kasus kegawatdaruratan paru
Post on 28-Feb-2018
240 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 kasus kegawatdaruratan paru
1/23
KEDARURATAN MEDIK PARU PRIMER
A. Hemoptisis
Hemoptisis atau batuk darah adalah ekspektorasi darah atau dahak yang
mengandung darah, akibat perdarahan dari saluran nafas dibawah laring atau
perdarahan yang keluar ke saluran nafas dibawah laring.
Menurut Busroh (197! yang disebut hemoptisis masif adalah "
1. batuk darah #$%% && ' ) *am dan perdarahan tidak berhenti
. batuk darah +$%% && ' ) *am dan tetapi #% && ' ) *am *am dgn kadar
Hb +1% g-, batuk darah tetap berlangsung
. batuk darah +$%% && ' ) *am dan tetapi #% && ' ) *am, Hb +1% g-, )
*am dengan perawatan konser/atif batuk darah tersebut tidak berhenti
0lasifikasi menurut usel(,,)! "
1! 2 " batuk dengan perdarahan yang hanya dalam bentuk garis3garis
dalam sputum
! 22 " batuk dengan perdarahan 1 4 % ml
! 222 " batuk dengan perdarahan % 4 1% ml
4) 2222 " batuk dengan perdarahan # 1% ml
ositif satu dan dua dikatakan masih ringan, positif tiga hemoptisis
sedang, positif empat termasuk di dalam kriteria hemoptisis masif.
1. 5tiologi Hemoptisis
6nfeksi uber&ulosis, 0eganasan'tumor paru, Bronkiektasis, Abses paru,
neumonia bakterial, Bronkitis kronik, 6nfeksi *amur, rauma, 0elainan
/askuler, Autoimun, 8angguan sistem pembekuan darah.(!
. atofisiologi
a. 6nfeksi ' radang pada *aringan parenkim atau pembuluh darah
sehingga menyebabkan mukosa *alan napas pe&ah. erdarahan pada
penderita B dapat ter*adi karena robekan pembuluh darah pada
dinding ka/itas (aneurisma rassmussen!
b. 0ongesti aliran darah /ena pulmonaliskapiler pe&ah
1
-
7/25/2019 kasus kegawatdaruratan paru
2/23
&. 0elainan auto imun al/eolokapiler membran basalis terganggu
sehingga mudah pe&ah (8ood pastures syndrome!d. 6n/asi tumor menyebabkan pembentukan *aringan dan pembuluh
darah baru yang bersifat rapuh, sehingga membrana mukosa mudah
ter*adi pendarahan
e. rauma pada thora sehingga ter*adi transudasi darah ke dalam al/eoli
. :iagnostik
:iagnosis dapat ditegakkan dengan melakukan urutan pemeriksaan
sebagai berikut "
1! Anamnesis teliti
erlu dipastikan apakah penderita benar3benar mengalami
batuk darah bukan epitaksis atau muntah darah. Muntah darah
karena /arises esofagus atau ulkus peptikum dapat menyerupai
batuk darah. ;ntuk membedakan antara batuk darah dengan
muntah darah dapat dipergunakan petun*uk sebagai berikut "
Keadaan Hemoptisis Hematemesis
Prodromaeukosit, mikroorganisme,
makrofag, hemosiderin=isa makanan
Reaksi Alkalis (pH tinggi! Asam (pH rendah!
Riwaat penakit
dahu!uMenderita kelainan paru
8angguan lambung, kelainan
hepar
Anemi 0adang3kadang =elalu
Tin"a ?arna tin*a normal?arna tin*a bisa berwarna
hitam
2
-
7/25/2019 kasus kegawatdaruratan paru
3/23
). 0omplikasi
0omplikasi yang ter*adi merupakan kegawatan dari hemoptisis, yaitu
ditentukan oleh tiga faktor ($! "
1. er*adinya asfiksia oleh karena terdapatnya bekuan darah dalam
saluran pernapasan.
. @umlah darah yang dikeluarkan selama ter*adinya hemoptisis dapat
menimbulkan ren*atan hipo/olemik.
. Aspirasi, yaitu keadaan masuknya bekuan darah maupun sisa
makanan ke dalam *aringan paru yang sehat bersama inspirasi.
. rognosis
ada hemoptisis idiopatik prognosisnya baik ke&uali bila penderita
mengalami hemoptisis yang rekuren. =edangkan pada hemoptisis
sekunder ada beberapa faktor yang menentukan prognosis "
1. ingkatan hemoptisis " hemoptisis yang ter*adi pertama kali
mempunyai prognosis yang lebih baik.
. Ma&am penyakit dasar yang menyebabkan hemoptisis.
. epatnya kita bertindak, misalnya bronkoskopi yang segera
dilakukan untuk menghisap darah yang beku di bronkus dapat
menyelamatkan penderita.(9!
B. neumotoraks
1. :efinisi
neumotoraks adalah suatu keadaan terdapatnya udara atau gas di dalam
pleura yang menyebabkan kolapsnya paru yang terkena.(11!
. 0lasifikasi
0lasifikasi menurut penyebabnya, pneumotoraks dapat dikelompokkan
men*adi dua, yaitu(11,1!"
a. neumotoraks spontan yaitu setiap pneumotoraks yang ter*adi se&ara
tiba3tiba. neumotoraks tipe ini dapat diklasifikasikan lagi ke dalam
dua *enis, yaitu "
3
-
7/25/2019 kasus kegawatdaruratan paru
4/23
1! neumotoraks spontan primer, yaitu pneumotoraks yang ter*adi
se&ara tiba3tiba tanpa diketahui sebabnya.
! neumotoraks spontan sekunder, yaitu pneumotoraks yang ter*adi
dengan didasari oleh riwayat penyakit paru yang telah dimiliki
sebelumnya, misalnya fibrosis kistik, penyakit paru obstruktik
kronis (0!, kanker paru3paru, asma, dan infeksi paru.
b. neumotoraks traumatik, yaitu pneumotoraks yang ter*adi akibat
adanya suatu trauma, baik trauma penetrasi maupun bukan, yang
menyebabkan robeknya pleura, dinding dada maupun paru.
neumotoraks tipe ini *uga dapat diklasifikasikan lagi ke dalam dua
*enis, yaitu "
1! neumotoraks traumatik non3iatrogenik, yaitu pneumotoraks yang
ter*adi karena *e*as ke&elakaan, misalnya *e*as pada dinding dada,
barotrauma.
! neumotoraks traumatik iatrogenik, yaitu pneumotoraks yang
ter*adi akibat komplikasi dari tindakan medis.
neumotoraks *enis ini pun masih dibedakan men*adi dua, yaitu "
a! neumotoraks traumatik iatrogenik aksidental adalah suatu
pneumotoraks yang ter*adi akibat tindakan medis karena
kesalahan atau komplikasi dari tindakan tersebut, misalnya pada
parasentesis dada, biopsi pleura.
b! neumotoraks traumatik iatrogenik artifisial (deliberate! adalah
suatu pneumotoraks yang senga*a dilakukan dengan &ara
mengisikan udara ke dalam rongga pleura. Biasanya tindakan ini
dilakukan untuk tu*uan pengobatan, misalnya pada pengobatan
tuberkulosis sebelum era antibiotik, maupun untuk menilai
permukaan paru.
Berdasarkan *enis fistulanya, maka pneumotoraks dapat diklasifikasikan ke
dalam tiga *enis, yaitu (1!"
4
-
7/25/2019 kasus kegawatdaruratan paru
5/23
a. neumotoraks ertutup (=imple neumothora! ada tipe ini, pleura
dalam keadaan tertutup (tidak ada *e*as terbuka pada dinding dada!,
sehingga tidak ada hubungan dengan dunia luar. ekanan di dalam
rongga pleura awalnya mungkin positif, namun lambat laun berubah
men*adi negatif karena diserap oleh *aringan paru disekitarnya. ada
kondisi tersebut paru belum mengalami re3ekspansi, sehingga masih
ada rongga pleura, meskipun tekanan di dalamnya sudah kembali
negatif. ada waktu ter*adi gerakan pernapasan, tekanan udara di
rongga pleura tetap negatif.
b. neumotoraks erbuka (pen neumothora!, Caitu pneumotoraks
dimana terdapat hubungan antara rongga pleura dengan bronkus yang
merupakan bagian dari dunia luar (terdapat luka terbuka pada dada!.
:alam keadaan ini tekanan intrapleura sama dengan tekanan udara luar.
ada pneumotoraks terbuka tekanan intrapleura sekitar nol. erubahan
tekanan ini sesuai dengan perubahan tekanan yang disebabkan oleh
gerakan pernapasan. ada saat inspirasi tekanan men*adi negatif dan
pada waktu ekspirasi tekanan men*adi positif . =elain itu, pada saat
inspirasi mediastinum dalam keadaan normal, tetapi pada saat ekspirasi
mediastinum bergeser ke arah sisi dinding dada yang terluka (su&king
wound!.(1!
&. neumotoraks Dentil (ension neumothora! Adalah pneumotoraks
dengan tekanan intrapleura yang positif dan makin lama makin
bertambah besar karena ada fistel di pleura /iseralis yang bersifat
/entil. ada waktu inspirasi udara masuk melalui trakea, bronkus serta
per&abangannya dan selan*utnya terus menu*u pleura melalui fistel yang
terbuka. ?aktu ekspirasi udara di dalam rongga pleura tidak dapat
keluar . Akibatnya tekanan di dalam rongga pleura makin lama makin
tinggi dan melebihi tekanan atmosfer. ;dara yang terkumpul dalam
rongga pleura ini dapat menekan paru sehingga sering menimbulkan
gagal napas. (1!
5
-
7/25/2019 kasus kegawatdaruratan paru
6/23
=edangkan menurut luasnya paru yang mengalami kolaps, maka
pneumotoraks dapat diklasifikasikan men*adi dua, yaitu (1!"
a. neumotoraks parsialis, yaitu pneumotoraks yang menekan pada
sebagian ke&il paru (+ %- /olume paru!.
b. neumotoraks totalis, yaitu pneumotoraks yang mengenai sebagian
besar paru (# %- /olume paru!.
. 8e*ala klinis yang mun&ul berdasarkan anamnesis. (1,1,1)!
a. =esak napas, didapatkan pada hampir %31%%- pasien. =eringkali sesak
dirasakan mendadak dan makin lama makin berat. enderita bernapas
tersengal, pendek3pendek, dengan mulut terbuka.
b. Eyeri dada, yang didapatkan pada 739%- pasien. Eyeri dirasakan
ta*am pada sisi yang sakit, terasa berat, tertekan dan terasa lebih nyeri
pada gerak pernapasan.
&. Batuk3batuk, yang didapatkan pada 3- pasien.
d. :enyut *antung meningkat.
e. 0ulit mungkin tampak sianosis karena kadar oksigen darah yang
kurang.
f. idak menun*ukkan ge*ala (silent! yang terdapat pada 31%- pasien,
biasanya pada *enis pneumotoraks spontan primer.
). :iagnosis
a. emeriksaan fisik
ada pemeriksaan fisik torak didapatkan (11,1!"
1! 6nspeksi "
a! :apat ter*adi pen&embungan pada sisi yang sakit (hiper ekspansi
dinding dada!
b! ada waktu respirasi, bagian yang sakit gerakannya tertinggal
&! rakea dan *antung terdorong ke sisi yang sehat
! alpasi "
a! ada sisi yang sakit, ruang antar iga dapat normal atau melebar
6
-
7/25/2019 kasus kegawatdaruratan paru
7/23
b! 6ktus *antung terdorong ke sisi toraks yang sehat
&! Fremitus suara melemah atau menghilang pada sisi yang sakit
! erkusi "
a! =uara ketok pada sisi sakit, hipersonor sampai timpani dan tidak
menggetar
b! Batas *antung terdorong ke arah toraks yang sehat, apabila
tekanan intrapleura tinggi
)! Auskultasi "
a! ada bagian yang sakit, suara napas melemah sampai menghilang
b! =uara /okal melemah dan tidak menggetar serta bronkofoni
negatif
b. emeriksaan enun*ang
1! Foto
-
7/25/2019 kasus kegawatdaruratan paru
8/23
a! neumomediastinum, terdapat ruang atau &elah hitam pada tepi
*antung, mulai dari basis sampai ke apeks. Hal ini ter*adi apabila
pe&ahnya fistel mengarah mendekati hilus, sehingga udara yang
dihasilkan akan ter*ebak di mediastinum.
b! 5mfisema subkutan, dapat diketahui bila ada rongga hitam dibawah
kulit. Hal ini biasanya merupakan kelan*utan dari
pneumomediastinum. ;dara yang tadinya ter*ebak di mediastinum
lambat laun akan bergerak menu*u daerah yang lebih tinggi, yaitu
daerah leher. :i sekitar leher terdapat banyak *aringan ikat yang
mudah ditembus oleh udara, sehingga bila *umlah udara yang
ter*ebak &ukup banyak maka dapat mendesak *aringan ikat tersebut,
&! Bila disertai adanya &airan di dalam rongga pleura, maka akan
tampak permukaan &airan sebagai garis datar di atas diafragma Foto
-
7/25/2019 kasus kegawatdaruratan paru
9/23
a. bser/asi dan emberian
Apabila fistula yang menghubungkan al/eoli dan rongga pleura
telah menutup, maka udara yang berada didalam rongga pleura tersebut
akan diresorbsi. >a*u resorbsi tersebut akan meningkat apabila
diberikan tambahan . bser/asi dilakukan dalam beberapa hari
dengan foto toraks serial tiap 13) *am pertama selama hari.
indakan ini terutama ditu*ukan untuk pneumotoraks tertutup dan
terbuka.(1!
b. indakan dekompresi
Hal ini sebaiknya dilakukan seawal mungkin pada kasus
pneumotoraks yang luasnya #1-. ada intinya, tindakan ini bertu*uan
untuk mengurangi tekanan intra pleura dengan membuat hubungan
antara rongga pleura dengan udara luar dengan &ara (1!"
1! Menusukkan *arum melalui dinding dada terus masuk rongga pleura,
dengan demikian tekanan udara yang positif di rongga pleura akan
berubah men*adi negatif karena mengalir ke luar melalui *arum
tersebut.(1,1!
! Membuat hubungan dengan udara luar melalui kontra /entil "
a! :apat memakai infus set @arum ditusukkan ke dinding dada
sampai ke dalam rongga pleura, kemudian infus set yang telah
dipotong pada pangkal saringan tetesan dimasukkan ke botol yang
berisi air. =etelah klem penyumbat dibuka, akan tampak
gelembung udara yang keluar dari u*ung infus set yang berada di
dalam botol.(1!
b! @arum abbo&ath
@arum abbo&ath merupakan alat yang terdiri dari gabungan *arum
dan kanula. =etelah *arum ditusukkan pada posisi yang tetap di
dinding toraks sampai menembus ke rongga pleura, *arum di&abut
dan kanula tetap ditinggal. 0anula ini kemudian dihubungkan
dengan pipa plastik infus set. ipa infuse ini selan*utnya
dimasukkan ke botol yang berisi air. =etelah klem penyumbat
9
-
7/25/2019 kasus kegawatdaruratan paru
10/23
dibuka, akan tampak gelembung udara yang keluar dari u*ung
infuse set yang berada di dalam botol. (1!
&! ipa water sealed drainase (?=:!
ipa khusus (toraks kateter! steril, dimasukkan ke rongga pleura
dengan perantaraan troakar atau dengan bantuan klem pen*epit.
emasukan troakar dapat dilakukan melalui &elah yang telah
dibuat dengan bantuan insisi kulit di sela iga ke3) pada linea mid
aksilaris atau pada linea aksilaris posterior. =elain itu dapat pula
melalui sela iga ke3 di garis mid kla/ikula. =etelah troakar
masuk, maka toraks kateter segera dimasukkan ke rongga pleura
dan kemudian troakar di&abut, sehingga hanya kateter toraks yang
masih tertinggal di rongga pleura. =elan*utnya u*ung kateter
toraks yang ada di dada dan pipa ka&a ?=: dihubungkan melalui
pipa plastik lainnya. osisi u*ung pipa ka&a yang berada di botol
sebaiknya berada &m di bawah permukaan air supaya
gelembung udara dapat dengan mudah keluar melalui perbedaan
tekanan tersebut.(11,1!
enghisapan dilakukan terus3menerus apabila tekanan intrapleura
tetap positif. enghisapan ini dilakukan dengan memberi tekanan
negatif sebesar 1%3% &mH, dengan tu*uan agar paru &epat
mengembang. Apabila paru telah mengembang maksimal dan
tekanan intra pleura sudah negatif kembali, maka sebelum di&abut
dapat dilakukuan u*i &oba terlebih dahulu dengan &ara pipa di*epit
atau ditekuk selama ) *am. Apabila tekanan dalam ronggapleura
kembali men*adi positif maka pipa belum bisa di&abut.
en&abutan ?=: dilakukan pada saat pasien dalam keadaan
ekspirasi maksimal. (1!
d! orakoskopi
=uatu tindakan untuk melihat langsung ke dalam rongga toraks
dengan alat bantu torakoskop.
e! orakotomi
10
-
7/25/2019 kasus kegawatdaruratan paru
11/23
f! indakan bedah
:engan pembukaan dinding toraks melalui operasi, kemudian
di&ari lubang yang menyebabkan pneumotoraks kemudian
di*ahit.
ada pembedahan, apabila ditemukan penebalan pleura yang
menyebabkan paru tidak bias mengembang, maka dapat
dilakukan dekortikasi.
:ilakukan resesksi bila terdapat bagian paru yang mengalami
robekan atau terdapat fistel dari paru yang rusak
leurodesis
Masing3masing lapisan pleura yang tebal dibuang, kemudian
kedua pleura dilekatkan satu sama lain di tempat fistel.
$. engobatan ambahan
a. Apabila terdapat proses lain di paru, maka pengobatan tambahan
ditu*ukan terhadap penyebabnya. Misalnya " terhadap proses B paru
diberi A, terhadap bronkhitis dengan obstruksi saluran napas diberi
antibiotik dan bronkodilator .(1!
b. 6stirahat total untuk menghindari ker*a paru yang berat.
&. emberian antibiotik profilaksis setelah setelah tindakan bedah dapat
dipertimbangkan, untuk mengurangi insidensi komplikasi, seperti
emfisema. (11!
7.
-
7/25/2019 kasus kegawatdaruratan paru
12/23
d. 0ontrol penderita pada waktu tertentu, terutama kalau ada keluhan
batuk, sesak napas.
. =tatus asmatikus
1. :efinisi
Asma merupakan penyakit inflamasi kronik *alan napas yang disebabkan
oleh berbagai *enis sel radang termasuk sel mast dan eosinofil. Menurut
Darney (%%! Asma adalah radang kronis pada *alan nafas yang berkaitan
dengan obstruksi re/ersible dari spasme, edema, dan produksi mu&us dan
respon yang berlebihan terhadap stimuli.
5ksaserbasi asma (serangan asma! adalah episode progresif peningkatan
ge*ala pendek napas, batuk, mengi, sesak dada atau kombinasi dari ge*ala3
ge*ala tersebut. Hal ini adalah pertanda kegagalan pengelolaan asma
*angka pan*ang atau adanya pen&etus. ingkat serangan asma berkisar
antara ringan sampai berat, yang berkembang dalam beberapa hari atau
*am namun kadang3kadang bisa dalam beberapa menit. Mortalitas paling
sering berhubungan dengan salah menilai beratnya serangan, kurang
&ukupnya tindakan pada saat awal serangan dan kurangnya terapi yang
diberikan. Asma akut yang berat'status asmatikus merupakan tingkat
penyakit yang berat yang memerlukan penanganan segera.(1$!
Kriteria Berat #awat
$esak napas saat istirahat
membungkuk kedepan
3
3
Kemampuan
%er%i&ara
=epatah kata
Kesadaran Agitasi Mengantuk'bingung
Respirasi # %'menit 3
Otot respirasi
tam%ahan
-
7/25/2019 kasus kegawatdaruratan paru
13/23
paradoksus
PaO) + $% mmHg 3
Pa*O) # ) mmHg 3$at+ O),Udara- + 9%- 3
. 5tiologi
a. Mekanisme pema&u serangan akut ter*adi dari beberapa hal, yaitu "
alergen, ker*a fisik, insfeksi /irus pada *alan nafas, ketegangan
emosional, perubahan iklim dan beberapa *anis obat.
b. 0etidak seimbangan modulasi adenergi& dan kolinergi& dari bron&us.
&. =ering terdapat riwayat penyakit dalam keluarga, anak laki3laki sering
terkena dari pada anak perempuan.
d. Biasanya mempunyai alergi dengan kadar 6g5 meninggi (asma
atopi&'aksentrik berkaitan dengan keadaan alergi lain sperti eksema
fifer!.
e. Asma instrinsik ter*adi pada penderita non atopi& yang berusia lan*ut.
. atofisiologi
). anda dan 8e*ala
a. b*ektif
1! =esak napas yang berat dengan ekspirasi disertai wheeing
! :apat disertai batuk dengan sputum kental, sukar dikeluarkan
! Bernapas dengan menggunakan otot 3 otot tambahan
)! =ianosis, takikardi, gelisah, pulsus paradoksus
! Fase ekspirium meman*ang disertai wheesing (di apeks dan hilus!
b. =ubyektif "
13
-
7/25/2019 kasus kegawatdaruratan paru
14/23
1! 0lien merasa sukar bernapas, sesak, dan anoreksia
&. sikososial "
1! 0lien &emas, takut, dan mudah tersinggung
! 0urangnya pengetahuan klien terhadap situasi penyakitnya
. enatalaksanaan
u*uan terapi
a. menghilangkan obstruksi se&epat mungkin
b. menghilangkan hipoksia
&. mengembalikan fungsi paru normal se&epatnyad. meren&anakan usaha penghindaran relaps di masa depan
erapi awal "
a. )3$ >'menit
b. 6nhalasi'nebuliser B agonist tiap *am
&. :eamethason amp.i/
d. Aminofihin bolus'infus
e. B agonis ='6M66D kalau perlu
erapi lain"
a. Antibiotika dan rehidrasi bila diperlukan
b. atatan " hindari inhalasi mukolitik, sedati/a dilarang, dan antihistamin
tidak bermanfaat bermanfaat
&. Bila hasil e/aluasi setelah 1 *am tak terlihat perbaikan"
Fisik" ge*ala berat, mengantuk, bingung
Arus un&ak 5kspirasi (A5! + %-
#) mmHg
+ $% mmHg
=egera masukkan ke 6; untuk perawatan intensif dan kemungkin
intubasi serta /entilasi mekanik.
14
-
7/25/2019 kasus kegawatdaruratan paru
15/23
15
-
7/25/2019 kasus kegawatdaruratan paru
16/23
:. 5dema aru
1. :efinisi
5dema paru ter*adi oleh karena adanya aliran &airan dari darah ke ruang
intersisial paru yang selan*utnya ke al/eoli paru, melebihi aliran &airan
kembali ke darah atau melalui saluran limfatik. 5dema paru dibedakan
oleh karena sebab 0ardiogenik dan Eon 0ardiogenik.(17!
16
-
7/25/2019 kasus kegawatdaruratan paru
17/23
. 5tiologia. 0etidak3seimbanganStarling Forces
1! eningkatan tekanan kapiler paru "
eningkatan tekanan /ena paru tanpa adanya gangguan fungsi
/entrikel kiri (stenosis mitral!.
eningkatan tekanan /ena paru sekunder oleh karena
gangguan fungsi /entrikel kiri.
eningkatan tekanan kapiler paru sekunder oleh karenapeningkatan tekanan arteria pulmonalis (over perfusion
pulmonary edema).
! enurunan tekanan onkotik plasma.
Hipoalbuminemia sekunder oleh karena penyakit gin*al, hati,
protein-losing enteropaday, penyakit dermatologi atau
penyakit nutrisi.
! eningkatan tekanan negatif intersisial "
17
-
7/25/2019 kasus kegawatdaruratan paru
18/23
engambilan terlalu &epat pneumotorak atau efusi pleura
(unilateral!. ekanan pleura yang sangat negatif oleh karena obstruksi
saluran napas akut bersamaan dengan peningkatan end-
expiratory volume (asma!.
)! eningkatan tekanan onkotik intersisial.
=ampai sekarang belum ada &ontoh se&ara per&obaan maupun
klinik.
b. erubahan permeabilitas membran al/eolar3kapiler (Adult Respiratory
Distress Syndrome)
1! neumonia (bakteri, /irus, parasit!.
! Bahan toksik inhalan (phosgene, oone, &hlorine, asap eflonI,
E, dsb!.
! Bahan asing dalam sirkulasi (bisa ular, endotoksin bakteri, alloan,
alpha3naphthyl thiourea!.
)! Aspirasi asam lambung.
! neumonitis radiasi akut.
$! Bahan /asoaktif endogen (histamin, kinin!.
7! Disseminated Intravascular oagulation.
! 6munologi " pneumonitis hipersensitif, obat nitrofurantoin,
leukoagglutinin.
9! S!oc" #ung oleh karena trauma di luar toraks.
1%! ankreatitis erdarahan Akut.
&. 6nsufisiensi >imfatik "
1!$ost #ung %ransplant.
!#ymp!angitic arcinomatosis.
!Fi&rosing #ymp!angitis (silicosis).
d. ak diketahui'tak *elas (6diopatik!
1!'ig! Altitude $ulmonary dema.
!eurogenic $ulmonary dema.
18
-
7/25/2019 kasus kegawatdaruratan paru
19/23
!arcotic overdose.
)!$ulmonary em&olism.
!clampsia
$!$ost ardioversion.
7!$ost Anest!esia.
!$ost ardiopulmonary *ypass.
. Manifestasi0linik
8e*ala yang paling umum dari pulmonary edema adalah sesak napas. 6ni
mungkin adalah penimbulan yang berangsur3angsur *ika prosesnya
berkembang se&ara perlahan, atau ia dapat mempunyai penimbulan yang
tiba3tiba pada kasus dari pulmonary edema akut. 8e*ala3ge*ala umum lain
mungkin termasuk mudah lelah, lebih &epat mengembangkan sesak napas
daripada normal dengan akti/itas yang biasa (dyspnea on exertion!, napas
yang &epat (tac!ypnea!, kepeningan, atau kelemahan. ingkat oksigen
darah yang rendah (!ypoxia! mungkin terdeteksi pada pasien3pasiendengan pulmonary edema. >ebih *auh, atas pemeriksaan paru3paru dengan
stethos&ope, dokter mungkin mendengar suara3suara paru yang abnormal,
sepeti rales atau &ra&kles (suara3suara mendidih pendek yang terputus3
putus yang berkoresponden pada mun&ratan &airan dalam al/eoli selama
bernapas!.
). :iagnosis
;ntuk mengidentifikasi penyebab dari pulmonary edema, penilaian
keseluruhan dari gambar klinis pasien adalah penting. =e*arah medis dan
pemeriksaan fisik yang saksama seringkali menyediakan informasi yang
tidak ternilai mengenai penyebab.
a. emeriksaan Fisik
19
-
7/25/2019 kasus kegawatdaruratan paru
20/23
1! =ianosis sentral. =esak napas dengan bunyi napas seperti mukus
berbuih.
! aboratorium
1! Analisa gas darah p rendah, p mula3mula rendah dan
kemudian hiperkapnia.
! 5nim kardiospesifik meningkat *ika penyebabnya infark miokard.
! :arah rutin, ureum, kreatinin, , elektrolit, urinalisis, foto thoraks,
508, enim *antung (03MB, roponin !, angiografi koroner.
d. Fotothoraks
ulmonary edema se&ara khas didiagnosa dengan J3ray dada.
-
7/25/2019 kasus kegawatdaruratan paru
21/23
pulmonary edema, namun ia mungkin memberikan informasi yang
minimal tentang penyebab yang mungkin mendasarinya.
8ambaran
-
7/25/2019 kasus kegawatdaruratan paru
22/23
diberikan Eitrogliserin intra/ena mulai dosis 4 ug'kgBB. @ika tidak
memberi hasil memuaskan maka dapat diberikan Eitroprusid 6D
dimulai dosis %,1 ug'kgBB'menit bila tidak memberi respon dengan
nitrat, dosis dinaikkan sampai didapatkan perbaikan klinis atau sampai
tekanan darah sistolik 4 9% mmHg pada pasien yang tadinya
mempunyai tekanan darah normal atau selama dapat dipertahankan
perfusi yang adekuat ke organ3organ /ital.
e. :iuretik Furosemid )% 4 % mg 6D bolus dapat diulangi atau dosis
ditingkatkan tiap ) *am atau dilan*utkan drip &ontinue sampai di&apai
produksi urine 1 ml'kgBB'*am.
f. Bila perlu (tekanan darah turun ' tanda hipoperfusi! " :opamin 4
ug'kgBB'menit atau :obutamin 4 1% ug'kgBB'menit untuk
menstabilkan hemodinamik. :osis dapat ditingkatkan sesuai respon
klinis atau keduanya.
g. Aminophylline "Berguna apabila edema paru disertai bronkhokonstriksi
atau pada penderita yang belum *elas edema paru oleh karena Asma
Bronkhiale atau Asma 0ardiale, karena selain bersifat bronkhodilator
*uga mempunyai efek inotropik positif, /enodi3latasi ringan dan diuretik
ringan. :osis biasanya mg'kg BB intra/ena dalam 1% menit,
dilan*utkan drip intra/ena %, mg'kg BB'*am. :osis dikurangi pada
orang tua, penyakit hati dan gangguan fungsi gin*al. =etelah 1 *am
dosis dikurangi men*adi %,1 mg'kg BB'*am. 0adar dalam darah yang
optimal ialah 1%3% mg'liter. 5fek samping yang dapat ter*adi sakit
kepala, muka merah, palpitasi nyeri dada, hipotensi dan sangat *arang
ke*ang3ke*ang. 5fek samping yang paling berbahaya ialah kematian
mendadak oleh karena aritmia /entrikel dan hipotensi.(17!
h. rombolitik atau re/askularisasi pada pasien infark miokard.
i. 6ntubasi dan /entilator pada pasien dengan hipoksia berat, asidosis'tidak
berhasil dengan oksigen.
*. Atasi aritmia atau gangguan konduksi.
22
-
7/25/2019 kasus kegawatdaruratan paru
23/23
k. perasi pada komplikasi akut infark miokard, seperti regurgitasi, D=:
dan ruptur dinding /entrikel ' &orda tendinae.
7. 0omplikasi
0ebanyakan komplikasi3komplikasi dari pulmonary edema mungkin
timbul dari komplikasi3komplikasi yang berhubungan dengan penyebab
yang mendasarinya. >ebih spesifik, pulmonary edema dapat menyebabkan
pengoksigenan darah yang dikompromikan se&ara parah oleh paru3paru.
engoksigenan yang buruk (hypoia! dapat se&ara potensial men*urus pada
pengantaran oksigen yang berkurang ke organ3organ tubuh yang berbeda,
seperti otak.
23
top related