panduan assesment nyeri
Post on 05-Jul-2018
239 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
1/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
DEFINISI
1. Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang diakibatkan adanyakerusakan jaringan yang sedang atau akan terjadi, atau pengalaman sensorik
dan emosional yang merasakan seolah-olah terjadi kerusakan jaringan.
(International Association for the Study of Pain)2. Nyeri akut adalah nyeri dengan onset segera dan durasi yang terbatas,
memiliki hubungan temporal dan kausal dengan adanya cedera atau penyakit.
3. Nyeri kronik adalah nyeri yang bertahan untuk periode waktu yang lama.
Nyeri kronik adalah nyeri yang terus ada meskipun telah terjadi proses penyembuhan dan sering sekali tidak diketahui penyebabnya yang pasti.1
ASESMEN NYERI
1. Anamnesis
a. Riwayat penyakit sekarang
i. Onset nyeri: akut atau kronik, traumatik atau non-traumatik.
ii. arakter dan derajat keparahan nyeri: nyeri tumpul, nyeritajam, rasa terbakar, tidak nyaman, kesemutan, neuralgia.
iii. !ola penjalaran " penyebaran nyeri
i#. $urasi dan lokasi nyeri
#. %ejala lain yang menyertai misalnya kelemahan, baal,
kesemutan, mual"muntah, atau gangguan keseimbangan "kontrol motorik.
#i. &aktor yang memperberat dan memperingan#ii. ronisitas
#iii. 'asil pemeriksaan dan penanganan nyeri sebelumnya,
termasuk respons terapii(. %angguan " kehilangan )ungsi akibat nyeri " luka
(. !enggunaan alat bantu
(i. !erubahan )ungsi mobilitas, kogniti), irama tidur, dan akti#itas
hidup dasar *activity of daily living +(ii. ingkirkan kemungkinan potensi emergensi pembedahan,
seperti adanya )raktur yang tidak stabil, gejala neurologis progresi) cepat yang berhubungan dengan sindrom kaudaekuina.
b. Riwayat pembedahan / penyakit dahulu
. Riwayat psiko!sosial
i. iwayat konsumsi alkohol, merokok, atau narkotika
ii. denti)ikasi pengasuh " perawat utama *primer+ pasien
iii. denti)ikasi kondisi tempat tinggal pasien yang berpotensi
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
2/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
menimbulkan eksaserbasi nyerii#. !embatasan "restriksi partisipasi pasien dalam akti#itas sosial
yang berpotensi menimbulkan stres. !ertimbangkan jugaakti#itas penggantinya.#. /asalah psikiatri *misalnya depresi, cemas, ide ingin bunuh
diri+ dapat menimbulkan pengaruh negati) terhadap moti#asi
dan kooperasi pasien dengan program penanganan " manajemen
nyeri ke depannya. !ada pasien dengan masalah psikiatri,diperlukan dukungan psikoterapi " psiko)armaka.
#i. 0idak dapat bekerjanya pasien akibat nyeri dapat menimbulkan
stres bagi pasien " keluarga.
d. Riwayat peker"aan
i. !ekerjaan yang melibatkan gerakan berulang dan rutin, seperti
mengangkat benda berat, membungkuk atau memutarmerupakan pekerjaan tersering yang berhubungan dengan nyeri
punggung.
e. #bat!obatan dan alergi
i. $a)tar obat-obatan yang dikonsumsi pasien untuk menguranginyeri *suatu studi menunjukkan bahwa 1 populasi di 4
mengkonsumsi suplemen " herbal, dan 35 mengkonsumsi
#itamin+ii. 6antumkan juga mengenai dosis, tujuan minum obat, durasi,
e)ekti)itas, dan e)ek samping.
iii. $irekomendasikan untuk mengurangi atau memberhentikan
obat-obatan dengan e)ek samping kogniti) dan )isik.$. Riwayat keluarga
i. 7#aluasi riwayat medis keluarga terutama penyakit genetik.
g. Asesmen sistem organ yang komprehensi$
i. 7#aluasi gejala kardio#askular, psikiatri, pulmoner,
gastrointestinal, neurologi, reumatologi, genitourinaria,
endokrin, dan muskuloskeletal+ii. %ejala konstitusional: penurunan berat badan, nyeri malam
hari, keringat malam, dan sebagainya.2
%. Asesmen nyeri
a. 4sesmen nyeri dapat menggunakan Numeric Rating Scale
i. ndikasi: digunakan pada pasien dewasa dan anak berusia 8 9tahun yang dapat menggunakan angka untuk melambangkanintensitas nyeri yang dirasakannya.
ii. nstruksi: pasien akan ditanya mengenai intensitas nyeri yang
dirasakan dan dilambangkan dengan angka antara ; 1.
< = tidak nyeri< 1 ; 3 = nyeri ringan *sedikit mengganggu akti#itas seharihari+
< ; 5 = nyeri sedang *gangguan nyata terhadap akti#itas
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
3/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
sehari-hari+< > ; 1 = nyeri berat *tidak dapat melakukan akti#itas
sehari-hari+3 Numeric Rating Scale3
b. &ong 'aker (A)ES Pain Scale
i. ndikasi: !ada pasien *dewasa dan anak 8 3 tahun+ yang tidak
dapat menggambarkan intensitas nyerinya dengan angka, gunakan
asesmenii. nstruksi: pasien diminta untuk menunjuk " memilih gambar mana
yang paling sesuai dengan yang ia rasakan. 0anyakan juga lokasi
dan durasi nyeri< - 1 = sangat bahagia karena tidak merasa nyeri sama
sekali
< 2 ; 3 = sedikit nyeri< ; ? = cukup nyeri
< 5 ; > = lumayan nyeri
< @ ; 9 = sangat nyeri
< 1 = amat sangat nyeri *tak tertahankan+
&ong 'aker (A)ES Pain Scale4
c. COMFORT scale
i. ndikasi: pasien bayi, anak, dan dewasa di ruang rawat intensi) "kamar operasi " ruang rawat inap yang tidak dapat dinilai
menggunakan Numeric Rating Scale Wong-Baker A!"S Pain
Scale#
ii. nstruksi: terdapat 9 kategori dengan setiap kategori memiliki skor 1-?, dengan skor total antara 9 ; ?.
< ewaspadaan< etenangan
< $istress pernapasan
< /enangis
< !ergerakan< 0onus otot
< 0egangan wajah
< 0ekanan darah basal< $enyut jantung basal
COMFORT Scale5*ategori Skor +anggal / waktuewaspadaan 1 ; tidur pulas " nyenyak
2 ; tidur kurang nyenyak
3 ; gelisah ; sadar sepenuhnya dan waspada
? ; hi$er alert
etenangan 1 ; tenang
2 ; agak cemas
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
4/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
3 ; cemas
; sangat cemas
? ; panik $istress
pernapasan
1 ; tidak ada respirasi spontan dan tidak ada batuk
2 ; respirasi spontan dengan sedikit " tidak ada
respons terhadap #entilasi
3 ; kadang-kadang batuk atau terdapat tahanan
terhadap #entilasi
; sering batuk, terdapat tahanan " perlawanan
terhadap #entilator
? ; melawan secara akti) terhadap #entilator, batuk
terus-menerus " tersedak
/enangis 1 ; bernapas dengan tenang, tidak menangis
2 ; terisak-isak
3 ; meraung
; menangis? ; berteriak
!ergerakan 1 ; tidak ada pergerakan
2 ; kedang-kadang bergerak perlahan
3 ; sering bergerak perlahan
; pergerakan akti) " gelisah
? ; pergrakan akti) termasuk badan dan kepala
0onus otot 1 ; otot relaks sepenuhnya, tidak ada tonus otot
2 ; penurunan tonus otot
3 ; tonus otot normal
; peningkatan tonus otot dan )leksi jari tangan dan
kaki
? ; kekakuan otot ekstrim dan )leksi jari tangan dan
kaki
0egangan wajah 1 ; otot wajah relaks sepenuhnya
2 ; tonus otot wajah normal, tidak terlihat tegangan
otot wajah yang nyata
3 ; tegangan beberapa otot wajah terlihat nyata
; tegangan hampir di seluruh otot wajah? ; seluruh otot wajah tegang, meringis
0ekanan darah
basal
1 ; tekanan darah di bawah batas normal
2 ; tekanan darah berada di batas normal secara
konsisten
3 ; peningkatan tekanan darah sesekali A1? di atas
batas normal *1-3 kali dalam obser#asi selama 2
menit+
; seringnya peningkatan tekanan darah A1? di atas
batas normal *83 kali dalam obser#asi selama 2
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
5/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
menit+
? ; peningkatan tekanan darah terus-menerus A1?
$enyut jantung basal
1 ; denyut jantung di bawah batas normal
2 ; denyut jantung berada di batas normal secara
konsisten
3 ; peningkatan denyut jantung sesekali A1? di atas
batas normal *1-3 kali dalam obser#asi selama 2
menit+
; seringnya peningkatan denyut jantung A1? di
atas batas normal *83 kali dalam obser#asi selama
2 menit+
? ; peningkatan denyut jantung terus-menerus A1?
Skor total
d. !ada pasien dalam pengaruh obat anestesi atau dalam kondisi sedasisedang, asesmen dan penanganan nyeri dilakukan saat pasien
menunjukkan respon berupa ekspresi tubuh atau #erbal akan rasa nyeri.
e. Asesmen ulang nyeri: dilakukan pada pasien yang dirawat lebih dari beberapa jam dan menunjukkan adanya rasa nyeri, sebagai berikut:
i. Bakukan asesmen nyeri yang komprensi) setiap kali melakukan
pemeriksaan )isik pada pasien
ii. $ilakukan pada: pasien yang mengeluh nyeri, 1 jam setelahtatalaksana nyeri, setiap empat jam *pada pasien yang sadar"
bangun+, pasien yang menjalani prosedur menyakitkan, sebelum
trans)er pasien, dan sebelum pasien pulang dari rumah sakit.iii. !ada pasien yang mengalami nyeri kardiak *jantung+, lakukan
asesmen ulang setiap ? menit setelah pemberian nitrat atau obatobat
intra#enai#. !ada nyeri akut " kronik, lakukan asesmen ulang tiap 3 menit ; 1
jam setelah pemberian obat nyeri.5
). $erajat nyeri yang meningkat hebat secara tiba-tiba, terutama bila sampaimenimbulkan perubahan tanda #ital, merupakan tanda adanya diagnosis
medis atau bedah yang baru *misalnya komplikasi pasca-pembedahan,
nyeri neuropatik+.
,. -emeriksaan (isik
a. -emeriksaan umum
i. 0anda #ital: tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu tubuh
ii. Ckurlah berat badan dan tinggi badan pasieniii. !eriksa apakah terdapat lesi " luka di kulit seperti jaringan parut
akibat operasi, hiperpigmentasi, ulserasi, tanda bekas jarum
suntik i#. !erhatikan juga adanya ketidaksegarisan tulang
*malalignment +, atro)i otot, )asikulasi, diskolorasi, dan edema.
b. Status mental
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
6/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
i. Nilai orientasi pasienii. Nilai kemampuan mengingat jangka panjang, pendek, dan
segera.iii. Nilai kemampuan kogniti) i#. Nilai kondisi emosional pasien, termasuk gejala-gejala depresi,
tidak ada harapan, atau cemas.
. -emeriksaan sendi
i. elalu periksa kedua sisi untuk menilai kesimetrisanii. Nilai dan catat pergerakan akti) semua sendi, perhatikan adanya
keterbatasan gerak, diskinesis, raut wajah meringis, atau
asimetris.iii. Nilai dan catat pergerakan pasi) dari sendi yang terlihat
abnormal " dikeluhkan oleh pasien *saat menilai pergerakan
akti)+. !erhatikan adanya limitasi gerak, raut wajah meringis,atau asimetris.
i#. !alpasi setiap sendi untuk menilai adanya nyeri
#. !emeriksaan stabilitas sendi untuk mengidenti)ikasi adanya
cedera ligamen.
d. -emeriksaan motorik
i. Nilai dan catat kekuatan motorik pasien dengan menggunakan
kriteria di bawah ini.era"at e$inisi
0idak terdapat keterbatasan gerak, mampu melawan tahanan kuat
0 /ampu melawan tahanan ringan
, /ampu bergerak melawan gra#itasi
% /ampu bergerak " bergeser ke kiri dan kanan tetapi tidak mampu
melawan gra#itasi
1 0erdapat kontraksi otot *inspeksi " palpasi+, tidak menghasilkan
pergerakan
0idak terdapat kontraksi otot
e. -emeriksaan sensorik
i. Bakukan pemeriksaan: sentuhan ringan, nyeri *tusukan jarum $in $rick +, getaran, dan suhu.
$. -emeriksaan neurologis lainnya
i. 7#aluasi ner#us kranial ; D, terutama jika pasien mengeluhnyeri wajah atau ser#ikal dan sakit kepala
ii. !eriksa re)leks otot, nilai adanya asimetris dan klonus. Cntuk mencetuskan klonus membutuhkan kontraksi 8 otot.Re$leks Segmen spinal
'iseps 6?
'rakioradialis 65
+riseps 6>
+endon patella B
2amstring medial B?
Ahilles 1
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
7/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
iii. Nilai adanya re)leks Eabinski dan 'o))man *hasil positi) menunjukkan lesi u$$er motor neuron+
i#. Nilai gaya berjalan pasien dan identi)ikasi de)isit serebelumdengan melakukan tes dismetrik *tes pergerakan jari-ke-hidung, pergerakan tumit-ke-tibia+, tes disdiadokokinesia, dan tes
keseimbangan *omberg dan omberg modi)ikasi+.
g. -emeriksaan khusus
i. 0erdapat ? tanda non-organik pada pasien dengan gejala nyeritetapi tidak ditemukan etiologi secara anatomi. !ada beberapa
pasien dengan ? tanda ini ditemukan mengalami
hipokondriasis, histeria, dan depresi.ii. elima tanda ini adalah:
< $istribusi nyeri super)isial atau non-anatomik
< %angguan sensorik atau motorik non-anatomik < Ferbalisasi berlebihan akan nyeri *o#er-reakti)+
< eaksi nyeri yang berlebihan saat menjalani tes "
pemeriksaan nyeri.
< eluhan akan nyeri yang tidak konsisten *berpindahpindah+saat gerakan yang sama dilakukan pada posisi
yang berbeda *distraksi+
0. -emeriksaan Elektromiogra$i 3EM45
a. /embantu mencari penyebab nyeri akut " kronik pasien
b. /engidenti)ikasi area persara)an " cedera otot )okal atau di)us yang
terkena
c. /engidenti)ikasi atau menyingkirkan kemungkinan yang berhubungandengan rehabilitasi, injeksi, pembedahan, atau terapi obat.
d. /embantu menegakkan diagnosise. !emeriksaan serial membantu pemantauan pemulihan pasien dan
respons terhadap terapi
). ndikasi: kecurigaan sara) terjepit, mono- " poli-neuropati, radikulopati.
. -emeriksaan sensorik kuantitati$
a. !emeriksaan sensorik mekanik *tidak nyeri+: getaran
b. !emeriksaan sensorik mekanik *nyeri+: tusukan jarum, tekanan
c. !emeriksaan sensasi suhu *dingin, hangat, panas+d. !emeriksaan sensasi persepsi
6. -emeriksaan radiologia. Indikasi7
i. pasien nyeri dengan kecurigaan penyakit degenerati) tulang
belakang
ii. pasien dengan kecurigaan adanya neoplasma, in)eksi tulang
belakang, penyakit in)lamatorik, dan penyakit #ascular.iii. !asien dengan de)isit neurologis motorik, kolon, kandung
kemih, atau ereksi.
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
8/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
i#. !asien dengan riwayat pembedahan tulang belakang#. %ejala nyeri yang menetap 8 minggu
b. -emilihan pemeriksaan radiologi: bergantung pada lokasi dankarakteristik nyeri.i. &oto polos: untuk skrining inisial pada tulang belakang *)raktur,
ketidaksegarisan #ertebra, spondilolistesis, spondilolisis,
neoplasma+
ii. /: gold standard dalam menge#aluasi tulang belakang*herniasi diskus, stenosis spinal, osteomyelitis, in)eksi ruang
diskus, keganasan, kompresi tulang belakang, in)eksi+
iii. 60-scan: e#aluasi trauma tulang belakang, herniasi diskus,stenosis spinal.
i#. adionuklida %one-scan: sangat bagus dalam mendeteksi
perubahan metabolisme tulang *mendeteksi osteomyelitis dini,)raktur kompresi yang kecil"minimal, keganasan primer,
metastasis tulang+
8. Asesmen psikologi
a. Nilai mood pasien, apakah dalam kondisi cemas, ketakutan, depresi. b. Nilai adanya gangguan tidur, masalah terkait pekerjaan
c. Nilai adanya dukungan sosial, interaksi sosial
(ARMA*#9#4I #'A+ ANA94ESI*
1. 9idokain tempel 3 Lidocaine patch5 :
a. Eerisi lidokain ? *> mg+.
b. /ekanisme kerja: memblok akti#itas abnormal di kanal natrium
neuronal.c. /emberikan e)ek analgesik yang cukup baik ke jaringan lokal, tanpa
adanya e)ek anestesi *baal+, bekrja secara peri)er sehingga tidak adae)ek samping sistemik
d. ndikasi: sangat baik untuk nyeri neuropatik *misalnya neuralgia pascaherpetik,
neuropati diabetik, neuralgia pasca-pembedahan+, nyeri
punggung bawah, nyeri mio)asial, osteoarthritise. 7)ek samping: iritasi kulit ringan pada tempat menempelnya lidokain
). $osis dan cara penggunaan: dapat memakai hingga 3 $atches di area
yang paling nyeri *kulit harus intak, tidak boleh ada luka terbuka+,dipakai selama G12 jam dalam periode 2 jam.
. !utectic Mi"ture o# Local $nesthetics %!ML$&a. /engandung lidokain 2,? dan prilokain 2,? b. ndikasi: anestesi topical yang diaplikasikan pada kulit yang intak dan
pada membrane mukosa genital untuk pembedahan minor super)isial
dan sebagai pre-medikasi untuk anestesi in)iltrasi.
c. /ekanisme kerja: e)ek anestesi *baal+ dengan memblok total kanalnatrium sara) sensorik.
d. Onset kerjanya bergantung pada jumlah krim yang diberikan. 7)ek
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
9/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
anesthesia lokal pada kulit bertahan selama 2-3 jam dengan ditutupikassa oklusi) dan menetap selama 1-2 jam setelah kassa dilepas.
e. ontraindikasi: methemoglobinemia idiopatik atau kongenital.). $osis dan cara penggunaan: oleskan krim 7/B4 dengan tebal padakulit dan tutuplah dengan kassa oklusi).
,. -arasetamol
a. 7)ek analgesik untuk nyeri ringan-sedang dan anti-piretik. $apat
dikombinasikan dengan opioid untuk memperoleh e)ek anelgesik yanglebih besar.
b. $osis: 1 mg"kgEE"kali dengan pemberian 3- kali sehari. Cntuk
dewasa dapat diberikan dosis 3- kali ? mg perhari.
0. #bat Anti!In$lamasi Non!Steroid 3#AINS5
a. 7)ek analgesik pada nyeri akut dan kronik dengan intensitas ringansedang,
anti-piretik b. ontraindikasi: pasien dengan 0riad &ranklin *polip hidung,
angioedema, dan urtikaria+ karena sering terjadi reaksi ana)ilaktoid.
c. 7)ek samping: gastrointestinal *erosi " ulkus gaster+, dis)ungsi renal,
peningkatan enHim hati.d. etorolak:
i. merupakan satu-satunya O4N yang tersedia untuk parenteral.
7)ekti) untuk nyeri sedang-beratii. berman)aat jika terdapat kontraindikasi opioid atau
dikombinasikan dengan opioid untuk mendapat e)ek sinergistik
dan meminimalisasi e)ek samping opioid *depresi pernapasan,
sedasi, stasis gastrointestinal+. angat baik untuk terapi multianalgesik.. E$ek analgesik pada Antidepresan
a. /ekanisme kerja: memblok pengambilan kembali norepine)rin danserotonin sehingga meningkatkan e)ek neurotransmitter tersebut dan
meningkatkan akti#asi neuron inhibisi nosisepti).
b. ndikasi: nyeri neuropatik *neuropati $/, neuralgia pasca-herpetik,
cedera sara) peri)er, nyeri sentral+c. 6ontoh obat yang sering dipakai: amitriptilin, imipramine, despiramin:
e)ek antinosisepti) peri)er. $osis: ? ; 3 mg, sekali sehari.
6. Anti!kon;ulsan
a. 6arbamaHepine: e)ekti) untuk nyeri neuropatik. 7)ek samping:
somnolen, gangguan berjalan, pusing. $osis: ; 1@ mg"hari *2-3kali perhari+. /ulai dengan dosis kecil *2 ( 1 mg+, ditingkatkan perminggu hingga dosis e)ekti).
b. %abapentin: /erupakan obat pilihan utama dalam mengobati nyeri
neuropatik. 7)ek samping minimal dan ditoleransi dengan baik. $osis:
1-@ mg"hari *3- kali sehari+.
8. Antagonis kanal natrium
a. ndikasi: nyeri neuropatik dan pasca-operasi
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
10/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
b. Bidokain: dosis 2mg"kgEE selama 2 menit, lalu dilanjutkan dengan 1-3mg"kgEE"jam titrasi.
c. !rokain: -5,? mg"kgEE"hari.adwal titrasi tramadol-rotokol +itrasi osis inisial >adwal titrasi irekomendasikan
untuk
0itrasi 1-hari ( ?mg
selama 3 hari
< 2 ( ?mg selama 3 hari.
< Naikkan menjadi 3 ( ?mg selama 3
hari.
< Banjutkan dengan ( ?mg.
< $apat dinaikkan sampai tercapai e)ek
analgesik yang diinginkan.< Banjut usia
< isiko jatuh
< ensiti#itas
medikasi
0itrasi 15-hari ( 2?mg
selama 3 hari
< 2 ( 2?mg selama 3 hari.
< Naikkan menjadi 3 ( 2?mg selama 3
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
11/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
hari.
< Naikkan menjadi ( 2?mg selama 3
hari.< Naikkan menjadi 2 ( ?mg dan 2 (
2?mg selama 3 hari.
< Naikkan menjadi ( ?mg.
< $apat dinaikkan sampai tercapai e)ek
analgesik yang diinginkan.
< Banjut usia
< isiko jatuh
< ensiti#itas
medikasi
1. #pioid
a. /erupakan analgesik poten *tergantung-dosis+ dan e)eknya dapat
ditiadakan oleh nalokson. b. 6ontoh opioid yang sering digunakan: mor)in, su)entanil, meperidin.
c. $osis opioid disesuaikan pada setiap indi#idu, gunakanlah titrasi.
d. 4diksi terhadap opioid sangat jarang terjadi bila digunakan untuk
penatalaksanaan nyeri akut.e. 7)ek samping:
i. $epresi pernapasan, dapat terjadi pada:
< O#erdosis : pemberian dosis besar, akumulasi akibat pemberian secara in)us, o$ioid long acting
< !emberian sedasi bersamaan *benHodiaHepin,
antihistamin, antiemetik tertentu+
< 4danya kondisi tertentu: gangguan elektrolit,hipo#olemia, uremia, gangguan respirasi dan
peningkatan tekanan intrakranial.< &%structive slee$ a$noes atau obstruksi jalan na)as
intermiten
ii. edasi: adalah indikator yang baik untuk dan dipantau dengan
menggunakan skor sedasi, yaitu:< = sadar penuh
< 1 = sedasi ringan, kadang mengantuk, mudah
dibangunkan< 2 = sedasi sedang, sering secara konstan
mengantuk, mudah dibangunkan< 3 = sedasi berat, somnolen, sukar dibangunkan< = tidur normal
iii. istem ara) !usat:
< 7u)oria, halusinasi, miosis, kekakukan otot
< !emakai /4O : pemberian petidin dapat menimbulkankoma
i#. 0oksisitas metabolit
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
12/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
< !etidin *norpetidin+ menimbulkan tremor, t'itching ,mioklonus multi)okal, kejang
< !etidin tidak boleh digunakan lebih dari >2 jam untuk penatalaksanaan nyeri pasca-bedah< !emberian mor)in kronik: menimbulkan gangguan
)ungsi ginjal, terutama pada pasien usia 8 > tahun
#. 7)ek kardio#askular :
< 0ergantung jenis, dosis, dan cara pemberian status#olume intra#ascular serta le#el akti#itas simpatetik
< /or)in menimbulkan #asodilatasi
< !etidin menimbulkan takikardi#i. %astrointestinal: /ual, muntah. 0erapi untuk mual dan muntah:
hidrasi dan pantau tekanan darah dengan adekuat, hindari
pergerakan berlebihan pasca-bedah, atasi kecemasan pasien,obat antiemetic.
-erbandingan #bat!#batan Anti!Emetik *ategori Metoklopramid roperidol?
butiro$enon
#ndansetron -roklorpera@in?
$enotia@in
$urasi *jam+ -5 *dosis rendah+
2 *dosis tinggi+
@-2 5
7)ek samping:
< 7kstrapiramidal
< 4nti-kolinergik < sedasi
KK
-
K
KK
K
K
-
-
-
K
KK
$osis *mg+ 1 ,2?-,? 12,?
&rekuensi 0iap -5 jam 0iap -5 jam 0iap 12 jam 0iap 5-@ jam
Jalur pemberian Oral, F, / F, / Oral, F Oral, /
). !emberian Oral:i. sama e)ekti)nya dnegan pemberian parenteral pada dosis yang
sesuai.
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
13/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
ii. $igunakan segera setelah pasien dapat mentoleransi medikasioral.
g. njeksi intramuscular:i. merupakan rute parenteral standar yang sering digunakan.ii. Namun, injeksi menimbulkan nyeri dan e)ekti)itas
penyerapannya tidak dapat diandalkan.
iii. 2indari pemberian #ia intramuscular sebisa mungkin.
h. njeksi subkutani. njeksi intra#ena:
i. !ilihan perenteral utama setelah pembedahan major.
ii. $apat digunakan sebagai bolus atau pemberian terus-menerus*melalui in)us+.
iii. 0erdapat risiko depresi pernapasan pada pemberian yang tidak
sesuai dosis. j. njeksi supraspinal:
i. Bokasi mikroinjeksi terbaik: mesence$halic $eriaueductal
gray (PA)#
ii. /ekanisme kerja: memblok respons nosisepti) di otak.iii. Opioid intraserebro#entrikular digunakan sebagai pereda nyeri
pada pasien kanker.
k. njeksi spinal *epidural, intratekal+:i. ecara selekti) mengurangi keluarnya neurotransmitter di
neuron kornu dorsalis spinal.
ii. angat e)ekti) sebagai analgesik.
iii. 'arus dipantau dengan ketatl. njeksi !eri)er
i. !emberian opioid secara langsung ke sara) peri)er menimbulkan e)ek anestesi lokal *pada konsentrasi tinggi+.
ii. ering digunakan pada: sendi lutut yang mengalami in)lamasi2
MANA>EMEN NYERI A*+
1. Nyeri akut merupakan nyeri yang terjadi G 5 minggu.2. Bakukan asesmen nyeri: mulai dari anamnesis hingga pemeriksaan penunjang.
3. 0entukan mekanisme nyeri:
a. Nyeri somatik7i. $iakibatkan adanya kerusakan jaringan yang menyebabkan
pelepasan Hat kima dari sel yang cedera dan memediasiin)lamasi dan nyeri melalui nosiseptor kulit.ii. arakteristik: onset cepat, terlokalisasi dengan baik, dan nyeri
bersi)at tajam, menusuk, atau seperti ditikam.
iii. 6ontoh: nyeri akibat laserasi, s$rain, )raktur, dislokasi.
b. Nyeri ;iseral7i. Nosiseptor #isceral lebih setikit dibandingkan somatic,
sehingga jika terstimulasi akan menimbulkan nyeri yang
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
14/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
kurang bisa dilokalisasi, bersi)at di)us, tumpul, seperti ditekan benda berat.
ii. !enyebab: iskemi"nekrosis, in)lamasi, peregangan ligament,spasme otot polos, distensi organ berongga " lumen.iii. Eiasanya disertai dengan gejala otonom, seperti mual, muntah,
hipotensi, bradikardia, berkeringat.
c. Nyeri neuropatik7
i. Eerasal dari cedera jaringan sara) ii. i)at nyeri: rasa terbakar, nyeri menjalar, kesemutan, alodinia
*nyeri saat disentuh+, hiperalgesia.
iii. %ejala nyeri biasanya dialami pada bagian distal dari tempatcedera *sementara pada nyeri nosisepti), nyeri dialami pada
tempat cederanya+
i#. Eiasanya diderita oleh pasien dengan diabetes, multi$le sclerosis, herniasi diskus, 4$, pasien yang menjalani
kemoterapi " radioterapi.
. 0atalaksana sesuai mekanisme nyerinya.>
a. &armakologi: gunakan Step'Ladder ()Oi. O4N e)ekti) untuk nyeri ringan-sedang, opioid e)ekti) untuk
nyeri sedang-berat.
ii. /ulailah dengan pemberian O4N " opioid lemah *langkah 1dan 2+ dnegan pemberian intermiten * $ro re nata-prn+ opioid
kuat yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
iii. Jika langkah 1 dan 2 kurang e)ekti) " nyeri menjadi sedangberat,
dapat ditingkatkan menjadi langkah , *ganti denganopioid kuat dan prn analgesik dalam kurun waktu 2 jam
setelah langkah 1+.i#. !enggunaan opioid harus dititrasi. Opioid standar yang sering
digunakan adalah mor)in, kodein.
#. Jika pasien memiliki kontraindikasi absolut O4N, dapat
diberikan opioid ringan.#i. Jika )ase nyeri akut pasien telah terlewati, lakukan pengurangan
dosis secara bertahap
< ntra#ena: antikon#ulsan, ketamine, O4N, opioid< Oral: antikon#ulsan, antidepresan, antihistamin,
an(iolytic, kortikosteroid, anestesi lokal, O4N,opioid, tramadol.< ektal *supositoria+: parasetamol, aspirin, opioid,
)enotiaHin
< 0opical: lidokain patch, 7/B4
< ubkutan: opioid, anestesi lokal>
3'Step ()O $nalgesic Ladder *Leterangan:
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
15/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
indikasi dan onset kerjanya lama.
< Cntuk nyeri kronik: pertimbangkan pemberian terapi analgesik adju#ant*misalnya amitriptilin, gabapentin+.
Lstilah:< N4$: non-steroidal anti-inflammatory drug
< ": slo' release< !N: when reMuired
#ii. Eerikut adalah algoritma pemberian opioid intermiten *prn+
intra#ena untuk nyeri akut, dengan syarat:< 'anya digunakan oleh sta) yang telah mendapat
instruksi
< 0idak sesuai untuk pemberian analgesik secara rutin diruang rawat inap biasa
< 7)ek puncak dari dosis intra#ena dapat terjadi selama 1?
menit sehingga semua pasien harus diobser#asi denganketat selama )ase ini.
Algoritma -emberian #pioid Intermiten Intra;ena untuk Nyeri Akut<
tidak
tidak *eterangan7Skor nyeri7
= tidak nyeri
1-3 = nyeri ringan
-5 = nyeri sedang>-1 = nyeri beratSkor sedasi7
= sadar penuh
1 = sedasi ringan, kadang mengantuk, mudahdibangunkan
2 = sedasi sedang, sering secara konstan mengantuk,
mudah dibangunkan
3 = sedasi berat, somnolen, sukar dibangunkanB)atatan7
< Jika tekanan darah sistolik
G 1mm'g: haruslah
dalam rentang 3 tekanandarah sistolik normal
pasien *jika diketahui+, atau
carilah saran"bantuan.
4pakah pasien nyeri
sedang"beratObser#asi
rutin
iapkan Na6l
4pakah diresepkan opioid
F
/inta untuk diresepkan
kor sedasi
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
16/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
atau 1
< %unakan spuit 1ml< 4mbil 1mg mor)in
sul)at dan campur dengan Na6l ,9
hingga 1ml *1mg"ml+< Eerikan label pada spuit
< %unakan spuit 1ml
< 4mbil 1mg petidin
dan campur dengan Na6l ,9 hingga 1ml
*1mg"ml+
< Eerikan label pada spuit
< /inta saran ke dokter senior < 0unda dosis hingga skor sedasi
G2 dan kecepatan pernapasan 8
@ kali"menit.< !ertimbangkan ecepatan nalokson F
pernapasan 8 @
0ekanan darah
sistolik A 1
/inta saranCsia pasien G >
tahun
< Jika skor nyeri >-1: berikan
2ml< Jika skor nyeri -5: berikan 1
< Jika skor nyeri >-1: berikan
3ml
< Jika skor nyeri -5: berikan 2< aat dosis telah diberikan,
lakukan monitor setiap ?
menit selama minimal 2
menit.< 0unggu hingga 3 menit dari
pemberian dosis terakhir
sebelum mengulangi siklus.
< $okter mungkin perlu untuk meresepkan dosis ulangan
Nyeri
Obser#asi
rutin0unggu
selama ?
menit
yayaA+A
ya
yaya
ya
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
17/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
ya
tidak tidak
tidak ya
tidak a, tetapi
telah
diberikan
dosis total = tidur normal
%unakan tabel obat-obatan antiemetic *jika diperlukan+
0eruskan penggunaan O4N F jika diresepkan bersama dengan opioid.
#iii. Mana"emen e$ek samping7< opioid
- /ual dan muntah: antiemetic- onstipasi: berikan stimulant buang air besar,
hindari laksati) yang mengandung serat karena
dapat menyebabkan produksi gas-kembungkram
perut.- %atal: pertimbangkan untuk mengganti opioid
jenis lain, dapat juga menggunakan antihistamin.
- /ioklonus: pertimbangkan untuk menggantiopioid, atau berikan benHodiaHepine untuk
mengatasi mioklonus.
- $epresi pernapasan akibat opioid: berikan
nalokson *campur ,mg nalokson dengan Na6l,9 sehingga total #olume mencapai 1ml+.
Eerikan ,2 mg *,?ml+ bolus setiap menit
hingga kecepatan pernapasan meningkat. $apatdiulang jika pasien mendapat terapi opioid
jangka panjang.
< #AINS:- %angguan gastrointestinal: berikan !! ($roton
$um$ inhi%itor)
- !erdarahan akibat dis)ungsi platelet: pertimbangkan untuk mengganti O4N yang
tidak memiliki e)ek terhadap agregasi platelet.
b. !embedahan: injeksi epidural, supraspinal, in)iltrasi anestesi lokal ditempat nyeri.
c. Non-)armakologi:
i. Olah raga
ii. mobilisasiiii. !ijat
i#. elaksasi
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
18/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
#. timulasi sara) transkutan elektrik @
. (ollow!up / asesmen ulang
a. 4sesmen ulang sebaiknya dilakukan dengan inter#al yang teratur. b. !anduan umum:i. !emberian parenteral: 3 menit
ii. !emberian oral: 5 menit
iii. nter#ensi non-)armakologi: 3-5 menit.
6. -enegahan
a. 7dukasi pasien:
i. Eerikan in)ormasi mengenai kondisi dan penyakit pasien, serta
tatalaksananya.ii. $iskusikan tujuan dari manajemen nyeri dan man)aatnya untuk
pasien
iii. Eeritahukan bahwa pasien dapat mengubungi tim medis jikamemiliki pertanyaan " ingin berkonsultasi mengenai
kondisinya.
i#. !asien dan keluarga ikut dilibatkan dalam menyusun
manajemen nyeri *termasuk penjadwalan medikasi, pemilihananalgesik, dan jadwal control+.
b. epatuhan pasien dalam menjalani manajemen nyeri dengan baik
8. Medikasi saat pasien pulang
a. !asien dipulangkan segera setelah nyeri dapat teratasi dan dapat
berakti#itas seperti biasa " normal.
b. !emilihan medikasi analgesik bergantung pada kondisi pasien.
@. Eerikut adalah algoritma asesmen dan manajemen nyeri akut:Algoritma Asesmen Nyeri Akut8!asien mengeluh
nyeri
4namnesis dan pemeriksaan )isik
4sesmen nyeri
4pakah etiologi nyeri
bersi)at re#ersibel!rioritas utama:
identi)ikasi dan atasi
etiologi nyeri4pakah nyeri
berlangsung 8 5minggu
< Bihat manajemen nyerikronik.
< !ertimbangkan untuk
merujuk ke spesialis
yang sesuai0entukan mekanisme nyeri
*pasien dapat mengalami 8 1
jenis nyeri+
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
19/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
Nyeri somati
Nyeri bersi)at tajam,menusuk, terlokalisir,
seperti ditikamNyeri ;iseral
Nyeri bersi)at di)us,seperti ditekan benda
berat, nyeri tumpulNyeri neuropatik
Nyeri bersi)at menjalar,rasa terbakar,
kesemutan, tidak
spesi)ik.
yaya
tidak
tidak Algoritma Mana"emen Nyeri Akut8tidak Nyeri somati
< !arasetamol
< !old $acks< ortikosteroid
< 4nestesi lokal *topical "
in)iltrasi+
< O4N< OpioidNyeri ;iseral
< ortikosteroid
< 4nestesi lokalintraspinal
< O4N
< OpioidNyeri neuropatik
< 4ntikon#ulsan
< ortikosteroid
< Elok neuron
< O4N< Opioid
< 4ntidepresan trisiklik
*amitriptilin+-enegahan
< 7dukasi pasien< 0erapi )armakologi
< onsultasi *jika perlu+< !rosedur pembedahan
< Non-)armakologi
!ilih alternati)
terapi yanglainnya
4pakah
nyeri 8 5
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
20/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
minggu
4nalgesik adekuat
/ekanismenyeri
sesuaiembali ke
kotak
Ptentukan
mekanismenyeriQ
< Bihat
manajemen
nyeri kronik.< !ertimbangkan
untuk merujuk
ke spesialisyang sesuai7)ek
samping
pengobatan
&ollow-up "nilai ulang
/anajemen
e)ek
sampingya
ya
ya
yatidak
tidak
tidak
MANA>EMEN NYERI *R#NI*
1. Bakukan asesmen nyeri:
a. anamnesis dan pemeriksaan )isik *karakteristik nyeri, riwayatmanajemen nyeri sebelumnya+
b. pemeriksaan penunjang: radiologi
c. asesmen )ungsional:
i. nilai akti#itas hidup dasar *4$B+, identi)ikasi kecacatan "disabilitas
ii. buatlah tujuan )ungsional spesi)ik dan rencana perawatan pasieniii. nilai e)ekti)itas rencana perawatan dan manajemen pengobatan
2. tentukan mekanisme nyeri:
a. manajemen bergantung pada jenis " klasi)ikasi nyerinya. b. !asien sering mengalami 8 1 jenis nyeri.
c. 0erbagi menjadi jenis:
i. Nyeri neuropatik7
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
21/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
< disebabkan oleh kerusakan " dis)ungsi sistemsomatosensorik.
< 6ontoh: neuropati $/, neuralgia trigeminal, neuralgia pasca-herpetik.< arakteristik: nyeri persisten, rasa terbakar, terdapat
penjalaran nyeri sesuai dengan persara)annya, baal,
kesemutan, alodinia.
< &ibromyalgia: gatal, kaku, dan nyeri yang di)us padamusculoskeletal *bahu, ekstremitas+, nyeri berlangsung
selama 8 3bulan
ii. Nyeri otot: tersering adalah nyeri mio)asial< mengenai otot leher, bahu, lengan, punggung bawah,
panggul, dan ekstremitas bawah.
< Nyeri dirasakan akibat dis)ungsi pada 1"lebih jenis otot, berakibat kelemahan, keterbatasan gerak.
< Eiasanya muncul akibat akti#itas pekerjaan yang
repetiti#e.
< 0atalaksana: mengembalikan )ungsi otot dengan)isioterapi, identi)ikasi dan manajemen )aktor yang
memperberat *postur, gerakan repetiti#e, )aktor
pekerjaan+iii. Nyeri in$lamasi *dikenal juga dengan istilah nyeri nosisepti)+:
< 6ontoh: artritis, in)eksi, cedera jaringan *luka+, nyeri
pasca-operasi
< arakteristik: pembengkakan, kemerahan, panas padatempat nyeri. 0erdapat riwayat cedera " luka.
< 0atalaksana: manajemen proses in)lamasi denganantibiotic " antirematik, O4N, kortikosteroid.
i;. Nyeri mekanis / kompresi7
< $iperberat dengan akti#itas, dan nyeri berkurang
dengan istirahat.< 6ontoh: nyeri punggung dan leher *berkaitan dengan
strain"sprain ligament"otot+, degenerasi diskus,
osteoporosis dengan )raktur kompresi, )raktur.< /erupakan nyeri nosisepti)
< 0atalaksana: beberapa memerlukan dekompresi ataustabilisasi.3. Nyeri kronik: nyeri yang persisten " berlangsung 8 5 minggu
0. Asesmen lainnya7
a. 4sesmen psikologi: nilai apakah pasien mempunyai masalah psikiatri
*depresi, cemas, riwayat penyalahgunaan obat-obatan, riwayat penganiayaan secara seksual")isik.#erbal, gangguan tidur+
b. /asalah pekerjaan dan disabilitas
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
22/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
c. &aktor yang mempengaruhi:i. ebiasaan akan postur leher dan kepala yang buruk
ii. !enyakit lain yang memperburuk " memicu nyeri kronik pasiend. 'ambatan terhadap tatalaksana:i. 'ambatan komunikasi " bahasa
ii. &aktor )inansial
iii. endahnya moti#asi dan jarak yang jauh terhadap )asilitas
kesehatani#. epatuhan pasien yang buruk
#. urangnya dukungan dari keluarga dan teman
. Mana"emen nyeri kronik
a. !rinsip le#el 1:
i. Euatlah rencana perawatan tertulis secara komprehensi) *buat
tujuan, perbaiki tidur, tingkatkan akti#itas )isik, manajemenstress, kurangi nyeri+.
Eerikut adalah )ormulir rencana perawatan pasien dengan nyeri
kronik:Renana -erawatan -asien Nyeri *ronik
1. +etapkan tu"uan
!erbaiki skor kemampuan )ungsional *4$B+ menjadi:RRRR pada tanggal: RRRRRRRRR
embali ke akti#itas spesi)ik, hobi, olahragaRRRRRRRRRRRR pada tanggal: RRRRRRRRR
a. RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
b. RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
c. RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
embali ke kerja terbatas" atau kerja normal pada tanggal: RRRRRRRRRR
2. -erbaikan tidur 3goal: RRRRRRR jam"malam, saat ini: RRRRRRRR jam"malam+ kuti rencana tidur dasar a. 'indari ka)ein dan tidur siang, relaksasi sebeum tidur, pergi tidur pada jam yang
ditentukan RRRRRRRRRRRRR
%unakan medikasi saat mau tidur
a. RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR b. RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
c. RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
,. +ingkatkan akti;itas $isik
kuti )isioterapi * hari"minggu RRRRRRRRRRRRRRRRRRR+
elesaikan peregangan harian *RRRRR kali"hari, selama RRRRR menit+
elesaikan latihan aerobic " stamina
a. Eerjalan *RRRRR kali"hari, selama RRRRR menit+ b. 0readmill, bersepeda, mendayung *RRRRR kali"minggu, selama RRRRR menit+
c. %oal denyut jantung yang ditargetkan dengan latihan RRRRRR kali"menit
!enguatan
a. 7lastic, angkat beban *RRRRR menit"hari, RRRRR hari"minggu+
. Mana"emen stress ; da)tar penyebab stress utama RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
nter#ensi )ormal *konseling, kelompok terapi+
ii. !asien harus berpartisipasi dalam program latihan untuk
meningkatkan )ungsi
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
23/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
iii. $okter dapat mempertimbangkan pendekatan perilaku
kogniti$ dengan restorasi )ungsi untuk membantu mengurangi
nyeri dan meningkatkan )ungsi.< Eeritahukan kepada pasien bahwa nyeri kronik adalahmasalah yang rumit dan kompleks. 0atalaksana sering
mencakup manajemen stress, latihan )isik, terapi
relaksasi, dan sebagainya
< Eeritahukan pasien bahwa )ocus dokter adalahmanajemen nyerinya
< 4jaklah pasien untuk berpartisipasi akti) dalam
manajemen nyeri< Eerikan medikasi nyeri yang teratur dan terkontrol
< Jadwalkan control pasien secara rutin, jangan biarkan
penjadwalan untuk control dipengaruhi oleh peningkatan le#el nyeri pasien.
< Eekerjasama dengan keluarga untuk memberikan
dukungan kepada pasien
< Eantulah pasien agar dapat kembali bekerja secara bertahap
< 4tasi keengganan pasien untuk bergerak karena takut
nyeri.i#. /anajemen psikososial *atasi depresi, kecemasan, ketakutan
pasien+
b. Mana"emen le;el 1: menggunakan pendekatan standar dalam
penatalaksanaan nyeri kronik termasuk )armakologi, inter#ensi, non)armakologi,dan tetapi pelengkap " tambahan.
i. Nyeri Neuropatik
< 4tasi penyebab yang mendasari timbulnya nyeri:
- 6ontrol gula darah pada pasien $/
- !embedahan, kemoterapi, radioterapi untuk
pasien tumor dengan kompresi sara) - 6ontrol in)eksi *antibiotic+
< 0erapi simptomatik:
- antidepresan trisiklik *amitriptilin+- antikon#ulsan: gabapentin, karbamaHepin
- obat topical *lidocaine patch ?, krim anestesi+- O4N, kortikosteroid, opioid- anestesi regional: blok simpatik, blok epidural "
intratekal, in)us epidural " intratekal
- terapi berbasis-stimulasi: akupuntur, stimulasi
spinal, pijat- rehabilitasi )isik: bidai, manipulasi, alat bantu,
latihan mobilisasi, metode ergonomis
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
24/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
- prosedur ablasi: kordomiotomi, ablasi sara) dengan radio)rekuensi
- terapi lainnya: hypnosis, terapi relaksasi*mengurangi tegangan otot dan toleransiterhadap nyeri+, terapi perilaku kogniti)
*mengurangi perasaan terancam atau tidak
nyaman karena nyeri kronis+
ii. nyeri otot
< lakukan skrining terhadap patologi medis yang serius,
)aktor psikososial yang dapat menghambat pemulihan
< berikan program latihan secara bertahap, dimulai darilatihan dasar " awal dan ditingkatkan secara bertahap.
< ehabilitasi )isik:
- &itness: angkat beban bertahap, kardio#askular,)leksibilitas, keseimbangan
- mekanik
- pijat, terapi akuatik
< manajemen perilaku:- stress " depresi
- teknik relaksasi
- perilaku kogniti) - ketergantungan obat
- manajemen amarah
< terapi obat:
- analgesik dan sedasi- antidepressant
- opioid jarang dibutuhkan
iii. nyeri in$lamasi
< control in)lamasi dan atasi penyebabnya
< obat anti-in)lamasi utama: O4N, kortikosteroid
i;. nyeri mekanis / kompresi
< penyebab yang sering: tumor " kista yang menimbulkan
kompresi pada struktur yang sensiti) dengan nyeri,
dislokasi, )raktur.< !enanganan e)ekti): dekompresi dengan pembedahan
atau stabilisasi, bidai, alat bantu.< /edikamentosa kurang e)ekti). Opioid dapat digunakanuntuk mengatasi nyeri saat terapi lain diaplikasikan.
. Mana"emen le;el 1 lainnya
i. O4N dapat digunakan untuk nyeri ringan-sedang atau nyeri
non-neuropatik ii. kor $7: digunakan untuk menilai kesesuaian aplikasi terapi
opioid jangka panjang untuk nyeri kronik non-kanker.9
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
25/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
Skor IRE 3iagnosis? Intratibility? Risk? E$$iay5=Skor (aktor -en"elasan
iagnosis 1 = kondisi kronik ringan dengan temuan objekti) minimal atau tidak adanyadiagnosis medis yang pasti. /isalnya: )ibromyalgia, migraine, nyeri punggung
tidak spesi)ik.
2 = kondisi progresi) perlahan dengan nyeri sedang atau kondisi nyeri sedang
menetap dengan temuan objekti) medium. /isalnya: nyeri punggung dengan perubahan degenerati) medium, nyeri neuropatik.
3 = kondisi lanjut dengan nyeri berat dan temuan objekti) nyata. /isalnya:
penyakit iskemik #ascular berat, neuropati lanjut, stenosis spinal berat.
Intratability
3keterlibatan5
1 = pemberian terapi minimal dan pasien terlibat secara minimal dalam
manajemen nyeri
2 = beberapa terapi telah dilakukan tetapi pasien tidak sepenuhnya terlibat dalammanajemen nyeri, atau terdapat hambatan *)inansial, transportasi, penyakit medis+
3 = pasien terlibat sepenuhnya dalam manajemen nyeri tetapi respons terapi tidak
adekuat.
Risiko 3R5 = jumlah skor ! K K K $
!sikologi 1 = dis)ungsi kepribadian yang berat atau gangguan jiwa yang mempengaruhi
terapi. /isalnya: gangguan kepribadian, gangguan a)ek berat.
2 = gangguan jiwa " kepribadian medium"sedang. /isalnya: depresi, gangguan
cemas.
3 = komunikasi baik. 0idak ada dis)ungsi kepribadian atau gangguan jiwa yang
signi)ikanesehatan 1 = penggunaan obat akhir-akhir ini, alkohol berlebihan, penyalahgunaan obat.
2 = medikasi untuk mengatasi stress, atau riwayat remisi psiko)armaka3 = tidak ada riwayat penggunaan obat-obatan.
eliabilitas 1 = banyak masalah: penyalahgunaan obat, bolos kerja " jadwal control,
komplians buruk
2 = terkadang mengalami kesulitan dalam komplians, tetapi secara keseluruhan
dapat diandalkan
3 = sangat dapat diandalkan *medikasi, jadwal control, dan terapi+
$ukungan
sosial
1 = hidup kacau, dukungan keluarga minimal, sedikit teman dekat, kehilangan
peran dalam kehidupan normal
2 = kurangnya hubungan dengan oral dan kurang berperan dalam sosisl
3 = keluarga mendukung, hubungan dekat. 0erlibat dalam kerja"sekolah, tidak ada
isolasi sosial
E$ikasi 1 = )ungsi buruk atau pengurangan nyeri minimal meski dengan penggunaan
dosis obat sedang-tinggi
2 = )ungsi meningkat tetapi kurang e)isien *tidak menggunakan opioid dosissedang-tinggi+
3 = perbaikan nyeri signi)ikan, )ungsi dan kualitas hidup tercapai dengan dosis
yang stabil.
Skor total = $ K K K 7
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
26/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
*eterangan7
kor >-13: tidak sesuai untuk menjalani terapi opioid jangka panjangkor 1-21: sesuai untuk menjalani terapi opioid jangka panjang
iii. nter#ensi: injeksi spinal, blok sara), stimulator spinal, in)us
intratekal, injeksi intra-sendi, injeksi epidurali#. 0erapi pelengkap " tambahan: akupuntur, herbal
d. Mana"emen le;el %
i. meliputi rujukan ke tim multidisiplin dalam manajemen nyeridan rehabilitasinya atau pembedahan *sebagai ganti stimulator
spinal atau in)us intratekal+.
ii. ndikasi: pasien nyeri kronik yang gagal terapi konser#ati) "
manajemen le#el 1.iii. Eiasanya rujukan dilakukan setelah -@ minggu tidak ada
perbaikan dengan manajemen le#el 1. =
Eerikut adalah algoritma asesmen dan manajemen nyeri kronik:Algoritma Asesmen Nyeri *ronik =tidak
!asien mengeluh
nyeriAsesmen nyeri
< 4namnesis
< !emeriksaan )isik
< !emeriksaan)ungsi
0entukan mekanisme
nyeri
< !asien dapatmengalami jenis nyeri
dan )aktor yang
mempengaruhi yang
beragamNyeri neuropatik
< !eri)er *sindrom nyeri
regional kompleks,
neuropati 'F,gangguan metabolik+
< entral *!arkinson,
multi$le sclerosis,
mielopati, nyeri pascastroke,sindrom
)ibromyalgia+Nyeri otot
Nyerimio)asialNyeri in$lamasi
< 4rtropati
in)lamasi*rematoid
artritis+
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
27/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
< n)eksi
< Nyeri pasca-Nyeri
mekanis/kompresi
< Nyeri punggung
bawah< Nyeri leher
< Nyeri
musculoskeletal
4pakah nyerikronik
4pakah etiologinya
dapat dikoreksi "
diatasi!antau dan obser#asi
4tasi etiologi nyeri
sesuai indikasiAsesmen lainnya
< /asalah pekerjaan dan
disabilitas
< 4sesmen psikologi dan
spiritual< &aktor yang mempengaruhiAlgoritma Mana"emen
Nyeri *ronik
tidak ya
ya
Algoritma Mana"emen Nyeri *ronik =
tidak -rinsip le;el 1
< Euatlah rencana dan tetapkan tujuan
< ehabilitasi )isik dengan tujuan )ungsional
< /anajemen psikososial dengan tujuan)ungsionalMana"emen le;el
17
Nyeri neuropatik
Mana"emen
le;el 17
Nyeri otot
Mana"emen le;el
17Nyeri in$lamasi
Mana"emen le;el 17
Nyeri
mekanis/kompresi
Mana"emen le;el 1
lainnya
< &armakologi *skor $7+
< nter#ensi
< !elengkap " tambahan
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
28/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
Bayanan primer untuk
mengukur pencapaian tujuandan meninjau ulang rencana
perawatan0ujuan
terpenuhi< &ungsi
< enyamanan
< hambatanRenana perawatan
selan"utnya oleh pasien
Asesmen hasil
ya Mana"emen le;el %
< ujuk ke timinterdisiplin, atau
< ujuk ke klinik
khusus manajemennyeri0elah
melakukan
manajemen
le#el 1 denganadekuat
ya
tidak
MANA>EMEN NYERI -AA -EIA+RI*
1. !re#alensi nyeri yang sering dialami oleh anak adalah: sakit kepala kronik,
trauma, sakit perut dan )aktor psikologi
2. istem nosisepti) pada anak dapat memberikan respons yang berbeda terhadapkerusakan jaringan yang sama atau sederajat.
3. Neonates lebih sensiti) terhadap stimulus nyeri
. Eerikut adalah algoritma manajemen nyeri mendasar pada pediatrik:
Algoritma Mana"emen Nyeri Mendasar -ada -ediatrik 1
1. Asesmen nyeri pada anak
%. iagnosis penyebab primer dan sekunder
,. -ilih terapi yang sesuai
0. Implementasi renana mana"emen nyeri
< Nilai karakteristik nyeri< Bakukan pemeriksaan medis dan penunjang yang
sesuai
< 7#aluasi kemungkinan adanya keterlibatanmekanisme nosisepti) dan neuropatik
< ajilah )aktor yang mempengaruhi nyeri pada anak
< omponen nosisepti) dan neuropatik yang ada saat
ini< umpulkan gejala-gejala )isik yang ada
< !ikirkan )aktor emosional, kogniti), dan perilaku
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
29/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
#bat
< 4nalgesik
< 4nalgesik adju#ant< anestesi
Non!obat
< ogniti)
< &isik
< perilaku< Eerikan umpan balik mengenai penyebab dan )aktor yang mempengaruhi nyeri kepada
orang tua *dan anak+< Eerikan rencana manajemen yang rasional dan terintegrasi
< 4sesmen ulang nyeri pada anak secara rutin
< 7#aluasi e)ekti)itas rencana manajemen nyeri
?. !emberian analgesik:
a. C'y the ladderQ: pemberian analgesik secara bertahap sesuai denganle#el nyeri anak *ringan, sedang, berat+.
i. 4walnya, berikan analgesik ringan-sedang *le#el 1+.
ii. Jika nyeri menetap dengan pemberian analgesik le#el 1, naiklahke le#el 2 *pemberian analgesik yang lebih poten+.
iii. !ada pasien yang mendapat terapi opioid, pemberian
parasetamol tetap diaplikasikan sebagai analgesik adju#ant.
i#. 4nalgesik adju#ant< /erupakan obat yang memiliki indikasi primer bukan
untuk nyeri tetapi dapat bere)ek analgesik dalam
kondisi tertentu.
< !ada anak dengan nyeri neuropatik, dapat diberikananalgesik adju#ant sebagai le#el 1.
< 4nalgesik adju#ant ini lebih spesi)ik dan e)ekti) untuk mengatasi nyeri neuropatik.
< ategori:
- 4nalgesik multi-tujuan: antidepressant, agonis
adrenergic al)a-2, kortikosteroid, anestesitopical.
- 4nalgesik untuk nyeri neuropatik:
antidepressant, antikon#ulsan, agonis %4E4,anestesi oral-lokal
- 4nalgesik untuk nyeri musculoskeletal: relaksanotot, benHodiaHepine, inhibitor osteoklas,radio)armaka.
b. C'y the lokD: mengacu pada waktu pemberian analgesik.
i. !emberian haruslah teratur, misalnya: setiap -5 jam*disesuaikan dengan masa kerja obat dan derajat keparahan
nyeri pasien+, tidak boleh prn *jika perlu+ kecuali episode nyeri
pasien benar-benar intermiten dan tidak dapat diprediksi.
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
30/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
c. Cby the hildD: mengacu pada peemberian analgesik yang sesuaidengan kondisi masing-masing indi#idu.
i. Bakukan monitor dan asesmen nyeri secara teratur ii. esuaikan dosis analgesik jika perlud. C'y the mouthD: mengacu pada jalur pemberian oral.
i. Obat harus diberikan melalui jalur yang paling sederhana, tidak
in#asi#e, dan e)ekti) biasanya per oral.
ii. arena pasien takut dengan jarum suntik, pasien dapatmenyangkal bahwa mereka mengalami nyeri atau tidak
memerlukan pengobatan.
iii. Cntuk mendapatkan e)ek analgesik yang cepat dan langsung, pemberian parenteral terkadang merupakan jalur yang paling
e)isien.
i#. Opioid kurang poten jika diberikan per oral.#. ebisa mungkin jangan memberikan obat #ia intramuscular
karena nyeri dan absorbsi obat tidak dapat diandalkan.
#i. n)us kontinu memiliki keuntungan yang lebih dibandingkan
/, F, dan subkutan intermiten, yaitu: tidak nyeri, mencegahterjadinya penundaan"keterlambatan pemberian obat,
memberikan control nyeri yang kontinu pada anak.
< ndikasi: pasien nyeri di mana pemberian per oral danopioid parenteral intermiten tidak memberikan hasil
yang memuaskan, adanya muntah hebat *tidak dapat
memberikan obat per oral+
e. Analgesik dan anestesi regional7 epidural atau spinali. angat berguna untuk anak dengan nyeri kanker stadium lanjut
yang sulit diatasi dengan terapi konser#ati).ii. 'arus dipantau dengan baik
iii. Eerikan edukasi dan pelatihan kepada sta), ketersediaan segera
obat-obatan dan peralatan resusitasi, dan pencatatan akurat
mengenai tanda #ital " skor nyeri.). /anajemen nyeri kronik: biasanya memiliki penyebab multipel, dapat
melibatkan komponen nosisepti) dan neuropatik
i. Bakukan anamnesis dan pemeriksaan )isik menyeluruhii. !emeriksaan penunjang yang sesuai
iii. 7#aluasi )aktor yang mempengaruhii#. !rogram terapi: kombinasi terapi obat dan non-obat *kogniti),)isik, dan perilaku+.
#. Bakukan pendekatan multidisiplin
g. Eerikut adalah tabel obat-obatan non-opioid yang sering digunakan
untuk anak:
#bat!obatan non!opioid#bat osis *eterangan
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
31/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
!arasetamol 1-1?mg"kgEE oral, setiap
-5 jam
7)ek antiin)lamasi kecil, e)ek gastrointestinal danhematologi minimal
bupro)en ?-1mg"kgEE oral, setiap 5-
@ jam
7)ek antiin)lamasi. 'ati-hati pada pasien dengan
gangguan hepar"renal, riwayat perdarahan
gastrointestinal atau hipertensi.
Naproksen 1-2mg"kgEE"hari oral,
terbagi dalam 2 dosis
7)ek antiin)lamasi. 'ati-hati pada pasien dengan
dis)ungsi renal. $osis maksimal 1g"hari.
$iklo)enak 1mg"kgEE oral, setiap @-12
jam
7)ek antiin)lamasi. 7)ek samping sama dengan
ibupro)en dan naproksen. $osis maksimal
?mg"kali.
h. -anduan penggunaan opioid pada anak7
i. !ilih rute yang paling sesuai. Cntuk pemberian jangka panjang,
pilihlah jalur oral.
ii. !ada penggunaan in)us kontinu F, sediakan obat opioid kerjasingkat dengan dosis ?-2 dari dosis in)us perjam
kontinu prn.
iii. Jika diperlukan 85 kali opioid kerja singkat prn dalam 2 jam,
naikkan dosis in)us F per-jam kontinu sejumlah: total dosis
opioid prn yang diberikan dalam 2 jam dibagi 2. 4lternati) lainnya adalah dengan menaikkan kecepatan in)us sebesar ?.
i#. !ilih opioid yang sesuai dan dosisnya.#. Jika e)ek analgesik tidak adekuat dan tidak ada toksisitas ,
tingkatkan dosis sebesar ?.
#i. aat ta$ering-off atau penghentian obat: pada semua pasienyang menerima opioid 81 minggu, harus dilakukan ta$ering-off
( untuk menghindari gejala 'ithdra'al)# urangi dosis ?
selama 2 hari, lalu kurangi sebesar 2? setiap 2 hari. Jika dosis
ekui#alen dengan dosis mor)in oral *,5 mg"kgEE"hari+, opioiddapat dihentikan.
#ii. /eperidin tidak boleh digunakan untuk jangka lama karenadapat terakumulasi dan menimbulkan mioklonus, hiperre)leks,dan kejang.
i. 0erapi alternati) " tambahan:
i. onselingii. /anipulasi chiro$ractic
iii. 'erbal
6. +erapi non!obat
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
32/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
a. 0erapi kogniti): merupakan terapi yang paling berman)aat danmemiliki e)ek yang besar dalam manajemen nyeri non-obat untuk anak
b. $istraksi terhadap nyeri dengan mengalihkan atensi ke hal lain sepertimusic, cahaya, warna, mainan, permen, computer, permainan, )ilm,dan sebagainya.
c. 0erapi perilaku bertujuan untuk mengurangi perilaku yang dapat
meningkatkan nyeri dan meningkatkan perilaku yang dapat
menurunkan nyeri.d. 0erapi relaksasi: dapat berupa mengepalkan dan mengendurkan jari
tangan, menggerakkan kaki sesuai irama, menarik napas dalam.1
+erapi non!obat1*ogniti$ -erilaku (isik
< n)ormasi < latihan < pijat
< !ilihan dan control
< $istraksi dan atensi
< 'ypnosis
< psikoterapi< terapi relaksasi
< umpan balik positi)
< modi)ikasi gaya hidup " perilaku
< )isioterapi
< stimulasi termal
< stimulasi sensorik
< akupuntur
< 07N *transcutaneous
electrical nerve stimulation)
MANA>EMEN NYERI -AA *E9#M-#* SIA 9AN>+ 34ERIA+RI51
1. Banjut usia *lansia+ dide)inisikan sebagai orang ; orang yang berusia A 5?
tahun.2. !ada lansia, pre#alensi nyeri dapat meningkat hingga dua kali lipatnya
dibandingkan dewasa muda.
3. !enyakit yang sering menyebabkan nyeri pada lansia adalah artritis, kanker,neuralgia trigeminal, neuralgia pasca-herpetik, reumatika polimialgia, dan
penyakit degenerati#e.
. Bokasi yang sering mengalami nyeri: sendi utama " penyangga tubuh,
punggung, tungkai bawah, dan kaki.?. 4lasan seringnya terjadi manajemen nyeri yang buruk adalah:
a. urangnya pelatihan untuk dokter mengenai manajemen nyeri pada
geriatric. b. 4sesmen nyeri yang tidak adekuat
c. eengganan dokter untuk meresepkan opioid
5. 4sesmen nyeri pada geriatric yang #alid, reliabel, dan dapat diaplikasikanmenggunakan Functional Pain Scale seperti di bawah ini:
Functional Pain ScaleSkala nyeri *eterangan
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
33/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
0idak nyeri
1 $apat ditoleransi *akti#itas tidak terganggu+
2 $apat ditoleransi *beberapa akti#itas edikit terganggu+3 0idak dapat ditoleransi *tetapi masih dapat menggunakan telepon, menonton
0F, atau membaca+
0idak dapat ditoleransi *tidak dapat menggunakan telepon, menonton 0F,
atau membaca+
? 0idak dapat ditoleransi *dan tidak dapat berbicara karena nyeri+
Lkor normal " yang diinginkan : !%
8. Inter;ensi non!$armakologi
a. 0erapi termal: pemberian pendinginan atau pemanasan di area
nosisepti) untuk menginduksi pelepasan opioid endogen. b. timulasi listrik pada sara) transkutan " perkutan, dan akupuntur
c. Elok sara) dan radiasi area tumor
d. nter#ensi medis pelengkap " tambahan atau alternati): terapi relaksasi,umpan balik positi), hypnosis.
e. &isioterapi dan terapi okupasi.
@. Inter;ensi $armakologi *tekankan pada keamanan pasien+
a. Non-opioid: O4N, parasetamol, 6OD-2 inhibitor, antidepressanttrisiklik, amitriptilin, ansiolitik.
b. Opioid:
i. risiko adiksi rendah jika digunakan untuk nyeri akut *jangka pendek+.
ii. 'idrasi yang cukup dan konsumsi serat " %ulking agent untuk
mencegah konstipasi *preparat senna, sorbitol+.
iii. Eerikan opioid jangka pendek i#. $osis rutin dan teratur memberikan e)ek analgesik yang lebih
baik daripada pemberian intermiten.
#. /ulailah dengan dosis rendah, lalu naikkan perlahan.#i. Jika e)ek analgesik masih kurang adekuat, dapat menaikkan
opioid sebesar ?-1 dari dosis semula.
c. 4nalgesik adju#anti. O4N dan am)etamin: meningkatkan toleransi opioid dan
resolusi nyeri
ii. Nortriptilin, klonaHepam, karbamaHepin, )enitoin, gabapentin,tramadol, me(iletine: e)ekti) untuk nyeri neuropatik
iii. 4ntikon#ulsan: untuk neuralgia trigeminal.< %abapentin: neuralgia pasca-herpetik 1-3 ( 1 mg
sehari dan dapat ditingkatkan menjadi 3 mg"hari9. isiko e)ek samping O4N meningkat pada lansia. nsidens perdarahan
gastrointestinal meningkat hampir dua kali lipat pada pasien 8 5? tahun.
1. emua )ase )armakokinetik dipengaruhi oleh penuaan, termasuk absorbsi,distribusi, metabolisme, dan eliminasi.
11. !asien lansia cenderung memerlukan pengurangan dosis analgesik. 4bsorbs
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
34/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
sering tidak teratur karena adanya penundaan waktu transit atau sindrommalabsorbsi.
12. 4mbang batas nyeri sedikit meningkat pada lansia.13. Bebih disarankan menggunakan obat dengan waktu paruh yang lebih singkat.1. Bakukan monitor ketat jika mengubah atau meningkatkan dosis pengobatan.
1?. 7)ek samping penggunaan opioid yang paling sering dialami: konstipasi.
15. !enyebab tersering timbulnya e)ek samping obat: poli)armasi *misalnya pasien
mengkonsumsi analgesik, antidepressant, dan sedasi secara rutin harian.+1>. !rinsip dasar terapi )armakologi: mulailah dengan dosis rendah, lalu naikkan
perlahan hingga tercapai dosis yang diinginkan.
1@. Nyeri yang tidak dikontrol dengan baik dapat mengakibatkan:a. !enurunan " keterbatasan mobilitas. !ada akhirnya dapat mengarah ke
depresi karena pasien )rustasi dengan keterbatasan mobilitasnya dan
menurunnya kemampuan )ungsional. b. $apat menurunkan sosialisasi, gangguan tidur, bahkan dapat
menurunkan imunitas tubuh
c. 6ontrol nyeri yang tidak adekuat dapat menjadi penyebab munculnya
agitasi dan gelisah.d. $okter cenderung untuk meresepkan obat-obatan yang lebih banyak.
!oli)armasi dapat meningkatkan risiko jatuh dan delirium.
19. Eeberapa obat yang sebaiknya tidak digunakan *dihindari+ pada lansia:a. O4N: indometasin dan piroksikam *waktu paruh yang panjang dan
e)ek samping gastrointestinal lebih besar+
b. Opioid: pentaHocine, butorphanol *merupakan campuran antagonis dan
agonis, cenderung memproduksi e)ek psikotomimetik pada lansia+metadon, le#orphanol *waktu paruh panjang+
c. !ropo(yphene: neurotoksik d. 4ntidepresan: tertiary amine tricyclics *e)ek samping antikolinergik+
2. emua pasien yang mengkonsumsi opioid, sebelumnya harus diberikan
kombinasi preparat senna dan obat pelunak )eses *bulking agents+.
21. !emilihan analgesik: menggunakan 3-step ladder S'O *sama denganmanajemen pada nyeri akut+.
a. Nyeri ringan-sedang: analgesik non-opioid
b. Nyeri sedang: opioid minor, dapat dikombinasikan dnegan O4N dananalgesik adju#ant
c. Nyeri berat: opioid poten22. atu-satunya perbedaan dalam terapi analgesik ini adalah penyesuaian dosisdan hati-hati dalam memberikan obat kombinasi
RE(ERENSI
1. Joint 6ommission on accreditation o) 'ealthcare OrganiHations. !ain: current
understanding o) assessment, management, and treatments. National!harmaceutical 6ouncil, nc 21.
2. Sallace /, taats !. !ain medicine and management: just the )acts.
-
8/16/2019 Panduan Assesment Nyeri
35/35
RUMAH SAKIT BINA KASIH JL. Samanhudi No. 3-5
Telp: (0761)21718, 3215 !a": (0761)28803#$%&N'&
/c%raw-'ill 2?.3. National nstitute o) 'ealth Sarren %rant /agnuson 6linical 6enter. !ain
intensity instruments: numeric rating scale 23.. Song $, Shaley B. 6linical handbook o) pediatric nursing. 7disi ke-2. t.Bouis: 6.F. /osby 6ompany 19@5. h. 3>3.
?. 4mbuel, 'amlett S, /ar( 6/, Elumer JB. 4ssessing distress in pediatric
intensi#e care en#ironments: the 6O/&O0 cale. J !aed !sych. 19921>:9?-
19.5. !ain management. Tdiakses tanggal 23 &ebruari 212U. $iunduh dari:
www.hospitalsoup.com
>. nstitute )or 6linical ystems mpro#ement *6+. 'ealth care guideline:assessment and management o) acute pain. 7disi ke-5. 6 2@.
@. !ain /anagement 0ask %roup o) the 'ull V 7ast iding 6linical !olicy
&orum. 4dult pain management guidelines. N' 25.9. nstitute )or 6linical ystems mpro#ement *6+. 'ealth care guideline:
assessment and management o) chronic pain. 7disi ke-?. 6 211.
1. 4rgo)) 67, /c6leane %. !ain management secrets: Muestions you will be
asked. 7disi ke-3. !hiladelphia: /osby 7lse#ier 29
top related