laporan lithofacies
Post on 24-Jul-2015
607 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Maksud
1.1.1 Membuat peta sand shale ratio,
1.1.2 Membuat peta isopach,
1.1.3 Membuat peta kombinasi antara peta sand shale ratio dan peta
isopach.
1.2 Tujuan
1.2.1 Mengetahui kondisi geologi suatu daerah berdasar data bawah
permukaan,
1.2.2 Menentukan arah material sedimen klastik,
1.2.3 Menentukan zona atau daerah potensi minyak atau gas atau air,
1.2.4 Menentukan arah laut terbuka, perkembangan sedimen klastik atau
nonklastik.
1
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Definisi
Menurut Bates dan Jackson (1980), sedimentologi didefiniskan sebagai
ilmu yang mempelajari batuan sedimen dan proses-proses yang
membentuknya; batuan itu sendiri, klasifikasi, asal mula, dan intepretasi
sedimen.Sedimentologi kadang ditafsirkan salah, disamakan sedimentasi.
Kata sedimentasi lebih cocok diartikan sebagai proses pengendapan material
sedimen.
Sedangkan www.cylica.blogspot.com dan www.id.wikipedia.org,
menyebutkan bahwa sedimentologi adalah ilmu yang mempelajari
pembentukan lapisan tanah karena pengendapan tanah yang mengalami
perpindahan dari tempat lain. Contohnya adalah sedimentasi di delta sungai
dan daerah sekitar gunung berapi.Ilmu ini berkaitan erat dengan pembentukan
bahan galian seperti batubara, minyak bumi, emas, perak dsb.
(Staff Asisten Sedimentologi, 2011)
2.2 Pembagian Peta Geologi
Pada saat pemetaan geologi maka akan dapat menghasilkan peta
geologi. Peta geologi terbagi kedalam dua bagian, yaitu:
a) Peta permukaan, merupakan peta yang dihasilkan dari data permukaan
(outcrop)
b) Peta bawah permukaan, merupakan peta yang dihasilkan dari data bawah
permukaan.
Peta bawah permukaan sendiri dapat dibagi lagi, yaitu terdiri atas:
Struktur
Stratigrafi : terbagi menjadi dua, yaitu:
Isopach : untuk mengukur ketebalan lapisan sebenarnya
Fasies : dapat menghasilkan Peta Litofasies, Peta
Biofasies, Peta Tektofasies
2
Peta bawah permukaan dapat menggambarkan kondisi geologi bawah
permukaan. Hal tersebut merupakan informasi sangat penting terutama dalam
eksplorasi minyak dan gas bumi.
Datanya dapat diperoleh melalui 2 cara, antara lain :
1) Langsung
Berupa wujud asli yang kemudian diperiksa dan diteliti. Contoh: drill
core, drill cutting, sumur atau parit uji (khusus untuk geologi teknik)
2) Tak langsung
Rekaman mengenai kondisi batuan, dikirim secara mekanik melalui
lubang bor atau seismik. Contoh: log mekanik (log litologi, log porositas,
log caliper), rekaman hasil survei seismik pantul atau bias.Sifat-sifat peta
bawah permukaan :
Kuantitatif, dinyatakan dalam garis kontur
Dinamik, tidak final dan tidak statis
Estetif, tidak meninggalkan unsur seni
Interpretatif
2.3 Macam-macam Peta Bawah Permukaan
1. Peta struktur kontur
Merupakan peta yang menggambarkan konfigurasi perlapisan
batuan bawah permukaan terhadap bidang referensi, misalnya muka laut,
elevasi kelly bushing. Peta ini berguna untuk mencari arah / posisi jebakan
minyak dan gas bumi, mengetahui keadaan suatu lapisan pada saat lapisan
lain diendapkan, memetakan posisi jebakan mineral, dan analisis
stratigrafi.
2. Peta Isopach
Pada peta ini, yang digambar merupakan ketebalan sesungguhnya.
Peta ini mampu memperlihatkan ketebalan lapisan reservoir. Peta seperti
ini sangat baik memperlihatkan tubuh reservoir yang dibatasi secara lateral
oleh “pembajian” dan batas erosi, karena dalam hal ini lapisan secara tegas
3
dipisahkan oleh bidang perlapisan. Jika lensa–lensa atau lapisan individual
yang dipetakan, maka pemetaan disebut “lense-mapping”.
3. Peta isochore
Pada peta ini, yang digambar merupakan ketebalan semu.Peta ini
dapat digunakan untuk mengetahui arah penebalan unit stratigrafi, untuk
mengetahui gambaran ketebalan reservoar, dan mengetahui jumlah
cadangan minyak atau gas.
Sifat dari peta adalah dapat dibuat bila ada 2 lapisan penunjuk.Tebal
lapisan data log dan harus dikoreksi bila dip > 5o.
Gambar 2.1 Perhitungan Dip Lapisan
Macam-macam Peta Isopach :
Peta Isopach Total ( gross isopach map )
Peta ini menggambarkan gabungan ketebalan batupasir dengan
isinya.
Peta Isopach Batupasir ( net sand isopach map )
Peta yang menunjukkan ketebalan dari tempat / wadahnya.
Peta Isopach Minyak ( net oil isopach map )
Peta yang menggambarkan ketebalan fluida
4
t = h cos α
Dimana :h = tebal semu
α = dip lapisan
t = tebal sebenarnya
4. Peta Litofasies
Peta ini menunjukkan variasi komponen litologi dalam suatu
unit stratigrafi, menggambarkan perbedaan fasies sedimenter
berdasarkan ciri-ciri fisik litologi yang dapat diamati secara
megaskopis.
2.4 Fasies
Fasies adalah kelompok litologi dengan ciri-ciri tertentu
yangmerupakan hasil dari suatu proses pengendapan ( Selley, 1978 ).
Fasies merupakan aspek fisik, kimiawi dan biologi pada sedimen
didalam kesamaan waktu geologi ( SSI, 1996 ).
Individu fasies : unit tubuh batuan yang dapat dikenali atas dasar
kenampakan litologi yang khas yaitu komposisi, ukuran butir, karakteristik
lapisan dan struktur sedimenter.
2.5 Macam-Macam Peta Litofasies :
1. Single Component
a. Peta isolith :menggambarkan ketebalan suatu komponen
terpilih dalam suatu unit stratigrafi.
b. Peta Prosentase :menggambarkan ketebalan suatu komponen
terpilih ( dibagi tebal total unit stratigrafi ).
2. Multi Component
Peta Rasio : perbandingan antara sekumpulan batuan dengan kumpulan batuan lain.
Contoh : Peta SSR ( Sand-Shale Ratio Map ), peta CR ( Clastic
RatioMap ).
5
Cara perhitungan untuk mendapatkan data pada peta SSR dan CR, yaitu:
∑ tebal sedimen klastik
∑ tebal sedimen
∑ tebal konglomerat + batupasir sand
∑ tebal lanau + lempung shale
Peta Sand Shale Ratio akan memperlihatkan dengan garis kontur
perbandingan jumlah ketebalan interkalasi pasir terhadap sisipan serpih
pada suatu interval lapisan. Peta ini lebih tepat untuk perubahan fasies
yang bersifat penyerpihan yang diwujudkan oleh jari jemari.
3. Peta Paleogeografi merupakan peta yang menggambarkan
kondisigeografi masa lampau
4. Peta paleotektonik.
Nama Grup Batas CR Batas SSR Ciri – Ciri UmumSandstone > 8 > 8 Batupasir > 79%Sand-shale > 8 1 – 8 Batupasir >shale; batugamping
< 11%Shale-sand > 8 1/8 – 1 Batupasir <shale; batugamping
< 11%Shale > 8 < 1/8 Shale> 79%Sand-lime 1 – 8 > 1 Batupasir >shale; batugamping
11 – 50%Shale-lime 1 – 8 < 1 Batupasir <shale; batugamping
11 – 50%Lime-sand ¼ - 1 > 1 Batugamping 50 – 80%;
batupasir >shaleLime-shale ¼ - 1 < 1 Batugamping 50 – 80%;
batupasir < shalelimestone < ¼ Semua harga Batugamping > 80%
Tabel 2.1. Pengelompokan fasies berdasarkan harga CR dan SSR
6
SSR =
CR =
Gambar 2.2 Diagram perbandingan CR dan SSR
7
SHALE
SSR
CR
SA
NON CLASTIC
BAB III
METODOLOGI
3.1 Diagram Alir
BAB IV
8
Persiapan alat dan bahan
Perhitungan data isopach dan SSR
Membuat peta kontur isopach dan SSR
Mewarnai masing-masing peta kontur menurut tabel dan intepretasi
Mengkombinasi kedua peta kontur
Analisis dan pembuatan laporan
Mulai
Selesai
3.2 Cara Kerja
1. Pembuatan peta isopach
a. Pengolahan data.
b. Penghitungan ketebalan sebenarnya (t), dengan cara mengurangi
ketebalan bawah formasi dengan ketebalan atas formasi.
c. Setelah diperoleh data t, nilai t tersebut digunakan sebagai z pada
pembuatan peta isopach.
2. Pembuatan peta Sand Shale Ratio (SSR)
a. Pengolahan data
b. Penghitungan rasio batupasir (sandstone) dengan batuserpih (shale),
dengan cara :
∑ tebal konglomerat + batupasir sand
∑ tebal lanau + lempung shale
c. Setelah diperoleh data rasio, nilai rasio tersebut digunakan sebagai z
pada pembuatan peta SSR
3. Pembuatan peta kombinasi Isopach dan SSR
Hasil peta Isopach dan SSR digabungkan dengan cara dioverlay pada
software Surfer.
4. Interpretasi
9
SSR =
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
4.1 Hasil Perhitungan Isopach
Tabel 4.1 Hasil perhitungan isopach
ISOPACHkedalam
an bawah formasi
kedalaman atas formasi
isopach
879 553 326958 486 472
1232 458 774945 464 481759 516 243
1086 584 502688 528 160
1418 558 8601898 548 1350988 498 490
2218 568 16501550 523 10271244 466 778986 554 432
1098 548 5501208 481 7271048 532 516875 553 322
1648 518 11301358 342 10161239 455 7841299 498 8011347 619 7282028 588 1440165 97 68
1002 435 567765 492 273912 435 477985 684 301
4.2 Hasil Perhitungan Sand Shale Ratio (SSR)
10
Tabel 4.2 Hasil perhitungan SSR
SSR
tebal batupasi
rtebal shale SSR
464 226 2,053417 57 7,316676 43 15,721261 33 7,909427 40 10,675315 7 45,000846 390 2,169177 9 19,667615 81 7,593857 33 25,970951 20 47,550271 100 2,710143 8 17,875477 35 13,629793 121 6,554865 122 7,090322 25 12,880178 55 3,236301 20 15,050479 70 6,843741 850 0,872437 247 1,769154 168 0,917482 646 0,746161 24 6,708
0 33 0,000232 1321 0,176400 300 1,333577 4965 0,116328 987 0,332
4.3 Contoh Perhitungan Isopach
Pada sumur 2
11
Kedalaman Bawah formasi : 958
Kedalaman atas formasi : 486
t = Kedalaman bawah formasi – Kedalaman atas formasi
t = 958 – 486 = 472
Pada sumur 8
Kedalaman Bawah formasi : 1418
Kedalaman atas formasi : 558
t = Kedalaman bawah formasi – Kedalaman atas formasi
t = 1418 – 558 = 860
Pada sumur 12
Kedalaman atas formasi : 1550
Kedalaman bawah formasi : 523
t = Kedalaman bawah formasi – Kedalaman atas formasi
t = 550 - 523 = 1027
Pada sumur 16
Kedalaman atas formasi : 1208
Kedalaman bawah formasi : 481
t = Kedalaman bawah formasi – Kedalaman atas formasi
t = 1208 - 481 = 727
Contoh Perhitungan SSR
Pada sumur 2
Tebal batupasir : 417
Tebal Shale : 57
tebal batupasir
tebal shale
SSR = 417 / 57 = 7,316
Pada sumur 8
Tebal batupasir : 117
Tebal Shale : 9
tebal batupasir
12
SSR =
SSR =
tebal shale
SSR = 117 / 9 = 19,667
Pada sumur 12
Tebal batupasir : 271
Tebal Shale : 100
tebal batupasir
tebal shale
SSR = 271 / 100 = 2,71
Pada sumur 16
Tebal batupasir : 865
Tebal Shale : 122
tebal batupasir
tebal shale
SSR = 865 / 122 = 7,090
4.4Peta Kontur
4.4.1 Peta Kontur Isopach (terlampir)
13
SSR =
SSR =
4.4.2 Surface Isopach
14
Keterangan :
500 = Garis Kontur
= Lapisan Tebal
= Lapisan Sedang
= Lapisan Tipis
4.4.3 Peta Kontur Sand Shale Ratio (SSR)
15
4.4.4 Overlay Sand Shale Ratio (SSR)
16
Keterangan :
500 = Garis Kontur
= Sandstone
= Sand - shalestone
= Shale - sandstone
= Shale
4.4.5 Peta Kontur Kombinasi Isopach & Sand Shale Ratio
17
BAB V
18
PEMBAHASAN
Pada praktikum Sedimentologi dan Stratigrafi kali ini, acaranya mengenai
peta litofasies. Peta litofasies merupakan peta yang menggambarkan variasi
komponen litologi dalam suatu unit stratigrafi menggambarkan perbedaa fasies
sedimenter berdasarkan cirri – cirri fisik litologi yang dapat diamati secara
megaskopis..
Berdasarkan pengolahan/perhitungan data yang didapat dari lapangan,
maka dapat diperoleh tiga macam bentuk peta, yaitu peta isopach, peta SSR (Sand
– Shale Ratio Map) dan peta kombinasi antara peta SSR dan isopach.Dari ketiga
jenis peta ini kita menginterpretasikan sehingga dapat mengetahui arah material
sedimen klastik, penentuan daerah potensi minyak/gas atau air, penentuan arah
laut terbuka, dan perkembangan sedimen klastik / non klastik.
5.1Peta Kontur Isopach
Guna dari peta isopach adalah menggambarkan ketebalan sesungguhnya
dari suatu bawah permukaan, peta ini menggambarkan ketebalan reservoir dengan
sangat baik
Pada peta isopach terdapat tiga jenis ketebalan lapisan yang terdiri dari
lapisan tipis, sedang dan tebal, lapisan tipis dengan ketebalan 0 – 500 m ditandai
dengan warna hijau muda dan lapisan sedang dengan ketebalan 500 – 900 m
ditandai dengan hujau tua sedangkan lapisan yang tebal ditandai dengan warna
biru dengan ketebalan > 1200 m, sedangkan pada peta isopach yang tertera pada
laporan ini mempunyai ketebalan maksimum 1000 m
Pada peta isopach ini bisa diinterpretasikan bagian bawah permukaan,
pada bentukan kontur lapisan tebal dapat diinterpretasikan bahwa di daerah
tersebut terjadi proses pengendapan yang berjalan efektif atau merupakan suatu
cekungan pengendapan yang mengendapkan material sedimen lebih banyak
daripada daerah lain yang memiliki perlapisan batuan sedang-tipis, dan dapat
diperkirakan pula energy pengendapan pada daerah ini cukup tinggi dibanding
yang memiliki perlapisan batuan sedang-tipis
19
Pada peta isopach ini juga bisa menginterpretasikan transportasi dan
mekanisme pengendapan dari batuan, jika dilihat dari peta diatas maka dapat
diinterpretasikan berupa pada peta ini lapisan tebal merupakan daerah
diperkirakan cebakan mineral yang baru bisa dipastikan pada saat digabungkan
dengan peta ssr
Lapisan tebal lokasinya pada peta kontur terletak pada sebelah selatan peta
sedangkan lapisan sedang berada diantara lapisan tebal dan tipis.Lapisan tipis
yang lebih mendominasi di semua lokasi dengan kehamparannya yang cukup luas
berada di sebelah utara peta jika di surface tiga dimensi dapat terlihat lebih jelas
kenampakan tebal tipisnya lapisan batuan yang dicirikan dengan bentuk
morfologinya. Pada lapisan batuan yang tebal kenampakannya berupa bukit-
bukit.Sedangkan lapisan tebal kenampakannya adalah dataran yang luas.
.
5.2PetaSand Shale Ratio (SSR)
Pada peta SSR yang telah dibuat diatas terdapat4 jenis litologi, yaitu
Shale (batas SSR <1/8 dengan warna merah), Shale - Sand (batas SSR 1/8 - 1
dengan warna pink), Sandy – shale (batas SSR 1 – 8 dengan warna orange),
dan Sandstone (batas SSR > 8 dengan warna kuning). Berdasarkan
perhitungan batas SSR yang terbesar adalah 46 dan yang terendah adalah 0.
Berdasarkan kenampakan peta SSR dapat diketahui arah laut terbuka
atau arah material sedimen klastik. Material yang lebih halus (batas SSR lebih
kecil) akan diendapkan di daerah hilir/dekat dengan laut. Sedangkan material
yang lebih kasar (batas SSR lebih besar) akan diendapkan di daerah hulu/
dekat dengan sumber (source rock). Hal ini dapat terjadi karena faktor energi
transportasi dan pengendapan, dimana semakin menuju kearah laut energi
transportasi akan semakin berkurang dan energy pengendapan akan semakin
tinggi.
Proses ini diawali oleh batuan sumber yang mengalami pelapukan
yang kemudian tererosi, material yang tererosi tersebut kemudian tertransport
oleh berbagai media, dapat tertransport oleh angin, maupun air. Setelah
20
energy tranportasi tidak lagi bekerja, maka klastika – klastika tersebut
terendapkan.Berdasarkan peta diatas, maka dapat diketahui arah pengendapan
yang terjadi pada daerah tersebut, yaitu dari daerah yang batas SSR-nya lebih
besar menuju ke daerah yang batas SSR-nya lebih kecil. Atau berdasarkan
peta yang telah dibuat, maka arah pengendapannya dari barat laut ke selatan.
5.3 Peta Kontur Kombinasi Isopach Dan SSR
Dari kombinasi peta Kontur Isopach dan SSR kita bisa menganalisa
dimana daerah yang berpotensi terdapatnya hidrokarbon dan air.Pada
umumnya daerah yang berpotensi terdapatnya hidrokarbon adalah daerah
yang berlitologi sandstone, yaitu daerah yang memiliki batas SSR yang lebih
besar.Ini dilihat dari porositas sandstone yang besar berdasarkan ukuran
butirnya yang memungkinkan menjadi sebuah cebakan (reservoir)
hidrokarbon.Batuan reservoir harus mempunyai porositas dan permeabilitas
yang merupakan kemampuan untuk menyimpan dan juga untuk melepaskan
hidrokarbon tersebut.Permeabilitas adalah kemampuan untuk meloloskan air
yang biasanya di ukur dalam satuan MD atau biasa di sebut
millidarcie.Semakin besar angka nya maka permeabilitasnya semakin baik
untuk produksi hidrokarbon.Sedangkan, porositas adalah kemampuan untuk
menyerap fluida pada batuan atau formasi atau ruang-ruang yang terisi oleh
fluida di antara zat-zat padat atau mineral pada suatu batuan.porositas da,
permeabilitas berada pada batuan reservoir atau biasa di sebut batuan
hydrocarbon bearing rock. Batuan hydrocarbon bearing rock atau batuan yang
berperan sebagai reservoir ada 3 yaitu batu pasir , batu dolomit dan
gamping.Ketiga batuan tersebut memiliki dua sifat di atas yaitu porositas,
dan permeabilitas. Lempung tidak termasuk walaupun dia juga merupakan
batuan source dalam hidrokarbon, karena lempung hanya memliki
kemampuan mengikat air tapi tidak memiliki kemampuan dalam mengalirkan
air dalam hal ini yang biasa di sebut permeabilitas
Dengan demikian daerah tersebut berpotensi adanya reservoar yang
ideal untuk menyimpan fluida (hidrokarbon). Pada peta ditunjukkan dengan
21
batas SSR >8 dan ditandai dengan warna kuning. Namun lapisan sandstone
yang berpotensi menjadi reservoir hidrokarbon haruslah yang memiliki
lapisan yang cukup tebal.Jika dilihat dari peta isopach yang menggambarkan
ketebalan lapisan dari suatu litologi, maka daerah sandstone yang memiliki
ketebalan lapisan yang cukup tebal berada pada sebelah barat laut peta
dengan ketebalan antara 1200 – 1500. .
Jadi kesimpulan yang dapat diambil dari kombinasi peta Isopach dan
SSR adalah daerah yang berpotensi sebagai reservoir hidrokarbon adalah
daerah yang memiliki batas SSR yang besar yaitu lapisan sandstone dan
memiliki ketebalan lapisan yang tebal yang ditandai warna biru dalam kalkir.
Daerah inilah yang akan menjadi prioritas jika akan dilakukan pemboran
untuk mencari cebakan hidrokarbon.
DAFTAR PUSTAKA
Endarto, Danang. 2005. Pengantar Geologi Dasar. Surakarta: Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
22
0 5 1 0 1 5 2 0 2 5
5
1 0
1 5
Gambar 5.1Daerah potensial reservoir minyak bumi pada peta overlay
Potensi reservoir minyak bumi
Staff Asisten Sedimentologi. 2002. Panduan Praktikum Sedimentologi.
Yogyakarta: Jurusan Teknik Geologi UGM.
Staff Asisten Sedimentologi dan Stratigrafi 2011. Panduan Praktikum
Sedimentologi dan Stratigrafi. Semarang : Prodi Teknik Geologi Universitas
Diponegoro.
23
LAMPIRAN
24
top related