat padalapisan paling bawah
Perlindungan danpemihakan kepada
usaha rakyat
PemetaanPotensi
Analisis Potensi
PenyusunanDesain Model
Sosialisasi danDiseminasi
PembentukanKelompok Usaha
Produktif danKreatif
PenguatanKelembagaan
Keuangan Mikro
Konsultasi danPendampingan
Monitoring danEvaluasi
Tindak Lanjutdan
Pengembangan
Planning for the community
Planning with the community
Planning by the community
Keterbatasan Wawasan
Lemahnya etos kerja
pendamping
Mental Ketergantungan
Mementingkan kepentingan
sendiri
Takut Berubah
Lembagaekonomi
Masyarakat
Tata Kelola
KebutuhanNyata
Masyarakat
PartisipasiMasyarakat
DukunganKebijakan
Pemerintah
1. Perkuat komitmen konstitusional dalam pembelajaran ekonomi,
2. Perbanyak dan tingkatkan penelitian ekonomi berkarakter kerakyatan,
3. Beri kesempatan seluas-luasnya generasi muda untuk memperdalam ekonomiKerakyatan secara benar
1. Mengkaji ulang berbagai regulasi yang merengut kedaulatan rakyat2. Menasionalisasi aset strategis utk kepentingan bangsa, 3. Revitalisasi koperasi4. Lindungi produksi dalam negeri
1. Penciptaan desa sebagai place prosperity
2. Membangun lembaga penjamin kredit usaha desa,
3. Perkuat lembaga ekonomi pedesaan guna meningkatkan aksesibilitaspembiayaan sektor riil di akar rumput
1. Kembangkan kearifan lokal melalui pemeliharaan infrastrukturekonomi asli masyarakat,
2. Sinergikan natural capital, human capital, sosial capital untukkepentingan masyarakat banyak,
3. Bangun koperasi sejati yang didasari oleh partisipasi anggota
Pendidikan
Pemihakan
Pembiayaan
Kelembagaan
Lembaga Keuangan Mikro dalam Program Pemberdayaan
Perpres 15/2010 & Kepres 10/2011
KLASTER IRaskin
(Kesra/Bulog), Jamkesmas (Depkes), Beasiswa
(Diknas), PKH cash transfer conditional
(Depsos)
KLASTER IISosial, community based: PNPM (Kesra)
KLASTER IIIPemberdayaanUsaha EkonomiMikro dan Kecil
KLASTER IVPro Rakyat: Rumah Sangat Murah, Kendaraan
Angkutan Umum, Air Bersih, Listrik, KehidupanNelayan, Kehidupan Masyarakat Miskin
38
1994/95(milyar)
1995/96(milyar)
1996/97(milyar)
1997/98(milyar)
Total
Anggaran 412,66 441,88 441,08 132,02 1,427,64
39
PNPM MANDIRI*)TAHUN ANGGARAN
(Triliun Rupiah)
2010 12,18
2011 13,14
2012 13,60
2013 13,40
*) Terdiri atas PNPM Perkotaan, PNPM Perdesaan, PPIP/RIS, PISEW
IDT
40
Pengentasan kemiskinan yang berkelanjutan
Terlibat dalamKegiatan Produksi
Terlibat dalam
Lapangan kerja
Penghidupan(livelihood)
Yang diperlukan:- Modal - Pengetahuan- Infrastruktur- Pemberdayaan- Regulasi yang- Pro poor
Koordinasi antar sektor dan tktPemerintahMensinergikan perencaan danPenganggaran program-program terkait agar pro poor
Penyempurnaan Desain Program-Program Penanggulangan kemiskinan: Harmonisasi program-program
Pemberdayaan masyarakat Pengembangan sistem
jaminan sosial masyarakatmiskin
Pengembangan aksespelayanan dasar
Keterlibatan dlm Duniakerja sebagian besarinformal
Yang dibutuhkan: peningkatanketerampilan & regulasi pasar kerja yang mendukung
Dukungan yang diperlukan- Bantuan pendapatan biladibawah garis kemiskinan
-Memutuskan rantaikemiskinan mil perbaikanantar generasi (PKH)
• Dana Pemberdayaan Masyarakat yang bersumber dari APBN/APBD tidak cukup kuat untuk menjadi satu-satunya sumber pembiayaan usaha produktif;
• Dana masuk ke pedesaan sangat rendah dan bersifat situasional, dan malahan cenderung timbul gejala “back wash effect”;
• Memanfaatkan bank-bank yang sudah ada sebagai sumber pembiayaan dan pelaksana kredit program pemberdayaan membutuhkan persyaratan yang masih sulit dijangkau oleh kelompok sasaran;
• Belum terelasikannya Lembaga Penjamin Kredit yang mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah;
• Terjadi upaya sistimatis untuk melemahkan koperasi sebagai sumber pembiayaan masyarakat.
Pendukung Permasalahan
1. Lahir dari kebutuhan nyata anggota2. Didanai melalui setoran anggota3. Dikelola oleh anggota4. Mendukung usaha anggota5. Melakukan pendidikan anggota6. Berpotensi untuk membangun
jaringan bisnis antar anggota7. Balas jasa atas partisipasi8. UU baru yang lebih terbuka9. Pengalaman masa krisis10. Pengalaman di negara lain
1. Bantuan pemerintah bersifat artifical dan bermuatan kepentingan;
2. Citra buruk3. Stigmatisasi poilitik masa lalu4. Dasar hukum yang dimiliki lemah dan
mudahnya dimasuki oleh pelaku yang berniat mencari keuntungan dan tidak bertanggung jawab,
5. Lemahnya posisi dalam melakukan transaksi dan perjanjian perbankan;
6. Lambatnya kaderisasi7. Lemahnya dukungan kebijakan
pendidikan di persekolahan formal8. Lemahnya koordinasi antar institusi
pelaksana kegiatan pemberdayaan
• Sekitar 50 persen hasil pertanian global dipasarkan melalui koperasi.• ICA dalam Laporan Global 300 tahun 2011, yang mengumumkan bahwa 300
terbesar koperasi di dunia mampu menciptakan pendapatan kolektif sebesar$ 1,6 triliun, yang berarti sebanding dengan PDB ekonomi kesembilan terbesardi dunia.
• Perancis adalah negara dengan kontribusi koperasi terbesar yakni 28%, disusulUSA sebesar 16%. Perusahaan koperasi pun menggeliat menjadi raksasaeknomi dunia, sebut saja Credit Agricole Group (koperasi di Perancis yang bergerak di simpan pinjam) penghasilan satu tahun sekitar 103,5 triliunrupiah. Masih di Perancis Groupe Caisse D'Epargne yang mencapai 58,50 triliun rupiah. Atau Zen-Noh (National Federation of Agricultural Co-operatives) Jepang sebesar 56,99 triliun rupiah.
• Sekjen PBB, Ban Ki-moon, menyatakan bahwa "Cooperatives are a reminder to the international community that it is possible to pursue both economic viability and social responsibility”.
Sumber data: BPR (Bank Indonesia, Des. 2010), BPRS (Bank Indonesia, Des. 2010), BMT (Pinbuk, 2010; Dekopinda Jabar, 2010; Inkopsyah, 2010, Bank
Indonesia, 2010, Dinas Kop dan UKM Jabar, 2010; Smecda, 2009; Jalins, 2010 & Dinas Kop dan Pasar Kab Garut, 2010), KSP (Dinas Kop dan UKM Jabar, 2010; Kemenkop
UKM, 2010; Induk KSP, 2009, Smecda, 2005-2009; Deptan, 2010: Dinas Kop dan UKM Kab Bandung, 2010; Dekopinda, 2010). Kopdit (Dinas Kop UKM Kab Bandung,2010;
Dekopinda, 2010; Puskopdit Jabar, 2010; Puskopdit Bogor-Banten, 2010). PDPK (Biro Perekonomian Pemprov Jabar, 2010). LKM-A (Dinas Kop dan UKM Jabar, 2010).
LKM-S (Dinas Kop dan UKM Jabar, 2010). BKD (Bank Indonesia, 2010). LKM Program (Dinas Kop UKMJabar, 2010), Bumdes (Dinas Kop UKM, 2010)
LKM Program : UPK-BKM, BKM PWK, LPM, BPE B2KK
NO Jenis LKM Populasi LKMSampel
Responden
1 Bank Perkreditan Rakyat 376 37
2 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah 28 12
3 Baitul Maal wa Tamwil (KJKS) 560 30
4 Koperasi Simpan Pinjam 499 27
5 Koperasi Kredit (CU) 106 15
6 PDPK 42 10
7 LKM-Agribisnis 30 5
8 LKM-Sosial 30 5
9 BKD 521 22
10 LKM-Program 61 7
11 Bumdes 16 5
2269 175Total
BPR BMT KSP KOPDIT PDPK LKMA LKMS BKDLKM
ProgramBUMDes
Rata-rata
Pinjaman
(Ribuan Rp.)
13,005.06 2,886.71 40,399.13 7,504.42 3,486.16 928.20 1,269.89 668.98 665.36 599.23
Rata-rata
Peminjam 1,916 539 831 964 592 117 40 210 253 70
- Peminjam laki-
laki 66% 54% 57% 52% 68% 59% 53% 37% 27% 60%
- Peminjam
perempuan 34% 46% 43% 48% 32% 41% 47% 63% 73% 40%
Rata-rata
Simpanan
(ribuan Rp.)
1,347.25 823.95 976.72 3,496.28 618.05 336.69 128.58 221.83 40.48 11.90
Rata-rata
penyimpan 4,914 1,079 999 1,091 1,035 114 93 125 224 13
- Penyimpan
laki-laki 55% 44% 42% 52% 64% 61% 47% 40% 23% 67%
- Penyimpan
perempuan 45% 56% 58% 48% 36% 39% 53% 60% 77% 33%
(Sumber: Bank Indonesia “Penelitian Pemetaan Dan Identifikasi Kebutuhan Peningkatan Kapasitas LKM Jabar 2011”)
(orang)
(orang)
(org)
(org)
(orang)
(org)
Koperasi (KSP dan Kopdit) berperan besar dalam menghimpun dana masyarakat dan menyalurkan pinjaman
46
LKM
BANK
BPRLandasan Hukum : UU 10/1998 ttg PerbankanPerijinan : Bank IndonesiaPengawasan : Bank Indonesia sesuai UU 23/1999
BRI Unit DesaLandasan Hukum : UU 10/1998 ttg PerbankanPerijinan : Bank IndonesiaPengawasan : BRI atas nama Bank Indonesia
LDKP (Lembaga Dana dan Kredit Pedesaan)Landasan Hukum : Peraturan Daerah Tk IPerijinan : Pemerintah Daerah Tk IPengawasan : BPD
KSP (Koperasi Simpan Pinjam) dan USP (Unit Simpan Pinjam)Landasan Hukum : UU 25/1992 ttg PerkoperasianPerijinan : Meneg Koperasi dan UKMPengawasan : Meneg Koperasi dan UKM
BKD (Badan Kredit Desa)Lembaga berbasis keswadayaan binaan BRI
LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) dan ARISAN
FORMAL
NON FORMAL
LPBK beroperasi menyalurkan kredit kepada kelompok sasaran/anggota KSM yang adalah juga pemilik LPBK
Lembaga pembiayaan (Bank) beroperasi sebagai penggerak dan pengambil inisiatif awal dalam pem-berian kredit
Dalam melayani UPM LPBK atau KSM bergerak mendekati Bank dan sebaliknya
Bank mencoba menjangkau UPM
UPM mengorganisasikan dirinya agar memiliki akses ke sumber pembiayaan
Usaha Produktif Masyarakat (UPM) mendapatkan fasilitasi akses ke sumber pembiayaan
Fungsi fasilitasi pembiayaan didorong oleh inisiatif LPBK atau KSM
Fungsi fasilitasi pembiayaan merupakan inisiatif Bank
Fungsi fasilitasi pembiayaan hanya merupakan salah satu aktivitas kelompok
Fungsi fasilitasi pembiayaan merupakan penugasan dan tugas satu-satunya (paling tidak pada tahap awal)
Masing-masing pelaku tetap sebagai pemilik masing-masing asset
Bank tetap sebagai pemilik sistem dan subsistem intermediary
Pemakai jasa adalah juga pemilik LPBK berikut assetnya
Pemakai jasa semata-mata merupakan kelompok sasaran, bukan pemilik LPKP
Bank dan LSM merupakan co-actor LPBK yang diorganisasikan oleh MBR dalam rangka pemberian kredit
LPKP beroperasi menyalurkan kredit kepada kelompok sasaran / anggota KSM yang akan difasilitasi
Karakteristik
Pengembangan linkage antara LPBK dengan Perbankan
Pengoperasian Lembaga Pembiayaan Formal (Bank) sbg. Intermediary
Pembentukan Lembaga Pembiayaan Berbasis Komunitas (LPBK)
Pembentukan Lembaga Penyalur Kredit Produktif
Fokus
SKENARIO
Catatan: Masing-masing skenario memiliki problem dan hambatanLSM = Lembaga Swadaya Masyarakat; KSM = Kelompok Swadaya Masyarakat; UPM = Usaha Produktif MasyarakatSEWA = Self Employed Women’s Association; CESA=Centre for Agriculture Services
Badan Pengelola CoBILD(Indonesia)
Grameen Bank, (Bangla-Desh); SEWA Bank (India); Self-Managed Village Banks(Gambia and Mali)
Syndicate Bank of India (India); CESA (Ecuador); Agricul-ture Development Bank (Nepal); BRI (nd.)
Diviseema (India); the Bank Bukopin through its Swamitra program (Indonesia)
Contoh
1 2 3 4
What’s Your Message?HATUR NUHUN
top related