fahrur rijal pengaruh media pembelajaran monologi … · inferensial. hasil penelitian menunjukkan...
Post on 25-Oct-2020
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
FAHRUR RIJAL
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MONOLOGI PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN TERHADAP HASIL
BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 9 MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
FARDI FAHARUDDIN 105440010115
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO dan PERSEMBAHAN
“Hidup itu bagai naik sepeda, tak akan jatuh sampai berhenti mengayuh…”
Tugas akhir ini saya persembahkan untuk kedua orang tuaku, Paman, keluarga, guru, sahabat, teman
Dan semua pihak yang bertanya “ kapan wisuda?” Maka kupersembahkan skripsi ini sebagai tugas akhir untuk penyelesaian
studi.
vii
ABSTRAK
Fardi Faharuddin. 2020. Pengaruh Media Pembelajaran Monologi (monopoli dalam biologi) Pada Konsep Sistem Pernapasan Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas XI SMA Negeri 9 Makassar. Skripsi. Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing 1 Himi Hambali dan Pembimbing II Wira Yustika Rukman. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran monologi pada konsep sistem pernapasan terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 9 Makassar. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA SMA Negeri 9 Makassar dan sampel yang terdiri dari kelas XI MIA 4 sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan media pembelajaran monologi dan kelas XI MIA 5 sebagai kelas control. Teknik pengambilan sampel dengan cara Random Sampling. Data yang dikumpulkan yaitu data mengenai hasil belajar kognitif siswa yang kemudian dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan dan analisis statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diajar menggunakan media pembelajaran monologi yaitu 81,34 dan kelas kontrol yaitu 70,09. Hasil uji hipotesis menggunakan uji Independent t-test menunjukkan nilai signifikan 0,000 atau kurang dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh media pembelajaran monologi Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Materi Sistem Pernapasan Kelas XI Di SMA Negeri 9 Makassar. Kata Kunci: Monopoli Biologi, sistemPernapasan, hasil belajar
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa Penulis ucapkan atas kehadirat Allah
Subhaana Wata’la yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya
kepada Penulis, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat
serta salam senantiasa kita curahkan kehadirat beliau panutan kita Nabi
Muhammad Shallalaahu Alaihi Wasallam, kepada keluarga para sahabat dan
pengikutnya, dengan penuh harapan kita mendapatkan syafaatnya di hari akhir
nanti.
Dengan kerendahan hati dan kesadaran penuh, Penulis menyadari bahwa
skripsi ini tidak akan mungkin terselesaikan tanpa adanya motivasi dan bantuan
dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
Penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak
yang telah membantu.
Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada bapak Dr.
H. Abd. Rahman Rahim, S.E., M.M. sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar. Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. sebagai Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unismuh Makassar, yang telah memberikan ijin
penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini. Ibu Irmawanty, S.Si., M.Si.
sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Biologi yang telah memberikan ijin
dalam rangka penyusunan skripsi ini. Ibu Hilmi Hambali, S.Pd., M.Kes. sebagai
Dosen Pembimbing I dan bapak Wira Yustika Rukman, S.Farm., Apt., M.Kes.
sebagai Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan
ix
pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga penelitian ini
dapat terselesaikan. Bapak/Ibu Dosen, staf, dan seluruh civitas akademik di
lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unismuh Makassar
khususnya di Program Studi Pendidikan Biologi yang telah memberikan serta
membekali ilmu pengetahuan.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada kepala SMA Negeri 9
Makassar, Bapak Drs. Supardin, M.Pd. beserta staf dan dewan guru yang telah
membantu dan memberikan fasilitas selama penyelesaian penulisan skripsi ini.
Ibu Dra. Hj. Yuasmiwati sebagai guru Biologi kelas XI MIA di SMA Negeri 9
Makassar yang telah membantu pencapaian keberhasilan dalam penelitian ini.
Siswa-siswi SMA Negeri 9 Makassar, khususnya kelas XI MIA 4 dan kelas XI
MIA 5 yang senantiasa mendukung proses penelitian, serta seluruh staf SMA
Negeri 9 Makassar yang telah membantu saya.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada ayahanda Faharuddin dan
Ibunda Farida yang tiada henti memberikan doa, semangat, nasihat, motivasi dan
kasih sayang kepada penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada teman-
teman seperjuangan Pendidikan Biologi, khususnya Pendidikan Biologi C 2015
yang selalu menjadi penyemangat dan tempat bertukar pikiran selama menjadi
mahasiswa di Unismuh Makassar. HIMABIO FKIP Unismuh Makassar yang
telah memberikan pengalaman berharga dalam berlembaga, serta memberikan
sumbangsi dan motivasi sampai penelitian ini terselesaikan, serta seluruh pihak
x
yang membantu Penulis selama menjadi mahasiswa di Unismuh Makassar sampai
penelitian ini terselesaikan.
Penulis mengucapkan terimakasih yang tak terkira kepada semua pihak
yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu. Semoga amal baik dan jasa-jasa
yang telah diberikan, dibalas oleh Allah Subhanallahuwata’ala dengan balasan
yang sebaik-baiknya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, Penulis berharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
untuk karya yang lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk berbagai
pihak. Aamiin.
Makassar, Februari 2020
Fardi Faharuddin NIM: 105440010115
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN...................................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN ......................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 8
A. Kajian Pustaka ..................................................................................... 8
1. Hasil Belajar ................................................................................. 8
2. Media Pembelajaran ..................................................................... 13
xii
3. Monologi (Monopoli Dalam Biologi) ........................................... 21
4. Kesesuain Antara Media Pembelajaran Dengan Materi ............... 26
5. Model Pembelajaran ..................................................................... 26
6. Materi Ajar ................................................................................... 29
B. Penelitian Yang Relevan .................................................................... 37
C. Kerangka Pikir ................................................................................... 40
D. Hipotesis ............................................................................................. 41
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 42
A. Rancangan Penelitian .......................................................................... 42
B. Populasi dan Sampel ........................................................................... 43
C. Definisi Operasional Variabel ............................................................. 44
D. Instrumen Penelitian............................................................................ 44
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 45
F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 49
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 49
1. Analisis Statistik Deskriptif .......................................................... 49
2. Analisis Statistik Inferensial ......................................................... 56
B. Pembahasan ......................................................................................... 59
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 65
A. Simpulan ............................................................................................. 65
B. Saran .................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 67
xiii
LAMPIRAN ......................................................................................................... 69
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................183
xiv
DAFTAR TABEL
3.1 Skema Pretest-Postest Non Equivalent Kontrol Group Design ...................... 42
3.2 Populasi Siswa Kelas XI MIA SMA Negeri 9 Makassar ........................... 43
3.3 Sampel Siswa Kelas XI MIA SMA Negeri 9 Makassar ............................. 43
3.4 Interval Nilai dan Predikat untuk KKM ..................................................... 46
3.5 Tabel 3.5 Kategori Nilai Uji N-Gain ........................................................... 47
4.1 Statistik Skor Hasil Belajar pada Biologi Kelas Ekperimen dan Kelas
Kontrol Sebelum Diberikan Perlakuan (Pretest) ........................................ 50
4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Ekperimen
dan Kelas Kontrol Sebelum Diberikan Perlakuan ....................................... 51
4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol Sebelum Diberi Perlakuan (Pretest) .............................................. 52
4.4 Statistik Skor Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Setelah Diberikan Perlakuan (Posttest) ....................................................... 53
4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol Sesudah Diberikan Perlakuan ........................................ 54
4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol (Posttest) ........................................................................................ 55
4.7 Hasil Uji Rata-Rata Nilai Gain (N-Gain) .................................................. 55
4.8 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
..................................................................................................................... 57
4.9 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
................................................................................................................... 58
xv
4.10 Hasil Uji Hipotesis ....................................................................................... 59
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Media Pembelajaran Monologi ........................... 41
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A PERSURATAN ................................................................................ 70
A 1 Surat Izin Meneliti ....................................................................................... 71
A 2 Surat Keterangan Selesai Meneliti ............................................................... 72
A 3 Kartu Kontrol Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 73
LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN .......................................................... 74
B 1.1 Surat Keterangan Validasi Instrumen........................................................ 75
B 1.2 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator I.................................... 76
B 1.3 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator II .................................. 89
B 2.1 Lembar Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ............................................ 102
B 2.2 Lembar Aktivitas Siswa Kelas Kontrol ................................................... 104
B 3 Silabus ........................................................................................................ 106
B 4.1 Rpp Pertemuan Pertama .......................................................................... 109
B 4.2 Rpp Pertemuan Kedua ............................................................................. 115
B 4.3 Rpp Pertemuan Ketiga ............................................................................ 121
B 4.4 Rpp Pertemuan Keempat ......................................................................... 127
B 5.1 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Kognitif ...................................... 133
B 5.2 Soal Tes Uji Coba ................................................................................... 134
B 5.3 Kunci Jawaban ........................................................................................ 147
B 6.1 Papan Media Monologi ........................................................................... 148
B 6.2 Aturan Permainan Media Monologi ........................................................ 149
B 6.3.1 Kartu Soal (Bagian Atas) ..................................................................... 151
B 6.3.2 Kartu Soal Organ Sistem Pernapasan ................................................... 153
xviii
B 6.3.3 Kartu Soal Proses Pernapasan .............................................................. 155
B 6.3.4 Kartu Soal Penyakit/Kelainan Pada Sistem Pernapasan ...................... 157
B 6.4 Kartu Kesempatan ................................................................................... 159
B 6.5 Kartu Dana Umum .................................................................................. 161
LAMPIRAN C HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA......................................... 163
C 1.1 Daftar Nilai Kelas Eksperimen (Kelas XI MIA 4) .................................. 164
C 1.2 Daftar Nilai Kelas Kontrol (Kelas XI MIA 5) ........................................ 165
C 2.1 Rekapitulasi Nilas Kelas Eksperimen (Kelas XI MIA 4) ....................... 166
C 2.2 Rekapitulasi Nilai Kelas Kontrol (Kelas XI MIA 5) .............................. 168
LAMPIRAN D ANALISIS DATA .......................................................................... 170
D 1.1 Analisis Deskriptif .................................................................................. 171
D 1.2 Uji Normalitas Gain (N-Gain) ................................................................ 172
D 2.1 Uji Normalitas ......................................................................................... 174
D 2.2 Uji Homogenitas ..................................................................................... 175
D 2.3 Uji Hipotesis ........................................................................................... 176
LAMPIRAN E DOKUMENTASI .......................................................................... 177
Dokumentasi Penelitian .................................................................................... 178
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan tidak terlepas dari peran civitas akademik. Civitas
akademik adalah keseluruhan masyarakat akademika yang terdiri atas rektor
atau kepala sekolah, dosen atau guru, serta mahasiswa atau siswa. Guru
selaku bagian dari civitas akademik memiliki peran yang sangat penting
dalam dunia pendidikan karena kualitas kinerja atau mutu guru dapat
mempengaruhi proses pembelajaran dan mutu pendidikan, padahal
pendidikan menjadi salah satu faktor penentu kemajuan bangsa. Oleh karena
itu, sangat dibutuhkan tenaga pendidik yang profesional dalam mendidik
sehingga dapat menjadikan siswa sebagai generasi penerus bangsa yang
cerdas dalam segala aspek.
Pencapaian kualitas hasil pendidikan yang memadai bukan hanya
menuntut guru untuk dapat mewujudkan seperangkat peran dan tugas yang
diembannya, tetapi juga ditentukan oleh perwujudan gagasan dan perilaku
kreatif dalam proses pembelajaran. Kreativitas guru merupakan hal penting
dalam pembelajaran, bahkan dapat menjadi gerbang utama dalam upaya
meningkatkan pencapaian hasil belajar.
Kreativitas guru dapat diwujudkan berdasarkan kemampuannya untuk
memperhatikan dan memahami prinsip-prinsip belajar siswa yang meliputi
2
pemberian perhatian dan motivasi, keaktifan dalam pembelajaran,
keterlibatan langsung, pemberian pengulangan, pemberian tantangan belajar,
adanya penguatan serta perhatian terhadap perbedaan individual siswa.
Prinsip-prinsip belajar tersebut dapat dikembangkan oleh guru dengan
pemanfaatan media interaktif dan penggunaan model pembelajaran kooperatif
yang mampu merangsang keaktifan siswa serta memberikan kesan
pembelajaran yang menyenangkan.
Salah satu yang perlu diperhatikan oleh guru, yaitu penggunaan media
pembelajaran. Keterkaitan antara media pembelajaran dengan tujuan, materi,
metode, dan kondisi pembelajaran harus menjadi perhatian dan pertimbangan
guru untuk memilih dan menggunakan media dalam proses pembelajaran di
kelas, sehingga media yang digunakan lebih efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran tidak
tergantung pada kecanggihan suatu media, akan tetapi dari ketepatan dan
keefektifan media yang digunakan oleh guru.
Media pembelajaran digunakan sebagai sumber belajar dalam
pembelajaran karena media pembelajaran bermanfaat untuk melengkapi,
memelihara, dan bahkan meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang
sedang berlangsung. Penggunaan media dalam pembelajaran dapat
meningkatkan hasil belajar, aktivitas siswa, dan motivasi belajar siswa.
Media inovatif dalam pembelajaran salah satunya adalah media
permainan monopoli biologi. Monopoli biologi merupakan adopsi dari
permainan monopoli pada umumnya. Permainan ini dilakukan menggunakan
3
dadu, bidak, kartu materi, serta poin permainan. Tujuan permainan monopoli
biologi adalah untuk menguasai petak materi di atas papan melalui pembelian
petak dengan sistem yang disederhanakan. Aturan permainan dalam monopoli
biologi dalam hal ini mirip dengan permainan monopoli konvensional, akan
tetapi dimodifikasi sedemikian rupa sehingga dapat digunakan sebagai media
pembelajaran.
Berdasarkan dari hasil observasi, siswa SMAN 9 Makassar khususnya
siswa kelas XI MIA pada pelajaran biologi, hasil dari proses pembelajaran
masih rendah. Dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar siswa seperti yang
dilihat pada hasil ujian semester mata pelajaran biologi. Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) siswa, mayoritas berada pada taraf rendah dengan persentase
60% yang tidak mencapai kriteria KKM.
Salah satu penyebab siswa mendapatkan nilai KKM dibawah standar,
yaitu banyak guru tidak menggunakan media dalam mengajar, sehingga
menyulitkan siswa untuk memahami materi yang disampaikan, terumata
materi-materi biologi yang sulit dipahami dan diingat, sehingga dengan
adanya media pembelajaran dapat membantu siswa untuk mengatasi hal
tersebut. Selain itu, pandangan atau anggapan siswa bahwa biologi adalah
pelajaran yang sulit dan membosankan, karena menurut siswa banyak materi
yang sulit untuk dipahami dan perlu dihapalkan, misalnya nama-nama ilmiah.
Berdasarkan hasil wawancara dari salah satu siswa kelas XI MIA,
pembelajaran biologi kurang mereka pahami salah alasannya yaitu karena
4
materi yang disampaikan sulit dipahami karena banyak istilah-istilah ilmiah,
sehingga mereka cepat bosan.
Materi sistem sistem pernapasan merupakan materi yang cukup sulit
dan komplit, karena cakupannya yang luas. Selain itu, dalam materi ini
banyak menggunakan istilah ilmiah (contohnya dalam nama-nama organ
sistem pernapasan) yang menyulitkan siswa serta menuntut siswa untuk
menghapal. Sehingga membutuhkan media pembelajaran sebagai perantara
yang dapat memudahkan siswa untuk memahami materi sistem pernapasan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Asna Maghfiroh (2016),
dengan judul “efektivitas penggunaan permainan monopoli pada materi
sistem ekskresi sebagai media pembelajaran Team Games Tournament (TGT)
terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMAN 11 Semarang”, terbukti efektif.
Hasil penelitiannya menyatakan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar
siswa. Ini dikarenakan pada saat proses pembelajaran siswa lebih antusias
dalam mengikuti pembelajaran. Bukti dari semangat mereka dapat dilihat dari
cara mereka yang saling bekerjasama dalam melakukan permainan, diskusi
kelompok, serta membuat kesimpulan dengan teman 1 kelompoknya. Siswa
tidak ada yang terlihat mengantuk ataupun tertidur selama proses
pembelajaran.
Adapun penelitian dari Mulianingsih berjudul Pengaruh Penggunaan
Media Pembelajaran Monopoli Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Akuntansi Di SMA Negeri 4 Depok, hasil penelitian menunjukkan
5
bahwa media monopoli memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
hasil belajar, sikap dan motivasi siswa pada pelajaran akuntansi.
Masalah yang akan dibahas peneliti adalah penggunaan model
pembelajaran dan media pembelajaran yang kurang digunakan guru di dalam
proses pembelajaran. Media yang digunakan oleh guru harus diinovasikan,
sehinggga Media pembelajarannya menjadi lebih variatif dan siswa tidak
merasa bosan. Penggunaan Media pembelajaran yang mendukung
pengembangan koginitif, afektif dan psikomotorik dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa, maka perlu adanya solusi yang tepat untuk perbaikan dalam
proses pembelajaran biologi di kelas. Oleh karena itu, penulis berinisiatif
untuk menggagas sebuah judul yaitu “Pengaruh Media Pembelajaran
Monologi (Monopoli Dalam Biologi) Pada Konsep Sistem Pernapasan
Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas XI SMAN 9 Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pernyataan dalam latar belakang masalah diatas, maka
diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar dengan media pembelajaran
monologi (monopoli dalam biologi) pada konsep sistem pernapasan
terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas XI SMAN 9 Makassar?
2. Apakah ada pengaruh media pembelajaran monologi (monopoli dalam
biologi) pada konsep sistem pernapasan terhadap hasil belajar kognitif
siswa kelas XI SMAN 9 Makassar?
6
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa yang diajar dengan media
pembelajaran monologi (monopoli dalam biologi) pada konsep sistem
pernapasan terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMAN 9 Makassar
2. Untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran monologi (monopoli
dalam biologi) pada konsep sistem pernapasan terhadap hasil belajar
siswa kelas XI SMAN 9 Makassar.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangsih/bantuan kepada kualitas pembelajaran biologi, utamanya
pada peningkatan hasil belajar biologi siswa melalui media pembelajaran
yaitu monologi (monopoli dalam biologi).
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau
dikembangkan lebih lanjut sebagai referensi terhadap permasalahan
dalam pendidikan.
b. Bagi sekolah, dapat menggunakan permainan monopoli sebagai
media dalam pembelajaran padam materi sistem gerak pada manusia
di kelas XI untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
7
c. Bagi guru, dapat menjadi pertimbangan untuk diterapkan dalam
dunia pendidikan khususnya pendidikan biologi sebagai solusi
terhadap permasalahan yang ada.
d. Bagi siswa, membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran sehingga
materi yang diajarkan menjadi lebih menyenangkan
e. Bagi pembaca, menambah wawasan mengenai media pembelajaran
khususnya pendidikan biologi, untuk selanjutnya dijadikan sebagai
bahan evaluasi siswa dalam proses memahami sebuah pembelajaran.
f. Bagi pemerintah, sebagai masukan yang membangun guna
meningkatkan kualitas lembaga pendidikan.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Hasil Belajar
a. Definisi Hasil Belajar
Menurut Purwanto (2009), hasil belajar dapat dijelaskan
dengan memahami dua kata yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian
hasil (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya
suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input
secara fungsional. Hasil produksi adalah perolehan yang didapatkan
karena adanya kegiatan mengubah bahan (raw materials) menjadi
barang jadi (finished goods). Pengertian tersebut berlaku sama untuk
memberikan batasan bagi istilah hasil panen, hasil penjualan, hasil
pembangunan, termasuk hasil belajar. Hasil dapat dengan jelas
dibedakan dengan input akibat perubahan oleh proses. Demikian
juga dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa diharapkan berubah
pengetahuan, sikap dan keterampilan dibandingkan sebelumnya
setelah melakukan proses belajar.
Hasil belajar adalah polapola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Hasil
belajar yang menjadi objek penilaian kelas berupa kemampuan-
kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah mereka mengikuti
9
proses belajar-mengajar tentang mata pelajaran tertentu (Widodo,
2013).
Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan
bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya,
hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan
sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau
terpisah, melainkan komprehensif (Ariyanto, 2009).
Menurut Sudjana (2009), hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar,
yakni: keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian,
sikap dan cita-cita.
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut tim pengembang MKDP kurikulum dan
pembelajaran (2011), hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor
internal, yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri siswa; dan faktor
eksternal, yaitu faktor-faktor yang berada di luar siswa. Yang
tergolong faktor internal adalah:
1) Faktor fisiologis atau jasmani individu baik bersifat bawaan
maupun yang diperoleh dengan melihat, mendengar, struktur
tubuh, cacat tubuh, dan sebagainya.
10
2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun keturunan,
yang meliputi:
a) Faktor intelektual, terdiri atas:
(1) Faktor potensial, yaitu inteligensi dan bakat.
(2) Faktor aktual, yaitu kecakapan nyata dan prestasi.
b) Faktor non-intelektual, yaitu komponen-komponen
kepribadian tertentu seperti sikap, minat, kebiasaan,
motivasi, kebutuhan, konsep diri, penyesuaian diri,
emosional, dan sebagainya.
3) Faktor kematangan, baik fisik maupun psikis.
Yang tergolong faktor eksternal adalah:
a) Faktor sosial, yang terdiri atas:
(1) Faktor lingkungan keluarga.
(2) Faktor lingkungan sekolah.
(3) Faktor lingkungan masyarakat.
(4) Faktor kelompok.
b) Faktor budaya, seperti: adat istiadat, ilmu pengetahuan dan
teknologi.
c) Faktor lingkungan fisik, seperti: fasilitas rumah, fasilitas
belajar, iklim, dan sebagainya.
d) Faktor spritual atau lingkungan keagamaan.
11
c. Tipe-Tipe Hasil Belajar
Menurut Subur (2015), dalam buku The Conditioning of
Learning karangan Gagne, hasil belajar ada lima, yaitu:
1) Informasi verbal, yaitu hasil belajar yang berupa kemampuan
untuk menyediakan respon yang bersifat spesifik terhadap
stimulus yang spesifik pula. Atau kemampuan mengingat atau
menghafal informasi. Contoh: kemampuan menyebutkan,
mengidentifikasi dan menjelaskan.
2) Ketrampilan motorik, yaitu kemampuan yang berupa tindakan
bersifat fisik dan penggunaan otot untuk melakukan suatu
tindakan, kemampuan eksekusi atau pelaksaanaan suatu
tindakan untuk mencapai hasil tertentu.
3) Sikap atau attitude, yaitu kondisi internal yang dapat
mempengaruhi pilihan individu dalam melakukan suatu
tindakan. Sikap menunjukkan adanya suatu kecenderungan yang
dimiliki oleh seseorang dalam berperilaku. Sikap bisa berupa
keyakinan daan pilihan seseorang yang mempengaruhi cara
seseorang bertindak dalam menghadapi suatu situasi atau
kondisi. Karakteristik penting dari pembelajaran pada ranah
sikap adalah kemungkinan untuk tidak dapat dicapai dalam
waktu pendek, untuk menanamkan sikap dalam diri siswa
diperlukan waktu yang relatif cukup lama. Karena itu domain
12
sikap ini tidak dapat dicapai segera setelah siswa selesai
mengikuti aktivitas pembelajaran.
4) Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan dalam melakukan
analisis dan modifikasi simbol-simbol kognitif atau informasi.
Ketrampilan intelektual dilakukan dengan cara mempelajari dan
menggunakan konsep dan aturan untuk mengatasi permasalahan.
5) Strategi kognitif, yaitu kemampuan metakognitif yang
diperlihatkan dalam bentuk kemampuan berpikir tentang proses
berfikir (think how to think) dan belajar bagaimana belajar
(learn how to learn).
Menurut Bloom (dalam irma, 2016), menyatakan bahwa
hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Domain kognitif mencakup knowledge
(pengetahuan, ingatan), compherension (pemahaman,
menjelaskan, meringkas), application (menerapkan), analysis
(menguraikan, menentukan hubungan), synthesis
(mengorganisasikan, merencanakan, membentuk, bangunan
baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif mencakup
receiving (menerima), responding (memberikan respon), valuing
(nilai), organization (organisasi), characterization
(karakteristik). Domain psikomotorik mencakup keterampilan
produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.
13
2. Media Pembelajaran
a. Definisi Media Pembelajaran
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada
diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi
karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.
Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana saja.
Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya
perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan
oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan
atau sikapnya (Arsyad, 2009).
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata medium yang secara harfiah dapat diartikan sebagai
perantara atau pengantar. Media pembelajaran adalah seluruh alat
dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio,
televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Menurut Rossi, alat-
alat semacam radio dan televisi kalau digunakan dan diprogram
untuk pendidikan, maka merupakan media pembelajaran. Namun
demikian, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, akan
tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh
pengetahuan (Sadiman, 2012).
Menurut Sanjaya (2008), secara umum media itu meliputi
orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi
yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan,
14
dan sikap. Jadi, dalam pengertian ini media bukan hanya alat
perantara seperti tv, radio, slide, bahan cetakan, akan tetapi meliputi
orang atau manusia sebagai sumber belajar atau juga berupa kegiatan
semacam diskusi, seminar, karyawisata, simulasi dan lain sebagainya
yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan wawasan,
mengubah sikap siswa atau untuk menambah keterampilan.
AECT (Association Of Education and Communication
Technology) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk
saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.
Heinich mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang
mengantar informasi antara sumber dan penerima (Arsyad, 2009).
Sadiman (2006), menyatakan bahwa media adalah berbagai
jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat meransangnya
untuk belajar. Sementara itu Asosiasi Pendidikan Nasional (National
Education Association/NEA) mengemukakan bahwa media adalah
bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta
peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi , dapat dilihat,
didengar, dan dibaca.
Menurut Sadiman (2006), apapun batasan yang diberikan,
ada persamaan diantara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses
15
belajar terjadi. Sedangkan Arsyad (2009), mengemukakan bahwa
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang membawa pesan
atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung
maksud pengajaran.
Arsyad (2009), mengemukakan ciri-ciri umum yang
terkandung pada setiap batasan yang dikemukakan oleh beberapa
ahli, yaitu:
1) Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dikenal
sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang
dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan panca indra.
2) Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal
sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang
terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin
disampaikan kepada siswa.
3) Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
4) Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses
belajar baik di dalam maupun di luar kelas.
5) Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan
interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Proses belajar mengajar hakikatnya adalah proses
komunikasi, dimana guru berperan sebagai pengantar pesan dan
siswa sebagai penerima pesan. Pesan yang dikirimkan oleh guru
16
berupa isi/materi pelajaran yang dituangkan kedalam simbol-simbol
komunikasi baik verbal (kata-kata dan tulisan) maupun nonverbal.
Proses komunikasi antara guru dan siswa bisa saja mengalami
hambatan, artinya tidak selamanya pesan yang disampaikan oleh
pengirim pesan mudah diterima oleh penerima pesan. Ada beberapa
faktor yang dapat menyebabkan kesalahan komunikasi. Pertama,
faktor lemahnya kemampuan pengirim pesan dalam
mengomunikasikan informasi, sehingga pesan yang disampaikan
tidak jelas diterima. Kedua, faktor lemahnya kemampuan penerima
pesan dalam menerima pesan yang disampaikan, sehingga ada
kesalahan dalam menginterpretasi pesan yang disampaikan. Oleh
sebab itu, dalam suatu proses komunikasi diperlukan saluran yang
berfungsi untuk mempermudah penyampaian pesan. Inilah hakikat
media pembelajaran (Sanjaya, 2008).
Arsyad (2009), mengemukakan empat fungsi media
pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
1) Fungsi atensi, media visual menarik dan mengarahkan perhatian
siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan
dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks
materi pelajaran.
2) Fungsi afektif, media visual dapat terlihat dari tingkat
kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang
bergambar.
17
3) Fungsi kognitif, media visual terlihat dari temuan-temuan
penelitian yang mengungkapkanbahwa lambang visual atau
gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan
mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4) Fungsi kompensatoris, media visual yang memberikan konteks
untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam
membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali.
Arsyad (2009), mengemukakan manfaat media pembelajaran
dalam proses belajar siswa, yaitu:
1) Pembelajaran akan menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai
dan mencapai tujuan pembelajaran.
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga,
apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
Menurut Fadlillah (2017), media pembelajaran mempunyai
banyak manfaat, diantaranya:
1) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.
2) Proses pembelajaran menjadi lebih menarik.
18
3) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
4) Jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi.
5) Sikap positif siswa terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
c. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Berdasarkan jenisnya, media pembelajaran dapat
dikelompokkan menjadi media pembelajaran tradisional dan media
teknologi mutakhir. Media pembelajaran tradisional terdiri atas
media cetak, media visual, media audiovisual, media real, media
permainandan media berbasis computer. Sedangkan media teknologi
muthakir terdiri atas media pembelajaran berbasis telekomunikasi
dan berbasis microprosessor (Suprijono, 2018).
Arsyad (2009), membagi media menjadi empat jenis, yaitu:
1) Media Berbasis Manusia
Media berbasis manusia merupakan media tertua yang
digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan
atau informasi. Salah satu contoh yang terkenal adalah gaya
tutorial Socrates. Sistem ini tentu dapat menggabungkannya
dengan media visual lain. Media ini bermanfaat khususnya bila
tujuan kita adalah mengubah sikap atau secara lansung terlibat
dengan pemantauan pembelajaran siswa.
2) Media Berbasis Cetakan
Media pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum
dikenal adalah buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan
19
lembaran lepas. Teks berbasis cetakan menuntut enam elemen
yang perlu diperhatikan pada saat merancang, yaitu konsistensi,
format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan penggunaan
spasi kosong.
3) Media Berbasis Visual
Media berbasis visual (image atau perumpamaan)
memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar.
Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya
melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat
ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat
memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia
nyata.
4) Media Berbasis Audio-Visual
Media visual yang menggabungkan penggunaan suara
memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah
satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-
visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang
memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian.
d. Kriteria Memilih Media Pembelajaran
Heinich dalam Arsyad (2009), mengajukan model
perencanaan penggunaan mediayang efektif yang dikenal dengan
istilah ASSURE (Analyze learner characteristics, State objective,
20
Select or modify media, Utilize, Require learner response, and
Evaluate).
(A) Menanalisis karakteristik umum kelompok sasaran, apakah
mereka siswa sekolah lanjutan atau perguruan tinggi, anggota
organisasi pemuda, perusahaan, serta menganalisis karakteristik
khusus mereka yang meliputi antara lain pengetahuan, keterampilan,
dan sikap awal mereka.
(S) Menyatakan atau merumuskan tujuan pembelajaran, yaitu
perilaku atau kemampuan baru (pengetahuan, keterampilan, atau
sikap) yang diharapkan siswa memiliki dan kuasai setelah proses
belajar mengajar selesai.
(S) Memilih, memodifikasi, atau merancang dan mengembangkan
materi dan media yang tepat. Apabila materi dan media
pembelajaran yang telah tersedia akan dapat mencapai tujuan, materi
dan media itu sebaiknya digunakan untuk menghemat waktu, tenaga,
dan biaya.
(U) Menggunakan materi dan media. Setelah memilih materi dan
media yang tepat, diperlukan persiapan bagaimana dan berapa
banyak waktu yang diperlukan untuk menggunakannya. Di samping
praktik dan latihan menggunakannya, persiapan ruangan juga
diperlukan seperti tata letak tempat duduk siswa, fasilitas yang
diperlukan seperti meja peralatan, listrik, layar, dan lain-lain.
21
(R) Meminta tanggapan dari siswa. Guru sebaiknya mendorong
siswa untuk memberikan umpan balik mengenai keefektivan proses
belajar mengajar. Respons siswa dapat bermacam-macam, seperti
mengulangi fakta-fakta, mengemukakan ikhtisar atau rangkuman
informasi/pelajaran, atau menganalisis alternatif pemecahan
masalah/kasus. Dengan demikian, siswa akan menampakkan
partisipasi yang lebih besar.
(E) Mengevaluasi proses belajar. Tujuan utama evaluasi di sini
adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa mengenai tujuan
pembelajaran, keefektivan media, pendekatan, dan guru sendiri.
3. Monologi (Monopoli Dalam Biologi)
a. Definisi Permainan Monopoli
Permainan merupakan salah satu jenis media proyeksi diam
(still proyected medium). Media ini mempunyai persamaan dengan
media grafis yang menyajikan rangsanganrangsangan visual. Bahan-
bahan grafis banyak dipakai dalam media proyeksi diam. Perbedaan
yang jelas diantara keduanya adalah pada media grafis gambar dapat
secara langsung berinteraksi dengan pesan media yang bersangkutan,
sedangkan pada media proyeksi diam, pesan tersebut harus
diproyeksikan agar dapat dilihat oleh sasaran (Arif, 2006).
Arif (2006), mengemukakan bahwa permainan (game) adalah
setiap kontes antara pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan
22
mengikuti aturanaturan tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Empat
komponen utama dalam sebuah permainan antara lain:
1) Pemain, yaitu orang yang terlibat secara langsung dalam suatu
permainan.
2) Lingkungan yang digunakan pemain untuk melakukan sebuah
permainan.
3) Aturan permainan.
4) Tujuan yang ingin dicapai dalam permainan.
Permainan dibedakan menjadi dua, yaitu permainan yang
memiliki aturan ketat (misalnya catur) dan permainan yang memiliki
aturan luwes (misalnya permainan peran). Permainan berdasarkan
sifatnya dibedakan atas permainan kompetitif dan non kompetitif.
Permainan kompetitif mempunyai tujuan yang jelas dan pemenang
dapat diketahui secara cepat. Sebaliknya, permainan non kompetitif
tidak mempunyai pemenang karena pemain berkompetisi dengan
sistem permainan itu sendiri (Arif, 2006).
Permainan monopoli biologi dijadikan sebagai media
pembelajaran untuk menciptakan suasana yang tidak monoton
karena permainan ini menyajikan materi pelajaran dengan menarik
dan menyenangkan. Bentuk dan aturan dalam permainan monopoli
dimodifikasi agar sesuai dengan pembelajaran biologi. Dalam
permainan monopoli, petak yang biasanya berupa nama dan gambar
suatu negara diganti dengan subbab materi sistem ekskresi yang
23
terfokus pada ginjal. Kartu pada permainan monopoli berisi
penjelasan materi dan pertanyaan mengenai sistem ekskresi.
Pemain dalam permainan monopoli biologi yang paling
banyak mengumpulkan poin dinyatakan sebagai pemenang. Siswa
didorong untuk memahami materi sehingga dapat menjawab
pertanyaan dan mengeksplorasi materi yang ada untuk memperoleh
poin. Aturan dalam permainan monopoli biologi ini adalah sebagai
berikut:
1) Permainan dilakukan oleh 4 kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 4 orang selama 30 menit.
2) Setiap pemain diberi modal awal sebanyak 100 poin.
3) Pemain memulai per mainan dari petak “START”.
4) Pemain yang berhak memulai terlebih dahulu adalah pemain
yang mendapatkan lemparan angka dadu terbesar.
5) Setelah tertata urutan pemain, pemain berhak melempar dadu
pertama kali, melangkah sesuai jumlah angka dadu, lalu diikuti
urutan berikutnya.
6) Pemain yang berhenti pada kotak berisi gambar materi bisa
memilih membeli isi kotak atau tidak membeli isi kotak.
7) Pemain berhak membeli atau tidak membeli pertanyaan pada
petak “MATERI” setelah main 1x putaran.
8) Jika pemain membeli petak yang berisi materi, maka pemain
diminta untuk menghafalkan materi dan mengujinya ketika
24
berhenti dikotak materi tersebut setelah putaran berikutnya. Jika
pemain menghafal dengan benar, poin pemain bertambah sesuai
harga aset dan jika salah, poin berkurang sesuai harga aset.
9) Jika pemain tidak membeli petak, maka modal akan berkurang
10 poin.
10) Jika pemain berhenti dikotak “Masuk Penjara”, maka
hukumannya adalah tidak boleh main satu kali putaran.
11) Tiap-tiap pemain akan mendapatkan 10 poin ketika melewati
“START” pada putaran kedua dan seterusnya.
12) Jika pemain berhenti di kotak bonus poin, maka pemain berhak
mengajukan pertanyaan kepada lawan main. Jika tidak dapat
menjawab pertanyaan, maka lawan main akan masuk penjara
dan pemberi pertanyaan mendapatkan bonus 20 poin.
13) Masing-masing pemain mencatatkan hasil akhir poin yang
didapat pada lembar poin.
14) Pemenang permainan ini adalah pemain yang paling banyak
mendapatkan poin.
b. Kelebihan dan Kekurangan Media Permainan
Media adalah segala sesuatu yang berfungsi sebagai
perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi (proses belajar
mengajar) (Ahmad, 2014).
Menurut Arif (2006), permainan sebagai media pendidikan,
mempunyai kelebihan antara lain:
25
1) Permainan merupakan kegiatan menyenangkan dan menghibur
untuk dilakukan. Permainan menjadi sesuatu yang menarik
karena didalamnya terdapat unsur kompetisi, kerjasama, dan
pemenang dalam permainan tidak dapat ditebak.
2) Permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif siswa untuk
belajar sehingga proses pengajaran tidak hanya satu arah. Guru
dapat benar-benar berperan sebagai fasilitator proses belajar
didalam kelompok belajar.
3) Permainan dapat memberikan umpan balik langsung kepada
siswa. Umpan balik yang cepat atas proses belajar yang
dilakukan oleh siswa akan memungkinkan proses belajar
menjadi lebih efektif.
4) Permainan memungkinkan adanya penerapan konsepkonsep
materi pelajaran.
5) Permainan bersifat luwes, artinya dapat menyesuaikan
keadaan.
6) Pada umumnya, permainan dapat dilakukan dengan mudah.
Permainan juga memiliki kekurangan, antara lain:
1) Memerlukan banyak waktu luang untuk menjelaskan aturan
permainan.
2) Tidak semua materi dapat dijelaskan dengan permainan.
26
3) Bagi siswa yang kurang mengetahui aturan, permainan dapat
menimbulkan kegaduhan yang mengganggu proses
pembelajaran (Arief, 2006).
4. Kesesuaian Antara Media Pembelajaran Dengan Materi
Materi sistem gerak pada manusia merupakan materi yang cukup
sulit dan komplit, karena cakupannya yang luas. Selain itu, dalam materi
ini banyak menggunakan istilah ilmiah (contohnya dalam nama-nama
tulang) yang menyulitkan siswa serta menuntut siswa untuk menghapal.
Sehingga membutuhkan media pembelajaran sebagai perantara yang dapat
memudahkan siswa untuk memahami materi sistem gerak pada manusia.
5. Model Pembelajaran Team Game Tournament (TGT)
Menurut Rusman dalam Wahyuni (2018), model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournament adalah salah satu model
pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan hasil siswa untuk
berperan aktif dan juga menyenangkan dalam proses belajar mengajar.
Model pembelajaran kooperatif ini menempatkan siswa dalam
kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa
yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang
berbeda.
Untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah
menguasai pelajaran, maka seluruh siswa akan diberikan permainan
akademik. Dalam permainan akademik ini siswa akan dibagi dalam
meja-meja turnamen, dimana setiap meja turnamen terdiri atas 5 sampai
27
6 orang yang merupakan wakil dari kelompoknya masing-masing.
Dalam setiap meja diusahakan agar tidak ada peserta yang berasal dari
kelompok yang sama. Siswa dikelompokkan dalam suatu meja turnamen
secara homogen dari segi kemampuan akademik, artinya dalam satu
meja turnamen kemampuan siswa diusahakan agar setara. Hal ini dapat
ditentukan dengan melihat nilai yang mereka peroleh dari hasil tes. Skor
yang diperoleh setiap peserta didik dalam permainan akademik dicatat
pada lembar pencatatan skor. Skor yang diperoleh anggota suatu
kelompok, kemudian dibagi banyaknya anggota kelompok tersebut. Skor
kelompok ini digunakan untuk memberikan peghargaan tim berupa
sertifikat dengan mencantumkan predikat tertentu (Gora, 2010).
Struktur Team Game Tournamentyang dikembangkan oleh
Robert Salvin dalam Warsono (2013), ciri-ciri model pembelajaran ini
memiliki aktivitas yang dapat mendorong siswa untuk bermain sambil
berpikir, bekerja dalam suatu tim dan kompetitif terhadap tim yang lain.
Implikasi terhadap pengaturan kelas yaitu fasilitator mengatur kelas
sedemikian rupa, sehingga ada ruang yang cukup bagi adanya sejumlah
kelompok siswa.
Menurut Suprijono (2015), adapun langkah-langkah
pembelajaran Team Game Tournament, secara runut implementasi terdiri
dari empat komponen utama, yaitu: (1) presentasi guru (sama dengan
STAD); (2) kelompok belajar (sama dengan STAD); (3) turnamen; dan
(4) pengenalan kelompok.
28
a. Guru menyiapkan:
1) Kartu soal
2) Lembar kerja siswa
3) Alat/bahan
b. Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 5
orang).
c. Guru mengarahkan aturan permainannya.
Menurut Suarjana dalam Purnamasari (2013: 20), yang
merupakan kelebihan dan kelemahan dari pembelajaran Team Game
Tournament antara lain sebagai berikut:
a. Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas
b. Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu
c. Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam
d. Proses belajar mengajar berrlangsung dengan keaktifan dari siswa
e. Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain
f. Motivasi belajar lebih tinggi
g. Hasil belajar lebih baik
h. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.
Sedangkan kelemahan Team Game Tournament adalah:
a. Bagi guru
1) Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan
heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi
29
jika guru yang bertindak sebagai pemegang kendali teliti dalam
menentukan pembagian kelompok.
2) Waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak
sehingga melewati waktu yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini
dapat diatasi jika guru mampu menguasai kelas secara
menyeluruh.
b. Bagi siswa
Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa
dan sulit memberikan penjelasan kepada siswa lainnya. Untuk
mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing dengan
baik siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat
dan mampu menularkan pengetahuannya kepada siswa yang lain.
6. Materi Sistem Pernapasan
a. Struktur dan fungsi organ pernapasan pada manusia
a) Hidung dan Rongga Hidung
Hidung merupakan organ yang pertama kali dilalui udara
dari luar tubuh. Udara segar masuk ke paru-paru melalui hidung,
sebaliknya udara kotor keluar dari paru-paru juga melewati
hidung. Di dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut dan
selaput lendir. Rambut hidung berguna menyaring udara kotor
yang masuk melalui hidung. Sementara selaput lendir,
menghasilkan lendir (mukus) yang berfungsi menangkap udara
kotor yang lolos oleh saringan rambut hidung. Selain itu, selaput
30
lendir berfungsi menghangatkan suhu udara yang masuk ke
paru-paru dan mengatur kelembaban udara.
b) Faring
Setelah melewati hidung, udara masuk menuju faring.
Faring adalah hulu tenggorokkan atau disebut juga tekak. Saat
udara melewati faring, antara rongga hidung dengan
tenggorokan ada bagian yang selalu terkoordinasi dengan baik.
Bagian penting tersebut adalah semisal katup penutup rongga
hidung yang disebut anak tekak. Anak tekak berperan menutup
faring saat kita sedang menelan makanan. Apabila makanan kita
telan dan katup belum menutup, maka makanan masuk ke
tenggorokan, akibatnya kita pun tersedak.
c) Pangkal Tenggorokan (Laring)
Dari faring, udara pernapasan akan menuju pangkal
tenggorokan atau disebut juga laring. Laring tersusun atas
kepingan tulang rawan yang membentuk jakun. Jakun tersebut
tersusun oleh tulang lidah, katup tulang rawan, perisai tulang
rawan, piala tulang rawan, dan gelang tulang rawan.
Pangkal tenggorokan dapat ditutup oleh katup pangkal
tenggorokan (epiglotis). Jika udara menuju tenggorokan, anak
tekak melipat ke bawah, dan ketemu dengan katup pangkal
tenggorokan sehingga membuka jalan udara ke tenggorokan.
31
Saat menelan makanan, katup tersebut menutupi pangkal
tenggorokan dan saat bernapas katup tersebut akan membuka.
d) Batang Tenggorokan (Trakea)
Di dalam tubuh, batang tenggorokan terletak pada daerah
leher, tepatnya di bagian depan kerongkongan (esofagus).
Batang tenggorokan berbentuk pipa yang terdiri atas gelang-
gelang tulang rawan dengan panjang sekitar 10 cm. Dinding
dalamnya terlapisi oleh selaput lendir dengan sel-selnya
yang memiliki rambut getar. Rambut-rambut getar tersebut
berfungsi menolak debu atau benda- benda asing. Jika tiba-tiba
kita batuk atau bersin, dipastikan ada lendir atau debu pada
saluran batang tenggorokan sehingga mengganggu pernapasan
terganggu.
e) Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)
Setelah melalui trakea, udara akan terus masuk menuju
cabang batang tenggorokan atau dinamakan bronkus. Batang
tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yakni bronkus
sebelah kiri dan sebelah kanan. Pada kedua bronkus terdapat
saluran yang menuju paruparu. Apabila bronkus mengalami
infeksi, maka timbullah suatu penyakit yang disebut bronkitis.
Di dalam paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus.
Bronkus sebelah kanan bercabang menjadi tiga bronkeolus,
sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua
32
bronkiolus. Bronkiolus masih bercabang-cabang lagi
membentuk pembuluh-pembuluh yang halus. Cabang-cabang
yang terhalus masuk ke dalam gelembung paru-paru atau
alveolus. Adanya dinding alveolus membuat oksigen berdifusi
ke dalam darah, sebaliknya karbon dioksida (CO2) dan uap air
dilepaskan.
f) Paru-paru (Pulmo)
Organ yang berperan penting dalam proses pernapasan
adalah paru-paru. Paru-paru merupakan organ tubuh yang
terletak pada rongga dada, tepatnya di atas sekat diafragma.
Diafragma adalah sekat rongga badan yang membatasi rongga
dada dan rongga perut. Paru-paru terdiri atas dua
bagian, paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan
memiliki tiga gelambir yang berukuran lebih besar daripada
paru-paru sebelah kiri yang memiliki dua gelambir. Paru-paru
dibungkus oleh dua lapis selaput paruparu yang disebut pleura.
Semakin ke dalam, di dalam paru-paru akan ditemui gelembung
halus kecil yang disebut alveolus. Jumlah alveolus pada paru-
paru kurang lebih 300 juta buah. Adanya alveolus ini
menjadikan permukaan paru-paru lebih luas. Dinding alveolus
mengandung kapiler darah. Oksigen yang terdapat pada alveolus
berdifusi menembus dinding alveolus, lalu menem bus dinding
kapiler darah yang mengelilingi alveolus. Setelah itu, masuk ke
33
dalam pembuluh darah dan diikat oleh hemoglobin yang
terdapat di dalam sel darah merah sehingga terbentuk
oksihemoglobin (HbO2). Akhirnya, oksigen diedarkan oleh
darah ke seluruh tubuh. Setelah sampai ke dalam sel-sel tubuh,
oksigen dilepaskan sehingga oksihemoglobin kembali menjadi
hemoglobin. Oksigen ini digunakan untuk oksidasi. Karbon
dioksida yang dihasilkan dari respirasi sel diangkut oleh plasma
darah melalui pembuluh darah menuju ke paru-paru. Sesampai
di alveolus, CO2 menembus dinding pembuluh darah dan din
ding alveolus. Dari alveolus, karbondioksida akan
disalurkan menuju hidung untuk dikeluarkan. Jadi proses
pertukaran gas sebenarnya berlangsung di alveolus.
b. Mekanisme pernapasan yang terjadi dalam sistem pernapasan
manusia
Berdasarkan otot yang berperan dalam proses pernapasan,
kegiatan bernapas manusia dibedakan menjadi dua jenis, yakni
pernapasan dada dan pernapasan perut. kedua proses pernapasan ini
terjadi dalam dua fase, meliputi inspirasi (inhalase) dan ekspirasi
(ekshalase). Inspirasi adalah proses masuknya udara dari luar tubuh
menuju paru-paru melewati saluran pernapasan. Sedangkan ekspirasi
adalah proses keluarnya udara dari dalam tubuh menuju lingkungan
melalui organ saluran pernapasan.
34
a) Pernapasan Dada
Apabila kita menghirup dan menghempaskan udara
menggunakan pernapasan dada, otot yang digunakan yaitu otot
antartulang rusuk. Otot ini terbagi dalam dua bentuk, yakni otot
antartulang rusuk luar dan otot antartulang rusuk dalam. Saat
terjadi inspirasi, otot antartulang rusuk luar berkontraksi,
sehingga tulang rusuk menjadi terangkat. Akibatnya, volume
rongga dada membesar. Membesarnya volume rongga dada
menjadikan tekanan udara dalam rongga dada menjadi
kecil/berkurang, padahal tekanan udara bebas tetap. Dengan
demikian, udara bebas akan mengalir menuju paru-paru
melewati saluran pernapasan. Sementara saat terjadi
ekspirasi, otot antartulang rusuk dalam berkontraksi
(mengkerut/mengendur), sehingga tulang rusuk dan tulang dada
ke posisi semula. Akibatnya, rongga dada mengecil. Oleh karena
rongga dada mengecil, tekanan dalam rongga dada menjadi
meningkat, sedangkan tekanan udara di luar tetap.
b) Pernapasan Perut
Berbeda dengan pernapasan dada, pernapasan perut
menggunakan otot diafragma dan otot dinding rongga perut.
Sementara mekanisme pernapasannya tetap melalui dua fase,
yaitu inspirasi dan ekspirasi. Fase inspirasi pada pernapasan
perut terjadi apabila otot diafragma berkontraksi (mengkerut),
35
sehingga posisi diafragma mendatar. Akibat yang ditimbulkan,
volume rongga dada menjadi lebih besar, sehingga tekanan
udara di dalam rongga dada mengecil. Namun, volume udara
luar tetap. Penurunan tekanan udara ini menjadikan paru-paru
mengembang. Akibatnya, udara di luar tubuh masuk ke dalam
paru-paru. Sementara itu, fase ekspirasi terjadi apabila otot
diafragma berelaksasi (mengendur) dan otot dinding rongga
perut berkontraksi. Akibat yang ditimbulkan, rongga
perut terdesak ke arah diafragma, sehingga keadaan diafragma
cekung ke rongga dada. Akibatnya, volume rongga dada
mengecil dan tekanan udaranya meningkat. Sehingga, udara
dalam rongga paru-paru keluar tubuh.
c. Mekanisme pertukaran Oksigen dan karbondioksida pada
sistem
pernapasan manusia
Bagian paru-paru yang meng alami proses difusi dengan
udara yaitu gelembung halus kecil atau alveolus. Oleh karena itu,
berdasarkan proses terjadinya pernapasan, manusia mempunyai dua
tahap mekanisme pertukaran gas. Pertukaran gas oksigen dan karbon
dioksida yang dimaksud yakni mekanisme pernapasan eksternal dan
internal.
36
a) Pernapasan Eksternal
Ketika kita menghirup udara dari lingkungan luar, udara
tersebut akan masuk ke dalam paru-paru. Udara masuk yang
mengandung oksigen tersebut akan diikat darah lewat difusi.
Pada saat yang sama, darah yang mengandung karbondioksida
akan dilepaskan. Proses pertukaran oksigen (O2) dan
karbondioksida (CO2) antara udara dan darah dalam paru-paru
dinamakan pernapasan eksternal. Saat sel darah merah (eritrosit)
masuk ke dalam kapiler paru-paru, sebagian besar CO2 yang
diangkut berbentuk ion bikarbonat (HCO-3). Dengan bantuan
enzim karbonat anhidrase, karbondioksida (CO2) air (H2O) yang
tinggal sedikit dalam darah akan segera berdifusi keluar.
Seketika itu juga, hemoglobin tereduksi (yang disimbolkan
HHb) melepaskan ion-ion hidrogen (H+) sehingga hemoglobin
(Hb)-nya juga ikut terlepas. Kemudian, hemoglobin akan
berikatan dengan oksigen (O2) menjadi oksihemoglobin
(disingkat HbO2). Proses difusi dapat terjadi pada paru-paru
(alveolus), karena ada perbedaan tekanan parsial antara udara
dan darah dalam alveolus. Tekanan parsial membuat konsentrasi
oksigen dan karbondioksida pada darah dan udara berbeda.
Tekanan parsial oksigen yang kita hirup akan lebih besar
dibandingkan tekanan parsial oksigen pada alveolus paru-paru.
Dengan kata lain, konsentrasi oksigen pada udara lebih tinggi
37
daripada konsentrasi oksigen pada darah. Oleh karena itu,
oksigen dari udara akan berdifusi menuju darah pada alveolus
paru-paru. Sementara itu, tekanan parsial karbondioksida dalam
darah lebih besar dibandingkan tekanan parsial karbondioksida
pada udara. Sehingga, konsentrasi karbondioksida pada darah
akan lebih kecil di bandingkan konsentrasi karbondioksida pada
udara. Akibatnya, karbondioksida pada darah berdifusi menuju
udara dan akan dibawa keluar tubuh lewat hidung.
d. Berbagai gangguan atau penyakit yang terjadi dalam sistem
pernapasan manusia
a) Emfisema
Merupakan kelainan berupa perluasan alveoli secara berlebihan
hingga
menggelembungkan paru-paru.
b) Tuberkulosis (TBC)
Timbulnya bintil-bintil pada alveolus akibat infeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosis.
c) Pneumonia
Radang dinding alveoli akibat bakteri atau virus karena alveoli
akan
terisi cairan limfa.
38
B. Penelitian Yang Relevan
1. Asna Maghfiroh mahasiswa jurusan pendidikan biologi Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Islam Negeri Walisongo, berjudul ”Efektivitas
Penggunaan Permainan Monopoli Pada Materi Sistem Ekskresi Sebagai
Media Pembelajaran Teams Games Tournament (Tgt) Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas XI SMAN 11 Semarang”. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan permainan monopoli
pada materi sistem ekskresi sebagai media dalam pembelajaran Teams
Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa kelas XI di
SMAN 11 Semarang.
Hasil penelitian menunjukkan hasil yang berbeda pada kedua
kelas, dengan rata-rata nilai untuk kelas eksperimen adalah 80,13
sedangkan rata-rata kelas kontrol adalah 71,05. Nilai rata-rata hasil
belajar kognitif materi sistem ekskresi dengan menggunakan media
permainan monopoli dalam pembelajaran Teams Games Tournament
pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata kelas kontrol
dengan menggunakan pembelajaran ceramah tanya jawab tanpa
menggunakan media permainan monopoli.
Meningkatnya hasil belajar siswa pada kelas eksperimen
dikarenakan pada saat proses pembelajaran siswa lebih antusias dalam
mengikuti pembelajaran. Bukti dari semangat mereka dapat dilihat dari
cara mereka yang saling bekerjasama dalam melakukan permainan,
diskusi kelompok, serta membuat kesimpulan dengan teman 1
39
kelompoknya. Siswa tidak ada yang terlihat mengantuk ataupun tertidur
selama proses pembelajaran.
2. Mulianingsih mahasiswa jurusan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, berjudul ”Pengaruh Penggunaan Media
Pembelajaran Monopoli Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Akuntansi Di SMA Negeri 4 Depok”. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media monopoli
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di SMA
Negeri 4 Depok.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media monopoli
memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap hasil belajar, sikap dan
motivasi siswa pada pelajaran akuntansi.
3. Anastasia Putri Virlianingtyas mahasiswa jurusan pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, berjudul ”Penerapan Metode Permainan Dengan
Menggunakan Media Pembelajaran Konvensional Monopoli Untuk
Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Pada Materi Protista Siswa Kelas
X IPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu”. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui peningkatan minat belajar menggunakan metode
permainan dengan menggunakan media pembelajaran konvensional
monopoli siswa kelas X IPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu pada materi
protista.
40
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode permainan dengan
menggunakan media monopoli meningkatkan minat belajar siswa kelas
XIPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu pada materi protista.
C. Kerangka Pikir
Salah satu tujuan penting dalam pembelajaran biologi adalah siswa
paham materi pembelajaran yang diberikan. Pemahaman terhadap suatu
materi dapat mempermudah siswa untuk memahami materi yang akan dia
pelajari selanjutnya. Sehingga siswa mendapatkan hasil belajar yang
maksimal.
Pada kenyataannya, tujuan penting dalam pembelajaran biologi
tersebut belum berlangsung secara optimal, sehingga kemampuan
pemahaman materi siswa belum maksimal. Hal ini disebabkan karena
kurangnya minat belajar siswa, serta kurangnya kreativitas guru dalam
mengelola atau menyediakan media pembelajaran yang tepat. Penggunaan
media pembelajaran yang tepat akan mempermudah siswa dalam memahami
setiap materi yang disampaikan oleh guru. Sehingga siswa dapat termotivasi
untuk mengikuti kegiatan belajar di dalam kelas.
Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini guna mengatasi
permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan media pembelajaran. Salah
satu media pembelajaran yang dapat digunakan yaitu monologi (monopoli
dalam biologi), yang merupakan modifikasi dari permainan monopoli.
41
Berdasarkan teori pendukung sebagaimana telah diuraikan, bahwa
dengan menerapkan media pembelajaran monologi (monopoli dalam biologi),
pembelajaran terlaksana dengan baik, hasil belajar siswa tercapai (tuntas
secara klasikal), dan respon siswa terhadap pembelajaran positif. Dengan
penggunaan media pembelajaran monologi (monopoli dalam biologi) ini
diharapkan siswa dapat menangkap secara maksimal atau hampir 100% apa
yang disampaikan oleh guru. Dan pada akhirnya nanti hasil belajar siswa
dapat lebih meningkat.
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Media Pembelajaran Monologi
D. Hipotesis
Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah ada pengaruh penggunaan
media pembelajaran monologi (monopoli dalam biologi) pada konsep sistem
pernapasan terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas XI MIA SMAN 9
Makassar.
Hasil belajar siswa tidak mencapai KKM dan guru tidak
menggunakan media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar sehingga siswa merasa bosan.
Penggunaan media pembelajaran
monologi (monopoli dalam biologi).
Hasil belajar siswa SMAN 9 Makassar
mencapai KKM
siswa aktif dalam pembelajaran
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif lebih cenderung menggunakan angka, mulai dari pengumpulan
data dan penafsiran terhadap data tersebut.
Desain penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian eksperimen
semu (quasi-experiment) dengan rancangan Nonequivalent Control Group
Design. Dalam rancangan penelitian ini ada dua kelompok objek yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diajarkan dengan
menggunakan media pembelajaran Monologi, sedangkan untuk kelas control
diajarkan tidak dengan menggunakan media pembelajaran Monologi. Desain
penelitian tersebut sebagai berikut:
Tabel 3.1 Skema Pretest-Postest Non Equivalent Kontrol Group Design
Sumber: Sugiyono (2017)
Keterangan:
X : Perlakuan atau sesuatu yang diujikan O1 : Hasil pre-test kelas eksperimen (menggunakan media pembelajaran
monologi) O3 : Hasil pre-test kelas kontrol (tidak menggunakan media pembelajaran
monologi) O2 : Hasil post-test kelas eksperimen O4 : Hasil post-test kelas kontrol
O1 X O2
O3 O4
43
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA SMAN
9 Makassar, yang terbagi dalam 9 rombongan belajar (rombel) dengan
jumlah siswa sebanyak 296 siswa.
Tabel 3.2 Populasi Siswa Kelas XI MIA SMAN 9 Makassar Kelas Jumlah Siswa (Orang)
MIA 1 30
MIA 2 29
MIA 3 33
MIA 4 35
MIA 5 35
MIA 6 35
MIA 7 35
MIA 8 33
MIA 9 33
Jumlah 296
Sumber: (SMA Negeri 9 Makassar, 2019)
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI MIA 4 dan kelas XI
MIA 5 SMAN 9 Makassar. Teknik pemilihan sampel menggunakan
Random Sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara acak.
Tabel 3.3 Sampel Siswa Kelas XI MIA SMAN 9 Makassar Kelas Jumlah Siswa (Orang)
MIA 4 35
MIA 5 35
Jumlah 70
Sumber: (SMAN 9 Makassar, 2019)
44
C. Definisi Operasional Variabel
Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini secara operasional
didefinisikan sebagai berikut.
1. Media Pembelajaran Monologi (Variabel Bebas)
Media pembelajaran monologi (monopoli dalam biologi) adalah media
pembelajaran yang menggunakan aturan permainan monopoli yang telah
didesain sesuai dengan materi yaitu sistem sistem pernapasan. Ukuran
yang digunakan untuk papan monologi yaitu 21x29.7 cm.
2. Hasil Belajar (Variabel Terikat)
Hasil belajar adalah nilai akhir pada ranah kognitif yang diperoleh
melalui pemberian tes hasil belajar berupa tes dalam bentuk pilihan
ganda berisi 25 nomor pada materi sistem gerak pada manusia dengan
menerapkan media pembelajaran monologi (monopoli dalam biologi).
45
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Lembar observasi
Lembar observasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lembar
observasi kegiatan aktivitas siswa. Lembar observasi pada siswa ini
digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan atau ketercapaian tujuan
pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar di kelas eksperiment dan
kontrol.
2. Tes hasil belajar siswa
Tes hasil belajar siswa yang digunakan yaitu lembar tes pretest-
posttest untuk menentukan berpengaruh atau tidaknya media
pembelajaran Monologi pada materi sistem gerak pada manusia bagi
siswa kelas XI MIA di SMAN 9 Makassar. Tes pretest-posttest hasil
belajar biologi pada materi sistem gerak pernapasan dibuat dan
dikembangkan sendiri oleh peneliti berdasarkan persetujuan dosen
pembimbing/validator serta disetujui oleh guru biologi di SMAN 9
Makassar, tes itu kemudian diberikan ke siswa. Tes pretest-posttest
dalam penelitian ini berupa soal dalam bentuk pilihan ganda yang
berkaitan dengan materi sistem gerak terdiri dari 25 butir soal.
E. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai
berikut:
46
1. Observasi
Untuk mendapatkan data yang relevan dalam penelitian ini
peneliti melakukan observasi langsung. Terdapat dua lembar observasi
dalam penelitian ini yang pertama digunakan untuk menilai aktivitas
siswa dalam melakukan setiap kegiatan yang termuat dalam
pembelajaran dan yang kedua digunakan sebagai lembar observasi
aktivitas guru dalam mengelola media pembelajaran.
2. Tes
Tes yang digunakan berupa tes tertulis dalam bentuk pretest dan
posttest guna mengetahui pengaruh media pembelajaran Monologi dalam
menguasai pembelajaran biologi yang telah dipelajari sebelum dan
setelah diberikan perlakuan (treatment). Tes ini diberikan ke kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen dengan soal pilihan ganda.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif adalah teknik analisis yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Teknik ini mendeskripsikan data yang sudah ada dan disajikan dalam
47
bentuk tabel, diagram, grafik, atau disajikan dalam bentuk lainnya
beserta uraian uraian singkat.
Data yang dianalisis adalah hasil belajar siswa yang terlebih
dahulu dibandingkan dengan interval nilai dan predikat untuk KKM 75
seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.4 Interval Nilai dan Predikat untuk KKM 75
Interval Nilai Predikat Keterangan
93-100 A Sangat Baik
84-92 B Baik
75-83 C Cukup
0<75 D Kurang
Sumber: (Kemendikbud, 2017)
Uji Normalitas N-Gain
Uji N-Gain digunakan untuk mengukur seberapa besar
pemahaman siswa setelah dilaksanakan pembelajaran setiap tes diberikan
pada awal dan akhir pertemuan, dan kenaikan siswa dalam pemahaman
ditandai oleh gain. Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest.
Uji tersebut digunakan untuk mengetahui aktivitas peningkatan. Hasil
dari N-gain ini dijadikan perbandingan antara sebelum dan sesudah
pembelajaran dilakukan. Adapun kategori nilai Uji N-Gain sebagai
berikut:
48
Tabel 3.5 Kategori Nilai Uji N-Gain Skor N-Gain Kategori
N-gain > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ N-gain ≥ 0,7 Sedang
N-gain < 0.3 Rendah
2. Analisis Inferensial
Analisis inferensial adalah teknik analisis yang digunakan untuk
menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.
Statistik Inferensial membahas mengenai cara menganalisis data serta
mengambil kesimpulan (berkaitan dengan estimasi parameter dan
pengujian hipotesis). Metode ini sering disebut statistika induktif karena
kesimpulan yang ditarik berdasarkan pada informasi dari sebagian data
saja. Pada teknik analisis inferensial, peneliti menggunakan bantuan
software SPSS 24.0 versi windows. Uji yang digunakan yaitu uji
normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.
a. Uji Normalitas
Data dari setiap variabel yang dianalisis harus berdistribusi
normal. Oleh karena itu, sebelum uji hipotesis harus terlebih dahulu
melakukan uji normalitas data. Uji normalitas menggunakan uji
Kolmogorov Smirnov pada program statistik SPSS versi 24.0.
Adapun analisis program SPSS memiliki taraf sig α = 0,05 yaitu ˃ α
maka data tersebut dikatakan normal sedangkan jika nilai analisis
data ˂ α maka data tersebut dikatakan tidak normal.
49
b. Uji Homogenitas
Setelah data dari kedua kelas tersebut dinyatakan
berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Uji
homogenitas disebut juga dengan uji kesamaan varians. Untuk
mengetahui homogenitas data peneliti menggunakan uji Homogenity
of Variancetest pada SPSS versi 24.0. Adapun analisis program SPSS
memiliki taraf sig α = 0,05 yaitu ˃ α maka data tersebut homogen
sedangkan ˂ α maka data tersebut tidak homogen.
c. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan bantuan
SPSS versi 24.0 for windows dengan statistik uji Independent t-test.
Dengan taraf signifikansi 0,05 (5%). Jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05
makahipotesis diterima dan jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka
hipotesis ditolak.
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 9
Makassar, maka diperoleh data-data yang telah didapatkan melalui instrumen
tes sebanyak 30 nomor untuk mengetahui hasil belajar pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol selama proses pembelajaran berlangsung. Dan lembar kerja
siswa untuk mengetahui berpikir kreatif siswa pada kelas eksperimen.
Terdapat dua macam hasil analisis yang disajikan yaitu hasil analisis
statistik deskriptif dan hasil analisis inferensial. Uraian dari masing-masing
deskripsi hasil analisis sebagai berikut:
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS
versi 24.0. Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai
rata-rata hasil belajar siswa, interval kelas, standar deviasi, nilai
maksimum dan nilai minimum.
a. Deskripsi Hasil Belajar Biologi Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol Sebelum Diterapkan Model Pembelajaran (Pretest)
Berdasarkan hasil tes yang diberikan pada siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 35
siswa yang dilaksanakan di SMA Negeri 9 Makassar untuk mata
pelajaran Biologi dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut :
50
Tabel 4.1 Statistik Skor Hasil Belajar Biologi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Sebelum Diberikan Perlakuan (Pretest)
Statistik Kelas
Eksperimen Kontrol
Ukuran sampel 35 35
Skor ideal 100 100
Skor maksimal 77 67
Skor minimal 23 27
Skor rata- rata 39,54 48,51
Berdasarkan tabel hasil analisis deskriptif di atas diperoleh
hasil yaitu niai rata-rata dari hasil belajar siswa kelas eksperimen
SMA Negeri 9 Makassar sebelum penerapan media pembelajaran
monologi yaitu 39,54, dengan nilai terendah 23 dan nilai tertinggi
77. Sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol yaitu 48,51 dengan
nilai terendah 27 dan nilai tertinggi 67.
Apabila skor hasil belajar dikelompokkan kedalam empat
kelas interval skor, maka diperoleh distribusi frekuensi belajar hasil
belajar seperti pada tabel 4.2 berikut:
51
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Skor Hasil Belajar Biologi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol (Pretest)
Interval Kategori
Eksperimen Kontrol
Frekuensi Presentase (%)
Frekuensi Presentase (%)
93-100 Sangat baik 0 0 0 0
84-92 Baik 0 0 0 0
75-83 Cukup 1 2,8 0 0
0-74 Kurang 34 97,2 35 100
Jumlah 35 100 35 100
Berdasarkan tabel distribusi dan frekuensi diatas maka dapat
dilihat bahwa 35 siswa pada kelas eksperimen sebelum diberikan
perlakuan terdapat satu siswa yang tergolong cukup dan yang lainnya
tergolong kategori kurang, sedangkan seluruh siswa pada kelas
kontrol masuk dalam kategori kurang.
Selanjutnya, untuk menentukan Kriteria keberhasilan
dikatakan tuntas jika memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM)
yaitu 75 pada mata pelajaran Biologi. Dapat dilihat pada tabel 4.3
berikut :
52
Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol (Pretest)
Nilai Hasil Belajar
Kategori
Eksperimen Kontrol
Frekuensi Presentase
(%) Frekuensi Presentase
(%)
< 75 Tidak Tuntas 34 97,2 35 100
≥75 Tuntas 1 2,8 0 0
Jumlah 35 100 35 100
Berdasarkan tabel data distribusi frekuensi dan persentase
menunjukkan bahwa terdapat satu siswa pada kelas eksperimen
masuk dalam kategori tuntas dan 34 siswa masuk dalam kategori
tidak tuntas atau mendapatkan nilai di bawah KKM, sedangkan
seluruh siswa kelas kontrol masuk dalam kategori tidak tuntas.
b. Deskripsi Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol (Posttest)
Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap
siswa kelas eksperimen setelah diterapkan media pembelajaran
monologi dan kelas kontrol dengan model pembelajaran
konvensional. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang datanya
diperoleh setelah diberikan Posttest. Perubahan tersebut dapat dilihat
pada tabel 4.4 berikut :
53
Tabel 4.4 Statistik Skor Hasil Belajar Biologi Siswa pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol (Posttest)
Statistik Kelas
Eksperimen Kontrol
Ukuran sampel 35 35
Rata- rata 81,34 70,09
Standar deviasi 8,54 10,15
Nilai tertinggi 93 87
Nilai terendah 63 47
Berdasarkan tabel hasil analisis deskriptif di atas diperoleh
hasil setelah diberikan perlakuan yaitu niai rata-rata dari hasil belajar
siswa kelas eksperimen yang diberikan media pembelajaran
monologi yaitu 81,34, dengan nilai terendah 63 dan nilai tertinggi
93. Sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol yaitu 70,09 dengan
nilai terendah 47 dan nilai tertinggi 87.
Apabila skor hasil belajar dikelompokkan kedalam empat
kelas interval skor, maka diperoleh distribusi dan frekuensi hasil
belajar setelah diberi perlakuan seperti ditunjukkan pada tabel 4.5
berikut :
54
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Skor Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol (Posttest)
Interval Kategori
Eksperimen Kontrol
Frekuensi Presentase (%)
Frekuensi Presentase (%)
93-100 Sangat Baik
4 11,4 0 0
84-92 Baik 10 28,6 2 5,71
75-83 Cukup 13 37,1 11 31,43
0-74 Kurang 8 22,9 22 62,86
Jumlah 35 100 35 100
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dan persentase diatas
dapat dilihat bahwa hasil belajar pada kelas eksperimen setelah
diberikan perlakuan frekuensi tertinggi masuk dalam kategori cukup
dengan persentase sebesar 37,1%. Sedangkan pada kelas kontrol
hasil belajar setelah diberikan perlakuan , frekuensi tertinggi masuk
dalam kategori kurang dengan persentase sebesar 62,86% Meskipun
hasil belajar pada kelas kontrol meningkat namun masih tergolong
kurang dilihat dari hasil yang didapatkan.
Selanjutnya, untuk menentukan Kriteria keberhasilan
dikatakan tuntas jika memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM)
yaitu 75 pada mata pelajaran Biologi. Dapat dilihat pada tabel 4.6
berikut :
55
Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol (Posttest)
Nilai Hasil Belajar Kategori
Eksperimen Kontrol
Frekuensi Presentase
(%) Frekuensi Presentase
(%)
< 75 Tidak Tuntas 8 22,9 22 62,9
≥75 Tuntas 27 77,1 13 37,1
Jumlah 35 100 35 100
Berdasarkan tabel data distribusi frekuensi dan persentase di
atas menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen 77,1% masuk
dalam kategori tuntas atau mendapatkan nilai di atas KKM,
sedangkan pada kelas kontrol hanya 37,1% siswa masuk dalam
kategori tuntas.
c. Uji Normalitas Gain (N-Gain)
Uji normalitas gain berguna untuk mengetahui perbandingan
antara nilai pretest dan posttest pada kelas eksperimen maupun
kontrol. Adapun hasil perhitungan uji N-Gain adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9 Hasil Uji Rata-Rata Nilai Normalitas Gain (N-Gain)
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pretest Posttest N-Gain Kategori Pretest Posttest N-Gain Kategori
Jumlah
siswa 35 siswa 35 siswa
Nilai rata-
rata 39,54 81,34 0,69 Sedang 48,51 70,09 0,41 Sedang
56
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa data hasil belajar
siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol termasuk kategori
sedang, namun kelas eksperimen memiliki nilai lebih tinggi dari
kelas kontrol dengan selisih sebesar 0,28.
2. Analisis Statistik Inferensial
Statistik inferensial adalah analisis data yang digunakan untuk
menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu
sampel dengan hasil yang akan didapat pada populasi secara keseluruhan.
Terdapat beberapa pengujian pada analisis statistik inferensial, yaitu uji
normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov, uji
homogenitas dengan menggunakan uji One-way Anova, dan uji hipotesis
dengan menggunakan uji Independent Sample T-test . Hasil analisis
statistik inferensial bertujuan untuk menjawab hipotesis yang ada.
Sebelum melakukan uji hipotesis dilakukan uji normalitas dan uji
homogenitas terlebih dahulu.
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas yang digunakan untuk mengetahui distribusi
normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan terhadap dua buah data
yaitu data nilai Pretest dan Posttest kelas eksperimen dan nilai
Pretest dan Posttest kelas kontrol . Caranya yaitu dengan
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov pada program statistik SPSS
versi 24.0. Adapun analisis program SPSS memiliki taraf sig α =
0,05 yaitu ˃ α maka data tersebut dikatakan normal sedangkan jika
57
nilai analisis data ˂ α maka data tersebut dikatakan tidak normal.
Untuk lebih jelasnya mengenai uji normalitas pada penelitian ini,
perhatikan tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Pretest Posttest
Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen
Sig 0,200 0,200 0,165 0,057
Tingkat Sig (α) 0,05
Pada tabel hasil uji normalitas di atas munjukkan bahwa pada
Pretest dan Posttest baik kelas eksperimen yang maupun kelas
kontrol lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disumpulkan bahwa data
berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Setelah data dari kedua kelas tersebut dinyatakan
berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Uji
homogenitas disebut juga dengan uji kesamaan varians. Untuk
mengetahui homogenitas data peneliti menggunakan uji Homogenity
of Variancetest pada SPSS versi 24.0. Adapun analisis program SPSS
memiliki taraf sig α = 0,05 yaitu ˃ α maka data tersebut homogen
sedangkan ˂ α maka data tersebut tidak homogen. Untuk lebih
58
jelasnya mengenai uji homogenitas pada penelitian ini, perhatikan
tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Pretest Posttest
Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen
Sig 0,217 0,397
Tingkat Sig (α) 0,05
Pengambilan kesimpulan uji homogenitas data Pretest dan
Posttest diambil berdasarkan ketentuan kriteria pengujian, yaitu jika
nilai signifikansi SPSS > tingkat signifikansi (α) maka dapat
dikatakan data tersebut homogen. Sedangkan jika nilai signifikansi
SPSS< tingkat signifikansi (α) maka data tersebut tidak homogen.
Pada tabel hasil uji homogenitas Pretest dan Postest kelas
eksperimen maupun kelas kontrol nilai signifikansinya lebih besar
dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa varian data kelas
eksperimen dan kelas kontrol data hasil belajar siswa bersifat
homogen.
c. Uji Hipotesis
Berdasarkan uji sebelumnya, diperoleh bahwa data
berdistribusi normal dan kedua sampel homogen. Oleh karena itu,
dapat dilakukan uji hipotesis untuk menjawab hipotesis yang ada.
59
Untuk mengetahui uji hipotesis data peneliti menggunakan uji
Independent sample test, dengan taraf signifikansi 0,05 (5%). Jika
nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 maka hipotesis diterima dan jika nilai Sig.
(2-tailed) > 0,05 maka hipotesis ditolak. Untuk lebih jelasnya
mengenai uji hipotesis pada penelitian ini, perhatikan tabel 4.10
berikut:
Tabel 4.10 Uji Hipotesis
Statistik Pretest Posttest
Sig(2-tailed) 0,000 0,000
Tingkat Sig (α) 0,05
Pada tabel uji hipotesis di atas nilai hasil uji hipotesis kurang
dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa hipotesis penelitian yang
diajukan dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat pengaruh
media pembelajaran monologi terhadap hasil belajar kognitif siswa
kelas IX SMA Negeri Makassar.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui
bahwa media monologi berpengaruh dalam proses pembelajaran dalam kelas.
Secara statistik hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan media
monologi berada pada kategori baik. Hal ini disebabkan oleh penggunaan
media monologi dalam proses pembelajaran di sekolah yang diteliti adalah
hal yang baru bagi siswa. Karena terkesan baru bagi siswa, media monologi
sebagai media yang mampu menimbulkan rasa keingintahuan dan menarik
60
perhatian siswa untuk terpusat pada materi yang diajarkan serta memunculkan
motivasi bagi siswa untuk belajar. Selain hal itu, hasil belajar siswa juga
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor diantaranya adalah kesiapan guru
memberi materi pelajaran, kesiapan siswa menerima materi pelajaran,
aktivitas yang dilakukan siswa selama berlangsungnya pembelajaran.
Media pembelajaran monologi menyebabkan hasil belajar pada kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang tidak menggunakan
media pembelajaran monologi. Hal itu disebabkan karena proses
pembelajaran pada kelas eksperimen menunjukkan bahwa siswa terlihat
antusias. Hal ini terlihat ketika pada saat pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran monologi mampu membantu siswa untuk lebih aktif dan
melatih siswa untuk memecahkan masalah atau soal tentang materi yang
diajarkan, serta proses pembelajaran tidak lagi bersifat teacher center tetapi
telah bernuansa student center. Sedangkan proses pembelajaran yang
berlangsung pada kelas kontrol menunjukkan bahwa siswa terlihat jenuh
dengan pembelajaran yang didominasi oleh guru sehingga perhatian siswa
tidak terfokus pada materi. Siswa hanya mendengarkan penjelasan guru
mengenai materi sistem pernapasan. Hal tersebutlah yang membuat siswa
sulit untuk menangkap materi yang disampaikan.
Kesiapan guru dalam meberikan materi merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi dalam proses pembelajaran. Kesiapan seorang guru ini
berkaitan tentang mental guru dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di
dalam kelas, dan perangkat pembelajaran yang akan digunakan guru di dalam
61
kelas. Hal ini sesuai dengan penelitian Rehmenda (2017), mengatakan bahwa
kesiapan guru merupakan kondisi seorang guru yang membuatnya siap untuk
memberikan respon atau jawaban dengan menggunakan suatu cara dalam
melaksanakan jabatan profesionalnya. Pada kelas eksperimen, kesiapan guru
terdiri dari penguasaan materi yang dibawakan dan penguasaan media yang
diterapkan. Penguasaan materi berkenaan dengan bagaimana seorang guru
memaparkan materi sistem pernapasan kepada siswa, serta guru mampu
memberi respon atau jawaban yang diberikan oleh siswa. Penguasaan media,
berkaitan dengan bagaimana seorang guru mampu menjelaskan aturan dan
penerapan media pembelajaran monologi kepada siswa sehingga materi yang
dipaparkan menggunakan media pembelajaran monologi tersampaikan.
Sedangkan pada kelas kontrol, kesiapan guru hanya berkaitan tentang
penguasaan materi yang dibawakan.
Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran berkaitan dengan seluruh
kondisi yang membuatnya siap untuk mengikuti proses pembelajaran. Banyak
faktor mempengaruhi kesiapan siswa, diantaranya mental serta kebutuhan
belajar siswa itu. Hal ini sesuai dengan penelitian Vovi (2017), mengatakan
bahwa kondisi fisik yang sehat, mental yang baik, kebutuhan belajar yang
mendukung maka proses belajar serta tujuan pembelajaran dapat berjalan
dengan baik dimana kesiapan mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Pada
kelas eksperimen, siswa siap dan antusias dlam menerima pembelajaran. Hal
ini terlihat dari respon siswa dalam menanggapi pertanyaan siswa yang lain
melalui media pembelajaran monologi. Sedangkan pada kelas kontrol, siswa
62
cukup tanggap dalam menjawab pertanyaan guru dan beberapa kali
mengajukan pertanyaan terkait materi pembelajaran.
Hasil belajar siswa juga didukung oleh aktivitas yang dilakukan siswa
selama pembelajaran berlangsung. Pada lembar observasi aktivitas siswa
menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen yang diajar dengan
menggunakan media pembelajaran monologi, sebagian besar siswa terlibat
aktif dalam proses pembelajaran. Sedangkan pada kelas kontrol yang diajar
tanpa menggunakan media pembelajaran monologi, hanya terdapat beberapa
siswa yang aktif.
Meskipun demikian, pengaruh media pembelajaran monologi, baik di
kelas eksperimen maupun kelas kontrol termasuk dalam kategori sedang. Ini
terlihat dari nilai rata-rata uji Normalitas Gain yang keduanya masuk dalam
kategori sedang. Pada kelas eksperimen, dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya media monologi belum pernah digunakan di sekolah tersebut
sehingga butuh penjelasan yang lebih lama sehingga siswa benar-benar
mengerti; waktu yang dibutuhkan dalam penerapan media pembelajaran
monologi cukup singkat, sehingga berpengaruh pada materi yang diterima
siswa. Hal ini sejalan dengan penelitian Nurmiati (2018), mengatakan bahwa
terdapat beberapa kendala dalam penerapan media pembelajaran monologi,
diantaranya: proses pembelajaran yang telah dilakukan ketika permainan
monopoli biologi, ada beberapa siswa yang tidak mempersiapkan diri
sebelumnya karena lupa membawa resume yang sudah diberikan sebelumnya.
Adapun buku yang mereka miliki tidak selengkap materi yang ada di resume.
63
Karena resume dibuat sesuai dengan materi yang ada di monopoli biologi.
Sehingga ketika mereka mendapatkan pertanyaan dari kelompok lain mereka
cenderung cepat menyerah dan lebih memilih membayar denda. Sedangkan
pada kelas kontrol, walaupun respon siswa terlihat kurang antusisas dalam
menerima materi, namun kemampuan siswa dalam menanggapi pertanyaan
guru cukup bagus. Salah faktornya yaitu hubungan antara siswa dan guru
belum terjalin dengan baik.
Berdasarkan pengamatan kegiatan siswa di dalam kelas ekspeimen
terhadap materi pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki
motivasi, keaktifan dan kemandirian dalam mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan media monologi. Siswa merasa dilibatkan secara langsung
dalam kegiatan pembelajaran, sehingga tidak merasa jenuh atau bosan dengan
pelajaran Biologi, bahkan mereka terlihat tertarik dan asyik dengan
belajarnya.
Media monologi menuntut siswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran serta melatih siswa dalam mengatur strategi dengan teman
kelompok dalam mengumpulkan poin dengan cara menjawab atau
menyelesaikan soal pada media monologi. Media monologi juga dapat
meningkatkan kerjasama antar siswa, merangsang siswa aktif berpikir serta
membantu siswa untuk lebih teliti dalam menjawab pertanyaan sehingga
proses belajar mengajar dapat menyenangkan dan meningkatkan aktivitas
serta hasil belajar siswa.
64
Berdasarkan pembahasan di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran
dengan media monologi dapat membantu siswa dalam pemahaman materi
sistem pernapasan. Hal ini terbukti dari hasil belajar siswa kelas eksperimen
lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Oleh karena media pembelajaran
memiliki pengaruh terhadap hasil belajar karena memiliki kemampuan untuk
menarik perhatian siswa terkait materi yang diajarkan selama pembelajaran
berlangsung sehingga hasil belajar yang diperoleh dapat mencapai KKM.
65
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
B. Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis penelitian yang
diajukan, serta hasil penelitian yang didasarkan pada analisis data dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Terjadi peningkatan hasil belajar kognitif siswa setelah menggunakan
media monologi.
2. media monologi berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa pada
materi sistem pernapasan kelas XI MIA SMA Negeri 9 Makassar.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh penulis memberikan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Pembelajaran biologi harus terus dikenalkan kepada siswa, namun tidak
cukup hanya dengan teori saja untuk membuat siswa memahami materi-
materi yang diajarkan sehingga sebaiknya para pendidik kedepannya lebih
memvariasikan media dalam pembelajaran sehingga siswa lebih aktif
dalam proses belajar mengajar.
2. Kepada guru biologi agar dapat menerapkan media dalam pembelajaran
jika memang diperlukan karena dengan adanya media dapat membuat
siswa tidak jenuh dalam menerima pelajaran.
66
3. Hendaknya untuk peneliti agar melakukan observasi terlebih dahulu
sebelum melakukan penelitian agar kiranya pada saat penelitian dapat
sejalan dengan apa yang sudah direncanakan sejak awal.
4. Penelitian ini hanya dilakukan pada mata pelajaran biologi dengan
berbagai keterbatasan, dan hanya terbatas pada satu variabel yaitu hasil
belajar siswa, maka perlu diadakan penelitian lebih lanjut sehingga
aplikasi media pembelajaran yang dilakukan pada penelitian ini dapat
digunakan secara maksimal.
67
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanto, Agus, dkk. 2018. Penggunaan Media Pembelajaran Biologi Di Sekolah Menengah Atas (Sma) Swasta Salatiga. Jurnal Pendidikan Biologi. Vol. 9 (1), ISSN: 2442-9805.
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ayuwanti, Irma. 2016. Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Di SMK Tuma’ninah Yasin Metro. Jurnal SAP. Vol. 1 (2), ISSN: 2527-967X.
Cristy, Rehmenda. 2017. Analisis Kesiapan Guru Dalam Mengimplementasi Penilaian Otentik Pada Kompetensi Ranah Sikap. Jurnal Prosiding Seminar Nasional. Vol. 1 No. 1 2017, ISSN: 2598-3237.
Fadlillah, M. 2017. Buku Ajar Bermain dan Permainan. Jakarta: Prenadamedia Group.
Maghfiroh, Asna. 2016. Efektivitas Penggunaan Permainan Monopoli Pada Materi Sistem Ekskresi Sebagai Media Pembelajaran Teams Games Tournament (Tgt) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMAN 11 Semarang. Skripsi. Semarang : Universitas Islam Negeri Walisingo.
Mulianingsih. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Monopoli Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Di SMA Negeri 4 Depok. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Nurmiati, dkk. 2018. Keefektifan Media Pembelajaran Permainan Monopoli Biologi Materi Klasifikasi Makhluk Hidup Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SMP Kelas VII. Jurnal Ilmiah Biologi. Vol. 6, No. 2, ISSN: 2338-5006.
Purwanto, Ngalim. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rohani, Ahmad. 2014. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sadiman, Arief S, dkk. 2012. Media Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Sadiman, Arif S, dkk. 2006. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
68
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri.
Sinta B, Vovi. 2017. Pengaruh Kesiapan Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Di SMA Bina Jaya Palembang. Jurnal Ilmiah. Volume 1, No. 1, ISSN 2549-1377.
Subur. 2015. Pembelajaran Nilai Moral Berbasis Kisah. Yogyakarta: Kalimedia.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2016. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tim Pengembangan MKDP. 2013. Kurikulum & Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Utama, Candra, dkk. 2014. Penerapan Media Pembelajaran Biologi Sma Dengan Menggunakan Modeldirect Instructionuntuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pena Sains. Vol. 1 (1), ISSN: 2407-2311.
Virlianingtyas, Anastasia Putri. 2018. Penerapan Metode Permainan Dengan Menggunakan Media Pembelajaran Konvensional Monopoli Untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Pada Materi Protista Siswa Kelas X IPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Widodo, dkk. 2013. Peningkatan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Problem Based Learning Pada Siswa Kelas VII A MTS Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Fisika Indonesia. Vol XVII (49), ISSN: 1410-2994.
69
LAMPIRAN
70
LAMPIRAN A
71
LAMPIRAN A 1 Surat Izin Meneliti
72
LAMPIRAN A 2 Surat Keterangan Selesai Meneliti
73
Lampiran A 3 Kartu Kontrol Pelaksanaan Penelitian
74
LAMPIRAN B
75
Lampiran B 1.1 Surat Keterangan Validasi
76
Lampiran B 1.2 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator I
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
Lampiran B 1.3 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator II
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
LAMPIRAN B 2.1 Lembar Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen
Petunjuk Pengisian :
Perhatikan setiap aktivitas yang dilakukan siswa.
Berilah penilaian pada aktivitas siswa sesuai aspek yang di amati setiap
pertemuan.
No Aspek yang Diamati Jumlah Murid Pada Pertemuan Ke-
1 2 3 4
1 Siswa menjawab salam dari guru. 35 35 35
P
O
S
T
T
E
S
T
2 Kehadiran siswa 35 35 35
3 Siswa berdoa dan menyiapkan fisik dan psikis
dalam kegiatan pembelajaran 35 35 35
4 Siswa mendengarkan apersepsi dari guru. 34 33 34
5 Siswa mendengarkan motivasi dari guru 34 33 34
6 Siswa duduk dalam kelompoknya. 33 34 34
7
Siswa mendengarkan stimulus atau ransangan
untuk memusatkan perhatian siswa dan
menejelaskan mengenai materi yang diajarakan
35 35 35
8 Siswa mengidentifikasi dan bertanya terkait
materi yang diajarkan 6 5 5
9 Siswa mendengarkan penjelasan tentang aturan
diskusi mengunakan media monologi. 35 35 35
10 Siswa berdiskusi menggunakan media
monologi. 34 34 33
11
Siswa bersama guru memeriksa dan menjawab
bersama-sama pertanyaan yang ada di media
monologi.
35 35 35
12 Guru bersama siswa menghitung skor yang
diperoleh masing-masing kelompok. 35 35 35
13 Siswa mengajukan pertanyaan mengenai materi
yang kurang dimengerti 5 4 5
14
Siswa mendengarkan penguatan atau
tambahan jawaban dari guru guna memastikan
bahwa kompetensi yang diharapkan dari
pembelajaran tersebut sudah tercapai dan
34 35 35
103
mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam
pembelajaran tersebut.
104
LAMPIRAN B 2.2 Lembar Aktivitas Siswa Kelas Kontrol
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS KONTROL
Petunjuk Pengisian :
Perhatikan setiap aktivitas yang dilakukan siswa.
Berilah penilaian pada aktivitas siswa sesuai aspek yang di amati setiap
pertemuan.
No Aspek yang Diamati Jumlah Murid Pada Pertemuan Ke-
1 2 3 4
1 Siswa menjawab salam dari guru. 35 35 35
P
O
S
T
T
E
S
T
2 Kehadiran siswa 35 33 35
3 Siswa berdoa dan menyiapkan fisik dan psikis
dalam kegiatan pembelajaran 15 15 15
4 Siswa mendengarkan apersepsi dari guru. 5 4 6
5 Siswa mendengarkan motivasi dari guru 4 6 5
6 Siswa duduk di bangkunya masing-masing. 33 34 34
7
Siswa mendengarkan stimulus atau ransangan
untuk memusatkan perhatian siswa dan
menejelaskan mengenai materi yang
diajarakan.
5 5 3
8 Siswa mengidentifikasi dan bertanya terkait
materi yang diajarkan 3 2 2
9 Siswa mengajukan pertanyaan mengenai materi
yang kurang dimengerti 5 4 5
10
Siswa mendengarkan penguatan atau
tambahan jawaban dari guru guna memastikan
bahwa kompetensi yang diharapkan dari
pembelajaran tersebut sudah tercapai dan
mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam
pembelajaran tersebut.
4 3 5
11 Guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini. 4 3 4
105
12 Siswa mendengarkan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya 4 5 3
13
Siswa menjawab salam penutup dari guru, dan
mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan
hamdalah
5 3 4
Jumlah 34,50 % 33,41 % 34,29 %
Rata-Rata 34,06
106
LAMPIRAN B 3 Silabus
SILABUS MATERI SISTEM PERNAPASAN
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas : XI
KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
107
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
3.8 Menganalisis hubungan
antara struktur jaringan penyusun
organ pada sistem
pernapasan dan
mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga
dapat menjelaskan
proses pernapasan serta gangguan fungsi
yang mungkin terjadi
pada sistem pernapasan manusia
melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan
simulasi
4.8 Merencanakan, melaksanakan, dan
menyajikan hasil
analisis data dari berbagai sumber (studi
literatur, pengamatan,
percobaan, dan simulasi) mengenai
Sistem pernapasan pada
manusia:
Struktur dan fungsi organ
sistem pernapasan
Proses pernapasan manusia
Penyakit/ kelainan yang
terjadi pada sistem pernapasan pada manusia
Teknologi yang berkaitan
dengan sistem pernapasan pada manusia
Mendiskusikan pertanyaan secara berkelompok
mengenai keterkaitan struktur dan fungsi organ-
organ sistem pernapasan, serta proses pernapasan pada manusia yang ada pada media monologi.
Mendiskusikan pertanyaan secara berkelompok
mengenai kelainan/penyakit serta teknologi yang berkaitan dengan sistem pernapasan pada manusia
yang ada pada media monologi.
108
pengaruh pencemaran
udaraemisi gas buang
kendaraan bermotor,
asap rokok,kabut asap) dan kelainan pada
struktur serta fungsi
jaringan organ pernapasan terhadap
kesehatan
109
LAMPIRAN B 4.1 RPP Pertemuan Pertama
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Negeri 9 Makassar
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/Genap
Materi Pokok : Sistem Pernapasan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (Pertemuan 1)
A. Kompetensi Inti
KI : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K2 : Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama,toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
K3 : Memahami. Menerapkan, menganalisis pengetahuan Faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkretdan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
110
B. Kompetensi Dasar
3.8. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem pernapasan dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga
dapat menjelaskan proses pernapasan serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem pernapasan manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi.
3.8. Merencanakan, melaksanakan, dan menyajikan hasil analisis data dari
berbagai sumber (studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi)
mengenai pengaruh pencemaran udaraemisi gas buang kendaraan
bermotor, asap rokok,kabut asap) dan kelainan pada struktur serta fungsi
jaringan organ pernapasan terhadap kesehatan
C. Indikator
3.8.1 Menjelaskan struktur dan fungsi organ dalam sistem pernapasan.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya pembelajaran siswa mampu :
1. Menjelaskan organ sistem pernapasan
2. Menjelaskan fungsi organ sistem pernapasan
E. Materi Pembelajaran
Struktur dan fungsi organ organ dalam sistem pernapasan.
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Team Game Tournament
3. Metode : Diskusi, kerja kelompok, dan tanya jawab.
G. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media : Permainan Monologi
2. Alat/Bahan : Laptop, Whiteboard, Spidol, Penghapus
3. Sumber : Buku Biologi SMA Kelas XI Renni Diastuti tahun 2009
111
H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu Guru Siswa
Pendahuluan 1. Guru membuka proses
pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan
meminta ketua kelas
untuk memimpin doa
sebelum memulai
pelajaran
2. Guru mengabsen siswa
3. Guru menanyakan
kesiapan siswa untuk
belajar
4. Guru memberikan
apersepsi tentang sistem
pernapasan.
5. Guru memotivasi siswa
dengan memuji siswa
yang berani menjawab
pertanyaan
6. Guru meluruskan
jawaban siswa,
membawa siswa berpikir
menuju pelajaran pokok
7. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
1. Siswa mengucapkan salam
dan membaca doa sebelum
belajar yang dipimpin oleh
ketua kelas.
2. Siswa mendengarkan
namanya disebut.
3. Siswa merespon
kesiapannya.
4. Siswa menyimak dan
merespon pertanyaan guru
jika ada.
5. Siswa menyimak
6. Siswa menyimak.
7. Siswa menyimak.
10
Menit
Inti Mengamati
Guru menyajikan materi
Siswa Menyimak.
112
tentang sistem
pernapasan.
Menanya
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa yang belum
mengerti untuk bertanya
yang berhubungan
dengan sistem
pernapasan.
Mengumpulkan informasi
1. Guru membentuk
beberapa kelompok.
2. Guru membagi dan
menjelaskan aturan
diskusi mengunakan
media monologi.
3. Guru membimbing
jalannya diskusi
menggunakan media
monologi.
4. Guru bersama siswa
memeriksa dan
menjawab bersama-sama
pertanyaan yang ada di
media monologi.
5. Guru bersama siswa
menghitung skor yang
diperoleh masing-masing
kelompok.
Siswa mengajukan pertanyaan
tentang sistem pernapasan
yang belum dia pahami.
1. Siswa Mengikuti arahan
guru.
2. Siswa menyimak.
3. Siswa berdiskusi
menggunakan media
monologi sesuai atruan dan
arahan guru.
4. Siswa merespon dan
menjawab pertanyaan yang
ada di media monologi.
5. Siswa menyimak dan
membantu guru untuk
menghitung perolehan skor.
70
Menit
113
Mengasosiasi
1. Guru memberi
kesempatan siswa untuk
bertanya mengenai
materi yang kurang
dimengerti
2. Guru memberi
kesempatan siswa yang
tidak bertanya untuk
menjawab pertanyaan
dari temannya
Mengkomunikasikan
Guru memberikan penguatan
atau tambahan jawaban
guna memastikan kepada
siswa bahwa kompetensi
yang diharapkan dari
pembelajaran tersebut
sudah tercapai dan
mengetahui tingkat
pemahaman siswa dalam
pembelajaran tersebut.
1. Siswa menyimak dan
bertanya jika ada yang belum
dipahami.
2. Siswa menjawab pertanyaan
temannya yang menjawab.
Siswa menyimak.
Penutup 1. Guru memberikan
penghargaan bagi
kelompok yang
1. Siswa menyimak dan
memberikan apresiasi berupa
tepuk tangan kepada
114
berkinerja baik.
2. Guru bersama siswa
menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini.
3. Guru menyampaikan
materi yang akan
dipelajari pada
pertemuan berikutnya
4. Guru memberi salam
penutup dan mengakhiri
pembelajaran bersama-
sama siswa dengan
mengucapkan hamdalah
kelompok yang berkinerja
baik.
2. Siswa menyimak dan
mengajukan pendapat tentang
materi sistem pernapasan.
3. Siswa menyimak.
4. Siswa menjawab salam dan
mengucapkan hamdalah,
serta memberikan ucapan
terima kasih kepada guru.
10
menit
115
LAMPIRAN B 4.2 RPP Pertemuan Kedua
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Negeri 9 Makassar
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/Genap
Materi Pokok : Sistem Pernapasan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (Pertemuan 2)
A. Kompetensi Inti
KI : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K2 : Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama,toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
K3 : Memahami. Menerapkan, menganalisis pengetahuan Faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkretdan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
116
B. Kompetensi Dasar
3.8. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem pernapasan dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga
dapat menjelaskan proses pernapasan serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem pernapasan manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi.
3.8. Merencanakan, melaksanakan, dan menyajikan hasil analisis data dari
berbagai sumber (studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi)
mengenai pengaruh pencemaran udaraemisi gas buang kendaraan
bermotor, asap rokok,kabut asap) dan kelainan pada struktur serta fungsi
jaringan organ pernapasan terhadap kesehatan
C. Indikator
3.8.2. Menjelaskan proses pernapasan pada manusia.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya pembelajaran siswa mampu :
Menjelaskan proses pernapasan pada manusia.
E. Materi Pembelajaran
Struktur dan proses pernapasan pada manusia.
F. Metode Pembelajaran
4. Pendekatan : Saintifik
5. Model : Team Game Tournament
6. Metode : Diskusi, kerja kelompok, dan tanya jawab.
G. Media, Alat dan Sumber Belajar
4. Media : Permainan Monologi
5. Alat/Bahan : Laptop, Whiteboard, Spidol, Penghapus
6. Sumber : Buku Biologi SMA Kelas XI Renni Diastuti tahun 2009
117
H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu Guru Siswa
Pendahuluan 1. Guru membuka proses
pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan
meminta ketua kelas
untuk memimpin doa
sebelum memulai
pelajaran
2. Guru mengabsen siswa
3. Guru menanyakan
kesiapan siswa untuk
belajar
4. Guru memberikan
apersepsi tentang sistem
pernapasan.
5. Guru memotivasi siswa
dengan memuji siswa
yang berani menjawab
pertanyaan
6. Guru meluruskan
jawaban siswa,
membawa siswa berpikir
menuju pelajaran pokok
7. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
1. Siswa mengucapkan salam
dan membaca doa sebelum
belajar yang dipimpin oleh
ketua kelas.
2. Siswa mendengarkan
namanya disebut.
3. Siswa merespon
kesiapannya.
4. Siswa menyimak dan
merespon pertanyaan guru
jika ada.
5. Siswa menyimak
6. Siswa menyimak.
7. Siswa menyimak.
10
Menit
Inti Mengamati
Guru menyajikan materi
Siswa Menyimak.
118
tentang sistem
pernapasan.
Menanya
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa yang belum
mengerti untuk bertanya
yang berhubungan
dengan sistem
pernapasan.
Mengumpulkan informasi
1. Guru membentuk
beberapa kelompok.
2. Guru membagi dan
menjelaskan aturan
diskusi mengunakan
media monologi.
3. Guru membimbing
jalannya diskusi
menggunakan media
monologi.
4. Guru bersama siswa
memeriksa dan
menjawab bersama-sama
pertanyaan yang ada di
media monologi.
5. Guru bersama siswa
menghitung skor yang
diperoleh masing-masing
kelompok.
Siswa mengajukan pertanyaan
tentang sistem pernapasan
yang belum dia pahami.
1. Siswa Mengikuti arahan
guru.
2. Siswa menyimak.
3. Siswa berdiskusi
menggunakan media
monologi sesuai atruan dan
arahan guru.
4. Siswa merespon dan
menjawab pertanyaan yang
ada di media monologi.
5. Siswa menyimak dan
membantu guru untuk
menghitung perolehan skor.
70
Menit
119
Mengasosiasi
1. Guru memberi
kesempatan siswa untuk
bertanya mengenai
materi yang kurang
dimengerti
2. Guru memberi
kesempatan siswa yang
tidak bertanya untuk
menjawab pertanyaan
dari temannya
Mengkomunikasikan
Guru memberikan penguatan
atau tambahan jawaban
guna memastikan kepada
siswa bahwa kompetensi
yang diharapkan dari
pembelajaran tersebut
sudah tercapai dan
mengetahui tingkat
pemahaman siswa dalam
pembelajaran tersebut.
1. Siswa menyimak dan
bertanya jika ada yang belum
dipahami.
2. Siswa menjawab pertanyaan
temannya yang menjawab.
Siswa menyimak.
Penutup 1. Guru memberikan
penghargaan bagi
1. Siswa menyimak dan
memberikan apresiasi berupa
120
kelompok yang
berkinerja baik.
2. Guru bersama siswa
menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini.
3. Guru menyampaikan
materi yang akan
dipelajari pada
pertemuan berikutnya
4. Guru memberi salam
penutup dan mengakhiri
pembelajaran bersama-
sama siswa dengan
mengucapkan hamdalah
tepuk tangan kepada
kelompok yang berkinerja
baik.
2. Siswa menyimak dan
mengajukan pendapat tentang
materi sistem pernapasan.
3. Siswa menyimak.
4. Siswa menjawab salam dan
mengucapkan hamdalah,
serta memberikan ucapan
terima kasih kepada guru.
10
menit
121
LAMPIRAN B 4.3 RPP Pertemuan Ketiga
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Negeri 9 Makassar
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/Genap
Materi Pokok : Sistem Pernapasan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (Pertemuan 3)
A. Kompetensi Inti
KI : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K2 : Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama,toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
K3 : Memahami. Menerapkan, menganalisis pengetahuan Faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkretdan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
122
B. Kompetensi Dasar
3.8. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem pernapasan dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga
dapat menjelaskan proses pernapasan serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem pernapasan manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi.
3.8. Merencanakan, melaksanakan, dan menyajikan hasil analisis data dari
berbagai sumber (studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi)
mengenai pengaruh pencemaran udaraemisi gas buang kendaraan
bermotor, asap rokok,kabut asap) dan kelainan pada struktur serta fungsi
jaringan organ pernapasan terhadap kesehatan
C. Indikator
3.8.3. Menjelaskan kelainan/penyakit pada sistem pernapasan pada manusia
serta pencegahannya.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya pembelajaran siswa mampu :
1. Menjelaskan kelainan/penyakit pada sistem pernapasan pada manusia
2. Menjelaskan cara pencegahan penyakit pada sistem pernapasan pada
manusia
E. Materi Pembelajaran
Kelainan/penyakit pada sistem pernapasan pada manusia serta pencegahannya.
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Team Game Tournament
3. Metode : Diskusi, kerja kelompok, dan tanya jawab.
G. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media : Permainan Monologi
2. Alat/Bahan : Laptop, Whiteboard, Spidol, Penghapus
3. Sumber : Buku Biologi SMA Kelas XI Renni Diastuti tahun 2009
123
H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu Guru Siswa
Pendahuluan 1. Guru membuka proses
pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan
meminta ketua kelas
untuk memimpin doa
sebelum memulai
pelajaran
2. Guru mengabsen siswa
3. Guru menanyakan
kesiapan siswa untuk
belajar
4. Guru memberikan
apersepsi tentang sistem
pernapasan.
5. Guru memotivasi siswa
dengan memuji siswa
yang berani menjawab
pertanyaan
6. Guru meluruskan
jawaban siswa,
membawa siswa berpikir
menuju pelajaran pokok
7. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
1. Siswa mengucapkan salam
dan membaca doa sebelum
belajar yang dipimpin oleh
ketua kelas.
2. Siswa mendengarkan
namanya disebut.
3. Siswa merespon
kesiapannya.
4. Siswa menyimak dan
merespon pertanyaan guru
jika ada.
5. Siswa menyimak
6. Siswa menyimak.
7. Siswa menyimak.
10
Menit
Inti Mengamati
Guru menyajikan materi
Siswa Menyimak.
124
tentang sistem
pernapasan.
Menanya
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa yang belum
mengerti untuk bertanya
yang berhubungan
dengan sistem
pernapasan.
Mengumpulkan informasi
1. Guru membentuk
beberapa kelompok.
2. Guru membagi dan
menjelaskan aturan
diskusi mengunakan
media monologi.
3. Guru membimbing
jalannya diskusi
menggunakan media
monologi.
4. Guru bersama siswa
memeriksa dan
menjawab bersama-sama
pertanyaan yang ada di
media monologi.
5. Guru bersama siswa
menghitung skor yang
diperoleh masing-masing
kelompok.
Siswa mengajukan pertanyaan
tentang sistem pernapasan
yang belum dia pahami.
1. Siswa Mengikuti arahan
guru.
2. Siswa menyimak.
3. Siswa berdiskusi
menggunakan media
monologi sesuai atruan dan
arahan guru.
4. Siswa merespon dan
menjawab pertanyaan yang
ada di media monologi.
5. Siswa menyimak dan
membantu guru untuk
menghitung perolehan skor.
70
Menit
125
Mengasosiasi
1. Guru memberi
kesempatan siswa untuk
bertanya mengenai
materi yang kurang
dimengerti
2. Guru memberi
kesempatan siswa yang
tidak bertanya untuk
menjawab pertanyaan
dari temannya
Mengkomunikasikan
Guru memberikan penguatan
atau tambahan jawaban
guna memastikan kepada
siswa bahwa kompetensi
yang diharapkan dari
pembelajaran tersebut
sudah tercapai dan
mengetahui tingkat
pemahaman siswa dalam
pembelajaran tersebut.
1. Siswa menyimak dan
bertanya jika ada yang belum
dipahami.
2. Siswa menjawab pertanyaan
temannya yang menjawab.
Siswa menyimak.
Penutup 1. Guru memberikan
penghargaan bagi
kelompok yang
1. Siswa menyimak dan
memberikan apresiasi berupa
tepuk tangan kepada
126
berkinerja baik.
2. Guru bersama siswa
menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini.
3. Guru menyampaikan
materi yang akan
dipelajari pada
pertemuan berikutnya
4. Guru memberi salam
penutup dan mengakhiri
pembelajaran bersama-
sama siswa dengan
mengucapkan hamdalah
kelompok yang berkinerja
baik.
2. Siswa menyimak dan
mengajukan pendapat tentang
materi sistem pernapasan.
3. Siswa menyimak.
4. Siswa menjawab salam dan
mengucapkan hamdalah,
serta memberikan ucapan
terima kasih kepada guru.
10
menit
127
LAMPIRAN B 4.4 RPP Pertemuan Keempat
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Negeri 9 Makassar
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/Genap
Materi Pokok : Sistem Pernapasan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (Pertemuan 4)
A. Kompetensi Inti
KI : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K2 : Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama,toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
K3 : Memahami. Menerapkan, menganalisis pengetahuan Faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkretdan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
128
B. Kompetensi Dasar
3.8. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem pernapasan dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga
dapat menjelaskan proses pernapasan serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem pernapasan manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi.
3.8. Merencanakan, melaksanakan, dan menyajikan hasil analisis data dari
berbagai sumber (studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi)
mengenai pengaruh pencemaran udaraemisi gas buang kendaraan
bermotor, asap rokok,kabut asap) dan kelainan pada struktur serta fungsi
jaringan organ pernapasan terhadap kesehatan
C. Indikator
3.8.4. Menjelaskan penggunaan teknologi yang digunakan untuk membantu
mengatasi gangguan dalam sistem pernapasan pada manusia
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya pembelajaran siswa mampu :
Menjelaskan penggunaan teknologi yang digunakan untuk membantu mengatasi
gangguan dalam sistem pernapasan pada manusia.
E. Materi Pembelajaran
Teknologi yang digunakan untuk membantu mengatasi gangguan dalam sistem
pernapasan pada manusia.
F. Metode Pembelajaran
4. Pendekatan : Saintifik
5. Model : Team Game Tournament
6. Metode : Diskusi, kerja kelompok, dan tanya jawab.
G. Media, Alat dan Sumber Belajar
4. Media : Permainan Monologi
5. Alat/Bahan : Laptop, Whiteboard, Spidol, Penghapus
6. Sumber : Buku Biologi SMA Kelas XI Renni Diastuti tahun 2009
129
H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu Guru Siswa
Pendahuluan 1. Guru membuka proses
pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan
meminta ketua kelas
untuk memimpin doa
sebelum memulai
pelajaran
2. Guru mengabsen siswa
3. Guru menanyakan
kesiapan siswa untuk
belajar
4. Guru memberikan
apersepsi tentang sistem
pernapasan.
5. Guru memotivasi siswa
dengan memuji siswa
yang berani menjawab
pertanyaan
6. Guru meluruskan
jawaban siswa,
membawa siswa berpikir
menuju pelajaran pokok
7. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
1. Siswa mengucapkan salam
dan membaca doa sebelum
belajar yang dipimpin oleh
ketua kelas.
2. Siswa mendengarkan
namanya disebut.
3. Siswa merespon
kesiapannya.
4. Siswa menyimak dan
merespon pertanyaan guru
jika ada.
5. Siswa menyimak
6. Siswa menyimak.
7. Siswa menyimak.
10
Menit
Inti Mengamati
Guru menyajikan materi
Siswa Menyimak.
130
tentang sistem
pernapasan.
Menanya
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa yang belum
mengerti untuk bertanya
yang berhubungan
dengan sistem
pernapasan.
Mengumpulkan informasi
1. Guru membentuk
beberapa kelompok.
2. Guru membagi dan
menjelaskan aturan
diskusi mengunakan
media monologi.
3. Guru membimbing
jalannya diskusi
menggunakan media
monologi.
4. Guru bersama siswa
memeriksa dan
menjawab bersama-sama
pertanyaan yang ada di
media monologi.
5. Guru bersama siswa
menghitung skor yang
diperoleh masing-masing
kelompok.
Siswa mengajukan pertanyaan
tentang sistem pernapasan
yang belum dia pahami.
1. Siswa Mengikuti arahan
guru.
2. Siswa menyimak.
3. Siswa berdiskusi
menggunakan media
monologi sesuai atruan dan
arahan guru.
4. Siswa merespon dan
menjawab pertanyaan yang
ada di media monologi.
5. Siswa menyimak dan
membantu guru untuk
menghitung perolehan skor.
70
Menit
131
Mengasosiasi
1. Guru memberi
kesempatan siswa untuk
bertanya mengenai
materi yang kurang
dimengerti
2. Guru memberi
kesempatan siswa yang
tidak bertanya untuk
menjawab pertanyaan
dari temannya
Mengkomunikasikan
Guru memberikan penguatan
atau tambahan jawaban
guna memastikan kepada
siswa bahwa kompetensi
yang diharapkan dari
pembelajaran tersebut
sudah tercapai dan
mengetahui tingkat
pemahaman siswa dalam
pembelajaran tersebut.
1. Siswa menyimak dan
bertanya jika ada yang belum
dipahami.
2. Siswa menjawab pertanyaan
temannya yang menjawab.
Siswa menyimak.
Penutup 1. Guru memberikan
penghargaan bagi
kelompok yang
1. Siswa menyimak dan
memberikan apresiasi berupa
tepuk tangan kepada
132
berkinerja baik.
2. Guru bersama siswa
menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini.
3. Guru menyampaikan
bahwa pada pertemuan
berikutnya akan ada
post-test.
4. Guru memberi salam
penutup dan mengakhiri
pembelajaran bersama-
sama siswa dengan
mengucapkan hamdalah
kelompok yang berkinerja
baik.
2. Siswa menyimak dan
mengajukan pendapat tentang
materi sistem pernapasan.
3. Siswa menyimak dan
menyiapkan dirinya untuk
menjawab post-test.
4. Siswa menjawab salam dan
mengucapkan hamdalah,
serta memberikan ucapan
terima kasih kepada guru.
10
menit
133
LAMPIRAN B 5.1 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Kognitif
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
Indikator Jenjang Kognitif
Nomor Soal
Jumlah Item Soal
Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem pernapasan dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem pernapasan manusia
Menjelaskan struktur dan fungsi organ dalam sistem pernapasan
C2 3, 19, 27, 28
4
C3 15 1
C4 6, 12, 1, 13,
26 5
Menjelaskan proses pernapasan pada manusia
C2 29 1 C3 4, 10 2
C4 5, 11,
18, 20, 23, 24
6
C5 22 1
Menjelaskan kelainan/penyakit pada sistem pernapasan pada
manusia serta pencegahannya
C2 2, 7, 8,
30 4
C3 9, 16 2
C4 14, 17, 21, 25
4
134
LAMPIRAN B 5.2 SOAL TES UJI COBA
MATA PELAJARAN : BIOLOGI
KELAS : XI
WAKTU : 30 Menit
1. Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar pada angka X tersebut merupakan salah satu organ pernapasan yang
berfungsi untuk….
a. Tempat pita suara dan menghasilkan suara sehingga bisa berbicara
b. Membantu laring menutup sewaktu menelan
c. Memproduksi lender sewaktu menelan
Petunjuk: 1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal dan kerjakan dengan jujur.
2. Jawablah soal berikut pada lembar jawab yang telah tersedia.
3. Periksalah jumlah halaman dan bacalah soal-soal sebelum anda menjawabnya.
4. Kerjakan pada lembaran jawaban yang telah disediakan dengan bolpoin dan tidak
boleh mengerjakan dengan pensil.
5. Tulislah identitas anda pada kolom yang telah tersedia di lembar jawab.
6. Berilah tanda sialang (X) pada salah satu huruf di lembaran jawab (hanya ada satu
jawaban yang benar).
135
d. Membantu esophagus menutup sewaktu menelan
e. Pertukaran udara atmosfer ke kapiler tenggorokan
2. Operasi untuk memperlancar jalan napas dengan cara pembuatan lubang pada
bagian dinding trakea disebut….
a. Terapi oksigen
b. Terapi oksigen hiperbarik
c. Operasi bronkus
d. Trakeostomi
e. Trakeologi
3. Perhatikan gambar di bawah ini!
Organ sistem pernapasan manusia berturut-turut adalah….
a. Hidung – faring – trakea – laring - bronkus – bronkiolus – alveoli
b. Hidung – laring - faring – trakea – bronkiolus – bronkus – alveoli
c. Hidung – faring – laring - trakea – bronkus – bronkiolus - alveoli
d. Hidung – trakea – faring – laring – bronkus – bronkiolus – alveoli
e. Hidung – trakea - laring – faring – bronkiolus – bronkus – alveoli
4. Disaat menghirup napas, otot-otot antar tulang rusuk berkontraksi, tulang
dada naik sehingga….
a. Rongga dada mengecil, berarti tekanan udara membesar di dalam
paruparu dan udara keluar dari paru-paru
b. Rongga dada membesar, berarti tekanan udara membesar di dalam
paruparu dan udara keluar dari paru-paru
136
c. Rongga dada mengecil, berarti tekanan udara mengecil di dalam paru-
paru dan udara masuk ke paru-paru
d. Rongga dada membesar, berarti tekanan udara di dalam paru-paru
membesar dan udara masuk ke paru-paru
e. Rongga dada membesar, berarti tekanan udara di dalam paru-paru
mengecil dan udara masuk ke paru-paru
5. Perhatikan gambar di bawah ini.
Berdasarkan dari gambar tersebut, pernyataan yang tepat terkait frekuensi
pernapasan adalah….
a. Gambar a memiliki frekuensi pernapasan yan g sama dengan gambar b
b. Gambar b memiliki frekuensi pernapasan lebih tinggi dari pada gambar a
c. Gambar a memiliki frekuensi pernapasan lebih tinggi dari pada gambar b
d. Gambar a memiliki frekuensi pernapasan sedang
e. Gambar b memiliki frekuensi pernapasan sedang
6. Kapiler darah banyak terdapat di dalam rongga hidung yang berfungsi
untuk….
137
a. Memproduksi lender
b. Menghangatkan udara
c. Menyaring debu
d. Alat indera penciuman
e. Menyaring dan memilah udara
7. Gejala asfiksia disebabkan oleh….
a. Kelebihan oksigen
b. Kekurangan oksigen
c. Kelebihan karbondioksida
d. Kekurangan karbondioksida
e. Penurunan PaO2
8. Kondisi orang yang sedang gelisah dapat mengalami gangguan sesak napas
yang disebut….
a. Hipoksemia
b. Sianosis
c. Anfiksia
d. Asma
e. Dyspnea
9. Orang yang menghirup gas CO masuk ke dalam sistem pernapasan manusia
mengakibatkan kematian karena….
a. Paru-paru gagal berkontraksi
b. Otot diafragma melemah
c. Afinitas Hb terhadap CO lebih rendah daripada afinitas O2
d. Afinitas Hb terhadap CO lebih tinggi daripada afinitas O2
e. Proses ekspirasi terhambat
138
10. Amati gambar sistem pernapasan manusia di bawah ini.
a. P dan Q berkontraksi
b. P berelaksasi
c. Q berkontraksi
d. Q berelaksasi
e. P berkontraksi
11. Analisis yang sesuai dengan gambar di bawah ini kaitannya dengan sistem
pernapasan manusia adalah….
a. Orang yang rajin berolahraga maka badannya akan menjadi sehat dan
kuat
b. Orang yang berolahraga akan mempengaruhi kesehatan paru-paru
manusia
c. Orang yang berolahraga mempunyai frekuensi pernapasan yang tinggi
karena banyaknya jumlah O2 yang dibutuhkan
139
d. Orang yang berolahraga mempunyai frekuensi pernapasan yang tinggi
karena mampu mengendalikan ritme pernapasan.
e. Orang yang berolahraga mempunyai frekuensi pernapasan yang tinggi
karena tidak dapat mengendalikan ritme diafragma pada dada saat
bernapas
12. Mekanisme pernapasan diatur dan dikendalikan oleh sistem saraf yang
terletak di….
a. Medula spinalis
b. Mesenfalon
c. Medulla oblongata
d. Serabut aferen nervus vagus
e. Medulla spinalis dan pons varoliii
13. Proses melembabkan, menyaring, dan menghangatkan udara yang dihirup
saat pernapasan, terjadi di bagian….
a. Faring
b. Hidung
c. Laring
d. Trakea
e. Paru-paru
14. Saat orang berenang di laut kemudian tenggelam akan mengalami gangguan
pada organ pernapasannya karena….
a. Tidak adanya kontraksi pada paru-paru
b. Alveolus yang mengalami kebocoran
c. Pembuluh darah pada paru-paru mengalami pecah
d. Terisi air di dalam alveolus
e. Oksigen tidak dapat melewati bronkiolus
140
15. Cermatilah gambar sistem pernapasan manusia di bawah ini.
Berdasarkan gambar, pertukaran oksigen dan karbon dioksida berlangsung pada
organ nomor….
a. 5
b. 4
c. 3
d. 2
e. 1
16. Difteri merupakan gangguan pernapasan pada paru-paru manusia disebabkan
oleh bakteri….
a. Corynebacterium
b. Epstein-Barr Virus (EBV)
c. Mycoplasma Pneumoniae
d. Influenza
e. Thinoviruses
17. Orang yang makan sambil berbicara dapat menyebabkan tersedak, hal
tersebut terjadi karena….
a. Saat makan sambil berbicara, katup pada esophagus dan trakea sama-
sama tertutup, sehingga makanan dapat masuk ke dalam trakea
141
b. Saat makan sambil berbicara, katup pada esophagus dan trakea salah
satunya terbuka, sehingga makanan dapat masuk ke dalam esophagus
c. Saat makan sambil berbicara, katup pada esophagus dan trakea sama-
sama terbuka, sehingga makanan dapat masuk dalam trakea
d. Saat makan sambil berbicara, katup pada esophagus dan trakea sama
terbuka, sehingga makanan tidak dapat masuk ke dalam trakea
e. Saat makanan sambil berbicara, katup pada esophagus dan trakea
samasama menutup, sehingga makanan dapat masuk ke dalam trakea
18. Orang yang dapat mempunyai volume dan kapasitas paru-paru cenderung
besar adalah….
a. Atlet lari
b. Atlet renang
c. Penyanyi
d. Atlet Gulat
e. Pendaki Gunung
19. Berikut ini adalah organ pernapasan pada manusia:
1) Bronkiolus
2) Aring
3) Bronkus
4) Alveolus
5) Trakea
6) Hidung
7) Faring
Udara masuk ke dalam paru-paru secara berurutan melewati….
a. 6-2-7-1-3-4-5
b. 6-7-2-5-3-1-4
c. 6-7-2-5-1-3-5
d. 6-2-7-3-1-4-5
e. 6-7-2-3-5-1-4
20. Jika seorang pria pada pernapasan normal mempunyai volume 470 mL udara
yang masuk ke dalam paru-paru dan volume udara ekstra yang masuk ke
142
paru-paru dengan inspirasi maksimum di atas inspirasi tidal sebesar 1.900
mL. Maka kapasitas inspirasi pria tersebut adalah….
a. 1.600 mL
b. 2.370 mL
c. 3.000 mL
d. 5.000 mL
e. 40.000 mL
21. Pendaki gunung akan mengalami gangguan pada tubuhnya jika sudah
mencapai ketinggian di atas 1.600 meter. Gangguan tersebut erat kaitannya
dengan….
a. Suhu lingkungan yang sangat dingin
b. Kesulitan pengeluaran CO2 dari paru-paru
c. Kadar oksigen yang rendah pada ketinggian tersebut
d. Tiupan angin yang sangat kencang pada ketinggian tersebut
e. Banyaknya oksigen yang dapat diambil setiap kali bernapas
22. Jika dibandingkan antara seorang yang berlari dalam kondisi sakit dengan
seorang yang dalam keadaan normal, maka bagaimana keadaan frekuensi
pernapasan mereka….
a. Rongga dada orang normal lebih besar sehingga frekuensinya lebih cepat
b. Rongga dada orang lari lebih besar sehingga frekuensinya lebih cepat
c. Frekuensi bernapas mereka sama
d. Orang dalam keadaan normal frekuensi bernapasnya lebih banyak
dibandingkan yang berlari
e. Orang yang berlari frekuensi bernapasnya lebih banyak dibanding yang
normal
143
23. Amatilah gambar di bawah ini:
Berdasarkan dari gambar tersebut, perbedaan antara pernapasan internal dengan
eksternal adalah….
a. Pernapasan eksternal adalah rangkaian proses pertukaran oksigen dengan
karbondioksida antara sel-sel tubuh dengan lingkungan eksternal,
sedangkan pernapasan internal adalah pertukaran udara yang terjadi
antara darah dan tubuh
b. Pernapasan eksternal adalah rangkaian proses pertukaran oksigen dengan
karbondioksida antara tubuh dengan lingkungan eksternal, sedangkan
pernapasan internal adalah pertukaran udara yang terjadi antara darah dan
sel-sel tubuh
c. Pernapasan ekstenal adalah pertukaran O2 dengan CO2 di arteri,
sedangkan pernapasan internal adalah pertukaran O2 dengan CO2 di
pembuluh vena
d. Pernapasan ekstenal adalah pertukaran O2 dengan CO2 di hidung dengan
paru-paru, sedangkan pernapasan internal adalah pertukaran O2 dengan
CO2 di jaringan-jaringan tubuh
144
e. Pernapasan eksternal terjadi pertukaran udara pada hidung dan mulut,
pernapasan internal terjadi pertukaran O2 dengan CO2 di paru-paru
24. Medulla oblongata mendeteksi adanya perubahan PH dalam darah.
Selanjutnya medulla oblongata akan….
a. Mengirimkan impuls ke otot jantung untuk berkontraksi lebih kuat
sehingga rongga dada menkadi lebih besar, napas semakin dalam dan O2
diikat oleh darah dalam kapiler
b. Mengirimkan impuls ke otot jantung/otot diaframa untuk berkoontraksi
lebih kuat, sehingga rongga dada menjadi lebih kecil, napas semakin
dalam, O2 dilepaskan oleh kapiler paru-paru
c. Mengirimkan impuls ke otot tulang rusuk/ diafragma untuk berkontraksi
lebih kuat sehingga rongga dada menjadi lebih besar, napas semakin
dalam dan O2 diikat oleh darah dalam kapiler
d. Mengirimkan impuls ke otot paru-paru untuk berkontraksi lebih kuat,
sehingga rongga dada menjadi lebih kecil, napas semakin dalam, CO2
dilepaskan oleh kapiler ke jaringan tubuh
e. Mengirimkan impuls ke otot tulang rusuk/paru-paru untuk berkontraksi
lebih kuat, sehingga rongga dada menjadi normal, CO2 dilepaskan ke
udara
25. Permasalahan polusi udara, seseorang dapat dinyatakan keracunan zat tertentu
yang mengakibatkan hemoglobin di dalam darah tidak mampu mengikat
oksigen.
Zat yang dapat menyebabkan kondisi tersebut adalah….
a. Belerang
b. Karbon dioksida
c. Karbon monoksida
d. Nitrogen
e. Sulfur
26. Bernapas melalui hidung lebih baik dibandingkan melalui mulut karena….
a. Udara dapat bercampur dengan bahan makanan sehingga kehilangan
banyak oksigen
145
b. Di dalam mulut terdapat bahan yang dapat mengakibatkan tersedak
c. Di dalam hidung terdapat syaraf penciuman sehingga dapat mendeteksi
adanya bau pada udara
d. Di dalam hidung terdapat rambut-rambut halus dan lendir yang akan
menyaring udara
e. Udara yang melalui hidung tidak akan menuju ke lambung sehingga
tidak menyebabkan masuk angin
27. Manusia memiliki 2 paru-paru, yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri yang
terdiri dari beberapa gelambir. Jumlah gelambir paru-paru manusia adalah….
a. 4 gelambir, 2 diparu-paru kanan dan 2 diparu-paru kiri
b. 4 gelambir, 1 diparu-paru kanan dan 3 diparu-paru kiri
c. 5 gelambir, 2 diparu-paru kanan dan 3 diparu-paru kiri
d. 5 gelambir, 3 diparu-paru kanan dan 2 diparu-paru kiri
e. 6 gelambir, 3 diparu-paru kanan dan 3 diparu-paru kiri
28. Perhatikan ciri-ciri berikut!
1) Terdiri atas kepingan tulang rawan
2) Memiliki katup penutup (epiglotis)
3) Tempat terdapatnya pita suara
Alat respirasi yang memiliki ciri-ciri di atas adalah….
a. Rongga mulut
b. Rongga hidung
c. Faring
d. Laring
e. Trakea
29. Mekanisme pernapasan manusia 2 tahap, tahap inspirasi terjadi bila….
a. Otot-otot antar tulang rusuk menegang (kontraksi) dan pada saat yang
bersamaan otot diafragma juga menegang, rongga dada mengecil,
paruparu mengembang, tekanan udara dalam kantung-kantung paru-paru
turun menjadi lebih rendah daripada tekanan udara atmosfer sehingga
udara mengalir masuk ke paru-paru
146
b. Otot-otot antar tulang rusuk mengendor (relaksasi) dan pada saat yang
bersamaan otot diafragma juga mengendor, rongga dada menyempit,
paruparu terdesak mengecil sehingga tekanan udara dalam paru-paru
turun menjadi lebih naik lebih tinggi dari tekanan udara atmosfer, udara
mengalir keluar dari paru-paru.
c. Otot-otot antar tulang rusuk menegang (kontraksi) dan pada saat yang
bersamaan otot diafragma juga menegang, rongga dada membesar,
paruparu mengembang, tekanan udara dalam kantung-kantung paru-paru
turun menjadi lebih rendah daripada tekanan udara atmosfer sehingga
udara mengalir masuk ke paru-paru
d. Otot-otot antar tulang rusuk mengendor (relaksasi) dan pada saat yang
bersamaan otot diafragma mengembang, rongga dada menyempit,
paruparu terdesak mengecil sehingga tekanan udara dalam paru-paru naik
lebih tinggi dari tekanan udara atmosfer, udara mengalir keluar dari paru-
paru
e. Otot-otot antar tulang rusuk mengendor (relaksasi) dan pada saat yang
bersamaan otot diafragma mengembang, rongga dada menyempit,
paruparu terdesak mengecil sehingga tekanan udara dalam paru-paru naik
lebih tinggi dari tekanan udara atmosfer, udara mengalir keluar dari
paruparu
30. Black lung merupakan penyakit paru-paru menahun yang disebabkan oleh….
a. Kafein pada kopi
b. Terhirup partikel asbes
c. Paparan batu bara dan debu
d. Kecanduan merokok
e. Paparan karbon monoksida
147
LAMPIRAN B 5.3 Kunci Jawaban
Nomor Soal
Kunci Jawaban
Nomor Soal
Kunci Jawaban
Nomor Soal
Kunci Jawaban
1. B 11. C 21. C 2. D 12. C 22. B 3. C 13. B 23. B 4. E 14. D 24 C 5. C 15. A 25. C 6. B 16. A 26. D 7. B 17. C 27. D 8. D 18. B 28. D 9. D 19. B 29. E 10 B 20. B 30. C
148
LAMPIRAN B 6.1 Papan Monologi
149
LAMPIRAN B 6.2 Aturan Permainan
MONOLOGI (MONOPOLI DALAM BIOLOGI)
ATURAN PERMAINAN
1. Permainan dilakukan oleh 5 kelompok, dan setiap perwakilan kelompok bermain selama ± 30 menit.
2. Anggota kelompok berhak membantu temannya yang bermain. 3. Setiap pemain diberi modal awal sebanyak 100 poin. 4. Pemain yang berhak memulai terlebih dahulu adalah pemain yang mendapatkan
lemparan angka dadu terbesar. 5. Setelah tertata urutan pemain, maka pemain berhak melempar dadu pertama kali,
melangkah sesuai jumlah angka dadu, lalu di ikuti urutan berikutnya. 6. Pemain terlebih dahulu mendapatkan angka dadu 6 sebelum memulai. 7. Pemain memulai permainan dari petak “start”. 8. Pemain yang berhenti pada kotak materi bisa memilih membeli isi kotak atau tidak
membeli. 9. Jika pemain menjawab benar pertanyaan pada kotak materi, maka mendapatkan
poin sesuai harga aset. Dan jika pemain menjawab salah, maka di mines 5 poin. 10. Jika pemain membeli petak yang berisi materi, maka pemain di minta untuk
membaca dalam kelompok turnamen dan masing masing anggota kelompok menghafalkan materi serta mengujinya ketika berhenti dikotak materi tersebut setelah putaran berikutnya. Jika pemain menghafal dengan benar maka poin pemain akan bertambah sesuai harga aset dan jika salah, poin akan berkurang sesuai harga aset.
11. Jika pertanyaan benar pada kota materi, pemain boleh membeli kotak materi tersebut sesuai harga aset atau tidak.
12. Jika pemain tidak membeli petak maka modal akan berkurang 10 poin. 13. Jika pemain berhenti dikotak “masuk penjara”, maka hukumannya adalah tidak
boleh main satu kali putaran. 14. Jika pemain berhenti pada kotak dana umum atau kotak kesempatan, maka harus
mencabut kartu dan mengikuti instruksi dari kartu tersebut. 15. Tiap-tiap pemain akan mendapatkan 10 poin ketika melewati “start” pada putaran
kedua dan seterusnya. 16. Jika pemain berhenti di kotak bonus poin maka pemain berhak mengajukan
pertanyaan yang berhubungan dengan materi kepada lawan main. Jika tidak dapat menjawab pertanyaan, maka lawan main akan masuk penjara dan yang memberi pertanyaan mendapatkan bonus 20 poin.
17. Masing-masing pemain mencatatkan hasil akhir poin yang didapat. 18. Pemenang permainan ini adalah pemain yang paling banyak mendapatkan poin.
150
Harga Aset: A : 5 Poin. B : 5 Poin. C : 5 Poin. D : 10 Poin. E : 10 Poin. F : 10 Poin. G : 15 Poin. H : 15 Poin. I : 15 Poin. J : 20 Poin. K : 20 Poin. L : 20 Poin. M : 25 Poin. N : 25 Poin. O : 25 Poin.
151
LAMPIRAN B 6.3.1 Kartu Soal (Bagian Atas)
152
153
LAMPIRAN B 6.3.2 Kartu Soal Organ Sistem Pernapasan
154
155
LAMPIRAN B 6.3.3 Kartu Soal Proses Pernapasan
156
157
LAMPIRAN B 6.3.4 Kartu Soal Penyakit/Kelainan Pada Sistem Pernapasan
158
159
LAMPIRAN B 6.4 Kartu Kesempatan
160
161
LAMPIRAN B 6.5 Kartu Dana Umum
162
163
LAMPIRAN C
164
LAMPIRAN C 1.1 Daftar Nilai Kelas Eksperimen (Kelas XI MIA 4)
No. Nama Siswa Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest
1 Ainia Zaqinah Bastiawan 43,33 83,33 13 25 43 83
2 A. Mufaddhal Asyam Makkasau 40 80 12 24 40 80
3 Alif Fadlan Adam 36,66 93,33 11 28 37 93
4 Aliya Musyrifah Adam 36,66 93,33 11 28 37 93
5 Amelia Rizki Randang 33,33 80 10 24 33 80
6 Andi Achmad Maulana Mattonro 46,66 86,66 14 26 47 87
7 Andi Herfika Sari 23,33 70 7 21 23 70
8 Andi Mirza Andika Putri 30 86,66 9 26 30 87
9 Annisa Syaharani Putri Aprilia 43,33 66,66 13 20 43 67
10 Aqilah Iffa Lutfiah 26,66 66,66 8 20 27 67
11 Asa Utami Sallewatang 50 93,33 15 28 50 93
12 Aulia Nurazizah Putri Syarif 46,66 90 14 27 47 90
13 Ayu Dian Mahmudah 46,66 83,33 14 25 47 83
14 Christiani Velma Jessica Dame 33,33 86,66 10 26 33 87
15 Devi Indah Sari F 46,66 76,66 14 23 47 77
16 Esty Marlianah 23,33 70 7 21 23 70
17 Fakhirah Umniyah 56,66 90 17 27 57 90
18 Fatimah Azzahra 36,66 73,33 11 22 37 73
19 Fidya Aprilia Dharma 30 73,33 9 22 30 73
20 Gaibi Tri Azizah 56,66 83,33 17 25 57 83
21 Khusnul Febrianti Khatima 40 83,33 12 25 40 83
22 M. Hidayat 40 86,66 12 26 40 87
23 Mawaddah Nasifah Alda Sakti 76,66 90 23 27 77 90
24 Muh. Amrullah 23,33 66,66 7 20 23 67
25 Muhammad Fitrah Fachrezi 56,66 80 17 24 57 80
26 Muhammad Rayhan Syarif 23,33 83,33 7 25 23 83
27 Najwa Munsir 43,33 86,66 13 26 43 87
28 Nurhikmah 30 76,66 9 23 30 77
29 Nurul Maghfirah 23,33 63,33 7 19 23 63
30 Rina 33,33 90 10 27 33 90
31 Tesalonika Jeane Reichella Taau 46,66 76,66 14 23 47 77
32 Triutama Restu Bumi 40 93,33 12 28 40 93
33 Zahra Humairah H.S Pongkapada 40 76,66 12 23 40 77
34 Andi Agung Nugrah Taslim 46,66 80 14 24 47 80
35 Yolanda Salsabila Dwi Putri 33,33 86,66 10 26 33 87
Daftar Nilai Pretest Posttest Kelas XI MIA 4 Jumlah Benar Nilai
165
LAMPIRAN C 1.2 Dafta r Nilai Kelas Kontrol (Kelas XI MIA 5)
No. Nama Siswa Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest
1 Ainun Andiani Jamal 43,33 80 13 24 43 80
2 Ainun Pratiwi 43,33 83,33 13 25 43 83
3 Andi Nurul Annisa Syahrir 46,66 66,66 14 20 47 67
4 Andi Tenri Rabiatul Maharani 60 73,33 18 22 60 73
5 Anisia Margareta Ima Da Cunha 50 66,66 15 20 50 67
6 Annisa Ramadhani Abdullah 50 83,33 15 25 50 83
7 Detha Anugerah Ainiyyah 66,66 76,66 20 23 67 77
8 Devita Valent Purnama 43,33 76,66 13 23 43 77
9 Fahmi Almutaim Tammu 56,66 66,66 17 20 57 67
10 Famelia Balqis 46,66 76,66 14 23 47 77
11 Hajar Sri Putri R 53,33 86,66 16 26 53 87
12 Lismawati 33,33 66,66 10 20 33 67
13 M. Febriansyah Gilang Pratan 50 80 15 24 50 80
14 M. Taufiq Ramadhan 56,66 70 17 21 57 70
15 Maria Octoviany Tiba 56,66 60 17 18 57 60
16 Muhammad Hidayat Catur Dirga 56,66 73,33 17 22 57 73
17 Muhammad Nurul Haq 60 76,66 18 23 60 77
18 Muhammad Rachmat Suazii 43,33 63,33 13 19 43 63
19 Musfira Ananda Aulia Putri 43,33 66,66 13 20 43 67
20 Natalie Kemala Wardhani 53,33 76,66 16 23 53 77
21 Nur Adya Zabrika Utari 60 46,66 18 14 60 47
22 Nur Zakiah Sujana 53,33 73,33 16 22 53 73
23 Nurtazkyah Syawalia Fitriani Z. 56,66 86,66 17 26 57 87
24 Nurul Amalia 53,33 76,66 16 23 53 77
25 Putri Natasya Haris 40 60 12 18 40 60
26 Resdi 53,33 56,66 16 17 53 57
27 Siti Aisyah 26,66 50 8 15 27 50
28 Sofiola Dwi Imanda 40 66,66 12 20 40 67
29 Tiara 43,33 60 13 18 43 60
30 Wulan Dewi Rahmawati 33,33 70 10 21 33 70
31 Indri Dewi Safitri 50 73,33 15 22 50 73
32 M. Fahril Aswin Hamsir 40 50 12 15 40 50
33 Shintia Putri Aulia 50 76,66 15 23 50 77
34 Tiara Putri Utami 40 73,33 12 22 40 73
35 Ummul Aimmah Azzahra 46,66 60 14 18 47 60
Daftar Nilai Pretest Posttest Kelas XI MIA 5 Jumlah Benar Nilai
166
LAMPIRAN C 2.1 Rekapitulasi Nilai Kelas Eksperimen (Kelas XI MIA 4) Pretest
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Ainia Zaqinah Bastiawan 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 13 17 43 Keterangan :
A. Mufaddhal Asyam Makkasau 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 12 18 40 1 = Jawaban Benar
Alif Fadlan Adam 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 11 19 37 0 = Jawaban salah
Aliya Musyrifah Adam 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 11 19 37
Amelia Rizki Randang 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 10 20 33
Andi Achmad Maulana Mattonro 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14 16 47
Andi Herfika Sari 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 23 23
Andi Mirza Andika Putri 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 9 21 30
Annisa Syaharani Putri Aprilia 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 13 17 43
Aqilah Iffa Lutfiah 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 8 22 27
Asa Utami Sallewatang 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 15 15 50
Aulia Nurazizah Putri Syarif 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 14 16 47
Ayu Dian Mahmudah 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 14 16 47
Christiani Velma Jessica Dame 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 10 20 33
Devi Indah Sari F 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 14 16 47
Esty Marlianah 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 7 23 23
Fakhirah Umniyah 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 17 13 57
Fatimah Azzahra 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 11 19 37
Fidya Aprilia Dharma 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 9 21 30
Gaibi Tri Azizah 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 17 13 57
Khusnul Febrianti Khatima 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 12 18 40
M. Hidayat 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 12 18 40
Mawaddah Nasifah Alda Sakti 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 23 7 77
Muh. Amrullah 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 7 23 23
Muhammad Fitrah Fachrezi 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 17 13 57
Muhammad Rayhan Syarif 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 7 23 23
Najwa Munsir 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 13 17 43
Nurhikmah 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 9 21 30
Nurul Maghfirah 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 7 23 23
Rina 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 10 20 33
Tesalonika Jeane Reichella Taau 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 14 16 47
Triutama Restu Bumi 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 12 18 40
Zahra Humairah H.S Pongkapada 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 12 18 40
Andi Agung Nugrah Taslim 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 14 16 47
Yolanda Salsabila Dwi Putri 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 10 20 33
No. SoalNama SkorBenar Salah
167
Posttest
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Ainia Zaqinah Bastiawan 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 25 5 83
A. Mufaddhal Asyam Makkasau 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 24 6 80
Alif Fadlan Adam 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 28 2 93
Aliya Musyrifah Adam 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 28 2 93
Amelia Rizki Randang 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 24 6 80
Andi Achmad Maulana Mattonro 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 26 4 87
Andi Herfika Sari 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 21 9 70
Andi Mirza Andika Putri 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 26 4 87
Annisa Syaharani Putri Aprilia 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 20 10 67
Aqilah Iffa Lutfiah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 20 10 67
Asa Utami Sallewatang 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 28 2 93
Aulia Nurazizah Putri Syarif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 27 3 90
Ayu Dian Mahmudah 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 25 5 83
Christiani Velma Jessica Dame 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 26 4 87
Devi Indah Sari F 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 23 7 77
Esty Marlianah 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 21 9 70
Fakhirah Umniyah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 27 3 90
Fatimah Azzahra 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 22 8 73
Fidya Aprilia Dharma 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 22 8 73
Gaibi Tri Azizah 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 25 5 83
Khusnul Febrianti Khatima 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 25 5 83
M. Hidayat 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 26 4 87
Mawaddah Nasifah Alda Sakti 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 27 3 90
Muh. Amrullah 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 20 10 67
Muhammad Fitrah Fachrezi 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 24 6 80
Muhammad Rayhan Syarif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 25 5 83
Najwa Munsir 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 26 4 87
Nurhikmah 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 23 7 77
Nurul Maghfirah 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 19 11 63
Rina 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 27 3 90
Tesalonika Jeane Reichella Taau 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 23 7 77
Triutama Restu Bumi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 28 2 93
Zahra Humairah H.S Pongkapada 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23 7 77
Andi Agung Nugrah Taslim 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 24 6 80
Yolanda Salsabila Dwi Putri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 26 4 87
SkorBenar SalahNo. UrutNo. Soal
168
LAMPIRAN C 2.2 Rekapitulasi Nilai Kelas Kontrol (Kelas XI MIA 5) Pretest
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Ainun Andiani Jamal 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 13 17 43 Keterangan :
Ainun Pratiwi 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 13 17 43 1 = Jawaban Benar
Andi Nurul Annisa Syahrir 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 16 47 0 = Jawaban salah
Andi Tenri Rabiatul Maharani 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 18 12 60
Anisia Margareta Ima Da Cunha 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 15 15 50
Annisa Ramadhani Abdullah 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 15 15 50
Detha Anugerah Ainiyyah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 20 10 67
Devita Valent Purnama 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 17 43
Fahmi Almutaim Tammu 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 17 13 57
Famelia Balqis 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 14 16 47
Hajar Sri Putri R 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 16 14 53
Lismawati 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 10 20 33
M. Febriansyah Gilang Pratan 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 15 15 50
M. Taufiq Ramadhan 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 17 13 57
Maria Octoviany Tiba 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 17 13 57
Muhammad Hidayat Catur Dirga 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 17 13 57
Muhammad Nurul Haq 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 18 12 60
Muhammad Rachmat Suazii 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 13 17 43
Musfira Ananda Aulia Putri 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 13 16 43
Natalie Kemala Wardhani 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 16 14 53
Nur Adya Zabrika Utari 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 18 12 60
Nur Zakiah Sujana 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 14 53
Nurtazkyah Syawalia Fitriani Z. 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 17 13 57
Nurul Amalia 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 16 14 53
Putri Natasya Haris 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 18 40
Resdi 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 16 14 53
Siti Aisyah 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 8 22 27
Sofiola Dwi Imanda 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 12 18 40
Tiara 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 13 17 43
Wulan Dewi Rahmawati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 10 20 33
Indri Dewi Safitri 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 15 15 50
M. Fahril Aswin Hamsir 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 12 18 40
Shintia Putri Aulia 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 15 15 50
Tiara Putri Utami 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 18 40
Ummul Aimmah Azzahra 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 14 16 47
No. SoalNo. Urut SkorBenar Salah
169
Posttest
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Ainun Andiani Jamal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 24 6 80
Ainun Pratiwi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 25 5 83
Andi Nurul Annisa Syahrir 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20 10 67
Andi Tenri Rabiatul Maharani 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 22 8 73
Anisia Margareta Ima Da Cunha 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 20 10 67
Annisa Ramadhani Abdullah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 25 5 83
Detha Anugerah Ainiyyah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 23 7 77
Devita Valent Purnama 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 23 7 77
Fahmi Almutaim Tammu 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 20 10 67
Famelia Balqis 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 23 7 77
Hajar Sri Putri R 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 26 4 87
Lismawati 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20 10 67
M. Febriansyah Gilang Pratan 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 24 6 80
M. Taufiq Ramadhan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 21 9 70
Maria Octoviany Tiba 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 18 12 60
Muhammad Hidayat Catur Dirga 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 22 8 73
Muhammad Nurul Haq 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 23 7 77
Muhammad Rachmat Suazii 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 19 11 63
Musfira Ananda Aulia Putri 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20 10 67
Natalie Kemala Wardhani 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 23 7 77
Nur Adya Zabrika Utari 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 14 16 47
Nur Zakiah Sujana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 22 8 73
Nurtazkyah Syawalia Fitriani Z. 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 26 4 87
Nurul Amalia 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 23 7 77
Putri Natasya Haris 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 12 60
Resdi 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 17 13 57
Siti Aisyah 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 15 15 50
Sofiola Dwi Imanda 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 20 10 67
Tiara 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 12 60
Wulan Dewi Rahmawati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 21 9 70
Indri Dewi Safitri 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 22 8 73
M. Fahril Aswin Hamsir 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 15 15 50
Shintia Putri Aulia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 23 7 77
Tiara Putri Utami 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 22 8 73
Ummul Aimmah Azzahra 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 18 12 60
No. SoalNo. Urut SkorBenar Salah
170
LAMPIRAN D
171
LAMPIRAN D 1.1 Analisis Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pretest Eksperimen 35 23 80 41,54 13,755
Posttest Eksperimen 35 63 93 81,34 8,544
Pretest Kontrol 35 13 57 32,69 10,326
Posttest Kontrol 35 50 90 76,57 10,444
Valid N (listwise) 35
172
LAMPIRAN D 1.2 Uji Normalitas Gain (N-Gain)
Descriptives kelas Statistic Std. Error
ngain_s
core
eksperimen Mean ,6899 ,02089
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound ,6474
Upper Bound ,7323
5% Trimmed Mean ,6914
Median ,6792
Variance ,015
Std. Deviation ,12361
Minimum ,42
Maximum ,89
Range ,47
Interquartile Range ,23
Skewness -,017 ,398
Kurtosis -,958 ,778
kontrol Mean ,4102 ,03567
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound ,3377
Upper Bound ,4827
5% Trimmed Mean ,4247
Median ,4250
Variance ,045
Std. Deviation ,21103
Minimum -,33
Maximum ,72
Range 1,05
Interquartile Range ,25
Skewness -1,208 ,398
Kurtosis 3,043 ,778
173
Tests of Normality
kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
ngain_s
core
eksperimen ,107 35 ,200* ,972 35 ,492
kontrol ,112 35 ,200* ,949 35 ,105
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
174
LAMPIRAN D 2.1 Uji Normalitas
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil Belajar Pretest Eksperimen ,117 35 ,200* ,943 35 ,071
Posttest Eksperimen ,146 35 ,057 ,939 35 ,051
Pretest Kontrol ,145 35 ,059 ,970 35 ,449
Posttest Kontrol ,139 35 ,084 ,940 35 ,055
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
175
LAMPIRAN D 2.2 Uji Homogenitas
1) Tes homogen pretest
Test of Homogeneity of Variances
hasil belajar Levene Statistic df1 df2 Sig.
1,980 1 68 ,164
ANOVA
hasil belajar Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1372,857 1 1372,857 9,281 ,003
Within Groups 10058,229 68 147,915
Total 11431,086 69
2) Tes Homogen Posstest
Test of Homogeneity of Variances
hasil belajar Levene Statistic df1 df2 Sig.
,921 1 68 ,341
ANOVA
hasil belajar Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 398,414 1 398,414 4,376 ,040
Within Groups 6190,457 68 91,036
Total 6588,871 69
176
LAMPIRAN D 2.3 Uji Hipotesis
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std. Error
Differenc
e
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
hasi
l
Equal variances
assumed
1,693 ,198 -16,913 68 ,000 -41,800 2,471 -46,732 -36,868
Equal variances
not assumed -16,913 61,
787
,000 -41,800 2,471 -46,741 -36,859
177
LAMPIRAN E
178
Dokumentasi Penelitian Kelas Eksperimen (Kelas XI MIA 4)
179
Siswa Melakukan Permainan Monologi (Monopoli Dalam Biologi)
180
Guru Membacakan Aturan Permainan Monologi
181
Kelas Kontrol (Kelas XI MIA 5) Guru Memberikan Materi
182
Guru Memberikan Materi
183
RIWAYAT HIDUP
FARDI FAHARUDDIN dilahirkan pada hari ahad tanggal
15 juni 1997 di Kota Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan.
Putra pertama dari pasangan Faharuddin dan Farida. Peneliti
memulai jenjang pendidikan di SD Negeri 146 Mattoanging
pada tahun 2003 dan tamat pada tahun 2009. Pada tahun itu
juga peneliti melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 2
Bontotiro dan tamat pada tahun 2012. Lalu melanjutkan
pendidikan ke SMA Negeri 1 Takalar dan menyelesaikan pendidikan tahun 2015.
Dengan izin Allah, pada tahun 2015 peneliti kemudian melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi dan Alhamdulillah peneliti berhasil diterima dan terdaftar sebagai
mahasiswa melalui jalur one day service di Universitas Muhammadiyah Makassar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Biologi, Program
Starta 1 (S1). Pada tahun 2020 penulis menyusun tugas akhir dengan judul skripsi
“Pengaruh Media Pembelajaran Monologi Pada Konsep Sistem Pernapasan Terhadap
Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas XI SMA Negeri 9 Makassar”.
top related