gt 5. pola pewarisan karakter yang bersifat kualitatif
Post on 18-Nov-2015
95 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
Pola Pewarisan Karakter Yang Bersifat Kualitatif
Percobaan Mendel,
Hukum Mendel I,
Hukum Mendel II,
Polihibrid
Teori Peluang
1
-
2
ISTILAH-ISTILAH
Alel salah satu bentuk yang mungkin terjadidari satu gen tertentu
Lokus tempat tertentu pada kromosom yang diduduki oleh satu alel dari suatu sifat
Genotip susunan genetik atau jumlah total atau semua gen dalam satu individu
Fenotip kenampakan luar dari suatu individu, merupakan kombinasi antara genotip dankeadaan lingkungan.
Uji silang (test cross) persilangan dua genotipdengan homosigot resesif
-
3
ISTILAH-ISTILAH
Dominan hasil gen fungsional, menutuppenampilan dari alel mutan
Resesif alel dari gen yang tidak menghasilkan hasilyng berfungsi, hasil yang defisien atau hasil yang jumlahnya sedikit
Homosigot keadaan dimana kedua alel sama, individunya disebut homosigot
Heterosigot keadaan dimana ada dua alel berbedapada gen yang sama, individunya disebut heterosigot
F1 generasi pertama dari persilangan antara duaindividu
F2 generasi kedua dari tetua atau keturunan daripersilangan antara individu F1
-
4
Gregor Mendel
Dikenal sebagai The Grandfather of Genetics.
Dia menemukan prinsip dasar pewarisan
Konsep kunci analisis Mendel:1. Keberadaan gen dapat diduga melalui pengamatan
tertentu (standar) dari rasio progeni persilangan antaravarian yang diturunkan (diwariskan); yang berartikeberadaan gen-gen dapat diduga melalui pengamatanrasio matematik pada generasi keturunan yang dihasilkan dari dua individu tetua yang berbeda
2. Perbedaan sifat yang nyata berlainan biasanyaditentukan/dikendalikan oleh gen tunggal yang berbeda
3. Pada organisme tingkat tinggi, setiap gen pada setiapsel sebanyak dua kali lipat (2n)
-
5
Mendel bekerja pada tujuh sifat beda
kacang kapri (ercis), yaitu:
1. Bentuk biji (bulat atau berkerut)
2. Warna biji (kuning atau hijau)
3. Warna bunga (ungu atau putih)
4. Bentuk polong (licin atau berkerut)
5. Warna polong (kuning atau hijau)
6. Letak bunga (aksilaris atau terminalis)
7. Tinggi tanaman (tinggi atau pendek)
-
6
Sifat beda pada tanaman kacang kapri
-
7
Keuntungan penggunaan tanaman kapri (ercis):
1. Mudah dibuat galur
2. Persilangan buatan mudah dilakukan
3. Perbedaan karakter tegas
4. Umur tanaman pendek (tanaman semusim)
-
8
P1 (bunga ungu) x P2 (bunga putih)
Biji-biji
F1: tanaman bunga ungu
F2: bunga ungu : Bunga Putih
703 (3) : 221 (1)
Percobaan Monohibrid Mendel
-
9
Model persilangan Mendel
P1 (RR) x P2 (rr)
R
F1: Rr (zigot)
r
Tepung
sari
rr (1/4)Rr (1/4)r (1/2)
Rr (1/4)RR (1/4)R (1/2)
r (1/2)R (1/2)
Sel telur
F2
-
10
RR dan rr disebut genotip suatu sifat
Gen R dominan terhadap gen r
Gen r resesif terhadap gen R
Gen R disebut alel dari gen r
Gen dominan digunakan huruf kapital
Gen resesif digunakan huruf kecil
-
11
-
12
Penjelasan model Mendel
1. Ada suatu faktor yang menentukan penampilan suatu
sifat (fenotip) yang diwariskan (sekarang disebut gen)
2. Setiap kacang kapri mempunyai 2 gen (sepasang gen)
dalam setiap sel untuk setiap sifat yang dipelajari
3. Ketika sedang membentuk gamet setiap gen berpisah
atau bersegregasi ke dalam sel seks
4. Akibatnya setiap sel seks (tepung sari/sel telur)
membawa hanya satu gen untuk setiap sifat
5. Penggabungan sel-sel seks (sel telur + tepung sari)
pada waktu pembentukan sel pertama (zigot) individu
baru (zuriat) bersifat acak untuk gen yang dibawanya.
-
13
Monohibrid persilangan dengan satu sifat beda
Hasil percobaan: Mendel membantah teori pewarisan
percampuran mengajukan teori pewarisan terpisah
(partikulat)
Pembuktian percobaan Mendel dan teori pewarisan
terpisah (partikulat) uji silang (test cross)
Uji silang menggunakan sifat warna biji pada tanaman
kapri
-
14
Uji Silang (test cross)
P1 Kuning (KK) x P2 Hijau (kk)
F1 Kuning (Kk) x Hijau (kk)
kk (1/2)k (1/2)
Kk (1/2)K (1/2)
Sel telur
kTepung sari
58 biji kuning : 52 biji hijau
1 : 1
Berdasarkan uji
silang:
Gen resesif k yang
tidak tampak pada F1
tidak tercampur
dengan K tetapi tetap
berpisah
Gen resesif k pada
waktu pembentukan
gamet bersegregasi
secara merata.
-
15
Hasil persilangan monohibrid hukum Mendel I
Pada waktu pembetukan gamet, gen-gen dari
sepasang gen suatu sifat bersegregasi ke
dalam dua sel anak
-
16
Percobaan Persilangan Dihibrid
Mendel melakukan persilangan dua sifat, yaitu:
1. Warna biji [kuning (KK), hijau (kk)]
2. Bentuk biji [licin (LL); keriput(ll)]
Persilangan dihibrid
-
17
Hasil persilangan
P1 (warna biji hijau bentuk licin) x P2 (warna biji kuning bentuk keriput)
kkLL KKll
F1 warna biji kuning bentuk licin (KkLl
F2: Kuning Licin = 315 biji
Kuning Keriput = 101 biji
Hijau Licin = 108 biji
Hijau Keripur = 32 biji
-
18
Model persilangan dihibrid
P1( kkLL) x P2 (KKll)
F1 (KkLl)
kkllkkLlKkllKkLlkl
kkLlkkLLKkLlKkLLkL
KkllKkLlKKllKKLlKl
KkLlKkLLKKLlKKLLKL
klkLKlKLGamet
-
19
Perbandingan:
9 K-L- : 3 K-ll : 3 kkL- : 1 kkll
Dimana:
K- = KK atau Kk kuning
L- = LL atau Ll Licin
kk hijau
ll keriput
-
20
Penjelasan persilangan dihibrid Mendel
Pada waktu pembentukan gamet F1 masing-
masing gen dari sifat pertama (warna biji
kuning; hijau) berpadu bebas dengan masing-
masing gen dari sifat kedua (bentuk biji licin;
keriput).
Dikenal sebagai Hukum Mendel II
Independent Assorment
-
21
Independent assorment
-
1. Pendapat tentang kromosom sebagai pembawa sifat
Keindahan analisis Mendel ialah tidak perlu mengetahui gen itu apa, bagaimana mengontrol suatu fenotip dari hasil persilangan, atau menduga hasil persilangan berikutnya.
Berdasarkan hukum segregasi dan berpadu bebas dapat diduga. Hal ini digunakan cukup dengan lambang-lambang tanpa harus tahu lokasi gen dalam sel dan tidak perlu tahu kodrat fisik gen.
Walau pun hanya lambang tetapi kebenaran prinsip Mendel telah dibuktikan pada banyak organisme dan genotip.
-
Dari model Mendel tersebut bagaimana
hubungannya dengan kromosom pada
waktu pembelahan meiosis ? (adakah
hubungannya). Hal ini yang akan
menunjukkan bahwa kromosom sebagai
pembawa sifat. Perlu diperhatikan lagi
pembelahan sel (mitosis & meiosis).
-
Hubungan antara model teori Mendel dengan tingkah laku
kromosom pada saat pembelahan meiosis
Model teori Mendel ada keparalelan
dengan tingkah laku kromosom pada
saat pembelahan meiosis. Hal ini
dikemukan oleh Walter Suton
(mahasiswa AS) dan Theodor Boveri
(Biologiwan Jerman) pada tahun
1902.
-
25
Hubungan antara model teori Mendel dengan tingkah laku
kromosom pada saat pembelahan meiosis
-
26
Pewarisan sepasang gen tunggal
Kebanyakan sifat diwariskan kepada anaknya, tetapi tidak semua diwariskan. Contoh: Bapak dan ibu keriting belum tentu semua anaknya keriting ada pula yang rambutnya lurus. Bila kedua orangtua berambut lurus mesti anak2nya berambut lurus
-
27
Pewarisan sepasang gen tunggal
Ada sifat yg disebut dominan yaitu bila kehadiran gen yg mengawasi sifat ini menutup ekspresi gen yg mengawasi sifat lawanya yang resesif, sifat ini tidak tampak
Dlm sel somatik gen2 yg mengawasi sifat terdapatnya berpasangan, krn kromosom2 yg membawa gen tsb dalam keadaan diploid (2n). Sedangkan gamet yang jumlah kromosomnya haploid (n) membawa gen dalam bentuk tunggal
-
28
Pewarisan sepasang gen tunggal
Individu (2n)(Diploid)
Gen A Gen a
Gamet (n)(Haploid)
Gen A
Gen a
Hukum Segregasi
-
29
Pewarisan sepasang gen tunggal
Gen K mengawasi sifat keriting (dominan), sedang k mengawasi sifat rambut lurus yang resesif
K dan k dikatakan alel satu sama lain sebutan untuk gen-gen yang:
1. letaknya pd kromosom homolog
2. letaknya pada lokus sama
3. mempengaruhi atau mengawasi proses perkembangan yg sama tetapi dengan cara yang berlainan
-
30
Pewarisan sepasang gen tunggal
Fenotip: sifat yang terlihat dari luar
Genotip: Susunan gen dalam sel
Rambut keriting memiliki 2 macam genotip yaitu KK (homozigotik) dan Kk (heterozigotik)
Rambut lurus memiliki genotip (kk)
-
31
Pewarisan sepasang gen tunggal
Eksperimen Mendel
Persilangan ercis menggunakan sifat
Tinggi (1,80 cm) x Pendek (0,45 cm)
Pd generasi Filial I (F1) semua tanaman tinggi (1,80 cm), tetapi pd generasi II (F2) yg merupakan hasil persilangan antara F1 menghasilkan Rasio Fenotipik Tinggi :Pendek = 3 : 1 dan rasio Genotipik adalah TT : Tt : tt = 1 : 2 : 1.
3 tumbuhan tinggi td dr 1 tumbuhan tinggi homosigotik (TT) dan 2 tumbuhan tinggi heterosigotik (Tt)
-
32
Pewarisan sepasang gen tunggal
Generasi Parental yang digunakan Mendel adalah galur murni (pure line) = jenis yg dari generasi ke generasi menghasilkan sifat yg sama. Galur murni selamanya adalah jenis homosigotik.
Generasi F1 disebut hibrida adalah keturunan yang heterosigotik.
Bagaimana membedakan antara tinggi homosigotik dengan heterosigotik ? Dengan cara Uji Silang (Test Cross) yaitu menyilangkan dengan individu homosigotik resesif
-
33
Pewarisan sepasang gen tunggal
Dominansi Tidak Sempurna
Tidak semua gen dominan dapat menutup semua alel resesipnya, sehingga fenotip yang muncul adalah Intermediat merupakan sifat diantara kedua induknya, bila individu tersebut heterosigot.
Misal Pada Mirabilis jalapa. Ada bunga merah muda merupakan hasil persilangan antara bunga putih dengan merah
-
34
Pewarisan bebas 2 pasang gen
Sebelumnya yang kita perhatikan hanya satu sifat yang dikendalikan oleh sepasang gen tunggal yg terletak pada kromosom homolog.
Eksperimen Mendel: Cara pewarisan 2 pasang sifat yang diawasi oleh 2 pasang gen yang terletak pada 2 kromosom berlainan.
-
35
Pewarisan bebas 2 pasang gen
Contoh tanaman ercis. Menggunakan dua pasang sifat beda yaitu tanaman tinggi berbunga merah disilangkan dengan tanaman pendek berbunga putih
Misalkan T = tinggi, t = pendek
M= Merah, m = putih
Kedua parental berarti TTMM dan ttmm
F1 hasilnya ekspresi sifat dominan yaitu tinggi dan berbunga merah. Hibrida ini adalah heterosigot pada kedua pasang gen tadi (TtMm)
-
36
Hukum Mendel II = Hukum Pemisahan
Bebas = Independent Assorment
Bila dua individu berbeda satu dengan yang lain dalam dua pasang sifat atau lebih, maka diturunkannya sifat yang sepasang tak tergantung dari pasangan sifat yang lain.
-
37
Pewarisan bebas 2 pasang gen
F1 (hibirida) ini menghasilkan 4 macam gamet yaitu TM, Tm, tM, tm dalam perbandingan yang sama. Persilangan antara F1 ini akan menghasilkan keturunan F2
Keempat macam gamet dari tetua jantan akan berkombinasi melalui fertilisasi dengan keempat macam gamet betina
Hasilnya diperoleh F2 dengan rasio fenotip 9/16 tinggi merah, 3/16 tinggi putih, 3/16 pendek merah, dan 1/16 pendek putih. (9:3:3:1)
-
38
Pewarisan bebas 2 pasang gen
TM Tm tM tm
TM TTMM TTMm TtMM TtMm
Tm TTMm TTmm TtMm Ttmm
tM TtMM TtMm ttMM ttMm
tm TtMm Ttmm ttMm ttmm
Kotak Punnet
-
39
Pewarisan bebas 2 pasang gen
Rasio Genotipnya adalah :
TtMm : TtMM : TTMm : ttMm : Ttmm : TTmm : ttMM : TTMM : ttmm = 4 : 2 : 2 : 2 : 2 : 1 : 1 : 1 : 1
Kesimpulan dari persilangan Mendel II ini adalah bahwa Penurunan sifat tinggi tidak tergantung dari penurunan sifat merah. Dengan kata lain kedua sifat ini diturunkan secara bebas. Hk. Mendel II
-
40
Trihibrida dan polihibrida
Bila dalam persilangaa melibatkan 3 pasang sifat atau lebih (heterosigot dalam 3 pasang gen atau lebih) maka jumlah kombinasi yg mungkin terjadi sangat kompleks. Penyelesaian dengan kotak Punnet akan membuang energi dan waktu
Ada cara lain yang efisien adalah menggunakan sistem bracket
-
41
Menentukan Macam GametGamet yg dibentuk oleh individu dg genotip AaBbCc adalah ? AABbcc ?
Menentukan rasio fenotipik (Bila dominan sempurna)Tentukan rasio fenotipik dari penyilangan berikut ini AaBbCc X AaBbCc ? AABbCc X aaBbCC ?
Menentukan rasio GenotipikTentukan Rasio genotipik Persilangan AaBbCc X AaBbCc ?
Trihibrida dan polihibrida
-
42
Trihibrida dan polihibrida
Cara dapat digunakan untuk menentukan:
a. Macam gamet dari suatu individu
b. Rasio fenotipik dari suatu penyilangan
c. Rasio genotipik dari suatu penyilangan
-
43
Heterosigotik
Macam Gamet F1
Macam Genotip F2
Macam Fenotip F2 (Dom Sem)
Jumlah Individu F2
1 pasang 2 3 2 4
2 pasang 4 9 4 16
3 pasang 8 27 8 64
4 pasang 16 81 16 256
n pasang 2n 3n 2n 4n
top related