kb 1 komunikasi kebidanan modul 4

Post on 26-Jun-2015

1.574 Views

Category:

Documents

10 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Konsep Dasar Komunikasi Interpersonal /Konseling

Kegiatan Belajar 1Modul 4 Komunikasi Interpersonal/Konseling

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya ManusiaPusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan

Jakarta 2013

Bidan dalam tugas kesehariannya selalu berhubungan dengan klien dimana dalam berhubungan tidak lepas dengan menggunakan komunikasi baik secara verbal maupun

non verbal.

jenis – jenis

Komunikasi kelompok adalah penyampaian pesan dari seseorang kepada individu di dalam kelompok kecil.

Komunikasi

jenis dari komunikasi yaitu:4Komunikasi massa adalah komunikasi dimana penyampaian pesan seseorang kepada kelompok besar orang, biasanya sebagian besar masyarakat.Komunikasi intrapersonal adalah penyampaian pesan seseorang kepada dirinya sendiri, ini biasanya merefleksikan yang sudah terjadi ataupun merencanakan yang ingin dikerjakan.

Komunikasi Interpersonal adalah penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain, bersifat dua arah, secara verbal dan non verbal seperti bidan dengan klien.

PROSESInteraksi dinamis antar orang keorang, dengan dua arah komunikasi, baik secara verbal maupun non verbal, Saling berbagai informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau antar individu di dalam kelompok kecil.

KIP

PENGERTIAN KIP/K

Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIP/K) adalah suatu proses dua arah, lingkaran interaktif dimana pihak-pihak yang berkomunikasi saling bertukar pesan secara verbal dan non verbal.

Konseling ( Bari dkk, 2002) adalah proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan panduan ketrampilan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik, bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi dan menentukan jalan keluar atau upaya untuk mengatasi masalah.

Ketika anda melakukan konseling suatu saat pasti anda akan menghadapi beberapa faktor penghambat.

Faktor Individual adalah Orientasi kultural (keterikatanbudaya) merupakan faktor individual yang dibawa seseorang dalam

melakukan interaksi.Orientasi ini merupakan gabungan dari:

Faktor Fisik: Kepekaan panca indra. Jika ada seorang klien dengan kebutuhan khusus, maka seorang Bidan sebisa mungkin meminta bantuan kepada orang terdekat klien yang bisa membantu anda berkomunikasi dengan klien

Sudut pandang – Nilai-nilai : Seorang klien datang untuk mendapatkan bantuan anda dalam menyelesaikan masalah berasal dari keluarga atau masyarakat dengan membawa nilai-nilai sendiri dari keluarga dan masyarakat. Sebagai Bidan anda harus menghormati nilai-nilai tersebut.

Faktor Sosial : Seseorang dengan latar belakang sosial tinggi didalam berkomunikasi akan berbeda dengan yang berasal dari latar belakang sosial yang biasa karena mereka lebih mendapatkan kesempatan untuk bersosialisasi atau berinteraksi dengan orang lain.

Bahasa : Seorang Bidan ketika dia berasal dari daerah berbeda dengan tempat kerjanya dimana daerah tersebut memiliki bahasa ibu tersendiri, maka akan mendapatkan hambatan dalam melakukan konseling karena akan di Indonesia sering kali terjadi perbedaan makna pada suatu kata.

Saudara-saudara, marilah kita berpindah pada pokok materi faktor- faktor yang berkaitan dengan interaksi.

Faktor-faktor yang berkaitan dengan interaksi adalah :

Tujuan dan harapan terhadap komunikasi. Jika konseli mempunyai perbedaan tujuan dan harapan terhadap konseling dari konselor maka akan sulit tercapainya tujuan dan harapan dari konseling tersebut, sehingga pada awal konseling harus dilakukan penyamaan persepsi tentang tujuan dan harapan konseli terhadap konseling.

Sikap terhadap interaksi. Alangkah harmonisnya suatu konseling ketika kedua pihak baik konselor maupun konseli mempunyai sikap positif, terbuka dan sportif terhadap konseling sehingga harapan dari konseling akan tercapai.

Pembawaan diri seseorang terhadap orang lainSeorang bidan yang mempunyai sikap mendukung akan menimbulkan rasa nyaman dan aman bagi konseli karena ada rasa percaya dan konseli merasa diperhatikan dan dihargai.

Faktor Situasional Percakapan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, situasi percakapan kesehatan antara bidan dan klien akan berbeda dengan situasi percakapan antara polisi dengan pelanggar lalu lintas.

hal-hal yang menyebabkan komunikasi terputus yaitu:

Kegagalan menyampaikan informasi penting : Kemampuan seorang sangat penting sekali perannya disini, sehingga kita sebagai Bidan harus belajar bagaimana menyampaikan pesan dengan baik, baik secara susunan maupun isinya.

Perpindahan topik bicara yang tidak lancar: Bidan adalah manusia biasa yang masing-masing memiliki karateristik dalam berkomunikasi. Ada tipe yang berkomunikasi melompat dari ide satu ke ide lain. Hal ini harus dihindari karena akan menyulitkan konseli dalam memahami informasi yang disampaikan konselor. Kita harus selalu berusaha untuk mengasah kemampuan ini agar hasil konseling optimum.

Sering kali ketika berkomunikasi akan terjadi

kesalahan dalam mengerti makna dari pesan yang disampaikan.

Bidan sebaiknya belajar menyampaikan pesan dengan bahasa verbal dan non verbal serta dilakukan klarifikasi sehingga konseli paham dengan informasi kita dan tidak salah

dalam mengartikan informasi dari kita. 

Beberapa hal yang harus diketahui pelaksanaan

Perhatian pada tanda verbal dan non verbal. Banyak masyarakat Indonsia yang mempunyai kebiasaan yang tidak berterus terang dalam mengungkapkan sesuatu. Sering terjadi perbedaan antara bahasa verbal dan non verbal karena faktor budaya yang menganggap tidak sopan kalau kita terlalu berterus terang.

KIP

Tanda verbal dan non verbal yang ditunjukkan bidan mempunyai efek panjang terhadap yang ingin kita capai Seorang Bidan harus menempatkan diri sesuai perannya karena ketika dia marah terhadap keluarganya dan tetap membawa bahasa non verbal nya kepada kliennya maka klien akan menganggap bahwa Bidannya adalah galak.

Mendapat kepercayaan dari klien. Ini adalah hal yang sangat penting karena dengan mendapatkan kepercayaan dari klien maka akan memberi kesempatan kita mendapatkan informasi yang jujur dari klien.

Introspeksi diantara konselor dan konseli agar tidak saling menyalahkan dan konseling akan berjalan lancar.

Indikator Hubungan Interpersonal yang Positif ini ditandai dengan adanya kerjasama yang baik antara konselor dan konseli sehingga akan memecahkan masalah yang dihadapi klien.

Menyambut Klien dengan ramah karena kesan pertama akan berpengaruh terhadap hubungan selanjutnya.

Ramah dan terbuka dalam menerima klien sehingga klien akan lebih percaya dan mau menceritakan apa yang dirasakan.

Menyediakan waktu untuk mendengar mereka karena proses konseling butuh waktu dan ketenangan untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

Menjawab semua pertanyaan dengan benar dan memuaskan, jika kita tidak tahu jawaban dari pertanyaan klien maka kita tidak boleh menjawab dengan jawaban yang salah, kita harus menunda untuk memberikan jawaban dengan mencari reverensi yang benar

Tetap sabar walaupun Klien bertanya hal yang sama berulang

ulang.

Percaya, memperhatikan, pengertian, saling menghormati dan kesediaan untuk membantu

Pentingnya KIP

Agar dapat memberikan informasi secara efektif kapada klien karena pada proses ini dilakukan dengan beberapa persiapan seperti tempat dan waktu yang khusus sehingga mereka bisa menceritakan apa yang dikeluhkan dan bidan bisa mendengarkan, memberikan solusi yang tepat, memberikan informasi apa yang belum mereka ketahui.Agar lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi klien yang sulit. Karena tipe dari klien itu berbeda-beda sehingga dalam memberikan pelayanan juga berbeda.

Agar membantu pekerjaan sebagai seorang bidan dalam memberikan pelayanan,untuk meningkatkan mutu pelayanan kebidanan dan untuk kepentingan pribadi:

Agar dapat berkomunikasi lebih baik dengan siapa aja

Agar lebih luwes dalam pergaulan dimana saja

perilaku dalam komunikasi

interpersonal yang harus dipahami oleh

Bidan 3Ada

Perilaku spontanPerilaku yang dilakukan berdasar desakan emosi dan dilakukan tanpa sensor serta revisi secara kognisi. Ini sebisa mungkin dihindarkan ketika menjadi seorang konselor,karena jika reaksi spontan anda adalah mengagetkan klien maka akan membuat klien menjadi takut atau tidak percaya pada anda.

Perilaku menurut kebiasaanPerilaku berdasar kebiasaan kita. Perilaku itu khas dilakukan pada suatu keadaan missal mengucapkan selamat pagi.

Perilaku sadarPerilaku yang dipilih berdasar situasi yang ada, ini yang lebih disarankan ketika anda sebagai konselor karena apapun perilaku yang anda tampilkan selalu berdasarkan pemikiran yang matang.

Membantu klien memahami peristiwa yang mungkin dihadapi sehingga dapat dilakukan tindakan preventif terhadap hal-hal yang tidak diinginkan, seperti konseling pada ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan ini dalam rangka deteksi dini kalau ada kelainan.

TUJUAN KONSELING

Membantu klien mengenali tanda gejala terjadinya resiko kesehatan dan fasilitas kesehatan yang bisa menanggulangi resiko dan komplikasi yang akan terjadi. Ini dalam rangka deteksi dini dan rujukan

1Membantu klien dan keluarganya menentukan kebutuhan yang mungkin diperlukan.Seringnya, klien dan keluarga tidak mengetahui kebutuhan mereka ketika bidan tidak memberikan informasi pada mereka.2Membantu klien membuat pilihan sesuai dengan keadaan kesehatan dan keinginan mereka.3

4

CIRI KONSELOR EFEKTIF

Mampu menciptakan suasana nyaman dan aman bagi klien sehingga klien lebih terbuka dan mudah dalam mengeluhkan masalahnya.

Mampu menyampaikan informasi objektif, lengkap dan jelas dengan menggunakan bahas yang mudah dimengerti

Menimbulkan rasa saling percaya diantara klien konselor, hal ini sangat penting karena kalau klien sudah tidak percaya lagi sama kita maka klien tidak adan kembali lagi ke tempat kita.

Mampu mengenali hambatan sosio-kultural setempat sehingga bias lebih tepat dalam memilihkan alternative pemecahan masalah

Mampu mendengar aktif dan bertanya secara efektif dan sopan, menghargai saat klien bercerita sehingga kita tidak adan kehilangan

kata kunci dalam konseling.

Memahami dan mampu menjelaskan berbagai aspek kesehatan reproduksi

Mampu mengenali keinginan klien dan keterbatasan penolong sehingga lebih bias memahami kelebihan dan kekurangannya.

Membuat klien bertanya berbicara dan mengeluarkan pendapat dalam proses konseling sehingga proses konseling bisa berjalan lancar.

Menghormati hak klien, membantu dan memperhatikan klien dalam memecahkan masalahnya.

PROSES KONSELING

Tahap yang harus dilaksanakan yaitu:

Pembinaan hubungan baik (rapport), awal dari pertemuan dengan klien kita diharapkan harus bias membina hubungan yang baik karena dengan kesan yang baik maka akan berlanjut dengan baik dan sebaliknya.

Penggalian informasi dilakukan untuk mendapatkan data-data untuk menentukan diagnosa dan bagaimana cara penyelasainya.

Identifikasi masalah yang dirasakan klien dengan melakukan pengkajian data subjektif dan objektif sehingga akan diketemukan apa yang menjadi permasalahannya.

4

Kebutuhan bisa dilihat dari data pengkajian, bidan akan bisa menentukan apa yang menjadi kebutuhan dari klien tersebut.

Perasaan yang dirasakan klien akan bisa dilihat dari wawancara dan gerakan tubuh yang dilakukan klien.

Kekuatan diri dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Pengambilan keputusan, pemecahan masalah & perencanaan.

Menindaklanjuti pertemuan selanjutnya untuk membahas apakah yang direncanakan bisa dilaksanakan atau tidak.

Sumber Refrensi Gambar

http://2.bp.blogspot.com/FLMZk_cIA2A/TfwRQ0kKmNI/AAAAAAAAABQ/1qf7ad5QQVU/s1600/Communication+style+of+your+business.jpghttp://christianschooljournal.com/wp-content/uploads/2013/08/Communication-Talk.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-mGSN71P-6js/TbUGV2zkuI/AAAAAAAAAOk/Y3bPe_VXHf4/s1600/DSC5173.jpghttp://legalvoice.org.uk/media//2012/09/communication-breakdown.jpghttp://mtdeafblind.ruralinstitute.umt.edu/Images/communication%20strat..jpghttp://blog.ketchum.com/wp-content/uploads/2013/02/trust.jpghttp://8tracks.imgix.net/i/000/551/959/c/Introspection_by_egovsego-631-7285.jpg?fm=jpg&q=65&fit=maxhttp://api.ning.com/files/lX-9UGOkQ3XzBVq-bw-BUrYSti*kx0WLUHpzKYgZuWrDI2dJH1NzxiZM7OOuQ659ZNX95xMbVlSlGFB0MQ1DbQEuXh7hdZul/Smile.jpghttp://www.hdwallpapersinn.com/wp-content/uploads/2013/09/ee8.jpghttp://images5.fanpop.com/image/photos/29400000/Waiting-beriwan-29473286-1152-864.jpghttp://3.bp.blogspot.com/_PLwkzVwSmM/TT9rlEMEyyI/AAAAAAAAAAw/cbYr5ApEvEk/s1600/percaya.jpghttp://albalum.files.wordpress.com/2013/01/direction-wallpaper-141.jpg

top related