dasar teori komunikasi dalam praktik kebidanan filekomunikasi terapeutik adalah komunikasi yang...
TRANSCRIPT
1
Mata Kuliah : Komunikasi dalam Praktik Kebidanan
SKS : 2 / 3
Prodi : D-III Kebidanan / D-IV Kebidanan
Dosen : Faradilla Safitri, S.ST., M.Kes
KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,
manusia dapat saling berhubungan satu sama lain. Komunikasi adalah pertukaran
pesan verbal maupun nonverbal antara si pengirim pesan dengan si penerima
pesan untuk mengubah tingkah laku.
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar
dan bertujuan dan kegiatannya difokuskan untuk kesembuhan pasien, dan
merupakan komunikasi professional yang mengarah pada tujuan untuk
penyembuhan pasien.
Konseling merupakan suatu bantuan yang diberikan oleh konselor yang
terlatih pada individu yang mengalami masalah (klien), secara tatap muka, yang
bertujuan agar individu tersebut dapat mengambil keputusan secara mandiri atas
permasalahan yang dihadapinya baik masalah psikologis, sosial dan lain-lain
dengan harapan dapat memecahkan masalahnya, memahami dirinya,
mengarahkan dirinya sesuai dengan kemampuan dan potensinya sehingga
mencapai penyesuaian diri dengan lingkungannya. Konseling juga merupakan
suatu proses yang kompleks dan melibatkan hubungan yang bersifat pribadi dan
memerlukan tingkat keterampilan yang tinggi. Oleh karena itu dalam kegiatannya
konseling melibatkan emosional dan intelektual untuk memiliki pengendalian
perilaku cermat, kepekaan terhadap manusia dan masalahnya, dan keterampilan-
keterampilan teknis yang memadai.
DASAR TEORI
2
Sesuai dengan wewenang dan lingkup pelayanan kebidanan, maka
konseling dalam bidang kebidanan meliputi :
1. Komunikasi pada bayi dan balita
2. Komunikasi pada remaja
3. Komunikasi pada calon orang tua
4. Komunikasi pada wanita hamil (masa antenatal)
5. Komunikasi pada ibu bersalin (masa natal)
6. Komunikasi pada ibu nifas
7. Komunikasi pada ibu meneteki (menyusui)
8. Komunikasi pada akseptor keluarga berencana
9. Komunikasi pada wanita masa klimakterium dan menopause
10. Komunikasi pada wanita dengan gangguan reproduksi
Komunikasi terapeutik memegang peranan penting dalam membantu pasien
memecahkan masalah yang dihadapi. Komunikasi terapeutik didefinisikan sebagai
komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatan dipusatkan
untuk kesembuhan pasien
Tujuan komunikasi terapeutik adalah :
1. Membantu pasien memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran
2. Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk pasien
3. Membantu memengaruhi orang lain, lingkungan fisik, dan diri sendiri.
Dalam pelayanan kebidanan, sesuai dengan wewenang dan lingkup
pelayanan, maka bidang konseling kebidanan meliputi :
A. KOMUNIKASI PADA BAYI DAN BALITA
Bayi merupakan makhluk yang menakjubkan, diciptakan untuk
Memberikan dan menerima kebahagiaan, ditakdirkan untuk makan, tidur,
beristirahat dan bermain kapanpun mereka mau. Bayi belum bisa berkata-kata,
sebagai gantinya bayi menangis untuk mengungkapkan perasaan dan
3
keinginannya. Komunikasi bayi dimulai sejak dia lahir ke dunia, dimulai ketika
bayi mulai menangis sampai bayi dapat bicara lancar, adapun proses dari bayi
menangis sampai bisa berkata-kata belum dipahami secara pasti.
1. Perkembangan Komunikasi
Fase pertumbuhan dan perkembangan komunikasi pada bayi meliputi :
a. Fase Prelinguistic (fase sebelum bicara)
Suara pertama yang dikeluarkan bayi baru lahir adalah tangis sebagai
reaksi sehubungan perubahan tekanan udara dan suhu luar uterin. Kebutuhan
dikomunikasikan lewat tangis sampai usia satu tahun, pada saat usia anak dua
sampai tiga minggu seharusnya orang tua sudah dapat membedakan tangis
bayi. Biasanya bayi menangis karena lapar, pantat basah, kesakitan atau minta
perhatian.
b. Kata Pertama
1) Usia 10-12 bulan tumbuh pengertian pasif dari bahasa
2) Kata pertama mungkin tidak disadari oleh orang tuanya karena anak
banyak akal untuk mengerti perlu mendengar apa yang dikatakan anak
sehubungan dengan apa yang dikerjakan missal namun bisa berarti mama,
bisa berarti makan.
3) Anak Memberikan reaksi yang berbeda pada satu kata ucapan dengan
intonasi pada usia 4-5 bulan. Ketika ada orang bilang diam sambil
membentak akan berbeda ketika orang berkata diam untuk menenangkan
tangisan.
4) Bicara sesungguhnya mulai usia 12-18 bulan karena sudah bisa
dimengerti maksudnya.
5) Satu kata mengandung satu kalimat, misal mengatakan makan maka
berarti saya mau makan.
6) Menggunakan empat kata usia lima belas bulan, sepuluh kata usia delapan
belas bulan, lima puluh kata usia dua tahun dan anak sudah bisa bereaksi
terhadap perintah orang tuanya.
4
c. Kalimat Pertama
1) Usia dua tahun anak mulai menyusun kata
2) Periode ini dikenal sebagai pembicaraan komplit
3) Kalimat anak seperti juga kata pertama, punya arti pribadi dan tidak ikut
aturan tata bahasa. Misal anak bilang makan berarti saya mau makan. Jadi
orang tua atau orang disekitarnya harus tanggap terhadap kata-kata anak
tersebut.
4) Kadang-kadang disusun kombinasi kata yang aneh dan merubah
huruf/kata karena sulit mengucapkan satu nama. Contoh perahu
diucapkan pelahu.
d. Kemampuan Bicara Egosentris dan Memasyarakat
Kemampuan bicara egosentris (berpusat pada diri sendiri) di bedakan tiga
macam :
1) Repetitif (pengulangan). Kata yang didengar diulang-ulang.
2) Monolog (berbicara satu arah), biasanya pada anak pra sekolah. Anak
bicara sendiri memainkan banyak peran dengan berkata-kata sendiri.
3) Monolog kolektif. Beberapa anak berkumpul dalam suatu tempat tapi
mereka bicara sendiri-sendiri, biasanya asyik memainkan mainan sendiri.
e. Perkembangan Semantik
Sematik adalah pengetahuan yang mempelajari arti dari kata bahasa yang
diajarkan. Anak pertama kali memahami arti konkrit kemudian mulai
mengetahui arti dan jenis kata abstrak. Misalnya anak akan lebih memahami
kucing yang bisa dilihat dari pada pahit, manis dan lain-lain. Kata abstrak
dipelajari setelah pada masa pra sekolah. Kata yang sulit untuk anak pra
sekolah adalah kata yang selain punya arti fisik juga punya arti psikologis.
Prinsip komunikasi yang efektif pada anak :
1) Mengikuti perkembangan psikologis anak
2) Kontak kasih saying orang tua dapat memperkuat kepribadian anak
5
3) Pentingnya dalam komunikasi : belaian, dukungan dan sentuhan akan
menimbulkan rasa senang dan bahagia.
4) Dorongan bidan yaitu dengan membantu ibu serta pihak lain dalam
Memberikan dukungan rangsangan aktif dalam bahasa dan emosi.
2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Perkembangan Bahasa
a. Intelegensi (kecerdasan). Ini jelas memengaruhi bahasa, misalnya idiot akan
lebih lambat perkembangan bahasanya dibandingkan anak-anak yang punya
intelegensi normal atau rugi.
b. Jenis kelamin. Tahun pertama tidak banyak perbedaan, setelah itu wanita
lebih superior. Usia sekolah akhir setara kembali dalam perbendaharaan kata,
laki-laki lebih unggul dalam kata-kata tertentu, wanita unggul dalam tata
bahasa.
c. Bilingual (dua bahasa). Penelitian kontradiktif anak dengan dua bahasa
lambat perkembangan bahasanya.
d. Status tunggal atau kembar. Pada anak kembar rangasang bicara kurang dari
orang lain.
e. Rangsangan/dorongan orang tua. Ibu yang orientasi objek dan tidak
kritis/instruktif anak lebih cepat dalam perkembangan bahasa.
f. Sosial ekonomi. Sosial ekonomi tinggi lebih unggul ditunjang fasilitas.
3. Cara-cara dalam Memberikan Dukungan Rangsangan Aktif
a. Memperbaiki model orang tuanya
b. Mendorong kemampuan komunikasi, baik verbal maupun non verbal
c. Berikan anak pengalaman untuk dapat berbicarakan
d. Mendorong anak untuk mendengar
e. Mendorong anak berbicara sebagai pengganti tindakan aksi
f. Gunakan kata yang pasti dan benar.
6
4. Prinsip Komunikasi Efektif
Yang harus diperhatikan saat komunikasi dengan anak :
a. Kesabaran mendengar. Cobalah dengarkan seluruh ucapan anak, jangan
memotong sedikit pun kata-kata mereka.
b. Role playing. Bermain peran sebagai guru, ayah ibu, polisi-penjahat dan
sebagainya akan membuat anak mampu mengekspresikan segala emosi,
perasaan, pikiran dan keinginan mereka secara bebas.
c. Tepat guna. Bila anak melakukan kesalahan, tegurlah pada saat itu juga.
Bukan tindakan bijaksana apabila kita menunda kemarahan/teguran sampai
ayah pulang dari kantor atau mengungkit-ungkit kesalahan anak yang sudah
lalu.
B. KOMUNIKASI PADA REMAJA
Menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak, remaja adalah mereka berusia 10 sampai 18 tahun, sedangkan menurut
WHO, yang dimaksud remaja adalah laki-laki dan perempuan yang berusia 18
sampai 24 tahun.
Remaja biasanya merupakan masa untuk mencari jati diri dan pengakuan,
sehingga dalam situasi psikologis yang masih labil. Bila tidak diikuti dengan
informasi-informasi yang benar maka akan menimbulkan berbagai masalah yang
menyangkut kenakalan remaja.
Konseling yang diberikan pada anak laki-laki dan perempuan pada masa
remaja bertujuan Memberikan pemahaman dan upaya penyesuaian diri terhadap
perubahan fisik dan emosi yang terjadi pada usia remaja. Pelaksanaan konseling
pada remaja menggunakan pendekatan kelompok.
Bidan perlu menjalin hubungan komunikasi terbuka dan mengungkapkan
hal-hal yang belum diketahui oleh remaja. Bidan dapat melakukan komunikasi
terapeutik pada remaja dengan menitikberatkan masalah :
a. Perubahan fisik/biologis sesuai usia
b. Perubahan emosi dan perilaku remaja
c. Kehamilan pada remaja
7
d. Narkotika
e. Kenakalan remaja
f. Hambatan dalam belajar
Komunikasi yang efektif pada remaja harus memperhatikan hal-hal yang
menyangkut dengan remaja. Dalam komunikasi dengan remaja lebih
memperhatikan :
a. Kenyamanan remaja dalam menerima informasi
b. Memperhatikan cara pandang remaja dalam mensikapi pesan yang
disampaikan
c. Memfokuskan pada persoalan yang akan disampaikan
d. Menggunakan bahasa yang muah dimengerti dan nyaman untuk didengar
e. Menjalin sikap terbuka dan menumbuhkan kepercayaan pada remaja
f. Bisa menguasai dan mengendalikan emosi pada remaja saat penyampaian
pesan
g. Menjalin keakraban dengan remaja
Bidan sebagai konselor dalam masalah tersebut perlu melakukan pelayanan
konseling, baik pada keluarga dalam arti orang tua maupun remaja yang
bermasalah.
C. KOMUNIKASI PADA CALON ORANG TUA
Konseling pada calon orangtua membantu pemahaman diri untuk menjadi
orang tua, baik sebagai ayah maupun sebagai ibu. Perubahan status kehidupan
sesuai dengan perkembangan terjadi secara alami. Salah satu peran bidan ketika
menghadapi klien adalah melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling
kebidanan.
Untuk memperjelas arah konseling kebidanan pada calon orang tua, perlu
adanya pemahaman terlebih dahulu tentang hal – hal sebagai berikut :
8
a. Menjadi orang tua
Menjadi orang tua adalah suatu proses kehidupan yang bermula dari
terbentuknya pasangan suami istri menjadi keluarga dan berlanjut dengan
adanya keturunan.
b. Tanggung jawab laki-laki sebagai kepala keluarga dan sebagai ayah.
Dalam perubahan status menjadi ayah atau kepala keluarga, merupakan suatu
keadaan yang membuat laki-laki secara psikologis harus mampu membagi
kasih terhadap istri dan anak. Memenuhi kebutuhan keluarga secara fisik dan
psikologis, secara moral dan material.
c. Tanggung jawab perempuan sebagai ibu dalam keluarga
d. Peran ibu dalam keluarga sangat kompleks. Ibu sebagai penerus keturunan,
pendidik dalam keluarga dan sebagai pendamping suami serta sebagai
pelaksana, menjalankan perekonomian dalam keluarga bersama suami.
Bidan dapat melakukan komunikasi terapeutik pada calon ibu dengan lebih
menitikberatkan kepada:
a. Memberikan penjelasan secara fisiologis peristiwa yang disebut menstruasi.
b. Memberikan bimbingan tentang perawatan diri sehubungan dengan peristiwa
menstruasi.
c. Memberikan bimbingan tentang persiapan perkawinan, dihubungkan dengan
NKKBS/keluarga berkualitas.
d. Persyaratan-persyaratan kesehatan yang sangat menentukan sebagai calon
ibu.
e. Memberikan pemahaman dan upaya penyesuaian diri terhadap perubahan
fisik dan emosi dan peran yang terjadi.
f. Menikah dan membentuk keluarga baru membutuhkan konseling.
Konseling pada orang tua karena berperan sebagai orang tua yang baik:
a. Butuh penyesuaian dalam menghadapi kehidupan dan lingkungan baru (dua
keluarga menjadi satu)
b. Menjadi orang tua merupakan proses kehidupan individu
9
c. Masalah perbedaan pasutri (pasangan suami istri)
d. Tanggung jawab laki-laki (ayah/kepala keluarga)
e. Tanggung jawab perempuan sebagai penerus keturunan, pendidik,
pendamping suami, ekonomi keluarga
f. Masalah-masalah yang dihadapi:
1) Kesehatan
2) Pendidikan
3) Hubungan antar dan inter keluarga
4) Psikososial (norma dan tata nilai)
D. KOMUNIKASI PADA WANITA HAMIL
Konseling pada wanita hamil terutama ditujukan pada ibu dengan
kehamilan pertama. Konseling yang diberikan oleh bidan pada trimester pertama
berkenaan dengan perkembangan janin sesuai dengan usia kehamilan, serta
perubahan yang terjadi pada ibu. Konseling pada kehamilan trimester ketiga
berfokus pada intervensi yang diberikan pada klien berkenaan dengan keadaan
janin dalam rahim, posisi janin dan letak janin. Persiapan persalinan baik yang
normal maupun yang tidak normal didahului dengan penjelasan tanda persalinan.
Peristiwa fisiologis:
Terjadi konsepsi (pertemuan sperma dan sel telur), ibu tidak menstruasi,
terjadi perubahan hormonal, hal ini yang menyebabkan kadang ibu mengalami
pusing, mual, tidak nafsu makan, peningkatan suhu tubuh dan nampak cloasma
gravidarum, BB bertambah, pembesaran uterus, sehingga tadinya langsing
menjadi montok, gendut, dan gerakan lambat.
Perubahan psikologis:
Kehamilan merupakan arti emosional pada setiap wanita, yang biasanya
disertai perubahan-perubahan kejiwaan. Peristiwa-peristiwa kejiwaan yang
biasanya menyertai ibu hamil antara lain peristiwa ngidam dibarengi dengan
emosi-emosi yang kuat karena dorongan hormonal, ibu jadi peka, mudah
10
tersinggung, karena hamil umumnya menambah intensitas tekanan batin pada
psikisnya, tetapi dapat juga dijumpai ibu yang bangga dengan kehamilannya dan
bergairah menyambut kehadiran bayinya, bila merupakan peristiwa pertama.
Disamping perasaan gembira, rasa cemas pun timbul apa bayinya cacat/sehat, apa
melahirkan dengan lancar. Hal ini biasanya diperberat dengan kasus-kasus rumah
tangga.
Hal-hal yang menimbulkan kecemasan dan ketakutan pada ibu hamil
adalah:
a. Ibu hamil pertama belum punya pengalaman, contoh adanya pergerakan
anak, kelainan-kelainan kulit
b. Anak yang tidak diharapkan, contoh pernah mau digugurkan tetapi tidak
gugur, takut anaknya cacat, kehamilan diluar nikah
c. Persalinan lalu tidak menyenangkan, contih anak lahir tidak abnormal, anak
meninggal, perdarahan, terlalu mengharap jenis kelamin tertentu, umur ibu
resiko tinggi, ibu menderita penyakit tertentu, tidak mendapat dukungan
suami atau keluarga yang lain, dll.
Pelaksanaan komunikasi terapeutik:
a. Bidan yang senantiasa berhubungan dengan bumil diharapkan mampu
melalaui tindakan pemeriksaan, penyuluhan, dan segala bentuk kontak
langsung dengan berbagai metode maupun bentuk hubungan. Mengadakan
komunikasi terapeutik
b. Komunikasi terapeutik diharapkan dapat merendam pemunculan faktor
psikososial yang berdampak negatif terhadap kehamilan
c. Bidan diharapkan membantu ibu sejak awal kehamilannya untuk
mengorganisasikan perasaannya, pikirannya, kekuatannya untuk menerima,
memelihara kehamilannya sehingga dapat melahirkan dengan lancar.
11
Prinsip komunikasi pada ibu hamil:
a. Pesan yang disampaikan sesuai dengan kondisi ibu hamil
b. Informasi yang diberikan menyangkut tentang kehamilan dan persiapan
melahirkan. Seperti ke hal-hal yang menyangkut kesehatan serta pelayanan
kesehatan yang diperlukan
c. Menciptakan kenyamanan dan keakraban saat menyampaikan pesan
d. Tidak membuat penerima stress dengan info yan disampaikan
E. KOMUNIKASI PADA IBU BERSALIN
Kelahiran merupakan proses fisiologis yang diwarnai komponen
psikologis. Akan tetapi peristiwa yang dialami tiap orang berbeda.
Perubahan fisiologis:
a. Semakin tua kehamilan ibu semakin merasakan gerakan-gerakan bayi, perut
makinbesar, pergerakan ibu semakin tidak bebas, ibu tidak nyaman.
Kadang-kadang terjadi gangguan kencing, kaki bengkak.
b. Otot-otot panggul dan jalan lahir mekar
c. Kontraksi uterus dipengaruhi syaraf-syaraf sympati, parasympati, syaraf
lokal otot uterus
Perubahan psikologis:
a. Minggu-minggu terakhir dipengaruhi perasaan/emosi dan ketegangan
b. Ibu cemas apa bayinya cacat, dapat lahir lancar
c. Ibu takut darah, nyeri, takut mati
d. Kecemasan ayah hampir sama dengan kecemasan ibu, bedanya ayah tidak
langsung merasakan efek kehamilan
Pelaksanaan komunikasi terapeutik pada ibu melahirkan:
Melihat kecemasan pada ibu dan suami maka orientasi pelayanan bukan
hanya ditujukan pada ibu tetapi juga pada suami. Ibu dituntun untuk melakukan
kegiatan-kegiatan yang menunjang proses kelahiran. Suami dibesarkan hatinya,
dijelaskan apa yang terjadi pada istrinya.
12
a. Komunikasi pada ibu bersalin difokuskan pada teknik-teknik bersalin
seperti teknik mengejan atau mengatur pernafasan dan lain-lain
b. Pemberian pesan harus sabar dalam memberikan informasi pada saat ibu
bersalin sehingga ibu yang sedang bersalin merasa nyaman dan tanggap
dengan isi pesan yang diberikan sehingga bisa mempratekkan sesuai dengan
apa yang diharapkan.
F. KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS
Perubahan fisiologis:
Terjadi proses involusio, keluar lochea, perut ibu kelihatan besar.
Perubahan psikologis:
Muncul berbagai ekspresi akibat berlalunya peristiwa menentukan dalam
hidupnya dan merupakan peristiwa mengesankan karena:
a. Ibu merasa bangga karena telah mengalami kesulitan, kecemasan, kesakitan,
penderitaan dengan tenaganya sendiri
b. Ibu bahagia karena telah mendapat relasi dengan bayinya, ingin cepat tau
jenis kelamin, bentuk bayinya.
c. Disamping itu muncul gejala-gejala psikis disebabkan:
1) Ibu mengalami kesenduan, kepedihan hati, kekecewaan dan penderitaan
batin missal karena anak hasil hubungan luar nikah
2) Jenis kelamin anak tidak sesuai harapan, bayi cacat sehingga timbul rasa
tidak cinta anaknya
3) Ibu-ibu yang telah cerai, kelahiran anak merupakan peristiwa tidak
menyenangkan
Pelaksanaan komunikasi terapeutik:
a. Bidan harus hati-hati melakukan komunikasi karena kestabilan emosi belum
pulih seperti semula
b. Orientasi pembicaraan lebih berkisar penerimaan terhadap bayi serta kondisi
fisik dan psikis ibu nifas
13
Prinsip komunikasi pada ibu nifas:
a. Komunikasi difokuskan pada permasalahan kasusnya masa nifas seperti cara
menjaga kebersihan, perawatan bagi dan juga kesehatan ibu dan anak. Serta
pemulihan organ-organ reproduksi
b. Disesuaikan dengan kondisi ibu jika ada informasi atau pesan yang
memerlukan suatu tindakan khususnya dana
c. Dalam menyampaikan informasi, pesan harus mudah dimengerti dan
dipahami oleh penerima
d. Jika pesan memerlukan tindakan seperti cara menyusui yang benar, maka
pemberi pesan harus memberikan contoh melalui alat media atau
mempratekkan langsung pada ibu-ibu tersebut.
G. KOMUNIKASI PADA IBU MENYUSUI
Perubahan fisiologis:
Kelenjar susu mulai bekerja yang dipengaruhi hormon-hormon maka
mulailah masa menyusui
Perubahan psikologis:
a. Ibu merasa terpisah dengan bayinya. Gejolak emosi yang muncul: ibu cemas
dengan keselamatan bayinya, cemas tidak dapat memberi ASI dan
perawatan cukup, tetapi ada juga yang sebaliknya benci kepada anaknya.
b. Kondisi yang mencemaskan dimana ibu takut menyusui bayinya, takut
payudara jadi jelek, masalah lain karena ASI tidak keluar, takut bayi kurang
makan/ASI
Pelaksanaan komunikasi:
Komunikasi ditekankan kepada peranan ibu untuk memberikan air
susunya kepada bayi sebagai wujud pertalian kasih sayang.
14
H. KOMUNIKASI PADA AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA
Perubahan fisiologis:
Kadang-kadang muncul gangguan-gangguan sebagai akibat dari efek
samping kontrasepsi seperti pusing, BB bertambah, timbul flek-flek pada wajah,
menstruasi banyak/tidak teratur/tidak menstruasi, keputihan, libido turun, dll.
Perubahan psikologis:
Ibu merasa cemas, takut akan masalah-masalah/keluhan-keluhan yang
terjadi, ibu takut terjadi kegagalan dalam pemakaian alat kontrasepsi sehingga
hamil.
Pelaksanaan komunikasi:
a. Komunikasi berorientasi kepada penjelasan efek samping pemakaian
kontrasepsi dan cara mengatasinya
b. Cara kerja alat kontrasepsi dan cara pemakaiannya
I. KOMUNIKASI PADA WANITA MASA KLIMAKTERIUM DAN
MENOPAUSE
Perubahan fisiologis:
Kadang-kadang muncul gangguan-gangguan yang menyertai akibat
menurunnya hormon estrogen dan progesteron, seperti haid tidak teratur, keringat
dingin, rasa panas di wajah (hot flash), jantung berdebar-debar, sakit saat
berhubungan seks (dispareuni), dll.
Perubahan psikologis:
Ibu merasa cemas, takut akan masalah-masalah/keluhan-keluhan yang terjadi.
Pelaksanaan komunikasi:
a. Menjelaskan bahwa menopause adalah salah satu siklus kehidupan wanita
b. Deteksi dini terhadap kelainan yang berhubungan dengan gangguan
reproduksi pada usia subur maupun klimakterium
15
c. Memberikan informasi tempat-tempat pelayanan kesehatan yang berkaitan
dengan cek kesehatan khususnya kesehatan reproduksi
d. Membantu klien dalam pengambilan keputusan
e. Komunikasi pada menopause harus memperhatikan sifat-sifat dari
menopause itu sendiri agar pesan yang disampaikan dapat dicerna dengan
baik
f. Karena fungsi dari organ tubuhnya mulai berkurang maka komunikasi bisa
menggunakan alat bantu untuk mempermudah dalam memahami pesan yang
disampaikan
Komunikasi bisa menggunakan beberapa pendekatan diantaranya:
a. Pendekatan biologis: yaitu menitikberatkan pada perubahan-perubahan
biologis yang terjadi pada menopause seperti anatomi fisiologi serta kondisi
patologi yang bersifat mutipel dan kelainan fungsional pada menopause
b. Pendekatan psikologis: yaitu menitikberatkan pada pemeliharaan dan
pengembangan fungsi-fungsi kognitif, afektif, konatif, dan kepribadian
secara optimal
c. Pendekatan sosial budaya: yaitu menitikberatkan pada masalah sosial
budaya yang mempengaruhi menopause.
J. Komunikasi Pada Wanita Dengan Gangguan Reproduksi
Perubahan fisiologis:
Muncul gangguan-gangguan dan keluhan yang berhubungan dengan organ
reproduksi wanita, seperti keputihan, gangguan menstruasi, infertilitas,
kanker/tumor di organ reproduksi, penyakit menular seksual, dll.
Perubahan psikologis:
Ibu merasa cemas, takut akan masalah-masalah/keluhan-keluhan yang
terjadi dan ketidaksiapan menerima kenyataan
16
Pelaksanaan komunikasi:
a. Menjelaskan penyebab/kemungkinan gangguan yang diderita ibu
b. Deteksi dini terhadap kelaianan yang berhubungan dengan gangguan
reproduksi
c. Memberikan informasi tempat-tempat pelayanan kesehatan yang berkaitan
dengan cek kesehatan atau rujukan khususnya kesehatan reproduksi
d. Membantu klien dalam mengambil keputusan
e. Memberikan support mental.
1. Th. Endang Purwoastuti dan Elisabeth. 2015. Komunikasi dan Konseling
Kebidanan. Yogyakarta : Penerbit Pustakabarupress
2. Masruroh. 2013. Buku Panduan Praktik Ketrampilan Asuhan Kebidanan
Nifas. Yogyakarta : Penerbit Parama Publishing.
3. Yulifah dan Yuswanto. 2009. Komunikasi dan Konseling dalam Kebidanan.
Jakarta : Penerbit Salemba Medika.
4. Daftar Tilik Kebidanan Universitas Ubudiyah Indonesia.
Setelah mempelajari modul, mahasiswa dapat :
1. Mengetahui pengertian komunikasi dalam praktik kebidanan
2. Mengetahui tujuan komunikasi dalam praktik kebidanan
3. Mengetahui macam-macam komunikasi dalam praktik kebidanan
4. Mempraktikkan cara berkomunikasi dalam praktik kebidanan
REFERENSI
OBJEKTIF PERILAKU
MAHASISWA
17
1. Baca dan pelajari modul, daftar tilik dan buku sumber yang tersedia
2. Siapkan media yang dibutuhkan untuk melakukan komunikasi/ konseling
3. Ikuti petunjuk instruktur
4. Setiap mahasiswa mempraktikkan komunikasi/konseling dalam kebidanan
1. Pastikan semua media yang digunakan dapat berfungsi dengan baik
2. Perhatikan privasi, kenyamanan dan keamanan klien
3. Penjelasan dilakukan secara sistematis
PETUNJUK
KESELAMATAN KERJA
18
DAFTAR TILIK
ANAMNESA IBU HAMIL
Skala Penilaian :
0 = Tidak Memuaskan Langkah/ tugas tidak dikerjakan dengan benar/
dihilangkan
1 = Cukup Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi
masih bimbang
2 = Memuaskan Langkah dilakukan dengan benar, tepat tanpa ragu-ragu,
dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan
NO BUTIR YANG DINILAI NOMOR
PESERTA
A Sikap Dan Perilaku 1 2 3
1 Menyambut klien dengan sopan dan ramah
0. Tidak dikerjakan
1. Memberikan salam saja tanpa mempersilahkan duduk
2. Memberikan salam dan mempersilahkan duduk
2 Memperkenalkan diri kepada klien
0. Tidak dikerjakan
1. Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa menyebutkan
nama
2. Memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama
sambil berjabat tangan
3 Merespon reaksi klien dengan tepat
0. Tidak merespon
1. Memberikan respon tetapi tidak ditanggapi dengan tepat
2. Memberikan respon terhadap reaksi klien dengan tepat
4 Teruji percaya diri dan tidak ragu-ragu
0. Terlihat gugup, tidak melakukan kontak mata dan suara
kurang jelas
1. Tergesa-gesa dan terlihat ragu
2. Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya diri
5 Menjaga privasi klien
0. Tidak dilakukan
1. Menjaga privasi dengan ucapan atau memperagakan
menutup pintu/sampiran saja
2. Menjaga privasi dengan ucapan dan memperagakan
menutup pintu/sampiran saja
B PENILAIAN CONTENT/ISI
6 Menanyakan identitas ibu
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak lengkap
19
2. Menanyakan identitas dengan lengkap
7 Menanyakan keluhan ibu
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak lengkap
2. Menanyakan dengan jelas dan lengkap
8 Menggali riwayat haid :
a. Menarche
b. Siklus
c. Lama
d. Banyaknya
e. Warna
f. Keluhan
0. Tidak dilakukan
1. Hanya menanyakan sebagian riwayat haid saja
2. Menanyakan semua riwayat haid
9 Menggali riwayat perkawinan :
a. Usia pernikahan
b. Lama menikah
c. Status
0. Tidak dilakukan
1. Hanya menanyakan sebagian riwayat perkawinan saja
2. Menanyakan semua riwayat perkawinan
10 Riwayat kehamilan sekarang :
a. HPHT
b. Gerakan janin
c. Imunisasi TT
0. Tidak dilakukan
1. Hanya menanyakan sebagian riwayat kehamilan saja
2. Menanyakan semua riwayat kehamilan
11 Menggali riwayat obstetric (kehamilan, persalinan, nifas
yang lalu)
a. Jumlah kehamilan
b. Permasalahan kehamilan yang lalu (tanda bahaya
kehamilan)
c. Jumlah anak yang lahir hidup
d. Jumlah kelahiran premature, cacat
e. Jumlah keguguran
f. Persalinan dengan tindakan (operasi sesar, forsep,
vakum)
g. Riwayat perdarahan pada persalinan atau pasca
persalinan
h. Berat bayi < 2,5 kg atau > 4 kg
i. Masalah janin
20
j. Imunisasi toxoid tetanus (TT)
k. Komplikasi nifas
0. Tidak dilakukan
1. Hanya menanyakan sebagian riwayat obstetric saja
2. Menanyakan semua riwayat obstetric
12 Menggali riwayat KB (jenis, lama pakai, alasan berhenti,
keluhan)
0. Tidak dilakukan
1. Hanya menanyakan sebagian riwayat KB saja
2. Menanyakan semua riwayat KB
13 Riwayat pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari :
a. Makan
b. Minum
c. Eliminasi
d. Akktifitas
e. Istirahat
f. Kebiasaan sehari-hari (merokok, jamu, obat-obatan)
g. Seksual
0. Tidak dilakukan
1. Hanya menanyakan sebagian riwayat pola pemenuhan
kebutuhan sehari-hari saja
2. Menanyakan semua riwayat pola pemenuhan kebutuhan
sehari-hari
14 Riwayat kesehatan sekarang :
Penyakit/keluhan yang diderita sekarang diluar keluhan
utama
0. Tidak dilakukan
1. Hanya menanyakan sebagian saja tentang riwayat
kesehatan yang sekarang
2. Menanyakan semua riwayat kesehatan yang sekarang
15 Riwayat kesehatan lalu (keadaan /penyakit yang pernah
diderita oleh pasien)
a. Alergi makanan atau obat
b. Kardiovaskuler/jantung
c. Malaria
d. Hepatitis
e. Penyakit kelamin/HIV/AIDS
f. Asma
g. Diabetes
h. Hipertensi
0. Tidak dilakukan
21
1. Hanya menanyakan sebagian saja tentang kesehatan
yang lalu saja
2. menanyakan semua riwayat kesehatan yang lalu
16 Menggali riwayat psikososial :
a. Tanggapan ibu terhadap kehamilannya
b. Dukungan keluarga/suami terhadap kehamilannya
c. Pengambilan keputusan dalam keluarga
d. Aktivitas atau interaksi sosial
e. Anggota keluarga yang tinggal serumah
f. Hewan peliharaan
0. Tidak dilakukan
1. Hanya menanyakan sebagian riwayat psikososial saja
2. Menanyakan semua riwayat psikososial
17 Menggali status ekonomi : penghasilan perbulan
0. Tidak dilakukan
1. Menggali status ekonomi tapi tidak menanyakan
penghasilan perbulan
2. Menggali status ekonomi dan menanyakan
penghasilan perbulan
18 Menyepakati kunjungan ulang berikutnya
0. Tidak dilakukan
1. Menjadwalkan kunjungan ulang tapi tidak
menyepakatinya dengan pasien
2. Menjadwalkan kunjungan ulang dan menyepakatinya
dengan pasien
C TEHNIK
19 Teruji menanyakan dengan jelas secara sistematis
0. Tidak dikerjakan
1. Menanyakan secara tidak berurutan
2. Menanyakan secara berurutan
20 Teruji menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
0. Tidak dikerjakan
1. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti klien
tetapi masih diselingi penggunaan bahasa medis
2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti klien
tanpa menggunakan bahasa medis
21 Teruji memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan
Memberikan umpan balik
0. Tidak dikerjakan
1. Memberikan kesempatan klien untuk menanyakan
tetapi tidak segera Memberikan jawaban
2. Memberikan kesempatan klien untuk menanyakan
keluhan atau hal-hal yang tidak dimengerti dan segera
Memberikan jawaban yang memuaskan klien
22 Memfollow up setiap jawaban dengan baik
22
0. Tidak dilakukan
1. Dilakukan dengan tidak lengkap
2. Dilakukan dengan lengkap
23 Teruji mendokumentasikan hasil tindakan
0. Tidak dikerjakan
1. Mendokumentasikan hasil tindakan tidak lengkap
2. Mendokumentasikan hasil tindakan dengan lengkap
TOTAL SCORE : 46
NILAI AKHIR = JUMLAH : 46 X 100
23
DAFTAR TILIK
ANAMNESA IBU BERSALIN
Skala Penilaian :
0 = Tidak Memuaskan Langkah/ tugas tidak dikerjakan dengan benar/
dihilangkan
1 = Cukup Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi
masih bimbang
2 = Memuaskan Langkah dilakukan dengan benar, tepat tanpa ragu-ragu,
dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan
NO BUTIR YANG DINILAI NOMOR
PESERTA
A Sikap Dan Perilaku 1 2 3
1 Menyambut klien dengan sopan dan ramah
0. Tidak dikerjakan
1. Memberikan salam saja tanpa mempersilahkan duduk
2. Memberikan salam dan mempersilahkan duduk
2 Memperkenalkan diri kepada klien
0. Tidak dikerjakan
1. Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa menyebutkan
nama
2. Memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama
sambil berjabat tangan
3 Merespon reaksi klien dengan tepat
0. Tidak merespon
1. Memberikan respon tetapi tidak ditanggapi dengan tepat
2. Memberikan respon terhadap reaksi klien dengan tepat
4 Teruji percaya diri dan tidak ragu-ragu
0. Terlihat gugup, tidak melakukan kontak mata dan suara
kurang jelas
1. Tergesa-gesa dan terlihat ragu
2. Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya diri
5 Menjaga privasi klien
0. Tidak dilakukan
1. Menjaga privasi dengan ucapan atau memperagakan
menutup pintu/sampiran saja
2. Menjaga privasi dengan ucapan dan memperagakan
menutup pintu/sampiran saja
B PENILAIAN CONTENT/ISI
6 Menanyakan identitas ibu
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak lengkap
24
2. Menanyakan identitas dengan lengkap
7 Menanyakan keluhan ibu
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak lengkap
2. Menanyakan dengan jelas dan lengkap
8 Menanyakan tentang :
- Kehamilan keberapa (Grafida)
- Berapa kali melahirkan (Partus)
- Pernah mengalami keguguran (Abortus)
0. Tidak dilakukan
1. Hanya menanyakan sebagian
2. Menanyakan dengan lengkap
9 Mengkaji ulang / menanyakan mengenai usia kehamilan
sekarang
0. Tidak dilakukan
1. Hanya menanyakan atau mengkaji saja
2. Mengkaji dan menanyakan secara lengkap
10 Menanyakan tentang riwayat kehamilan dan persalinan
yang lalu
- Riwayat kesehatan dan penyakit yang pernah
diderita
- Riwayat komplikasi kehamilan dan persalinan yang
lalu
- Riwayat operasi yang pernah dialami
- Jumlah anak yang lahir hidup
- Berat bayi < 2,5 kg atau > 4 kg
- Jarak kehamilan
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak lengkap
2. Menanyakan dengan lengkap
11 Mengkaji ulang / menanyakan mengenai masalah-masalah
dengan kehamilan yang sekarang (lengkapi penapisan)
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak lengkap
2. Menanyakan dengan lengkap
12 Menanyakan mengenai kontraksi
- Kapan mulai terasa
- Frekuensi
- Durasi
- Kekuatannya
25
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak lengkap
2. Menanyakan dengan lengkap dan jelas
13 Menanyakan tentang adakah keluarnya cairan dari vagina :
- Perdarahan vagina
- Lendir darah
- Aliran atau semburan cairan
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak lengkap
2. Menanyakan dengan lengkap dan jelas
14 Menanyakan mengenai gerakan janin
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak jelas
2. Menanyakan dengan jelas
15 Menanyakan mengenai istirahat terakhir dan kapan makan
terakhir
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak jelas
2. Menanyakan dengan jelas
16 Menanyakan terakhir buang air kecil dan buang air besar
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak jelas
2. Menanyakan dengan jelas
17 Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa akan
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut
0. Tidak dilakukan
1. Menjelaskan tidak lengkap
2. Menjelaskan dengan lengkap
C TEHNIK
18 Teruji menanyakan dengan jelas secara sistematis
0. Tidak dikerjakan
1. Menanyakan secara tidak berurutan
2. Menanyakan secara berurutan
19 Teruji menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
0. Tidak dikerjakan
1. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti klien
tetapi masih diselingi penggunaan bahasa medis
2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti klien
tanpa menggunakan bahasa medis
20 Teruji memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan
Memberikan umpan balik
26
0. Tidak dikerjakan
1. Memberikan kesempatan klien untuk menanyakan
tetapi tidak segera Memberikan jawaban
2. Memberikan kesempatan klien untuk menanyakan
keluhan atau hal-hal yang tidak dimengerti dan segera
Memberikan jawaban yang memuaskan klien
21 Memfollow up setiap jawaban dengan baik
0. Tidak dilakukan
1. Dilakukan dengan tidak lengkap
2. Dilakukan dengan lengkap
22 Teruji mendokumentasikan hasil tindakan
0. Tidak dikerjakan
1. Mendokumentasikan hasil tindakan tidak lengkap
2. Mendokumentasikan hasil tindakan dengan lengkap
TOTAL SCORE : 44
NILAI AKHIR = JUMLAH : 44 X 100
27
DAFTAR TILIK
ANAMNESA IBU NIFAS
Skala Penilaian :
0 = Tidak Memuaskan Langkah/ tugas tidak dikerjakan dengan benar/
dihilangkan
1 = Cukup Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi
masih bimbang
2 = Memuaskan Langkah dilakukan dengan benar, tepat tanpa ragu-ragu,
dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan
NO BUTIR YANG DINILAI NOMOR
PESERTA
A Sikap Dan Perilaku 1 2 3
1 Menyambut klien dengan sopan dan ramah
0. Tidak dikerjakan
1. Memberikan salam saja tanpa mempersilahkan duduk
2. Memberikan salam dan mempersilahkan duduk
2 Memperkenalkan diri kepada klien
0. Tidak dikerjakan
1. Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa menyebutkan
nama
2. Memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama
sambil berjabat tangan
3 Merespon reaksi klien dengan tepat
0. Tidak merespon
1. Memberikan respon tetapi tidak ditanggapi dengan tepat
2. Memberikan respon terhadap reaksi klien dengan tepat
4 Teruji percaya diri dan tidak ragu-ragu
0. Terlihat gugup, tidak melakukan kontak mata dan suara
kurang jelas
1. Tergesa-gesa dan terlihat ragu
2. Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya diri
5 Menjaga privasi klien
0. Tidak dilakukan
1. Menjaga privasi dengan ucapan atau memperagakan
menutup pintu/sampiran saja
2. Menjaga privasi dengan ucapan dan memperagakan
menutup pintu/sampiran saja
B PENILAIAN CONTENT/ISI
6 Menanyakan identitas pasien
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak lengkap
28
2. Menanyakan identitas dengan lengkap
7 Menanyakan keluhan ibu
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak lengkap
2. Menanyakan dengan jelas dan lengkap
8 Menanyakan tanggal persalinan
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak lengkap
2. Menanyakan dengan lengkap meliputi tanggal, bulan,
tahun dan jam melahirkan
9 Menanyakan siapa yang menolong persalinan
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak lengkap
2. Menanyakan dengan lengkap meliputi nama dan profesi
penolong persalinan
10 Menanyakan jenis persalinan (spontan, vakum, sc dll)
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak lengkap
2. Menanyakan dengan lengkap meliputi jenis dan lama
11 Menanyakan apakah ada episiotomi
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak jelas
2. Menanyakan dengan jelas
12 Menanyakan komplikasi selama kehamilan, persalinan dan
setelah persalinan
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak lengkap
2. Menanyakan dengan lengkap
13 Menanyakan apakah ada keluhan dengan perineum
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak lengkap
2. Menanyakan dengan lengkap meliputi rasa sakit, panas
memerah dan bengkak
14 Menyanyakan tentang pengeluaran pervaginam
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak lengkap
2. Menanyakan dengan lengkap meliputi warna,
banyaknya, gumpalan, adakah bau tidak normal
15 Menanyakan ibu kapan dan bagaimana cara membersihkan
vulva
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak lengkap
2. Menanyakan dengan lengkap meliputi waktu, berapa
kali sehari dan memakai apa
16 Menanyakan tentang pola istirahat, bak/bab, dll
0. Tidak dilakukan
29
1. Menanyakan tidak lengkap
2. Menanyakan dengan lengkap
17 Menanyakan tentang pola aktivitas dan latihan fisik
(mobilisasi, senam nifas)
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak lengkap
2. Menanyakan dengan lengkap
18 Menanyakan riwayat diet, apa yang ibu makan, berapa kali
ibu makan
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak lengkap
2. Menanyakan dengan lengkap
19 Menanyakan apakah ibu mengonsumsi zat besi
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak lengkap
2. Menanyakan dengan lengkap meliputi berapa kali
perhari, dosisnya, sudah berapa lama
20 Menanyakan apakah ibu mengonsumsi vitamin A
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak lengkap
2. Menanyakan dengan lengkap meliputi berapa kali
perhari, dosisnya.
21 Menanyakan apakah ibu mengonsumsi obat-obat lain
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak lengkap
2. Menanyakan dengan lengkap meliputi jenis obat dan
dapat dari mana termasuk jamu
22 Menanyakan apakah sudah Memberikan ASI pada bayinya
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak lengkap
2. Menanyakan dengan lengkap meliputi kapan mulai
diberikan dan caranya
23 Menanyakan apakah ASInya keluar lancar
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak lengkap
2. Menanyakan dengan lengkap
24 Menanyakan apakah ada pembengkakan payudara
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan tidak lengkap
2. Menanyakan dengan lengkap
C TEHNIK
25 Teruji menanyakan dengan jelas secara sistematis
0. Tidak dikerjakan
1. Menanyakan secara tidak berurutan
2. Menanyakan secara berurutan
26 Teruji menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
30
0. Tidak dikerjakan
1. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti klien
tetapi masih diselingi penggunaan bahasa medis
2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti klien
tanpa menggunakan bahasa medis
27 Teruji memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan
Memberikan umpan balik
0. Tidak dikerjakan
1. Memberikan kesempatan klien untuk menanyakan
tetapi tidak segera Memberikan jawaban
2. Memberikan kesempatan klien untuk menanyakan
keluhan atau hal-hal yang tidak dimengerti dan segera
Memberikan jawaban yang memuaskan klien
28 Memfollow up setiap jawaban dengan baik
0. Tidak dilakukan
1. Dilakukan dengan tidak lengkap
2. Dilakukan dengan lengkap
29 Teruji mendokumentasikan hasil tindakan
0. Tidak dikerjakan
1. Mendokumentasikan hasil tindakan tidak lengkap
2. Mendokumentasikan hasil tindakan dengan lengkap
TOTAL SCORE : 58
NILAI AKHIR = JUMLAH : 58 X 100
31
DAFTAR TILIK
PEND KESH ASI EKSLUSIF
Skala Penilaian :
0 = Tidak Memuaskan Langkah/ tugas tidak dikerjakan dengan benar/
dihilangkan
1 = Cukup Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi
masih bimbang
2 = Memuaskan Langkah dilakukan dengan benar, tepat tanpa ragu-ragu,
dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan
NO BUTIR YANG DINILAI NOMOR
PESERTA
A Sikap Dan Perilaku 1 2 3
1 Menyambut klien dengan sopan dan ramah
0. Tidak dikerjakan
1. Memberikan salam saja tanpa mempersilahkan duduk
2. Memberikan salam dan mempersilahkan duduk
2 Memperkenalkan diri kepada klien
0. Tidak dikerjakan
1. Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa menyebutkan
nama
2. Memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama
sambil berjabat tangan
3 Merespon reaksi klien dengan tepat
0. Tidak merespon
1. Memberikan respon tetapi tidak ditanggapi dengan tepat
2. Memberikan respon terhadap reaksi klien dengan tepat
4 Teruji percaya diri dan tidak ragu-ragu
0. Terlihat gugup, tidak melakukan kontak mata dan suara
kurang jelas
1. Tergesa-gesa dan terlihat ragu
2. Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya diri
5 Menjaga privasi klien
0. Tidak dilakukan
1. Menjaga privasi dengan ucapan atau memperagakan
menutup pintu/sampiran saja
2. Menjaga privasi dengan ucapan dan memperagakan
menutup pintu/sampiran saja
B PENILAIAN CONTENT/ISI
6 Menanyakan keluhan klien dengan sopan
0. Tidak dilakukan
1. Sekedar menanyakan keluhan yang dirasakan
32
2. Menanyakan keluhan klien dengan jelas
7 Menjelaskan maksud dan tujuan pendidikan kesehatan
0. Tidak dilakukan
1. Menjelaskan maksud atau tujuan penkes saja
2. Menjelaskan maksud dan tujuan penkes
8 Teruji melakukan apersepsi mengenai ASI ekslusif
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan kepada klien apakah sudah tahu atau
belum tahu tentang ASI Ekslusif
2. Menanyakan kepada klien apakah ibu pernah
mendapatkan informasi mengenai ASI Ekslusif
sebelumnya
9 Menjelaskan pengertian ASI Ekslusif
0. Tidak dilakukan
1. Menjelaskan pengertian ASI Ekslusif dengan kurang
sempurna
2. Menjelaskan pengertian ASI Ekslusif dengan sempurna
10 Menjelaskan manfaat ASI sebagai
- Nutrisi
- Daya tahan tubuh
- Meningkatkan kecerdasan
- Meningkatkan jalinan kasih saying
- Penghematan biaya obat-obatan, tenaga, sarana
kesehatan
- Menciptakan generasi penerus bangsa yang
tangguhdan berkualitas
0. Tidak dikerjakan
1. Menjelaskan manfaat ASI kurang dari atau sama
dengan 3
2. Menjelaskan manfaat ASI lebih dari 3
11 Menjelaskan zat kekebalan dalam ASI
- Faktor bifidus : mendukung proses perkembangan
bakteri yang menguntungkan dalam usus bayi,
untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang
merugikan.
- Laktoferin : mengikat zat besi dalam ASI sehingga
zat besi tidak digunakan oleh bakteri pathogen
untuk pertumbuhannya.
- Anti alergi
- Mengandung zat anti virus polio
- Membantu pertumbuhan selaput usus bayi sebagai
perisai untuk menghindari zat-zat merugikan yang
masuk kedalam peredaran darah.
0. Tidak dikerjakan
1. Menjelaskan zat kekebalan ASI kurang dari atau sama
33
dengan 3
2. Menjelaskan zat kekebalan ASI lebih dari 3
12 Menjelaskan komposisi ASI
- Kolostrum
- Air susu masa peralihan
- Air susu matur
0. Tidak dikerjakan
1. Menjelaskan komposisi ASI tidak sempurna
2. Menjelaskan komposisi ASI dengan sempurna
13 Menjelaskan cara memperbanyak produksi ASI
- Bayi menyusu setiap 2 jam selama 10-15 menit
disetiap payudara
- Bangunkan bayi, buka baju/bedung yang membuat
rasa gerah, duduklah selama menyusui
- Pastikan bayi menyusu dengan posisi yang baik dan
menelan secara aktif
- Susui bayi ditempat yang tenang nyaman dan
minumlah setiap kali menyusui
- Tidur bersebelahan/dekat dengan bayi sehingga
dapat menyusui setiap saat
- Ibu meningkatkan istirahat dan minum
0. Tidak dikerjakan
1. Menjelaskan cara memproduksi ASI tidak sempurna
2. Menjelaskan cara memproduksi ASI dengan sempurna
14 Menjelaskan cara pemerasan ASI dengan tangan
- Tangan dicuci sampai bersih
- Siapkan cangkir/gelas tertutup yang telah dicuci
dengan air mendidih
- Payudara dikompres dengan kain handuk yang
hangat dan dimasase dengan kedua telapak tangan
dari pangkal kearah kalang payudara. Ulangi
pemijatan ini pada sekitar payudara secara merata.
- Dengan ibu jari disekitar kalang payudara bagian
atas dan jari telunjuk pada sisi yang lain, lalu daerah
kalang payudara ditekan kearah dada
- Daerah kalang payudara diperas dengan ibu jari dan
jari telunjuk, jangan memijat/menekan putting,
karena dapat menyebabkan rasa nyeri/lecet
- Ulangi tekan-peras-lepas- tekan-peras-lepas, pada
mulanya ASI tak keluar, setelah beberapa kali masa
ASI akan keluar
- Gerakan ini diulang pada sekitar kalang payudara
pada semua sisi, agar yakin bahwa ASI telah diperas
dari semua segmen payudara
0. Tidak dikerjakan
1. Menjelaskan cara pemerasan ASI tapi tidak sempurna
34
2. Menjelaskan cara pemerasan ASI secara sempurna
15 Menjelaskan cara penyimpanan dan pemberian ASI perah
- Di udara terbuka/bebas selama 6-8 jam
- Di lemari es (40C) selama 24 jam
- Di lemari pendingin/beku (-180C) selama 6 bulan
- ASI yang telah didinginkan bila akan dipakai tidak
boleh direbus, karena kualitasnya akan menurun
yaitu unsur kekebalannya. ASI tersebut cukup
didiamkan beberapa saat di dalam suhu kamar, agar
tidak terlalu dingin; atau dapat pula direndam
didalam wadah yang telah berisi air panas.
- Memberikan ASI perah dengan menggunakan
sendok
0. Tidak dikerjakan
1. Menjelaskan cara penyimpanan dan pemberian ASI
perah kurang sempurna
2. Menjelaskan cara penyimpanan dan pemberian ASI
perah dengan sempurna
16 Menjelaskan cara penerapan ASI Ekslusif pada ibu bekerja
- Selama cuti hanya Memberikan ASI saja
- Sebelum masa cuti habis ubah pola minum bayi
dengan ASI perah
- Sebelum berangkat bekerja susui bayi
- Selama di kantor perah ASI setiap 3-4 jam
- Simpan di lemari es dan dibawa pulang
- Setelah dihangatkan diberikan dengan sendok
0. Tidak dikerjakan
1. Menjelaskan penerapan ASI Ekslusif kurang sempurna
2. Menjelaskan penerapan ASI Ekslusif dengan sempurna
17 Teruji melakukan evaluasi dengan menanyakan kembali
apa yang susah dijelaskan
0. Tidak dikerjakan
1. Teruji melakukan evaluasi hanya dengan menanyakan
dan mempersilahkan klien untuk menjelaskan kembali
2. Teruji melakukan evaluasi hanya dengan menanyakan
dan mempersilahkan klien untuk menjelaskan kembali
serta member feed back
C TEHNIK
18 Teruji menanyakan dengan jelas secara sistematis
0. Tidak dikerjakan
1. Menanyakan secara tidak berurutan
2. Menanyakan secara berurutan
19 Teruji menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
0. Tidak dikerjakan
1. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti klien
tetapi masih diselingi penggunaan bahasa medis
35
2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti klien
tanpa menggunakan bahasa medis
20 Teruji memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan
Memberikan umpan balik
0. Tidak dikerjakan
1. Memberikan kesempatan klien untuk menanyakan
tetapi tidak segera Memberikan jawaban
2. Memberikan kesempatan klien untuk menanyakan
keluhan atau hal-hal yang tidak dimengerti dan segera
Memberikan jawaban yang memuaskan klien
21 Memfollow up setiap jawaban dengan baik
0. Tidak dilakukan
1. Dilakukan dengan tidak lengkap
2. Dilakukan dengan lengkap
22 Teruji mendokumentasikan hasil tindakan
0. Tidak dikerjakan
1. Mendokumentasikan hasil tindakan tidak lengkap
2. Mendokumentasikan hasil tindakan dengan lengkap
TOTAL SCORE : 44
NILAI AKHIR = JUMLAH : 44 X 100
36
DAFTAR TILIK
PEND KESH GIZI IBU MENYUSUI
Skala Penilaian :
0 = Tidak Memuaskan Langkah/ tugas tidak dikerjakan dengan benar/
dihilangkan
1 = Cukup Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi
masih bimbang
2 = Memuaskan Langkah dilakukan dengan benar, tepat tanpa ragu-ragu,
dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan
NO BUTIR YANG DINILAI NOMOR
PESERTA
A Sikap Dan Perilaku 1 2 3
1 Menyambut klien dengan sopan dan ramah
0. Tidak dikerjakan
1. Memberikan salam saja tanpa mempersilahkan duduk
2. Memberikan salam dan mempersilahkan duduk
2 Memperkenalkan diri kepada klien
0. Tidak dikerjakan
1. Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa menyebutkan
nama
2. Memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama
sambil berjabat tangan
3 Merespon reaksi klien dengan tepat
0. Tidak merespon
1. Memberikan respon tetapi tidak ditanggapi dengan tepat
2. Memberikan respon terhadap reaksi klien dengan tepat
4 Teruji percaya diri dan tidak ragu-ragu
0. Terlihat gugup, tidak melakukan kontak mata dan suara
kurang jelas
1. Tergesa-gesa dan terlihat ragu
2. Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya diri
5 Menjaga privasi klien
0. Tidak dilakukan
1. Menjaga privasi dengan ucapan atau memperagakan
menutup pintu/sampiran saja
2. Menjaga privasi dengan ucapan dan memperagakan
menutup pintu/sampiran saja
B PENILAIAN CONTENT/ISI
6 Teruji melakukan apersepsi mengenai kebutuhan gizi pada
ibu menyusui
“ Apakah ibu pernah mendapatkan informasi mengenai
37
kebutuhan zat gizi pada ibu menyusui sebelumnya, jika
sudah, informasi apa saja yang ibu dapatkan”.
0. Tidak dikerjakan
1. Menanyakan kepada klien tidak sempurna
2. Menanyakan kepada klien dengan sempurna
7 Menjelaskan pentingnya gizi bagi ibu menyusui ; “bahwa
pemenuhan zat gizi yang seimbang sangat penting untuk
pemulihan tubuh pasca persalinan, cadangan tenaga,
kesehatan yang optimal, mempersiapkan untuk dapat
menyusui sehingga ASI untuk bayi berkecukupan.
0. Tidak dikerjakan
1. Menjelaskan tidak lengkap
2. Menjelaskan dengan lengkap dan jelas
8 Menjelaskan permasalahan yang mungkin muncul akibat
kekurangan nutrisi pada ibu menyusui yaitu : dapat
menghambat pemulihan tubuh pasca persalinan, kelelahan,
gangguan kesehatan dan kurangnya produksi ASI
0. Tidak dikerjakan
1. Menjelaskan tidak lengkap
2. Menjelaskan dengan lengkap dan jelas
9 Menjelaskan tentang kebutuhan kalori ibu menyusui untuk
6 bulan pertama dan selanjutnya.
- Nutrisi yang dibutuhkan ; 800 kalori/hari pada 6
bulan pertama, dan 500 kalori/hari pada 6 bulan
selanjutnya.
- Asupan cairan 3 liter/hari, 2 liter berasal dari air
minum dan 1 liter dari kuah sayuran dan makanan
lain
0. Tidak dikerjakan
1. Menjelaskan tidak lengkap
2. Menjelaskan dengan lengkap
10 Menjelaskan makanan sumber energi selama menyusui
- Kebutuhan energi dalam masa menyusui ; 60-70%
dari seluruh kebutuhan kalori total
- Zat gizi sebagai sumber energi berasal dari
karbohidrat dan lemak
- Karbohidrat terdiri dari : beras, sagu, jagung, tepung
terigu dan ubi
- Lemak diperoleh dari hewani (lemak, mentega,
keju) dan nabati (minyak sayur, minyak kelapa dan
margarine)
0. Tidak dikerjakan
1. Menjelaskan tidak lengkap
2. Menjelaskan dengan lengkap
11 Teruji menjelaskan fungsi dan jenis makanan sumber
38
protein
- Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan, penggantian
sel-sel yang rusak, dan pembentukan ASI
- Jenis makanan sumber protein diantaranya protein
hewani (ikan, udang, kerang, kepiting, daging ayam,
hati, telur, susu dan keju), dan protein nabati (jenis
kacang-kacangan, kedelai, tahu dan tempe).
0. Tidak dikerjakan
1. Menjelaskan hanya fungsi atau jenisnya saja
2. Menjelaskan dengan lengkap, fungsi dan jenisnya
12 Teruji menjelaskan fungsi dan jenis makanan sumber
mineral
- Mineral digunakan untuk melindungi tubuh dari
serangan penyakit dan pengatur kelancaran
metabolism dalam tubuh
- Sumber mineral yang penting zat kapur (susu, keju
dan kacang-kacangan) fosfor (susu, keju dan
daging), zat besi (kuning telur, hati, daging, kerang,
ikan, kacang-kacangan dan sayuran hijau), yodium
(minyak ikan, ikan laut, dan garam beryodium) dan
kalsium (susu dan keju)
0. Tidak dikerjakan
1. Menjelaskan hanya fungsi atau jenisnya saja
2. Menjelaskan dengan lengkap, fungsi dan jenisnya
13 Teruji menjelaskan fungsi dan jenis makanan sumber
vitamin A
- Vitamin A digunakan untuk pertumbuhan sel,
jaringan, gigi dan tulang, perkembangan syaraf
penglihatan, meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap infeksi.
- Sumber vitamin A ; kuning telur, hati, mentega,
sayuran berwarna hijau, buah berwarna kuning, dan
kapsul vitamin A (200.00 iu)
0. Tidak dikerjakan
1. Menjelaskan hanya fungsi atau jenisnya saja
2. Menjelaskan dengan lengkap fungsi dan jenisnya
14 Teruji menjelaskan fungsi dan kebutuhan cairan selama
menyusui
- Fungsi cairan untuk memperlancar pengaturan
metabolisme dalam tubuh
- Asupan cairan 3 liter/hari
0. Tidak dikerjakan
1. Menjelaskan hanya fungsi atau kebutuhannya saja
2. Menjelaskan dengan lengkap, fungsi dan kebutuhannya
15 Teruji menjelaskan fungsi dan sumber tablet besi
- Zat besi dibutuhkan untuk kenaikan sirkulasi darah
39
dan sel, serta menambah sel darah merah (Hb),
sehingga daya angkut oxygen mencukupi kebutuhan
- Sumber zat besi : kuning telur, hati, daging, kerang,
ikan, kacang-kacangan dan sayuran hijau
0. Tidak dikerjakan
1. Menjelaskan hanya fungsi atau kebutuhannya saja
2. Menjelaskan dengan lengkap, fungsi dan kebutuhannya
16 Teruji menjelaskan porsi makanan ibu menyusui
- Porsi makan ibu menyusui bayi 0-6 bulan ; nasi 5
piring, ikan 3 potong, tempe 5 potong, sayuran 5
mangkuk, buah 2 potong, susu 1 gelas, air 8 gelas.
- Porsi makan ibu menyusui bayi > 6 bulan ; nasi 4
piring, ikan 2 potong, tempe 4 potong, sayuran 3
mangkuk, buah 2 potong, susu 1 gelas, air 8 gelas
0. Tidak dikerjakan
1. Menjelaskan hanya porsi makan ibu menyusui bayi 0-6
bulan atau bayi >6 bulan saja
2. Menjelaskan dengan lengkap
17 Teruji menjelaskan akibat pantang makanan selama
menyusui
- Memperlambat penyembuhan ibu, produksi ASI
terhambat yang mengakibatkan kenaikan BB bayi
terhambat, terhambatnya kenaikan HB pasca
melahirkan
0. Tidak dikerjakan
1. Menjelaskan tidak lengkap
2. Menjelaskan dengan lengkap
18 Teruji menjelaskan cara mengolah dan menyajikan
makanan serta memberikan contoh menu untuk ibu
menyusui
- Cara mengolah sayur dimasukkan sesudah air
mendidih, dan jangan terlalu lama agar tidak
kehilangan kandungan vitaminnya.
- Menyajikan makanan dengan berbagai variasi, rasa
dan warna makanan yang dapat menimbulkan selera
makan
0. Tidak dikerjakan
1. Menjelaskan hanya cara mengolah atau menyajikan saja
2. Menjelaskan dengan lengkap
19 Melaksanakan evaluasi dengan menanyakan kembali hal-
hal yang sudah dijelaskan dan memberikan umpan balik
0. Tidak dikerjakan
1. Melaksanakan hanya evaluasi saja
2. Melaksanakan evaluasi dan memberikan umpan balik
C TEHNIK
20 Teruji melakukan tindakan secara sistematis
40
0. Tidak dikerjakan
1. Menjelaskan dan melakukan tindakan secara tidak
berurutan
2. Menjelaskan dan melakukan tindakan secara berurutan
21 Teruji menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
0. Tidak dikerjakan
1. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti klien
tetapi masih diselingi penggunaan bahasa medis
2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti klien
tanpa menggunakan bahasa medis
22 Teruji memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan
Memberikan umpan balik
0. Tidak dikerjakan
1. Memberikan kesempatan klien untuk menanyakan
tetapi tidak segera Memberikan jawaban
2. Memberikan kesempatan klien untuk menanyakan
keluhan atau hal-hal yang tidak dimengerti dan segera
Memberikan jawaban yang memuaskan klien
23 Memfollow up setiap jawaban dengan baik
0. Tidak dilakukan
1. Dilakukan dengan tidak lengkap
2. Dilakukan dengan lengkap
24 Teruji mendokumentasikan hasil tindakan
0. Tidak dikerjakan
1. Mendokumentasikan hasil tindakan tidak lengkap
2. Mendokumentasikan hasil tindakan dengan lengkap
TOTAL SCORE : 48
NILAI AKHIR = JUMLAH : 48 X 100
41
DAFTAR TILIK
KONSELING KELUARGA BERENCANA
Skala Penilaian :
0 = Tidak Memuaskan Langkah/ tugas tidak dikerjakan dengan benar/
dihilangkan
1 = Cukup Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi
masih bimbang
2 = Memuaskan Langkah dilakukan dengan benar, tepat tanpa ragu-ragu,
dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan
NO BUTIR YANG DINILAI NOMOR
PESERTA
A Sikap Dan Perilaku 1 2 3
1 Menyambut klien dengan sopan dan ramah
0. Tidak dikerjakan
1. Memberikan salam saja tanpa mempersilahkan duduk
2. Memberikan salam dan mempersilahkan duduk
2 Memperkenalkan diri kepada klien
0. Tidak dikerjakan
1. Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa menyebutkan
nama
2. Memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama
sambil berjabat tangan
3 Merespon reaksi klien dengan tepat
0. Tidak merespon
1. Memberikan respon tetapi tidak ditanggapi dengan tepat
2. Memberikan respon terhadap reaksi klien dengan tepat
4 Teruji percaya diri dan tidak ragu-ragu
0. Terlihat gugup, tidak melakukan kontak mata dan suara
kurang jelas
1. Tergesa-gesa dan terlihat ragu
2. Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya diri
5 Menjaga privasi klien
0. Tidak dilakukan
1. Menjaga privasi dengan ucapan atau memperagakan
menutup pintu/sampiran saja
2. Menjaga privasi dengan ucapan dan memperagakan
menutup pintu/sampiran saja
B PENILAIAN CONTENT/ISI
6 Menanyakan keluhan klien dengan sopan
0. Tidak dilakukan
1. Sekedar menanyakan keluhan yang dirasakan
2. Menanyakan keluhan klien dengan jelas
7 Menjelaskan maksud dan tujuan konseling KB
42
0. Tidak dilakukan
1. Menjelaskan maksud atau tujuan konseling KB
2. Menjelaskan maksud dan tujuan konseling KB
8 Menggunakan alat peraga/leaflet/contoh alat kontrasepsi
saat menjelaskan
0. Tidak dilakukan
1. Tidak menggunakan alat peraga secara benar
2. Menggunakan alat peraga dengan benar
9 Teruji melakukan apersepsi mengenai alat kontrasepsi
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan kepada klien apakah sudah tahu atau
belum tahu tentang alat kontrasepsi
2. Menanyakan kepada klien apakah ibu pernah
mendapatkan informasi mengenai alat kontrasepsi
sebelumnya
10 Menjelaskan pengertian alat kontrasepsi
0. Tidak dilakukan
1. Menjelaskan pengertian alat kontrasepsi dengan kurang
sempurna
2. Menjelaskan pengertian alat kontrasepsi dengan
sempurna
11 Menjelaskan tentang jenis dan efektifitas alat kontrasepsi
0. Tidak dikerjakan
1. Menjelaskan jenis dan efektifitas alat kontrasepsi tidak
lengkap
2. Menjelaskan jenis dan efektifitas dengan lengkap
lengkap
12 Menjelaskan tentang keuntungan dan kerugian alat
kontrasepsi
0. Tidak dikerjakan
1. Menjelaskan keuntungan atau kerugian alat kontrasepsi
saja
2. Menjelaskan keuntungan dan kerugian alat kontrasepsi
dengan lengkap
13 Menjelaskan tentang efek samping penggunaan alat
kontrasepsi
0. Tidak dikerjakan
1. Menjelaskan efek samping beberapa alat kontrasepsi
saja
2. Menjelaskan efek samping semua alat kontrasepsi
14 Menjelaskan tentang cara pemakaian alat kontrasepsi
0. Tidak dikerjakan
1. Menjelaskan cara pemakaian beberapa alat kontrasepsi
saja
2. Menjelaskan cara pemakaian semua alat kontrasepsi
15 Mempersilahkan ibu untuk memilih salah satu alat
43
kontrasepsi yang diinginkan
0. Tidak dikerjakan
1. Mempersilahkan ibu memilih tanpa dibantu oleh bidan
2. Mempersilahkan ibu memilih dengan bantuan
penjelasan dari bidan
16 Menjelaskan kembali tentang cara pemakaian alat
kontrasepsi yang telah ibu pilih
0. Tidak dikerjakan
1. Menjelaskan cara pemakaian alat kontrasepsi tidak
lengkap
2. Menjelaskan cara pemakaian alat kontrasepsi secara
lengkap
17 Membuat perjanjian pertemuan untuk follow up
0. Tidak dilakukan
1. Membuat perjanjian pertemuan hanya sebelah pihak
saja
2. Membuat perjanjian pertemuan bersama klien
C TEHNIK
18 Teruji menanyakan dengan jelas secara sistematis
0. Tidak dikerjakan
1. Menanyakan secara tidak berurutan
2. Menanyakan secara berurutan
19 Teruji menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
0. Tidak dikerjakan
1. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti klien
tetapi masih diselingi penggunaan bahasa medis
2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti klien
tanpa menggunakan bahasa medis
20 Teruji memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan
Memberikan umpan balik
0. Tidak dikerjakan
1. Memberikan kesempatan klien untuk menanyakan
tetapi tidak segera Memberikan jawaban
2. Memberikan kesempatan klien untuk menanyakan
keluhan atau hal-hal yang tidak dimengerti dan segera
Memberikan jawaban yang memuaskan klien
21 Memfollow up setiap jawaban dengan baik
0. Tidak dilakukan
1. Dilakukan dengan tidak lengkap
2. Dilakukan dengan lengkap
22 Teruji mendokumentasikan hasil tindakan
0. Tidak dikerjakan
1. Mendokumentasikan hasil tindakan tidak lengkap
2. Mendokumentasikan hasil tindakan dengan lengkap
TOTAL SCORE : 44
NILAI AKHIR = JUMLAH : 44 X 100
44
DAFTAR TILIK
PEND KESH MASA KLIMAKTERIUM DAN MENOPAUSE
Skala Penilaian :
0 = Tidak Memuaskan Langkah/ tugas tidak dikerjakan dengan benar/
dihilangkan
1 = Cukup Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi
masih bimbang
2 = Memuaskan Langkah dilakukan dengan benar, tepat tanpa ragu-ragu,
dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan
NO BUTIR YANG DINILAI NOMOR
PESERTA
A Sikap Dan Perilaku 1 2 3
1 Menyambut klien dengan sopan dan ramah
0. Tidak dikerjakan
1. Memberikan salam saja tanpa mempersilahkan duduk
2. Memberikan salam dan mempersilahkan duduk
2 Memperkenalkan diri kepada klien
0. Tidak dikerjakan
1. Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa menyebutkan
nama
2. Memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama
sambil berjabat tangan
3 Merespon reaksi klien dengan tepat
0. Tidak merespon
1. Memberikan respon tetapi tidak ditanggapi dengan tepat
2. Memberikan respon terhadap reaksi klien dengan tepat
4 Teruji percaya diri dan tidak ragu-ragu
0. Terlihat gugup, tidak melakukan kontak mata dan suara
kurang jelas
1. Tergesa-gesa dan terlihat ragu
2. Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya diri
5 Menjaga privasi klien
0. Tidak dilakukan
1. Menjaga privasi dengan ucapan atau memperagakan
menutup pintu/sampiran saja
2. Menjaga privasi dengan ucapan dan memperagakan
menutup pintu/sampiran saja
B PENILAIAN CONTENT/ISI
6 Menanyakan keluhan klien dengan sopan
0. Tidak dilakukan
1. Sekedar menanyakan keluhan yang dirasakan
45
2. Menanyakan keluhan klien dengan jelas
7 Menjelaskan maksud dan tujuan pendidikan kesehatan
0. Tidak dilakukan
1. Menjelaskan maksud atau tujuan penkes saja
2. Menjelaskan maksud dan tujuan penkes
8 Teruji melakukan apersepsi mengenai masa klimakterium
dan menopause
0. Tidak dilakukan
1. Menanyakan kepada klien apakah sudah tahu tentang
masa klimakterium atau menopause saja
2. Menanyakan kepada klien apakah ibu pernah
mendapatkan informasi mengenai masa klimakterium
dan menopause sebelumnya
9 Menjelaskan pengertian klimakterium
- Klimakterium merupakan suatu proses fisiologis
dalam siklus kehidupan wanita dimana masa wanita
menyesuaikan diri dengan menurunnya produksi
hormone-hormon ovarium yang membuat wanita
tidak dapat memproduksi ovum, biasanya terjadi
selama 7-10 tahun.
- Klimakterium dibagi dalam 3 fase yaitu ;
o Premenopause adalah masa klimakterium yang
terjadi sebelum menopause, berlangsung selama
4-5 tahun dan pada usia 48-55 tahun.
o Menopause adalah masa berhentinya menstruasi
secara permanen yang diikuti gejala-gejala yang
terkadang membuat wanita merasa cemas,
berlangsung sekitar 3-4 tahun pada usia 56-60
tahun.
o Pascamenopause adalah masa setelah menstruasi
terakhir sampai gejala menghilang atau sampai
akhir kehidupan dan terjadi pada usia diatas 60
tahun.
0. Tidak dilakukan
1. Menjelaskan pengertian klimakterium dengan kurang
sempurna
2. Menjelaskan pengertian klimakterium dengan sempurna
10 Menjelaskan pengertian menopause
- Menopause adalah masa berhentinya menstruasi
dari keseluruhan proses penuaan yang melibatkan
sistem reproduksi dan merupakan masa perubahan
pada diri wanita yang meliputi perubahan sosial,
sosiologis dan psikologis.
46
0. Tidak dilakukan
1. Menjelaskan pengertian menopause dengan kurang
sempurna
2. Menjelaskan pengertian menopause dengan sempurna
11 Menjelaskan tanda-tanda awal masa klimakterium dan
menopause
- Perubahan kejiwaan seperti semburan panas (hot
flush), mudah marah, susah tidur, rasa gelisah,
takut, kurang percaya diri, pusing berkeringat
banyak, dada berdebar-debar dan penurunan gairah
seks
- Perubahan fisik seperti perubahan pada kulit yaitu
lemak bawah kulit menghilang sehingga kulit
mengendor dan lembek, kulit mudah terbakar sinar
matahari, kulit timbul bintik-bintik hitam dan
kelenjar kulit berkunang sehingga kulit menjadi
kering dan keriput.
0. Tidak dilakukan
1. Menjelaskan tanda-tanda perubahan kejiwaan atau
perubahan fisik saja
2. Menjelaskan dengan lengkap tanda-tanda perubahan
kejiwaan dan perubahan fisik.
12 Menjelaskan perubahan pada fungsi alat reproduksi
- Lemak vulva menurun sehingga vulva atropi
- Vagina mongering
- Lapisan sel liang senggama menipis
- Waktu yang dibutuhkan untuk merangsang daerah
sensitive lebih lama seiring dengan proses penuaan
0. Tidak dilakukan
1. Menjelaskan dengan tidak lengkap
2. Menjelaskan dengan lengkap
13 Menjelaskan perubahan pada tulang
- Hormone partatiroid berkurang
- Tulang mengalami pengapuran, zat kalsium
menurun, tulang mudah patah terutama pada
persendian paha dan osteoporosis
0. Tidak dilakukan
1. Menjelaskan dengan tidak lengkap
2. Menjelaskan dengan lengkap
14 Menjelaskan cara mengatasi gangguan psikologis pada
masa klimakterium dan menopause
- Terapi Sulih Hormon (TSH)
- Pola hidup sehat
47
- Olah raga
- Menerima dengan lapang dada bahwa poses
penuaan tidak dapat dihindari
- Hadapi masalah yang ada satu persatu
- Menyesuaikan sikap
- Merubah lingkungan agar tidak lagi berada dalam
keadaan monoton
- Untuk mengatasi masalah pribadi dan lingkungan
psikososial, perlu konsultasi dengan psikolog atau
dokter sesuai dengan keluhan yang dialami
0. Tidak dilakukan
1. Menjelaskan tapi tidak sempurna
2. Menjelaskan secara sempurna
15 Teruji melakukan evaluasi dengan menanyakan kembali
apa yang susah dijelaskan
3. Tidak dikerjakan
4. Teruji melakukan evaluasi hanya dengan menanyakan
dan mempersilahkan klien untuk menjelaskan kembali
5. Teruji melakukan evaluasi hanya dengan menanyakan
dan mempersilahkan klien untuk menjelaskan kembali
serta member feed back
C TEHNIK
16 Teruji menanyakan dengan jelas secara sistematis
0. Tidak dikerjakan
1. Menanyakan secara tidak berurutan
2. Menanyakan secara berurutan
17 Teruji menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
0. Tidak dikerjakan
1. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti klien
tetapi masih diselingi penggunaan bahasa medis
2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti klien
tanpa menggunakan bahasa medis
18 Teruji memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan
Memberikan umpan balik
0. Tidak dikerjakan
1. Memberikan kesempatan klien untuk menanyakan
tetapi tidak segera Memberikan jawaban
2. Memberikan kesempatan klien untuk menanyakan
keluhan atau hal-hal yang tidak dimengerti dan segera
Memberikan jawaban yang memuaskan klien
19 Memfollow up setiap jawaban dengan baik
0. Tidak dilakukan
1. Dilakukan dengan tidak lengkap
2. Dilakukan dengan lengkap
20 Teruji mendokumentasikan hasil tindakan
48
0. Tidak dikerjakan
1. Mendokumentasikan hasil tindakan tidak lengkap
2. Mendokumentasikan hasil tindakan dengan lengkap
TOTAL SCORE : 44
NILAI AKHIR = JUMLAH : 44 X 100